Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 40/07/35/Th.VIII, 01 Juli 2010 1 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 40/07/35/Th.VIII, 01 Juli 2010 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Tetap Tahun 2009 dan Angka Ramalan II Tahun 2010) A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun 2009 sebesar 11,26 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) meningkat sebesar 0,78 juta ton (7,49 persen) dibanding produksi Padi tahun 2008 (ATAP). Peningkatan produksi ini disebabkan naiknya luas panen sebesar 129,95 ribu hektar (7,32 persen) dan produktivitas sebesar 0,09 kuintal/hektar (0,15 persen). Daerah penghasil Padi dengan luas panen yang dominan pada tahun 2009 terdapat di beberapa kabupaten, yakni di Kabupaten Jember sebesar 152,37 ribu hektar (8 persen), Bojonegoro 134,76 ribu hektar (7,07 persen), Lamongan 134,14 ribu hektar (7,04 persen), Banyuwangi 115,52 ribu hektar (6,06 persen), dan Ngawi sebesar 109,41 ribu hektar (5,74 persen). Angka Ramalan II (ARAM II) produksi Padi pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 11,24 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami penurunan 0,02 juta ton (0,14 persen) dibanding dengan produksi Padi tahun 2009 (ATAP). Penurunan produksi diperkirakan terjadi karena luas panennya mengalami penurunan seluas 45,13 ribu hektar (2,37 persen), sedangkan untuk produktivitasnya masih lebih baik dengan peningkatan produktivitas sebesar 1,35 kuintal/hektar (2,28 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. B. JAGUNG Angka Tetap (ATAP) produksi Jagung Provinsi Jawa Timur tahun 2009 sebesar 5,27 juta ton pipilan kering meningkat sebesar 0,21 juta ton (4,23 persen) dibanding produksi Jagung pada tahun 2008. Kenaikan produksi terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 59,14 ribu hektar (4,78 persen) sedangkan produktivitasnya justru mengalami penurunan sebesar 0,21 kuintal/hektar (0,51 persen). Daerah penghasil Jagung dengan luas panen yang dominan pada tahun 2009 terdapat di beberapa kabupaten, yakni di Kabupaten Sumenep sebesar 129,42 ribu hektar (9,99 persen), Tuban 107,10 ribu hektar (8,27 persen), Sampang 72,85 ribu hektar (5,62 persen), Bangkalan 72,76 ribu hektar (5,62 persen), dan Kabupaten Probolinggo sebesar 66,80 ribu hektar (5,16 persen). Angka Ramalan II (ARAM II) produksi Jagung tahun 2010 diperkirakan sebesar 5,24 juta ton pipilan kering. Dibandingkan produksi Jagung tahun 2009 (ATAP), terjadi penurunan produksi sebesar 0,02 juta ton (0,44 persen). Penurunan produksi Jagung pada tahun 2010 diperkirakan terjadi karena penurunan luas panennya yang turun sebesar 1,19 ribu hektar (0,09 persen), penurunan ini disertai juga dengan turunnya tingkat produktivitas Jagung sebesar 0,14 kuintal/hektar (0,34 persen). C. KEDELAI Angka Tetap (ATAP) produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur tahun 2009 sebesar 355,26 ribu ton biji kering meningkat sebesar 77,98 ribu ton (28,12 persen) dibanding produksi Kedelai tahun 2008. Kenaikan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 47,95 ribu hektar (22,10 persen) dan produktivitas sebesar 0,63 kuintal/hektar (4,94 persen). Daerah penghasil Kedelai dengan luas panen yang dominan pada tahun 2009 terdapat di beberapa kabupaten, yakni di Kabupaten Banyuwangi sebesar 49,06 ribu hektar (18,53 persen), Lamongan 22,02 ribu hektar (8,32 persen), Sampang 20,70 ribu hektar (7,82 persen), Bojonegoro 20,31 ribu hektar (7,67 persen), dan Kabupaten Ngawi sebesar 19,16 ribu hektar (7,23 persen). Angka Ramalan II (ARAM II) produksi Kedelai tahun 2010 diperkirakan sebesar 344,39 ribu ton biji kering menurun sebesar 10,87 ribu ton (3,06 persen) dibanding produksi Kedelai tahun 2009 (ATAP). Penurunan produksi Kedelai tahun 2010 diperkirakan terjadi karena turunnya produktivitas sebesar 0,42 kuintal/hektar (3,13 persen) sedangkan luas panennya justru mengalami kenaikan seluas 59 hektar (0,02 persen).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 40/07/35/Th.VIII, 01 Juli 2010 1
BPS PROVINSI JAWA TIMUR
No. 40/07/35/Th.VIII, 01 Juli 2010
PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Tetap Tahun 2009 dan Angka Ramalan II Tahun 2010)
A. PADI
� Angka Tetap (ATAP) produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun 2009 sebesar 11,26 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) meningkat sebesar 0,78 juta ton (7,49 persen) dibanding produksi Padi tahun 2008 (ATAP). Peningkatan produksi ini disebabkan naiknya luas panen sebesar 129,95 ribu hektar (7,32 persen) dan produktivitas sebesar 0,09 kuintal/hektar (0,15 persen). Daerah penghasil Padi dengan luas panen yang dominan pada tahun 2009 terdapat di beberapa kabupaten, yakni di Kabupaten Jember sebesar 152,37 ribu hektar (8 persen), Bojonegoro 134,76 ribu hektar (7,07 persen), Lamongan 134,14 ribu hektar (7,04 persen), Banyuwangi 115,52 ribu hektar (6,06 persen), dan Ngawi sebesar 109,41 ribu hektar (5,74 persen).
� Angka Ramalan II (ARAM II) produksi Padi pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 11,24 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami penurunan 0,02 juta ton (0,14 persen) dibanding dengan produksi Padi tahun 2009 (ATAP). Penurunan produksi diperkirakan terjadi karena luas panennya mengalami penurunan seluas 45,13 ribu hektar (2,37 persen), sedangkan untuk produktivitasnya masih lebih baik dengan peningkatan produktivitas sebesar 1,35 kuintal/hektar (2,28 persen) dibandingkan tahun sebelumnya.
B. JAGUNG
� Angka Tetap (ATAP) produksi Jagung Provinsi Jawa Timur tahun 2009 sebesar 5,27 juta ton pipilan kering meningkat sebesar 0,21 juta ton (4,23 persen) dibanding produksi Jagung pada tahun 2008. Kenaikan produksi terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 59,14 ribu hektar (4,78 persen) sedangkan produktivitasnya justru mengalami penurunan sebesar 0,21 kuintal/hektar (0,51 persen). Daerah penghasil Jagung dengan luas panen yang dominan pada tahun 2009 terdapat di beberapa kabupaten, yakni di Kabupaten Sumenep sebesar 129,42 ribu hektar (9,99 persen), Tuban 107,10 ribu hektar (8,27 persen), Sampang 72,85 ribu hektar (5,62 persen), Bangkalan 72,76 ribu hektar (5,62 persen), dan Kabupaten Probolinggo sebesar 66,80 ribu hektar (5,16 persen).
� Angka Ramalan II (ARAM II) produksi Jagung tahun 2010 diperkirakan sebesar 5,24 juta ton pipilan kering. Dibandingkan produksi Jagung tahun 2009 (ATAP), terjadi penurunan produksi sebesar 0,02 juta ton (0,44 persen). Penurunan produksi Jagung pada tahun 2010 diperkirakan terjadi karena penurunan luas panennya yang turun sebesar 1,19 ribu hektar (0,09 persen), penurunan ini disertai juga dengan turunnya tingkat produktivitas Jagung sebesar 0,14 kuintal/hektar (0,34 persen).
C. KEDELAI � Angka Tetap (ATAP) produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur tahun 2009 sebesar 355,26 ribu ton biji kering
meningkat sebesar 77,98 ribu ton (28,12 persen) dibanding produksi Kedelai tahun 2008. Kenaikan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 47,95 ribu hektar (22,10 persen) dan produktivitas sebesar 0,63 kuintal/hektar (4,94 persen). Daerah penghasil Kedelai dengan luas panen yang dominan pada tahun 2009 terdapat di beberapa kabupaten, yakni di Kabupaten Banyuwangi sebesar 49,06 ribu hektar (18,53 persen), Lamongan 22,02 ribu hektar (8,32 persen), Sampang 20,70 ribu hektar (7,82 persen), Bojonegoro 20,31 ribu hektar (7,67 persen), dan Kabupaten Ngawi sebesar 19,16 ribu hektar (7,23 persen).
� Angka Ramalan II (ARAM II) produksi Kedelai tahun 2010 diperkirakan sebesar 344,39 ribu ton biji kering menurun sebesar 10,87 ribu ton (3,06 persen) dibanding produksi Kedelai tahun 2009 (ATAP). Penurunan produksi Kedelai tahun 2010 diperkirakan terjadi karena turunnya produktivitas sebesar 0,42 kuintal/hektar (3,13 persen) sedangkan luas panennya justru mengalami kenaikan seluas 59 hektar (0,02 persen).
2 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 40/07/35/VIII, 01 Juli 2010
1. PENDAHULUAN
Data produksi tanaman pangan yang disajikan dalam BRS ini mencakup produksi padi,
jagung, dan kedelai. Penyajian data produksi tanaman pangan tahun tertentu (misalnya tahun
2010) dilakukan oleh BPS sebanyak 5 (lima) kali dengan status angka yang berbeda. Angka
Ramalan I (ARAM I) merupakan angka ramalan/perkiraan produksi tahun berjalan berdasarkan
keadaan luas tanaman akhir bulan Desember tahun sebelumnya (2009). Angka Ramalan II
(ARAM II) terdiri dari angka realisasi panen Januari-April dan angka ramalan/perkiraan Mei-
Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan April. Angka Ramalan III (ARAM III)
terdiri dari angka realisasi panen Januari-Agustus dan angka ramalan/perkiraan September-
Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Agustus. Angka Sementara (ASEM)
merupakan angka realisasi panen Januari-Desember tetapi belum final karena mengantisipasi
kelengkapan laporan. Angka Tetap (ATAP) adalah angka realisasi selama satu tahun (Januari-
Desember) dan merupakan angka final. Oleh karena itu jadwal rilis ARAM, ASEM, dan ATAP
melalui Berita Resmi Statistik (BRS) adalah seperti berikut:
Subround Status
Angka (tahun t) Jadwal
Rilis BRS Jan-Apr Mei-Agst Sep-Des
1. ARAM I Awal Maret (t) RAMALAN
2. ARAM II Awal Juli (t) REALISASI RAMALAN
3. ARAM III Awal Nopember (t) REALISASI RAMALAN
4. ASEM Awal Maret (t+1) REALISASI (angka belum final)
5. ATAP Awal Juli (t+1) REALISASI (angka final)
Dengan demikian, para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam
penggunaannya baik untuk perencanaan maupun monitoring. Diharapkan konsumen data selalu
mengacu kepada hasil penghitungan dengan status angka yang terakhir.
Data produksi tanaman pangan tahun 2009 (ATAP) merupakan hasil penghitungan
berdasarkan realisasi luas panen Januari-Desember 2009 yang dilaporkan oleh seluruh Dinas
Pertanian Kabupaten dan data produktivitas hasil Survei Ubinan yang dilakukan oleh BPS dan
Dinas Pertanian. Sedangkan data produksi tahun 2010 (ARAM II) dihitung berdasarkan realisasi
luas panen dan produktivitas Januari-April 2010 serta ramalan/perkiraan luas panen dan
produktivitas Mei-Desember 2010. Ramalan/perkiraan luas panen Mei-Desember 2010
didasarkan pada luas tanaman akhir bulan April 2010.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 40/07/35/Th.VIII, 01 Juli 2010 3
2. PRODUKSI PADI
2.1. Angka Tetap Tahun 2009
Angka Tetap (ATAP) produksi padi nasional tahun 2009 sebesar 64,40 juta ton Gabah
Kering Giling (GKG). Dibandingkan produksi nasional tahun 2008, terjadi peningkatan sebanyak
4,07 juta ton (6,75 persen). Kenaikan produksi nasional terjadi karena peningkatan luas panen
seluas 556,15 ribu hektar (4,51 persen) dan juga produktivitas nasional sebesar 1,05
kuintal/hektar (2,15 persen). Kenaikan produksi padi tahun 2009 tersebut sebagian besar terjadi
di Jawa yaitu sebanyak 2,53 juta ton (7,83 persen).
Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi
Menurut Wilayah, 2008-2010
Perkembangan
2008-2009 2009-2010 Uraian 2008 2009 2010
(Aram II) Absolut % Absolut %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Luas Panen (ha) - Jawa Timur 1.774.884 1.904.830 1.859.699 129.946 7,32 -45.131 -2,37 - Jawa 5.742.270 6.093.603 6.048.447 351.333 6,12 -45.156 -0,74 - Indonesia 12.327.425 12.883.576 12.870.949 556.151 4,51 -12.627 -0,10
2. Produktivitas (ku/ha) - Jawa Timur 59,02 59,11 60,46 0,09 0,15 1,35 2,28 - Jawa 56,33 57,24 58,11 0,91 1,62 0,87 1,52 - Indonesia 48,94 49,99 50,62 1,05 2,15 0,63 1,26
3. Produksi (ton) - Jawa Timur 10.474.773 11.259.085 11.242.904 784.312 7,49 -16.181 -0,14 - Jawa 32.346.997 34.880.131 35.149.427 2.533.134 7,83 269.296 0,77 - Indonesia 60.325.925 64.398.890 65.150.764 4.072.965 6,75 751.874 1,17
Keterangan: kualitas produksi Padi adalah Gabah Kering Giling
Di Jawa Timur, produksi padi pada tahun 2009 juga mengalami kenaikan sebesar 7,49
persen yaitu dari total produksi sebesar 10,47 juta ton pada tahun 2008 menjadi 11,26 juta ton
pada tahun 2009. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya luas panen sebesar 129,95 ribu hektar
(7,32 persen) disertai juga kenaikan produktifitas sebanyak 0,09 kuintal/hektar (0,15 persen).
Kedua kenaikan baik luas panen padi maupun produktivitasnya secara resultan menjadikan
kenaikan produksi yang tinggi hingga 7,49 persen.
4 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 40/07/35/VIII, 01 Juli 2010
Daerah penghasil Padi dengan luas panen yang dominan pada tahun 2009 terdapat di
beberapa kabupaten, yakni di Kabupaten Jember sebesar 152,37 ribu hektar (8 persen),