Top Banner
KELOMPOK OKSIDA 1. Dalam pembentukannya diperlukan oksigen dari udara 2. Ikatan ionik di antara unit-unit strukturalnya 3. Struktur kristal mengandung O (oksida) dan OH- (hidroksida) 4. Dlm struktur kristalnya, kation inti dikelilingi oleh anion oksigen dan hidroksil HEMATIT : Fe 2 O 3 Komposisi kimia : mengandung 70% Fe, campurannya Ti dan Mg Struktur kristal : Agak kompleks Habit : Pipih, Rhombohedral Warna : Hitam besi hingga kelabu baja Kekerasan : 5.5 - 6.0; Rapuh Berat jenis : 5.0 - 5.2 Sifat diagnostik : Warna goresannya merah, sangat keras, tidak magnetik Genesis : Dibentuk dalam suasana oksidasi dlm endapan dan batuan MAGNETIT : FeFe 2 O 4 Komposisi kimia : FeO 70%, Fe2O3 69%, kadar Fe 72.4% Sistem : Kubik, simetrik, heksoktahedral Habit : Oktahedral Warna : Hitam besi Kekerasan : 5.5 - 6.0; Rapuh Berat jenis : 4.9 - 5.2 Sifat diagnostik : Magnetik kuat, Warna goresannya hitam Genesis : Dibentuk dalam suasana reduksi dlm endapan bijih dan batuan
52

Liat Tanah Dan Perilakunya

Nov 14, 2015

Download

Documents

de aris lukman

Liat Tanah Dan Perilakunya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • KELOMPOK

    OKSIDA

    1. Dalam pembentukannya diperlukan oksigen dari udara

    2. Ikatan ionik di antara unit-unit strukturalnya

    3. Struktur kristal mengandung O (oksida) dan OH- (hidroksida)

    4. Dlm struktur kristalnya, kation inti dikelilingi oleh anion oksigen

    dan hidroksil

    HEMATIT : Fe2O3Komposisi kimia : mengandung 70% Fe, campurannya Ti dan Mg

    Struktur kristal : Agak kompleks

    Habit : Pipih, Rhombohedral

    Warna : Hitam besi hingga kelabu baja

    Kekerasan : 5.5 - 6.0; Rapuh

    Berat jenis : 5.0 - 5.2

    Sifat diagnostik : Warna goresannya merah, sangat keras, tidak magnetik

    Genesis : Dibentuk dalam suasana oksidasi dlm endapan dan batuan

    MAGNETIT : FeFe2O4Komposisi kimia : FeO 70%, Fe2O3 69%, kadar Fe 72.4%

    Sistem : Kubik, simetrik, heksoktahedral

    Habit : Oktahedral

    Warna : Hitam besi

    Kekerasan : 5.5 - 6.0; Rapuh

    Berat jenis : 4.9 - 5.2

    Sifat diagnostik : Magnetik kuat, Warna goresannya hitam

    Genesis : Dibentuk dalam suasana reduksi dlm endapan bijih dan batuan

  • KELOMPOK

    OKSIDA

    KUARSA: SiO4

    1. Ada tiga polimorfiknya: Kuarsa, Tridimit, Kristobalit

    2. Modifikasinya diberi awalan alfa, beta

    3. Ion inti Si4+ dikelilingi oleh empat anion oksigen O= yg

    menempati titik sudut tetrahedron

    KUARSA : SiO2Komposisi kimia : Sesuai dg formulanya

    Struktur kristal : Agak sederhana .

    Habit : Heksagonal

    Warna : Tidak berwarna, putih susu, kelabu

    Kekerasan : 7.0

    Berat jenis : 2.5 - 2.8

    Sifat diagnostik : Bentuknya yg khas, keras, tdk mempunyai belahan

    Genesis :

    Bentuk kristal Kuarsa

  • KELOMPOK HIDROKSIDA

    1. Senyawa logam dengan OH- : Hidrat atau hidroksida

    2. Struktur kristalnya berlapis

    3. Heksagonal

    BRUSIT : Mg(OH)2Komposisi kimia : MgO 69%; H2O 31%; campurannya Fe dan Mn

    Struktur kristal : Berlapis

    Habit : Tabuler tebal

    Warna : Putih, kadangkala kehijauan

    Kekerasan : 2.5

    Berat jenis : 2.3 - 2.4

    Sifat diagnostik : Mudah larut dlm HCl

    HIDRARGILIT : Al(OH)3Komposisi kimia : Al2O3 65.4%, H2O 34.6%

    Sistem : Monoklin, Simetri prismatik

    Struktur kristal : Berlapis, lembaran Al dijepit oleh dua lembaran hidroksil

    Habit : Tabuler-heksagonal

    Warna : Putih, sedikit kekelabuan

    Kekerasan : 2.5 - 3.5

    Berat jenis : 2.43

    Sifat diagnostik : Belahan sgt baik, kilap kaca, ringan

  • KELOMPOK

    FOSFAT

    VIVIANIT : Fe3(PO4)2 . 8H2OSistem : Monoklinik

    Habit : Kristal prismatik

    Warna : tidak berwarna

    Kekerasan : 1.5 - 2.0

    Berat jenis : 2.68

    Sifat diagnostik : Biasanya berubah menjadi biru atau hijau ,

    belahan jelas, larut asam nitrat menghasilkan endapan fosfat yg kuning

    APATIT : Ca5(PO4)3Cl,OH,FSistem : Heksagonal

    Habit : Kristal dlm batu kapur prismatik

    Belahan : Tidak jelas

    Kekerasan : 5.0 ; Rapuh

    Berat jenis : 3.1 - 3.2

    Warna : Hijau, hijau kebiruan, hijau kelabu, biru, violet

    Sifat diagnostik : Bentuk kristalnya, warnanya , lareut dlm asam

    TURQUOIS : CuAl6(PO4)4(OH)8. 4H2O

    Sistem : Triklinik

    Habit : Kristal jarang ditemukan, biasanya masif

    Warna : Putih kelabu

    Kekerasan : 5 - 6.0

    Berat jenis : 2.6 - 2.8

    Warna : Biru langit, Hijau kebiruan

    Sifat diagnostik : Warna biru yang khas

  • KELOMPOK

    FELDSPAR

    SANIDIN= ORTOKLAS : KAlSi3O8Sistem : Monoklinik

    Habit : Kristal prismatik pndek, agak pipih atau memanjang

    Warna : umumnya tidak berwarna

    Kekerasan : 6.0

    Berat jenis : 2.56

    Sifat diagnostik : Kilap kaca

    MIKROKLIN : KAlSi3O8Sistem : Triklinik

    Habit : Serupa dg Ortoklas

    Belahan : Sempurna, baik

    Kekerasan : 6.0

    Berat jenis : 2.56

    Warna : Putih, cream, merah muda

    Sifat diagnostik : Sifat optik

    PLAGIOKLAS : (Ca,Na)(Al,Si) AlSi2O8Sistem : Triklinik

    Habit : Kristal biasanya berbentuk batang

    Warna : Putih atau kelabu

    Kekerasan : 6.0

    Berat jenis : 2.62 - 2.76

    Warna : Putih atau kelabu

    Sifat diagnostik : bentuk kembar

  • FILOSILIKAT1. Ciri khusus: Adanya tetrahedron SiO4 dimana tiga atom oksigen pd titik

    sudutnya mengikat tetrahedra lainnya shg membentuk lembaran

    tetrahedra

    2. Lembaran tetrahedra ini dapat bergabung dg lembaran oktahedra

    membentuk lapisan majemuk tetrahedra-oktahedra

    KAOLINIT : Al4Si4O10(OH)8Sistem : Triklinik

    Habit : Kristal pseudoheksagonal pipih

    Belahan : Sempurna

    Kekerasan : 2.0

    Berat jenis : 2.6

    Warna : Putih, seringkali berbintik coklat atau kelabu

    Kimiawi : Komposisi sesuai formula, substitusi jarang terjadi.

    Polimorfiknya adalah Dikrit, Nakrit, dan Haloisit.

    MONTMORILONIT : Al2Si4O10(OH)2. xH2OSistem : Monoklinik

    Habit : Kristal sukar dilihat

    Warna : Biasanya kelabu atau kelabu kehijauan

    Kekerasan : 2 - 2.5

    Berat jenis : 2.0 - 2.7, menurun dengan kadar air

    Sifat diagnostik : Komposisinya selalu menyimpang dari formula ideal, sering terjadi

    substitusi atom dlm struktur kristal, misalnya Mg mengganti Al, Al mengganti Si. Substitusi

    ini mengakibatkan munculnya muatan negatif pd struktur.

  • Sumber: http://www.ctahr.hawaii.edu/huen/clay_structures.htm

  • Sumber: http://www.ctahr.hawaii.edu/huen/clay_structures.htm

  • FILOSILIKAT VERMIKULIT : Mg3Si4O10(OH)2 . xH2OSistem : Monoklinik

    Habit : Biasanya pseudomorf

    Belahan : Sempurna

    Kekerasan : 1.5

    Berat jenis : 2.4

    Warna : Kuning sampai coklat

    Kimiawi : Selalu ada sejumlah Al yg menggantikan Si,

    Mg oleh feri

    http://pubs.usgs.gov/of/2001/of01-041/htmldocs/clays/verm.htm

  • http://www.ctahr.hawaii.edu/huen/clay_structures.htm

  • KELOMPOK

    MIKA

    MUSKIVIT : KAl2(AlSi3O10) (OH)2Sistem : Monoklinik

    Habit : Biasanya masanya berlapis

    Warna : Tidak berwarna atau pucat

    Kekerasan : 2.5

    Goresan : Putih

    Komposisi kimia : Komposisinya beragam akibat substitusi atom.

    Sejumlah Na menggantikan K. Sebagian Al (koordinasi enam) digantikan

    oleh Mg dan Fe.

    BIOTIT : K(Mg,Fe)3 (AlSi3O10)(OH)2Sistem : Monoklinik

    Habit : Kristalnya prisma pseudo-heksagonal, seringkali pipih berlapis

    Belahan : Sempurna

    Kekerasan : 2.5

    Berat jenis : 2.8 - 3.4

    Warna : Kuning pucat hingga coklat

    Komposisi kimia : Komposisinya beragam. Sebagian K diganti oleh Na, Ca, Rb, Cs.

    Mg dapat diganti oleh fero dan feri; sebagian OH dapat diganti oleh F

    KHLORIT : (Mg, Fe,Al)6 (Al,Si)4O10 (OH)8Sistem : Monoklinik

    Habit : Kristal pseudo-heksagonal

    Warna : Hijau khas

    Kekerasan : 2.5

    Berat jenis : 2.6 - 3.3

    Warna : Hijau khas

    Komposisi kimia : Mg dan Fe dapat saling menggantikan

  • Alumino silikat

    Kaya Mg, Ca, Na, Fe Kaya K

    Feldspar; Augit; Hornblende Muskovit; Mika; Biotit Mikroklin; Ortoklas

    Klorit Hidrous mika

    Vermikulit

    Montmorilonit

    Kaolinit

    Oksida Fe dan Al

    Diagram ttg Kondisi umum pembentukan liat silikat dan oksida Fe & Al

    -Mg-Mg

    -Mg -K

    -K

    +K-K

    Pengusiran basa lambat

    Pengusiran basa cepat

    Iklim panas basah (-Si)

    Pengusiran basa cepat

    Iklim panas basah (-Si)

    Kaya Mg dlm zone pelapukan

    Derajat

    Pelapukan

    Meningkat

  • TETRAHEDRA SILIKA OKTAHEDRA ALUMINA

    Si

    O

    Al

    OH

  • MINERALOGI LIAT

    KAOLINIT1. Paket lapisan mineral tersusun atas lempeng aluminium-

    hidroksida yg bergabung dg lempeng silika

    2. Salah satu ion oksigen menjadi mata rantai (jembatan) di

    antara kedua lempengan

    3. Seluruh kristal merupakan tumpukan dari paket-paket

    lapisan seperti di atas

    O

    Si

    Al

    OH

    3 O

    tetra- 2 Sihedra

    O-OH-O

    2 Al Okta-

    hedra

    3 OH

    Pd kondisi kemasaman alamiah (pH 4 - 8), kaolinit tdk begitu aktif.

    Hidroksil permukaan yang terikat pada Al, bersifat asidoid pd pH > 8.1, bersifat basidoid pd pH

    < 8.1.

    Shg pd kondisi pH tinggi, permukaan liat ini akan bermuatan negatif, KTK nya tinggi

  • MINERALOGI LIAT

    HALOISIT1. Seringkali mengiringi kaolinit, formulanya

    Al2O3.2SiO2.4H2O

    2. Lempeng-lempeng Si dan Al tidak diikat oleh ion-ion

    oksigen milik bersama

    3. Seluruh kristal terdiri atas lempeng Si2O5H2 bergantian

    dg lempeng Al2(OH)6

    O

    Si

    Al

    OH

    3 O

    tetra- 2 Si

    hedra 2 OH

    3 OH

    2 Al Oktahedra

    3 OH

    Kisi kristal tidak tahan terhadap pemanasan

    Pada suhu 40oC air telah lenyap dan lambat laun terbentuk suatu persenyawaan meta-haloisit

  • MINERALOGI LIAT

    PIROFILIT1. Rumus umumnya Al2O3.4SiO2.H2O

    2.

    O

    Si

    Al

    OH

    3 O

    tetra- 2 Si

    hedra O-OH-O

    2 Al okta-

    O-OH-O hedra

    tetra- 2 Si

    hedra 3 O

    Permukaan kristal tersusun atas atom oksigen dari lempengan Si2O5, bersifat inert

  • MINERALOGI LIAT

    MONTMORILONIT

    1. Kisi kristalnya bersifat dapat membengkak

    2. Ruang antara Lempeng-lempeng dapat dimasuki air, shg

    jarak antar lempengan melebar

    3. Rumus umum Al2O3.4SiO2.H2O.nH2O

    n H2O n H2O

    n H2O n H2O

    .. n H2O ...

    3 O

    tetra- 2 Si

    hedra O-OH-O

    2 Al /Fe/Mg

    oktahedra

    O-OH-Otetra-

    hedra 2 Si

    3 O

    ..n H2O ..

  • MINERALOGI LIAT

    SERISIT1. Adalah Muskovit yg bersisik halus dg formulanya K2O.

    3Al2O3. 6SiO2. 2H2O atau KAl2(AlSi3)O10(OH)2

    2. Mg menggantikan sebagian Al (Substitusi isomorfik)

    3. Paket-paket Al2(AlSi3)O10(OH)2 dirangkaikan bersama

    oleh ion kalium

    K

    Si

    OH

    Al

    O

    6 O

    . K ...

    6 O

    tetra- Al, 3Si

    hedra

    2O-2OH-2O

    4 Al oktahedra

    2O-2OH-2O

    Al, 3Si tetrahedra

    6 O

    . K .

  • MINERAL

    LIAT

    Ukuran liat 2 mikron

    Ukuran partikel koloid 1 mikron

    Tidak semua liat bersifat koloidal

    LIAT SILIKAT:

    Berbentuk pipih-laminer, lapisan lempengan

    Berstruktur kristal = kristalin

    Umumnya bersifat koloidal

    Luas permukaannya sangat besar

    Permukaannya bermuatan elektronegatif shg

    mampu menjerap kation-kation

    Liat Fe dan Al-hidrous-oksida:

    Tidak mempunyai struktur kristal, amorf

    Banyak dijumpai di daerah tropika

    ALOFAN: Si dan Al seskui-oksida

    Al2O3.2SiO2.H2O

  • STRUKTUR

    LIAT

    SILIKAT

    Ukuran kecil , KRISTALIN

    Tersusun atas unit-unit kristal

    Susunan mineralogik dari unit kristal ini tgt pada

    tipe liat

    Struktur Dasar LIAT SILIKAT:

    Silikat-alumina = alumino-silikat:

    Lempengan tetrahedra-silika bertumpukan dg lempengan

    oktahedra alumina

    Tetrahedra silika

    Oktahedra alumina

    Kedua lempengan ini berikatan satu-sama lain dalam kristal

    liat melalui atom oksigen .. Jembatan oksigen

    Tetrahedra Oktahedra

    SiO4

  • Mineralogi

    Liat Silikat

    Berdasar susunan lempeng dlm unit kristal:

    1. Tipe mineral 1:1 (Silika : Alumina)

    2. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya memuai

    3. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya tdk memuai

    4. Tipe mineral 2:2

    Tipe Mineral 1:1

    Kaolinit, Haloisit, Anauksit, Dikit

    Unit kristal terdiri atas satu lempeng silika & satu alumina

    Kisi kristalnya 1:1

    Kedua kisi dlm unit kristal diikat oleh atom oksigen yg dipegang

    bersamaan oleh atom Si dan Al dlm masing-masing kisi

    Unit-unit kristal diikat bersama secara kuat oleh ikatan hidrogen

    sehingga tidak dapat memuai (mengembang-mengkerut)

    Permukaan efektif terbatas di permukaan luar saja

    Hampir tidak ada substitusi isomorfik

    Nilai KTK-nya rendah

    Kristal Kaolinit berbentuk heksagonal, diameternya 0.1 - 5 mikron

    Sifat plastisitas dan kohesinya rendah

    Sifat koloidalnya tidak terlalu intensif

  • Mineralogi

    Liat Silikat

    Tipe mineral Memuai 2:1

    Unit kristalnya tersusun atas lempeng alumina yang dijepit

    oleh dua lempeng silika

    Dua Kelompok yang terkenal:

    1. Montmorilonit : Montmorilonit, Beidelit, Nontronit, Saponit

    2. Vermikulit

    MONTMORILONIT

    Unit-UNIT kristal diikat bersama melalui ikatan oksigen yang lemah,

    sehingga kisi kristal mudah mengembang bila basah

    Diameter montmorilonit 0.01 - 1 mikron

    Permukaannya sangat luas: Permukaan luar dan permukaan dalam

    Muatan listrik negatif pada permuakaannya sangat besar, terdiri atas

    muatan permanen dan muatan yang tergantung pH.

    Muatan permanen terbentuk melalui proses substitusi isomorfik

    Mg menggantikan sebagian Al dalam lempeng Oktahedron

    Al menggantikan sebagian Si dalam lempeng Tetrahedron

    Sifat plastisitas dan kohesinya tinggi, mengembang & mengkerut

    Sifat koloidalnya sangat intensif

  • Mineralogi

    Liat Silikat

    Tipe mineral 2:1 Tidak Memuai (ILLIT)

    Ukurannya berada di antara montmorilonit dan kaolinit

    Muatan negatifnya terutama pd lempeng silika tetrahedra,

    karena sekitar 15% dari Si digantikan oleh Al.

    Kalium diikat kuat di antara unit-unit kristal, sehingga

    tidak mudah mengembang

    VERMIKULIT

    Ciri-ciri strukturalnya serupa dengan Montmorilonit

    Pd bbrp Vermikulit ternyata Mg dominan, menggantikan Al

    dalam lempeng alumina.

    Pd lempeng silika sebagian Si digantikan oleh Al, inilah yang

    Menimbulkan MUATAN NEGATIF yg sangat besar

    Kapasitas jerapan (KTK) sangat besar.

    Molekul air bersama dg kation Mg dijerap kuat di antara unit

    kristal, sehingga derajat memuainya tidak terlalu intensif

    (MEMUAI TERBATAS)

  • Mineralogi

    Liat Silikat

    CAMPURAN LIAT SILIKAT

    Susunan unit kristalnya berbeda-beda, spt misalnya:

    1. Klorit - Illit

    2. Ilit-Montmorilonit

    KLORIT: Tipe mineral 2:2

    Mineral liat Magnesium-silikat yg mengandung Fe dan Al.

    Satu unit kristal tersusun atas LAPISAN TALK (spt

    montmorilonit) dan LAPISAN BRUSIT [ Mg(OH)2 ]

    Atom Mg mendominasi lempeng oktahedron lapisan TALK.

    Sehingga unit kristal terusun atas dua lempeng tetrahedron

    silika dan dua lempeng oktahedron magnesium (Tipe 2:2)

    Mineral liat ini bersifat mudah memuai

  • Ciri-ciri Tipe Liat

    Montmorilonit Ilit Kaolinit

    Ukuran (mikron) 0.01 - 1 0.1 - 2 0.1 - 5

    Bentuk Serpih tak menentu Serpih tak menentu Heksagonal

    Permukaan jenis (m2/g) 700-800 100-200 5 - 20

    Permukaan luar Luas Sedang Sempit

    Permukaan dalam Sgt luas Sedang Tdk ada

    Kohesi / Plastisitas Tinggi Sedang Rendah

    Kapasitas Memuai Tinggi Sedang Rendah

    KTK (me/100 g) 80-100 15 - 40 3 - 15

    Sumber: Sifat dan Ciri Tanah (G. Soepardi, 1983)

  • Mineral

    Koloidal

    selain

    Silikat

    ALOFAN & MINERAL AMORF

    Bersifat koloidal non-kristalin

    Alofan: Gabungan antara silikon dan aluminium seskuioksida

    Susunannya mendekati Al2O3.2SiO2.H2O

    Banyak ditemukan pada tanah-tanah Abu volkan

    HIDRUS OKSIDA BESI & ALUMINIUM

    Liat ini penting karena Sangat dominan di daerah tropika

    Molekul air berasosiasi dengan oksida :

    Fe2O3.xH2O : Limonit dan Goetit

    Al2O3.xH2O : Gibsit

    Muatan negatifnya sedikit

    Sifat plastisitas, lengket, dan kohesinya rendah

    Tanah yg kaya minerla liat ini biasanya sifat isiknya baik

  • SIFAT

    Koloidal

    MINERAL

    LIAT

    PENJERAPAN DAN PERTUKARAN ION

    Penjerapan kation dipengaruhi oleh:

    1. Jenis kation

    2. Konsentrasi ion-ion

    3. Sifat anion yang berhubungan dg kation

    4. Sifat partikel koloid

    Karakteristik bahan koloid: penyebaran cahaya, osmotik dan muatan

    listrik

    Koloid tanah bersifat amfotir, diduga ada kaitannya dg gel-gel besi,

    aluminium, dan mangan yang menyelimuti inti kristalin.

    Berbagai jenis kation dijerap oleh koloid tanah dengan kekuatan yang

    berbeda-beda, tergantung pada ukuran, muatan (valensi) dan

    hidratasi kation.

    Penjerapan kation oleh mineral liat berhubungan erat dengan tipe

    mineral liat

    Kaolinit dan Haloisit: muatan listrik terdapat pd ikatan yg patah di

    tepi kristal, dan disosiasi H dari gugusan OH permukaan

    Ilit dan Khlorit; muatan listrik pd ikatan yg patah di tepi kristal, dan

    muatan permanen akibat substitusi atom inti kristal

    Montmorilonit dan Vermikulit: muatan listriknya terutama akibat dari

    substitusi atom inti kristal.

  • Sumber

    muatan

    negatif liat

    Silikat

    SUBSTITUSI ISOMORFIK = Penggantian atom inti kristal

    O = Si = O O = Al - O -

    (tidak bermuatan) (bermuatan negatif satu)

    OH OH OH OH OH OH - 1

    Al Al Mg Al

    O O OH O O OH

    PINGGIRAN KRISTAL YANG TERBUKA

    Ada dua mekanisme, yaitu:

    1. Adanya valensi dari atom inti (Si atau Al) yg tidak dijenuhi

    yg terdapat pd pinggiran patahan lempeng silika dan

    alumina

    2. Permukaan luar yg datar (pd Kaolinit) mempunyai gugusan

    oksigen dan hidroksil (OH-) yg tersembul dan merupakan

    titik-titik yg bermuatan negatif. Muatan ini sifat dan

    besarannya tergantung pH

  • Material KTK (meq/100g) KTA

    Permanen Variabel Total

    Montmorilonit 112 6 118 1

    Vermikulit 85 0 85 0

    Illit 11 8 19 3

    Halloisit 6 12 18 15

    Kaolinit 1 3 4 2

    Gibsit 0 5 5 5

    Goetit 0 4 4 4

    Alofan 10 41 51 17

    Peat 38 98 136 6

    Sumber: Mehlich & Theisen (Sanchez, 1976).

  • R - C = O R - C = O

    O O

    O O

    R - C Al + 3OH- R - C + Al(OH)3O O

    O O

    R - C R - C

    O O

    Peningkatan muatan negatif gugusan karboksil terjadi kalau ion

    kompleks aluminium diendapkan; ini terjadi kalau pH tanah meningkat

    (ada OH-)

  • Fe Fe Fe Fe

    O OH HO O O OH HO O

    Fe Fe Fe Fe

    O OH H+ + HO O O OH + OH- O O + H2O

    H+

    Fe Fe Fe Fe

    O OH HO O O OH HO O

    Fe Fe Fe Fe

    POSITIF ZERO NEGATIF

  • Net surface chargeme/100g

    Andisol Humult

    UdalfOrthox

    -

    0

    +

    -

    0

    +

    -

    0

    +

    -

    0

    +

    pH dlm 0.01 N NaCl

    Hor A

    Hor B

    pH(H2O) = 6pH(H2O) = 6.8

    Hor AHor B

    pH(H2O) = 6.5

    Hor A

    pH(H2O) = 5.8

    Hor A

    Hor B

  • pH & ZERO POINT of CHARGE

    1. Status muatan dari sistem liat-oksida dpt dg mudah ditentukan dg mengukur

    pH-nya dalam air dan dalam larutan garam netral seperti 1 N KCl

    2. pH = pH (1 N KCl ) - pH ( H2O)

    = positif : koloid liat bermuatan positif (KTA)

    = negatif : koloid liat bermuatan negatif (KTK)

    3. Dalam sistem liat silikat berlapis, pH selalu negatif :

    [Liat]-H+ + H2O ===== [ Liat ]-H+ + H2O

    [Liat]-H+ + KCl ===== [ Liat ]-K+ + Cl- + H+

    sehingga pH dalam air lebih tinggi dp pH dalam lrt KCl

  • pH & ZERO POINT of CHARGE

    4. Dalam sistem liat oksida, pH dpt positif atau negatif tgt pada pH tanah aktual:

    [Liat+]OH- + H2O ===== [ Liat +]OH- + H2O

    [Liat+]OH- + KCl ===== [ Liat+]Cl- + OH- + K+

    5. Nilai pH negatif, bukan berarti seluruh permukaan liat bermuatan negatif, ada

    sedikit muatan positif pada titik-titik yang terisolir dari muatan negatif.

    Ultisol, Oxisol, Alfisol: KTA = < 1 meq/100g

    Andepts : KTA = 6.8 meq/100g

    ------------------- pd kondisi pH tanah lapangan

  • FAKTOR HUBUNGAN pH vs MUATAN LISTRIK

    Pada sistem liat-oksida hubungan tsb adalah:

    kDRT pHo

    = --------- . --------

    4 F pHdimana:

    : muatan permukaan (m.eq./ 100 g)

    k : reciprocal tebal lapisan rangkap (tgt konsentrasi lrt tanah)

    D : konstante dielektrik

    R : konstante gas

    T : temperatur absolut

    F : konstante Faraday

    pH : pH tanah

    pHo : pH tanah pd titik isoelektrik, yaitu pH pd ZPC

  • ALTERATION of the ZERO POINT OF CHARGE

    pH pada ZPC dapat berubah: KTK naik, pH tetap

    O O

    Al Al R

    O OH OH O C = O

    Al + R C Al + H2O

    O OH O O

    Al Al O-

    O OBO

    T

  • PERTUKARAN

    KATION

    Contoh sederhana:

    Ca-[MISEL] + 2H+ H-[MISEL]-H + Ca++

    PERTUKARAN KATION DI ALAM

    40Ca 38Ca + 2 Ca(HCO3)220Al + 5 H2CO3 20Al

    20H 25H L(HCO3)

    20L 19L

    tercuci

    KEHILANGAN KATION LOGAM:

    Dengan mekanisme reaksi seperti di atas, kation logam Ca, Mg, K, dan

    Na dapat hilang tercuci dari tanah, dan tanah menjadi semakin masam

    PENGARUH PEMUPUKAN:

    40Ca 7K

    20Al 38Ca + 2 CaCl240H + 7 KCl 20Al

    20L 39H HCl

    18L 2 LCl

    MISEL MISEL

    MISEL MISEL

  • KAPASITAS

    TUKAR

    KATION

    [ KTK ]

    PENGARUH pH TANAH

    Sebagian dari muatan negatif pd koloid tanah tergantung pd pH, sehingga

    kapasitas jerapan juga dipengauhi pH

    Biasanya KTK ditetapkan pd pH 7.0 atau lebih, ini berarti meliputi

    muatan permanen dan sebagian besar muatan yg tergantung pH

    Koloid tanah bermuatan negatif, sehingga mampu menjerap

    (mengikat) kation. Kation-kation yg dijerap ini dapat ditukar

    dengan ammonium atau barium, kemudian ammonium atau

    barium itu ditentukan jumlahnya.

    ..Kapasitas jerapan dapat diketahui besarnya

    CARA MENYATAKAN

    Satuan untuk kapasitas tukar kation (KTK): mili-ekuivalen (meq atau me)

    1 meq = 1 mg hidrogen atau sejumlah ion lain yg dapat bergabung atau

    menggantikan ion hidrogen tsb.

    KTK liat = 1 me/100 g : setiap 100 gram liat dapat menjerap 1 mg hidrogen

  • Koloid Organik

    Montmorilonit

    Muatan tgt pH

    Muatan permanen

    4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 pH tanah

    200

    160

    120

    80

    40

    KTK, me/100 g)

  • KTK

    TANAH

    FAKTOR YG MEMPENGARUHI

    1. Tekstur tanah: semakin halus teksturnya semakin tinggi KTKnya

    2. Kandungan humus dan liat koloidal menentukan KTK tanah

    3. Macam liat koloidal juga mempengaruhi besarnya KTK tanah

    Tanah asal KTK (me/100g) Kelas tekstur

    Ciletuh, Jabar 8.1 Lempung Berdebu

    Way Seputih, Lampung 16.0 Lempung Liat Berdebu

    Pengubuan, Lampug 22.9 Lempung Liat Berdebu

    Tj.Kresik, Krawang 28.7 Liat Berdebu

    Rentang Barat 38.8 Liat Berdebu

  • PERSENTASE

    KEJENUHAN

    BASA TANAH

    KB dan pHProporsi KTK yang ditempati oleh kation-kation basa disebut PERSENTASE

    KEJENUHAN BASA

    Penurunan %KB mengakibatkan menurunnya pH

    Tanah di daerah iklim kering biasanya mempunyai KB yang tinggi

    Tanah di daerah iklim humid biasanya mempunyai KB yang rendah

    H+ dan Al+++ : sumber kemasaman tanah

    Al+++ + H2O Al(OH)++ + H+

    Al(OH)++ + H2O Al(OH)2+ + H+

    Kation basa: Ca++, Mg++, K+, dan Na++

    CaO + H2O Ca(OH)2 Ca++ + OH-

  • PERTUKARAN

    KATION &

    KETERSEDIAAN

    HARA

    Kejenuhan kation dan serapan haraFaktor pelepasan kation jerapan:

    1. Rasio / proporsi jenis-jenis kation pd kompleks jerapan

    2. Kejenuhan Ca yg tinggi ------- Ca++ mudah diserap tanaman

    3. Pengaruh jenis kation lain: Afinitas dan aktivitas kation

    Kation terjerap mudah tersedia bagi tanaman & jasad renik

    Penyerapan kation oleh akar:

    1. Penyerapan melalui larutan tanah

    2. Pertukaran ion antara akar dg koloid tanah

    PENGARUH TIPE KOLOIDBerbagai koloid mempunyai daya ikat kation yg berbeda

    Kalsium diikat oleh montmorilonit lebih kuat daripada oleh kaolinit

  • LIAT ALUMINO-SILIKAT

    The materials properties and physical

    phenomena exhibited by layered silicate

    clays and clay intercalation compounds, a

    subgroup of the general class of layered

    solids, are reviewed.

    The importance of layer rigidity is

    emphasized. Clays are compared and

    contrasted with the more familiar layered

    solids such as graphite and

    dichalcogenides.

    Some of the unusual structural features of

    clays including interstratification, swelling,

    and the lack of staging are discussed and

    explained qualitatively and quantitatively.

    Sumber:

    S. A. Solin. 1997. CLAYS AND CLAY INTERCALATION

    COMPOUNDS:Properties and Physical Phenomena.

    Annual Review of Materials Science. Vol. 27: 89-115

    (Volume publication date August 1997)

  • MINERAL LIAT MONTMORILONIT

    The role of humus in enhancing the rle of clay in healthy soil is shown. To the left of the

    figure a rough sketch os a typical phyllosilicate clay such as montmorillonite a Wikipedia

    formula of which is (Na,Ca)0.33(Al,Mg)2(Si4O10)(OH)2nH2O.

    Sumber: http://caprarius-aquacorn.blogspot.com/2011_07_10_archive.html

  • Klasifikasi Mineral SilikatClassification of silicates (Bailey, 1980b; Rieder et al., 1998). Minerals that can be frequently found in bentonite or

    kaolin are in bold; the main components are in large typeface. Illite is a component of common soil and sediments

    and is classified as a mica. (http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc231.htm)

  • Structure of Illite mica -

    USGS.

    Illite is a non-expanding,

    clay-sized, micaceous

    mineral. Illite is a

    phyllosilicate or layered

    alumino-silicate. Its structure

    is constituted by the

    repetition of tetrahedron octahedron tetrahedron

    (TOT) layers.[

    The interlayer space is

    mainly occupied by poorly

    hydrated potassium cations

    responsible for the absence

    of swelling.

    http://www.answers.com/topi

    c/illite#ixzz1ihUjC1ZX

  • Soil Colloids and the Surface Chemistry of Soils

    http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

  • Soil Colloids and the Surface Chemistry of Soils

    http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

  • TYPES OF CLAY MINERALSModels of the 1:1-type clay kaolinite. The primary elements of the octahedral (upper left) and

    tetrahedral (lower left) sheets are depicted as they might appear separately. In the crystal

    structure, however, these sheets are held together by common apical oxygen atoms.

    http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

  • http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

    Two clay groups with 2:1 type

    structures have expansive type

    crystals, the smectites and

    vermiculites. The individual 2:1

    layers are held together only

    loosely and exchangeable cations

    and water molecules are attracted

    between the layers resulting in

    enormous internal adsorptive

    surfaces. Consequently, these

    clays expand when wet and shrink

    when dry and have very high

    cation adsorption capacities. In

    the smectite group magnesium

    has substituted for some of the

    aluminum in the octahedral

    sheet. Some such substitution

    has also occurred of aluminum for

    silicon in the tetrahedral sheet

    giving rise to the high cation

    adsorption capacity of this

    mineral.

  • http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

    Chlorite, is non expansive since its

    interlayer between two 2:1 layers is

    occupied by a magnesium-

    dominated octahedral sheet that

    holds the adjacent layers

    together. Chlorite has particle size,

    cation adsorption capacity, and

    physical properties similar to those

    of fine-grained micas. Layer silicate

    clays in which three out of three

    octahedral positions are occupied by

    metal cations are termed

    trioctahedral. Those with only two

    out three positions occupied are

    dioctahedral. Much of what is

    known about the structures of

    crystalline clays has been discovered

    using a technique called X-ray

    diffraction which measures the

    manner in which x-rays are reflected

    off parallel planes of atoms.

  • http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

    PENJERAPAN ION

    The adsorption of ions on a colloid

    by the formation of outer-sphere

    and inner-sphere complexes. (1)

    Water molecules surround diffuse

    cations and anions (such as the

    Mg2+, Cl-, and HPO4- shown) in

    the soil solution. (2) In an outer-

    sphere complex (such as the

    adsorbed Ca2+ ion shown), water

    molecules form a bridge between

    the adsorbed cation and the

    charged colloid surface. (3) In the

    case of an inner-sphere complex

    (such as the adsorbed H2PO4

    anion shown), no water molecules

    intervene, and the cation or anion

    binds directly with the metal atom

    (aluminum in this case) in the

    colloid structure.