LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
SURAT PERNYATAAN TELAH DIREVIU v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.1.1. Penjelasan Umum 1
a. Undang-Undang Pembentukan Daerah 1
b. Data Geografis Wilayah 2
c. Jumlah Penduduk 4
d. Jumlah Kabupaten/Kota 6
e. Jumlah Perangkat Daerah, Unit Kerja Perangkat Daerah
Dan Pegawai Pemerintah 6
f. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 11
1.1.2. Perencanaan Pembangunan Daerah 12
1.1.2.1. Permasalahan Strategis Pemerintah Daerah 12
1.1.2.2. Visi dan Misi 13
1.1.2.3. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan RPJMD
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023 13
1.1.2.4. Kegiatan Pembangunan Daerah Berdasarkan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2020 17
1.1.3. Penerapan Standar Pelayanan Minimal 18
BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH 19
2.1. Capaian Kinerja Makro 19
2.1.1. Indeks Pembangunan Manusia 19
a. Perkembangan IPM Kalimantan Timur 19
b. Pencapaian Kapabilitas Manusia 21
c. Pencapaian Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota 21
d. Perbandingan Regional 23
2.1.2. Angka Kemiskinan 24
2.1.3. Angka Pengangguran 27
2.1.4. Pertumbuhan Ekonomi 33
2.1.5. Ketimpangan Pendapatan 34
2.2. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan 35
2.2.1. Indikator Kinerja Kunci Keluaran 36
2.2.2. Indikator Kinerja Kunci Hasil 66
2.2.3. Indikator Kinerja Kunci Untuk Penunjang Urusan Pemerintahan 73
2.3. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah 74
A. Capaian Kinerja Organisasi 74
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
iii
1. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Sebelumnya 75
2. Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2020 76
3. Evaluasi dan Analisis Kinerja Per Sasaran 79
B. Realisasi Anggaran 135
1. Anggaran dan Realisasi APBD 2020 135
2. Anggaran dan Realisasi Menurut Sasaran dan Program Prioritas 136
BAB III CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN 143
1. Dasar Hukum PenyelenggaraanTugas Pembantuan 143
2. Gambaran Umum Pelaksanaan Tugas Pembantuan di Provinsi 143
3. Capaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Pembantuan 144
3.1. Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi
Kaltim 144
3.2. Tugas Pembantuan Provinsi yang dilaksanakan oleh Daerah
Kabupaten/Kota 153
3.3. Permasalahan dan Kendala 153
3.4. Saran danTindak Lanjut 153
BAB IV PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL 155
4.1. Urusan Pendidikan 155
4.2. Urusan Kesehatan 160
4.3. Urusan Pekerjaan Umum 163
4.4. Urusan Perumahan Rakyat 169
4.5. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat 173
4.6. Urusan Sosial 178
4.7. Program dan Kegiatan 184
4.7.1. Urusan Pendidikan 184
4.7.2. Urusan Kesehatan 185
4.7.3. Urusan Pekerjaan Umum 187
4.7.4. Urusan Perumahan Rakyat 187
4.7.5. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat 187
4.7.6. Urusan Sosial 189
BAB V PENUTUP 191
LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA KUNCI / IKK
1 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Penjelasan Umum
Provinsi Kalimantan Timur sebagai wilayah administrasi dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 dengan gubernurnya
yang pertama adalah APT Pranoto. Sebelumnya, Provinsi Kalimantan Timur
merupakan salah satu karesidenan dari Provinsi Kalimantan Selatan. Sesuai
dengan aspirasi rakyat, sejak tahun 1956 wilayahnya dimekarkan menjadi tiga
provinsi, yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Barat.
a. Undang-Undang Pembentukan Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959, tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat No. 3 Tahun 1953 tentang
Perpanjangan Pembentukan Daerah Tk. II di Kalimantan menjadi
Undang-Undang, meliputi :
1. Daerah Tingkat II Kutai
2. Kotapraja Balikpapan
3. Kotapraja Samarinda
4. Daerah Tingkat II Berau
5. Daerah Tingkat II Bulungan
Dalam perkembangan lebih lanjut sesuai ketentuan Undang Undang
Nomor 5 Tahun 1974 dibentuk 2 Kota Administratif berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 1989, yakni :
1. Kota Administratif Bontang (berada di Kabupaten Kutai)
2. Kota Administratif Tarakan (berada di Kabupaten Bulungan)
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997,
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, Undang-Undang Nomor 47 Tahun
1999 dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 serta Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2007 mengenai pemekaran Kabupaten dan Kota
di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Timur dari
6 (enam) Kabupaten/Kota bertambah menjadi 14 (empat belas)
Kabupaten/Kota, yaitu :
1. Kabupaten Paser.
2. Kabupaten Berau.
2 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3. Kabupaten Bulungan.
4. Kabupaten Kutai Kartanegara.
5. Kabupaten Kutai Barat.
6. Kabupaten Kutai Timur.
7. Kabupaten Malinau.
8. Kabupaten Nunukan.
9. Kabupaten Penajam Paser Utara.
10. Kabupaten Tana Tidung.
11. Kota Samarinda.
12. Kota Balikpapan.
13. Kota Tarakan.
14. Kota Bontang.
Pasca diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2012 tentang
Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Mahakam Ulu di Provinsi
Kalimantan Timur, maka wilayah Provinsi Kalimantan Timur saat ini terdiri
dari 7 Kabupaten dan 3 Kota yaitu :
1. Kabupaten Paser, ibukotanya Tana Paser.
2. Kabupaten Berau ibukotanya Tanjung Redeb.
3. Kabupaten Kutai Kartanegara, ibukotanya Tenggarong.
4. Kabupaten Kutai Barat, ibukotanya Sendawar.
5. Kabupaten Kutai Timur, ibukotanya Sangatta.
6. Kabupaten Penajam Paser Utara, ibukotanya Penajam.
7. Kabupaten Mahakam Ulu, ibukotanya Ujoh Bilang.
8. Kota Samarinda, ibukotanya Samarinda.
9. Kota Balikpapan, ibukotanya Balikpapan.
10. Kota Bontang, ibukotanya Bontang.
b. Data Geografis Wilayah
Secara geografis, Provinsi Kalimantan Timur terletak diantara
1130 35’ 31” - 1190 12’ 48” Bujur Timur dan 20 34’ 23” Lintang Utara - 20 44’
17” Lintang Selatan. Secara administratif, batas wilayah Provinsi
Kalimantan Timur adalah:
1. Sebelah Utara : berbatasan dengan Provinsi Kalimantan
Utara;
2. Sebelah Barat : berbatasan dengan Negara Bagian Serawak
Malaysia, Provinsi Kalimantan Barat, dan
Provinsi Kalimantan Tengah;
3 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3. Sebelah
Selatan
: berbatasan dengan Provinsi Kalimantan
Selatan; dan
4. Sebelah Timur : berbatasan dengan Selat Makasar dan Laut
Sulawesi.
Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi
di Indonesia dengan cakupan wilayah yang cukup luas, yaitu mencapai
16.732.065 Ha. Sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Timur berupa
daratan dengan luasnya mencapai 12.638.931 Ha (75,68%) dan perairan
darat seluas 3,3 Juta Ha (2,59%). Bentangan alam yang luas ini
menjadikan Provinsi Kalimantan Timur memiliki peluang lebih besar untuk
mengelola sumber daya alam yang ada di dalamnya.
Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang utama
di wilayah Indonesia Bagian Timur. Daerah yang juga dikenal sebagai
gudang kayu dan hasil pertambangan ini mempunyai ratusan sungai
yang tersebar pada hampir semua Kabupaten/ Kota dan merupakan
sarana angkutan utama di samping angkutan darat, dengan sungai
yang terpanjang Sungai Mahakam.
Geo-strategis Kalimantan Timur pada dasarnya menguntungkan dan
sekaligus menantang bagi upaya pembangunan, karena merupakan satu
dari hanya 13 provinsi di Indonesia yang mempunyai wilayah perbatasan
antar negara, yaitu dengan negara Malaysia. Selain itu, posisi Kalimantan
Timur berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dari Laut
Sulawesi ke Samudra Hindia melalui Selat Makasar dan Selat Lombok
yang memiliki potensi perekonomian sangat strategis bagi alur pelayaran
perdagangan. ALKI berperan dalam memperlancar transportasi kapal-
kapal dagang yang melintasi wilayah kepulauan Indonesia. Manfaat dari
tersedianya jalur laut tersebut bagi Indonesia sangat besar, yaitu dapat
meningkatkan hubungan dagang baik dengan negara-negara Afrika, Asia,
dan Pasifik. Bagi Kalimantan Timur, posisi ALKI II sangat bernilai strategis
baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun politis karena akan membuka
peluang berkembangnya pelabuhan besar dan berstandar internasional
yang dapat mendorong perkembangan ekonomi daerah khususnya dan
nasional pada umumnya.
Provinsi Kalimantan Timur terletak di paling timur Pulau Kalimantan.
Tepatnya provinsi ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Utara
di sebelah Utara, Laut Sulawesi dan Selat Makasar di sebelah Timur,
Kalimantan Selatan di sebelah Selatan, dan Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah serta Malaysia di sebelah Barat. Adapun pembagian wilayah
4 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
administratif Provinsi Kalimantan Timur menurut Kabupaten/ Kota dapat
dirinci sebagai berikut:
Tabel 1.1 : Data Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Sumber : Hasil Pengolahan Tim RTRW GIS Prov.Kalimantan Timur (RKPD)
c. Jumlah Penduduk
Kondisi demografi di Provinsi Kalimantan Timur sangat kompleks
mengingat wilayah geografis yang begitu luas namun jumlah penduduk
yang bisa dibilang belum tinggi. Selain itu distribusi penduduk
yang menyebar tidak merata menimbulkan tantangan tersendiri dalam
membuat kebijakan kependudukan agar pembangunan dirasakan setiap
lapisan masyarakat.
Kalimantan Timur termasuk provinsi yang tidak padat penduduk,
karena populasi penduduk Kalimantan Timur hingga data terakhir tahun
2020 berjumlah 3.769.073 jiwa. Jumlah keseluruhan penduduk Kalimantan
Timur yang dihitung berdasarkan Komposisi rasio jenis kelamin yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 52% atau 1.955.542 Jiwa
dan Penduduk Perempuan sebanyak 48% atau 1.813.531 Jiwa.
Kabupaten/
Kota
Luas Daratan
(Ha)
Luas
Pengelolaan
Laut (Ha)
Luas Perairan
Darat
Luas Wilayah
(Ha)
Jumlah
Kecamatan
Jumlah
Desa/
Kelurahan
Paser 1.103.079,03 8.200,00 6.617,10 1.117.896 10 144
Kutai Barat 1.349.555,59 - 21.436,55 1.370.992 16 194
Mahakam Ulu 2.559.004,99 - 39.803,16 1.944.941 5 50
Kutai
Kartanegara 3.096.435,18 1.891,00 8.735,68 2.600.699 18 237
Kutai Timur 2.163.497,46 2.641,00 10.021,69 3.107.812 18 135
Berau 291.894,83 11.962,00 478,40 2.185.481 13 110
Penajam Paser Utara
1.938.738,41 400,00 6.202,38 292.773 4 54
Balikpapan 51.124,20 287,00 100,32 51.512 6 34
Samarinda 69.264,16 - 2.388,38 71.653 10 59
Bontang 16.298,78 275,00 15,45 16.589 3 15
0–4 Mil Laut
(Kab/Kota) - 25.656,00 - - - -
4-12 Mil Laut
(Kewenangan
Provinsi) - 3.971.717 - - - -
Provinsi 12.638.892,63 3.997.373 95.799,12 16.732.065 103 1.032
5 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.2
Data Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Timur Per Kabupaten/
Kota Berdasarkan Data Kependudukan Bersih (DKB)
Semester II Tahun 2020
Sumber : Data Kependudukan Bersih (DKB) Kemendagri Semester II Tahun 2020
Gambar 1.
Sumber : Data Kependudukan Bersih (DKB) Kemendagri RI Semester II Tahun 2020
6 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.3
Data Penduduk Provinsi Kalimantan Timur Per Kabupaten/ Kota
Semester II Tahun 2020 Berdasarkan Kelompok Umur
Sumber : Data Kependudukan Bersih (DKB) Kemendagri RI Semester II Tahun 2020
d. Jumlah Kabupaten/Kota
Sejak Undang-Undang Nomor 20 tahun 2012 tentang
Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Mahakam Ulu di
Provinsi Kalimantan Timur, maka wilayah Provinsi Kalimantan Timur
saat ini terdiri dari 7 Kabupaten dan 3 Kota yaitu :
1. Kabupaten Paser, ibukotanya Tana Paser.
2. Kabupaten Berau ibukotanya Tanjung Redeb.
3. Kabupaten Kutai Kartanegara, ibukotanya Tenggarong.
4. Kabupaten Kutai Barat, ibukotanya Sendawar.
5. Kabupaten Kutai Timur, ibukotanya Sangatta.
6. Kabupaten Penajam Paser Utara, ibukotanya Penajam.
7. Kabupaten Mahakam Ulu, ibukotanya Ujoh Bilang.
8. Kota Samarinda, ibukotanya Samarinda.
9. Kota Balikpapan, ibukotanya Balikpapan.
10. Kota Bontang, ibukotanya Bontang.
e. Jumlah Perangkat Daerah, Unit Kerja Perangkat Daerah dan pegawai
pemerintah
Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Timur yang terdiri atas :
1. Sekretariat Daerah, yang terdiri dari 9 (sembilan) Biro yaitu :
a. Biro Pemerintahan, Perbatasan dan Otonomi Daerah;
7 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
b. Biro Kesejahteraan Rakyat;
c. Biro Hukum;
d. Biro Perekonomian;
e. Biro Infrastruktur dan Sumber Daya;
f. Biro Administrasi Pembangunan;
g. Biro Organisasi;
h. Biro Umum; dan
i. Biro Humas.
2. Sekretariat DPRD;
3. Inspektorat;
4. Dinas, yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) Dinas yaitu :
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
b. Dinas Kesehatan;
c. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat;
d. Dinas Sosial;
e. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
f. Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak;
g. Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura;
h. Dinas Lingkungan Hidup;
i. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
j. Dinas Perhubungan;
k. Dinas Komunikasi dan Infromatika;
l. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
m. Dinas Pemuda dan Olahraga;
n. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;
o. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral;
p. Dinas Kehutanan;
q. Dinas Kelautan dan Perikanan;
r. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah;
s. Dinas Pariwisata;
t. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;
u. Dinas Perkebunan; dan
v. Satuan Polisi Pamong Praja.
8 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
5. Badan, yang terdiri dari 9 (sembilan) Badan yaitu :
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. Badan Pendapatan Daerah;
c. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
d. Badan Kepegawaian Daerah;
e. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
f. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;
g. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
h. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; dan
i. Badan Penghubung.
Selain Perangkat Daerah tersebut terdapat 3 (tiga) Rumah Sakit
Daerah Provinsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang
kesehatan yaitu :
1. Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie;
2. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Kanujoso Djatiwibowo; dan
3. Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam.
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur pada Tahun 2020 berjumlah 10.661 orang.
Tabel 1.4
Jumlah PNS di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Golongan & Jenis Kelamin Keadaan Desember 2020
GOL
JENIS KELAMIN
JUMLAH
P W
1 2 3 4
IV 1.360 1.165 2.525
III 3.038 3.236 6.274
II 1.165 543 1.708
I 136 18 154
Jumlah 10.661
9 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.5
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Eselon & Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
ESELON JENIS KELAMIN
JUMLAH P W
1 2 3 4
I 1 1
II 29 5 34
III 186 78 264
IV 427 268 695
Jumlah 994
Tabel 1.6
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Eselon, JFT, Non Eselon & Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
KETERANGAN JENIS KELAMIN
JUMLAH P W
1 2 3 4
ESELON 643 351 994
JFT 2.014 2.639 4.653
NON ESELON 2.357 2.657 5.014
Jumlah 10.661
Tabel 1.7
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Gender Keadaan Desember 2020
GENDER JUMLAH
1 2
PRIA 3.042
WANITA 1.972
Jumlah 10.661
10 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.8
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Pendidikan Keadaan Desember 2020
PENDIDIKAN GENDER
JUMLAH P W
1 2 3 4
SD 9 2 11
SMP 645 466 1.111
SMA 2.863 3.095 5.958
D-I 113 109 222
D-II 387 585 972
D-III 17 16 33
D-IV 18 19 37
S.1 1.405 629 2.034
S.2 149 24 173
S.3 93 17 110
Jumlah 5.699 4.962 10.661
Tabel 1.9
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
USIA GENDER
JUMLAH P W
1 2 3 4
> 55 785 475 1.260
51 - 55 1.422 979 2.401
46 - 50 1.172 859 2.031
41 - 45 1.083 998 2.081
36 - 40 795 1.009 1.804
31 - 35 301 466 767
26 - 30 120 142 262
21 - 25 20 34 54
< 20 1 - 1
Jumlah 5.699 4.962 10.661
11 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.10
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Agama dan Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
AGAMA Jenis Kelamin
JUMLAH P W
1 2 3 4
ISLAM 5.257 4.411 9.668
KRISTEN KATHOLIK 155 145 300
KRISTEN PROTESTAN 268 384 652
HINDU 14 15 29
BUDHA 5 7 12
KONGHUCU - - -
LAIN-LAIN - - -
Jumlah 5.699 4.962 10.661
Tabel 1.11
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Agama dan Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
JENJANG GENDER
JUMLAH P W
1 2 3 4
DIKLATPIM TK. I 4 - 4
DIKLATPIM TK. II 33 12 45
DIKLATPIM TK.III 244 122 366
DIKLATPIM TK.IV 657 391 1.048
Jumlah 938 525 1.463
f. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1. Pendapatan Daerah
Berdasarkan APBD Tahun Anggaran 2020 target
pendapatan daerah ditetapkan sebesar Rp. 8.584.526.835.525,18
dan realisasi pendapatan per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp. 10.132.934.637.527,40 atau terealisasi sebesar 118,04%.
Adapun penjabaran target dan realisasi Pendapatan Daerah
pada APBD Tahun Anggaran 2020 bersumber dari Pendapatan
12 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah dengan uraian sebagai berikut :
URAIAN ANGGARAN REALISASI
PENDAPATAN 8.584.526.835.525,18 10.132.934.637.527,40
- Pendapatan Asli Daerah 4.318.906.394.875,18 5.289.069.824.750,41
- Dana Perimbangan 4.192.349.479.650,00 4.759.526.731.777,00 - Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah 73.270.961.000,00 84.338.081.000,00
2. Belanja Daerah
Target belanja daerah berdasarkan APBD Tahun Anggaran
2020 sebesar Rp. 10.706.850.002.651,00 dan realisasi belanja
per 31 Desember 2020 sebesar Rp. 9.328.251.817.708,25 atau
terealisasi sebesar 87,12%.
Berikut rincian target dan realisasi belanja daerah :
1.1.2. Perencanaan Pembangunan Daerah
1.1.2.1. Permasalahan Strategis Pemerintah Daerah
Permasalahan Pembangunan Kalimantan Timur Jangka Menengah sebagai berikut:
1. Lambannya transformasi ekonomi menuju pengelolaan sumber
daya alam berkelanjutan.
2. Belum meratanya dan belum kuatnya daya saing sumber daya
manusia adalah pemicu utama belum maksimalnya pembangunan
daerah di Provinsi Kalimantan Timur.
URAIAN ANGGARAN REALISASI
BELANJA 10.706.850.002.651,00 9.328.251.817.708,25
Belanja Tidak Langsung 6.171.964.627.233,82 5.482.008.130.715,33
- Belanja Pegawai 1.922.832.701.353,82 1.668.048.559.233,06
- Belanja Hibah 223.050.003.062,00 163.932.628.062,00
- Belanja Bantuan Sosial 16.070.550.000,00 12.578.200.000,00
- Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota
1.911.308.336.000,00 1.863.237.603.015,00
- Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten Kota
1.598.703.036.818,00 1.548.034.936.819,00
- Belanja Tidak Terduga 500.000.000.000,00 226.176.203.586,27
Belanja Langsung 4.534.885.375.417,18 3.846.243.686.992,92
- Belanja Pegawai 323.887.156.195,00 310.502.613.116,80
- Belanja Barang dan Jasa 2.879.410.809.493,62 2.469.135.311.146,03
- Belanja Modal 1.331.587.409.728,56 1.066.605.762.730,10
13 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3. Belum meratanya aksesibilitas dan konektivitas dari dan ke sentra
produksi.
4. Semakin menurunnya kualitas lingkungan hidup.
5. Belum tercapainya pelayanan publik yang optimal.
1.1.2.2. Visi dan Misi
Visi RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023
adalah “Berani Untuk Kalimantan Timur Berdaulat”. Visi
pembangunan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam misi
pembangunan dalam lima tahun mendatang sebagai berikut :
1. Berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia
yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan,
pemuda dan penyandang disabilitas;
2. Berdaulat dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi
kerakyatan yang berkeadilan;
3. Berdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahan;
4. Berdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam
yang berkelanjutan;
5. Berdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih,
profesional dan berorientasi pelayanan publik.
1.1.2.3. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan RPJMD Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2019-2023
Pencapaian indikator target kinerja visi dan misi pada sasaran
pembangunan jangka menengah daerah didukung oleh program
prioritas yang akan diselenggarakan oleh Perangkat Daerah terkait
baik secara langsung maupun tidak langsung. Program-program
pembangunan Provinsi Kalimantan Timur untuk periode 2019-2023
merupakan program prioritas yang secara spesifik dimaksudkan
untuk mencapai sasaran RPJMD, sebagaimana dapat dilihat pada
table berikut ini :
Tujuan 1 : Mewujudkan Masyarakat yang berkarakter berakhlak
mulia dan berdaya saing
Sasaran 1 : Meningkatnya pengalaman nilai-nilai budaya dan
keagamaan di Masyarakat
- Program Pendidikan Publik Masyarakat
- Program Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan
- Program Pengembangan Nilai Budaya
14 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Sasaran 2 : Meningkatnya taraf pendidikan masyarakat
- Program Pengembangan Sekolah Kejuruan
- Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas
- Program Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
- Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
- Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan
Sumber Daya Masyarakat
- Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang
Pendidikan
- Pendidikan Jarak Jauh (Distance Learning System)
- Pendidikan Luar Biasa
- Peningkatan Perlindungan Dan Pemenuhan Hak Anak
- Program Peningkatan Layanan, Otomasi dan
Kerjasama Perpustakaan
Sasaran 3 : Meningkatnya kesehatan dan gizi masyarakat
- Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan
- Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
- Program Penanggulangan Kemisikinan Bidang
Kesehatan
Tujuan 2 : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat
Sasaran 4 : Meningkatnya partisipasi aktif perempuan dalam
pembangunan
- Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang
Pemberdayaan Perempuan
- Program Penguatan Kelembagaan Perlindungan
Perempuan Dan Anak
- Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang
Kesejahteraan Sosial
- Program pembinaan para penyandang cacat
dan trauma
Sasaran 5 : Meningkatnya kewirausahaan dan prestasi pemuda
- Program Peningkatan Prestasi Olahraga
- Peningkatan Upaya Kewirausahaan dan Kecakapan
Hidup Pemuda
Sasaran 6 : Meningkatnya daya saing tenaga kerja
- Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
15 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tujuan 3 : Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan
Sasaran 7 : Meningkatnya usaha ekonomi koperasi dan UKM
- Program Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan
Koperasi dan UKM
Sasaran 8 : Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan
- Program Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
- Program Pembangunan Desa dan Kawasan
- Program Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa dan Kelurahan
- Program Kampung Iklim
Sasaran 9 : Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap
ekonomi daerah
- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Tujuan 4 : Mewujudkan kemandirian ekonomi yang
berkelanjutan
Sasaran 10 : Meningkatnya kontribusi sektor perindustrian
dalam perekonomian daerah
- Program Peningkatan dan Pengembangan Industri
Sasaran 11 : Meningkatnya kontribusi sektor perindustrian
dalam perekonomian daerah
- Program Kemudahan Pelayanan dan Percepatan Proses
Perizinan
- Program Pengendalian Pelaksanaan Investasi
Sasaran 12 : Meningkatnya kontribusi sektor pertanian tanaman
pangan dan hortikultura terhadap ekonomi daerah
- Program peningkatan produksi dan produktivitas
tanaman pangan
- Program peningkatan produksi dan nilai tambah
hortikultura
Sasaran 13 : Meningkatnya kontribusi sektor peternakan
terhadap ekonomi daerah
- Program pengembangan usaha peternakan
- Program peningkatan produksi dan produktivitas
peternakan
Sasaran 14 : Meningkatnya kontribusi sektor perkebunan
terhadap ekonomi daerah
- Program peningkatan produksi perkebunan
- Program pembinaan dan pengawasan usaha
perkebunan
16 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
- Program peningkatan mutu dan pemasaran hasil
perkebunan
- Program mitigasi emisi gas rumah kaca sektor
perkebunan
Sasaran 15 : Meningkatnya kontribusi sektor perikanan terhadap
ekonomi daerah
- Program Pengembangan Produksi Budidaya dan
Penguatan Daya Saing Produk Perikanan
- Program Pengembangan Perikanan Tangkap
- Program Peningkatan Penyediaan Benih Ikan dan
Udang Unggulan
- Program pengelolaan ruang laut
Sasaran 16 : Meningkatnya kontribusi sektor kehutanan terhadap
ekonomi daerah
- Program Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
- Program Perlindungan dan KSDAE
- Program Pengelolaan DAS dan RHL
- Program Penyuluhan, pemberayaan masyarakat hutan
dan perhutanan sosial
Sasaran 17 : Meningkatnya pendanaan pembangunan daerah
- Program perencanaan dan pengembangan sumber
pendapatan daerah
Tujuan 5 : Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Infrastruktur
Dasar
Sasaran 18 : Meningkatnya aksesibiltas wilayah
- Program Pembangunan Prasarana Transportasi Laut
dan SDP
- Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Angkutan Jalan
Sasaran 19 : Meningkatnya Konektivitas antar kawasan
- Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Sasaran 20 : Meningkatnya fungsi pelayanan infrastruktur
sumber daya air
- Program Pengelolaan Sumber Daya Air
- Program Pembnagunan Infrastruktur Keciptakaryaan
Sasaran 21 : Menurunnya kawasan kumuh
- Program perumahan dan kawasan permukiman
Sasaran 22 : Terpenuhnya kebutuhan energi daerah
17 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
- Program diversifikasi & konservasi energi
- Program pengembangan ketenagalistrikan
Tujuan 6 : Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Sasaran 23 : Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
- Program Tata Lingkungan
- Program pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup
Sasaran 24 : Meningkatnya ketangguhan menghadapi bencana
- Program Pencegahan dan kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana Daerah
- Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
Sasaran 25 : Meningkatnya kinerja penyelenggaraan penataan
ruang
- Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
Tujuan 7 : Mewujudkan Birokrasi Pemerintahan yang bersih,
professional dan berorientasi pelayanan publik
Sasaran 26 : Terwujudnya Birokrasi yang efektif dan efisien
- Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
- Program Penguatan Kelembagaan
- Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Sasaran 27 : Terwujudnya Birokrasi yang memiliki pelayanan
publik berkualitas
- Program Peningkatan Pelayanan Publik
- Program Tata Laksana Pemerintahan
- Program Pengembangan Komunikasi, Informasi
dan Media Massa
Sasaran 28 : Terwujudnya Birokrasi yang bersih dan akuntabel
- Pencegahan KKN
- Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan
1.1.2.4. Kegiatan Pembangunan Daerah Berdasarkan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Prioritas pembangunan Kalimantan Timur tahun 2020 disusun
berdasarkan analisas terhadap permasalahan pembangunan dan
tujuan pembangunan pada interpretasi/arahan tujuan pembangunan
jangka menengah tahun 2019-2023. Prioritas Pembangunan pada
RKPD merupakan Prioritas Pembangunan yang bersifat Tematik
18 LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
yang ditujukan pada pencapaian menjadi sasaran utama pada tema
RKPD 2020. Sesuai dengan Tema RKPD 2020, “Pengembangan
Kompetensi SDM, Pemanfaatan Teknologi, dan Infrastruktur
Wilayah yang Mendukung Nilai Tambah Ekonomi”, maka kata
kunci pada tema tersebut adalah Nilai Tambah Ekonomi. Dengan
memahami permasalahan pada daya saing investasi di Kalimantan
Timur maka Prioritas Pembangunan RKPD Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2020 adalah :
1. Pemerataan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan ;
2. Pengembangan Pendidikan Vokasi dan Kejuruan Berbasis
Teknologi;
3. Penguatan Peran dan Kapasitas Ekonomi Kerakyatan;
4. Pemerataan dan Peningkatan Konektivitas Pusat-Pusat Produksi;
5. Peningkatan Ketahanan Sumberdaya Air, Energi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup;
6. Peningkatan Tata Kelola dan Kapasitas Pemerintah Daerah.
1.1.3. Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memenuhi SPM untuk
urusan wajib terutama pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan
rakyat, ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat dan
sosial. Berdasarkan capaian pembangunan Kalimantan Timur, masih banyak
urusan wajib yang belum diselesaikan dengan baik dikarenakan
keterbatasan sumberdaya. Selain itu, belum seluruh Kementerian Teknis
menerbitkan petunjuk teknis pelaksanaan SPM.
Sementara di Kalimantan Timur juga menghadapi masalah dan isu
strategis dalam penerapan SPM sebagai berikut :
1. Kapasitas daerah dalam tahap persiapan rencana pencapaian SPM
belum dipetakan secara menyeluruh;
2. Kapasitas Daerah dalam pengintegrasian rencana dan dokumen
perencanaan SPM masih dihadapkan pada permasalahan lemahnya
pemahaman aparatur daerah;
3. Kapasitas daerah dalam pembelanjaan penerapan SPM masih
dihadapkan pada terbatasnya kemampuan keuangan daerah;
4. Kapasitas daerah dalam tahap penyampaian indikator-indikator kinerja
SPM.
19
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
BAB II
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
2.1. Capaian Kinerja Makro
Capaian kinerja makro merupakan capaian kinerja yang menggambarkan keberhasilan
penyelenggraan pemerintahan daerah secara umum. Capaian kinerja makro dihasilkan dari
berbagai program yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat, pihak
swasta dan pihak terkait lainnya dalam pembangunan nasional. Capaian kinerja makro
menggunakan indikator kinerja makro sebagai berikut :
Tabel 2.1.
Capaian Kinerja Makro 2020
Sumber : BPS Prov. Kaltim
2.1.1 Indeks Pembangunan Manusia
a. Perkembangan IPM Kalimantan Timur
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan
bagi penduduk (enlarging people choice). Perluasan pilihan ini dilakukan dengan
meningkatkan kemampuan manusia dan pemanfaatan kemampuan yang
dimilikinya itu untuk bekerja, menikmati kehidupan serta aktif dalam berbagai
kegiatan kemasyarakatan, seperti kebudayaan, sosial dan politik.
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam
upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM
menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan, antara
lain pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
IPM diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada tahun 1990, dengan
metode penghitungannya direvisi pada tahun 2010 (IPM Metode Baru). BPS
mengadopsi metodologi baru penghitungan IPM ini sejak tahun 2014 dan telah
dilakukan backcasting sampai ke angka IPM tahun 2010.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat
(a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak
(decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat
20
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka
kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi.
Pengetahuan diukur melalui indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan
Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Harapan Lama Sekolah didefinisikan sebagai
lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak umur
7 tahun di masa mendatang. Adapun Rata-rata Lama Sekolah adalah rata-rata
lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan
formal.
Sementara itu standar hidup layak digambarkan oleh Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan, yang nilainya ditentukan dari pengeluaran per kapita dan
paritas daya beli (purchasing power parity). Dengan paritas daya beli dihitung
menurut harga-harga yang berlaku di Jakarta Selatan, sehingga nilai
Pengeluaran per kapita disesuaikan ini memiliki keterbandingan dengan daerah
lainnya.
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari indeks kesehatan,
indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini
dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum
masing-masing komponen indeks.
IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan
pembangunan manusia di suatu wilayah. Untuk melihat kemajuan pembangunan
manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status
pencapaian.
Gambar 2.1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur
Tahun 2010-2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII
Secara umum, selama periode 2010-2019 pembangunan manusia
provinsi Kalimantan Timur terus mengalami kemajuan dengan peningkatan rata-
rata setiap tahun sebesar 0,80 persen. Pada tahun 2010, IPM Kalimantan Timur
sebesar 71,31 dan terus meningkat setiap tahunnya sehingga menjadi sebesar
21
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
76,61 di tahun 2019. Namun, pada tahun 2020 IPM Kalimantan Timur mengalami
penurunan sebesar 0,48 persen, menjadi sebesar 76,24. Hingga tahun 2020,
pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Timur masih berstatus “tinggi”,
sama dengan 21 provinsi lain di Indonesia.
b. Pencapaian Kapabilitas Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga
aspek esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar
hidup layak. Oleh karena itu, capaian IPM tidak terlepas dari capaian kinerja
setiap komponennya (Tabel 2.2)
Tabel 2.2. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kalimantan Timur Menurut Komponen Tahun 2016-2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII
c. Pencapaian Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota
Pada tahun 2020, pencapaian pembangunan manusia di tingkat
kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota yang berkisar
antara 67,09 (Kabupaten Mahakam Ulu) hingga 80,11 (Kota Samarinda).
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Usia Harapan Hidup saat
lahir berkisar antara 71,41 tahun (Kabupaten Penajam Paser Utara) hingga 74,49
tahun (Kota Balikpapan). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama
Sekolah berkisar antara 12,51 tahun (Kabupaten Mahakam Ulu) hingga 14,89
tahun (Kota Samarinda), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 7,97
tahun (Kabupaten Mahakam Ulu) hingga 10,79 tahun (Kota Bontang).
Sedangkan, Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di tingkat kabupaten/kota
berkisar antara 7,52 juta rupiah per tahun (Kabupaten Mahakam Ulu) hingga
16,28 juta rupiah per tahun (Kota Bontang).
Pada tahun 2020, pembangunan manusia di Kalimantan Timur terkendala
oleh adanya penurunan kinerja ekonomi masyarakat. Namun, secara umum,
capaian pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Timur cukup tinggi
bahkan merupakan yang tertinggi untuk kawasan timur Indonesia. Hingga saat
22
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
ini, ketiga kota di Kalimantan Timur berstatus pembangunan manusia “sangat
tinggi” dan berstatus “tinggi” untuk wilayah kabupaten, kecuali Kabupaten
Mahakam Ulu yang masih berstatus sedang”.
Tabel 2.3.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur Menurut Kabupaten Kota Tahun 2010-2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII
Gambar 2.2 Status Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota
di Kalimantan Timur Tahun 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII
Penurunan angka IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada tingkat
kabupaten/kota. Pada tahun 2020, angka IPM seluruh kabupaten/kota di
Kalimantan Timur terkoreksi turun. Kabupaten/kota yang mengalami kecepatan
penurunan terbesar adalah Kabupaten Mahakam Ulu, sebesar 0,73 persen atau
23
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
turun 0,49 poin, dari 67,58 di tahun 2019 menjadi 67,09 di tahun 2020. Jika dilihat
dari besaran penurunan poin angka IPM, maka selain Mahakam Ulu, Kabupaten
Kutai Timur juga mengalami penurunan angka IPM yang signifikan yaitu sebesar
0,49 poin, dari 73,49 di tahun 2019 menjadi 73,00 di tahun 2020.
Penurunan angka IPM terjadi di seluruh kabupaten/kota. Hal ini
disebabkan oleh menurunnya dimensi standar hidup layak yang diwakili oleh
angka pengeluaran per kapita di seluruh kabupaten/kota pada tahun 2020 jika
dibandingkan dengan tahun 2019. Meskipun terdapat peningkatan untuk dimensi
umur panjang dan hidup yang sehat (UHH) serta dimensi pengetahuan (HLS dan
RLS), namun setelah diagregasikan angka IPM di seluruh Kabupaten/ Kota di
Kalimantan Timur pada tahun 2020 lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun
2019.
Menurunnya angka pengeluaran per kapita tidak terlepas dari efek
pandemi Covid-19 yang mengakibatkan lesunya perekonomian secara global.
Perekonomian Indonesia, bahkan Kalimantan Timur juga terdampak oleh
pandemi Covid-19 ini. Kebijakan karantina wilayah dan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB) yang dilakukan beberapa waktu lalu di Kalimantan Timur,
serta menurunnya permintaan batubara dari negara ekspor tujuan utama (India
dan Tiongkok) mengakibatkan banyaknya perusahaan yang harus melakukan
efisiensi produksi, termasuk melakukan pemutusan hubungan kerja (sementara
maupun permanen) bahkan sampai ada yang berhenti beroperasi/tutup.
Bahkan untuk pegawai negeri sipil, terdapat perubahan pada komponen
gaji ke-13 dan THR, dimana pada periode sebelumnya turut mencantumkan
tunjangan kinerja, namun untuk tahun 2020 ini komponen tersebut tidak
termasuk. Pandemi ini secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi
pendapatan masyarakat, yang juga mengakibatkan turunnya pengeluaran
masyarakat.
d. Perbandingan Regional
Dibandingkan dengan empat provinsi lainnya di Pulau Kalimantan,
capaian pembangunan manusia Kalimantan Timur masih merupakan yang
tertinggi meskipun pada tahun 2020 ini harus mengalami penurunan. Namun
demikian, status dan peringkat IPM Kalimantan Timur masih sama seperti pada
tahun sebelumnya, yaitu berstatus “tinggi” dan berada pada posisi ketiga di
Nasional, setelah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
24
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Regional
se-Kalimantan Timur Menurut Komponen Tahun 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII
2.1.2. Angka Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada September 2020 sebesar
243,99 ribu (6,64 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2020
sebesar 230,26 ribu (6,10 persen), berarti jumlah penduduk miskin secara absolut
bertambah sebanyak 13,73 orang dan secara persentase bertambah sebesar 0,54
persen.
Berdasarkan tempat tinggal, selama periode Maret 2020 – September 2020
jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 14,84 ribu orang dari
113,27 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 128,11 ribu orang pada September 2020.
Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan turun sebanyak 1,11 ribu orang dari
116,99 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 115,88 ribu orang pada September 2020.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan naik 0,65 persen poin dari
4,45 persen pada bulan Maret 2020 menjadi 5,10 persen pada bulan September
2020. Persentase penduduk miskin daerah perdesaan naik sebesar 0,47 persen poin
dari 9,51 persen pada bulan Maret 2020 me njadi 9,98 persen.
Tabel 2.5.
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalimantan Timur Menurut Daerah,
Bulan Maret 2020 – September 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV
25
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan. Garis
kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan dan
non makanan per kapita per bulan yang harus dipenuhi. Penduduk miskin adalah
penduduk yang memiliki ratarata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis
Kemiskinan.
Selama Maret 2020 – September 2020, Garis Kemiskinan naik sebesar 1,11
persen, yaitu dari Rp.662.302,- per kapita per bulan pada Maret 2020 menjadi Rp.
669.622,- per kapita per bulan pada September 2020. Dengan memperhatikan
komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM), terlihat bahwa peranan
komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan
(perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan September 2020,
sumbangan GKM terhadap GK sebesar 70,28 persen.
Garis kemiskinan di daerah perkotaan lebih besar dibandingkan di daerah
perdesaan. Pada bulan September 2020 garis kemiskinan di daerah perkotaan
sebesar Rp 675.399,- sedangkan di daerah perdesaan sebesar Rp 656.069,-. Hal ini
menggambarkan bahwa pemenuhan kebutuhan hidup di daerah perkotaan lebih
mahal dibandingkan dengan daerah perdesaan.
Tabel 2.6.
Garis Kemiskinan, Jumlah, dan Persentase Penduduk Miskin
Maret 2020 – September 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV
Komoditi makanan yang mempunyai andil terbesar dalam pembentuk garis
kemiskinan makanan di Kalimantan Timur pada bulan September 2020 antara daerah
perkotaan dan perdesaan terdapat kemiripan pola. Dari lima komoditi terbesar
penyumbang garis kemiskinan makanan di perkotaan dan di perdesaan, jenis
komoditinya sama yaitu beras, rokok kretek filter, telor ayam ras, daging ayam ras dan
mie instan. Lebih lengkapnya lihat Tabel 2.6.
26
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.7.
Persentase Komoditi Makanan terhadap Garis Kemiskinan Makanan
Menurut Daerah, September 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV
Dari lima komoditi terbesar penyumbang garis kemiskinan non makanan di
perkotaan dan di pedesaan, tiga diantaranya terdapat persamaan yaitu perumahan,
bensin, listrik.
Tabel 2.8.
Persentase Komoditi Non Makanan terhadap Garis Kemiskinan Non Makanan
Menurut Daerah, September 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase
penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan
keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk
miskin, kebijakan pengentasan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi
tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Semakin jauh dari angka nol, Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) semakin jauh dari garis kemiskinan dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) semakin melebar.
Pada periode Maret 2020 – September 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan
(P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman
Kemiskinan naik dari 1,015 pada keadaan Maret 2020 menjadi 1,031 pada keadaaan
27
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
September 2020. Indeks Keparahan Kemiskinan naik dari 0,240 menjadi 0,293 pada
periode yang sama.
Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan. Pada bulan September
2020, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan 0,675 sementara di
daerah perdesaan 1,801. Demikian pula untuk Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) di perkotaan sebesar 0,165 sementara di daerah perdesaan 0,569. Dapat
disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan di daerah perdesaan lebih dalam dan lebih
parah daripada daerah perkotaan.
Tabel 2.9.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di
Kalimantan Timur Menurut Daerah, Maret 2020 - September 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV
2.1.3. Angka Pengangguran
Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Agustus 2020 mencapai
1.817.680 orang, bertambah sebanyak 17.239 orang dibanding angkatan kerja
Agustus 2019 (1.800.441 orang). Penduduk yang bekerja pada Agustus 2020
mencapai 1.692.796 orang, berkurang sebanyak 685 orang dibanding keadaan pada
Agustus 2019 (1.693.481 orang).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2020 mencapai 6,87
persen atau sebanyak 124.884 orang, mengalami kenaikan dibanding TPT Agustus
2019 sebesar 5,94 persen (106.960 orang). Kenaikan TPT pada Agustus 2020,
terutama terjadi pada TPT laki-laki yang mengalami kenaikan lebih tinggi dari TPT
perempuan. TPT laki-laki 6,03 persen pada Agustus 2019 menjadi 7,25 persen pada
Agustus 2020.
Secara nominal juga terjadi kenaikan yang lebih tinggi jumlah pengangguran
laki-laki dibanding pengangguran perempuan. Jumlah laki-laki yang bekerja
mengalami penurunan. Sebaliknya, jumlah perempuan yang bekerja mengalami
peningkatan yang sejalan dengan peningkatan TPAK perempuan.
28
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.10.
Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII
Tabel 2.11.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Utama
dan Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur,
Agustus 2019 – Agustus 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII
2.1.3.1. Karakteristik Penduduk yang Bekerja
Salah satu bentuk penyerapan penduduk usia kerja di pasar kerja
adalah bekerja, dimana dengan bekerja seseorang akan memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan, keuntungan, maupun upah/gaji.
Penduduk yang bekerja pada Agustus 2020 mengalami penurunan
dibandingkan dengan Agustus 2019. Untuk melihat struktur penduduk
bekerja maka perlu diperhatikan karakteristiknya. Karakteristik penduduk
bekerja akan disajikan berdasarkan lapangan pekerjaan utama, status
pekerjaan utama, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan jumlah jam kerja
selama seminggu yang lalu.
a. Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Lapangan pekerjaan atau usaha utama terdiri atas 17 kategori
yang meliputi kategori A-Pertanian, kehutanan dan perikanan; kategori B-
Pertambangan dan penggalian; kategori C-Industri pengolahan; kategori
29
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
D-Pengadaan listrik dan gas; kategori E-Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; kategori F-konstruksi, kategori
G-Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor; hingga kategori R,S,TU yaitu kategori Jasa Lainnya. Jika
dilihat menurut kategorinya, maka yang banyak menyerap tenaga kerja
adalah pada kategori G-Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 22,07 persen, berikutnya
adalah kategori A-Pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 20,48
persen, lalu kegiatan di kategori Pertambangan dan Penggalian (kategori
B) sebesar 7,27 persen.
Tabel 2.12. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan
Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Timur, Agustus 2019 – Agustus 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII
Selain 3 (tiga) kategori tersebut, kategori I-Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum dan Kategori O-Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib juga memberikan kontribusi yang
besar bagi penyerapan tenaga kerja dan perekonomian provinsi
Kalimantan timur. Penyerapan tenaga kerja pada kategori tersebut
masing-masing sebesar 7,16 persen dan 6,72 persen.
30
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
b. Penduduk Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama
Dari sebanyak 1,69 juta orang yang bekerja pada Agustus 2020,
status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai buruh atau
karyawan sebanyak 836,50 ribu orang (49,42 persen). Diikuti status
berusaha sendiri sebanyak 367,37 ribu orang (21,70 persen), berusaha
dibantu buruh tidak tetap sebanyak 187,58 ribu orang (11,08 persen) dan
status pekerja keluarga/tidak dibayar sebanyak 172,45 ribu orang (10,19
persen). Sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas di pertanian
sebanyak 18,89 ribu orang (1,12 persen).
Dibanding tahun 2019, terjadi penurunan pada persentase status
bekerja sebagai buruh/ karyawan akibat adanya pergeseran status dari
bekerja sebagai buruh/karyawan kepada berusaha dibantu buruh tidak
tetap dan sebagai pekerja keluarga/tidak dibayar termasuk status
berusaha sendiri. Hal ini disinyalir terjadi akibat adanya pandemi covid-19.
Berdasarkan status pekerjaan utama tersebut, penduduk bekerja
dapat dikategorikan menjadi kegiatan formal dan informal. Penduduk yang
bekerja di kegiatan formal mencakup mereka yang berusaha dengan
dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai, sedangkan sisanya
dikategorikan sebagai kegiatan informal (berusaha sendiri, berusaha
dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja
keluarga/tak dibayar). Pada Agustus 2020, penduduk yang bekerja di
kegiatan informal sebanyak 894,76 ribu orang (52,86 persen), sedangkan
yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 798,04 ribu orang (47,14
persen).
Tabel 2.13.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status
Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Timur, Agustus 2019 –
Agustus 2020
31
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Penduduk Kerja menurut Jumlah Jam Kerja
Salah satu indikasi produktivitas tenaga kerja lainnya adalah jam
kerja. Semakin tinggi jam kerja cenderung semakin tinggi pendapatan
atau upah/gaji. Umumnya jam kerja yang diinginkan adalah jam kerja
normal. Di Provinsi Kalimantan Timur, sebagian besar tenaga kerja
bekerja sebagai pekerja penuh atau full employment yaitu jam kerja
minimal 35 jam per minggu sebesar 71,14 persen atau sebanyak 1,20
juta orang pada Agustus 2020. Sedangkan sebanyak 28,86 persen atau
488,46 ribu orang merupakan pekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari
35 jam per minggu). Pekerja tidak penuh dikelompokkan dalam dua
kategori yaitu setengah penganggur dan pekerja paruh waktu, masing-
masing sebesar 7,14 persen dan 21,71 persen. Pekerja tidak penuh
mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 22,74 persen
poin pada Agustus 2020 dibandingkan dengan Agustus 2019.
Peningkatan paling tinggi adalah pada kategori setengah penganggur
yaitu sebesar 50,53 persen poin. Hal ini mengindikasikan terjadi
peningkatan penduduk yang merasa bahwa pekerjaan yang dimiliki saat
ini tidak sesuai dengan keinginan mereka, yaitu keinginan untuk
berusaha mendapatkan pekerjaan tambahan.
Tabel 2.14.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Jumlah
Jam Kerja Per Minggu Provinsi Kalimantan Timur,
Agustus 2019 – Agustus 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII
32
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Penduduk yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang di
Tamatkan
Pendidikan merupakan salah satu indikasi terhadap kemampuan
dan produktivitas tenaga kerja. Semakin tinggi pendidikan cenderung
semakin tinggi juga keahlian dan produktivitas yang dimiliki. Pada Agustus
2020, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang
berpendidikan SD ke bawah atau merupakah proporsi jenjang pendidikan
terbesar penduduk yang bekerja, dengan jumlah sebanyak 493,89 ribu
orang atau sebesar 29,18 persen. Sedangkan tenaga kerja yang
berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas hanya sebesar 17
persen pada Agustus 2020.
Terbesar kedua adalah penduduk yang bekerja dengan pendidikan
SMA Umum sebanyak 398,48 ribu orang (23,54 persen), disusul
penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMP sebanyak 267,72 ribu
orang (15,82 persen), dan penduduk yang bekerja dengan pendidikan
SMA Kejuruan yang mencapai 244,63 ribu orang (14,45 persen).
Sedangkan penduduk yang bekerja dengan pendidikan tinggi yaitu
Universitas dan Diploma I/II/III masing-masing sebanyak 223,57 ribu orang
(13,21 persen) dan 64,51 ribu orang (3,81 persen).
Tabel 2.15.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Provinsi Kalimantan Timur,
Agustus 2019 – Agustus 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII
33
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.16.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke
Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Provinsi
Kalimantan Timur, Agustus 2019-Agustus 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII
2.1.4. Pertumbuhan Ekonomi
Terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung dari awal Februari
2020 hingga saat ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi
perekonomian di berbagai wilayah di dunia maupun di Indonesia. Pandemi
Covid-19 mengharuskan masyarakat di berbagai daerah untuk melakukan
pembatasan sosial untuk menekan penyebaran Covid-19. Akibat kebijakan
tersebut, aktivitas ekonomi menjadi terhambat sehingga berdampak pada
kinerja sektor ekonomi di banyak wilayah, termasuk Kalimantan Timur.
Secara kumulatif (c-to-c) perekonomian Kalimantan Timur Tahun 2020
turun sebesar 2,85 persen. Perekonomian Kalimantan Timur pada Tahun 2020
tersebut mengalami kontraksi jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2019
yang tumbuh sebesar 4,74 persen. Hal ini disebabkan oleh kinerja sembilan
lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negatif. Kontraksi terbesar
terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 5,59
persen, lalu Lapangan Usaha Penyedia Akomodasi dan Makan Minum
sebesar 5,32 persen, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian
sebesar 4,58 persen, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintah, Pertahanan
dan Jaminan Sosial sebesar 3,97 persen, dan disusul Lapangan Usaha Jasa
Lainnya sebesar 3,07 persen. Sementara itu, sektor yang mampu tumbuh
positif yang tertinggi adalah Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial tumbuh sebesar 19,67 persen, Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan
34
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Gas tumbuh sebesar 11,59 persen, dan Lapangan Usaha Informasi dan
Komunikasi tumbuh sebesar 6,96 persen.
Struktur Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 masih
didominasi oleh lima lapangan usaha utama, yaitu Lapangan Usaha
Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 41,43 persen;
Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan peranan sebesar 18,90 persen;
Lapangan Usaha Konstruksi dengan peranan sebesar 9,53 persen; Lapangan
Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan peranan sebesar 8,77
persen; dan Lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor berperan sebesar 6,46 persen. Sedangkan keduabelas
lapangan usaha lainnya memiliki peranan di bawah 5 persen.
2.1.5. Ketimpangan Pendapatan
Untuk mengetahui apakah pembangunan suatu wilayah dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat, salah satu ukuran ketimpangan yang sering
digunakan adalah Gini Ratio. Nilai Gini Ratio berkisar antara 0 - 1. Semakin
tinggi nilai Gini Ratio menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi. Gini
Ratio Kalimantan Timur pada September 2020 tercatat sebesar 0,335. Angka
ini lebih tinggi dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2020 yang sebesar
0,328.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan
pada September 2020 mengalami penurunan 0,003 poin dibanding dengan
Maret 2020 yaitu dari 0,333 pada Maret 2020 menjadi 0,330 pada bulan
September 2020. Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada September
2020 tercatat nilainya sama dengan Maret 2020, yaitu sebesar 0,286.
Selain Gini Ratio, ukuran ketimpangan yang lazim dipakai adalah
persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau
yang dikenal dengan ukuran ketimpangan Bank Dunia. Berdasarkan ukuran
ini, tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan
tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah
angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar
antara 12-17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas
17 persen. Semakin tinggi persentase pengeluaran kelompok penduduk 40
persen terbawah menunjukkan ketimpangan yang semakin rendah.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran
pada kelompok 40 persen terbawah Provinsi Kalimantan Timur pada
September 2020 sebesar 20,33 persen dari total pengeluaran penduduk
Kalimantan Timur. Angka ini turun dari periode Maret 2020 yang sebesar
20,73 persen. Artinya, pengeluaran penduduk Provinsi Kalimantan Timur
berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.
35
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Jika dirinci menurut daerah tempat tinggal, di daerah perkotaan
pengeluaran penduduk kelompok 40 persen terbawah angkanya tercatat
sebesar 20,91 persen sedangkan di daerah perdesaan tercatat sebesar 22,82
persen. Hal ini mengindikasikan tingkat ketimpangan di derah perkotaan dan
daerah perdesaan termasuk pada kategori rendah.
Tabel 2.17.
Ketimpangan Pengeluaran Penduduk di Kalimantan Timur
Menurut Daerah, Maret 2020 – September 2020
Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV
2.2. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Capaian kinerja urusan pemerintahan merupakan gambaran dan keberhasilan daerah
dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang pemerintahan daerah. Laporan
capaian kinerja urusan pemerintahan sesuai dengan indicator masing-masing urusan
pemerintahan dan urusan penunjang Data/Informasi setiap indicator wajib diisi oleh
pemerintah daerah secara lengkap.
36
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2.2.1. Indikator Kinerja Kunci Keluaran
No. Urusan
Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci
Keluaran Capaian Kinerja
Sumber Data Ket.
1. Pendidikan
1. Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/SLTA Negeri terakreditasi
416 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah.
77.065
3. Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
79.521
4. Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan
64.845
5. Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan
41.661
6. Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta)
4.591
7. Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta)
4.779
8. Jumlah pendidik pada
jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta)
4.841
9. Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta)
5.136
10. Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta)
1.649
11. Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta)
1.619
12. Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta)
1.688
13. Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta)
1.682
14. Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat
2.235
37
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
pendidik
15. Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
1.911
16. Jumlah tenaga laboratorium pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
159
17. Jumlah kepala sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
145
18. Jumlah tenaga laboratorium pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
33
19. Jumlah tenaga laboratorium/ bengkel/workshop pada jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
62
20. Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
302
21. Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
240
22. Jumlah satuan pendidikan
khusus yang terakreditasi (Negeri dan Swasta)
0
23. Jumlah peserta didik pendidikan khusus (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
2.513
24. Jumlah peserta didik pada pendidikan khusus (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan
1.452
25. Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada pendidikan khusus (Negeri dan Swasta)
382
26. Jumlah pendidik pada
pendidikan khusus (Negeri dan Swasta)
397
27. Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada pendidikan khusus (Negeri dan Swasta)
150
38
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
28. Jumlah tenaga kependidikan pada pendidikan khusus (Negeri dan Swasta)
166
29. Jumlah pendidik pada pendidikan khusus (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
118
30. Jumlah kepala sekolah pendidikan khusus (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
17
31. Jumlah tenaga penunjang lainnya pada pendidikan khusus (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
43
2. Kesehatan 1. Jumlah RS Rujukan provinsi yang memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA) sesuai standar
43 Dinas Kesehatan
2. Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya
30
3. Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia
0
4. Jumlah pos kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
0
5. Jumlah SDM kesehatan di pos kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
0
6. Jumlah SDM kesehatan yang tergabung dalam tim penanggulangan krisis kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
0
7. Jumlah kegiatan edukasi pengurangan resiko krisis kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah berpotensi bencana
0
8. Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia
43
9 Jumlah SDM kesehatan
yang tergabung dalam Tim Gerak Cepat provinsi
1.563
10. Jumlah pelaksanaan kajian epidemiologi terhadap data/informasi tentang kemungkinan KLB lintas kabupaten/kota
0
3. Pekerjaan Umum 1. Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan provinsi (ha)
35 Ha Dinas PUPR dan PERA
2. Panjang sungai di 0
39
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
kawasan permukiman yang rawan banjir di WS kewenangan provinsi (m)
3. Luas kawasan permukiman sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan provinsi (ha)
50 Ha
4. Panjang pantai di kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan provinsi (m)
0
5. Rencana Tata Pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air WS Kewenangan provinsi
2
6. Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air kewenangan provinsi
6
7. Data prasarana dan sarana pengaman pantai dan sungai milik pemerintah provinsi
0
8. Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan provinsi (ha)
0
9. Panjang sungai di kawasan permukiman yang rawan banjir di WS kewenangan provinsi (m)
0
10. Luas kawasan permukiman sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan provinsi (ha)
0
11. Panjang pantai di kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan provinsi (m)
0
12. Rencana Tata Pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air WS Kewenangan provinsi
0
13. Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air kewenangan provinsi
0
14. Data prasarana dan sarana pengaman pantai dan sungai milik pemerintah provinsi
0
15. Persentase panjang
jaringan irigasi primer dalam kondisi baik
21.88%
16. Persentase panjang
jaringan irigasi sekunder dalam kondisi baik
22.18%
17. Persentase panjang
jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik
0
18. Pemenuhan dokumen
RISPAM lintas kabupaten/kota
ada
19. Tersusun dan ditetapkannya
0
40
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
JAKSTRADA provinsi
20. Jumlah BUMD dan atau
UPTD provinsi penyelenggaran SPAM
-
21. Jumlah izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk melakukan penyelenggaraan SPAM
48
22. Jumlah kerja sama penyelenggaran SPAM dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah lain.
ada
23. Jumlah SPALD Regional -
24. Total kapasitas SPALD Regional
1.000 m3
25. Total volume limbah yang
masuk ke SPALD Regional
0
26. Jumlah sarana dan
prasarana pengelolaan limbah domestik
185
27. Jumlah BUMD/UPTD/Badan Usaha Provinsi Pengelola Limbah Domestik (Ada/Tidak)
ada
28. Panjang jalan berdasarkan yang ditetapkan kepala daerah dalam SK jalan kewenangan provinsi
895.09
29. Dokumen rencana induk
pengembangan jaringan jalan provinsi
ada
30. Panjang jalan yang dibangun
15.814
31. Panjang jembatan yg dibangun
123
32. Panjang jalan yang
ditingkatkan (struktur/fungsi)
4
33. Panjang jembatan yang diganti/dilebarkan
0
34. Panjang jalan yang
direkonstruksi atau direhabilitasi
14.778
35. Panjang jembatan yang direhabilitasi
0
36. Panjang jalan yang dipelihara
383.079
37. Panjang jembatan yang dipelihara
1.550.60
38. Jumlah Pelatihan Tenaga
Ahli Konstruksi di wilayah provinsi
8
39. Jumlah tenaga kerja
konstruksi yang terlatih di wilayah provinsi
4.670
40. Terselenggaranya Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi cakupan provinsi yang aktif dengan data termutakhir
1.552
41. Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah provinsi yang bersumber dari APBD provinsi
-
42. Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah provinsi yang bersumber
ada
41
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
dari APBN
43. Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah provinsi yang bersumber dari pendanaan lainnya
-
44. Tersedianya data dan
profil OPD sub urusan jasa konstruksi provinsi
-
45. Tersedianya data dan informasi Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi di wilayah provinsi yang dilaksanakan sendiri atau melalui kerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja (LPKK)
ada
46. Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konsruksi yang terlatih di wilayah provinsi yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan ahli
ada
47. Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konsruksi terlatih yang tersertifikasi ahli di wilayah provinsi
Ada
48. Tersedianya data dan informasi hasil pengawasan ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk, dan/atau kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya
-
49. Tersedianya data dan informasi kecelakaan konstruksi pada proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya
-
50. Tersedianya data dan informasi hasil pengawasan ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya
-
4. Perumahan 1. Jumlah rumah yang berada pada kawasan rawan bencana dan rencana penanganannya
Tdk
dilaksanakan
Dinas PUPR dan
PERA
2.
Jumlah rumah yang terkena bencana alam
Tdk
dilaksanakan
3. Jumlah RT, KK dan Jiwa
korban yang rumahnya terkena bencana alam
Tdk
dilaksanakan
4. Jumlah unit rumah korban bencana yang direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi
Tdk
dilaksanakan
5. Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi
Tdk
dilaksanakan
42
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
6. Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana aksi
Tdk
dilaksanakan
7. Jumlah unit dan lokasi rumah sewa yang akan menjadi tempat tinggal sementara korban bencana
Tdk
dilaksanakan
8. Jumlah RT, KK dan Jiwa
korban bencana yang terfasilitasi
Tdk
dilaksanakan
9.
Jumlah, luasan dan lokasi pencadangan lahan
Tdk
dilaksanakan
10. Jumlah rumah tangga penerima layanan yang telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Tdk
dilaksanakan
11. Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang belum mendapatkan fasilitasi penggantian hak atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Tdk
dilaksanakan
12. Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang telah mendapatkan penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Tdk
dilaksanakan
13. Jumlah rumah tangga penerima layanan yang belum mendapatkan penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Tdk
dilaksanakan
14. Jumlah luasan (ha)
kawasan pemukiman kumuh ≥ 10-15 Ha
10.97 Ha
15. Jumlah unit peningkatan kualitas RTLH
600 Unit
16. Jumlah luasan (ha)
penanganan infrastrukur kawasan kumuh
7 Ha
17. Jumlah pemukiman yang terfasilitasi PSU
3
18.
Jumlah pengembang yang tersertifikasi
Tdk
dilaksanakan
19.
Jumlah pengembang yang teregistrasi
Tdk
dilaksanakan
20. Jumlah pengembang yang
mendapat penyuluhan atau pelatihan
Tdk
dilaksanakan
5. Trantibum linmas 1. Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum lintas Kab/Kota yang ditangani
42
Satpol PP
2. Jumlah Satlinmas yang terlatih dan dikukuhkan
-
3. Jumlah sarana prasarana minimal yang dipenuhi
856
4. Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan
14
5. Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki
5
43
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
kualitas sebagai PPNS
6. Jumlah SOP dalam penegakkan Perda dan Perkeda serta penanganan gangguan Trantibum
16
7. Penyediaan/pemutakhiran
dokumen kajian risiko bencana provinsi
Tdk
dilaksanakan BPBD Prov.Kaltim
8. Penyediaan/pemutakhiran dokumen rencana penanggulangan bencana provinsi
Tdk
dilaksanakan
9. Penyediaan/pemutakhiran
dokumen rencana kontijensi provinsi
-
10. Pelaksanaan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana provinsi dan kabupaten/kota
1 Keg
11. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam perencanaan pemenuhan SPM sub-urusan bencana daerah kabupaten/kota
-
12. Penyediaan dokumen kaji cepat bencana provinsi
Ada
13. Respon cepat
penanganan darurat bencana provinsi
ada
14. Pencarian, pertolongan
dan evakuasi korban bencana provinsi
-
15. Penyediaan logistik penyelamatan dan evakuasi korban bencana provinsi
ada
6. Sosial 1. Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang menerima paket permakanan dalam panti sesuai dengan standar gizi
- Dinas Sosial Prov. Kaltim
2. Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang menerima paket sandang di dalam panti
-
3. Jumlah asrama yang
tersedia dan mudah diakses (Panti)
-
4. Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti
-
5. Jumlah perbekalan
kesehatan yang disediakan di dalam panti
-
6. Jumlah tenaga perawat
yang disediakan di dalam panti
-
7. Jumlah perbekalan kesehatan (peralatan ksehatan) yang disediakan di dalam panti
-
8. Jumlah tenaga Kesehatan
yang disediakan di dalam panti
-
9. Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual, dan social yang dilaksanakan dalam panti
-
10. Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-hari yang dilaksanakan di dalam panti
-
11. Jumlah pekerja sosial/ -
44
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
tenaga kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam panti
12. Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang difasilitasi pembuatan Nomor Induk Kependudukan di dalam panti
-
13. Jumlah penyandang disabilitas terlantar di dalam panti yang mendapatkan akses ke layanan Pendidikan dan Kesehatan dasar
-
14. Jumlah penyandang disabilitas terlantar di dalam panti yang mendapatkan pelayanan penelusuran keluarga
-
15. Jumlah penyandang disabilitas terlantar di dalam panti yang mendapatkan pelayanan reunifikasi keluarga
-
16. Jumlah anak terlantar yang menerima paket permakanan dalam panti sesuai dengan standar gizi
80
17. Jumlah anak terlantar
yang menerima paket sandang di dalam panti
80
18. Jumlah asrama yang
tersedia dan mudah diakses (Panti)
17
19. Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti
-
20. Jumlah perbekalan Kesehatan (obat-obatan) yang disediakan di dalam panti
2
21. Jumlah tenaga perawat
yang disediakan di dalam panti
2
22. Jumlah peralatan
kesehatan yang disediakan di dalam panti
2
23. Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater, peksos medis) yang disediakan di dalam panti
-
24. Jumlah pekerja sosial professional/tenaga kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam panti
2
25. Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual dan social yang dilaksanakan di dalam panti
11
26. Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-hari yang dilaksanakan di dalam panti
2
27. Jumlah anak terlantar yang difasilitasi pembuatan Nomor Induk Kependudukan dan kartu identitas anak di dalam panti
-
28. Jumlah anak terlantar di dalam panti yang mendapatkan akses ke layanan Pendidikan dan
17
45
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Kesehatan dasar
29. Jumlah anak terlantar di dalam panti yang mendapatkan pelayanan penelusuran keluarga
110
30. Jumlah anak terlantar di dalam panti yang mendapatkan pelayanan reunifikasi keluarga
110
31. Jumlah lanjut usia terlantar yang menerima paket permakanan dalam panti sesuai dengan standar gizi
16
32. Jumlah lanjut usia terlantar
yang menerima paket sandang di dalam panti
110
33. Jumlah asrama yang
tersedia dan mudah diakses
1
34. Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti
2
35. Jumlah perbekalan
kesehatan yang disediakan di dalam panti
4
36. Jumlah tenaga perawat
yang disediakan di dalam panti
2
37. Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual dan sosial yang dilaksanakan di dalam panti
2
38. Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater, peksos medis) yang disediakan di dalam panti
4
39. Jumlah pekerja social professional/ tenaga kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam panti
110
40. Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-hari yang dilaksanakan di dalam panti
110
41. Jumlah lanjut usia terlantar yang difasilitasi Nomor Induk Kependudukan di dalam panti
Tidak Ada
42. Jumlah lanjut usia terlantar di dalam panti yang mendapat akses ke layanan dan Kesehatan dasar
Tidak Ada
43. Jumlah lanjut usia terlantar di dalam panti yang mendapatkan pelayanan penelusuran keluarga
22
44. Jumlah lanjut usia terlantar
di dalam panti pelayanan reunifikasi keluarga
Tidak Ada
45. Jumlah lanjut usia terlantar yang mendapatkan layanan pemulasaran
Tidak Ada
46. Jumlah gelandangan dan pengemis yang menerima paket permakanan dalam panti sesuai dengan standar gizi
Tidak Ada
47. Jumlah gelandangan dan pengemis yang menerima paket sandang di dalam panti
Tidak Ada
46
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
48. Jumlah asrama yang
tersedia dan mudah diakses
Tidak Ada
49. Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti
Tidak Ada
50. Jumlah perbekalan
kesehatan yang disediakan di dalam panti
Tidak Ada
51. Jumlah tenaga perawat
yang disediakan di dalam panti
Tidak Ada
52. Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual dan social yang dilaksanakan di dalam panti
Tidak Ada
53. Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater, peksos medis) yang disediakan di dalam panti
Tidak Ada
54. Jumlah pekerja sosial professional/ tenaga kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam panti
Tidak Ada
55. Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-hari yang dilaksanakan di dalam panti
Tidak Ada
56. Jumlah gelandangan dan pengemis yang mendapat bimbingan keterampilan dasar
Tidak Ada
57. Jumlah gelandangan dan pengemis yang difasilitasi pembuatan pembuatan Nomor Induk Kependudukan, KTP, Akta Kelahiran, Surat Nikah, dan/atau KIA di dalam panti
Tidak Ada
58. Jumlah gelandangan dan pengemis di dalam panti yang mendapatkan layanan Pendidikan dan Kesehatan dasar
Tidak Ada
59. Jumlah gelandangan dan pengemis di dalam panti yang mendapatkan pelayanan penulusuran keluarga
Tidak Ada
60. Jumlah gelandangan dan pengemis yang mendapatkan layanan reunifikasi keluarga
Tidak Ada
61. Jumlah korban bencana yang mendapat makanan
90.380
62. Jumlah korban bencana
yang menerima paket sandang
90.380
63. Jumlah tempat
penampungan pengungsi yang dimiliki
58
64. Jumlah paket permakanan
khusus bagi kelompok rentan
Tidak Ada
65. Jumlah korban bencana
yang menerima pelayanan dukungan psikososial
Tidak Ada
66. Jumlah pekerja social professional/tenaga kesejahteraan social dan/atau relawan social yang tersedia
873
7. Ketenagakerjaan 1. Dokumen perencanaan 1 Dinas
47
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
tenaga kerja provinsi Tenagakerja dan
Transmigrasi
2. Persentase akurasi
proyeksi indikator dalam rencana tenaga kerja
60%
3. Jumlah perusahaan yang
Menyusun rencana tenaga kerja
Tidak Ada
4. Jumlah Kabupaten/Kota yang telah dibina dalam penyusunan RTK perusahaan
Tidak Ada
5. Persentase penerapan
program PBK dengan kualifikasi KKNI/okupasi
Tidak Ada
6. Persentase instruktur bersertifikat kompetensi
100%
7. Rasio jumlah instruktur terhadap peserta pelatihan
2.68%
8. Persentase penganggur yang dilatih
Tidak Ada
9. Persentase lulusan bersertifikat kompetensi
97.77%
10. Persentase penyerapan lulusan
0.54%
11. Persentase LPK yang terakreditasi
31.79%
12. Jumlah calon pekerja migran Indonesia/ calon tenaga kerja indonesia (CPMI/CTKI) yang diberikan pelatihan
Tidak Ada
13. Jumlah pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CPMI/CTKI)
Tidak Ada
14. Persentase perusahaan yang menerapkan program peningkatan produktivitas
4.52%
15. Persentase lembaga pemerintah, swasta dan pendidikan yang menjadi jejaring peningkatan produktivitas
100%
16. Persentase perusahaan yang telah memiliki Peraturan Perusahaan (PP)
16.79%
17. Persentase perusahaan yang telah memiliki PKB
8.82%
18. Rekapitulasi tahunan jumlah anggota Serikat pekerja/serikat buruh di perusahaan pada tahun n
153
19. Persentase perusahaan
yang sudah Menyusun struktur skala upah
105.93%
20. Persentase perusahaan yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan
165.18%
21. Persentase perusahaan
yang telah membentuk LKS Bipartit
1.04%
22. Persentase jumlah
perusahaan yang berselisih
0.43%
23. Jumlah mogok kerja 5
24. Jumlah penutupan Tidak Ada
48
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
perusahaan
25. Jumlah perselisihan kepentingan
5
26. Jumlah perselisihan hak 29
27. Jumlah perselisihan antar SP/SB di perusahaan
Tidak Ada
28. Jumlah perselisihan PHK 28
29. Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK
Tidak Ada
30. Jumlah perselisihan yang
diselesaikan melalui perundingan bipartit
Tidak Ada
31. Lembaga Kerja Sama
(LKS) Tripartit yang diberdayakan
2
32. Upah Minimum yang
ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan
1 SK
33. Persentase perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama oleh Mediator Hubungan Internasional
20%
34. Jumlah rekomendasi persetujuan penempatan tenaga kerja Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) yang diberikan oleh dinas provinsi
11
35. Jumlah surat persetujuan penempatan antar kerja lokal (SPP AKL) kabupaten/kota dalam satu wilayah provinsi yang diterbitkan oleh dinas provinsi
3
36. Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan langsung oleh swasta dalam satu wilayah provinsi
5.538
37. Jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia dalam satu wilayah provinsi
8.071
38. Jumlah tenaga kerja
khusus terdaftar dalam satu provinsi
86.969
39. Jumlah pejabat fungsional pengantar kerja
1
40. Jumlah Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) yang mendapatkan izin dari Pemerintah Daerah Provinsi
14
41. Jumlah Lembaga Tenaga Penyalur Pekerja Rumah Tangga (LPPRT) yang mendapatkan izin dari Pemerintah Derah Provinsi
Tidak Ada
42. Jumlah penempatan tenaga kerja melalui informasi pasar kerja (IPK) online/sistem informasi ketenagakerjaan (SISNAKER)
5.538
43. Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang difasilitasi kepulangannya
Tidak Ada
44. Jumlah ijin kantor cabang Tidak Ada
49
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI)/ perusahaan penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) yang diterbitkan
45. Jumlah pos pelayanan keberangkatan dan kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI)/ tenaga kerja Indonesia (TKI)
Tidak Ada
46. Jumlah perusahaan yang
menerapkan norma kebebasan berserikat
125
47. Jumlah perusahaan yang
menerapkan norma waktu kerja dan waktu istirahat
125
48. Jumlah perusahaan yang
menerapkan norma pengupahan
125
49. Jumlah perusahaan yang
menerapkan norma jaminan sosial
50
50. Jumlah perusahaan yang
menerapkan norma kerja perempuan
125
51. Jumlah perusahaan yang menerapkan norma keselamatan dan Kesehatan kerja
172
52. Jumlah penyidikan tindak pidana ketenagakerjaan
2
53. Jumlah perusahaan yang mendaftar Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) online
8.074
8. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1. Jumlah lembaga pemerintah tingkat daerah provinsi yang telah dilatih PUG
Tidak
Dilaksanakan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2. Jumlah program/kegiatan PUG pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi melalui analisis gender di tingkat provinsi
Tidak Dilaksanakan
3. Jumlah media massa (cetak, elektronIk) yang bekerja sama dengan pemprov (dinas pppa) untuk melakukan KIE pencegahan kekerasan terhadap anak
2
4. Jumlah lembaga layanan
anak yang telah memiliki standar pelayanan minimal
1
5. Persentase korban
kekerasan anak yang terlayani
70.09%
6. Jumlah lembaga layanan
anak yang mendapat pelatihan
10
7. Jumlah lembaga layanan anak yang mendapatkan bantuan keuangan/fasilitas oleh Pemerintah Daerah Provinsi (APBD provinsi)
1
8. Jumlah kebijakan/program pencegahan kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO pada
2
50
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
perangkat daerah yang sudah dievaluasi
9. Jumlah lembaga penyedia layanan perlindungan hak perempuan yang telah terstandarisasi
Tidak Ada
10. Persentase korban
kekerasan perempuan yang terlayani
73.85%
11. Jumlah lembaga layanan
perempuan yang mendapat pelatihan
Tidak Ada
12. Jumlah lembaga layanan perempuan yang mendapatkan bantuan keuangan/fasilitas oleh Pemerintah Daerah Provinsi (APBD provinsi)
Tidak Ada
9. Pangan 1. Tersedianya infrastruktur pergudangan dan sarana pendukung lainnya untuk penyimpanan cadangan pangan
Tidak Ada Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Tersedianya dan
tersalurkannya pangan pokok dan pangan lainnya
Ada
3. Tersedianya cadangan beras pemerintah provinsi
Ada
4. Tersedianya harga
referensi daerah untuk pangan lokal
Ada
5. Terpromosikannya target konsumsi pangan sesuai dengan angka kecukupan gizi
1 Kali
6. Tersedianya peta
ketahanan dan kerentanan pangan provinsi
Ada
7. Tersedianya informasi
situasi kerentanan pangan dan gizi provinsi
Ada
8. Tertanganinya kejadian kerawanan pangan
178227.5 Kg
9. Tersalurkannya cadangan
pangan pada daerah rawan bencana pangan
178.227.50 Kg
10. Teregistrasi dan
tersertifikasi pangan segar di pasar modern
10
10. Pertanahan 1. Persentase Surat keputusan penetapan tanah lokasi
100% Biro Pemerintahan, Perbatasan dan OTDA
2. Jumlah masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan yang terselesaikan
75
DPMPTSP
3. SK Izin Lokasi yang diterbitkan oleh gubernur
Tidak Ada
4. Dokumen Peletakan lokasi rencana penggunaan tanah yang telah jelas tahapan kegiatan dan penganggarannya
Tidak Ada
11. Lingkungan Hidup 1. a. Indeks Kualitas Air (IKA) b. Indeks Kualitas Udara (IKU) c. Indeks Kualitas Lahan (IKL) d. Indeks Kualitas Air Laut (IKAL)
a. 53.70
b. 89.06
c. 79.76
d. 83.51
Dinas Lingkungan Hidup
2. Data izin lingkungan PPLH dan PUU LH yang
100%
51
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
diterbitkan oleh pemerintah daerah provinsi.
3. Rasio pejabat pengawas LH di daerah (PPLHD) di provinsi terhadap usaha yang izin lingkungan, izin PPLH dan PUULH yang diterbitkan oleh pemerintah provinsi
2.52%
4. Penetapan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di dua atau lebih daerah kab/kota dalam 1 provinsi
Belum
Dilaksanakan
5. Terfasilitasinya kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat hukum adat terkait PPLH
Belum
Dilaksanakan
6. Penanganan pengaduan masyarakat terkait izin lingkungan dan atau izin PPLH yang diterbitkan oleh pemerintah daerah provinsi dan usaha dan atau kegiatan yang lokasi dan berdampak lintas kabupaten/kota
98.39%
12.
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
1. Fasilitasi Pelayanan Adminiduk
100% Dinas Kependudukan
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Prov. Kaltim
2. Fasilitasi pelayanan Adminduk
100%
13. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama antar desa
19 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan
Desa
2. Jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun berjalan dikurangi jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya
19
3. Jumlah lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan kapasitas dan diberdayakan
30
4. Jumlah peningkatan desa yang lembaga kemasyarakatan dan lembaga adatnya melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan pemberdayaan
30
5. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama antar desa
126
6. Jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun berjalan dikurangi jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya
126
52
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
7. Jumlah lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan kapasitas dan diberdayakan
30
8. Jumlah peningkatan desa yang lembaga kemasyarakatan dan lembaga adatnya melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan pemberdayaan
30
14. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1. Tersedianya dokumen Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) yang di-Perdakan
10 Dinas
Kependudukan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Prov. Kaltim
2. Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) seluruh wanita umur 25-49 tahun
20.10%
3. Angka Kelahiran Remaja umur 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19)
48.5%
4. Persentase masyarakat yang terpapar isi pesan Program KKBPK (advokasi dan KIE)
38.60%
5. Jumlah stakeholders/pemangku kepentingan dan mitra kerja (termasuk organisasi kemasyarakatan) yang berperan serta aktif dalam pengelolaan program KKBPK
25
6. Persentase Fasilitasi Kesehatan (Faskes) yang siap melayani KB MKJP
Tidak Ada
7. Persentase Peserta KB Aktif (PA) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
15.42%
8. Pemerintah Daerah Provinsi yang memiliki Kelompok Kerja KKBPK yang efektif
5
9. Persentase pelayanan KB Pasca Persalinan
45.81%
10. Persentase kesertaan KB di Kabupaten dan Kota dengan kesertaan rendah
12.20%
11. Persentase kesertaan KB keluarga Penerima Bantuan Iuran (PBI)
12.48%
15. Perhubungan 1. Persentase tersedianya fasilitas penyelenggaraan terminal penumpang angkutan tipe B
25.93% Dinas Perhubungan
2. Penetapan tarif angkutan orang antar kota dalam provinsi serta angkutan perkotaan dan perdesaan yang melampaui 1 daerah kabupaten/kota dalam 1 daerah provinsi kelas ekonomi
69.44%
3. Persentase pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalulintas untuk jaringan
92.13%
53
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
jalan provinsi 16. Komunikasi dan
Informatika 1. Persentase perangkat
daerah yang terkoneksi di Jaringan Intra Pemerintah atau menggunakan akses internet yang diamankan yang disediakan oleh Dinas Kominfo
64.86% Dinas Komunikasi dan Informatika
2. Persentase perangkat daerah yang menggunakan akses internet yang berkualitas yang disediakan Dinas Kominfo
64.86%
3. Tersedianya sistem elektronik komunikasi intra pemerintah yang disediakan Dinas Kominfo (berbasis suara, video, teks, data dan sinyal lainnya) dengan memanfaatkan jaringan intra pemerintah
Ya
4. Persentase kegiatan (event), perangkat daerah dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah yang dimanfaatkan secara daring dengan memanfaatkan domain dan sub domain Instansi Penyelenggara Negara sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2015 tentang Registrasi Nama Domain Instansi Penyelenggara Negara
-
5. Persentase perangkat daerah yang memiliki portal dan situs web yang sesuai standar
97.30%
6. Persentase perangkat daerah yang mengimplementasikan layanan aplikasi umum dan aplikasi khusus yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
64.86%
7. Persentase layanan SPBE (layanan publik dan layanan administrasi pemerintahan) yang tercantum dalam dokumen proses bisnis yang telah diimplementasikan secara elektronik
100%
8. Persentase layanan SPBE (layanan publik dan layanan administrasi pemerintahan) yang memanfaatkan sertifikat elektronik
100%
9. Persentase sistem elektronik yang terdaftar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
-
10. Persentase layanan publik dan layanan administrasi yang terintegrasi dengan sistem penghubung layanan pemerintah
13.43%
54
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
11. Persentase perangkat daerah yang menggunakan layanan pusat data pemerintah
27.03%
12. Persentase perangkat daerah yang menyimpan data di pusat data pemerintah
27.03%
13. Persentase perangkat daerah yang memperbaharui datanya sesuai siklus jenis data (sesuai renstra kominfo)
21.62%
14. Persentase data yang dapat berbagi pakai
7.30%
15. Persentase perangkat daerah yang mengimplementasi inovasi yang mendukung smart city
-
16. Persentase ASN pengelola TIK yang tersertifikasi kompetensi di bawah pengelolaan Dinas Kominfo
37.50%
17. Tersedianya peraturan daerah atau peraturan kepala daerah terkait implementasi e-government
Ada
18. Persentase komunitas masyarakat/mitra strategis pemerintah daerah provinsi yang menyebarkan informasi dan kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi
6.94%
19. Persentase konten informasi terkait program dan kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM)
85.71%
20. Persentase diseminasi dan layanan informasi publik yang dilaksanakan sesuai dengan strategi komunikasi (STARKOM) dan SOP yang telah ditetapkan
243.30%
17. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1. Persentase fasilitasi penerbitan ijin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
Tidak Ada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
2. Persentase fasilitasi penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas usaha simpan pinjam oleh koperasi untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
Tidak Ada
3. Persentase pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1
5.13%
55
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
(satu) daerah provinsi
4. Persentase usaha simpan pinjam oleh koperasi yang dinilai kesehatannya untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
Tidak Ada
5. Persentase koperasi yang mengikuti pelatihanuntuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
5.13%
6. Persentase jumlah anggota operasi yang telah mengikuti pelatihan perkoperasian untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
5.13%
7. Persentase koperasi yang telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
Tidak Ada
8. Persentase fasilitasi penerbitan sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK) untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
16.67%
9. Persentase koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi pembiayaan untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
1.28%
10. Persentase yang diberikan dukungan fasilitasi pemasaran untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
1.28%
11. Persentase koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi pendampingan kelembagaan dan usaha untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
12.82%
12. Persentase koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi kemitraan untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
1.28%
13. Rasio pertumbuhan wirausaha baru yang berskala kecil
0.09%
14. Persentase jumlah usaha kecil yang diinput ke
100%
56
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
dalam sistem online data system (ODS)
15. Persentase jumlah usaha kecil yang bermitra
0.33%
16. Persentase jumlah usaha kecil yang diberikan dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikasi produk usaha
0.11%
17. Persentase jumlah usaha kecil yang dberikan dukungan fasilitasi pemasaran
0.94%
18. Rasio usaha kecil yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan
3.07%
19. Persentase usaha kecil yang diberikan pendampingan kelembagaan dan usaha
2.65%
18. Penanaman Modal
1. PERDA mengenai pemberian fasilitas/intensif penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah provinsi
1 DPMPTSP
2. Standar operasional prosedur pelaksanaan pemberian fasilitas/insentif penanaman modal
Ada
3. Laporan evaluasi pelaksanaan pemberian fasilitas/insentif penanaman modal
Tidak Ada
4. Kegiatan seminar bisnis, forum, one on one meeting
5. Kegiatan pameran penanaman modal
5
6. Kegiatan penerimaan misi penanaman modal
Ada
7. Konsultasi perizinan dan non perizinan penanaman modal
8. Penerbitan perizinan dan non perizinan penanaman modal
8.003 izin
9. Laporan realisasi penanaman modal
31.377.600.48
0.000
10. Pembinaan aparatur penanaman modal tingkat provinsi serta kabupaten/kota
1.175 LPKM
11. Pembinaan penanaman modal PMA dan PMDN
9
12. Tersedianya data dan informasi perizinan dan non peizinan provinsi kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
5
19. Kepemudaan dan
Olahraga
1 Jumlah pemuda yang mendapat pelatihan kewirausahaan
75 Dinas Pemuda
dan Olahraga
2 Jumlah pemuda yang mendapat bantuan kewirausahaan
'Tidak
dilaksanakan
3 Jumlah pemuda yang medapat pelatihan kader pengembangan kepemimpinan, kepedulian, kesukarelawanan dan kepeloporan pemuda
500 org
4 Jumlah pengelola Tidak
57
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
organisasi kepemudaan yang mendapat pelatihan manajemen organisasi kepemudaan
dilaksanakan
5 Jumlah pelatih olah raga yang memiliki kompetensi di satuan2 pendidikan
1246 org
6 Jumlah atlit yang dibina pada SKO, PPLP dan PPLM
436 org
7 Jumlah penyelenggaraan event OR prestasi tingkat daerah
8 Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepramukaan
Tidak
Dilaksanakan
9 Jumlah organisasi kepramukaan (kwarda) yang difasilitasi dalam pengembangan organisasi
Tidak
Dilaksanakan
20. Statistik 1. Tersedianya buku profil daerah
Ada Buku Kaltim Dalam Angka (BPS/BAPPEDA)
2. Jumlah survey statistik sektoral yang dilakukan
Tidak Ada
3. Jumlah kompilasi statistik sektoral yang dilakukan
Tidak Ada
4. Jumlah survey statistik sektoral yang mendapat rekomendasi BPS
Tidak Ada
5. Jumlah kompilasi statistik sektoral yang mendapat rekomendasi dr BPS
6. Persentase kelengkapan metadata kegiatan statistik sektoral
Tidak Ada
7. Persentase kelengkapan metadata indikator sektoral
Tidak Ada
21. Persandian 1. Persentase kegiatan strategis yang telah diamankan melalui kegiatan pengamanan sinyal dibanding banyaknya jumlah kegiatan strategis yang harus diamankan
0 Dinas Komunikasi
dan Informatika
2. Persentase sistem elektronik yang telah menerapkan prinsip sistem manajemen yang telah menerapka prinsip2 manajemen keamanan informasi (SMKI) dan atau aplikasi persandian dibanding jumlah sistem elektronik yang ada pada pemerintah daerah
65.12%
3 Persentase sistem elektronik/asset informasi yang telah diaudit dengan resiko kategori rendah
57.36%
4. Persentase titik yang diamankan dibanding dengan jumlah seluruh titik pada pemerin (PHKS) yang diterapkan pemerintah daerah berdasarkan pola hubungan komunikasi sandi
0
22. Kebudayaan 1. Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang
282 Dinas Pendidikan
58
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
dilindungi (inventarisasi, pengamanan pemeliharaan, penyelamatan dan publikasi)
dan Kebudayaan
2. Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang dikembangkan (penyebarluasan, pengkajian, penayaan keberagaman
260
3. Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang dimanfaatkan (membangun karakter bangsa,meningkatkan ketahanan budaya,dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat)
50
4. Jumlah SDM, lembaga dan pranata yang dibina (peningkatan kompetensi, standarisasi dan sertifikasi, serta peningkatan kapasitas tata kelola)
144
5. Register cagar budaya (pendaftaran, pengjasian, penetapan, pencatatan, pemeringkatan, penghapusan)
13
6. Perlindungan cagar budaya provinsi (penyelamatan, zonasi, pemeliharaan dan pemugaran
116
7. Layanan perijzinan membawa cagar budaya provinsi ke luar provinsi dengan dukungan data
Tidak Ada
8. Pengembangan cagar budaya Provinsi (penelitian, revitalisasi, adaptasi)
6
9. Pemanfaatan cagar budaya Provinsi (dalam hal agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dan pariwisata)
20
10. Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan pemanfaatan koleksi museum
3.500
11. Peningkatan akses masyarakat dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan museum.
30.000
12. Peningkatan akses masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana museum
50.000
13. Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan pemanfaatan koleksi museum
Tidak perlu
diisi
14. Pembentukan tim pendaftaran cagar budaya
11
59
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
15. Pembentukan tim ahli cagar budata provinsi
14
16. Fasilitas sertifikasi tim ahli cagar budaya
14
17. Pemetaan sdm cagar budaya dan permuseuman
16
18. Peningkatan kompetensi sdm cagar budaya dan permuseuman
44 Org
19. Penyediaan sarana dan prasarana pendaftaran cagar budaya dan permuseuman
7
20. Penyelenggaraan kegiatan museum yang melibatkan masyarakat
9 Keg
23. Perpustakaan 1. Rasio ketercukupan koleksi perpustakaan dengan penduduk
5.52%
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
2. Persentase ketermanfaatkan perpustakaan oleh masyarakat
2.48%
3. Rasio ketercukupan tenaga perpustakaan dengan penduduk
0.04%
4. Persentase perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan
3.44%
5. Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di masyarakat
6 Keg
6. Jumlah KCKR Daerah yang dihimpun
619
7. Jumlah judul yang tercantum dalam katalog induk Daerah
3.050
8. Jumlah perpustakaan yang bergabung dalam katalog induk daerah
5
9. Jumlah terbitan yang terhimpun dalam bibliografi Daerah
507
10. Jumlah naskah kuno yang diakuisisi/dialih media (digitalisasi)/terdaftar yang ada di wilayahnya
30
11. Jumlah naskah kuno yang dialih aksara dan dialih bahasa
-
12. Jumlah koleksi budaya etnis nusantara yang tersimpan dan/atau terdaftar yang ada di wilayahnya (item)
491
24. Kearsipan 1. Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip
0.23% Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
2. Persentase arsip in-aktif yang telah dibuatkan daftar arsip
0.12%
3. Persentase arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik
0.07%
4. Persentase jumlah arsip yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN
100%
5. Pemusnahan arsip yang sesuai NSPK
16.991
6. Perlindungan dan penyelamatan arsip akibat bencana yang sesuai NSPK
Tidak Ada
60
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
7. Penyelamatan arsip perangkat daerah provinsi yang digabung dan atau dibubarkan dan pemekaran daerah kabupaten/kota yang sesuai NSPK di provinsi
3.484
8. Autentifikasi arsip statis dan arsip hasil alih media yang dikelola oleh lembaga kearsipan provinsi yang sesuai NSPK
Tidak Ada
9. Pencarian arsip statis yang pengelolaannya menjadi kewenangan daerah provinsi yang dinyatakan hilang dalam bentuk daftar pencarian arsip yang sesuai NSPK
Ada
10. Penerbitan izin penggunaan arsip yang bersifat tertutup yang disimpan di lembaga kearsipan daerah provinsi yang sesuai NSPK
Ada
25. Kelautan dan Perikanan
1. Jumlah laut pedalaman teritorial dan perairan kepulauan yang terkelola sumber daya ikannya (wpp)
2 WPP Dinas Kelautan dan Perikanan
2. Jumlah izin usaha perikanan tangkap untuk kapal perikanan berukuran 5 – 30 GT
216
3. Persentase pelabuhan perikanan yang memiliki standar operasional
33%
4. Jumlah izin pembangunan kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan dengan ukuran diatas 5-30 GT
Tidak Ada
5. Jumlah kapal yang terdaftar
79.594 Unit
6. Jumlah izin usaha perikanan di bidang pembudidayaan ikan yang usahanya lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 provinsi yang diterbitkan
Tidak Ada
7. Persentase luas wilayah laut dan pesisir yang dikelola sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
10.00%
8. Jumlah kawasan konservasi perairan atau kawasan koservasi pesisir dan pulau-pulau kecil yang dikelola
7.14%
9. Jumlah unit kapal perikanan (10-30GT) yang diperiksa kepatuhannya terhadap ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
34 Unit
10. Jumlah pembudidayaan ikan yang mempunyai izin usaha perikanan (IUP) provinsi dan kab/kota yang diperiksa kepatuhannya terhadap ketentuan
39 Izin
61
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
peraturan perundangan
11. Jumlah unit usaha dan pengolahan hasil perikanan provinsi yang mempunyai izin usaha perikanan provinsi yang diperiksa kepatuhannya (compliance) terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
4 Unit
12. Jumlah pemegang izin pemanfaatan ruang laut di bawah 12 mil laut (diluar minyak dan gas bumi) yang diperiksa kepatuhannya (compliance) terhadap ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
Tidak Ada
13. Jumlah POKMASWAS yang aktif dalam mendukung pengawasan SDKP
52
14. Jumlah izin usaha pemasaran dan pengolahan hasil perikanan lintas daerah kab/kota dalam 1 daerah provinsi yang diterbitkan
40 Izin
26. Pariwisata 1. Jumlah entitas pengelolaan destinasi
700 Dinas Pariwisata
2. Jumlah kelengkapan infrastruktur dasar, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata
4
3. Jumlah nilai realisasi investasi di bidang pariwisata di tingkat provinsi
Rp. 37.339.300.000,-
(PMDN)
USD 25.181.800 DPMPTSP
4. Jumlah investasi per sektor usaha di bidang pariwisata
128 Proyek (PMDN)
11 Proyek (PMA) DPMPTSP
5. Jumlah tanda daftar usaha pariwisata per sub jenis usaha di provinsi
243
6. Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara
2 hari
7. Rata-rata tinggal wisatawan nusantara tingkat hunian akomodasi
1.72 hari
8. Jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan
19.786
9. Jumlah perjalanan wisatawan nusantara
2.884.329
10. Jumlah promosi event daerah yang terlaksana di dalam negeri
4
11. Jumlah event luar negeri yang diikuti provinsi
-
12. Jumlah industri pariwisata daerah yang berpartisipasi pada event promosi pariwisata di dalam negeri
11
13. Persentase tenaga kerja di sektor parwisata yang disertifikasi
7.49%
14. Persentase SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan
100%
15. Jumlah lokasi yang memperoleh pemberdayaan
6
62
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
masyarakat dan pembinaan kemitraan usaha masyarakat
27. Pertanian 1. Jumlah Sarana dan prasana pertanian yang diberikan
11 Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Jumlah penerbitan sertifikasi dan pengawasan benih tanaman holtikultura
83.269
3. Dokumen pengawasan benih yang beredar
71.555
4. Prasarana pertanian yang digunakan
100%
5. Pengendalian penganggulangan serangan organisme pengganggu pertanian
25.613.88 Ha
6. Luas areal pengendalian dan penganggulangan bencana
16.624.11 Ha
7. Penerbitan izin usaha pertanian
53
8. Persentase sarana pertanian yang digunakan
100%
9. Persentase fasilitasi penganggulangan bencana
72.99%
10. Persentase jumlah usulan usaha pertanian
100%
28. Kehutanan 1. Dokumen penataan hutan wilayah KPH
94.74% Dinas Kehutanan
2. Dokumen rencana pengelolaan hutan jangka panjang
63.16%
3. Dokumen rencana pengelolaan hutan jangka pendek
63.16%
4. Luas lahan kritis yang direhabilitasi
38.737.80 Ha
5. Penurunan luas gangguan kawasan hutan melalui operasi pengamanan hutan (illegal logging dan perambahan)
0.01%
5. Penurunan luas gangguan kawasan hutan melalui operasi pengamanan hutan (illegal logging dan perambahan)
0.08%
6. Jumlah hasil izin usaha industri primer hasil hutan kayu dengan kapasitas izin 6.000m3 per tahun yang aktif
40.00%
7. Tersedianya dokumen rencana pengelolaan hutan
Tidak Ada
8. Pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga
62 KTH
9. Pemulihan ekosistem pada Tahura
Tidak Ada
10. Menurunnya gangguan kawasan Tahura
13 Kasus
11. Jumlah ketersediaan penyuluh kehutanan
45.26%
12. Jumlah sarana dan prasarana kegiatan penyuluhan
300%
13. Jumlah KTH yang diberikan pendidikan dan pelatihan
60.67%
63
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
14. Fasilitasi kegiatan peningkatan kapasitas usaha pada kelompok perhutanan sosial
20 LPS
15. Terusunnya rencana pengelolaan DAS lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 provinsi
Tidak Ada
16. Terbentuknya forum komunikasi DAS yang mendukung keterpaduan lintas sektor
Ada
29. Energi dan Sumber Daya Mineral
1. Perda/Pergub terkait zonasi kawasan konservasi air tanah dalam daerah provinsi
Tidak Ada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
2. Peta konservasi air tanah dalam daerah provinsi
Tidak Ada
3. Perda/Pergub terkait izin penggalian, pemakaian dan izin pengusahaan air tanah dalam area provinsi
Tidak Ada
4. Perda/Pergub terkait izin penggalian, pemakaian dan izin pengusahaan air tanah dalam area provinsi
Tidak Ada
5. Perda/Pergub terkait penetapan nilai perolehan air tanah
Ada
6. Perda/Pergub terkait dengan tata ruang wilayah RZWP3K dalam daerah provinsi
Tidak Ada
7. Perda/Pergub terkait dengan perizinan mineral bukan logam dan batuan dalam daerah provinsi
Tidak Ada
8. Perda/Pergub terkait IUJP Ada
9. Perda/Pergub terkait penetapan harga patokan mineral bukan logam dan batuan sesuai UU 28/2009
Tidak Ada
10. Izin pemanfaatan langsung yang diterbitkan
Tidak Ada
11. Jumlah penerbitan SKT panas bumi dalam 1 tahun
Tidak Ada
12. SK izin usaha niaga bahan bakar nabati
Tidak Ada
13. Perda/Pergub terkait usaha penyediaan tenaga listrik dalam daerah provinsi (tata cara penerbitan, pembinaan dan pengawasan)
Tidak Ada
14. Penerbitan izin operasi yang fasilitas instalasinya dalam daerah provinsi
Ada
15. Perda/Pergub terkait penetapan tarif tenaga listtik tenaga listrik pemegang izin yang ditetapkan oleh pemerintah daerah provinsi
Ada
16. Surat Persetujuan Gubernur terkait harga jual tenaga listrik dan sewa jaringan tenaga listrik, penjualan kelebihan tenaga listrik dari pemegang izin yang ditetapkan oleh
Ada
64
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
pemerintah daerah provinsi
17. Penerbitan izin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi badan usaha dalam negeri/mayoritas sahamnya dimiliki oleh penanam modal dalam negeri kecuali untuk jasa pemeriksaan dan pengujian di bidang tenaga istrik tegangan rendah
Ada
18. Pelaksanaan pembangunan listrik perdesaan dan penyambungan listrik gratis bagi masyarakat tidak mampu
1.105.227 KK
30. Perdagangan 1. Persentase pelaku usaha yang memperoleh fasilitas promosi dagang
23.08% Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
2. Persentase pelaku usaha yang memperoleh fasilitas pengembangan produk
23.08%
3. Persentase pelaku usaha yang memperoleh pelatihan/ fasilitas peningkatan kapasitas terkait ekspor
18.32%
4. Persentase pelaku usaha yang menjadi eksportir baru
10.42%
5. Jumlah penanganan pengaduan konsumen
12
6. Jumlah konsumen dan pelaku usaha yang teredukasi
722
7. Jumlah komoditi potensial yang dipantau
2
8. Indeks Kinerja BPSMB 5
9. Persentase SIUP Minuman Beralkohol (MB) bebas bea yang diterbitkan
Tidak Ada
10. Persentase rekomendasi SIUP MB bagi Distributor yang diterbitkan
100%
11. Persentase SIUP Bahan Berbahaya bagi pengecer yang diterbitkan
100%
12. Persentase penerbitan SIUP MB Gol B dan C untuk pengecer dan penjual langsung minum di tempat
100%
13. Persentase penerbitan SKA yang tepat waktu
100%
14. Pengawasan pupuk dan pestisida terhadap pengadaan penyaluran dan penggunaan pupuk bersubsidi dan pestisida per tahun di provinsi
0.00001%
15. Persentase barang beredar yang diawasi yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
18
16. Beroperasinya pusat distribusi yang melayani wilayah provinsi
Belum Ada
65
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
a. Tersedianya bangunan pusat distribusi b. Telah ditetapkannya badan usaha pengelola pusat distribusi c. Beroperasinya pusat industri d. Menguasai 20% pangsa pasar pada komoditas yang ditangani
17. Persentase koefisien variasi harga antar waktu
-2.25
18. Persentase laporan harga harian melalui sistem informasi harga Kemendag
100%
31. Perindustrian 1. Persentase terselesaikannya dokumen RPIP sampai dengan ditetapkannya menjadi perda
100% Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
2. Persentase jumlah izin usaha industri (IUI) besar yang diterbitkan
19.23%
3. Persentase jumlah izin perluasan industri IPUI) bagi industri besar yang diterbitkan
Tidak Ada
4. Persentase jumlah penetapan izin usaha kawasan industri (IUKI) dan izin perluasan kawasan industri (IPKI) lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 provinsi
Tidak Ada
5. Persentase data perusahaan indusri besar dan perusahaan kawasan industri lintas kabupaten/kota yang masuk dalam SII Nas terhadap total populasi perusahaan industri besar dan perusahaan kawasan industri lintas kab/kota
Belum Ada
32. Transmigrasi 1. Jumlah kawasan transmigrasi yang difasilitasi penetapannya
1 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2. Jumlah satuan pemukiman transmigrasi yang difasilitasi pembangunannya
1
3. Jumlah satuan permukiman transmigrasi yang difasilitasi pembinaannya
1
66
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2.2.2. Indikator Kinerja Kunci Hasil
No. Urusan
Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci
Hasil Capaian Kinerja
Sumber Data Keterangan
1. Pendidikan 1. Tingkat partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah
97,04 % Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Tingkat Partisipasi warga negara usia 4-18 tahun penyandang disabilitas yang berpartisipasi dalam pendidikan khusus
81,75 %
2. Kesehatan 1. Rasio daya tampung rumah sakit rujukan
0,16 % Dinas Kesehatan
2. Persentase RS Rujukan provinsi yang terakreditasi
40,74 %
3. Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana
- Tidak Terjadi
Bencana
Kewenangan
Provinsi
4. Persentase pelayanan kesehatan bagi orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB provinsi
- Tidak Terjadi
Bencana
Kewenangan
Provinsi
3. Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
1. Rasio luas kawasan pemukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrastruktur pengendalian banjir
23,65 % Dinas PUPR dan PERA
2. Rasio luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi, erosi, dan akresi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai di WS Kewenangan provinsi
29,41 %
3. Rasio luas daerah irigasi kewenangan provinsi yang dilayani oleh jaringan irigasi
49,84 %
4. Persentase kapasitas yang dapat terlayani melalui penyaluran air minum curah lintas kabupaten/kota terhadap kebutuhan pemenuhan kapasitas yang memerlukan pelayanan air minum curah lintas kabupaten/kota
- Belum
Dilaksanakan
67
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
5. Rasio pelayanan pengolahan limbah domestik oleh SPAL Regional
- Belum
Dilaksanakan
6. Rasio kemantapan jalan
69,77 %
7. Rasio tenaga kerja konstruksi yang terlatih di wilayah provinsi yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan ahli
17,85 %
4. Perumahan
Rakyat
1. Persentase warga negara korban bencana yang memperoleh rumah layak huni
- Dinas PUPR dan PERA
Belum
Dilaksanakan
2. Persentase warga negara yang terkena relokasi akibat program Pemerintah Daerah provinsi yang memperoleh fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni
-
3. Persentase Luas kawasan kumuh 10 – 15 Ha yang ditangani
63,81 %
4. Persentase satuan perumahan yang sudah dilengkapi PSU
100 %
5. Trantibumlinmas 1. Persentase gangguan Trantibum yang dapat diselesaikan
100 % Satpol PP
2. Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan
63,63 %
3. Persentase penyelesaian dokumen kebencanaan sampai dengan dinyatakan sah/legal
- BPBD Belum
Dilaksanakan
4. Persentase penanganan pra bencana
10 %
5. Persentase penanganan tanggap darurat bencana
100 %
6. Sosial 1. Persentase penyandang disabilitas terlantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti
49,25 % Dinas Sosial
2. Persentase Anak Terlantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti
33,14 %
3. Persentase lanjut usia terlantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam pant
37,00 %
4. Persentase gelandangan dan
- Belum Memiliki
68
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti
Panti
Gelandangan
dan Pengemis,
perencanaan
di Tahun 2021
5. Persentase korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana provinsi
95,14 %
7. Ketenagakerjaan 1. Persentase kabupaten/kota yang menyusun rencana tenaga kerja
60 % Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2. Persentase tenaga kerja bersertifikat kompetensi
97,77 %
3. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
27933,95 %
4. Persentase perusahaan yang menerapkan tata Kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan)
169,26 %
5. Persentase tenaga kerja yang ditempatkan (dalam dan luar negeri) melalui mekanisme layanan antar kerja lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
68,66 %
6. Persentase perusahaan yang menerapkan peraturan perundang-undangan bidang ketenagakerjaan
100 %
8. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
1. Persentase ARG pada belanja langsung APBD
19,47 % Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2. Rasio kekerasan terhadap anak per 10.000 anak
0,28 %
3. Rasio kekerasan terhadap perempuan per 100.000 anak
0,03 %
9. Pangan 1. Persentase Cadangan Pangan
57,38 % Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
10. Pertanahan 2. Persentase pemanfaatan tanah yang sesuai dengan
33,17 DPMPTSP
69
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
peruntukkan tanahnya diatas izin lokasi dibandingkan dengan luas izin lokasi yang diterbitkan
3. Persentase pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang selesai tepat waktu
100 % Biro Pemerintahan, Perbatasan dan Otonomi Daerah
11. Lingkungan Hidup
1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi
75,25 % Dinas Lingkungan Hidup
2. Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
96,97 %
12. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1. Penyajian data kependudukan skala Provinsi dalam satu tahun
100 % Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2 Kali dalam 1 tahun
2. Pemanfaatan data kependudukan
15,56 %
13. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1. Persentase pengentasan desa tertinggal
76 % Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
2. Persentase Peningkatan Status Desa Mandiri
30,36 %
14. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1. TFR (Angka Kelahiran Total)
2,56 % Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan BKKBN
2. Persentase pemakaian kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR)
73,71 %
3. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
14,65 %
15. Perhubungan 1. Rasio konektivitas provinsi
101,23 % Dinas Perhubungan
2. V/C Ratio di Jalan Provinsi
92,13 %
16. Komunikasi dan Informatika
1. Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo
64,87 % Dinas Komunikasi dan Informatika
2. Persentase Layanan 77,27 %
70
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Publik yang Diselenggarakan Secara Online Dan Terintegrasi
3. Persentase Masyarakat Yang Menjadi Sasaran Penyebaran Informasi Publik, Mengetahui Kebijakan Dan Program Prioritas Pemerintah Dan Pemerintah Daerah Provinsi
106,01 %
17. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1. Meningkatnya Koperasi yang berkualitas
- Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
Tidak ada
Pemeringkatan
koperasi
2. Meningkatnya Usaha Kecil yang menjadi wirausaha
2,65 %
18. Penanaman Modal
Persentase peningkatan investasi di provinsi
-11,91 % DPMPTSP
19. Kepemudaan dan Olahraga
1. Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan ekonomi mandiri
5,50 % Dinas Pemuda dan Olahraga
2. Tingkat partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan
66,63 %
3. Peningkatan Prestasi Olahraga
14 Medali
20. Statistik 1. Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah
-
2. Persentase OPD yang menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah
-
21. Persandian Tingkat keamanan informasi pemerintah
4440 Dinas Komunikasi dan Informatika
22. Kebudayaan Terlestarikannya Cagar Budaya
41,47 % Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
23. Perpustakaan 1. Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat
Belum
Dilaksanakan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
2. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Belum
Dilaksanakan
24. Kearsipan 1. Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan pertanggungjawaban
0,49 % Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
71
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
nasional) Pasal 40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
2. Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepetingan negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat
19.991
25. Kelautan dan Perikanan
1. Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan Budidaya) dari seluruh kabupaten/kota di wilayah provinsi (sumber data: one data KKP)
156.878.936
Kg
Dinas Kelautan dan Perikanan
2. Persentase kepatuhan pelaku usaha KP terhadap ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
76,07 %
26. Pariwisata 1. Persentase pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan
-73,97 % Dinas Pariwisata
2. Persentase peningkatan perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke provinsi
-59,29 %
3. Tingkat hunian akomodasi
6,12 %
4. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku
1,06 %
27. Pertanian 1. Produktivitas pertanian per hektar per tahun
75,39 % Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Persentase Penurunan Kejadian dan Jumlah Kasus Penyakit Hewan Menular
125 % Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
28. Kehutanan 1. Peningkatan akses legal kepada masyarakat dalam pengelolaan hutan melalui Perhutanan Sosial
80 % Dinas Kehutanan
2. Persentase kerusakan hutan pertahun (deforestrasi)
0,10 %
3. Persentase Luas Lahan Kritis yang Direhabilitasi
1,06 %
29. Energi dan 1. Persentase Usaha 43,34 % Dinas ESDM
72
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Sumber Daya Mineral
Tambang Sesuai Kewenangan Provinsi yang Tidak Melanggar Perda
2. Persentase Desa Yang Teraliri Listrik
100 %
30. Perdagangan 1. Pertumbuhan Nilai Ekspor Non Migas
-16,17 % Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMK
2. Persentase penanganan pengaduan konsumen
80 %
3. Persentase komoditi potensial yang sesuai dengan ketentuan berlaku
25,58 %
4. Tertib Usaha 100 %
5. Persentase kinerja realisasi pupuk
97,79 %
6. Persentase Barang Beredar Yang Diawasi Yang Sesuai Dengan Ketentuan Perundang-Undangan
89,47 %
7. Persentase stabilitas dan jumlah ketersediaan harga barang kebutuhan pokok
1,47
31. Perindustrian 1. Pertambahan Jumlah Industri Besar di Provinsi
29,11 % Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMK
2. Persentase pencapaian sasaran pembangunan industri termasuk turunan indikator pembangunan industri dalam RIPIN yang ditetapkan dalam RPIP
17,85 %
3. Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Industri (IUI) Besar yang dikeluarkan oleh instansi terkait
10 %
4. Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Perluasan Industri (IPUI) bagi Industri Besar yang dikeluarkan oleh instansi terkait
-
5. Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industri
- Tidak ada IUKI dan IPKI yang dikeluarkan pada Tahun 2020
73
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
(IPKI) yang lokasinya lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi yang dikeluarkan oleh instansi terkait
6. Tersedianya informasi industri secara lengkap dan terkini
10 SIINas Sistem Informasi Industri Nasional) hanya terdapat kapasitas produksi, sedang untuk data informasi produksi, bahan baku dan bahan penolong tidak tersedia datanya.
2.2.3. Indikator Kinerja Kunci Untuk Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
No. Urusan
Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci
Capaian Kinerja
Sumber Data Keterangan
1. Perencanaan dan Keuangan
1. Rasio Belanja Pegawai Di Luar Guru dan Tenaga Kesehatan
9,21 BPKAD/Data Unaudit BPK
2. Rasio PAD 1,05 %
3. Rasio Belanja Urusan Pemerintahan Umum (dikurangi transfer expenditures)
47,68 %
4. Opini Laporan Keuangan
WTP
5. Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Level 3
6. Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Level 3
2. Pengadaan 1. Persentase jumlah total proyek konstruksi yang dibawa ke tahun berikutnya yang ditandatangani pada kuartal pertama
- Biro Administrasi Pembangunan (ULP)
Tidak ada
kontrak infrastruktur dengan nilai besar yang perlu pembangunan dalam 3 kuartal yang ditandatangani pada kuartal pertama tahun
2. Persentase Jumlah Pengadaan yang Dilakukan Dengan Metode Kompetitif
6,30 %
3. Rasio nilai belanja yang dilakukan melalui pengadaan
92,82 %
3. Kepegawaian 1. Rasio Pegawai Pendidikan Tinggi dan
127,19 % Badan Kepegawaian Daerah
74
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Menengah/Dasar (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
2. Rasio pegawai Fungsional (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
9,39 %
3. Rasio Jabatan Fungsional bersertifikat Kompetensi (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
100 %
4. Manajemen Keuangan
1. Budget execution: Deviasi realisasi belanja terhadap belanja total dalam APBD
24,12 % BPKAD/Data Unaudit BPK
2. Revenue mobilization: Deviasi realisasi PAD terhadap anggaran PAD dalam APBD
21,99 %
3. Assets Management
3
4. Cash Management: Rasio Anggaran Sisa Terhadap Total Belanja Dalam APBD Tahun Sebelumnya
19,75 %
5. Transparansi dan Partisipasi Publik
1. Informasi tentang sumber daya yang tersedia untuk pelayanan (Information on resources available to frontline service delivery units)
92,14 % Dinas Komunikasi dan Informasi
2. Akses publik terhadap informasi keuangan daerah (Public access to fiscal information)
83,33 %
2.3. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
A. Capaian Kinerja Organisasi
Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang
sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, tidak terlepas dari
pelaksanaan itu sendiri sebagai fungsi actuating dari berbagai piranti pere ncanaan
pembangunan yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat
pertanggung jawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber
daya manajemen pendukungnya.
Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur,
terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.
Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan sasaran,
75
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak
salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat.
1. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Sebelumnya.
1.1. Hasil Evaluasi SAKIP
Hasil Evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi terhadap Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun Sebelumnya, dengan rincian penilaian tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.18 Hasil Evaluasi Tahun 2018 dan 2019
KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT NILAI
2018 2019
a. Perencanaan Kinerja 30 25,35 25,59
b. Pengukuran Kinerja 25 18,28 18,77
c. Pelaporan Kinerja 15 12,47 12,54
d. Evaluasi Kinerja 10 5,13 5,91
e. Capaian Kinerja 20 13,66 13,74
Nilai Hasil Evaluasi 100 74,89 76,55
Predikat Akuntabilitas Kinerja BB BB
Persentase Kenaikan / Penurunan -3,4% 2,2%
1.2 Tindak lanjut Hasil Rekomendasi
Hasil evalusi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun
2019 dan tindak lanjut Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terhadap
rekomendasi dari hasil evaluasi sebagai berikut:
Tabel 2.19 Rekomendasi dan Hasil Tindak lanjut
Rekomendasi Tindak Lanjut
1 Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan yang ada dengan memperhatikan berbagai kaidah dalam penyusunan dokumen perencanaan kinerja seperti orientasi pada hasil atau manfaat yang langsung dirasakan masyarakat (result oriented), kualitas indikator kinerja, keterpaduan perencanaan (integrated development plan), serta mekanisme cascade kinerja
1 Melakukan Penilaian sejauh mana tingkat akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government) serta memberikan saran perbaikan yang diperlukan
2 Melakukan kegiatan pembangunan budaya kinerja birokrasi yang semakin membaik
3 Melakukan Pengukuran kinerja menggambarkan tentang tolok ukur keberhasilan instansi tersebut, dengan ukuran kinerja yang jelas, akan mendorong setiap instansi pemerintah memfokuskan seluruh sumber daya yang ada
4 Menyempurnakan perumusan outcome di seluruh PD
2 Memperbaiki penjabaran kinerja dari level pemerintah provinsi sampai ke individu dengan memperhatikan kerangka berpikir logis (logical framework) sehingga membentuk keselarasan dan keterkaitan kinerja antar jenjang organisasi dan juga kontribusi kinerja individu secara berjenjang sesuai levelnya dalam
1 Melakukan penyusunan cascading kinerja pada tingkat Provinsi (RPJMD) ke Renstra Perangkat Daerah hingga dari Renstra ke Level Jabatan Individu dari yang tertinggi ke yang terendah.
76
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Rekomendasi Tindak Lanjut
pencapaian sasaran pembangunan daerah
3 Meningkatkan komitmen seluruh pimpinan dalam penerapan manajemen kinerja melalui pengintegrasian sistem perencanaan kinerja dan penganggaran serta meningkatkan mekanisme sistem pengukuran kinerja organisasi dan individu, sebagai sarana pemantauan kinerja oleh pimpinan dan sebagai dasar pemberian reward and punishment
1 Pimpinan dalam mengevaluasi kinerja pegawai, pelatihan, umpan balik, teknik penilaian kinerja yang sesuai.
2 Kinerja (performance) hasil kerja yang konkrit, dapat diamati, dan dapat diukur
3 Pemberian penghargaan terhadap SKPD berkinerja dan hukuman terhadap SKPD tidak berkinerja
4 Mengoptimalkan pelaksanaan evaluasi terhadap program, kegiatan dan komponen anggaran dengan mengacu pada pohon kinerja, sehingga hasil evaluasi tersebut dapat memastikan bahwa anggaran yang digunakan untuk prioritas pembangunan dan memiliki daya ungkit yang efektif dalam pencapaian kinerja serta meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran
1 Budget Reform, memastikan setiap anggaran memiliki kaitan langsung dengan pencapaian kinerja
2 Memastikan Kepada PD memahami kinerja yang akan diwujudkan, serta mampu merumuskan kegiatan yang benar-benar mendorong pencapaian kinerja
3 Menyempurnakan pengintegrasian aplikasi perencanaan, penganggaran dan manajemen kinerja
5 Meningkatkan kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja sehingga hasil evaluasi dapat menggambarkan penerapan SAKIP secara efektif. Selain itu, monitoring terhadap tindak lanjut saran atau rekomendasi juga perlu ditingkatkan, sehingga terdapat keyakinan bahwa PD menyelesaikan saran dan rekomendasi yang diberikan
1 Kepala Daerah melakukan monitoring dan evaluasi kinerja secara berkala, atas capaian kinerja PD
2 Meyakinkan PD untuk menindak lanjuti hasil rekomendasi sebagai feed back perencanaan kedepan dalam peningkatan kinerja PD
6 Meningkatkan peran dan kontribusi pemerintah Provinsi dalam melakukan pembinaan penerapan SAKIP kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur agar terwujud kualitas implementasi SAKIP yang semakin baik.
1 secara intensif melakukan Penerapan SAKIP pada kab/Kota dalam hal : Penetapan perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, dan penetapan rencana kerja, meliputi pembuatan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program. Pada tahap inilah, instansi pemerintah menghasilkan rencana kerja jangka menengah lima tahunan (RPJM/RPJMD) yang kemudian diturunkan menjadi rencana kinerja tahunan (RKP/RKPD), rencana anggrannya (RKA), Perjanjian Kinerja (PK), SOP, dan lain sebagainya
2 Pengukuran kinerja, meliputi pengukuran indikator kinerja, pengumpulan data kinerja, membandingkan realisasi dengan recana kerja, kinerja tahun sebelumnya, atau membandingkan dengan organisasi lain sejenis yang terbaik di bidangnya
3 Pelaporan kinerja, berupa pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) dengan format standar laporan yang telah ditetapkan (rinci dengan berbagai indikator, bukti, dan capaiannya
4 Pemanfaatan informasi kinerja untuk perbaikan kinerja berikutnya secara berkesinambungan
2. Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2020
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan
dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.
Adapun dalam memberikan penilaian tingkat Realisasi kinerja setiap sasaran.
Penilaian rata-rata capaian kinerja dan predikat kinerja sesuai dengan
Permendagri 86 Tahun 2017 Lampiran 495, dengan menggunakan kriteria capaian
kinerja dengan skala ordinal, yaitu sebagai berikut :
77
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.20
Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1. 91% < 100% Sangat Tinggi
2. 76% < 90% Tinggi
3. 66% < 75% Sedang
4. 51% < 65% Rendah
5. <50 % Sangat Rendah
Keberhasilan pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target
(rencana) dengan realisasi indikator kinerja utama (IKU) yang menggambarkan
keberhasilan pencapaian sasaran strategis.
Indikator Kinerja harus dapat mengukur ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan dari
suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila semua indikator yang telah ditetapkan
berhasil mencapai tingkat yang diinginkan, maka memberi gambaran kualitas
ketercapaian tujuan.
Adapun rincian pengukuran kinerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.21
Pengukuran Kinerja Tahun 2020
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Satuan Target Realisasi
% Capaian
Kriteria Penilaian
1. Meningkatnya pengamalan nilai- nilai budaya dan keagamaan di Masyarakat
1. Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks 74,50 77,67 104,26
Sangat Tinggi
2. Meningkatnya taraf pendidikan masyarakat
1. Rata-rata lama sekolah
Tahun 9,50 9,77 102,84
Sangat Tinggi
2. Harapan Lama Sekolah
Tahun 14,13 13,72 97,10 Sangat Tinggi
3. Meningkatnya kesehatan dan gizi
1. Usia Harapan Hidup
Tahun 73,74 74,33 100,80
Sangat Tinggi
4. Meningkatnya partisipasi aktif
1. Indeks Pemberdayaan
Persentase
56,71 65,65 115,76
Sangat Tinggi
5. Meningkatnya kewirausahaan dan
1. Indeks Pembangunan
Persentase
57,23 54,83 95,81 Sangat Tinggi
6. Meningkatnya daya saing tenaga kerja
1. Persentase Penempatan Tenaga Kerja
Persentase
52,00 68,62 131,96
Sangat Tinggi
7. Meningkatnya usaha ekonomi koperasi dan UKM
1. Kontribusi Koperasi dan UKM terhadap PDRB (%)
Pesentase
4,60 4,50 97,83 Sangat Tinggi
8. Meningkatnya keberdayaan Masyarakat Perdesaan
1. Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal
Desa 478,00 484,00 98,74 Sangat Tinggi
9. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi daerah
1. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Persentase
0,97 1,06 109,28
Sangat Tinggi
10. Meningkatnya kontribusi sektor perindustrian dalam perekonomian daerah
1. Kontribusi lapangan usaha industri pengolahan terhadap PDRB
Pesentase
20,00 18,90 94,50 Sangat Tinggi
11. Meningkatnya realisasi investasi
1. Nilai realisasi investasi
Rp Triliun 33,08 31,38 94,86 Sangat Tinggi
12. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap ekonomi daerah
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB
Persentase
0,54 0,50 92,59 Sangat Tinggi
2. Rasio Pemenuhan Beras
Rasio 67,41 50,23 74,51 Sedang
78
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Satuan Target Realisasi
% Capaian
Kriteria Penilaian
13. Meningkatnya kontribusi sektor peternakan terhadap ekonomi daerah
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor peternakan terhadap PDRB
Persentase
0,34 0,36 105,88
Sangat Tinggi
14. Meningkatnya kontribusi sektor perkebunan terhadap ekonomi daerah
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perkebunan terhadap PDRB
Persentase
5,40 4,94 91,48 Sangat Tinggi
15. Meningkatnya kontribusi sektor perikanan terhadap ekonomi daerah
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perikanan terhadap PDRB
Persentase
1,58 1,67 105,70
Sangat Tinggi
16. Meningkatnya kontribusi sektor kehutanan terhadap ekonomi daerah
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor kehutanan terhadap PDRB
Persentase
1,05 1,13 107,62
Sangat Tinggi
17. Meningkatnya pendanaan pembangunan daerah
1. Persentase Peningkatan Pendapatan Daerah
Persentase
3,84 -9,45 -246,0
9
Sangat Rendah
18. Meningkatnya aksesibilitas wilayah
1. Jumlah penumpang yang terlayani
Orang 11.026.000
3.570.750 32,38 Sangat Rendah
2. Jumlah barang Ton 344.850.000
294.478.397
85,39 Tinggi
19. Meningkatnya konektivitas antar kawasan
1. Jumlah kawasan strategis provinsi yang terhubung dengan kawasan sentra produksi
Kawasan 3 5 166,67
Sangat Tinggi
20. Meningkatnya fungsi pelayanan infrastruktur sumber daya air
1. Cakupan layanan air minum
Persentase
75,00 73,03 97,37 Sangat Tinggi
2. Luas lahan pertanian yang beririgasi
Ha 14.809,00
14.958,50
101,01
Sangat Tinggi
3. Luas genangan banjir perkotaan
Ha 575,00 411,00 71,48 Sedang
21. Menurunnya kawasan kumuh
1. Luas Kawasan Kumuh
Ha 533,56 518,78 97,23 Sangat Tinggi
22. Terpenuhinya kebutuhan energi daerah
1. Rasio elektrifikasi Ha 87,50 90,21 103,10
Sangat Tinggi
23. Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca
1. Persentase penurunan emisi dari BAU
Persentase
26,89 50,72 188,62
Sangat Tinggi
24. Meningkatnya Ketangguhan Menghadapi Bencana
1. Indeks Resiko Bencana
Indeks 140,00 155,49 88,94 Tinggi
25. Meningkatnya kinerja Penyelenggaraan penataan ruang
1. Skoring Penyelenggaraan Penataan Ruang
Persentase
69,01 66,46 96,30 Sangat Tinggi
26. Terwujudnya Birokrasi yang efektif dan efisien
1. Nilai Akuntabilitas Kinerja
Nilai 78,00 76,55 98,14 Sangat Tinggi
27. Terwujudnya Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas
1. Skor Kepuasan Masyarakat
Skor 81,50 81,90 100,49
Sangat Tinggi
28. Terwujudnya Birokrasi yang bersih dan Akuntabel
1. Tingkat Maturitas Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP) Pemda
Level Level 3 Level 3 100,00
Sangat Tinggi
79
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.22
Jumlah Indikator Kinerja dalam Kriteria Penilaian Kinerja
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
Jumlah Indikator
1 91% < 100% Sangat Tinggi 27
2 76% < 90% Tinggi 2
3 66% < 75% Sedang 2
4 51% < 65% Rendah 0
5 <50 % Sangat Rendah 2
Jumlah Indikator 33
3. Evaluasi dan Analisis Kinerja Per Sasaran
1) Sasaran Meningkatnya pengamalan nilai-nilai budaya dan keagamaan di
Masyarakat.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Indeks Demokrasi Indonesia Indeks 74,50 77,67 104,26
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019 b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan Tahun 2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Indeks Demokrasi Indonesia Indeks 77,67 77,67 0,00
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019 c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD.
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks 77,67 77,50 100,22
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019 d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Indeks Demokrasi Indonesia Indeks 77,67 74,92 Lebih (+)
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kalimantan Timur tahun 2019
sebesar 77,67 (IDI tahun 2020 belum rilis BPS) dalam skala indeks 0 sampai
100. Angka ini mengalami peningkatan 3,79 poin dibandingkan dengan IDI
Kalimantan Timur 2018 yang capaiannya sebesar 73,88. Meskipun mengalami
kenaikan, tingkat demokrasi di Kalimantan Timur masih termasuk dalam
kategori “sedang”.
Perubahan IDI Kalimantan Timur dari 2009 hingga 2019 mengalami
fluktuasi. Capaian IDI terendah dialami pada tahun 2011 sebesar 66,37
sedangkan capaian tertinggi pada 2015 sebesar 81,24. Meskipun dari 2015
80
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
ke 2016 mengalami penurunan, tetapi perkembangan dari 2016 hingga 2019
menunjukkan trend meningkat.
Fluktuasi angka IDI mencerminkan dinamika situasi demokrasi di
wilayah Kalimantan Timur. IDI sebagai suatu alat ukur perkembangan
demokrasi yang khas dan memang dirancang untuk sensitif terhadap
naik-turunnya kondisi demokrasi regional. IDI disusun berdasarkan evidence
based (kejadian) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi
realitas yang terjadi di Kalimantan Timur.
Gambar 2.3
Grafik Perkembangan IDI Provinsi Kalimantan Timur
Angka IDI Kalimantan Timur 2019 merupakan indeks komposit
yang disusun dari nilai tiga aspek yakni aspek Kebebasan Sipil yang
bernilai 88,50; aspek Hak-Hak Politik yang bernilai 66,27; dan aspek
Lembaga Demokrasi yang bernilai 82,17.
Gambar 2.4
Perkembangan Indeks Aspek IDI Kalimantan Timur,
Tahun 2009 – 2019
81
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Permasalahan terhadap 4 indikator yang bernilai buruk (Nilai skor di
bawah 60):
1) Indikator 4 (00.00): Ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat
menghambat kebebasan berpendapat;
2) Indikator 16 (52.17): Demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan;
3) Indikator 21 (00.00): Perda yang merupakan inisiatif DPRD;
4) Indikator 22 (03.75): Rekomendasi DPRD kepada eksekutif.
Solusi:
1) Perhatian Khusus dari semua pihak baik dari pemerintah
Prov/Kab/Kota untuk selalu melaksanakan sosialisasi tentang adab dan
kaidah berunjuk rasa agar tidak melanggar hukum dengan
mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi;
2) Keseriusan Anggota Dewan dan Jajaran Sekretariat Dewan dalam
memperhatikan inisiatif DPRD terhadap perda yang dihasilkan serta
membuat program yang mampu memicu kinerja parlemen untuk mencapai
target usulan dan penyelsaian raperda inisiatif dewan menjadi perda;
3) Penertiban dokumentasi kegiatan parlemen dengan baik.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 1 : Meningkatnya Pengamalan Nilai-Nilai Budaya Dan Keagamaan Di Masyarakat
8.799.135.250
7.199.891.957
81,82%
1,1 Program pendidikan politik masyarakat
1.264.647.000
1.234.663.000
97,63
1,2 Program Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan
150.000.000
122.714.000
81,81
1,3 Program Pengembangan Nilai Budaya
7.384.488.250
5.842.514.957
79,12
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
1. Meningkatnya pengamalan nilai- nilai budaya dan keagamaan di Masyarakat
104,26 81,82 22,43
2) Sasaran Meningkatnya taraf pendidikan masyarakat.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Rata-rata lama sekolah Tahun 9,50 9,77 102,84
2. Harapan Lama Sekolah Tahun 14,13 13,72 97,10
Sumber: Data Dapodik Dinas Pendidikan Prov. Kaltim Tahun 2020
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Rata-rata lama sekolah Tahun 9,70 9,77 0,72
82
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2. Harapan Lama Sekolah Tahun 13,69 13,72 0,22
Sumber: Data Dapodik Dinas Pendidikan Prov. Kaltim Tahun 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD.
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Rata-rata lama sekolah Tahun 9,77 9,80 99,69
2. Harapan Lama Sekolah Tahun 13,72 14,96 91,71
Sumber: Data Dapodik Dinas Pendidikan Prov. Kaltim Tahun 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Rata-rata lama sekolah Tahun 9,77 8,48 Lebih (+)
2. Harapan Lama Sekolah Tahun 13,72 12,98 Lebih (+)
Sumber: Data Dapodik Dinas Pendidikan Prov. Kaltim Tahun 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Permasalahan:
1) Tingkat kemiskinan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
tingkat lama sekolah di Provinsi Kalimantan Timur.
2) Beban ketergantungan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
tingkat lama sekolah di Provinsi Kalimantan Timur .
3) Variabel tempat tinggal berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat
lama sekolah di Provinsi Kalimantan Timur
4) Tingkat kemiskinan, beban ketergantungan dan tempat tinggal secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat lama
sekolah di Kalimantan Timur.
5) karena kondisi covid-19 pendapatan masyarakat menurun, maka
kemampuan orang tua untuk membiayai anaknya untuk melanjutkan
kesekolah berkurang. Demikian yang menyebabkan angka harapan lama
sekolah tidak tercapai
Solusi yang harus dilakukan Pemerintah harus tetap menggalakkan
program – program untuk meningkatkan lamanya sekolah, seperti: seperti
bantuan transportasi untuk siswa dalam komponen BOS, Bantuan Tunai
Bersyarat (BTB), Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM) maupun program-
program lain."
f. Analisis Program
No. Program Prioritas Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 2 : Meningkatnya Taraf Pendidikan Masyarakat
901.121.044.540 710.584.087.985 78,86%
83
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
No. Program Prioritas Anggaran
Pagu Realisasi %
2,1 Program Pengembangan Sekolah Kejuruan
150.000.000
23.426.575
15,62
2,2 Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas
352.826.996.545
248.552.440.754
70,45
2,3 Program Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
282.948.578.072
245.607.523.512
86,80
2,4 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
8.390.502.900
6.635.036.001
79,08
2,5 Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Masyarakat
163.533.175.000
161.416.709.554
98,71
2,6 Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pendidikan
4.830.000.000
4.732.133.400
97,97
2,7 Program Pendidikan Jarak Jauh (Distance Learning System)
75.150.000.000
31.621.292.496
42,08
2,8 Program Pendidikan Luar Biasa
12.791.435.783
11.498.419.706 89,89
2,9 Program peningkatan perlindungan dan pemenuhan hak anak
61.312.500
58.775.148
95,86
2,10 Program Peningkatan Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan
439.043.740
438.330.840
99,84
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
2. Meningkatnya taraf pendidikan masyarakat
99,97 78,86 21,11
3) Sasaran Meningkatnya kesehatan dan gizi masyarakat.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Usia Harapan Hidup Tahun 73,74 74,33 100,80
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Usia Harapan Hidup Tahun 74,22 74,33 0,15
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Usia Harapan Hidup Tahun 74,33 73,80 100,72
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Usia Harapan Hidup Tahun 74,33 71,39 Lebih (+)
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
84
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
1) Semakin meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di Provinsi
Kalimantan Timur. Dengan jumlah Puskesmas 187 Pkm yang terakreditasi
sudah mencapai 182 PKM (97,33%). Untuk Rumah Sakit sebanyak 54 RS
yang sudah terakreditasi sebanyak 43 RS (79,63%).Secara keseluruhan
Fasilitas kesehatan yang sudah terakreditasi mencapai 93,37%. Hal ini
memberikan dampak dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan baik
upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan.
2) Cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan Penduduk kalimantan Timur yang
sudah mencapai 94,35% yang didalamnya sudah mencakup penduduk
miskin dan tidak mampu yang mempunyai jaminan pelayanan kesehatan.
3) Ketersediaan Tenaga Kesehatan di fasilitas Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten/ Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
4) Dukungan dari Lintas Program dan Lintas Sektor terkait dalam Program
Kesehatan.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 3 : Meningkatnya Kesehatan Dan Gizi Masyarakat
49.369.342.041
45.004.927.470
91,16%
3,1 Program Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
10.383.554.299
10.155.137.149
97,80
3,2 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
2.376.222.250
1.753.268.663
73,78
3,3 Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Kesehatan
36.609.565.492
33.096.521.658
90,40
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
3. Meningkatnya kesehatan dan gizi masyarakat
100,80 91,16 9,64
4) Sasaran Meningkatnya partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Persentase 56,71 65,65 115,76
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Persentase 65,65 65,65 0,00
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
85
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Persentase 65,65 56,75 115,68
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Persentase 65,65 75,24 Kurang (-)
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Tabel 2.23
Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Kaltim
Provinsi Kabupaten/Kota
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
2017 2018 2019
Paser 62,07 62,76 66,20
Kutai Barat 62,63 63,68 61,14
Kutai Kartanegara 55,07 56,44 63,74
Kutai Timur 53,71 55,72 56,35
Berau 49,85 50,55 57,66
Penajam Paser Utara 50,30 50,02 50,36
Mahakam Ulu 74,12 76,04 80,61
Balikpapan 65,52 66,33 69,11
Samarinda 70,84 69,61 66,29
Bontang 45,44 46,36 51,99
Kalimantan Timur 56,64 57,53 65,65
Kenaikan 1,57% 14,11%
Angka pada tabel diatas merupakan angka tahun 2019 karena BPS
belum merilis angka tahun 2020 sampe saat ini. Pada tahun 2018 Indeks
Pemberdayaan gender Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengalami
kenaikan sebesar 1,57% dan 2019 mengalami kenaikan sebesar 14,11%.
Partisipasi perempuan dalam bidang politik yang mengalami peningkatan
pada tahun sebebelumnya 16,36 % di tahun 2009-2014, 10,91 % di tahun
2014-2019, 18 % di tahun 2019-2024.
Permasalahan:
1) Budaya patriaki berpengaruh terhadap kurangnya minat perempuan untuk
berkiprah di bidang politik.
2) Belum adanya grand desain peningkatan dalam keterwakilan politik
seutuhnya belum bisa dilakukan maping kader partai menuju calon legislatif
86
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Solusinya Dalam upaya peningkatan partisipasi perempuan di bidang politik
mencapai 30 % dan 18 % kursi DPR, maka 12 % harus diperjuangkan
memperhatikan UU parpol dan respon ( 10 org) tahun 2021 dari lembaga
praktisi politik yang cukup baik, maka analisis terjadi trend kenaikan minimal
menjadi 20 %.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 4 : Meningkatnya Partisipasi Aktif Perempuan Dalam Pembangunan
2.579.051.300
2.052.527.567
79,58%
4,1 Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pemberdayaan Perempuan
51.237.500
50.505.015
98,57
4,2 Program Penguatan Kelembagaan Perlindungan Perempuan Dan Anak
526.750.000
96.272.355
18,28
4,3 Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesejahteraan Sosial
1.230.563.800
1.163.642.072
94,56
4,4 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma
770.500.000
742.108.125
96,32
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
4. Meningkatnya partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan
115,76 79,58 36,18
5) Sasaran Meningkatnya kewirausahaan dan prestasi pemuda.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Indeks Pembangunan Pemuda Persentase 57,23 54,83 95,81
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Indeks Pembangunan Pemuda
Persentase 54,83 54,83 0,00
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018 c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Indeks Pembangunan Pemuda
Persentase 54,83 58,86 93,15
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018 d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Indeks Pembangunan Pemuda
Persentase 54,83 0,00 -
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018
87
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Nilai IPP Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan sedikit
dari 52,17 pada 2015 menjadi 54,83 pada 2018. Semua domain mengalami
peningkatan capaian, kecuali domain kesehatan dan kesejahteraan.
Meskipun demikian, capaian domain kesehatan dan kesejahteraan Provinsi
Kalimantan Timur tetap paling tinggi di antara ke- 34 provinsi. Hal yang perlu
diperhatikan adalah penurunan nilai indeks domain ini yang disebabkan oleh
naiknya angka kehamilan remaja dari di bawah 1% menjadi 8%.
Jika dibandingkan dengan nilai indeks nasional, nilai indeks Provinsi
Kalimantan Timur relatif lebih tinggi pada domain pendidikan serta
kesehatan dan kesejahteraan, tetapi sedikit lebih rendah pada domain
lapangan dan kesempatan kerja. Pada domain pendidikan, capaian APK
sekolah menengah Provinsi Kalimantan Timur, yaitu sebesar 94,35% pada
2018, menempati peringkat kedua tertinggi secara nasional. Begitu pula
halnya dengan APK perguruan tinggi (35,64%), nilai indikator ini berada di
atas angka nasional (30,19%). Pada domain kesehatan dan kesejahteraan,
angka pemuda korban kejahatan (0,93%) dan angka kehamilan remaja
(8%) relatif rendah. Bahkan, angka kehamilan remaja Provinsi Kalimantan
Timur menempati peringkat keempat terendah secara nasional. Namun,
meski angka pemuda korban kejahatan dan kehamilan remaja rendah, tren
kedua indikator tersebut meningkat sehingga keduanya menjadi tantangan
bagi provinsi ini.
Tantangan yang lain terdapat pada domain lapangan dan kesempatan
kerja. Provinsi Kalimantan Timur perlu memberikan perhatian khusus pada
domain ini karena nilai indeksnya paling rendah di antara semua domain.
Salah satu tantangan pada domain ini adalah tingkat pengangguran pemuda
yang relatif tinggi (15,21%). Meskipun trennya menurun, tingkat pengangguran
pemuda di provinsi ini masih lebih tinggi daripada angka nasional (13,47%).
Tantangan berikutnya terdapat pada domain partisipasi dan kepemimpinan,
yakni turunnya tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan dari 77,25% menjadi 70,55%. Penurunan ini menyebabkan
Provinsi Kalimantan Timur berada pada peringkat kelima terendah untuk
indikator partisipasi pemuda dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Sementara itu, tantangan pada domain gender dan diskriminasi adalah angka
perkawinan usia anak yang masih cukup tinggi (11,54%) dan sedikit lebih tinggi
daripada angka nasional.
88
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Gambar 2.5
Capaian pembangunan pemuda
Provinsi Kalimantan Timur pada 2018
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 5 : Meningkatnya Kewirausahaan Dan Prestasi Pemuda
2.297.308.445 2.189.734.949 95,32%
5,1 Program Peningkatan Prestasi Olahraga
1.942.703.445
1.856.519.226 95,56
5,2 Program Peningkatan Upaya Kewirausahaan Dan Kecakapan Hidup Pemuda
354.605.000
333.215.723
93,97
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
5. Meningkatnya kewirausahaan dan prestasi pemuda
95,81 95,32 0,49
6) Sasaran Meningkatnya daya saing tenaga kerja.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Persentase Penempatan Tenaga Kerja
Persentase 52,00 68,62 131,96
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan Tahun 2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Persentase Penempatan Tenaga Kerja
Persentase
29,41 68,62 131,96
89
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Persentase Penempatan Tenaga Kerja
Persentase 68,62 55,00 124,76
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Persentase Penempatan Tenaga Kerja
Persentase 68,62 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Permasalahan :
1) Kualitas pelatihan tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
Solusi :
1) Memonitor kesiapan perusahaan dan BLK untuk melaksanakan pemagangan
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 6 : Meningkatnya daya saing tenaga kerja
2.592.275.000
2.508.912.452
96,78%
6,1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga kerja
2.592.275.000
2.508.912.452
96,78
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
6. Meningkatnya daya saing tenaga kerja
131,96 96,78 35,18
7) Sasaran Meningkatnya usaha ekonomi koperasi dan UKM.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Kontribusi Koperasi dan UKM terhadap PDRB (%)
Pesentase 4,60 4,50 97,83
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Kontribusi Koperasi dan UKM terhadap PDRB (%)
Pesentase 5,07 4,50 -11,24
90
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Kontribusi Koperasi dan UKM terhadap PDRB (%)
Pesentase 4,50 4,90 91,84
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Kontribusi Koperasi dan UKM terhadap PDRB (%)
Pesentase 4,50 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Target yang ditetapkan terhadap indikator ini sebesar 4,60%, sedangkan
kinerja yang dicapai sebesar 4,50%. Dengan demikian, maka capaian kinerja
untuk indikator Sumbangan PDRB sektor Koperasi dan UKM sebesar 97,83%.
Pencapaian tersebut cukup menggembirakan. Dimana pada kondisi pandemi
saat ini, koperasi telah berkontribusi cukup baik terhadap permasalahan di
masyarakat., khususnya masalah ekonomi.
Jika dilihat jumlah koperasi di Kalimantan Timur yang sebanyak 3.036
koperasi dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 4,5% itu juga sudah cukup
baik, meskipun bila dibandingkan dengan nasional, kita sedikit lebih rendah.
Jumlah koperasi seluruh Indonesia sebanyak 123.048, sedangkan kontribusi
terhadap PDB sebesar 5,10%. Jika dilihat perbandingkan antara jumlah
koperasi di Kalimantan Timur dengan jumlah koperasi nasional adalah 1 : 2,46.
Meskipun dari sisi perbandingan jumlah Kalimantan Timur rendah, namun fokus
pengembangan bukan pada quantity, tapi pada quality.
Melalui dana DAK dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI maupun
APBD, terus dilakukan pembinaan terhadap SDM pengurus maupun anggota
koperasi. Kegiatan yang dilakukan antara lain pembinaan ( pelatihan
kelembagaan) dan pengawasan (mengukur tingkat kepatuhan koperasi
terhadap UU perkoperasian). Dimana selama ini, SDM menjadi kendala utama
perkembangan koperasi di Kalimantan Timur.
Dampak Pandemi Covid – 19 Terhadap UKM turunnya omset penjualan,
sulitnya mendapatkan modal, sulit mengakses bahan baku produksi.
Berbagai keterbatasan yang dihadapi UKM dalam menghadapi dampak
pandemic Covid – 19, maka perkembangan dan pembinaan UKM lebih
diarahkan untuk mengakses pasar secara online dengan meningkatkan kualitas,
kuantitas dan kontinuitas untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar domestic,
nasional dan internasional.
91
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Permasalahan:
Rendahnya Rapat Anggota Tahun (RAT) Koperasi, Pandemi Covid – 19
saat ini tentu mengganggu pelaksanaan RAT, terkendala oleh Peraturan
Pembatasan Pertemuan dengan mengundang orang banyak. Padahal solusi
RAT Koperasi masih mungkin dilaksanakan dan sudah diatur oleh Pemerintah.
Banyaknya Koperasi masih belum mengetahui peraturan tentang RAT bisa
dilaksanakan melalui media teleconference atau media elektronik lainnya yang
telah diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha kecil Menengah
Nomor 19/PER/M.KUKM/IX/2015.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 7 : Meningkatnya Usaha Ekonomi Koperasi Dan UMKM
4.052.304.000
3.592.606.555
88,66%
1,1 Program Penguatan Kelembagaan Dan Pengembangan Koperasi Dan UMKM
4.052.304.000
3.592.606.555
88,66
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
7. Meningkatnya usaha ekonomi koperasi dan UKM
97,83 88,66 9,17
8) Sasaran Meningkatnya keberdayaan Masyarakat Perdesaan.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal Desa 478,00 484,00 98,74
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (3/4-1)*100
1. Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal
Desa 504,00 484,00 4,13
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal
Desa 484,00 368,00 68,48
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal
Desa 484,00 0,00 -
92
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja.
Kondisi awal Tahun 2020 Jumlah Desa Tertinggal dan sangat tertinggal
berjumlah 504 Desa. Ditargetkan ditahun 2020, ada 25 Desa yang akan
dinaikan statusnya menjadi berkembang sehingga jumlah desa tertinggal dan
sangat tertinggal berkurang menjadi 478 desa. Untuk realisasi status desa
berkembang Tahun 2020 tercapai hanya 19 Desa dari 25 Desa yang
ditargetkan, sehingga jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal berada di
posisi 484 Desa.
Ada 6 Desa di Tahun 2020 yang tidak naik status desanya yaitu Desa
Muara Andeh, Desa Tanjung Pinang (Kab.Paser), Desa Menamang Kanan
(Kab.Kukar), Desa Tanjung Mangkalihat, Desa Sandaran (Kab.Kutim), Desa
Long Hurai (Kab.Mahulu), (data terlampir) dan diupayakan akan dicapai di
tahun 2021.
Permasalahan:
Terjadinya refocusing anggaran sehingga berdampak terhadap capaian target
kinerja. Selain itu Hasil dari analisis 6 Desa yang tidak naik statusnya menjadi
desa berkembang dikarenakan dari hasil perhitungan berdasarkan Indeks Desa
Membangun (IDM) dapat dijelaskan bahwa nilai komposit Indeks Ketahanan
Ekonomi (IKE), Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Lingkungan
(IKL) berada dirata rata dinilai 0,51, 0,55 dan 0,59 sedangkan untuk skor yang
diperlukan ditahun 2020 untuk menaikan status IDM adalah 0,6750.
Solusi:
1) Solusi kedepan berharap tidak ada lagi refocusing anggaran, namun tetap
melaksanakan kegiatan dengan strategi anggaran minimalis tapi dapat
mencapai target yang maksimal.
2) Mencermati nilai komposit IKE,IKS,IKL guna meningkatkan nilai IDM, untuk
menaikan status desa menjadi berkembang.
3) Tetap memberikan dukungan kegiatan terhadap 6 Desa yang tidak naik
statusnya untuk menaikan status IDM.
4) Melibatkan berbagai sektor, pihak ataupun Instansi diluar dari DPMPD
sebagai team work untuk bersinergitas guna mendukung kegiatan yang
mampu membantu menaikan status IDM.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 8 : Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
1.849.316.812
1.803.476.830
97,52%
2,1 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
329.477.200
326.356.700
99,05
2,2 Program Pembangunan Desa dan Kawasan
299.576.587
287.071.187
95,83
2,3 Program Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan
1.043.163.025
1.016.068.943
97,40
2,4 Program Kampung Iklim
177.100.000
173.980.000 98,24
93
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
8. Meningkatnya keberdayaan Masyarakat Perdesaan
98,74 97,52 1,22
9) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi
daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Persentase 0,97 1,06 109,28
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan
Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Persentase 1,02 1,06 3,92
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun
akhir RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Persentase 1,06 1,03 102,91
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Persentase 1,06 4,11 Kurang (-)
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Perbandingan antara realisasi dengan target kontribusi PDRB sektor
Pariwisata (penyediaan jasa akomodasi dan makan minum) tehadap PDRB
Provinsi Kaltim. Pada dasarnya PDRB Pariwisata mengalami penurunan dari
tahun 2019 sebesar 3 %, tetapi karena yang dipakai perbandingan adalah
kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Provinsi Kaltim dimana PDRB
Provinsi Kaltim juga mengalami penurunan, maka sumbangan PDRB sektor
pariwisata terhadap PDRB Provinsi Kaltim tersaji mengalami peningkatan
Penurunan nilai PDRB sektor pariwisata pada point 2 di atas disebabkan
adanya pandemi covid-19, di mana sektor pariwisata termasuk sektor yang ikut
terdampak karena adanya pembatasan aktivitas kegiatan kepariwisataan dan
jasa lainnya yang berkaitan dengan kepariwisataan.
94
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 9 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Parwisata Terhadap Perekonomian Daerah
1.555.090.000
1.464.059.810
94,15%
3,1 Program pengembangan destinasi pariwisata
1.555.090.000
1.464.059.810
94,15
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
9. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi daerah
109,28 94,15 15,13
10) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor perindustrian dalam perekonomian
daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Kontribusi lapangan usaha industri pengolahan terhadap PDRB
Pesentase 20,00 18,90 94,50
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Kontribusi lapangan usaha industri pengolahan terhadap PDRB
Pesentase 17,77 18,90 6,36
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Kontribusi lapangan usaha industri pengolahan terhadap PDRB
Pesentase 18,90 21,00 90,00
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Kontribusi lapangan usaha industri pengolahan terhadap PDRB
Pesentase 18,90 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Secara tahunan Industri Pengolahan terkontraksi sebesar 5,35% (yoy)
membaik dibanding triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 7,74%
(yoy). Pemulihan sudah mulai ditunjukkan dalam pertumbuhan triwulanannya,
dimana secara triwulanan Industri Pengolahan mampu tumbuh positif sebesar
95
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
4,3% (qtq) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami
kontraksi sebesar 10,6% (qtq). Perbaikan kinerja industri pengolahan tersebut
salah satunya bersumber dari aktivitas produksi kilang minyak Pertamina
Refinery Unit (RU) V Balikpapan yang kembali beroperasi setelah mengalami
penutupan sementara pada April-Mei 2020. Lebih lanjut, sub kategori industri
pengilangan migas berkontribusi sebesar 57,48% terhadap PDRB Industri
Pengolahan Kaltim sehingga perbaikan yang terjadi pada kinerja industri
pengilangan migas akan langsung mendorong perbaikan kinerja industri
pengolahan secara keseluruhan.
Gambar 2.6
Pangsa PDRB Industri Pengolahan Kaltim berdasarkan sub kategori.
Sumber: Bank Indonesia Kalimantan Timur
Pada triwulan III 2020 volume pengiriman BBM tercatat berada di level
yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya dan mengalami kenaikan
sebesar 15,74% (qtq). Pertamina RU V Balikpapan sendiri merupakan pemasok
utama BBM di Kawasan Timur Indonesia. Peningkatan aktivitas pengiriman
antar daerah juga terjadi untuk komoditas biodiesel yang pada triwulan III 2020
telah disalurkan 20.335 ton biodiesel dari Kaltim, lebih tinggi dibandingkan
penyaluran periode sebelumnya sebesar 11,294 ton. Di Kaltim sendiri terdapat
salah satu pemasok utama biodiesel utama untuk Pulau Kalimantan dan
sekitarnya, yakni PT Kutai Refinery Nusantara.
Indeks produksi methanol Kaltim tercatat mengalami pertumbuhan positif
sebesar 8,94% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi
sebesar 23,57% (yoy). Peningkatan produksi methanol tersebut disebabkan
oleh telah kembali meningkatnya produksi setelah triwulan sebelumnya sempat
sedikit terkendala karena merebaknya pandemi. Selain itu, peningkatan tersebut
juga ditujukan untuk mempercepat realisasi produksi tahun 2020 mengingat di
akhir 2020 nanti akan dilakukan pemeliharaan pabrik secara rutin. Di sisi lain,
96
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
kinerja industri petrokimia lainnya, yakni industri pupuk, mengalami kontraksi
yang lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Indeks produksi pupuk
Kaltim tercatat mengalami kontraksi sebesar 6,82% (yoy), lebih dalam
dibandingkan kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 2,12% (yoy). Kontraksi
yang lebih dalam tersebut disebabkan oleh adanya pemeliharaan rutin pabrik
pupuk di Kaltim pada triwulan III 2020 sehingga produksi mengalami penurunan.
Sasaran meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap perekonomian
daerah dengan target 20 %, sampai dengan triwulan ke IV 2020 realisasi
capaian 18,90 % (y-on-y), berarti pencapaian terhadap target yang telah
ditetapkan dapat dicapai sebesar 94,50%. Namun peran industri pengolahan
migas masih dominan dalam komposisi kontribusi sektor industri terhadap
PDRB, sekitar 57,48 % untuk migas, 42,52 % untuk non migas. Keadaan ini
karena industri di Kalimantan Timur yang berbasis sumber daya alam renewable
belum optimal.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 10 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perindustrian Terhadap Perekonomian Daerah
2.290.825.000
2.215.092.165
96,69%
4,1 Program Peningkatan dan Pengembangan Industri
2.290.825.000
2.215.092.165
96,69
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
10. Meningkatnya kontribusi sektor perindustrian dalam perekonomian daerah
94,50 96,69 -2,19
11) Sasaran Meningkatnya realisasi investasi.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Nilai realisasi investasi Rp Triliun 33,08 31,38 94,86
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Nilai realisasi investasi Rp Triliun 35,62
31,38 -11,90
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Nilai realisasi investasi Rp Triliun 31,38 38,29 81,95
97
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Nilai realisasi investasi Rp Triliun 31,38 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Target realisasi investasi tahun 2020 ditetapkan oleh RPJMD sebesar
33,08 Triliun, Pada Triwulan IV (Oktober - Desember) tahun 2020 ini tercatat
realisasi investasi mencapai angka Rp 8,23 Triliun, dengan rincian realisasi
PMDN sebesar Rp7,30 Triliun (1.666 proyek) dan realisasi PMA sebesar US$.
64,66 Juta atau sebesar Rp 931,33 Miliar (227 proyek). Capaian realisasi
investasi pada Triwulan IV 2020 sebesar Rp 8,23 Triliun mengalami penurunan
sebesar 26,44% dibandingkan Triwulan IV 2019 sebesar Rp 10,40 Triliun.
Capaian realisasi investasi pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV (Januari
– Desember) tahun 2020 sebesar Rp 31,38 Triliun mengalami penurunan
sebesar 11,90% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 35,62 Triliun.
Tahun 2020 realisasi investasi sebesar Rp 31,38 Triliun atau 147,31% dari
target realisasi investasi tahun 2020 Rp 33,08 Triliun.
1) Realisasi Investasi PMDN
1.1. Realisasi Investasi Berdasarkan Lokasi
Realisasi PMDN pada tahun 2020 mencapai Rp25,93 Triliun,
dengan jumlah proyek sebanyak 3.924; dimana berdasarkan sebaran
lokasinya seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur mendapatkan
tambahan realisasi investasi.
Realisasi Investasi paling besar berada di Kota Balikpapan,
yaitu mencapai Rp 13,85 Triliun atau 53,40% dari keseluruhan
realisasi investasi PMDN. Realisasi Investasi terbesar kedua sebesar
Rp 3,62 Triliun atau 13,94% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN
di Kabupaten Berau, dan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi
kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp 2,29 Triliun atau 8,81%
Penyerapan tenaga kerja Indonesia, Kota Balikpapan paling
tinggi sebanyak 6.269 orang (31,42% dari total tenaga kerja
Indonesia) dan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 53 orang (67,95%
dari total tenaga kerja asing), kemudian disusul Kabupaten Kutai Timur
sebanyak 4.065 orang (20,37% dari total tenaga kerja Indonesia), dan
Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 3.674 orang (18,41% dari
total tenaga kerja Indonesia), dengan tenaga kerja asing sebanyak 9
orang (11,54% dari total tenaga kerja asing). Total penyerapan tenaga
98
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
kerja (Indonesia dan Asing) selama periode Januari – Desember 2020
sebanyak 20.030 orang.
Tabel 2.24
Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sebaran Lokasi di
Kalimantan Timur Periode Januari – Desember 2020
NO
KABUPATEN / KOTA
REALISASI
PROYEK INVESTASI (Rp) TENAGA KERJA
TKI TKA
1 Balikpapan 1.027 13.849.409.800.000 6.269 53
2 Berau 249 3.615.380.500.000 1.811 6
3 Kutai Kartanegara 466 2.284.878.700.000 3.674 9
4 Kutai barat 156 1.897.214.300.000 121 -
5 Kutai Timur 533 1.317.579.200.000 4.065 -
6 Bontang 367 881.443.000.000 726 -
7 Samarinda 822 659.902.800.000 1.409 2
8 Mahakam hulu 20 508.160.000.000 11 -
9 Penajam Paser
Utara
114 487.048.200.000 850 -
10 Paser 170 432.992.300.000 1.016 8
TOTAL 3.924 25.934.008.800.000 19.952 78
Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim
1.2. Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor Usaha
Jika dilihat berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi
PMDN yang dicapai pada tahun 2020 menunjukkan subsektor Industri
Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi mengalami penambahan
investasi terbesar yaitu mencapai Rp 7,97 Triliun dan memberikan
kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu
sebesar 30,71%. Subsektor Konstruksi berada di urutan kedua
kontributor terbesar yaitu mencapai Rp 5,78 Triliun atau 22,28%.
Sedangkan subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan
sebagai kontributor ketiga mencapai Rp 4,74 Triliun atau 18,27%.
Secara keseluruhan terdapat sekitar 21 subsektor usaha yang
berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMDN pada tahun 2020.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor
Pertambangan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak
yaitu 5.010 orang atau 25,11% dari total jumlah tenaga kerja
Indonesia, dan subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing
sebanyak 18 orang atau 23,08% dari total seluruh tenaga kerja asing
yang terserap. Sektor selanjutnya adalah subsektor Tanaman Pangan,
Perkebunan dan Peternakan yaitu 3.151 orang atau 15,79% dari total
tenaga kerja Indonesia, dan subsektor ini juga menyerap tenaga kerja
asing sebanyak 2 orang atau 2,56% dari total seluruh tenaga kerja
asing yang terserap. Sektor selanjutnya adalah subsektor Industri
99
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi yaitu 3.060 orang atau
15,34% dari total tenaga kerja Indonesia, dan subsektor ini juga
menyerap tenaga kerja asing sebanyak 49 orang atau 62,82% dari
total seluruh tenaga kerja asing yang terserap.
Tabel 2.25 Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sektor Usaha di
Kalimantan Timur Periode Januari – Desember 2020
NO SEKTOR USAHA
REALISASI
PROY
EK
INVESTASI
(Rp)
TENAGA KERJA
TKI TKA
I SEKTOR PRIMER
1 Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan 466 4.738.083.600.000 3.151 2
2 Kehutanan 52 125.549.600.000 1.396 1
3 Perikanan 3 3.000.000 - -
4 Pertambangan 384 3.818.587.600.000 5.010 18
II SEKTOR SEKUNDER
1 Industri Makanan 171 1.397.339.400.000 866 2
2 Industri Tekstil - - - -
3 Industri Barang dari Kulit & Alas Kaki - - - -
4 Industri Kayu 38 97.509.900.000 95 -
5 Industri Kertas, Barang Kertas & Percetakan 9 - - -
6 Industri Kimia Dasar, Barang Kimia & Farmasi 70 7.965.221.900.000 3.060 49
7 Industri Karet, Barang dari Karet & Plastik 8 70.800.000 - -
8 Industri Mineral Non Logam 15 95.000.000 - -
9 Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin &
elektronik
10 5.000.000.000 - -
10 Industri Instrumen Kedokteran, Presisi, Optik &
Jam
4 - - -
11 Industri Alat Angkutan & Transportasi lainnya 37 3.626.300.000 105 -
12 Industri Lainnya 30 70.348.600.000 46 -
III SEKTOR TERSIER
1 Listrik, Gas dan Air 68 759.122.700.000 482 -
2 Konstruksi 350 5.777.776.900.000 468 -
3 Perdagangan & Reparasi 1.267 218.379.900.000 1.129 -
4 Hotel & Restoran 149 25.157.000.000 233 -
5 Transportasi, Gudang & Komunikasi 267 459.299.200.000 2.483 4
6 Perumahan, Kawasan Industri & Perkantoran 65 53.687.400.000 9 -
7 Jasa Lainnya 461 419.150.000.000 1.419 2
TOTAL 3.924 25.934.008.800.000 19.952 78
Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim
2) Realisasi Investasi PMA
2.1 Realisasi Investasi Berdasarkan Lokasi
Realisasi PMA pada Tahun 2020 mencapai US$ 378,03 Juta
atau sebesar Rp 5,44 Triliun, dengan sebaran yang ada di 10
Kabupaten/Kota. Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling
siginifikan dengan nilai US$. 117,65 Juta atau sebesar Rp 1,69 Triliun
100
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
(31,12% dari total realisasi PMA), terdiri atas 113 proyek PMA.
Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kontributor kedua yaitu
mencapai US$ 63,19 Juta atau sebesar Rp 909,94 Miliar (16,72% dari
total realisasi PMA), atas 135 proyek PMA. Sedangkan Kota Bontang
merupakan kontributor ketiga yaitu sebesar US$. 55,61 Juta atau
sebesar Rp 800,83 Miliar (14,71%), atas 12 proyek PMA. Persentase
kontribusi Kabupaten/Kota lainnya berkisar 9,55% hingga 1,55%.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja Indonesia paling besar
terdapat di Kabupaten Kutai Timur yaitu sebanyak 2.867 orang dan
tenaga kerja asing sebanyak 52 orang, kemudian Kabupaten Kutai
Kartanegara dengan tenaga kerja Indonesia sebanyak 965 orang dan
tenaga kerja asing sebanyak 20 orang, disusul Kota Samarinda
dengan tenaga kerja Indonesia sebanyak 813 orang dan tenaga kerja
asing sebanyak 13 orang.
Tabel 2.26 Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Lokasi di Kalimantan Timur
Periode Januari – Desember 2020
NO KABUPATEN / KOTA
REALISASI
PROYEK INVESTASI
(US$)
TENAGA KERJA
TKI TKA
1 Kutai Timur 113 117.645.700 2.867 52
2 Kutai Kartanegara 135
63.190.100
965 20
3 Bontang 12
55.613.300
18 -
4 Kutai barat 67
37.063.600
309 4
5 Balikpapan 214
36.093.800
754 3
6 Samarinda 82
18.803.700
813 13
7 Berau 87
16.223.300
59 -
8 Paser 30
16.069.900
15 -
9 Mahakam hulu 16
11.453.800
38 -
10 Penajam Paser Utara 22
5.870.000
30 -
TOTAL 778 378.027.200 5.868 92
Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim
• Kurs US$ terhadap Rp : 1 US$ = Rp 14.400,-
2.2 Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor Usaha
Realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, subsektor
Pertambangan mendapatkan tambahan realisasi investasi terbesar
yaitu US$ 167,86 Juta (Rp2,41 Triliun) atau sebesar 44,40% dari
keseluruhan realisasi PMA. Subsektor lain yang juga memberikan
kontribusi cukup besar untuk realisasi investasi di wilayah ini adalah
Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan yaitu sebesar US$
67,78 Juta (Rp976,05 Miliar) atau 17,93% dan subsektor Industri
Makanan sebesar US$. 41,23 Juta (Rp593,79 Miliar) atau 10,91%.
101
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Secara keseluruhan terdapat sekitar 19 subsektor usaha yang
berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMA pada tahun 2020.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor
Tanaman Pangan dan Perkebunan yang menyerap tenaga kerja
Indonesia paling banyak yaitu 3.594 orang atau 61,25% dari total
jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan
realisasi investasi PMA. Pada subsektor ini juga menyerap tenaga
kerja asing sebanyak 5 orang atau 5,43% dan dari seluruh tenaga
kerja asing yang terserap. Selanjutnya subsektor Perdagangan dan
Reparasi menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 690 orang atau
11,76% dan dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap sebanyak 4
orang atau 4,35% tenaga kerja asing pada subsektor ini. Sektor lain
yang juga menyerap tenaga kerja Indonesia adalah subsektor
Transportasi, Gudang dan Komunikasi dengan serapan tenaga kerja
Indonesia sebanyak 589 orang atau mencapai 10,04% dari total
jumlah tenaga kerja Indonesia.
Tabel 2.27 Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Sektor Usaha di Kalimantan Timur Periode Januari – Desember 2020
NO SEKTOR USAHA
REALISASI
PROYEK INVESTASI
TENAGA KERJA
(US$) TKI TKA
I SEKTOR PRIMER
1 Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan 181 67.781.500 3.594 5
2 Kehutanan 17 2.071.400 32 -
3 Perikanan - - - -
4 Pertambangan 163 167.858.400 301 34
II SEKTOR SEKUNDER
1 Industri Makanan 114 41.235.500 381 5
2 Industri Tekstil - - - -
3 Industri Barang dari Kulit & Alas Kaki - - - -
4 Industri Kayu 1 - - -
5 Industri Kertas, Barang Kertas & Percetakan - - - -
6 Industri Kimia Dasar, Barang Kimia & Farmasi 17 32.861.600 137 6
7 Industri Karet, Barang dari Karet & Plastik 10 986.400 4 -
8 Industri Mineral Non Logam 7 24.840.000 21 32
9 Industri Logam Dasar, brg. Logm, Msn & Elektronik
14 276.400 9 -
10 Industri Instrumen Kedokteran, Presisi, Optik & Jam
12 3.550.700 7 -
11 Industri Alat Angkutan & Transportasi lainnya 7 - 12 -
12 Industri Lainnya 1 - - -
III SEKTOR TERSIER
1 Listrik, Gas dan Air 9 278.800 18 -
2 Konstruksi 10 - - -
3 Perdagangan & Reparasi 97 5.618.500 690 4
4 Hotel & Restoran 31 791.000 9 -
5 Transportasi, Gudang & Komunikasi 29 29.415.000 589 -
6 Perumahan, Kawasan Industri & Perkantoran 8 221.300 8 -
7 Jasa Lainnya 50 240.700 56 6
TOTAL 778 378.027.200 5.868 92
Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim Kurs US$ terhadap Rp : 1 US$ = Rp 14.400,- Sumber : Diolah dari data BKPM RI
102
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3) Kumulatif Realisasi Investasi PMDN dan PMA Januari – Desember
2020 Tahun 2020
Berdasarkan angka realisasi investasi yang telah dijelaskan di atas,
dapat dikumulatifkan pada Tahun 2020 (Januari – Desember), realisasi
PMDN dan PMA di Kalimantan Timur mencapai angka Rp 31,38 Triliun,
terdiri atas PMDN sebesar Rp 25,93 Triliun atau 82,65% dari total realisasi
investasi, dengan 3.924 proyek dan PMA sebesar Rp 5,44 Triliun atau
17,35% dari total realisasi investasi, dengan 778 proyek. Jika
dikomparasikan dengan target realisasi investasi pada tahun 2020 telah
mencapai angka 147,31%, dengan total proyek sebanyak 4.702 paket.
Total tenaga kerja yang terserap untuk PMDN sebanyak 20.030 orang atau
77,07% yang terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak 19.952 orang dan
tenaga kerja asing yang sebanyak 78 orang. Total tenaga kerja yang
terserap untuk PMA sebanyak 5.960 orang atau 22,93% yang terdiri dari
tenaga kerja Indonesia sebanyak 5.868 orang dan tenaga kerja asing yang
sebanyak 92 orang.
Tabel 2.28
Realisasi Investasi PMDN dan PMA di Kalimantan Timur Periode
Januari – Desember 2020
No Investasi Realisasi Investasi
Jumlah Proyek
Jumlah Tenaga Kerja
(orang) Triwulan IV (Paket)
1 PMDN (Rp) 25.934.008.800.000 3.924 20.030
2 PMA
2.1. Dinilai dalam US$
378.027.200 778 5.960
2.2. Dinilai dalam Rp *)
5.443.591.680.000
TOTAL (dalam Rp) = 1 + 2 31.377.600.480.000 4.702 25.990
Keterangan : *) Dikonversikan pada kurs Rp 14.400,-/US$ Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 11 : Meningkatnya Realisasi Investasi
2.095.075.000
623.874.000 29,78%
5,1 Program Kemudahan pelayanan dan percepatan proses perijinan
1.390.075.000
334.935.000
24,09
5,2 Program Pengendalian Pelaksanaan Investasi
705.000.000
288.939.000
40,98
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
11. Meningkatnya realisasi investasi
94,86 29,78 65,08
103
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
12) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor pertanian tanaman pangan dan
hortikultura terhadap ekonomi daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB
Persentase 0,54 0,50 92,59
2. Rasio Pemenuhan Beras Rasio 67,41 50,23 74,49
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan
Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB
Persentase 0,56 0,50 -10,71
2. Rasio Pemenuhan Beras Rasio 53,85 50,23 -6,72
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun
akhir RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB
Persentase 0,50 0,57 87,72
2. Rasio Pemenuhan Beras
Rasio 50,23 84,53 59,42
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB
Persentase 0,50 0,00 -
2. Rasio Pemenuhan Beras Rasio 50,23 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Swasembada beras merupakan status yang diupayakan terwujud di
Provinsi Kalimantan Timur sejak lama, tetapi hingga saat ini belum dapat
dicapai. Produksi padi di Provinsi Kalimantan Timur dilakukan baik pada lahan
kering (ladang) maupun lahan basah (sawah). Berdasarkan dukungan teknologi
hingga saat ini, agro-ekosistem sawah mendapat dukungan teknologi lebih maju
dibandingkan dengan ladang. Sehingga produksi padi sawah lebih banyak
berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan meskipun produksi padi masih
belum mencapai swasembada untuk tingkat Provinsi, dan masih di bawah target
produksi yang ditetapkan.
Keberhasilan pembangunan pertanian juga tercermin dari kesejahteraan
petani. Kesejahteraan itu bisa dilihat secara langsung melalui indikator Nilai
104
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tukar Usaha Pertanian (NTUP) dan menurunnya jumlah penduduk miskin di
perdesaan.
Meningkatnya produksi juga sangat memuaskan karena mampu
menyediakan ketersediaan pangan sehingga dengan sendirinya menekan inflasi
secara signifikan.
Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk di suatu
wilayah belum menjamin terhindarnya penduduk dari masalah pangan dan gizi.
Kebutuhan pangan untuk konsumsi rumah tangga merupakan hal pokok dalam
kelangsungan hidup. Untuk itu, selain ketersediaannya juga perlu diperhatikan
pola konsumsi rumah tangga atau keseimbangan kontribusi diantara jenis
pangan yang dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi standar gizi yang
dianjurkan. Pola konsumsi pangan rumah tangga dipengaruhi oleh pola makan
sebagian besar penduduk, Ketersediaan bahan pangan, dan tingkat
pendapatan.
Secara umum terdeteksi bahwa, faktor pembatas yang dominan adalah
pengaruh iklim dan motivasi petani serta kualitas lahan dan sumber daya
manusia berkualitas (teknologi modern). Pengaruh dari Iklim karena pengairan
kita adalah tadah hujan maka pertanian terutama hanya mungkin menanam
padi dengan baik bilamana curah hujan tersedia cukup. Motivasi petani naik dan
turun dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama harga komuditi beras dan
ketersediaan lapangan kerja alternatif. Peranan pemerintah dalam pengelolaan
hanya terbatasi sebagai fasilitator dan dinamisator dari stakeholder yang ada.
Upaya peningkatan produksi padi secara konvensional hanya mungkin
dilakukan dengan melakukan perluasan lahan sawah dengan dukungan
mekanisasi pertanian, menyediakan dukungan irigasi yang cukup, dan
memperkuat kegiatan penyuluhan pertanian. Atau melalui upaya terobosan
dengan memberikan subsidi output kepada petani padi, agar mereka semangat
berproduksi dan berlomba-lomba untuk menerapkan teknologi untuk
meningkatkan produktivitas lahan sawahnya.
Produksi beras dimulai dari perhitungan Luas Lahan Baku Sawah
Nasional, perhitungan Luas Panen dengan metode baru Kerangka Sampel Area
(KSA),serta perhitungan Tingkat Produktivitas Lahan Per Hektar.
Permasalahan :
1. Perubahan iklim
2. Alih fungsi / konversi lahan
3. Infrastruktur
4. Sarana Produksi Pertanian dan Alat Mesin Pertanian
5. Penggunaan teknologi yang masih terbatas ditingkat petani
6. Terbatasnya kualitas serta ketrampilan kelembagaan dan sumber daya
manusia
7. Terbatasnya aspek pemasaran
8. Terbatas nya akses permodalan ditingkat petani
105
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Solusi :
Pengembangan teknologi pertanian dimana menciptakan kemandirian
dengan melakukan pembibitan/benih padi varietas unggul, skala prioritas
pengembangan infrastruktur jaringan irigasi, menekan penurunan jumlah tenaga
kerja di sektor pertanian dalam arti luas yang beralih profesi.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 12 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Terhadap Perekonomian Daerah
13.349.251.180
11.424.100.341
85,58%
6,1 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan
11.244.512.500
9.320.835.041
82,89
6,2 Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura
2.104.738.680
2.103.265.300
99,93
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
12. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap ekonomi daerah
83,55 85,58 -2,03
13) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor peternakan terhadap ekonomi
daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor peternakan terhadap PDRB
Persentase 0,34 0,36 105,88
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor peternakan terhadap PDRB
Persentase 0,33 0,36 9,09
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor peternakan terhadap PDRB
Persentase 0,36 0,37 97,30
106
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor peternakan terhadap PDRB
Persentase 0,36 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Pada tahun 2020 kontribusi lapangan usaha subsektor peternakan terhadap
ekonomi daerah terealisasi 0,36% dari target 0,34% atau sebesar 105,88%.
Dibandingkan tahun 2019, subsektor peternakan tumbuh sebesar 0,03% dari
0,33% menjadi 0,36%.
Kontribusi PDRB peternakan 70% berasal dari ayam pedaging, 15% dari
sapi potong, dan 15% berasal dari ternak lainnya. Peningkatan PDRB
dipengaruhi oleh peningkatan produksi, produktivitas ternak dan peningkatan
populasi ternak.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 13 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Peternakan Terhadap Perekonomian Daerah
11.484.716.000
10.250.408.107
89,25%
7,1 Program Pengembangan Usaha Peternakan
4.423.275.000
4.181.130.744
94,53
7,2 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Peternakan
7.061.441.000
6.069.277.363
85,95
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
13. Meningkatnya kontribusi sektor peternakan terhadap ekonomi daerah
105,88 89,25 16,63
14) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor perkebunan terhadap ekonomi
daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perkebunan terhadap PDRB
Persentase 5,40 4,94 91,48
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan
Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perkebunan terhadap PDRB
Persentase 4,33 4,94 14,09
107
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun
akhir RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perkebunan terhadap PDRB
Persentase 4,94 6,30 78,41
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perkebunan terhadap PDRB
Persentase 4,94 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Perbandingan antara realisasi dan target Nilai produk lapangan usaha
perkebunan pada PDRB Provinsi Kaltim yang dihitung berdasarkan angka
konstan. Data diambil dari rilis BPS, angka yang disajikan merupakan angka
sangat sementara yang dapat berubah.
Realisasi tidak tercapai karena dipengaruhi kontribusi sektor lain dalam
hal ini migas dan penggalian batu bara yang dominan, meskipun demikian nilai
usaha sub sektor perkebunan mengalami peningkatan 0,61% dari tahun 2019
(17.28 T pada tahun 2020).
Pada sub sektor perkebunan mencakup industri pengolahan CPO
namun dalam statistik di klasifikasi dikelompokan dalam lapangan usaha
makan dan minum. Nilainya meningkat 0,32% yaitu sebesar 17.34 T.
Faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target:
1) Dampak Covid-19 yang mempengaruhi ekspor
2) Kemarau pada tahun 2019 yang berdampak pada produksi tahun 2020
3) Investasi pemerintah menurun.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 14 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perkebunan Terhadap Perekonomian Daerah
12.198.130.000
10.369.781.600
85,01%
8,1 Program Peningkatan Produksi Perkebunan
10.387.335.000
8.602.374.400
82,82
8,2 Program Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Perkebunan
491.400.000
464.349.800
94,50
8,3 Program Pembinaan dan Pengawasan Usaha Perkebunan
475.065.000
472.311.200
99,42
8,4 Program Peningkatan Mutu Dan Pemasaran Hasil Perkebunan
844.330.000
830.746.200
98,39
108
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
14. Meningkatnya kontribusi sektor perkebunan terhadap ekonomi daerah
91,48 85,01 6,47
15) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor perikanan terhadap ekonomi
daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perikanan terhadap PDRB
Persentase 1,58 1,67 105,70
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perikanan terhadap PDRB
Persentase 1,54 1,67 8,44
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perikanan terhadap PDRB
Persentase 1,67 1,78 93,82
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor perikanan terhadap PDRB
Persentase 1,67 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Permasalahan :
Terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung dari awal Februari 2020
hingga saat ini, sehingga produksi perikanan mengalami penurunan yang
memberikan dampak cukup signifikan bagi perekonomian di berbagai wilayah di
Kalimantan Timur. Tapi dilihat dari realisasi PDRB Perikanan melebihi dari
target (Nilai tukar rupiah ke USD/Atas dasar harga konstan
Solusi :
Meningkatkan Ekspor Perikanan Tangkap dan Budidaya
109
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Gambar 2.7 Matrik PDRB berdasarkan kategori dan lapangan usaha
Realisasi 2019 & 2020
110
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 15 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap Perekonomian Daerah
9.526.545.000
8.036.936.498
84,36%
9,1 Program pengembangan perikanan tangkap
3.401.375.000
2.926.020.901
86,02
9,2 Program Pengembangan Produksi Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Perikanan
1.895.815.000
1.876.455.707
98,98
9,3 Program Pengelolaan Ruang Laut
1.431.225.000
1.236.487.890 86,39
9,4 Program Peningkatan Penyediaan Benih Ikan dan Udang Unggulan
2.798.130.000
1.997.972.000
71,40
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
15. Meningkatnya kontribusi sektor perikanan terhadap ekonomi daerah
105,70 84,36 21,33
16) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor kehutanan terhadap ekonomi
daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor kehutanan terhadap PDRB
Persentase 1,05 1,13 107,62
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor kehutanan terhadap PDRB
Persentase 1,12 1,13 0,89
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor kehutanan terhadap PDRB
Persentase 1,13 1,20 94,17
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor kehutanan terhadap PDRB
Persentase 1,13 0,00 -
111
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Realisasi pada tahun 2020 sebesar 1,13 % dari target sebesar 1,05 %
dengan persentase penilaian 107,62 %, (pembulatan 100 %)
Faktor – faktor yang mempengaruhi Kontribusi Usaha Sub sektor
Kehutanan Terhadap PDRB antara lain :
1) Faktor realisasi produksi hasil hutan kayu, sebagaimana berikut:
• Realisasi produksi hasil hutan kayu dari Hutan Alam (realisasi tahun
2019 sebesar 1.012.421,92 m3 dan realisasi tahun 2020 sebesar
872.191.63 m3). produksi ini mengalami penurunan dikarenakan
penurunan permintaan pada saat pandemi covid
• realisasi Produksi hasil hutan kayu dari hutan
tanaman/kemasyarakatan (realisasi tahun 2019 sebesar 3.435.601,93
m3 dan realisasi tahun 2020 sebesar 3.481.827,97 m3).
• realisasi Produksi hasil hutan kayu dari ijin sah lainnya (realisasi
tahun 2019 sebesar 356.966,17 m3 dan realisasi tahun 2020 sebesar
223.015,38 m3). produksi ini mengalami penurunan dikarenakan
penurunan permintaan pada saat pandemi covid
2) Faktor realisasi produksi hasil hutan bukan kayu mengalami peningkatan
realisasi produksi hal ini disebabkan adanya penetapan regulasi Sistem
informasi PUHHBK (Penatausahaan Hasil Hutan Bukan Kayu) pada unit
manajemen. Tapi realisasi produksi hasil hutan bukan kayu masih belum
berpengaruh secara signifikan ke PDRB sektor kehutanan
Langkah yang perlu diambl dalam mendukung Peningkatan Kontribusi
sektor kehutanan terhadap PDRB Kalimantan Timur yaitu:
1) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan penatausahaan hasil hutan
kepada unit manajemen untuk peningkatan realisasi produksi hasil hutan
kayu maupun bukan kayu
2) Mengkomunikasikan dengan kementerian berkenaan pengembangan hasil
hutan kayu maupun bukan kayu dari UPTD lingkup dinas kehutanan
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 16 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap Perekonomian Daerah
3.705.857.921
3.113.081.751
84,00%
10,1 Program Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
2.293.960.000
1.772.539.118
77,27
10,2 Program Pengelolaan DAS dan RHL
563.175.000
551.795.300 97,98
10,3 Program Perlindungan dan KSDAE
229.375.000
187.789.150 81,87
10,4 Program Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat Hutan dan Perhutanan Sosial
619.347.921
600.958.183
97,03
112
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
16. Meningkatnya kontribusi sektor kehutanan terhadap ekonomi daerah
107,62 84,00 23,61
17) Sasaran Meningkatnya pendanaan pembangunan daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Persentase Peningkatan Pendapatan Daerah
Persentase 3,84 -9,45 -246,09
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Persentase Peningkatan Pendapatan Daerah
Persentase 7,81 -9,45 -221,00
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun
akhir RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Persentase Peningkatan Pendapatan Daerah
Persentase -9,45 3,84 -246,09
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Persentase Peningkatan Pendapatan Daerah
Persentase -9,45 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Tabel: Penerimaan Pendapatan Bapenda Prov. Kaltim Tahun 2019 dan 2020
No Komponen Penerimaan
Realisasi Tahun 2018 Realisasi Tahun 2019 Realisasi Tahun 2020
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Pendapatan Asli Daerah
5.802.442.683.946,67 6.555.853.195.408,07 4.985.946.383.139,61
2 Dana Perimbangan
4.829.780.659.372,00 5.176.264.298.792,00 5.592.564.661.777,00
3
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
39.491.857.168,52 42.948.342.000,00 84.337.471.000,00
Jumlah 10.671.715.200.487,20 11.775.065.836.200,10 10.662.848.515.916,60
Kenaikan/Penurunan
10,34% -9,45%
113
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Permasalahan:
Imbas dari pandemi Covid-19 berdampak pada sektor ekonomi daerah,
terutama pada Penerimaan PAD dimana banyak perusahaan Alber yang
menunda pembayaran Piutang PKB dan BBNKB, kurangnya peminat pembeli
kendaraan baru, banyak perusahaan tambang, perkebunan, dan sektor lainnya
yang tutup serta pembatasan kegiatan yang berimbas pula pada penerimaan
Retribusi.
Solusi:
Dibukanya beberapa layanan samsat seperti Samsat Penuh Long Ikis
Paser, Samsat Payment Point Bankaltimtara KPC Palaran, Samsat Pembantu
Berbas Pantai Bontang, Samsat Payment Point KCP Muara Koman Paser,
Samsat Payment Point KCP Segah, KCP Batu Putih, KCP Tanjung Batu Berau,
Samsat Paten Linggang Bigung Kubar, dan Layanan Samsat Penuh MT
Haryono.
Inovasi Layanan untuk mempermudah pembayaran pajak secara online seperti
Cetak Online Digital (Condi) Simpator, E-Samsat LinkAja, E-Samsat Tokopedia,
E-Samsat Pay Kaltimtara, Sistem Informasi Pemberitahuan Masa Pajak
Kendaraan Bermotor (SIMPAN JAJA), dan Jemput Pajak Online melalui
Operasional Kendaraan Kantor (Jempol OK)
Adanya Relaksasi pajak terkait Pandemi Covid-19 dengan menerbitkan
Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pembebasan Sanksi
administrasi Pajak Kendaraan bermotor, diterbitkan tanggal 24 Maret 2020 yang
isinya antara lain adanya Pembebasan sanksi administrasi berupa denda dan
bunga. Pembebasan sanksi administrasi PKB diberikan terhadap semua
kendaraan bermotor yang masa pajaknya terhitung sejak tanggal 24 Maret
sampai dengan 30 Juni 2020. Wajib pajak hanya dikenakan pokok PKB selama
masa pembebasan sanksi administrasi PKB.
Diterbitkannya Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2020 tentang
Keringanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Pembebasan sanksi administrasi
Pajak Kendaraan Bermotor diterbitkan tanggal 28 Mei 2020, yang isinya antara
lain Keringanan PKB hanya diberikan dengan ketentuan sebagai berikut
- Masa pajak jatuh tempo 1 (satu) tahun sebesar 10 %
- Masa pajak jatuh tempo 2 (dua) tahun sebesar 15 %
- Masa pajak jatuh tempo 3 (tiga) tahun sebesar 20 %
- Masa pajak jatuh tempo 4 (empat) tahun sebesar 25 %
- Masa pajak jatuh tempo 5 (lima) tahun sebesar 30 %
- Pembebasan sanksi administrasi PKB berupa denda dan bunga
Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2020 tentang Keringanan Pokok
Pajak dan Pembebasan sanksi administrasi Bea Balik Nama Kendaraan
114
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Berrmotor atas penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor kedua dan
seterusnya tahun 2020 diterbitkan tanggal 3 Juli 2020. Yang isinya antara lain
Keringanan pokok BBNKB kedua dan seterusnya diberikan sebesar 40 %
(empat puluh persen).
Dan perpanjangan masa berlaku keringanan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor
58 Tahun 2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 17 : Meningkatnya Pendanaan Pembangunan Daerah
4.055.112.500
2.549.600.699
62,87%
11,1 Program Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Pendapatan Daerah
4.055.112.500
2.549.600.699
62,87
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
17. Meningkatnya pendanaan pembangunan daerah
-246,09 62,87 -308,97
18) Sasaran Meningkatnya aksesibilitas wilayah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Jumlah penumpang yang terlayani
Orang 11.026.000,00 3.570.750,00 32,38
2. Jumlah barang Ton 344.850.000,00 294.478.397,00 85,39
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan Tahun 2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Jumlah penumpang yang terlayani
Orang 7.970.602 3.570.750 -55,20
2. Jumlah barang Ton 2.261.862.440 294.478.397 -86,98
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun
akhir RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Jumlah penumpang yang terlayani
Orang 3.570.750
12.050.000
29,63
2. Jumlah barang Ton 294.478.397
376.900.000
78,13
115
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Jumlah penumpang yang terlayani
Orang 3.570.750
-
-
2. Jumlah barang Ton 294.478.397
-
-
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Tabel: Tabel Target dan Realisasi Penumpang dan Barang tahun 2020
NO URAIAN
TARGET REALISASI
Penumpang (Orang)
Barang (Ton) Penumpang
(Orang) Barang (Ton)
1 Triwulan I 2.756.538 86.212.500 1.263.882 84.180.977
2 Triwulan II 2.756.538 86.212.500 450.646 71.297.988
3 Triwulan III
2.756.538 86.212.500 732.144 69.433.178
4 Triwulan IV
2.756.538 86.212.500 1.124.078 69.566.254
JUMLAH 11.026.150 344.850.000 3.570.750 294.478.397
Permasalahan:
Pandemi Covid-19 mengakibatkan menurunnya pergerakan orang dan barang
yang juga otomatis menurunkan jumlah pergerakan penumpang dan konsumsi
barang masyarakat khususnya yang masuk dan keluar Provinsi Kalimantan
Timur. Dapat dilihat pada triwulan II dan III dimana terjadi penurunan yang
signifikan.
Hal ini dapat dibandingkan dengan beberapa indikator lainya yang juga
mengalami penurunan antara lain :
a. Pertumbuhan Ekonomi Prov. Kaltim yang minus sebesar -2,85% yang
memperlihatkan bahwa kemampuan/daya beli masyarakat yg rendah
mengakibatkan permintaan barang menjadi rendah pula dan permintaan
komoditi dari Kaltim yang juga berkurang, pengeluaran belanja pemerintah
yang juga berkurang (Kaltim Dalam Angka 2020);
b. Kunjungan Wisatawan baik Domestik maupun Wisatawan Asing ke
Kalimantan Timur yang juga berkurang:
NO URAIAN 2019 2020
1 Wisatawan Asing 7.085.381 2.014.687
2 Wisatawan Nusantara 73.003 15.639
JUMLAH 7.158.384 2.030.326
Peningkatan/Penurunan -71,64% Sumber: Dinas Pariwisata Prov. Kaltim
c. Kondisi sarana dan prasarana transportasi yang perlu peningkatan kualitas
baik dari segi fisik maupun pelayanannya sehingga menarik pengguna jasa
transportasi untuk menggunakan transportasi umum (terminal bus, bandar
udara, dermaga sungai).
116
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Solusi:
1) Meningkatkan fasilitas keselamatan dan kenyamanan transportasi;
2) Memperkuat koordinasi dengan para stakeholder (baik ditingkat Pusat, Prov
dan Kab/Kota);
3) Adanya upaya menghidupkan daya ungkit produktivitas potensi Kaltim
(Sentra Produksi/Industri, Sentra Pariwisata) ;
4) Peningkatan/optimalisasi pelabuhan, bandara dan terminal di Kaltim.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 18 : Meningkatnya Aksesibilitas Wilayah
7.581.867.050
6.576.094.036 86,73%
1,1 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Angkutan Jalan
6.896.662.050
5.958.194.000
86,39
1,2 Program Pembangunan Prasarana Transportasi Laut dan SDP
685.205.000
617.900.036
90,18
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
18. Meningkatnya aksesibilitas wilayah
59 86,73 -27,85
19) Sasaran Meningkatnya konektivitas antar kawasan.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Jumlah kawasan strategis provinsi yang terhubung dengan kawasan sentra produksi
Kawasan 3,00 5,00 166,67
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Jumlah kawasan strategis provinsi yang terhubung dengan kawasan sentra produksi
Kawasan 2,00 5,00 150,00
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun
akhir RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Jumlah kawasan strategis provinsi yang terhubung dengan kawasan sentra produksi
Kawasan 5,00 6,00 83,33
117
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Jumlah kawasan strategis provinsi yang terhubung dengan kawasan sentra produksi
Kawasan 5,00 0 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Dengan mewujudkan konektivitas dalam wilayah Provinsi Kalimantan
Timur, dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat agar tidak terisolir
dalam menumbuhkan perekonomian karena ditunjang oleh infrastruktur yang
lebih baik oleh pemerintah guna menghubungkan kawasan-kawasan strategis
dengan kawasan sentra produksi. Namun adanya permasalahan lahan akan
selalu menjadi kendala dalam setiap pelaksanaan kegiatan sehingga dibutuhkan
komitmen bersama untuk menyelesaikan permasalan lahan ini. Selain itu ,
Kemampuan pemerintah provinsi untuk dapat memelihara kondisi infrastruktur
jalan yang ada dan membangun jaringan jalan baru untuk mencapai daerah-
daerah yang sebelumnya terisolasi,perlu ditingkatkan dalam hal koordinasi dan
kerjasama antar pihak dan instansi terkait guna menghubungkan kawasan
strategis ke kawasan sentra produksi.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 19 : Meningkatnya Konetivitas Antar Kawasan
345.785.622.064
280.814.038.814
81,21%
2,1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
345.785.622.064
280.814.038.814
81,21
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
19. Meningkatnya konektivitas antar kawasan
166,67 81,21 85,46
20) Sasaran Meningkatnya fungsi pelayanan infrastruktur sumber daya air.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Cakupan layanan air minum Persentase 75,00 73,03 97,37
2. Luas lahan pertanian yang beririgasi Ha 14.809,00 14.958,50 101,01
3. Luas genangan banjir perkotaan Ha 575,00 411,00 71,48
118
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan
Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Cakupan layanan air minum Persentase 70,71 73,03 3,28
2. Luas lahan pertanian yang beririgasi
Ha 13.874,1 14.958,50 7,82
3. Luas genangan banjir perkotaan Ha 641 411,00 -35,88
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Cakupan layanan air minum
Persentase 73,03 85,00 85,92
2. Luas lahan pertanian yang beririgasi
Ha 14.958,50 16.925,50 88,38
3. Luas genangan banjir perkotaan
Ha 411,00 365,00 112,60
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Cakupan layanan air minum Persentase 73,03 0,00 -
2. Luas lahan pertanian yang beririgasi
Ha 14.958,50
-
-
3. Luas genangan banjir perkotaan
Ha 411,00 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Untuk Indikator Kinerja “Cakupan layanan air minum“ peningkatan dan
cakupan layanan air minum bagi masyarakat dapat dioptimalkan melalui
penyediaan SPAM yang bersifat regional,dengan memanfaatkan surplus air
baku di beberapa wilayah untuk menanggulangi defisit air baku di beberapa
wilayah lainnya. Penting untuk meningkatkan layanan SPAM mengingat masih
banyak masyarakat yang belum mendapatkan air bersih yang layak dan aman.
(melalui akses perpipaan). Selanjutnya juga perlu dilakukan peningkatan
kapasitas pada instalasi SPAM yang telah terbangun,menurunkan kehilangan
air (kebocoran air dalam system distribusi), serta mengoptimalkan idle capacity
yang tersedia di Instalasi Pengolahan Air (IPA). Tidak kalah pentingnya juga
perlu dilakukan normalisasi dan revitalisasi pada beberapa lokasi mata air yang
dipergunakan sebagai pasokan air baku,sehingga kedepannya pemerataan
layanan air minum bisa dapat terealisasi dengan lebih baik lagi.
Untuk Indikator Kinerja “Luas lahan pertanian yang beririgasi” akan
dilakukan Koordinasi yang baik antara Pemerintah kabupaten dengan
Pelaksana pekerjaan, maka dapat meningkatkan infrastruktur SDA yang baik
119
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
pula. Terkait pembebasan lahan maka perlu penyiapan lahan setahun sebelum
pelaksanaan konstruksi, agar saat pelaksanaan bisa berjalan dengan baik
Untuk Indikator Kinerja “Luas genangan banjir perkotaan” Melakukan
Koordinasi dengan pemerintah pusat proses Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
(IPPKH). Terkait pembebasan lahan maka perlu penyiapan lahan setahun
sebelum pelaksanaan konstruksi, agar saat pelaksanaan bisa berjalan dengan
baik.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 20 : Meningkatnya Fungsi Pelayanan Infrastruktur Sumber Daya Air
397.278.840.937
349.855.593.113
88,06%
3,1 Program Pengelolaan Sumber Daya Air
109.489.614.653
83.009.884.974
75,82
3,2 Program Pembangunan Infrastruktur Keciptakaryaan
287.789.226.285
266.845.708.139
92,72
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
20. Meningkatnya fungsi pelayanan infrastruktur sumber daya air
89,95 88,06 1,89
21) Sasaran Menurunnya kawasan kumuh.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Luas Kawasan Kumuh Ha 533,56 518,78 97,23
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Luas Kawasan Kumuh Ha 512,93 518,78 1,14
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Luas Kawasan Kumuh Ha 518,78 359,56 144,28
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Luas Kawasan Kumuh Ha 518,78 0,00 -
120
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Adanya program Pemerintah Pusat, Kab/Kota yang seiring dengan
program, Pemerintah Provinsi didalam program sasaran RPJM Daerah
Penuntasan Kawasan Kumuh dan Program Bantuan Stimulan Peningkatan
Kualitas Rumah Swadaya dengan dukungan Pemerintah daerah terkait
pembebasan lahan pada lokasi yang akan terdampak dalam kegiatan
peningkatan kawasan kumuh.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 21 : Menurunnya Kawasan Kumuh
53.619.455.631
48.306.411.418 90,09%
4,1 Program Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman
53.619.455.631
48.306.411.418
90,09
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
21. Menurunnya kawasan kumuh 97,23 90,09 7,14
22) Sasaran Terpenuhinya kebutuhan energi daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Rasio elektrifikasi Ha 87,50 90,21 103,10
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Rasio elektrifikasi Ha 88,93 90,21 1,44
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Rasio elektrifikasi Ha 90,21 95,00 94,96
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Rasio elektrifikasi Ha 90,21 99,00 Kurang (-)
121
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Faktor Pendorong meningkatnya capaian kinerja Sasaran RPJMD adalah :
1) Adanya kelebihan daya pada sisi pembangkit.
Kelebihan daya sistem Kalimantan Timur saat ini sebesar 497,96 MW.
2) Dukungan Anggaran dari Pemerintah Pusat untuk percepatan/ perluasan
pembangunan listrik pedesaan.
Dukungan anggaran pemerintah pusat untuk percepatan/perluasan
pembangunan listrik perdesaan (penyertaan modal negara ke PT. PLN
(Persero), yang mana saat tahun 2019 desa berlistrik PLN sebanyak 788
desa/kelurahan dan pada tahun 2020 desa berlistrik PLN menjadi 814
desa/kelurahan sehingga ada penambahan desa berlistrik PLN sebanyak
26 Desa di Prov. Kaltim.
3) Meningkatnya pertumbuhan pengguna listrik Non PLN (Pemanfaatan PLTS,
Genset, dsb).Terdapat peningkatan pertumbuhan pengguna listrik Non PLN
sebanyak 24.699 KK berlistrik yang mana KK berlistrik Non PLN Tahun
2020 sebanyak 93.591 KK dan KK berlistrik Non PLN Tahun 2019
sebanyak 68.892 KK. Hal ini disebabkan karena adanya LTSHE,
Pembangunan PLTS terpusat, bantuan swasta dan swadaya masyarakat
sendiri.
4) Adanya dukungan Pemerintah baik Pusat dan Daerah untuk membangun
listrik Non PLN (PLTS Terpusat dan LTSHE).
Pembangunan PLTS terpusat/komunal di 3 lokasi yaitu Desa Rantau Buta
Kec. Batu Sopang Kab. Paser, Desa Sandaran dan Dusun Labuan Mili
Desa Sandaran Kecamatan Sandaran Kab. Kutai Timur sebanyak 186
Rumah/KK. LTSHE sebanyak 3633 Rumah/KK yang berlokasi di Desa
Sepatin Kec. Anggana Kab. Kukar, Kampung Jelmu Sibak Kec. Bentian
Besar Kab. Kubar, Desa Perepat dan Desa Sungai Langir Kec. Tanah
Grogot Kab. Paser, Desa Muara Payang dan Desa Binangon Kec. Muara
Komam Kab. Paser, Desa Lolo dan Desa Modang Kec. Kuaro Kab. Paser,
Desa Damit Kec. Paser Blengkong Kab. Paser, Desa Muara Andeh dan
Desa Luan Kec. Muara Samu Kab. Paser, Desa Perkuwen Desa Pinang
Jatus dan Desa Muara Lambakan Kec. Long Kali Kab. Paser, Desa Kerang
Dayo Kec. Batu Engau Kab. Paser, Desa Tanjung Aru Desa Selengot Desa
Senipah dan Desa Random Kec. Tanjung Harapan Kab. Paser, Desa
Punan Mahakam Desa Punan Malinau dan Desa Lon Ayan Kec. Segah
Kab. Berau. LTSHE bantuan Swasta sebanyak 393 Rumah/KK yang
berlokasi di Kec. Maratua Kab. Berau, Desa Menamang Kanan dan Desa
Menamang Kiri Kec. Muara Kaman Kab. Kukar.
122
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 22 : Terpenuhinya Kebutuhan Energi Daerah
24.887.540.100
23.348.287.397
93,82%
5,1 Program Diversifikasi dan Konservasi Energi
23.137.709.000
21.840.311.176
94,39
5,2 Program Pengembangan Ketenagalistrikan
1.749.831.100
1.507.976.221
86,18
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
22. Terpenuhinya kebutuhan energi daerah
103,10 93,82 9,28
23) Sasaran Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Persentase penurunan emisi dari BAU Persentase 26,89 50,72 188,62
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Persentase penurunan emisi dari BAU
Persentase 25,18 50,72 101,43
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun
akhir RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Persentase penurunan emisi dari BAU
Persentase 50,72 29,33 172,93
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Persentase penurunan emisi dari BAU
Persentase 50,72 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
1. IKLH Kalimantan Timur 2020
Tabel: Data Indeks
NO Indeks Nilai
Indeks Predikat
1 Indeks Kualitas Air (IKA) 53,7 cukup baik
2 Indeks Kualitas Udara (IKU) 89,06 baik
3 Indeks Kualitas Lahan (IKL) 79,76 baik
4 Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) 83,51 baik
123
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2020 :
IKLH = (0,340 x IKA) + (0,402 x IKU) + (0,133 x IKL) + (0,099 x IKAL)
= (0,340 x 53,70) + (0,402 x 89,06) + (0,133 x 79,76) + (0,099 x
83,51) = 75,25 (BAIK)
Realisasi IKLH Kalimantan Timur tahun 2020 sebesar 75,25 dengan kriteria
BAIK artinya bahwa kondilsi lingkungan hidup Kalimantan Timur secara
umum adalah BAIK. Jika dibandingkan dengan target kinerja tujuan RPJMD
urusan lingkungan hidup sebesar 75,85 maka capaian kinerjanya 99,2%.
Untuk tujuan urusan lingkungan sebagaimana yang tertuang dalam
dokumen RPJMD Kalimantan Timur yaitu Meningkatnya Kulaitas
Linglkungan Hidup dengan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH) telah tercapai sebesar 75,25 atau 99,2%.
2. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Kalimantan Timur tahun 2020
Tabel: Hasil perhitungan proyeksi Emisi Gas Rumah Kaca BAU
Uraian EMISI GRK BAU Tahun 2020
(juta ton CO2eq)
BAU Baseline Berbasis Lahan 18.622.586,19
BAU Baseline Energi-Transportasi 24.008.431,66
BAU Baseline Limbah 3.444.966,47
BAU Baseline Pertanian-Peternakan 2.056.760,50
TOTAL Proyeksi Emisi GRK tanpa aksi mitigasi
48.132.744,82
Proyeksi Mitigasi Total (emisi setelah aksi mitigasi)i
35.191.399,95
Proyeksi Penurunan Emisi (selisih emisi tanpa aksi dan setelah aksi mitigasi)
12.941.344, 87
Presentasi Penurunan Emisi dari BAU (target kinerja sasaran)
26,89%
Tabel: Hasil pengukuran emisi Gas Rumah Kaca Kalimantan Timur
tahun 2020
URAIAN EMISI GRK 2020
(juta ton CO2eq)
Lahan -5.728.124,30
energi & transportasi 24.008.431,66
limbah 3.438.493,47
pertanian dan peternakan 2.056.760,50
TOTAL Emisi 23.721.561,32
Penurunan emisi 2020 = Emisi BAU – Emisi 2020 24.411.183,49
TOTAL Proyeksi Emisi GRK tanpa aksi mitigasi (BAU)
48.132.744,82
Persentase penurunan emisi 2020 berdasarkan emisi BAU
50,72%
124
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Penurunan emisi 2020
Persentase penurunan emisi 2020 = ---------------------------------------------------
-------------------------- x 100 %
TOTAL Proyeksi Emisi GRK tanpa aksi mitigasi (BAU)
24.411.183,49 = -------------------------- x 100 %
48.132.744,82
= 50,72% (realisasi kinerja sasaran)
Proyeksi Emisi GRK tanpa aksi mitigasi (BAU) dihitung sebesar
48.132.744,82. Dengan adanya aksi mitigasi yang telah dilakukan pada
tahun 2020 ternyata di Provinsi Kalimantan Timur Emisi Gas Rumah Kaca
dari sektor lahan, energi dan transportasi, limbah, pertanian dan
peternakant terjadi sebesar 23.721.561,32i juta ton CO2eq. Sehingga pada
tahun 2020 Provinsi Kalimantan Timur mampu menurunkan emisi GRK
sebesar 24.411.183,49 atau 50,72%.
Indilkator Kinerja sasaran RPJMD urusan lingkungan hidup adalah
persentase penurunan emisi dari BAU, yang ditargetkan pada tahun 2020
sebesar 26,89 %, dengan realisasi sebesar 50,72%. Maka capaian kinerja
sasaran RPJMD urusan lingkungan hidup Provinsi Kalimantan Timur tahun
2020 adalah 188,62 %
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 23 : Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
3.439.190.000
3.086.829.759
89,75%
1,1 Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
1.700.890.000
1.607.041.600
94,48
1,2 Program Tata Lingkungan
1.738.300.000
1.479.788.159 85,13
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
23. Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca
188,62 89,75 98,87
24) Sasaran Meningkatnya Ketangguhan Menghadapi Bencana.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Indeks Resiko Bencana Indeks 140,00 155,49 88,94
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018
125
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan
Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Indeks Resiko Bencana Indeks 155,49 155,49 0,00
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018 c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Indeks Resiko Bencana Indeks 155,49 125,00 75,61
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018 d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Indeks Resiko Bencana Indeks 155,49 0,00 -
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas wilayah 127.346,92
kilometer persegi yang terdiri dari 14 Kabupaten/Kota dengan jumlah
penduduk 3.575.400 jiwa (BPS, 2018) dan kepadatan penduduk mencapai
28 jiwa per kilometer persegi. Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dilewati
oleh patahan sesar Meratus dan sesar Mangkalihat.
Selain itu, provinsi Kalimantan Timur memiliki beberapa sungai
diantaranya Sungai Mahakam, Sungai Berau, Sungai Dondang, Sungai
Belayan, Sungai Jem- bayan, Sungai Karang Mumus, Sungai Kaso, Sungai
Kedang Pahu, Sungai Lawa, Sungai Loa Haur, Sungai Telen. Berdasarkan
Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2018, Provinsi Kalimantan Timur
memiliki indeks risiko 155.49 (tinggi).
Ancaman bencana di Kalimantan Timur adalah Gempa bumi, banjir,
tanah longsor, kekeringan, gelombang ektrim/abrasi, kebakaran hutan dan
lahan, cuaca ekstrim.
126
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel: Grafik Grafik nilai indeks risiko Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun 2015 sampai dengan tahun 2018
Tabel: Nilai indeks risiko Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun 2015
sampai dengan Tahun 2018
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 24 : Meningkatnya Ketangguhan Menghadapi Bencana
4.296.691.139
3.763.621.868
87,59%
2,1 Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
4.008.111.345
3.480.598.030
86,84
2,2 Program Pencegahan dan kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Daerah
288.579.794
283.023.838
98,07
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
24. Meningkatnya Ketangguhan Menghadapi Bencana
88,94 87,59 1,34
127
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
25) Sasaran Meningkatnya kinerja Penyelenggaraan penataan ruang.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Skoring Penyelenggaraan Penataan Ruang
Persentase 69,01 66,46 96,30
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan
Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Skoring Penyelenggaraan Penataan Ruang
Persentase 66,46 66,46 0,00
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Skoring Penyelenggaraan Penataan Ruang
Persentase 66,46 83,09 79,99
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Skoring Penyelenggaraan Penataan Ruang
Persentase 66,46 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
TKPRD yang berfungsi optimal dapat mempercepat upaya koordinasi
dalam rangka penyepakatan substansi maupun dalam rangka penetapan
Raperda/Rapergub. Kegiatan yang telah direncanakan dalam tahun anggaran
2020 telah selesai sesuai target,terkecuali proses legislasi RTR-KSP kawasan
industry Oleochemical maloy mengingat telah ditetapkannya Undang-Undang
Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 25 : Meningkatnya Kinerja Penyelengaraan Penataan Ruang
5.392.026.496
5.084.754.765
94,30%
3,1 Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
5.392.026.496
5.084.754.765
94,30
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
128
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
25. Meningkatnya kinerja Penyelenggaraan penataan ruang
96,30 94,30 2,00
26) Sasaran Terwujudnya Birokrasi yang efektif dan efisien.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Nilai 78,00 76,55 98,14
**Sumber: Data Hasil Evaluasi KemenPAN dan RB Tahun 2019
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan Tahun 2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Nilai 76,55 76,55 0,00
**Sumber: Data Hasil Evaluasi KemenPAN dan RB Tahun 2019
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Nilai Akuntabilitas Kinerja
Nilai 76,55 80 95,69
**Sumber: Data Hasil Evaluasi KemenPAN dan RB Tahun 2019
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Nilai 76,55 0 -
**Sumber: Data Hasil Evaluasi KemenPAN dan RB Tahun 2019
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2018-2023 Pada tahun 2020
nilai akuntabilitas kinerja adalah 78,00 (BB).
Hasil Evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
2020 oleh Kementerian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi hasilnya belum keluar sehingga data diatas masih
menggunakan hasil tahun lalu (tahun 2019), perkembangan Nilai Akuntabilitas
Pemerintah Provinsi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel: Nilai SAKIP Tahun 2017, 2018 dan 2019
KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT NILAI TAHUN
2017 2018 2019
a. Perencanaan Kinerja 30 25,35 25,35 25,59
b. Pengukuran Kinerja 25 18,90 18,28 18,77
c. Pelaporan Kinerja 15 12,47 12,47 12,54
d. Evaluasi Kinerja 10 7,31 5,13 5,91
e. Capaian Kinerja 20 13,47 13,66 13,74
Nilai Hasil Evaluasi 100 77,50 74,89 76,55
Predikat Akuntabilitas Kinerja BB BB BB
Persentase Kenaikan / Penurunan
0,2% -3,4% 2,2%
129
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Permasalahan :
1. Kepala Perangkat Daerah belum sepenuhnya mengerti dengan apa
yang direncanakan (Renstra).
2. Indikator Program dan Kegiatan masih ada yang belum SMART.
3. Evaluasi yang dilakukan terhadap pencapaian hanya sebatas
evaluasi Kerja dan Anggaran belum belum sampai Evaluasi Kinerja.
4. Belum menerapkan budaya kinerja.
5. Hasil Evaluasi Kinerja belum dijadikan dasar dalam Kenaikan
Promosi Jabatan dan Mutasi Jabatan.
Solusi :
1. Kendala Provinsi Kalimantan Timur dalam meperoleh predikat
penilaian A, selain hal tersebut diatas adalah masih mengandalkan
Inspektorat dalam Pengawasan, seharusnya Kepala/ Pimpinan
Perangkat Daerah langsung yang memiliki peran tersebut.
2. Kementerian PAN dan RB juga mengharapkan BAPPEDA Prov.
Kaltim melakukan Analisis Kajian dan Evaluasi Program Kegiatan
yang mendukung Sasaran RPJMD dengan memperhatikan
keterkaitan Program kegiatan pada RPJMD (Apakah berdampak atau
tidak terhadap pencapaian prioritas pada RPJMD), Efisiensi terhadap
biaya overhead, Program kegiatan Perangkat Daerah harus selaras
dengan Program kegiatan RPJMD agar lebih fokus dalam
pencapaian Kinerja.
3. Menerapkan budaya kinerja dengan cara melakukan Monev
pencapaian kinerja secara berkala dan menindak-lanjuti atas hasil
evaluasi/rekomendasi hasil LHE oleh Kementerian PAN dan RB.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 26 : Terwujudnya Birokrasi Yang Efektif Dan Efesien
5.400.985.000
4.581.559.975
84,83%
1,1 Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
1.224.285.000
941.664.550
76,92
1,2 Program Penguatan Kelembagaan
1.638.250.000
1.378.063.550 84,12
1,3 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
2.538.450.000 2.261.831.875 89,10
130
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
26. Terwujudnya Birokrasi yang efektif dan efisien
98,14 84,83 13,31
27) Sasaran Terwujudnya Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Skor Kepuasan Masyarakat Skor 81,50 81,90 100,49
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
% Peningkatan / Penurunan Tahun
2019 Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Skor Kepuasan Masyarakat Skor 81,00 81,90 1,11
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Skor Kepuasan Masyarakat
Skor 81,90 83,00 98,67
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Skor Kepuasan Masyarakat Skor 81,90 0,00 -
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik, Biro
Organisasi telah melakukan :
1. Mensosialisasikan UU No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Adanya memberikan motivasi dengan pemberian penghargaan dari
Ombudsman RI tentang kepatuhan menjalankan UU No.25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik.
Adapun Indikator penilaian IKM terdiri dari:
1. Prosedur Pelayanan,
2. Persyaratan Pelayanan,
3. Kejelasan petugas pelayananan,
4. Kedisiplinan petugas pelayanan,
5. Tanggung jawab petugas pelayanan,
6. Kemampuan petugas pelayanan,
131
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
7. Kecepatan pelayanan,
8. Keadilan mendapatkan pelayanan,
9. Kesopanan dan keramahan petugas,
10. Kewajaran biaya pelayanan,
11. Kesesuaian biaya pelayanan,
12. Kepastian jadwal pelayanan,
13. Kenyamanan lingkungan,
14. Keamanan pelayanan.
Pada tahun 2020 merupakan evaluasi RPJMD 2018-2023 Provinsi
Kalimantan Timur, dalam meningkatan kualitas pelayanan publik Biro
Organisasi sebagai lembaga yang diberikan amanah untuk mengkoordinasikan
berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan
melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) untuk mengetahui
sejauhmana sudah dilakukan oleh lembaga yang langsung berhadapan dengan
masyarakat dalam memberikan pelayanan.
Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan
Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan skala 1
(satu) sampai dengan 4 (empat). Adapun nilai persepsi Interval SKM Nilai
Persepsi, Interval SKM, Mutu Pelayanan sebagai mana terlihat pada tabel
berikut :
Tabel: Acuan Nilai Persepsi Interval SKM dan
Nilai Kinerja Unit Pelayanan
Sumber : Biro Organisasi Setda Prov.Kaltim
Dari hasil pelaksanaan survei SKM yang dilaksanakan pada tahun 2020
sejumlah 116 Unit Pelayanan Publik yang melakukan penilain dan Tahun 2019
sejumlah 39 (tiga puluh sembilan), berdasarkan kriteria yang telah ditentukan,
rata-rata unit pelayanan masuk dalam kategori “BAIK” Berdasarkan Hasil
evaluasi kinerja pelayanan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui
Survey Kepuasan Masyarakat Tahun 2020 adalah 81,90 dengan range interval
antara 2,51 – 3,25 sehingga dikategorikan “BAIK”.
132
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel: Jumlah Penyampaian Hasil SKM
No. UPP Berdasarkan Dinas/Badan/UPTD/Cabdin Jumlah
1 Biro Biro pada Setda Prov. Kaltim 9
2 Dinas-dinas Prov. Kaltim 21
3 Badan-Badan Prov. Kaltim 9
4 Lain-lain 6
5 UPTD/Cabdin 71
Jumlah 116
Permasalahan :
1. Belum menjadi penganggaran prioritas di perangkat daerah penyelenggara
pelayanan.
2. Hasil survey belum menjadi bahan evaluasi perbaikan pelayanan sesuai
dengan unsur survei, seperti perbaikan pelayanan terkait kecepatan
pelayanan, hal-hal yang berpengaruh jumlah pegawai, kompetensi dan
sapras, jika tidak dianggarkan perbaikan hasil evaluasi maka dimungkinkan
hasil survei selanjutnya sulit mengalami peningkatan.
Solusi :
1. Mengetahui kelemahan atau kekuatan unit penyelenggara pelayanan;
2. Mengetahui kinerja penyelenggara secara periodik;
3. Bahan penetapan kebijakan dalam perbaikan pelayanan;
4. Partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
5. Memacu persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 27 : Terwujudnya Birokrasi Yang Memiliki Pelayanan Publik Berkualitas
3.194.367.752
3.027.964.052
94,79%
2,1 Program Peningkatan Pelayanan Publik
676.052.300
620.865.100 91,84
2,2 Program Penataan Tata Laksana Pemerintahan
250.750.000
204.749.400
81,65
2,3 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
2.267.565.452
2.202.349.552
97,12
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
27. Terwujudnya Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas
100,49 94,79 5,70
133
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
28) Sasaran Terwujudnya Birokrasi yang bersih dan Akuntabel.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100
1. Tingkat Maturitas Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP) Pemda
Level Level 3 Level 3 100,00
Sumber: Data Hasil Evaluasi BPKP Tahun 2020
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja Satuan Realisasi %
Peningkatan / Penurunan
Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100
1. Tingkat Maturitas Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP) Pemda
Level Level 3 Level 3 0,00
Sumber: Data Hasil Evaluasi BPKP Tahun 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020
Target Akhir RPJMD (Tahun
2023)
% Tingkat Pencapaian
1 2 3 4 5 = 3/4*100
1. Tingkat Maturitas Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP) Pemda
Level Level 3 Level 4 75,00
Sumber: Data Hasil Evaluasi BPKP Tahun 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2020 Standar Nasional
Lebih / Kurang
1 2 3 4 5
1. Tingkat Maturitas Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP) Pemda
Level Level 3 0,00 -
Sumber: Data Hasil Evaluasi BPKP Tahun 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Hasil penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP pada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berada pada level 3 atau Terdefinisi yaitu
tingkat 4 dari 6 tingkatan, yaitu Belum ada (1), Rintisan (2), Berkembang (3),
Terdefini (4), Terkelola dan Terukur (5) dan Optimum (6) dengan Level 0 s.d. 5.
Penilaian dilakukan terhadap 25 fokus Maturitas SPIP dan menghasilan
nilai sebesar 3,234. Dengan tingkat maturitas Terdefinisi, maka kerakteristik
penyelenggaraan SPIP secara umum menunjukkan bahwa Pememerintah
Provinsi Kaltim telah melaksanakan praktek secara memadai, serta pemantauan
berkelanjutan dan terintegrasi namun belum didukung oleh sistem pemantauan
otomatis berbasis aplikasi komputer sehingga kelemahan pengendalian tidak
segera teridentifikasi. Penilaian dan Evaluasi Maturitas SPIP dilaksanakan
terhadap perangkat daerah sampel sebanyak 16 Perangkat Daerah, yaitu 9 Biro
dan 7 Perangkat Daerah.
134
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Namun demikian masih ditemukan beberapa kendala pada saat
dilakukan evaluasi atas Maturitas SPIP antara lain :
1. Belum dilakukan evaluasi secara berkala dan terdokumentasi, terhadap : (1).
Aturan Perilaku PNS (Kode Etik) dalam rangka menilai efektivitas
implementasi peraturan tersebut, (2) Standar Kompetensi dan Kesesuaian
penempatan pejabat serta Struktur Organisasi dan Uraian Tata Laksananya
pada Organisasi/Unit Kerja, (3) Prosedur dan hasil pelaksanaan
pendelegasian wewenang, (4) Kebijakan pembinaan SDM, kesesuaian
pelaksanaan rekrutmen, evaluasi kinerja pegawai sampai dengan
pemberhentiannya, (5) Hubungan kerja yang baik dengan instansi
pemerintah terkait dan mekanisme saling uji data antar unit kerja/
rekonsiliasi, (6) Pengamanan Asset Daerah, (7) Penerapan pemisahan
tanggung jawab dan tugas, (8) Otoritas dan kejadian penting, (9) Kebijakan
dan Standar Prosedur Operasional.
2. Pemprov. Kaltim belum sepenuhnya melakukan pemantauan otomatis
melalui sistem berbasis aplikasi komputer atas pelaksanaan kegiatan dan
pelayanan publik.
3. Belum seluruh perangkat daerah melakukan identifikasi risiko dan melakukan
tindak pengendalian atas dokumen penilaian risiko.
4. Pemprov. Kaltim belum mengembangkan Whistle Blowing System (WBS)
dan Informasi yang sepenuhnya berbasis komputer dan yang terintegrasi.
Dari hasil evaluasi tersebut disarankan kepada Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur, antara lain :
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala dan terdokumentasi.
2. Mengembangkan sistem informasi yang sepenuhnya berbasis komputer dan
yang terintegrasi.
3. Melakukan identifikasi risiko dan pengendalian yang telah direncanakan
dalam Rencana Tindak Pengendalian Risiko dan implementasinya.
4. Mengembangankan Whistle Blowing System (WBS) pada Website Pemda.
Pada tahun 2020 sudah dilaksanakan Sosialisasi dan Bimtek Maturitas
SPIP terhadap 16 PD tersebut. Pada tahun 2021 penilaian dan evaluasi
Maturitas SPIP ini disesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008
dimana yang akan dinilai dan dievaluasi meliputi antara lain : Efektivitas dan
Efisiensi, Keandalan Pelaporan Keuangan, Pengamanan Aset dan Ketaatan
terhadap Peraturan Perundang-Undangan.
f. Analisis Program
No. Program Prioritas
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
Sasaran 28 : Terwujudnya Birokrasi Yang Bersih Dan Akuntabel
1.148.904.100
1.094.155.279
95,23%
135
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3,1 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
-
-
-
3,2 Program pencegahan KKN
1.148.904.100
1.094.155.279 95,23
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Strategis % Rata-Rata
Capaian Kinerja Per Sasaran
% Penyerapan Anggaran Per
Sasaran Efesiensi
1 2 3 4 5 = 3-4
28. Terwujudnya Birokrasi yang bersih dan Akuntabel
100,00 95,23 4,77
B. REALISASI ANGGARAN
1. Anggaran dan Realisasi APBD 2020
Perhitungan APBD tahun 2020 sebelum Audit BPK menunjukan bahwa
pendapatan asli daerah Rp. 5.205.549.845.949,19 dan terdapat Surplus (defisit)
anggaran senilai Rp. 812.619.505.581,939 (-38.71).
Selengkapnya anggaran dan realisasi APBD 2019 disajikan pada tabel berikut :
Tabel Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah periode 1 Januari s.d 31 Desember 2020
URAIAN ANGGARAN
2020
REALISASI
2020
(%)
PENDAPATAN - LRA 8.607.455.838.176,18 10.049.432.694.026,20 116,75
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 4.326.324.617.227,18 5.205.549.845.949,19 120,32
Pendapatan Pajak Daerah - LRA 3.392.790.000.000,00 3.900.431.414.628,53 114,96
Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 12.334.562.250,00 10.123.187.098,84 82,07
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LRA 133.813.720.047,42 110.988.636.348,20 82,94
Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 787.386.334.929,76 1.184.006.607.873,62 150,37
PENDAPATAN TRANSFER - LRA 4.269.870.407.949,00 4.831.866.273.077,00 113,16
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA 4.197.531.581.949,00 4.759.527.447.077,00 113,39
Bagi Hasil Pajak - LRA 568.144.049.800,00 688.046.610.178,00 121,10
Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam - LRA 2.165.925.629.850,00 2.856.593.078.759,00 131,89
Dana Alokasi Umum (DAU) - LRA 834.938.558.000,00 831.404.756.000,00 99,58
Dana Alokasi Khusus (DAK) - LRA 628.523.344.299,00 383.483.002.140,00 61,01
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LRA 72.338.826.000,00 72.338.826.000,00 100,00
Dana Penyesuaian - LRA 72.338.826.000,00 72.338.826.000,00 100,00
Bantuan Keuangan - LRA 0,00 0,00 0,00
Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Kabupaten - LRA 0,00 0,00 0,00
Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Kota - LRA 0,00 0,00 0,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LRA 11.260.813.000,00 12.016.575.000,00 106,71
Pendapatan Hibah - LRA 3.256.420.000,00 3.256.420.000,00 100,00
Pendapatan Lainnya - LRA 8.004.393.000,00 8.760.155.000,00 109,44
BELANJA 7.196.838.629.833,00 5.825.540.648.610,25 80,95
BELANJA OPERASI 5.365.251.220.104,44 4.537.036.973.824,89 84,56
Belanja Pegawai 1.922.925.701.353,82 1.668.090.859.233,06 86,75
Belanja Barang dan Jasa 3.203.204.965.688,62 2.692.435.286.529,83 84,05
Belanja Hibah 223.050.003.062,00 163.932.628.062,00 73,50
Belanja Bantuan Sosial 16.070.550.000,00 12.578.200.000,00 78,27
BELANJA MODAL 1.331.587.409.728,56 1.062.327.471.199,10 79,78
Belanja Modal Tanah 24.407.500,00 24.407.500,00 100,00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 556.723.064.113,92 417.564.502.502,20 75,00
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 280.503.233.447,84 247.161.472.427,00 88,11
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 465.161.307.691,80 374.808.804.007,59 80,58
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 29.175.396.975,00 22.768.284.762,30 78,04
BELANJA TAK TERDUGA 500.000.000.000,00 226.176.203.586,27 45,24
Belanja Tak Terduga 500.000.000.000,00 226.176.203.586,27 45,24
TRANSFER 3.510.011.372.818,00 3.411.272.539.834,00 97,19
TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 1.911.308.336.000,00 1.863.237.603.015,00 97,48
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 1.911.308.336.000,00 1.863.237.603.015,00 97,48
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 1.598.703.036.818,00 1.548.034.936.819,00 96,83
Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya 1.598.703.036.818,00 1.548.034.936.819,00 96,83
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 0,00 0,00 0,00
SURPLUS / (DEFISIT) -2.099.394.164.474,82 812.619.505.581,94 -38,71
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 2.249.394.164.474,82 2.249.394.164.474,82 100,00
Penggunaan SiLPA 2.249.394.164.474,82 2.249.394.164.474,82 100,00
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 150.000.000.000,00 100.000.000.000,00 66,67
Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah 150.000.000.000,00 100.000.000.000,00 66,67
PEMBIAYAAN NETTO 2.099.394.164.474,82 2.149.394.164.474,82 102,38
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) -0,00 2.962.013.670.056,76
136
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2. Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program Prioritas
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2020 yang dialokasikan untuk
membiayai program Prioritas dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada
tabel berikut :
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
137
Tabel: Realisasi Anggaran Prioritas Tahun 2020
Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan /
SasaranSasaranSasaranSasaran
ProgramProgramProgramProgram
PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas
AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran
PaguPaguPaguPagu RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi %%%%
1111 2222 3333 4444 5555 6666
MisMisMisMisi 1: i 1: i 1: i 1: Berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda Berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda Berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda Berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda
dan penyandang disabilitasdan penyandang disabilitasdan penyandang disabilitasdan penyandang disabilitas
Tujuan 1: Mewujudkan Masyarakat Yang Berkarakter Berakhlak Mulia Dan Berdaya Saing
Sasaran 1 : Meningkatnya Pengamalan Nilai-Nilai Budaya Dan Keagamaan Di Masyarakat 8.799.135.250 7.199.891.957 81,82%
1,1 Program pendidikan politik masyarakat 1.264.647.000 1.234.663.000 97,63
1,2 Program Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan
150.000.000
122.714.000 81,81
1,3 Program Pengembangan Nilai Budaya 7.384.488.250 5.842.514.957 79,12
Sasaran 2 : Meningkatnya Taraf Pendidikan Masyarakat 901.121.044.540 710.584.087.985 78,86%
2,1 Program Pengembangan Sekolah Kejuruan
150.000.000
23.426.575 15,62
2,2 Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas 352.826.996.545 248.552.440.754 70,45
2,3 Program Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan 282.948.578.072 245.607.523.512 86,80
2,4 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 8.390.502.900 6.635.036.001 79,08
2,5 Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Masyarakat 163.533.175.000 161.416.709.554 98,71
2,6 Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pendidikan 4.830.000.000 4.732.133.400 97,97
2,7 Program Pendidikan Jarak Jauh (Distance Learning System) 75.150.000.000 31.621.292.496 42,08
2,8 Program Pendidikan Luar Biasa 12.791.435.783 11.498.419.706 89,89
2,9 Program peningkatan perlindungan dan pemenuhan hak anak
61.312.500
58.775.148 95,86
2,10 Program Peningkatan Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan
439.043.740
438.330.840 99,84
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
138
Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan /
SasaranSasaranSasaranSasaran
ProgramProgramProgramProgram
PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas
AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran
PaguPaguPaguPagu RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi %%%%
Sasaran 3 : Meningkatnya Kesehatan Dan Gizi Masyarakat 49.369.342.041 45.004.927.470 91,16%
3,1 Program Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan 10.383.554.299 10.155.137.149 97,80
3,2 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 2.376.222.250 1.753.268.663 73,78
3,3 Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Kesehatan 36.609.565.492 33.096.521.658 90,40
Tujuan 2: Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat
Sasaran 4 : Meningkatnya Partisipasi Aktif Perempuan Dalam Pembangunan 2.579.051.300 2.052.527.567 79,58%
4,1 Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pemberdayaan Perempuan
51.237.500
50.505.015 98,57
4,2 Program Penguatan Kelembagaan Perlindungan Perempuan Dan Anak
526.750.000
96.272.355 18,28
4,3 Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesejahteraan Sosial 1.230.563.800 1.163.642.072 94,56
4,4 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma
770.500.000
742.108.125 96,32
Sasaran 5 : Meningkatnya Kewirausahaan Dan Prestasi Pemuda 2.297.308.445 2.189.734.949 95,32%
5,1 Program Peningkatan Prestasi Olahraga 1.942.703.445 1.856.519.226 95,56
5,2 Program Peningkatan Upaya Kewirausahaan Dan Kecakapan Hidup Pemuda
354.605.000
333.215.723 93,97
Sasaran 6 : Meningkatnya daya saing tenaga kerja 2.592.275.000 2.508.912.452 96,78%
6,1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga kerja 2.592.275.000 2.508.912.452 96,78
Misi 2 : Misi 2 : Misi 2 : Misi 2 : Berdaulat daBerdaulat daBerdaulat daBerdaulat dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan yang berkeadilanlam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan yang berkeadilanlam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan yang berkeadilanlam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan
Tujuan 3: Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan
Sasaran 7 : Meningkatnya Usaha Ekonomi Koperasi Dan UMKM 4.052.304.000 3.592.606.555 88,66%
1,1 Program Penguatan Kelembagaan Dan Pengembangan Koperasi Dan UMKM 4.052.304.000 3.592.606.555 88,66
Sasaran 8 : Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 1.849.316.812 1.803.476.830 97,52%
2,1 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 99,05
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
139
Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan /
SasaranSasaranSasaranSasaran
ProgramProgramProgramProgram
PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas
AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran
PaguPaguPaguPagu RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi %%%%
329.477.200 326.356.700
2,2 Program Pembangunan Desa dan Kawasan
299.576.587
287.071.187 95,83
2,3 Program Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan 1.043.163.025 1.016.068.943 97,40
2,4 Program Kampung Iklim
177.100.000
173.980.000 98,24
Sasaran 9 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Parwisata Terhadap Perekonomian Daerah 1.555.090.000 1.464.059.810 94,15%
3,1 Program pengembangan destinasi pariwisata 1.555.090.000 1.464.059.810 94,15
Tujuan 4: Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Yang Berkelanjutan
Sasaran 10 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perindustrian Terhadap Perekonomian Daerah 2.290.825.000 2.215.092.165 96,69%
4,1 Program Peningkatan dan Pengembangan Industri 2.290.825.000 2.215.092.165 96,69
Sasaran 11 : Meningkatnya Realisasi Investasi 2.095.075.000
623.874.000 29,78%
5,1 Program Kemudahan pelayanan dan percepatan proses perijinan 1.390.075.000
334.935.000 24,09
5,2 Program Pengendalian Pelaksanaan Investasi
705.000.000
288.939.000 40,98
Sasaran 12 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Terhadap Perekonomian Daerah 13.349.251.180 11.424.100.341 85,58%
6,1 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan 11.244.512.500 9.320.835.041 82,89
6,2 Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura 2.104.738.680 2.103.265.300 99,93
Sasaran 13 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Peternakan Terhadap Perekonomian Daerah 11.484.716.000 10.250.408.107 89,25%
7,1 Program Pengembangan Usaha Peternakan 4.423.275.000 4.181.130.744 94,53
7,2 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Peternakan 7.061.441.000 6.069.277.363 85,95
Sasaran 14 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perkebunan Terhadap Perekonomian Daerah 12.198.130.000 10.369.781.600 85,01%
8,1 Program Peningkatan Produksi Perkebunan 10.387.335.000 8.602.374.400 82,82
8,2 Program Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Perkebunan
491.400.000
464.349.800 94,50
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
140
Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan /
SasaranSasaranSasaranSasaran
ProgramProgramProgramProgram
PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas
AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran
PaguPaguPaguPagu RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi %%%%
8,3 Program Pembinaan dan Pengawasan Usaha Perkebunan
475.065.000
472.311.200 99,42
8,4 Program Peningkatan Mutu Dan Pemasaran Hasil Perkebunan
844.330.000
830.746.200 98,39
Sasaran 15 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap Perekonomian Daerah 9.526.545.000 8.036.936.498 84,36%
9,1 Program pengembangan perikanan tangkap 3.401.375.000 2.926.020.901 86,02
9,2 Program Pengembangan Produksi Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Perikanan 1.895.815.000 1.876.455.707 98,98
9,3 Program Pengelolaan Ruang Laut 1.431.225.000 1.236.487.890 86,39
9,4 Program Peningkatan Penyediaan Benih Ikan dan Udang Unggulan 2.798.130.000 1.997.972.000 71,40
Sasaran 16 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap Perekonomian Daerah 3.705.857.921 3.113.081.751 84,00%
10,1 Program Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan 2.293.960.000 1.772.539.118 77,27
10,2 Program Pengelolaan DAS dan RHL
563.175.000
551.795.300 97,98
10,3 Program Perlindungan dan KSDAE
229.375.000
187.789.150 81,87
10,4 Program Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat Hutan dan Perhutanan Sosial
619.347.921
600.958.183 97,03
Sasaran 17 : Meningkatnya Pendanaan Pembangunan Daerah 4.055.112.500 2.549.600.699 62,87%
11,1 Program Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Pendapatan Daerah 4.055.112.500 2.549.600.699 62,87
Misi 3 : Misi 3 : Misi 3 : Misi 3 : Berdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahanBerdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahanBerdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahanBerdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahan
Tujuan 5: Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Infrastruktur Dasar
Sasaran 18 : Meningkatnya Aksesibilitas Wilayah 7.581.867.050 6.576.094.036 86,73%
1,1 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Angkutan Jalan 6.896.662.050 5.958.194.000 86,39
1,2 Program Pembangunan Prasarana Transportasi Laut dan SDP
685.205.000
617.900.036 90,18
Sasaran 19 : Meningkatnya Konetivitas Antar Kawasan 345.785.622.064 280.814.038.814 81,21%
2,1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 345.785.622.064 280.814.038.814 81,21
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
141
Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan /
SasaranSasaranSasaranSasaran
ProgramProgramProgramProgram
PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas
AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran
PaguPaguPaguPagu RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi %%%%
Sasaran 20 : Meningkatnya Fungsi Pelayanan Infrastruktur Sumber Daya Air 397.278.840.937 349.855.593.113 88,06%
3,1 Program Pengelolaan Sumber Daya Air 109.489.614.653 83.009.884.974 75,82
3,2 Program Pembangunan Infrastruktur Keciptakaryaan 287.789.226.285 266.845.708.139 92,72
Sasaran 21 : Menurunnya Kawasan Kumuh 53.619.455.631 48.306.411.418 90,09%
4,1 Program Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman 53.619.455.631 48.306.411.418 90,09
Sasaran 22 : Terpenuhinya Kebutuhan Energi Daerah 24.887.540.100 23.348.287.397 93,82%
5,1 Program Diversifikasi dan Konservasi Energi 23.137.709.000 21.840.311.176 94,39
5,2 Program Pengembangan Ketenagalistrikan 1.749.831.100 1.507.976.221 86,18
Misi 4 : Misi 4 : Misi 4 : Misi 4 : Berdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutanBerdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutanBerdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutanBerdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Tujuan 6: Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Sasaran 23 : Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 3.439.190.000 3.086.829.759 89,75%
1,1 Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup 1.700.890.000 1.607.041.600 94,48
1,2 Program Tata Lingkungan 1.738.300.000 1.479.788.159 85,13
Sasaran 24 : Meningkatnya Ketangguhan Menghadapi Bencana 4.296.691.139 3.763.621.868 87,59%
2,1 Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana 4.008.111.345 3.480.598.030 86,84
2,2 Program Pencegahan dan kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Daerah
288.579.794
283.023.838 98,07
Sasaran 25 : Meningkatnya Kinerja Penyelengaraan Penataan Ruang 5.392.026.496 5.084.754.765 94,30%
3,1 Program Penyelenggaraan Penataan Ruang 5.392.026.496 5.084.754.765 94,30
Misi 5 : Misi 5 : Misi 5 : Misi 5 : Berdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, profesional dan berorientasi pelayanan publikBerdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, profesional dan berorientasi pelayanan publikBerdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, profesional dan berorientasi pelayanan publikBerdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, profesional dan berorientasi pelayanan publik
Tujuan 7: Mewujudkan Birokrasi Pemerintahan Yang Bersih, Profesional, Dan Berorientasi Pelayanan Publik
Sasaran 26 : Terwujudnya Birokrasi Yang Efektif Dan Efesien 5.400.985.000 4.581.559.975 84,83%
1,1 Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja 1.224.285.000
941.664.550 76,92
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
142
Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan / Misi / Tujuan /
SasaranSasaranSasaranSasaran
ProgramProgramProgramProgram
PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas
AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran
PaguPaguPaguPagu RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi %%%%
1,2 Program Penguatan Kelembagaan 1.638.250.000 1.378.063.550 84,12
1,3 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2.538.450.000 2.261.831.875 89,10
Sasaran 27 : Terwujudnya Birokrasi Yang Memiliki Pelayanan Publik Berkualitas 3.194.367.752 3.027.964.052 94,79%
2,1 Program Peningkatan Pelayanan Publik
676.052.300
620.865.100 91,84
2,2 Program Penataan Tata Laksana Pemerintahan
250.750.000
204.749.400 81,65
2,3 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 2.267.565.452 2.202.349.552 97,12
Sasaran 28 : Terwujudnya Birokrasi Yang Bersih Dan Akuntabel 1.148.904.100 1.094.155.279 95,23%
3,1 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
-
- -
3,2 Program pencegahan KKN 1.148.904.100 1.094.155.279 95,23
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
143
BAB III
CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN
1. Dasar Hukum Penyelenggaraan Tugas Pembantuan
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ;
2. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ;
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2020
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota ;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016 Tentang Pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa ;
2. Gambaran Umum Pelaksanaan Tugas Pembantuan di Provinsi
Tugas Pembantuan adalah adalah penugasan dari Pemerintah Pusat
kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah
Provinsi kepada Daerah Kabupaten/ Kota untuk melaksanakan sebagian
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi.
Penyelenggaraan tugas pembantuan bertujuan untuk pencapaian kinerja,
efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan
publik, dan pembangunan di daerah serta mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat di daerah. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut,
diperlukan keselarasan dan sinergi secara nasional antara program dan
kegiatan tugas pembantuan yang didanai dengan APBN dengan program dan
kegiatan desentralisasi yang dibiayai dari APBD. Pengalokasian dana tugas
pembantuan dimaksudkan untukmmenjamin tersedianya sebagian anggaran
Kementerian/ Lembaga bagi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas yang
sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL)
yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Provinsi Kalimantan
Timur pada tahun 2020 menerima dana tugas pembantuan masing-masing dari
:
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
144
a. Kementerian Sosial
b. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
c. Kementerian Pertanian
d. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
3. Capaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Pembantuan
3.1 Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim
3.1.1 Target Kinerja
Pada Tahun 2020 Pemerintah Provinsi Kaltim memperoleh
alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk
pelaksanaan tugas pembantuan sebesar Rp. 67,302,009,000,- Dana
tersebut dilaksanakan oleh 5 (lima) Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. 5 (lima) Perangkat Daerah
tersebut adalah :
1. Dinas Sosial , menerima alokasi anggaran untuk melaksanakan
program pemberdayaan sosial dengan kegiatan Pemberdayaan
Komunitas Adat Terpencil (KAT). Jumlah anggaran yang diterima
pada program ini pada tahun 2020 sebesar Rp. 3.859.836.000,-.
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerima
alokasi anggaran untuk melaksanakan program penyelenggaraan
jalan dengan kegiatan pelaksanaan preservasi dan peningkatan
kapasitas jalan nasional. Jumlah anggaran yang diterima sebesar
Rp. 16.083.265.000,-.
3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menerima alokasi
anggaran untuk melaksanakan 2 (dua) yaitu :
1) Program Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan
Transmigrasi; dan
2) Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman
Transmigrasi.
Jumlah anggaran yang diterima untuk pelaksanaan program
di atas sebesar Rp. 912.258.000,-.
4. Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura menerima
alokasi anggaran untuk melaksanakan 3 (tiga) program yaitu :
1) Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil
tanaman pangan;
2) Program peningkatan produksi dan nilai tambah hortikultura;
dan
3) Program penyediaan dan pengembangan prasarana dan
sarana pertanian.
Jumlah anggaran yang diterima untuk pelaksanaan program
di atas sebesar Rp. 35.009.259.000,-.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
145
5. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menerima alokasi
anggaran untuk melaksanakan 2 (dua) program yaitu :
1) Program pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis
peternakan rakyat; dan
2) Program penyediaan dan pengembangan prasarana dan
sarana pertanian.
Jumlah anggaran yang diterima untuk pelaksanaan program di
atas sebesar Rp. 4.133.774.000,-.
3.1.2 Realisasi
Capaian realisasi anggaran pelaksanaan tugas pembantuan yang
diterima oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang
dilaksanakan oleh masing- masing perangkat daerah sebesar Rp.
66.426.192.999,- atau 98,70% dengan rincian sebagai berikut :
1. Dinas Sosial
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 3.859.836.000,-
dengan realisasi anggaran Rp. 3.707.064.000,- dengan capaian
98,11 %.
2. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 16.083.265.000,-
dengan realisasi anggaran Rp. 15.992.018.521,- dengan capaian
99,43 %.
3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 912.258.000,- dengan
realisasi anggaran Rp. 806.832.800,- dengan capaian 88,44%.
4. Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 35.009.259.000,-
dengan realisasi anggaran Rp. 33.827.554.980,- dengan capaian
96,62 %.
5. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 4.133.774.000,-
dengan realisasi anggaran Rp. 3.943.354.057,- dengan capaian
95,39%.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
146
Matriks Capaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Pembantuan Pusat Yang Dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
NO K/LPNK DASAR
PELAKSANAAN PENUGASAN(TP)
PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT, DAN RINCIAN KEGIATAN
LOKASI SKPD
PELAKSANA TP
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI ANGGARAN
(%) REALISASI CAPAIAN
KEGIATAN (%) KET.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
Kementerian Sosial Republik Indonesi
- Permenkeu RI Nomor 190/PMK.05/2012 ttg cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN
- SP DIPA-027.03.4.169123/2020 tanggal 12 Desember 2019
Program : Pemberdayaan Sosial
Kegiatan : Pemberdayaan komunitas Adat
Terpencil
Keluaran (Output)
1. Jumlah Keluarga Komunitas Adat Terpencil
(KAT) Yang Memperoleh Pemberdayaan
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Samarinda Dinas Sosial Prov. Kaltim
Rp.3.859.836,000
Rp.3.787.064,000
98,11 Pembangunan rumah untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT), Pemberian bantuan jaminan hidup untuk KAT, Bantuan peralatan rumah tangga untuk KAT, bantuan bibit tanaman untuk KAT, Pembangunan sarana dan prasarana untuk KAT, Pemberian bantuan alat pertanian untuk KAT, Pembangunan Gapura dan MCK KAT..
100
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
147
2.
Kementerian PUPR
- Permen PU Nomor 11/PRT/M/2011 ttg pedoman pelaksanaan kegiatan kementerian PU yang merupakan kewenangan Pemerintah dan dilaksanakan melalui dekonsentasi dan tugas pembantuan.
- SP DIPA-033.6.4.169031/2020 tanggal 12 Desember
2019
Program : Penyelenggaraan jalan
Kegiatan : pelaksanaan preservasi dan
peningkatan kapasitas jalan nasional
Output :
1. Preservasi pemeliharaan rutin jalan
2. Preservasi rekonstruksi, rehabiltasi jalan
3. Preservasi rutin jembatan
4. Penanganan drainase,trotoar dan fasilitas
keselamatan jalan
5. Layanan dukungan manajemen satker
Rincian Kegiatan :
Samarinda Dinas PUPR dan PERA Prov. Kaltim
Rp.16.083.265.000
Rp.15.992.019.000
99,43
Pada kegiatan Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan tercapai realisasi sesuai rencana, Preservasi rekonstruksi, rehabilitasi jalan meskipun terdapat perubahan alokasi dimana alokasi rehabilitasi minor yang semula SYC menjadi MYC karena ada refocusing anggaran terkait COVID namun pelaksana di tahun 2020 telah sesuai dengan rencana, pada preservasi Rutin Jembatan dikerjakan sesuai rencana, pada Penanganan Drainase, Trotoar dan Fasilitas Keselamatan Jalan tidak terserap maksimal karena honorarium narasumber tersisa, layanan dukungan manajemen
1. 100 2. 100 3. 100 4. 98 5. 97,3
1
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
148
satker tidak terserap maksimal pada SPPD terkait COVID-19.
3.
Kementerian Pertanian
- Permentan RI Nomor 64 tgl 16 Desember 2016 ttg penugasan Gubernur dalam pelaksanaan kegiatan dan tanggungjawab pengelolaan dana tugas pembantuan provinsi.
- SP DIPA-018.06.4.169115/2020 tanggal 12 Desember 2019
Program :
1. Pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis
peternakan rakyat
Kegiatan :
a. Peningkatan Produksi Pakan Ternak;
b. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit
Hewan;
c. Penyediaaan Benih dan Bibit Serta
Peningkatan Produksi Ternak;
d. Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk
Hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan
Halal)
e. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen Peternakan;
f. Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Ternak.
Output :
a. Hijauan Pakan Ternak;
b. Mutu dan keamanan pakan;
c. Pencegahan dan Pengamanan Penyakit
Hewan;
d. Optimalisasi Reproduksi;
e. Pemenuhan persyaratan produk hewan yang
ASUH;
f. Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk;
g. Pengendalian Pemotongan Betina produktif;
h. Layanan Dukungan Manajemen Satker;
i. Kelembagaan dan Usaha Peternakan;
j. Pengelolaan Informasi Pemasaran.
2. Program Penyediaan dan Pengembangan
Prasarana dan Sarana Pertanian
Kalimantan Timur
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Kaltim
Rp. 2.855.974.000,-
Rp. 1.277.800.000,-
Rp. 2.687.905.492,-
Rp. 1.255.448.565,-
94,12
98,25
Realisasi capaian 1 Ha dari target 1 Ha, 20 sampel dari target 20 sampel, 15.000 Dosis dari target 15.000 dosis dan 16.755 akseptor dari target 17.650 akseptor.
Realisasi capaian 7 unit
100
100
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
149
Kegiatan :
a. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian;
b. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana
Pertanian;
c. Fasilitasi Pembiayaan Pertanian.
Output :
a. Irigasi Perpompaan;
b. Layanan Dukungan Manajemen Satker;
c. Bimtek, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
lingkup Pembiayaan Pertanian.
dari target 7 unit, 1 laporan dari target 1 laporan dan 1 layanan dari target 1 layanan
Program :
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas
dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
Kegiatan :
a. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia;
b. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih
Tanaman Pangan;
c. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya
pada Ditjen Tanaman Pangan; dan
d. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman
Pangan
Output :
a. Kawasan Padi;
b. Koordinasi, Bimbingan Teknis, monitoring dan
evaluasi (Daerah);
c. Areal yang diberikan Bantuan Benih Padi
Bersertifikat;
d. Koordinasi, Bimbingan Teknis, Monitoring dan
Evaluasi (Daerah);
e. Areal yang diberikan Bantuan Benih Jagung
Bersertifikat;
f. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I;
g. Sarana Pascapanen Tanaman Pangan;
h. Pemasaran dan Investasi Hasil Tanaman
Pangan; dan
i. Koordinasi, Bimbingan Teknis, Monitoring dan
Evaluasi (Pusat).
2. Program Peningkatan Produksi dan Nilai
Tambah Hortikultura
Kalimantan Timur
Dinas pangan, tanaman pangan dan Hortikultura Prov. Kaltim
Rp. 20.669.731.000,-
Rp. 2.469.923.000,-
Rp. 19.700.098.380
Rp. 2.460.289.300,-
95,31
99,61
- Kawasan
padi 3.800 Ha dasn bimbingan teknis 5 lokasi.
- Bantuan 12.00 Ha bimbingan teknis 1 lokasi dan benih jagung bersertifikat
15.050 ha - 1 layanan - Pasca
panen 72 unit, investasi hasil tanaman pangan 3 lokasi dan bimtek monitoring pusat 123 provinsi
- Kawasan bawang
100
100
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
150
Kegiatan :
a. Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman
Obat;
b. Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen
dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura;
c. Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura;
dan
d. Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Hortikultura.
Output :
a. Kawasan Bawang Merah;
b. Kawasan Aneka Cabai;
c. Layanan Dukungan Manajemen Satker;
d. Kawasan Jeruk;
e. Kawasan Pisang;
f. Sarana Peningkatan Nilai Tambah
Hortikultura; dan
g. Prasarana Peningkatan Nilai Tambah
Hortikultura.
3. Program Penyediaan dan Pengembangan
Prasarana dan Sarana Pertanian
Kegiatan :
a. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian;
b. Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian;
c. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana
Pertanian; dan
d. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida
Output :
a. Jaringan Irigasi Tersier;
b. Irigasi Perpompaan;
c. Embung Pertanian;
d. Optimasi Lahan;
e. Bimtek, Monitoring dan Evaluasi lingkup
Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian;
f. Layanan Dukungan Manajemen Satker;
g. e-RDKK Mendukung Penyaluran Pupuk
Bersubsidi Berbasis Penerapan Kartu Tani;
dan
h. Bimtek, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
lingkup Pembiayaan Pertanian.
Rp. 11.869.605.000,-
Rp. 11.667.167.300,-
98,29
merah, aneka cabai
- Kawasan Kelengkeng
- Peningkatan akses pasar hortikultura, persentase penurunan volume impor produk,
peningkatan nilai tambah produk hortikultura
- Embung Pertanian 5 unit, perpompaan wilayah tengah, 6 unit rehab jaringan irigasi tersier 38 unit
- Optlah 45,00 Km persegi
- Layanan operasional satker 11 lokasi
- E-RDKK peredaran penerimaan pupuk bersubsidi 10 lokasi
- Bimtek evaluasi monitoring di 33 lokasi.
100
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
151
4 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi
DIPA-067.08.4.35046/2020
Program :
1. Program Pembangunan dan pengembangan
kawasan transmigrasi
Kegiatan :
a. Dukungan manajemen dan dukungan teknis
lainnya Ditjen Pengembangan Kawasan
Transmigrasi;
b. Pengembangan usaha transmigrasi;
c. Pengembangan sosial budaya transmigrasi;
dan
d. Pelayanan pertanahan transmigrasi
Output :
a. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I;
b. Kawasan Transmigrasi Prioritas yang
Dikembangkan Ekonominya;
c. 'Kawasan Transmigrasi yang dikembangkan
layanan sosial budayanya; dan
d. Bidang Tanah yang Difasilitasi Penerbitan
Sertifikat Hak Milik atas Tanah Transmigran.
2. Program Penyiapan kawasan dan
pembangunan permukiman transmigrasi
Kegiatan :
a. Dukungan manajemen dan dukungan teknis
lainnya Ditjen Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi;
dan
b. Pembangunan permukiman transmigrasi.
Output :
a. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I;
b. Layanan Perkantoran; dan
c. Satuan Permukiman yang Dibangun dan
Fungsional di Kawasan Transmigrasi Prioritas
3. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga
Kerja dan Produktivitas
Kegiatan :
Kalimantan Timur
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kaltim
Rp. 784.351.000,-
Rp. 127.907.000,-
Rp. 3.638.881.000,-
Rp. 681.352.800,-
Rp. 125.480.000,-
Rp. 3.579.978.372,-
86,87
98,10
98,38%
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I; Layanan Perkantoran; Satuan Permukiman yang dibangun dan fungsional di Kawasan Transmigrasi Prioritas Layanan Dukungan Manajemen Eselon I; Kawasan Transmigrasi Prioritas yang dikembangkan ekonominya; kawasan transmigrasi yang dikembangkan layanan sosial budayanya; bidang tanah yang difasilitasi penerbitan sertifikat Hak milik atas tanah transmigran. Lembaga Pelatihan Kerja dan Produktivitas yang
90,77
100
100%
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
152
a. Lembaga Pelatihan Kerja dan Produktivitas
yang ditingkatkan kualitas mutu dan lembaga
b. Peserta yang mengikuti pemagangan dalam
negeri
c. Tenaga kerja di sektor proritas yang
meningkat produktivitasnya di kawasan
prioritas
d. Institusi yang menjadi jejaring peningkatan
produktivitas.
4. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan
Pengembangan Sistem Pengawasan
a. Peningkatan kualitas teknis pemeriksaan dan
penyidikan norma
b. Peningkatan penerapan norma keselamatan
kesehatan kerja
c. Peningkatan penerapan norma kerja dan
jaminansosial tenaga kerja
d. Dukungan manajemen dan dukungan teknis
lainnya DITJEN Pembinaan pengawasan
ketenagakerjaandan keselamatan dan
kesehatan kerja
Rp. 340.989.000,-
Rp. 189.020.180,-
29.00%
ditingkatkan kualitas mutu dan lembaga; Peserta yang mengikuti Pemagangan Dalam Negeri; Tenaga Kerja di Sektor Prioritas yang Meningkat Produktivitasnya di Kawasan Prioritas; Institusi yang menjasi Jenjaring Peningkatan Produktivitas. Penyelesaian Kasus Pelanggaran Norma Ketenagakerjaan; Perusahan yang mematuhi norma Keselamatan danKesehatan Kerja (K3); Perusahaan di Kawasan Industri yang Menerapkan Norma Kerja dan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja; Perusahaan di Kawasan Industri yang Menerapkan Norma Kerja dan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
31.00%
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
153
3.2 Tugas Pembantuan Provinsi yang dilaksanakan oleh Daerah
Kabupaten/Kota
Tidak ada Penugasan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada
daerah Kabupaten/Kota pada Tahun 2020.
3.3 Permasalahan dan Kendala
1. Penyusunan program, kegiatan dan anggaran tidak melibatkan
Pemerintah Daerah sebagai Pelaksana Tugas Pembantuan sehingga
program kegiatan yang disusun tidak menjawab isu yang terjadi
didaerah.
2. Mekanisme koordinasi, monitoring, pengendalian dan evaluasi dari Pusat
sampai ke Daerah masih belum berjalan secara optimal, sehingga
berdampak pada tidak efektifnya proses perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan realisasi kegiatan di daerah.
3. Ketidaksesuaian antara alokasi dana dalam DIPA dengan usulan alokasi
dana kegiatan yang telah diusulkan oleh daerah sehingga kegiatan yang
dilaksanakan tidak dapat berjalan optimal.
4. Keterlambatan dalam penyampaian/penerbitan DIPA, Petunjuk
Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) kegiatan ke daerah
sehingga berdampak pada terlambatnya pelaksanaan kegiatan di daerah
karena minimnya waktu pelaksanaan dan tidak adanya acuan untuk
menjalankan kegiatan;
5. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) baik secara kualitas
maupun kuantitas untuk menjalankan program/kegiatan Tugas
Pembantuan di daerah.
6. Beragamnya format pelaporan yang dikeluarkan oleh masing-masing
Kementerian/Lembaga menghambat dalam proses pelaporan.
7. Ketidakselarasan kelembagaan (Dinas/Instansi/Satker) yang terdapat di
Kabupaten/Kota dengan Provinsi dan Pusat yang menjadi
penanggungjawab dan pelaksana di daerah, sehingga menyebabkan
pelaksanaan kegiatan menjadi terkendala.
8. Standarisasi biaya APBN (perjalanan dinas dalam daerah, transportasi,
konsumsi dan lain-lain) yang dialokasikan terhitung rendah dan tidak
relevan dengan kondisi didaerah terutama biaya perjalanan dinas atau
biaya monitoring ke Perbatasan, sehingga kegiatan menjadi terkendala.
9. Recofusing anggaran dampak pandemi Covid-19 menjadi masalah
karena ada beberapa kegiatan yang tidak terserap.
3.4 Saran dan Tindak Lanjut
1. Isu-isu strategis perlu disusun sebelum membuat RKA-KL sehingga
kegiatan yang akan dilaksanakan benar-benar mengakomodir apa yang
menjadi isu strategis di daerah sehingga bentuk kegiatan yang dilakukan
dapat sinergi dengan kebijakan dan usulan Pemerintah Daerah;
2. Meningkatkan koordinasi antara Pusat dan Daerah, antar Perangkat
Daerah Provinsi, dan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota pengelola
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
154
APBN secara berkelanjutan mulai dari sisi perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, pengendalian dan evaluasi dalam rangka penguatan
kapasitas aparatur dan dalam melaksanakan kegiatan secara efektif dan
efisien;
3. Pemerintah Pusat sebaiknya lebih memperhatikan dan mengakomodir
dengan lebih baik setiap usulan kegiatan dan anggaran yang telah
diajukan oleh daerah.
4. Pemerintah Pusat diharapkan dapat melakukan penyampaian DIPA,
juklak dan juknis ke daerah secara lebih cepat dan tepat waktu;
5. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur pelaksana Tugas
Pembantuan didaerah melalui kegiatan sosialisasi, pelatihan, workshop
serta bimtek secara terus menerus dan berkesinambungan. Kegiatan
tersebut perlu dilakukan karena aparatur yang bertugas seringkali
mengalami mutasi/dipindahkan ke Perangkat Daerah lain;
6. Perlu penyeragaman format pelaporan APBN secara on line,
sehingga fungsi pengendalian evaluasi dapat berjalan dengan optimal;
7. Sinkronisasi struktur Organisasi/Kelembagaan (Dinas/Instansi/Satker)
Kabupaten/Kota dengan Provinsi dan Pusat;
8. Evaluasi efektifitas pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembinaan yang
telah dilaksanakan, sebagai feedback untuk perbaikan pelaksanaan
kegiatan pada tahun berikutnya.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
155
BAB IV
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
4.1 Urusan Pendidikan
4.1.1. Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan daerah untuk
Provinsi terdiri dari 2 (dua) layanan, yaitu :
a. Pendidikan Menengah; dan
b. Pendidikan Khusus.
4.1.2. Taget Pencapaian Standar Pelayanan Minimal oleh Daerah
Target pencapaian SPM Provinsi Bidang Pendidikan meliputi :
1. Untuk indikator pelayanan Pendidikan Menengah dengan Jumlah
Warga Negara Usia 16-18 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan
menengah target pencapaiannya adalah 100%
2. Untuk indikator Pendidikan Khusus dengan Jumlah Warga Negara
Usia 4 – 18 tahun yang termasuk dalam penduduk disabilitas yang
berpartisipasi dalam pendidik khusus target pencapaiannya adalah
100%
Tabel 4.1.
Target Pencapaian SPM Bidang Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
NO LAYANAN/INDIKATOR SPM SATUAN TARGET
1
Pendidikan Menengah dengan Jumlah
Warga Negara Usia 16-18 tahun yang
berpartisipasi dalam pendidikan
menengah
Orang
161.362
2
Pendidikan Khusus dengan Jumlah
Warga Negara Usia 4 – 18 tahun yang
termasuk dalam penduduk disabilitas
yang berpartisipasi dalam pendidik
khusus
Orang
3.074
Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2020 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur memiliki Target Capaian baik
Nasional maupun Daerah sebesar 100% pada Jenis Pelayanan Dasar
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus. Sedangkan untuk indikator
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
156
digunakan Jumlah Penduduk yang bersekolah dan Penduduk Usia
Sekolah.
4.1.3. Realisasi
Realisasi adalah target yang dapat dicapai atau direalisasikan oleh
Pemerintahan Daerah selama 1 (satu) tahun anggaran. Berdasarkan
indikator dan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya,
realisasi pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal
bidang Pendidikan di Kalimantan Timur oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur bisa dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.2.
Realiasi Target Pencapaian SPM Bidang Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
NO LAYANAN/INDIKATOR SPM TARGET REALISASI
%
CAPAIAN
1 Pendidikan Menengah
dengan Jumlah Warga
Negara Usia 16-18 tahun
yang berpartisipasi dalam
pendidikan menengah
161.362 156.586 97,04%
2 Pendidikan Khusus dengan
Jumlah Warga Negara Usia
4 – 18 tahun yang termasuk
dalam penduduk disabilitas
yang berpartisipasi dalam
pendidik khusus
3.074 2.513 81,75%
Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur memiliki capaian pada setiap jenis
pelayanan dasar. Pada pendidikan menengah jumlah penduduk usia sekolah
sebanyak 161.586 dan jumlah penduduk yang bersekolah sebanyak 156.586
sehingga mendapatkan capaian sebesar 97,04%. sedangkan pendidikan
khusus jumlah penduduk usia sekolah sebanyak 3.074 dan jumlah penduduk
bersekolah sebanyak 2.513 sehingga mendapatkan capaian sebesar
81,75%.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
157
4.1.4 Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran penerapan Standar Pelayanan Minimal bidang
Pendidikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Timur
mengacu pada tetapan Anggaran Per-Program dan Kegiatan ditahun 2020,
dimana dana APBD Murni dan APBD Perubahan dialokasikan sebesar Rp.
1.937.114.571.107,89 dan realisasi sebesar Rp. 1.692.544.815.917,93.
Dana APBD tersebut meliputi Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung, dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.3.
Alokasi Anggaran SPM Bidang Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No Program/Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rp)
Alokasi Realisasi
1. Program Peningkatan
Pendidikan dan
Pengembangan Sumber
Daya Masyarakat
163.533.175.000,00 161.416.709.554,00
2. Program
Penanggulangan
Kemiskinan Bidang
Pendidikan
4.830.000.000,00 4.732.133.400,00
3. Pelatihan Bagi Pendidik
Untuk Memenuhi Standar
Kompetensi
5.235.706.000,00 5.125.563.951,00
4. Program Pendidikan Luar
Biasa
7.941.562.000,00 7.120.163.233,00
5. Program Pendidikan
Sekolah Menengah Atas
180.121.589.150,00 97.442.871.092,54
6. Program Pendidikan
Sekolah Menengah
Kejuruan
138.358.814.600,00 123.560.246.549,86
7. BOSNAS dan BOSDA
SMA/SMK/SLB Negeri
134.102.779.151,40 125.584.377.725,00
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
158
4.1.5 Dukungan Personil
Dukungan personil menggambarkan jumlah personil atau pegawai yang
terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian SPM. Dukungan personil
pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur dalam
penerapan Standar Pelayanan Minimal bidang Pendidikan meliputi pegawai di
lingkungan Disdikbud Prov. Kaltim. Adapun kondisi Sumber Daya Manusia
yang ada adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Dukungan Personil SPM Bidang Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No Jumlah Pegawai
Kualifikasi
Pendidikan
Pangkat / Golongan
Pejabat Struktural
1 232 Org SD : 3 Org I/a : 0 Org Eselon
II/a
: 1 Org
SMP : 4 Org I/b : 0 Org Eselon III/a
: 8 Org
SMA : 37 Org I/c : 3 Org Eselon III/b
: 1 Org
D1 : 0 Org I/d : 3 Org Eselon IV/a
: 24 Org
D2 : 0 Org II/a : 10 Org Non Eselon
: 198 Org
D3 : 8 Org II/b : 5 Org
D4 : 0 Org II/c : 26 Org
S1 : 94 Org II/d : 5 Org
S2 : 86 Org III/a : 9 Org
S3 : 0 Org III/b : 39 Org
III/c : 11 Org
III/d : 35 Org
IV/a : 31 Org
IV/b : 51 Org
IV/c : 4 Org
IV/d : 0 Org
IV/e : 0 Org
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
159
Berdasarkan tabel diatas, sekitar 77,6% dukungan personil di
lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur,
Fungsional Pengawas, UPTD Tekkom, UPTD Taman Budaya, dan UPTD
Museum Mulawarman memiliki kualifikasi pendidikan S1 atau lebih.
Sedangkan untuk pejabat struktural/eselon secara keseluruhan sebanyak 34
orang dan non-eselon sebanyak 198 orang.
4.1.6 Permasalahan dan Solusi
Permasalahan dan solusi menggambarkan permasalahan yang
dihadapi dalam penerapan dan pencapaian SPM, baik permasalahan
eksternal maupun internal, dan langkah-langkah penyelesaian permasalahan
yang ditempuh. Pembangunan bidang pendidikan di Provinsi Kalimantan
Timur secara umum mengalami perkembangan kea rah yang lebih baik. Hal
tersebut ditandai dengan meningkatnya pencapaian Angka Partisipasi Murni
dan Angka Partisipasi Kasar, serta pencapaian Rata-rata Lama Sekolah
setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan.
Namun demikian, dalam penyelenggaraannya dengan perubahan yang
sangat pesat di bidang pendidikan mengakibatkan adanya permasalahan
yang harus dicarikan alternatif pemecahannya. Adapun perm asalahan yang
dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan adalah sebagai berikut:
a) Permasalahan
1. Disdikbud Prov. Kaltim melayani Pendidikan ditingkat SMA/SMK/SLB
yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur, sehingga
untuk penerapan SPM masih terkendala dengan letak geografis
seperti akses yang sulit dijangkau ke daerah ataupun sekolah-
sekolah kategori 3T (Terpencil, Tertinggal dan Terluar).
2. Untuk menjalankan Program dan Kegiatan di 10 Kabupaten/Kota se-
Provinsi Kalimantan Timur sangat diperlukan keterlibatan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang sangat banyak. Mulai dari pemerintah
baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota, satuan pendidikan,
masyarakat dan lain-lainya.
b) Solusi
1. Perlu perencanaan dan penganggaran yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan Pendidikan setiap daerah di 10 Kabupaten/Kota se-
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
160
Kalimantna Timur baik untuk Pendidik, Peserta Didik maupun Mutu
Satuan Pendidikannya.
2. Membuat kerjasama dengan melibatkan pemerintah baik ditingkat
provinsi maupun kabupaten/kota serta lembaga/organisasi
masyarakatnya lainnya yang memiliki visi sama dalam SPM
pendidikan.
4.2 Urusan Kesehatan
4.2.1 Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk Provinsi
terdiri dari 2 (dua) layanan, yaitu :
1. Pelayanan Kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi.
2. Pelayanan Kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
Provinsi (Pandemi Covid-19).
4.2.2 Target Pencapaian SPM
Target pencapaian SPM Provinsi Bidang Kesehatan meliputi :
1. Untuk indikator pelayanan kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana provinsi target pencapaiannya adalah 100%
2. Untuk indikator pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi luat
biasa Provinsi (Pandemi Covid-19) target pencapaiannya adalah 100%
Penetapan target jumlah sasaran pada tahun 2020 berdasarkan data
estimasi penduduk yang mengalami krisis kesehatan akibat berpotensi
bencana dan kondisi kejadian luar biasa Provinsi (Pandemi Covid-19) yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Adapun
target pencapaian SPM terhadap isu kesehatan dapat digambarkan pada
tabel indikator berikut berikut :
Tabel 4.5.
Target Pencapaian SPM Bidang Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
NO LAYANAN/INDIKATOR SPM SATUAN TARGET
1
Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk
Terdampak Krisis Kesehatan Akibat
Bencana dan/atau Berpotensi Bencana
Provinsi
Orang
431.657
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
161
2
Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk
Pada Kondisi Kejadian Luar Biasa
Provinsi (Pandemi Covid-19)
Orang
163.724
Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur memiliki target pada setiap jenis pelayanan dasar. Pada
Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan Akibat
Bencana dan/atau Berpotensi Bencana Provinsi, sebanyak 4631.657 orang
dan jumlah penduduk pada kondisi kejadian luar biasa Provinsi (Pandemi
Covid-19) sebanyak 163.724 Orang.
4.2.3 Realisasi
Realisasi adalah target yang dapat dicapai atau direalisasikan oleh
Pemerintahan Daerah selama 1 (satu) tahun anggaran. Berdasarkan
indikator dan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya, realisasi
pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kalimantan Timur oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Timur bisa dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.6.
Realisasi Pencapaian SPM Bidang Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
NO LAYANAN/INDIKATOR SPM REALISASI % CAPAIAN
1 Pelayanan Kesehatan bagi
Penduduk Terdampak Krisis
Kesehatan Akibat Bencana
dan/atau Berpotensi
Bencana Provinsi
Tidak Terjadi
Bencana/ Potensi
Bencana Provinsi
-
2 Pelayanan Kesehatan Bagi
Penduduk Pada Kondisi
Kejadian Luar Biasa Provinsi
(Pandemi Covid-19)
160.237 98 %
Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur memiliki realisasi pencapaian SPM Bidang Kesehatan
pada setiap jenis pelayanan dasar. Pada Pelayanan Kesehatan bagi
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
162
Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan Tidak terjadi/ atau tidak
berpotensi bencana, sedangkan Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk
Pada Kondisi Kejadian Luar Biasa Provinsi (Pandemi Covid-19)
sebanyak 160.237 Orang sehingga mendapatkan capaian sebesar
98%.
4.2.4 Alokasi Anggaran
Dalam penganggaran pada tahun 2020 difokuskan kepada
penanganan Pandemi Covid-19 yang masih belum optimal pada kegiatan
Belanja Tidak Terduga. Adapun alokasi penganggaran terkait layanan
SPM Provinsi yang ada di dinas Kesehatan adalah sebagai berikut
Tabel 4.7.
Alokasi Anggaran SPM Bidang Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No Program/Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)
Alokasi Realisasi
1 Pengadaan Alat Pelindung
diri (APD)
Penanggulangan Covid 19
17.136.655.000
16.760.050.166
2 Belanja Tidak Terduga
(BTT) 169.235.252.204 80.563.345.992
4.2.5 Dukungan Personil
Sumber daya manusia yang ikut berperan dalam upaya pencapaian
SPM oleh daerah adalah dari berbagai lintas program dan lintas sektor di
seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit,
Laboratorium Rujukan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Medis (Dokter)
2. Tenaga Paramedis (Perawat, Bidan dll)
3. Tenaga Surveilans/Epidemiolog
4. Analis Kesehatan
5. Tenaga Penyuluh Kesehatan (Promosi Kesehatan)
6. Sanitarian/Entomolog
7. Tenaga Laboratorium
4.2.6 Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan terdapat permasalahan
dalam pelaksanaannya antara lain:
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
163
a) Permasalahan
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang terbatas.
2. Kapasitas tenaga kesehatan yang kurang memadai dalam
penanggulangan KLB.
3. Keterbatasan Ruang Isolasi pada Rumah Sakit Rujukan.
4. Ketidakdisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
b) Solusi
1. Memberdayakan tenaga kesehatan yang ada pada Dinas
Keseahetan Provinsi Kaltim, Rumah Sakit dan melakukan
rekrutmen tenaga kontrak kesehatan.
2. Mengikuti pelatihan yang di selenggarakan oleh Kementrian
Kesehatan dan melakukan koordinasi dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kaltim serta lintas
sektor terkait.
3. Menyiapkan Rumah Sakit Karantina untuk isolasi mandiri yang
memanfaatkan Gedung Badan Peningkitan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Provinsi Kaltim.
4. Adanya regulasi (aturan) Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan.
4.3 Urusan Pekerjaan Umum
4.3.1 Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum untuk
Provinsi terdiri dari 2 (dua) layanan, yaitu :
1. Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota
2. Penyediaan Pelayanan Pengolahan Air Limbah Domestik Regional
Lintas Kabupaten/Kota.
4.3.2 Target Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum
Target pencapaian SPM Provinsi Bidang Pekerjaan Umum meliputi :
1. Pemenuhan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional
2. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Lintas
Kabupaten/Kota.
Target tersebut bergantung kepada besarnya GAP capaian layanan
SPAM dan SPALD oleh Seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur. Sehingga untuk menentukan target, diperlukan finalisasi
terlebih dahulu terhadap data capaian seluruh Kabupaten/Kota di Wilayah
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
164
Provinsi Kalimantan Timur. Ditargetkan pencapaian SPM ini nantinya akan
mendukung pula capaian akses air minum dan akses sanitasi secara Nasional
yang tergambar dalam RPJMN 2020-2024 sebagai berikut :
Tabel 4.8.
Target Capaian Air Minum dan Sanitasi Nasional dan Daerah
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020-2024
No Kegiatan Target Nasional 2024 Target Daerah 2024
1. Akses Air Minum Layak 100 % 100 %
2. Akses Air Minum Aman 15 % 15 %
2. Akses Air Limbah Layak 90 % 100 %
3. Akses Air Limbah Aman 15 % 13 %
4.3.3 Realisasi
Adapun capaian pemenuhan SPM Provinsi bidang Pekerjaan Umum
meliputi Pemenuhan Akses Air Minum dan Akses Air Limbah ialah sebagai
berikut :
1. Provinsi Kalimantan Timur hingga saat ini belum memiliki SPAM (Sistem
Penyediaan Air Minum) Regional dan SPAL (Sistem Pengelolaan Air
Limbah) Regional.
2. Berdasarkan Point 1 diatas, maka pencapaian kinerja Penyelenggaraan
SPM Bidang Pekerjaan Umum pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur saat ini dapat dikatakan
100%, karena belum memiliki tanggung jawab pemenuhan Capaian
SPAM/SPALD melalui penyelenggaraan SPAM/SPAL Regional (Sesuai
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 100 Tahun 2018).
Sementara itu, Pengampu SPM Provinsi Bidang Pekerjaan Umum juga
melakukan perhitungan rekapitulasi SPM Kabupaten/Kota, sebagai bagian dari
proses penentuan dan pencapaian target SPM Provinsi. Rekapitulasi data
SPM ini capaian SPAM dan SPALD pada 3 Kota dan 7 Kabupaten di wilayah
Provinsi Kalimantan Timur, yakni sebagai berikut :
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
165
Tabel 4.9.
Realisasi Capaian SPM Air Minum Bidang Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Timur 2020
No.
Kabupaten/Kota
JUMLAH PENDUDUK
PENDUDUK TERLAYANI
Cakupan
Pelayanan
(%)
Kota
1 Samarinda 953.406 696.274 73,03
2 Balikpapan 649.406 517.980 79.72
3 Bontang 181.618 177.920 93,77
Kabupaten
4 Paser 269.453 171.684 63,72
5 Penajam Paser Utara
172.563 53.301 30,89
6 Kutai Timur 398.296 161.720 40,60
7 Kutai Kartanegara 676.657 351.163 51,90
8 Kutai Barat 165.850 81.211 48,97
9 Berau 144.687 90.059 53,87
10 Mahakam Ulu 30.321 4.111 13,56
Total Cakupan Administrasi 3.673.115 2.325.449 64,53
Total Cakupan Teknis 69,56 Sumber : Data Perhitungan Dokumen RISPAM Provinsi Kalimantan Timur, 2020
Tabel 4.10.
Realisasi Capaian SPM Air Limbah Bidang Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No.
Kabupaten/Kota
JUMLAH PENDUDUK
PENDUDUK TERLAYANI
Cakupan Pelayanan
(%)
Kota
1 Samarinda 953.406 953.406 100
2 Balikpapan 649.406 622.975 95,93
3 Bontang 181.618 181.618 100
Kabupaten
4 Paser 269.453 233.373 86,61
5 Penajam Paser Utara
172.563 158.240 91,70
6 Kutai Timur 398.296 359.462 90,25
7 Kutai Kartanegara 676.657 459.314 67,88
8 Kutai Barat 165.850 131.469 79,27
9 Berau 144.687 122.636 84,76
10 Mahakam Ulu 30.321 27.210 89,74
Total Cakupan Administrasi 3.673.115 3.046.114 82,93
Sumber : Analisa Data Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman DPUPR Kaltim, 2020
Adapun data diatas masih bersifat capaian sementara, dan akan
direview kembali bersamaan dengan masuknya data matrik tabel SPM air
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
166
minum dan air limbah, yang saat ini masih dalam proses pengumpulan dan
validasi data oleh masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan
Timur.
4.3.4 Alokasi Anggaran
Sebagai upaya penerapan dan pemenuhan SPM Provinsi Bidang
Pekerjaan Umum, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
mengalokasikan Anggaran melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat, serta kerjasama lain dari berbagai lintas
instansi yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, yakni sebagai berikut :
Tabel 4.11.
Penerapan Alokasi Anggaran SPM Bidang Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No
Program/Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rp)
Alokasi Realisasi
1. Pembinaan Penerapan SPM Kab/Kota 150.000.000,00
80.000.000,00
(Akibat Pemotongan
Anggaran Covid 19)
2. Workshop Pelatihan Bidang
Air Minum Dan Penyehatan
Lingkungan
200.000.000,00
90.000.000,00
(Akibat Pemotongan
Anggaran Covid 19)
3. Pemutakhiran Dokumen
Rispam Provinsi Kalimantan
Timur
100.000.000,00 100.000.000,00
Sumber : Analisa Data Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman DPUPR Kaltim, 2020
4.3.5 Dukungan Personil
Dukungan personil dalam penerapan SPM Bidang Pekerjaan Umum
Provins Kalimantan Timur, maka akan dibentuk Tim Penerapan SPM PU,
dengan Draft SK Tim sebagaimana terlampir sebagai berikut :
1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
2) Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
3) Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang
dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
4) Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
5) Kepala Sub Bagian Perencanaan Program Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
167
6) Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
7) Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
8) Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang
dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
9) Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi Karya Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
10) Kepala Seksi Perencanaan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan
Timur.
11) Kepala Seksi Tata Bangunan & Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi
Kalimantan Timur.
12) Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman Bidang Cipta
Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
13) Staff Teknis Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
4.3.6 Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan SPM Bidang Pekerjaan Umum Provinsi
Kalimantan Timur selama Tahun 2020 terdapat masalah dalam
pelaksanaannya antara lain :
a) Permasalahan
1. Masih kurangnya pemahaman perangkat daerah terhadap Standar
Pelayanan Minimal. Hal ini berimbas pada tidak sepenuhnya program
dan kegiatan dalam rangka pencapaian SPM dapat termuat dalam
dokumen perencanaan Pemerintah Daerah maupun Perangkat
Daerah.
2. Penerapan SPM perlu didukung oleh Pemerintah Daerah baik dari
sisi kebijakan (regulasi/peraturan) dan dukungan anggaran terutama
untuk koordinasi dan pelaporan (penyediaan data).
3. Hingga tahun 2020, Provinsi Kalimantan Timur belum memiliki SPAM
dan SPALD Regional dikarenakan beberapa alasan teknis dan non
teknis, yakni :
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
168
a. Dokumen Perencanaan RISPAM Provinsi baru saja disahkan pada
akhir tahun 2019, sehingga implementasinya belum dimulai pada
tahun 2019, dan ditargetkan akan dilaksanakan mulai tahun 2021.
b. Belum adanya Dokumen Perencanaan SPAL Regional.
c. Implementasi pembangunan SPAM dan SPALD Regional di
Provinsi Kalimantan Timur terkendala oleh Kondisi Geografis dan
Topografi antar Kabupaten/Kota yang memiliki elevasi wilayah
yang sangat variatif, administrasi antar Kabupaten/Kota yang
dibatasi dengan zona bufferzone berupa hutan, lembah dan
pegunungan. Segingga kedua hal tersebut kemudian mempersulit
penyelenggaraan SPAM dan SPALD secara Regional Lintas
Kabupaten/Kota. (Dalam artian kelayakannya dipertanyakan)
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang belum berorientasi terhadap
penerapan SPM Provinsi.
5. Ketersediaan data belum optimal yang dipengaruhi oleh kesulitan
mendapatkan data/laporan SPM dari perangkat daerah terkait
(Kabupaten/Kota dan Level Provinsi). Akibatnya terjadi keterlambatan
dalam analisis data dan pelaporan tidak tepat waktu sesuai yang
diharapkan.
b) Solusi
Selanjutnya sebagai upaya penyelesaian permasalahan
penerapan SPM tersebut diatas, maka dilakukan langkah dan tindakan
sebagai berikut :
1. Melakukan sosialisasi dan pembinaan penerapan SPM kepada
Kabupaten/Kota.
2. Melakukan advokasi Internal Instansi Dinas PUPR-PERA dalam
prioritas penerapan SPM.
3. Membentuk UPT SPAM Regional sebagai Operator Pelaksanaan
SPAM Regional.
4. Menyusun Dokumen RISPALD Provinsi sebagai upaya awal rencana
penyelenggaraan SPALD Regional.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
169
4.4 Bidang Urusan Perumahan Rakyat
4.4.1. Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan Rakyat untuk
Provinsi terdiri dari 2 (dua) layanan, yaitu :
1. Peyediaan dan Rehabilitasi Rumah Layak Huni bagi Korban Bencana
2. Penyediaan Rumah Layak Huni bagi masyarakat yang terkena
Relokasi Program Pemerintah Daerah Provinsi
4.4.2. Target Pencapaian SPM oleh Daerah
Penetapan target terbagi menjadi dua, yaitu Target Capaian Nasional
dan Target Capaian Daerah yang dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.12.
Terget Pencapaian SPM Bidang Perumahan Rakyat
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No
Jenis
Pelayanan Dasar Indikator Pencapaian Target
1 Peyediaan dan
Rehabilitasi Rumah
Layak Huni bagi Korban
Bencana
Program berkaitan
dengan Penyediaan dan
Rehabilitasi Rumah layak
huni bagi korban bencana
100 %
2
Penyediaan Rumah
Layak Huni bagi
masyarakat yang terkena
Relokasi Program
Pemerintah Daerah
Provinsi
Program berkaitan
dengan Penyediaan
Rumah Layak Huni bagi
masyarakat yang terkena
Relokasi Program
Pemerintah Daerah
Provinsi
100 %
Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas PUPR & PERA Provinsi
Kalimantan Timur memiliki target pada setiap jenis pelayanan dasar Bidang
Perumahan dan Pemukiman. Pada Peyediaan dan Rehabilitasi Rumah
Layak Huni bagi Korban Bencana memiliki target 100% dan Penyediaan
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
170
Rumah Layak Huni bagi masyarakat yang terkena Relokasi Program
Pemerintah Daerah Provinsi juga memiliki target 100%.
4.4.3 Realisasi
Berdasarkan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya,
realisasi pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal
bidang Perumahan Rakyat di Kalimantan Timur oleh Dinas PUPR &
PERA Bidang Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalimantan Timur,
bisa dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.13.
Realisasi Pencapain SPM Bidang Perumahan Rakyat
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No
Jenis
Pelayanan Dasar Indikator Pencapaian Realisasi
1 Peyediaan dan
Rehabilitasi Rumah Layak
Huni bagi Korban Bencana
Program berkaitan
dengan Penyediaan dan
Rehabilitasi Rumah
layak huni bagi korban
bencana
NA
2
Penyediaan Rumah Layak
Huni bagi masyarakat
yang terkena Relokasi
Program Pemerintah
Daerah Provinsi
Program berkaitan
dengan Penyediaan
Rumah Layak Huni bagi
masyarakat yang
terkena Relokasi
Program Pemerintah
Daerah Provinsi
33.33%
Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas PUPR & PERA Bidang
Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalimantan Timur memiliki capaian
pada setiap jenis pelayanan dasar. pada Peyediaan dan Rehabilitasi
Rumah Layak Huni bagi Korban Bencana terdapat 0 dan mendapatkan
capaian sebesar 0%, sedangkan Rumah Layak Huni bagi masyarakat
yang terkena Relokasi Program Pemerintah Daerah Provinsi sebesar
33.33 %.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
171
4.4.4 Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran penerapan Standar Pelayanan Minimal bidang
Perumahan Rakyat oleh Dinas PUPR & PERA Bidang Perumahan dan
Permukiman Provinsi Kalimantan Timur mengacu pada tetapan Anggaran
Per-Program dan Kegiatan ditahun 2020, dimana dana APBD Murni dan
APBD Perubahan dialokasikan sebesar Rp 43.276.355.181,25,-. Dana
APBD tersebut meliputi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Adapun alokasi anggaran terhadap isu SPM bidang Perumahan Rakyat
dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.14.
Realisasi Anggaran Penerepan SPM Bidang Perumahan Rakyat
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No. Program/Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)
Alokasi Realisasi
1. Pembangunan Rumah Layak & Prasarana Sarana dan Utilitas
36.729.313.200,00 -
2. Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Kumuh
10.000.542.431,25 -
3. Identifikasi Kawasan Potensial Perumahan dan Permukiman Untuk Relokasi di Prov. Kaltim
400.000.000,00 362.989.000,00
4. Identifikasi Kawasan Strategis
Provinsi & Kawasan Lintas Batas
Kab/Kota di Prov. Kaltim
600.000.000,00 516.153.000,00
5. Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perumahan dan
Permukiman
239.700.450,00 228.151.000,00
6. Perencanaan & Pengawasan
Pembangunan Perumahan dan
Kawasan Kumuh
6.889.600.000,00 -
7. Koordinasi Bidang Bidang SPM
Perumahan 10 Kabupaten/Kota
se-Kaltim Tahun 2020 (ABT)
100.000.000,00 99.998.000,00
4.4.5 Dukungan Personil
Dukungan personil pada Dinas PUPR & PERA khususnya di Bidang
Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalimantan Timur dalam
penerapan Standar Pelayanan Minimal bidang Perumahan Rakyat.
Adapun kondisi Sumber Daya Manusia yang ada adalah sebagai berikut:
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
172
Tabel 4.15.
Jumlah Dukungan Personil di Lingkungan Bidang Perkim
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No Jumlah
Pegawai
Kualifikasi
Pendidikan
Pangkat /
Golongan Pejabat Struktural
1 26 Org SD : 0 Org I/a : 0 Org Eselon II/a : 0 Org
SMP : 1 Org I/b : 0 Org Eselon III/a : 0 Org
SMA : 8 Org I/c : 0 Org Eselon III/b : 1 Org
D1 : 0 Org I/d : 0 Org Eselon IV/a : 3 Org
D2 : 0 Org II/a : 4 Org Non Eselon : 22 Org
D3 : 1 Org II/b : 1 Org
D4 : 0 Org II/c : 2 Org
S1 : 13 Org II/d : 0 Org
S2 : 3 Org III/a : 3 Org
S3 : 0 Org III/b : 6 Org
III/c : 2 Org
III/d : 4 Org
IV/a : 3 Org
IV/b : 1 Org
IV/c : 0 Org
IV/d : 0 Org
IV/e : 0 Org
Berdasarkan tabel diatas, sekitar 86,36% dukungan personil di
lingkungan Bidang Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalimantan
Timur memiliki kualifikasi pendidikan S1 atau lebih. Sedangkan untuk
pejabat struktural/eselon secara keseluruhan sebanyak 4 orang dan non-
eselon sebanyak 22 orang.
4.4.6 Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan SPM Bidang Perumahan Rakyat Provinsi
Kalimantan Timur selama Tahun 2020 terdapat masalah dalam
pelaksanaannya antara lain :
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
173
a) Permasalahan
1. Keterbatasan anggaran dalam mendukung kemampuan daerah
sebagai penyelenggara utama SPM.
2. Pemerintah Daerah merasa kegiatan yang harus dilakukan hanya
sebatas 2 layanan di SPM saja, sehingga jika tidak ada kejadian
bencana atau relokasi dianggap tidak ada kegiatan.
3. Permasalahan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat,
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
4. Kesulitan pemerintah daerah dalam perhitungan capaian dan
pelaporan ketika tidak ada kejadian bencana.
b) Solusi
1. Dapat memanfaatkan sumber pendanaan selain APBD, misalnya
DAK, bantuan APBN, CSR dan sebagainya.
2. SPM merupakan kegiatan minimal yang wajib dilaksanakan dan
diprioritaskan oleh pemerintah daerah sebelum kegiatan lainnya.
3. Pelaksanaan SPM bencana sesuai dengan SK penetapan bencana
provinsi/kab/kota, penetapan program pemerintah provinsi/kab/kota
berdasarkan cakupan wilayahnya.
4. Bila tidak terjadi bencana atau jika belum memprogramkan relokasi,
capaian tidak dihitung atau N/A tetapi dilaporkan kendala
permasalahan, data – data dukung hasil pendataan.
5. Perlunya ada masukan kepada tim anggaran bahwa alokasi
anggaran bidang perumahan dan kawasan permukiman harus masuk
dalam belanja urusan wajib, sehingga alokasi anggaran bidang
perumahan dan kawasan permukiman menjadi wajib dan mengikat.
4.5 Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
4.5.1 Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan Masyarakat untuk Provinsi terdiri dari 1 (satu)
layanan, yaitu Pelayanan Ketentraman dan Ketertiban Umum.
4.5.2 Target Pencapaian SPM oleh Daerah
Target pencapaian SPM Penyelenggaraan Ketenteraman dan
ketertiban masyarakat dapat dilihat dalam tabel indikator sebagai berikut :
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
174
Tabel 4.16.
Target Pencapaian SPM di Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Kalimantan Timur memiliki target pada setiap jenis pelayanan dasar
Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
memiliki target sebanyak 47 dokumen Penyelenggaraan penegakkan produk
hukum daerah provinsi Kaltim, 244 dokumen Penyelenggaraan
ketentraman umum dan ketertiban masyarakat, 34 dokumen
Penyelenggaraan perlindungan masyarakat, 50 dokumen Penyelenggaraan
penanganan bencana pemadaman kebakaran.
4.5.3 Realisasi
Berdasarkan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya,
realisasi pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal
bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat di
Kalimantan Timur oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalimantan
Timur, bisa dilihat dari tabel berikut :
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Satuan Target
Cakupan Target Fisik
1 Penyelenggaraan
penegakkan produk
hukum daerah provinsi
Kaltim.
Cakupan Penegakkan Perda dan Perkada
%
85%
47
Dokumen
2 Penyelenggaraan
ketentraman umum
dan ketertiban
masyarakat
Cakupan
penyelenggaraan
ketentraman umum
dan ketertiban masyarakat
%
83%
244
Dokumen
3 Penyelenggaraan
perlindungan
masyarakat
Cakupan
penyelenggaraan
perlindungan masyarakat
%
83%
34
Dokumen
4 Penyelenggaraan
penanganan bencana
pemadaman
kebakaran
penanganan
bencana
pemadaman kebakaran
%
70%
50
Dokumen
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
175
Tabel 4.17.
Realisasi SPM di Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Paraja
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
B
Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Kalimantan Timur Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat di Kalimantan Timur memiliki capaian realisasi
sebanyak 78,72% Penyelenggaraan penegakkan produk hukum daerah
provinsi Kaltim, 35,37% Penyelenggaraan ketentraman umum dan
ketertiban masyarakat, 78,26% Penyelenggaraan perlindungan
masyarakat, dan 99,99% Penyelenggaraan penanganan bencana
pemadaman kebakaran.
4.5.4 Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat oleh Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Kalimantan Timur mengacu pada tetapan
Anggaran Per-Program dan Kegiatan ditahun 2020, dimana dana APBD
Murni dan APBD Perubahan dialokasikan sebesar Rp 1.582.0857.900,00,-.
Adapun alokasi anggaran terhadap isu SPM Bidang Bidang Ketentraman,
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Realisasi
Fisik Realisasi
Target
1 Penyelenggaraan
penegakkan
produk hukum
daerah provinsi
Kaltim.
Cakupan Penegakkan Perda dan Perkada
%
47
Dokumen
78,72%
2 Penyelenggaraa
n ketentraman
umum dan
ketertiban
masyarakat
Cakupan
penyelenggaraan
ketentraman
umum dan
ketertiban masyarakat
%
132
Dokumen
35,37%
3 Penyelenggaraan
perlindungan
masyarakat
Cakupan
penyelenggaraan
perlindungan masyarakat
%
34
Dokumen
78,26 %
4 Penyelenggaraan
penanganan
bencana
pemadaman
kebakaran
penanganan
bencana
pemadaman kebakaran
%
45
Dokumen
99,99%
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
176
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat dapat digambarkan pada
tabel berikut :
Tabel 4.18.
Alokasi Anggaran SPM di Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Paraja
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
4.5.5 Dukungan Personil
Dukungan personil pada Satuan Polisi Pamong Paraja Provinsi Kalimantan
Timur dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat. Adapun kondisi Sumber Daya
Manusia yang ada adalah sebagai berikut :
Tabel 4.19.
Jumlah Dukungan Personil Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
No Jumlah
Pegawai
Kualifikasi
Pendidikan
Pangkat /
Golongan Pejabat Struktural
1 171 Org SD : 0 Org I/a : 0 Org Eselon II/a : 1 Org
SMP : 2 Org I/b : 0 Org Eselon III/a : 1 Org
SMA : 131 Org I/c : 0 Org Eselon III/b : 0 Org
D1 : 0 Org I/d : 1 Org Eselon IV/a : 9 Org
D2 : 0 Org II/a : 0 Org Non Eselon : 10 Org
No Program/Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)
Alokasi Realisasi
1
Penyelenggaraan penegakkan
produk hukum daerah
provinsi Kaltim.
370.447.500 339.056.200
2
Penyelenggaraan
ketentraman umum dan
ketertiban masyarakat
508.220.000 497.488.269
3 Penyelenggaraan
perlindungan masyarakat 269.920.000 247.962.800
4
Penyelenggaraan penanganan
bencana pemadaman
kebakaran
433.500.400 433.437.687
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
177
No Jumlah
Pegawai
Kualifikasi
Pendidikan
Pangkat /
Golongan Pejabat Struktural
D3 : 3 Org II/b : 5 Org
D4 : 0 Org II/c : 24 Org
S1 : 31 Org II/d : 15 Org
S2 : 5 Org III/a : 3 Org
S3 : 0 Org III/b : 10 Org
III/c : 0 Org
III/d : 6 Org
IV/a : 6 Org
IV/b : 0 Org
IV/c : 1 Org
IV/d : 0 Org
IV/e : 0 Org
4.5.6 Permasalahan dan Solusi
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penerapan dan
pencapaian SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat antara lain :
a) Permasalahan
1. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi.
2. Terbatasnya anggaran kegiatan operasional maupun pelaksanaan
penindakan pelanggaran PERDA.
3. Lemahnya fungsi koordinasi dan sinergi antara dinas/ instansi
terkait.
b) Solusi
1. Mengusulkan penambahan anggaran ke Pemerintah Daerah dalam
upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelaksanaan
tugas operasional
2. Mengusulkan penambahan anggaran untuk kebutuhan operasional
lapangan;
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
178
3. Meningkatkan kerjasama yang intensif dengan berbagai pihak guna
mengoptimalkan penyelenggaraan ketertiban umum dan
Ketenteraman masyarakat.
4.6 Urusan Sosial
4.6.1 Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial untuk Provinsi terdiri
dari 5 (lima) atas :
1. Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang Disabilitas Telantar di dalam
Panti Sosial;
2. Rehabilitasi Sosial dasar Anak Telantar di dalam Panti Sosial;
3. Rehabilitasi Sosial dasar Lanjut Usia Telantar di dalam Panti Sosial;
4. Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial khususnya Gelandangan dan
Pengemis di dalam Panti Sosial; dan
5. Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Saat dan Setelah Tanggap
Darurat Bencana bagi Korban Bencana daerah provinsi.
4.6.2 Target Pencapaian SPM oleh Daerah
Target pencapaian SPM Provinsi Bidang Sosial meliputi 2 (dua)
Program, yaitu :
1. Program Rehabilitasi Sosial;
2. Program Perlindungan Jaminan Sosial.
Penetapan target jumlah sasaran pada tahun 2020 berdasarkan data
estimasi penduduk yang mengalami masalah rehabilitasi sosial dan
perlindungan jaminan sosial yang ditetapkan oleh Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Timur. Adapun target pencapaian SPM terhadap masalah
sosial dapat digambarkan pada tabel indikator berikut berikut :
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
179
Tabel 4.20.
Target Pencapaian SPM di Bidang Sosial Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
A. PROGRAM REHABILITASI SOSIAL
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
POPULASI
1
Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Telantar Di Dalam Panti
Terpenuhinya kebutuhan dasar penyandang disabilitas telantar di dalam panti
- Orang
2
Rehabilitasi Sosial Dasar Anak Telantar Di Dalam Panti
Terpenuhinya kebutuhan dasar Anak Telantar di dalam panti
160 Orang
3
Rehabilitasi Sosial Dasar Lanjut Usia Telantar Di Dalam Panti
Terpenuhinya kebutuhan dasar lanjut usia telantar di dalam panti
110 Orang
4
Rehabilitasi Sosial Dasar Gelandangan Dan Pengemis Di Dalam Panti
Terpenuhinya kebutuhan dasar Gelandangan dan Pengemis di dalam panti
- Orang
B. PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL
5
Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial
Terpenuhinya kebutuhan dasar Korban Bencana alam dan sosial provinsi
95.000 Orang
Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Timur memiliki target pada setiap jenis pelayanan dasar Bidang
Sosial, target Setandar Pelayanan Minimal yang menjadi target ialah
Terpenuhinya kebutuhan dasar penyandang disabilitas telantar di dalam panti
sebanyak 0 orang, Terpenuhinya kebutuhan dasar Anak telantar di dalam panti
sebanyak 160 orang, Terpenuhinya kebutuhan dasar lanjut usia telantar di dalam
panti sebanyak 110 orang, Terpenuhinya kebutuhan dasar Gelandangan dan
Pengemis di dalam panti sebanyak 0 orang dan Terpenuhinya kebutuhan dasar
Korban Bencana alam dan sosial provinsi sebanyak 95.000 orang
4.6.3 Realisasi
Berdasarkan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya,
realisasi pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal
Bidang Sosial di Kalimantan Timur oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan
Timur, bisa dilihat dari tabel berikut :
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
180
Tabel 4.21.
Realisasi SPM di Bidang Sosial Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
e
r
d
a
Berdasarkan Tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Timur Bidang Sosial di Kalimantan Timur memiliki capaian
realisasi sebanyak 91,72% Rehabilitasi Sosial Dasar Anak Terlantar di
dalam panti, 96,57% Rehabilitasi Sosial Dasar Lanjut Usia Terlantar di
dalam panti, dan 94,48% Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat
dan setelah tanggap dadurat bencana bagi Korban Bencana daerah
provinsi
4.6.4 Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Sosial oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur mengacu pada tetapan
No Jenis Pelayanan
Dasar
Layanan
Sosial yang
diterima
Jumlah
Sasaran Realisasi %
1 Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas di dalam panti
Kebutuhan Dasar
- - -
2 Rehabilitasi Sosial Dasar Anak Terlantar di dalam panti
Kebutuhan Dasar
160 orang 92 orang 91,72
3 Rehabilitasi Sosial Dasar Lanjut Usia Terlantar di dalam panti
Kebutuhan Dasar
110 orang
107 orang 96,57
No Jenis Pelayanan
Dasar
Layanan
Sosial yang
diterima
Jumlah
Sasaran Realisasi %
4 Rehabilitasi Sosial Dasar Tuna Sosial khususnya Gelandangan dan Pengemis di dalam panti
Kebutuhan Dasar
- - -
5 Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah tanggap dadurat bencana bagi Korban Bencana daerah provinsi
Kebutuhan Dasar
95000 orang
90250 orang
94,48
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
181
Anggaran APBD dan APBN dengan jumlah anggaran yang dipergunakan
pada tahun 2020 untuk penerapan dan pencapaian SPM sebesar
Rp. 16,810,264,312 yang berasal dari anggaran APBD sebesar
Rp. 14,041,118,312 dan anggaran APBN sebesar Rp. 2,769,146,000
dengan rincian dibawah ini. Adapun alokasi anggaran terhadap isu SPM
Bidang Sosial dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.22.
Alokasi Anggaran Bidang Sosial
oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
4.6.5 Dukungan Personil
Dalam melaksanakan penerapan dan pencapaian SPM Bidang Sosial
di Provinsi Kalimantan Timur dalam hal ini Dinas sosial Provinsi Kalimantan
Timur sebagai pelaksana berasal dari personil PNS, Jabatan Fungsional,
non-PNS dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) seperti yang
tercantum pada table dibawah ini :
Tabel 4.23.
Pegawai Negeri Sipil Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur
Jabatan
Jenis Kelamin Golongan Pendidikan
Laki-Laki Perempuan IV III II I Pasca
Sarjana Sarjana Dipl SLTA SLTP SD
Kepala Dinas 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Sekretaris 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
No. Program/Kegiatan/Sasaran
Alokasi Anggaran (Rp)
Alokasi Realisasi
1.
Rehabilitasi Sosial Dasar
Penyandang Disabilitas
Telantar Di Dalam Panti
-
2. Rehabilitasi Sosial Dasar Anak
Telantar Di Dalam Panti 7,795,838,852 7,169,704,161
3. Rehabilitasi Sosial Dasar
Lanjut Usia Telantar Di Dalam
Panti 5,492,109,460 5,303,745,444
4. Rehabilitasi Sosial Dasar
Gelandangan Dan Pengemis
Di Dalam Panti
-
-
5. Perlindungan Sosial Korban
Bencana Alam Dan Sosial 753,170,000 711,625,470
6. Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial 2,769,146,000 2,764,842,701
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
182
Jabatan
Jenis Kelamin Golongan Pendidikan
Laki-Laki Perempuan IV III II I Pasca
Sarjana Sarjana Dipl SLTA SLTP SD
Kepala Bidang
dan Kepala
Panti
6 4 7 3 0 0 7 3 0 0 0 0
Kepala Seksi 20 8 6 22 0 0 6 22 0 0 0 0
Staff PNS 102 51 0 74 66 13 1 51 5 81 8 7
Honorer / PTT 85 58 0 0 0 0 1 52 7 76 3 4
Jumlah PNS 122 58 16 85 66 13 16 62 5 80 8 9
Jumlah Honorer/PTT
85 58 0 0 0 0 1 52 7 76 3 4
Jumlah PNS + Honorer
/ PTT
207 116 16 85 66 13 17 114 12 156 11 13
JUMLAH
KESELURUAHAN 323 180 323
Tabel 4.24.
Jabatan Fungsional Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur
No
Jenis PSKS
Jumlah Anggota
(Orang)
1. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 1.007
2. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
103
3. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)
55
4. Karang Taruna 72
5. Forum CSR Kesejahteraan Sosial 62
Tabel 4.25.
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur
No
Jabatan Fungsional Terterntu
Jenis Kelamin Jumlah
Pria Wanita
1 Pekerja Sosial 4 2 6
2 Penyuluh Sosial 2 2 4
3 Perawat 0 3 3
Jumlah 6 8 13
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
183
4.6.6 Pemasalahan dan Solusi
a) Permasalahan :
Secara umum kendala dan permasalahan yang dihadapi Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Timur dalam mengimplementasikan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) antara lain:
1. Provinsi Kalimantan Timur Belum terdapat panti sosial pemerintah untuk
menampung Penyandang Disabilitas Terlantar.
2. Provinsi Kalimantan Timur Belum terdapat panti sosial pemerintah untuk
menampung Gelandangan Dan Pengemis Terlantar.
3. Kurangnya aparatur pekerja sosial di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan
Timur.
4. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Tentang Perencanaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial Tahun
2020–2022 belum disahkan (pergub masih dalam bentuk
rancangan/draft).
b) Solusi :
Adapun pemecahan masalah yang dapat diambil untuk mengatasi
permasalahan tersebut diatas diatas adalah :
1. Pada tahun 2021 melalui Bidang Pelayanan & Rehabilitasi Sosial
membuat kajian akademik sebagai landasan pembentukan peraturan
Gubernur tentang SOTK pendirian Panti Disabilitas & Panti
Gelandangan dan Pengemis;
2. Mengoptimalkan anggaran berdasarkan program-program skala
prioritas.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melaksanakan
serta mengikut sertakan pegawai yang ada dilingkup dinas sosial Prov.
Kalimantan Timur pada setiap kegiatan pelatihan/diklat baik ditingkat
daerah maupun nasional.
4. Melaksanakan kegiatan sosialisasi SPM bagi instansi sosial
se-Kalimantan Timur guna mempercepat penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) tingkat Kab/Kota.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
184
4.7 Program dan Kegiatan
4.7.1 Urusan Pendidikan
Program dan kegiatan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2020 sebagaimana Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2020 :
1. Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya
Masyarakat dengan kegiatan Peningkatan Pendidikan dan
Pengembangan SDM Melalui Beasiswa
2. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pendidikan dengan
kegiatan :
1) Pemberian beasiswa bagi siswa miskin (SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB, SMA/SMK/MA.
2) Pemberian Beasiswa bagi Mahasiswa miskin di Perguruan Tinggi.
3. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
kegiatan :
1) Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi.
2) Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan
bagi pendidik dan tenaga Pendidikan.
3) Pelatihan Bagi Pendidik untuk Memenuhi Standar Kompetensi
(Kegiatan Kualifikasi Pendidikan Guru).
4. Program Pendidikan Luar Biasa Program Pendidikan Luar Biasa
Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas dengan kegiatan :
1) Rehabilitasi Prasarana Belajar SLB (DAK)
2) Pembangunan Prasarana Belajar SLB (DAK).
3) Pengadaan Sarana Belajar SLB (DAK).
4) Pembinaan minat, bakan dan kreativitas siswa.
5) Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan SDM Melalui Beasiswa.
5. Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas dengan kegiatan :
1) Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.
2) Pemberian Penghargaan Bagi Siswa Berprestasi.
3) Lomba dan Pertandingan Tingkat SMA.
4) Pengadaan Meubelair.
5) Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa.
6) Pembangunan Prasarana Belajar SMA.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
185
7) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah Nasional/BOSNAS
(DAK).
8) Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Sekolah.
9) Pembangunan Pagar Sekolah.
10) Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA (DAK).
11) Pembangunan Prasarana Belajar SMA (DAK)
12) Pengadaan Sarana Belajar SMA (DAK)
13) Pembangunan Rumah Dinas Guru dan Asrama Siswa SMA
(Afirmasi) (DAK)
6. Program Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruaan dengan kegiatan :
1) Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai Informasi Pendidikan
Menengah
2) Pembangunan dan Rehab Gedung Sekolah.
3) Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan.
4) Pembangunan Ruang Praktikum Sekolah Menengah Kejuruan.
5) Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) Beserta Perabotnya
(DAK)
6) Pengadaan Peralatan Praktik Utama/Praktik Produksi (DAK)
7) Pembangunan toilet (jamban) beserta sanitasinya (DAK)
8) Rehabilitasi ruang belajar dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya (DAK)
9) Rehabilitasi toilet (jamban) dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya.
4.7.2 Urusan Kesehatan
Program dan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2020 sebagaimana Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat
Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran
2020. Dalam konteks pandemi COVID-19, menemukan, menguji, dan
mengisolasi kasus, pelacakan kasus dan karantina tetap menjadi langkah
utama dalam semua tahap respons. Demikian pula langkah-langkah untuk
memastikan perlindungan terhadap petugas kesehatan dan kelompok
rentan harus dipertahankan. Tergantung pada tingkat risiko, tindakan lain
seperti kegiatan di masyarakat, pembatasan pengumpulan massal, dan
langkah-langkah untuk mengurangi risiko terhadap paparan virus.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
186
Kegiatan penemuan kasus di wilayah dapat dilakukan di fasyankes
maupun di masyarakat. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan adanya
seseorang yang terindikasi COVID-19 yang harus segera direspon. Bentuk
respon berupa verifikasi, notifikasi, rujukan kasus dan respon
penanggulangan. Bentuk kegiatan verifikasi adalah penyelidikan
epidemiologi. Secara umum, penemuan kasus di wilayah dilakukan melalui
peningkatan kegiatan surveilans Influenza Like Illness (ILI) di fasilitas
kesehatan tingkat pertama, kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan
kesehatan dan laporan yang bersumber dari masyarakat. Adapun kegiatan
sebagai berikut :
1. Penemuan kasus baik di pintu masuk maupun wilayah.
2. Manajemen kesehatan masyarakat
Apabila menemukan kasus suspek maka dilakukan tata laksana sesuai
pedoman yakni :
Dilakukan isolasi sesuai dengan kriteria sebagaimana berikut :
a) Isolasi dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai kasus suspek.
Isolasi dapat dihentikan apabila telah memenuhi kriteria discarded.
Dalam bentuk pemeriksaan suhu tubuh dan skrining gejala harian.
Pada suspek yang melakukan isolasi mandiri di rumah, pemantauan
dilakukan oleh petugas Puskesmas dan berkoordinasi dengan dinas
kesehatan setempat. Pemantauan dapat dihentikan apabila hasil
pemeriksaan RT-PCR selama 2 hari berturut-turut dengan selang
waktu 224 jam menunjukkan hasil negatif.
b) Pengambilan spesimen untuk penegakan diagnosis.
Hasil penelusuran kontak erat di masyarakat dan fasyankes. Kontak
dapat terjadi pada keluarga atau rumah tangga, petugas kesehatan di
lingkungan rumah sakit, ruang kelas, tempat kerja dan sebagainya.
c) Pemantauan sejak mulai munculnya gejala.
Pemantauan terhadap suspek dilakukan berkala selama menunggu
hasil pemeriksaan laboratorium. Pemantauan dapat melalui telepon
atau melalui kunjungan secara berkala (harian) dan dicatat pada
formulir pemantauan harian.
d) Komunikasi risiko
Petugas kesehatan memberikan komunikasi risiko pada kasus
termasuk kontak eratnya berupa informasi mengenai COVID-19,
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
187
pencegahan penularan, tatalaksana lanjut jika terjadi perburukan, dan
lain-lain. Suspek yang melakukan isolasi mandiri harus melakukan
kegiatan sesuai dengan protokol isolasi mandiri
3. Penyelidikan epidemiologi
Penyelidikan epidemiotogi dilakukan sejak seseorang dinyatakan
sebagai suspek, termasuk dalam mengidentifikasi kontak erat.
4. Pelacakan kontak erat
5. Penilaian resiko
6. Pencatatan, pelaporan, distribusi data dan informasi Program
Standarisasi
4.7.3 Urusan Pekerjaan Umum
Program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 sebagaimana
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan
Timur Tahun Anggaran 2020 yaitu Program Pengelolaan Sumber Daya Air
dengan kegiatan Pembangunan Prasarana Air Baku, pengendali banjir dan
pengaman pantai dan Perencanaan, pengawasan dan pengelolaan sumber
daya air.
4.7.4 Urusan Perumahan Rakyat
Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian
SPM pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 adalah Program
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan kegiatan :
1) Pembangunan Rumah Layak dan Prasarana, Sarana dan Utilitas
2) Pembangunan Sarana dan Prasaran Kawasan Kumuh
3) Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Kumuh
4.7.5 Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat
Program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2020 sebagaimana Dokumen Pelaksanaan
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
188
Anggaran Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2020 :
Program :
a) Penegakkan Produk Hukum Daerah;
b) Penyelenggaraan Ketentraman Umum dan Ketertiban Masyarakat;
c) Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan;
d) Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran;
e) Pelayanan administrasi perkantoran;
f) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur;
g) Peningkatan Kapasitas kelembagaan pemerintah daerah;
h) Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah;
Kegiatan :
a) Pembinaan, pengawasan dan penyuluhan Produk Hukum Daerah;
b) Penyelengaraan Penyelidikan dan Penyidikan Pelanggaran Peraturan
Daerah Provinsi Kalimantan Timur;
c) Peningkatan Pelaksanaan Operasional dan Pengendalian;
d) Peningkatan Pengamanan dan Pengawalan Protokoler;
e) Pelaksanaan Bina Potensi Masyarakat;
f) Pelaksanaan Perlindungan Masyarakat;
g) Pencegahan dan Pengendalian Bidang Kebakaran;
h) Pelatihan dan Pembinaan Bidang Kebakaran.
i) Pelaksanaan Admimistrasi Perkantoran;
j) Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana;
k) Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana;
l) Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah;
m) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
189
n) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran;
o) Penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan;
4.7.6 Urusan Sosial
Program dan kegiatan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2020 sebagaimana Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2020 :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan
kegiatan :
1) Penyediaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana
2) Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana.
3. Koordinasi dan konsultasi kelembagaan pemerintahan daerah dengan
kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah.
4. Program penyusunan dokumen perencanaan, pengendalian, dan
Evaluasi penyelenggraan pemerintahan dengan kegiatan :
1) Penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran
2) Penyusunan laporan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan
5. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan
kegiatan Pelayanan dan perlindungan sosial, hukum bagi korban
eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak.
6. Program pembinaan anak terlantar dengan kegiatan :
1) Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar
2) Pengembangan bakat dan ketrampilan anak terlantar
7. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma dengan
kegiatan Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks
trauma.
8. Program pembinaan panti asuhan/panti jompo dengan kegiatan :
1) Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti
asuhan/jompo
2) Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
190
9. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) dengan kegiatan
Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial.
10. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial dengan
kegiatan :
1) Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
2) Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan social masyarakat
11. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesejahteraan Sosial
dengan kegiatan :
1) Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin dan PMKS
lainnya.
2) Pelaksanaan program keluarga harapan
3) Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial bagi PMKS
12. Program Penanggulangan Kemiskinan Korban Bencana dengan
kegiatan Penguatan Kesiapsiagaan, Perlindungan Sosial Korban
Bencana dan Pemulangan, Permakanan Orang Terlantar.
13. Program pemeberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT)
dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Lainnya
dengan kegiatan pengadaan sarana dan prasana bagi keluarga miskin.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
191
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah telah menyusun Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2020. ini merupakan tahun kedua dari
implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2019-2023, dengan harapan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang mencakup capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah, capaian kinerja pelaksanaan tugas
pembantuan dan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal.
Terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung dari awal tahun 2020 hingga
saat ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi penyelenggaraan
pemerintahan daerah di Provinsi Kalimantan Timur. Keberhasilan capaian kinerja
urusan wajib, pilihan dan fungsi penunjang yang telah disampaikan dalam LPPD
Provinsi Kalimantan Timur ini sebagai landasan yang kuat untuk meraih kinerja dan
prestasi yang lebih baik dan optimal di masa yang akan datang. Kita harus terus
mengoreksi, mawas diri dan merapatkan barisan dalam membangun untuk kepentingan
kesejahteraan rakyat Kalimantan Timur di tengah pandemi ini.
Patut kita syukuri dan sadari juga bahwa disamping kebehasilan yang sudah
dicapai, masih terdapat kekurangan dan tertundanya beberapa program pembangunan
yang menjadi pekerjaan rumah untuk dicarikan solusinya dan diselesaikan pada
periode tahun anggaran selanjutnya. Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
akan terus berupaya memberikan layanan yang terbaik dan upaya lain yang dilakukan
adalah untuk terus meningkatkan pendapatan daerah didalam mendukung pelaksanaan
pembangunan daerah di semua sektor, terutama meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dan sumber pandapatan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
Kesempatan yang baik ini, saya atas nama Gubernur Kalimantan Timur
memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya :
1. Kepada Bupati/Walikota beserta jajaran Pemerintah Kabupaten/Kota, yang telah
bekerjasama didalam mensinkronisasikan visi, misi dan program/kegiatan
pembangunannya serta melaksanakannya dengan baik dan benar sesuai
peraturan perundang-undangan, sehingga hasil pembangunan dapat dirasakan
dan bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten/Kota.
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
192
2. Kepada Pimpinan Perangkat Daerah dan staf di lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur, atas kinerja dan prestasi yang telah dicapai dan untuk itu agar
terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk memberikan layanan yang terbaik
bagi masyarakat serta melaksanakan tupoksinya dengan kerja keras, jujur, dan
ikhlas semata-mata untuk kepentingan masyarakat.
3. Kepada seluruh stake holders dan publik, atas partisipasi dan dukungannya
didalam menciptakan situasi dan kondisi Kalimantan Timur yang aman dan damai
sehingga pelaksanaan program/kegiatan pembangunan dapat berjalan lancar
sebagaimana mestinya. Termasuk atas masukan dan kritikan yang membangun
atas pelaksanaan program/kegiatan pembangunan selama ini.
InsyaAllah dengan membangun kebersamaan, kekompakan dan sinergitas
bersama, maka dapat kita wujudkan Provinsi Kalimantan Timur sebagai Island of
Integrity yang penyelenggaraan Pemerintahannya terus meningkatkan kinerja dan
prestasinya yang terbebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
serta penyelenggaraan Pembangunannya, hasilnya dapat merata, adil dan
mensejahterakan masyarakat Kalimantan Timur. Perwujudan penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pembangunan menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Provinsi
Kalimantan Timur dapat kita wujudkan bersama.
Mengakhiri LPPD ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan
apresiasi yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh
komponen kepentingan dan masyarakat Provinsi Kalimantan Timur sehingga situasi
dan kondisi tetap terjaga kondusif sehingga penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan dapat berjalan tertib, lancar dan sukses. Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur membuka selebar-lebarnya kepada publik untuk memberikan
masukan, saran dan kritiknya guna suksesnya penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur.
1 2 5 6
416
77,065
79,521
64,845
41,661
4,591
4,779
4,841
5,136
1,649
1,619
1,688
Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/SLTA
Negeri terakreditasi
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah
menengah kejuruan (Negeri dan Swasta)
10
Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan
pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri
dan Swasta)
11
Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan
pada jenjang sekolah menengah kejuruan
(Negeri dan Swasta)
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah
menengah atas (Negeri dan Swasta) yang
menerima pembebasan biaya pendidikan
3
Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan Swasta) yang menerima
perlengkapan dasar peserta didik dari
Pemerintah Daerah
2
Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah
atas (Negeri dan Swasta) yang menerima
perlengkapan dasar peserta didik dari
Pemerintah Daerah
4
1
3
Tingkat partisipasi warga negara usia 16-
18 tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan menengah
1
PENDIDIKAN
7
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada
jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan
Swasta)
6
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada
jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan
Swasta)
8Jumlah pendidik pada jenjang sekolah
menengah atas (Negeri dan Swasta)
5
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah
menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang
menerima pembebasan biaya pendidikan
12Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang
sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta)
9
INDIKATOR KINERJA KUNCI KELUARAN
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
1,682
2,235
1,911
159
145
33
62
302
240
0
2,513
1,452
15
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah
menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
Jumlah kepala sekolah menengah atas (Negeri
dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1), sertifikat
pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan calon kepala sekolah
13Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang
sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta)
14
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah
menengah atas (Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
16
Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang
sekolah menengah kejuruan (Negeri dan
Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
Tingkat Partisipasi warga negara usia 4-
18 tahun penyandang disabilitas yang
berpartisipasi dalam pendidikan khusus
1Jumlah satuan pendidikan khusus yang
terakreditasi (Negeri dan Swasta)
19
21
17
Jumlah kepala sekolah menengah kejuruan
(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1),
sertifikat pendidik dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
18
Jumlah tenaga laboratorium pada jenjang
sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta)
yang memiliki ijazah SMA/sederajat
Jumlah tenaga laboratorium/ bengkel/workshop
pada jenjang sekolah menengah kejuruan
(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
SMA/sederajat
2
Jumlah peserta didik pendidikan khusus (Negeri
dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar
peserta didik dari Pemerintah Daerah
20
Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang
sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta)
yang memiliki ijazah SMA/sederajat
3
Jumlah peserta didik pada pendidikan khusus
(Negeri dan Swasta) yang menerima
pembebasan biaya pendidikan
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
382
397
150
166
118
17
43
43
30
0
0
0
6Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan
pada pendidikan khusus (Negeri dan Swasta)
7Jumlah tenaga kependidikan pada pendidikan
khusus (Negeri dan Swasta)
4Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada
pendidikan khusus (Negeri dan Swasta)
5Jumlah pendidik pada pendidikan khusus
(Negeri dan Swasta)
1Rasio daya tampung rumah sakit rujukan
di Provinsi1
Jumlah RS Rujukan provinsi yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA)
sesuai standar
2Persentase RS rujukan Provinsi yang
terakreditasi 1 Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya
10
Jumlah tenaga penunjang lainnya pada
pendidikan khusus (Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah SMA/sederajat
8
Jumlah pendidik pada pendidikan khusus
(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik
9
Jumlah kepala sekolah pendidikan khusus
(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1),
sertifikat pendidik dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
KESEHATAN
3
Jumlah SDM kesehatan di pos kesehatan bagi
penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
3
Persentase pelayanan kesehatan bagi
penduduk terdampak krisisi kesehatan
akibat bencana dan/atau berpotensi
bencana
1Jumlah dukungan logistik kesehatan yang
tersedia
2
Jumlah pos kesehatan bagi penduduk terdampak
krisis kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana provinsi
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
0
0
Obat obatan 10
Alat Kesehatan 33 43
1,563
35 Ha
50 Hektar 50 Ha
2
6 6
Bangunan perkuatan tebing 0 m
Tanggul sungai 0 m
Kanal bajir 0 m
Pintu air/bendung pengendali banjir 0 Unit
Pompa banjir 0 Unit
Polder/Kolam Retensi 0 Unit
Breakwater 0 m
Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya 0 m
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
4
Jumlah SDM kesehatan yang tergabung dalam
tim penanggulangan krisis kesehatan bagi
penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
1
Rasio luas kawasan pemukiman rawan
banjir yang terlindungi oleh infrastruktur
pengendalian banjir
1Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS
kewenangan provinsi (ha)35 Hektar
2Jumlah SDM kesehatan yang tergabung dalam
Tim Gerak Cepat provinsi
3
Jumlah pelaksanaan kajian epidemiologi
terhadap data/informasi tentang kemungkinan
KLB lintas kabupaten/kota
5
Jumlah kegiatan edukasi pengurangan resiko
krisis kesehatan bagi penduduk yang tinggal di
wilayah berpotensi bencana
4
Persentase pelayanan kesehatan bagi
orang yang terdampak dan berisiko pada
situasi KLB Provinsi
1Jumlah dukungan logistik kesehatan yang
tersedia
PEKERJAAN UMUM
4
Panjang pantai di kawasan permukiman yg
rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan
provinsi (m)
5
Rencana Tata Pengaturan air dan tata
pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air
WS Kewenangan provinsi
2
2Panjang sungai di kawasan permukiman yang
rawan banjir di WS kewenangan provinsi (m)
3
Luas kawasan permukiman sepanjang pantai
yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS
kewenangan provinsi (ha)
6
Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata
pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air
kewenangan provinsi
7Data prasarana dan sarana pengaman pantai dan
sungai milik pemerintah provinsi
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
35 Ha
50 Ha
2
6
Bangunan perkuatan tebing 0 m
0 m
Kanal bajir 0 m
Pintu air/bendung pengendali banjir 0 Unit
Pompa banjir 0 Unit
Polder/Kolam Retensi 0 Unit
Breakwater 0 m
Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya 0 m
Panjang Jaringan irigasi primer dalam kondisi baik (m) 1,305
X 100% = 21.88 %
Panjang jaringan irigasi primer (m) 5,965
Panjang jaringan irigasi sekunder dalam kondisi baik (m) 1,200
X 100% = 22.18 %
Panjang jaringan irigasi sekunder (m) 5,410
Panjang jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik (m) 0
X 100%
Panjang jaringan irigasi tersier (m) 0
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
2Panjang sungai di kawasan permukiman yang
rawan banjir di WS kewenangan provinsi (m)
3
Luas kawasan permukiman sepanjang pantai
yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS
kewenangan provinsi (ha)
50 Hektar
2
Rasio luas kawasan permukiman
sepanjang pantai rawan abasi, erosi, dan
akresi yang terlindungi oleh infrastruktur
pengaman pantai di WS kewenangan
Provinsi
1Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS
kewenangan provinsi (ha)
35 Hektar
6
Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata
pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air
kewenangan provinsi6
7Data prasarana dan sarana pengaman pantai dan
sungai milik pemerintah provinsi
Tanggul sungai
4
Panjang pantai di kawasan permukiman yg
rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan
provinsi (m)
5
Rencana Tata Pengaturan air dan tata
pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air
WS Kewenangan provinsi
2
3Persentase panjang jaringan irigasi tersier dalam
kondisi baik-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4
Persentase kapasitas yang dapat terlayani
melalui penyaluran air minur curah lintas
kabupaten/kota terhadap kebutuhan
pemenuhan kapasitas yang memerlukan
pelayanan air minum curah lintas
kabupaten /kota
1Pemenuhan dokumen RISPAM lintas
kabupaten/kota
Ada
3Rasio luas daerah irigasi kewenangan
Provinsi yang dilayani oleh jaringan irigasi1
Persentase panjang jaringan irigasi primer
dalam kondisi baik-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2Persentase panjang jaringan irigasi sekunder
dalam kondisi baik-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kewenangan
Kab/Kota
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
-
48 Badan Usaha 48
Ada Ada
Belum Ada
1000m3/hari 1,000 m3
0 m3/hari 0 m3
185 Unit
Ada
895.09 Bina Marga
Ada Bina Marga
15,814 km Bina Marga
123 m Bina Marga
4 km Bina Marga
Tidak Ada
Belum AdaRasio pelayanan pengolahan limbah
domestik oleh SPAL regional
4Jumlah izin yang diberikan kepada Badan
Usaha untuk melakukan penyelenggaraan SPAM
5
Jumlah kerja sama penyelenggaran SPAM
dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah
daerah lain.
2Tersusun dan ditetapkannya JAKSTRADA
provinsiTidak ada
3Jumlah BUMD dan atau UPTD provinsi
penyelenggaran SPAM0 Unit
5
5Jumlah BUMD/UPTD/Badan Usaha Provinsi
Pengelola Limbah Domestik (Ada/Tidak)Ada
6 Rasio kemantapan jalan 1
Panjang jalan berdasarkan yang ditetapkan
kepala daerah dalam SK jalan kewenangan
provinsi
895.09
4Jumlah sarana dan prasarana pengelolaan
limbah domestik185 Unit
2 Total kapasitas SPALD Regional
4 Panjang jembatan yg dibangun 123m
5 Panjang jalan yang ditingkatkan (struktur/fungsi) 4 km
2Dokumen rencana induk pengembangan
jaringan jalan provinsiAda
3 Panjang jalan yang dibangun 15.814km
1 Jumlah SPALD Regional
3Total volume limbah yang masuk ke SPALD
Regional
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
0 unit Bina Marga
12,848 km
0 m Bina Marga
383,079 km
1,550.60 m
8
4,670 Org
1,552 Org
Ada
Tidak Ada
Ada Ada
Bina Marga dan UPTD
wilayah I,II,III
Bina Marga dan UPTD
wilayah I,II,III
Bina Marga dan UPTD
wilayah II
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
8 Panjang jembatan yang direhabilitasi 0m
9 Panjang jalan yang dipelihara 383079 km
6 Panjang jembatan yang diganti/dilebarkan 0 unit
7Panjang jalan yang direkonstruksi atau
direhabilitasi12.848 km
2Jumlah tenaga kerja konstruksi yang terlatih di
wilayah provinsi4.670 Orang
3Jumlah tenaga kerja konstruksi terlatih yang
tersertifikasi ahli di wilayah provinsi1.552 Orang
10 Panjang jembatan yang dipelihara 1550,6 m
7
Rasio tenaga kerja konsrtuksi yang telatih
di wilayah Provinsi yang dibuktikan
dengan sertifikat pelatihan ahli
1Jumlah Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi di
wilayah provinsi8 Pelatihan
6
Tersedianya data dan informasi potensi pasar
jasa konstruksi di wilayah provinsi yang
bersumber dari APBN
7
Tersedianya data dan informasi potensi pasar
jasa konstruksi di wilayah provinsi yang
bersumber dari pendanaan lainnya
Tidak Ada
4
Terselenggaranya Sistem Informasi Pembina
Jasa Konstruksi cakupan provinsi yang aktif
dengan data termutakhir
Tidak Ada
5
Tersedianya data dan informasi potensi pasar
jasa konstruksi di wilayah provinsi yang
bersumber dari APBD provinsi
Ada
8Tersedianya data dan profil OPD sub urusan
jasa konstruksi provinsi
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
12
Tersedianya data dan informasi hasil
pengawasan ketidaksesuaian jenis, sifat,
klasifikasi, layanan usaha, bentuk, dan/atau
kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa
konstruksi yang menjadi kewenangan
pengawasannya
10
Tersedianya data dan informasi tenaga kerja
konsruksi yang terlatih di wilayah provinsi yang
dibuktikan dengan sertifikat pelatihan ahli
Ada
11
Tersedianya data dan informasi tenaga kerja
konsruksi terlatih yang tersertifikasi ahli di
wilayah provinsi
Ada
9
Tersedianya data dan informasi Pelatihan
Tenaga Ahli Konstruksi di wilayah provinsi
yang dilaksanakan sendiri atau melalui
kerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Kerja (LPKK)
Ada
3Jumlah RT, KK dan Jiwa korban yang
rumahnya terkena bencana alam
1Persentase warga negara korban bencana
yang memperoleh rumah layak huni1
Jumlah rumah yang berada pada kawasan rawan
bencana dan rencana penanganannya
PERUMAHAN
Tidak Ada
14
Tersedianya data dan informasi hasil
pengawasan ketidaksesuaian jenis, sifat,
klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau
kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa
konstruksi yang menjadi kewenangan
pengawasannya
Tidak Ada
Tersedianya data dan informasi kecelakaan
konstruksi pada proyek yang menjadi
kewenangan pengawasannya
13
4Jumlah unit rumah korban bencana yang
direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi
5Jumlah unit rumah korban bencana yang
dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi
2 Jumlah rumah yang terkena bencana alam Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
10.97 Ha
600 Unit
7 Ha 7 Ha
3 Pemukiman 3
Surat Pernyataaan
600 unit
6
Jumlah unit rumah korban bencana yang
dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana
aksi
7
Jumlah unit dan lokasi rumah sewa yang akan
menjadi tempat tinggal sementara korban
bencana
10,97 Ha
3
Jumlah rumah tangga penerima kegiatan
layanan yang telah mendapatkan penyediaan
rumah layak huni berdasarkan rencana
pemenuhan SPM
4
Jumlah rumah tangga penerima layanan yang
belum mendapatkan penyediaan rumah layak
huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM
2
Persentase warga negara yang terkena
relokasi akibat program Pemerintah
Daerah provinsi yang memperoleh
fasilitasi penyediaan rumah yang layak
huni
1
Jumlah rumah tangga penerima layanan yang
telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset
properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM
2
Jumlah rumah tangga penerima kegiatan
layanan yang belum mendapatkan fasilitasi
penggantian hak atas tanah dan/atau bangunan
berdasarkan rencana pemenuhan SPM
3Jumlah luasan (ha) penanganan infrastrukur
kawasan kumuh
4Persentase satuan perumahan yang sudah
dilengkapi PSU1 Jumlah pemukiman yang terfasilitasi PSU
2 Jumlah unit peningkatan kualitas RTLH
8Jumlah RT, KK dan Jiwa korban bencana yang
terfasilitasi
3Persentase Luas kawasan kumuh 10 – 15
Ha yang ditangani 1
Jumlah luasan (ha) kawasan pemukiman kumuh
≥ 10-15 Ha
9 Jumlah, luasan dan lokasi pencadangan lahan
2 Jumlah pengembang yang tersertifikasi
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Surat Pernyataaan
Surat Pernyataaan
42
856
14
5
16 SOP 16
1 Keg
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
1Persentase gangguan Trantibum yang
dapat diselesaikan 1
Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum
lintas Kab/Kota yang ditangani42 Pengaduan
4Jumlah pengembang yang mendapat
penyuluhan atau pelatihan
TRANTIBUMLINMAS
3 Jumlah pengembang yang teregistrasi
6Jumlah SOP dalam penegakkan Perda dan
Perkeda serta penanganan gangguan Trantibum
4 Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 14 Perda/Perkada
5Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki
kualitas sebagai PPNS5 Personil
2 Jumlah Satlinmas yang terlatih dan dikukuhkan
3 Jumlah sarana prasarana minimal yang dipenuhi 856
3Penyediaan/pemutakhiran dokumen rencana
kontijensi provinsi
4 Persentase penanganan pra bencana 1Pelaksanaan pelatihan pencegahan dan mitigasi
bencana provinsi dan kabupaten/kota
2Penyediaan/pemutakhiran dokumen rencana
penanggulangan bencana provinsi
3
Persentase penyelesaian dokumen
kebencanaan sampai dengan dinyatakan
sah/legal
1Penyediaan/pemutakhiran dokumen kajian risiko
bencana provinsi
2
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam
perencanaan pemenuhan SPM sub-urusan
bencana daerah kabupaten/kota
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Ada
Ada
Ada
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Tidak Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
4Penyediaan logistik penyelamatan dan evakuasi
korban bencana provinsi
2Respon cepat penanganan darurat bencana
provinsi
3Pencarian, pertolongan dan evakuasi korban
bencana provinsi
5Persentase penanganan tanggap darurat
bencana 1 Penyediaan dokumen kaji cepat bencana provinsi
3Jumlah asrama yang tersedia dan mudah diakses
(Panti)
4 Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti
1
Persentase penyandang disabilitas
terlantar yang terpenuhi kebutuhan
dasarnya di dalam panti
1
Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang
menerima paket permakanan dalam panti sesuai
dengan standar gizi
2Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang
menerima paket sandang di dalam panti
7Jumlah perbekalan kesehatan (peralatan
ksehatan) yang disediakan di dalam panti
8Jumlah tenaga Kesehatan yang disediakan di
dalam panti
5Jumlah perbekalan kesehatan yang disediakan di
dalam panti
6Jumlah tenaga perawat yang disediakan di
dalam panti
9Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual,
dan social yang dilaksanakan dalam panti
SOSIAL
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
160
160
17
2
2
2
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
11Jumlah pekerja sosial/ tenaga kesejahteraan
sosial yang disediakan di dalam panti
12
Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang
difasilitasi pembuatan Nomor Induk
Kependudukan di dalam panti
10Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-
hari yang dilaksanakan di dalam panti
15
Jumlah penyandang disabilitas terlantar di
dalam panti yang mendapatkan pelayanan
reunifikasi keluarga
2Persentase Anak Terlantar yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di dalam panti1
Jumlah anak terlantar yang menerima paket
permakanan dalam panti sesuai dengan standar
gizi
13
Jumlah penyandang disabilitas terlantar di
dalam panti yang mendapatkan akses ke layanan
Pendidikan dan Kesehatan dasar
14
Jumlah penyandang disabilitas terlantar di
dalam panti yang mendapatkan pelayanan
penelusuran keluarga
4 Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti
5Jumlah perbekalan Kesehatan (obat-obatan)
yang disediakan di dalam panti
2Jumlah anak terlantar yang menerima paket
sandang di dalam panti
3Jumlah asrama yang tersedia dan mudah diakses
(Panti)
6Jumlah tenaga perawat yang disediakan di
dalam panti
7Jumlah peralatan kesehatan yang disediakan di
dalam panti
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
2
11
2
160
17
110
110
16
110
1
Tidak ada
Tidak ada8Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater,
peksos medis) yang disediakan di dalam panti 3 Orang
9
Jumlah pekerja sosial professional/tenaga
kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam
panti
12
Jumlah anak terlantar yang difasilitasi
pembuatan Nomor Induk Kependudukan dan
kartu identitas anak di dalam panti
13
Jumlah anak terlantar di dalam panti yang
mendapatkan akses ke layanan Pendidikan dan
Kesehatan dasar
10Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual
dan social yang dilaksanakan di dalam panti
11Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-
hari yang dilaksanakan di dalam panti
3
Persentase lanjut usia terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam
panti
1
Jumlah lanjut usia terlantar yang menerima
paket permakanan dalam panti sesuai dengan
standar gizi
2Jumlah lanjut usia terlantar yang menerima
paket sandang di dalam panti
14Jumlah anak terlantar di dalam panti yang
mendapatkan pelayanan penelusuran keluarga
15Jumlah anak terlantar di dalam panti yang
mendapatkan pelayanan reunifikasi keluarga
5Jumlah perbekalan kesehatan yang disediakan di
dalam panti
3 Jumlah asrama yang tersedia dan mudah diakses
4 Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti
Tidak ada
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
2
4
2
2
4
110
110
22
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
6Jumlah tenaga perawat yang disediakan di
dalam panti
9
Jumlah pekerja social professional/ tenaga
kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam
panti
10Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-
hari yang dilaksanakan di dalam panti
7Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual
dan sosial yang dilaksanakan di dalam panti
8Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater,
peksos medis) yang disediakan di dalam panti
13Jumlah lanjut usia terlantar di dalam panti yang
mendapatkan pelayanan penelusuran keluarga
14Jumlah lanjut usia terlantar di dalam panti
pelayanan reunifikasi keluarga
11Jumlah lanjut usia terlantar yang difasilitasi
Nomor Induk Kependudukan di dalam panti
12Jumlah lanjut usia terlantar di dalam panti yang
mendapat akses ke layanan dan Kesehatan dasar
2Jumlah gelandangan dan pengemis yang
menerima paket sandang di dalam panti
3 Jumlah asrama yang tersedia dan mudah diakses
15Jumlah lanjut usia terlantar yang mendapatkan
layanan pemulasaran
4
Persentase gelandangan dan pengemis
yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di
dalam panti
1
Jumlah gelandangan dan pengemis yang
menerima paket permakanan dalam panti sesuai
dengan standar gizi
4 Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti
Tidak Ada
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
90,380
90,380
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
2Jumlah korban bencana yang menerima paket
sandang
6Jumlah tenaga perawat yang disediakan di
dalam panti
7Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual
dan social yang dilaksanakan di dalam panti
5Jumlah perbekalan kesehatan yang disediakan di
dalam panti
10Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-
hari yang dilaksanakan di dalam panti
11Jumlah gelandangan dan pengemis yang
mendapat bimbingan keterampilan dasar
8Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater,
peksos medis) yang disediakan di dalam panti
9
Jumlah pekerja sosial professional/ tenaga
kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam
panti
14
Jumlah gelandangan dan pengemis di dalam
panti yang mendapatkan pelayanan penulusuran
keluarga
15Jumlah gelandangan dan pengemis yang
mendapatkan layanan reunifikasi keluarga
12
Jumlah gelandangan dan pengemis yang
difasilitasi pembuatan pembuatan Nomor Induk
Kependudukan, KTP, Akta Kelahiran, Surat
Nikah, dan/atau KIA di dalam panti
13
Jumlah gelandangan dan pengemis di dalam
panti yang mendapatkan layanan Pendidikan dan
Kesehatan dasar
5
Persentase korban bencana alam dan
sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
pada saat dan setelah tanggap darurat
bencana provinsi
1 Jumlah korban bencana yang mendapat makanan
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
58
873
1 Perencanaan
60 % Perencanaan
Akurasi proyeksi
indikator dalam
RTKD Kab/Kota
Perencanaan
Perencanaan
Jumlah penerapan program PBK kualifikasi KKNI atau okupasi pada tahun n
X 100% Bidang Pengembangan
Keseluruhan program pelatihan baik kualifikasi kompetensi maupun klaster pada tahun n
Jumlah instruktur bersertifikat kompetensi pada tahun n 18
X 100% = 100.00 %
Jumlah instruktur seluruhnya pada tahun n 18
Jumlah instruktur pada tahun n 18
X 100% = 2.68 %
Jumlah peserta pelatihan pada tahun n 672
Jumlah peserta pelatihan pada tahun n 672
X 100% = BPS dan BRS
Jumlah pengangguran pada tahun n 124,880
Tidak ada
Tidak ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak ada
UPTD, BLKI Bontang,
Balikapapan
Tidak Ada
1Persentase kabupaten/kota yang
menyusun rencana tenaga kerja 1 Dokumen perencanaan tenaga kerja provinsi 1 Buku
5Jumlah korban bencana yang menerima
pelayanan dukungan psikososial
6
Jumlah pekerja social professional/tenaga
kesejahteraan social dan/atau relawan social
yang tersedia
3Jumlah tempat penampungan pengungsi yang
dimiliki
4Jumlah paket permakanan khusus bagi
kelompok rentan
2Persentase tenaga kerja bersertifikat
kompetensi 1
Persentase penerapan program PBK dengan
kualifikasi KKNI/okupasi-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3Jumlah perusahaan yang Menyusun rencana
tenaga kerja
4Jumlah Kabupaten/Kota yang telah dibina
dalam penyusunan RTK perusahaan
2Persentase akurasi proyeksi indikator dalam
rencana tenaga kerja
4 Persentase penganggur yang dilatih -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2 Persentase instruktur bersertifikat kompetensi -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3Rasio jumlah instruktur terhadap peserta
pelatihan------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- UPTD, BLKI Bontang,
Balikapapan
KETENAGAKERJAAN
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah lulusan pelatihan bersertifikat kompetensi pada tahun n 1,533
X 100% = 97.77 % Bidang Pengembangan
Jumlah lulusan bersertifikat pelatihan pada tahun n 1,568
Jumlah lulusan yang bekerja pada tahun n 685
X 100% = 0.54 % BPS dan BRS
Jumlah lulusan pada tahun n 126,372
Jumlah LPK yang terakreditasi pada tahun n 96
X 100% = 31.79 % Bidang Pengembangan
Jumlah keseluruhan LPK pada tahun n 302
∑ CPMI dilatih
X 100% = Bidang Pengembangan
∑ CPMI terdaftar
Jumlah perusahaan yang menerapkan program peningkatan produktivitas pada tahun n 365
X 100% = 4.52 %
Jumlah perusahaan pada tahun n 8,074
Jumlah lembaga pemerintah, swasta, dan pendidikan yang menjadi jejaring peningkatan
produktivitas pada tahun n 6
X 100% = 100 %
Jumlah lembaga pemerintah, swasta, dan pendidikan di Provinsi pada tahun n 6
Jumlah perusahaan yang telah memiliki PP pada tahun n 115
X 100% = 16.79 % Bidang Hub Industrial
Jumlah perusahaan yang memiliki tenaga kerja 10 orang atau lebih 685
Jumlah perusahaan yang telah memiliki PKB pada tahun n 3
X 100% = 8.82 % Bidang Hub Industrial
Jumlah perusahaan yang memiliki Serikat Pekerja/Serikat Buruh 34
Jumlah perusahaan yang sudah menyusun struktur dan skala upah 125
X 100% = 105.93 % Bidang Hub Industrial
Jumlah perusahaan yang telah mengatur syarat kerja (dalam PP atau PKB) 118
Jumlah perusahaan yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan 13,337
X 100% = 165.18 % Bidang Pengawasan
Jumlah perusahaan bersasarkan perusahaan wajib lapor 8,074
Jumlah perusahaan yang sudah membentuk LKS Bipartit 84
X 100% = 1.04 % Bidang Pengawasan
Jumlah perusahaan berdasarkan perusahaan wajib lapor 8,074
Tidak Ada
Tidak Ada
153
5 Persentase lulusan bersertifikat kompetensi -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8
Jumlah calon pekerja migran Indonesia/ calon
tenaga kerja indonesia (CPMI/CTKI) yang
diberikan pelatihan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9
Jumlah pelatihan Calon Pekerja Migran
Indonesia/Calon Tenaga Kerja Indonesia
(CPMI/CTKI)
6 Persentase penyerapan lulusan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7 Persentase LPK yang terakreditasi -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4
Persentase perusahaan yang menerapkan
tata Kelola kerja yang layak (PP/PKB,
LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan
terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan)
1Persentase perusahaan yang telah memiliki
Peraturan Perusahaan (PP)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------
2 Persentase perusahaan yang telah memiliki PKB -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3 Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja 1Persentase perusahaan yang menerapkan
program peningkatan produktivitas-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
Persentase lembaga pemerintah, swasta dan
pendidikan yang menjadi jejaring peningkatan
produktivitas -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5Persentase perusahaan yang telah terdaftar
sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6Persentase perusahaan yang telah membentuk
LKS Bipartit -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3Rekapitulasi tahunan jumlah anggota Serikat
pekerja/serikat buruh di perusahaan pada tahun n 153 Perusahaan
4Persentase perusahaan yang sudah Menyusun
struktur skala upah-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bidang
Pengembangan,
Perencanaan
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah perusahaan yang berselisih 35
X 100% = 0.43 % Bidang Hub Industrial
Jumlah perusahaan pada tahun n 8,074
Jumlah mogok kerja yang diberitahukan di dinas ketenagakerjaan pada tahun n. 5 Bidang Hub Industrial
Bidang Hub Industrial
5 Bidang Hub Industrial
29 Bidang Hub Industrial
Jumlah perselisihan antar SP/SB yang dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan pada tahun n. Bidang Hub Industrial
28 Bidang Hub Industrial
Bidang Hub Industrial Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
2 Bidang Hub Industrial
1 SK Bidang Hub Industrial
Jumlah perjanjian bersama 7
X 100% = 20 % Bidang Hub Industrial
Jumlah kasus perselisihan 35
11
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
9 Jumlah penutupan perusahaan Jumlah penutupan perusahaan (lock out) yang diberitahukan di dinas ketenagakerjaan pada tahun n.
10 Jumlah perselisihan kepentingan Jumlah perselisihan kepentingan yang dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan pada tahun n.
7 Persentase jumlah perusahaan yang berselisih -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8 Jumlah mogok kerja
13 Jumlah perselisihan PHK Jumlah perselisihan PHK yang dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan pada tahun n.
14 Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK karena adanya perselisihan PHK (per sektor) pada tahun n.
11 Jumlah perselisihan hak Jumlah perselisihan hak yang dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan pada tahun n.
12 Jumlah perselisihan antar SP/SB di perusahaan
17Upah Minimum yang ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundanganUMP yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan per Undang – Undangan.
18
Persentase perselisihan hubungan industrial
yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama
oleh Mediator Hubungan Internasional
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
15Jumlah perselisihan yang diselesaikan melalui
perundingan bipartitJumlah perselisihan yang diselesaiakan secara perundingn bipartit melalui fasilitasi Dinas pada tahun n.
16Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit yang
diberdayakanAda
5
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan
(dalam dan luar negeri) melalui
mekanisme layanan antar kerja lintas
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)
daerah provinsi
1
Jumlah rekomendasi persetujuan penempatan
tenaga kerja Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)
yang diberikan oleh dinas provinsi
11 Tenaga Kerja
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
3
5,538
8071 Lowongan Kerja 8,071
86,969
1
14
Surat Pernyataan
5,538
∑ Fasilitasi PMI yang dipulangkan
X 100% = Surat Pernyataan
∑ PMI yang dipulangkan
∑ Izin yang diterbitkan
X 100% = Surat Pernyataan
∑ Pengajuan izin kantor cabang
∑ Pos pelayanan yang terbentuk
X 100% = Surat Pernyataan
∑ debarkasi/embarkasi
125
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
3Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan langsung
oleh swasta dalam satu wilayah provinsi 5538 Tenaga Kerja
4Jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia dalam
satu wilayah provinsi
2
Jumlah surat persetujuan penempatan antar
kerja lokal (SPP AKL) kabupaten/kota dalam
satu wilayah provinsi yang diterbitkan oleh
dinas provinsi
3 Surat
7
Jumlah Lembaga Penempatan Tenaga Kerja
Swasta (LPTKS) yang mendapatkan izin dari
Pemerintah Daerah Provinsi
14 LPTKS
8
Jumlah Lembaga Tenaga Penyalur Pekerja
Rumah Tangga (LPPRT) yang mendapatkan
izin dari Pemerintah Derah Provinsi
5Jumlah tenaga kerja khusus terdaftar dalam satu
provinsi 86.969 Orang
6 Jumlah pejabat fungsional pengantar kerja 1 Orang
11
Jumlah ijin kantor cabang perusahaan
penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI)/
perusahaan penempatan tenaga kerja Indonesia
swasta (PPTKIS) yang diterbitkan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12
Jumlah pos pelayanan keberangkatan dan
kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI)/
tenaga kerja Indonesia (TKI)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9
Jumlah penempatan tenaga kerja melalui
informasi pasar kerja (IPK) online/sistem
informasi ketenagakerjaan (SISNAKER)
5.538 Tenaga Kerja
10
Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI)/
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang difasilitasi
kepulangannya
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6
Persentase perusahaan yang menerapkan
peraturan perundang-undangan bidang
ketenagakerjaan
1Jumlah perusahaan yang menerapkan norma
kebebasan berserikat 125 Perusahaann
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
125 Perusahaan 125
125
50
125
172 Perusahaan 172
2
8,074
2
P2TP2A "Odah Etam" Kaltim 1
Jumlah korban kekerasan anak yang dilayani 246
X 100% = 70.09 %
Jumlah korban kekerasan anak di tingkat Provinsi 351
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
3Jumlah perusahaan yang menerapkan norma
pengupahan 125 Perusahaan
4Jumlah perusahaan yang menerapkan norma
jaminan sosial 50 Perusahaan
2Jumlah perusahaan yang menerapkan norma
waktu kerja dan waktu istirahat
1Persentase ARG pada belanja langsung
APBD 1
Jumlah lembaga pemerintah tingkat daerah
provinsi yang telah dilatih PUG
7Jumlah penyidikan tindak pidana
ketenagakerjaan 2 Perusahaan
8
Jumlah perusahaan yang mendaftar Wajib
Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP)
online
8074 Perusahaan
5Jumlah perusahaan yang menerapkan norma
kerja perempuan125 Perusahaan
6Jumlah perusahaan yang menerapkan norma
keselamatan dan Kesehatan kerja
2Jumlah lembaga layanan anak yang telah
memiliki standar pelayanan minimal
3 Persentase korban kekerasan anak yang terlayani -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
Jumlah program/kegiatan PUG pada perangkat
daerah yang sudah dievaluasi melalui analisis
gender di tingkat provinsi
2Rasio kekerasan terhadap anak per
10.000 anak1
Jumlah media massa (cetak, elektronIk) yang
bekerja sama dengan pemprov (dinas pppa)
untuk melakukan KIE pencegahan kekerasan
terhadap anak
PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
10
P2TP2A "Odah Etam" Kaltim 1
2
Jumlah korban kekerasan perempuan yang mendapatkan layanan 387
X 100% = 73.85 %
Jumlah korban kekerasan terhadap perempuan 524
Ada
Ada
Ada
1 Kali
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
3Rasio kekerasan terhadap perempuan per
100.000 anak 1
Jumlah kebijakan/program pencegahan
kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi
2 Kebijakan
2Jumlah lembaga penyedia layanan perlindungan
hak perempuan yang telah terstandarisasi
4Jumlah lembaga layanan anak yang mendapat
pelatihan
5
Jumlah lembaga layanan anak yang
mendapatkan bantuan keuangan/fasilitas oleh
Pemerintah Daerah Provinsi (APBD provinsi)
5
Jumlah lembaga layanan perempuan yang
mendapatkan bantuan keuangan/fasilitas oleh
Pemerintah Daerah Provinsi (APBD provinsi)
3Persentase korban kekerasan perempuan yang
terlayani-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4Jumlah lembaga layanan perempuan yang
mendapat pelatihan
3 Tersedianya cadangan beras pemerintah provinsi 195.420,51 kg cadangan beras sampai dengan buolan desember 2020
PANGAN
4Tersedianya harga referensi daerah untuk
pangan lokal
1 Persentase Cadangan Pangan 1
Tersedianya infrastruktur pergudangan dan
sarana pendukung lainnya untuk penyimpanan
cadangan pangan
2Tersedianya dan tersalurkannya pangan pokok
dan pangan lainnya178.227,50 Kg
5Terpromosikannya target konsumsi pangan
sesuai dengan angka kecukupan gizi
6Tersedianya peta ketahanan dan kerentanan
pangan provinsi
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Ada
Kg
Kg
10
Jumlah SK Penetapan lokasi yang diterbitkan 4
X 100% = 100 %
Jumlah dokumen perencanaan yang diusulkan 4
Jumlah masalah yang diselesaikan 75
X 100% =
Jumlah masalah terdaftar 75
Jumlah izin lokasi yang diterbitkan + jumlah surat penolakan permohonan izin likasi setelah
melalui proses (ditolak seluruhnya) -
X 100% =
Jumlah permohonan izin lokasi dalam 1 tahun -
Jumlah dokumen peletakan lokasi rencana penggunaan tanah yang disusun -
X 100% =
Jumlah dokumen peletakan lokasi rencana penggunaan tanah yang direncanakan dalam 1 tahun -
Hasil perhitungan provinsi terhadap :
a. Indeks kualitas air (IKA) IKA = Indeks Kualitas Air 53.70
b. Indeks Kualitas Udara (IKU) IKU = Indeks Kualitas Udara 89.06
c. Indeks Kualitas Lahan (IKL) IKL = Indeks Kualitas Lahan 79.76
d. Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) IKAL = Indeks Kualitas Air Laut 83.51
Izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi 30
X 100% = 100 %
Jumlah usulan permohonan yang terigestrasi 30
Tersalurkannya cadangan pangan pada daerah
rawan bencana pangan
Tidak ada
Tidak ada
178,227.50
178,227.50
7
Tersedianya informasi situasi kerentanan pangan
dan gizi provinsi
8 Tertanganinya kejadian kerawanan pangan
1
Persentase pemanfaatan tanah yang
sesuai dengan peruntukkan tanahnya
diatas izin lokasi dibandingkan dengan
luas izin lokasi yang diterbitkan
1Persentase Surat keputusan penetapan tanah
lokasi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------
9
10Teregistrasi dan tersertifikasi pangan segar di
pasar modern
PERTANAHAN
LINGKUNGAN HIDUP
4
Dokumen Peletakan lokasi rencana penggunaan
tanah yang telah jelas tahapan kegiatan dan
penganggarannya
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2Jumlah masalah ganti kerugian dan santunan
tanah untuk pembangunan yang terselesaikan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3 SK Izin Lokasi yang diterbitkan oleh gubernur -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH) Provinsi 1
2
Ketaatan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan terhadap izin
lingkungan, izin PPLH dan PUU LH
yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
Provinsi
1Data izin lingkungan PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan oleh pemerintah daerah provinsi.--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada izin lokasi
di tahun 2020
Tidak ada izin lokasi
di tahun 2020
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah PPLHD yang ada 4
X 100% = 2.52 %
Jumlah kegiatan dan atau usahan yang izin lingkungan, izin PPLH dan PUULH yang
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi 159
Jumlah MHA yang diakui dengan Perda
X 100% =Surat Keterangan
Jumlah usulan MHA
Jumlah MHA yang mendapatkan pelatihan
X 100% =Surat Keterangan
Jumlah MHA yang ada
Pengaduan masyarakat yang ditangani 61
X 100% = 98.39 %
Total jumlah pengaduan masyarakat yang teregistrasi 62
Jumlah kabupaten/kota yang difasilitasi dalam pelaksanaan adminduk dalam satu tahun 10
X 100% = 100.00 %
Jumlah kabupaten/kota 10
Jumlah kabupaten/kota yang difasilitasi dalam pelaksanaan adminduk dalam satu tahun 10
X 100% = 100.00 %
Jumlah kabupaten/kota 10
19
19
30
30
2
Rasio pejabat pengawas LH di daerah (PPLHD)
di provinsi terhadap usaha yang izin lingkungan,
izin PPLH dan PUULH yang diterbitkan oleh
pemerintah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
3
Penetapan hak MHA terkait dengan PPLH yang
berada di dua atau lebih daerah kab/kota dalam
1 provinsi
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------
1Penyajian data kependudukan skala
Provinsi dalam satu tahun 1 Fasilitasi pelayanan Adminduk -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
2 Pemanfaatan data kependudukan 1 Fasilitasi pelayanan Adminduk
5
Penanganan pengaduan masyarakat terkait izin
lingkungan dan atau izin PPLH yang diterbitkan
oleh pemerintah daerah provinsi dan usaha dan
atau kegiatan yang lokasi dan berdampak lintas
kabupaten/kota
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4
Terfasilitasinya kegiatan peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan masyarakat
hukum adat terkait PPLH
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------
2
Jumlah desa yang melakukan kerja sama antar
desa tahun berjalan dikurangi jumlah desa yang
melakukan kerja sama antar desa tahun
sebelumnya
3
Jumlah lembaga kemasyarakatan dan lembaga
adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan
kapasitas dan diberdayakan
1 Persentase pengentasan desa tertinggal 1Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama
antar desa
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
4
Jumlah peningkatan desa yang lembaga
kemasyarakatan dan lembaga adatnya
melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan
pemberdayaan
Belum dilaksanakan
Belum dilaksanakan
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
126
126
30
30
10
20.10 %
48.5 %
ASFR adalah angka kelahiran di kelompok usia 15 -19 tahun
Jumlah masyarakat yang terpapar isi pesan program KKBPK (advokasi dan KIE)
X 100% = 38.60 %
Jumlah sasaran masyarakat program KKBPK (advokasi dan KIE)
25
Jumlah faskes yang siap melayani KB MKJP 341
X 100%
Jumlah faskes 341
Jumlah peserta KB aktif 99,946
X 100% = 15.42 %
Jumlah PUS 648,042
Tidak Ada
2
Jumlah desa yang melakukan kerja sama antar
desa tahun berjalan dikurangi jumlah desa yang
melakukan kerja sama antar desa tahun
sebelumnya
3
Jumlah lembaga kemasyarakatan dan lembaga
adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan
kapasitas dan diberdayakan
2Persentase Peningkatan Status Desa
Mandiri1
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama
antar desa
1 TFR (Angka Kelahiran Total) 1
Tersedianya dokumen Grand Design
Pembangunan Kependudukan (GDPK) yang di-
Perdakan
10 Kab/Kota
2Median Usia Kawin Pertama Perempuan
(MUKP) seluruh wanita umur 25-49 tahun
4
Jumlah peningkatan desa yang lembaga
kemasyarakatan dan lembaga adatnya
melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan
pemberdayaan
5
Jumlah stakeholders/pemangku kepentingan dan
mitra kerja (termasuk organisasi
kemasyarakatan) yang berperan serta aktif
dalam pengelolaan program KKBPK
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
Median Usia Kawin Pertama Wanita Usia 25-49 tahun didefinisikan sebagai usia
dimana 50% dari semua perempuan dalam kelompok umur sudah melakukan
perkawinan. Trend usia kawin pertama penting untuk menentukan pola fertilitas
di Indonesia.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah stakeholders/pemangku kepentingan dan mitra kerja (termasuk organisasi
kemasyarakatan) yang berperan serta aktif dalam pengelolaan program KKBPK
2
Persentase pemakaian kontrasepsi
Modern (Modern Contraceptive
Prevalence Rate/mCPR)
1Persentase Fasilitasi Kesehatan (Faskes) yang
siap melayani KB MKJP -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3Angka Kelahiran Remaja umur 15-19 tahun
(Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19)
4Persentase masyarakat yang terpapar isi pesan
Program KKBPK (advokasi dan KIE)
2Persentase Peserta KB Aktif (PA) Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ASFRi = 𝑏_𝑖/(𝑝_𝑖^𝑓 )×𝑘
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
5
Jumlah peserta KB pasca persalinan menurut metode kontrasepsi cara modern 26,980
X 100% = 45.81 %
Jumlah sasaran peserta KB pasca persalinan 58,893
12.20 %
Jumlah peserta KB pada Keluarga Penerima PBI 64,964
X 100% 12.48 %
Jumlah Keluarga PBI 520,369
Jumlah fasilitas penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan tipe B yang tersedia 7
X 100% = 25.93 % Dishub
Jumlah fasilitas penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan sesuai dengan standar
pelayanan penyelenggaraan terminal angkutan jalan 27
Jumlah penetapan tarif 25
X 100% = 69.44 % Dishub
Jumlah trayek AKDP, angkutan perkotaan dan pedesaan 36
Jumlah pemasangan perlengkapan jalan Provinsi 1,604
X 100% = 92.13 %
Target kebutuhan perlengkapan jalan Provinsi 1,741
Jumlah perangkat daerah yang saling terkoneksi di jaringan intra Pemerintah atau
menggunakan akses internet yang diamankan yang tersedia oleh dinas kominfo 24
X 100% = 64.86 %
Jumlah perangkat daerah 37
Jumlah perangkat daerah yang menggunakan akses internet yang berkualitas yang
disediakan dinas kominfo 24
X 100% = 64.86 %
Jumlah perangkat daerah 37
Ya
4 Persentase pelayanan KB Pasca Persalinan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak
terpenuhi (unmet need)1
Persentase kesertaan KB di Kabupaten dan
Kota dengan kesertaan rendah
3Pemerintah Daerah Provinsi yang memiliki
Kelompok Kerja KKBPK yang efektif5 Kab/Kota
1 Rasio konektivitas provinsi 1Persentase tersedianya fasilitas penyelenggaraan
terminal penumpang angkutan tipe B
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Kabupaten/Kota yang memiliki persentase kesertaan KB paling rendah dalam satu
Provinsi. Data/informasi yang diambil adalah 50% dari total seluruh Kabupaten/Kota
dengan persentase kesertaan KB paling rendah
PERHUBUNGAN
2
Penetapan tarif angkutan orang antar kota dalam
provinsi serta angkutan perkotaan dan
perdesaan yang melampaui 1 daerah
kabupaten/kota dalam 1 daerah provinsi kelas
ekonomi
2Persentase kesertaan KB keluarga Penerima
Bantuan Iuran (PBI)-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1
Persentase Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang terhubung dengan akses
internet yang disediakan oleh Dinas
Kominfo
1
Persentase perangkat daerah yang terkoneksi di
Jaringan Intra Pemerintah atau menggunakan
akses internet yang diamankan yang disediakan
oleh Dinas Kominfo
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------
2
Persentase perangkat daerah yang menggunakan
akses internet yang berkualitas yang disediakan
Dinas Kominfo
2 V/C Ratio di Jalan Provinsi 1Persentase pelaksanaan manajemen dan
rekayasa lalulintas untuk jaringan jalan provinsi -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3
Tersedianya sistem elektronik komunikasi intra
pemerintah yang disediakan Dinas Kominfo
(berbasis suara, video, teks, data dan sinyal
lainnya) dengan memanfaatkan jaringan intra
pemerintah
Sistem elektronik komunikasi intra pemerintah yang disediakan dinas kominfo (berbasis suara, video, teks,
data, dan sinyal lainnya) dengan memanfaatkan jaringan intra pemerintah (Ya atau Tidak)
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah kegiatan (even), perangkat daerah dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah
yang diselenggarakan secara daring dengan memanfaatkan domain dan sub domain instansi
penyelenggara negara sesuai dengan PM Kominfo No. 5/2015
1
X 100% = -
Jumlah kegiatan (even), perangkat daerah dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah
1
Jumlah perangkat daerah yang memiliki portal dan situs web yang sesuai standar 36
X 100% = 97.30 %
Jumlah Perangkat Daerah 37
Jumlah Perangkat Daerah yang mengimplementasikan layanan aplikasi umum dan aplikasi
khusus yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan 24
X 100% = 64.86 %
Jumlah Perangkat Daerah 37
Layanan SPBE (layanan publik dan layanan administrasi pemerintahan yang tercantum
dalam dokumen proses bisnis yang telah diimplementasikan secara elektronik 37
X 100% = 100 %
Jumlah layanan 37
Jumalah layanan SPBE (layanan publik dan layanan adminstrasi pemerintahan) yang
memanfaatkan sertifikat elektronik 37
X 100% = 100 %
Jumlah layanan 37
Jumlah sistem elektronik yang terdaftar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan -
X 100% = - % Surat Pernyataan
Jumlah sistem elektronik -
Jumlah layanan publik dan layanan adminsitrasi yang terintegrasi dengan sistem
penghubung layanan pemerintah 9
X 100% = 13.43 %
Jumlah layanan publik dan layanan administrasi 67
Jumlah perangkat daerah yang menggunakan layanan pusat data pemerintah 10
X 100% = 27.03 %
Jumlah perangkat daerah 37
Jumlah perangkat daerah yang menyimpan data dipusat 10
X 100% = 27.03 %
Jumlah perangkat daerah yang menyimpan data dipusat 37
Jumlah perangkat daerah yang memperbaharui datanya sesuai siklus jenis datanya 8
X 100% = 21.62 %
Jumlah perangkat daerah 37
2Persentase perangkat daerah yang memiliki
portal dan situs web yang sesuai standar ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3
Persentase perangkat daerah yang
mengimplementasikan layanan aplikasi umum
dan aplikasi khusus yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
Persentase Layanan Publik yang
Diselenggarakan Secara Online Dan
Terintegrasi
1
Persentase kegiatan (event), perangkat daerah
dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah
yang dimanfaatkan secara daring dengan
memanfaatkan domain dan sub domain Instansi
Penyelenggara Negara sesuai dengan Peraturan
Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Registrasi Nama Domain Instansi
Penyelenggara Negara
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------
6Persentase sistem elektronik yang terdaftar
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7
Persentase layanan publik dan layanan
administrasi yang terintegrasi dengan sistem
penghubung layanan pemerintah ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4
Persentase layanan SPBE (layanan publik dan
layanan administrasi pemerintahan) yang
tercantum dalam dokumen proses bisnis yang
telah diimplementasikan secara elektronik
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------
5
Persentase layanan SPBE (layanan publik dan
layanan administrasi pemerintahan) yang
memanfaatkan sertifikat elektronik ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
10
Persentase perangkat daerah yang
memperbaharui datanya sesuai siklus jenis data
(sesuai renstra kominfo)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8Persentase perangkat daerah yang menggunakan
layanan pusat data pemerintah ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9Persentase perangkat daerah yang menyimpan
data di pusat data pemerintah ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah data yang dapat berbagi pakai 27
X 100% = 7.30 %
Jumlah data yang dimiliki pemerintah daerah 370
Jumnlah perangkat daerah yang mengimplementasikan inovasi yang mendukung smart city -
X 100% = - % Surat Pernyataan
Jumlah perangkat daerah 37
Jumlah ASN pengelola TIK yang tersertifikasi kompetensi di bawah pengelolaan dinas kominfo 6
X 100% = 37.50 %
Jumlah ASN pengelola TIK 16
Ada
∑ Komunitas masyarakat atau mitra strategis Pemerintah Daerah Provinsi yang telah
menyebarkan infotmasi dan kebijakan pemerintah 41
X 100% = 6.94 %
∑ Komunitas masyarakat atau mitra komunikasi Pemerintah Daerah Provinsi 591
Jumlah konten informasi terkait program dan kebijakan pemerintah dan pemerintah
provinsi sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM) 300
X 100% = 85.71 %
∑ Konten informasi terkait program dan kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi 350
∑ Diseminasi dan layanan inforamsi publik yang dilaksanakan sesuai dengan strategi
komunikasi (STRAKOM) dan SOP 4,866
X 100% = 243.30 %
∑ Diseminasi dan layanan informasi publik 2,000
Jumlah penerbitan izin usaha simpan pinjam koperasi pada tahun yang dilaporkan
X 100% =
Jumlah usaha simpan pinjam koperasi yang belum mempunyai izin usaha simpan pinjam
Jumlah penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas usaha
simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan
X 100% =
Jumlah permohonan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas
usahan simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan
Jumlah koperasi yang diperiksa dan diawasi 4
X 100% = 5.13 %
Jumlah koperasi yang ada 78
Tidak Ada
11 Persentase data yang dapat berbagi pakai ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
14Tersedianya peraturan daerah atau peraturan
kepala daerah terkait implementasi e-governmentada/tidak ada
3
Persentase Masyarakat Yang Menjadi
Sasaran Penyebaran Informasi Publik,
Mengetahui Kebijakan Dan Program
Prioritas Pemerintah Dan Pemerintah
Daerah Provinsi
1
Persentase komunitas masyarakat/mitra strategis
pemerintah daerah provinsi yang menyebarkan
informasi dan kebijakan pemerintah dan
pemerintah provinsi
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------
12
Persentase perangkat daerah yang
mengimplementasi inovasi yang mendukung
smart city
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
13
Persentase ASN pengelola TIK yang
tersertifikasi kompetensi di bawah pengelolaan
Dinas Kominfo
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Meningkatnya Koperasi yang berkualitas 1
Persentase fasilitasi penerbitan ijin usaha
simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam
1 (satu) daerah provinsi
2
Persentase konten informasi terkait program dan
kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi
sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3
Persentase diseminasi dan layanan informasi
publik yang dilaksanakan sesuai dengan strategi
komunikasi (STARKOM) dan SOP yang telah
ditetapkan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
Persentase fasilitasi penerbitan izin pembukaan
kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas
usaha simpan pinjam oleh koperasi untuk
koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah
provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3
Persentase pemeriksaan dan pengawasan yang
dilakukan untuk koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam
1 (satu) daerah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak Ada
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang dinilai kesehatannya
X 100% =
Jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang ada
Jumlah koperasi yang mengikuti pendidikan dan pelatihan 4
X 100% = 5.13 %
Jumlah koperasi yang ada 78
Jumlah anggota koperasi yang mengikuti pelatihan perkoperasian 4
X 100% = 5.13 %
Jumlah anggota koperasi yang ada 78
Jumlah koperasi yang telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
X 100% =
Jumlah Koperasi yang ada
Jumlah koperasi yang telah diterbitkan sertifikat Nomor Induk Koperasinya 13
X 100% = 16.67 %
Jumlah koperasi yang ada 78
Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pembiayaan 1
X 100% = 1.28 %
Jumlah koperasi yang ada 78
Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pemasaran 1
X 100% = 1.28 %
Jumlah koperasi yang ada 78
Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi pendampingan kelembagaan dan usaha 10
X 100% = 12.82 %
Jumlah koperasi yang ada 78
Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi kemitraaan 1
X 100% = 1.28 %
Jumlah koperasi yang ada 78
4
Persentase usaha simpan pinjam oleh koperasi
yang dinilai kesehatannya untuk koperasi
dengan wilayah keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5
Persentase koperasi yang mengikuti
pelatihanuntuk koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam
1 (satu) daerah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8
Persentase fasilitasi penerbitan sertifikat Nomor
Induk Koperasi (NIK) untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9
Persentase koperasi yang diberikan dukungan
fasilitasi pembiayaan untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6
Persentase jumlah anggota operasi yang telah
mengikuti pelatihan perkoperasian untuk
koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah
provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7
Persentase koperasi yang telah
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
perkoperasian untuk koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam
1 (satu) daerah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12
Persentase koperasi yang diberikan dukungan
fasilitasi kemitraan untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
10
Persentase yang diberikan dukungan fasilitasi
pemasaran untuk koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam
1 (satu) daerah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
11
Persentase koperasi yang diberikan dukungan
fasilitasi pendampingan kelembagaan dan usaha
untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan
lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)
daerah provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak Ada
Tidak Ada
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah pertumbuhan wirausaha baru 290
X 100% = 0.09 %
Jumlah wirausahan yang ada 307,343
Jumlah usaha kecil yang diimput ke dalam sistem data online (ODS) 9,440
X 100% = 100 %
Jumlah usaha kecil yang ada 9,440
Jumlah usaha kecil yang bermitra 31
X 100% = 0.33 %
Jumlah usaha kecil yang ada 9,440
Jumlah usaha kecil yang diberikan dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikasi 10
X 100% = 0.11 %
Jumlah usaha kecil yang belu memiliki standaer dan sertifikasi produk 9,440
Jumlah usaha kecil yang diberikan dukungan fasiitasi pemasaran 89
X 100% = 0.94 %
Jumlah usaha kecil yang belum mendapatkan dukungan pemasaran 9,440
Jumlah usaha kecil yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan 290
X 100% = 3.07 %
Jumlah usaha kecil yang ada 9,440
Jumlah usaha kecil yang diberikan pendampingan kelembagaan dan usaha 250
X 100% = 2.65 %
Jumlah usaha kecil yang ada 9,440
1
Ada
1. Kegiatan Sosialisasi Perka BKPM No 7 tahun 2018 ttng pedoman dan tata cara
pengendalian pelaksanaan penanaman modal
2. Rapat koordinasi dan sinkronisasi data LKPM tahun 2020
3. Rapat koordinasi program dan kegiatan DPMPTSP provinsi, kabupten dan kota
sekalimantan timur
4. Fokus group discussian (FGD) penyiapan proyek strategis daerah dan skema investasi
pra market sounding
5. FGD kemudahan berusaha
Tidak Ada
2Meningkatnya Usaha Kecil yang menjadi
wirausaha1
Rasio pertumbuhan wirausaha baru yang
berskala kecil-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4
Persentase jumlah usaha kecil yang diberikan
dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikasi
produk usaha
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2Persentase jumlah usaha kecil yang diinput ke
dalam sistem online data system (ODS)-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5Persentase jumlah usaha kecil yang dberikan
dukungan fasilitasi pemasaran-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2Standar operasional prosedur pelaksanaan
pemberian fasilitas/insentif penanaman modalAda
3Laporan evaluasi pelaksanaan pemberian
fasilitas/insentif penanaman modal
3 Persentase jumlah usaha kecil yang bermitra -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1Persentase peningkatan investasi di
provinsi1
PERDA mengenai pemberian fasilitas/intensif
penanaman modal yang menjadi kewenangan
daerah provinsi
Ada 1
6Rasio usaha kecil yang diberikan dukungan
fasilitasi pelatihan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7
Persentase usaha kecil yang diberikan
pendampingan
kelembagaan dan usaha
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4Kegiatan seminar bisnis, forum, one on one
meeting
PENANAMAN MODAL
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Pameran luar daerah 4
Pameran dalam daerah 1 5
1. Webinar road to indonesia investment day 2020
Ada
Jumlah Pengaduan = 15
12
Izin investasi sektor primer 554
685 8,003 Izin
Izin investasi sektor penanaman modal 6,764
PMDN = Rp. 25.934.008.800.000
PMA = Rp. 5.443.591.680.000
Penanam Modal yang memahami ketentuan pelaksanaan kegiatan Penanaman Modal
1,175 LPKM
9
5
75
500 org
1,246 org
31,377,600,480,000
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
6 Kegiatan penerimaan misi penanaman modal 2. Kagiatas fasilitasi kerja sama investasi china railway liuyuan group
7Konsultasi perizinan dan non perizinan
penanaman modalStatus Penyelesaian Kasus =
5 Kegiatan pameran penanaman modal
10Pembinaan aparatur penanaman modal tingkat
provinsi serta kabupaten/kota yang tercatat telah melaporkan berjumlah 1.175 LKPM
11 Pembinaan penanaman modal PMA dan PMDN 9 Perusahaan
8Penerbitan perizinan dan non perizinan
penanaman modalIzin ivestasi sektor sekunder
3
Jumlah pemuda yang medapat pelatihan kader
pengembangan kepemimpinan, kepedulian,
kesukarelawanan dan kepeloporan pemuda
500 orang
9 Laporan realisasi penanaman modal
2
Tingkat partisipasi pemuda dalam
organisasi kepemudaan dan organisasi
sosial kemasyarakatan
1
Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang
mendapat pelatihan manajemen organisasi
kepemudaan
1Tingkat partisipasi pemuda dalam
kegiatan ekonomi mandiri1
Jumlah pemuda yang mendapat pelatihan
kewirausahaan75 Orang
2Jumlah pemuda yang mendapat bantuan
kewirausahaanTidak dilaksanakan
12
Tersedianya data dan informasi perizinan dan
non peizinan provinsi kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
5 Permohonan Informasi Publik
3 Peningkatan Prestasi Olahraga 1Jumlah pelatih olah raga yang memiliki
kompetensi di satuan2 pendidikan1246 Orang
KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
SKO = 410
PPLP = 26 436 org
PPLM = 0
0
0
0
Ada
Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
Jumlah metadata kegiatan statistik sektoral
X 100% = Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
Jumlah kegiatan statistik sektoral
Jumlah metadata indikator statistik sektoral
X 100% = Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
Julah indikator statistik sektoral
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan
Tidak dilaksanakan3Jumlah penyelenggaraan event OR prestasi
tingkat daerah
4Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam
pendidikan kepramukaan
2Jumlah atlit yang dibina pada SKO, PPLP dan
PPLM
1
Persentase Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang menggunakan data statistik
dalam menyusun perencanaan
pembangunan daerah
1 Tersedianya buku profil daerah
2 Jumlah survey statistik sektoral yang dilakukan
5Jumlah organisasi kepramukaan (kwarda) yang
difasilitasi dalam pengembangan organisasi
5Jumlah kompilasi statistik sektoral yang
mendapat rekomendasi dr BPS
STATISTIK
6Persentase kelengkapan metadata kegiatan
statistik sektoral
3Jumlah kompilasi statistik sektoral yang
dilakukan
4Jumlah survey statistik sektoral yang mendapat
rekomendasi BPS
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7Persentase kelengkapan metadata indikator
sektoral-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
Persentase OPD yang menggunakan data
statistik dalam melakukan evaluasi
pembangunan daerah
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah Kegiatan strategis teramankan -
X 100% = 0 Belum dilaksanakan
Jumlah kegiatan strategis yang ada -
Jumlah SE yang menerapkan SMKI dan diamankan sertifikat elektronik atau aplikasi penyandian 84
X 100% = 65.12 %
Jumlah SE yang ada 129
Jumlah SE atau aset informasi yang telah diaudit dengan resiko kategori rendah 74
X 100% = 57.36 %
Jumlah SE yang ada 129
Jumlah titik teramankan -
X 100% = 0 Belum dilaksanakan
Jumlah titik pada PHKS -
282
260
50
144
13
Jumlah CB (diselamatkan + diamankan + dizonasi + dipelihara + dipugar 116
Tidak ada
1 Tingkat keamanan informasi pemerintah 1
Persentase kegiatan strategis yang telah
diamankan melalui kegiatan pengamanan sinyal
dibanding banyaknya jumlah kegiatan strategis
yang harus diamankan
4
Persentase titik yang diamankan dibanding
dengan jumlah seluruh titik pada pemerin
(PHKS) yang diterapkan pemerintah daerah
berdasarkan pola hubungan komunikasi sandi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERSANDIAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
Persentase sistem elektronik yang telah
menerapkan prinsip sistem manajemen yang
telah menerapka prinsip2 manajemen keamanan
informasi (SMKI) dan atau aplikasi persandian
dibanding jumlah sistem elektronik yang ada
pada pemerintah daerah
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3Persentase sistem elektronik/asset informasi
yang telah diaudit dengan resiko kategori rendah-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3
Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang
dimanfaatkan (membangun karakter
bangsa,meningkatkan ketahanan budaya,dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat)
Jumlah objek dimanfaatkan
4
Jumlah SDM, lembaga dan pranata yang dibina
(peningkatan kompetensi, standarisasi dan
sertifikasi, serta peningkatan kapasitas tata
kelola)
Terlestarikannya Cagar Budaya 1
Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang
dilindungi (inventarisasi, pengamanan
pemeliharaan, penyelamatan dan publikasi)
Jumlah objek PK yang (diinventaris + diamankan + dipelihara + diselamatkan + dipublikasikan)
2
Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang
dikembangkan (penyebarluasan, pengkajian,
penayaan keberagaman
Jumlah objek PK (disebarluaskan + dikaji + dikayakan keberagamannya)
7Layanan perijzinan membawa cagar budaya
provinsi ke luar provinsi dengan dukungan dataJumlah CB diberikan izin ke luar provinsi
5
Register cagar budaya (pendaftaran, pengjasian,
penetapan, pencatatan, pemeringkatan,
penghapusan)
Jumlah CB ditetapkan - Jumlah CB dihapuskan
6
Perlindungan cagar budaya provinsi
(penyelamatan, zonasi, pemeliharaan dan
pemugaran
KEBUDAYAAN
Jumlah sdm ditingkatkan kompetensi + Jumlah sdm disertifikasi + Jumlah lembaga distandarisasi + Jumlah
lembaga ditingkatkan kapasitas tata kelola + Jumlah pranata ditingkatkan kapasitas tata kelola
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
6
20
3,500
Jumlah pengunjung museum 30,000
Jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pengelolaan museum 50,000
Tidak perlu
diisi
11
14
14
Jumlah sdm CB + Jumlah sdm Museum 16
44 Org
7
9 Keg
8Pengembangan cagar budaya Provinsi
(penelitian, revitalisasi, adaptasi)Jumlah CB (diteliti + direvitalisasi + diadaptasi)
11
Peningkatan akses masyarakat dalam
penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan
museum.
Peningkatan akses masyarakat dalam
pengelolaan sarana dan prasarana museum.
12Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan
pemanfaatan koleksi museumTidak Perlu di isi
9
Pemanfaatan cagar budaya Provinsi (dalam hal
agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan,
teknologi, kebudayaan, dan pariwisata)
Jumlah CB dimanfaatkan
10Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan
pemanfaatan koleksi museumJumlah koleksi museum (dikelola + diamankan + dikembangkan + dimanfaatkan)
15 Fasilitas sertifikasi tim ahli cagar budaya Jumlah ahli CB yang disertifikasi
16 Pemetaan sdm cagar budaya dan permuseuman
13 Pembentukan tim pendaftaran cagar budaya Jumlah tim pendaftaran CB yang dibentuk
14 Pembentukan tim ahli cagar budata provinsi Jumlah pembentukan tim ahli CB
19Penyelenggaraan kegiatan museum yang
melibatkan masyarakatJumlah kegiatan museum yang melibatkan masyarakat
17Peningkatan kompetensi sdm cagar budaya dan
permuseumanJumlah sdm yang ditingkatkan kompetensinya (CB + Museum)
18Penyediaan sarana dan prasarana pendaftaran
cagar budaya dan permuseumanJumlah sarana dan prasarana (CB + Museum)
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Koleksi perpustakaan yang tersedia diberbagai perpustakaan di wilayahnya (dalam eksemplar) 208,214
X 100% = 5.52 %
Jumlah penduduk di wilayanya (dalam jiwa) 3,769,073
Jumlah kunjungan perpustakaan yang mananfaatkan perpustakaan baik secara online
maupun onsite 93,594
X 100% = 2.48 %
Jumlah penduduk di wilayahnya 3,769,073
Ketersediaan tenaga perpustakaan di berbagai perpustakaan di wilayahnya 1,389
X 100% = 0.04 %
Jumlah penduduk di wilayahnya (dalam jiwa) 3,769,073
Jumlah perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan 72
X 100% = 3.44 %
Jumlah perpustakaan dari berbagai jhenis yang terdapat di wilayahnya 2,094
6 Keg
619
3,050
5
507
30 Judul 30
-
491
1 Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat 1Rasio ketercukupan koleksi perpustakaan
dengan penduduk-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2Persentase ketermanfaatkan perpustakaan oleh
masyarakat -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di
masyarakatAda 6 Kegiatan
6 Jumlah KCKR Daerah yang dihimpun 619 Judul
3Rasio ketercukupan tenaga perpustakaan
dengan penduduk-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4Persentase perpustakaan sesuai standar nasional
perpustakaan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9Jumlah terbitan yang terhimpun dalam
bibliografi Daerah507 Judul
2 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat 1
Jumlah naskah kuno yang diakuisisi/dialih
media (digitalisasi)/terdaftar yang ada di
wilayahnya
7Jumlah judul yang tercantum dalam katalog
induk Daerah3050 eksemplar
8Jumlah perpustakaan yang bergabung dalam
katalog induk daerah5 Perpustakaan
2Jumlah naskah kuno yang dialih aksara dan
dialih bahasaTidak ada naskah kuno
3
Jumlah koleksi budaya etnis nusantara yang
tersimpan dan/atau terdaftar yang ada di
wilayahnya (item)
491 Judul
PERPUSTAKAAN
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip 46
X 100% = 0.23 %
Jumlah seluruh arsip aktif 19,908
Jumlah arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip 4
X 100% = 0.12 %
Jumlah seluruh arsip inaktif 3,232
Jumlah arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik 3
X 100% = 0.07 %
Jumlah seluruh arsip statis 4,303
Jumlah arsip yang telah dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN 538
X 100% = 100 %
Jumlah seluruh arsip dinamis dan arsip statis pemerintahan provinsi 538
16,991
3.484 berkas 3,484
Ada
Ada
WPPNRI 713 (Selat Makasar)
2 WPP
Tidak Ada
Belum pernah dilaksanakan Tidak Ada
2Persentase arsip in-aktif yang telah dibuatkan
daftar arsip-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3Persentase arsip statis yang telah dibuatkan
sarana bantu temu balik-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1
Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan
akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah
dan pertanggungjawaban nasional) Pasal
40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor
43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
1Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan
daftar arsip-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2Perlindungan dan penyelamatan arsip akibat
bencana yang sesuai NSPKBelum pernah dilaksanakan
3
Penyelamatan arsip perangkat daerah provinsi
yang digabung dan atau dibubarkan dan
pemekaran daerah kabupaten/kota yang sesuai
NSPK di provinsi
4Persentase jumlah arsip yang dimasukkan dalam
SIKN melalui JIKN-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip
sebagai bahan pertanggungjawaban
setiap aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara untuk kepetingan negara,
pemerintahan, pelayanan publik dan
kesejahteraan rakyat
1 Pemusnahan arsip yang sesuai NSPK 16.991 berkas
KEARSIPAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
1
Jumlah Total Produksi Perikanan
(Tangkap dan Budidaya) dari seluruh
kabupaten/kota di wilayah provinsi
(sumber data: one data KKP)
1
Jumlah laut pedalaman teritorial dan perairan
kepulauan yang terkelola sumber daya ikannya
(wpp)
WPPNRI 716 (Laut Sulawesi)
6
Penerbitan izin penggunaan arsip yang bersifat
tertutup yang disimpan di lembaga kearsipan
daerah provinsi yang sesuai NSPK
4
5
Pencarian arsip statis yang pengelolaannya
menjadi kewenangan daerah provinsi yang
dinyatakan hilang dalam bentuk daftar pencarian
arsip yang sesuai NSPK
Autentifikasi arsip statis dan arsip hasil alih
media yang dikelola oleh lembaga kearsipan
provinsi yang sesuai NSPK
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
SIUP 48
SIPI 94 216 Izin
SIKPI 66
SIPI ANDON 2
Jumlah pelabuhan perikanan yang memenuhi minimal 3 (tiga) standar operasional 2
X 100% = 33 %
Jumlah seluruh pelabuhan perikanan 6
Laut 29,143
Umum 50,451
Luas wilayah laut dan pesisir yang dikelola sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku 3,766,095
X 100% = 10 %
Luas wilayah laut dan pesisir yang dimiliki 37,662,295
Jumlah kawasan konservasi peraturan atau kawasan konservasi pesisir dan pulau pulau
kecil yang dikelola secara efektif 2
X 100% = 7.14 %
Keseluruhan kawasan konservasi perairan yang dimiliki 28
34 Unit
39 Izin
4 Unit
527Jumlah POKMASWAS yang aktif dalam
mendukung pengawasan SDKP
2
Jumlah kawasan konservasi perairan atau
kawasan koservasi pesisir dan pulau-pulau kecil
yang dikelola-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6
Jumlah pemegang izin pemanfaatan ruang laut
di bawah 12 mil laut (diluar minyak dan gas
bumi) yang diperiksa kepatuhannya
(compliance) terhadap ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku
3Persentase pelabuhan perikanan yang memiliki
standar operasional-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4
Jumlah izin pembangunan kapal penangkap ikan
dan kapal pengangkut ikan dengan ukuran
diatas 5-30 GT
3
Jumlah unit kapal perikanan (10-30GT) yang
diperiksa kepatuhannya terhadap ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku
2
Persentase kepatuhan pelaku usaha KP
terhadap ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku
1
Persentase luas wilayah laut dan pesisir yang
dikelola sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2Jumlah izin usaha perikanan tangkap untuk
kapal perikanan berukuran 5 – 30 GT
5 Jumlah kapal yang terdaftar
6
Jumlah izin usaha perikanan di bidang
pembudidayaan ikan yang usahanya lintas
daerah kabupaten/kota dalam 1 provinsi yang
diterbitkan
5
Jumlah unit usaha dan pengolahan hasil
perikanan provinsi yang mempunyai izin usaha
perikanan provinsi yang diperiksa kepatuhannya
(compliance) terhadap peraturan perundangan
yang berlaku.
4
Jumlah pembudidayaan ikan yang mempunyai
izin usaha perikanan (IUP) provinsi dan
kab/kota yang diperiksa kepatuhannya terhadap
ketentuan peraturan perundangan
Unit
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
79,594
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
40 Izin
700 Dinas Pariwisata
4 Dinas Pariwisata
Sektor usaha :
1. Hotel dan restoran PMDN Rp 37,339,300,000
2. Transportasi PMA USD 25,181,800 Dinas Pariwisata
Sektor usaha :
1. Hotel dan restoran PMDN 128
2. Transportasi PMA 11 Dinas Pariwisata
243 Dinas Pariwisata
2.00 hari BPS
1.72 hari BPS
19,786 Dinas Pariwisata
2,884,329 Dinas Pariwisata
4 Dinas Pariwisata
Tidak ada Dinas Pariwisata
11 Dinas Pariwisata
PARIWISATA
7Rata-rata tinggal wisatawan nusantara tingkat
hunian akomodasi
4Jumlah investasi per sektor usaha di bidang
pariwisata
5Jumlah tanda daftar usaha pariwisata per sub
jenis usaha di provinsi
Persentase pertumbuhan jumlah
wisatawan mancanegara per kebangsaan1 Jumlah entitas pengelolaan destinasi
2Jumlah kelengkapan infrastruktur dasar, fasilitas
umum, dan fasilitas pariwisata
8
Jumlah izin usaha pemasaran dan pengolahan
hasil perikanan lintas daerah kab/kota dalam 1
daerah provinsi yang diterbitkan
8 Jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan
3Jumlah nilai realisasi investasi di bidang
pariwisata di tingkat provinsi
1
6 Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara
9 Jumlah perjalanan wisatawan nusantara
10Jumlah promosi event daerah yang terlaksana di
dalam negeri
11 Jumlah event luar negeri yang diikuti provinsi
12
Jumlah industri pariwisata daerah yang
berpartisipasi pada event promosi pariwisata di
dalam negeri
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah tenaga kerja pariwisata tersertifikasi 221
X 100% = 7.49 % Dinas Pariwisata
Jumlah tenaga kerha pariwisata 2,950
Jumlah peserta pembekalan sektor kepariwisataan 814
X 100% = 100 % Dinas Pariwisata
Jumlah sasaran pembekalan sektor kepariwisataan 814
6 Dinas Pariwisata
Jumlah Sarana Pertanian 7
Jumlah Prasarana Pertanian 4 11
83.269 Register 83,269
71,555
Jumlah prasaranan yang aktif digunakan 4
X 100% = 100 %
Jumlah prasaranan yang dibangun 4
Ha
Ha
53 Lembar 53
Jumlah saranan yang aktif digunakan 7
X 100% = 100 %
Jumlah saranan yang dibangun 7
Jumlah area yang dapat ditanggulangi 12,133.4
X 100% = 72.99 %
Luas area terkena bencana 16,624.1
Jumlah usulan yang difasilitasi 53
X 100% = 100 %
Jumlah usulan usaha pertanian 53
Persentase fasilitasi penganggulangan bencana -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Produktivitas pertanian per hektar per tahun 1Jumlah Sarana dan prasana pertanian yang
diberikan
13Persentase tenaga kerja di sektor parwisata yang
disertifikasi-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
14Persentase SDM peserta pembekalan sektor
kepariwisataan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
15
Jumlah lokasi yang memperoleh pemberdayaan
masyarakat dan pembinaan kemitraan usaha
masyarakat
6 Lokasi
2Jumlah penerbitan sertifikasi dan pengawasan
benih tanaman holtikultura
3 Dokumen pengawasan benih yang beredar 71.555 Register
4 Prasarana pertanian yang digunakan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5Pengendalian penganggulangan serangan
organisme pengganggu pertanian 25.613,88 Ha
10 Persentase jumlah usulan usaha pertanian -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6Luas areal pengendalian dan penganggulangan
bencana 16.624,11 Ha
7 Penerbitan izin usaha pertanian
8 Persentase sarana pertanian yang digunakan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9
25,613.88
16,624.11
PERTANIAN
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah dokumen penataan hutan wilayah KPH 18
X 100% = 94.74 %
Jumlah total KPH dalam 1 Provinsi 19
Jumlah dokumen rencana pengelolaan hutan jangka panjang yang disahkan 12
X 100% = 63.16 %
Jumlah total KPH dalam 1 Provinsi 19
Jumlan dokumen rencanan pengelolaan hutan jangkak pendek yang disahkan 12
X 100% = 63.16 %
Jumlan total KPH dalam 1 Provinsi 19
Ha
Luas kebakaran hutan di hutan lindung dan hutan produksi 1,015.47
X 100% = 0.01 %
Luas kawasan hutan di hutan lindungn dan hutan produksi 8,256,767
Luas hutan yang terganggu 6,994.74
X 100% = 0.08 %
Luas kawasan hutan lindung dan hutan produksi 8,256,767
Jumlah izin usahan industri primer hasil hutan kayu (IUIPHHK) yang aktif 90
X 100% = 40.00 %
Jumlah izin yang ada 225
62 KTH
Luas areal yang telah dipulihkan baik dengan mekanisme alam, rehabilitasi maupun restorasi
13 Kasus
Jumlah penyuluh kehutanan 43
X 100% = 45.26 %
Jumlah kecamatan 95
Jumlah sarpras yang ada 129
X 100% = 300 %
Jumlah penyuluh 43
1
Peningkatan akses legal kepada
masyarakat dalam pengelolaan hutan
melalui Perhutanan Sosial
1 Dokumen penataan hutan wilayah KPH -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2Dokumen rencana pengelolaan hutan jangka
panjang dan jangka pendek
3 Luas lahan kritis yang direhabilitasi Jumlah lahan kristis yang direhabilitasi
4Luas kebakaran hutan di hutan lindung dan
hutan produksi-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5
Penurunan luas gangguan kawasan hutan
melalui operasi pengamanan hutan (illegal
logging dan perambahan)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6
Jumlah hasil izin usaha industri primer hasil
hutan kayu dengan kapasitas izin 6.000m3 per
tahun yang aktif
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7 Tersedianya dokumen rencana pengelolaan hutan Dokumen Rencana Pengelolaan Tahura yang disahkan
8 Pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga Jumlah kelompok masyarakat desa binaan yang terbentuk dan didampingi
9 Pemulihan ekosistem pada Tahura
10 Menurunnya gangguan kawasan Tahura Rekapitulasi kehadian TIPIHUT secara periodik per tahun
11 Jumlah ketersediaan penyuluh kehutanan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12Jumlah sarana dan prasarana kegiatan
penyuluhan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
38,737.80
KEHUTANAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak Ada
Tidak Ada
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah KTH yang diberikan diklat 91
X 100% = 60.67 %
Rencana atau target KTH yang akan diberikan diklat 150
20 LPS
Jumlah DAS yang ditetapkan Rencana Pengelolaan DAS lintas Daerah Kab/Kota dan
dalam Daerah Kab/Kota dalam 1 Daerah Provinsi
X 100% =
Jumla total DAS dalam 1 Provinsi
Jumlah forum komunikasi DAS yang ditetapkan
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Ada
13Jumlah KTH yang diberikan pendidikan dan
pelatihan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4
Perda/Pergub terkait izin penggalian, pemakaian
dan izin pengusahaan air tanah dalam area
provinsi
14Fasilitasi kegiatan peningkatan kapasitas usaha
pada kelompok perhutanan sosialJumlah kelompok yang terfasilitasi atau jumlah kelompok perhutanan sosial yang ada
15Terusunnya rencana pengelolaan DAS lintas
daerah kabupaten/kota dalam 1 provinsi -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
16Terbentuknya forum komunikasi DAS yang
mendukung keterpaduan lintas sektor
2Persentase kerusakan hutan pertahun
(deforestrasi)
3Persentase Luas Lahan Kritis yang
Direhabilitasi
1
Persentase Usaha Tambang Sesuai
Kewenangan Provinsi yang Tidak
Melanggar Perda
1Perda/Pergub terkait zonasi kawasan konservasi
air tanah dalam daerah provinsi
2 Peta konservasi air tanah dalam daerah provinsi
3
Perda/Pergub terkait izin penggalian, pemakaian
dan izin pengusahaan air tanah dalam area
provinsi
5Perda/Pergub terkait penetapan nilai perolehan
air tanahPergub Nomor 59 Tahun 2018
6Perda/Pergub terkait dengan tata ruang wilayah
RZWP3K dalam daerah provinsi
7Perda/Pergub terkait dengan perizinan mineral
bukan logam dan batuan dalam daerah provinsi
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Dinas ESDM
Pergub No. 24 Tahun 2017
Dinas ESDM
Pergub No. 59 Tahun 2019
Dinas ESDM
Dinas ESDM
1.105.227 KK 1,105,227 KK
11Jumlah penerbitan SKT panas bumi dalam 1
tahun
8 Perda/Pergub terkait IUJP Pergub Nomor 23 Tahun 2020
9
Perda/Pergub terkait penetapan harga patokan
mineral bukan logam dan batuan sesuai UU
28/2009
14Penerbitan izin operasi yang fasilitas
instalasinya dalam daerah provinsiPerda Kaltim No. 04 Tahun 2016
16
Surat Persetujuan Gubernur terkait harga jual
tenaga listrik dan sewa jaringan tenaga listrik,
penjualan kelebihan tenaga listrik dari
pemegang izin yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah provinsi
Keputusan Gubernur Kaltim terkait persetujuan penjualan kelebihan tenaga listrik (Excess Power)
15
Perda/Pergub terkait penetapan tarif tenaga
listtik tenaga listrik pemegang izin yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah provinsi
Pergub No. 38 Tahun 2017
17
Penerbitan izin usaha jasa penunjang tenaga
listrik bagi badan usaha dalam negeri/mayoritas
sahamnya dimiliki oleh penanam modal dalam
negeri kecuali untuk jasa pemeriksaan dan
pengujian di bidang tenaga istrik tegangan
rendah
Ada 37 Keputusan Gubernur Kaltim/Kepala DPMPTSP Prov. Kaltim Tentang Jasa Usaha Penunjang
Tenaga Listrik
18
Pelaksanaan pembangunan listrik perdesaan dan
penyambungan listrik gratis bagi masyarakat
tidak mampu
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
10 Izin pemanfaatan langsung yang diterbitkan
12 SK izin usaha niaga bahan bakar nabati
13
Perda/Pergub terkait usaha penyediaan tenaga
listrik dalam daerah provinsi (tata cara
penerbitan, pembinaan dan pengawasan)
Perda Kaltim No. 04 Tahun 2016
2 Persentase Desa Yang Teraliri Listrik
Tidak Ada
Tidak Ada
Ada
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah Pelaku usaha yang memperoleh fasilitas promosi dangang 6
X 100% = 23.08 %
Jumlah pelaku usaha yang membutuhkan fasilitasi promosi dangang 26
Jumlah pelaku usaha yang memperoleh fasilitas pengembangan produk 6
X 100% = 23.08 %
Jumlah pelaku usaha membutuhkan fasilitasi promosi dangang 26
Jumlah pelaku usahan yang membutuhkan pelatihan atau fasilitas peningkatan kapasitas
terkait ekspor 48
X 100% = 18.32 %
Jumlah pelaku usahan yang membutuhkan pelatihan dan fasilitas peningkatan kapasitas
terkait ekspor 262
Jumlah pelaku usahan yang menjadi eksportir baru 5 X 100% = 10.42 %
Jumlah pelaku usahan yang memperoleh pelatihan atau fasilitas peningkatan kapasitas
terkait ekspor 48
12 Pengaduan 12
Konsumen 613
Pelaku Usaha 109 722
2
Indeks Kinerha BPSMD = 4 + 0 + 1 = 5
5
Jumlah PMB = 10
Jumlah SIUP MBTBB yang terbit ≤5 hari kerja
X 100% = Tidak Ada Surat Keterangan
Jumlah permohonan SIUP MBTBB
Jumlah rekomendasi SIUP MB bagi distributor yang terbit ≤5 hari kerja 6
X 100% = 100 %
Jumlah permohonan rekomendasi SIUP MB bagi distributor 6
Jumlah SIUP bahan berbahaya bagi pengecer yang diterbitkan ≤5 hari kerja 1
X 100% = 100 %
Jumlah permohonan SIUP bahan berbahaya bagi pengecer 1
Jumlah SIUP Gol B dan C untuk pengecer dan penjual langsung minuman di tempat yang
terbit ≤5 hari kerja 1
X 100% = 100 %
Jumlah permohonan SIUP MB Gol B dan C untuk pengecer dan penjual langsung
minuman di tempat 1
1 Pertumbuhan Nilai Ekspor Non Migas 1Persentase pelaku usaha yang memperoleh
fasilitas promosi dagang -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2 Komoditi3Persentase komoditi potensial yang sesuai
dengan ketentuan berlaku
Indeks SDM = 4
4 Tertib Usaha 1
3
4 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Persentase SIUP Bahan Berbahaya bagi
pengecer yang diterbitkan
4Persentase pelaku usaha yang menjadi eksportir
baru -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Jumlah penanganan pengaduan konsumen
Persentase penerbitan SIUP MB Gol B dan C
untuk pengecer dan penjual langsung minum di
tempat
3
Persentase pelaku usaha yang memperoleh
pelatihan/ fasilitas peningkatan kapasitas terkait
ekspor
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERDAGANGAN
2Jumlah konsumen dan pelaku usaha yang
teredukasi
Persentase SIUP Minuman Beralkohol (MB)
bebas bea yang diterbitkan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah komoditi potensial yang dipantau1
2 Indeks Kinerja BPSMB
2Persentase penanganan pengaduan
konsumen
2Persentase pelaku usaha yang memperoleh
fasilitas pengembangan produk -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2Persentase rekomendasi SIUP MB bagi
Distributor yang diterbitkan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah SKA yang terbit ≤1 hari kerja (1x24 jam) 18
X 100% = 100 %
Jumlah Permohonan penerbitan SKA yang dokumennya telah diterima dengan lengkap dan
benar 18
X = a/(b x c) x 100%
X = Persentase jumlah pupuk yang disalurkan
a = Jumlah pupuk yang disalurkan 50,258.13
b = Target komisi pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di Tingkat Provinsi sebesar
(90% dari RDKK) 67,313.70 0.00001 %
c = RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) 74,793
18
-2.25
100 %
100 %
a. Tersusunnya naskah akademik 30 %
b. Tersusunnya Draft Raperda RPIP 20 %
c. Draft Raperda RPIP yang disetujui DPRD dan mendapat rekomendasi Kementerian
Perindustrian 25 %
d. Persetujuan Draft Raperda RPIP oleh Ditjen Bina Bangda 15 %
e. Penetapan Perda RPIP 10 %
3
Persentase kinerja realisasi pupuk 1
Pengawasan pupuk dan pestisida terhadap
pengadaan penyaluran dan penggunaan pupuk
bersubsidi dan pestisida per tahun di provinsi
5
Persentase pencapaian sasaran
pembangunan industri termasuk turunan
indikator pembangunan industri dalam
RIPIN yang ditetapkan dalam RPIP
1Persentase terselesaikannya dokumen RPIP
sampai dengan ditetapkannya menjadi perda
Tahapan
Persentase laporan harga harian melalui sistem
informasi harga Kemendag
PERINDUSTRIAN
Belum Ada
6
Persentase barang beredar yang diawasi
yang sesuai dengan ketentuan Perundang-
Undangan
1
1
Beroperasinya pusat distribusi yang melayani
wilayah provinsi
a. Tersedianya bangunan pusat distribusi
b. Telah ditetapkannya badan usaha pengelola
pusat distribusi
c. Beroperasinya pusat industri
d. Menguasai 20% pangsa pasar pada
komoditas yang ditangani
2 Persentase koefisien variasi harga antar waktu
2
7
Persentase stabilitas dan jumlah
ketersediaan harga barang kebutuhan
pokok
5 Persentase penerbitan SKA yang tepat waktu-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Persentase barang beredar yang diawasi yang
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan18 Barang
1 2 5 6
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
43
Jumlah realisasi izin yang diterbitkan 30
X 100% = 19.23 %
Jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk 156
Jumlah realisasi izin yang diterbitkan
X 100% =
Jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk
Jumlah realisasi izin yang diterbitkan
X 100% =
Jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk
Jumlah data perusahaan industri besar dan perusahaan kawasan industri lintas Kab/Kota di
SIINas
X 100% =
Total populasi perusahaan industri besar dan perusahaan kawasan industri lintas Kab/Kota
1 Bidang Transmigrasi
1 Bidang Transmigrasi
1 Bidang Transmigrasi
Jumlah kawasan transmigrasi yang difasilitasi
penetapannya
Jumlah satuan permukiman transmigrasi yang
difasilitasi pembinaannya1 Kimtrans
TRANSMIGRASI
4
Persentase jumlah hasil pemantauan dan
pengawasan dengan jumlah Izin
Perluasan Industri (IPUI) bagi Industri
Besar yang dikeluarkan oleh instansi
terkait
1Persentase jumlah izin perluasan industri IPUI)
bagi industri besar yang diterbitkan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5
Persentase jumlah hasil pemantauan dan
pengawasan dengan jumlah Izin Usaha
Kawasan Industri (IUKI) dan Izin
Perluasan Kawasan Industri (IPKI) yang
lokasinya lintas daerah kabupaten/kota
dalam 1 (satu) provinsi yang dikeluarkan
oleh instansi terkait
1
Persentase jumlah penetapan izin usaha
kawasan industri (IUKI) dan izin perluasan
kawasan industri (IPKI) lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 provinsi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6Tersedianya informasi industri secara
lengkap dan terkini 1
Persentase data perusahaan indusri besar dan
perusahaan kawasan industri lintas
kabupaten/kota yang masuk dalam SII Nas
terhadap total populasi perusahaan industri
besar dan perusahaan kawasan industri lintas
kab/kota
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 1 Kimtrans
2Jumlah satuan pemukiman transmigrasi yang
difasilitasi pembangunannya1 Kimtrans
3
Belum ada
Tidak Ada
Tidak Ada
3
Persentase jumlah hasil pemantauan dan
pengawasan dengan jumlah Izin Usaha
Industri (IUI) Besar yang dikeluarkan
oleh instansi terkait
1Persentase jumlah izin usaha industri (IUI)
besar yang diterbitkan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------
1 2 5 6
Jumlah anak usia 16 (enam belas) sampai dengan 18 (delapan belas) tahun yang sudah
tamat atau sedang belajar di sekolah Menegah atas 156,586
X 100% = 97.04 %
Jumlah anak usia 16 (enam belas) sampai dengan 18 (delapan belas) tahun pada
Provinsi yang bersangkutan 161,362
Jumlah anak usia 4 (empat) sampai dengan 18 (delapan belas) tahun penyandang
disabilitas yang sudah tamat atau sedang belajar dipendidikan khusus 2,513
X 100% = 81.75 %
Jumlah anak usia 4 (empat) sampai dengan 18 (delapan belas) tahun penyandang
disabilitas pada Provinsi yang bersankutan 3,074
Jumlah daya tampung rumah sakit rujukan di seluruh Provinsi 6,058
X 100% = 0.1607 %
Jumlah Penduduk Provinsi 3,769,073
Persentase RS rujukan Provinsi yang terakreditasi 22
X 100% = 40.74 %
Jumlah RS Provinsi 54
Jumlah penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi
bencana yang mendapatkan pelayanan kesehatan dalam kurun waktu satu tahun -
X 100% = - %
Jumlah penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi
bencana dalam satu tahun yang sama -
Jumlah orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar 160,237
X 100% = 97.87 %
Jumlah orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB 163,724
Luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrasrtuktur pengendalian
banjir di WS kewenangan Provinsi (ha) 35
X 100% = 23.65 %
Luas Kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan Provinsi (ha) 148
Luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi yang terlindungi oleh
infrastruktur pengaman pantai di WS kewenangan Provinsi (m) 50
X 100% = 29.41 %
Luas Kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi di WS kewenangan Provinsi
(m) 170
INDIKATOR KINERJA KUNCI HASIL
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020
3
b.
Rasio luas kawasan permukiman sepanjang pantai
rawan abasi, erosi, dan akresi yang terlindungi
oleh infrastruktur pengaman pantai di WS
kewenangan Provinsi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan Umum a.Rasio luas kawasan pemukiman rawan banjir yang
terlindungi oleh infrastruktur pengendalian banjir -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
d.Persentase pelayanan kesehatan bagi orang yang
terdampak dan berisiko pada situasi KLB Provinsi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.
Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk
terdampak krisisi kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi bencana
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Persentase RS rujukan Provinsi yang terakreditasi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2 KesehatanRasio daya tampung rumah sakit rujukan di
Provinsi-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Indikator Kinerja Kunci Hasil
a.
b.
a.
Tingkat Partisipasi warga negara usia 4-18 tahun
penyandang disabilitas yang berpartisipasi dalam
pendidikan khusus
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
Tingkat partisipasi warga negara usia 16-18 tahun
yang berpartisipasi dalam pendidikan menengahPendidikan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
Luas irigasi kewenangan Provinsi yang dilayani oleh jaringan irigasi yang dibangun (ha),
ditingkatkan (ha), direhabilitasi (ha), dioperasikan dan pelihara (ha) ditahun eksisting 3,396 Ha
X = 49.84 %
Luas daerah irigasi kewenangan Provinsi 6,814 Ha
Jumlah kumulatif kapasitas yang dapat terlayani melalui penyaluran air minum curah
lintas kabupaten/kota -
X 100% =
Jumlah kumulatif kebutuhan pemenuhan kapasitas yang memerlukan pelayanan air
minum curah lintas kabupaten/kota di provinsi bersangkutan -
Total volume limbah yang masuk dalam SPAL domestik regional -
X 100% =
Total kapasitas pengolahan limbah SPAL domestik regional 1,000 m3
Panjang jalan kewenangan Provinsi yang mantap 624.48 Km
X 100% = 69.77 %
Panjang jalan keseluruhan di wilayah provinsi 895.09 Ha
Jumlah tenaga kerja konstruksi yang telatih di wilayah provinsi yang dibuktikan dengan
sertifikat pelatihan ahli 1,552
X 100% = 17.85 %
Jumlah kebutuhan tenaga ahli di wilayah provinsi 8,693
Jumlah unit rumah korban bencanan yang ditangani pada tahun n 0
X 100% = Belum Ada
Jumlah total rencana unit rumah korban bencana yang akan ditangani pada tahun n 0
Rumah tangga penerima fasilitasi penggantian hak atas penguasaan tanah dan atau
bangunan + rumah tangga penerima subsidi uang sewa + rumah tangga penerima
penyediaan rumah layak huni
0
X 100% = Belum Ada
Jumlah total rumah tangga terkena relokasi program pemerintah daerah yang memenuhi
kriteria penerima pelayanan 0
Luas kawasan kumuh 10 - 15 Ha yang ditangani 7
X 100% = 63.81 %
Luas kawasan kumuh 10 - 15 Ha 10.97
Jumlah satuan perumahan yang sedang dibangun terfasilitasi PSU 3
X 100% = 100 %
Jumlah satuan perumahan 3
Jumlah pengaduan yang diselesaikan 42
X 100% = 100 %
Jumlah pengaduan pelanggaran yang masuk 42
Belum Dilaksanakan
Belum Dilaksanakan
d.Persentase satuan perumahan yang sudah
dilengkapi PSU -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.Persentase Luas kawasan kumuh 10 – 15 Ha yang
ditangani -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.
Persentase warga negara yang terkena relokasi
akibat program Pemerintah Daerah provinsi yang
memperoleh fasilitasi penyediaan rumah yang
layak huni
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4 Perumahan a.Persentase warga negara korban bencana yang
memperoleh rumah layak huni -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
g.
Rasio tenaga kerja konsrtuksi yang telatih di
wilayah Provinsi yang dibuktikan dengan sertifikat
pelatihan ahli-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
f. Rasio kemantapan jalan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
e.Rasio pelayanan pengolahan limbah domestik oleh
SPAL regional -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
d.
Persentase kapasitas yang dapat terlayani melalui
penyaluran air minur curah lintas kabupaten/kota
terhadap kebutuhan pemenuhan kapasitas yang
memerlukan pelayanan air minum curah lintas
kabupaten /kota
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.Rasio luas daerah irigasi kewenangan Provinsi
yang dilayani oleh jaringan irigasi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Trantibumlinmas a.Persentase gangguan Trantibum yang dapat
diselesaikan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
Jumlah perda/perkada yang memuat sanksi yang tegakkan 14
X 100% = 64 %
Jumlah keseluruhan Perda dan Perkada yang memuat sanksi 22
Kemajuan pekerjaan dokumen kebencanaan yang disusun
X 100% = Tidak Ada
Jumlah dokumen kebencanaan yang akan disusun
Jumlah Kabupaten/Kota yang terfasilitasi dalam penanganan pra bencana 1
X 100% = 10 %
Jumlah Kabupaten/Kota di waliyah Provinsi 10
Jumlah Kabupaten/Kota yang terfasilitasi dalam penanganan tanggap darurat bencana 10
X 100% = 100 %
Jumlah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi yang mengalami bencana 10
Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam
panti 3,887
X 100% = 49.25 %
Populasi penyandang disabilitas terlantar di daerah provinsi yang membutuhkan
rehabilitasi sosial dasar di dalam panti 7,893
Jumlah anak terlantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti 5,342
X 100% = 33.14 %
Jumlah anak terlantar di daerah Provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di
dalam panti 16,119
Jumlah lanjut usia di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya 1,468
X 100% = 37.00 %
Populasi lanjut usia terlantar di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial
dasar di dalam panti 3,968
Jumlah gelandangan dan pengemis di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya -
X 100% = 0 %
Populasi gelandangan dan pengemis terlantar di daerah provinsi yang membutuhkan
rehabilitasi sosial dasar di dalam panti 289
Korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya 90,380
X 100% = 95 %
Populasi korban bencana alam dan sosial pada saaat dan setelah tanggap darurat bencana
daerah provinsi 95,000
Jumlah Kabupaten/Kota yang menyusun rencana tenaga kerja 6
X 100% = 60 %
Jumlah Kabupaten/Kota 10
b. Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.Persentase penyelesaian dokumen kebencanaan
sampai dengan dinyatakan sah/legal -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
d. Persentase penanganan pra bencana -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
e. Persentase penanganan tanggap darurat bencana -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Sosial a.Persentase penyandang disabilitas terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Persentase Anak Terlantar yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di dalam panti
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.Persentase lanjut usia terlantar yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di dalam panti
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
d.Persentase gelandangan dan pengemis yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
e.
Persentase korban bencana alam dan sosial yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan
setelah tanggap darurat bencana provinsi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Ketenagakerjaan a.Persentase kabupaten/kota yang menyusun
rencana tenaga kerja -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
Jumlah tenaga kerja yang memliki sertifikat kompetensi 1,533
X 100% = 97.77 %
Jumlah tenaga kerja keseluruhan 1,568
PDRB tahun berjalan (atas dasar harga konstan) 472,864,886,000,000
X 100% = 27,933,955,775 %
Jumlah tenaga kerja 1,692,796
Jumlah perusahaan yang menerapkan tata kelola kerja yang layak 13,666
X 100% = 169 %
Jumlah perusahaan 8,074
Jumlah pencari kerja (Pencaker) yang ditempatkan 5,538
X 100% = 68.62 %
Jumlah Pencaker yang terdaftar
8,071
∑ Total perusahaan yang menerapkan peraturan perundangan ketenagakerjaan pada
tahun n 8,074
X 100% = 100 %
∑ Total perusahaan yang terdaftar melalui mekanisme wajib lapor ketenagakerjaan pada
tahun n 8,074
Jumlah ARG pada belanja langsung APBD 882,805,065,500
X 100% = 19.47 %
Jumlah seluruh anggaran belanja langsung di Provinsi 4,534,885,375,417.18
Jumlah anak (penduduk usia kurang dari 18 tahun) korban kekerasan yang ditangani
instansi tingkat provinsi yang didampingi351
X 1000% = 0.27 %
Jumlah anak (penduduk usia kurang dari 18 tahun) 1,279,833
Jumlah perempuan yang mengalami kekerasan 524
X 100% = 0.03 %
Jumlah penduduk perempuan di Provinsi 1,831,351
Jumlah cadangan pangan Provinsi 195,420.01
X 100% = 57.38 % Bidang Distribusi
Jumlah kebutuhan pangan Provinsi 340,590
Luas tanah sesuai peruntukkan ijin lokasi 296.50
X 100% = 33.17 %
Seluruh luas tanah yang diberikan ijin lokasi 894
Luas pengadaan tanah umntuk kepentingan umum selesai tepat waktu\ 104.65
X 100% = 100 %
Luas pengadaan tanah untuk kepentingan umum 104.65
10. Pertanahan a.
Persentase pemanfaatan tanah yang sesuai dengan
peruntukkan tanahnya diatas izin lokasi
dibandingkan dengan luas izin lokasi yang
diterbitkan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Persentase pengadaan tanah untuk kepentingan
umum yang selesai tepat waktu-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.Rasio kekerasan terhadap perempuan per 100.000
anak -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9. Pangan a. Persentase Cadangan Pangan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8.Perlindungan Perempuan &
Perlindungan Anaka. Persentase ARG pada belanja langsung APBD -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Rasio kekerasan terhadap anak per 10.000 anak -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Persentase tenaga kerja bersertifikat kompetensi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
d.
Persentase perusahaan yang menerapkan tata
Kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit,
Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
e.
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan (dalam
dan luar negeri) melalui mekanisme layanan antar
kerja lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)
daerah provinsi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
f.
Persentase perusahaan yang menerapkan
peraturan perundang-undangan bidang
ketenagakerjaan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
Luas pemenfaatan adalah luas tanah yang telah dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya diatas izin lokasi lintas Kab/Kota 807.74
X 100% = 90.35 %
Luas izin yang diterbitkan 894
IKLH Provinsi = ( 0,340 x IKA) + ( 0,428 x IKU) + (0,133 x IKL) + ( 0,099 x IKAL)
IKA = Indeks Kualitas Air 53.70
IKU = Indeks Kualitas Udara 89.06
IKL = Indeks Kualitas Lahan 79.76
IKAL = Indeks Kualitas Air Laut 83.51
Jumlah penanggungjawab usaha dan atau kegiatan yang melanggar terhadap izin
lingkungan dan izin PPLH yang diterbitkan Pemerintah Provinsi 1
X 100% = 3.03 %
Usaha dan atau kegiatan dilakukan pemeriksaan 33
Penyajian data kependudukan skala provinsi dalam 1 tahun 2
X 100% = 100 %
2 Kali 2
OPD Provinsi yang telah memanfaatkan data kependududkan berdasarkan perjanjian
kerjasama 7
X 100% = 15.56 %
Seluruh OPD Provinsi 45
Jumlah desa tertinggal yangmemenuhi kriteria desa berkembang pertahun berdasarkan
indeks Desa Membangun per tahun 19
X 100% = 76.00 %
Jumlah desa tertinggal (per awal tahun-n) 25
Jumlah desa berkembang yang memenuhi kreiteria desa mandiri per tahun berdasarkan
indeks desa membangun per tahun 126
X 100% = 30.36 %
Jumlah desa berkembang (per awal tahun -n) 415
TFR
2.56 %
TFR = Angka Kelahiran Total
ASFR = Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur
bi = Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i pada tahun tertentu
pi = Jumlah penduduk perempuan kelompok umur i pada pertengahan tahun
yang sama
i = kelompok umur (i=1 untuk kelompok umur 15-19,1=2 untuk kelompok umur
20-24,....., i = 7 untuk kelompok Umur 45-49
K = Bilangan Konstanta biasanya 1000
b. Persentase Peningkatan Status Desa Mandiri-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
14.Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencanaa. TFR (Angka Kelahiran Total)
b. Pemanfaatan data kependudukan-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
13. Pemberdayaan Masyarakat
dan Desaa. Persentase pengentasan desa tertinggal
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.
Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan
PUU LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
Provinsi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12.Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil a.
Penyajian data kependudukan skala Provinsi
dalam satu tahun
c.Tersedianya Lokasi Pembangunan lintas
kabupaten/kota -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
11. Lingkungan Hidup a.Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Provinsi 75.25 %
ASFRi= 𝑏_𝑖/(𝑝_𝑖^𝑓 )×𝑘
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
Jumlah peserta KB aktif modern 477,690
X 100% = 73.71 %
Jumlah pasangan usia subur 648,042
Jumlah PUS yang ingin ber-KB tetapi tidak terlayani 94,959
X 100% = 12.20 %
Jumlah pasangan usia subur 648,042
Rasio konektivitas Provinsi = (IK1 x bobot angkutan jalan) + (IK2 x bobot angkutan
sungai, danau dan penyeberangan
A. IK1 (Angkutan Jalan)
Jumlah trayek yang dilayani pada provinsi/Jumlah kebutuhan trayek pada provinsi x
bobot trayek
25/36 x 0,8 = 0.55
Bobot angkutan jalan = 70
Dishub
B. IK2 (Angkutan SDP)
Jumlah lintasan penyebrangan yang beroperasi pada provinsi/Jumlah kebutuhan lintas
penyeberangan pada provinsi x bobot lintasan
48/56 x 0,8 = 0.69
Bobot angkutan SDP = 30
Jumlah pemasangan perlengkapan jalan provinsi 1,604
X 100% = 92.13 % Dishub
Target kebutuhan perlengkapan jalan provinsi 1,741
Jumlah OPD yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo 24
X 100% = 64.86 %
Jumlah OPD 37
Jumlah layanan publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi 51
X 100% = 77.27 %
Jumlah layanan publik 66
Jumlah masyarakat yang menjadi sasaran penyebaran informasi publik, mengetahui
kebijakan dan program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah lainnya 2,891,544
X 100% = 111.47 %
Jumlah penduduk 2,594,123
Jumlah koperasi yang meningkat kualitasnya berdasarkan RAT, volume usaha dan aset
X 100% = Tidak ada
Jumlah seluruh koperasi 78
Jumlah usaha kecil yang menjadi wirausaha 250
X 100% = 2.65 %
jumlah usaha kecil keseluruhan 9,440
16.
15.
b.Persentase pemakaian kontrasepsi Modern
(Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR)-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak
terpenuhi (unmet need)-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Komunikasi dan Informatika a.
Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang terhubung dengan akses internet yang
disediakan oleh Dinas Kominfo -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perhubungan a. Rasio konektivitas provinsi
b. V/C Ratio di Jalan Provinsi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Persentase Layanan Publik yang Diselenggarakan
Secara Online Dan Terintegrasi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.
Persentase Masyarakat Yang Menjadi Sasaran
Penyebaran Informasi Publik, Mengetahui
Kebijakan Dan Program Prioritas Pemerintah Dan
Pemerintah Daerah Provinsi-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
17.Koperasi dan Usaha Kecil
Menengaha. Meningkatnya Koperasi yang berkualitas -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Meningkatnya Usaha Kecil yang menjadi
wirausaha -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
70.55
30.69
101.24 %
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
31.377.600.480.000 - 35.620.544.100.000 (4,242,943,620,000)
X 100% = (11.91) %
35,620,544,100,000 35,620,544,100,000
(Jumlah pemuda (16-30 tahun) yang berwirausaha di Provinsi 2,752
X 100% = 5.50 %
Jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di Provinsi 50,000
(Jumlah pemuda (16-30 tahun) yang menjadi anggota aktif pada organisasi kepemudaan
dan organisasi sosial kemasyarakatan di Provinsi 33,315
X 100% = 66.63 %
Jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di Provinsi 50,000
Jumlah perolehan medali pada event olahraga nasional dan internasional 14
Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan
pembangunan daerah -
X 100% = Tidak Ada Belum dilaksanakan
Jumlah OPD 37
Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan
daerah -
X 100% = Tidak Ada
Jumlah OPD 37
Jumlah nilai per area keamanan informasi 222
X 100% = 4,440 %
Jumlah area penilaian 5
Jumlah cagar budaya yang dilestarikan 209
X 100% = 41.47 %
Jumlah cagar budaya yang ditetapkan 504
Nilai indeks pembangunan literasi masyarakt yang didapakan dengan metode sensus
dengan mengukur sejumlah unsur pembangunan literasi masyarakat (UPLM) dan aspek
masyarakat (AM)
UPLM 1 = Pemerataan layanan perpustakaan
UPLM 2 = Ketercukupan koleksi
UPLM 3 = Ketercukupan tenaga perpustakaan
UPLM 4 = Tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan
UPLM 5 = Perpustakaan ber-SNP
UPLM 6 = Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan
UPLM 7 = Anggota perpustakaan
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat =
∑ x 100
Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat yang diukur menggunakan survei/kajian
kegemaran membaca masyarakatTidak Ada
Belum dilaksanakan
18. Penanaman Modal a. Persentase peningkatan investasi di provinsi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c. Peningkatan Prestasi Olahraga
19. Kepemudaan dan Olahraga a.Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan
ekonomi mandiri-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Tingkat partisipasi pemuda dalam organisasi
kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
22. Kebudayaan a. Terlestarikannya Cagar Budaya -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
20. Statistik a.
Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang menggunakan data statistik dalam menyusun
perencanaan pembangunan daerah-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Persentase OPD yang menggunakan data statistik
dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
23. Perpustakaan a. Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat
b. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
21. Persandian a. Tingkat keamanan informasi pemerintah
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
T = (a + i + s + j)/4
T = (23,106% + 0,123% + 0,69%+100%) / 4
T = Tingkat ketersediaan arsip
a = Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip 0.25
i = Persentase arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip
s = Persentase arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik
j = Persentase jumlah arsip yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN
T = (m + b + g + a + c + i)/6
T = Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban
m = Tingkat kesesuaian kegiatan pemusnahan arsip dengan NSPK
b = Tingkat kesesuaian kegiatan perlindungan dan penyelamatan arsip dari
bencana dengan NSPK 19,991
g = Tingkat kesesuaian kegiatan penyelamatan arsip Perangkat Daerah
Provinsi yang digabung dan/atau dibubarkan dan pemekaran daerah
Kabupaten/Kota dengan NSPK
Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan Budidaya) dari seluruh
kabupaten/kota di wilayah provinsi (sumber data: one data KKP) kg
Total produksi perikanan tangkap 74,595,181
Total produksi perikanan budidaya 82,283,755
100 + 100 + 28,21
3
Keterangan :
x = Persentase kepatuhan pelaku usaha KP terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
ci = jumlah pelaku usaha KP yang patuh
si = jumlah sampel pelaku usaha KP yang diperiksa
i = jenis komponen pelaku usaha KP
n = jumlah komponen pelaku usaha KP
Jumlah wisatawan tahun n - Jumlah wisatawan tahun n-1 (56,217)
X 100% = -73.97 % Dinas Pariwisata
Jumlah wisatawan tahun n-1 76,003
Jumlah wisatawan tahun n - Jumlah wisatawan tahun n-1 (4,201,052)
X 100% = -59.29 % Dinas Pariwisata
Jumlah wisatawan tahun n-1 7,085,381
156,878,936
76.07 %
X
Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan
akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan
pertanggungjawaban nasional) Pasal 40 dan Pasal
59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan
Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai
bahan pertanggungjawaban setiap aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara untuk
kepetingan negara, pemerintahan, pelayanan
publik dan kesejahteraan rakyat
25. Kelautan dan Perikanan a.
Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan
Budidaya) dari seluruh kabupaten/kota di wilayah
provinsi (sumber data: one data KKP)
b.Persentase kepatuhan pelaku usaha KP terhadap
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
24. Kearsipan a.
b.
26. Pariwisata a.Persentase pertumbuhan jumlah wisatawan
mancanegara per kebangsaan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Persentase peningkatan perjalanan wisatawan
nusantara yang datang ke provinsi-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
Jumlah kamar yang terjual 288,538
X 100% = 6.12 % Dinas Pariwisata
Jumlah kamar yang tersedia 4,712,760
6,413.50
X 100% 1.06 % BPS
607,320.78
Jumlah produksi pertanian pangan per hektar per tahun 65,235.50
X 100% = 75.39 %
Luas panen 86,532.70
Jumlah kejadian penyakit kasus tahun berjalan (t) - jumlah kejadian/kasus penyakit
hewan menular tahun sebelumnya 10
X 100% = 125 %
Jumlah kejadian /kasus penyakit hewan menular tahun sebelumnya (t - 1) 8
Jumlah kelompok tani hutan (KTH) yang diberikan akses legal 4
X 100% = 80 %
Jumlah total usulan KTH yang teregistrasi 5
Jumlah hutan yang rusak 8,010.21
X 100% = 0.10 %
Jumlah hutan keseluruhan 8,256,767
Luas lahan kritis di Provinsi yang direhabilitasi (ha) 38,737.80
X 100% = 22.76 %
Luas lahan kritis di Provinsi (ha) 170,197.96
Jumlah usaha tambang yang sesuai kwewnangan Provinsi yang tidak melanggar Perda 608
X 100% = 43.34 %
Jumlah usaha tambang sesuai kewenangan Provinsi 1,403
Jumlah desa yang teraliri listrik 1,038
X 100% = 100 %
Jumlah desa 1,038
Nilai ekspor non migas tahun berjalan-nilai ekspor non migas tahun sebelumnya (2,282)
X 100% = -16.17 %
Nilai ekspor non migas tahun sebelumnya 14,113.93
Jumlah pengaduan konsumen yang ditandatangani dan diselesaikan Dinas Provinsi dan
BPSK sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam tahun berjalan 12
X 100% = 80 %
Jumlah pengaduan konsumen yang diterima dalam tahun berjalan 15
Jumlah sampel yang sesuai ketentuan 11
X 100% = 25.58 %
Jumlah sampel yang diuji dalam satu tahun 43
Jumlah pelaku usaha yang memiliki SIUP MBTBB 1
X 100% = 100 %
Jumlah pelaku usaha MBTBB 1
c. Tingkat hunian akomodasi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
d.Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
harga berlakuSampai Triwulan ke IV
27. Pertanian a. Produktivitas pertanian per hektar per tahun ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Persentase Penurunan Kejadian dan Jumlah Kasus
Penyakit Hewan Menular -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
28. Kehutanan a.Peningkatan akses legal kepada masyarakat dalam
pengelolaan hutan melalui Perhutanan Sosial -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Persentase kerusakan hutan pertahun (deforestrasi) -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c. Persentase Luas Lahan Kritis yang Direhabilitasi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
29. Energi dan Sumber Daya
Minerala.
Persentase Usaha Tambang Sesuai Kewenangan
Provinsi yang Tidak Melanggar Perda -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Persentase Desa Yang Teraliri Listrik -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
30. Perdagangan a. Pertumbuhan Nilai Ekspor Non Migas -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Persentase penanganan pengaduan konsumen -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.Persentase komoditi potensial yang sesuai dengan
ketentuan berlaku-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
d. Tertib Usaha -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
Realisasi 50,258
X 100% = 97.79 %
RDKK 51,393
Jumlah barang beredar yang diawasi sesuai dengan ketentuan perundang - undangan 17
X 100% = 89.47 %
Jumlah barang beredar yang diawasi 19
1.47
X 100% 1.47 %
36,515
KVpt = Koefisien Variasi harga barang kebutuhan pokok antar waktu
Sn = Standar deviasi harga rata-rata provinsi selama bulan Januari s.d Desember
P = rata-rata harga provinsi barang kebutuhan pokok selama bulan Januari s.d Desember
Jumlah industri besar tahun n - Jumlah industri per tahun n -1 46
X 100% = 29.11 %
Jumlah indutri per tahun n -1 158
Nilai akhir adalah akumulasi dari N indikator tersebut
17.85 %
Nilai ekspor produk industri, Nilai akhir tidak dapat dihitung karena ada perbedaan
satuan perhitungan antara target, realisasi dan rumus (target nilai ekspor produk industri
non migas 12,41%, realisasi nilai ekspor produk industri 1.696,72 juta US$)
* Jumlah tenaga kerja di sektor industri, Nilai akhir tidak dapat dihitung karena ada
perbedaabn satuan perhitungan antara target, realisasi dan rumus (target tenaga kerja
sektor industri non migas : 92.992, realisasi target tenaga kerja sektor industri 128.721
orang* Nilai investor sektor industri, Nilai akhir tidak dapat dihitung karena ada perbedaaan
satuan perhitungan target, realisasi dan rumus, (target nilai investasi sektor industri non
migas
(Target nilai investasi sektor industri non migas) :
- PMA = 1,52 US$- PMDN = Rp. 15,13 Triliun
(Realisasi nilai investasi sektor industri)- PMA = 34,319 US$- PMDN = Rp. 1,817 Triliun
Jumlah izin yang dipantau dan dianalisis dalam laporan hasil pemantaun 3
X 100% = 10 %
Jumlah izin yang dikeluarkan 30
Jumlah izin yang dipantau dan dianlisisi dalam laporan hasil pemantaun
X 100% = Tidak Ada
Jumlah izin yang dikeluarkan
Jumlah izin yang dipantau dan dianalisi dalam laporan hasil pemantauan
X 100% = Tidak Ada
Jumlah izin yang dikeluarkan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
e. Persentase kinerja realisasi pupuk -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
a. Pertambahan Jumlah Industri Besar di Provinsi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.
Persentase pencapaian sasaran pembangunan
industri termasuk turunan indikator pembangunan
industri dalam RIPIN yang ditetapkan dalam RPIP
* Konstribusi industri non migas terhadap PDRB (%) Nilai akhir = 8,24% : 9,23% x 20% = 17,85%
f.Persentase Barang Beredar Yang Diawasi Yang
Sesuai Dengan Ketentuan Perundang-Undangan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
g.Persentase stabilitas dan jumlah ketersediaan
harga barang kebutuhan pokok
X 100%
* Pertumbuhan sektor industri non migas (%) , Nilai akhir = 1,43% : 3,5% x 20% = -8,17%
c.
Persentase jumlah hasil pemantauan dan
pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Industri
(IUI) Besar yang dikeluarkan oleh instansi terkait
d.
Persentase jumlah hasil pemantauan dan
pengawasan dengan jumlah Izin Perluasan
Industri (IPUI) bagi Industri Besar yang
dikeluarkan oleh instansi terkait
e.
Persentase jumlah hasil pemantauan dan
pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Kawasan
Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan
Industri (IPKI) yang lokasinya lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi yang
dikeluarkan oleh instansi terkait
31. Perindustrian
1 2 5 6
Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
4
No. Urusan Pemerintahan
3
1) Keterkinian informasi industri :
- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 0-6 bulan (50%)
- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 7-12 bulan (25%)
- Tidak menyampaikan informasi industri (0%)
2) Kelengkapan informasi industri meliputi : Tidak Ada
- Informasi produksi dan kapasitas produksi (10%)
- Informasi bahan baku dan bahan penolong (10%)
Nilai akhir adalah akumulasi dari kelengkapan dan keterkinian informasi industri (1 + 2)
f.Tersedianya informasi industri secara lengkap dan
terkini
1 2 5 6
Jumlah belanja pegawai di luar guru dan tenaga kesehatan 986,445,782,731.82
X 100% = 9.21 %
Jumlah APBD 10,706,850,002,651
Jumlah PAD 5,288,986,668,743.58
= 1
Jumlah PDRB Non Migas 506,051,630,000,000
Jumlah belanja urusan pemerintahan - transfer expenditures 4,447,686,483,495.88
X 100% = 47.68 %
Jumlah belanja APBD 9,328,251,817,708.25
Opini BPK Tahun 2010 WDP
Opini BPK Tahun 2011 WDP
Opini BPK Tahun 2012 WTP
Opini BPK Tahun 2013 WDP
Opini BPK Tahun 2014 WTP
Opini BPK Tahun 2015 WTP
Opini BPK Tahun 2016 WTP
Opini BPK Tahun 2017 WTP
Opini BPK Tahun 2018 WTP
Opini BPK Tahun 2019 WTP
Tingkat Maturitas SPIP (belum dinilai (0)/level 1/level 2/level 3) berdasarkan Laporan Hasil
Quality Assurance (QA) yang dikeluarkan oleh BPKP
Tingkat Kualitas APIP (belum dinilai (0)/level 1/level 2/level 3) berdasarkan Laporan Hasil
Quality Assurance (QA) yang dikeluarkan oleh BPKP
Jumlah Kontraktor infrastruktur dengan nilai besar yang perlu pembangunan dalam 3 kuartal
yang ditandatangani pada kuartal pertama tahun n -
X 100% = - %
Jumlah kontrak keseluruhan tahun n 441
Jumlah pengadaan yang dilakukan dengan metode kompetitif 441
X 100% = 6.30 %
Jumlah pengadaan yang dilakukan tanpa metode kompetitif 7,005
Jumlah nilai belanja langsung yang melalui pengadaan 4,188,077,016,571
X 100% = 92.82 %
Total belanja langsung 4,511,956,372,766.18
Jumlah pegawai menurut pendidikan PT ke atas 2,821
X 100% = 127.19 %
Seluruh jumlah pegawai dengan pendidikan SMA ke bawah 2,218
INDIKATOR KINERJA KUNCI HASIL FUNGSI PENUNJANG
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020
c.Rasio nilai belanja yang dilakukan melalui
pengadaan-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3 Kepegawaian a.
Rasio Pegawai Pendidikan Tinggi dan
Menengah/Dasar (%) (PNS tidak termasuk guru
dan tenaga kesehatan)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2 Pengadaan a.
Persentase jumlah total proyek konstruksi yang
dibawa ke tahun berikutnya yang ditandatangani
pada kuartal pertama -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Persentase Jumlah Pengadaan yang Dilakukan
Dengan Metode Kompetitif-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
f.
e.
d. Opini Laporan Keuangan
b. Rasio PAD -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No. Fungsi Penujang Indikator Kinerja Kunci Capaian Kinerja
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 Perencanaan dan Keuangan a.Rasio Belanja Pegawai Di Luar Guru dan Tenaga
Kesehatan
Level 3
Level 3
Sumber Data Keterangan
3 4
c.Rasio Belanja Urusan Pemerintahan Umum
(dikurangi transfer expenditures)-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP)
Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP)
No. Fungsi Penujang Indikator Kinerja Kunci Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
Jumlah pegawai PNS fungsional (diluar guru dan tenaga kesehatan) 473
X 100% = 9.39 %
Seluruh jumlah pegawai pemerintahan (PNS tidak termasuk furu dan tenaga kesehatan) 5,039
Jumlah pegawai fungsional yang memiliki sertifikat kompetensi 473
X 100% = 100 %
Seluruh jumlah pegawai fungsional (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan) 473
Nilai absolut dari total belanja dalam realisasi 9,328,251,817,708
X 100% = (99.24) %
total belanja APBD dikurangi satu 12,293,795,000,000
Nilai absolut dari total PAD dalam realisasi 5,288,986,668,743.58
X 100% = (99.22) %
Total PAD dalam APBD dikurangi satu 6,779,773,440,883
Apakah ada daftar asset tetap? (Ya/Tidak)
Apakah ada manual untuk menyusun daftar asset tetap? (Ya/Tidak)
Apakah ada proses inventarisasi asset tahunan? (Ya/Tidak) 3
Apakah nilai asset tercantum dalam laporan anggaran? (Ya/Tidak)
Nilai realisasi SiLPA 2,249,394,164,474.82
X 100% = 19.75 %
Total belanja anggaran tahun sebelumnya 11,387,618,509,350.60
Belanja anggaran untuk unit pelayanan dapat diakses di website pemda 797,492,600
X 100% = 92.14 %
Realisasi belanja untuk unit pelayanan dapat diakses di website pemda 865,492,600
Jumlah dokumen yang dipublikasikan di website pemda 10
X 100% = 83.33 %
Total jumlah dokumen yang telah dirinci 12
b.Akses publik terhadap informasi keuangan daerah
(Public access to fiscal information) -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5Transparansi dan Partisipasi
Publika.
Informasi tentang sumber daya yang tersedia
untuk pelayanan (Information on resources
available to frontline service delivery units)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c. Assets Management
d
Cash Management: Rasio Anggaran Sisa
Terhadap Total Belanja Dalam APBD Tahun
Sebelumnya
4 Manajemen Keuangan a.Budget execution: Deviasi realisasi belanja
terhadap belanja total dalam APBD -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Revenue mobilization: Deviasi realisasi PAD
terhadap anggaran PAD dalam APBD -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Rasio pegawai Fungsional (%) (PNS tidak
termasuk guru dan tenaga kesehatan) -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.
Rasio Jabatan Fungsional bersertifikat Kompetensi
(%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga
kesehatan)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)