Page 1
LEVEL AKTIVITAS FISIK DIMASA PANDEMI COVID-19
PADA SISWA SMP NEGERI 8 PALU
Dandi Kurniawan
A 421 17 190
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
Page 3
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul : Level Aktivitas Fisik Dimasa Pandemi Covid-19 Pada
Siswa SMP Negeri 8 Palu
Penulis : Dandi Kurniawan
No. Stambuk : A421 17 190
Prodi : PJKR
Page 4
iii
ABSTRAK
Dandi Kurniawan, 2021.”Level Aktivitas Fisik dimasa Covid-19 Pada siswa
SMP Negeri 8 Palu”. Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi, Universitas Tadulako. Pembimbing Ikhwan Abduh.
Aktivitas fisik Dimasa Covid-19 adalah dua komponen utama dalam
menunjang prestasi olahraga siswa sehingga perlu menjadi perhatian terlebih
dalam masa pandemic covid-19 seperti saat ini. Permasalah yang muncul adalah
adanya wabah covid 19 yang merubah merubah tatanan kehidupan bermasyarakat
sehingga berdampak pada pola aktivitas fisik Dimasa Pandemi Covid-19 pada
Siswa SMP negeri 8 Palu. Tujuan penelitian ini untuk memberi gambaran secara
umum tentang level aktivitas fisik dimasa pandemi Covid-19 pada Siswa SMP
negeri 8 Palu Kecamatan Tipo pada masa pandemic covid 19. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling purposive. dengan 2
kriteria yaitu kriteria inklusi dan ekslusi. Prosedur penelitian di lakukan dengan 2
tahap yaitu tahap pengambilan data dengan tahapan sosialisasi penelitian,
pemilihan sampel, aktivitas fisik dengan menggunakan angket GPAQ. Instrument
yang digunakan adalah angket Global Physical Actifity Questionaire (GPAQ).
Penelitian dilakukan di SMP yang ada di Kecamatan Tipo Sulawesi Tengah
selama 2 bulan. Analisis data yang digunakan meliputi teknik analisis deskriptif
(mean, distribusi frekuensi), dan uji korelasi pearson spearman. Dari hasil
penelitian disimpulkan bahwa level aktivitas fisik siswa dimasa covid- 19 rendah.
Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Sekolah Menengah Pertama.
Page 5
iv
ABSTRACT
Dandi Kurniawan, 2021. " Physical Activities Level During Covid-19 Era on
Students at SMP Negeri 8 Palu. Skripsi, Physical Health Education Study
Program, Education Science Department, Teacher Training and Education
Faculty, Tadulako University. Supervisor: Ikhwan Abduh.
Physical activity during the Covid-19 era are two main components in
supporting student’ sports achievement so it needs to be concerned, especially
during the current COVID-19 pandemic. The problem that arises is the existence
of the covid 19 outbreak which has changed the order of social life so that it has
an impact on the pattern of physical activity during the Covid-19 Pandemic for
SMP Negeri 8 Palu students. The research aims to provide a general description
of the level of physical activity during the Covid-19 pandemic in SMP Negeri 8
Palu, Tipo Sub- District during the COVID-19 pandemic. The research sample
was selected using 2 criteria, inclusion and exclusion. The research procedure
was carried out in 2 stages, namely the data collection stage with the research
socialization stage, sample selection, physical activity using the GPAQ
questionnaire. The instrument used is the Global Physical Activity Questionaire
(GPAQ) questionnaire. The research was conducted at a junior high school in
Tipo Sub- District, Central Sulawesi for 2 months. The data analysis used
included descriptive analysis techniques (mean, frequency distribution), and Pearson Spearman correlation test. From the results of the research, it can be
concluded that the level of physical activity of students during the Covid-19
period was low.
.
Page 6
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Allhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji bagi Allah Swt. Tuhan
Semesta Alam, berkat rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga dengan usaha yang
maksimal penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Level
Aktivitas Fisik Dimasa Pandemi Covid-19 Pada Siswa SMP Negeri 8 Palu”.
Skripsi ini di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan
dan Rekreasi Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tadulako. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat doa,
dukungan, bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis
menyampaikan terima kasih kepada keluarga khususnya Ayah saya Ansarudin J
Syam, Ibu saya Saharia R Batalipu orang tua yang selalu sayang kepada saya,
selalu mengajarkan hal hal yang baik, menasehati saya jika saya salah dan selalu
mendukung saya agar jadi orang yang bermanfaat. Serta Seluruh Keluarga Saya
yang selalu mengiringi langkahku dengan Do’a dan kasih sayang serta dukungan
yang tiada henti-hentinya. Kalian yang selalu mencukupi kebutuhan hidupku,
membiayaku tanpa mengeluh selalu membuatku bahagia, selalu mengusahakan
apa yang aku mau, memberikan selalu kesempatan kepadaku untuk melakukan
hal-hal yang ingin aku lakukan. Kalian adalah alasan mengapa aku bisa mencapai
semua ini tanpa Do’a dan dukungan dari kalian aku tidak akan sampai di tahap
ini, terimakasih aku ucapkan untuk segalanya kata terimakasih pun tidak akan bisa
menggantikan segalanya, hanyalah do’a ku yang selalu kupanjatkan kepada Allah
Page 7
vi
SWT, agar kalian sehat selalu, di permudahkan segala urusannya, dan selalu di
perlancar Rezekinya.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang
telah turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Melalui kesempatan ini,
dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Mahfud MP, sebagai Rektor Universitas Tadulako atas
kesempatan yang diberikan untuk dapat mengikuti pendidikan di
Universitas Tadulako.
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd, M.Si, sebagai Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako atas layanan yang
diberikan dalam mendukung terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Drs. H. Nurhayadi, M.Si, sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.
4. Bapak Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Ed., Ph.D, sebagai Wakil Dekan
Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako.
5. Bapak Dr. Iskandar, M.Hum, sebagai Wakil Dekan Kemahasiswaan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.
6. Ibu Dr. Nurhayati, S.Ag, M.PdI, sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Bapak Dr.
Page 8
vii
Didik Purwanto, M,Pd, sebagai koordinator Program Studi Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako.
7. Bapak Ikhwan Abduh, S.Pd. M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing saya,
Bapak Hendra Iskandar, S.Pd. M. Pd. Selaku Sekretaris, Bapak Andi
Sultan Brilin, S.Pd.,M.Pd. Selaku Pembahas/Penguji utama saya, yang
telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan proposal hingga
skripsi. Selalu memotivasi, mengingatkan, mendorong saya hingga ke
tahap ini, sampai dengan cepat terselesaikan studi saya.
8. Bapak/Ibu Segenap dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Keseahatan
dan Rekreasi FKIP Universitas Tadulako yang telah memberikan
bimbingan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan selama
perkuliahan.
9. Bapak/Ibu Staf dan pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako, terima kasih telah memberikan pelayanan yang baik
kepada penulis selama kuliah.
10. Kepada kepala sekolah, guru-guru, dan siswa SMP Negeri 8 Palu yang
telah membantu Saya dalam penyelesaian penelitian Skripsi.
11. Teman-teman kelas F PJKR 2017 yang dari awal sampai akhir
perkuliahan selalu hadir memberikan bantuan, semangat, dukungan, serta
terimakasih atas kebersamaan selama kuliah. Apa yang terjadi selama 4
Page 9
viii
tahun perkuliahan akan menjadi sebuah kenangan dan pengalaman yang
begitu besar bagi penulis.
12. Teman-teman Inpres squad, Wandi, S.Pd. Indra, S.Pd. Abdullah, S.Pd.
Rizal,S.Pd. Khairil, S.Pd. Akbar, S.Pd. Wayan Dedi, S.Pd. Ucen, S.Pd,
Acep Ismail Dan teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-
persatu. dari awal sampai akhir perkuliahan selalu hadir memberikan
bantuan, semangat, dukungan, serta terimakasih atas kebersamaan selama
kuliah.
13. Rekan-rekan mahasiswa KKN-90, teman-teman PLP di SMP Negeri 8
Palu telah memberikan semangat serta dukungan dalam penyelesaian
Skripsi.
Akhir kata penulis memanjatkan doa yang tulus atas segala dukungan,
bantuan dan perhatian bapak, ibu, sahabat dan saudara-saudara yang telah
memberikan segalanya selama penulis mengikuti pendidikan sampai pada tahap
penyelesaian studi. Dengan segenap kerendahan hati berharap agar kiranya skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin!
Palu, 5 Juli 2021
Dandi Kurniawan
A 421 17 190
Page 10
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING i
ABSTRAK ii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 5
2.1 Kajian Pustaka 5
2.1.1 Pembahasan Aktifitas fisik 5
2.1.2 Jenis -jenis Aktvitas Fisik 7
2.1.3 Pembahasan Penelitian Survey 9
2.1.4 Pengertian Corona virus 10
2.2 Penelitian yang Relavan 11
2.3 Hipotesis Penelitian 15
2.4 Kerangka Pemikiran 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17
3.1 Jenis Penelitian 17
3.2 Lokasi Waktu Penelitian 17
3.3 Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel 18
3.4 Definisi Operasional Variabel 19
Page 11
x
3.5 Tehnik Pengumpulan Data 20
3.6 Instrumen penelitian 22
3.7 Teknik analisis data 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24
4.1 Hasil Penelitian. 24
4.1.1 Karakteristik Responden 24
4.2.1 Aktivitas Fisik Peserta Didik Laki-Laki dan Perempuan 25
4.3 Pembahasan 28
4.4 Keterbatasan Penelitian 32
BAB V PENUTUP 33
5.1 Kesimpulan 33
5.2 Implikasi 34
5.3 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA
Page 12
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Populasi Sekolah SMP Negeri 8 Palu 18
3.2 Tabel Kategori Tingkat Aktivitas fisik 23
4.1 Deskriptif Aktivitas Fisik Laki-Laki dan perempuan 26
4.2 Rata-rata Level Aktfitas Fisik Ditinjau dari aspek jenis kelamin 27
4.3 Analisis Presentase Deskriptif Presentase Aktivitas fisik 28
Page 13
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Diagram alur penelitian 15
2. Grafik kategori aktivitas fisik siswa secara umum 28
Page 14
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 : Lembar Informed Consent 37
2 : Rancangan Kuesioner 43
3 : Dokumentasi Hasil penelitian 44
4 : Analisis Tabel SPSS 59
5 : Tabulasi Data Peneltian 61
6 : Surat Izin Penelitian 70
7 : Surat Keterangan 71
8 : SK Pembimbing 72
9 : Pernyataan Keaslian Tulisan 74
10 : Biodata Penulis 75
Page 15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
kasus peumonia Pandemi Covid- 19 muncul mulai akhir bulan Desember
2019 di Wuhan Cina yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem
pernapasan, yang kemudian dinamai sebagai penyakit virus corona (Covid-19)
Virus yang tergolong baru ini menyebar dengan cepat. Epidemi Covid-19
menyebar dari Cina ke seluruh dunia yang menyebabkan berbagai kegiatan
menjadi terhambat seperti kegiatan Pendidikan di sekolah/kampus, olahraga,
proses produksi, laju perekonomian, dll. Kondisi tersebut berdampak pada sektor
persekolahan yang harus dikerjakan dari rumah. Sektor pendidikan juga tidak
terlepas dari dampak penyebaran virus Covid-19 tersebut, dengan melakukan
kebijakan physical distancing, meminimalisir kerumunan untuk menghindari
klaster baru penularan Covid-19 dan sebagai upaya untuk memutus rantai
penyebaran Covid-19 yang berdampak pada pola pembatasan aktivitas manusia
dalam berbagai sektor kehidupan, salah satunya yaitu pada bidang pendidikan.
Secara khusus pada jenjang pendidikan tinggi maka para mahasiswa tidak lagi
datang ke kampus/sekolah untuk melaksanakan perkuliahan teori dan praktek
secara tatap muka dan diganti dengan pembelajaran online melalui video
conference yang dilakukan dari rumah saja. Dan Sebuah penelitian menyebutkan
bahwa selama menghadapi masa pandemi Covid-19 rata-rata masyarakat umum
mengalami penurunan frekuensi aktivitas fisik, khususnya aktivitas olahraga
selama menjalani karantina di rumah saja Kondisi ini membuat aktivitas fisik atau
Page 16
2
olahraga sulit untuk dilakukan di era normal baru (new normal) dan dapat
berdampak pada menurunnya aktivitas fisik remaja yang cenderung beraktivitas
fisik secara komunal. juga dapat menimbulkan dampak negatif pada kondisi
psikologi karena berbagai factor.
Aktifitas fisik kontraksi otot skelet/rangka yang menyebabkan peningkatan
kebutuhan kalori atau penggunaan kalori tubuh melebihi dari kebutuhan energi
dalam keadaan istirahat. Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang
terencana, terstruktur, dan berkesinambungan yang melibatkan gerakan tubuh
berulang dengan aturan aturan tertentu yang ditujukan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani dan prestasi. Aktivitas fisik memiliki level intensitas ringan,
sedang, atau kuat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik yang rutin
dilakukan dapat membawa manfaat seperti menurunkan tekanan darah tinggi,
menjaga berat badan, dan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, diabetes ,
dan beberapa jenis kanker. Sementara untuk anak-anak rutin melakukan Aktivitas
fisik sangat baik untuk mendorong tumbuh kembangnya dan menurunkan risiko
penyakit diusia dewasanya. Kenyataan yang terjadi di lapangan sangat sedikit
orangtua yang memperhatikan Aktivitas anaknya. Orangtua kurang mengetahui
manfaat aktivitas fisik bagi kelancaran proses belajar anak. Orangtua juga
cenderung membiarkan anaknya melakukan kebiasaan hidup yang tidak sehat.
Selain itu kemudahan fasilitas yang berkembang dewasa ini juga berpengaruh
pada tingkat kesegaran jasmani anak. Hal ini akan mengurangi Aktivitas gerak
tubuh anak, dimana anak akan aktif bergerak apabila dia berangkat sekolah sendiri
dengan naik sepeda atau jalan kaki. Saat ini di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Page 17
3
Negeri 8 Palu Kelurahan Tipo Kecamatan Ulujadi Kota Palu, masalah yang
dihadapi yaitu anak kurang antusias dan malas untuk melakukan olahraga secara
aktif (melibatkan motorik kasar). Anak lebih tertarik untuk melakukan permainan
elektronik seperti game online, gadget dan game-game elektronik lainnya. Anak
merasa sangat nyaman untuk melakukan game tersebut tanpa merasakan
kebosanan dengan jangka waktu yang lama. Penggunaan smartphone juga
membawa dampak negatif bagi perkembangan siswa yang ditandai dengan
malasnya siswa dalam melakukan Aktivitas gerak dan berinteraksi (Ariyanto,
Triansyah, & Gustian, 2020: 90), SMP Negeri 8 Palu Kelurahan Tipo Kecamatan
Ulujadi Kota Palu belum pernah diadakan pengukuran kebutuhan asupan gizi dan
aktivitas sehari-hari pada peserta didik terutama kepada siswa kelas VII. Padahal
pengukuran ini sangatlah penting untuk mencapai kebugaran jasmani siswa setiap
harinya. Siswa mengetahui kebutuhan asupan makanan yang dimakan maka siswa
bisa mengetahui kebutuhan aktivitas yang akan dilakukan sehari-hari agar tetap
seimbang.
Manfaat aktivitas fisik untuk kesehatan adalah meningkatkan kebugaran
jasmani, mempertahankan berat badan ideal dan mencegah kegemukan,
mengurangi risiko berbagai penyakit tidak menular seperti tekanan darah tinggi,
jantung koroner, diabetes. Selain itu, aktivitas fisik juga meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap penyakit infeksi, mengurangi stres, meningkatkan produktivitas
kerja, meningkatkan rasa percaya diri, dan membangun rasa sportivitas dan
kesetiakawanan.
Page 18
4
Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Level aktivitas fisik dimasa pandemi Covid-19 pada siswa VIII SMP
Negeri 8 Palu.
1.2 Rumusan Masalah.
Beradasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah di atas, maka
masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu:
1) Seberapa Baik Level aktivitas fisik dimasa Pandemi Covid 19 Pada Siswa
SMP Negeri 8 Palu ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui :
1) Untuk mengetahui Level Aktivitas Fisik dimasa Pandemi Covid 19
pada SMP Negeri 8 Palu.
2) Untuk mengetahui Manfaat Level Aktivitas Fisik di masa Pandemi
Covid 19 Pada SMP Negeri 8 Palu.
Page 19
5
1.4 Manfaat Penelitian
2. Secara teoristis
Hasil penelitian di harapkan berguna dan bermanfaat sebagai bukti
ilmiah yang dapat memberikan suasana baru dan semangat baru bagi
Siswa SMP Negeri 8 Palu , tengtang manfaat aktifitas fisik bagi
kesehatan.
3. Secara praktis
Sebagai bahan masukan yang relavan dan bermanfaat bagi
mahasiswa pendidikan jasmani,kesehatan dan rekreasi fakultas ilmu
pendidikan untuk mengadakan penelitian tindakan selanjutnya.
Page 20
6
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pembahasan Aktifitas fisik
Aktivitas fisik merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki kegiatan
dengan menggerakkan anggota tubuh sehingga membuat otot-otot beserta rangka
tubuh melakukan pergerakan dan akan membakar lemak dan menurunkan
kolesterol pada tubuh.Aktivitas fisik yang teratur memiliki banyak manfaat untuk
anak-anak usia 12-14 tahun. Prasekolah. Manfaatnya dapat berupa : a).
Perkembangan kekuatan dan ketahanan dari otot. B). Membangun dan mendorong
harga diri. C). Meningkatkan stabilitas dari tubuh. D). Membangun kekuatan otot,
jantung dan tulang. E). Mengembangkan keterampilan mengontrol obyek tertentu.
F). Mengembangkan keterampilan motorik halus dan motorik kasar. g).
Meningkatkan kemampuan berpikir. H). Mengembangkan pengenalan terhadap
benda, warna dan bentuk. i). Mengembangkan ketahanan dalam sistem
kardiovaskular.Berikut kategori yang terdapat dalam melakukan aktifitas fisik
adalah sebahai berikut: Kutipan di atas menjelaskan bahwa aktivitas fisik
didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
membutuhkan pengeluaran energi, termasuk aktivitas yang dilakukan saat bekerja,
bermain, melakukan pekerjaan rumah tangga, bepergian, dan melakukan kegiatan
rekreasi. Aktivitas fisik tidaklah selalu berupa olah raga akan tetapi segala bentuk
aktivitas yang dilakukan dengan gerak otot rangka dan untuk melakukannya
Page 21
7
membutuhkan pengeluaran energi. Aktivitas pekerjaan rumah seperti menyapu
lantai rumah maupun halaman, mengepel, mencuci pakaian menggunakan tangan,
membereskan rumah, dan lain sebagainya yang dilakukan sehari-hari juga
termasuk dalam. Aktivitas fisik yang teratur memiliki banyak manfaat untuk
anak-anak usia prasekolah. Manfaatnya dapat berupa : a) Perkembangan kekuatan
dan ketahanan dari otot b) Membangun dan mendorong hargadiri c)
Meningkatkan stabilitas dari tubuh d) Membangun kekuatan otot, jantung dan
tulang e) Mengembangkan keterampilan mengontrol obyek tertentu d)
Mengembangkan keterampilan motorik halus dan motorik kasar e) Meningkatkan
kemampuan berpikir f) Mengembangkan pengenalan terhadap benda, warna dan
bentuk g) Mengembangkan ketahanan dalam sistem kardiovaskular. Dan
Aktivitas fisik pada anak-anak usia prasekolah dipengaruhi oleh berbagai hal,
diantaranya adalah faktor fisiologis atau perkembangan (pertumbuhan, kesegaran
Jasmani, keterbatasan fisik), lingkungan (fasilitas, musim, keamanan), faktor
psikologis, faktor sosial, dan demografi (pengetahuan, sikap, pengaruh orang tua,
teman sebaya, status ekonomi, jenis kelamin, usia) sedangkan Aktivitas fisik yang
rendah pada anak usia prasekolah merupakan faktor risiko yang menyebabkan
terjadinya obesitas. Aktivitas fisik akan mengubah komposisi tubuh yakni
menurunkan lemak tubuh dan meningkatkan massa tubuh tanpa lemak yang
berlebih.
Page 22
8
2.1.2. Jenis -jenis Aktvitas Fisik
a) Jenis aktvitas ringan
Aktivitas fisik ini hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak
menyebabkan perubahan dalam pernapasan, saat melakukan aktivitas masih dapat
berbicara dan bernyanyi.Energi yang dikeluarkan selama melakukan aktivitas ini
(<3, 5 Kcal/menit).
Contoh saat melakukan Jenis aktvitas ringan :
1. Berjalan santai di rumah, kantor, atau pusat perbelanjaan
2. Duduk bekerja di depan komputer, membaca, menulis, menyetir,
mengoperasikan mesin dengan posisi duduk atau berdiri
3. Berdiri melakukan pekerjaan rumah tangga ringan seperti mencuci piring,
setrika, memasak, menyapu, mengepel lantai, menjahit
4. Latihan peregangan dan pemanasan dengan lambat
5. Membuat prakarya, bermain kartu, bermain video game, menggambar,
melukis, bermain musikBermain billyard, memancing, memanah,
menembak, golf, naik kuda
b) Jenis aktivitas sedang
Pada saat melakukan aktivitas fisik sedang tubuh sedikit berkeringat,
denyut jantung dan frekuensi nafas menjadi lebih cepat, tetap dapat berbicara,
tetapi tidak bernyanyi. Energi yang dikeluarkan saat melakukan aktivitas ini
antara 3,5 - 7 Kcal/menit.
Page 23
9
Contoh saat melakukan Jenis aktvitas sedang :
1. Perjalan cepat (kecepatan 5 km/jam) pada permukaan rata di dalam atau di
luar rumah, di kelas, ke tempat kerja atau ke toko;dan jalan santai, jalan
sewaktu istirahat kerja.
2. Pekerjaan tukang kayu, membawa dan menyusun balok kayu,
membersihkan rumput dengan mesin pemotong rumput.
3. Memindahkan perabot ringan, berkebun, menanam pohon, mencuci mobil.
4. Bulutangkis rekreasional, bermain rangkap bola, dansa, tenis meja,
bowling, bersepeda pada lintasan datar, volley non kompetitif, bermain
skate board, ski air, berlayar.
c) Jenis Aktivitas berat
Aktivitas fisik dikategorikan berat apabila selama beraktivitas tubuh
mengeluarkan banyak berkeringat, denyut jantung dan frekuensi nafas sangat
meningkat sampai dengan kehabisan napas.Energi yang dikeluarkan saat
melakukan aktivitas pada kategori ini > 7 Kcal/menit.
Contoh saat melakukan Jenis aktvitas berat :
1. Berjalan dengan sangat cepat (kecepatan lebih dari 5 km/jam), berjalan
mendaki bukit, berjalan dengan membawa beban di punggung, naik
gunung, jogging (kecepatan 8 km/jam) dan berlari.
2. Pekerjaan seperti mengangkut beban berat, menyekop pasir, memindahkan
batu bata, menggali selokan, mencangkul.
3. Pekerjaan rumah seperti memindahkan perabot yang berat, menggendong
anak, bermain aktif dengan anak.
Page 24
10
4. Bersepeda lebih dari 15 Km per jam dengan lintasan mendaki, bermain
basket, cross country, badminton kompetitif, volley kompetitif, sepak bola,
tenis single, tinju.
2.1.3 Pembahasan Penelitian Survey
Menurut Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik (2015), Survei (survey) atau
lengkapnya self-administered survey adalah metode pengumpulan data primer
dengan memberikan angket kepada responden individu. Jadi bisa disimpulkan
survey adalah penelitian yang mengambil sempel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagi alat pengumpulan data yang pokok, kuesioner
berisi sejumlah pertanyaan yang harus di isi reponden. Dan memiliki 4 ciri utama
penelitian survey yaitu: a) Menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama, b)
Subjek penelitian dalam jumlah banyak c) Tidak memberikan perlakuan d)
Menggunakan logika deduktif sebagi kerangka berfikir. Sedangkan Menurut
Babbie, 1982 bahwa ada tiga langkah penting yang menentukan keberhasilan
penelitian survei, yaitu:1) mengembangkan atau membuat angket,2) memilih
sampel, dan 3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.
Ada beberapa kategori penelitian survei dilihat dari proses pelaksaanya
dan perlakuanya terhadap sampel. Yaitu:
a) Survei sekali waktu data hanya dikumpulkan dengan waktu tertentu
dengan tujuan menggambarkan kondisi sampel.
b) Survei rentang waktu dilakukan berulang untuk mengethui kecenderungan
suatu fenomena dari waktu tertentu.
Page 25
11
c) Survei tracking dilakukan pada populasi yang sama namun dengan sampel
yang berbeda untuk mengetahui kecenderungan sutau fenomenadari waktu
tertentu.
2.1.4 Pengertian Corona virus
kasus peumonia Pandemi Covid- 19 muncul mulai akhir bulan 31 Desember
2019 di Wuhan Cina yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem
pernapasan, yang kemudian dinamai sebagai penyakit virus corona (Covid-19)
Virus yang tergolong baru ini menyebar dengan cepat. Epidemi covid-19
menyebar dari Cina ke seluruh dunia yang menyebabkan berbagai kegiatan
menjadi terhambat seperti kegiatan Pendidikan di sekolah/kampus, olahraga,
proses produksi, laju perekonomian, dll. tetapi saat itu belum jelas apa yang ada di
balik virus yang menyebabkan penyakit pneumonia. Pengetahuan tetang Covid-19
ini masih terbatas dan berkembang terus. Sebagai bagian dari corona virus
ternyata sejauh ini pneumonia karena corona virus ini tidak lebih mematikan
dibandingkan dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndromeatau (SARS). Pada akhirnya WHO memberikan
nama Covid-19 pada penyakit akibat corona virus jenis baru tersebut. Penyakit ini
mendorong pihak berwenang di banyak negara untuk mengambil tindakan
pencegahan. Pada tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization memberi
nama virus baru tersebut Severa acute respiratory syndrome corona virus-2
(SARSCoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-
19). 3 Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat
melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus terus bertambah seiring dengan
Page 26
12
waktu. Selain itu, terdapat kasus 15 petugas medis terinfeksi oleh salah satu
pasien. Salah satu pasien tersebut dicurigai kasus “super spreader” (Wang, Qiang,
& Ke, 2020: 41). Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat
menular dari manusia ke manusia. Sampai saat ini virus ini dengan cepat
menyebar masih misterius dan penelitian masih terus berlanjut. Coronavirus
adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini utamanya
menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum
terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis corona virus yang dapat menginfeksi
manusia, yaitu alpha corona virus 229E, alpha corona virus NL63, 31 beta corona
virus OC43, beta corona virus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness
Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-CoV) (Riedel, et al, 2020: 31). Corona virus (CoV) adalah keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada
setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang
dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Novel
corona virus (2019- nCoV) adalah virus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia).
Page 27
13
2.2 Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini diperlukan guna mendukung
kajian teoritis yang telah dikemukakan, sehingga dapat digunakan sebagai
landasan pada penyusunan kerangka pikir. Hasil penelitian yang relevan adalah:
1) Penelitian yang dilakukan oleh Ramadona (2018) yang berjudul “Hubungan
Indeks Massa Tubuh dan Tingkat Aktivitas Fisik pada Siswa Sekolah Dasar
Kelas V di SD Negeri Samirono Kecamatan Depok Kabupaten Sleman”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara indeks
massa tubuh dan tingkat aktivitas fisik siswa kelas V di SD Negeri Samirono
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian
dengan metode cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di SDN Samirono.
Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas V SDN Samirono yang
berjumlah 31 anak. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan
teknik purporsive sampling. Instrumen untuk mengukur aktivitas fisik dalam
penelitian ini menggunakan angket PAQ-C dengan validitas item yang baik
dengan rentang skor korelasi antara 0,140-0,730. Selanjutnya korelasi inter
item berkisar antara (0,000)-0,616 dan hasil reliabilitas dengan skor Cronbach
Alpha antara 0,682, sedangkan untuk mengukur IMT terdiri dari tinggi badan
dan berat badan. Teknik analisis data menggunakan Korelasi Kendall's tau_b
dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian diperoleh nilai r hitung sebesar
0,043 yang artinya ada hubungan signifikan antara indeks massa tubuh dan
tingkat aktivitas fisik siswa kelas V di SD Negeri Samirono Kecamatan
Depok Kabupaten Sleman.
Page 28
14
2) Penelitian yang dilakukan oleh Erwinanto (2017) yang berjudul “Hubungan
antara Tingkat Aktivitas Fisik dengan Kebugaran Jasmani Siswa Kelas X
Tahun Ajaran 2016/2017 di SMK Muhammadiyah 1 Wates Kabupaten Kulon
Progo DIY”. Kurangnya siswa melakukan aktivitas fisik ketika di sekolah
maupun di rumah merupakan masalah yang menjadi latar belakang dalam
penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara tingkat aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani siswa kelas X SMK
Muhammadiyah 1 Wates. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional
menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas X SMK Muhammadiyah 1 Wates tahun ajaran 2016/2017 sejumlah 169
orang. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling dan
accidental sampling. Total sampel sebanyak 74 siswa. Intrumen yang
digunakan adalah Physical Activity Questionnaire for Adolescents (PAQ-A)
(validitas= 0.568, reliabilitas=0.721) dan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
usia 16-19 tahun (validitas pa=0.960 dan pi=0,711, reliabilitas pa=0,720 dan
pi=0,673). Analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment
(Karl Pearson). Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil
penelitian, dan hasil analisis korelasi product moment (Karl Pearson) dengan
SPSS 24 yaitu rxy = 0.336 dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
hubungan yang rendah antara aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani siswa
kelas X SMK Muhammadiyah 1 Wates tahun ajaran 2016/2017 dengan nilai
signifikansi 0.003.
Page 29
15
3) Vicha Sonia Maestroianni Arifin (2015) dengan judul” Survei Minat
Masyarakat untuk Melakukan Aktivitas Olahraga di GOR Tri Lomba Juang
Semarang Tahun 2015” Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan
penelitian survei yang bersifat kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan dengan 100 responden didapatkan data yang
menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk melakukan aktivitas di GOR Tri
Lomba Juang Semarang tahun 2015 dikategorikan sangat tinggi dengan hasil
persentase penelitian menunjukkan angka 82,34%. Rata-rata hasil penelitian
minat masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga di GOR Tri Lomba
Juang Semarang berdasarkan usia menunjukkan hasil penelitian adalah untuk
usia anak-anak 79%, usia remaja 82,51%, usia dewasa 82,59%, dan usia orang
tua.
2.3 Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan (Sugiyono, 2016: 99). Adapun hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
1. Ho : Tidak ada level aktivitas fisik dimasa pandemi covid-19 pada Siswa
SMP Negeri 8 Palu
2. Ha : Ada level aktivitas fisik dimasa pandemi covid-19 pada Siswa SMP
Negeri 8 Palu.
Page 30
16
2.4 Kerangka Pemikiran
Dari prosedur diatas dapat digambarkan dalam diagram alur sebagai berikut:
Gambar 1. diagram alur penelitian
Keterangan :
: Dikeluarkan
: Diteliti
: Waktu Penelitian
Sosialisasi Pada
Lokasi penelitian
Pemilihan sampel
sesuai kriteria
Pengolahan data
awal cleaning
pada angket isian
Sesuai
kriteria
Pengisian global
physical actifity
questionare
(GPAQ)
Melakukan
pengisian
Informed
consent
Tidak
sesuai
Bersed
ia
Tidak
Pengolahan dan
analisis data
Kesimpulan
Hari
1
Kelas 7 A
Kelas 7 B
Kelas 7 C
Dst….
Hari 2
Page 31
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian
satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab
akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik
menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan
strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistic
(Emzir, 2009:28). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey,
dengan tehnik pengumpulan data menggunakan angket. Sandu Siyoto dan M. Ali
Sodik (2015), survey sebagai salah satu penelitian yang bersifat kuantitatif untuk
meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Pada umumnya
penelitian survey menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di lingkungan Persekolahan SMP Negeri 8
Palu Kecamatan Tipo, Kota Palu.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret selama 2 bulan sampai selesai.
Page 32
18
3.3 Populasi, Sampel Dan Tehnik Pengambilan Sampel
Populasi Sugiyono (2010: 80) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakterisrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah separuh peserta didik 140
kelas SMP Negeri 8 Palu yang dilakukan dengan menggunakan teknik sampling
purposive.
Tabel 3.1 Populasi Sekolah SMP Negeri 8 Palu
Th. Pelajaran Perempuan Laki-Laki JUMLAH
2018/2019 164 160 324
2019/2020 171 151 322
2020/2021 168 144 312
JUMLAH 503 455 958
Sampel penelitian menggunakan teknik sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010: 85). Sampel
dalam penelitian ini diklasifikasikan menurut kelas A,B,C dan D sebanyak 50
persen dengan rata-rata jumlah peserta didik di setiap kelasnya yaitu 20 atau 32
siswa. 50 persen dari setiap kelas yang berjumlah 20 atau 32 siswa adalah 14
siswa dari jumlah keseluruhan siswa adalah 140 siswa. Jadi, jumlah keseluruhan
setiap kelas diambil 14 siswa dikalikan 5 kelas yaitu 70 siswa. Siswa yang diambil
sebanyak 70 siswa dengan 26 siswa laki-laki dan 44 siswa perempuan dengan
Page 33
19
menggunakan kriteria ranking 1 sampai 14 di setiap kelasnya. Adapun kriteria
siswa yang menjadi sampel adalah:
1) Berusia 12-14 tahun.
2) Dalam keadaan sadar penuh atau compos mentis.
3) Berada pada kelas 8 Sekolah Menengah pertama
4) Tidak mengalami disabilitas atau kecatatan
5) Bersedia menjadi responden
3.4 Definisi Operasional Variabel
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif
kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan angka-angka,
pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, Teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. ( Sugiyono 2015: 147).
Adapun defenisi operasional variebl dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Level aktifitas fisik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Aktifitas fisik
yang meliputi tiga hal yaitu yang dilakukan subjek saat bekerja, aktifitas
perjalanan dari tempat ke tempat dan aktiftas yang bersifat rekreasi atau waktu
luang yang dilakukan dalam satu minggu dan di ukur dengan menggunakan
Global Physical Actifity Questionaire (GPAQ)
Page 34
20
3.5 Tehnik Pengumpulan Data
Teknik analisis data adalah adalah suatu kegiatan berfikir untuk
menguraikan sesuatu keseluruhan untuk dijadikan menjadi komponen sehingga
agar lebih mengenal tanda-tanda komponen, hubungan antara satu dengan yang
lain dan juga fungsi masing-masing didalam satu keseluruhan yang sudah
teratur.(Komarudin) dan Macam – Macam tehnik analisis data adalah sebagai
berikut:
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu metode yang ada di dalam
pengumpulan data dengan menggunakan teknik atau cara yang digunakan oleh
para peneliti untuk mengumpulkan data. Riduwan (2010:51)
Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tehnik sebagai
berikut:
1) Angket adalah alat pengumpul informasi yang secara garis besar terdiri
dari tiga bagian penting yaitu: judul angket, pengantar yang berisi tujuan
dan petunjuk pengisian angket, dan daftar pertanyaan yang berisi opini
atau kombinasi antara pendapat dan fakta. (Komalasari, 2011).
2) Observasi merupakan suatu metode untuk mengumpulkan data penelitian dengan
sifat dasar naturalistik yang berlangsung dalam konteks natural. Hal-hal yang
diobservasi berkaitan dengan data yang berupa peristiwa dan situasi tutur.
Kegiatan observasi yang dilakukan adalah observasi yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Dengan mengunakan teknik ini, diharapkan akan diperoleh data
yang berupa data catatan lapang deskriptif terutama hal-hal yang berkaitan
dengan bentuk dan strategi pengunaan tindak direktif dalam kalangan remaja
(Supriyati 2011:46).
Page 35
21
3) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dan tersaji
dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dokumen membuat hasil dari wawancara atau observasi akan
lebih dipercaya atau kredibel (Sugiyono, 2016:240). Penelitian ini
menggunakan dokumentasi intelektual.
3.6 Instrumen penelitian
Sugiyono (2013: 102) mengemukakan bahwa penelitian pada dasarnya
melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam, karena
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati.
Menurut Arikunto (2013: 149) instrument adalah alat pada waktu
penelitian menggunakan suatu metode. Instrument dan teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan angket dengan bentuk soal pilihan. Angket
adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan kesempatan kepada
responden untuk mengisi angket dengan pilihan yang sudah tersedia. Maka kita
perlu diberi penjelasan waktu kegiatan dan angket tersebut dapat mengungkap
berbagai data sebagai berikut: a) Identitas responden yang berisi nama, jenis
kelamin,umur dan riwayat penyakit. b) Penulisan angket agar responden
mengingat aktivitas yang dilakukan selama 2 jam, maka perlu diberi penjelasan
waktu kegiatan, jenis aktivitas yang dilakukan dan durasi pelaksanaan
aktivitas.Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pembagian angket
penelitian maka harus ada yang akan diteliti.
Page 36
22
3.7 Analisis data
Teknik analisis data menurut Wiradi adalah sebuah aktivitas atau kegiatan
memilah, mengurai, membedakan sesuatu untuk digolongkan dan juga
dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu lalu dicari ditaksir maknanya dan
keterkaitannya pembahasan lain yang berkaitan dengan teknik analisis data).
Berdasarkan penelitian Singh & Purothi (2013: 36) tingkat aktivitas fisik
dinilai berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Tinggi dalam 7 hari atau lebih dari aktivitas berjalan kaki, aktivitas dengan
intensitas sedang maupun berat minimal mencapai 3000 MET menit per minggu
2. Sedang dalam 5 hari atau lebih dari aktivitas berjalan kaki, aktivitas dengan
intensitas sedang maupun tinggi minimal mencapai 600 MET menit per minggu.
3. Rendah seseorang yang tidak memenuhi kriteria tinggi maupun sedang.
Untuk mengetahui total aktivitas fisik digunakan rumus sebagai berikut:
Total Aktivitas Fisik MET/minggu = [(P2 x P3 x 8) + ( P5 x P6 x 4) + (P8 x
P9 x 4) + (P11 x P12 x 8) + (P14 x P15 x 4)]
Norma penilaian status gizi menggunakan tabel penilaian Indeks Massa
Tubuh/IMT (Lampiran 3) sedangkan penilaian level aktifitas fisik didasari pada
norma penilaian berikut :
Page 37
23
Setelah mendapatan nilai total level aktivitas fisik dalam satuan MET
menit/minggu , responden dikategorikan dalam 3 tingkat aktivitas fisik yaitu
aktivitas tingkat tinggi, sedang dan rendah seperti tabel berikut ini.
Tabel 3.2 Tabel Kategori Tingkat Aktivitas fisik
MET Kategori
Met ≥ 3000 Tinggi
3000>MET ≥600 Sedang
600<MET Rendah
Sumber : Baltic Journal of Health and Physical Activity, 2011.
Tahapan analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Cleaning: dilakukan dengan memeriksa kembali lembar kuesioner yang
telah diisi apabila masih ada yang belum terjawab di berikan kembali
untuk diisi.
2) Coding: Memberikan kode, mengelompokkan data dan menjaga
kerahasiaan reponden.
3) Skoring: Pada tahap ini jawaban responden di beri skor sehingga
memperudah dalam analisis data
4) Entering: Dilakukan dengan memasukkan data kedalam tabulasi untuk
persiapan analisis data
5) Melakukan analisis data dengan menggunakan distribusi frekuensi dan
cross tabulation
Keseluruhan proses analisis data menggunakan aplikasi microsof exel dan
aplikasi SPSS.
Page 38
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini mengenai level aktivitas fisik dimasa Pandemi Covid-19
pada siswa SMP Negeri 8 Palu di Kecamatan Tipo dengan responden sebanyak 70
orang Siswa atau siswi. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret 2021.
4.1.1 Karakteristik Responden
Anak SMP Negeri 8 Palu rata-rata berusia antara 12-15 tahun, dalam usia
ini anak akan memasuki masa remaja. Untuk merumuskan sebuah devinisi yang
memadai tentang remaja tidaklah mudah, sebab kapan masa remaja berakhir dan
kapan anak remaja tumbuh menjadi seorang dewasa tidak dapat ditetapkan secara
pasti. Siswa SMP biasanya berumur 13-15 tahun. Menurut Sukintaka (2004: 45),
anak SMP mempunyai ciri-ciri tertentu diantaranya :
a) Jasmani
1) Laki-laki ataupun perempuan ada pertumbuhan memanjang.
2) Membutuhkan pengaturan istirahat yang bai.
3) Sering menampilkan kecanggungan dan koordinasi yang kurang
baik sering diperlihatkan.
4) Merasa mempunyai ketahanan dan sumber energi.
5) Mudah lelah, tetapi tidak dihiraukan.
6) Kesiapan dan kematangan untuk keterampilan bermain menjadi baik
Page 39
25
b) Psikis atau mental
1) Banyak mengeluarkan energi dan fantasinya.
2) Ingin menentukan pandangan hidupnya.
C) Sosial
1) Ingin tetap diakui oleh kelompoknya.
2) Persekawanan yang tetap makin berkembang.
Siswa SMP sebagai peserta didik dinyatakan sebagai individu yang berada
pada tahap yang tidak jelas dalam proses perkembangannya. Ternyata dari hasil
ke tidak jelasan tersebut diakibatkan karena sedang ada pada periode transisi
yakni dari periode anak-anak menuju remaja. Daerah ini termasuk dalam
perkotaan, sehingga anak cenderung lebih banyak bermain game setelah pulang
sekolah, atau bermain bersama teman-temannya. Berdasarkan pendapat di atas
dapat diketahui bahwa anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) termasuk
dalam taraf masa perkembangan atau berada pada masa remaja usia 12-15 tahun.
Masa remaja ini merupakan perubahan menuju masa dewasa yang pada usia ini
terjadi perubahan yang menonjol pada diri anak baik perubahan fisik maupun pola
berpikir.
Page 40
26
4.1.2 Aktivitas Fisik Peserta Didik Laki-Laki dan Perempuan
Deskriptif data hasil penelitian tentang aktivitas fisik peserta didik laki-
laki dan perempuan level aktivitas fisik dimasa Pandemi Covid-19 pada Siswa
SMP negeri 8 Palu selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai Berikut.
Tabel 4.1 Deskriptif Aktivitas Fisik Laki-Laki dan Perempuan
Deskriptif Laki- Laki Perempuan
N 26 44
Mean 77.2308 64.5000
Median 216.00 252.00
Mode .00 .00
Std, Deviation 50.85848 68.14639
Page 41
27
4.1.3 Aktivitas Fisik
Tabel 4.2 Rata-rata Level Aktfitas Fisik Ditinjau dari aspek jenis kelamin
(Sumber : Data SPSS )
Berdasrakan tabel tersebut jenis aktivitas fisik pada laki-laki saat melakukan
pekerjaan maksimal waktu yang di gunakan 156.00 MET. Kemudian pada saat
melakukan aktifitas perjalanan maksimal waktu yang di gunakan 96.00 MET.
Selanjutnya pada saat melakukan aktivitas rekreasi maksimal waktu yang di
butuhkan 64.00 MET. Untuk perempuan saat melakukan aktivitas bekerja waktu
maksimal yang dibutuhkan 224.00 MET. Kemudian pada saat melakukan
aktivitas perjalanan waktu maksimal yang dibutuhkan 112.00 MET.
Indikator
pengukuran
N Jenis aktifitas
Bekerja Perjalanan Rekrasi
Mean Min Max Mean Min Max Mean Min Max
Jenis kelamin.
Laki-laki 26 53.6923 0.00 156.00 22.6154 0.00 96.00 23.5385 0.00 64.00
Perempuan 44 33.5455 0.00 224.00 33.0990 0.00 112.00 30.9091 0.00 140.00
Page 42
28
Gambar 4.1 Kategori Aktivitas Fisik Siswa Secara Umum
Dari gambar grafik diatas menunjukan aktivitas fisik siswa secara umum
berkategori rendah dengan presentase 100% dan tidak ada siswa yang melakukan
aktivitas fisik sedang dan tinggi.
Tabel 4.3 Analisis presentase deskriptif presentase aktivitas fisik
Kategori Presentase Frekuensi
Aktivitas fisik rendah 100% 70
Aktivitas fisik sedang 0% 0
Aktivitas fisik tinggi 0% 0
(Sumber : Data SPSS )
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa 70 Sampel menunjukan aktivitas
fisik siswa secara umum memiiliki ketegori rendah dengan presentase 100% dan
tidak ada siswa yang melakukan aktivitas fisik sedang dan tinggi.
0
20
40
60
80
100
120
Rendah Sedang Tinggi
Akt
ivit
as f
isik
Level Aktivitas Fisik
Page 43
29
4. 3 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa SMP yang ada di Kecamatan
Tipo melakukan aktivitas fisik yang rendah memiliki indeks massa tubuh yang
normal (ideal). Hal ini dibuktikan dari penelitian di atas. Rata-rata siswa
menggunakan waktunya untuk aktivitas fisik bekerja. Pada penelitian diatas
berdasarkan jenis kelamin aktivitas fisik bekerja pada laki-laki lebih tinggi
dibandingkan dengan aktivitas fisik perempuan. Dan berdasarkan asal sekolah
SMP Negeri 8 Palu memiliki aktivitas fisik bekerja yang tinggi. Tersebut
menunjukkan bahwa aktivitas fisik Dimasa Covid-19 Pada siswa SMP Negeri 8
Palu cenderung rendah. Hal tersebut dikarenakan peserta didik lebih banyak
menghabiskan waktu dengan bermalas-malas tanpa melakukan aktivitas fisik. Hal
yang sering dilakukan saat pandemi Covid-19 ini yaitu berbaring, menonton TV,
bermain handphone. Bermain media digital seperti itu lebih banyak negatifnya
dari pada positifnya. Aktivitas fisik dimasa Pandemi Covid-19 Pada siswa SMP
Negeri 8 Palu mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dengan mengonsumsi makanan yang
diubah menjadi energi manusia dapat memenuhi keperluan aktivitasnya sehari-
hari. Nur dkk (2019) menunjukkan bahwa motivasi belajar pendidikan jasmani
siswa laki-laki lebih tinggi dibandingkan siswa perempuan di jenjang SMP. Siswa
perempuan cenderung hanya menunjukkan partisipasi tinggi pada beberapa jenis
kegiatan saja. Berkaitan dengan hal tersebut siswa perempuan cenderung memiliki
lebih banyak pengalaman negatif dalam pendidikan jasmani dan kurang tertarik
untuk berpartisipasi untuk melakukan aktivitas fisik di waktu luang seperti halnya
Page 44
30
siswa laki-laki (Baena-Extremera, dkk, 2014). Siswa perempuan yang tidak
termotivasi dalam pendidikan jasmani, tidak akan melakukan aktivitas fisik pada
waktu luang mereka. Perbedaan tersebut antara lain kurang belajar, dan istirahat
jadi kurang, hal ini disebabkan karena anak sering jadi tidak sadar berjam-jam di
depan media digital. dikarenakan oleh: (1) Perbedaan kemampuan kondisi dan
koordinasi yang dimiliki, (2) Perbedaan umur, (3) Perbedaan pengalaman
gerakan (banyak atau sedikit), (4) Perbedaan jenis kelamin, (5) Perbedaan tujuan
dan motivasi dalam mempelajari suatu keterampilan motorik, (6) Perbedaan
kemampuan kognitif, (7) Perbedaan frekuensi latihan. Bryantara (2016: 237)
menyatakan secara singkat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang
untuk melakukan aktivitas jasmani antara lain adalah usia, jenis kelamin, genetik,
status Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkungan.
Aktivitas fisik merupakan salah satu penyebab yang memengaruhi
keadaan status gizi seseorang. Aktivitas fisik yang ringan akan menyebabkan
status gizinya menjadi obesitas atau overweight, hal ini dikarenakan banyaknya
energi yang tertumpuk di dalam tubuh dikarenakan tidak adanya pembakaran
kalori ditubuh karena aktivitasnya yang tidak cukup Serly, Sofian, & Ernalia,
2015: 12 . Menurut Condello et al., 2016: 9 kombinasi aktivitas fisik yang tidak
mencukupi dan asupan energi yang tinggi bertanggungjawab atas kelebihan berat
badan dan obesitas. Semakin aktif seseorang dalam melakukan aktivias fisik maka
semakin banyak energi yang dikeluarkan, jika asupan energi berlebih tanpa
diimbangi aktivitas fisik yang seimbang maka remaja mudah mengalami
kelebihan berat badan. Seharusnya saat menghadapi pandemi Covid-19 seperti ini,
Page 45
31
badan harus tetap fit agar dapat terhinda dari dampak virus Covid-19. Susilo dkk
(2020: 4) menyatakan bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang baru ditemukan
oleh karena itu pengetahuan terkait pencegahannya masih terbatas. Kunci
pencegahan meliputi pemutusan rantai penularan dengan isolasi, deteksi dini, dan
melakukan proteksi dasar. Buana (2020: 7) juga menyatakan bahwa dengan
adanya pandemi Covid-19 seseorang harus selalu mempunyai emosi yang positif.
Seseorang yang memiliki emosi positif dapat dengan baik beradaptasi dalam
situasi traumatis. Untuk dapat berada dalam kondisi emosi yang positif dalam
kondisi wabah, beberapa hal dapat dilakukan, seperti melakukan aktivitas hiburan
dalam rumah, mengobrol bersama anggota keluarga, makan bersama, olahraga
indoor bersama, ataupun saling bertukar pikiran. Aktivitas-aktivitas tersebut selain
dapat membuat.
Menurut National Institute of Health (2016: 14) manfaat dari aktivitas fisik
adalah:
1) Membantu mempertahankan berat badan yang sehat dan mempermudah
melakukan tugas sehari-hari.
2) Anak-anak dan remaja yang aktif secara fisik memiliki lebih sedikit gejala
depresi daripada teman sebayanya.
3) Menurunkan risiko terhadap banyak penyakit, seperti penyakit jantung
koroner (PJK), diabetes, dan kanker.
4) Memperkuat jantung dan meningkatkan fungsi paru-paru.
Page 46
32
Menurut American Diabetes Association (2015: 23) manfaat aktivitas fisik
di antaranya adalah menjaga tekanan darah dan kolesterol, menurunkan risiko
penyakit jantung dan stroke, menjaga berat badan, menurunkan tingkat stress,
memperkuat jantung dan memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat tulang dan
otot, menjaga fleksibilitas sendi, serta menurunkan gejala depresi dan
memperbaiki kualitas hidup.
Adanya COVID 19 juga mempengaruhi aktivitas fisik pada siswa. Pada
penelitian di atas sekitar 10,4% siswa memiliki berat badan lebih, 1,1% siswa
memiliki berat badan yang gemuk. Dan 0,4% siswa yang memiliki berat badan
sangat gemuk. Siswa yang memiliki berat badan berlebih, gemuk dan sangat
gemuk tersebut cenderung melakukan pola hidup yang lebih sering menghabiskan
waktunya dengan kegiatan yang bersifat sedentary, misalnya menonton televisi
dengan mengkonsumsi camilan, menonton televisi dengan posisi berbaring dan
bermain videogames menyebabkan angka kejadian overweight maupun obesitas.
Hasil analisis korelasi spearman yang dilakukan antar parameter yang
menjadi objek penelitian ditemukan bahwa hanya parameter IMT subjek
dengan rentang umur 15-17 tahun dengan level aktivitas fisiknya yang
terdapat hubungan yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
umum aktivitas fisik siswa tidak tinggi bukan disebabkan karena kondisi status
gizi siswa namun dikarenakan pandemic covid 19 yang sementara mewabah
sehingga siswa membatasi ruang gerak dalam beraktifitas. Implikasi hasil kajian
Page 47
33
dalam penelitian ini dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan dalam
menyikapi dampak pandemic covid 19.
4.4 Keterbatasan Penelitian
Kendatipun peneliti sudah berusaha keras memenuhi segala kebutuhan
yang dipersyaratkan, bukan berarti penelitian ini tanpa kelemahan dan
kerendahan. Beberapa kelemahan dan kerendahan yang dapat dikemukakan di sini
antara lain:
1) Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya didasarkan pada hasil
instrumen Global Physical Actifity Questionaire (GPAQ), sehingga
dimungkinkan adanya unsur kurang objektif dalam pengisian.
2) Saat pengambilan data penelitian yaitu saat penyebaran instrumen Global
Physical Actifity Questionaire (GPAQ), kepada responden, tidak dapat
dipantau secara langsung dan cermat apakah jawaban yang diberikan oleh
responden benar-benar sesuai dengan pendapatnya sendiri atau tidak.
3) Instrumen Global Physical Actifity Questionaire (GPAQ), perlu ditinjau
ulang.
Page 48
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan, level
aktivitas fisik Dimasa Pandemi Covid-19 Pada siswa SMP Negeri 8 Palu di
Kecamatan Tipo memiliki rata-rata aktivitas fisik yang rendah dibuktikan karena
100% sampel Berada pada kategori tersebut.
5.2 Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian memiliki implikasi, yaitu
sebagai berikut:
1) Bagi peserta didik yang memiliki aktivitas fisik yang rendah untuk
memperbaiki pola hidup dengan mengurangi penggunaan media digital.
2) Hasil penelitian dapat memberikan gambaran kepada guru, orang tua, dan
peserta didik untuk lebih memperhatikan aktivitas fisik agar lebih.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah di tuliskan sebelumnya maka dapat
diberikan saran sebagai berikut:
a) Perlunya adanya penyuluhan kepada pelajar tengtang pentingnya
melakukan aktivitas fisik yang melakukan pengeluaran energi dengan
melakukan kegiatan-kegiatan seperti, bermain sepak bola, berjalan kaki
jika tempat yang dituju tidak terlalu jauh.
b) Pihak sekolah perlu menambahkan program senam pagi yang dapat di
lakukan seminggu sekali dalam rangka meningkatkan aktifitas fisik
menjadi sedang.
Page 49
35
c) Bagi peserta didik yang memiliki aktivitas fisik rendah diharapkan untuk
meningkatkan aktivitas fisiknya, karena aktivitas fisik banyak manfaat
untuk kesehatan terutama saat menghadapi wabah Covid-19 sekarang ini.
d) Dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan metode lain, sehingga
dapat teridentifikasi lebih banyak lagi.
e) Guru Penjaskes bersama orang tua agar dapat menghimbau anak didiknya
untuk mengurangi penggunaan teknologi informasi yang berlebihan,
sehingga aktivitas fisik lebih banyak dilakukan.
Page 50
36
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, F.D. (2014). Physical activity guidelines for children. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 10, Nomor 1.
Andalasari, R., & Berbudi BL, A. (2018). Kebiasaan Olah Raga Berpengaruh
Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan. 5(2), 179-191.
https://doi.org/10.32668/jitek.v5i2.11
Aziza, Noor. (2020). Strategi Pembelajaran pada masa pandemic Covid 19 .
Kompasisana Biyond Blogging. (di akses 10 Februari 2021).
Ariyanto, Triansyah, A, & Gustian U. (2020). Penggunaan permainan tradisional
untuk meningkatkan keterampilan gerak fundamental siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol 16 (1), 78-91.
American Diabetes of Association. (2015). Standars of medical care in
diabetes.Diabetes Care, 38 (1).
Arikunto, S. (2010). Prosedur Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta; Rineka Cipta.
Batrisyiah, Briana. (2021). Upaya Pemerintah dalam Pandemi Covid-19 di
Indonesia. VIVA.co.id. (di akses 10 Februari 2021)
Bouchard, C., Blair, S. N., & Haskell, W. L. (2007). Physical activity and
health.United States: Human Kinetics.
Bryantara, O.F. (2016). Faktor yang berhubungan dengan kebugaran jasmani (vo2
maks) atlet sepakbola. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 4 No. 2, 237–
249.
Corbin, C. B., & Lindsey, R. (1997). Concepts of physical fitness with
laboratories. United States of America: Times Mirror Higher Education
Group, Inc
CDC. (2015). Physical activity and health. Retrieved from centers for disease
control and prevention: https://www.cdc.gov/physicalactivity /basics/
pahealth/index.htm. Diunduh pada tanggal 16 Juli 2020, pukul 19.30 WIB.
Condello, G., Capranica, L., Stager, J., Forte, R., Falbo, S., Di Baldassarre, A.,
Pesce, C. (2016). Physical activity and health perception in aging: Do
body mass and satisfaction matter? A three-path mediated link. PLoS
ONE, 11(9).
Dwimaswasti, O. (2015). Perbedaan aktivitas fisik pada pasien asma terkontrol
sebagian dengan tidak terkontrol di RSUD Dr. Moewardi. Tesis magister,
tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Page 51
37
Erwinanto, D. (2017). Hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan kebugaran
jasmani siswa kelas x tahun ajaran 2016/2017 di SMK Muhammadiyah 1
Wates Kabupaten Kulon Progo DIY. Skripsi, sarjana tidak diterbitkan.
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Fehr AR, & Perlman S. (2015). Coronavirus: An Overview of Their Replication
and Pathogenesis. Methods Mol Biol; 1282: 1– 23.
Habut, Nurmawan, & Wiryanthini. (2018). Hubungan indeks massa tubuh dan
aktivitas fisik terhadap keseimbangan dinamis pada mahasiswa fakultas
kedokteran Universitas Udayana. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia,
Volume 2, Nomor 1.
Khomarun, Wahyuni E., Nugroho M. (2013). Pengaruh aktivitas fisik jalan pagi
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi stadium i
di Posyandu Lansia Desa Makam Haji. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan,
Volume 2, Nomor 2, Halaman 41.
Kemenkes RI. 2016. Buku Panduan GERMAS Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Jakarta.
Kiram, Y. (1992). Belajar motorik. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Kusriyanti & Sukoco, P. (2020). Pengembangan model aktivitas jasmani berbasis
alam sekitar untuk meningkatkan kecerdasan naturalis siswa. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol 16 (1), 65-77.
Miles, L. (2007). Physical activity and health. London: British Nutrition
Foundation Bulletin.
National Institute of Health. (2016). Benefits of physical activity. Retrieved from
National Institute of Health: https://www.nhlbi.nih.gov /health/
healthtopics/topics/phys/benefits.
Nur, L, Suherman, A, Subarjah, H, & Budiana, D. (2019). Physical Education
Learning Motivation: A Gender Analysis. JPJO, 4 (1) 8-13
Organization, W. H. (2018). More Active People for Healthier World. World
Health Organization.
Organization, W. H. (2020). Q & A : Be Active during COVID - 19 (Issue
March). World Health Organization.
Purwanti & Safitri, R. (2019). Hubungan antara aktivitas fisik dengan
dysmenorrhea primer pada atlet dan non atlet renang remaja putri usia 12 -
16 tahun di Club Orca Gajahyana Kota Malang. Jurnal SIKLUS, Volume
08 Nomor 02.
Page 52
38
Ramadona, E.T. (2018). Hubungan indeks massa tubuh dan tingkat aktivitas fisik
pada siswa sekolah dasar kelas V di SD Negeri Samirono Kecamatan
Depok Kabupaten Sleman. Skripsi, sarjana tidak diterbitkan. Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Rada. (2020). Tehnik Pengumpulan Data. Dosen Pintar.com. (di akses 19
Februari 2021).
Rapi Ahmad (2016). Pengertian deskriptif menurut para ahli beserta daftar
pustaka Di http://ahmadrapi01.blogspot.com/pengertian-deskriptif-
menurut-paraahli.html (akses pada 09 September 2016).
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta.
Schnitzer, M., Schöttl, S. E., Kopp, M., & Barth, M. (2020). COVID-19 stayat-
home order in Tyrol, Austria: sports and exercise behaviour in change?
Public Health, 185,218-.https://doi.org/10.1016/j.puhe.2020.06.042
Susilo, A.C, Rumende, M, Pitoyo, C.W, Santoso, W.D, Yulianti, M,
Herikurniawan, Robert Sinto, Gurmeet Singh, Leonard Nainggolan, Erni J
Nelwan, Lie Khie Chen, Alvina Widhani, Edwin Wijaya, Bramantya
Wicaksana, Maradewi Maksum, Firda Annisa, Chyntia OM Jasirwan, Evy
Yunihastuti. (2020). Coronavirus disease 2019: tinjauan literatur terkini.
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, Vol. 7, No. 1.
U.S. Department of Health and Human Services. (2008). Physical activity and
health: A Report of the Surgeon General. Volume 7-8.
Winarni, S. (2004). Perlukah pendidikan jasmani di perguruan tinggi? (sebuah
strategi adopsi & kesetiaan beraktivitas jasmani dan olahraga). Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol 1, No 1.
\
Page 53
39
Lampiran I. Lembar Informed Consent
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dandi Kurniawan
Alamat : lingk bumi Nipa
Menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dari :
Nama : Dandi Karniawan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Dengan judul penelitian “Level Aktifitas Fisik di masa pandemi Covid 19 pada
Siswa SMP Negeri 8 Palu”. Semua penjelasan telah disampaikan kepada saya
dan semua pertanyaan saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila
masih memerlukan penjelasan, saya akan mendapatkan jawaban dari peneliti.
Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini.
Demikian secara sukarela dan tanpa unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia
berperan serta dalam penelitian ini.
No. Responden : ………….. Palu,
2021
Tanda Tangan
(……………………………….)
Page 54
40
Lampiran II. Rancangan Kuesioner
a. Identitas Responden
Nama :
No Hp :
E-mail :
Jenis kelamin P / L (lingkari salah satunya)
Tanggal/Bulan/Tahun Lahir
Umur :
Alamat :
Berat badan : Kg:
Tinggi badan : Cm:
□ Penyakit jantung bawaan □ Asam lambung/maag
□ Asma
□ Penyakit Kejiwaan
□ Batu empedu
□ Lain – lain : …………….
b. Keterangan Jenis Aktifitas
Jenis Aktifitas Defenisi
Aktfitas Ringan 75% dari waktu digunakan adalah untuk duduk atau berdiri
dan 25% untuk kegiatan berdiri dan berpindah
Aktiftas Sedang Aktiftas yang dapat menyebabkan nafas atau nadi sedikit
lebih keras dari biasanya, dimana 40% dari waktu ayng
digunakan adalah untuk duduk atau berdiri dan 60% adalah
untuk kegiatan kerja khusus dalam bidang pekerjaannya
Aktiftas Berat Aktiftas yang dapat menyebabkan bafas terangah-engah dan
jantung berdebar sangat cepat, dimana 25% dari waktu yang
digunakan adalah untuk duduk atau berdiri dan 75% adalah
utnuk kegiatan kerja khusus dalam bidang pekerjaannya
No responden
Riwayat Penyakit Terdahulu (berikan tanda √ bila sesuai)
Page 55
41
c. Pertanyaan Kuesioner
NO PERTANYAAN RESPON KOD
E
Aktivitas Saat Bekerja/Belajar/Sekolah (Selama 7 Hari yang Lalu)
1 Apakah dalam Pekerjaan Sehari-hari anda
memerlukan aktivitas dengan intensitas yang
berat
Ya Lanjut Ke no 2
Tidak lanjut ke no 4
P1
2 Berapa hari dalam seminggu anda melakukan
aktifitas berat Jumlah hari ……………
P2
3 Berapa lama dalam 1 hari anda melakukan
aktivitas berat tersebut? …………….. ; …………….
P3
4 Apakah dalam pekerjaan sehari-hari anda
memerlukan aktivitas dengan intensitas
yang sedang?
Ya lanjut ke nomor 2
Tidak langsung ke nomor 7
P4
5 Berapa hari dalam seminggu anda
melakukan aktivitas sedang? Jumlah hari …………….
P5
6 Berapa lama dalam 1 hari anda melakukan
aktivitas sedang tersebut?
Jam : menit
…………… : ……………..
P6
7 Apakah anda berjalan kaki atau bersepeda
minimal 10 menit untuk pergi dari tempat
tinggal anda ke sekolah atau ke tempat
les?
Ya lanjut ke nomor 8
Tidak langsung ke nomor 10
P7
8 Berapa hari dalam seminggu anda
melakukan aktivitas tersebut?
Jumlah Hari ……………… P8
9 Berapa lama dalam 1 hari anda melakukan
aktivitas tersebut?
Jam : Menit P9
Perjalanan Dari Suatu Tempat Ke Tempat Lain
(yang paling dominan atau rutin dilakukan selama 7 hari yang lalu)
Page 56
42
…………… : ……………...
Aktivitas Pada Saat Senggang Atau Saat Rekreasi Sama 7 Hari Yang Lalu (kegiatan ini diluar kegiatan sekolah dan berpergian dari suatu tempat yang sudah disebutkan diatas)
10 Apakah anda melakukan olahraga berat
atau rekreasi dengan aktivitas berat
minimal 10 menit dalam seminggu
terakhir ini?
Ya lanjut ke nomor 11
Tidak langsung ke nomor 13
P10
11 Berapa hari dalam seminggu anda
melakukan aktivitas tersebut?
Jumlah hari : ………………. P11
12 Berapa lama dalam 1 hari anda melakukan
aktivitas tersebut?
Jam : Menit
.………… : ……………
P12
13 Apakah anda melakukan olahraga dengan
intensitas yang sedang atau rekreasi
dengan aktivitas sedang minimal 10 menit
dalam seminggu terakhir ini?
Ya lanjut ke nomor 14
Tidak langsung ke nomor 16
P13
14 Berapa hari dalam seminggu anda
melakukan aktivitas tersebut?
Jumlah hari ……………… P14
15 Berapa lama dalam 1 hari anda melakukan
aktivitas tersebut?
Jam : Menit
………… : ……….….
P15
Aktivitas menetap yang dilakukan selama 7 hari yang lalu (sedentary behavior)
16 Berapa lama biasanya anda duduk atau
berbaring dalam sehari?
Jam: Menit
………….. : …………….
P16
Page 57
43
a. Penjelasan Pertanyaan Pada Angket
No Pertanyaan Penjelasan
Aktivitas saat bekerja/belajar/sekolah (selama 7 hari yang lalu) 1 Apakah dalam pekerjaan
sehari-hari anda
memerlukan aktivitas
dengan intensitas yang
berat?
Pekerjaan dalam hal ini adalah masyarakat setempat.
Aktivitas berat = aktivitas yang dapat menyebabkan
nafas terengah-engah dan jantung berdebar sangat
cepat.
Misalnya : pelajaran olahraga di sekolah, naik turun
tangga atau berlarian di sekolah selama minimal 10
menit.
2 Berapa hari dalam seminggu
anda melakukan aktivitas
berat?
Dalam satu minggu yang lalu, terdapat berapa hari adik
– adik melakukan aktivitas berat seperti contoh di
nomor 1.
3 Berapa lama dalam 1 hari
anda melakukan aktivitas
berat tersebut?
Dalam satu hari dari satu minggu yang lalu, kira – kira
terdapat berapa jam/menit adik – adik melakukan
aktifitas fisik berat seperti contoh Nomor 1 4 Apakah dalam pekerjaan
sehari-hari anda
memerlukan aktivitas
dengan intensitas yang
sedang?
Pekerjaan dalam hal ini adalah masyarakat setempat.
Aktivitas sedang = aktivitas yang dapat menyebabkan
nafas atau nadi hanya sedikit lebih keras dari
biasanya
Misalnya : melakukan piket kelas ± 5-10 menit
(menyapu, mengepel, menghapus papan tulis,
memanggil guru ke ruang guru, mengambil lcd), naik
turun tangga secara santai (untuk ke kantin, tempat
fotokopi, membawa tas dengan buku yang berat)
Perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain
(yang paling dominan atau rutin dilakukan selama 7 hari yang lalu) 5 Berapa hari dalam seminggu
anda melakukan aktivitas
sedang?
Dalam satu minggu yang lalu, terdapat berapa hari adik
– adik melakukan aktivitas sedang seperti contoh di
nomor 1.
6 Berapa lama dalam 1 hari
anda melakukan aktivitas
sedang tersebut?
Dalam satu hari dari satu minggu yang lalu, kira – kira
terdapat berapa jam/menit adik – adik melakukan
aktivitas sedang seperti contoh di nomor 1.
7 Apakah anda berjalan kaki
atau bersepeda minimal 10
menit untuk pergi dari
Untuk pergi ke tempat manapun yang anda tuju atau
untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, adik –
adik menggunakan transportasi apa? apakah berjalan
Page 58
44
tempat tinggal anda ke
sekolah atau ke tempat les?
atau bersepeda? jika iya, berapa lama kira – kira anda
bersepada atau berjalan untuk menempuh dari satu
tempat ke tempat lain? Apakah lebih dari 10 menit?
Apabila responden belum dapat menjawab, dapat
ditanyakan terlebih dahulu jadwal aktivitas sehari –
harinya mulai dari pagi hingga malam sebelum tidur,
kemudian menanyakan hal diatas
8 Berapa hari dalam seminggu
anda melakukan aktivitas
tersebut?
Berapa hari dalam satu minggu anda berjalan atau
bersepada sebagai transportiaasi untuk berpindah dari
satu tempat ke tempat lain seperti nomor 7?
9 Berapa lama dalam 1 hari
anda melakukan aktivitas
tersebut?
Berapa jam/menit anda anda berjalan atau bersepada
sebagai transportasi untuk berpindah dari satu tempat ke
tempat lain seperti nomor 7?
Aktivitas Pada Saat Senggang Atau Saat Rekreasi Sama 7 Hari Yang Lalu
(kegiatan ini diluar kegiatan sekolah dan berpergian dari suatu tempat yang sudah disebutkan
diatas) 10 Apakah anda melakukan
olahraga, fitness atau
rekreasi yang merupakan
aktivitas berat (seperti lari
atau sepakbola) minimal 10
menit?
Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas berat yang
dilakukan selain di sekolah
Olahraga berat yang dimaksud adalah kegiatan diluar
sekolah, seperti mengikuti les atau ekstrakulikuler lari
cepat, basket, futsal, bulu tangkis, dsb.
Aktivitas berat = aktivitas yang dapat menyebabkan
nafas terengah-engah dan jantung berdebar sangat
cepat.
Misalnya : pelajaran olahraga di sekolah, naik turun
tangga atau berlarian di sekolah selama minimal 10
menit.
11 Berapa hari dalam seminggu
anda melakukan aktivitas
tersebut?
Dalam satu minggu yang lalu, terdapat berapa hari adik
– adik melakukan aktivitas berat seperti contoh di
nomor 10. 12 Berapa lama dalam 1 hari
anda melakukan aktivitas
tersebut?
Dalam satu hari dari satu minggu yang lalu, kira – kira
terdapat berapa jam/menit adik – adik melakukan
aktivitas berat seperti contoh di nomor 10.
13 Apakah anda melakukan
olahraga, fitness atau
rekreasi yang merupakan
aktivitas sedang(seperti
Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas berat yang
dilakukan selain di sekolah
Olahraga sedang yang dimaksud adalah kegiatan diluar
Page 59
45
jalan cepat, bersepeda,
berenang) minimal 10 menit
dalam seminggu terakhir
ini?
sekolah, seperti mengikuti les atau ekstrakulikuler voli,
paskibra, pmr, karate, bersepeda sore, dan lainnya.
Aktivitas sedang = aktivitas yang dapat menyebabkan
nafas atau nadi sedikit lebih keras dari biasanya.
14 Berapa hari dalam seminggu
anda melakukan aktivitas
tersebut?
Dalam satu minggu yang lalu, terdapat berapa hari adik
– adik melakukan aktivitas berat seperti contoh di
nomor 13.
15 Berapa lama dalam 1 hari
anda melakukan aktivitas
tersebut?
Dalam satu hari dari satu minggu yang lalu, kira – kira
terdapat berapa jam/menit adik – adik.
16 Berapa lama biasanya anda
duduk atau berbaring dalam
sehari?
Kegiatan yang dihitung adalah kegiatan dalam 24 jam
kecuali kegiatan atau aktivitas berat dan sedang yang
sudah ditanyakan pada pertanyaan diatas. Jam tidur
tidak termasuk dalam hitunngan.
Aktivitas menetap yang dilakukan selama 7 hari yang lalu (sedentary behavior)
Page 60
46
Lampiran III. Dokumentas Foto Hasil Penelitian
Gambar : Foto Saat Pertama Observasi Di SMP Negeri 8 Palu
Page 61
47
Gambar : saat memintah izin untuk melakukan Peneltian Kepala sekolah SMP
negeri 8 Palu
Gambar : Foto Saat Disambut oleh kepala Sekolah SMP Negeri 8 Palu
Page 62
48
Gambar : Foto Saat menyetor Surat izin Peneltian Ke Staf SMP Negeri 8 Palu
Page 63
48
Gambar : Foto saat siswa pertama mengisi angket penelitian
Gambar : Foto Saat Siswa Kedua mengisi angket penelitian
Page 64
49
Gambar: Foto Saat Siswi Ketiga mengisi angket penelitian
Gambar : foto saat siswi keempat mengisi angket penelitian
Page 65
50
Gambar : foto saat siswi kelima mengisi angket penelitian
Gambar : Foto saat siswa keenam mengisi angket penelitian
Page 66
51
Gambar : Foto saat siswa ke tujuh mengisi angket penelitian
Gambar : Foto saat siswa ke delapan mengisi angket penelitian
Page 67
52
Gambar : Foto saat siswa ke sembilan mengisi angket penelitian
Gambar : Foto saat siswa ke sepuluh mengisi angket penelitian
Page 68
53
Gambar : Foto saat siswa ke sebelas mengisi angket penelitian
Gambar : Foto saat siswa ke Dua belas mengisi angket penelitian
Page 69
54
Gambar : Foto saat siswa ke Tiga belas mengisi angket penelitian
Gambar : Foto saat siswa empat belas mengisi angket penelitian
Page 70
55
Gambar : Foto saat siswa ke Lima belas mengisi angket penelitian
Gambar : Foto saat siswa ke enam belas mengisi angket penelitian
Page 71
56
Gambar : foto saat siswa ketujuh belas Mengisi angket penelitian
Gambar : Foto Saat Siswi kedelapan belas Mengisi angket penelitian
Page 72
57
Gambar : Foto Saat Siswi kesembilan belas Mengisi angket penelitian
Gambar : foto saat siswi kedua puluh mengisi angket penelitian
Page 73
58
Lampiran IV Analisis Tabel SPSS
aktivitas fisik laki-laki
Frequency Percent Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Valid aktivitas fisik rendah 26 100.0 100.0 100.0
aktivitas fisik perempuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat
ive
Percent
Valid aktivitas fisik rendah 44 100.0 100.0 100.0
Descriptive aktivitas laki-laki
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviatio
n
VAR00001 26 1.00 1.00 1.0000 .00000
Valid N (listwise) 26
Descriptive aktivitas Perempuan
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviatio
n
VAR00001 44 1.00 1.00 1.0000 .00000
Valid N (listwise) 44
Page 74
59
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ptranslakilaki 26 .00 96.00 22.6154 22.45543
Valid N
(listwise) 26
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Precklakilaki 26 .00 64.00 23.5385 21.74255
Valid N
(listwise) 26
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pwork
perempuan 44 .00 224.00 33.5455 55.62811
Valid N
(listwise) 44
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ptransperempuan 44 .00 112.00 33.0909 29.14424
Valid N
(listwise) 44
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
preckperempuan 44 .00 140.00 30.9091 39.68587
Valid N
(listwise) 44
Page 75
60
Descriptive keseluruhan
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 70 .00 252.00 69.2286 62.20610
Valid N
(listwise) 70
Descriptive ptotal laki-laki
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 26 .00 216.00 77.2308 50.85848
Valid N
(listwise) 26
Descriptive ptotal perempuan
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 44 .00 252.00 64.5000 68.14639
Valid N
(listwise) 44
Page 76
61
Lampiran Analisis Data SPPS
Page 77
62
Lampiran VI Surat Izin Penelitian
Page 78
63
Lampiran VII Surat Keterangan
Page 79
64
Lampiran VIII SK Pembimbing
Page 81
66
Lampiran IX Pernyataan Keaslian Tulisan
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Dandi Kurniawan
Nim : A 421 17 190
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Program Studi : PJKR
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabila
dikemudian hari terbukti atau dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku
Palu, 24 Juni 2021
Yang membuat pernyataan
Dandi Kurniawan
Stb. A 421 17 193
Page 82
67
Lampiran X Biodata Penulis
BIODATA PENULIS/CURRICULUM VITAE
I. UMUM
1. Nama : Dandi Kurniawan
2. Tempat dan Tanggal Lahir : BUOL, 01 Januari 1998
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Nama orang tua:
a. Ayah : Ansarudin J Syam
b. Ibu : Saharia R Batalipu
5. Agama : Islam
6. Alamat : LINGK. BUMI NIPA
II. PENDIDIKAN
1. SD : 2005-2011 (SD Negeri 7 Biau)
2. SMP : 2011-2014 (SMP Negeri 2 Biau)
3. SMA : 2014-20117 (MAN Biau)