LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN *LJI Escherichia caf PRODUK KEPITING SIAP MAKAN' DI PT. MUTIARA LAUT ABADI Oleh Sri Rahayu Maysahara t6.870.0027 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2019 UNIVERSITAS MEDAN AREA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
*LJI Escherichia caf PRODUK KEPITING SIAP MAKAN'DI PT. MUTIARA LAUT ABADI
Oleh
Sri Rahayu Maysahara
t6.870.0027
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2019
UNIVERSITAS MEDAN AREA
LEMBAR PENGESAIIAN
"lJJl Escherichia coli PADA PRODUK KEPITING SIAP MAKAN PT.
MUTIARA LAUT ABADI"
Telah dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2019 s/d 15 Agustus 2019
Di PT. Mutiara Laut Abadi
Disusun Oleh:
Sri Rahayu MaySahara (l 6.870.0027)
Medan, l5 Agustus 2019
Pembimbing
t-. G
\/il,\Dewi Nur Anggraeni,S.Si.,M.Sc
Fakultas Biologi
7:i Sudibyo-S.Si, M.Si
UNIVERSITAS MEDAN AREA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil"alamin. Puji sl.ukur saya kepada Allah atas rahmat
dan hidayah Nya yang telah memberikan kemampuan bagi penulis dalam
menyelesaikan laporan ini dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad
SAW. Laporan praktek kerja lapangan dengan judul '?engujian Escherichia coli
Pada Produk Kepiting Siap Makan" dibuat sebagai pertanggung jawaban
mahasiswa selama melaksanakan praktek kerja lapangan Di PT. Mutiara laut
abadi Provinsi ( sumatera utara).
Dengan terselesaikannya PKL dan laporan akhir ini penulis dapat
memahami banyak hal mengenai dunia pekerjaan yang akan di alami nantinya
oleh penulis. Sebagai bentuk pengaktualitasasian diri atas ilmu yang telah diterima
selama perkuliahan. Selain itu, sebagai salah satu bentuk proses adaptasi bagi
setiap mahasiswa dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Ucapan terima kasih
penulis berikan bagi pihak-pihak yang terkait akan terlaksananya Praktek Kerja
Lapangan.
Medan, 15 Agustus 2019
Penulis, r )
,Y,lSri Rahayu Maysahara
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP 11
LAMPIRAN l5
ilt
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
L.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keadaan umum PT. Mutiara laut abadi
2.2 Pengujian Escherichia co|i........ ............... 5
BAB III TATA PELAKSANAAN PKL
3.3 Tahapan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
3.4 Metode kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 10
VI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1, Struktur organisasi. .... 4
Gambar 2, claw meat (daging kepiting) .. . ..... 7
tv
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil data Kepiting Daging Merah ....... ... 12
Tabel2 Hasil data Kepiting daging putih 12
Tabel 3 Hasil data APM 3 Seri Tabung Durham yangNegatif........... 13
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR LAMPIRAN
Larnpiran 1, Foto kegiatan ... 16
Lampiran 2, Foto bersama .....17
Lampiran 3, Peta Lokasi PT. MutiaraLautAbadi ....... 18
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepiting atau rajungan merupakan komoditas perikanan yang memiliki
nilai ekonomis tinggi yang diekspor ke berbagai negara dalam bentuk segar, beku
atau produk kaleng. Daging rajungan memiliki kelebihan berupa kandungan
protein yang cukup tinggi serta tersusun oleh asam-asam amino yang berpola
mendekati pola kebutuhan asam amino dalam tubuh manusia. Kandungan gizi
daging rajungan yaitu protein 16,50/o, lemak 0,230 , abu 1,9%o dan air 80,0yo
(BBPMHP( 1 995 ), dan Adawy ah,(2007 ).
Rajungan cepat mengalami kerusakan akibat kandungan air yang tinggi,
pH mendekati netral dan daging yang mudah dicema oleh enzim autolisis
menyebabkan daging sangat lunak, sehingga menjadi media yang baik untuk
pertumbuhan bakteri pembusuk. (Tranggono, ( 1 99 I ) dan Adawy ah,(2007 ).
Pada produk olahan daging dan ikan yang telah mengalami proses
pemanasan, termasuk pengasapan dan penggaraman, bakteri yang masih ada
adalah bakteri yang lebih tahan terhadap pemanasan seperti Bacillus, Micrococcus
dan beberapa khamir. Salah satu cara untuk mengetahui cemaran bakteri perusak
pada kepiting siap makan adalah dengan cara uji Escherichia coli Selain itu, uji
Escherichia coli inijuga digunakan oleh perusahaan pengolahan hasil laut untuk
menjaga mutu dari produk olahanya.
PT Mutiara Laut Abadi merupakan perusahaan pengolahan seafood dan
ekportir seafood seperti daging kepiting makan (crabmeat), kepiting beku, udang
beku, cumi-cumi dan lain-lain yang menjamin mutu pada setiap produknya. Untuk
menjamin mutu produknya, perusahaan ini melalukan uji yang dilakukan di
laboratoriumnya. Berdasarkan beberapa uraian diatas maka penulis memilih
mengambil tempat magang di PT. Mutiara Laut Abadi untuk mengetahui uji
Escherichia coli pada produk makanannya yang di uji di dalam laboratorium
sebagai usaha untuk menjaga mutu dari produknya.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktik kerja lapangan di PT. Mutiara Laut
Abadi ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah hasil dari pengujian Escherichia coli pada
produk Daging kepiting (oabmeat) telah memenuhi syarat yang telah
ditetapkan pada SNI 01 -2332-1 -2006.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi pada produk kepiting siap
makan (crabmeat) yang dilakukan di laboratorium.
1.3 Manfaat
Jika tujuan dari praktik kerja lapangan ini berhasil diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk melakukan pengujian
pada sampel yang lain yang prosedur pengujiannya sejenis.
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang ada tidaknya
kontaminasi pada produk daging kepiting.
2
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.I Keadaan umum PT. Mutiara laut abadi
2.1.1 Profil Singkat PT Mutiara Laut Abadi
PT. Mutiara Laut Abadi merupakan perusahaan pengolahan seafood
dan eksportir seafood : daging kepiting siap makan (crabmeat), kepiting
beku, udang beku, cumi-cumi dll. PT. Mutiara Laut Abadi ini didirikan
pada tahun 2012 dan mulai beroperasi pada tahun 2012. UPI tersebut
merupakan PMDN, yang di miliki oleh Marudut Silitonga dan di pimpin
oleh Markus Silitonga.
2.1.2 Lokasi Instansi
PT. Mutaiaru Laut Abadi (MLA) terletak di Medan, Sumatera
Utara,tepatnya di jl. Pulau Buton Kawasan industri Medan, II Tel :
+6261 687 1530, Fax : +6261 687 1529.
2.1.3 Visi dan Misi
A. Visi
Menjadi salah satu perusahaan perikanan terkemuka di Indonesia yang
unggul dalam mutu produk dan pelayanan bagi para pihak terkait
B. Misi
Kami berkomit mencapai visi kami melalui :
1. Menyediakan produk bermutu, dan aman dikonsumsi sesuai dengan
fungsi kegunaannya.
2. Memberikan pelayanan dan hasil terbaik bagi para pihak
terkait/stakeholders (pelanggan/ buyer, pemegang saham, karyawan
dan mitra lainnya).
3. Menjalankan usaha dengan professional, penuh tanggungiawab
terhadap karyawan, stakeholders, masyarakat dan lingkungan sekitar
melalui upaya pengembangan dan perbaikan berkelanjutan.
4. Menjalankan usaha sesuai dengan peraturan pemerintah dan Undang-
undang Perikanan untuk menjaga keberlangsungan alam sekitar.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
c. Struktur organisasi
ffinil[,[!lir]0I6
T;-l-+,*-l
Gambar 1. Struktur Organisasi
2.2. Pengujian Escherichia coli dan kepiting siap makan
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang
mencakup uji fisik, uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji organoleptik.Uji
mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga
daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan sebagai indikator sanitasi
fiffimfitut
l]llvYl,itA,\I0
[;1f;;I mrrc lfl ux
t:][:
4
Wffiprflffi
s:1
[$ltdrdr
ll$[effi'{s
UNIVERSITAS MEDAN AREA
makanan atau indikator keamanan makanan.Pengujian mikrobiologi diantaranya
meliputi uji kuantitatif untuk menetukan mutu dan daya tahan suatu makanan, uji
kualitatif bakteri patogen untuk menentukan tingkat keamanannya, dan uji bakteri
indikator untuk mengetahui tingkat sanitasi makanan tersebut (Fardiaz,1994).
Pengujian mikrobiologi pada sampel makanan akan selalu mengacu kepada
persyaratan makanan yang sudah ditetapkan. Parameter uji mikrobiologi pada
kepiting pasteurisasi yang dipersyaratkan sesuai Standar Nasional Indonesia salah
satunya yaitu uji Escherichia coli.
2.2.1 Deskripsi Kepiting/Rajungan
Rajungan merupakan sebutan umum di Indonesia untuk jenis kepiting
berfamili Portunidae yang hidup sepenuhnya di air laut, sedangkan kepiting
digunakan sebagai sebutan untuk kepiting yang hidup di daerah mangrove atau
intertidal (Sunarto, 2013).
Jenis rajungan yang sering ditemui di Indonesia yaitu rajungan (Portunus
pelagicus), rajungan bintang (P.sanguinolenthus), rajungan karang (Charybdis
feriatus) dan rajungan angin (Podopthalmus vigil) Q.{ontji, 1977).
Rajungan (Portunus pelagicus) dapat dikenali dengan mudah dari bentuk
tubuhnya yang memiliki karapas yang lebar dan membulat, berwarna biru cerah
dengan omamen berbentuk titik-titik putih, memiliki kaki terakhir yang
termodifikasi menjadi kaki renang, serta memiliki capit yang memanjang
(Suwignyo & Sugiarrti, 20A6).
Klasifikasi lengkap dari Rajungan (Portunus pelagicus), menurut
(Mizards, 2009) adalah sebagai berikut :
Kingdom
Filum
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Animalia
Arthropoda
Crustacea
Malacostraca
Decapoda
Portunidae
Portunus
Portunus pelagicus
5
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Secara umum morfologi rajungan berbeda dengan kepiting bakau, dimana
rajungan (Portunus pelagicus) memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dengan
capit yang lebih panjang dan memiliki berbagai warna yang menarik pada
karapasnya.Duri akhir pada kedua sisi karapas relative lebih panjang dan lebih
runcing.Rajungan hanya hidup pada lingkungan air laut dan tidak dapat hidup
pada kondisi tanpa air.Dengan melihat warna dari karapas dan jumlah duri pada
karapasnya, maka dengan mudah dapat dibedakan dengan kepiting kepiting
bakau.
2.2.2 Uii Escherichia coli
Menurut Badan Standar Nasional (BSN) (2008) Uji Escherichia Coli
merupakan suatu cara penghitungan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu
produk dengan cara menghitung koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media
agar pada suhu dan waktu inkubasi yang telah ditetapkan.
Metode Escherichia Coli adalah metode yang paling sering digunakan
dalam menghitung jumlah bakteri pada Makanan atau minuman. Metode ini dapat
digunakan untuk menghitung jumlah bakteri yang ada pada kepiting pasteurisasi
mulai dari bahan baku sampai menjadi produk akhirnya.
Escerichia coli memberikan gambaran kualitas dan higiene susu secara
keseluruhan, akan tetapi metode ini memiliki kemampuan yang terbatas dalam
mengidentifikasi sumber kontaminasi bakteri) (Elmoslemanya, et al, 2011).
Jumlah mikroorganisme pada contoh pangan yang diperoleh dengan
metode ini merupakan gambaran populasi mikroorganisme yang terdapat pada
contoh tersebut.Tidak semua mikroorganisme dapat tumbuh dalam media agar
dan kondisi inkubasi yang diterapkan. Jumlah mikroorganisme yang tumbuh
(membentuk koloni) hanya berasal dari mikroorganisme yang dapat tumbuh pada
kondisi yang ditetapkan (misalnya jenis media, ketersediaan oksigen, suhu dan
lama inkubasi) karena mikroorganisme lain yang terdapat pada contoh tidak dapat
tumbuh atau bahkan menjadi mati (Lukman,2009).
6
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2.2.3 Metode Perhitungan (Escherichia coli)
Metode Escherichia coli adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar-agr dengan cara mencampurkan media
agar-agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri sehingga sel-sel tersebut
tersebar merata dan diam baik di permukaan agar-agar atau di dalam agabagar.
Dalam metode ini memerlukan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan
pada medium agabagar di dalam tabung reaksi, sehingga setelah di inkubasi akan
terbentuk koloni tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung. Pengenceran
biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1 :10, I :100. 1 :1000, dan seterusnya, atau
1 :100, I :10000, 1 :1000000 dan seterusnya (Dwidjoseputro, 2005).
Metode ini mengasumsikan jumlah bakteri yang ditanam pada suatu cawan
sama dengan jumlah koloni pada cawan tersebut. Untuk memudahkan menghitung
koloni yang berjumlah ratusan pada metode ini perhitungan dapat dilakukan
dengan cara menghitung hanya seperempat pada bagian cawan dengan hasil
perhitungan jumlah perhitungan tersebut dikalikan empat perhitungan
(Hadioetomo, 1994).
2.2.4 Produk Makanan
Claw meat merupakan daging merah pada rajungan, yang memiliki tingkat
lebih tinggi dari pada daging rajungan yang lain. Bahan beku yang digunkan
berupa daging rajungan telah di kukus dan di kemas dalam toples atau plastik.
Daging di pisahkan menurut jenisnya (colossaljumbo lump,backfin, claw meat
dan claw finger).
Mutu awal bahan beku di olah dan harus di pertahankan proses
pengolahannya karena sangat menetukan mutu akhir dihasilkan, oleh sebab itu,
pada saat penerimaan bahan beku dilakukan pengecekan mutu secara
organoleptik, mikrobiologi serta keberadaan chloramphenicol.
(Gambar 2, claw meat daging kepitng)
7
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3.1
BAB IIITATA PELAKSANAAN PKL
Waktu dan Tempat Praktek kerja lapangan
Praktek Kerja Lapangan ini telah dilaksanakan pada tanggal 17
Juli-I5 Agustus 2019 di Laboratorium PT. Mutiara Laut Abadi, Jl. Pulau
Buton Kawasan Industri Medan II, Medan-sumatera utara.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah Cool boox, autoclave listrik, spatula
atau sendok, plastik steril, cawan petri, cawan Porselin, pipet volume,
tabung reaksi, inkubator, botol schoot duran, timbangan digital, oven,
Erlenmeyer,rak tabung, bola penghisap,vortex, pinset, gunting, pisau, can
opener, nampan, penggerus dan bunsen.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktik kerja lapangan ini
adalah produk kepiting pasteurisasi PT. Mutiara Laut Abadi, aquades,
BPW (Buffered Pepton Water),media lauryl sulfate broth alkoholTAYo.
Tahapan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
l. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melihat dan mengamati secara
langsung proses serta kegiatan yang dilakukan di PT. Mutiara Laut
Abadi terutama di bagian laboratorium mikrobiologi sehingga
mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang aspek-aspek yang di
kaji.
2. Praktek Langsung
Pelaksanaa magang dilakukan secara langsung yaitu melakukan analisis
mikrobiologi terhadap pangan di laboratorium mikrobiologi meliputi:
Ujr Escherichia Coli.
3.2
J.J
I
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3.4 Metode Kerja
3.4.1 Teknik Sampilng (Pengambilan Sampel)
a. Semprot tangan dengan alkohol
b. Ambil plastik sampel steril di atas api bunsen
c. Masukkan ke mangkok timbangan
d. Ambil sampel yang berupa can,lap hingga kering
e. Semprot bagian tutupnya dengan alkohol, lap kembali lalu panaskan
di atas bunsen
f. Ambil alat pembuka kaleng, semprot dengan alkohol dan panaskan
g. Semprot gunting dengan alkohol
h. Ambil gunting steril dia atas api
i. Lalu buka lubang plastik sampel
j. Kemudian pouch (plastik) di masukan ke dalam plastik
k. Semprot pinset dengan alkohol
l. Ambil pinset sterilkan ke atas api bunsen
L. Kemudian ambil sampel ke dalam pouch (plastik)
m. Lalu ambil can (kaleng) sampel
n. Kemudian ambil sampel ke dalam pouch (plastik)
3.4.2 Pembuatan Larutan Pengencer (pepton water)
Sebelum melakukan pengenceran pada sampel di laboratorium
PT. Mutiara Laut Abadi bertugas untuk membuat larutan pengencer
terlebih dahulu yaitu menggunakan larutan BPW (Buffired Pepton
Water), untuk lebih jelasnya berikut merupakan prosedur pembuatan
larutan pengencer BPW yaitu :
a. Masukkan 5 ml larutan peptone water ke dalam 495 ml aquadest
di labu ukur dan aduk rata
b. Masukkan 180 ml campuran larutan peptone dan aquades kedalam
botol Schoot Duran
c. Tutup botol Schoot Duran Setelah itu disterilisasi dengan autoclave
pada suhu 121"C selama 15 menit.
9
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3.4.3 Pembuatan LSB (Lauryl sulfate broth)Sebelum melakukan inokulasi pada sampel di
laboratorium PT. Mutiara Laut Abadi bertugas untuk
membuat media LSB untuk lebih jelasnya berikut
merupakan prosedur pembuatan media Lauryl Sulfate Broth
yaitu:
a. Timbang 9 gr LSB dengan timbangan digital.
b. Masukkan LSB yang sudah ditimbang ke dalam 495
ml aquadest di erlenmeyer
c. Masukkan magnetic stirrer kedalam erlenmeyer tutup
dengan aluminum foil, panaskan dengan hotplate.
d. Setelah itu disterilisasi dengan autoclave pada suhu
l2l"C selama 15 menit.
3.4.4 Prosedur pengenceran sampel atau kultur mikroba
Setelah larutan BPV/ (Buffered Peptone Water)
dibuat kemudian lakukan proses pengenceran dari
penghancuran sampel padat menggunakan penggerus
pengenceran (10-t) sampai ke pengenceran (10-3), lebih
jelasnya berikut merupakan prosedur dari proses
pengenceran sampel atau kultur mikroba yaitu :
a. Sampel atau kultur mikroba 20 gr yang sudah digerus
dicampurkan dengan larutan BPW 180 ml kemudian
dialup 30 detik (rengenceran 10-t) .
b. Kemudian setelah diencerkan, ambil I ml hasil
sampel pengenceran dengan pipet volume dan
dituang ke tabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest
(Pengenceran 10'; lakukan perlakuan yang sama
sampai ke (rengenceranl 0-3).
l0
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3.4.5 ProsedurTeknik iso)asi Mr)<roba denganMetode gores
Prosedur dari Teknik Isolasi Mikroba dengan
Metode gores yaitu:
a. Sampel yang telah di timbang 20 gr, digrus sampai
halus.
b. Tambahkan 180 ml lauryl sulfute broth dan di kocok
selama + 2 menit.
c. Pindahkan pada wadah tertutup di vortex lalu
kendurkan tutup tabung dan kemudian Inkubasikan
pada suhu 350C selama 2x24 ja* di dalam
inkubator.
11
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari praktek kerja lapangan (PKL) diperoleh hasil yaitu terlihat pada
tabel 1, tabel2 dan tabel 3 sebagai berikut :
Tabel l. Hasil data Escherichia Coli Pada Produk Kepiting Daging Merah
No. Jenis 10'' 10 10-' Gram
1 Can 0 0 0 <3,0
) cup 0 0 0 <3,0
J Pouch 0 0 0 <3,0
Hasil dari data tabel I memperlihatkan di setiap kemasan Can (kaleng),
Cup (Gelas Plastik), Pouch (Plastik Kemasan) data yang diperoleh yaitu tidak ada
bakteri Escherichia coli di dalam setiap kemasan produk makanan daging kepiting
warna merah.
Tabel2. Hasil data Escherichia ColiPada Produk Kepiting Daging Putih
No. Jenis 10-1 102 10" Gram
I Can 0 0 0 <3,0
2 cup 0 0 0 <3,0
aJ Pouch 0 0 0 <3,0
Hasil dari data tabel 2 memperlihatkan di setiap kemasan Can (kaleng),
Cup (Gelas Plastik), Pouch (Plastik Kemasan) data yang diperoleh yaitu tidak ada
bakteri Escherichia coli di dalam setiap kemasan produk makanan daging kepiting
wama putih.
t2
c_
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Tabel 3. APM Escherichia coli 3 seri Tabung Durham yang Negatif
Tab nesative APM/e TK Kepercayaan10' l0'2 10-3 Gram Bawah Atas0
0
0
0
0
000
0
00
00
00
00
0
0
00
0
0
00
0
0
0
0
00
0
00
0
00
0
0000
0
0
0
0
0
0
0
00
<3,0<3,0<3,0<3,0<3,0<3,0<3,0<1 0<3,0<3,0<3,0<3,0<3,0<3,0<3,0<3,0<3,0
Berdasarkan pada Tabel APM dinyatakan bahwa hasil yang di peroleh
adalah 0 0 negatif (-). Daging kepiting ini ketika di uji menujukkan dari hasil
tersebut tidak di temukan adanya Escherichia coli. sehingga produk ini bebas
kontaminasi dan telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan sesuai SNI 0l-
2332-r-2006.
13
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian Escherichia coli pada produk makanan daging kepiting
(crabmeat) dinyatakan telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan SNI 01-2332-
1-2006, dan hasil ini juga menunjukkan tidak terdapat kontaminasi yang ditandai
dengan hasil (-) pada gelembung gas tabung durham.
5.2 Saran
Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut pada produk makanan daging kepiting
yaitu pengujian jenis-jenis jamur yang memungkinkan dapat tumbuh di produk
makanan daging kepiting yang diproduksi oleh PT Mutiara Laut Abadi.
t4
l-IUNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR PUSTAKA
Dawyah, R. (2007). Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi Aksara.
BBPMHP. (1995 ). Petunjuk Telcnis Tentang Pengolahan Kepiting Bakau don
Raj ungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan.
Dwidj oseputro, D. (2 006). Das ar -das ar mi lcr o b i ol o gi. J akarta: Dj ambatan.
Elmoslemanya, et al, (20L1). The association between bulk tank milk analysis
for rawmilk quality and on-farm management practices. J Essentials OFFood Microbiolog, 95 (1-2), 32-40.
Fardiaz. (2005). Analisa Mikrobiologi Pangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Fardiaz, (1994). Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: raja Grafindo Persada.
Hadioetomo, R. S. (1994). mikrobiologi dasar dan Praktek : Telmik dan Prosedur
Dasar Laboratorium. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Lukman, D. W. (2008). Ancaman Patogen pada Pangan Asal Hewan. Food
Review, 5 (4),43-48.
Mizards, S. (2008). Pengemasan Daging Rajungan Pastreurisasi Dalam Kaleng.
Fakultas Periknnan dan llmu Kelautan .
Nasional, B. S. (2009). Metode Pengujian Cemaran Milvoba Dalam Daging,
Telur dan Susu, Serta Hasil Olahannya. Standar Nasional Indonesia
2897:20A9. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional Indonesia.
Nontji, A. (1977). Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Sunarto. (2013). Kararakteristik Bioekologi Rajungan (Portunus pelagicus) di
Perairan Laut Kabupaten Brebes. 175.
Suwignyo, & Sugiarrti, d. (2006). Avertebrata Air (1 ed.). Jakarta: Swadaya.
Tranggono.(1992). Petunjuk Laboratorium Analisa Hasil Perifutnan. Yogyakarta:
UGM.
l5
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 1 Foto kegiatan
q#+-+{'. rqt -l
:,
jI
,a
+i, .i
'r .l a.lry,=>
:j M
16
6rl!*5 rlp
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 2, Foto bersama-sama
17
dIt;H;, ,#
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 3, Peta Lokasi PT. Mutiara Laut Abadi
Gambar 3. Peta Lokasi PT. Mutiara Laut Abadi
2l
UNIVERSITAS MEDAN AREA
o\
CBo0
E()C)
M
o\OP-:-u eE
L-
ESALd. : F E= €;3 P-u + s 8. 1Ei.=TE; EE E*EY€=.'4-a=cgE-cd
E t € f A € E 3 E € E E
*t,+gagIi;iEe
:=otr=o.csc*EB' -E €E I€ ; +E -)f,(g0-(,|=(s.g E€ E.C i EH:H S g-:6EE; E AF ?E f g
= EE sEtr'F(*EUE'r;lcsllcU(dvtr$*E,r',.::oOE(!=:-:QUaUEb*5-+trEo.Yo=rt-TcgrQr.E
L
E
a(d
.V
(g
h0o)M
oa6daa
)&oI
(,)a(6C')
CGl-rOC)
ob0
OaI
a
oo(s3ii OO
atu9*
.iddF
d(6aall
&l4\J .0.)^G8q630)Cd=EO.
.-Ctr-Ec=ECcsXU)t<tsYLtritr.y8cscgEaJ---|JaloJJ()(gcd=C()
-o*=Co-c)Cv'-cdabO:-miC-q*vpG6[i"V)A=A^l-l-ll
E -+co
v9qc?oc o\U9
OOTr)OOO..odio-;O*-#
bobo
ad
o\I
t--tr-)
-o&
Ir--
too
a
E
V
oz \
(/))abo
oo
A.
c!3rh
tr-
CBboo0(0l*
UNIVERSITAS MEDAN AREA
oo.
C)
I
()g(daacd
,5d
I
UNIVERSITAS MEDAN AREA
N
rvEO9.!S do9CEbo=dtrCu
JLd
=o;i;aOa=P-Ua(tr€
PoiD.x
,Eat-lH.Ed!u) )9i-r-Cd63-il\.1 (E-Yhoc'i600iircc)()-o!'oE ti=()c(gtr63 I
=(Jrl-<A
raFC-:C
=to6)-Y6.9-c'o'E?$9!ro=i\ 2 & xEX(Rt;oot..r tr H : E iif o $ $; E 3
e-? € tE E Er.rracFo-tr8=co-o'.-cOi,AO.cOU-LAF -;o05EH*SEi E::7,= rj +CdcgJ4='=5.-==fi5=-(f
E q il a € il; $ ig * E H i i a ts E
trEcg='13 'EvO
-=)(gil-vE b=oH-6Uo.SE6?-UAaaco)=q)e?Y E S E 10
-E€ * E f; E HE; PH A =Euvl
=k=CjcS16?pFE9^*:GiiieaE'EGtr-cg./}oJ.;ir,(si-:ZrQ-rr!
Sr.oqi
-oC3
oo(oC(BC5co
(d(h4(d!
.-ECc)GJAatl
goo
,.54
h0
br)
(.)l+i
t
9U99OcacaoOO-$*--#
o\Ir-lo\
dH
i;
q.1O\ O\oo
ca
UNIVERSITAS MEDAN AREA
N
bo
Lr()()v
d{ca-F5r-dO)
-!vEcoLrl(B
tu.trrrOr-O o. 0)
FFcdU) Li
at.9-y5-lv=Alum=-oEk r\avrOA
6lu.d!,
c.lytrUCCA.Uri JZLU9
drr(.)5
Aa4CAAVv))
UtrocqE-v I()t-Y
Hdt)H
a()J1
J))65
5()rl
-:Yd)L9|:.13=(u
=()tgi:63,bos'-C()ti()'.0) a ;iHq)-C?o.o
+iLd
U'63
.vC6
Cg
ad
ooc)g
(g=€dSE'E\J_O-!ul-
=(-)(uE ; E-E€EE,n*! L E ; E Ec.(.)tr(6(giHL,,+EE F PU Z E*=
I .t L _= LvJ-) cB -= oJ - oriFE'2334!t,X=o)=cJ=(J-:o.,;O.,=trd
t-tttrtu
(c(s(gE€10co.b5a'E'a LJ)
-OL
=s-x!tr()EAcedc-c?gaku)E
= E E;€ F 5^LJLU*bO9?.6g'n;E';,ct:iL
.!LU^LV
^L4'JL<r)-Eu';o-|.):;a-.=(,€)tArrArrr.=
El-
999999OOaa#caOOOO\O\OO$
OOOOOOc1c1nac1qoOO\O\Ot$(J (J (J
booo
t<G
Ir-I
N
-oa
o\IrrI
Nol
oa
oz$ l/')
I
UNIVERSITAS MEDAN AREA
N(-.l
liLoo.
(B
d(.)
JZ
o-
o
bo
oa.I
(),ri vF9'= -(-)
Ed;o-
d''=act-ilH(dCgE
q?=c)EJ-o()cgtvL50trtrbd
JY *€
.v
rs)c)*,i3qii c)Up.5(B()
o>,
H# .ore .i ())\Jtr*F qLLU?'T g
=q)69PFdALio9s-Y.c{tr1)=i!
u ai (J9i9trr,CJXT.-:= o0 _E -v)ru).A(tr-tl6Jv-==a)'=LLr/]
=*?(.)i:-El-Jt*dL---LFr
.E = 4 E t'{-(]-C,r*cdo(]a!!J-J P0=(6'(,E 6 E *o- 3HE = 5*E 35t6 E;.9EH P g r $;'io- i* cs -y, o str .Yll-r./)r->\jj
-.o:*cla
=tra.15i-o.:EiEd H iu'E :€ i€d, q E: i A.L d.cncea-A;Ea.i d = d e Cn 7 .= v
EB F:n E.i E BE E.t-L;Y;i!';aH-6H-rcEE.I)=Sc.r:.I-otril€:Yfr{:F$PP*}|-CA'S|,:oOV.=Lx i+r .t cl H Z
= q 3 1?
43 : Y, = E v tr =-
-v E i Kri rilil:eSsiiEiEr er r -o € ? [S': i ? ? =:
d(dE)tr
tv9!
=e,-o t4dscx6
L9E(sccooE6or'i"E< -o ? ge-
aYcdr!aE;L-cIi;93e; E =,p. c c.r,
-u,>.--!(-; D=c-J.i-JaOa=u=ri-Lr-Cr--OrQ
99VV.aOcaNO<-.tV-)**
clo\
CN
a9V.r? nooo
c1@
o\IrrI
cANcga
c)a
o\Ir-I
-+.6l
-o03
\o r*
-l
UNIVERSITAS MEDAN AREA
cr)N
EAAH_x pm
'' d
es i_-aL'=d^n.j :
=cgch.\vJ.Qqd
tu-0i+:r+6): €E:tro-(g\l-e4--o E co=ti=.;id'r E 'U< A) .)':- o- ;irtE
---av
(g
-U U=t#c)J'd'rHFr!u
=OC)-d-V.J Lv ) LU4gs>iicdS:J*J'Jcg6.;=4tr=cr; R ESicoTEgJUfca-f *{'*
UNIVERSITAS MEDAN AREA
^l-Ydo!-:lv(J=
Y 0.)
=0J.!rria6
30tr H -E= ir' c!3
A(g-y.!-|/]o'=YL.]
dx-:a -= -Cd\JEE-OtBAnC
J/
EE F co {; E ] E.,;c6UPE
Etrs HS4&r=
bIJ=CC-OcAt.AFg
v .: irt =.=
+ aErScd6lr(J
tr
o()PdAtrc)
9P -d
I
Lfrd
rr lJ(tJAN
d*HM
n_r:< rJr+ cgrQ
),)
Eo=.P
E E J &€ 1 fttr .a tr ! L ; = =t,.$Fan.E):,8'Yc=-qr<(H-1 HE9: qt e E 3 ?: 'E :v-p.:(J|EEy(!trP=trdEAEE?E H -Egfig'H : ;EloUE q c = E E u F E{Ho6Ae=tribnhlOO.d= I t E I E'a'a .;i a U'H H Af,;5 4*€ggEE $i$E[E€EIE&EEgE=[HeH
taao)r'Ot,,,,rrcOIu)to)
ttrtv.P
*.C)lU E
== o.
csHH-oU-cd.u
- - .= 6_)9.rI'<:Atradcdo-r=eedts= (9(s(66u)
9Ptt\(c(g(g(dtJ))V).,-O-O-O=E^Ecn Ee E Ef 5OA9.=A--|/,J-o,lr-Orr-()r
99V# N c.)
***9UOcaU\ U\oo
Or-OcalrlHO'O'Oo\
c.too
C|\
IF--
Irna.lIA
trEM
o\I
tr-I\o
C.l
6
Fa
Q o\
I
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ra)c..l
a
J
kHCB
ed
(-)E
64.DOiq8. H&HatAr
J99
?qc1$ ra|##
UNIVERSITAS MEDAN AREA
$r(B
F^-YE3o6.FE E(g (Rcsc.,E& 3troi5d'OJv!vLV
t.-L EE € Y-uJ./C)
lu
-oJ-E='-bOOv5 = aE
G.:ootrC-CE=a3 -o E_*UE E FrJ.oa=lelg
o
(g
bobo
o
CS
aCBa
ti()a
I
-c(g;Lj.i(g 0J ru3r=()-o.=botr
EC(gEoS-5/,tr>,cd!H-j:rcg=C)=c0;E; y
rCH=C,, ;!VLUFF
(sv)a==(-LuSEHPAN;- = 4 6 ry
U=v'aitt tHdbEo.v)^J
=E'=7<);;(gF;:=bqP6=c',E- f; E.1'Et9r9u
(6()
bo(dxl"{ EgHJ1 .-cg <+-o c.l.-XE .''l
C6
=0)tb."!a)C6
bo=().=qIU
,
:l
:o
dHl9u
'13 92 (s!a^&5
=(gIav)-o(!(s=
=c).gbH*r.c;'o=0ro.id.=:aE&.;;EEE E4HEE.: 9PE=^-oh *-=f+ c =:x trT[EE=#EFh o.91i; EIJtAStrA
thtv
31, v:UHraCu.= bodCdlu'oc!(utluLc.)=cdotr'iaa);i(gboc.li:-atro.'=r(.)c='EO-:-,;o €tAtA
trAIcoi() (B
atr-cEiiHEJY
.:a(J9-oH.qYCao0-utrt<tr42dLEtrco
!iJ
F.EIbn|/lts'q?E',H.- cdLLE<'E+E&'E& u 3 H r-; STa-,ii,_b,
trC)
.54
&
.V
63b0
P
o0
()O.
O9U9UOO O'99
OO+ ..r;*-
OAOOOOOOO.a@O\O--vv
JrO
Ir-rr-
C.l
-o'cB
a
IIr-
I€N
11
O(n
a
\oc!
UNIVERSITAS MEDAN AREA
t--N
I
P(d
(d
b0(B
L.
E-u(hl-iC)strC)
(d
bo()-vI
EE'+d{Et€*,3EE il3u fr Elo=iB=\J-:c0bXUU\oO.u)ai tr d ;' d c6 .l o)
-Sj==-c\raov,crE9Sn.=EO..=cSOt=,'r%+c6+-E*'EiEEi€E *IIE€gEtr;-gE EsEHH*E EgEE TEE!;E;6s(+ E %6EGd=u1 'str5coltrH:9v(S61'=4Ja=
; i E 'il p B g E E E E= I}*HETfT;TriJ
't
:l
30)I
E€a€cB
lu
EoJbotr€(.) dH6E€HTO.IO.oOtrtr8tr'AE(s=PHgsu):y=
(, Flr /'A tr' cu69cd.ao'ALcsS<td!€o.+€.=b.JPJCdLd=+ExEo.,=,s.=-AOrtI-tr+<r
Or
o'3H.V-)C5<.l€.8'HcgtiEH3Hc1 (6
q HSIx€LV'AEa-t-Ji r rttv
OOOOT.)Oqqq=qv?qO+#+--
q.1oo oo
tOto,J
!
o\I
tr-I
ca(taOa
-7c.lUNIVERSITAS MEDAN AREA
coc.l
ttttt
_q
E o,A SE li =
a th.:!''J=C0.=vdi;E0-(g
==a1x=.=rj]cobT)=un = -a 8 = E a.=EI 3 ! 4 + : E5-==\EqqiEScChFoetrac;-:siibi. EE€; Fii 3 E
(.3 r)'= ='a E e -a ?'6 l,'A .A
=co ff= q g= E *ri i , €V .6 .= P € .= ='; 5 r p q 3 i .==
g.E -E E; =- f -E E lo E p F a F 3-rrLulu,t7,,drr:ATET,;riir
OOOOO.f}COOO$aao*cacita)OcaoOO.O\OO$$ +*oo
o\t
t--I
CA
-ocd
aaUNIVERSITAS MEDAN AREA
o\N
t<ts-vF
(B)A JE-vo5O-P6q(€r-vao)()-oe(dS!c'AVL
&aar-=qt
J-r (gtrcdoO9'o6tsU
dlLt
(d
C)
oo
>.C)
(oa
(B-()I
aoo=;U-co =o.g .; : 6s (d
-=-oo()d: I.cd ii b-+5E: EH E E 9 E(J-:cdA$o-E=rAeC)EtlC-rO
E 3P qg H _E fr E EEiE.;-!.: E 3'z;8E= I) -o ii '- 'A tr -v .= cs E 5AVund.c:{!2SGo-c-=28ErcU'?;.-J.F=H-diA EE .F: E.E=E,CQ=,-ijrT'djrrcA
,5
'E&(, a ,) -J= E Ea_A)r
-EJlJ E=EEOgqo-(sOo=
L
SEco E:3 u-v, ., Co t ? c
^UF6c.=-iELJ
?E?s'E:=.98.-,Eou99))d;LL:tr'r!(.);4.6)'=^u=o-x(tro-
).1-arghr
U()
cna(6
E50Eo
I
OOOoaovlqc.ln.lOOO.O\O\O999U
co
r-tr)O t--clnoo o\9U
oo
o\I
ooI
a
cd
M
o\I
ooI
(..I
(d
.t ra)UNIVERSITAS MEDAN AREA
co
bo
.oq)a
trr
.o63
C)
()
EqHCgFoo:i c)
.d()
€
--1
u..1
(t
of4
q6d
xba -)\JA
(Jl}lr
)I
,-)
:o
=
tNa
j
UNIVERSITAS MEDAN AREA
aa
co
c3r<o1)\4
Lr
bo
C)
iltdtt
5r-6-+C6?v -y,)tuaa _:JAUt*(,(-)P
fFd)
AIH
tlltt
lrCG
o0q)
C)
o0!d
F.!=^tuICL)(J=li()C)cq6IQ
!
.,1)
!d
Cd
db0ov
63E)5 .E EWic6tE(gC:'E
CSE(BE.P:=m=u:trOEZ €E € BEEoc)lSt=aa=;c6=tLEEG-l : s = g H 3s*=E'aH6trboQn.:di # 'd 3.; '-2 d. 1o.= E'6 8'at;,--.E=E #H*trq,:E g
+EH+q i q+f F+ErF
Cg"d'JP iL
-. LV
0)XcsO.=Etr'J(o(oJ=ad? uCSIHtr(saoieLi<
E I F t 3 s'€E,-=';E.I 33bEcc,ZtrEEo^a^:c6(tro,l.Jr V- !I $ t) thttrrArrr
(g
O t) O O tr, O OO O One-:-.:c.l(.lqc.l*O\O\OOOO+S ***--oo
OOOOO\ONqcl nn qn-OOOOOOOOO\O\O9UJ9U9
to50
lis
o\I
ooI
co
sCBa
Ico
InO
0.)U)
Z\o F.UNIVERSITAS MEDAN AREA
ca
.d(hC6
)-Y rro .s.lHq.*i
(JA
e(dH-Y EA:JLr.(J Le!r!tr()IIC€
--eLdi
^u#h wS& E 3. Ev)aa.!o.(l)rrcor
oo\oo.1 =q <?+***
UNIVERSITAS MEDAN AREA
a-,
6bo
C6r<q)
ov
,*dliCd
Ci
a
(d
!
boC)v
gpj'a.L!.!^
!vLcuP- 5 E € -?C)trotrlPo33-;9C_E g" tr
E;-Es? tr E #;=*=Ei€ E E€E$EEAa Pu:Eeg:E'7Eqa^/i.=ci.=)i';B'+ H f r 7 E E 3 E ? r ? Ia;88.0d=tS-?-3-rE*, ,-€;co i 5','T.E ;E 1','
trccd (d
-g=d-=LL(s.ocdt
q- .= bOEcccg-O t:3 .-
=cE=9oA:=trn.=o;HE-!3=(o6=,JIY,U):.csp-EE <s t- q L ,i ,:EqPSESEcS
=^!:Zotr-Ao.:HA&lYcdCCdcBE€ EE HEE PE *d.E7,E&fisB"s&lLirJ-Jtttttt
,?cnlal
+caoO<)-$ts--
9UUOco.+oo@oovvu
!raoo$o(r)\oOcn$*NO*a-ta9oOooO\O\OOOV'VUUU
oooo
!
Ji
o\I
ooI\o
c3U)
Oa
o\I
ooI
t--
)-o
Z
I
oo o\
lrattt
UNIVERSITAS MEDAN AREA
$an
(h
Jtvy)fi';\))O;YcxP ;
Ud'OO.,;q(.)id!+-HH! 6:Di:6tr--Ou1c$
:b&'83'a,'a.=(g=(,r(lJ(sj'=)aI):.PAv)\);fFEE E* EHdU aUU) r r r .; r
F-r-OOICNOO*' -j + ,r;+d**
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ncn
:o
!tI
di-.*F(Jcdla=s9E'i
!.i P/n -::'d .s 7 d
dvJC)r,lE E€ +E Hco E)rL
=AL-Yur#-'=1 (-tr'=*-+Eeq)F^94ET H E EPi: :rg.xEi s€v E SoA E ELI 3OaE6'lfodbbocgocgrrt-tra)C,>'=L('3rurC-trl,
oo
C)
! .r'(do-P(s6trn
'!cH)
O0 t<e(scd)
(uIa
!V
!dYa*rcB
a
&s3
500)g
rnchnE: ooa .S tr bE II i e HE rfl s .^.E 9rH 3\JCc6i-A A A a .-: b'A '5''6
Ef * s€E€! Ei €EeE E E .: E q: 'n t P E tr c -c-ocAEo:E.I-c.=.==Ed
_BE= 3gE== € .g7-.l 8fitc- sE*E&Jfr ?f J fr7=EE? Eo.a ,j;;oao-(,o-=ltr=aar E r -O -,- r E r l ii O. t -,i
-q r
tr)$ca
OTAOOOOOqcl.1nq.1OOOOOOOOO\*UUUUU
50!o
n
01I
ooI
oo
a
7N
UNIVERSITAS MEDAN AREA
C.
rtttlr!
bod
d
ocEicg=b:vt) E6atr OO +-.f trcSq(gcSo0cdcg'==-J)Sd(qc,a-
='a'4 3..H'r'Etu (u i' aoo.=.=.:o.7,boE-V,--C.8.fr fi E H s ttttlttt
I U U I I vl IO..OO.+Ocr,dio.oo.-'+
o\I
ooI
o\
(B
q
I
UNIVERSITAS MEDAN AREA
|.-ca
:o
L
!I
c.)acdU)
oo(BL.obotr'= 6r(.) -:l,
xE()(sa
_tz
cgy50 i{o 'a'lJi (gIE
U.O-tra{d L.: i)<-O-.rP-'liY)$-:
E =
€ E E E "g H C !PE E {,2 A H- q }, vF.=)Eb-iEqr9i3s?tLL)Ho)'c,c,(600-o()=a
&EEgE=E.Eg:g:q3.EEEE;E:H I;E:4EE:EE:EdE:$#EEH:Z*}E-:iiHEEE"$f$==E+SsE;HEEsfE5 F { E a F : A i E +
=E?H=:OEZ+!EF*4HggH
lid
a
!
cS
cS
oo(.)g
63o".sA-L=(Jru6'l2
cECdo.EgE 3 F6d.=rfr= :9E ET EFE(scs3r.'3.=d
E E H T 8".( Ee'=',-tsEi)e;tsPd')==.n8s,no-z;rtcgrtt
o
.v(soo
oo
C)lJi
I
cB
t'r.()
C$
ti
cB
=u)-6(s a().n*(JtV)
VV9UUc.l ,r? .1 q qO\O.O$OA-#O
ooC)
bo50
H(dTi
o\I
oot
t
pCUa
Z c.icn
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ooco
!tI
s-v,ax(6igFJ;eli(dvtrco;iE=i)2O-c.
=ACEE-Eu €-9t6o=JLdlufr Es -3 9.A=::Eoco$.cd=tr=-uEg",€s'EE 4 t d * 8.
,E i E HE Eilcje>EECJ-!aLP e E f ;:s3!=./.au-:Z-cF-d830:=-
:-32,3 E , E Et)Jtv)u
Lr
:.
a
!
boC)v
#E#5&).)HoOA.6h'==9EL^-.E€ _E E Pd c E q 'E;
9V = ETE: F E*X FF,FAi!,ctFirJlilqtr(6:E n & 6Et:3 s.fr :3 E H;E € .U 5 E
= H E ; .i"a E = .i '6 -s5.e'E'E 'a E H'5 -'A S E - = ci 6
E=F:F €$[ET#E f *i EHm .-=, H e,,
-r- lt ;
-;-F 6,'6 ? F ! r r
l-
q c'l$v
9V99
$+**OcaO\Ot--OOO#OC.lcaodo.cllOO-i(J (J q.)
oo
oobo
d
Li
f
o\I
@I
c.I
c)a
7c.;NUNIVERSITAS MEDAN AREA
o\co
oo
ti()o:Z
tlttttll
(H
Lr(c
a
C\3
oo()M
StrPlvcBg ,g .E oo 'tp
.-!d=EE.str=-otro--rL;
+cJEqdHE;E=EEs3'50E E= }H;E SS;T 5;TT .E E=*5;Lcd.iHd-E E*; E r 8:O; Ef,44EE.!9i83,{ctsj'Ftr'ct+'EcB"s$HIH&FEE"Errtr<rT--iriirrO,
(gF-
OOOOOOO\+Oq=q-c\=q':':qOO CO O\ O. O\ O t/-)UUUUU
oobo
Lr
o\I
ooI
$
a(.)a
Z,r;c.i
,j4 -54JU
Itv
):v.o-
a(6HecgFL(U
-UHd!o)
6
E E*ULP
csE=EcClu ')tu
I *Utrg.,ccd0)CCgEX(scnJdt
Lr. o 'L- AE E 8rH=EUGRt H bi--or-V
cd
CCUT.r cd(u)P \1P
<ooorid0-)-O. ,=
Htt
UU99ooo
o\I
ooI
co
s3a
Oa
+NUNIVERSITAS MEDAN AREA
w
trrod(,-t:=6 HXLL.Y(o,CJ(gE
=E)-L fia'ilC/rn=-5t5 gE 5i. v ! E9aE(s'',c+aE ES $
=icl,)O-=C
=(B=r:OEl==cJ.=Ld'a).j€ 5! aE EPE;= EE il-;iuitrUEaJU)g\
i6co-otr='='E=?aE=;2"q?--O\;lLv\4.!=-Xcoo-Xo9= q tr E n E 2Lroqq|ii,:;A6rc)EEi'lIJ.=.a
bo
gECCaI
d
(uI
l<L.9(s.-.
=;r)tu€co h .E '*9J4E-cl,,ii!Y:HS E EE+s';b6Etr S & e==(16.2Lc)e6 i = L 8r:
+ z E q H + *NclOOooONc.r
oo o\ o.
o\I
ooItr)
-o
\o..lUNIVERSITAS MEDAN AREA
,:t 1.ti
s. i
,itl
IlRAKl e K ;i:ili].IA [-:{Er-iNG;\N (I'FII--}
FAI{ []I,TAS $IOT.OGItlNEi'flI I -['ri,S MIitlAid ARE;\
' t: :
NAM].\NPM.PROGRAh{ STUDI
. \j. .t
TEMFATI'KL-.. '.:: y .., .r!
Rrbit
Hari/T*nggal ilIasrrk , ilar tE,+suk , r:luar trc{jI: -;
,,-.1 . ; '*- L_ ", r " --r
-,lan: E"E'i' , i-- u-f l' .jarn E*r l' r ,Iant : Prf.3::- Irf r .Farsr t*rf i Jamri\n,\,i i4.i,tN\. r, to.rX
,lan: E"E'i' , i-- ]rll .jarn E*r l' r ,Ianr : Prf
ffi;-TP\N*'# "\*t1 ilaF_M
i-i rE4: ijl\ iii H
$gi g<r,l^3 u /vlalgaho.ra
f 6gTooar+
: iltOL oGi: l''I. MUTI'AI{A L/.1-1T AilAl}tr }l]ll"}Ahi
fr*
\,{s0
rtro I
tt.00
\
12.trU N
t2 0o
,-mffi,; i .q$:,!q [Nf, ', * ffi \s r< oo \wu tu oo hN\ i
\.w MNt' I
ryrNqi
\tq1
I
1
,
l
'I
Selasa I
23 Juli'I0lpt i
u8:CIu
08:00Rsbu24 tuli2O19
labtu27 Juli 2019
- SerriL29 luli2019
Selasa30.luli 2019
08:00
Irf .00
19 Juli 2019S&tu i 08:00
20.luli'2019:- Senin , tJ8:00
ry.6D\\X v iv,.oo
\ri"f,tr\ i r'{,oo
$&i 'r u, I
rY.6t i
08:00
\W plD i$t'
'\'\*;fM
.l
ifto1
IL
1
:
s. 08:00 t
$\rY rb.00
4. (Nff h}(5.
WNs Ir.5ot \N'6. \oO\\'
\)\12.10 Ns u.@ NN,
s,*$
1
7. (N' 11-oo N- \t 00
8. Kamls , , .'
25 Jtdi20l908:00 ' N w.1o K*, nl (s-oo B
9, Jumat26 Juli 2019
08:00N^ tl oo N"' \6"00 \0
1CI.
N-,/,
*r'i11. 08:00
r\l\--} tb0 'lr3
12. t/, ll^,;
UNIVERSITAS MEDAN AREA
01 A
Rabu31 Juli LAD
i\rroIt-
lL.)n
I
i rrt.r'nJ
'Jo
\\"al ru' ; t'.i c0
r,,'J['i,s-9i i;;
\b.fl
t\0"
.Iunrat/r1 A lus 20tQ i I
- -----T
Sabtu i0B:0{lW.'U
ustus 20I ISerun ,3-jt ill 3Dustus 20t 9
Selasa 08:00
06A ustu" i01908:00 \i 00
i) 00Zfi. Kamis
:- - LqqSers']g-?q-9: :-i :: i jur:ti' I *P ,-::i
lr"3c
\)\t
lY oD
fY oo
ta 00
Iy r:D
iY o0
In'
cD
11
I'fr)
It
r!
r6
li,
\\i)ti
t-]-4"""*'2Q-1.2kan^iurrtts 2019
er{a1ar:Format ini dapat diperbzrnyak sesuai kebutuhan
Mohon legalitas dengan membubuiri cap instansi/trrii usahaan
O7 A crrrehrs ?O 1 Qv , I \hraurs
13. 08:00ftM i\p \.{.00 &.u, l6-00
'hu
14. 0B:00ffiiv \Ir
I5, (ll{'{ }{l
I
16.Nt'a N'\- tr ^o0
N,'F
17. 08:{10 t
" r-l\\r!
Iil'U ia oo
18.l} 70 ., \}i
t\ll IlY oD \|i,,'
[I'*i9.M\J \1$.u
\r[, N\v
N\4.
i\,[,# :\7tfll{} l Nt,
a1LL. Sabtu0
08:00$\"9\
i2 .30NN-
\Y. o-U iv ld, ou NP23. 9cv.rrr,
12 Aeusrus 201908:00
il\If \>.a h-i 1r1" 00$,uo \t.dt) hro
24, \e)acr'
i 3 il.Lr,=r.r* 2019
{)8'n.}
Nn* t)'u0 Nt"'25. UC.UU
11. 00 \ l'\.,ru trIt tiri ni\ rNI \ltt), vv ,sl , it'01) []d
26. 08:00 t
i,- oD 'ffiNtu
t\N*' iLo0 1\ra
UNIVERSITAS MEDAN AREA