Auditorium Balitbang KP II, lt 6 Ancol Timur - Jakarta Rinny Rahmania ( [email protected]) Learning session 2 Agustus 2017 Pemantauan kegiatan penanaman mangrove menggunakan citra satelit multi temporal resolusi spasial tingkat tinggi untuk pengelolaan kawasan pesisir Indonesia yang lebih baik
34
Embed
List of figuresbrsdm.kkp.go.id/__asset/__images/content_wysiwyg/LS Agustus... · Hipotesis : Gabungan citra satelit dengan resolusi spasial tinggi + pengamatan multi-temporal = informasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
• Terdapat aktivitas budidaya ekstensif di tahun 80-an • >70% tambak inaktif di tahun 90-an • Terdapat beberapa program penanaman mangrove • Tidak adanya stasiun pengamatan cuaca, pasang surut, serta data
kualitas air dan biogeokimia • Tidak ada pemantauan kondisi hidrodinamika di kawasan estuari
Kawasan estuari Perancak
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
2001
~ 350 m
Pemilihan lokasi penelitian
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
20 hari inventaris di lapangan
Struktur hutan mangrove • 16 plot pengamatan = 7,975 m² • Parameter : jumlah spesies, tinggi kanopi, diameter setinggi dada
Identifikasi spesies • Jumlah spesies mangrove pada tahap anakan dan dewasa
A TEAM WORK
Pengumpulan data
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
20 citra dari tahun 2001 - 2015 • Ikonos-2, GeoEye-1, QuickBird-2, WorldView-2/3 • Ukuran piksel 0.5 m - 1 m (pankromatik) dan 1.5 m - 4 m (multi spektral) • DN – citra reflektans • Variasi konfigurasi angular ϴs, ϴv and фs-v
13°< ϴs <39°, 10° < ϴv < 53° 2°< фs-v < 178°
Data citra satelit
13
Mangrove 120 ha
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
WorldView-2, 16 Aug 2010 θs= 32
θv= 15
φs-v= 2
GeoEye-1, 18 Oct 2010 θs= 18
θv= 28
φs-v= 158
GeoEye-1, 1 Oct 2010 θs= 24
θv= 25
φs-v= 67
GeoEye-1, 23 Oct 2010 θs= 22
θv= 25
φs-v= 58
(a) (b)
(d) (c)
Variasi konfigurasi sudut dari citra ukuran 500m x 300m di area estuari Perancak
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
Plot pengamatan: - 16 plot di area
penanaman kembali - 13 plot di area mangrove
alami - pengamatan di area
Nypa
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
16
2. Visual expertise
Pond walls
Pond floors
3. Supervised ‘mangrove-non mangrove’
classification
Planted
mangroves
Natural areas
Infrastructures
Nypa plantations
Whole
estuary
1. Series of VHSR images
4. Monitoring of mangrove extents
Pond walls
Pond floors
Natural
areas
River basin/banks
Elsewhere
~1400 tambak (0,26ha ± 0,18ha)
381 ha (dasar tambak) 83 ha (dinding tambak)
Aquaculture cadastre
Diagram alir analisis perubahan mangrove berbasis GIS
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
17
HASIL DARI ESTUARI
PERANCAK
Worldview-2, 2011, 50 cm Spot-4, 2011, 10 m
1000 m X 2000 m
Pan-sharpened images
Spot-6, 2015, 1.5 m
Worldview-3, 2015, 50 cm
450 m X 450 m
Potensi citra satelit resolusi tinggi untuk pengawasan mangrove
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
Tambak aktif Tambak inaktif
Mangrove alami Mangrove hasil penanaman
19
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
Struktur kanopi mangrove alami vs. hasil penanaman
Penebangan illegal
Kematian di awal masa pertumbuhan
Mangrove alami Penanaman mangrove
2007 2011
2009 2011
2009 2015 2002 2015
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
Contoh aplikasi lainnya:
2008 2009
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1
2
3
4
5
6 7
8 9
10 11
12 13 14
1. Tahun penanaman
2. Penambahan area
3. Lokasi mangrove yang mati
4. Pengamatan berbagai jenis mangrove
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
Potensi penggunaan
citra multi temporal
untuk pengawasan
pertumbuhan
mangrove pada skala
tambak
2010
1
6
2008
1
6
Tahapan regenerasi mangrove alami di areal tambak
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
Deteksi tahun penanaman melalui analisis visual
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
Ao = Avicenia officinalis Am = Avicenia marina Aa = Avicenia alba
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
0 2 4 6 8 10 12 14 160
5
10
15
20
25
30
35
Mean quadratic trunk diameter (cm)
Plo
t b
asal are
a (
m².
ha
-1)
Plantations, Perancak
Natural mangroves, Perancak
0 2 4 6 8 10 12 14 160
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
Mean quadratic trunk diameter (cm)
Nu
mb
er
of
sh
oo
ts (
#/h
a)
Struktur mangrove yang ditanam vs. alami (data lapangan)
Laju pertumbuhan yang lebih tinggi Stres akibat kompetisi cahaya sejak
tahap awal pertumbuhan?
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
Status dan trend evolusi habitat mangrove
Potensi citra multi temporal resolusi spasial tinggi
• Secara keseluruhan, menghijau/tumbuh dinding tambak, sepanjang aliran sungai dan pulau /daratan baru, di luar tambak dan di dalam tambak terbuka tingginya kapasitas mangrove untuk beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah.
• Walaupun demikian, penanaman dengan sistem monokultur dari genus Rhizophora ≠ spesies asli. Harus dipantau secara hati-hati sehubungan dengan adanya resiko kematian/gagal tumbuh.
• Hasil yang baik dalam membedakan kelas ‘mangrove/non-mangrove’ dengan klasifikasi terbimbing
• Area mangrove yang terfragmentasi di estuari Perancak dapat dimonitor!
o Pemantauan monokultur Rhizophora (umur, pertumbuhan, penambahan luasan) di setiap area tambak yang ditanami.
o Pemantauan revegetasi dinding tambak (penting untuk mitigasi pelepasan CO²).
PEMANTAUAN MANGROVE PADA AREA TAMBAK
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
32
KESIMPULAN & PERSPEKTIF
Untuk metode baru penginderaan • Pemetaan spesies mangrove di area estuari Perancak • Interpretasi perubahan spektral mangrove berbasis kondisi fisik lingkungan • Pendekatan tekstur + spektral untuk analisis yang lebih detail mengenai suksesi
hutan mangrove
Untuk mendukung studi ekologi • Bagaimana masa depan kegiatan penanaman Rhizophora?
Silvikultur/silvofisheries? • Kapasitas regenerasi mangrove di area yang terfragmentasi dan di dasar tambak • Kapasitas adaptasi mangrove terhadap perubahan
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
KESIMPULAN
• Perlunya pemasangan stasiun pemantauan kualitas lingkungan dan perairan lokal.
• Pengelolaan mangrove yang kita lakukan bisa dipantau lewat satelit. Setiap orang bisa menggunakan Google Earth.
• Saatnya menghentikan praktek-praktek yang tidak lestari. Studi ini menunjukkan pentingnya moratorium terhadap monokultur Rhizophora di area tambak inaktif.
• Pentingnya merevitalisasi tambak inaktif untuk menghindari hilangnya ratusan km² mangrove ~ Perbaikan hidrologi alami.
PERSPEKTIF UNTUK ICZM DI INDONESIA
Pendahuluan Data & Metode Hasil Kesimpulan & Perspektif
• Dibutuhkan pemantauan efek monokultur Rhizophora terhadap fungsi zonasi dan ekosistem di area pantai.