Top Banner
LEMBAR TUGAS MANDIRI HEMATO ONKOLOGI PEMICU 1 – Hematopoiesis GhinaKhairunni sa 1006684491 Hematopoiesis merupakan proses pembentukan sel darah, mulai dari sel pluripoten menjadi berbagai macam sel darah matang yang memiliki fungsi spesifik. Hematopoiesis dimulai sejak masa kandungan dan terus berlangsung sepanjang kehidupan. Setiap sel darah berasal dari sel punca pluripoten dan harus menjalani serangkaian proses hingga dapat menjadi sel darah yang matang. Pada pembahasan kali ini, akan diuraikan secara ringkas hematopoiesis yang terjadi dalam tubuh. 1. Hematopoiesis Prenatal dan Postnatal Selama masa prenatal, sel darah mulai dibentuk 2 minggu setelah pembuahan. Sel- sel darah terbentuk dari kelompok sel mesenkim pada mesoderm di yolk sac. Setelah 6 minggu, sel-sel tersebut bermigrasi ke hati dan limpa yang menandai dimulainya fase hepatik, dimana hati dan limpa menjadi tempat pembentukan sel darah utama. Pada trimester kedua, pembentukan sel darah oleh hati dan limpa berkurang seiring mulai berkembangnya sumsum tulang. Menjelang kelahiran, pembentukan sel darah oleh limpa berhenti dan pembentukan sel darah oleh hati terus menurun. Beberapa minggu setelah kelahiran, hati masih memiliki aktivitas pembentukan sel darah namun segera digantikan seluruhnya oleh sumsum tulang. Pada bayi yang baru lahir, seluruh sumsum tulang merupakan sumsum tulang merah (red bone marrow) yang memiliki vaskularisasi yang sangat baik. Pada masa dewasa, sekitar umur 18 tahun, sumsum tulang pada tulang panjang berubah menjadi sumsum tulang kuning (yellow bone marrow) dan tidak lagi berperan dalam pembentukan sel darah. Secara ringkas, tempat pembentukan sel darah berdasarkan usia terangkum dalam tabel 1. 1,2 2. Mekanisme Hematopoiesis Sumsum tulang membentuk lingkungan yang sesuai untuk hematopoiesis yang terdiri dari sel stroma dan jejaring mikrovaskular. Sel stroma termasuk adiposit, fibroblas, endotel dan makrofag. Sel-sel ini mensekresikan berbagai molekul seperti kolagen, glikoprotein dan glikosamin untuk membentuk matriks ekstraselular. Selain itu, sel-sel ini juga mensekresikan berbagai faktor pertumbuhan yang penting bagi perkembangan sel punca. 1 Tabel 1. Tempat pembentukan sel darah berdasarkan usia
4

LTM HO I

Oct 23, 2015

Download

Documents

Tugas Mandiri Tingkat III
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LTM HO I

LEMBAR TUGAS MANDIRIHEMATO ONKOLOGIPEMICU 1 – Hematopoiesis

GhinaKhairunnisa1006684491

Hematopoiesis merupakan proses pembentukan sel darah, mulai dari sel pluripoten menjadi berbagai macam sel darah matang yang memiliki fungsi spesifik. Hematopoiesis dimulai sejak masa kandungan dan terus berlangsung sepanjang kehidupan. Setiap sel darah berasal dari sel punca pluripoten dan harus menjalani serangkaian proses hingga dapat menjadi sel darah yang matang. Pada pembahasan kali ini, akan diuraikan secara ringkas hematopoiesis yang terjadi dalam tubuh.

1. Hematopoiesis Prenatal dan Postnatal Selama masa prenatal, sel darah mulai dibentuk 2 minggu setelah pembuahan. Sel-sel darah terbentuk dari kelompok sel mesenkim pada mesoderm di yolk sac. Setelah 6 minggu, sel-sel tersebut bermigrasi ke hati dan limpa yang menandai dimulainya fase hepatik, dimana hati dan limpa menjadi tempat pembentukan sel darah utama. Pada trimester kedua, pembentukan sel darah oleh hati dan limpa berkurang seiring mulai berkembangnya sumsum tulang. Menjelang kelahiran, pembentukan sel darah oleh limpa berhenti dan pembentukan sel darah oleh hati terus menurun. Beberapa minggu setelah kelahiran, hati masih memiliki aktivitas pembentukan sel darah namun segera digantikan seluruhnya oleh sumsum tulang. Pada bayi yang baru lahir, seluruh sumsum tulang merupakan sumsum tulang merah (red bone marrow) yang memiliki vaskularisasi yang sangat baik. Pada masa dewasa, sekitar umur 18 tahun, sumsum tulang pada tulang panjang berubah menjadi sumsum tulang kuning (yellow bone marrow) dan tidak lagi berperan dalam pembentukan sel darah. Secara ringkas, tempat pembentukan sel darah berdasarkan usia terangkum dalam tabel 1.1,2

2. Mekanisme HematopoiesisSumsum tulang membentuk lingkungan yang sesuai untuk hematopoiesis yang terdiri dari sel stroma dan jejaring mikrovaskular. Sel stroma termasuk adiposit, fibroblas, endotel dan makrofag. Sel-sel ini mensekresikan berbagai molekul seperti kolagen, glikoprotein dan glikosamin untuk membentuk matriks ekstraselular. Selain itu, sel-sel ini juga mensekresikan berbagai faktor pertumbuhan yang penting bagi perkembangan sel punca.1

Secara umum, seluruh sel darah berasal dari sel punca pluripoten. Sel punca pluripotent memiliki kemampuan memperbarui diri sendiri atau berdiferensiasi. Faktor yang mempengaruhi kedua proses ini adalah kesempatan serta faktor pertumbuhan yang diterima.1

Tabel 1. Tempat pembentukan sel darah berdasarkan usia

Gambar 1. Stroma sumsum tulang

Page 2: LTM HO I

Hematopoietic Growth Factor adalah glikoprotein yang meregulasi proliferasi dan diferensiasi sel progenitor dan fungsi sel yang telah matur. Selain itu, HGF juga dapat mensupresi apoptosis dan maturasi sel darah. HGF memiliki beberapa karakteristik dan dapat berperan pada berbagai tahapan hematopoiesis. HGF terutama diproduksi oleh sel stroma kecuali eritropoietin yang 90% diproduksi oleh ginjal dan trombopoietin yang terutama diproduksi oleh hati. HGF sesuai dengan tahap kerjanya dapat dilihat pada tabel 2.1

Awalnya, sel punca ploripoten akan berdiferensiasi menjadi 2 tipe sel punca multipoten, yakni sel punca myeloid dan sel punca limfoid. Kedua jenis sel ini akan mengalami diferensiasi lebih lanjut yang prosesnya berbeda-beda.a. Granulositopoiesis

Sel punca myeloid merupakan asal dari eritrosit, granulosit, monosit dan platelet. Pembentukan granulosit dipengaruhi beberapa sitokin seperti G-CSF dan GM-CSF, juga IL-1, IL-5, IL-6, TNF-α. Sel progenitor dapat membentuk colony forming unit. Colony forming unit dinamai sesuai dengan sel yang diproduksi dari CFU. Sel punca myeloid akan terbagi menjadi CFU-E (memproduksi eritrosit), CFU-Meg (memproduksi megakariosit), dan CFU-GM (memproduksi neutrofil dan monosit), CFU-Eo (memproduksi eosinofil), CFU-Ba (memproduksi basofil). CFU-Eo, CFU-Ba, dan CFU-G (subset CFU-GM yang memproduksi neutrofil) berdiferensiasi menjadi myeloblast. Perkembangan myeloblast dipengaruhi G-CSF, GM-CSF, dan IL-5.merupakan prekursor. Myeloblast bermitosis menjadi promyelosit, yang terus membelah hingga menjadi myelosit. Saat menjadi myelosit, granula spesifik bagi

Gambar 2. Hematopoiesis

Tabel 2. Hematopoietic Growth Factor

Page 3: LTM HO I

eosinofil, basofil dan neutrofil muncul. Myelosit membelah kembali menjadi metamielosit hingga akhirnya menjadi granulosit matang1,1,3

b. MonositopoiesisMonosit berasal dari CFU GM yang bermitosis dan berdiferensiasi menjadi CFU-M (monoblast). CFU-M berisi promonosit yang memiliki nukleus berbentuk seperti ginjal dan sitoplasma kebiruan berisi granul-granul azurophilic. Setiap harinya 1010 monosit dilepaskan ke sirkulasi. Monosit yang baru terbentuk ini akan memasuki jaringan dan berdiferensiasi menjadi makrofag.3 c. Pembentukan platelet

Platelet/ trombosit berasal dari CFU-Meg. CFU-Meg berkembang menjadi sel yang sangat besar yang dsebut megakaryoblast. Megakaryoblast memiliki nukelus tunggal dengan beberapa lobus. Megakaryoblast akan mengalami endomitosis, yang menyebabkan sel ini menjadi lebih besar dan poliploidi. Perkembangan megakaryoblast dipengaruhi oleh trombopoietin. Megakaryoblast berdiferensiasi menjadi megakaryosit yang memiliki aparatus Golgi, banyak mitokondria, RE dan lisosom. Megakariosit berinvaginasi dan membentuk saluran demarkasi yang membelah-belah sitoplasma dan menjadi proplatelet. Setelah proplatelet dilepaskan mereka membelah kembali menjadi banyak platelet.3

d. LimfopoiesisSel-sel punca multipoten yang merupakan asal muasal dari limfosit membentuk dua sel progenitor unipotensial, CFU-LyB dan CFU-LyT. Kedua jenis sel progenitor ini belum imunokompeten. CFU-LyB membelah diri beberapa kali dan berdiferensiasi menjadi sel B imunokompeten yang mengekspresikan marker spesifik pada permukaan selnya, termasuk antibodi di sumsum tulang. CFU-LyT juga bermitosis menjadi sel T imunokompeten, yang bermigrasi ke korteks timus, dimana mereka berproliferasi, mematangkan diri dan mulai mengekspresikan marker pada permukaan selnya. Setelah matang, sebagian besar limfosit T dan limfosit B berpindah ke organ limfoid.3

Kesimpulan

Hematopoiesis merupakan proses penting untuk menjamin tersedianya sel-sel darah yang matang dan dapat berfungsi dengan baik. Hematopoiesis dimulai dari diferensiasi sel punca yang bersifat pluripoten menjadi kelompok-kelompok sel yang akan berkembang menjadi prekursor bagi sel darah yang spesifik. Alur perkembangan sel punca pluripoten menjadi sel darah tertentu dipengaruhi oleh pajanan faktor pertumbuhan.

DaftarPustaka

1. Hoffbrand AV, Moss PAH, Pettit JE. Essential Haematology. Blackwell Publishing:UK;2006.2. Tortora GJ, Derickson B. Principles of Anatomy and Physiology. John Wiley & Son: USA;2009.3. Singh. Textbook of Human Histology. USA: Jaypee Brother Publisher;2006.