i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur atas berkat Allah SWT, penyusunan
Laporan Penilaian Resiko Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tahun 2019
telah selesai dilaksanakan. Penyusunan Laporan Penilaian Resiko dilakukan setiap
tahun sebagai salah satu cara agar dapat mengetahui kendala dan masalah yang
akan dihadapi maupun yang telah dihadapi sebagai bahan pertimbangan evaluasi
untuk kegiatan yang berjalan selanjutnya. Laporan ini diharapkan dapat
digunakan digunakan sebagai salah satu Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) serta sebagai salah satu dasar dalam penyusunan rencana kerja berikutnya.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah Sistem Pengedalian
Intern yang harus diselenggarakan di lingkungan pemerintah daerah mencakup
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan
pertanggungjawaban yang dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi pada
semua tingkatan kegiatan di instansi pemerintah, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Salah satunya adalah
terbangunnya Penilaian Resiko yang pada Pemerintah Kabupaten Malang telah
ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 78 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Malang.
Diharapkan dengan tersusunnya Laporan Penilaian Resiko pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tahun 2019 dapat dijadikan salah satu
pertimbangan dalam menetapkan kegiatan pengendalian di tingkat kegiatan,
dalam rangka penyempurnaan atas pengendalian yang masih lemah. Demikian
kiranya bermanfaat dan atas kerjasama semua pihak disampaikan terima kasih.
Malang, 2019
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG
Dr. Ir. BUDI ISWOYO, MM Pembina Utama Muda
NIP. 19600622 198811 1 001
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Landasan Hukum 1
1.3 Maksud dan Tujuan 3
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Metodologi
3
4
BAB II Gambaran Umum Organisai 5
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas
Lingkungan Hidup
5
2.2 Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup 16
2.3 Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Dinas
Lingkungan Hidup
18
BAB III Hasil Penilaian Resiko 20
3.1 Kriteria Penilaian Resiko 20
3.2 Identifikasi Resiko 22
3.3 Analisa Resiko 22
BAB IV Kesimpulan 25
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Dampak Dinas Lingkungan Hidup 20
Tabel 3.2 Skala Kemungkinan (Probabilitas) Dinas Lingkungan
Hidup
21
Tabel 3.3 Resiko Beridentifikasi 22
Tabel 3.4 Hasil Analisa Resiko Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
22
Tabel 3.5 Hasil Analisa Resiko Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
23
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Hasil Analisa Resiko Program Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Hasil Analisa Resiko Program Pengendalian Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup
Hasil Analisa Resiko Program Penataan Lingkungan,
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Hasil Analisa Resiko Program Pengawasan, Penertiban
dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lingkungan
Hidup
Hasil Analisa Resiko Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan Penanganan Limbah B3
23 23 24 24 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Penilaian Risiko merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi kejadian yang
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran Perangkat Daerah. Penilaian Risiko
merupakan salah satu unsur dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang dalam pasal 13 ayat (1)
mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk melakukan penilaian
risiko.
Penilaian risiko terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu : (1) Identifikasi Risiko dan
(2) Analisis Risiko. Proses penilaian risiko didahului dengan penetapan tujuan
baik tujuan di Perangkat Daerah maupun tujuan di tingkat kegiatan. Konsep
penilaian risiko menuntut adanya pra kondisi agar proses identifikasi dan
analisis risiko dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai karakter yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.
Tujuan dan sasaran Perangkat Daerah telah ditetpakan dalan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja). Agar
tujuan dan sasaran Perangkat Daerah dapat teroperasionalisasi secara konsisten
maka tujuan dan sasaran dibagi sesuai konteksnya agar kegiatan penilaian
risiko atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan
sasaran dapat terindentifikasi.
Pemerintah Kabupaten Malang dalam penyelenggaraan SPIP juga telah
menerbitkan Peraturan Bupati Malang Nomor 29 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 78 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern pemerintah di Lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Malang. Penilaian risisko pada Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Malang disusun sebagai upaya mengintegrasikan antar SPIP
dan sub unsur dengan harapan dapat mendorong Perangkat Daerah untuk
melakukan percepatan penyelenggaraan SPIP.
1.2 LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Penilaian Risiko
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016-
2021, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Penyusunan Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Bupati Malang Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan
Hidup;
12. Peraturan Bupati Malang Nomor 95 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tahun 2019;
13. Peraturan Bupati Malang Nomor 29 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Nomor 78 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Malang;
14. Keputusan Bupati Malang Nomor: 188.45/1002/KEP/35.07.013/2018
tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Malang Nomor:
188.45/578/KEP/35.07.013/2016 tentang Pengesahan Rancangan Akhir
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tahun 2016-
2021.
3 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan penilaian risiko Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Malang Tahun 2019 ini adalah sebagai alat bantu bagi unit-unit kerja yang ada
pada dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang dalam pengambilan keputusan
dan pencapaian tujuan program/kegiatan berdasarkan analisis risiko.
Tujuan penyusunan Penilaian Risiko Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Malang Tahun 2019 adalah:
1. Meningkatkan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
sampai pada tingkat kegiatan dan program Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Malang;
2. Pemetaan risiko pada tingkat kegiatan dan program pada penyelenggaraan
pelayanan bidang lingkungan hidup.
1.4 RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup penilaian risiko pada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Malang Tahun 2019 meliputi sekretariat, seluruh bidang dan UPTPP
yang terdiri dari :
I. Sekretariat
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
3. Sub Bagian Keuangan dan Aset
II. Bidang Tata Lingkungan
1. Seksi Kajian Strategis Lingkungan
2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan
III. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
1. Seksi Pengurangan Sampah
2. Seksi Penanganan Sampah
3. Seksi Penanganan Limbah B3
IV. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
1. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan
2. Seksi Penanggulangan Pencemaran
3. Seksi Pemulihan Lingkungan
4 V. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
1. Seksi Pengawasan Lingkungan
2. Seksi Penanganan Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
VI. Unit Pelayanan Persampahan
1. UPT Pelayanan Persampahan Singosari
2. UPT Pelayanan Persampahan Kepanjen
3. UPT Pelayanan Persampahan Tumpang
4. UPT Pelayanan Persampahan Bululawang
5. UPT Pelayanan Persampahan Turen
6. UPT Pelayanan Persampahan Pagak
7. UPT Pelayanan Persampahan Pujon
1.5 METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam penilaian risiko pada Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Malang Tahun 2019 baik pada tahap identifikasi risiko dan
tahap analisis risiko adalah Metode Kualitatif. Sedangkan teknik yang digunakan
adalah Focus Group Discusion (FGD) yang melibatkan seluruh bidang dan Unit
Pelaksana Teknis Pelayanan Persampahan
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan bidang lingkungan hidup di Kabupaten Malang, sebagaimana
amanat Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti oleh
Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup.
Tugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang adalah sebagai
berikut:
a. Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah bidang lingkungan hidup;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, maka Dinas Lingkungan
Hidup mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk data base
serta analisa data untuk menyusun program kegiatan;
b. Perencanaan strategis pada Dinas Lingkungan Hidup
c. Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang lingkungan
hidup;
d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
lingkungan hidup;
e. Pelaksanaan tata lingkungan, pengelolaan sampah dan limbah B3,
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta
penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
f. Evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup;
g. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dilaksanakan dalam
urusan lingkungan hidup;
h. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Dinas Lingkungan Hidup;
i. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis(UPT) dalam lingkup tugasnya;
j. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan bidang lingkungan
hidup di lingkup Pemerintah Daerah;
6
k. Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat, lembaga
pemerintah dan lembaga lainnya;
l. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang lingkungan hidup.
Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, meliputi :
• Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
• Sub Bagian Keuangan dan Aset
• Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
3. Bidang Tata Lingkungan, terdiri dari :
• Seksi Kajian Strategis Lingkungan
• Seksi Kajian Dampak Lingkungan
• Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
4. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, terdiri dari :
• Seksi Pengurangan Sampah
• Seksi Penanganan Sampah
• Seksi Penanganan Limbah B3
5. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, meliputi
:
• Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan
• Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
• Seksi Pemulihan Lingkungan
6. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup,
meliputi :
• Seksi Pengawasan Lingkungan
• Seksi Penanganan Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan
• Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
7. UPT
Struktur organisasi tersebut juga akan didukung oleh Kelompok Jabatan
Fungsional dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan operasional dan/atau teknis penunjang Dinas
dalam penanganan sampah. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
secara lebih jelas adalah sebagai berikut :
8
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Dinas Lingkungan Hidup
dibantu oleh :
1. Sekretariat yang mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan dan aset serta koordinasi perencanaan, pengendalian,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Dinas;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Perencanaan kegiatan kesekretariatan;
b. Pengelola urusan administrasi kepegawaian, kesejahteraan dan
pendidikan pelatihan pegawai;
c. Pengelolaan urusan rumah tangga, keprotokolan dan hubungan
masyarakat;
d. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan dan
kekayaan daerah;
e. Penyelenggaraan kegiatan surat-menyurat, pengetikan,
penggandaan, kearsipan;
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan dan mengurus
pemeliharaan, kebersihan dan keamanan kantor;
g. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana pembangunan,
evaluasi dan pelaporan.
2. Bidang Tata Lingkungan yang mempunyai tugas :
a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang tata
lingkungan;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Tata Lingkungan, melaksanakan fungsi:
1) Inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;
2) Penyusunan dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RPPLH);
3) Koordinasi dan sinkronisasi pemuatan Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM);
9
4) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH);
5) Penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
6) Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan
daya tampung lingkungan;
7) Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (Produk
Domestik Bruto dan Produk Domestik Regional Bruto hijau,
mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
8) Sinkronisasi Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RPPLH) Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion;
9) Penyusunan Neraca Sumber Daya Alam (NSDA) dan Lingkungan
Hidup;
10) Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah;
11) Penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;
12) Sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH);
13) Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
14) Pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
15) Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
16) Fasilitasi pembinaan penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS);
17) Pemantauan dan evaluasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS);
18) Koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan / AMDAL, Upaya Pengelolaan Lingkungan
dan Upaya Pemantauan Lingkungan / UKL-UPL, Izin Lingkungan,
Audit Lingkungan Hidup, Analisis resiko Lingkungan Hidup);
19) Penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL);
20) Penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang
transparan (komisi penilai, tim pakar dan konsultan);
21) Pelaksanaan proses izin lingkungan;
22) Pelaksanaan perlindungan sumber daya alam;
23) Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam;
24) Pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam;
25) Pelaksanaan pencadangan sumber daya alam;
10
26) Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
27) Pelaksanaan inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan
penyusunan profil emisi Gas Rumah Kaca (GRK);
28) Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati;
29) Penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan
berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan keanekaragaman
hayati;
30) Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi
keanekaragaman hayati;
31) Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati;
dan
32) Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database
keanekaragaman hayati.
3. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) yang mempunyai tugas :
a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengelolaan
sampah dan limbah B3;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, melaksanakan fungsi:
1) Penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat daerah;
2) Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah
untuk setiap kurun waktu tertentu;
3) Perumusan kebijakan pengurangan sampah;
4) Pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada
produsen/industri;
5) Pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang
mampu diurai oleh proses alam;
6) Pembinaan pendaur ulangan sampah;
7) Penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah;
8) Pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan
produk;
9) Perumusan kebijakan penanganan sampah di tingkat daerah;
10) Koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan
pemrosesan akhir sampah;
11) Penyediaan sarpras penanganan sampah;
12) Pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah;
11
13) Penetapan lokasi tempat Tempat Penampungan Sementara (TPS),
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) sampah;
14) Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem
pembuangan open dumping;
15) Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan
sampah;
16) Pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir
sampah;
17) Pelaksanaan kerjasama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan
dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan
pengelolaan sampah;
18) Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
19) Penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah,
pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang
diselenggarakan oleh swasta;
20) Pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah
dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
21) Perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja
pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan
usaha);
22) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan
sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
23) Perumusan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan
sementara limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan
pencabutan) di daerah;
24) Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 di
daerah;
25) Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan
sementara limbah B3 di daerah;
26) Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan
limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan)
di daerah;
27) Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3;
28) Pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat
angkut roda 3 (tiga) dilakukan di daerah;
12
29) Pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan di
daerah;
30) Pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis; dan
31) Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan penimbunan limbah B3.
4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
yang mempunyai tugas :
1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup,
melaksanakan fungsi:
1) Pelaksanaan pemantauan kualitas air;
2) Pelaksanaan pemantauan kualitas udara;
3) Pelaksanaan pemantauan kualitas tanah;
4) Pelaksanaan pemantauan kualitas pesisir dan laut;
5) Penentuan baku mutu lingkungan;
6) Penyiapan sarpras pemantauan lingkungan (laboratorium
lingkungan);
7) Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non
institusi;
8) Pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi,
pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan
non institusi;
9) Pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi,
rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
10) Penentuan baku mutu sumber pencemar;
11) Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan
pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup kepada masyarakat;
12) Penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;
13) Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan
non institusi;
13
14) Pelaksanaan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi
sumber pencemar institusi dan non institusi;
15) Penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan;
16) Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan;
17) Pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi, pengisolasian
serta penghentian) kerusakan lingkungan; dan
18) Pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan
restorasi) kerusakan lingkungan
5. Bidang Penaatandan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yang
mempunyai tugas :
1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penaatandan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup,
melaksanakan fungsi:
1) Penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan dan
penyelesaian pengaduan masyarakat;
2) Fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang
tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
3) Pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan;
4) Penyusunan rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan;
5) Pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil
tindak lanjut pengaduan;
6) Penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun
melalui pengadilan;
7) Sosialisasi tata cara pengaduan;
8) Pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan
masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
9) Penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau
kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan;
10) Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan
izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
14
11) Pelaksanaan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi
penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan;
12) Pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas
Lingkungan Hidup Daerah;
13) Pembentukan tim koordinasi dan monitoring penegakan hukum
lingkungan;
14) Pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
15) Pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup;
16) Penanganan barang bukti dan penanganan hukum pidana secara
terpadu;
17) Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat hukum
adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional dan hak Masyarakat Hukum
Adat (MHA) terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
18) Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan
keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak Masyarakat Hukum Adat (MHA)
terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
19) Penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan Masyarakat
Hukum Adat (MHA), kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
Masyarakat Hukum Adat (MHA) terkait dengan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
20) Pelaksanaan komunikasi dialogis dengan Masyarakat Hukum Adat
(MHA);
21) Pembentukan panitia pengakuan masyarakat hukum adat;
22) Penyusunan data dan informasi profil Masyarakat Hukum Adat
(MHA), kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
23) Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas Masyarakat Hukum
Adat (MHA), kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);
15
24) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan
pendampingan terhadap Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);
25) Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan Masyarakat
Hukum Adat (MHA), kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);
26) Penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH);
27) Penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH);
28) Pengembangan materi diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup;
29) Pengembangan metode diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup;
30) Pelaksanaan diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup;
31) Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh Lingkungan Hidup;
32) Pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli
Lingkungan Hidup;
33) Pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan;
34) Penyiapan sarpras diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup;
35) Pengembangan jenis penghargaan Lingkungan Hidup;
36) Penyusunan kebijakan tata cara pemberian penghargaan
Lingkungan Hidup;
37) Pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan;
38) Pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten; dan
39) Dukungan program pemberian penghargaan tingkat provinsi dan
nasional
Dalam melaksakan tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara
vertikal maupun horisontal. Kepala Dinas Lingkungan Hidup bertanggung
jawab memimpin, mengawasi dan mengoordinasikan bawahannya masing
– masing, serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya guna pencapaian tujuan administrasi pemerintahan
16
sebagai upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah. Kepala
Dinas Lingkungan Hidup dan seluruh personil wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertangung jawab kepada atasan pejabat masing-
masing, serta menyampaikan laporan pada waktunya. Setiap laporan yang
diterima oleh pimpinan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan
penyusunan laporan lebih lanjut serta umpan balik untuk memberikan
petunjuk kepada bawahan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas
Lingkungan Hidup dibantu oleh pimpinan unit satuan organisasi
bawahannya (Kepala Bidang) untuk memberikan bimbingan dan arahan
kepada bawahan masing – masing yang dilaksanakan dengan
mengadakan rapat berkala.
2.2 Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup
Dalam pelaksanaan organisasi Dinas Lingkungan Hidup, sangat
dibutuhkan sosok aparatur yang memiliki pengetahuan akan berbagai
permasalahan lingkungan, pengetahuan tentang sistem fisika-kimia-
biologi, memahami proses-proses industri dan teknologi bersih, serta
mempunyai kemampuan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Selain itu
dibutuhkan juga aparatur yang mempunyai kemampuan teknis atau
kompetensi khusus sebagaimana yang dibutuhkan.
Dalam pelaksanaan tugas organisasi Dinas Lingkungan Hidup
didukung oleh 343 personil yang terdiri dari 173 PNS dan 170 tenaga
kontrak. Jumlah personil pada masing – masing bidang dijelaskan pada
data berikut :
1. Kepala Dinas : 1 orang
2. Sekretaris : 1 orang
3. Kepala Sub Bagian : 3 orang
4. Kepala Bidang : 4 orang
5. Kepala Seksi : 12 orang
6. Kepala UPTPP : 7 orang
7. Ka. TU UPTPP : 4 orang
8. Staf PNS : 141 orang
9. Tenaga Kontrak : 170 orang
Dari jumlah tersebut terdapat 2 orang berpendidikan Strata 3, 15
orang berpendidikan Strata 2, 41 orang berpendidikan Strata 1, 3 orang
berpendidikan Diploma 3, 109 orang berpendidikan SMA, 75 orang
berpendidikan SMP dan 78 orang berpendidikan SD. Berdasarkan
pangkat/golongan PNS yang ada terdiri dari Pembina Utama Muda (IV-c)
17
sebanyak 1 orang, Pembina Tingkat I (IV-b) sebanyak 1 orang, Pembina
(IV-a) sebanyak 9 orang, Penata Tingkat I (III-d) sebanyak 12 orang, Penata
(III-c) sebanyak 12 orang, Penata Muda Tingkat I (III-b) sebanyak 6 orang,
Penata Muda (III-a) sebanyak 6 orang, Pengatur (II-c) sebanyak 36 orang,
Pengatur Muda Tingkat I (II-b) sebanyak 18 orang, Pengatur Muda (II-a)
sebanyak 32 orang, Juru Tingkat I (I-d) sebanyak 18 orang dan Juru (I-c)
sebanyak 27 orang.
Terkait dengan aset/modal yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup
adalah terutama meliputi sarana dan prasarana penunjang untuk
menopang operasional rangka dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di
wilayah Kabupaten Malang. Sarana dimaksud terdiri dari :
a. Kendaraan operasional roda 4 sebanyak 9 unit dan roda 2 sebanyak 54
unit dengan rincian 1 unit Station wagon Toyota Innova, 2 unit Station
wagon Toyota Kijang, 1 unit Mobil mini laboratorium, 1 unit Station
wagon Toyota Hilux Double Cabin, 2 unit Toyota Avanza, 1 unit Suzuki
APV dan 1 unit Pick Up. 3 unit Sepeda motor Honda Legenda, 3 unit
Sepeda motor Honda GL 200 D serta 46 unit Sepeda motor Honda Supra
X dan 2 unit sepeda motor Kawasaki LX 150F (trail).
b. Peralatan kerja yang mendukung operasional organisasi yang terdiri
dari 36 unit Personal Computer, 14 unit Laptop/ notebook, 39 unit
Printer, 1 unit OHP dan 2 unit scanner.
c. Peralatan pengujian kualitas air.
Sebagian aset peralatan pengujian kualitas lingkungan yang ada belum
dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Hal ini dikarenakan belum
tersedianya ruang/gedung yang dapat difungsikan khusus untuk
laboratorium. Sedangkan untuk melakukan uji paramater kualitas
lingkungan tidak hanya dibutuhkan unit laboratorium yang dapat
beroperasi tetapi juga harus terakreditasi. Karenanya saat ini masih
dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam melakukan uji
parameter kualitas lingkungan.
Sebagai penunjang bagi pengembangan pengelolaan kebersihan kota
dan persampahan dapat disampaikan data-data Prasarana dan Sarana
sebagai berikut : :
a. Tempat Pemrosesan Akhir ;
1) TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Randuagung-Singosari, luas 5,6
Ha (menampung sampah untuk 5 Kecamatan / 2 UPTPP);
18
2) TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Paras–Poncokusumo, luas 1,2 Ha
(menampung sampah untuk 4 Kecamatan/1 UPTPP);
3) TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Talangagung-Kepanjen, luas 2 Ha
(menampung sampah 10 Kecamatan/4 UPTPP);
b. Pengolahan 3-R pada 3 (tiga) lokasi (bantuan APBN TA. 2008, 2009,
2010, 2013, 2015) sudah berjalan.
c. Excavator : 4 Unit
d. Bulldozer : 3 Unit
e. Whell Loader : 2 Unit
f. Arm-roll Truck : 27 Unit
g. Dump Truck : 13 Unit
h. Sepeda Motor Roda 3 : 68 Unit
i. Gerobak sampah : 577 Unit
Pelayanan pada Dinas Lingkungan Hidup juga ditunjang oleh tata
laksana berupa Standar Operasional Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup.
Terdapat 72 Standar Operasional Pelayanan yang meliputi Standar
Operasional Pelayanan terkait bidang kesekretariatan (umum dan
kepegawaian, keuangan dan aset, serta perencanaan, evaluasi dan
pelaporan) dan terkait bidang teknis/pelayanan di bidang tata lingkungan,
pengelolaan sampah dan limbah B3, pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan, serta penaatan dan peningkatan kapasitas
lingkungan hidup.
2.3 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup
Tujuan kepala daerah terpilih sebagimana tertuang pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang
Tahun 2016-2021 yang terkait dengan urusan berdasarkan layanan fungsi
utama Dinas Lingkungan Hidup adalah meningkatkan kebersamaan
masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan.
Sedangkan sasaran pada RPJMD adalah meningkatnya kualitas dan fungsi
lingkungan hidup melalui upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran
serta peningkatan tutupan lahan.
Terkait dengan tujuan dan sasaran dalam RPJMD, untuk mendukung
pencapaiannya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang menetapkan
tujuan “meningkatkan kualitas dan fungsi lingkungan hidup”, serta
sasarannya yakni “meningkatnya kualitas dan fungsi lingkungan hidup
19
melalui upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran serta peningkatan
tutupan lahan”.
Dalam pencapaian tujuan tersebut Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Malang menentukan 3 (tiga) indikator utama yakni Indeks
Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Kualitas Tutupan
Lahan (IKTL), dan untuk mencapai 3 indikator agar sesuai target
dilaksanakan 3 (tiga) strategi yakni :
1. Mencegah dan mengatasi terjadinya pencemaran air;
2. Mencegah dan mengatasi terjadinya pencemaran udara;
3. Mencegah kerusakan lahan dan meningkatkan tutupan vegetasi.
Tiga strategi tersebut dijabarkan dalam kebijakan yang
menggambarkan program serta kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang. Kebijakan dan program yang
dilaksanakan adalah :
1. Melaksanakan pemantauan dan pengukuran kualitas air;
2. Melaksanakan pemantauan dan pengukuran kualitas udara; dan
3. Melaksanakan konservasi dan pembinaan dalam pengelolaan
tutupan vegetasi.
Berdasarkan kebijakan diatas, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Malang menetapkan program-program utama sebagai berikut :
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup;
2. Program Pengawasan, Penertiban dan Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Lingkungan Hidup;
3. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan
Penanganan Limbah B3;
4. Program pelayanan Persampahan pada Unit Pelaksana teknis
Pelayanan Persampahan (UPTPP);
5. Program Penataan Lingkungan, Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Alam;
6. Program Pembinaan Lingkungan Sosial.
BAB III
HASIL PENILAIAN RISIKO
3.1 KRITERIA PENILAIAN RISIKO
1. Skala Dampak Risiko
Skala penilaian dampak risiko pada penilaian risiko Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Malang Tahun 2019 menggunakan 5 (lima) skala sesuai
yang tercantum pada Lampiran I Peraturan Bupati Malang Nomor 29 Tahun
2018, dengan deskripsi pada tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Dampak Dinas Lingkungan Hidup
No Skala Dampak Definisi Skala Dampak
1.
2.
3.
4.
5.
Tidak Signifikan
Kurang Signifikan
Sedang
Signifikan
Sangat Signifikan/
berbahaya/katatrospik
Mengganggu pencapaian tujuan kegiatan /
organisasi meskipun tidak signifikan
Mengganggu pencapaian tujuan kegiatan /
organisasi secara cukup signifikan
Sebagian tujuan kegiatan / organisasi gagal
dilaksanakan
Sebagian besar tujuan kegiatan / organisasi
gagal dilaksanakan
Tujuan kegiatan / organisasi gagal
dilaksanakan
2. Skala Kemungkinan
Kriteria penilaian terhadap tingkat atau kemungkinan terjadinya
(probabilitas) risiko ditetapkan menjadi 5 (lima) skala dan dibuatkan
deskripsinya untuk menentukan konsistensi penilaian risiko. Skala penilaian
kemungkinan yang dipergunakan dalam penilaian risiko pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tahun 2019 menggunakan skala 5 (lima)
dengan deskripsi sebagai berikut :
21 Tabel 3.2 Skala Kemungkinan (probabilitas) Dinas Lingkungan Hidup
No Skala
Kemungkinan Deskripsi Skala Kemungkinan
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat Jarang Jarang Kadang – kadang Sering Sangat sering
- Kecil kemungkinan tetapi tidak diabaikan - Probabilitas rendah, tetapi lebih besar dari nol - Mungkin terjadi sekali dalam 4 tahun - Probabilitas kurang dari 25% - Mungkin terjadi sekai dalam 3 tahun - Probabilitas antar 30% - 50%, tetapi masih
cukup tinggi - Mungkin terjadi sekali dalam 2 tahun - Mungkin tidak terjadi atau peluang 50/50 - Mungkin terjadi kira-kira sekali dalam setahun - Kemungkinan terjadi > 50% - Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
3. Matriks Risiko / Skala Risiko
Matrik risiko dibuat sebagai dasar untuk penyusunan peta risiko
sekaligus sebagai sarana untuk membuat kesepakatan atas area risiko yang
dapat diterima dan area risiko yang tidak dapat diterima. Matrik risiko dibuat
sesuai skala dampak dan skala kemungkinan yang telah diukur sebelumnya.
Penyusunan skala risiko pada matrik akan menentukan sifat tindakan atau
strategi penanganan risiko dalam unsur pengendalian berikutnya. Matrik
konsisten yang digunakan dalam penilaian risiko pada Dinas Lingkungan
Hidup adalah 5 x 5 dengan deskripsi sebagai berikut :
5 Sedang Tinggi Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi P R
O B
A B
I L I T A
S
4 Sedang Sedang Tinggi Sangat tinggi
Sangat tinggi
3 Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sangat tinggi
2 Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
1 Rendah Rendah Rendah Sedang Tinggi
1 2 3 4 5
D A M P A K
22
3.2 IDENTIFIKASI RESIKO
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tahun 2019 memiliki 27
resiko, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.3 Resiko beridentifikasi
No. Program Tahun 2019 Resiko Dampak
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
5 7
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2 3
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
5 7
4. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
3 4
5. Program Penataan Lingkungan, Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
3 3
6. Program Pengawasan, Penertiban dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lingkungan Hidup
3 3
7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Penanganan Limbah B3
6 6
JUMLAH 27 33
3.3 ANALISA RESIKO
Analisa resiko dilakukan dengan forum group discussion (FGD), yang
diikuti oleh seluruh bidang dan Unit Pelaksanan Teknis Pelayanan
Persampahan terdiri dari pejabat pelaksana teknis kegiatan pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Malang. Hasil analisa resiko adalah sebagai
berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Hasil analisa resiko pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
digambarkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.4 Hasil Analisa Resiko Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
No Uraian Warna Jumlah
1. Sangat Tinggi 0
2. Tinggi 1
3. Sedang 1
4. Rendah 3
23
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Hasil analisa resiko pada Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.5. Hasil Analisa Resiko Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
No Uraian Warna Jumlah
1. Sangat Tinggi 0
2. Tinggi 1
3. Sedang 0
4. Rendah 1
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Hasil analisa resiko pada Program Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.6 Hasil Analisa Resiko Program Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
No Uraian Warna Jumlah
1. Sangat Tinggi 0
2. Tinggi 2
3. Sedang 0
4. Rendah 3
4. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Hasil analisa resiko pada Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.7 Hasil Analisa Resiko Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup
No Uraian Warna Jumlah
1. Sangat Tinggi 0
2. Tinggi 0
3. Sedang 2
4. Rendah 1
24
5. Program Penataan Lingkungan, Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam
Hasil analisa resiko pada Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.8 Hasil Analisa Resiko Program Penataan Lingkungan, Perlindungan
dan Konservasi Sumber Daya Alam
No Uraian Warna Jumlah
1. Sangat Tinggi 0
2. Tinggi 2
3. Sedang 1
4. Rendah 0
6. Program Pengawasan, Penertiban dan Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Lingkungan Hidup
Hasil analisa resiko pada Program Pengawasan, Penertiban dan Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan Lingkungan Hidup digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.9 Hasil Analisa Resiko Program Pengawasan, Penertiban dan
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lingkungan Hidup
No Uraian Warna Jumlah
1. Sangat Tinggi 0
2. Tinggi 1
3. Sedang 1
4. Rendah 1
7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan
Penanganan Limbah B3
Hasil analisa resiko pada Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan dan Limbah B3 digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.10 Hasil Analisa Resiko Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan dan Limbah B3
No Uraian Warna Jumlah
1. Sangat Tinggi 0
2. Tinggi 2
3. Sedang 3
4. Rendah 1
BAB IV
KESIMPULAN
Penilaian resiko pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang tahun
2019 dilaksanakan melalui 2 tahap yakni identifikasi resiko dan analisa resiko.
Adapun kesimpulan dari hasil penilaian resiko adalah sebagai berikut :
1. Resiko dengan kategori “sangat tinggi” tidak ditemukan pada seluruh program
dan kegiatan di Dinas Lingkungan Hidup.
2. Resiko dengan kategori “tinggi” berjumlah 9 resiko dengan rincian Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 rsiko, Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 1 resiko, Program Penyusunan Laporan Capaian
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 1 resiko, Program Penataan
Lingkungan, Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 2 resiko,
Program Pengawasan, Penertiban dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Lingkungan Hidup 1 resiko, Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan dan Penanganan Limbah B3 2 resiko.
3. Resiko dengan kategori “sedang” berjumlah 8 resiko dengan rincian Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 resiko, Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 2 resiko, Program Penataan
Lingkungan, Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1 resiko,
Program Pengawasan, Penertiban dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Lingkungan Hidup 1 resiko, Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan dan Penanganan Limbah B3 3 resiko.
4. Resiko dengan kategori “rendah” berjumlah 10 resiko dengan rincian Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 resiko, Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 1 resiko, Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 3 resiko, Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1 resiko, Program Pengawasan,
Penertiban dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lingkungan Hidup 1
resiko, Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan
Penanganan Limbah B3 1 resiko.
KKPR – 1.1
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG
PENYELARASAN TUJUAN KEGIATAN
I. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
1.1 Kegiatan : Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan A. DATA AWAL
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah administrasi keuangan yang tersusun Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan Terselenggaranya administrasi keuangan
3. Tujuan Organisasi Terselenggaranya administrasi keuangan yang teratur
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah administrasi keuangan yang
tersusun 2. Tujuan Kegiatan Terselenggaranya administrasi keuangan
1.2 Kegiatan : Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor A. DATA AWAL
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang disediakan Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 77 unit peralatan dan perlengkapan kantor yang disediakan
3. Tujuan Organisasi Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor
yang disediakan 2. Tujuan Kegiatan 77 unit peralatan dan perlengkapan kantor
yang disediakan
II. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 2.1 Kegiatan : Pendidikan dan Pelatihan Formal A. DATA AWAL
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 4 orang pegawai yang mengikuti pelatihan
3. Tujuan Organisasi Tersedianya pegawai yang mengikuti pelatihan
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan
2. Tujuan Kegiatan 4 orang pegawai yang mengikuti pelatihan
III. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
3.1 Kegiatan : Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran A. DATA AWAL
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah dokumen laporan keuangan semester I dan semester II Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 1 buku dokumen laporan keuangan semester I dan semester II
3. Tujuan Organisasi Tersusunnya dokumen laporan keuangan semesteran
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah dokumen laporan keuangan
semester I dan semester II 2. Tujuan Kegiatan 1 buku dokumen laporan keuangan semester I
dan semester II 3.2 Kegiatan : Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD A. DATA AWAL
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah Dokumen Laporan Kinerja (LKJ-IP/Profile Kinerja PD/Survei Kepuasan Masyarakat) Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan Tersusunnya 2 dokumen perencanaan dan 2 dokumen laporan kinerja dengan tepat waktu
3. Tujuan Organisasi Tersusunnya dokumen perencanaan dan laporan kinerja perangkat daerah
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah Dokumen Laporan Kinerja (LKJ-
IP/Profile Kinerja PD/Survei Kepuasan Masyarakat)
2. Tujuan Kegiatan Tersusunnya 2 dokumen perencanaan dan 2 dokumen laporan kinerja dengan tepat waktu
IV. PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LH
4.1 Kegiatan : Pemantauan Kualitas Lingkungan A. DATA AWAL
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah titik pantau pengujian kualitas air Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 235 titik pantau pengujian kualitas air
3. Tujuan Organisasi Terlaksananya pengujian kualitas air dan udara
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah titik pantau pengujian kualitas air
2. Tujuan Kegiatan 235 titik pantau pengujian kualitas air
4.2 Kegiatan : Pemantauan dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan Hidup A. DATA AWAL
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah lahan kritis / rusak yang difasilitasi pemulihan kerusakannya Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 2 lokasi lahan kritis / rusak yang difasilitasi pemulihan kerusakannya
3. Tujuan Organisasi Terfasilitasinya pemulihan kerusakan pada lahan kritis / rusak
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah lahan kritis / rusak yang difasilitasi
pemulihan kerusakannya 2. Tujuan Kegiatan 2 lokasi lahan kritis / rusak yang difasilitasi
pemulihan kerusakannya
4.3 Kegiatan : Pengendalian dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup A. DATA AWAL
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah instalasi pengolah limbah organik (biogas) yang dibangun Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 15 unit instalasi pengolah limbah organik (biogas) yang terbangun
3. Tujuan Organisasi Terbangunnya instalasi pengolah limbah organik (biogas)
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah instalasi pengolah limbah organik
(biogas) yang dibangun 2. Tujuan Kegiatan 15 unit instalasi pengolah limbah organik
(biogas) yang terbangun
V. PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN, PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM 5.1 Pengkajian Strategis Lingkungan Hidup
A. DATA AWAL
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah dokumen kajian strategis lingkungan yang disusun Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 5 dokumen kajian strategis lingkungan yang tersusun
3. Tujuan Organisasi Tersusunnya dokumen kajian strategis lingkungan
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah dokumen kajian strategis lingkungan
yang disusun 2. Tujuan Kegiatan 5 dokumen kajian strategis lingkungan yang
tersusun
5.2 Konservasi Sumber Daya Alam
A. DATA AWAL No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah lokasi konservasi melalui penanaman pohon Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 15 lokasi konservasi sumber daya alam
3. Tujuan Organisasi Melaksanakan konservasi sumber daya alam melalui penanaman pohon di sumber mata air
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah lokasi konservasi melalui
penanaman pohon 2. Tujuan Kegiatan 15 lokasi konservasi sumber daya alam
5.3 Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup
A. DATA AWAL No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah dokumen lingkungan yang disusun oleh pelaku kegiatan / usaha Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 150 dokumen lingkungan hidup oleh pelaku usaha / kegiatan
3. Tujuan Organisasi Tersusunnya dokumen lingkungan hidup oleh pelaku usaha / kegiatan
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah dokumen lingkungan yang disusun
oleh pelaku kegiatan / usaha 2. Tujuan Kegiatan 150 dokumen lingkungan hidup oleh pelaku
usaha / kegiatan
VI. PROGRAM PENGAWASAN, PENERTIBAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN LINGKUNGAN HIDUP 6.1 Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Lingkungan
Hidup
A. DATA AWAL No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah pengawasan ketaatan kegiatan/usaha terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 100 kegiatan/usaha yang taat terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup
3. Tujuan Organisasi Terlaksananya pengawasan ketaatan kegiatan/usaha terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah pengawasan ketaatan
kegiatan/usaha terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup
2. Tujuan Kegiatan 100 kegiatan/usaha yang taat terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup
6.2 Penanganan Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
A. DATA AWAL No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah pengaduan masyarakat atas dugaan pencemaran lingkungan yang ditindaklanjuti Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 100% pengaduan masyarakat atas dugaan pencemaran lingkungan ditindaklanjuti
3. Tujuan Organisasi Menindaklanjuti pengaduan masyarakat atas dugaan pencemaran lingkungan
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah pengaduan masyarakat atas dugaan
pencemaran lingkungan yang ditindaklanjuti 2. Tujuan Kegiatan 100% pengaduan masyarakat atas dugaan
pencemaran lingkungan ditindaklanjuti
6.3 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
A. DATA AWAL No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah kecamatan yang memenuhi indikator penilaian Kecamatan Berseri Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 10 Kecamatan yang memenuhi indikator penilaian Kecamatan Berseri
3. Tujuan Organisasi Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan melalui penilaian Kecamatan Berseri, Adipura dan Adiwiyata
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah kecamatan yang memenuhi indikator
penilaian Kecamatan Berseri 2. Tujuan Kegiatan 10 Kecamatan yang memenuhi indikator
penilaian Kecamatan Berseri
VII. PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH B3 7.1 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengurangan Sampah
A. DATA AWAL No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah volume sampah yang tereduksi di sumbernya Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 156 ton/hari volume sampah yang tereduksi di sumbernya
3. Tujuan Organisasi Meningkatkan volume sampah yang tereduksi dari sumbernya
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah volume sampah yang tereduksi di
sumbernya 2. Tujuan Kegiatan 156 ton/hari volume sampah yang tereduksi
di sumbernya
7.2 Penanganan dan Pengelolaan Sampah
A. DATA AWAL No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah volume sampah yang ditangani Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 1046 ton/hari volume sampah terlayani
3. Tujuan Organisasi Meningkatkan volume sampah yang dilayani
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah volume sampah yang ditangani
2. Tujuan Kegiatan 1046 ton/hari volume sampah terlayani
7.3 Pengelolaan B3 dan Limbah B3
A. DATA AWAL No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran dan
Indikator Kegiatan Jumlah kegiatan / usaha yang memiliki izin TPS B3 Apakah indikator sasaran telah memenuhi kriteria: a. Spesifik Ya/Tidak b. Dapat diukur Ya/Tidak c. Dapat dicapai Ya/Tidak d. Relevan Ya/Tidak e. Terikat Waktu Ya/Tidak
2. Tujuan Kegiatan 20 kegiatan / usaha yang memiliki izin TPS B3
3. Tujuan Organisasi Peningkatan jumlah kegiatan / usaha yang memiliki izin TPS B3
4. Misi Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Visi Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP
B. SASARAN DAN TUJUAN YANG DISELARASKAN
No. Butir Kegiatan Uraian 1. Sasaran Kegiatan Jumlah kegiatan / usaha yang memiliki izin
TPS B3 2. Tujuan Kegiatan 20 kegiatan / usaha yang memiliki izin TPS B3
KKPR – 2.2
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG
PERUMUSAN KRITERIA PENILAIAN RISIKO
A. SKALA DAMPAK
No. Kriteria
Dampak Definisi Kriteria
Dampak Skala Nilai
1 Tidak Signifikan Mengganggu pencapaian
tujuan kegiatan/organisasi meskipun tidak signifikan
1
2 Kurang Signifikan Mengganggu pencapaian tujuan kegiatan/organisasi secara cukup signifikan
2
3 Sedang Sebagian tujuan kegiatan/organisasi gagal dilaksanakan
3
4 Signifikan Sebagian besar tujuan kegiatan/organisasi gagal dilaksanakan
4
5 Sangat Signifikan / Berbahaya / Katastropik
Tujuan kegiatan/organisasi gagal dilaksanakan
5
B. SKALA KEMUNGKINAN
No. Tingkat Kemungkinan Penjelasan Skala Nilai
1 Sangat Jarang - Kecil kemungkinan tetapi
tidak diabaikan - Probabilitas rendah, tetapi
lebih besar dari nol - Mungkin terjadi sekali dalam
4 tahun
1
2 Jarang - Probabilitas kurang dari pada 25%
- Mungkin terjadi sekali dalam 3 tahun
2
3 Kadang-Kadang - Probabilitas antara 30% - 50%, tetapi masih cukup tinggi
- Mungkin terjadi sekali dalam 2 tahun
3
4 Sering - Mungkin tidak terjadi atau peluang 50/50
- Mungkin terjadi kira-kira sekali dalam setahun
4
5 Sangat Sering - Kemungkinan terjadi > 50% - Dapat terjadi beberapa kali
dalam setahun
5
KPR – 3.1 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG
PENYUSUNAN DAFTAR RISIKO
KIR*)
Pernyataan Risiko
Pemilik
Dampak
Pengendalian yang
Ada
Sisa Risiko
Sumber U/C Uraian (1) (2
) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1.1 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Tujuan kegiatan : Terselenggaranya administrasi keuangan 1. Kehilangan / ketekoran
kas Kasubag Keuangan dan Aset
Internal C Kesalahan penghitungan uang
Buku Kas Kas kurang
Eksternal C Uang kurang dari bank
2. Kesalahan input pajak Kasubag Keuangan dan Aset
Internal C Jenis pajak tidak sesuai dengan belanja
Buku Kode Pajak Pemindah-bukuan pajak
1.2 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Tujuan kegiatan : 77 unit peralatan dan perlengkapan kantor yang disediakan
1. Keterlambatan pengadaaan peralatan dan perlengkapan kantor
Kasubag Umum dan Kepegawaian
Internal C Keterlambatan proses pengumuman pengadaan di SIRUP dan proses belanja di e-Katalog
Pengoptimalan aplikasi e-Katalog
Keterlambatan pengadaaan peralatan dan perlengkapan kantor
Eksternal U Barang tidak tayang pada e-katalog
2. Kerusakan pada peralatan dan perlengkapan kantor
Kasubag Umum dan Kepegawaian
Internal C Kesalahan cara penggunaan peralatan dan perlengkapan kantor
BA pemegang perlengkapan kantor dan SOP penggunaan peralatan kantor
Kerusakan pada peralatan dan perlengkapan kantor
3. Kehilangan peralatan dan perlengkapan kantor
Kasubag Keuangan dan Aset
Internal C Jumlah aset peralatan dan perlengkapan kantor tidak sesuai dengan neraca
Pemuktahiran data aset dan Penyediaan kartu inventaris ruangan
Kehilangan peralatan dan perlengkapan kantor
KIR*)
Pernyataan Risiko
Pemilik
Dampak
Pengendalian yang
Ada
Sisa Risiko
Sumber U/C Uraian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) II PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 2.1 Pendidikan dan Pelatihan Formal
Tujuan kegiatan : 4 orang pegawai yang mengikuti pelatihan 1. Pelaksanaan diklat tidak
dapat dipenuhi Kasubag Umum dan Kepegawaian
Internal C Belum direncanakan / tidak ada anggaran untuk pelaksanaan diklat
Perencanaan jadwal dan anggaran diklat
Pelaksanaan diklat tidak dapat dipenuhi atau pelaksanaan diklat terlambat
Eksternal U Tidak ada jadwal pelaksanaan diklat dari instansi penyelenggara
2. Pegawai kurang disiplin pada absensi
Kasubag Umum dan Kepegawaian
Internal C Data rekapitulasi absensi yang kurang lengkap
Finger print dan absensi manual
Pegawai kurang disiplin pada absensi Pemberian Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) tidak tepat waktu
III PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN 3.1 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Tujuan kegiatan : 1 buku dokumen laporan keuangan semester I dan semester II 1. Keterlambatan
penyusunan laporan keuangan
Kasubag Keuangan dan Aset
Internal C Keterlambatan rekonsiliasi data
Penetapan batas waktu rekonsiliasi data
Keterlambatan penyusunan laporan keuangan
KIR*)
Pernyataan Risiko
Pemilik
Dampak
Pengendalian yang
Ada
Sisa Risiko
Sumber U/C Uraian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 3.2 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Tujuan kegiatan : Tersusunnya 2 dokumen perencanaan dan 2 dokumen laporan kinerja dengan tepat waktu 1. Keterlambatan
penyusunan Renja Kasubag Renvapor Internal C SDM kurang memahami
penyusunan Renja. Kurangnya waktu untuk mengerjakan
Mengerjakan di luar jam kerja (lembur)
Penetapan Renja tidak tepat waktu
Eksternal U Keterlambatan penetapan Renja
2. Kesalahan pembebanan kode rekening belanja pada RKA-RKAP/DPA-DPPA
Kasubag Renvapor Internal C Penyusun RKA-RKAP kurang teliti / salah dalam menentukan kode rekening
Menyediakan buku petunjuk pengisian kode rekening belanja
Keterlambatan pelaksanaan kegiatan
Keterlambatan realisasi anggaran (tidak sesuai perencanaan)
3. Alokasi anggaran responsif gender kurang proporsional
Kasubag Renvapor Internal C Kurang paham akan perencanaan anggaran responsif gender
Sosialisasi tentang perencanaan penganggaran responsif gender
Kegiatan responsif gender kurang terakomodir
4. Realisasi / serapan anggaran tidak mencapai target
Kasubag Renvapor Internal C Keterlambatan pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan anggaran kas
Realisasi / serapan anggaran tidak mencapai target Eksternal U Kegiatan belum sesuai
juknis
KIR*)
Pernyataan Risiko
Pemilik
Dampak
Pengendalian yang
Ada
Sisa Risiko
Sumber U/C Uraian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) IV PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LH 4.1 Pemantauan Kualitas Lingkungan
Tujuan kegiatan : 235 titik pantau pengujian kualitas air 1. Keterlambatan laporan
hasil pengujian kualitas lingkungan
Kasie Pemantauan Kualitas Lingkungan
Internal C Pelaksanaan pengujian kualitas air dan udara yang tidak sesuai jadwal
Pelaksanaan pengujian kualitas air dan udara sesuai jadwal
Keterlambatan laporan hasil pengujian kualitas lingkungan Eksternal U Hasil pengujian dari pihak
pelaksana uji kualitas lingkungan belum terbit
4.2 Pemantauan dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan Hidup Tujuan kegiatan : 2 lokasi lahan kritis / rusak yang difasilitasi pemulihan kerusakannya
1. Keterlambatan pelaksanaan pemulihan lahan kritis dengan penanaman pohon
Kasie Pemulihan Lingkungan
Eksternal U Syarat administrasi pelaksanaan pemulihan lahan kritis belum lengkap
Petunjuk teknis pelaksanaan pemulihan lahan kritis
Keterlambatan pelaksanaan pemulihan lahan kritis dengan penanaman pohon
4.3 Pengendalian dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup Tujuan kegiatan : 15 unit instalasi pengolah limbah organik (biogas) yang terbangun
1. Penerima bantuan Biogas tidak sesuai perencanaan
Kasie Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Eksternal U Kendala teknis pada penerima bantuan Biogas
Pembuatan proposal penerima bantuan Biogas
Keterlambatan pelaksanaan pembangunan Biogas
V PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN, PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM 5.1 Pengkajian Strategis Lingkungan Hidup
Tujuan kegiatan : 5 dokumen kajian strategis lingkungan yang tersusun 1. Ketersediaan data yang
digunakan untuk mendukung penyusunan kajian tidak / belum tersedia
Kasie Pengkajian Strategis Lingkungan
Eksternal C Penyusunan kajian tidak sesuai dengan kerangka acuan
Menggunakan data tahun sebelumnya
Penyusunan kajian tidak sesuai kerangka acuan
KIR*)
Pernyataan Risiko
Pemilik
Dampak
Pengendalian yang
Ada
Sisa Risiko
Sumber U/C Uraian 5.2 Konservasi Sumber Daya Alam
Tujuan kegiatan : 15 lokasi konservasi sumber daya alam 1. Bibit tanaman untuk
konservasi mengalami kematian
Kasi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
Eksternal U Berkurangnya jumlah bibit tanaman untuk konservasi sumber mata air
Melakukan pemeriksaan kondisi bibit secara rutin, mengganti bibit baru pada masa pemeliharaan
Bibit tanaman untuk konservasi mengalami kematian
5.3 Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup Tujuan kegiatan : 150 dokumen lingkungan hidup oleh pelaku usaha / kegiatan
1. Rekomendasi dokumen lingkungan tidak terbit sesuai jadwal pada SOP
Kasi Kajian Dampak Lingkungan
Internal C Terhambatnya pengurusan ijin lingkungan bagi kegiatan / usaha
Penetapan SOP penerbitan rekomendasi dokumen lingkungan
Rekomendasi dokumen lingkungan tidak terbit sesuai jadwal pada SOP
VI PROGRAM PENGAWASAN, PENERTIBAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN LINGKUNGAN HIDUP 6.1 Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Lingkungan Hidup
Tujuan kegiatan : 100 kegiatan/usaha yang taat terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup 1. Kegiatan/usaha tidak taat
terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup
Kasi Pengawasan Lingkungan
Eksternal C Penurunan kualitas lingkungan hidup
Peraturan perundangan bidang lingkungan hidup dan SDM selaku PPLHD
Kegiatan/usaha tidak taat terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup
6.2 Penanganan Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Tujuan kegiatan : 100% pengaduan masyarakat atas dugaan pencemaran lingkungan ditindaklanjuti
1. Tidak dapat memberikan sanksi paksaan pemerintah karena belum mempunyai PPLHD / PPNS
Kasi Penanganan, Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan
Internal C Kegiatan / usaha yang diduga mencemari lingkungan tidak dapat diberikan sanksi sesuai peraturan perundangan
Memberikan sanksi sesuai peraturan perundangan
Tidak dapat memberikan sanksi paksaan pemerintah karena belum mempunyai PPLHD / PPNS
KIR*)
Pernyataan Risiko
Pemilik
Dampak
Pengendalian yang
Ada
Sisa Risiko
Sumber U/C Uraian 6.3 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan kegiatan : 10 Kecamatan yang memenuhi indikator penilaian Kecamatan Berseri 1. Terdapat Kecamatan yang
belum memenuhi indikator penilaian Kecamatan Berseri
Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
Eksternal U Indikator penilaian Kecamatan Berseri belum dapat dipenuhi oleh Kecamatan
- Pembinaan kepada Kecamatan
- Jasa pendampingan pembentukan wilayah / kampung bersih
Terdapat Kecamatan yang belum memenuhi indikator penilaian Kecamatan Berseri
VII PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH B3 7.1 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengurangan Sampah
Tujuan kegiatan : 156 ton/hari volume sampah yang tereduksi di sumbernya 1. Tidak mendapatkan data
volume sampah yang tereduksi dari sumbernya secara valid
Kasi Pengurangan Sampah
Eksternal C Bank Sampah, TPST dan Pelapak Sampah terlambat memberikan data volume sampah yang diterima
Jadwal pengumpulan data
Volume sampah yang tereduksi belum valid
7.2 Penanganan dan Pengelolaan Sampah Tujuan kegiatan : 1046 ton/hari volume sampah terlayani
1. Kerusakan sarana prasarana pengangkut sampah
Kasie Penanganan Sampah
Internal C Tidak ada perawatan rutin pada sarana prasarana pengangkut sampah
Perawatan berkala pada sarana prasarana
Kerusakan sarana prasarana pengangkut sampah
2. Adanya kegiatan insidentil masyarakat yang menambah volume sampah
Kasie Penanganan Sampah
Eksternal U Kegiatan bersih desa Penambahan armada Adanya kegiatan insidentil masyarakat yang menambah volume sampah
3. Terdapat sumber potensi sampah yang tidak terlayani
Kasie Penanganan Sampah
Eksternal U Terdapat TPS yang belum terdata
Penambahan armada Terdapat sumber potensi sampah yang tidak terlayani
KIR*)
Pernyataan Risiko
Pemilik
Dampak
Pengendalian yang
Ada
Sisa Risiko
Sumber U/C Uraian 4. Kerusakan pada alat
penimbang Kasie Penanganan Sampah
Internal C Tidak ada perawatan rutin pada sarana prasarana alat penimbang
Menggunakan alat penimbang manual
Kerusakan pada alat penimbang
7.3 Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Tujuan kegiatan : 20 kegiatan / usaha yang memiliki izin TPS LB3
1. Terbitnya rekomendasi Izin TPS LB3 tidak sesuai jadwal
Kasie Penanganan Limbah B3
Eksternal C Rekomendasi Izin TPS LB3 tidak dapat diterbitkan karena Persyaratan izin TPS LB3 belum dilengkapi oleh pemohon
SOP penerbitan rekomendasi Izin TPS LB3
Keterlambatan terbitnya rekomendasi Izin TPS LB3
*) KIR: Kode Identitas Risiko
KKPR – 3.2
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG
PENYUSUNAN STATUS DAN PETA RISIKO A. STATUS RISIKO
KIR*)
Pernyataan Risiko
Kemungkinan Dampak Tingkat Risiko
Penjelasan
Uraian Nilai Uraian Nilai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4) x (6) (8)
I. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1.1 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 1.1.1 Kehilangan /
ketekoran kas Sangat jarang
1 Tidak Signifikan
1 1 Rendah
1.1.2 Kesalahan input pajak
Sering 4 Tidak Signifikan
1 4 Sedang
1.2 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 1.2.1 Keterlambatan
pengadaaan peralatan dan perlengkapan kantor
Jarang 2 Tidak Signifikan
1 2 Rendah
1.2.2 Kerusakan pada peralatan dan perlengkapan kantor
Sangat sering
5 Kurang Signifikan
2 10 Tinggi
1.2.3 Kehilangan peralatan dan perlengkapan kantor
Sangat jarang
1 Sedang 3 3 Rendah
II. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 2.1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 2.1.1 Pelaksanaan
diklat tidak dapat dipenuhi
Jarang 2 Kurang Signifikan
2 4 Rendah
2.1.2 Pegawai kurang disiplin pada absensi
Sangat sering
5 Kurang
Signifikan
2 10 Tinggi
III. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
3.1 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 3.1.1 Keterlambatan
penyusunan laporan keuangan
Jarang 2 Kurang
Signifikan 2 4 Rendah
3.2 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
3.2.1 Keterlambatan penyusunan Renja
Jarang 2 Kurang
Signifikan 2 4 Rendah
KIR*)
Pernyataan Risiko
Kemungkinan Dampak Tingkat Risiko
Penjelasan
Uraian Nilai Uraian Nilai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4) x (6) (8)
3.2.2 Kesalahan pembebanan kode rekening belanja pada RKA-RKAP/DPA-DPPA
Sangat sering
5 Kurang Signifikan
2 10 Tinggi
3.2.3 Alokasi anggaran responsif gender kurang proporsional
Jarang 2 Kurang Signifikan
2 4 Rendah
3.2.4 Realisasi / serapan anggaran per tribulan tidak mencapai target
Sangat sering
5 Kurang Signifikan
2 10 Tinggi
IV. PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LH
4.1 Pemantauan Kualitas Lingkungan 4.1.1 Keterlambatan
laporan hasil pengujian kualitas lingkungan
Sering 4 Kurang
Signifikan 2 8 Sedang
4.2 Pemantauan dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan Hidup 4.2.1 Keterlambatan
pelaksanaan pemulihan lahan kritis dengan penanaman pohon
Sangat jarang
1 Sedang 3 3 Rendah
4.3 Pengendalian dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup 4.3.1 Penerima
bantuan Biogas tidak sesuai perencanaan
Sering 4 Kurang
Signifikan 2 8 Sedang
V. PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN, PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
5.1 Pengkajian Strategis Lingkungan Hidup 5.1.1 Ketersediaan
data yang digunakan untuk mendukung penyusunan kajian tidak / belum tersedia
Sering 4 Kurang
Signifikan 2 8 Sedang
5.2 Konservasi Sumber Daya Alam 5.2.1 Bibit tanaman
untuk konservasi mengalami kematian
Sangat sering
5 Kurang Signifikan
2 10 Tinggi
5.3 Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup 5.3.1 Rekomendasi
dokumen lingkungan tidak terbit sesuai jadwal pada SOP
Sangat sering
5 Kurang Signifikan
2 10 Tinggi
KIR*)
Pernyataan Risiko
Kemungkinan Dampak Tingkat Risiko
Penjelasan
Uraian Nilai Uraian Nilai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4) x (6) (8)
VI. PROGRAM PENGAWASAN, PENERTIBAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN LINGKUNGAN HIDUP
6.1 Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Lingkungan Hidup
6.1.1 Kegiatan/usaha tidak taat terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup
Sangat sering
5 Kurang Signifikan
2 10 Tinggi
6.2 Penanganan Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
6.2.1 Tidak dapat memberikan sanksi paksaan pemerintah karena belum mempunyai PPLHD / PPNS
Jarang 2 Kurang
Signifikan 2 4 Rendah
6.3 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
6.3.1 Terdapat Kecamatan yang belum memenuhi indikator penilaian Kecamatan Berseri
Sering 4 Kurang Signifikan
2 8 Sedang
VII. PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH B3
7.1 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengurangan Sampah
7.1.1 Tidak mendapatkan data volume sampah yang tereduksi dari sumbernya secara valid
Sering 4 Sedang 3 12 Tinggi
7.2 Penanganan dan Pengelolaan Sampah
7.2.1 Kerusakan sarana prasarana pengangkut sampah
Sangat sering
5 Kurang Signifikan
2 10 Tinggi
7.2.2 Adanya kegiatan insidentil masyarakat yang menambah volume sampah
Sering 4 Tidak Signifikan
1 4 Sedang
7.2.3 Terdapat sumber potensi sampah yang tidak terlayani
Sering 4 Tidak Signifikan
1 4 Sedang
KIR*)
Pernyataan Risiko
Kemungkinan Dampak Tingkat Risiko
Penjelasan
Uraian Nilai Uraian Nilai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4) x (6) (8)
7.2.4 Kerusakan pada alat penimbang
Jarang 2 Kurang Signifikan
2 4 Rendah
7.3 Pengelolaan B3 dan Limbah B3
7.3.1 Terbitnya rekomendasi Izin TPS LB3 tidak sesuai jadwal
Kadang-Kadang
3 Kurang
Signifikan
2 6 Sedang
B. PETA RISIKO I. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak
Uraian
Dampak
Tidak Signifikan
Kurang Signifikan Sedang Signifi-
kan Sangat
Signifikan
1 2 3 4 5
Sangat
Sering
5
Sering 4
Kadang - Kadang
3
Jarang 2
Sangat Jarang 1
1.1.1
1.1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3
II. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak
Uraian
Dampak
Tidak Signifikan
Kurang Signifikan Sedang Signifi-
kan Sangat
Signifikan
1 2 3 4 5
Sangat
Sering
5
Sering 4
Kadang - Kadang
3
Jarang 2
Sangat Jarang 1
III. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak
Uraian
Dampak
Tidak Signifikan
Kurang Signifikan Sedang Signifi-
kan Sangat
Signifikan
1 2 3 4 5
Sangat
Sering
5
Sering 4
Kadang - Kadang
3
Jarang 2
Sangat Jarang 1
2.1.2
3.2.2
2.1.1
3.1.1
3.2.1
3.2.3
3.2.4
IV. PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LH
Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak
Uraian
Dampak
Tidak Signifikan
Kurang Signifikan Sedang Signifi-
kan Sangat
Signifikan
1 2 3 4 5
Sangat
Sering
5
Sering 4
Kadang - Kadang
3
Jarang 2
Sangat Jarang 1
V. PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN, PERLINDUNGAN DAN
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak
Uraian
Dampak
Tidak Signifikan
Kurang Signifikan Sedang Signifi-
kan Sangat
Signifikan
1 2 3 4 5
Sangat
Sering
5
Sering 4
Kadang - Kadang
3
Jarang 2
Sangat Jarang 1
5.2.1
4.1.1
4.2.1
4.3.1
5.1.1
5.3.1
VI. PROGRAM PENGAWASAN, PENERTIBAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN LINGKUNGAN HIDUP
Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak
Uraian
Dampak
Tidak Signifikan
Kurang Signifikan Sedang Signifi-
kan Sangat
Signifikan
1 2 3 4 5
Sangat
Sering
5
Sering 4
Kadang - Kadang
3
Jarang 2
Sangat Jarang 1
VII. PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
DAN PENANGANAN LIMBAH B3
Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak
Uraian
Dampak
Tidak Signifikan
Kurang Signifikan Sedang Signifi-
kan Sangat
Signifikan
1 2 3 4 5
Sangat
Sering
5
Sering 4
Kadang - Kadang
3
Jarang 2
Sangat Jarang 1
6.1.1
6.3.1
7.2.1
7.1.1
6.2.1
7.2.2
7.2.3
7.2.4
7.3.1