Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …1).pdf · Nasdem, partai PKB, PPP, Partai Hanura, dan partai PKPI. Sementara itu, untuk pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media saat ini berkembang sebagai sarana penyampaian informasi
untuk masyarakat. Bahkan, setiap media memiliki caranya sendiri untuk
menarik perhatian publik, salah satunya surat kabar. Melalui surat kabar,
kelengkapan informasi diperkuat dengan fakta, data, maupun gambar. Oleh
karena itu, surat kabar termasuk media massa yang sampai saat ini masih
bertahan.
Tepat pada 9 Juli 2014 lalu, Indonesia dihadapkan pesta demokrasi
dalam Pemilihan Presiden (Pilpres). Terdapat dua pasang kandidat sebagai
calon presiden dan wakil presiden yakni Prabowo Subianto – Hatta Rajasa.
Sementara itu, pasangan kedua yakni Joko Widodo – Jusuf Kalla. Tak hanya
itu, setiap kandidat memiliki partai politik pendukung.
Partai politik suatu kelompok yang terorganisir yang anggota –
anggotanya memiliki orientasi, nilai – nilai dan cita – cita yang sama. Tujuan
kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik, biasanya dengan cara konstitusional, untuk melaksanakan
kebijaksanaan – kebijaksanaan mereka (Labolo & Ilham, 2017, p. 11).
Partai politik berdasarkan Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2011
Tentang Partai Politik yaitu Organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk
oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
Perubahan kebijakan redaksional..., Vivi Hartini, FIKOM UMN, 2019
2
kehendak dan cita – cita untuk memperjuangkan dan membela
kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (Labolo &
Ilham, 2017, dikutip dalam Budiardjo, 1994, p. 13).
Kini Indonesia kembali dihadapkan dengan Pilpres (Pemilihan
Presiden) 2019 yang diikuti oleh dua kandidat yaitu, pasangan nomor urut 01
calon presiden Joko Widodo bersama calon wakil presiden Ma’ruf Amin, dan
pasangan nomor urut 02 calon presiden Prabowo Subianto bersama calon wakil
presiden Sandiaga Salahuddin Uno. Partai koalisi pasangan nomor urut 01 Jokowi
dan calon wakil presiden Ma’ruf Amin diusung partai PDI-P, partai Golkar, partai
Nasdem, partai PKB, PPP, Partai Hanura, dan partai PKPI. Sementara itu, untuk
pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga
Salahuddin Uno diusung partai Gerindra, partai PKS, partai Demokrat, dan partai
PAN.
Adapun partai politik yang secara jelas sebagai pendukung sekaligus
pemilik media, salah satunya surat kabar Sindo. Harian koran Sindo
sebelumnya bernama Harian Seputar Indonesia terbit perdana pada 29 Juni
2005. Nama surat kabar yang mirip dengan nama sebuah program berita di
televisi swasta, Seputar Indonesia, ini merupakan bagian dari sebuah grup
besar korporasi media yang berafiliasi pada MNC Group yang dimiliki oleh
Hary Tanoesoedibjo (Wicaksono, dkk, 2015, p. 41).
Perubahan kebijakan redaksional..., Vivi Hartini, FIKOM UMN, 2019
3
Tak hanya itu, sebagai politisi, dia juga dikenal sebagai Ketua Umum
dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Hary Tanoesoedibjo, juga
mengambil alih sebagian saham PT. Global Mediacom dengan jabatan sebagai
Presiden Direktur Global Mediacom. Beberapa perusahaan media besar
nasional yang dimiliki diantaranya Media Nusantara Citra Tbk (MNC), PT.
Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), dan Global TV. Ia juga melebarkan
sayapnya di bidang stasiun radio Trijaya FM, media cetak Harian Seputar
Indonesia (SINDO), majalah ekonomi bisnis Trust, serta tabloid ramaja Genie.
HT juga mendirikan Partai Persatuan Indonesia atau Perindo (Sindonews.com,
2012). Menurut Armando (2014, p. 97) media massa telah mengalami proses
dimana komersialisasi yang menyebabkannya menjelma menjadi bisnis yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Oleh karena itu, surat kabar Sindo termasuk
salah satu konglomerasi media.
Konglomerasi media dapat berpengaruh pada isi yang ingin
disampaikan kepada masyarakat, dimana isi tersebut untuk kepentingan
ekonomi maupun politik pemilik media. Sehingga, kepentingan masyarakat
untuk mengetahui kebenaran akan hilang. Semua itu karena adanya agenda
setting yang dilakukan media, salah satunya surat kabar Sindo.
Agenda settings dapat diukur dan diprediksikan dari efek pemberitaan
di media mengenai salah satu capres dalam hubungannya dengan sikap audiens
atau perubahan perilaku politik masyarakat. Perilaku dapat terbagi menjadi dua,
perilaku positif yang diartikan memilih capres tersebut, atau negatif yang
menolak/ memilih capres yang lain (Pembayun, 2015, p. 113).
Perubahan kebijakan redaksional..., Vivi Hartini, FIKOM UMN, 2019
4
Pada penelitian yang dilakukan oleh Anugrah Pambudi Wicaksono,
dkk bahwa pemberitaan Pilpres 2014 lalu Hary Tanosoedibjo berperilaku
positif mendukung pasangan Prabowo – Hatta di Pilpres 2014, dan menolak
pasangan Jokowi – Jusuf Kalla.
Hal tersebut dapat dilihat pada masa kampanye terbuka Pemilu
Presiden bulan Juni – Juli 2014, setelah HT resmi berkoalisi dengan Prabowo
Subianto, mulai terlihat perubahan pada praktik siaran. Porsi dominan yang
diberikan pada Partai Hanura sebelum pemilu, kini dihibahkan pada Prabowo.
Hal ini terlihat gamblang dalam praktik siaran RCTI. Perubahan serupa juga
terjadi pada dua stasiun televisi milik grup MNC lainnya, yakni MNC TV dan
Global TV. Berita bernada positif mengenai Prabowo di MNC TV meningkat
dari periode sebelumnya yang berjumlah 33% menjadi 55% (Wicaksono, dkk,
2015, p. 42).
Sementara itu, jika dilihat dari pemberitaan pemilihan presiden, surat
kabar Sindo memiliki rubrik khusus yaitu Rakyat Memilih yang berisi tentang
kampanye Pilpres selama 14 hari. Berdasarkan tipe atau format berita, surat
kabar Sindo memperlakukan peristiwa kampanye pemilu 2014 penting untuk
diberitakan. Hal ini dilihat dari 61 berita hardnews (76.25%), 18 berita
softnews (22.50%), dan 1 berita feature (1.25%).
Apabila dilihat dari sosok pasangan capres – cawapres, berita tentang
pasangan Prabowo – Hatta mendapat porsi sebanyak 23 berita (76,67%),
sedangkan Jokowi – Jusuf Kalla mendapat porsi hanya 7 berita (23.33%). Ini
Perubahan kebijakan redaksional..., Vivi Hartini, FIKOM UMN, 2019
5
artinya, porsi pemberitaan pasangan Prabowo – Hatta mencapai lebih 70%,
karena pasca pemilu legislatif, pasangan capres dan cawapres Partai Hanura
yakni Wiranto dan HT pecah kongsi (Wicaksono, dkk, 2015, p. 49).
Pasca pemilu legislatif 2014, Wiranto dan HT tidak bisa bergabung
dengan partai yang sama yakni Hanura dikarenakan kandidat presiden dan
wakil presiden yang dipilih berbeda. Wiranto mendukung pasangan Jokowi –
Jusuf Kalla, sementara Hary Tanoseodibjo mendukung pasangan Prabowo –
Hatta Rajasa.
Bahkan, pasca pemilu surat kabar Sindo memiliki keberpihakan media
yang dilihat jelas dari porsi dukungan kepada Prabowo – Hatta jauh lebih besar
dibandingkan dengan Jokowi – Jusuf Kalla. Tak hanya itu, surat kabar Sindo
menempatkan pasangan Prabowo – Hatta di headline (berita utama) pada
rubrik Rakyat Memilih, yakni sepuluh berita dari 23 berita (43,47%).
Sementara pasangan Jokowi – Jusuf Kalla tidak mendapatkan kesempatan di
headline surat kabar Sindo.
Penerbitan atau perusahaan pers, yang berwenang mengizinkan atau
menolak suatu berita untuk dipublikasikan sepenuhnya ada di tangan redaksi.
Secara struktural, redaksi media umumnya terdiri atas pemimpin redaksi,