HIPERTENSIA. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Keluargaa.
Defenisi keluarga1) Menurut Depkes. RI. 1988 Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah
satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan.2) Menurut S .G.
Bailon dan Aracelis Maglaya 1989 Keluarga adalah dua atau lebih
dari individu yangtergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Nasrul
Effendi ,1998 : 33).Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa keluarga adalah :1) Unit terkecil dari masyarakat.2) Terdiri
atas dua orang atau lebih.3) Adanya ikatan perkawianan dan
pertalian darah.4) Hidup dalam satu rumah tangga.5) Dibawah asuhan
seorang kepala keluarga.6) Berinteraksi diantara sesama anggota
keluarga7) Setiap anggota keluarga mempunyai perannya
masing-masing.8) Menciptakan dan mempertahankan kebudayaanb.
Keperawaatan kesehatan keluargaMenurut S.G. Bailon dan Aracelis
Maglaya 1978, perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga
sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan
melalui perawatan sebagai sarana penyalur (Nasrul Effendi,1998:39)
c. Tipe keluarga Terdiri dari :1) Keluarga inti (nuclear family)
adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak.2) Keluarga
besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .3)
Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
satu keluarga inti.4) Keluarga duda/janda (single family) adalah
keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.5) Keluarga
berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya
berpoligami dan hidup secara bersamasama.6) Keluarga kabitas
(cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk suatu keluarga . d. Keluarga sebagai unit
keperawatanAlasan keluarga sebagai unit pelayanan (R.B freedman,
1981) adalah sebagai berikut :1) Keluarga sebagai unit utama
masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat .2) Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah masalah dalam kelompoknya 3)
Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan
apabila salah satu angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan
akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain.4) Dalam
memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien)
keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan anggota keluarganya yang menderita
hipertensi.5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah
dalam upaya kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita sakit
hipertensi. e. Factor yang mempengaruhi sehat sakitFaktor yang
mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L
Bloom yaitu 1) Faktor lingkungan Faktor lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan cara
menghindari adanya stres2) Faktor social budaya Factor social
budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah :a)
Kebiasaan merokokb) Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung garam c) Pola diet tidak teratur d) Bila sakit tidak
segera berobat Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus
kesehatan pada kasus hipertensi adalah :a) Menghindari kebiasaan
merokok.b) Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam
.c) Menjaga berat badan dan olah raga yang terratur d) Melakukan
konril yang teratur 3) Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan
sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat hipertensi4) Faktor keturunan Penyakit hipertensi merupakan
penyakit yang bersifat genetic f. Tugas keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan Menurut Freedman (1981) keluarga mempunyai lima tugas
memelihara kesehatan keluarga khususnya keluarga yang anggotanya
menderita penyakit hipertensi yaitu :1) Mengenal gangguan dan
perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga tentang gejala
hipertensi 2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
tepat terhadap angota keluarga yang menderita penyakit hpertensi 3)
Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita
hipertensi4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepada anggota keluarganya 5)
Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan
yang dapat mengatasi penyakit hipertensi.6) Peran perawat dalam
memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit
hipertensi. Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit
hipertensi maka peran perawat diperlukan sebagai berikut : 1)
Mengenal tentang gejala hipertensi. Perawat membatu keluarga untuk
mengenal tentang gejala penyakit hipertensi .2) Pemberi perawatan
pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi . Dalam
memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit
hipertensi, perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
mengembangkan kemampuam mereka dalam melaksanakan perawatan dan
memberikan demonstrasi kepada keluarga bagaimana merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi.3) Koordinator pelayanan
kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit hipertensi
.Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang
menderita penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui
masalah dan kebutuhan keluarga serta mencari cara penyelesaian
masalah penyakit yang sedang dihadapi4) Fasilitator Menjadikan
pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada
keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif
pemecahanya .5) Pendidik kesehatan Perawat dapat berperan sebagai
pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat
menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi6) Penyuluh dan
konsultasi Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan
keperawatan dasar terhadap keluarga yang anggotanya mederita
penyakit hipertensi.B. Konsep Medis1. Hipertensia. Pengertian
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan sistolik
dan diastolic serta merupakan suatu faktor terjadinya kompilikasi
penyakitt kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151) Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas
standar dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993 : 191).Dari
definisi definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas
normal sesuai umur dan merupakan salah satu factor resiko
terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler. b. Anatomi 1)
Jantung Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam
dada, batas kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya pada
ruang intercostalis kelima kiri pada linea midclavicular.
Hubungan jantung adalah:a) Atas : pembuluh darah besarb) Bawah :
diafragmac) Setiap sisi : parud) Belakang : aorta desendens,
oesophagus, columna vertebralis 2) ArteriAdalah tabung yang dilalui
darah yang dialirkan pada jaringan dan organ. Arteri terdiri dari
lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan tengah jaringan
elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya besar memiliki laposan
tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk menghantarkan
darah untuk organ), arteri yang lebih kecil memiliki lapisan tengah
otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu
organ).Arteri merupakan struktur berdinding tebal yang mengangkut
darah dari jantung ke jaringan. Aorta diameternya sekitar 25mm(1
inci) memiliki banyak sekali cabang yang pada gilirannya tebagi
lagi menjadi pembuluh yang lebih kecil yaitu arteri dan arteriol,
yang berukuran 4mm (0,16 inci) saat mereka mencapai jaringan.
Arteriol mempunyai diameter yang lebih kecil kira-kira 30 m. Fungsi
arteri menditribusikan darah teroksigenasi dari sisi kiri jantung
ke jaringan. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal
tetapi sifatnya elastic yang terdiri dari 3 lapisan yaitu :a)
Tunika intima. Lapisan yang paling dalam sekali berhubungan dengan
darah dan terdiri dari jaringan endotel.b) Tunika Media. Lapisan
tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elastic dan
termasuk otot polosc) Tunika Eksterna/adventisia. Lapisan yang
paling luar sekali terdiri dari jaringan ikat gembur yang berguna
menguatkan dinding arteri (Syaifuddin, 2006)3) ArteriolAdalah
pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot
dinding arteriol dapat berkontraksi. Kontraksi menyebabkan
kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat lokal,
suplai darah pada jaringan/organ berkurang. Bila terdapat kontriksi
umum, tekanan darah akan meningkat.
4) Pembuluh darah utama dan kapilerPembuluh darah utama adalah
pembuluh berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteriol ke
venul. Kapiler adalah jaringan pembuluh darah kecil yang membuka
pembuluh darah utama.Kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat
halus. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel. Diameternya
kira-kira 0,008 mm. Fungsinya mengambil hasil-hasil dari kelenjar,
menyaring darah yang terdapat di ginjal, menyerap zat makanan yang
terdapat di usus, alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan
vena. 5) SinusoidTerdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar
endokrin. Sinusoid tiga sampai empat kali lebih besar dari pada
kapiler dan sebagian dilapisi dengan sel sistem
retikulo-endotelial. Pada tempat adanya sinusoid, darah mengalami
kontak langsung dengan sel-sel dan pertukaran tidak terjadi melalui
ruang jaringan. Saluran Limfe mengumpulkan, menyaring dan
menyalurkan kembali cairan limfe ke dalam darah yang ke luar
melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan. Pembuluh
limfe sebagai jaringan halus yang terdapat di dalam berbagai organ,
terutama dalam vili usus.6) Vena dan venulVenul adalah vena kecil
yang dibentuk gabungan kapiler. Vena dibentuk oleh gabungan venul.
Vena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan secara sempurna
satu sama lain. (Gibson, John. Edisi 2 tahun 2002, hal 110)Vena
merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atau
alat-alat tubuh masuk ke dalam jantung. Vena yang ukurannya besar
seperti vena kava dan vena pulmonalis. Vena ini juga mempunyai
cabang yang lebih kecil disebut venolus yang selanjutnya menjadi
kapiler. Fungsi vena membawa darah kotor kecuali vena pulmonalis,
mempunyai dinding tipis, mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang
mengarah ke jantung.c. EtiologiPenderita hipertensi bertambah
dengan bertambahnya usia. (Darmojo, 1999). Penyebab hipertensi
diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari perseorangan serta
kebiasaan hidup seseorang.Seseorang memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orangtuanya adalah
penderita hipertensi. Sedangkan ciri perseorangan yang berupa umur,
jenis kelamin dan ras juga mempengaruhi timbulnya hipertensi. Umur
yang bertambah menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan darah.
Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan wanita. Ras
kulit hitam hampir dua kali lebih banyak dibanding dengan orang
kulit putih. Kebiasaan hidup seseorang dengan konsumsi garam
tinggi, kegemukan atau makan berlebihan, stres atau ketegangan
jiwa, kebiasaan merokok, minum alkohol dan obat-obatan akan memicu
terjadinya hipertensi. (lany, 2001). Dapat dikatakan kebiasaan yang
buruk akan memperberat resiko terjadinya hipertensi.Pada Usia
lanjut, penyebab perubahan tekanan darah adalah karena adanya
aterosklerosis, hilangnya elastisitas pembuluh darah, menurunnya
distensi dan daya regang pembuluh darah.Hipertensi dapat
dikelompokan dalam dua kategori :1) Hipertensi primer artinya belum
diketahui penyebabnya yang jelas.Berbagai faktor yang turut
berperan sebagai penyebab hipertensi seperti berrtambahnya usia ,
factor psikologis, dan keturunan. Sekitar 90 % hipertensi tidak
diketahui penyebabnya .2) Hipertensi sekunder telah diketahui
penyebabnya seperti stenosis arteri renalis, penyakit parekim
ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan
pemakaian oral kontrasepsi.3) Adapun factor pencetus hipertensi
seperti, keturunan, jenis kelamin, umur, kegemukan, lingkungan,
pekerjaan, merokok, alcohol dan social ekonomi (Susi Purwati , 2000
: 25)d. Manifestasi KlinisTanda dan gejala pada hipertensi
dibedakan menjadi : (Menurut : Edward K Chung, 1995 )1) Tidak ada
gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.2) Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
mencari pertolongan medis.Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi
klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :1) Mengeluh
sakit kepala, pusing2) Lemas, kelelahan3) Sesak nafas4) Gelisah5)
Mual muntah6) Epistaksis7) Kesadaran menurune. PatofisiologiJantung
adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh
tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan
tekanan peririfer. Pada keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan
cardiac output dan tekanan perifer menurun . Konsumsi sodium
(garam) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya volume
cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput. Dalam
sistim Renin - Angiotensien - aldosteron pada patogenesis
hipertensi, glandula supra renal juga menjadi factor penyebab oleh
karena faktor hormon Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi
angiotensin I kemudian angitensin I menjad angiotensin II oleh
Angitensi Convertion Ensym (ACE)Angiotensin II mempengaruhi Control
Nervus Sistim dan nervus pereifer yang mengaktifkan sistim simpatik
dan menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat . Disamping itu
angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler smoot
untuk vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang adrenal untuk
mengeluarkan aldosteron yang akan meningkatkan extra Fluid volume
melalui retensi air dan natrium. Hal ini semua akan meningkatkan
tekanan darah melalui peningkatan cardiac output. (Jurnlistik
international cardiovaskuler,1999 ).f. Pemeriksaan Penunjang1)
Hemoglobin / hematokritUntuk mengkaji hubungan dari sel sel
terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan
factor factor resiko seperti hiperkoagulabilitas, anemia. BUN :
memberikan informasi tentang perfusi ginjal2) Glukosa. Hiperglikemi
(diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan
oleh peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi)3) Kalium
serum. Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama (
penyebab ) atau menjadi efek samping terapi diuretik.4) Kalsium
serum. Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan
hipertensi5) Kolesterol dan trigliserid serum. Peningkatan kadar
dapat mengindikasikan pencetus untuk / adanya pembentukan plak
ateromatosa (efek kardiovaskuler)6) Pemeriksaan tiroid.
Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi7)
Kadar aldosteron urin/serum. Untuk mengkaji aldosteronisme primer (
penyebab )8) Urinalisa. Darah, protein, glukosa mengisyaratkan
disfungsi ginjal dan atau adanya diabetes.9) Asam urat.
Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi10)
Steroid urin. Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme11)
IVP. Dapat mengidentifikasi penyebab hieprtensiseperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal / ureter12) Foto dada. Menunjukkan
obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran jantung13) CT
scan. Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopati14) EKG. Dapat
menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi,
peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi.g. Pencegahan 1) Pencegahan PrimerFaktor resiko
hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya
hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi,
obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:a.
Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar
tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.b.
Dilarang merokok atau menghentikan merokok.c. Merubah kebiasaan
makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.d. Melakukan
exercise untuk mengendalikan berat badan.
2) Pencegahan sekunderPencegahan sekunder dikerjakan bila
penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa:a.
Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat
maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.b.
Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara
normal dan stabil mungkin.c. Faktor-faktor resiko penyakit jantung
ischemik yang lain harus dikontrol.d. Batasi aktivitas.h.
KomplikasiKomplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti
, penyakit jntung koroner, gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan
mata, dan kerusakan pembuluh darah otak ( Sri Rahayu, 2000 : 22,23
dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997). i. Perawatan
pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :1) Pengaturan
diet2) Berolah raga3) Menghilangkaan rasa takut4) Obat-obatan
penurun tekanan darah antara lain a) Diuretik :
Hidrochlortiasid,Furosemid dll. b) Betabloker :Proparnolol, dllc)
Alfabloker : Prazosin dll.d) Penghambat ACE : Kaptopril dll.e)
Antagonis Kalsium : Diltiasem dll.(farmakologi FKUI,1995)j.
NutrisiDalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi
ada beberapa factor yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat
badan, derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya komplikasi.
Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi, diperlukan
pengetahuan tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan makanan.
Makan biasa (untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 6000 mg
per hari). Sebagian besar natrium berasal dari garam dapur. Untuk
mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan
tekanan darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara
garis besar ada 4 (empat) macam diit untuk menanggulangi atau
minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :1) Diet rendah
garamDiet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan
mengkonsumsi. Garam dapur mempunyai kandungan 40% Natrium. Sumber
sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking
powder, MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan atau natrium
bensoat biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang
terbuat dari mentega.Penderita tekanan darah tinggi yang sedang
menjalankan diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut
:a) Jangan menggunakan garam dapurb) Hindari makanan awetan seperti
kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin,
sardensis, sosis dan lain-lain.c) Hindari bahan makanan yang diolah
dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau penyedap rasa
seperti saos.d) Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan
yang mengandung sodium.e) Batasi minuman yang bersoda seperti
cocacola, fanta, seperait 2) Diet rendah kolesterol / lemak.Didalam
tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida,
dan pospolipid. Sekitar 25 50 % kolesterol berasal dari makanan
dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces.
Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging,
jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan
kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar
kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah
:a) Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan
mentega.b) Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.c)
Gunakan susu full cream.d) Batasi konsumsi kuning telur, paling
banyak tiga butir per minggu. e) Lebih sering mengkonsumsi tahu,
tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.f) Batasi penggunaan gula
dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol.g) Lebih banyak
mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah buahan.3) Diet kalori bila
kelebihan berat badanHipertensi tidak mengenal usia dan bentuk
tubuh seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan
akan beresiko tinggi terkena hypertensi. Salah satu cara untuk
menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat
badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu
diperhatikan hal berikut :a) Asupan kalori dikurangi sekitar 25 %
dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan 0,5 kg berat
badab per minggu.b) Menu makanan harus seimbang dan memenuhi
kebutuhan zat gizi.c) Perlu dilakukan aktifitas olah raga
ringan.Contoh menu untuk penderita hypertensi :1 piring nasi ( 100
gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1
potong tempe ( 50 gram ), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri
Rahayu, 2000 ).k. Dampak masalah1) Terhadap individu.a) Pola
persepsi dan tata laksana hidup sehat.Hypertensi merupakan penyakit
yang tidak diketahui penyebabnya oleh penderita. Kurangnya
pengetahuan klien terhadap penyakit hypertensi, sebagian besar
timbul tanpa gejala yang khas.b) Pola nutrisi dan metabolismPada
penderita hypertensi sering mengalami keluhan kepala pusing dan
bila berlangsung lama disertai mual-mual dan muntah.c)
PsikologiPenderita hypertensi biasanya iritabel, mudah marah dan
tersinggungd) Pola tidur dan istirahatPada klien hypertensi
mengalami gangguan tidur sering terbangun karena sering sakit
kepala dan tegang pada leher bagian belakang.e) Pola persepsi dan
pengetahuan.Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan
prosedur pengobatan yang lama ,diet, olah raga, merokok, minuman
beralkohol.f) Pada pola tata nilai dan kepercayaanKlien akan merasa
cemas akan kesembuhan penyakitnya dan merasa tidak berdaya dengan
keberadaan sekarang.2) Terhadap keluargaa) Merepotkan dalam
memberikan perawatan, pengaturan diet, mengantar kontrol dan
manambah beban biaya hidup yang terus menerus.b) Produktifitas
menurun.Apabila hipertensi mengena kepala keluarga yang berperan
sebagai pencari nafkah untuk kebutuhan keluarga ,maka akan
menghambat kegiatannya sehari-hari untuk kegiatan seperti semula.c)
Psikologi. Peran kepala akan diganti oleh anggoata keluarga yang
lain.3) Terhadap masyarakat. Dengan adanya klien hipertensi
dimasyarakat memungkinkan terjadi perubahan peran dalam masyarakat
Selain itu akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat dan akan
terjadi ancaman kehilangan salah satu anggotanya.4) Pelayanan
kesehatan Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang semakin
meningkat,maka akan terjadi beban pelayanan kesehatan di masa yang
akan datang.
C. Asuhan KeperawatanProses keperawatan adalah metode ilmiah
yang digunakan secara sistimatis untuk mengkaji dan menentukan
masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,melaksanakan asuhan
keperawatan ,serta implementasi keperawatan terhadap keluarga
sesuai rencana yang telah direncanakan/dibuat serta mengevaluasi
hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan .1. Pengkajiana.
Penjajakan pertamaTujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk
mengetahui masalah yang dihadapi oleh keluarga.1) Pengumpulan
dataMerupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah
kesehatan ,status kesehatan, kesanggupan keluarga dalam memberikan
perawatan pada anggota keluarga . Struktur dan sifat anggota
keluarga a) Anggota anggota keluarga dan hubungan dengan kepala
keluarga. b) Data demografi : umur,jenis kelamin, kedudukan dalam
keluarga.c) Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga,d) Macam
struktur anggota keluarga apakah matrikat,patrikat berkumpul atau
menyebar.e) Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan
keputusan.f) Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam
perselisihan yang nyata ataupun tidak nyata.g) Kegiatan dalam hidup
sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan makan dan penggunaan waktu
senggang2) Faktor sosial budaya dan ekonomia) Pekerjaanb)
Penghasilanc) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer d) Jam
kerja ayah dan ibue) Siapa yng menentukan keuangan dan
penggunaannya 3) Faktor lingkungana) Perumahan Luas rumah
Pengaturan dalam rumah Persediaan sumber air Adanya bahan
kecelakaan Pembuangan sampahb) Macam lingkungan / daerah rumah
Fasilitas social dan lingkungan Fasilitas transportasi dan
kesehatan4) Riwayat kesehatana) Riwayat kesehatan dari tiap anggota
keluargab) Upaya pencegahan terhadap penyakitc) Sumber pelayanan
kesehatand) Perasepsi keluarga terhadap peran pelayanan dari
petugas kesehatan.e) Pengalaman yang lalu dari petugas kesehatan.5)
Cara pengumpulan data a) Oservasi langsung : dapat mengetahui
keadaan secara langsung. Keadaan fisik dari tiap anggota keluarga
Komunikasi dari tiap anggota keluarga Peran dari tiap anggota
keluarga Keadaan rumah dan lingkunganb) Wawancara: Dapat mengetahui
hal-hal : Aspek fisik Aspek mental Sosial budaya Ekonomi Kebiasaan
Lingkunganc) Studi dokumentasi antara lain Perkembangan kesehatan
anak Kartu keluarga Catatan kesehatan lainnyad) Dilakukan terhadap
angota keluarga yang mengalami masalah kesehatan dan keperawatan
antara lain : Tanda-tanda penyakit Kelainan organ tubuh2. Analisa
dataAnalisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga. Dalam menganalisis data dapat menggunakan
Typologi masalah dalam family healt care.Permasalahan dapat
dikategorikan sebagai berikut :a) Ancaman kesehatan adalah :
keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,kecelakaan atau
kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.Contoh :1) Riwayat
penyakit keturunan dari keluarga seperti hipertensi2) Masalah
nutrisi terutama dalam pengaturan dietb) Kurang atau tidak sehat
adalah : kegagalan dalam memantapkan kesehatan.Contoh:1) Adakah
didalam keluarga yang menderita penyakit hipertensi2) Siapakah yang
menderita penyakit hipertensic) Krisis adalah : saat- saat keadaan
menuntut terlampau banyak dari indivdu atau keluarga dalam hal
penyesuaian maupun sumber daya mereka.Contoh :Adakah anggota
keluarga yang meninggal akibat hipertensi.3. Penentuan prioritas
masalah Di dalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga
menggunakan sistim scoring berdasarkan tipologi masalah dengan
pedoman sebagai berikutK riteria Bobot
1. Sifat masalah Skala : ancaman kesehatan Tidak/kurang sehat
Krisis2311
2. Kemungikan masalah dapat diubah Skala : Dengan mudah Hanya
sebagian Tidak dapat210
2
3. Potensia masalah untuk dicegah Skala : Tinggi Cukup
Rendah3211
4. Menonjolnya masalah Skala : Masalah berat harus ditanganiAda
masalah tapi tidak perlu segera ditanganiMasalah tidak
dirasakan
21
01
Skoring :1) Tentukan skor untuk tiap kriteria2) Skor dibagi
dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
3) Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama
dengan seluruh bobot 2. Penjajakan pada tahap keduaTahap ini
menggambarkan sampai dimana keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas
kesehatan yang berhubungan dengan ancaman kesehatan,kurang /tidak
sehat dan krisis yamg dialami oleh keluarga yang didapat pada
penjajakan tahap pertama.Pada tahap kedua menggambarkan
ketidakmampuan keluarga untuk melaklasanakan tugas-tugas kesehatan
serta cara pemecahan masalah yang dihadapi. Karena ketidakmampuan
keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan
keperawatan,maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan secara umum
pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi antara lain :1)
Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi2)
Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam
melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana
kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang
pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana
kesehatan3) Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
hipertensi ,cara perawatan dan sifat penykit hipertensi . 4)
Keitdaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan keluarga berhubungan dengan tadak dapat
melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta
kitidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi.5)
Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada di masyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien
dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan Adapun diagnosa
keperawatan yang berhubungan pengaturan diet pada klien hipertensi
adalah :1) Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah
satu penyebab terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan cara pengaturaan diet yang benar.2)
Ketidaksanggupan keluarga memilih tindakan yang tepat dalam
pengaturan diet bagi penderita hipertensi berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.3)
Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara
pengolahan makanan dalam jumlah yang tepat.4) Ketidakmampuan
meenyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari
yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam 5)
Ketidaktahuan menggunakan manfaat tanaman obat keluarga berhubungan
dengan kurangnya pengetahan tentang manfaat tanaman obat
tersebut.3. PerencanaanRencana keperawatan keluarga adalah
sekumpulan tindakan keperawatan yang ditentukan oleh perawat untuk
dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan
yang telah diidentifikasi (Nasrul Effendi,1998 : 54 ) Rencana
tindakan dari masing masing diagnosa keperawatan khusus diet pada
klien hipertensi adalah :a. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi
sebagai salah satu penyebab terjadinya hipertensi berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang
benar.1) TujuanKeluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi
anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.2) Kriteria
hasila) Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas
pengaturan diet bagi anggota kelurga yng menderita hipertensi.b)
Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan sesuai
anjuran.1) Rencana tindakan a) Beri penjelasan kepada keluarga cara
pengaturan diet yang benar bagi penderita hipertensi.b) Beri
penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya menyediakan
makan-makanan rendah garam bagi penderita hipertensi .2) Rasional
a) Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan
peresepsi yang negatip sehingga dapat dijadikan motivasi untuk
mengenal masalah khususnya nutrisi untuk klieh hiperetensib) Dengan
diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan makanan yang rendah
garam.b. Ketidak mampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur
diet terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat
dari pengaturan diet 1) TujuanKeluarga dapat memahami tentang
manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi2) Kriteria hasila)
Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi
klien hiperetensi b) Keluarga dapat menyediakan makanan khusus
untuk klien hipertensi3) Rencana tindakana) Beri penjelasan kepada
keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi.b)
Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipertensi.4)
Rasionalisasia) Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu
melaksanakan cara pengaturan diet untuk klien hipertensib) Keluarga
diharapkan mengetahui jenis makanan untuk penderita hipertensi.c.
Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi
penderita hipertensi berhubungan kurangnya pengetahuan tentang cara
pengolahan makanan dalam jumlah yang benar.1) Tujuan Keluarga mampu
menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.2) Kriteria
hasila) Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk
penderita hipertensi.b) Keluarga mampu menyajikan makanan dalam
jumlah yang tepat bagi klien hipertensi.3) Rencana tindakan a)
Beriakan penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengolahan
makanan untuki klien hipertensi.b) Beri penjelasan kepada klien dan
keluarga jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien hipertensi.c)
Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk memnbuat
makanan dengan jumlah yang tepat. 4) Rasionalisasia) Dengan
diberikan penjelasan diharapkan klien dan keluarga dapat cara
pengolahan makanan untuk klien hipertensi.b) Diharapkan klien dapat
mengkonsumsi makanan sesuai yang dianjurkan.c) Dengan diberikan
contoh sederhana caara membuat makanan dalam jumlah yang tepat
kilen dan keluarga mampu menjalankan/ melaksanakaannya sendiri.d.
Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan
sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
1) TujuanSeluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari
mengkonsumsi makanan yang rendah garam.2) Kriteria hasila) Klien
dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah garamb)
Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang banyak
mengandung garam.c) Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.3) Rencana
tindakana) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang
pengaruh garan terhadap klien hipertensi. b) Beri penjelasan kepada
klien dan keluarga jenis makana yang banyak mengandung garam.c)
Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka mampu untuk
merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut yang didasari padea
niat dan keinginan untuk merubah.4) Rasionala) Diharapkan klien dan
keluarga memahami dan mengerti tentang pengaruh garam terhadap
klien hipertensib) Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari
makanan yang banyak mengandung garam.c) Dengan diberi motivasi
diharapkan klien dan kelarga mau merubah sikapnya dari yang tidak
sehat menjadi sehat e. Ketidakmampuan menggunakan sumber
pemanfaatan tanaman obat keluarga berhubungan dengan kurang
pengetahuan guna dari tanaman obat keluarga. 1) TujuanDiharapkan
klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber tanaman obat
keluarga.2) Kriteria hasil Klien dan keluarga dapat menyebutkan
tanaman obat yang dapat membantu untuk pengobatan hipertensi 3)
Rencana tindakan1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga
manfaat Toga.2) Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan
jenis tumbuhan/tanaman yang dapat membantu menurunkan tekanan darah
3) Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha memiliki
tanaman obat keluarga .4) Rasionala) Agar klien dan keluarga dapat
memahami manfaat Toga.b) Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis
tanaman yang dapat menurunkan tekanan darah.c) Dengan memiliki Toga
sendiri klien dapat mengkonsumsi tanaman obat tersebut kapan saja
diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim
kardiovasculer. Editor Ni Luh Gede Yasmin SKp. Penerbit buku
kedokteran EGC I 1993 Jakarta
Patologi hipertensi Lab. SMF. Penyakit jantung RSUD.Dr.Soetomo
1997 Surbaya
Jurnalistik Guedilines for the management hipertention 1997
Jurnalistik International of Cardiovasculer Medicine,Surgery and
patology 1997
Farmakologi dan terapi .Edisi IV FKUI 1995 Jakarta
Nutrisi untuk klien hipertensi Ir.Sri Rahayu dkk. 2000
Jakarta
Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajian intervensi
dan penyuluhan .Pengarang Marcia Stanhope dan Ruth N.
Knollmueler.Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta 1997
Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II Nasrul Effendi
editor Yasmin Asih penerbit buku kedokteran EGC Jakarta 1998
Masalah hipertensi Prof.Dr.Moerdono penerbit Bhrata Karya Aksara
Jakarta. 1994
15