LK. 03 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LK. 03 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LK. 03 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LK. 03 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR اﻟﻘﺮان ﺣﺪﻳﺚDisusun oleh: Iis Suryani Rahayu Putri, S.Pd.I
LK. 03 PENGEMBANGAN BAHAN AJARLK. 03 PENGEMBANGAN BAHAN AJARLK. 03 PENGEMBANGAN BAHAN AJARLK. 03 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
حديث القران
Disusun oleh:
Iis Suryani Rahayu Putri, S.Pd.I
Lembar Kerja 01
Pemetaan Tingkat Kompetensi dan Lingkup Materi
Petunjuk Pengisian Lembar Kerja:
1. Mengisi satu unit Kompetensi Dasar (KD)
2. Menentukan tingkat kompetensi sesuai dengan KD
3. Menentukan lingkup materi sesuai KD
4. Menentukan lingkup materi sesuai dengan dimensi pengetahuan
5. Memetakan ketersediaan tingkat kompetensi dan lingkup materi dalam buku teks
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
1.1 Menghayati
penciptaan manusia
dan hakekatnya
sebagai hamba Allah
Swt.
Sikap Spiritual Metakognitif
2.1 Mengamalkan sikap
disiplin dalam
kehidupan keseharian
Sikap Sosial Metakognitif
3.1 Menganalisis Q.S. Al-
Mukminun [23]: 12-14
tentang fase
penciptaan manusia,
Q.S. An-Nahl [16]: 78
tentang kesempurnaan
penciptaan manusia
disertai organ-organ,
Q.S. Al-Baqarah [2]:
30-32 tentang manusia
sebagai khalifah
Pengetahuan
(Menganalisis)
Menganalisis dan mengkaji Proses Penciptaan Manusia dan hakikatnya sebagai hamba Allah yang terdapat pada: 1. Q.S. Al-
Mukminun [23]: 12-14 tentang fase penciptaan
Faktual
1. Manusia diciptakan dari sesuatu yang hina. Dengan Kuasa Allah dari setetes air mani dapat tercipta makhluk yang sempurna.
2. Allah Maha Besar
menganugerahkan
manusia dengan
pendengaran,
Proses
Penciptaan
Manusia dan
Hakikatnya
sebagai
Hamba Allah
Proses Penciptaan Manusia dan hakikatnya sebagai
hamba Allah.
1. Q.S. Al-Mu’minun [23]:12–14 tentang "Fase Penciptaan Manusia"
ô‰s)s9uρ $ oΨø)n= yz z≈ |¡ΣM} $# ÏΒ 7' s#≈ n= ß™ ÏiΒ &ÏÛ ∩⊇⊄∪ §ΝèO çµ≈ oΨù= yèy_
Zπ x�ôÜçΡ ’Îû 9‘#t� s% &Å3Β ∩⊇⊂∪ ¢ΟèO $ uΖø)n= yz sπ x�ôÜ‘Ζ9$# Zπ s)n= tæ $ uΖø)n= y‚sù
sπ s)n= yè ø9$# Zπ tó ôÒ ãΒ $ uΖø)n= y‚sù sπ tóôÒ ßϑ ø9$# $ Vϑ≈ sàÏã $ tΡ öθ |¡s3sù zΟ≈ sàÏè ø9$# $ Vϑ øt m:
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
dibumi, Q.S. Adz-
Dzariyat [51]:56
tentang tujuan
penciptaan manusia
dan jin, dan hadits
riwayat Muslim tentang
penciptaan manusia
dan hadits riwayat
Bukhari tentang hak
Allah dari manusia.
manusia
2. Q.S. An[16]: 78 tentang kesempurnaan penciptaan manusia disertai organorgan
3. Q.S. Al
Baqarah [2]: 30-32 tentang manusia sebagai khalifah dibumi
4. Q.S. Adz
Dzariyat [51]:56 tentang tujuan penciptaan manusia dan jin
5. H.R. Muslim
tentang penciptaan manusiaH.R. Bukhari tentang hak Allah dari manusia.
Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
manusia
Q.S. An-Nahl [16]: 78 tentang kesempurnaan penciptaan manusia disertai organ-
Q.S. Al-Baqarah [2]:
32 tentang manusia sebagai khalifah dibumi
Q.S. Adz-Dzariyat [51]:56 tentang tujuan penciptaan manusia dan jin
H.R. Muslim tentang penciptaan manusia dan H.R. Bukhari tentang hak Allah dari manusia.
penglihatan, dan hati
nurani.
3. Manusia merupakan
khalifah dimuka bumi.
4. Setinggi-tingginya
kekuatan manusia tetap
tidak akan bisa
mengalahkan tingginya
kekuatan Allah. Karena
Allah merupakan Tuhan
semesta alam yang
wajib disembah.
Konseptual
tÉ)Î=≈ sƒ ø: ∩⊇⊆∪
12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh
14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.
Jadi, QS. Al-Mu’minun [23]:12
proses penciptaan manusia berasal dari sari pati tanah
air mani + ovum (sel telur)
segumpal daging
dengan daging → makhluk yang sempurna.
Pengembangan Bahan Ajar
¢ΟèO çµ≈ tΡ ù't±Σr& $)ù= yz t� yz#u 4 x8u‘$t7 tFsù ª!$# ß|¡ômr& ƒ:$#dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk
ang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.
Mu’minun [23]:12–14 menerangkan tentang
proses penciptaan manusia berasal dari sari pati tanah →
air mani + ovum (sel telur) → segumpal darah →
segumpal daging → tulang belulang yang dibungkus
→ makhluk yang sempurna.
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
6. Perilaku manusia sebagai hamba Allah dan khalifah dibumi
Prosedural
Dalam KBM
a. Menelaah ayat-ayat Al-
Qur’an dan hadits
tentang penciptaan
manusia dan hakiatnya
sebagai hamba Allah
Swt. yang terdapat pada
Q.S. Al-Mukminun [23]:
12-14 tentang fase
penciptaan manusia,
Q.S. An-Nahl [16]: 78
tentang kesempurnaan
penciptaan manusia
disertai organ-organ,
Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-
32 tentang manusia
sebagai khalifah dibumi,
Q.S. Adz-Dzariyat [51]:
56 tentang tujuan
penciptaan manusia dan
jin, dan hadits riwayat
Muslim tentang
penciptaan manusia dan
hadits riwayat Bukhari
tentang hak Allah dari
manusia.
2. QS. An-Nahl [16]: 78 tentang "Kesempurnaan Penciptaan Manusia”
ª!$#uρ Νä3 y_t�÷z r& . ÏiΒ ÈβθäÜ ç/ öΝä3 ÏF≈ yγΒé& Ÿω šχθßϑn= ÷ès? $ \↔ø‹x© Ÿ≅yè y_uρ
ãΝä3 s9 yìôϑ¡¡9$# t�≈ |Áö/F{$#uρ nοy‰ Ï↔øù F{$#uρ öΝ ä3ª= yè s9 šχρã�ä3 ô±s? ∩∠∇∪
78. dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia
memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur.
Jadi, QS. An-Nahl [16]: 78 menerangkan tentang manusia
lahir dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, Allah
menganugrahi pendengaran. Penglihatan dan hati.
3. QS. Al-Baqarah [2]: 30–32 tentang "Manusia
sebagai Khalifah di Bumi"
øŒÎ) uρ tΑ$ s% š�•/ u‘ Ïπ s3Í× ¯≈ n= yϑù= Ï9 ’ÎoΤ Î) ×≅Ïã%y ’ Îû ÇÚö‘F{$# Zπ x�‹ Î= yz ( (#þθ ä9$ s%
ã≅yè øgrBr& $ pκ�Ïù tΒ ß‰Å¡ø�ム$ pκ�Ïù à7Ï�ó¡o„ uρ u!$ tΒÏe$! $# ßøt wΥuρ ßx Îm7|¡çΡ
x8ωôϑpt ¿2 ⨠Ïd‰s)çΡ uρ y7s9 ( tΑ$ s% þ’ÎoΤ Î) ãΝn= ôãr& $ tΒ Ÿω tβθ ßϑn=÷è s? ∩⊂⊃∪
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para
Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
b. Menyimpulkan proses
penciptaan manusia dan
hakikatnya sebagai
hamba Allah Swt.
Prosedur alam penerapan
Kehidupan sehari-hari
diantaranya:
1. Beriman kepada Allah Swt
2. Mendirikan shalat 3. Menafkahkan sebagian
rezekinya 4. Menunaikan setiap
kewajiban 5. Menjauhi larangan Allah
Swt. 6. Dan lain-lain
Metakognitif
1. Menghayati penciptaan
manusia dan
hakekatnya sebagai
hamba Allah Swt.
2. Mengamalkan sikap
disiplin beribadah dalam
kehidupan sehari-hari.
seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
Jadi, QS. Al-Baqarah [2]: 30 menerangkan tentang
manusia ditugasi sebagai khalifah dimuka bumi
4. QS. Adz-Dzariyat [51]: 56 "Tujuan Penciptaan Jin
dan Manusia"
$ tΒuρ àMø)n= yz £Ågø:$# }§ΡM} $#uρ āωÎ) Èβρ߉ç7 ÷èu‹ Ï9 ∩∈∉∪
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Jadi, QS. Adz-Dzariyat [51]: 56 menerangkan tentang
tujuan diciptakannya jin dan manusia tidak lain untuk
beribadah kepadanya.
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
5. Hadits tentang proses penciptaan manusia dan hakikatnya sebagai hamba Allah
Hadis 1:
ثـنا رسول : عن عبد اهللا بن مسعود رضي اهللا عنه قال اهللا صلى حدصدوق
إن أحدكم جيمع خلقه يف : اهللا عليه وسلم وهو الصادق امل
بطن أمه أربعني يـوما نطفة، مث يكون علقة مثل ذلك،مث يكون لك فـ
ينفخ فيه الروح،ويـؤمر بأربع مضغة مثل ذلك،مث يـرسل إليه امل
فـواهللا الذي ال . بكتب رزقه وأجله وعمله وشقي أو سعيد : كلمات نه إله غيـره إنه أحدكم ليـعمل بعمل أهل اجلنة حىت ما يكون بـيـ
نـها إالذراع فـيسبق عليه الكتاب فـيـعمل بعمل أهل النار وبـيـنه فـيدخلها، وإن أحدكم ليـعمل بعمل أهل النار حىت مايكون بـيـ
نـها إال ذراع فـيسبق عليه الكتاب فـيـعمل بعمل أهل ا جلنة وبـيـ )رواه املسلم. (فـيدخلها
Terjemah Hadis ”Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: telah berkata kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan dia adalah orang yang jujur lagi dipercaya: “Sesungguhnya tiap kalian dikumpulkan ciptaannya dalam rahim ibunya, selama 40 hari berupa nutfah (air mani yang kental), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama itu juga, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu,
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
kemudian diutus kepadanya malaikat untuk meniupkannya ruh, dan dia diperintahkan mencatat empat kata yang telah ditentukan: rezekinya, ajalnya, amalnya, kesulitan atau kebahagiannya. Demi zat yang tiada Ilah kecuali Dia, sesungguhnya setiap kalian ada yang melaksanakan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dan surga hanyalah sehasta, namun dia telah didahului oleh al kitab (ketetapan/takdir), maka dia mengerjakan perbuatan ahli neraka, lalu dia masuk ke dalamnya. Di antara kalian ada yang mengerjakan perbuatan ahlin naar (penduduk neraka), sehingga jarak antara dirinya dan neraka cuma sehasta, namun dia telah didahului oleh taqdirnya, lalu dia mengerjakan perbuatannya ahli surga, lalu dia memasukinya. ” (H.R. Muslim) Hadis 2: Dari Mu’adz bin Jabal r.a., ia berkata, “Aku pernah dibonceng oleh Nabi Saw di atas seekor keledai. Lalu Beliau Saw bersabda kepadaku:
يامعاذ ، أتدري ما حق اهللا على العباد ، وما حق العباد على اهللا ؟ وه وال حق اهللا على العباد أن يـعبد : اهللا ورسوله أعلم ؛ قال : قـلت
يشركوا به شيئا ، وحق العباد على اهللا أن ال يـعذب من ال يشرك به ال تـبشرهم : يا رسول اهللا ، أفال أبشر الناس ؟ قال : قـلت . شيئا
فـيتكلوا
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
Terjemah Hadis “Wahai Mu’adz! Tahukah engkau apa hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya dan apa hak para hamba yang pasti dipenuhi oleh Allah?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya ialah mereka hanya beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Sedangkan hak para hamba yang pasti dipenuhi Allah ialah sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah! Tidak perlukah aku menyampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Janganlah kau sampaikan kabar gembira ini kepada mereka sehingga mereka akan bersikap menyandarkan diri (kepada hal ini dan tidak beramal shalih.” (H.R.Bukhari) 6. Perilaku manusia sebagai hamba Allah dan
Khalifah di bumi Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan Q.S Al- Mu’minun [23]:12-14 sebagai berikut: 1. Selalu sadar diri bahwa kita diciptakan dari sesuatu
yang hina.
2. Senatiasa mengakui kemahakuasaan Allah Swt. yang
telah menjadikan kita dari sesuatu yang hina tersebut.
3. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. yang telah
menjadikan kita sebaik-baik bentuk
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai
pengahayatan dan pengamalan Q.S Al-Nahl [16]:78
sebagai berikut:
1. Senantiasa mengakui kebesaran Allah Swt. yang telah
menganugerahi kita pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani.
2. Selalu bersyukur kepada Allah Swt. atas kenikmatan
yang telah diberikan kepada kita berupa pendengaran,
penglihatan, dan hati nurani.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai
pengahayatan dan pengamalan Q.S Al-Baqarah [2]:30-32
sebagai berikut:
1. Senantiasa mendiskusikan segala sesuatu dengan
yang lain sebelum diputuskan untuk melakukannya.
2. Senantiasa menerima dengan lapang dada kelebihan
yang lain atas dirinya.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 56 sebagai berikut: 1. Selalu beribadah hanya kepada Allah Swt. baik dalam
artian sempit maupun luas.
2. Senantiasa mensyukuri segala nikmat yang Allah Swt.
berikan kepada kita yang dimanifestasikan dengan
beribadah kepada-Nya.
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan hadits H.R. Muslim sebagai berikut: 1. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. yang telah
menjadikan kita sebaik-baik bentuk
2. Senantiasa patuh dan taat kepada Allah Swt. Karena
rezekinya, ajalnya, amalnya, kesulitan atau
kebahagiannya sudah ditentukan oleh Allah Swt.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan hadits H.R. Muslim sebagai berikut: 1. Senatiasa beribadah kepada Allah
2. Senantiasa memposisikan Allah nomor satu di dalam
kehidupan kita
4.1.1 Mendemonstrasik
an hafalan dan
terjemahan ayat
dan hadits tentang
penciptaan
manusia dan
keikhlasan
beribadah
Menyajikan
keterkaitan
kandungan ayat
dan hadits tentang
penciptaan
Keterampilan 1. Q.S. Al-
Mukminun [23]:
12-14
2. Q.S. An-Nahl
[16]: 78
3. Q.S. Al-
Baqarah [2]:
30-32
4. Q.S. Adz-
Dzariyat [51]:56
5. H.R. Muslim
dan H.R.
Bukhari
Kompetensi Dasar Tingkat
Kompetensi Lingkup Materi
Dimensi Pengetahuan
(Faktual, Konseptual,
Procedural, Metakognitif)
Materi
Pokok Pengembangan Bahan Ajar
manusia dan
keikhlasan
beribadah dengan
fenomena sosial
4.2.1 Menyajikan
keterkaitan
kandungan ayat
dan hadits tentang
penciptaan
manusia dan
keikhlasan
beribadah dengan
fenomena sosial
1. Presentasi
menyajikan keterkaitan kandungan ayat dan hadits tentang penciptaan manusia dan keikhlasan beribadah dengan fenomena sosial
Lembar Kerja 02
Perencanaan Pembelajaran Berbasis Buku Teks
Petunjuk pengisian lembar kerja :
1. Mengisi jumlah bab dalam buku
2. Memasukkan KD dalam tiap bab
3. Menghitung alokasi waktu pertemuan dalam hitung pecan
4. Menghitung jumlah pertemuan dalam RPP yang harus disiapkan
BAB Kompetensi Dasar Alokasi Waktu
(dalam pekan)
Jumlah
Pertemuan
dalam RPP
2. Proses Penciptaan Manusia dan Hakekatnya sebagai Hamba Allah
1.1 Menghayati penciptaan manusia dan hakekatnya sebagai hamba Allah Swt.
2.1 Mengamalkan sikap disiplin dalam kehidupan keseharian
3.1 Menganalisis Q.S. Al-Mukminun [23]: 12-14 tentang fase penciptaan manusia, Q.S. An-Nahl [16]: 78 tentang kesempurnaan penciptaan manusia disertai organ-organ, Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32 tentang manusia sebagai khalifah dibumi, Q.S. Adz-Dzariyat [51]:56 tentang tujuan penciptaan manusia dan jin, dan hadits riwayat Muslim tentang penciptaan manusia dan hadits riwayat Bukhari tentang hak Allah dari manusia.
2 2
4.1.1 Mendemonstrasikan hafalan dan terjemahan ayat dan hadits tentang penciptaan manusia dan keikhlasan beribadah
4.1.2 Menyajikan keterkaitan kandungan ayat dan hadits tentang penciptaan manusia dan keikhlasan beribadah dengan fenomena sosial
1 1
Lembar Kerja 03
Pemetaan Model Pembelajaran
Petunjuk Pengisian Lembar Kerja:
1. Mengisi satu bab dalam buku
2. Mengisi jumlah pertemuan yang direncanakan
3. Mengisi materi setiap pertemuan pada tiap pekan
4. Memilih model pembelajaran pada setiap pertemuan pada tiap pekan
5. Mengisi langkah-langkah pembelajaran
6. Mengisi LK yang dibutuhkan
BAB Pert
Ke- Bahan Ajar Model Langkah Pembelajaran Lembar Kerja
1. Proses Penciptaan
Manusia dan
Hakekatnya sebagai
Hamba Allah
1 Fase Penciptaan Manusia � Q.S. Al-Mu’minun [23]:12–14 � H.R. Muslim
Kesempurnaan Penciptaan Manusia � QS. An-Nahl [16]: 78
Model
Inquiry Learning
Strategi
Cooperative Learning
Metode
Drill, Examples non
examples, Diskusi dan
Resitasi
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mengeksplorasi
d. Mengasosiasi
e. Mengkomunikasikan
3. Kegiatan Penutup
LKPD 1 Mengamati
LKPD 2 Diskusi
LKPD 3 Mandiri
2 � QS. Al-Baqarah [2]: 30–32 tentang Manusia sebagai Khalifah di Bumi
Model
Inquiry Learning
Strategi
Cooperative Learning
Metode
Drill, Examples non
examples, Diskusi dan
Resitasi
1. Kegiatan Pendahuluan 2. Kegiatan Inti
a. Mengamati b. Menanya c. Mengeksplorasi d. Mengasosiasi e. Mengkomunikasikan
3. Kegiatan Penutup
LKPD 1 Mengamati
LKPD 2 Diskusi
LKPD 3 Mandiri
BAB Pert
Ke- Bahan Ajar Model Langkah Pembelajaran Lembar Kerja
3 � QS. Adz-Dzariyat [51]: 56 Tujuan Penciptaan Jin dan Manusia
� H.R.Bukhori
Model
Inquiry Learning
Strategi
Cooperative Learning
Metode
Drill, Examples non
examples, Diskusi dan
Resitasi
4. Kegiatan Pendahuluan 5. Kegiatan Inti
f. Mengamati g. Menanya h. Mengeksplorasi i. Mengasosiasi j. Mengkomunikasikan
6. Kegiatan Penutup
LKPD 1 Mengamati
LKPD 2 Diskusi
LKPD 3 Mandiri
LAMPIRAN
CONTOH BAHAN AJAR (MODUL)
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
1
MODUL 1
Proses Penciptaan Manusia Dan Hakikatnya
Sebagai Hamba Allah
Satuan Pendidikan : MA Al-Musyarofah
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas / Semester : XI IIS / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis Q.S. Al-Mukminun [23]: 12-14 tentang fase penciptaan manusia, Q.S.
An-Nahl [16]: 78 tentang kesempurnaan penciptaan manusia disertai organ-organ,
Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32 tentang manusia sebagai khalifah dibumi, Q.S. Adz-
Dzariyat [51]: 56 tentang tujuan penciptaan manusia dan jin, hadits riwayat Muslim
tentang penciptaan manusia
ثـنا رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم : عن عبد اهللا بن مسعود رضي اهللا عنه قال حدصدوق
لقه يف بطن أمه أربعني يـوما نطفة، مث إن أحدكم جيمع خ : وهو الصادق امل
لك فـينفخ فيه يكون علقة مثل ذلك،مث يكون مضغة مثل ذلك،مث يـرسل إليه امل
فـواهللا الذي . وعمله وشقي أو سعيد بكتب رزقه وأجله : الروح،ويـؤمر بأربع كلمات ره إن نـها إالذراع ه ال إله غيـ نه وبـيـ أحدكم ليـعمل بعمل أهل اجلنة حىت ما يكون بـيـ
لها، وإن أحدكم ليـعمل بعمل فـيسبق عليه الكتاب فـيـعمل بعمل أهل النار فـيدخ نـها إال ذراع فـيسبق عليه الكتاب فـيـعمل بعمل أهل نه وبـيـ أهل النار حىت مايكون بـيـ
اجلنة فـيدخلها
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
2
dan hadits riwayat Bukhari tentang hak Allah dari manusia.
اهللا : يامعاذ ، أتدري ما حق اهللا على العباد ، وما حق العباد على اهللا ؟ قـلت حق اهللا على العباد أن يـعبدوه وال يشركوا به شيئا ، وحق : ورسوله أعلم ؛ قال
يا رسول اهللا ، أفال أبشر : قـلت . ن ال يـعذب من ال يشرك به شيئاالعباد على اهللا أ ال تـبشرهم فـيتكلوا: الناس ؟ قال
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.1.1 Membaca Q.S. Al-Mukminun [23]: 12-14 tentang fase penciptaan manusia, Q.S.
An-Nahl [16]: 78 tentang kesempurnaan penciptaan manusia disertai organ-organ,
Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32 tentang manusia sebagai khalifah dibumi, Q.S. Adz-
Dzariyat [51]: 56 tentang tujuan penciptaan manusia dan jin, dan hadits riwayat
Muslim tentang penciptaan manusia dan hadits riwayat Bukhari tentang hak Allah
dari manusia.
3.1.2 Menterjemahkan arti perkata Q.S. Al-Mukminun [23]: 12-14 tentang fase
penciptaan manusia, Q.S. An-Nahl [16]: 78 tentang kesempurnaan penciptaan
manusia disertai organ-organ, Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32 tentang manusia
sebagai khalifah dibumi, Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 56 tentang tujuan penciptaan
manusia dan jin, dan hadits riwayat Muslim tentang penciptaan manusia dan
hadits riwayat Bukhari tentang hak Allah dari manusia.
3.1.3 Menjelaskan isi kandungan Q.S. Al-Mukminun [23]: 12-14 tentang fase penciptaan
manusia, Q.S. An-Nahl [16]: 78 tentang kesempurnaan penciptaan manusia
disertai organ-organ, Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32 tentang manusia sebagai khalifah
dibumi, Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 56 tentang tujuan penciptaan manusia dan jin, dan
hadits riwayat Muslim tentang penciptaan manusia dan hadits riwayat Bukhari
tentang hak Allah dari manusia.
3.1.4 Menunjukkan perilaku manusia sebagai hamba Allah dan Khalifah di bumi.
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
3
PETA KONSEP
Proses Penciptaan Manusia dan Hakikatnya sebagai
Hamba Allah
Menganalisis Q.S. Al-Mukminun [23]: 12-14
"Fase Penciptaan Manusia"
Menganalisis Q.S. An-Nahl [16]: 78
"Kesempurnaan Penciptaan Manusia"
Menganalisis Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32 "Manusia sebagai Khalifah di Bumi"
Menganalisis Q.S. Adz-Dzariyat [51]:56
"Tujuan Penciptaan Manusia dan Jin"
Menganalisis hadits tentang penciptaan manusia dan hakikatnya sebagai hamba Allah
Perilaku manusia sebagai hamba Allah dan Khalifah di bumi
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
4
URAIAN MATERI
Proses Penciptaan Manusia dan Hakikatnya
sebagai Hamba Allah
A. Faktual
1. Manusia diciptakan dari sesuatu yang hina. Dengan Kuasa Allah dari setetes air
mani dapat tercipta makhluk yang sempurna.
2. Allah Maha Besar menganugerahkan manusia dengan pendengaran, penglihatan,
dan hati nurani.
3. Manusia merupakan khalifah dimuka bumi.
4. Setinggi-tingginya kekuatan manusia tetap tidak akan bisa mengalahkan tingginya
kekuatan Allah. Karena Allah merupakan Tuhan semesta alam yang wajib
disembah.
B. Konseptual
Proses Penciptaan Manusia dan Hakikatnya sebagai
Hamba Allah
Menganalisis Q.S. Al-Mukminun [23]: 12-14
"Fase Penciptaan Manusia"
Menganalisis Q.S. An-Nahl [16]: 78
"Kesempurnaan Penciptaan Manusia"
Menganalisis Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32 "Manusia sebagai Khalifah di Bumi"
Menganalisis Q.S. Adz-Dzariyat [51]:56
"Tujuan Penciptaan Manusia dan Jin"
Menganalisis hadits tentang penciptaan manusia dan hakikatnya sebagai hamba Allah
Perilaku manusia sebagai hamba Allah dan Khalifah di bumi
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
5
1. Q.S. Al-Mukminun [23]: 12-14 tentang "Fase Penciptaan Manusia"
Mari Membaca!
‰s)s9 uρ $ oΨø)n=yz z≈|¡Σ M}$# ÏΒ 7' s#≈ n=ß™ ÏiΒ &ÏÛ ∩⊇⊄∪ §ΝèO çµ≈oΨù=yèy_ Zπ x�ôÜçΡ ’ Îû 9‘#t� s%
&Å3Β ∩⊇⊂∪ ¢ΟèO $uΖø)n=yz sπ x�ôÜ‘Ζ9 $# Zπ s)n=tæ $ uΖø)n=y‚ sù sπ s)n=yè ø9 $# Zπ tó ôÒ ãΒ $ uΖø)n=y‚ sù
sπ tóôÒ ßϑø9 $# $Vϑ≈ sà Ïã $ tΡöθ |¡s3sù zΟ≈sà Ïèø9 $# $Vϑøtm: ¢ΟèO çµ≈tΡù' t±Σ r& $ ¸)ù=yz t� yz#u 4 x8u‘$ t7 tF sù
ª!$# ß|¡ ôm r& tÉ)Î=≈ sƒø: $# ∩⊇⊆∪
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
sesuatu yang melekat
π s)n=tæ Dan sungguh ‰s)s9 uρ
segumpal daging π tóôÒ ãΒ Kami telah menciptakan
$ oΨø)n=yz
tulang $ Vϑ≈ sàÏã manusia ≈|¡Σ M}$#
Kemudian Kami bungkus
$ tΡöθ |¡s3sù dari saripati ÏΒ 7's#≈ n=ß™
Daging $ Vϑøtm: dari tanah ÏiΒ &ÏÛ
Kami menjadikannya
çµ≈tΡù' t±Σ r& kemudian ΝèO
makhluk yang (berbentuk) lain
$ ¸)ù=yz t� yz#u 4 Kami menjadikannya
µ≈oΨù=yèy_
Maha Suci Allaha x8u‘$ t7 tFsù ª!$# Air mani π x�ôÜ çΡ
Pencipta yang paling baik
ß |¡ôm r& tÉ)Î=≈ sƒø: $# Dalam tempat
yang kokoh (rahim)
’Îû 9‘#t� s% &Å3Β
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
6
b. Terjemah Ayat
12. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah.
13. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14. Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik.
(Q.S. Al-Mu’minun [23] : 12-14)
c. Penjelasan Ayat
Q.S. Al-Mukminun ini menerangkan tentang proses penciptaan manusia yang
sangat unik. Proses penciptaan manusia diuraikan mulai unsur pertamanya,
proses perkembangan dan pertumbuhannya di dalam rahim, sehingga menjadi
makhluk yang sempurna dan siap lahir menjadi seorang anak manusia.
Pada ayat 12, Allah SWT. menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari sari
pati yang berasal dari tanah ( ساللة من طني). Selanjutnya, pada ayat 13, dengan
kekuasaan-Nya saripati yang berasal dari tanah itu dijadikan-Nya menjadi nuhfah
(air mani). Dalam istilah biologi, air mani seorang laki-laki disebut sel sperma dan
air mani wanita disebut sel telur (ovum). Ketika keduanya bertemu dalam proses
konsepsi atau pembuahan, maka kemudian tersimpan dalam tempat yang kokoh
yaitu rahim seorang wanita.
Selanjutnya, pada ayat 14 dijelaskan ketika berada di dalam rahim seorang
wanita tersebut, selama kurun waktu tertentu (40 hari) nuhfah tersebut
berkembang menjadi ’alaqah (segumpal darah), kemudian dalam kurun waktu
tertentu pula (40 hari) ’alaqah berubah menjadi mudgah (segumpal daging), lalu
selama kurun waktu tertentu (40 hari) berubah menjadi tulang-belulang yang
terbungkus daging, dan akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi anak manusia,
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
7
sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut (”kemudian Kami menjadikan dia
makhluk yang berbentuk lain”).
Dalam teori biologi, dijelaskan bahwa manusia berasal dari pertemuan antara
sperma seorang laki-laki dengan sel telur (ovum) seorang wanita yang
berlangsung di dalam saluran oviduk pada saat ovulasi pada tubuh seorang
wanita yang kemudian disebut dengan pembuahan. Kemudian akan dihasilkan
zygot yang bergerak ke dalam rahim lalu menempel pada dinding rahim. Di dalam
rahim, zygot akan berkembang menjadi embrio kemudian menjadi janin. Dalam
perkembangan berikutnya, janin siap lahir setelah melalui masa tertentu. Selama
di dalam rahim sampai lahir, asupan makanan diperoleh melalui saluran yang
menempel pada dinding rahim yang disebut plasenta. Gambaran yang demikian
telah dijelaskan dalam ayat-ayat tersebut. Sebagai penguatan terhadap
penjelasan tersebut, Rasulullah saw. Dalam sebuah hadis beliau menjelaskan:
"Dari Anas bin Malik dari Nabi saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya
"Dari Anas bin Malik dari Nabi Saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala
menugaskan satu Malaikat dalam rahim seseorang. Malaikat itu berkata, ‘Ya
Rabb, (sekarang baru) sperma. Ya Rabb, segumpal darah!, Ya Rabb, segumpal
daging! ‘ Maka apabila Allah berkehendak menetapkan ciptaan-Nya, Malaikat itu
bertanya, ‘Apakah laki-laki atau wanita, celaka atau bahagia, bagaimana dengan
rizki dan ajalnya? ‘ Maka ditetapkanlah ketentuan takdirnya selagi berada dalam
perut ibunya.” (H.R. Bukhari)
Yang menjadi sangat menakjubkan adalah bahwa ketika Al-Qur’an
diturunkan, pemahaman manusia terhadap proses kejadian manusia masih belum
sampai pada penggambaran yang sangat detail seperti yang digambarkan ayat-
ayat tersebut. Namun, Al-Qur’an menggambarkannya dengan sedemikian detail
dan gamblang. Bahkan Rasulullah Saw. yang dikenal sebagai seorang Nabi yang
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
8
ummi, justru bisa menjelaskan dalam hadits di atas. Dan dalam era
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semua yang digambarkan dalam
ayat Al-Qur’an dan kemudian dijelaskan lebih detail lagi oleh Nabi Muhammad
Saw. ternyata semuanya terbukti benar. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah
benar-benar wahyu Allah Swt. Apa yang dikandung di dalamnya adalah
kebenaran hakiki dan bersifat mutlak (absolut).
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar proses penciptaan manuisa menurut
Q.S. Al-Mu’minun [23] ayat 12-14 dibawah ini!
Gambar 1. Proses Penciptaan Manusia
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
9
2. Q.S. An-Nahl [16]: 78 tentang "Kesempurnaan Penciptaan Manusia
Mari Membaca!
ª! $#uρ Νä3 y_ t�÷zr& . ÏiΒ ÈβθäÜç/ öΝä3 ÏF≈ yγ ¨Βé& Ÿω šχθ ßϑn=÷è s? $ \↔ ø‹x© Ÿ≅ yèy_ uρ
ãΝä3 s9 yì ôϑ¡¡9$# t�≈ |Á ö/F{ $#uρ nο y‰ Ï↔ øùF{ $#uρ öΝä3 ª=yè s9 šχρ ã�ä3 ô±s? ∩∠∇∪
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
Dia menjadikan
≅ yèy_uρ Mengeluarkan
kamu Νä3y_ t� ÷zr&
bagimu pendengaran
ãΝä3s9 yìôϑ¡¡9 $# Dari perut .ÏiΒ ÈβθäÜ ç/
penglihatan �≈ |Áö/F{ $#uρ Ibumu Νä3ÏF≈ yγ ¨Βé&
dan hati nurani
οy‰Ï↔øùF{ $#uρ Tidak mengetahui
Ÿω šχθßϑn=÷ès?
agar kamu bersyukur
öΝä3ª=yès9 šχρã� ä3ô±s? sesuatu $ \↔ø‹x©
b. Terjemah Ayat
”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar
kamu bersyukur. »
(Q.S. An-Nahl [16]: 78)
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
10
c. Penjelasan Ayat
Q.S. An-Nahl [16] ayat 78 ini masih erat kaitannya dengan surah Al-Mu’minun
ayat 12-14 sebagaimana dijelaskan di atas. Pada ayat ini, Allah Swt. Menegaskan
bahwa ketika seorang anak manusia dilahirkan ke dunia, dia tidak tahu apa-apa.
Dengan kekuasaan dan kasih sayang-Nya, Allah Swt. membekalinya dengan
atribut pelengkap yang nantinya dapat berfungsi untuk mengetahui segala sesuatu
yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Atribut-atribut tersebut ialah berupa tiga
unsur penting dalam proses pembelajaran bagi manusia, yakni: pendengaran,
penglihatan dan hati/akal pikiran.
Yang menarik untuk ditelaah, bahwa ternyata pendengaran adalah unsur
penting yang pertama kali digunakan bagi orang yang belajar guna memahami
segala sesuatu. Menurut sebuah teori penemuan modern, bayi yang masih dalam
kandungan bisa menangkap pesan yang disampaikan dari luar dan ia sangat
peka. Maka ada ahli yang menyarankan agar anak nantinya berkembang dengan
kecerdasan tinggi dan kehalusan budi, hendaknya selama di dalam kandungan ia
sering diperdengarkan musik klasik dan irama-irama yang lembut. Atau kalau
dalam konteks Islam, hendaknya bayi dalam kandungan sering diperdengarkan
ayat-ayat suci Al-Qur’an, kalimah-kalimah thayyibah. Karena diyakini bahwa sang
bayi dapat menangkap pesan menlalui pendengaran itu.
Dalam proses memahami dan mempelajari segala sesuatu, manusia
menangkapnya dengan pendengaran, diperkuat dengan penglihatan dan akhirnya
disimpan dalam hati sebagai ilmu pengetahuan.
Akhirnya setelah manusia menyadari bahwa dahulu ketika lahir tidak satupun
yang bisa diketahui, kemudian atas kemurahan Allah Swt. yang telah memberikan
pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran, manusia bisa mengetahui segala
sesuatu dalam hidupnya. Puncaknya, kesadaran tersebut sudah seharusnya
mendorong rasa bersyukur yang teramat besar kepada yang telah berkuasa
memberikan itu semua. Oleh karena itu, pada akhir ayat, Allah Swt. menegaskan
bahwa itu semua diberikan kepada manusia agar manusia mau bersyukur kepada-
Nya. Rasa syukur itu kemudian harus diwujudkan dengan pengakuan,
ketundukan, ketaatan, kepatuhan yang diekspresikan dalam bentuk keimanan dan
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
11
direalisasikan dalam bentuk beribadah kepada-Nya. Dia-lah Allah Swt. Zat yang
Maha Pencipta, zat Yang Maha Pemurah, zat yang Maha Kuasa, zat yang Maha
Besar dan zat yang berhak disembah oleh sekalian makhluk.
3. Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32 tentang "Manusia sebagai Khalifah di Bumi"
Mari Membaca!
Œ Î)uρ tΑ$ s% š� •/u‘ Ïπs3 Í×≈ n=yϑù=Ï9 ’ ÎoΤÎ) ×≅ Ïã% y ’ Îû ÇÚ ö‘ F{ $# Zπx�‹Î=yz ( (#þθä9$ s%
ã≅ yèøg rBr& $ pκ� Ïù tΒ ß‰ Å¡ø�ム$ pκ� Ïù à7Ï�ó¡o„ uρ u !$ tΒÏe$!$# ß øtwΥuρ ßxÎm7|¡çΡ x8 ω ôϑpt ¿2
â Ïd‰ s)çΡ uρ y7s9 ( tΑ$ s% þ’ ÎoΤÎ) ãΝn=ôãr& $ tΒ Ÿω tβθßϑn=÷ès? ∩⊂⊃∪ zΝ=tæuρ tΠ yŠ#u
u !$ oÿ ôœF{ $# $ yγ ¯=ä. §ΝèO öΝåκyÎ z÷tä ’ n?tã Ïπs3 Í×≈ n=yϑø9$# tΑ$ s)sù ’ ÎΤθä↔ Î6/Ρ r& Ï !$ yϑó™r' Î/
Ï Iω àσ≈ yδ βÎ) öΝçFΖä. t Ï%ω≈ |¹ ∩⊂⊇∪ (#θä9$ s% y7oΨ≈ ys ö6ß™ Ÿω zΝù=Ïæ !$ uΖs9 āω Î) $tΒ
!$ oΨ tFôϑ=tã ( y7Ρ Î) |MΡ r& ãΛÎ=yèø9$# ÞΟŠ Å3 pt ø:$# ∩⊂⊄∪
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
dan Dia ajarkan kepada Adam
zΝ=tæuρ tΠ yŠ# u Aku hendak menjadikan
’ÎoΤ Î) ×≅ Ïã%y
nama-nama (benda)
semuanya u !$ oÿôœF{$# $ yγ ¯=ä. di bumi ’Îû ÇÚ ö‘ F{$#
kemudian dia perlihatkan
kepada para Malaikat
§ΝèO öΝåκyÎz÷tä apakah Engkau
hendak menjadikan di
bumi
ã≅ yèøg rBr& $ pκ� Ïù
sebutkan kepada-Ku
’ÎΤθ ä↔Î6/Ρr& Orang yang merusak
tΒ ß‰Å¡ ø�ãƒ
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
12
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
Maha Suci Engkau
7 oΨ≈ys ö6 ß™ dan
menumpahkan darah
à7 Ï�ó¡o„ uρ u !$ tΒÏe$!$#
selain yang telah Engkau ajarakan
kepada kami āω Î) $ tΒ !$ oΨtF ôϑ=tã sedang kami
bertasbih ßøtwΥ uρ ßx Îm7|¡ çΡ
Maha Mengetahui,
Maha Bijaksana ãΛ Î=yè ø9 $# ÞΟŠÅ3ptø: $# dan mensucikan-
Mu â Ïd‰s)çΡuρ y7 s9
b. Terjemah Ayat
30. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ”Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, ”Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, ”Sungguh,
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
31. Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia
perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, ”Sebutkan kepada-Ku
nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”
32. Mereka menjawab, ”Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha
Mengetahui, Mahabijaksana.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-32)
c. Penjelasan Ayat
Dalam ayat 30 surah Al-Baqarah ini, disampaikan informasi bahwa
sebelum Allah Swt. menciptakan manusia pertama yakni Adam as. hal tersebut
sudah disampaikan kepada para malaikat. Diilustrasikan dalam ayat tersebut,
terjadi dialog antara Allah Swt. dengan malaikat. Allah Swt. menyampaikan
kepada para malaikat bahwa Allah Swt. hendak menjadikan khalifah di muka
bumi yaitu manusia. Apakah yang dimaksud khalifah itu? Khalifah berarti
pengganti, yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang.
Ulama’ ada yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang menggantikan Allah
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
13
Swt. dalam menegakkan hukum-hukum-Nya di muka bumi. Allah Swt.
menunjuk manusia sebagai khalifah merupakan penghormatan kepadanya
karena kelebihannya dibandingkan makhluk selain manusia, tidak terkecuali
malaikat. Dengan menunjuk manusia sebagai khalifah, Allah Swt. juga
bermaksud mengujinya sejauh mana manusia bisa melaksanakan amanah
sebagai khalifah Allah Swt. di muka bumi.
Ketika Allah Swt. menyampaikan rencana tersebut, malaikat
menyampaikan ”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?” Bila dikaji dengan baik, pernyataan malaikat tersebut bukan pertanda
keberatan atas rencana Allah Swt. tersebut. Perlu diingat bahwa malaikat
adalah makhluk yang sangat taat dan patuh terhadap Allah Swt., tidak mungkin
malaikat menentang dan mendurhakai-Nya, termasuk terhadap rencana
menjadikan khalifah di muka bumi ini. Namun demikian, pertanyaan malaikat
tersebut dapat diasumsikan beberapa hal. Pertama, bisa jadi hal itu
berdasarkan pengalaman mereka sebelum terciptanya manusia dimana ada
makhluk yang berlaku merusak dan menumpahkan darah. Kedua, atau bisa
juga malaikat menduga bahwa karena yang akan ditugaskan menjadi khalifah
bukan malaikat, maka tentunya makhluk ini berbeda dengan mereka yang
senan tiasa bertasbih dan memuji Allah Swt. Ketiga, bisa juga karena dari
penamaan Allah Swt. terhadap makhluk yang akan diciptakan dengan sebutan
khalifah. Kata khalifah ini mengisyaratkan pelerai perselisihan dan penegak
hukum, sehingga dengan demikian pasti ada diantara mereka yang berbuat
kerusakan, perselisihan dan pertumpahan darah. Wallahu a’lam. Tetapi,
apapun latar belakang pertanyaan malaikat tersebut, yang pasti malaikat hanya
bertanya kepada Allah Swt. Bukan menunjukkan keberatan terhadap rencana
Allah Swt.
Kemudian dalam ayat tersebut, diketahui bahwa pertanyaan malaikat itu
dijawab singkat oleh Allah Swt.: ”Sesungguhnya Aku (Allah) mengetahui apa
yang kamu tidak ketahui”. Jawaban Allah Swt. tersebut juga diperkuat bahwa
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
14
manusia memang layak ditugasi sebagai khalifah di muka bumi karena
kelebihan manusia jika dibandingkan makhluk lain termasuk malaikat.
Kelebihan yang sangat nyata adalah kelengkapan unsur penciptaan manusia,
yaitu jasad fisik, ruh termasuk di dalamnya nafsu, dan yang terpenting
kelebihan akal pikiran yang dikaruniakan Allah Swt. kepada manusia.
Dalam ayat selanjutnya, ayat 31-32, Allah Swt. menyatakan kelebihan
manusia dibandingkan makhluk lainnya.
4. Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 56 "Tujuan Penciptaan Jin dan Manusia"
$ tΒuρ àMø)n=yz £Åg ø:$# }§Ρ M}$#uρ āω Î) Èβρ ߉ ç7÷èu‹Ï9 ∩∈∉∪
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
dan manusia §ΡM}$#uρ Aku tidak
menciptakan $ tΒ uρ àM ø)n=yz
Melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku āω Î) Èβρ߉ç7 ÷èu‹Ï9 jin £Åg ø: $#
b. Terjemah Ayat
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku. (Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 56)
c. Penjelasan Ayat
Allah menegaskan dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56 bahwa tujuan
diciptakannya jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Beribadah dalam arti menyembah, mengabdi, menghamba, tunduk, tata dan
patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan dan
kepatuhan dalam kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan total, baik
lahir maupun batin. Tujuan ibadah adalah untuk mencari ridha Allah Swt.
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
15
Secara garis besar, ibadah dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Ibadah mahdah yakni ibadah yang telah ditetapkan ketentuan
pelaksanaannya, seperti: shalat, puasa, zakat dan haji;
2) Ibadah ghairu mahdah yakni ibadah yang belum ditetapkan ketentuan
secara khusus dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, ibadah melalui
menyantuni fakir miskin, berbuat baik, dan hal-hal lain dalam bentuk
mu’amalah.
Ibadah merupakan bukti rasa syukur manusia kepada Allah Swt. yang
telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan yang dengan
kemurahan-Nya Allah Swt. memberikan fasilitas hidup. Sikap tersebut sudah
seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, apabila manusia mempunyai
kesadaran akan hak itu. Lain halnya apabila manusia tidak mempunyai
kesadaran untuk mensyukuri segala yang telah diberikan oleh Allah Swt.,
maka ia akan menjadi manusia yang tidak mau tunduk, tidak mau taat dan
mengingkari Allah Swt. dengan tidak mau beribadah kepada-Nya.
Rasulullah saw. sebagai teladan kita telah mengajarkan bahwa ibadah
bukan saja kewajiban tetapi kebutuhan kita untuk berteima kasih ataupun
bersyukur kepada Allah Swt. Dalam sebuah hadis beliau bersabda :
"
Artinya:
Aku mendengar Al Mughirah ra. berkata; “Ketika Nabi saw. bangun untuk
mendirikan shalat (malam) hingga tampak bengkak pada kaki atau betis,
Beliau dimintai keterangan tentangnya. Maka Beliau menjawab: “Apakah
memang tidak sepatutnya aku menjadi hamba yang bersyukur?”
(H.R. Bukhari)
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
16
d. Hadits tentang proses penciptaan manusia dan hakikatnya sebagai
hamba Allah
Hadis 1:
ثـنا رسول اهللا صلى اهللا عليه : عن عبد اهللا بن مسعود رضي اهللا عنه قال حدصدوق
إن أحدكم جيمع خلقه يف بطن أمه أربعني يـوما : وسلم وهو الصادق امل
لك نطفة، مث يكون علقة مثل ذلك،مث يكون مضغة مثل ذلك،مث يـرسل إليه امل
بكتب رزقه وأجله وعمله وشقي أو :فـينفخ فيه الروح،ويـؤمر بأربع كلمات ره إن . سعيد أحدكم ليـعمل بعمل أهل اجلنة حىت ما يكون ه فـواهللا الذي ال إله غيـ
نـها إالذراع فـيسبق عليه الكتاب فـيـعمل نه وبـيـ بعمل أهل النار فـيدخلها، وإن بـيـنـها إال ذراع فـيسبق عليه نه وبـيـ أحدكم ليـعمل بعمل أهل النار حىت مايكون بـيـ
)ملسلمرواه ا. (الكتاب فـيـعمل بعمل أهل اجلنة فـيدخلهاa. Terjemah Hadis
”Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: telah berkata
kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan dia adalah orang
yang jujur lagi dipercaya: “Sesungguhnya tiap kalian dikumpulkan ciptaannya
dalam rahim ibunya, selama 40 hari berupa nutfah (air mani yang kental),
kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama itu juga, lalu
menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu, kemudian diutus kepadanya
malaikat untuk meniupkannya ruh, dan dia diperintahkan mencatat empat
kata yang telah ditentukan: rezekinya, ajalnya, amalnya, kesulitan atau
kebahagiannya. Demi zat yang tiada Ilah kecuali Dia, sesungguhnya setiap
kalian ada yang melaksanakan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara
dirinya dan surga hanyalah sehasta, namun dia telah didahului oleh al kitab
(ketetapan/takdir), maka dia mengerjakan perbuatan ahli neraka, lalu dia
masuk ke dalamnya. Di antara kalian ada yang mengerjakan perbuatan ahlin
naar (penduduk neraka), sehingga jarak antara dirinya dan neraka cuma
sehasta, namun dia telah didahului oleh taqdirnya, lalu dia mengerjakan
perbuatannya ahli surga, lalu dia memasukinya. ”
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
17
b. Penjelasan Hadis
Hadits diatas menjelaskan tentang asal ciptaan seorang manusia
dikumpulkan diperut ibunya selama 40 hari berupa nutfah atau berupa air yang
sedikit. Sejak terjadi hubungan, dimana seorang laki-laki mengeluarkan mani dan
pasangannya juga mengeluarkan cairan yang mirip, maka asal ciptaan yakni air
dari pihak laki-laki dan dari pihak perempuan ini dikumpulkan diperut ibunda si
janin selama 40 hari dalam bentuk nutfah (air yang sedikit).
Kemudian setelah itu dia berganti menjadi darah yang membeku selama 40
hari juga. Jadi setelah 40 hari bentuknya adalah air maka 40 hari berikutnya
bentuknya adalah darah yang membeku. Kemudian fase yang ketiga adalah fase
dimana bentuk asal penciptaan ini berubah menjadi daging yang bisa digigit oleh
seseorang. Daging yang belum terlalu keras sehingga masih bisa digigit ini selama
40 hari.
Kemudian setelah melewati tiga fase ini, dikirimkan kepadanya malaikat
yang tugasnya adalah mengurus rahim dibadan seorang wanita. Malaikat yang
meniupkan ruh. Maka setelah 120 hari malaikat ini diutus oleh Allah Subhanahu
wa Ta’ala untuk meniupkan ruh ke janin ini sehingga akhirnya dia berubah menjadi
makhluk yang hidup setelah sebelumnya dia adalah makhluk yang mati.
Disini seorang malaikat diutus untuk meniupkan ruh kemudian diperintahkan
untuk menuliskan empat perkara, yakni yang pertama adalah rezekinya kemudian
amalannya, kemudian ajalnya dan yang keempat adalah apakah dia akan hidup
bahagia atau dia akan hidup sengsara.
Jadi empat perkara ini sudah dituliskan pada malaikat pada usia bayi yang
melewati 120 hari. Ketika janin sudah berusia 120 hari, maka dicatatkan untuknya
empat perkara ini.
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
18
Hadis 2:
Dari Mu’adz bin Jabal r.a., ia berkata, “Aku pernah dibonceng oleh Nabi Saw di
atas seekor keledai. Lalu Beliau Saw bersabda kepadaku:
اهللا : يامعاذ ، أتدري ما حق اهللا على العباد ، وما حق العباد على اهللا ؟ قـلت حق اهللا على العباد أن يـعبدوه وال يشركوا به شيئا ، وحق : علم ؛ قال ورسوله أ
يا رسول اهللا ، أفال : قـلت . العباد على اهللا أن ال يـعذب من ال يشرك به شيئا رهم فـيتكلواال تـبش : أبشر الناس ؟ قال
a. Terjemah Hadis
“Wahai Mu’adz! Tahukah engkau apa hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para
hamba-Nya dan apa hak para hamba yang pasti dipenuhi oleh Allah?” Aku
menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Hak
Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya ialah mereka hanya beribadah
kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Sedangkan
hak para hamba yang pasti dipenuhi Allah ialah sesungguhnya Allah tidak akan
menyiksa orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” Aku
bertanya, “Wahai Rasulullah! Tidak perlukah aku menyampaikan kabar gembira ini
kepada orang-orang?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Janganlah
kau sampaikan kabar gembira ini kepada mereka sehingga mereka akan bersikap
menyandarkan diri (kepada hal ini dan tidak beramal shalih.” (H.R.Bukhari)
b. Penjelasan Hadis
Hadits diatas menjelaskan tentang hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para
hamba-Nya. Manusia hanya wajib beribadah kepada-Nya dan tidak boleh
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Sedangkan hak para hamba yang
pasti dipenuhi Allah ialah sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa orang yang
tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
19
Hadits ini juga menguatkan Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56. Hak Allah Swt
adalah di ibadahi dan tidak di sekutukan dengan sesuatu apapun, lalu apa yang
dimaksud dengan ibadah? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah
mendefinisikan ibadah dengan definisi yang sangat lengkap, ia berkata,
اهللا ويرضاه من األقوال العبادة هي اسم جامع لكل ما حيبه
.الباطنة و الظاهرة واألعمال
Artinya:
“Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup segala perkara yang dicintai dan
diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala; baik berupa perkataan maupun
perbuatan yang nampak ataupun tidak nampak.”
Oleh karenanya, barang siapa yang melakukan suatu ibadah yang ia
peruntukkan selain Allah Swt. maka ia telah memberikan hak Allah kepada selain-
Nya dan hal ini adalah kesyirikan, sungguh Allah tidak akan mengampuni dosa
kesyirikan.
Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya Allah Swt. tidak akan mengampuni
dosa kesyirikan dan Dia mengampuni dosa selainnya bagi siapa yang Dia
kehendaki, dan barangsiapa yang menyekutukan Allah Swt maka ia telah
melakukan dosa yang sangat besar.” (Q.S. An-Nisa [4] : 48)
Apakah kita tidak mengetahui dan menyadari bahwasanya semua utusan
Allah Subhanahu wa Ta’ala diutus dengan membawa tujuan yang sama? Yaitu
agar manusia menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak menyekutukan-
Nya dengan sesuatu apapun. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
.ولقد بـعثـنا يف كل أمة رسوال أن اعبدوا الله واجتنبوا الطاغوت
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan), “sembahlah Allah (saja) dan jauhilah taghut itu.”
(Q.S An-Nahl [16]:36)
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
20
c. Perilaku manusia sebagai hamba Allah dan Khalifah di bumi
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan
pengamalan Q.S Al- Mu’minun [23]:12-14 sebagai berikut:
4. Selalu sadar diri bahwa kita diciptakan dari sesuatu yang hina.
5. Senatiasa mengakui kemahakuasaan Allah Swt. yang telah menjadikan kita
dari sesuatu yang hina tersebut.
6. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. yang telah menjadikan kita sebaik-
baik bentuk
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan
pengamalan Q.S Al-Nahl [16]:78 sebagai berikut:
3. Senantiasa mengakui kebesaran Allah Swt. yang telah menganugerahi kita
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
4. Selalu bersyukur kepada Allah Swt. atas kenikmatan yang telah diberikan
kepada kita berupa pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan
pengamalan Q.S Al-Baqarah [2]:30-32 sebagai berikut:
3. Senantiasa mendiskusikan segala sesuatu dengan yang lain sebelum
diputuskan untuk melakukannya.
4. Senantiasa menerima dengan lapang dada kelebihan yang lain atas dirinya.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan
pengamalan Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 56 sebagai berikut:
3. Selalu beribadah hanya kepada Allah Swt. baik dalam artian sempit maupun
luas.
4. Senantiasa mensyukuri segala nikmat yang Allah Swt. berikan kepada kita
yang dimanifestasikan dengan beribadah kepada-Nya.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan
pengamalan hadits H.R. Muslim sebagai berikut:
3. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. yang telah menjadikan kita sebaik-
baik bentuk
4. Senantiasa patuh dan taat kepada Allah Swt. Karena rezekinya, ajalnya,
amalnya, kesulitan atau kebahagiannya sudah ditentukan oleh Allah Swt.
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
21
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan
pengamalan hadits H.R. Muslim sebagai berikut:
3. Senatiasa beribadah kepada Allah
4. Senantiasa memposisikan Allah nomor satu di dalam kehidupan kita
C. Prinsip
Tujuan manusia diciptakan tiada lain hanya unuk beribadah kepada Allah Swt.
D. Prosedur
1. Menelaah ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits tentang penciptaan manusia dan
hakiatnya sebagai hamba Allah Swt. yang terdapat pada Q.S. Al-Mukminun [23]:
12-14 tentang fase penciptaan manusia, Q.S. An-Nahl [16]: 78 tentang
kesempurnaan penciptaan manusia disertai organ-organ, Q.S. Al-Baqarah [2]: 30-
32 tentang manusia sebagai khalifah dibumi, Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 56 tentang
tujuan penciptaan manusia dan jin, dan hadits riwayat Muslim tentang penciptaan
manusia dan hadits riwayat Bukhari tentang hak Allah dari manusia.
2. Menyimpulkan proses penciptaan manusia dan hakikatnya sebagai hamba Allah
Swt.
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
22
Rangkuman
1. Proses penciptakan manusia berasal dari saripati tanah, lalu air mani dalam rahim,
segumpal darah, segumpal daging, tulang belulang yang dibungkus dengan daging.
2. Manusia lahir dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, kemudian Allah Swt.
menganugerahi pendengaran, penglihatan dan hati.
3. Manusia ditugasi sebagai khalifah di muka bumi karena kelebihan manusia jika
dibandingkan makhluk lain termasuk malaikat.
4. Kelebihan anugerah Allah Swt. adalah kelengkapan unsur penciptaan manusia, yaitu
jasad fisik, ruh termasuk di dalamnya nafsu, dan yang terpenting kelebihan akal
pikiran
5. Tujuan diciptakannya jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya
Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits|
23
DAFTAR PUSTAKA
Rosidin, Faisal Mukarom dkk. Buku Siswa Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Aliyah Kelas
XII Peminatan IPA, IPS, Bahasa. Jakarta: Kementerian Agama Republik
Indonesia. 2015.
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: CV.
Waladara. 2006.