LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN WAHAM Dibuat Untuk Melengkapi Tugas Keperawatan Jiwa Dosen Pembimbing : Reni Cipto P. S.Kep., Ns Disusun Oleh Kelompok 4 : 1. Aji Setiana 2. Agung Muj Winaryo 3. Dian Putri Isnaeni 4. Nur Nailatul Afia 5. Pertiwi Dwi Anggraeni 6. Tuti Fauziyah 7. Wildan Aulana 8. Zaki Kurniawan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN
PADA PASIEN WAHAM
Dibuat Untuk Melengkapi Tugas Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing : Reni Cipto P. S.Kep., Ns
Disusun Oleh Kelompok 4 :
1. Aji Setiana
2. Agung Muj Winaryo
3. Dian Putri Isnaeni
4. Nur Nailatul Afia
5. Pertiwi Dwi Anggraeni
6. Tuti Fauziyah
7. Wildan Aulana
8. Zaki Kurniawan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA
( S T I K E S B H A M A D A )
PROGRAM PROFESI NERS
Jalan Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu Slawi
2014 / 2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik
dan Inayah kepada semua hambaNya. Salawat dan salam selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat
dan kerabat beliau hingga akhir jaman. Alhamdulillah karena
berkat Rahmat Allah-lah kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini yang berkaitan dengan ”Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Waham”
Selama penyusunan makalah ini kami selaku penulis telah banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari Reni Cipto Pamungkas
S.kep.,Ns , selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Ucapan terima kasih tak lupa
kami persembahkan kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Dan semua pihak
yang telah ikut andil dan terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam membantu penulisan makalah ini, yang mana
tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari adanya kekurangan dan kesalahan
dalam makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya kami hanya berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua, khususnya di bidang Keperawatan.
Slawi, 11 Desember 201
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Laporan Pendahuluan Pada Pasien Waham
a. Masalah Utama
b. Proses terjadinya masalah
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Akibat
4. Tipe waham
5. Manifestasi Klinik
6. Pohon Masalah
7. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji
8. Diagnosa Keperawatan
9. Rencana Tindakan
Daftar Pustaka
Strategi Keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan yang tidak terpenuhi
b. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
c. Mengidentifikasi penggunaan obat secara benar
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PASIEN WAHAM
A. Masalah Utama.
Perubahan isi pikir : waham
B. Proses terjadinya masalah
1. Pengertian
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian
realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat
intelektual dan latar belakang budaya klien (Aziz, 2003).
Waham adalah gangguan isi pikir yang ditandai dengan keyakinan
tentang diri dan lingkungan yang menyimpang dan dipertahankan secara
kuat (Yudhi dkk, 2011).
Waham adalah gangguan psikotik yang kronik, pada orang yang
mengalaminya tidak dapat menilai realitas dengan baik dan pemahaman diri
buruk (Kaplan dan Sadock, 1997).
Waham menurut Maramis (1998), Keliat (1998) dan Ramdi (2000)
menyatakan bahwa itu merupakan suatu keyakinan tentang isi pikiran yang
tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensia dan
latar belakang kebudayaannya, keyakinan tersebut dipertahankan secara
kokoh dan tidak dapat diubah-ubah. Mayer-Gross dalam Maramis (1998)
membagi waham dalam 2 kelompok, yaitu primer dan sekunder. Waham
primer timbul secara tidak logis, tanpa penyebab dari luar. Sedangkan
waham sekunder biasanya logis kedengarannya, dapat diikuti dan
merupakan cara untuk menerangkan gejala-gejala skizofrenia lain, waham
dinamakan menurut isinya, salah satunya adalah waham kebesaran
Waham adalah keyakinan dan gangguan isi pikir berdasarkan
realitas yang salah.
2. Penyebab
Penyebab secara umum dari waham adalah gangguan konsep diri : harga
diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,
merasa gagal mencapai keinginan.
3. Akibat
Akibat dari waham klien dapat mengalami beresiko mencederai diri, orang
lain dan lingkungan yang ditandai dengan :
a. Muka merah
b. Pandangan tajam
c. Otot tegang
d. Nada suara tinggi
e. Berdebat
f. Klien memaksakan kehendak: merampas makanan
g. Memukul jika tidak senang
C. Tipe-tipe waham
Menurut kaplan dan sadock (1997), tipe-tipe waham antara lain:
1. Tipe Eritomatik
Klien dicintai mati-matian oleh orang lain, biasanya orang yang sangat
terkenal, seperti artis, pejabat, atau atasanya. Klien biasanya hidup
terisolasi, menarik diri, hidup sendirian dan bekerja dalam pekerjaan yang
sederhana.
2. Tipe kebesaran (magalomania)
Keyakinan bahwa seseorang memiliki bakat, kemampuan, wawasan yang
luar biasa, tetapi tidak dapat diketahui
3. Waham cemburu
Cemburu terhadap pasanganya. Tipe ini jarang ditemukan (0,2%) dari
pasien psikiatrik. Onset sering mendadak, dan hilang setelah perpisahan/
kematian pasangan. Tipe ini menyebapkan penyiksaan hebat dan fisik
yang bermakna terhadap pasangan, dan kemungkinan dapat membunuh
pasangan, oleh karena delusinya.
4. Waham kejar
Keyakinan merasa dirinya dikejar-kejar, diikuti oleh orang lain. Tipe ini
paling sering ditemukan pada gangguan jiwa. Dapat berbentuk sederhana,
ataupun terperinci, dan biasanya berupa tema yang berhubungan difitnah
secara kejam, diusik, dihalang-halangi, diracuni, atau dihalangi dalam
mengejar tujuan jangka panjang.
5. Waham tipe somatik (psikosis hipokondrial monosimptomatik)
Perbedaan dengan hipokondrial adalah pada derajat keyakinan yang
dimiliki klien. Menetapnya waham somatik yang tidak kacau tanpa adanya
gejala psikotik lainya menyatakan gangguan delosional/ waham tipe
somatik.
6. Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
7. Sisip Pikir
Percaya ada pikiran orang lain yang masuk dalam pikirannya
8. Kontrol Pikir
Merasa perilakunya dikendalikan oleh pikiran orang lain
9. Siar Pikir
Percaya bahwa pikirannya disiarkan ke dunia luar. Pernah lihat orang gila
berorasi seakan-akan dia berada di tengah keramaian dan omongannya di
dengar oleh semua orang. Waham siar pikir inilah yang diderita pasien
tersebut
D. Manifestasi klinik
Manifestasi klinik waham yaitu berupa :
1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya ) berulang kali secara berlebihan
tetapi tidak sesuai kenyataan.
2. Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak
(diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak
tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah
tersinggung.
E. Pohon masalah
F. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
1. Masalah keperawatan :
a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
b. Gangguan isi pikir : waham
c. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2. Data yang perlu dikaji :
Resiko tinggi mencederai diri, orang
lain dan lingkungan
Perubahan isi pikir: waham
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
1) Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri
2) Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
b. Perubahan isi pikir : waham
1) Data subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
2) Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,
merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat
waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah
klien tegang, mudah tersinggung
c. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
1) Data subjektif
Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada
seseorang, klien suka membentak dan menyerang orang yang
mengusiknya jika sedang kesal, atau marah, melukai / merusak
barang-barang dan tidak mampu mengendalikan diri.
2) Data objektif
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara
menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan
melempar barang-barang.
G. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan isi pikir : waham
b. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah.
H. Rencana Keperawatan
1. Gangguan isi pikir : waham
SP 1 kebutuhan yang tidak terpebuhi
a. Tujuan umum :
Pasien bisa memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi
b. Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang
berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya
sendiri.
2) Klien dapat berhubungan dengan realitas
Tindakan :
a) Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain,
tempat dan waktu).
b) Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
c) Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
3) Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Tindakan :
a) Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
b) Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di
rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah).
c) Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
d) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan
memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).
e) Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan
wahamnya.
4) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
b) Beri pujian atas keberhasilan klien
c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
5) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian
Tindakan :
a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien
b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.
SP 2 Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
a. Tujuan umum :
Pasien bisa mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
b Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga
dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.
Tindakan :
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
b) Beri pujian atas keberhasilan klien
c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
4) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian
Tindakan :
a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien
b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.
SP 3 Klien dapat menggunakan obat secara benar
a. Tujuan umum :
Pasien bisa menggunakan obat secara benar
b. Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak
yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga
dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
2) Klien dapat menggunakan obat secara benar
Tindakan :
a) Diskusikan tentang pemberian obat secara benar
b) Beri penjelasan kepada klien tentang pemberian obat secara benar
c) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
3) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian
Tindakan :
a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien
b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.
2. Gangguan konsep : diri harga diri rendah
SP 1 Mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki si
a. Tujuan umum :
Klien mampu mendisukusikan aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
b. Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga
dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.
Tindakan :
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan :
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke
rumah
4) Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
Tindakan :
a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampua
b) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
c) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
b) Beri pujian atas keberhasilan klien
c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6) Klien mendapatkan pujian yang wajar dari perawat sesuai dengan
keberhasilan
Tindakan :
a) Beri pujian atas keberhasilan klien
b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
7) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian
Tindakan :
a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien
b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.
SP 2 Melatih kemampuan kedua yang dipilih klien
a. Tujuan umum :
Klien mampu melakukan kegiatan kedua yang dipilih klien
b Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga
dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
2) Klien dapat melakukan jadwal kegiatan harian.
Tindakan :
a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien
b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat melakukan kegiatan berdasarkan jadwal kegiatan harian.
3) Klien dapat melatih kemampuan kedua yang dipilih
Tindakan :
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Melatih kemampuan kedua yang dimiliki klien
c) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
d) Beri pujian atas keberhasilan klien
4) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian
Tindakan :
a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien
b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, dkk. 2003 Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr
Amino Gondoutomo. Keliat Budi A.
Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC. 1999
Tim Direktorat Keswa. 2000Standart asuhan keperawatan kesehatanberika
jiwa. Edisi 1. Bandung: RSJP.
Townsend M.C. . 1998. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri;
pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC.
Pelatihan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa. 20 – 22 Novembr
2004. Semarang.
STRATEGI PELAKSANAAN PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN
WAHAM PERTEMUAN PERTAMA
Masalah utama : Waham
Hari/tanggal : 11 Desember 2013
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan
tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain,
curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang
panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi
wajah tegang, mudah tersinggung.
2. Diagnosa keperawatan
Waham
3. Tujuan khusus
a. Tujuan umum
Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
b. Tujuan khusus
1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
3) Pasien dapat berhubungan dengan realitas
4) Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
4. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya perawat XY, panggil saja saya
X. Saya perawat yang akan merawat bapak, jadi segala sesuatu yang
terjadi sama bapak akan menjadi tanggung jawab saya. Kalau boleh tau
nama bapak siapa? Bapak suka dipanggil apa? Bapak, tujuan saya disi
akan membantu untuk menyelesaikan masalah bapak.
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Berdasarkan catatan keperawatan
yang ada bapak suka curiga sama orang lain, bapak menganggap orang
lain utusan bapak, bapak mudah tersinggung. Apakah benar bapak?
Baik bapak, sekarang kita akan mencoba mengidentifikasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi selama dirumah maupun dirumah sakit. Bapak
mintanya berapa menit? Bagaimana kalo 15 menit? Dimana
tempatnya?
2. Fase kerja
Coba ceritakan kepada saya apa saja kebutuhan yang tidak terpenuhi
oleh bapak selama dirumah dan dirumah sakit? Coba sekarang kita
buat jadwal apa saja aktivitas yang bisa bapak lakukan? Jadi yang
bapak bisa lakukan ada .... yaitu .... bagus sekali bapak, bapak sudah
bisa menilai kemampuan yang bapak miliki.
3. Fase terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tadi?,,,Bapak
tadi sudah menceritakan kepada saya tentang apa yang tidak terpenuhi
selama dirumah dan dirumah sakit dan tadi kita sudah selesai membuat
jadwal aktifitas bapak. Coba ceritakan kembali kemampuan apa yang
bapak bisa lakukan???? Baik bapak, nanti diingat-ingat kembali
aktivitas yang bisa bapak lakukan.
Bapak, saya senang sekali bisa berbincang-bincang sama bapak.
Bagaimana kalo nanti jam 12 kita berbincang-bincang lagi?