BAB 1 PENDAHULUAN Luka bakar adalah bukan luka bakar biasa, luka bakar mempunyai dampak langsung terhadap perubahan lokal maupun sitemik tubuh yang tidak terjadi pada kebanyakan luka yang lain. Kalau luka lain umumnya dirawat di rumah sakit sekitar 1 minggu sampai 1 bulan. Maka luka baker berat dirawat sekitar 1 sampai 6 bulan. Hal ini oleh karena mudahnya terjadi komplikasi berupa tejadinya infeksi. Gagal ginjal ARDS Statistik menunjukkan bahwa 60% luka baker terjadi karena kecelakaan rumah tangga, 20% kecelakaan kerja dan sisanya 20% karena sebab lainnya. Misalnya bus terbakar, bom, gunung meletus. Pada kecelakaan missal jumlah korban 25 – 100 orang. Sedangkan pada kasus bencana jumlahnya lebih dari 100 orang. Pencegahan jauh lebih murah untuk jangka pendek maupun jangka panjang dari pada pengobatan. Pengobatan jangka 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
Luka bakar adalah bukan luka bakar biasa, luka bakar mempunyai dampak
langsung terhadap perubahan lokal maupun sitemik tubuh yang tidak terjadi pada
kebanyakan luka yang lain. Kalau luka lain umumnya dirawat di rumah sakit sekitar 1
minggu sampai 1 bulan. Maka luka baker berat dirawat sekitar 1 sampai 6 bulan. Hal
ini oleh karena mudahnya terjadi komplikasi berupa tejadinya infeksi. Gagal ginjal
ARDS Statistik menunjukkan bahwa 60% luka baker terjadi karena kecelakaan
rumah tangga, 20% kecelakaan kerja dan sisanya 20% karena sebab lainnya.
Misalnya bus terbakar, bom, gunung meletus. Pada kecelakaan missal jumlah korban
25 – 100 orang. Sedangkan pada kasus bencana jumlahnya lebih dari 100 orang.
Pencegahan jauh lebih murah untuk jangka pendek maupun jangka panjang dari pada
Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan keracunan karbon monoksida
inhalasi asap dan obstruksi saluran nafas atas.
Tujuan : Pemeliharaan oksigenasi jaringan yang adekuat
Kriteria hasil : Tidak mengalami dispnea
No Intervensi Rasional1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mandiri :Berikan oksigen yang sudah dilembabkan.
Kaji bunyi nafas frekuensi pernafasan irama dalam dan dimetrisnya pernafasan.Amati luka bakar pada leher dan dada
Kolaborasi :Membantu dokter dalam intubasi dan eskalotomi
Pantau dengan jelas keadaan pasien yang menggunakan alat ventilator mekanisLaporkan pernapasan yang berat, penurunan dalamnya pernafasan atau tanda-tanda hipoksia dengan segera kepada dokter.
Oksigen yang dilembabkan akan memberikan kelembaban pada jaringan yang cedera.Untuk memberikan data peningkatan tentang penularan pernafasan
Menunjukkan kemungkinan cedera inhalasi dan risiko disfungsi pernafasan.
Intubasi memungkinkan ventilasi mekanis. Eskalotomi memudahkan ekskusi dada pada luka baker yang melingkar.Pemantauan memungkinkan defeksi dalam penuliaran status respirasi atau komplikasi pada ventilasi mekanis.Intervensi yang segera diperlukan untuk mengatasi kesulitan pernapasan.
Diagnosa 2
17
Ketidakefektifan bersih jalan nafas yang berhubungan dengan edema dan efek
inhalasi asap.
Tujuan : Pemeliharaan oksigenasi jaringan yang adekuat
Kriteria hasil : Tidak ada dispnea
No Intervensi Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mandiri :Mempertahankan posisi pasien yang tepat
Kaji bunyi nafas, frekwensi pernafasan.
Amati eritema atau pembesaran bila (lepuh) pada mukosa bibir dan pipi.
Kolaborasi :Bersiap untuk membantu dokter dalam intubasi dan eskalotomi
Pantau dengan ketat keadaan pasien yang menggunakan alat ventilator mekanis.
Dorong pasien agar mau memberikan tubuh batuk dan napas dalam
Jalan nafas yang paten sangat krosial untuk fungsi respirasi.
Hasil pengkajian ini memberikan data untuk pengkajian selanjutnya.
Menunjukkan kemungkinan cedera inhalasi dan risiko disfungsi pernafasan.
Memungkinkan ventilasi mekanis memudahkan eksurpsi dada pada luka bakar.Pemantauan memungkinkan deteksi dini penularan statis respirasi atau komplikasi pada rentilasi mekanis.
Aktivitas ini meningkatkan mobilisasi dan pembuangan sekresi.
Diagnosa 3
18
Resiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan hilangnya barier kulit dan
terganggunya respons imun.
Tujuan : Tidak ada infeksi yang lokal atau sistemik
Kriteria hasil : Tidak adanya tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan infeksi
No Intervensi Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mandiri :Mengharuskan pengunjung yang tidak penderita infeksi yang aktif untuk memintanya mencuci tangan
Inspeksi luka untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi atau perubahan warna
Pantau hitung leukosit, hasil kotor dan tes sensitivitas
Kolaborasi :Berikan antibiotic sesuai dengan medik
Laporkan kepada dokter jika terjadi pepemenuhan bising usus takikardia penurunan TD
Lakukan pengantian linen dan membantu pasien dalam memelihara hygiene pertolongan
Menghindari penyebab infeksi untuk mencegah masuknya mikroorganisme
Tanda-tanda tersebut menonjolkan infeksi lokal
Peningkatan jumlah leukosit menunjukkan infeksi
Antibiotic mengurangi jumlah bakteri
Tanda-tanda ini dapat menunjukkan sepsis.
Tindakan ini mengurangi potensi bakteri pada luka bakar
Diagnosa 4
19
Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
Kriteria hasil : Menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan dibuktikan oleh
keluaran oleh individu adekuat, tanda vital stabil membrane mukosa
lembab.
No Intervensi Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mandiri :Amati tanda-tanda vital, keluaran urine dan waspada terhadap tanda-tanda hipovolomia atau kelebihan beban cairan.
Pantau keluaran urine sedikitnya setiap jam sekali dan menimbang berat badan pasien setiap hari
Pertahankan pemberian infuse dan mengatur tetesannya pada kecepatan yang tepat.
Kolaborasi :Amati gejala defisiensi atau kelebihan kadar, natrium, kalsium
Bagian kepala tempat tidur pasien dan tinggikan ekstremitas yang terbakar.
Beritahu dokter dengan segera jika terjadi penurunan haluaran urine, tekanan darah dan peningkatan frekuensi denyut nadi
Hipovolemia merupakan risiko utama yang segera terdapat sesudah luka bakar.
Haluaran urin dan berat badan memberikan informasi tentang kecukupan pengantian cairan.
Pemberian cairan yang adekuat diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
Perubahan yang cepat pada status cairand an elektrolit mungkin terjadi dalam periode pasca-luka bakar.
Peninggian akan meningkatkan aliran balik darah vena.
Karena terjadinya perpindahan cairan yang cepat pada syok luka bakar, defisit cairan harus dideteksi secara dini sehingga syok sirkulasi tidak terjadi.
20
Diagnosa 5
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar terbuka.
Tujuan : Integritas kulit tampak membaik
Kriteria hasil : Kulit bebas dari tanda-tanda infeksi
No Intervensi Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mandiri :Laksanakan perawatan luka sesuai dengan deskripsi medik.
Oleskan preparat antibiotik topikal dan memasang balutan sesuai dengan ketentuan medik.
Cegah penekanan, infeksi dan mobilisasi pada autograf.
Kolaborasi :Berikan dukungan nutrisi yang memadai.
Kolaborasi :Kaji luka dan lokasi graft. Laporkan tanda-tanda kesembuhan yang baik. Perlekatan graft yang jelek atau trauma kepada dokter.
Bersihkan luka, tubuh dan rambut setiap hari.
Perawatan akan mempercepat kesembuhan luka.
Perawatan luka akan mengulangi kolonisasi bakteri dan mempercepat kesembuhan.
Tindakan ini akan mempercepat pelekatan glaft dan kesembuhan
Nutrisi yang menandai sangat penting untuk pembentukan granulasi yang normal dan kesembuhan.
Intervensi dini untuk membatasi kesembuhan luka pelekatan graft yang jelek sangat esensial.
Pembersihan setiap hari akan mengulangi potensi kolonisasi bakteri.
21
Diagnosa 6
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan keadaan
hipermetabolisme dan kesembuhan luka
Tujuan : Pencapaian status nutrisi baik
Kriteria hasil : Pertambahan berat badan setiap hari sebelumnya mengalami
penurunan berat badan
No Intervensi Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mandiri :Berikan diet tinggi-kalori dan tinggi protein mencakup kesukaan pasien. Berikan suplemen nutrisi sesuai dengan ketentuan medik.
Berikan suplemen vitamin dan mineral sesuai dengan ketentuan medik
Berikan nutrisi enteral atau parenteral total melalui prototokal penanganan jika kebutuhan diet tidak terpenuhi lewat asupan peroral.
Kolaborasi :Pantau bobot badan pasien dan jumlah asupan kalorinya setiap hari
Laporkan distensi abdomen. Volume residu lambung yang besar dan diare kepada dokter.
Berikan makan dan makanan kecil sedikit tapi sering.
Pasien memerlukan nutrisi yang cukup untuk kesembuhan luka dan peningkatan kebutuhan metabolisme.
Suplemen ini memenuhi kebutuhan nutrisi, vitamin dan mineral yang adekuat perlu untuk penyembuhan luka.
Teknik intervensi nutrisi menjamin terpenuhinya kebutuhan nutrisi.
Tindakan ini membantu menentukan apakah kebutuhan makan telah terpenuhi.
Tanda-tanda ini dapat menunjukkan intoleransi terhadap jalur atau tipe pemberian nutrisi.
Membantu mencegah distensi gaster ketidaknyamanan dan meningkatkan pemasukan.
22
Diagnosa 7
Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan kulit / jaringan, pembentukan edema,
manipulasi jaringan, cedera, seperti debridemen luka ditandai dengan keluhan nyeri.
Fokus menyempitkan, penampuan wajah nyeri, perubahan tonus otot, respon
Mandiri :Tinggikan ekstremitas luka bakar secara periodik.
Ubah posisi dengan selang dan rentang gerak pasif dan aktif sesuai indikasi
Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi/ karakter dan intensitas
Lakukan penggantian balutan dan debridensi setelah pasien diberi obat dan pada hidroterapi
Berikan dukungan emosional dan menenteramkan kekhawatiran pasien
Kolaborasi :Berikan analgesik (narkosik dan narkotik) secara indikasi
Peninggian mungkin diperlukan pada awal untuk menurunkan pembentukan edema.
Gerakan dan latihan menurunkan kekuatan sendi dan kelelahan otot tetapi tipe latihan bergantung pada lokasi dan luas cedera.
Nyeri hampir selalu ada pada beberapa derajat. Kerusakan biasanya paling berat selama penggantian balutan dan debridemen.
Menurunkan terjadinya disbres fisik dan dan emosi sehubungan dengan penggantian balutan dan debridemen.
Dukungan emosional sangat penting mengurangi kekuatan ansietas akibat luka bakar.
Metode IV sering digunakan pada awal untuk memaksimalkan efek obat. Masalah pasien indikasi akan keraguan derajat nyeri selama fase perawatan derajat dan narkotik harus disarankan segera mungkin sesuai perubahan metode untuk menghilangkan nyeri.
23
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
3.1.1. Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Pintu Air No. 272 Simalingkar B
Golongan darah : O
Tanggal masuk : 7 Juni 2009
No. Rm : 35.75.61
Diagnosa : Luka bakar derajat II
Tanggal pengkajian : 8 – 10 Juni 2009
24
3.1.2. Penanggung jawab
Nama : M. Rissa
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Adik pasien
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kopi Raya
3.1.3. Riwayat Keperawatan Sekarang
A. Keluhan utama
Pasien merasa nyeri pada daerah luka bakar
B. Riwayat penyakit saat ini
Pada tanggal 7 Juni Ny. N mengatakan saat ia memasak tiba-tiba
kompornya meledak dan mengenai tubuhnya 54%, kemudian pasien
langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
di ruang UGD untuk observasi oleh dokter dan perawat, setelah itu pasien
dirawat di ruang rindu B2. Pada saat dilakukan pengkajian pasien tampak
lemah dan merasakan nyeri akibat luka bakar, skala nyeri 5 (sedang).
25
C. Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien mengatakan dia tidak pernah mengalami penyakit kronis dan
pasien hanya mengalami penyakit demam, pasien hanya memeriksa ke
tempat dokter terdekat.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki yang meninggal
: Perempuan yang meninggal
: Garis keturunan
: Pasien
: Laki-laki
: tinggal satu rumah
26
Tn. I45 thn
An. S18 thn
An. J14 thn
Tn. P43 thn
Ny. N40 thn
Ny. L30 thn
An. R20 thn
Ny. W63 thn
Tn. J69 thn
Ny. D61 thn
Tn. K65 thn
Tn. L30 thn
Ny. B49 thn
Tn. M48 thn
3.1.5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggota keluarga pasien tidak pernah menderita penyakit serius dan suami
pasien meninggal 2 tahun yang lalu karena kecelakaan, dan pasien tinggal bersama 3
orang anaknya.
3.1.6. Riwayat / Keadaan Psikososial dan Spiritual
Bahasa yang digunakan pasien sehari-hari adalah bahasa Indonesia pasien
menyenangi seluruh anggota tubuhnya dan tidak ada bagian tubuhnya yang tidak
disukai. Di dalam keluarga pasien berperan sebagai ibu rumah tangga yang
mempunyai 3 orang anak. Pasien juga ingin melanjutkan tugasnya sebagai ibu rumah
tangga, kembali kerumah dan berjumpa dengan para tetangga. Pasien berharap luka
yang dideritanya cepat sembuh dan pasien sering berdoa kepada Tuhan dimana pasien
selalu mendapat dukungan dari keluarga.
27
3.1.7 Kebiasaan Sehari-hari
No. Sebelum sakit Sesudah sakit1.
2.
3.
4.
Nutrisi :- Pada makan 3x sehari- Jenis makanan nasi, sayur dan porsi
yang disajikan habis.- Tinggi badan pasien 155 cm dan berat
badan 49 kg.- Pasien minum 7-8 gelas/hari atau
1500-2000 cc dengan jenis minuman air putih
Eliminasi :- Pasien BAB 1x sehari dengan
konsistensi lembek, warna kuning.
- Pasien BAK 3-4 x sehari tidak ada rasa sakit sewaktu BAK
Istirahat tidur :- Pasien tidur siang 2 jam dan tidur
malam 7-8 jam, tidak ada kesulitan tidur.
Personal hygiene :- Pasien mandi 2x sehari dengan
menggunakan sabun, gosok gigi 2 x sehari dan mencuci rambut 3x seminggu dengan menggunakan shampo tanpa bantuan
- Pola makan 3x sehari- Jenis makanan nasi, sayur, ikan
dan buah- Pasien minum 9-11 gelas/hari
atau 2500-3000 cc dengan jenis minuman air putih.
- Pasien BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning bau khas.
- Pasien BAK pada malam hari dengan frekuensi BAK 4-5 x sehari, tidak ada rasa sakit sewaktu BAK.
- Pasien tidur siang 1 jam dan tidur malam mulai jam 21.00 Wib – 21.00 Wib. Tetapi pasien sering bangun tengah malam karena merasakan nyeri pada luka. Kebiasaan pasien sebelum tidur berbincang-bincang dengan keluarga dan sesama pasien.
- Pasien mandi 2x sehari dengan cara dilap, gosok gigi 1x sehari dan mencuci rambut 1x seminggu dengan menggunakan shampo dengan bantuan.
28
3.1.8. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran pasien composmentis dan tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/i
RR : 24 x/i
Temp : 320C
a. Pemeriksaan Head to toe
- Kepala
Bentuk kepala bulat, rambut berwarna hitam pendek dan lurus.
- Mata
Ukuran pupil normal isokor kiri/kanan, reaksi terhadap cahaya baik
akomodasi penglihatan baik dapat membaca dalam jarak 30 cm konjungtiva
tidak ada anemia. Sclera tidak ada icterus.
- Hidung
Fungsi penciuman baik, tidak dijumpai luka bakar dan tidak ada peradangan
dan dapat membedakan bau
- Telinga
Pendengaran baik, serumen dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda radang
dan perdarahan dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
29
- Mulut
Mulit pasien bau, karena jarang gosok gigi, tidak ada peradangan dan
perdarahan, pasien dapat membedakan rasa manis, asam dan asin.
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Thorax dan fungsi pernafasan
Bentuk simetris, bunyi nafas vesikuler pernafasan 22 x/menit
- Jantung
Tidak ada nyeri dada, denyut jantung normal
- Abdomen
Tidak ada persalinan, hepar dan limpa tidak teraba
- Genitalia
Tidak ada kelainan
- Ekstremitas
Atas : Terdapat luka bakar pada bagian badan depan dan belakang dan
tangan depan dan belakang.
Bawah : Pada kaki kiri dan kanan tidak ada kelainan dan dapat menahan
tahanan.
30
Depan Belakang
31
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium
Tanggal 8 Juni 2009
Pemeriksaan Unit Hasil NormalHb gr% 13.5 Pr : 12-19Hematoksit gr% 37.9 37-47Leukosit mm3 10.500 4000-11000Trombosit mm3 199.000 150-950.1000SGOT v/l 50 Lk : <38-Pr:<31SGPT v/l 150 Lk:<90-Pr:32Total Protein g/dl 7.9 6.0-8.0AlbuminGlobulin
g/dlg/dl
9595
3.7-5.12.6-3.6
Natrium mEq/l 139 135-155KalsiumChlorida
mEq/lmEq/l
3.7104
8.6-10.39.6-106
UreumCreatinin
mg/dlmg/dl
260.9
10-500.7-1.9
Therapy
Nama Obat Dosis Efek SampingCiprofloxacin tabletAsam mefenamatRanitidin
500 gr/8 jam500 gr/8 jam250 gr/8 jam
Antibiotik / anti inflamasiMengalami rasa nyeriMengalami rasa mual
NaCl 20x/i 5 Pcs
Mebo herbal/ointement 20 gr, kegunaanya membantu meringankan luka bakar.
32
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah1. DS :
Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka bakarDO :Adanya luka bakar pada lengan depan dan belakang bagian badan dan belakang
Sel rusak↓
Zat kimiawi terbentuk↓
Merangsang dan merasakan ujung syaraf nyeri
↓Menurunkan ambang
stimulus terhadap reseptor↓
Nyeri
Gangguan rasa nyaman nyeri
2. DS :DO :Adanya luka pada daerah lengan depan dan belakang. Badan depan dan belakang dengan kekurangan cairan melalui rute abnormal ketidak cukupan pemasukan
Luka bakar↓
Peningkatan permeabilitas membran sel
↓Kehilangan cairan dari
vaskuler ke ekstra vaskuler↓
Penurunan volume intravaskuler
↓Gangguan volumen cairan
Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
3. DS :DO :Adanya luka pada daerah tangan depan dan belakang. Daerah badan depan dan belakang yang dibalut dengan kassa.
Luka bakar
Part disentri Kehilangankuman barier kulit
Respon inflamasi
Kerusakanrespon urin
Infeksi
Resiko tinggi terjadi infeksi
33
4. DS : Pasien mengatakan terbakar api kompor pada saat memasakDO :Adanya luka bagian badan lengan sudah mulai tumbuh jaringan baru kemerah-merahan.
Trauma panas↓
Luka bakar↓
Usus sel↓
Kerusakan jaringan dermis↓
Kerusakan integritas kulit
Kerusakan integritas kulit
5. DS :Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit berat badannya 49 kg sesudah masuk rumah sakit berbahaya 45 kg.
DO :Adanya luka pada daerah lengan depan dan belakang dan bagian badan depan dan belakang dan perubahan nutrisi kurng dari kebutuhan tubuh.
Luka bakar trauma jaringan↓
Peningkatan kebutuhan nutrisi
↓Peningkatan metabolisme
↓Kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan protein
Gangguan terjadinya perubahan nutrisi.
34
3.2. Perumuan Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
1. Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan ditandai dengan adanya luka
pada bagian lengan depan dan belakang dan bagian badan depan dan
belakang pasien tampak meringis saat luka dibersihkan.
2. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan melalui rute abnormal ketidak cakupan pemasukan.
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan perawatan luka spesifik luka
tampak basah dan pasien tampak meringis kesakitan.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan destruksi lapisan kulit
ditandai dengan adanya luka bakar pada bagian lengan depan dan belakang
dan bagian badan depan dan belakang dan sudah tampak jaringan baru.
5. Gangguan terjadinya perubahan nutrisi berhubungan dengan keadaan hiper-
metabolisme dan kesembuhan luka.
35
3.3. Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Ny. N
Umur : 40 tahun
No. RM : 35-75-61
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional1. Nyeri berhubungan dengan
kerusakan jaringan ditandai dengan adanya luka pada bagian lengan depan dan belakang dan bagian badan depan dan belakang pasien tampak meringis saat luka dibersihkan.
Nyeri hilang dengan kriteria hasil :- Menyatakan tingkat
nyeri menurun
- Tinggikan ekstremitas luka bakar secara periodik
- Kaji keluhan nyeri perhatikan lokasi/karakter dan intensitas
- Jelaskan kepada pasien mengenai perjalanan nyeri. Biarkan pasien untuk sedapat mungkin menangani sendiri rasa nyeri.
- Berikan preparat analgesik sebelum rasa nyeri bertambah parah
- Peninggian mungkin diperlukan pada awal untuk menurunkan pembentukan edema.
- Nyeri hampir selalu ada pada beberapa derajat kerusakan biasanya paling berat selama penggantian balutan dan deblidemen.
- Pengetahuan akan mengurangi rasa takut terhadap hal-hal yang tidak diketahui dan menyampaikan cara pengendalian nyeri kepada pasien.
- Rasa nyeri lebih mudah dikendalikan jika diatasi sebelum nyeri bertambah parah.
36
2. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui rute abnormal ketidak cakupan pemasukan.
Volume cairan dapat terpenuhi dengan baik dengan kriteria hasil :- Kadar elektrolit
serum berada dalam batas normal
- Menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan dibuktikan oleh haluaran urine tanda vital stabil
- Mengeluarkan urine yang jernih dan berwarna kuning dengan berat jenis dalam batas normal.
- Pantau haluaran urine sedikitnya setiap jam sekali
- Pertahankan pemberian infus dan mengatur tetesannya pada kecepatan yang tepat.
- Naikan bagian kepala tempat tidur pasien dan tinggikan ekstremitas yang terbakar.
- Haluaran urine memberikan informais tentang perfusi, kecukupan pengaruh cairan dan kebutuhan serta status cairan
- Pemberian cairan yang adekuat diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan cairan
- Peninggian akan meningkatkan autan balik darah vena.
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan perawatan luka spesifik luka tampak basah dan pasien tampak meringis kesakitan.
Infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil :- Tidak ada tanda-
tanda gejala yang menunjukkan infeksi.
- Inspeksi luka untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi atau perubahan warna.
- Pantau hilang leukosit hasil kultur dan tes sensitivitas.
- Berikan antibiotik sesuai dengan pleksripsi medik
- Lakukan penggantian linen dan membantu pasien dalam memelihara perorangan.
- Tanda-tanda tersebut menunjukkan infeksi lokal
- Peningkatan jumlah leukosit menunjukkan infeksi
- Antibiotik mengurangi jumlah bakteri
- Tindakan ini mengurangi potensi bakteri pada luka bakar
37
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan destruksi lapisan kulit ditandai dengan adanya luka bakar pada bagian lengan depan dan belakang dan bagian badan depan dan belakang dan sudah tampak jaringan baru.
Luka sembuh dengna baik dengan kriteria hasil :- Intensitas kulit
tampak membaik.
- laksanakan perawatan luka sesuai dengan preskripsi medik.
- Oleskan preparat antibiotik topikal dan memasang balutan sesuai dengan ketentuan medik.
- Cegah penekanan, infeksi dan mobilisasi pada autografi.
- Berikan dukungan nutrisi yang memadai.
- Bersihkan luka, tubuh dan rambut setiap hari.
- Perawatan akan mempercepat kesembuhan luka
- Perawatan luka akan mengurangi kolonisasi bakteri dan mempercepat kesembuhan
- Tindakan ini akan mempercepat perlekatan graf dan kesembuhan
- Nutrisi yang memadai sangat penting untuk pembentukan granulasi yang normal dan kesembuhan.
- Pembersihan setiap hari akan mengurangi potensi kolonisasi bakteri.
38
5. Gangguan terjadinya perubahan nutrisi berhubungan dengan keadaan hiper-metabolisme dan kesembuhan luka.
Pemasukan nutrisi dapat terpenuhi dengan baik dengan kriteria hasil :- Pertambahan berat
badan setelah sebelumnya mengalami penurunan berat badan.
- Kadar protein serum berada dalam kisaran normal
- Berikan diet tinggi, kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen vitamin dan mineral sesuai dengan ketentuan medik.
- Berikan nutrisi enteral atau parenteral melalui penanganan jika kebutuhan diet tidak terpenuhi lewat asupan per oral.
- Pasien memerlukan nutrisi yang cukup untuk kesembuhan luka dan peningkatan kebutuhan metabolisme.
- Suplemen ini memenuhi kebutuhan infeksi. Vitamin dan minereal perlu untuk penyembuhan luka.
- Teknik intervensi nutrisi menjamin terpenuhinya kebutuhan nutrisi.
39
3.4. Pelaksanaan dan Evaluasi
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. N
Umur : 40 tahun
No : 35 75 61
Hari / Tgl
No. Dx
Jam Implementasi Evaluasi
Senin 08/06/09
I 08.00 Wib
10.00 Wib
12.00 Wib
16:00 Wib
16.20 Wib
21.00 Wib
07.30 Wib
- Mengkaji skala nyeri pasien 4-5 ( sedang)
- Tinggikan ekstreremitas luka secara periodik
- Jelaskan kepada pasien mengenai perjalanan nyeri, biarkan pasien untuk dapat menangani sendiri rasa nyeri.
- Memberikan obat analgetik pada pasien asam mefenamat 500 gr sesuai anjuran dokter
- Menganjurkan pasien untuk banyak beristirahat
- Berikan analgetik sebelum rasa nyeri bertambah parah
- Menganjurkan pasien banyak istirahat dan mengikuti ajuran dokter.
Pukul : 08.00 WibS : Pasien
mengatakan nyeri pada luka, skala nyeri 4-5 (sedang)
O : pasien tampak meringis kesakitan karena adanya luka bakar
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan. - Kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian analgetik
II 08.20 Wib
09.00 WIB
- Pantau pengeluaran urine sedikitnya setiap jam sekali
- Mempertahankan pemberian infus dan mengatur tetesan pada kecepatan yang tepat
Pukul 08.00 WibS : Pasien
mengatakan tidak dapat beraktivitas sendiri karena adanya luka
40
11.15 Wib
17.00 Wib
22.00 Wib
23.00 Wib
07.00 Wib
- Mengobservasi cairan infus NaCl 20 tts/i
- Menganjurkan pasien untuk banyak minum agar tidak dehidrasi
- Mengganti cairan infus NaCl 20 tts/i
- Memantau cairan infus dan mengatur tetesannya
- Naikkan bagian kepala tempat tidur pasien.
bakar dan terpasang infus.
O : Pasien terpasang infus di kaki sebelah kiri
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.
III 09.15 Wib
10.20 Wib
11.00 Wib
14.00 Wib
15.00 Wib
18.00 Wib
22.15 Wib
07.00 Wib
- Mendeteksi tanda-tanda infeksi atau perubahan warna tampak kemerahan.
- Memberikan antibiotik sesuai dengan medik seperti ciprofloxacine.
- Melakukan penggantian limen dan membantu pasien dalam memelihara perorangan.
- Pantau hilang leukosit hasil kultur dan tes sensitivitas.
- Melihat tanda-tanda infeksi.
- Mengingatkan pada pasien untuk tidak menyentuh daerah luka untuk menghindari infeksi.
- Memberikan posisi yang nyaman.
- Mendeteksi tanda-tanda infeksi atas perubahan warna tampak kemerahan.
Pukul : 08.00 WibS : Pasien
mengatakan nyeri bila luka digerakkan
O : Pada pasien tampak meringis kesakitan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.
41
IV 08.15 Wib
09.30 Wib
10.05 Wib
10.30 Wib
13.00 Wib
06.00 Wib
- Melakukan perawatan luka sesuai dengan preskripsi medik
- Merawat dan mempercepat penyembuhan luka
- Membersihkan luka tiap hari
- Memasang balutan sesuai dengan ketentuan medik.
- Mengurangi kolonisasi bakteri dan mempercepat penyembuhan.
- Membersihkan luka akan mengurangi potensi kolonisasi bakteri
Pukul : 08.00 WibS : Pasien
mengatakan luka bakar sudah mulai mengering
O : Pada pasien tampak tumbuh jaringan kulit yang baru
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.
V 08.00 Wib
11.25 Wib
12.25 Wib
13.00 Wib
16.15 Wib
20.25 Wib
06.15 Wib
- Memberikan diet tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen vitamin dan mineral sesuai dengan ketentuan medik
- Memberikan nutrisi melalui penanganan jika kebutuhan diet tidak terpenuhi lewat asupan peroral.
- Memberikan dukungan nutrisi yang memadai
- Memberikan lingkungan yang nyaman agar pasien bisa beristirahat
- Memberikan posisi yang nyaman
- Memberikan diet tinggi kalori dan tinggi protein
Pukul : 08.00 WibS : Pasien
mengatakan nafsu makan berkurang.
O : anjurkan untuk minum suplemen agar nafsu makan meningkat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.
42
Hari / Tgl
No.Dx
Jam Implementasi Evaluasi
Selasa09/06/09
I 09.00 Wib
10.00 Wib
12.00 Wib
16.00 Wib
20.00 Wib
21.00 Wib
07.30 Wib
- Merapikan tempat tidur pasien agar pasien merasa nyaman