Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/10559/4/BAB_IV.pdfLisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Objek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum AUTO2000

Dilansir dari auto2000.co.id, AUTO2000 adalah jaringan jasa penjualan,

perawatan, perbaikan, dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya

ditangani secara menyeluruh oleh PT Astra Internasional Tbk. Perusahaan

AUTO2000 pertama kali didirikan pada 20 Februari 1957 dengan nama PT Astra

Internasional Incorporation (AII). PT Astra Internasional Incorporation mendapat

pengakuan resmi dari pemerintah sebagai agen tunggal mobil mereka Toyota untuk

seluruh wilayah Indonesia pada 1969. Selanjutnya Astra International

Incorporation membentuk Toyota Division yang menangani distributor dan

pemasaran kendaraan merek Toyota.

Perusahaan baru dengan nama PT Toyota Astra Motor (TAM) muncul

sebagai hasil dari perusahaan gabungan antara PT Astra International Incorporation

dengan Toyota Motor Company (TMC). PT Toyota Astra Motor kegiatannya

adalah mengimpor mobil-mobil merek Toyota dalam keadaan Completely Knock

Down (CKD) dari Jepang yang kemudian dirakit di PT Multi Astra. Pada 1970,

berdiri Motor Vehicle Division PT Astra International yang kemudian berkembang

menjadi PT Astra Motor Sales (AMS) lima tahun kemudian. Pada tahun 1989

hingga saat ini, Astra Motor Sales berganti nama menjadi PT Astra Internasional

Tbk- Toyota Sales Operation atau dikenal sampai sekarang sebagai AUTO2000.

Pengaruh corporate personality..., Vivi Fransiska, FIK UMN, 2019

60

Saat ini AUTO2000 memiliki 110 outlet (terdiri dari 13 outlet V- hanya

melayani jual beli kendaraan, 81 outlet VSP- melayani jual beli dan service

kendaraan, dan 16 outlet VSPBP- melayani jual beli, service, serta perbaikan dan

pengecatan bodi kendaraan). AUTO2000 dapat berkembang pesat sebagai dealer

Toyota terbesar di Indonesia karena memberikan berbagai pelayanan yang

memudahkan bagi calon maupun pelanggan lama pengguna Toyota.

AUTO2000 memiliki slogan “Urusan Toyota Jadi Mudah” dengan harapan

AUTO2000 hadir sebagai yang terdepan dalam layanannya kepada customer.

Sebagai bentuk realisasi dari slogan tersebut, AUTO2000 menghadirkan layanan

seperti kemudahan mencari informasi tentang Toyota melalui website AUTO2000

(auto2000.co.id), AUTO2000 Mobile, dan call center yang dapat diakses setiap

waktu.

Visi AUTO2000 adalah:

1. Menjadi dealer Toyota yang terbaik dan paling handal di Indonesia

melalui proses kerja berkelas dunia.

Misi AUTO2000 adalah:

1. Memberikan pengalaman terbaik dalam membeli dan memiliki Toyota

kepada pelanggan.

2. Mencapai dan mempertahankan posisi market share nomor satu di

seluruh segmen dan wilayah.

3. Menciptakan lingkungan kerja terbaik.

4. Menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.


61

Core values AUTO2000 (FIRST) adalah:

1. Focus on customer: Menjunjung tinggi kualitas pelayanan yang

diberikan kepada pelanggan.

2. Integrity: Mengedepankan kejujuran dalam berusaha dan menerapkan

praktik etika bisnis yang baik.

3. Respect for others: Saling menghargai sesama

4. Strive for Excellence: Selalu berupaya untuk menjadi yang terbaik dalam

hal meningkatkan pelayanan.

5. Teamwork: Senantiasa bekerja sama dengan semua pihak.

Saat ini AUTO2000 memiliki 124 cabang yang tersebar di Indonesia. Salah

satunya adalah AUTO2000 BSD City yang terletak di BSD Tangerang-Banten.

Cabang yang berdiri pada tahun 2017 ini masuk ke dalam kawasan Astra Biz Center

dan diusung sebagai cabang flagship atau satu-satunya cabang yang memiliki

konsep berbeda dengan cabang AUTO2000 pada umumnya.

Sebagai cabang flagship, AUTO2000 hadir dengan konsep bangunan yang

lebih modern atau disebut modern in modularity dengan tujuan memberikan

kenyamanan yang lebih kepada pelanggan (Sindonews, 2017). Selain itu, lokasi

cabang yang diletakkan di kawasan Astra Biz Center sebagai ikon bagi Astra untuk

menciptakan konsep yang terpadu dan terintegrasi one stop service. Adapun

berbagai produk dan jasa di bawah naungan Grup Astra tersedia di Astra Biz Center

BSD sehingga persaingan antar perusahaan pun menjadi lebih ketat. AUTO2000

BSD City terus memberikan yang terbaik di dalam pelayanan termasuk performa

dari setiap orang yang melayani pelanggan. Oleh karena hal itu, peneliti memilih


62

AUTO2000 BSD City sebagai objek penelitian berdasarkan hal yang sudah

dijabarkan di atas.

Gambar 4.1 Tampilan Logo AUTO2000

Sumber: (astradealer.com, 2018)

4.2. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 100 orang

pelanggan AUTO2000 BSD City. Peneliti menggunakan kuesioner dalam bentuk

kertas karena semua pelanggan lebih memilih mengisi langsung daripada

dikirimkan google form melalui smartphone. Data dari penelitian ini kemudian

diolah menggunakan SPSS versi 25.

4.2.1 Identitas Responden

Pada bagian awal kuesioner, peneliti memberikan pertanyaan seperti nama

dan domisili yang akan dijawab oleh setiap responden. Hasil pengolahan data 100

orang responden merupakan pelanggan AUTO2000 BSD City.

Peneliti memberikan pertanyaan bahwa mereka pelanggan atau bukan di awal

karena banyak yang datang ke AUTO2000 namun bukan pelanggan AUTO2000.

Banyak sekali ditemui driver atau karyawan yang bukan menjadi pelanggan atau

pemilik kendaraan namun membawa mobil ke AUTO2000 untuk diperbaiki atau


63

servis berkala. Selanjutnya identitas yang diperlukan adalah nama dari responden

untuk memudahkan peneliti di dalam mengolah setiap hasil kuesioner yang diinput

secara manual.

Pertanyaan terakhir yang berkaitan dengan identitas pelanggan adalah

domisili atau tempat tinggal pelanggan. Berhubungan dengan lokasi AUTO2000

BSD City terletak di Tangerang-Banten, oleh karena itu peneliti memberikan tiga

opsi kepada pelanggan untuk mengisi domisili mereka yaitu Kota Tangerang,

Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan. Pelanggan yang berdomisili di

Tangerang memiliki kemungkinan yang besar tentunya akan memilih layanan

service dan jasa di cabang AUTO2000 yang terletak di Tangerang, salah satunya

adalah AUTO2000 BSD City.

Tabel 4.1 Data Domisili Pelanggan

Sumber: Olahan Peneliti Menggunakan SPSS 25


64

Bagan 4.2 Domisi Pelanggan AUTO2000 BSD City

Sumber: Hasil Olahan Peneliti

4.2.2 Uji Normalitas

Seperti yang sudah dijabarkan pada Bab 3 bahwa uji normalitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013, p. 154). Peneliti menyebarkan kuesioner

kepada 100 pelanggan AUTO2000 BSD City yang sudah memenuhi kriteria

responden. Setelah melakukan uji normalitas, peneliti mendapatkan hasil bahwa

data berdistribusi tidak normal.

Peneliti menemukan adanya outliers yang merupakan kasus atau data yang

memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-

observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai esktrim baik untuk sebuah

variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ghozali, 2013, p. 41). Oleh sebab itu,

menurut Ghozali (2013, p. 34), peneliti dapat mengambil langkah dengan

melakukan transformasi untuk data yang berdistribusi tidak normal agar menjadi

normal. Dengan langkah demikian, peneliti tidak harus membuang outliers karena

sudah ditransformasi. Untuk menormalkan data, peneliti harus mengetahui terlebih

0

10

20

30

40

50

60

Kota Tangerang Kabupaten Tangerang

Tangerang Selatan

Domisili Pelanggan

Jumlah Pelanggan


65

dahulu bagaimana bentuk grafik histogram dari data yang ada apakah moderate

positive skewness, substansial positive skewness, severe positive skewness dengan

bentuk L, dan sebagainya (Ghozali, 2013, p. 34).

Tabel 4.2 Uji Normalitas Berdistribusi Tidak Normal


Hasil uji normalitas tersebut dikatakan tidak normal karena 0,015 < 0, 050.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 4,34542465

Most Extreme Differences Absolute ,100

Positive ,056

Negative -,100

Test Statistic ,100

Asymp. Sig. (2-tailed) ,015c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.


66

Tabel 4.3 Bentuk Transformasi Data

Sumber: (Ghozali, 2013, p. 34)

Grafik histogram pada data yang berdistribusi tidak normal menunjukkan

bentuk moderate negative skewness untuk x1, moderate positive skewness untuk

x2, dan moderate negative skewness untuk Y

Sebelum melakukan transformasi data, data yang berdistribusi tidak normal

kini menjadi normal sebanyak 100 data. Berikut adalah tabel uji normalitas dan

grafik histogram.

Bentuk Grafik Histogram Bentuk Transformasi

Moderate positive skewness SQRT(x) atau akar kuadrat

Substansial positive skewness LG10(x) atau logaritma 10 atau

LN

Severe positive skewness dgn

bentuk L

1/x atau inverse

Moderate negative skewness SQRT (k-x)

Substansial negative skewness LG10(k-x)

Severe negative skewness dgn

bentuk J

1/(k-x)


67

Tabel 4.4 Uji Normalitas Berdistribusi Normal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,14058442

Most Extreme Differences Absolute ,067

Positive ,055

Negative -,067

Test Statistic ,067

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.


Gambar 4.3 Histogram Berdistribusi Normal



68

Hasil uji Test Statistic Kolmogorov-Smirnov untuk nilai signifikasi 100 data

adalah 0,200 yang artinya lebih besar dari nilai α 0,05. Maka dinyatakan bahwa 100

data penelitian berdistribusi normal.

4.2.3 Uji Deskriptif

Uji deskriptif adalah hasil penelitian berupa tanggapan responden terhadap

pernyataan dalam kuesioner. Salah satu cara untuk menggambarkan statistik

deskriptif ialah dengan menggunakan nilai rata-rata, mean, dan modus (Sarwono,

2012, p. 113).

Tabel 4.5 Uji Deskriptif Variabel X1, X2, dan Y

Sumber: Olahan Data Peneliti

Penilaian tertinggi pada variabel corporate personality (X1) yaitu pada

pernyataan ketiga tentang frontliner menghargai customer sebesar 3,58 dan modus

4. Sementara itu penilaian terendah terdapat pada penyataan adanya kerja sama

yang baik antara frontliner di dalam melayani customer yaitu sebesar 3,48 dengan

modus 3. Selanjutnya pada variabel corporate identity (X2) pernyataan tentang

Variabel Indikator

Tertinggi

Mea

n

Modu

s

Indikator

Terendah

Mea

n

Modus

Corporate

Personalit

y

Respect each

others

3,58 4 Teamwor

k

3,48 3

Corporate

Identity

Seragam rapi 3,50 4 Seragam

modis

3,07 3

Corporate

Image

AUTO2000

profesional

3,68 4 AUTO20

00

memenuh

i harapan

3,45 4


69

seragam rapi mendapat penilaian tertinggi sebesar 3,5 dan seragam modis mendapat

penilaian terendah sebesar 3,07. Pada variabel corporate image (Y) pernyataan

tentang AUTO2000 sebagai perusahaan yang profesional mendapat penilaian

tertinggi sebesar 3,68 dan pernyataan AUTO2000 memenuhi harapan konsumen

mendapat penilaian rendah sebesar 3,45.

4.2.4 Hasil Olah Data Jawaban Responden

Peneliti menyebarkan 100 responden kepada pelanggan AUTO2000 BSD

City. Setiap jawaban diisi dengan skala likert yaitu Sangat Setuju (4), Setuju (3),

Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Penelitian ini menggunakan dua

variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah

corporate personality dan corporate identity, sedangkan variabel dependen adalah

corporate image.

4.2.4.1 Variabel Corporate Personality (X1)

Di dalam variabel corporate personality, dimensi yang diukur yaitu

organization’s core values. Terdapat lima butir pernyataan dalam kuesioner yang

disebarkan kepada responden.


70

1. Dimensi Organization’s Core Values

Tabel 4.6 Jawaban Responden terhadap Pernyataan 1


Pada Tabel 4.6 dapat dilihat jawaban responden terhadap pernyataan 1 yaitu

“Saya melihat frontliner AUTO2000 fokus melayani saya sebagai customer.”

Sebanyak 2 responden (2%) tidak setuju bahwa frontliner AUTO2000 melayani

customer dengan fokus, sebanyak 46 responden (46%) setuju bahwa frontliner

AUTO2000 melayani customer dengan fokus, dan sebanyak 52 responden (52%)

sangat setuju bahwa frontliner AUTO2000 melayani customer dengan fokus.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari

pernyataan pertama pada variabel X1 adalah sangat setuju bahwa frontliner

AUTO2000 melayani customer dengan fokus yaitu sebanyak 52 responden (52%)

dari 100 responden.

x11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 2,00 2 2,0 2,0 2,0

3,00 46 46,0 46,0 48,0

4,00 52 52,0 52,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


71



Pada tabel 4.7 dapat dilihat jawaban responden terhadap pernyataan 2 yaitu

“Saya melihat frontliner AUTO2000 berintegritas ketika melayani customer.”

Sebanyak 3 responden (3%) tidak setuju bahwa frontliner berintegritas ketika

melayani customer, sebanyak 46 responden (46%) setuju frontliner berintegritas

ketika melayani customer, dan sebanyak 51 responden (51%) sangat setuju bahwa

frontliner berintegritas ketika melayani customer. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan kedua pada variabel X1

adalah sangat setuju bahwa frontliner berintegritas ketika melayani customer yaitu

sebanyak 51 responden (51%) dari 100 responden.

x12


Percent Valid 2,00 3 3,0 3,0 3,0

3,00 46 46,0 46,0 49,0

4,00 51 51,0 51,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


72




“Saya merasa dihargai sebagai customer oleh frontliner AUTO2000.” Sebanyak

1 responden (1%) tidak setuju bahwa frontliner AUTO2000 menghargai customer,

sebanyak 40 responden (40%) setuju bahwa frontliner AUTO2000 menghargai

customer, dan sebanyak 59 responden (59%) sangat setuju bahwa frontliner

AUTO2000 menghargai customer. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan ketiga pada variabel X1 adalah sangat

setuju bahwa frontliner AUTO2000 menghargai customer yaitu sebanyak 59

responden (59%) dari 100 responden.

x13


Percent Valid 2,00 1 1,0 1,0 1,0

3,00 40 40,0 40,0 41,0

4,00 59 59,0 59,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


73




“Saya melihat frontliner AUTO2000 memberikan layanan terbaik untuk

customer.” Sebanyak 1 responden (1%) tidak setuju bahwa frontliner memberikan

layanan terbaik untuk customer, sebanyak 45 responden (45%) setuju bahwa

frontliner memberikan layanan terbaik untuk customer, dan sebanyak 54 responden

(54%) sangat setuju bahwa frontliner memberikan layanan terbaik untuk customer.


pernyataan keempat pada variabel X1 adalah sangat setuju bahwa frontliner

memberikan layanan terbaik untuk customer yaitu sebanyak 54 responden (54%)

dari 100 responden.

x14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,00 1 1,0 1,0 1,0

3,00 45 45,0 45,0 46,0

4,00 54 54,0 54,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


74




“Saya melihat adanya kerja sama yang baik antar frontliner dalam melayani

customer.” Sebanyak 1 responden (1%) tidak setuju bahwa adanya kerja sama yang

baik antar frontliner di dalam melayani customer, sebanyak 50 responden (50%)

setuju bahwa adanya kerja sama yang baik antar frontliner di dalam melayani

customer, dan sebanyak 49 responden (49%) sangat setuju bahwa adanya kerja

sama yang baik antar frontliner di dalam melayani customer. Berdasarkan hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan kelima pada

variabel X1 adalah setuju bahwa adanya kerja sama yang baik antar frontliner di

dalam melayani customer yaitu sebanyak 50 responden (50%) dari 100 responden.

4.2.4.2 Variabel Corporate Identity (X2)

Di dalam variabel corporate identity, dimensi yang diukur yaitu symbolism.

Terdapat dua puluh butir pernyataan dalam kuesioner yang disebarkan kepada

responden.

x15


Cumulative

Percent

Valid 2,00 1 1,0 1,0 1,0

3,00 50 50,0 50,0 51,0

4,00 49 49,0 49,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


75

1. Dimensi Symbolism

Tabel 4.11 Jawaban Responden terhadap Pernyataan 1 Variabel X2



“Saya melihat seragam yang dikenakan frontliner bernuansa formal.”

Sebanyak 4 responden (4%) tidak setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner

bernuansa formal, sebanyak 53 responden (53%) setuju bahwa seragam yang

dikenakan frontliner bernuansa formal, dan sebanyak 43 responden (43%) sangat

setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner bernuansa formal. Berdasarkan

hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan

pertama pada variabel X2 adalah setuju seragam yang dikenakan frontliner

bernuansa formal yaitu sebanyak 53 responden (53%) dari 100 responden.

x21


Cumulative

Percent

Valid 2,00 4 4,0 4,0 4,0

3,00 53 53,0 53,0 57,0

4,00 43 43,0 43,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


76




“Saya melihat seragam yang dikenakan frontliner ingin menunjukkan sisi

profesionalitas karyawan AUTO2000.” Sebanyak 4 responden (4%) tidak setuju

bahwa seragam yang dikenakan frontliner ingin menunjukkan sisi profesionalitas

karyawan AUTO2000, sebanyak 49 responden (49%) setuju bahwa seragam yang

dikenakan frontliner ingin menunjukkan sisi profesionalitas karyawan AUTO2000,

dan sebanyak 47 responden (47%) sangat setuju bahwa seragam yang dikenakan

frontliner ingin menunjukkan sisi profesionalitas karyawan AUTO2000.


pernyataan kedua pada variabel X2 adalah setuju seragam yang dikenakan

frontliner ingin menunjukkan sisi profesionalitas karyawan AUTO2000 yaitu


x22


Cumulative

Percent

Valid 2,00 4 4,0 4,0 4,0

3,00 49 49,0 49,0 53,0

4,00 47 47,0 47,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


77




“Saya melihat seragam yang dikenakan frontliner unik karena membedakan

posisi/jabatan antar frontliner.” Sebanyak 3 responden (3%) sangat tidak setuju

bahwa seragam yang dikenakan frontliner unik karena membedakan posisi/jabatan

antar frontliner, sebanyak 7 responden (7%) tidak setuju bahwa seragam yang

dikenakan frontliner unik karena membedakan posisi/jabatan antar frontliner,

sebanyak 61 responden (61%) setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner

unik karena membedakan posisi/jabatan antar frontliner, dan sebanyak 29

responden (29%) sangat setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner unik

karena membedakan posisi/jabatan antar frontliner.


pernyataan ketiga pada variabel X2 adalah setuju seragam yang dikenakan

frontliner unik karena membedakan posisi/jabatan antar frontliner yaitu sebanyak

61 responden (61%) dari 100 responden.

x23


Cumulative

Percent

Valid 1,00 3 3,0 3,0 3,0

2,00 7 7,0 7,0 10,0

3,00 61 61,0 61,0 71,0

4,00 29 29,0 29,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


78




“Saya melihat seragam yang dikenakan frontliner bersih.” Sebanyak 1

responden (1%) tidak setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner bersih,

sebanyak 50 responden (50%) setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner

bersih, dan sebanyak 49 responden (49%) sangat setuju bahwa seragam yang

dikenakan frontliner bersih. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

jawaban terbanyak dari pernyataan keempat pada variabel X2 adalah setuju

seragam yang dikenakan frontliner bersih yaitu sebanyak 50 responden (50%) dari

100 responden.

x24


Cumulative

Percent

Valid 2,00 1 1,0 1,0 1,0

3,00 50 50,0 50,0 51,0

4,00 49 49,0 49,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


79




“Saya melihat seragam yang dikenakan frontliner rapi.” Sebanyak 1 responden

(1%) tidak setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner rapi, sebanyak 48

responden (48%) setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner rapi, dan

sebanyak 51 responden (51%) sangat setuju bahwa seragam yang dikenakan

frontliner rapi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban

terbanyak dari pernyataan kelima pada variabel X2 adalah sangat setuju seragam

yang dikenal frontliner rapi yaitu sebanyak 51 responden (51%) dari 100

responden.



x25


Cumulative

Percent

Valid 2,00 1 1,0 1,0 1,0

3,00 48 48,0 48,0 49,0

4,00 51 51,0 51,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

x26


Cumulative

Percent

Valid 1,00 1 1,0 1,0 1,0

2,00 7 7,0 7,0 8,0

3,00 59 59,0 59,0 67,0

4,00 33 33,0 33,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


80


“Saya melihat seragam yang dikenakan frontliner menarik.” Sebanyak 1

responden (1%) sangat tidak setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner

menarik, sebanyak 7 responden (7%) tidak setuju seragam yang dikenakan

frontliner menarik, sebanyak 59 responden (59%) setuju bahwa seragam yang

dikenakan frontliner menarik, dan sebanyak 33 responden (33%) sangat setuju

bahwa seragam yang dikenakan frontliner menarik. Berdasarkan hasil tersebut,

dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan keenam pada variabel

X2 adalah setuju seragam yang dikenakan frontliner menarik yaitu sebanyak 59





“Saya melihat seragam yang dikenakan frontliner sopan.” Sebanyak 52

responden (52%) setuju bahwa seragam yang dikenakan frontliner sopan dan

sebanyak 48 responden (48%) sangat setuju bahwa seragam yang dikenakan

frontliner sopan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban

x27


Cumulative

Percent

Valid 3,00 52 52,0 52,0 52,0

4,00 48 48,0 48,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


81

terbanyak dari pernyataan ketujuh pada variabel X2 adalah setuju seragam yang

dikenakan frontliner sopan yaitu sebanyak 52 responden (52%) dari 100 responden.




“Saya melihat seragam yang dikenakan frontliner modis.” Sebanyak 1

responden (1%) sangat tidak setuju seragam yang dikenakan frontliner modis,

sebanyak 14 responden (14%) tidak setuju seragam yang dikenakan frontliner

modis, sebanyak 62 responden (62%) setuju seragam yang dikenakan frontliner

modis, dan sebanyak 23 responden (23%) sangat setuju seragam yang dikenakan

frontliner modis. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban

terbanyak dari pernyataan kedelapan pada variabel X2 adalah setuju seragam yang

dikenakan frontliner modis yaitu sebanyak 62 responden (62%) dari 100 responden.

x28


Cumulative

Percent

Valid 1,00 1 1,0 1,0 1,0

2,00 14 14,0 14,0 15,0

3,00 62 62,0 62,0 77,0

4,00 23 23,0 23,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


82




“Saya melihat seragam yang dikenakan frontliner modern.” Sebanyak 8

responden (8%) tidak setuju seragam yang dikenakan frontliner modern, sebanyak

63 responden (63%) setuju seragam yang dikenakan frontliner modern, dan

sebanyak 29% sangat setuju seragam yang dikenakan frontliner modern.


pernyataan kesembilan pada variabel X2 adalah setuju seragam yang dikenakan

frontliner modern yaitu sebanyak 63 responden (63%) dari 100 responden.

x29


Cumulative

Percent

Valid 2,00 8 8,0 8,0 8,0

3,00 63 63,0 63,0 71,0

4,00 29 29,0 29,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


83



Pada tabel 4.20 dapat dilihat jawaban responden terhadap pernyataan 10

yaitu “Saya melihat tatanan rambut frontliner baik pria maupun wanita sudah

rapi.” Sebanyak 4 responden (4%) tidak setuju tatanan rambut frontliner baik pria

maupun wanita sudah rapi, sebanyak 55 responden (55%) setuju tatanan rambut

frontliner baik pria maupun wanita sudah rapi, dan sebanyak 41 responden (41%)

sangat setuju tatanan rambut frontliner baik pria maupun wanita sudah rapi.


pernyataan kesepuluh pada variabel X2 adalah setuju tatanan rambut frontliner baik

pria maupun wanita sudah rapi yaitu sebanyak 55 responden (55%) dari 100

responden.

x210


Cumulative

Percent

Valid 2,00 4 4,0 4,0 4,0

3,00 55 55,0 55,0 59,0

4,00 41 41,0 41,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


84




“Saya melihat hijab yang dikenakan frontliner wanita menarik.” Sebanyak 1

responden (1%) sangat tidak setuju hijab yang dikenakan frontliner wanita menarik,

sebanyak 6 responden (6%) tidak setuju hijab yang dikenakan frontliner wanita

menarik, sebanyak 68 responden (68%) setuju hijab yang dikenakan frontliner

wanita menarik, dan sebanyak 25 responden (25%) sangat setuju hijab yang

dikenakan frontliner wanita menarik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan kesebelas pada variabel X2 adalah setuju

hijab yang dikenakan frontliner wanita menarik yaitu sebanyak 68 responden (68%)

dari 100 responden.

x211


Cumulative

Percent

Valid 1,00 1 1,0 1,0 1,0

2,00 6 6,0 6,0 7,0

3,00 68 68,0 68,0 75,0

4,00 25 25,0 25,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


85




“Saya melihat hijab yang dikenakan frontliner wanita serasi dengan

seragamnya.” Sebanyak 1 responden (1%) sangat tidak setuju hijab yang

dikenakan frontliner wanita serasi dengan seragamnya, sebanyak 4 responden (4%)

tidak setuju hijab yang dikenakan frontliner wanita serasi dengan seragamnya,

sebanyak 62 responden (62%) setuju hijab yang dikenakan frontliner wanita serasi

dengan seragamnya, dan sebanyak 33 responden (33%) sangat setuju hijab yang

dikenakan frontliner wanita serasi dengan seragamnya. Berdasarkan hasil tersebut,

dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan keduabelas pada

variabel X2 adalah setuju hijab yang dikenakan frontliner wanita serasi dengan

seragamnya yaitu sebanyak 62 responden (62%) dari 100 responden.

x212


Cumulative

Percent

Valid 1 1 1,0 1,0 1,0

2,00 4 4,0 4,0 5,0

3,00 62 62,0 62,0 67,0

4,00 33 33,0 33,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


86




“Saya melihat frontliner wanita berpenampilan elegan.” Sebanyak 6 responden

(6%) tidak setuju frontliner wanita berpenampilan elegan, sebanyak 67 responden

(67%) setuju frontliner wanita berpenampilan elegan, dan sebanyak 27 responden

(27%) sangat setuju frontliner wanita berpenampilan elegan. Berdasarkan hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan ketigabelas

pada variabel X2 adalah setuju frontliner wanita berpenampilan elegan yaitu


x213


Cumulative

Percent

Valid 2,00 6 6,0 6,0 6,0

3,00 67 67,0 67,0 73,0

4,00 27 27,0 27,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


87




“Saya melihat frontliner pria berpenampilan maskulin.” Sebanyak 9 responden

(9%) tidak setuju frontliner pria berpenampilan maskulin, sebanyak 61 responden

(61%) setuju frontliner pria berpenampilan maskulin, dan sebanyak 30 responden

(30%) frontliner pria berpenampilan maskulin. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan keempatbelas pada variabel

X2 adalah setuju frontliner pria berpenampilan maskulin yaitu sebanyak 61




x214


Cumulative

Percent

Valid 2,00 9 9,0 9,0 9,0

3,00 61 61,0 61,0 70,0

4,00 30 30,0 30,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

x215


Cumulative

Percent

Valid 2,00 5 5,0 5,0 5,0

3,00 58 58,0 58,0 63,0

4,00 37 37,0 37,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


88


“Saya melihat baik frontliner pria maupun wanita memiliki wajah yang

bersih.” Sebanyak 5 responden (5%) tidak setuju frontliner pria maupun wanita

memiliki wajah yang bersih, sebanyak 58 responden (58%) setuju frontliner pria

maupun wanita memiliki wajah yang bersih, dan sebanyak 37 responden (37%)

frontliner pria maupun wanita memiliki wajah yang bersih. Berdasarkan hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan kelimabelas

pada variabel X2 adalah setuju frontliner pria maupun wanita memiliki wajah yang

bersih yaitu sebanyak 58 responden (58%) dari 100 responden.




“Saya merasa baik frontliner pria maupun wanita menjaga kebersihan tubuh

dengan selalu wangi ketika berhadapan dengan customer.” Sebanyak 5

responden (5%) tidak setuju frontliner pria maupun wanita menjaga kebersihan

tubuh dengan selalu wangi ketika berhadapan dengan customer, sebanyak 56

responden (56%) setuju frontliner pria maupun wanita menjaga kebersihan tubuh

dengan selalu wangi ketika berhadapan dengan customer, dan sebanyak 39

x216


Cumulative

Percent

Valid 2,00 5 5,0 5,0 5,0

3,00 56 56,0 56,0 61,0

4,00 39 39,0 39,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


89

responden (39%) sangat setuju frontliner pria maupun wanita menjaga kebersihan

tubuh dengan selalu wangi ketika berhadapan dengan customer.


pernyataan keenambelas pada variabel X2 adalah setuju frontliner pria maupun

wanita menjaga kebersihan tubuh dengan selalu wangi ketika berhadapan dengan

customer yaitu sebanyak 56 responden (56%) dari 100 responden.




“Saya melihat dandanan frontliner serasi dengan seragam yang dikenakan.”

Sebanyak 4 responden (4%) tidak setuju dandanan frontliner serasi dengan seragam

yang dikenakan, sebanyak 58 responden (58%) setuju dandanan frontliner serasi

dengan seragam yang dikenakan, dan sebanyak 38 responden (38%) sangat setuju

dandanan frontliner serasi dengan seragam yang dikenakan. Berdasarkan hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan ketujuhbelas

pada variabel X2 adalah setuju dandanan frontliner serasi dengan seragam yang

dikenakan yaitu sebanyak 58 responden (58%) dari 100 responden.

x217


Cumulative

Percent

Valid 2,00 4 4,0 4,0 4,0

3,00 58 58,0 58,0 62,0

4,00 38 38,0 38,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


90




“Saya melihat dandanan frontliner tidak berlebihan.” Sebanyak 4 responden

(4%) tidak setuju bahwa dandanan frontliner tidak berlebihan, sebanyak 57

responden (57%) setuju dandanan frontliner tidak berlebihan, dan sebanyak 39

responden (39%) sangat setuju dandanan frontliner tidak berlebihan. Berdasarkan


kedelapanbelas pada variabel X2 adalah setuju setuju dandanan frontliner tidak

berlebihan yaitu sebanyak 57 responden (57%) dari 100 responden.



x218


Cumulative

Percent

Valid 2,00 4 4,0 4,0 4,0

3,00 57 57,0 57,0 61,0

4,00 39 39,0 39,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

x219


Cumulative

Percent

Valid 2,00 3 3,0 3,0 3,0

3,00 47 47,0 47,0 50,0

4,00 50 50,0 50,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


91


“Saya melihat frontliner mengenakan tanda pengenal secara konsisten.”

Sebanyak 3 responden (3%) tidak setuju bahwa frontliner mengenakan tanda

pengenal secara konsisten, sebanyak 47 responden (47%) setuju frontliner

mengenakan tanda pengenal secara konsisten, dan sebanyak 50 responden (50%)

sangat setuju frontliner mengenakan tanda pengenal secara konsisten. Berdasarkan


kesembilanbelas pada variabel X2 adalah sangat setuju frontliner mengenakan

tanda pengenal secara konsisten yaitu sebanyak 50 responden (50%) dari 100

responden.




“Saya melihat adanya keunikan dari pin ASA yang dikenakan frontliner unik

sebagai pembeda satu jabatan atau posisi antar frontliner.” Sebanyak 3

responden (3%) sangat tidak setuju, sebanyak 9 responden (9%) tidak setuju,

sebanyak 62 responden (62%) setuju, dan sebanyak 26 responden (26%) sangat

setuju bahwa adanya keunikan dari pin ASA yang dikenakan frontliner unik sebagai

x220


Cumulative

Percent

Valid 1,00 3 3,0 3,0 3,0

2,00 9 9,0 9,0 12,0

3,00 62 62,0 62,0 74,0

4,00 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


92

pembeda satu jabatan atau posisi antar frontliner. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan keduapuluh pada variabel

X2 adalah setuju bahwa adanya keunikan dari pin ASA yang dikenakan frontliner

unik sebagai pembeda satu jabatan atau posisi antar frontliner yaitu sebanyak 62


4.2.4.3 Variabel Corporate Image (Y)

Di dalam variabel corporate image, dimensi yang diukur yaitu strength

association, favourable association, dan uniqueness association. Terdapat tiga

belas butir pernyataan dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden.

1. Dimensi Strength Association

Tabel 4.31 Jawaban Responden terhadap Pernyataan 1 Variabel Y



“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang profesional.”

Sebanyak 32 responden (32%) setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang

profesional dan sebanyak 68 responden (68%) sangat setuju bahwa AUTO2000

adalah perusahaan yang profesional. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan pertama pada variabel Y adalah sangat

y1


Cumulative

Percent

Valid 3,00 32 32,0 32,0 32,0

4,00 68 68,0 68,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


93

setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang profesional yaitu sebanyak 68





“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang melayani

customer dengan prima.” Sebanyak 2 responden (2%) tidak setuju bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang melayani customer dengan prima, sebanyak

29 responden (29%) setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang melayani

customer dengan prima, sebanyak 69 responden (69%) sangat setuju bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang melayani customer dengan prima.


pernyataan kedua pada variabel Y adalah sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah

perusahaan yang melayani customer dengan prima yaitu sebanyak 69 responden

(69%) dari 100 responden.

y2


Percent Valid 2,00 2 2,0 2,0 2,0

3,00 29 29,0 29,0 31,0

4,00 69 69,0 69,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


94




“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang memberi

kenyamanan kepada customer.” Sebanyak 39 responden setuju bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang memberi kenyamanan kepada customer dan

sebanyak 61 responden (61%) sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan

yang memberi kenyamanan kepada customer. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan ketiga pada variabel Y

adalah sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang memberi

kenyamanan kepada customer yaitu sebanyak 61 responden (61%) dari 100

responden.



y3


Percent Valid 3,00 39 39,0 39,0 39,0

4,00 61 61,0 61,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

y4


Cumulative

Percent

Valid 3,00 47 47,0 47,0 47,0

4,00 53 53,0 53,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


95



kesan positif kepada customer.” Sebanyak 47 responden (47%) setuju bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang memberi kesan positif kepada customer dan


yang memberi kesan positif kepada customer. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan keempat pada variabel Y

adalah sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang memberi kesan

positif kepada customer yaitu sebanyak 57 responden (57%) dari 100 responden.

2. Dimensi Favourable Association





kepuasan kepada customer.” Sebanyak 3 responden (3%) tidak setuju

AUTO2000 adalah perusahaan yang memberi kepuasan kepada customer,

sebanyak 44 responden (44%) setuju AUTO2000 adalah perusahaan yang memberi

y5


Cumulative

Percent

Valid 2,00 3 3,0 3,0 3,0

3,00 44 44,0 44,0 47,0

4,00 53 53,0 53,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


96

kepuasan kepada customer, dan sebanyak 53 responden (53%) sangat setuju

AUTO2000 adalah perusahaan yang memberi kepuasan kepada customer.


pernyataan kelima pada variabel Y adalah sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah

perusahaan yang memberi kepuasan kepada customer yaitu sebanyak 53 responden





“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang mampu

meningkatkan minat saya untuk menggunakan jasa dan layanannya.”

Sebanyak 3 responden (3%) tidak setuju AUTO2000 adalah perusahaan yang

mampu meningkatkan minat saya untuk menggunakan jasa dan layanannya,

sebanyak 45 responden (45%) setuju AUTO2000 adalah perusahaan yang mampu

meningkatkan minat saya untuk menggunakan jasa dan layanannya, dan sebanyak

52 responden (52%) sangat setuju AUTO2000 adalah perusahaan yang mampu

meningkatkan minat saya untuk menggunakan jasa dan layanannya. Berdasarkan

y6


Percent Valid 2,00 3 3,0 3,0 3,0

3,00 45 45,0 45,0 48,0

4,00 52 52,0 52,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


97

hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan keenam

pada variabel Y adalah sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang

mampu meningkatkan minat saya untuk menggunakan jasa dan layanannya yaitu


3. Dimensi Uniqueness Association




“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang dapat

dipercaya.” Sebanyak 1 responden (1%) tidak setuju AUTO2000 adalah

perusahaan yang dapat dipercaya, sebanyak 49 responden (49%) setuju AUTO2000

adalah perusahaan yang dapat dipercaya, dan sebanyak 50 responden (50%) sangat

setuju AUTO2000 adalah perusahaan yang dapat dipercaya. Berdasarkan hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan ketujuh pada

variabel Y adalah sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang dapat

dipercaya, yaitu sebanyak 50 responden (50%) dari 100 responden.

y7


Cumulative

Percent

Valid 2,00 1 1,0 1,0 1,0

3,00 49 49,0 49,0 50,0

4,00 50 50,0 50,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


98




“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang dapat

diandalkan.” Sebanyak 2 responden (2%) tidak setuju bahwa AUTO2000 adalah

perusahaan yang dapat diandalkan, sebanyak 47 responden (47%) setuju bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang dapat diandalkan, dan sebanyak 51 responden

(51%) sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang dapat diandalkan.


pernyataan kedelapan pada variabel Y adalah sangat setuju bahwa AUTO2000

adalah perusahaan yang dapat diandalkan, yaitu sebanyak 47 responden (47%) dari

100 responden.



y8


Cumulative

Percent

Valid 2,00 2 2,0 2,0 2,0

3,00 47 47,0 47,0 49,0

4,00 51 51,0 51,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

y9


Cumulative

Percent

Valid 3,00 47 47,0 47,0 47,0

4,00 53 53,0 53,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


99


“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang berkualitas.”

Sebanyak 47 responden (47%) setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang

berkualitas dan sebanyak 53 responden (53%) sangat setuju bahwa AUTO2000

adalah perusahaan yang berkualitas. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan kesembilan pada variabel Y adalah

sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang berkualitas yaitu





“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang

berintegritas.” Sebanyak 1 responden (1%) tidak setuju bahwa AUTO2000 adalah

perusahaan yang berintegritas, sebanyak 44 responden (44%) setuju bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang berintegritas, dan sebanyak 55 responden

(55%) sangat setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang berintegritas.


y10


Cumulative

Percent

Valid 2,00 1 1,0 1,0 1,0

3,00 44 44,0 44,0 45,0

4,00 55 55,0 55,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


100

pernyataan kesepuluh pada variabel Y adalah sangat setuju bahwa AUTO2000

adalah perusahaan yang berintegritas yaitu sebanyak 55 responden (55%) dari 100

responden.




“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang memiliki

daya tarik bagi customer.” Sebanyak 1 responden (1%) tidak setuju bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang memiliki daya tarik bagi customer, sebanyak

51 responden (51%) setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang memiliki

daya tarik bagi customer, dan sebanyak 48 responden (48%) sangat setuju bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang memiliki daya tarik bagi customer.


pernyataan kesebelas pada variabel Y adalah setuju bahwa AUTO2000 adalah

perusahaan yang memiliki daya tarik bagi customer yaitu sebanyak 51 responden


y11


Cumulative

Percent

Valid 2,00 1 1,0 1,0 1,0

3,00 51 51,0 51,0 52,0

4,00 48 48,0 48,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


101




“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang mampu

memenuhi harapan customer.” Sebanyak 4 responden (4%) tidak setuju bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang mampu memenuhi harapan customer,

sebanyak 47 responden (47%) setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang

mampu memenuhi harapan customer, dan sebanyak 49 responden (49%) sangat

setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang mampu memenuhi harapan

customer. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban terbanyak

dari pernyataan keduabelas pada variabel Y adalah sangat setuju bahwa bahwa

AUTO2000 adalah perusahaan yang mampu memenuhi harapan customer yaitu


y12


Cumulative

Percent

Valid 2,00 4 4,0 4,0 4,0

3,00 47 47,0 47,0 51,0

4,00 49 49,0 49,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


102




“Saya berkeyakinan bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang unggul di

bidang otomotif.” Sebanyak 1 responden (1%) tidak setuju bahwa AUTO2000

adalah perusahaan yang unggul di bidang otomotif, sebanyak 40 responden (40%)

setuju bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang unggul di bidang otomotif, dan


yang unggul di bidang otomotif. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa jawaban terbanyak dari pernyataan ketigabelas pada variabel Y adalah

sangat setuju bahwa bahwa bahwa AUTO2000 adalah perusahaan yang unggul di

bidang otomotif yaitu sebanyak 59 responden (59%) dari 100 responden.

4.2.5. Uji Korelasi

Uji korelasi menurut Sugiyono (2010, p. 224) ditujukan untuk mencari

hubungan antar dua variabel atau lebih. Hasil dari uji korelasi akan menunjukkan

arah dan kuatnya hubungan tersebut. Bentuk hubungan positif dan negatif artinya

y13


Cumulative

Percent

Valid 2,00 1 1,0 1,0 1,0

3,00 40 40,0 40,0 41,0

4,00 59 59,0 59,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


103

menyatakan arah, sedangkan hasil dalam bentuk besarnya koefisien korelasi artinya

menyatakan kuatnya hubungan.

Dalam penelitian ini, uji korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Secara lebih rinci, peneliti akan

menguji dan menganalisis hubungan antara corporate personality (X1) terhadap

corporate image (Y) dan hubungan antara corporate identity (X2) terhadap

corporate image (Y) menggunakan SPSS 25. Selanjutnya peneliti juga akan

menguji dan menganalisis hubungan antara corporate personality (X1) dan

corporate identity (X2) secara simultan terhadap corporate image (Y) dengan

korelasi berganda. Berikut adalah hasil dari uji korelasi yang sudah dilakukan:

Tabel 4.44 Tabel Uji Korelasi


Tabel 4.44 menunjukkan bahwa nilai hitung korelasi pada corporate

personality (X1) terhadap corporate image (Y) adalah 0,527 yang berarti terdapat

hubungan yang cukup kuat antara corporate personality terhadap corporate image.

Correlations

X1TOTAL X2TOTAL YTOTAL

X1TOTAL Pearson Correlation 1 ,386** ,527**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 100 100 100

X2TOTAL Pearson Correlation ,386** 1 ,496**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 100 100 100

YTOTAL Pearson Correlation ,527** ,496** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


104

Selanjutnya hasil tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai hitung korelasi pada

corporate identity (X2) terhadap corporate image (Y) adalah 0,496 yang berarti

terdapat hubungan yang cukup kuat antara corporate identity terhadap corporate

image.

Hasil analisis korelasi lainnya yaitu berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-

tailed) antara corporate personality (X1) dengan corporate image (Y) adalah

sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat

korelasi yang signifikan antara variabel corporate personality (X1) dengan variabel

corporate image (X2). Selanjutnya, hubungan antara variabel corporate identity

(X2) dengan variabel corporate image (Y) adalah sebesar 0,000 yang artinya lebih

kecil dari 0,05. Hasil ini juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan

antara variabel corporate identity (X2) dengan variabel corporate image (Y).

Analisis korelasi selanjutnya dilihat berdasarkan nilai r hitung (Pearson

Correlations). Diketahui nilai r hitung variabel corporate personality (X1) dengan

variabel corporate image (Y) sebesar 0,5270 lebih besar dari r tabel 0,1966, yang

artinya terdapat hubungan antar variabel tersebut. Selanjutnya, diketahui nilai r

hitung variabel corporate identity (X2) dengan corporate image (Y) sebesar 0,4960

lebih besar dari r tabel 0,1966, yang artinya terdapat hubungan antar variabel

tersebut. Hasil uji korelasi Pearson Correlations pada penelitian ini bernilai positif

maka artinya hubungan antar kedua variabel tersebut bersifat positif atau dengan

kata lain semakin meningkatnya corporate personality dan corporate identity maka

semakin meningkat pula corporate image nya.


105

Tabel 4.45 Tabel Uji Korelasi X1 dan X2 terhadap Y


Tabel 4.45 menunjukkan bahwa nilai hitung korelasi antara corporate

personality (X1) dan corporate identity (X2) terhadap corporate image (Y) adalah

0,615 yang berarti terdapat hubungan yang cukup kuat antara corporate personality

dan corporate identity secara simultan terhadap corporate image. Analisis korelasi

selanjutnya dilihat dari nilai (Sig.F Change) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05,

yang berarti corporate personality dan corporate identity memiliki hubungan

secara simultan dan signifikan terhadap corporate image.

4.2.6. Uji Regresi Linear Sederhana

Setelah melakukan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel,

peneliti kemudian melakukan uji regeresi untuk mengetahui pengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen. Uji regresi linear sederhana dalam

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate personality (X1)

terhadap corporate image (Y) dan menganalisis pengaruh corporate identity (X2)

terhadap corporate image (Y).

Model Summary

Mod

el R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Chang

e

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,615a ,378 ,366 4,33557 ,378 29,515 2 97 ,000

a. Predictors: (Constant), X2TOTAL, X1TOTAL


106

Tabel 4.46 Model Summary Uji Regresi X1 terhadap Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,527a ,277 ,270 4,65075

a. Predictors: (Constant), X1TOTAL


Tabel 4.46 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara corporate

personality (X1) terhadap corporate image (Y) sebesar 0,277 atau 27,7%,

sedangkan sisanya yaitu 72,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Tabel 4.47 Anova Uji Regresi X1 terhadap Y


Tabel 4.47 menunjukkan nilai F hitung yaitu 37,598 dengan tingkat

signifikansi/probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh

yang nyata (signifikan) antara variabel corporate personality (X1) terhadap

variabel corporate image (Y).

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 813,219 1 813,219 37,598 ,000b

Residual 2119,691 98 21,630

Total 2932,910 99

a. Dependent Variable: YTOTAL

b. Predictors: (Constant), X1TOTAL


107

Tabel 4.48 Nilai Koefisien Uji Regresi X1 terhadap Y


Tabel 4.45 menunjukkan nilai konstan (a) sebesar 23,361 dan nilai corporate

personality (X1) sebesar 1,290 sehingga persamaan regresinya adalah sebagai

berikut:

Y = a + βX

Y = 23,361 + 1,290X

Persamaan di atas dapat diartikan bahwa setiap penambahan satu nilai corporate

personality, maka nilai corporate image akan bertambah sebesar 1,290.

Pertambahan dilakukan karena melihat nilai β yang bertanda positif.

Pada uji regresi sederhana ini ditampilkan juga uji t yaitu untuk mengetahui

apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) pada variabel corporate personality

(X1) sendiri (parsial) terhadap variabel corporate image (Y). Tabel 4.48

menunjukkan nilai t hitung yaitu 6,132 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka

H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan analisis berikut disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel corporate personality (X1)

terhadap variabel corporate image (Y).

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 23,361 3,726 6,269 ,000

X1TOTAL 1,290 ,210 ,527 6,132 ,000



108

Tabel 4.49 Model Summary Uji Regresi X2 terhadap Y


Tabel 4.49 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara corporate identity

(X2) terhadap corporate image (Y) sebesar 0,246 atau 24,6%, sedangkan sisanya

yaitu 75,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Tabel 4.50 Anova Uji Regresi X2 terhadap Y


Tabel 4.50 menunjukkan nilai F hitung yaitu 32,055 dengan tingkat

signifikansi/probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel corporate identity (X2) terhadap variabel corporate

image (Y).

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,496a ,246 ,239 4,74883

a. Predictors: (Constant), X2TOTAL

ANOVAa

Model

Sum of


1 Regression 722,877 1 722,877 32,055 ,000b

Residual 2210,033 98 22,551

Total 2932,910 99


b. Predictors: (Constant), X2TOTAL


109

Tabel 4.51 Nilai Koefisien X2 terhadap Y


Tabel 4.45 menunjukkan nilai konstan (a) sebesar 22,745 dan nilai corporate

identity (X2) sebesar 0,352 sehingga persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + βX

Y = 22,745 + 0,352X

Persamaan di atas dapat diartikan bahwa setiap penambahan satu nilai corporate

identity, maka nilai corporate image akan bertambah sebesar 0,352. Pertambahan

dilakukan karena melihat nilai β yang bertanda positif.

Pada uji regresi sederhana ini ditampilkan juga uji t yaitu untuk mengetahui

apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) pada variabel corporate identity (X2)

secara parsial (sendiri) terhadap variabel corporate image (Y). Tabel 4.51

menunjukkan nilai t hitung yaitu 5,662 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka

H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan analisis berikut disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel corporate identity (X2) terhadap

variabel corporate image (Y).

Peneliti juga melakukan uji regresi linear tiap indikator yang digunakan

dalam penelitian ini untuk mengetahui indikator manakah dari variabel X1 dan

Coefficientsa

Model


Standardized

Coefficients


1 (Constant) 22,745 4,140 5,494 ,000

X2TOTAL ,352 ,062 ,496 5,662 ,000



110

variabel X2 yang berpengaruh paling besar terhadap variabel Y. Berikut merupakan

hasil uji regresi sederhana per indikator dari setiap variabel:

Tabel 4.52 Analisis Indikator Pertama Variabel Corporate Personality


Tabel 4.52 menunjukkan nilai kontribusi dari indikator focus on customer di

dalam dimensi organization’s core values pada variabel corporate personality (X1)

berpengaruh terhadap corporate image (Y) sebesar 0,165 atau 16,5%.

Tabel 4.53 Analisis Indikator Kedua Variabel Corporate Personality


Tabel 4.53 menunjukkan nilai kontribusi dari indikator integrity di dalam

dimensi organization’s core values pada variabel corporate personality (X1)


Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,406a ,165 ,157 4,99867

a. Predictors: (Constant), x11

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,453a ,205 ,197 4,87660



111

Tabel 4.54 Analisis Indikator Ketiga Variabel Corporate Personality


Tabel 4.54 menunjukkan nilai kontribusi dari indikator respect each others di

dalam dimensi organization’s core values pada variabel corporate personality (X1)


Tabel 4.55 Analisis Indikator Keempat Variabel Corporate Personality

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,407a ,166 ,157 4,99641



Tabel 4.55 menunjukkan nilai kontribusi dari indikator strive for excellence

di dalam dimensi organization’s core values pada variabel corporate personality

(X1) berpengaruh terhadap corporate image (Y) sebesar 0,166 atau 16,6%.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,458a ,209 ,201 4,86400



112

Tabel 4.56 Analisis Indikator Kelima Variabel Corporate Personality


Tabel 4.56 menunjukkan nilai kontribusi dari indikator teamwork di dalam

dimensi organization’s core values pada variabel corporate personality (X1)


Berdasarkan hasil di atas, ditunjukkan bahwa nilai kontribusi terbesar dalam

masing-masing indikator pada variabel X1 adalah indikator teamwork sebesar

22,6%. Dapat disimpulkan bahwa teamwork merupakan indikator paling

berpengaruh terhadap corporate image (Y).

Tabel 4.57 Analisis Indikator Pertama Variabel Corporate Identity


Tabel 4.57 menunjukkan nilai kontribusi dari indikator seragam di dalam

dimensi symbolism pada variabel corporate identity (X2) berpengaruh terhadap

corporate image (Y) sebesar 0,321 atau 32,1%.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,475a ,226 ,218 4,81415


Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,566a ,321 ,253 4,70481

a. Predictors: (Constant), x29, x24, x23, x21, x22, x28, x26, x27, x25


113

Tabel 4.58 Analisis Indikator Kedua Variabel Corporate Identity


Tabel 4.58 menunjukkan nilai kontribusi dari indikator gaya penampilan diri

(grooming) di dalam dimensi symbolism pada variabel corporate identity (X2)


Tabel 4.59 Analisis Indikator Ketiga Variabel Corporate Identity


Tabel 4.59 menunjukkan nilai kontribusi dari indikator atribut di dalam

dimensi symbolism pada variabel corporate identity (X2) berpengaruh terhadap

corporate image (Y) sebesar 0,214 atau 21,4%.

Berdasarkan hasil di atas, ditunjukkan bahwa nilai kontribusi terbesar dalam

masing-masing indikator pada variabel X2 adalah indikator gaya penampilan diri

(grooming) sebesar 33,1%. Dapat disimpulkan bahwa gaya penampilan diri

(grooming) merupakan indikator paling berpengaruh terhadap tingkat corporate

image (Y).

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,576a ,331 ,265 4,66771

a. Predictors: (Constant), x218, x211, x214, x210, x217, x216, x213,

x212, x215

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,463a ,214 ,198 4,87355

a. Predictors: (Constant), x220, x219


114

4.2.7. Uji Regresi Linear Berganda

Tahap selanjutnya setelah melakukan uji regresi sederhana adalah uji regresi

berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel corporate personality (X1)

dan variabel corporate identity (X2) terhadap variabel corporate image (Y) secara

bersamaan. Peneliti menggunakan metode “Enter” di dalam penelitian ini untuk

menganalisis pengaruh antara variabel tersebut.

Tabel 4.60 Model Summary Uji Regresi Berganda X1 dan X2 terhadap Y


Tabel 4.60 menunjukkan nilai kontribusi variabel corporate personality (X1)

dan variabel corporate identity (X2) berpengaruh terhadap variabel corporate

image (Y) sebesar 0,378 atau 37,8%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa corporate personality dan corporate identity memengaruhi corporate image

sebesar 37,8 %, dan masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi corporate

image sebesar 62,2%.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,615a ,378 ,366 4,33557

a. Predictors: (Constant), X2TOTAL, X1TOTAL


115

Tabel 4.61 Anova Uji Regresi Berganda X1 dan X2 terhadap Y

ANOVAa

Model

Sum of


1 Regression 1109,583 2 554,791 29,515 ,000b

Residual 1823,327 97 18,797

Total 2932,910 99


b. Predictors: (Constant), X2TOTAL, X1TOTAL


Tabel 4.61 menunjukkan F hitung yaitu sebesar 29,515 dengan nilai

signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini dapat diartikan

bahwa corporate personality (X1) dan corporate identity (X2) secara simultan dan

signifikan berpengaruh terhadap corporate image (Y).

Tabel 4.62 Nilai Koefisien Uji Regresi X1 dan X2 terhadap Y


Tabel 4.62 menyatakan nilai konstanta (a) sebesar 12,924, nilai corporate

personality (X1) sebesar 0,964 dan nilai corporate identity (X2) sebesar 0,244.

Berdasarkan hasil tersebut, uji regresi linear berganda adalah:

Coefficientsa

Model


Standardized

Coefficients


1 (Constant) 12,924 4,356 2,967 ,004

X1TOTAL ,964 ,213 ,394 4,536 ,000

X2TOTAL ,244 ,062 ,345 3,971 ,000



116

Y = a + βX1 + βX2

Y = 12,924 + 0,964X1 + 0,244X2

Corporate Image = 12,924 + 0,964 Corporate Personality + 0,244 Corporate

Identity

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda tersebut, dapat disimpulkan

bahwa jika terjadi peningkatan satu nilai pada variabel corporate personality (X1),

maka akan terjadi peningkatan satu nilai pula pada variabel corporate image

sebesar 0,964. Selanjutnya, jika terjadi peningkatkan satu nilai pada variabel

corporate identity (X2), maka akan terjadi peningkat satu nilai pula pada variabel

corporate image sebesar 0,244.

4.2 Pembahasan

Penelitian berjudul “Pengaruh Corporate Personality dan Corporate Identity

di dalam Gaya Berpenampilan Frontliner terhadap Pembentukan Corporate Image

AUTO2000” terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen. Pada

variabel corporate personality (X1), peneliti hanya menggunakan dimensi

organization’s core values yang dirujuk pada konsep Birkigt dan Stadler (1986,

dikutip dalam Cornelissen, 2014, p. 66). AUTO2000 memiliki core values FIRST

untuk kemudian dijadikan sebagai alat ukur. Dibandingkan dengan visi dan misi,

FIRST sebagai nilai utama dari AUTO2000 diupayakan semaksimal mungkin

menjadi pedoman bagi setiap kegiatan yang dilakukan oleh AUTO2000 termasuk

di dalam pelayanan kepada pelanggan.

Pada variabel corporate identity (X2), peneliti menggunakan dimensi

simbolisme karena dinilai lebih tepat di dalam mengukur bagaimana frontliner


117

berpenampilan dimulai dari seragam, gaya penampialn diri (grooming), dan atribut.

Pada variabel corporate image (Y), peneliti menggunakan dimensi strength of

brand association, favourable of brand association, dan uniquenessof brand

association (Keller, 2008, dikutip dalam Gumilar, 2013, p.5). Dari kedua hal ini

muncul keyakinan-keyakinan terhadap keunggulan yang dilihat dan dirasakan oleh

pelanggan terhadap identitas perusahaan AUTO2000.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sifat penelitian

eksplanatif. Hal ini ditujukan dengan alasan untuk mencari hubungan dari setiap

variabel yang diteliti. Peneliti menggunakan teknik sampling yaitu non probability

purposive sampling karena melihat adanya tujuan tertentu sebagai syarat di dalam

memilih responden. Kriteria yang ditentukan peneliti yaitu pelanggan AUTO2000

BSD City, bukan hanya yang melakukan pembelian kendaraan (customer sales)

tetapi juga yang melakukan service atau perbaikan di bengkel AUTO2000 BSD

City (customer service). Kedua kriteria ini menjadi hal yang utama karena

pelanggan akan lebih banyak bertemu dengan frontliner pada saat membeli

kendaraan dan pada saat melakukan perbaikan terhadap kendaraan mereka.

Peneliti memilih AUTO2000 BSD City sebagai objek penelitian karena

merupakan cabang yang diciptakan secara berbeda dengan cabang AUTO2000

lainnya. AUTO2000 BSD City adalah cabang flagship dan dianggap sebagai

parameter bagi cabang lainnya secara infrastruktur dan pelayanan. Selain itu,

AUTO2000 BSD City berdiri di area Astra Biz Center sehingga tentunya menjadi

nilai positif bagi AUTO2000 BSD City sebagai ikon dibanding cabang lainnya.


118

Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode survei, di mana peneliti

menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang merupakan pelanggan dari

AUTO2000 BSD City. Periode waktu yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data utama mulai dari 7 Mei 2019 - 28 Mei 2019. Sebelum

menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden, peneliti melakukan

pre-test terlebih dahulu kepada 30 orang melalui survei online atau Google Form.

Hasil pretest menunjukkan bahwa seluruh pernyataan untuk variabel independen

yaitu corporate personality (X1) dan corporate identity (X2) serta corporate image

(Y) adalah valid. Hasil dari uji reliabilitas setiap variabel juga menunjukkan nilai

yang tinggi yaitu 0,815 untuk variabel corporate personality (X1), nilai 0,942 untuk

variabel corporate identity (X2), dan nilai 0,947 untuk variabel corporate image

(Y).

Dalam uji normalitas, awalnya data utama hasil kuesioner kepada 100

responden memiliki distribusi tidak normal. Peneliti mengambil langkah dengan

mentransformasi data sehingga data tidak ada yang dibuang. Peneliti menggunakan

One Sample K-S dan histogram untuk menguji apakah data sudah berdistribusi

normal. Setelah dilakukan transformasi, nilai signifikansi menjadi 0,200 yang

artinya lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa data sudah

berdistribusi normal.

Responden yang mengisi kuesioner semuanya merupakan pelanggan dari

AUTO2000. Hal ini dikarenakan ada juga orang-orang yang datang ke AUTO2000

untuk perbaikan mobil namun bukan pelanggan. Selanjutnya pertanyaan yang

berkaitan dengan identitas adalah nama dan domisili responden. Sebanyak 51%


119

responden berdomisili di Tangerang Selatan, 27% berdomisili di Kabupaten

Tangerang, dan 51% berdomisili di Kota Tangerang.

Hasil dari uji deskriptif mengungkapkan bahwa terdapat indikator tertinggi

dan indikator terendah berdasarkan nilai mean dan modus. Indikator tertinggi pada

variabel corporate personality adalah respect each other dengan nilai mean 3,58

dan modus 4, yang artinya pelanggan merasa dihargai oleh frontliner AUTO2000,

sedangkan untuk indikator terendah adalah teamwork dengan nilai mean 3,48 dan

modus 3, yang artinya kurang adanya kerja sama antar frontliner di dalam melayani

customer. Selanjutnya indikator tertinggi pada variabel corporate identity adalah

seragam rapi dengan nilai mean 3,5 dan modus 4, yang artinya customer melihat

bahwa frontliner berpakaian rapi selama bekerja. Sedangkan indikator terendah

adalah seragam modis dengan mean 3,07 dan modus 3, yang artinya customer

melihat bahwa seragam yang dikenakan frontliner tidak modis. Modis dalam

pengertian ini adalah seragam yang digunakan mengikuti mode yang paling baru.

Indikator tertinggi pada variabel corporate image adalah profesionalitas dengan

mean 3,68 dan modus 4, yang artinya customer melihat bahwa AUTO2000 adalah

perusahaan yang profesional, sedangkan untuk indikator terendah adalah

AUTO2000 memenuhi harapan dengan mean 3,45 dan modus 4, yang artinya

customer merasa kurang harapannya dipenuhi oleh AUTO2000. Harapan ini dapat

berupa pelayanan yang diberikan kepada pelanggan maupun dari segi produk yang

dijual oleh AUTO2000.

Uji korelasi yang dilakukan oleh peneliti memberikan hasil bahwa terdapat

hubungan yang cukup kuat, di mana korelasi antara corporate personality (X1)


120

dengan corporate image (Y) sebesar 0,527 atau 52,7%. Hasil uji korelasi corporate

identity (X2) dengan corporate image (Y) juga menunjukkan hubungan yang cukup

kuat sebesar 0,496 atau 49,6%. Selanjutnya hasil uji korelasi berganda

menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara corporate personality (X1) dan

corporate identity (X2) secara simultan terhadap corporate image (Y) sebesar

0,615.

Pada penelitian ini, uji regresi dilakukan dengan dua tahap yaitu uji regresi

sederhana dan uji regresi berganda. Uji regresi sederhana menggunakan metode

“Enter” menunjukkan pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Variabel corporate personality (X1) memiliki pengaruh

terhadap variabel corporate image (Y) sebesar 0,277 atau 27,7%, sedangkan

variabel corporate identity (X2) memiliki pengaruh terhadap variabel corporate

image (Y) sebesar 0,246 atau 24,6%. Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori

yang diungkapkan Argenti (2016, hal. 75) bahwa citra merupakan refleksi dari

identitas perusahaan sehingga ada ketergantungan yang saling memengaruhi satu

dengan yang lain.

Peneliti juga melakukan uji regresi sederhana pada tiap indikator untuk

mengetahui mana yang memiliki pengaruh paling besar terhadap corporate image

(Y). Uji regresi per indikator yang terlebih dahulu yaitu dalam dimensi

organization’s core values pada variabel corporate personality (X1). Indikator

focus on customer berpengaruh terhadap corporate image (Y) sebesar 0,165 atau

16,5%, indikator integrity berpengaruh terhadap corporate image (Y) sebesar 0,205

atau 20,5%, indikator respect each others berpengaruh terhadap corporate image


121

(Y) sebesar 0,209 atau 20,9%, indikator strive for excellence berpengaruh terhadap

corporate image (Y) sebesar 0,166 atau 16,6%, dan indikator teamwork

berpengaruh terhadap corporate image (Y) sebesar 0,226 atau 22,6%. Berdasarkan

hasil di atas ditunjukkan bahwa nilai kontribusi terbesar masing-masing indikator

pada variabel X1 adalah indikator teamwork yaitu sebesar 22,6%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa teamwork merupakan indikator paling berpengaruh terhadap

corporate image (Y).

Selanjutnya uji regresi sederhana per indikator yang diuji yaitu dimensi

symbolism pada variabel corporate identity (X2). Indikator seragam berpengaruh

terhadap corporate image (Y) sebesar 0,321 atau 32,1%, indikator gaya

penampilan diri (grooming) berpengaruh terhadap corporate image (Y) sebesar

0,331 atau 33,1%, dan indikator atribut berpengaruh terhadap corporate image (Y)

sebesar 0,214 atau 21,4%. Berdasarkan hasil di atas, ditunjukkan bahwa nilai

kontribusi terbesar masing-masing indikator pada variabel X2 adalah indikator

gaya penampilan diri (grooming) yaitu sebesar 33,1%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa gaya penampilan diri (grooming) merupakan indikator paling berpengaruh

terhadap corporate image (Y).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Sylvia (2015, p. 21) yang

menyebutkan bahwa penampilan fisik merupakan salah satu faktor penunjang bagi

peningkatan citra perusahaan. Selain itu, penelitian Angeline (2013, p. 749)

menyebutkan bahwa gaya personal berpengaruh terhadap citra profesional

seseorang di dunia kerja ketika berhadapan dengan pelanggan. Namun terdapat

perbedaan juga dengan hasil penelitian Bazin & Tarby (2013, p. 256) yang


122

memfokuskan gaya berpakaian khususnya seragam perusahaan sebagai pembentuk

citra. Hasil pada penelitian ini justru seragam yang dikenakan frontliner bukan yang

paling berpengaruh terhadap citra, namun gaya penampilan diri (grooming) secara

personal.

Hasil dari uji regresi berganda menunjukkan pengaruh antara variabel

corporate personality (X1) dan variabel corporate identity (X2) terhadap variabel

corporate image (Y) sebesar 0,378 atau 37,8%. Penelitian ini terdiri atas 3 hipotesis

sebagai berikut:

1. H0: Tidak terdapat pengaruh antara corporate personality terhadap

tingkat corporate image AUTO2000.

H1: Terdapat pengaruh antara corporate personality terhadap


2. H0: Tidak terdapat pengaruh antara corporate identity terhadap


H2: Terdapat pengaruh antara corporate identity terhadap tingkat

corporate image AUTO2000.

3. H0: Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara corporate

personality dan corporate identity terhadap tingkat corporate image

AUTO2000.

H3: Terdapat pengaruh secara simultan antara corporate personality

dan corporate identity terhadap tingkat corporate image

AUTO2000.


123

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dibahas di atas, uji regresi yang

dilakukan untuk membuktikan hipotesis memiliki nilai signifikansi 0,000 yang

lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diartikan H0 ditolak dan H1, H2, dan H3

diterima.


Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/10559/4/BAB_IV.pdfLisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk

Documents