MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR LOGAM MESINMENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONGLOG.
OO07.010.00
BUKU INFORMASI
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien
dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis
kompetensi.
Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut
diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang
diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta
modul pelatihan.
Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan
tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi
Menggerinda Pahat dan Alat Potong yang mengacu pada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Otomotif Sub
Sektor Kendaraan ringan yang telah ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor
KEP.116/MEN/VII/2004.
Modul pelatihan berbasis kompetensi ini, terdiri dari 3 buku
yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu
dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat
digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling
berinteraksi.Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi ini kami
susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan
pelatihan di lembaga pelatihan kerja.
Jakarta, Desember 2011
KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI DKI JAKARTA
H.R. DEDED SUKANDAR, SH., MH.
NIP 195807311987081001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 3
A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) 3
B. Unit Kompetensi Prasyarat 3C. Silabus Pelatihan Berbasis
Kompetensi (PBK) 9BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN 13A. Latar
Belakang 13B. Tujuan 13C. Ruang Lingkup 13D. Pengertian-Pengertian
14BAB III MATERI PELATIHAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG 15A.
Diagram Alir Unit Kompetensi 15B. Penjelasan Modul Menggerinda
pahat dan alat potong 151. Pengetahuan 152. Ketrampilan 453. Sikap
Kerja 52BAB IV SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI 53
A. Sumber-sumber Perpustakaan 531. Daftar Pustaka 532. Buku
Referensi 54B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan 54TIM PENYUSUN
55BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)
DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)A. STANDAR
KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)KODE UNIT: LOG.OO07.010.00
JUDUL UNIT :Menggerinda pahat dan alat potong
DESKRIPSI UNIT:Unit ini menggambarkan kegiatan menggerinda pahat
dan alat potong yang meliputi kegiatan melaksanakan keselamatan
kerja, menentukan proses kerja sesuai gambar dan langkah kerja,
pemilihan alat dan roda gerinda pemotong yang sesuai spesifikasi,
melaksanakan penggerindaan alat berdasarkan sesuai dengan
spesifikasi, melaksanakan pemeriksaan komponen sesuai
spesifikasi.
Bidang : Mesin dan Proses Operasi
: PerakitanBobot Unit : 4Unit Prasyarat :1. LOG.OO07.005.00
Bekerja dengan mesin umum
2. LOG.OO07.008.00 Melakukan pekerjaan dengan mesin
gerinda
3. LOG.OO09.002.00 Membaca gambar teknik
4. LOG.OO12.003.00 Mengukur dengan alat ukur mekanik
presisi
5. LOG.OO18.001.00 Menggunakan perkakas tangan
ELEMEN KOMPETENSIKRITERIA UNJUK KERJA
1.Memperhatikan
keselamatan kerja 1.1. Pemeliharaan mesin, pendingin dan pelepas
tatal diperiksa. 1.2. Memperhatikan prosedur keselamatan kerja
dengan benar, memakai pakaian kerja dan kaca mata pengaman.
2.Penetapan persyaratan pekerjaan2.1. Memahami gambar dan
susunan pelaksanaan langkah kerja
3.Pemilihan alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan yang
sesuai 3.1. Alat dan roda gerinda pemotong dipilih, atas dasar
pengetahuan pada stuktur roda gerinda, penyeimbangan dan pengasahan
Perlengkapan dipilih untuk fasilitas produksi pada spesifikasi
4.Melaksanakan penggerindaan alat potong4.1. Alat universal dan
mesin gerinda cutter dioperasikan untuk menajamkan dan membentuk
seluruhnya pada alat-alat dan pemotong termasuk sisi dan permukaan
pemotong, sisi potong, bentuk kebebasan pisau-pisau frais, datar,
Vee dan bentuk alat-alat bulat dan hob, alur slot, bor dan
peluas.4.2. Menyelesaikan gerinda parallel dalam dan/atau luar.
4.3. Penggerindaan sudut dalam dan/atau sudut luar diselesai
sesuai dengan spesifikasi gambar.
5.Pemeriksaan komponen sesuai spesifikasi5.1.Komponen diperiksa
untuk kesesuaian terhadap penggunaan beberapa teknik, peralatan dan
perlengkapan.
BATASAN VARIABEL
Unit ini menguasai bidang peralatan dan mesin gerinda pemotong
beserta alat bantunya. Bidang peralatan pengukur presisi adalah
yang digunakan. Pekerjaan dilaksanakan untuk menstabilkan proses,
praktik dan standar. Bidang pada alat ukur presisi dan standar
bahan adalah yang digunakan. Pekerjaan yang dilakukan untuk
menggambar atau membuat sket, spesifikasi dan instruksi adalah
sebagai kesesuaian. Pada umumnya gerinda tangan dikuasai oleh Unit
LOG.OO18.002.00 (Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam).
Pekerjaan yang diselesaikan oleh perorangan adalah standar
keharusan pada kualitas dan keselamatan.PANDUAN PENILAIAN
1.Konteks penilaian
Bagian ini kemungkinan mengevaluasi terhadap pekerjaan, di luar
tugas atau kedua-duanya. Kompetensi dikuasai oleh perorangan atau
sebagian kelompok. Suasana pelaksanaan penilaian tidak boleh
merugikan calon.
2.Kondisi Penilaian
Calon bertanggung jawab pada; - Semua alat potong, peralatan
bantu, bahan baku dan dokumentasi yang diperlukan. Para calon akan
diperbolehkan untuk unjukkan sesuai dokumen: -Beberapa prosedur
pemasangan benda kerja, -Beberapa spesifikasi produk dan
pengerjaannya,-Beberapa kesesuaian kode, standar, penuntun dan
referensi bahan baku. Para calon akan dibutuhkan untuk; Penjelasan
lisan, atau dengan metoda lain dalam komunikasi, menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh penilai.,-Identifikasi rekanan yang
dapat dihimpun untuk merekap kompetensi nyata secara
benar.Kemampuan saat ini untuk pengembangan yang berkaitan dengan
bagian ini. Penilai harus memenuhi syarat bahwa calon kompeten dan
konsisten dalam melaksanakan bagian-bagian secara rinci berdasarkan
kriteria, termasuk pengetahuan yang dibutuhkan.
3.Aspek Kritis
Tahap ini sebaiknya di evaluasi tentang kerja sama dengan
kelompok lain masalah pencegah kecelakaan, kualitas, komunikasi,
penataan bahan baku, pengarsipan dan pelaporan sehubungan dengan
mesin bor koordinat presisi atau bagian lain tentang kebutuhan
keterampilan dan pengetahuan ditangani oleh bagian ini. Kompetensi
pada bagian ini tidak dapat di masalahkan hingga semua prasyarat
dapat dipertanggung jawabkan.4.Catatan khusus
Selama evaluasi seseorang akan: selalu mendemonstrasikan
pekerjaan dengan aman;- informasi proses, kejadian atau tugas untuk
meyakinkan bahwa pelaksanaannya aman lingkungan dan efisien.; -
bertanggung jawab pada kualitas pekerjaannya; - Rencanakan tugas
dalam situasi apapun dan ulang tugas sesuai kebutuhan;- Lakukan
semua tugas berdasarkan prosedur standar langkah kerja;- Lakukan
semua spesifikasi tugas;- Gunakan teknik proses yang telah
diterima, praktik, proses dan prosedur pemasangan. Kelengkapan
tugas dapat dipertanggung jawabkan alokasi waktu sehubungan dengan
jenis kegiatan pemasangan
5.Pedoman penilai
5.1 Semua mesin dirawat, pendingin dan pelepas tatal diperiksa
demi ketepatan pengoperasian berdasarkan dengan standar prosedur
pelaksanaan.5.2 Semua perawatan mesin dapat diidentifikasi. Fungsi
pada pendingin dan pelepas tatal dapat diidentifikasi.5.3 Kebenaran
prosedur keselamatan kerja diikuti dan pakaian pelindung pribadi
dan perlengkapan yang telah rusak/ digunakan semua pada proses
menggerinda 5.4 Semua prosedur keselamatan kerja dapat
diidentifikasi Semua keperluan pakaian pelindung probadi dan
perlengkapan dapat diidentifikasi Resiko yang berhubungan dengan
alat dan operasi gerinda pemotong dapat diidentifikasi.
5.5 Semua gambar kerja, instruksi dan spesifikasi kerja tercapai
berdasarkan dengan prosedur tempat kerja.5.6 Tanggungjawab
pekerjaan dapat diidentifikasi Pelaksanaan tuntutan kerja dapat
diidentifikasi Spesifikasi pencapaian dapat diidentifikasi.5.7
Kesesuaian perlengkapan alat gerinda cutter untuk tugas gerinda
dipilih dan digunakan dengan tepat berdasarkan dengan standar
prosedur pelaksanaan Roda gerinda dipilih dan diseimbangkan dan
diasah dengan benar untuk tugas penggerindaan setelah selesai
berdasarkan dengan standar prosedur pelaksanaan.5.8 Bentuk standar
roda gerinda dapat diidentifikasi Daerah bahan abrasive yang
digunakan pada roda gerinda dapat diidentifikasi Hasil dari roda
gerinda yang diikuti dalam pemilihan roda gerinda dan penggunaannya
dapat dijelaskan: - Ukuran butiran serbuk partikel - Jenis atau
kekuatan pada perekat - Struktur pada jarak butiran - Bahan perekat
roda gerinda yang sesuai untuk tugas yang diberikan dapat
teridentifikasi Alasan untuk memilih roda gerinda yang sesuai dapat
diberikan Fungsi dan penggunaan pada bidang dari alat dan
perlengkapan gerinda cutter dapat dijelaskan Prosedur pengasahan
roda gerinda dapat diidentifikasi dengan benar Pengasahan roda
gerinda dan penggunaan lainnya dapat diidentifikasi Kesesuaian
peralatan pengasahan roda gerinda untuk tugas yang diberikan dapat
diidentifikasi.
5.9 Gerinda alat dan cutter universal digunakan dengan tepat
untuk menajamkan dan membentuk pada alat-alat dan cutter
berdasarkan dengan standar procedur pelaksanaan.5.10 Sumber data
dalam geometri alat untuk bidang pada peralatan dan pemotong dapat
diidentifikasi Istilah yang digunakan untuk menjelaskan geometri
peralatan dapat diidentifikasi Pembetulan geometri alat untuk
peralatan / pemotong dalam bentuk dan ketajamannya dapat
diidentifikasi
5.11 Perlengkapan yang sesuai disiapkan dengan benar berdasarkan
dengan standar prosedur pelaksanaan untuk memungkinkan
penggerindaan parallel dalam dan/atau luar dapat terselesaikan.
Tugas penggerindaan parallel dilengkapi berdasarkan dengan
spesifikasi dan standar prosedur pelaksanaan.5.12 Perlengkapan yang
digunakan ketika menggerinda parallel pada sebuah alat dan gerinda
pemotong dapat diidentifikasi. Prosedur yang diikuti ketika
menggerinda parallel pada sebuah alat dan gerinda pemotong dapat
dijelaskan.5.13 Kesesuaian perlengkapan diatur dengan benar sesuai
dengan standar prosedur pelaksanaan yang memungkinkan untuk
menyelesaikan penggerindaan sudut dalam dan/atau luar. Tugas
menggerinda sudut yang sempurna sesuai dengan spesifikasi dan
standar prosedur pelaksanaan.5.14 Perlengkapan digunakan ketika
menggerinda sudut pada sebuah alat dan gerinda pemotong yang dapat
diidentifikasi. Prosedur diikuti ketika menggerinda sudut pada
sebuah alat dan gerinda pemotong yang dapat diterangkan.5.15
Komponen dasar diperiksa untuk kesesuaian dengan spesifikasi
berdasarkan dengan standar prosedur pelaksanaan.5.16 Alat-alat,
teknik dan kesesuaian perlengkapan diperiksa pada komponen dasar
untuk kesesuaian dengan mengikuti spesifikasi yang dapat
diidentifikasi antara lain : - dimensi dan toleransi - toleransi
dan geometri. Alat potong penyelesaian permukaan, teknik dan
perlengkapan yang digunakan untuk pemeriksaan. Diketahui komponen
dasar untuk kesesuaian dengan spesifikasi yang dapat diidentifikasi
Sebab untuk pemilihan peralatan, teknik dan perlengkapan yang
digunakan dapat dijelaskan.
KOMPETENSI KUNCI
NOKOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INITINGKAT
1.Mengumpulkan, Mengorganisir dan menganalisa Informasi3
2.Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi2
3.Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas2
4.Bekerja dengan orang lain dan kelompok2
5.Menggunakan ide-ide dan teknik matematika1
6.Memecahkan masalah1
7.Menggunakan Teknologi1
B. SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
Kode Unit: LOG.OO07.010.00
Judul Unit :Menggerinda pahat dan alat potong
Deskripsi Unit:Unit ini menggambarkan kegiatan menggerinda pahat
dan alat potong yang meliputi kegiatan melaksanakan keselamatan
kerja, menentukan proses kerja sesuai gambar dan langkah kerja,
pemilihan alat dan roda gerinda pemotong yang sesuai spesifikasi,
melaksanakan penggerindaan alat berdasarkan sesuai dengan
spesifikasi, melaksanakan pemeriksaan komponen sesuai
spesifikasi.
Prakiraan Waktu Pelatihan: 32 JP
Tabel Silabus Unit Kompetensi:
ELEMEN KOMPETENSIKRITERIA
UNJUK KERJAINDIKATOR
UNJUK KERJAMATERI PELATIHANJAM PELATIHAN
PengetahuanKeterampilanSikapPenge-tahuanKete-rampilan
1. Memperhatikan Keselamatan Kerja Pemeliharaan mesin, pendingin
dan pelepas tatal diperiksa Memperhatikan prosedur keselamatan
kerja dengan benar, memakai pakaian kerja dan kacamata pengaman
Dapat menjelaskan pemeliharaan mesin
Mampu mengecek catatan pemeliharaan mesin
Harus dicek sesuai prosedur Mampu menjelaskan prosedur
keselamatan kerja dan APD yang digunakan
Mampu menggunakan APD
Harus mengikuti prosedur K3 Pemeliharaan mesin
Prosedur keselamatan kerja dan APD yang digunakan
Mengecek kondisi mesin Menggunakan APD Mengikuti prosedur12
2. Penetapan persyaratan pekerjaan Memahami gambar dan susunan
pelaksanaan langkah kerja Dapat memahami gambar kerja Mampu
mengidentifikasi susunan langkah kerja sesuai gambar Harus cermat
dan teliti dalam memahami gambar Gambar Kerja Mengidentifikasi
susunan langkah kerja Cermat dan teliti12
3. Pemilihan alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan
yang sesuai Alat dan roda gerinda pemotong dipilih atas dasar
pengetahuan pada struktur roda gerinda, penyeimbangan dan
pengasahan perlengkapan dipilih untuk fasilitas produksi pada
spesifikasi Dapat menjelaskan defenisi menggerinda Dapat
menjelaskan jenis-jenis dan fungsi roda gerinda
Dapat menjelaskan jenis-jenis dan fungsi mesin gerinda
Dapat menjelaskan cara memilih roda gerinda, mesin dan
perlengkapannya sesuai pekerjaan
Mampu memilih gerinda, mesin dan perlengkapannya sesuai
pekerjaan
Harus memilih roda gerinda, mesin dan perlengkapan yang sesuai
Defenisi meng gerinda
Jenis-jenis dan fungsi gerinda
Jenis dan fungsi mesin gerinda
Cara memilih gerinda, mesin dan perlengkapan yang sesuai
Memilih gerinda, mesin dan perlengkapan yang sesuai Cermat dan
teliti14
4. Melaksanakan penggerindaan alat potong Alat universal dan
mesin gerinda cutter dioperasikan untuk menajamkan dan membentuk
seluruhnya pada alat-alat dan pemotong termasuk sisi dan permukaan
pemotong, sisi potong, bentuk kebebasan pisau-pisau frais, datar,
Vee dan bentuk alat-alat bulat dan hob, alur slot, bor dan peluas.
Menyelesaikan gerinda parallel dalam dan/atau luar. Penggerindaan
sudut dalam dan/atau sudut luar diselesai sesuai dengan spesifikasi
gambar.
Dapat menjelaskan penggunaan mesin gerinda Dapat menjelaskan
cara menggerinda pahat bubut Dapat menjelaskan cara menggerinda
pisau frais Mampu menggerinda pahat bubut Mampu menggerinda pisau
frais Harus mengoperasikan mesin gerinda sesuai dengan prosedur
Penggunaan mesin gerinda Cara menggerinda pahat bubut Cara
menggerinda pisau frais Menggunakan mesin gerinda Menggerinda pahat
bubut Menggerinda pisau frais Cermat, teliti dan hati-hati414
5. Pemeriksaan komponen sesuai spesifikasi
Komponen diperiksa untuk kesesuaian terhadap penggunaan beberapa
teknik, peralatan dan perlengkapan. Dapat menjelaskan penggunaan
pahat bubut dan pisau frais Dapat menjelaskan cara mengecek
kesesuaian pahat bubut dan pisau frais yang diasah Harus melakukan
pengecekan sesuai dengan prosedur Penggunaan pahat bubut dan pisau
frais Cara mengecek kesesuaian pahat bubut dan pisau frais Mengecek
kesuaian pahat/alat potong Cermat dan teliti 12
BAB II
URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHANA. Latar BelakangPahat dan alat
potong merupakan ujung tombak dari sebuah proses permesinan, baik
itu proses bubut, frais atau yang lainnya. Pahat atau alat potong
merupakan komponen yang bersentuhan langsung dengan benda kerja
sehingga ketajamannya tentu akan berkurang seiring dengan waktu
penggunaan. Untuk mengatasi hal tersebut pahat dan alat potong bisa
diganti dengan yang baru, tetapi ini memerlukan biaya yang tidak
sedikit, karenanya mengasah pahat/alat potong merupakan suatu
pilihan alternatif yang bisa dilakukan untuk menambah umur
pemakaian pahat/alat potong yang telah tumpul tersebut. Pengasahan
pahat/alat potong dilakukan dengan cara digerinda. Teknik yang
tepat dan benar tentunya diperlukan agar pahat/alat potong dapat
kembali tajam dan bisa berfungsi kembali dengan optimal. B.
Tujuan
Tujuan modul menggerinda pahat dan alat potong adalah untuk
memberi pengetahuan, keterampilan dan sikap tentang persiapan
proses menggerinda, pemilihan batu gerinda dan alat bantu
menggerinda, proses menggerinda, pengecekan pahat dan alat potong
hasil penggerindaan dan tentunya pedoman Kesehatan Keselamatan
Kerja dalam melakukan proses gerinda.C. Ruang Lingkup Ruang lingkup
kegiatan dalam mengevaluasi hasil program pelatihan dalam unit
kompetensi ini meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dalam
melakukan proses gerinda dan pengecekan hasil kerja. Dalam
melakukan semua tahapan tersebut, prosedur K3 harus diikuti dengan
baik.D. Pengertian-pengertian Mesin Gerinda : Suatu mesin yang
digunakan untuk meratakan permukaan, membuat kemiringan dan membuat
sudut-sudut pada benda kerja, dalam hal ini pada pahat/alat
potong.
Dresser
: Alat yang digunakan untuk meratakan permukaan batu
gerinda.
Fixture
: Alat pemegang benda kerja.
Batu gerinda
: Batu yang dipasang pada mesin gerinda untuk menggerinda /
meratakan permukaan. Abrasive
: Material, umumnya mineral yang digunakan membentuk benda kerja
dengan cara mengikis. Cutter
: Perkakas Alat potong
Flutes
: Mata potong/sayatBAB IIIMATERI PELATIHAN MENGGERINDA PAHAT DAN
ALAT POTONG
A. Diagram Alir Unit Kompetensi
B. Penjelasan Modul Menggerinda Pahat dan Alat Potong
1. Pengetahuan
1.1 Pemeliharaan MesinPemeliharaan adalah suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang,
memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.Untuk
pemeliharaan mesin gerinda secara spesifik harus merujuk pada
ketentuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing produsen mesin
gerinda. Panduan umum dalam pemeliharaan adalah sebagai berikut
:
1. Bersihkan secara rutin mesin maupun komponen-komponennya,
langkah membersihkan juga merupakan inspeksi atas kondisi mesin dan
komponen-komponennya2. Kencangkan baut-baut pengikat
3. Lumasi bagian bagian yang berputar seperti poros/as
1.2 Prosedur Keselamatan Kerja dan APD yang digunakan
Prosedur keselamatan kerja yang harus diikuti ketika bekerja
dengan mesin gerinda adalah sebagai berikut :
Selalu menggunakan kacamata google, meskipun sudah tersedia
penutup kaca pada roda gerindanya
Selalu periksa roda gerinda dari keretakan dengan cara mengetuk
roda gerinda dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti
baik dan bila terdengar sember berarti terjadi keretakan
Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan
pada mesin tersebut
Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan lain
sudah berada pada posisi yang benar
Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda
kerjanya
Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel
mesin gerinda Ketika mengasah roda gerinda (dressing) pastikan
intan pengasah terletak pada posisi yang kuat dan benar
Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang
digerinda
Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda
gerinda dimundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan
Jangan menggunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung
dan perhiasan lainnya yang memungkinkan teejatuh atau tersangkut
selama menggerinda
Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan
mesin mati pada saat ditinggalkan
Alat Pelindung Diri atau APD yang harus dikenakan pada saat
menggerinda adalah :
Baju kerja (wear pack) lengan pendek
Kaca mata google Sepatu safety1.3 Gambar Kerja
Gambar kerja adalah gambar yang digunakan sebagai
panduan/referensi dalam mengerjakan suatu pekerjaaan dimana
didalamnya terdapat spesifikasi yang harus dipenuhi oleh produk
hasil dari suatu proses pengerjaaan. Contohnya adalah sebagai
berikut
1.4 Defenisi Menggerinda
Proses penggerindaan adalah proses pengurangan material dengan
bahan abrasive yang berupa butiran-butiran mineral keras sehingga
didapat hasil berupa bentuk yang diinginkan (sesuai gambar
kerja)1.5 Jenis-jenis dan fungsi gerindaStruktur batu gerinda dapat
dilihat pada gambar berikut
Bahan abrasive batu gerinda1. Oksida Alumunium/Alumunium Oxide
(A)
Bahan asah ini terbuat dari bahan bauksit dan bahan ini memiliki
sifat keras, ulet dan mampu menahan tegangan terus menerus.
Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan :
baja, besi kasar, besi tempa, baja perkakas, bronze dan bahan
lainnya yang sejenis. Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A)
biasanya berwarna merah/orange. Beberapa yang termasuk kode yang
termasuk dalam jenis Aluminium oxide antara lain :1. A : digunakan
untuk menggerinda alat-alat potong.2. 32A&25A : digunakan untuk
menggerinda baja kenyal dan mengasah alat potong.3. 38A : digunakan
untuk menggerinda ringan serta bahan yang sensitive terhadap
panas.4. 57A : digunakan untuk menggerinda bahan yang lunak dan
liat.5. 19A : digunakan untuk menggerinda bagian luar pada proses
surface dan silindrical grinding.6. 23A : digunakan untuk
menggerinda dengan hasil ukuran yang presisi sekali.2. Karbida
Silikon/silicon Carbide (C)
Bahan asah ini terbuat dari carbide silisium dan bahan ini
memiliki sifat getas dan mudah pecah, sehingga mudah untuk
memunculkan sisi potong yang baru. Digunakan untuk menggerinda
benda kerja yang terbuat dari bahan : besi tuang, kuningan
perunggu, tembaga, alumunium, batu, karet, plastic, stainless steel
dan karbida semen atau dengan kata lain untuk material yang keras.
Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A) biasanya berwarna
hijau.
3. Intan/Diamond (D)
Bahan asah ini terbuat dari intan (diamond) dan bahan ini
memiliki tingkat kekerasan yang paling tinggi. Digunakan untuk
menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan : karbida semen,
keramik, kaca, granit, kuarsa, marmer, dan batu-batu permata. Jenis
butiran diamond:D = Natural diamondMD = man made diamondCD = Nickel
coated man made diamondCDC = copper coated man made
diamondPenandaan batu gerindaLabel batu gerinda yang menempel pada
batu gerinda berisi :
a. Jenis bahan asah
b. Ukuran butiran asah
c. Tingkat kekerasan
d. Susunan butiran asah
e. Jenis bahan perekatContoh :
Label / identitas RG 38 A 36 L 5 V BE, artinya :
38 = Kode pabrik
A = Jenis bahan asah
A Aluminium Oxide C Silisium Carbida
D Diamon 36 = Ukuran butiran asah
L = Tingkat kekerasan
5 = Susunan butiran asah
V = Jenis bahan perekat
V Vitrified S silicate
R Rubber B Resinoid E Shellac Jadi RG dengan label 38 A 36 L 5 V
BE adalah sebuah batu gerinda dengan bahan asah oksida alumunium,
berukuran 36 butir per inchi, mempunyai susunan sedang, perekat
tembikar. Bagan contoh kode batu gerinda.32A 46 H8 V 6
Untuk lebih mudahnya, penandaan roda gerinda berdasarkan tingkat
kekerasaan dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Sedangkan bila dilihat dari tingkat kehalusannya, panduannya
adalah sebagai berikut:
Bentuk roda GerindaRoda gerinda memiliki berbagai macam bentuk,
diantaranya adalah sebagai berikut1. Batu gerinda lurus
Bentuk ini biasa digunakan untuk menggerinda bagian luar dan
bagian dalam, baik pada Mesin Gerinda silindris, permukaan atau pun
Mesin Gerinda meja.
2. Batu gerinda silindris
Fungsinya, untuk menggerinda sisi benda kerja. Batu gerinda ini
compatible dengan Mesin Gerinda sumbu tegak dan sumbu mendatar.
3. Batu gerinda mangkuk lurus
Fungsinya adalah untuk menggerinda bagian sisi benda kerja baik
yang dipakai pada Mesin Gerinda sumbu tegak ataupun sumbu
mendatar.4. Batu gerinda mangkuk miring
Fungsi utamanya untuk menggerinda / mengasah alat potong,
misalnya pisau frais, pahat bubut, pisau-pisau bentuk, dll. 5. Batu
gerinda tirus dua sisi
Fungsi utamanya membersihkan percikan las pada benda - benda
setelah dilas.
6. Batu gerinda cekung satu sisi
Pada prinsipnya Batu gerinda ini digunakan untuk penggerindaan
silindris, tapi banyak juga untuk penggerindaan pahat bubut.
7. Batu gerinda cekung dua sisi
Fungsi utama untuk penggerindaan silindris.8. Batu gerinda
piring
Fungsi utamanya untuk menggerinda pisau-pisau frais pada gerinda
alat potong.
9. Batu gerinda piring sisi radius
Fungsi utamanya untuk membentuk gigi gergaji (gumming), bukan
mengasah.
Kecepatan keliling roda gerindaKecepatan keliling roda gerinda
disesuaikan dengan tingkat kekerasan atau jenis perekat. Kecepatan
keliling terlalu rendah membuat butiran mudah lepas dan sebaliknya
jika kecepatan keliling terlalu tinggi akan tampak proses
penggerindaan seperti keras dan hal ini akan berakibat roda gerinda
pecah.Kecepatan keliling roda gerinda dapat dihitung dengan rumus
:
POS = RPM x pD/60
Dimana :
POS : Peripheral Operating Speed/ kecepatan keliling (m/s)
RPM: Putaran per menit
D
: Diameter roda gerinda (m)60
: Konversi meter ke detik
Kecepatan putaran roda gerinda sudah ditentukan oleh pabrik
pembuat dan langsung dicantumkan pada roda gerinda. Nilai kecepatan
tersebut berlaku untuk diameter roda gerinda yang baru. Untuk roda
gerinda yang sudah dipakai dimana ukuran diameternya sudah
berkurang maka kecepatan kelilingnya pun akan menurun. Oleh karena
itu kecepatan keliling harus dijaga tetap dengan cara menyesuaikan
kecepatan putaran. Berikut tabel kecepatan keliling roda gerinda
yang disarankan
1.6 Jenis-jenis dan fungsi mesin gerinda1. Mesin Gerinda
SilindrisDigunakan untuk menggerinda benda silindris atau
konical/konus baik pada sisi luar maupun dalam.
SHAPE \* MERGEFORMAT
2. Mesin Gerinda Rata
Digunakan untuk menggerinda permukaan yang rata dengan
menggunakan permukaan diameter batu gerinda atau bidang-bidang yang
lain dari suatu alur dengan menggunakan sisi dari batu gerinda 3.
Mesin Gerinda Potong
Digunakan untuk menggerinda berbagai jenis dan bentuk alat
potong 3.1. Mesin gerinda perkakas potong bangku
Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda perkakas potong
sederhana seperti chisel, pahat, scriber, twist drill, dll.
3.2. Mesin gerinda khusus mata bor
Mesin gerinda ini biasanya hanya digunakan khusus untuk
menggerinda mata bor dengan variasi diameter sesuai dengan
spesifikasi mesin, pada umumnya 2mm s.d 35mm.
3.3. Mesin gerinda perkakas potong umum/universalMesin ini pada
umumnya digunakan untuk pengasahan perkakas potong dengan bentuk
geometris yang rumit. Contoh penggunaannya adalah pengasahan cutter
milling, hobbing cutter, pahat bubut, dll.
4. Mesin Gerinda khusus
Mesin gerinda ini biasanya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
yang sangat spesifik / khusus 4.1. Mesin gerinda tangan
Digunakan untuk menggerinda pada posisi yang sulit dan tidak
memungkinkan dikerjakan dengan mesin gerinda jenis lain dan tidak
digunakan untuk ukuran yang presisi.
4.2. Mesin gerinda las
Digunakan secara khusus untuk menghaluskan/meratakan permukaan
benda kerja setelah dikerjakan dari proses pengelasan. SHAPE \*
MERGEFORMAT
4.3. Mesin gerinda potong
Digunakan untuk memotong pipa-pipa atau besi pejal yang
berdiameter kecil (kurang dari 10mm) SHAPE \* MERGEFORMAT
4.4. Mesin gerinda sabuk
Digunakan untuk meratakan permukaan material sheet metal yang
bergelombang
4.5. Mesin gerinda berayun
Digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja yang berputar,
dimana batu gerinda diayunkan pada saat proses
penggerindaannya.
4.6. Mesin gerinda senter
Mesin ini secara khusus dirancang untuk menggerinda centering
point pada sebuah spindle atau arbor.
4.7. Mesin gerinda ulir
Mesin ini secara khusus dirancang untuk menggerinda ulir
4.8. Mesin gerinda bola
Mesin ini secara khusus dirancang untuk menggerinda bentuk
bola
1.7 Cara memilih gerinda, mesin dan perlengkapan yang
sesuaiModul ini adalah modul menggerinda pahat dan alat potong,
oleh karena itu mesin yang digunakan adalah mesin gerinda potong
yang terbagi lagi menjadi 3 pilihan, yaitu :
1. Mesin gerinda perkakas potong bangku2. Mesin gerinda potong
khusus mata bor3. Mesin gerinda perkakas potong umumPemilihannya
tentu dilakukan dengan melihat jenis pahat/alat potong yang akan
diasah/digerinda dan kualitas akhir yang diinginkan.Untuk pemilihan
jenis batu gerinda dilakukan berdasarkan :
Bahan dan kekerasan benda yang digerindaUntuk bahan dengan
kekuatan tarik tinggi, digunakan roda gerinda dari alumunium
oksida. Bahan tersebut antara lain baja karbon, Besi tempa,
perunggu kenyal, tungsten, baja campuran dan lain-lain
Untuk bahan dengan kekuatan tarik rendah, yaitu besi kelabu,
kuningan, perunggu, alumunium, tembaga, granite dan lain-lain
gunakan roda gerinda Silicon carbideSelain itu, gunakan roda
gerinda keras untuk bahan lunak dan sebaliknya roda gerinda lunak
untuk bahan keras. Volume bahan yang digerindaUntuk volume bahan
buangan yang besar gunakan roda gerinda yang berbutir besar dan
kasar, termasuk bahan yang liat. Sedangkan roda gerinda berbutir
halus digunakan untuk volume sedikit (tipis untuk finishing),
termasuk bahan yang keras. Besarnya busur singgungan antara roda
gerinda dan benda kerjaBusur singgungan besar berarti luas gesekan
juga semakin besar sehingga roda gerinda lebih cepat aus. Untuk itu
gunakan roda gerinda lunak dengan butiran yang besar. Sedangkan
untuk busur singgungan kecil/sedikit, gunakan roda gerinda yang
keras dengan butiran yang halus.1.8 Penggunaan mesin gerindaBerikut
adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan mesin
gerinda Jangan menggunakan aksesoris yang tak dirancang untuk mesin
bawaan dan walau tempat dan dudukan sama. Kecepatan nominal
aksesoris harus sama dengan kecepatan maksimum yang diterapkan
gerinda. Ukuran lubang arbor roda, flense, backingpad, atau
aksesoris yang lain harus benar-benar pas dengan spindel mesin.
Sebab, jika tidak akan berakibat /mesin gerinda/ bergetar keras
serta tak seimbang. Periksa aksesoris secara berkala dan untuk
memastikan tak ada kerusakan dan aman dipakai. Gunakan alat
pelindung diri. Jaga jangan sampai ada orang yang berada di sekitar
area kerja. Serpihan benda kerja atau serpihan aksesoris yang
terlontar dapat melukai orang lain di area kerja. Pegang mesin
hanya pada permukaan yang terisolasi jika melakukan pekerjaan. Hal
ini dimaksudkan untuk menghindari sengatan listrik jika ada kabel
yang lecet dan dapat menghantarkan listrik. Posisikan kabel jauh
dari aksesoris yang berputar (batu gerinda). Jangan menghidupkan
mesin jika posisi tidak tepat sebab akan berakibat menggulung
pakaian dan lain-lain. Bersihkan lubang udara secara teratur dan
berkala. Jangan menggunakan mesin listrik pada area yang mudah
terbakar. 1.9 Cara menggerinda pahat bubutPahat bubut berbentuk
batangan yang ujungnya dibentuk pisau dan dapat digunakan untuk
memotong benda kerja sesuai dengan tujuan kerja bubut. Sudut-sudut
yang dibentuk pada ujung pahat bubut dapat dilihat pada gambar
dibawah ini,
Pahat bubut membutuhkan pengasahan, tanpa pengasahan maka hasil
benda kerja tidak sesuai dengan desain yang diharapkan. Selain
membuat bentuk dan ketajaman pahat yang baru, pengasahan juga
dilakukan untuk merubah bentuk pahat untuk tujuan pembubutan yang
lain.
Mesin gerinda yang digunakan adalah mesin gerinda perkakas
potong bangku, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut,
Pegang pahat dengan tangan seperti gambar
Jangan menekan terlalu keras pada roda gerinda karena akan
menyebabkan terlepasnya pahat dan mencelakakan diri anda atau
merusakan pahat itu sendiri
Penekanan yang terlalu keras juga akan menyebabkan terbakarnya
ujung pahat dan jari tangan, selanjutnya akan menghilangkan sifat
kekerasan (tempering) pahat.
Jaga suhu pengasahan dengan sewaktu-waktu merendam pahat kedalam
air pendingin selama kerja pengasahan.
Urutan pengasahan pahat bubut yang baru dilakukan sesuai gambar
dibawah ini, sedangkan untuk pahat yang sudah digunakan cukup
mengulangi sudut-sudut yang telah terbentuk dengan sedikit
penekanan yang merata.Periksa sudut-sudut yang telah dibuat sesuai
ketentuan sudut pahat bubut. Bila sudut-sudutnya belum memenuhi,
ulangi langkah pengasahan. Usahakan penekanan pahat pada roda
gerinda merata dan tetap
Tabel besarnya sudut-sudut pahat dari bahan hss dan pahat
carbide untuk bahan yang berbeda-beda
JENIS BAHANHSSCARBIDE
((((((
Baja lunak8O64O18O5O75O10O
Baja paduan8O74O8O5O75O10O
Besi tuang8O82O0O5O85O0O
Logam berat6O82O2O5O75O10O
Logam ringan10O40O40O10O60O20O
Plastik12O66O12O12O66O12O
1.10 Cara menggerinda pisau fraisPahat atau pisau frais perlu
diasah agar dapat digunakan dengan baik. Pisau frais baru sudah
siap digunakan, pengasahan dilakukan setelah pisau tersebut
berkali-kali digunakan. Pengasahan pisau frais dilkakukan pada
mesin gerinda universal, roda gerinda yang digunakan biasanya ada
tiga bentuk yaitu flat wheels, dish grinding wheels dan saucers
grinding wheels. Pengasahan pisau frais dibagi menjadi dua grup,
yaitu :
1. Pisau frais yang diasah pada bidang depan atau sudut bebasnya
dan lengkungannya dari ujung pisau adalah plain mills, helical
mills dan reamers. Sedangkan yang diasah pada bagian sampingnya
adalah face mills, shell mills dan end mills.2. Pisang frais yang
diasah hanya pada permukaan bagian sisi buang atau cutting face
agar bentuknya tidak berubah adalah pisau roda gigi, pisau hobbing,
pisau ukir dan bentuk pisau yang lain.Alat bantu yang sangat
diperlukan dalam melakukan penggerindaan adalah penahan gigi pisau
frais.
Ada dua cara menggerinda pisau frais, kedua cara tersebut
tergantung pada arah putar roda gerinda yang berhubungan dengan
arah ujung pisau frais. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Pilih roda gerinda yang akan digunakan
Tempatkan pisau frais pada tempatnya
Lakukan langkah penyetelan roda gerinda untuk pemotongan
Lakukan penyetelan penahan gigi pisau frais
Pastikan posisi siap untuk menggerinda
Pengasahan dapat dimulai
1.11 Penggunaan pahat bubut dan pisau fraisPenggunaan pahat
bubut
Pahat ISO 1Digunakan untuk pembubutan memanjang roughing dengan
sudut muka 750 Pahat ISO 2
Digunakan untuk pembubutan melintang dan memanjang roughing
dengan sudut muka 450 Pahat ISO 3
Digunakan untuk pembubutan memanjang dan melintang menjauhi
center benda kerja, sudut muka 450 biasanya digunakan untuk membuat
pundak poros tegak lurus center benda kerja Pahat ISO 4
Digunakan untuk pembubutan memanjang dengan sudut muka 00
digunakan untuk finishing dengan DOC kecil Pahat ISO 5
Digunakan untuk pembubutan melintang dengan sudut muka 00
digunakan untuk mengurangi panjang dengan jumlah yang banyak Pahat
ISO 6
Digunakan untuk pembubutan memanjang dengan sudut muka 900 dapat
digunakan untuk roughing dan finishing Pahat ISO 7
Digunakan untuk pembubutan melintang menuju center benda kerja
dengan sudut muka 00 Pahat ISO 8
Digunakan untuk pembubutan pembesaran lubang dengan sudut muka
750, umumnya digunakan untuk memperbesar lubang yang tembus Pahat
ISO 9
Digunakan untuk pembubutan pembesaran lubang dengan sudut muka
920, umumnya digunakan untuk memperbesar lubang yang tidak tembus
Pahat bubut profil
Pahat bubut profil digunakan untuk membuat profil tertentu pada
benda kerja sesuai dengan bentuk pahat-nyaPenggunaan cutter
frais
Plain mill cutterDigunakan untuk pengerjaan rata pada permukaan
yang lebar dan panjang. Pada umumnya digunakan pada mesin milling
horizontal Shell end mill cutterDigunakan untuk pengerjaan rata
pada permukaan dan rata pundak/step. Biasanya memiliki sisi sayat
pada bagian muka dan samping serta diameter yang besar sehingga
cocok digunakan untuk benda kerja dengan permukaan yang lebar Side
and face cutterDigunakan untuk pengerjaan alur / slot, atau
ber-step. Memiliki sisi sayat pada bagian muka dan samping sehingga
memungkinkan dilakukan penyayatan dengan pergeseran. Pada umumnya
dipasang pada mesin milling horizontal. Slotting cutterDigunakan
untuk pengerjaan alur / slot. Hanya memiliki sisi sayat pada bagian
muka saja sehingga tidak dapat digunakan pada penyayatan dengan
pergeseran. Bentuknya relatif tipis dan biasanya dipasang pada
mesin milling horizontal. Angular cutterAngular cutter juga biasa
disebut cutter ekor burung, digunakan untuk membuat alur miring
dengan sudut 60 dan 55. Memiliki dua sisi sayat potong yang
terletak pada muka dan sisi samping. Pada umumnya dipasang pada
mesin milling Vertikal Double angular cutterDouble angular cutter
biasa juga disebut dengan cutter prisma, digunakan untuk membuat
alur V. Umumnya dipasang pada mesin milling horizontal. Slot
drillSlot drill juga dikenal dengan nama cutter mata dua, digunakan
untuk membuat alur slot.Memiliki dua sisi sayat di muka dan
samping, pada bagian sisi sayat muka memiliki dua mata potong utama
yang tidak sama panjang, sehingga memungkinkan untuk pemakanan
kedalaman tanpa adanya awalan lubang. Biasanya dipasang pada mesin
milling vertikal. End mill cutterEnd mill cutter adalah alat potong
yang paling banyak digunakan, memiliki dua sisi sayat potong pada
bagian muka dan samping. Digunakan untuk berbagai pengerjaan
kontur, alur slot dan permukaan yang sempit. Biasanya dipasang pada
mesin milling vertikal. Tee slot cutterTee slot cutter memiliki dua
sisi sayat potong dibagain muka dan samping. Digunakan untuk
membuat alur T, dan biasnya dipasang pada mesin milling vertikal.
Circular saw bladeCircular saw blade berbentuk piringan tipis
dengan sisi sayat potong yang rapat pada keliling diameternya.
Digunakan untuk memotong benda kerja atau membuat alur slot yang
tipis. Pada umumnya dipasang pada mesin milling horizontal Gear
cutterCutter jenis ini sering disebut sebagai cutter modul,
memiliki mata potong di sekeliling diameter dengan profil roda
gigi. Digunakan untuk pembuatan profil roda gigi, dan biasanya
dipasang pada mesin milling horizontal. Face millCutter face mill
pada umumnya menggunakan insert tip sebagai mata potongnya,
memiliki diameter yang relative besar. Digunakan untuk pengerjaan
permukaan yang lebar. Ball end cutterBall end cutter hampir sama
dengan End Mill Cutter, namun memiliki sisi sayat muka berbentuk
bola. Digunakan untuk pekerjaan alur radius dalam dan kontur. Pada
umumnya digunakan pada mesin milling vertikal. Ball nose
cutterBentuknya hampir sama dengan Ball End Cutter, namun pada
ujung cornernya berbentuk radius. Digunakan untuk alur dengan
pundak radius dalam, atau kontur. Pada umumnya digunakan pada mesin
milling vertikal. Cutter profil radiusCutter ini digunakan untuk
membuat alur profil radius luar. Hobbing cutterHobbing cutter
digunakan untuk membuat profil roda gigi, memiliki sisi sayat pada
bagian keliling diameter dengan bentuk profil. Single lip
cutter
Single lip cutter digunakan untuk membuat alur profil khusus
seperti alur trapesium, alur radius, alur segitiga, dll. 1.12 Cara
mengecek kesesuaian pahat/alat potongPengecekan kesesuaian
pahat/alat potong setelah diasah/digerinda dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ukur presisi atau mal yang telah didesain khusus
untuk mengecek kondisi pahat/alat potong.
2. Keterampilan
2.1 Mengecek kondisi mesinPengecekan roda gerinda~ Siapkan alat
pemukul seperti tangkai obeng
~ Ketukan ujung alat pemukul tersebut pada roda gerinda dengan
jarak 45o~ Dengarkan dengan seksama suara yang dihasilkan oleh
ketukan
~ Bila suara ketukannya kurang nyaring dibandingkan dengan
bagian lainnya maka itu berarti ada keretakan pada posisi tersebut.
Bila ini terjadi ganti roda gerinda dengan yang baru.
~ Periksa fisik untuk kemungkinan permukaan tidak rata atau
tumpul, Bila ini terjadi maka harus dilakukan dresser.
2.2 Menggunakan APDAPD yang harus digunakan ketika melakukan
pekerjaan gerinda adalah sebagai berikut :
2.3 Memilih gerinda, mesin dan perlengkapan yang sesuai
Identifikasi geometri alat potong yang akan digerinda (jenis alat
potong dan geometrinya) Identifikasi material alat potong yang akan
digerinda Estimasi volume bahan yang akan digerinda, bila banyak,
gunakan yang butirannya kasar dan sebaliknya Estimasi besarnya
busur singgungan, bila besar gunakan batu gerinda lunak dengan
butiran kasar dan sebaliknya
Pilih batu gerinda sesuai dengan mempertimbangkan parameter
tersebut diatas2.4 Menggerinda pahat bubutDalam modul ini yang akan
kita pelajari adalah bagaimana mengasah pahat bubut HSS. Pahat
bubut HSS dijual dalam keadaan blank (belum ada sisi potongnya).
Ukuran yang tersedia untuk penampang mulai 5/16, 3/8, dst.
Sedangkan panjangnya 2, 4, 6 dst.
Ada 4 langkah yang harus ditempuh untuk membuat pahat bubut muka
kanan, yaitu :
Menggerinda bagian ujungnya
Menggerinda sisi kirinya
Menggerinda sisi atasnya
Membulatkan ujungnya
1. Gerinda bagian depan batang HSS ini (berwarna kuning dari
model diatas). Gunakan batu gerinda kasar. Posisikan pahat agak
miring ke kiri 10-15 derajat. Hal ini akan membuat sudut
pembebas,agar tidak semua bagian pahat bersentuhan dengan benda
kerja nantinya.
SHAPE \* MERGEFORMAT
2. Gerinda sisi potongnya,karena pahat yang kita buat pahat
kanan maka sisi potongnya ada di sebelah kiri (warna merah pada
model).Prosedur dasarnya adalah sama kecuali bahwa kita memegang
alat dengan sisi sekitar sudut 10 derajat ke roda gerinda.
SHAPE \* MERGEFORMAT
3. Buat sudut pembuangan tatal pada sisi atas,pada model
ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus lebih
berhati-hati,jangan sampai bagian sisi potongnya yaitu pertemuan
sisi kiri dan atas, ikut tersapu batu gerinda. Jika terjadi maka
ketinggian sisi potongnya akan berkurang atau lebih rendah dari
badan pahat itu sendiri,masih bisa dipakai memang,namun mungkin
akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat menyetel.
4. Bulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas membubut yang
normal, ujung sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas
tidak akan bertahan lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki
radius kecil agar bisa digunakan dalam pemakanan yang cukup
dalam.
SHAPE \* MERGEFORMAT
2.5 Menggerinda pisau frais (endmill)Menggerinda endmill adlah
proses pembentukan end gash sebagai sudut pembuangan tatalan, sudut
bebas dan sudut potong. Pembentukan sudut bebas dan sudut potong
prosesnya bersamaan dengan pembuatan sudut dish.
Langkah-langkah penggerindaannya adalah sebagai berikut :
Masukan endmill yang akan diasah kedalam collet, lalu atur
posisinya sedemikian rupa sehingga 2 buah flutes yang berhadapan
tegak lurus dengan meja tool cutter, dan 2 flutes lainnya sejajar
lalu kencangkan.
Gerinda sudut buang tatal dengan menggunakan batu gerinda tirus
pipih. Caranya dengan menaikturunkan (mengangguk-anggukan) endmill
terhadap batu gerinda sampai didapatkan kedalaman yang diinginkan.
Perhatikan bahwa pada bagian muka bagian yang kena gerinda melewati
sedikit dari titik center endmill. Lakukan untuk ke-empat
flutes.
Gerinda sudut bebas endmill dengan menggunakan batu gerinda
mangkuk miring. Sebelum melakukan penggerindaan posisi pahat harus
disetel dulu sesuai dengan sudut bebas yang diinginkan sekaligus
sudut dish. Penggerindaan sudut bebas dilakukan sampai permukaan
sudut potong sebelumnya habis, hanya menyisakan permukaan sudut
bebas saja. Lakukan untuk ke-empat flutes.
Gerinda sudut potong endmill dengan terlebih dahulu menyetel
posisi pahat sesuai dengan sudut potong yang diinginkan. Lakukan
untuk ke-empat flutes.
Bulatkan ujung sudut potong dengan batu asah agar pahat tidak
mudah pecah/gompal.
Mengecek kesesuaian pahat dan alat potongPengecekan kesesuaian
alat potong adalah dengan menggunakan alat ukur, oleh karena itu
teknis penggunaan alat ukur tersebut harus dikuasai terlebih
dahulu. Panduan pengecekannya secara umum adalah sebagai berikut :
Gunakan vernier caliper untuk mengukur dimensi panjang geometri
alat potong Gunakan bevel protactor untuk mengukur sudut sudut pada
alat potong, seperti sudut bebas, sudut potong dan sudut rake.
Gunakan mal untuk mencocokan profil alat potong yang standar
3. Sikap Kerja Selalu cek kondisi mesin gerinda sebelum
digunakan Gunakan alat pelindung diri Utamakan kesehatan,
keselamatan kerja Operasikan mesin gerinda sesuai dengan SOPBAB
IVSUMBER-SUMBER LAIN
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN
1. Daftar Pustakaa. Widarto, Teknik Permesinan, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta Tahun 2008.
b.
http://mymachining.blogspot.com/2012/01/cutting-tool-gerinda.htmlc.
http://zeniad.wordpress.com/2009/03/11/analisa-roda-gerinda-dalam-pengoperasian-mesin-gerinda/d.
http://www.sherline.com/grinding.htme.
http://ammufarrih.blogspot.com/2012/09/cara-mengasah-pahat-bubut.htmlf.
http://diemondtoolgrinding.com/endmill_grinding_process.phpg.
http://anistkr.blogspot.com/2012/05/keselamatan-dan-persyaratan-kerja.html2.
Buku Referensi
B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN
1. Daftar Peralatan/Mesin
No.Nama Peralatan/MesinJumlahKeterangan
1Laptop1 unitUntuk di ruang teori
2Infocus1 unit
3Screen view1 unit
4Laser Pointer1 buah
5Mesin Gerinda duduk4 unitUntuk praktek siswa
6Mesin gerinda perkakas potong universal2 unit
7Wearpack16 stel
8Kacamata google16 buah
9Vernier Caliper ket. 0,05 mm6 buah
10Bevel protactor6 buah
11Jig/mal pahat6 buah
2. Daftar Bahan
No.Nama BahanJumlahKeterangan
1Modul16 setSetiap peserta
2Batu gerinda lurus8 buahUntuk praktek siswa
3Batu gerinda tirus2 buah
4Batu gerinda mangkuk miring2 buah
5Pahat bubut HSS blank16 buah
6Endmill 20 mm16 buah
7Kain pembersih majun
TIM PENYUSUN
No.NamaInstitusiKeterangan
1. Faiz ajriPPKPI
2. SurosoPT. SINAR SEMESTA TEKNIK
3. Nur Ahmad FPT. SINAR SEMESTA TEKNIK
4. SukiyantoPPKPI
5. RudiyantoPPKPI
6. NgusmanPPKPI
7. SumadiCEVEST
8. IstionoCEVEST
9. Agus SalimPPKPI
10. Tri WidiatmokoPT. SINAR SEMESTA TEKNIK
Gbr. 6. Batu gerinda mangkuk miring
Gbr. 2. Struktur batu gerinda
Gbr. 1 . Gambar kerja menggerinda pahat bubut
NORTO SYMBOL
Letter or numeral or both to designate a variation or
modification of bond or other characteristic of the wheel typing
symbol are P, G, etc.
BOND TYPE
V = Vitrified
S = Silicate
B = Resinoid
R = Rubber
E = shellac
STRUCKTURE
The struckture number of a wheel refers to the relative spacing
of the grains of abrasive the large the number, the wider the grain
spacing
GRADE
Soft Medium Hard
A E I M O V
B F J N R W
C G K O S X
D H L P T Y
U Z
GRIT SIZE
Very
Couse Mej Fine Fine
10 30 70 220
12 36 80 240
14 90 280
16 46 100 320
20 54 120 400
24 60 150 500
180 600
ABRASIVE
Alundun = A
44 Alundun = 44A
19 Alundun = 19A
57 Alundun = 57A
32 Alundun = 32A
38 Alundun = 38A
37 Crystolon = 37C
39 Crystolon = 39C
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
Selesai
Menggerinda pahat/alat potong sesuai gambar kerja
Menentukan batu gerinda yang sesuai
Mengidentifikasi alat bantu menggerinda yang diperlukan
Pori
Pengikat
Butiran abrasive
Struktur tertutup
Struktur terbuka
Decision
Manual Operation
Transportation
Preparation
Memeriksa kesesuaian hasil pengerjaan dengan spek
Mengidentifikasi gambar kerja
Mengecek kondisi mesin gerinda
Mulai
Gbr. 43. Arah penggerindaan sudut potong dan sudut bebas
Batu gerinda
Gbr. 42. Setting sudut dish dan sudut bebas/potong
Penyetel sudut bebas/ potong
Penyetel sudut dish
Batu Gerinda
Gbr. 41. Pembentukan gash/alur buang tatalan
Gbr. 40. Setting posisi endmill
Mistar siku
Gbr. 39. Geometri endmill
Sudut Bebas
Sudut potong
Gash/ alur tatal
Gbr. 38. Pahat kanan yang telah selesai dibuat
Gbr. 37. Menggerinda sudut pembuangan tatalan
Gbr. 36. Menggerinda sisi potong pahat
Gbr. 35. Menggerinda bagian ujung/depan
Gbr. 34. Bagian pahat HSS blank yang digerinda
Gbr. 33. Pahat bubut HSS blank
Gbr. 32. Alat Pelindung Diri(APD) yang digunakan ketika
menggerinda
Gbr. 31. Posisi melakukan dressing
Gbr. 30. Titik pengecekan roda gerinda
Gbr. 29. Universal grinding gauge dan bevel protactor
Gbr. 26. Menggerinda pisau frais
Gbr. 25. Geometri pisau frais
Gbr. 24. Geometri beberapa jenis pahat bubut
Gbr. 43. Mengecek sudut pahat
Gbr. 23. Mengasah pahat bubut
Gbr. 23. Geometri pahat bubut
Gbr. 22. Mesin gerinda bola
Gbr. 22. Mesin gerinda ulir
Gbr. 22. Mesin gerinda Senter
Gbr. 21. Mesin gerinda Berayun
Gbr. 20. Mesin gerinda sabuk
Gbr. 19. Mesin gerinda potong
Gbr. 18. Mesin gerinda Las
Gbr. 17. Mesin gerinda tangan
Gbr. 15. Mesin gerinda khusus mata bor
Gbr. 16. Mesin gerinda universal
Gbr. 14. Mesin gerinda perkakas potong bangku
Gbr. 13. Mesin gerinda rata
Gbr. 12. Mesin gerinda silindris
Gbr. 11. Batu gerinda piring sisi radius
Gbr. 10. Batu gerinda piring
Gbr. 9. Batu gerinda cekung dua sisi
Gbr. 8. Batu gerinda cekung satu sisi
Gbr. 7. Batu gerinda tirus dua sisi
Gbr. 4. Batu gerinda silindris
Gbr. 5. Batu gerinda mangkuk lurus
Gbr. 3. Batu Gerinda lurus
PAGE