Sekolah Dasar (SD) Xaverius I berhasil meraih juara I dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat SD se- Provinsi Jambi. Dengan kemenangan ini, SD Xaverius I berhak mewakili Provinsi Jambi pada lomba sekolah sehat tingkat nasional. Kepala SD Xaverius I, ALB Agus Iriyanto SPd, mengaku bangga sekolahnya terpilih menjadi juara dalam lomba sekolah sehat. “Ini satu kebanggaan tersendiri bagi, bisa terpilih jadi pemenang dalam lomba sekolah sehat untuk tingkat provinsi,” ungkapnya kepada Posmetro Jambi di kantornya kemarin (10/01). Sebelumnya, pada bulan Juni 2010 lalu, SD Xaverius I terpilih jadi juara I lomba sekolah sehat tingkat SD se-Kota Jambi. Dan kemudian mewakili Kota Jambi dalam lomba sekolah sehat tingkat Provinsi Jambi. Untuk bisa menjadi peserta dalam lomba sekolah sehat, menurut Agus, tidak mudah. “Ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki dan dipenuhi sekolah,” tambahnya. Syarat itu diantaranya, memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) beserta kelengkapannya, ruang keterampilan, kantin, perpustakaan, ruang ibadah, pagar sekolah, WC siswa, tempat cuci tangan, halaman sekolah, beberapa tulisan yang berisi himbauan untuk tidak merokok, apotik hidup, air bersih, kegiatan dokter kecil dan kegiatan ekstra kurikuler. Untuk WC, standar yang harus dipenuhi yaitu, satu WC untuk 40 murid laki-laki dan satu WC untuk 25 murid perempuan. “Di SD Xaverius I, jumlah siswanya ada 1.131 dan kita memiliki WC siswa sebanyak 34 unit,” jelasnya. Sedangkan untuk menjaga kebersihan lingkunga n sekolah, pihaknya memiliki 12 penjaga sekolah, yang bertugas membersihkan lingkungan sekolah. “Setiap blok kita ada petugasnya satu orang,” katanya lagi. Di samping itu, pihaknya juga selalu menanamkan kesadaran kepada siswa, agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Karena dengan lingkungan sehat, kegiatan belajar mengajarakan terasa nyaman. Menurutnya, menanamkan kesadaran siswa juga harus dimulai dari guru. “Guru harus mampu memberi contoh kepada siswa. Misalnya, ada sampah, guru harus mau mengambil sampah itu jangan hanya bisa menyuruh saja,” terangnya. Dengan diperolehnya prestasi sebagai sekolah sehat, sebut Agus, memotivasi dirinya dan seluruh tenaga pendidik untuk meningkatkan mutu dan kualitas SD Xaverius I. Dikatakannya, persiapan yang dilakukan untuk mengikuti lomba sekolah sehat tingkat Provinsi Jambi, dilakukan selama lima bulan, yang dibina oleh Dinas Pendidikan Kota Jambi, Dinas kesehatan Kota Jambi, Puskesmas Koni Kota Jambi dan para dokter. Ia menyebutkan, untuk penambahan fasilitas, sebagai syarat bisa mengikuti sekolah sehat tidak terlalu banyak. “Kebetulan, fasilitas kita sudah cukup, hanya ada beberapa yang harus ditambah, seperti penambahan tulisan pada ruang UKS,” paparnya. Sementara itu, persiapan mengikuti lomba sekolah sehat tingkat nasional nanti, pihaknya masih menunggu instruksi dari tim pembina dari Provinsi Jambi. Setelah ada instruksi, akan dirapatkan dengan pihak yayasan dan seluruh majelis guru. Dirinya optimis, SD Xaverius I mampu untuk bersaing dengan sekolah lain, dalam lomba sekolah sehat tingkat nasional, meski persaingannya nanti lebih berat. (cak) http://www.metrojambi.com/dikbud/3119-sd-xaverius-1-raih-juara-i-lss.html
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Sekolah Dasar (SD) Xaverius I berhasil meraih juara I dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat SD se-
Provinsi Jambi. Dengan kemenangan ini, SD Xaverius I berhak mewakili Provinsi Jambi pada lomba
sekolah sehat tingkat nasional. Kepala SD Xaverius I, ALB Agus Iriyanto SPd, mengaku bangga
sekolahnya terpilih menjadi juara dalam lomba sekolah sehat. “Ini satu kebanggaan tersendiri bagi, bisa
terpilih jadi pemenang dalam lomba sekolah sehat untuk tingkat provinsi,” ungkapnya kepada Posmetro
Jambi di kantornya kemarin (10/01).
Sebelumnya, pada bulan Juni 2010 lalu, SD Xaverius I terpilih jadi juara I lomba sekolah sehat tingkat SD
se-Kota Jambi. Dan kemudian mewakili Kota Jambi dalam lomba sekolah sehat tingkat Provinsi Jambi.
Untuk bisa menjadi peserta dalam lomba sekolah sehat, menurut Agus, tidak mudah. “Ada beberapa
persyaratan yang harus dimiliki dan dipenuhi sekolah,” tambahnya. Syarat itu diantaranya, memiliki ruang
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) beserta kelengkapannya, ruang keterampilan, kantin, perpustakaan,
ruang ibadah, pagar sekolah, WC siswa, tempat cuci tangan, halaman sekolah, beberapa tulisan yang
berisi himbauan untuk tidak merokok, apotik hidup, air bersih, kegiatan dokter kecil dan kegiatan ekstra
kurikuler.
Untuk WC, standar yang harus dipenuhi yaitu, satu WC untuk 40 murid laki-laki dan satu WC untuk 25
murid perempuan. “Di SD Xaverius I, jumlah siswanya ada 1.131 dan kita memiliki WC siswa sebanyak34 unit,” jelasnya. Sedangkan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, pihaknya memiliki 12
penjaga sekolah, yang bertugas membersihkan lingkungan sekolah. “Setiap blok kita ada petugasnya
satu orang,” katanya lagi. Di samping itu, pihaknya juga selalu menanamkan kesadaran kepada siswa,
agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Karena dengan lingkungan sehat, kegiatan belajar mengajar
akan terasa nyaman.
Menurutnya, menanamkan kesadaran siswa juga harus dimulai dari guru. “Guru harus mampu memberi
contoh kepada siswa. Misalnya, ada sampah, guru harus mau mengambil sampah itu jangan hanya bisa
menyuruh saja,” terangnya. Dengan diperolehnya prestasi sebagai sekolah sehat, sebut Agus,
memotivasi dirinya dan seluruh tenaga pendidik untuk meningkatkan mutu dan kualitas SD Xaverius I.
Dikatakannya, persiapan yang dilakukan untuk mengikuti lomba sekolah sehat tingkat Provinsi Jambi,
dilakukan selama lima bulan, yang dibina oleh Dinas Pendidikan Kota Jambi, Dinas kesehatan Kota
Jambi, Puskesmas Koni Kota Jambi dan para dokter.
Ia menyebutkan, untuk penambahan fasilitas, sebagai syarat bisa mengikuti sekolah sehat tidak terlalu
banyak. “Kebetulan, fasilitas kita sudah cukup, hanya ada beberapa yang harus ditambah, seperti
penambahan tulisan pada ruang UKS,” paparnya. Sementara itu, persiapan mengikuti lomba sekolah
sehat tingkat nasional nanti, pihaknya masih menunggu instruksi dari tim pembina dari Provinsi Jambi.
Setelah ada instruksi, akan dirapatkan dengan pihak yayasan dan seluruh majelis guru. Dirinya optimis,
SD Xaverius I mampu untuk bersaing dengan sekolah lain, dalam lomba sekolah sehat tingkat nasional,
Pada Senin, 25 Juli 2011 diadakan Diklat Kader UKS dalam Menyongsong Lomba UKS yang dihadiri oleh Bapak Andang Roosdianto Djamari, M.Si (Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Malang) dan Bu Wiwik (Pemateri Lingkungan
Sekolah Sehat dari DIKNAS). Dalam presentasi Bapak Andang, disampaian bahwa kriteria penilaian UKS meliputi :
1. Kecukupan / kelengkapan sarana prasarana2. Lingkungan bersih, indah, rindang dan tidak bising3. Dapat memotivasi siswa belajar 4. Penampilan baik dan menarik5. Sikap guru yang tegas, tidak emosional dan obyektif 6. Toilet bersih dan memiliki wastafel disetiap depan kelas7. Gedung dan ruangan bersih8. Guru profesional, dapat menyampaikan materi dengan mudah dan dimengerti siswaTiga dasar "Trias UKS" :
1. Pendidikan Kesehatan2. Pelayanan Kesehatan3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
8 Gol UKS :
1. Rokok2. Kenakalan Remaja3. Kehamilan Pra Nikah4. HIV AIDS5. Narkoba6. Kecacingan7. Anemia8. Hepatitis B
Dan perlu dilaksanakan PHBS, yaitu upaya memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Diharapkan juga dengan UKS, kita ciptakan kehidupan lingkungan sekolah sehat menuju Healt Promoting School(HPS) dan generasi muda kita bebaskan dari pengaruh buruk dan bahaya.
SD Pertiwi Wakili Kota Bogor Pada Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional
Dikirim oleh Berita BogorBogor Timur, Kota, Kotamadya, Pemerintahan, Pendidikan23:20
Tim penilai dari Kementrian Agama, Kementrian Kesehatan,
Pendidikan Nasional dan Kementrian Dalam Negeri melakukan penilaian keSekolah Dasar
(SD) Pertiwi yang terletak di Jalan Sukasari III No. 04 Bogor Timur, Rabu (22/6/2011).
Sekolah ini berhasil mewakili Provinsi Jawa Barat dalam lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional tahun
2011.
Tim penilai disambut langsung oleh Walikota Bogor Diani Budiarto beserta jajaran terkait. Tampak hadir
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Aim Halim Hermana, Kepala Dinas Kesehatan Kota BogorTriwanda Elan, Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Edgar Suratman dan Kepala
Sekolah SD Pertiwi Miptahudin.
Kriteria penilaian meliputi Kesehatan, prilaku dan lingkungan Sekolah. Kondisi lingkungan sekolah
termasuk Kantin sekolah telah memenuhi B3AH yakni, Bersih, Berimbang, Beragam, Aman dan Halal.
Keberhasilan salah satu Sekolah Dasar Swasta unggulan dibawah Yayasan Pertiwi Kota Bogor ini tidak
terlepas karena memiliki UKS yang berfungsi sebagai tempat istirahat bagi siswa sakit atau tempat
mengobati siswa yang sakit. Dengan dilengkapi satu unit tempat tidur dan peralatan P3K, UKS bisa
menangani siswa yang sakit.
Walikota Bogor Diani Budiarto mengharapkan agar penilaian yang dilakukan oleh tim penilai sapat berjalan optimal. Sehingga tim penilai dapat memberikan apresiasi dari upaya yang telah dilakukan SD
Pertiwi untuk memperbaiki pola hidup di kalangan anak-anak.
”Program yang diterapk an di sekolah harus berdampak pada perubahan sikap untuk membangun sistem
atau kultur terciptanya anak-anak yang sehat, cerdas dan peduli dengan lingkungan,” kata Walikota
Bogor.
Sementara Ketua Tim penilai, Win Kuntoro bersama anggota dari Kementrian Agama, Kementrian
Kesehatan, Pendidikan Nasional dan Kementrian Dalam Negeri. melakukan penilai an aspek kebersihan,
kerapihan dan perilaku siswa terkait hidup bersih dan sehat.
”Para generasi penerus bangsa harus memiliki moral yang tinggi. Para generasi muda harus ditanamkanpentingnya memiliki nilai-nilai kejujuran,” tambah Win.
Dirinya menambahkan, di Indonesia terdapat sembilan provinsi yang mengikuti Lomba Sekolah Sehat,
mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas. Meski demikian, Win
mengatakan bahwa tujuan UKS tidak semata-mata menjadikan siswa sehat dan cerdas. Dengan UKS
siswa dapat menciptakan generasi muda yang beraklak mulia. (chris)