Top Banner
PENDAHULUAN Dalam ilmu forensik, cedera atau luka diproduksi oleh kekerasan fisik, di mana menyebabkan kerusakan kontinuitas jaringan normal pada orang yang masih hidup. Trauma dijelaskan sebagai cedera pada tubuh yang disebabkan oleh faktor fisik, mekanis atau kimia, yang dapat mengakibatkan luka atau kemungkinan komplikasi. Tujuan medis, kekerasan mengacu pada perilaku yang mengakibatkan cedera atau cedera itu sendiri. Kekerasan ini dapat mengakibatkan trauma, baik psikologis maupun fisik. 1 Luka akibat kekerasan fisik dibedakan mejadi kekerasan mekanik, thermal, kimia, dan lain-lain. Kekerasan mekanik dibedakan lagi menjadi trauma tumpul dan trauma tajam, serta tembak. Luka akibat thermal, biasanya disebabkan oleh suhu rendah atau suhu tinggi yang ekstrim. Perlukaan akibat bahan kimia oleh asam atau basa kuat yang korosif. Dan faktor lain-lain, berupa trauma listrik, dan substansi radioaktif. 1 Luka trauma tajam disebabkan oleh luka iris atau tusuk pada kulit dengan alat yang tajam, seperti pisau, pecahan kaca, dll. Tiga tipe luka trauma tajam, yaitu luka iris, luka tusuk, dan luka bacok. Luka yang disebabkan oleh anak panah termasuk ke dalam pembagian luka tusuk. 1 1
22

Luka tusuk akibat anak panah

May 02, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Luka tusuk akibat anak panah

PENDAHULUAN

Dalam ilmu forensik, cedera atau luka diproduksi

oleh kekerasan fisik, di mana menyebabkan kerusakan

kontinuitas jaringan normal pada orang yang masih

hidup. Trauma dijelaskan sebagai cedera pada tubuh yang

disebabkan oleh faktor fisik, mekanis atau kimia, yang

dapat mengakibatkan luka atau kemungkinan komplikasi.

Tujuan medis, kekerasan mengacu pada perilaku yang

mengakibatkan cedera atau cedera itu sendiri. Kekerasan

ini dapat mengakibatkan trauma, baik psikologis maupun

fisik.1

Luka akibat kekerasan fisik dibedakan mejadi

kekerasan mekanik, thermal, kimia, dan lain-lain.

Kekerasan mekanik dibedakan lagi menjadi trauma tumpul

dan trauma tajam, serta tembak. Luka akibat thermal,

biasanya disebabkan oleh suhu rendah atau suhu tinggi

yang ekstrim. Perlukaan akibat bahan kimia oleh asam

atau basa kuat yang korosif. Dan faktor lain-lain,

berupa trauma listrik, dan substansi radioaktif. 1

Luka trauma tajam disebabkan oleh luka iris atau

tusuk pada kulit dengan alat yang tajam, seperti pisau,

pecahan kaca, dll. Tiga tipe luka trauma tajam, yaitu

luka iris, luka tusuk, dan luka bacok. Luka yang

disebabkan oleh anak panah termasuk ke dalam pembagian

luka tusuk. 1

1

Page 2: Luka tusuk akibat anak panah

Luka anak panah umumnya terjadi pada zaman kuno,

dan kematian akibat anak panah telah lama dikenal dalam

sejarah manusia. Busur telah dikenal sejak zaman

Norman. Dengan penemuan senjata modern, panah menjadi

jarang digunakan dalam aksi permusuhan/balas dendam,

namun masih dapat dilihat dalam pertempuran antarsuku.2

Secara global, luka anak panah sudah jarang

ditemukan, tetapi ada beberapa laporan korban luka

anak panah di dataran tinggi Papua Nugini, Afrika

Selatan, dan India.3

Di Indonesia, juga masih banyak kejadian luka anak

panah, namun tidak terdapat referensi yang pasti angka

kejadian luka anak panah ini. Salah satu kota di

Indonesia yang masih sering menggunakan senjata anak

panah dalam pertikaian adalah kota Makassar. Berbagai

motif mendasari kejadian luka anak panah ini, beberapa

diantaranya korban dipanah dalam pertempuran

antardaerah atau antar wilayah, dan ada juga korban

yang dipanah oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.

Panah yang modern digunakan saat ini, yaitu

menggunakan busur tangan (handbows atau crossbow) yang

lebih sering digunakan sebagai sarana olahraga atau

berburu. Busur tangan terdiri atas dua macam yaitu

busur traditional dan compound bow. Busur akan sangat

berpengaruh terhadap penetrasi dari anak pana. Faktor-

2

Page 3: Luka tusuk akibat anak panah

faktor yang mempengaruhi, anatara lain kapasitas energi

simpanan dari busur, panjang dan berat anak panah,

ujung panah, tali busur, teknik melepas anak panah dari

busur, keahlian pemanah, jarak target dan yang paling

penting adalah bentuk dari kepala anak panah dan

ketajamannya.2

Anak panah termasuk ke dalam proyektil kecepatan

rendah, dan dari dekat dapat menyebabkan trauma tembus

yang mirip dengan pistol bertenaga rendah. Anak panah

terdiri dari ujung logam yang tajam dan berduri,

dipasang pada poros kayu untuk mendorongnya dari busur.

Biasanya, racun dibubuhkan pada bagian logam untuk

melumpuhkan mangsa, dan duri menjaga agar racun ini

tetap berada di dalam jaringan setelah penetrasi. Luka

yang diakibatkan anak panah berkisar dari jaringan

lunak yang non-fatal sampai mengenai organ-organ vital

dan mengancam jiwa.3

Penanganan luka anak panah tergantung pada lokasi

tertancapnya anak panah. Sebuah luka anak panah yang

tertancap dalam pada dada atau perut membutuhkan

penanganan yang cepat, terutama jika arteri atau vena

telah terpotong oleh kepala panah yang tajam. Jika

memungkinkan, lakukan bebat tekan (fiksasi) pada luka

atau pada pembuluh darah yang rusak.4

3

Page 4: Luka tusuk akibat anak panah

PEMBAHASAN

Luka tusuk terjadi akibat persentuhan dengan benda

yang berujung runcing, kebanyakan kasus pembunuhan

atau penganiayaan menggunakan senjata ini. Pada luka

tusuk kedalaman luka akan lebih panjang dibandingkan

dengan panjang dari luka yang ada di kulit. Ujungnya

seringkali memiliki sudut yang runcing tanpa adanya

abrasi atau memar disekitar luka. Dibutuhkan sebuah

kekuatan dalam menusuk untuk menembus kulit, semakin

lancip maka semakin mudah akan menembus. Saat ujung

senjata tajam sudah menembus kulit, maka bagian lainnya

akan mengiris atau masuk bagian tubuh dengan mudah.

Selama tidak bersentuhan dengan tulang. 5

Terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi besar kekuatan yang dibutuhkan senjata

untuk penetrasi ke dalam tubuh, yaitu : 5

4

Luka Tusuk

Panah merah merupakansisi tumpul dari senjata tajam dan panah biru merupakan

Page 5: Luka tusuk akibat anak panah

Ketajaman ujung senjata: ujung senjata yang tajam

akan semakin mudah menembus kulit.

Kecepatan tusukan: semakin cepat tusukan, besar

gaya yang didorong akan semakin lebih mudah untuk

menembus kulit.

Apakah pakaian masih dipakai: pakaian dapat

meningkatkan tahanan terhadap penetrasi.

Apakah tulang telah terluka: kulit melakukan

sedikit perlawanan terhadap penusukan oleh pisau

yang tajam, tapi penetrasi pada jaringan-jaringan

yang lebih padat akan membutuhkan kekuatan yang

lebih besar. (Di maio)

Kebanyakan luka tusuk akan menganga bukan karena

sifat benda yang masuk tetapi sebagai akibat

elastisitas dari kulit. Pada bagian tertentu pada

tubuh, dimana terdapat dasar berupa tulang atau serat

otot, luka itu mungkin nampak berbentuk seperti kurva.

Panjang luka penting diukur dengan cara merapatkan

kedua tepi luka sebab itu akan mewakili lebar alat.

Panjang luka di permukaan kulit tampak lebih kecil dari

lebar alat, apalagi bila luka melintang terhadap

otot.Bila luka masuk dan keluar melalui alur yang sama

maka lebar luka sama dengan lebar alat. Tetapi sering

yang terjadi lebar luka melebihi lebar alat kerena

tarikan ke samping waktu menusuk dan waktu menarik.

5

Page 6: Luka tusuk akibat anak panah

Demikian juga bila senjata tajam yang masuk kejaringan

dengan posisi yang miring. 5

Bentuk tusukan luka di kulit tidak hanya dapat

ditentukan oleh bentuk senjata tajam , tetapi juga

ditentukan oleh sifat-sifat kulit. Luka tusuk berbentuk

panjang dan tipis saat kulit dalam keadaan tegang, dan

dapat lebih luas lagi saat kulit berelaksasi. 5

Garis Langer juga dapat mempengaruhi bentuk luka.

Garis Langer adalah pola dari serat elastis dalam

lapisan dermis kulit, yang kira-kira sama antara

individu satu dan yang lainya individu . Ahli bedah

plastik memanfaatkan dari pola serat ini untuk

menghilangkan bekas luka . Jika seseorang ditusuk di

garis ini , yaitu tegak lurus dengan serat , serat akan

memisahkan tepi luka , menciptakan luka yang terbuka .

Luka tusukan yang sejajar dengan garis Langer akan

menghasilkan luka seperti celah sempit. Antara dua

ekstrem luka miring. 5

I. Karakteristik Anak Panah

Secara umum, anak panah terdiri dari:6

- Kepala panah

- Poros

- Bulu.

6

Page 7: Luka tusuk akibat anak panah

Gambar 1. Struktur anak panah a. Kepala panah, b.

Poros, dan c. bulu

Kepala panah yang biasanya terbuat dari batu atau

tulang, ujungnya dibentuk menjadi segitiga. Ujungnya

harus tajam agar dapat memotong kulit dan harus cukup

kokoh untuk menembus pakaian. Panah sering di lepaskan

dengan kecepatan yang cukup sehingga dapat menembus

tulang, meskipun perforasi tulang kranium jarang

terjadi.6

Poros panah biasanya terbuat dari ‘dogwood’ yang

dilapisi kulit kayu, lalu direndam dan diputar untuk

memastikan poros tetap lurus saat berotasi. Poros harus

cukup panjang untuk menstabilkan terbangnya panah, tapi

bila terlalu panjang juga bisa menyebabkan getaran saat

melayang.6

Akhir dari poros distabilkan dengan bulu. Pemilihan

bulu didasarkan pada beratnya kepala panah. Semakin

7

Page 8: Luka tusuk akibat anak panah

besar dan berat kepala panah, maka semakin besar pula

bulu yang diperlukan untuk menyeimbangkan. Fungsi lain

dari bulu adalah untuk mempengaruhi putaran panah.

Putaran panah yang baik akan membuat panah terbang

lebih jauh.6

Salah satu faktor kurang mematikannya luka anak

panah adalah kurang masuknya atau kurang penetrasinya

anak panah. Hal-hal yang dapat meningkatkan penetrasi

anak panah sebagai berikut.7

(1) Efisiensi busur yang maksimal. Panah dilepaskan

pada titik terberat yang tetap mempertahankan lintasan

yang cukup untuk rentang busur. Kebanyakan busur

menunjukkan peningkatan efisiensi secara pesat dengan

meningkatkan massa panah sampai sekitar 12-14 butir

massa panah per pon berat tarikan busur.

(2) Kepala panah yang lebar dari keuntungan mekanik

yang tinggi. Hal ini menjadi semakin penting dimana

berat tarikan busur menjadi lebih ringan. Penggunaan

keuntungan mekanik dari kepala panah yang besar ini

juga menjadi semakin penting dimana kekuatan ‘stroke’

(jarak panah sebelum meninggalkan string busur) menjadi

lebih pendek. Sebuah panjang imbang pendek memberikan

kekuatan stroke lebih pendek, yang juga berarti bahwa,

terlepas dari jumlah gaya yang disimpan di kaki busur

8

Page 9: Luka tusuk akibat anak panah

yang ditarik, kekuatan yang akan diberikan pada panah

lebih singkat.

(3) Kepala panah yang lebar dengan ujung ‘cut-on-impact’.

Kepala panah yang lebar dengan desain ujung cut-on-impact

akan menembus jaringan lunak dengan resistensi yang

lebih kecil dibandingkan dengan desain ujung lainnya.

Berbagai desain ujung, dan pengaruhnya terhadap

penetrasi di tulang masih diteliti lebih lanjut.

(4) Terbangnya anak panah secara sempurna akan membuat

luka tembus yang lebih dalam. Penerbangan anak panah

yang sempurna bisa didapatkan dengan seleksi poros

panah, keselarasan kepala panah-poros, dan penggunaan

‘fletching’ yang cukup untuk menstabilkan panah saat

terbang.

(5) Kepala panah mekanik. Kepala panah mekanik sangat

populer dalam beberapa tahun terakhir. Ini terjadi

karena sangat mudah untuk mendapatkannya untuk menembak

seperti target atau lapangan titik berat yang sama,

bahkan ketika daerah fletching panah itu tidak cukup

untuk menstabilkan kepala panah. Pada saat terbang,

kepala panah mekanik membuat luas permukaan lebih kecil

terhadap udara. Mereka memiliki efek geser angin yang

rendah.

Kepala panah mekanik, memiliki resistensi signifikan

saat menembus jaringan. Hasil studi menunjukkan bahwa

9

Page 10: Luka tusuk akibat anak panah

dibutuhkan tingkat momentum yang jauh lebih tinggi

untuk mencapai jauh tembusnya luka pada desain kepala

panah yang lebih tradisional..

(6) Poros panah. Diameter poros panah yang lebih besar

akan membuat resistensi terhadap penetrasi juga semakin

besar. Ini akan terlihat dengan area depan yang lebih

besar pada jaringan, dan menggantikan volume yang lebih

besar dari jaringan yang tembus.

Sebagai aturan umum, poros panah harus memiliki

diameter yang lebih kecil dari diameter kepala panah.

Dalam pengujian dengan poros paralel, hasil data

menunjukkan bahwa ketika diameter poros panah lebih

besar daripada diameter kepala panah, penetrasi panah

akan berkurang rata-rata 30 persen, dibandingkan dengan

situasi di mana diameter poros sama dengan diameter

kepala panah.

(8) Poros dan ujung kepala panah. Data uji menunjukkan

bahwa ujung poros dan ujung kepala panah memiliki efek

penting pada penetrasi. Sebuah ujung poros yang sangat

licin akan meningkatkan penetrasi, karena mengurangi

'koefisien gesekan' antara poros panah dan jaringan.

Dalam jaringan lunak, data uji baru-baru ini

sugestif bahwa ujung logam seperti lapisan Teflon

membantu penetrasi kepala panah melalui jaringan lunak,

menembus jaringan keras (tulang).

10

Page 11: Luka tusuk akibat anak panah

II. Karakteristik Luka Akibat Anak Panah

Perlukaan oleh anak panah memiliki cara yang sama

dengan luka tusuk. Munculnya luka tergantung pada

kepala panah (ujung kerucut).6 Dua tipe kepala anak

panah yang paling umum ditemukan, yaitu bulat runcing

dan berbentuk segitiga runcing yang memberikan gambaran

luka yang berbeda. Bentuk luka seperti luka yang

diakibatkan peluru senjata terdapat pada luka yang

diakibatkan anak panah dengan kepala bulat runcing

akibat defek luka yang berbentuk celah elips yang

berpotensi mirip dengan luka tembak masuk akibat

senjata api. Penemuan dari proyektil senjata api,

fragmen dan bubuk residu akan membantu membedakannya.

Untuk anak panah dengan kepala yang berbentuk gepeng

akan memberikan gambaran luka masuk yang biasanya akan

sangat khas untuk tipe senjata anak panah yaitu luka

masuk yang berbentuk luka tusuk yang memiliki pola luka

yang menyebar mengikuti jumlah pisau pada kepala anak

panah.2

Anak panah akan menghasilkan luka masuk yang

melingkar pada kulit, serupa dengan luka tembak.

Umumnya, kepala panah memiliki dua sampai lima tepi

tajam seperti pisau sehingga menghasilkan luka yang

saling menyilang atau berbentuk seperti X pada anak

panah dengan empat tepi tajam.8

11

Page 12: Luka tusuk akibat anak panah

Gambar 2. Lesi pada kulit akibat ujung panah yangmemiliki tiga mata tajam (a-c) dan luka masuk yangmelingkar (d-f).2

Semakin besar massa anak panah, maka kecepatan dari

anak panah akan semakin melambat. Bila kecepatan anak

panah cukup tinggi, maka bias didapatkan kelainan pada

tulang berupa fraktur. Anak panah akan memotong

jaringan yang dilewatinya. Perdarahan dapat terjadi

bila anak panah menginsisi pembuluh darah yang besar

atau organ seperti jantung. Jaringan di sekitar luka

akibat anak panah relative tidak berdarah, kecuali jika

tekanan darah turun secara cepat akibat penetrasi anak

panah pada jantung atau aorta sebagai target dari

pemanah. 5

Anak panah dapat menyebabkan kerusakan jaringan

dengan laserasi, perforasi, ataupun transeksi area yang

dilewatinya. Mayoritas,jejas terdapat pada jaringan

12

Page 13: Luka tusuk akibat anak panah

lunak yang hanya memerlukan eksplorasi luka lokal untuk

ekstraksi anak panah dengan komplikasi minimal. Anak

panah yang mengenai kepala, umumnya terbatas sampai

kulit kepala tidak sampai penetrasi hingga cranium

karena anak panah mengenai bagian kranium yang paling

tebal dengan kecepatan yang rendah. Sedangkan anak

panah pada area orbita dan tulang temporal, akan mudah

masuk/penetrasi ke intrakranial.9

Cedera/luka akibat anak panah pada area dada bias

sampai melukai jantung atau pembuluh darah besar.

Biasanya dapat terlihat dengan terjadinya perdarahan

hebat. Kerusakan pada paru-paru akibat anak panah

berupa fistula bronkopleura, atelektasis lobaris, jejas

pada struktur hilar, ataupun jejas pada bronkus.10

Gambar 3. Sebuah anak panah yang menancap di lineamid clavicularis interkosta 6-7.10

Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi akibat

anak panah, yaitu sepsis, Acute Respiratory Distress Syndrome

13

Page 14: Luka tusuk akibat anak panah

(ARDS), penyembuhan luka yang lama, sindrom nyeri

kronik, cacat permanen, kontraktur, dll.10

III. Penatalaksanaan Luka Anak Panah

Kepala panah terikat pada poros dengan tendon dan

otot. Ketika panah masuk ke dalam jaringan tubuh, maka

darah akan melonggarkan ikatannya. Ketika seseorang

berniat baik untuk mencabut panah, tetapi kepala panah

tetap berada di dalam tubuh korban, maka secara umum

kerusakan yang terjadi lebih besar oleh ujung kepala

panah yang tajam, dan akhirnya menyebabkan infeksi.6

Indikasi klinis untuk eksplorasi darurat, meliputi

perdarahan aktif, nadi lambat dan melemah, emfisema

subkutan yang meluas, hematemesis, hemoptisis, stridor,

dan suara serak. Ahli bedah yang akan menentukan

protokol pengobatan korban anak panah sesuai dengan

pengalaman dan fasilitas yang tersedia.11

IV. Kematian Akibat Anak Panah

Sebab-sebab kematian pada luka tusuk termasuk luka

anak panah dibagi menjadi dua, yaitu langsung dan tidak

langsung. Pada kematian langsung biasanya terjadi

14

Page 15: Luka tusuk akibat anak panah

perdarahan, kerusakan organ tubuh yang penting

(jantung,hepar,pembuluh darah besar, dsb), dan emboli

udara. Pada kematian tidak langsung biasanya terjadi

karena sepsis atau infeksi.12

Penyebab kematian paling sering pada kasus

pembunuhan yang disebabkan oleh luka tusuk adalah

perdarahan hebat pada pembuluh darah besar. Pada luka

anak panah, bila semakin besar massa anak panah, maka

kecepatan dari anak panah akan semakin melambat.

Perdarahan arteri dari pembuluh darah besar bisa

mengakibatkan kematian yang relatif cepat. Kehilangan

darah lebih dari 1 liter dari pembuluh darah besar

dapat berakibat fatal. Namun beberapa liter darah

mungkin juga dapat hilang dari pembuluh vena yang lebih

kecil sebelum kematian terjadi. Dalam luka tusuk pada

bronkus, dapat terjadi perdarahan kecil yang

terakumulasi pada rongga dada dan rongga perut.5,12

Ketika terjadi tusukan pada leher, juga harus

dipertimbangkan penyebab kematian seperti aspirasi

darah dan emboli udara. Terpotongnya trakhea dapat

menyebabkan aspirasi darah ke dalam paru-paru.

Kehilangan darah dari pembuluh darah yang kecil

(misalnya pada pembuluh darah pada kelenjar tiroid)

mungkin cukup untuk menyebabkan aspirasi. Dalam luka

terbuka pada pembuluh darah vena jugularis, udara dapat

masuk ke pembuluh darah ketika tubuh berada dalam

15

Page 16: Luka tusuk akibat anak panah

posisi tegak. Terpotongnya vena jugularis dapat

menimbulkan emboli udara yang dapat menyumbat arteria

pulmonalis. Jika ada udara yang terangkut ke ventrikel

kanan melalui aliran darah, emboli udara dapat terjadi,

yang dapat menyebabkan kematian.12

V. Contoh Kasus

Seorang laki-laki berumur 14 tahun warga Makassar

masuk dengan keluhan utama nyeri pada bokong kanan

akibat terkena anak panah. Korban mengaku ia sedang

tertidur di pos ronda bersama temannya sekitar pukul

02.00 dini hari, tiba-tiba korban diserang oleh

segerombolan pengendara motor yang tidak dikenal,

setelah korban terbangun pelaku penyerangan kemudian

lari. Korban kemudian dibawa ke RS. Wahidin

Sudirohusodo oleh warga setempat. Pemeriksaan fisik,

pada tanggal 23 Juni 2015 pukul 03.30 WITA di Instalasi

Gawat Darurat Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar, pada korban ditemukan :

- Primary Survey (tanda-tanda vital) :

1) Airway (saluran napas) : tidak ada sumbatan jalan

napas

2) Breathing (pernapasan) : pernapasan 20x per menit

3) Circulation (sirkulasi darah) : tekanan darah

110/70 mmHg, frekuensi nadi 88x per menit.

16

Page 17: Luka tusuk akibat anak panah

4) GCS (tingkat kesadaran) : kesadaran baik, GCS 15,

Eye responds 4, Motoric responds 6, Verbal responds 5.

5) Suhu tubuh : 36oC.

- Secondary Survey (status lokalis) :

1) Daerah kepala : tidak ada kelainan tertentu.

2) Daerah wajah : tidak ada kelainan tertentu.

3) Daerah mata : tidak ada kelainan tertentu.

4) Daerah hidung : tidak ada kelainan tertentu.

5) Daerah telinga : tidak ada kelainan tertentu.

6) Daerah leher : tidak ada kelainan tertentu.

7) Daerah dada : tidak ada kelainan tertentu.

8) Daerah perut : tidak ada kelainan tertentu.

9) Daerah punggung : tidak ada kelainan tertentu.

10)Daerah lengan kanan : tidak ada kelainan tertentu.

11)Daerah lengan kiri : tidak ada kelainan tertentu.

12)Daerah tangan kiri : tidak ada kelainan tertentu.

13)Daerah tungkai atas kanan : Tampak satu buah luka

tusuk pada daerah bokong kanan, permukaan luka

terdapat satu buah anak panah yang tertancap dengan

panjang luka masuk satu koma dua sentimeter dan

lebar nol koma sembilan sentimeter titik tengah

luka berjarak sepuluh koma dua dari garis yang

sejajar dengan tulang panggul. Kedalaman luka tusuk

sulit dinilai. Diameter anak panah tersebut adalah

nol koma empat sentimeter dengan bagian anak panah

17

Page 18: Luka tusuk akibat anak panah

yang berada diluar tubuh sepanjang tujuh koma tujuh

sentimeter. Di sekitar garis batas luka tidak ada

lecet, tidak ada memar, tidak ada perdarahan aktif.

Setelah operasi pengangkatan anak panah, tampak

tepi luka rata, tidak ditemukan jembatan jaringan

dan dasar luka adalah otot.

14)Daerah tungkai atas kiri : tidak ada kelainan

tertentu.

15)Daerah tungkai bawah kanan : tidak ada kelainan

tertentu.

16)Daerah tungkai bawah kiri : tidak ada kelainan

tertentu.

17)Daerah kaki kanan : tidak ada kelainan tertentu.

18)Daerah kaki kiri : tidak ada kelainan tertentu.

- Pemeriksaan Penunjang :

a. Pemeriksaan radiologi : Pada pemeriksaan foto

rontgen pelvis anteroposterior/lateral ditemukan

kesan berupa metal density (anak panah) pada soft tissue

region gluteus dextra dengan kedalaman empat koma

lima sentimeter dari permukaan kulit

b. Pemeriksaan laboratorium : RBC 4,53.106/mm3, WBC

12,7.103/mm3, HGB 12,7 g/dL, HCT 37,8 %, PLT

(trombosit) 330.103/mm3

18

Page 19: Luka tusuk akibat anak panah

19

Page 20: Luka tusuk akibat anak panah

20

Page 21: Luka tusuk akibat anak panah

DAFTAR PUSTAKA

1. Sharma M, Khajja B, et al. Forensic InterpretationOf Injuries/Wounds Found On The Human Body. JPunjab Acad Forensic Med Toxicol.2011;11(2):105-9

2. Eriksson A, Georen B, Ostrom M. Work-placeHomicide by Bow and Arrow. Journal of ForensicSciences. 2000;45(4):911-6

3. S Aliyu, et al. Arrow Shot Injuries: Experience in aReferral Centre in North Eastern Nigeria. InternationalJournal of Science and Research. 2014; Vol 3Issue 11: 1822-5

4. Arrow Wounds. First Aid-Bleeding and ArrowWounds. 1998-2015. [dikutip 25 Juni 2015].Diambil dari:www.bowhunter-ed.com/michigan/studyGuide/First-Aid-Bleeding-and-Arrow-Wounds/301023_700025196

5. Wounds Caused by Pointed and Sharp-EdgedWeapon. In: DiMaio Vincent and DiMaioDominick. Forensic Pathology. 2nd Edition. USA:CRC Press LLC: 2001. p.215

6. Whitley, Kelly. Arrow Wounds. 2012. [dikutip25 Juni 2015]. Diambil dari:medicalscenewriter.blogspot.com/2012/09/arrow-wounds.html

7. Ashby, Ed. Momentum, Kinetic Energy, and ArrowPenetration (And What They Mean for the Bowhunter).2005. p1-26

21

Page 22: Luka tusuk akibat anak panah

8. Arrow versus Gunshot Tips For FieldInvestigators. In: International GameWarden. Spring. 2007. p20-3

9. Madziga, AG. Arrow Injuries In North East Nigeria.WAJM. 2003;22(2): 106-9

10. Ganguly Tanmoy, et al. Penetrating ArrowWound of the Chest-A Case Report. Journal of Case Reportsand Studies. 2014;2(5):506-11

11. Nepal A, et al. Penetrating Neck Injury by anArrow : A Paradigm of Age Old Assault. Nepal Med CollJ. 2010;12(1):58-60

12. J Shkrum M, A Ramsay D. PenetratingTrauma Sharp-Forces Injuries. In: J ShkrumM, A Ramsay D, eds. Forensic Pathology of Trauma.USA: Humana Press; 2007. p357-65

22