PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN A. Laparatomi adalah prosedur tindakan pembedahan dengan membuka cavum abdomen dengan tujuan eksplorasi. Fistula adalah hubungan yang abnormal antara suatu saluran dengan dunia luar yang dapat dibagi menjadi 2 fistel yaitu intern dan ekstern. Prioritas Perawatan 1. Membantu klien/orang terdekat dalam penilaian psikososial 2. Mencegah komplikasi - Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit - Gangguan nutrisi - Resiko terjadinya infeksi 3. Membantu klien dalam perawatan mandiri dan menyiapkan klie untuk perawatan di rumah sehingga menurunkan risiko kecemasan dan gangguan psikologis yang berkepanjangan. 4. Memberikan informasi tentang prosedur, prognosis, kebutuhan pengobatan, resiko komplikasi. Peritoneum terdiri dari dua bagian yaitu peritoneum parietal yang melapisi dinding rongga abdomen dan peritoneum viceral yang melapisi semua organ yang berada dalam rongga abdomen. Ruang yang terdapat diantara dua lapisan ini disebut ruang peritoneal atau kantong peritoneum. Pada laki-laki berupa kantong tertutup dan pada perempuan merupakan saluran telur yang terbuka masuk ke dalam rongga peritoneum, di dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
A. Laparatomi
adalah prosedur tindakan pembedahan dengan membuka cavum abdomen
dengan tujuan eksplorasi. Fistula adalah hubungan yang abnormal antara suatu
saluran dengan dunia luar yang dapat dibagi menjadi 2 fistel yaitu intern dan
ekstern.
Prioritas Perawatan
1. Membantu klien/orang terdekat dalam penilaian psikososial
2. Mencegah komplikasi
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Gangguan nutrisi
- Resiko terjadinya infeksi
3. Membantu klien dalam perawatan mandiri dan menyiapkan klie untuk per-
awatan di rumah sehingga menurunkan risiko kecemasan dan gangguan
psikologis yang berkepanjangan.
4. Memberikan informasi tentang prosedur, prognosis, kebutuhan pengobatan,
resiko komplikasi.
Peritoneum terdiri dari dua bagian yaitu peritoneum parietal yang melapisi
dinding rongga abdomen dan peritoneum viceral yang melapisi semua organ yang
berada dalam rongga abdomen. Ruang yang terdapat diantara dua lapisan ini dise-
but ruang peritoneal atau kantong peritoneum. Pada laki-laki berupa kantong ter-
tutup dan pada perempuan merupakan saluran telur yang terbuka masuk ke dalam
rongga peritoneum, di dalam peritoneum banyak terdapat lipatan atau kantong. Li-
patan besar (omentum mayor) banyak terdapat lemak yang terdapat disebelah de-
pan lambung. Lipatan kecil (omentum minor) meliputi hati, kurvaturan minor, dan
lambung berjalan ke atas dinding abdomen dan membentuk mesenterium usus
halus.
Fungsi peritoneum yaitu :
1. Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
2. Membentuk pembatas yang halus sehinggan organ yang ada dalam rongga
peritoneum tidak saling bergesekan
3. Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap dinding
posterior abdomen
4. Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu melindungi
terhadap infeksi.
Proses peradangan dan infeksi dapat terjadi pada lapisan peritonium
yang dapat menyebabkan kondisi kekritisan pada pasien oleh karena itu peritonitis
harus membutuhkan penanganan medis dan asuhan keperawatan yang tepat untuk
mengatasi kondisi kritis tersebut dan mencegah komplikasi yang lebih parah.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah menyusun dan mempelajari seminar pada pasien dengan post
op laparatomi dengan peritonitis diharapkan mahasiswa mampu memahami
dan terampil dalam melakukan asuhan keperawatan kritis pada pasien post op
laparatomi dengan peritonitis.
b. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan laporan pendahuluan pada pasien dengan
peritonitis diharapkan mahasiswa mampu :
a. Memahami pengertian dari post op laparatomi peritonitis
b. Memahami penyebab peritonitis
c. Mengetahui tanda dan gejala pada peritonitis
d. Memahami konsep patofisiologi pada peritonitis
e. Mengetahui komplikasi yang dapat ditimbulkan pada peritonitis
f. Memahami dan melakukan pemeriksaan penunjang pada klien dengan
peritonitis
g. Melakukan pengkajian pada pasien dengan peritonitis
h. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan peritonitis
i. Melakukan intervensi keperawatan pada pasien dengan peritonitis
j. Melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien dengan peritonitis
k. Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan peritonitis
l. Melaksanakan keterampilan klinik/skill dalam lingkup tindakan penangan
kritis pada pasien dengan peritonitis
Pengertian peritonitis
A. Definisi
1. Peritonitis adalah inflamasi peritoneum, lapisan membrane serosa rongga
abdomen dan meliputi visera yang merupakan penyulit berbahaya yang dapat
terjadi dalam bentuk akut maupun kronik / kumpulan tanda dan gejala,
diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi, defans muscular dan tanda
– tanda umum inflamasi. ( Santosa, Budi. 2005)
2. Peritonitis adalah peradangan peritoneum, suatu lapisan endotelial tipis yang
kaya akan vaskularisasi dan aliran limpa. ( Soeparman, dkk)
3. Peritonitis adalah suatu peradangan dari peritoneum, pada membrane serosa,
pada bagian rongga perut ( Andra)
4. Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada
- 8 jam. cukur daerah operasi.2. Jelaskan situasi dikamar bedah.3. Jelaskan aktivitas yang perlu di-
lakukan setelah operasi. Latihan batuk efektif. mobilisasi dini secara pasif dan aktif
bertahap.
S: klien mengatakan masih
cemas dan takut pada tin-
dakan operasi
O : klien Nampak wajah
tegang,
29/02/2013
Jam 10.15
4 1. Pantau luka pembedahan dari tanda-tanda peradangan : de-mam, kemer-ahan, bengkak dan cairan yang keluar, warna jum-lah dan karakter-istik.
2. Rawat luka secara steril.3. Beri makanan berkualitas atau
dukungan klien untuk makan. Makanan mencukupi untuk mem-percepat proses penyembuhan.
4. Beri antibiotika sesuai program medik.
S: klien mengatakan ada
bekas luka operasi di perut
kanan dan terpasang drien
O : klien tampak cemas
Catatan Perkembangan Keperawatan
Tgl/jam Dx Catatan PerkembanganTTD
30/02/2013
Jam 11.00
1 S : Klien kooperatifO : Skala nyeri klien 3
klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, ekspresi wajah klien tenang dan klien tidak mengeluh nyeri lagi
A: Masalah teratasiP: Hentikan intervensI
30/02/2013
Jam 11.10
2 S: Klien respon dan kooperatif, Klien mengatakan sudah paham dan akan melakukan sesuai dengan anjuran
O : klien nampak memakan dan minum meski masih tersisa setengah
A : masaah teratasi sebagianP : Lanjutkan Intervensi no. 1-4
30/02/2013
Jam 11.30
3 S: klien mengatakan masih cemas dan takut pada tindakan op-erasi
O : klien nampak wajah tegang, takut dan menangisA : maslah belum terasiP: lanjutkan intervensi no1- 3
30/02/2013
Jam 12.00
4 S: klien mengatakan ada bekas luka operasi di perut kanan dan terpasang drien
O : klien tampak berkurang cemasnya dengan bekas jahitanA: masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi no 1-4
DAFTAR PUSTAKA
Andra. 2007. Peritonitis Pedih dan Sulit Diobati. www.majalah-farmacia.com. 2 Desember 2007.
Brunner / Sudart. Texbook of Medical Surgical Nursing Fifth edition IB. Lippincott Company. Philadelphia. 1984.
Doenges, Marilynn E. et all. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.
Johnson, Marion et all. 2000. Iowa Intervention Project Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Louis : Mosby Inc.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
McCloskey, Joanne C. dan Gloria M. Bulechek. 1996. Iowa Intervention Project Nursing Interventions Classification (NIC). St. Louis : Mosby - Year Book Inc.
Potter dan Perry. 1999. Fundamental Keperawatan Edisi 4 Vol 2. Buku Kedokteran. Jakarta : ECG.
Soeparman, dkk 1987. Ilmu Penyakit Dalam Edisi II. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Jakarta: Prima Medika.
LAPORAN KASUS
POST OP PADA An B POST OP LAPARATOMI DENGAN PERI-
TONITIS DI RUANG ALAMANDA RSUD TUGU REJO
SEMARANG
DISUSUN OLEH :
Nama : Bambang Santoso
NIM : G30A012001
PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH