LAPORAN AKHIR PENELITIAN PERANCANGAN MEJA LESEHAN YANG ERGONOMIS UNTUK CAFE MAHASISWA Oleh : Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE Diah Wilis Lestarining Basuki, ST., MT Ahmad Mustofa LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2018 ERGONOMI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIR PENELITIAN
PERANCANGAN MEJA LESEHAN YANG ERGONOMIS UNTUK CAFE MAHASISWA
Metode perancangan secara operasional diratikan sebagai suatu cara yang
dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi maupun untuk membahas suatu
persoalan yang dihadapi.
Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam perancangan ini
sebagaimana pada flow diagram penelitian adalah :
1. Survei Objek Penelitian
Survei dilakukan untuk melihat kondisi lapangan apakah perlu
dilakukan perancangan meja laptop untuk cafe hotspot.
2. Identifikasi Perancangan
Identifikasi perancangan dilakukan dengan tujuan mencari penyebab
timbulnya suatu rancangan dan solusi pemecahan rancangan tersebut
dengan tepat. Identifikasi masalah disini adalah melihat pengunjung
cafe hotspot lesehan yang menggunakan laptop dengan meja lesehan
yang tersedia.
3. Studi Literatur
Studi literatur digunakan untuk mempelajari teori dan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan rancangan yang ada, sehingga
dapat mencari solusi pemecahannya.
31
4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dilakukan untuk mengetahui masalah – masalah
yang dihadapi pengunjung yang menggunakan meja lesehan untuk
meletakkan laptop dan makanan/minuman secara bersamaan pada satu
tempat.
5. Tujuan Penelitian
Penentuan tujuan penelitian sangat penting karena digunakan untuk
menentukan kemana arah pengerjaan penelitian yang akan diselesaikan
dan juga untuk dasar pengambilan data untuk pengolahan lebih lanjut.
6. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan adalah dengan kuesioner. Kuesioner
disebarkan kepada responden dibeberapa cafe hotspot lesehan yang
berada di kota Malang.
7. Penentuan Kriteria
Kriteria meja laptop untuk cafe hotspot lesehan didapatkan dari
kuesioner dan diuji menggunakan uji validitas dann reliabilitas.
8. Pembobotan Kriteria
Pembobotan kriteria menggunakan metode AHP untuk mengetahui
variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi.
9. Pengembangan Konsep Desain
Pengembangan konsep desain menggunakan peta morfologi yang
berfungsi untuk memperluas ruang solusi desain.
32
10. Konsep Desain Terpilih
Memilih model keputusan desain rancangan meja laptop yang
diinginkan. Analisa data menggunakan metode zero-one untuk
menentukan urutan prioritas fungsi-fungsi dan menggunakan matriks
evaluasi untuk pengambilan keputusan.
11. Perancangan Desain Produk
Dalam perancangan desain produk melihat kriteria dan sub kriteria apa
saja yang digunakan dalam rancangan model meja laptop yang
diharapkan dengan memasukkan aspek-aspek ergonomi.
12. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penjelasan singkat tentang semua penyelesaian
atas perancangan tersebut. Setelah mengetahui bobot kriteria dan sub
kriteria dari masing-masing rancangan model meja laptop yang telah
dibuat dengan manggunakan matriks perbandingan berpasangan pada
metode AHP, maka akan diperoleh kesimpulan berupa desain
rancangan meja laptop untuk cafe hotspot lesehan.
3.2 Populasi dan Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) :
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam
perancangan ini adalah pengunjung cafe hotspot lesehan..
33
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) :
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Sample yang diambil dari perancangan ini adalah pengunjung cafe hotspot
lesehan yang menggunakan laptop.
3.3 Sumber Data
Sumber data yang dimaksud adalah dari mana data dapat diperoleh. Data
dalam perancangan ini bersumber dari dua jenis data yaitu :
1. Sumber data primer
Sumber data yang langsung diperoleh dari obyek yang diteliti
(sumber asli). Data primer dalam perancangan ini diperoleh secara
langsung melalui survei dari beberapa cafe hotspot lesehan yang ada di
kota Malang.
2. Sumber data sekunder
Sumber data yang tidak langusng diperoleh dari obyek yang
diteliti. Misalnya mencari informasi melalui tulisan-tulisan orang lain.
3.4 Metode Pengujian Instrumen
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid
dan reliabel.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
34
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
(Suharsimi Arikunto,2006:168)
b. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen ersebut sudah baik. Reliabilitas
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan. (Suharsimi Arikunto,2006:178)
3.5 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan terhadap data-data yang diperoleh berkaitan
dengan aspek-aspek ergonomis dan kenyamanan dalam merancang meja laptop,
yaitu tahap awal menentukan kriteria meja laptop melalui kuesioner. Kemudian
melakukan pembobotan kriteria dengan metode AHP dan skala likert. Setelah
didapat desain yang terpilih, maka diolah dengan zero-one matriks evaluasi. lalu
dirancang desain produk berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan aspek-
aspek ergonomis dan kenyamanan dalam mendesain meja laptop. Tahap akhir
yaitu dengan menerapkan hasil rancangan dengan menggunakan program
3DSMAX.
35
Identifikasi fenomena
Rumusan fenomena
Tujuan penelitian
Pengumpulan data
Penentuan kriteria meja laptop untuk cafe hotspot lesehan
Pembobotan kriteria
Uji validitas dan reliabilitas
Pengembangan konsep desian
Model 1 Model 2 Model n
Konsep desain terpilih
Perancangan desain produk
Hasil rancangan
Survey objek penelitian
Kuesioner I, responden, refrensi
Metode AHP
Peta morfologis
Zero one Matriks evaluasi
Kesimpulan
3.6 Diagram Alir Perancangan
Alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1 Diagram alir
Perancangan desain meja laptop yang ergonomis untuk cafe hotspot lesehan
36
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Penyebaran Kuesioner
Untuk mendapatkan kesimpulan dari kondisi meja laptop untuk café
hotspot lesehan yang ada pada saat ini dilakukan pengisian kuesioner kepada
pengunjung café hotspot lesehan yang berada di kota Malang.
4.2 Menentukan Sampel Kuisioner
Dari 94 kuesioner yang disebarkan, 2 kuesioner tidak sah karena
jawabannya tidak lengkap. Rumus jumlah minimum sampel yang diperlukan
adalah :
[ ]2
22/ .g
qpZn α≥
Keterangan :
n : jumlah sampel minimum
α : tingkat keyakinan
2/αZ : nilai distribusi normal
g : galat
p : proporsi jumlah kuesioner yang dianggap benar
q : proporsi jumlah kuesioner yang dianggap salah
37
[ ]2
22/ .e
qpZn α≥
( )( )2
2
05,094
294
9296,1≥n
3288,31 ≈≥n
Jumlah sampel minimum yang diperlukan adalah 8 responden. Disebarkan
kuesioner sebanyak 94 buah. Jadi, syarat minimum jumlah sampel telah terpenuhi.
4.3 Data Penyebaran Kuisioner
Pengumpulan data untuk kuisioner dilakukan di café hotspot yang ada di
kota Malang. Berdasarkan hasil sampel, kuisioner disebar sebanyak 94 eksemplar
dan yang diolah adalah sebanyak 92 responden.
Tabel 4.1.
Hasil Penyebaran Kuesioner
Kuesioner Jumlah
Disebarkan
Dikembalikan
Jawaban Tidak Lengkap
Menjawab Butuh/ Layak Diuji
94
94
2
92
38
4.4 Pembobotan Kuesioner
Untuk persentase bobot dari masing-masing criteria berdasarkan analisa
kuesioner dapata dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Data Hasil Analisa Kuesioner
No. Variabel Jumlah
Frekuensi Prosentase(%)
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7.
Apakah Anda merasa nyaman menggunakan meja hotspot lesehan yang disediakan cafe ini?
a. Sangat tidak nyaman b. Tidak nyaman c. Kurang nyaman d. Nyaman e. Sangat nyaman
Apakah Anda setuju dengan desain meja laptop cafe hotspot lesehan yang ada pada saat ini?
a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Cukup setuju d. Setuju e. Sangat setuju
Apakah Anda pernah merasa kesulitan dalam meletakkan laptop dan makanan/minuman di meja hotspot lesehan dengan ukuran seperti ini?
a. Sangat sering b. Cukup sering c. Sering d. Jarang e. Tidak pernah
Setujukah Anda, jika ditambahkan fungsi untuk meletakkan makanan/minuman pada meja hotspot di cafe ini ?
a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Kurang setuju d. Setuju
14 54 19 4 1
11 53 21 6 1
22 50 15 4 1 1 3 8 34
15,22 58,7 20,65 4,35 1,09
11,96 57,61 22,83 6,52 1,09
23,91 54,34 16,30 4,35 1,09
1,09 3,26 8,7
36,96
39
8.
e. Sangat setuju
Setujukah Anda, jika meja hotspot lesehan di cafe ini didesain untuk perorangan/individual ?
f. Sangat tidak setuju g. Tidak setuju h. Kurang setuju i. Setuju j. Sangat setuju
Setujukah Anda, jika meja hotspot lesehan di cafe ini didesain untuk lebih dari 1 orang/berkelompok ?
a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Kurang setuju d. Setuju e. Sangat setuju
Setujukah Anda, dengan ukuran meja yang ada saat ini ?
a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Kurang setuju d. Setuju e. Sangat setuju
Setujukah Anda, jika desain meja hotspot lesehan di cafe ini tidak perlu memperhatikan unsur estetika ?
a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Setuju d. Cukup setuju e. Setuju
46 1 4 13 33 41
14 53 21 4 0
11 54 24 0 3
14 57 17 2 2
50
1,09 4,35 14,13 35,87 44,57
15,22 57,61 22,83 4,35
0
11,96 58,7 26,09
0 3,26
15,22 61,96 18,48 2,17 2,17
Dalam pengolahan kuesioner lebih lanjut, peneliti melakukan uji validitas
dan reliabilitas dengan bantuan program SPSS (Statistical Program for Social
Science) version 14.0 for Windows.
40
4.4.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. Arti apakah pertanyaan tersebut telah mampu
menggambarkan apa yang diinginkan oleh para konsumen. Pengujian validitas
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 14.0 for Windows.
Sebuah kuesioner dianggap valid bila tidak ada soal yang memiliki nilai
“corrected item total correlation” bertanda negatif. Butir pertanyaan dikatakan
valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total
Correlation > r-tabel. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 92 orang
dan jumlah pertanyaan adalah 8, maka pada tingkat kepercayaan sebesar 5% (α =
0,05) dengan derajat bebas 92 (df = N-k = 92-2) nilai r table sebesar 0,207.
Berikut ini merupakan hasil uji validitas pada tabel.
Table 4.3 Hasil Analisa Uji Validitas
Nilai Corrected Item-
total correlation
(r-hitung)
Nilai Kritis
(r-tabel) Kesimpulan
Soal 1 .339 .207 Valid
Soal 2 .445 .207 Valid
Soal 3 .258 .207 Valid
Soal 4 .465 .207 Valid
Soal 5 .397 .207 Valid
Soal 6 .425 .207 Valid
Soal 7 .336 .207 Valid
41
Soal 8 .570 .207 Valid
Sumber : pengolahan data
Hasil analisa tersebut menunujukkan semua butir pertanyaan dapat
digunakan karena r-hitung lebih besar dari r-tabel (0,207), sehingga dapat
dikatakan memenuhi syarat validitas.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan-
pertanyaan yang merupakan suatu variable yang disusun dalam suatu bentuk
kuesioner. Reliabilitas suatu kuesioner dikatakan baik jika memiliki nilai
Cronbach’s Alpha > 0,60. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 14.0 (Statistical Program Social Science) versi 14.0 for Windows.
Sumber: Pengolahan Data
Output SPSS tersebut menunjukkan tabel Reliability Statistic yang terlihat
pada Cronbach’s Alpha 0,709 > 0,60 yang berarti bahwa 0,709 semakin
mendekati 1,00 maka data dapat dikatakan semakin reliable.
Reliability Statistics
,709 8
Cronbach'sAlpha N of Items
42
4.5 Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari data hasil penyebaran kuesioner diatas, dapat diambil kesimpulan
tentang data karakteristik beberapa meja laptop cafe hotspot lesehan yang ada
pada saat ini, dan juga keinginan konsumen tentang meja laptop cafe hotspot
lesehan.
1. Tidak adanya tempat untuk meletakkan makanan/minuman khusus.
2. Meja yang ada digunakan untuk lebih dari 1 orang / berkelompok. Konsumen
menginginkan meja untuk individu.
3. Meja yang tidak memperhatikan unsur estetika.
4.5.1 Penentuan Kriteria Meja Laptop
Dalam perancangan meja laptop untuk cafe hotspot lesehan ini, diperlukan
data-data dari kriteria kebutuhan terhadap meja laptop yang akan dirancang.
Kriteria-kriteria dihasilkan dari wawancara dengan pengunjung cafe hotspot
lesehan Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Wawancara dengan pengunjung cafe hotspot lesehan.
2. Penyebaran kuesioner kepada para responden untuk mengetahui bobot nilai
(%) dari kriteria-kriteria yang telah didapatkan.
Dari hasil pengolahan kuesioner dan wawancara dengan pengunjung café
hotspot lesehan, dapat diketahui secara garis besar kriteria yang diinginkan, antara
lain:
43
1. Nyaman
2. Meja untuk individu/personal
3. Praktis
4. Estetika
Setelah itu didapatkan kriteria yang diinginkan maka dilakukan
pengelompokan menurut kriteria yang bersesuaian, hasilnya adalah sebagai
berikut.
1. Nyaman
Kriteria nyaman yang dimaksud adalah meja yang didesain sesuai dengan
anthropometri tubuh.
2. Meja untuk individu/personal
Meja yang diinginkan adalah meja untuk individu/personal.
3. Praktis
Meja yang diinginkan adalah meja yang praktis yang memiliki fungsi
khusus untuk meletakkan makanan/minuman.
4. Estetika
Meja yang diinginkan adalah meja yang memiliki unsur estetika/keindahan.
44
4.5.2 Pembobotan Kriteria dengan AHP
Untuk menentukan bobot kriteria, maka dilakukan kuesioner tahap ke-2
untuk mengetahui kriteria terpenting dalam perbandingan berpasangan.
Responden diminta membandingkan secara berpasangan tingkat kepentingan
kriteria desain meja laptop karena pembobotan kriteria paling sesuai berdasarkan
tingkat kepentingan.
Data dikumpulkan sesuai tingkat kepentingan setiap kriteria secara
berpasangan. Pada kuesioner tahap ke-2 ini skala likert yang digunakan adalah:
Tabel 4.4
Skala Likert Matriks Berpasangan
Tingkat
Kepentingan Definisi
1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari elemen lain 5 Elemen yang satu lebih penting dari elemen lain 7 Elemen yang satu sangat lebih penting dari elemen lain 9 Elemen yang satu pasti sangat lebih penting dari elemen
lain 2 , 4 , 6 , 8 Reciprocal
Nilai diantara dua pertimbangan yang berdekatan.
Sumber : Saaty, Thomas L.”Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin”,
hal 186-187, 1993
4.5.2.1 Pengumpulan Data
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data penilaian responden terhadap
tingkat kepentingan setiap kriteria secara berpasangan melalui kuesioner.
45
Tabel 4.5
Hasil Penilaian Perbandingan Berpasangan
Perbandingan Rataan geometrik
Nyaman dengan personal 3
Nyaman dengan praktis 3
Nyaman dengan estetika 2
Personal dengan praktis 2
Personal dengan estetika 3
Estetika dengan praktis 2 Sumber: pengolahan data
4.5.2.2 Pengolahan Data
Setelah melakukan perhitungan rataan geometrik, maka dilakukan
pengolahan data yaitu menggabungkan penilaian para responden terhadap tingkat
kepentingan setiap kriteria. Penilaian kelompok dalam AHP dapat digabungkan
menjadi satu penilaian menggunakan rataan geometris dari penilaian responden.
Penilaian ini yang merupakan input untuk pengolahan menggunakan perhitungan
bobot secara manual.
Matriks perbandingan berpasangan kriteria itu merupakan input
pengolahan data untuk pengolahan menggunakan perhitungan bobot secara
manual. Hasil pengolahan data secara manual adalah prioritas dari setiap kriteria
serta rasio inkonsistensi setiap matriks perbandingan berpasangan. Berikut ini
adalah hasil pengolahan data:
Hasil pembobotan kriteria utama perhitungan manual dapat dilihat berikut
ini:
46
Tabel 4.6
Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Utama
Kriteria Nyaman Personal Praktis Estetika
Nyaman 1 3 3 2
Personal 0,33 1 2 3
Praktis 0,33 0,5 1 2
Estetika 0,5 0,33 0,5 1
∑ 2,16 4,83 6,5 8
Sumber: pengolahan data
Tabel 4.7
Matrik Prioritas Perbandingan Berpasangan
Kriteria Nyaman Personal Praktis Estetika Bobot
Nyaman 0,46 0,62 0,46 0,25 0,45
Personal 0,15 0,21 0,31 0,38 0,26
Praktis 0,15 0,10 0,15 0,25 0,16
Estetika 0,23 0,07 0,08 0,13 0,13
Sumber: pengolahan data
47
Dari hasil pengolahan data, bobot kriteria adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Bobot kriteria
Kriteria Bobot Bobot (%)
Nyaman 0,45 45
Personal 0,26 26
Praktis 0,16 16
Estetika 0,13 13
Sumber: pengolahan data
4.5.2.3 Pengolahan Data dengan Expert Choice
Setelah melakukan perhitungan bobot secara manual, maka dilakukan
pengolahan data dengan menggunakan Expert Choice. Berikut ini adalah hasil
dari pengolahan bobot dengan menggunakan Expert Choice.
Gambar 4.1
Kriteria Meja Laptop Cafe hotspot Lesehan
48
Gambar 4.2
Perbandingan nyaman dengan personal
Gambar 4.3
Perbandingan nyaman dengan praktis
49
Gambar 4.4
Perbandingan nyaman dengan estetika
Gambar 4.5
Perbandingan personal dengan estetika
50
Gambar 4.6
Perbandingan personal dengan praktis
Gambar 4.7
Perbandingan praktis dengan estetika
51
Gambar 4.8
Prioritas perbandingan
4.6 Peta Morfologi
Untuk mendapatkan kriteria morfologi dilakukan kuesioner untuk
mengetahui kriteria-kriteria apa saja yang diinginkan oleh konsumen dalam desain
meja laptop cafe hotspot lesehan. Dari hasil kuesioner yang disebar kepada 92
responden, dapat disimpulkan 5 kriteria yang diinginkan oleh konsumen dalam
desain meja laptop cafe hotspot lesehan ini, antara lain:
1. Sesuai anthropometri
2. Bentuk
3. Warna
4. Bahan Material
52
5. Fungsi tambahan
Tabel 4.9
Peta morfologi
Kriteria Item Sesuai
antropometri
Antropometris
Desain A B C D E
Warna Cokelat Putih Hitam
Material Kayu
Fungsi
tambahan
Tempat
makan &
minum dan
tempat laptop
Dari tabel diatas didapatkan beberapa alternatif desain meja laptop untuk
café hotspot lesehan, yaitu:
Alternatif desain = (Anthropometris) x (Desain) x (Warna) x (Material) x
(Fungsi Tambahan)
= 1 x 5 x 3 x 1 x 1
= 15 alternatif
Untuk mendapatkan sejumlah alternatif desain meja laptop yang sesuai
dengan keinginan customer, maka diadakan penyeleksian dari 15 alternatif dengan
menyebarkan kuesioner kepada 92 responden. Dari hasil kuesioner yang disebar
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 desain terpilih yaitu :
53
1. Model A
Desain meja laptop yang dilengkapi tempat makan & minum. Warna
meja laptop adalah warna cokelat. Dengan material dari kayu. Dipilih
sebanyak 15 responden.
2. Model B
Desain meja laptop yang dilengkapi tempat makan &minum dan
tempat laptop yang dapat disetel. Dengan warna putih dan terbuat dari
kayu. Dipilih sebanyak 8 responden.
54
3. Model C
Desain meja laptop yang dilengkapi tempat laptop yang dapat disetel.
Dengan warna cokelat dan terbuat dari kayu. Dipilih sebanyak 10
responden.
4. Model D
Desain meja laptop dengan tempat makan dan minum yang dapat
ditarik ke samping. Dengan warna cokelat terbuat dari kayu. Dipilih
sebanyak 9 responden.
55
5. Model E
Desain meja laptop dengan tempat makan dan minum yang dapat
ditarik kedepan. Dengan warna cokelat dan material dari kayu. Dipilih
sebanyak 8 responden.
4.7 Matrix Zero One
Berikut ini adalah 5 (lima) alternatif desain meja laptop yang terpilih yang
akan ditawarkan ke responden untuk kemudian dipilih model mana yang menjadi
prioritas pilihan responden, pemilihan model ini melalui penyebaran kuisioner
sehingga diperoleh desain yang diharapkan oleh responden untuk dijadikan meja
laptop untuk cafe hotspot lesehan.
Tabel 4.10 Tabel alternatif desain
Model meja laptop untuk cafe
hotspot lesehan
Keterangan
Model A Desain meja laptop yang dilengkapi tempat
makan & minum. Warna meja laptop
56
adalah warna cokelat. Dengan material dari
kayu.
Model B
Desain meja laptop yang dilengkapi tempat
makan &minum dan tempat laptop yang
dapat disetel. Dengan warna putih dan
terbuat dari kayu.
Model C
Desain meja laptop yang dilengkapi tempat
laptop yang dapat disetel. Dengan warna
cokelat dan terbuat dari kayu.
Model D
Desain meja laptop dengan tempat makan
dan minum yang dapat ditarik ke samping.
Dengan warna cokelat terbuat dari kayu.
57
Model E
Desain meja laptop dengan tempat makan
dan minum yang dapat ditarik kedepan.
Dengan warna cokelat dan material dari
kayu.
Dari hasil penyebaran kuisioner dengan 5 (lima) butir pertanyaan terhadap
92 responden didapatkan hasil sebagai berikut :
Untuk pertanyaan pertama menyangkut kesesuaian dengan kenyamanan
pengguna diperoleh hasil :
A > B 19 A < B 0 A = B 5
A > C 4 A < C 1 A = C 1
A > D 5 A < D 2 A = D 0
A > E 3 A < E 0 A = E 0
B > C 8 B < C 3 B = C 2
B > D 8 B < D 3 B = D 0
B > E 10 B < D 3 B = D 1
C > D 2 C < D 3 C = D 2
C > E 2 C < E 2 C = E 0
D > E 1 D < E 1 D = E 3
58
Untuk pertanyaan kedua menyangkut personal, diperoleh hasil :
A > B 22 A < B 1 A = B 8
A > C 2 A < C 4 A = C 5
A > D 8 A < D 0 A = D 0
A > E 5 A < E 0 A = E 0
B > C 3 B < C 10 B = C 6
B > D 8 B < D 0 B = D 0
B > E 6 B < D 0 B = D 0
C > D 2 C < D 0 C = D 0
C > E 2 C < E 0 C = E 0
D > E 0 D < E 0 D = E 0
Untuk pertanyaan ketiga menyangkut estetika yang diminati, diperoleh hasil :
A > B 19 A < B 4 A = B 8
A > C 2 A < C 4 A = C 5
A > D 8 A < D 0 A = D 0
A > E 5 A < E 0 A = E 0
B > C 3 B < C 10 B = C 6
B > D 8 B < D 0 B = D 0
B > E 6 B < D 0 B = D 0
C > D 2 C < D 0 C = D 0
C > E 2 C < E 0 C = E 0
D > E 0 D < E 0 D = E 0
Untuk pertanyaan keempat menyangkut praktis, diperoleh hasil :
A > B 15 A < B 8 A = B 3
A > C 3 A < C 3 A = C 8
59
A > D 8 A < D 2 A = D 0
A > B 8 A < E 1 A = E 0
B > C 5 B < C 5 B = C 5
B > D 3 B < D 0 B = D 0
B > E 2 B < D 0 B = D 0
C > D 6 C < D 0 C = D 0
C > E 8 C < E 0 C = E 0
D > E 0 D < E 0 D = E 2
Sehingga dari hasil kuisioner di atas maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Dari segi kenyamanan
A > B
A > D
B > C
B > D
B > E
2. Dari segi personal/individu
A > B
A > D
A > E
B > D
C > B
60
3. Dari segi estetika
A > B
A > D
B > D
B > E
C > B
4. Dari segi praktis
A > B
A > D
A > E
C > D
C > E
Berikut ini adalah perhitungan matrik zero one masing-masing karakteristik
tempat meja laptop :
1. Kenyamanan
Dasar pertimbangan terhadap karakteristik ini adalah meja yang didesain
sesuai dengan anthropometri tubuh.
A B C D E ∑ Indek
A X 1 0 1 0 2 0,4
B 0 X 1 1 1 3 0,6
C 0 0 X 0 0 0 0
61
D 0 0 0 X 0 0 0
E 0 0 0 0 X 0 0
2. Personal
Dasar pertimbangan terhadap karakteristik ini adalah meja untuk
individu/personal.
A B C D E ∑ Indek
A X 1 0 1 0 2 0,4
B 0 X 0 1 1 2 0,4
C 0 1 X 0 0 1 0,2
D 0 0 0 X 0 0 0
E 0 0 0 0 X 0 0
3. estetika
Dasar pertimbangan terhadap karakteristik ini adalah meja yang memiliki
unsur estetika/keindahan.
A B C D E ∑ Indek
A X 1 0 1 0 2 0,4
B 0 X 0 1 0 2 0,4
C 0 1 X 0 0 1 0,2
D 0 0 0 X 0 0 0
E 0 0 0 0 X 0 0
62
4. Praktis
Dasar pertimbangan terhadap karakteristik ini adalah meja yang praktis yang
memiliki fungsi khusus untuk meletakkan makanan/minuman.
A B C D E ∑ Indek
A X 1 0 1 1 3 0,6
B 0 X 0 0 0 0 0
C 0 0 X 1 1 2 0,4
D 0 0 0 X 0 0 0
E 0 0 0 0 X 0 0
4.8 Matrik Evaluasi
Matrik evaluasi merupakan alat pengambil keputusan yang mampu utuk
menggabungkan karakterisrik yang dapat diukur dan karakteristik yang tidak
dapat diukur. Berikut ini adalah perhitungan matrik evaluasi :
Tabel 4.11 Matriks evaluasi
Alternatif Kriteria dan Bobot Total
Kenyamanan
(0,45)
Personal
(0,26)
Praktis
(0,16)
Estetika
(0,13)
A 0,18 0,156 0,096 0,052 0,484
B 0,27 0,052 0 0,052 0,374
C 0 0,052 0,064 0,026 0,142
D 0 0 0 0 0
63
E 0 0 0 0 0
Dari hasil perhitungan matrik evaluasi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa desian yang paling diminati adalah desain A yaitu desain meja laptop yang
dilengkapi tempat makan & minum. Warna meja laptop adalah warna cokelat.
Dengan material dari kayu. Dengan besaran total 0,484
Gambar 4.9 Desain meja laptop terpilih
64
4.9 Data Antropometri
4.9.1 Data Anthropometri Tinggi Bahu Posisi Duduk
Data Anthropometri yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data ukuran tinggi bahu posisi duduk. Berikut adalah data Antropometri Tinggi Bahu Posisi Duduk :
Tabel 4.12 Data Antropometri Tinggi Bahu Posisi Duduk