-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
1/11
Sudibyo & Semesta
Langit dan Bumi adalah sahabat kami
Letusan Besar GunungSangeang Api (Nusa TenggaraBarat), 30 Mei
2014
Sangeang Api. Ada yang pernah mendengar namanya? Ia adalahsebuah
gunung berapi yang bertempat di sudut timur laut pulauSumbawa
(propinsi Nusa Tenggara Barat) dan secara administratifmenjadi
bagian dari Kabupaten Bima. Gunung Sangeang Api adalahsebuah pulau
vulkanis (pulau gunung berapi) yang seakan-akanmenyembul begitu
saja di tengah ketenangan Laut Flores yangpermai. Gunung Sangeang
Api ini kecil mungil, ibarat bisul yangmenyembul di pinggul gajah
jika dibandingkan dengan nama-namatenar gunung-gemunung berapi
Indonesia seperti Krakatau,Tambora, Merapi dan juga Kelud. Tak
heran bila tak banyak yangmengenalnya, kecuali bagi mereka yang
mencoba memahamigeografi dan geologi Indonesia lebih baik.
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
2/11
(https://ekliptika.files.wordpress.com/2014/06/sangeangapi_udara_sofyan-efendi.jpg)
Gambar 1. Letusan Sangeang Api dalam menit-menit
pertamanyadiabadikan dari udara. Citra ini diambil oleh Sofyan
Efendi,
fotografer profesional yang kebetulan sedang menjadi
penumpangsalah satu penerbangan komersial dari Denpasar (Bali) ke
Labuhan
Bajo (Nusa Tenggara Barat). Letusan nampak bersumber
daritengah-tengah pulau Sangeang, lokasi dimana kawah Doro Api
yang
tersumbat kubah lava 1985 berada. Daratan di latar depan
adalahbagian timur pulau Sumbawa. Sumber: Eefendi, 2014 dalam
MailOnline, 2014.
Pada Jumat 30 Mei 2014 kemarin, bisul kecil ini pecah. Pukul
15:55WITA, Gunung Sangeang Api mendadak menyemburkan jutaanmeter
kubik debu vulkaniknya menuju ketinggian langitmembentuk kolom
letusan berukuran besar. Semburan ini disertaisuara bergemuruh dan
terjadi pada saat langit bersih oleh cuacayang cerah di bagian
timur pulau Sumbawa, sehingga mengejutkansemuanya meski di sisi
lain pun menjadi panorama langka yangmemukau. Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi
dan Sumber DayaMineral RI mencatat tinggi kolom letusan mencapai
setidaknya 3.000meter dari paras air laut rata-rata (dpl). Namun
analisis citra satelit
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
3/11
penginderaan Bumi memperlihatkan kolom letusan menanjak
naikhingga setinggi setidaknya 14.000 meter dpl, atau hampir
menyamaiketinggian kolom letusan pada puncak Letusan Merapi
2010.Bahkan laporan sejumlah pilot dan penumpang
penerbangankomersial yang kebetulan melintas di ruang udara Sumbawa
kalaletusan terjadi mengindikasikan kolom letusan membumbunghingga
setinggi 20.000 meter dpl, alias sedikit lebih rendah
dibandingtinggi kolom Letusan Kelud
2014(https://ekliptika.wordpress.com/2014/02/15/kelud-si-gunung-berapi-penyapu-peradaban/).
Kolom letusan yang membumbung untuk kemudian perlahanmelebar
membentuk panorama mirip payung/cendawan raksasadisertai dengan
tingginya puncak kolom letusan menjadi indikasibahwa letusan Gunung
Sangeang Api ini digerakkan oleh gas-gasvulkanik bertekanan sangat
tinggi, yang menjadi ciri khas letusan
Plinian. Karena tingginya kurang atau sama dengan 20.000
meterdpl, maka letusan Sangeang Api ini dikategorikan lebih
lanjutsebagai letusan sub-plinian. Dengan ciri tersebut maka
letusanSangeang Api adalah serupa dengan apa yang terjadi dalam
LetusanKelud 2014 ataupun di masa silam pada Letusan Krakatau
1883(https://ekliptika.wordpress.com/2013/09/04/the-burning-ash-of-katimbang-kisah-panas-dalam-letusan-dahsyat-krakatau-130-tahun-silam/)
dan Letusan Tambora
1815(https://ekliptika.wordpress.com/2014/04/30/tambora-penakluk-dunia-yang-nyaris-terlupa/).
Hanya saja skala kedahsyatan LetusanSangeang Api 2014 ini nampaknya
lebih kecil dibanding ketigagunung berapi legendaris itu.
(https://ekliptika.files.wordpress.com/2014/06/sangeangapi_laut_adam-malec.jpg)
Gambar 2. Letusan Sangeang Api diabadikan dari laut oleh
AdamMalec. Nampak seluruh pulau Sangeang telah lenyap di balik
kepulan debu vulkanik, sementara kolom letusan membumbungtinggi
dan mulai membentuk diri mirip payung/jamur raksasa.Bentuk ini
merupakan ciri khas letusan-letusan besar dan yang
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
4/11
ditenagai oleh gas-gas vulkanik bertekanan sangat tinggi.
Pekatnyadebu vulkanik dalam kolom letusan membuat Matahari,
yang
berada di latar belakang jamur raksasa ini, menghilang
sepenuhnyadari pandangan. Sumber: Malec, 2014 dalam Volcano Planet,
2014.
Begitupun, amukan Gunung Sangeang Api sontak menyibukkanbanyak
orang. Bahkan bagi mereka yang ada di seberang lautan.Armada
satelit cuaca, penginderaan dan sumberdaya Bumi punsegera
dikerahkan, sebuah pengerahan berskala besar kedua bagigunung
berapi Indonesia dalam kurun kurang dari setengah tahunterakhir
setelah Gunung Kelud. Begitu menyadari bahwa kolomletuan membumbung
cukup tinggi dan kemudian hanyut ke arahtimur-tenggara mengikuti
hembusan angin regional hingga bakalmenjangkau daratan Australia
bagian utara, VAAC (Volcanic AshAdvisory Commitee) Darwin yang
berada di bawah Biro MeteorologiAustralia pun segera menerbitkan
peringatan kode merah. BandaraDarwin pun segera ditutup, membuat
ratusan penerbangan dari danke Darwin terpaksa dibatalkan, baik
penerbangan domestik maupuninternasional. Belakangan otoritas
Indonesia melalui KementerianPerhubungan RI pun mengambil langkah
serupa, dengan menutupbandara Bima (Nusa Tenggara Barat) dan
Tambolaka (NusaTenggara Timur). Akibatnya 10 penerbangan ke dan
dari keduabandara tersebut pun terpaksa dibatalkan.
Ironisnya, meski menyedot banyak perhatian di
mancanegara,meletusnya Gunung Sangeang Api nyaris tak bergema di
negerisendiri. Atmosfer pemberitaan dan lalu lintas pembicaraan
terutamadi media-media sosial masih saja berputar-putar di sekitar
pilpresdisertai isu-isu yang kian lama kian tak bermutu dan tak
juamencerahkan, namun terus saja berseliweran. Bahkan dari
kubukedua capres pun tak sepatah kata terucap menyikapi
LetusanSangeang Api 2014 ini, bahkan sekedar ungkapan simpati
danempati sekalipun. Maka jangan heran kalau kita bertanya
apakahorang yang menjanjikan bakal mengurus negara ini
sebaik-baiknyabenar-benar mengenali sudut-sudut negeri ini
sebaik-baiknyasehingga mampu merancang aksi yang sesuai dengan
lokasitersebut? Indonesia bukan hanya Jakarta, pun bukan hanya
pulauJawa, pak!
Kaldera
Nama Sangeang Api sudah dikenal sejak masa Majapahit di
abadke-14. Kitab Negarakertagama pupuh 14 baris 3
menyebutnyasebagai Sanghyang Api dan menjadi salah satu daerah
pendudukansebagai amanat Sumpah Palapa yang dikumandangkan
MahapatihGajah Mada. Walaupun ada berpendapat bahwa nama
SanghyangApi yang dimaksud di sini diperuntukkan untuk bagian
tengahpulau Dompo (Sumbawa), tempat Gunung Tambora berada.Sanghyang
merupakan penggabungan Sang Hyang yang bermakna
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
5/11
dewa atau dewa-dewa. Nampaknya nama ini tersemat sebab dalambagi
negeri ini dalam masa berabad-abad silam, gunung dianggapsebagai
tanah tinggi yang menjadi tempat kediaman dewa-dewa.
Nama Sanghyang Api mungkin juga melekat sebagai wujudkekaguman
pada gunung tersebut, yang ibarat mercusuar raksasayang menerangi
perairan disekelilingnya kala memuntahkanlavanya. Kekaguman serupa
nampaknya juga menghinggapi orang-orang Eropa yang mulai melayari
perairan ini berabad kemudian.Nama Etna van Banda pun ditabalkan
padanya, mengingat aksigunung berapi ini mirip-mirip dengan Gunung
Etna di kepulauanLipari (Italia) yang juga menjadi mercusuar bagi
perairan sekitarnyadi kala malam selama berabad-abad. Bagi orang
Eropa, SangeangApi memang menyembul dari kedalaman laut Banda.
Meski petaadministratif kontemporer menunjukkan keberadaan gunung
berapiini masih berada di lingkungan perairan Laut Flores.
(https://ekliptika.files.wordpress.com/2014/06/sangeangapi_lokasi.jpg)Gambar
3. Sebagian busur kepulauan Sunda Kecil dalam citra satelit.
Busur kepulauan ini nampak diapit oleh dua sumber
gempakuat/besar, masing-masing palung Sunda (zona subduksi) di
sisi
selatan dan sesar sungkup Flores di sisi utara. Kotak merah
berangka1977 dan 1992 masing-masing menunjukkan sumber gempa
besar
10 Agustus 1977 dan 12 Desember 1992 yang menghasilkan
tsunamimerusak. Gunung Sangeang Api nampak hampir segaris
lintangyang sama dengan Gunung Tambora yang legendaris. Sumber:
Sudibyo, 2014 dengan peta dari Google Maps.
Secara geologis Gunung Sangeang Api berada di busur
kepulauanSunda Kecil, yang mencakup Bali dan Kepulauan Nusa
tenggara.Busur kepulauan ini unik, sebab meski terbentuk sebagai
hasilpertemuan lempeng tektonik Sunda (Eurasia) dengan
Australia,namun interaksi kedua lempeng itu demikian rupa sehingga
disepanjang sisi utaranya terbentuk patahan sungkup busur
belakang(back-arc thrust), masing-masing sesar Flores di sisi barat
dan sesar
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
6/11
Alor di sisi timur. Maka busur kepulauan ini dikepung oleh
sumber-sumber gempa tektonik besar baik di sepanjang sisi
selatannya(yakni di zona subduksi) maupun di sisi utaranya (sesar
sungkup).
Zona subduksi ini pernah meletupkan Gempa Sumba 10 Agustus1977
(Mw 8,3). Ia memproduksi tsunami besar hingga setinggi 8meter yang
menerjang pesisir selatan pulau Sumba dan menewaskanratusan orang.
Tsunami yang sama juga terdeteksi menjalar hinggake pesisir selatan
pulau Jawa di sebelah barat dan pesisir utaraAustralia dis ebelah
selatan, meski tak menimbulkan kerusakanmaupun korban. Sementara
sesar Flores bertanggung jawab antaralain atas Gempa Flores 12
Desember 1992 (Ms 7,5 skala Richter) yangjuga memproduksi tsunami
namun dengan ketinggian lebih besar,yakni hingga 26 meter. Tsunami
menerjang seluruh pesisir utarapulau Flores dengan kota Maumere
sebagai lokasi terparah. Tsunamiini merenggut lebih dari 2.000
nyawa, menjadikannya sebagaibencana tsunami paling mematikan di
Indonesia sepanjang abad ke-20.
Selain riuh dengan kegempaannya, posisi kepulauan Sunda
Kecilyang unik mungkin turut pula berkontribusi pada
galaknyagunung-gemunung berapi di sini, yang tecermin dari
banyaknyagunung-gemunung berkaldera/berkawah sangat besar sebagai
jejakletusan besar. Di pulau Bali, kaldera dapat dijumpai di Gunung
Batur(sebagai Danau Batur) dan di Gunung Buyan-Bratan (sebagai
DanauBuyan dan Danau Bratan). Di pulau Lombok terdapat
kalderaRinjani yang terbentuk 8 abad silam dalam sebuah letusan
dahsyatyang kini ditabalkan sebagai letusan terdahsyat yang
pernahdisaksikan umat manusia sepanjang sejarah yang
tercatat.Sementara di pulau Sumbawa terdapat Gunung Tambora,
yangkalderanya terbentuk dalam letusan dahsyat 1815 nan
legendarisdan menjadi letusan terdahsyat kedua yang pernah kita
alamisepanjang sejarah tercatat.
Gunung Sangeang api pun sejatinya gunung berapi yang tumbuh
ditengah kaldera tua di dasar laut, yang boleh kita namakan
kalderaSangeang Api Tua. Kaldera tersebut terbentuk berpuluh
hinggaberatus ribu tahun silam dalam sebuah letusan dahsyat
yangmenggetarkan. Di kemudian hari di tengah kaldera tua ini
terbentuksebuah gunung berapi anak. Pertumbuhan yang terus
berlangsungmembuat sang anak lama-kelamaan kian membesar dan
akhirnyamenyembul di permukaan laut melampaui garis pasang
tertinggi,menjadikannya sebuah pulau permanen sekaligus pulau
vulkanis.Kini gunung tersebut telah demikian besar sebagai
GunungSangeang Api sekaligus pulau Sangeang, yang menutupi area
seluas153 kilometer persegi dengan garis tengah 13 km. Ia memiliki
duapuncak, yakni Doro Sangeang/Doro Api (1.949 meter dpl) dan
DoroMantoi (1.795 meter dpl). Kawah aktif masa kini terletak di
puncakDoro Api, tersumbat oleh kubah lava sisa letusan 1985.
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
7/11
(https://ekliptika.files.wordpress.com/2014/06/sangeangapi_puncak_pratomo.jpg)Gambar
4. Panorama titik-titik tertinggi pulau Sangeang yang
sekaligus adalah puncak-puncak Gunung Sangeang Api,
diabadikandari daratan pulau Sumbawa. Kawah aktif masa kini
terletak dipuncak Doro Api, yang terlihat mengepulkan asap dan
berhias
leleran lava di sisi barat dayanya. Letusan besar Sangeang Api
2014berpusat dari kawah ini dan kemungkinan menjebil kubah lava
1985
yang menutupi dasar kawah. Diabadikan oleh Heryadi
Rahmat.Sumber: Rahmat, 1998 dalam Pratomo, 2006.
Meski tak terkenal, sejatinya Gunung Sangeang Api tergolong
rajinmeletus. Semenjak pertama kali tercatat pada tahun 1512, ia
telahmeletus sedikitnya 17 kali hingga tahun 1989, atau rata-rata
sekalimeletus setiap 28 tahun. Dari 17 letusan tersebut, 1
diantaranyatergolong berukuran menengah dengan skala hingga 2 VEI
(VolcanicExplosivity Index) atau dengan muntahan magma maksimum
10juta meter kubik. Namun 4 diantaranya tergolong besar,
yaknidengan skala hingga 3 VEI atau dengan muntahan magma di
antara10 hingga 100 juta meter kubik. Dari keempat letusan besar
tersebut,dua diantaranya terjadi di abad ke-20 masing-masing pada
tahun1953 dan 1985.
Seperti halnya pulau-pulau vulkanis di sekitarnya, misalnya
pulauPalue
(https://ekliptika.wordpress.com/2013/08/14/letusan-rokatenda-sepotong-petaka-pasca-hari-raya/),
kesuburan lahan pulau Sangeangmenjadikannya tempat hunian manusia
khususnya di sisi selatan.Namun letusan tahun 1985 yang berlanjut
hingga 1988 memaksaseluruh penduduk Sangeang dievakuasi secara
permanen ke daratanpulau Sumbawa. Sebab letusan besar tersebut
menghamburkan lava,awan panas, hujan batu dan lahar yang mengalir
ke sisi barat dayahingga mengubur lembah Sori Oi dan ke arah timur
laut menimbuni
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
8/11
lembah Sori Berano. Semenjak saat itu pulau Sangeang boleh
dikatatak berpenghuni. Namun penduduk masih rutin menyambanginyadi
siang hari, terutama yang masih memiliki lahan pertanian di
sana.
Letusan 2014
Gunung Sangeang Api tak pernah benar-benar tenang selama
duatahun terakhir. Pada Oktober 2012 silam, status gunung
inidinaikkan ke Siaga (Level III) seiring terjadinya
peningkatankegempaan dan emisi gas-gas vulkaniknya. Namun kenaikan
ini takkunjung diikuti dengan letusan. Hanya terdeteksi kepulan
asap tipisbertekanan lemah yang melayang setinggi hanya antara 5
sampai 15meter dari kawah. Justru setelah berstatus Siaga (Level
III), aktivitasSangeang Api cenderung menruun. Sehingga statusnya
pun kembaliditurunkan ke Waspada (Level II) pada 21 Desember 2012.
Kisahserupa terulang kembali pada 21 April 2013 seiring
peningkatankegempaannya. Namun status Siaga (Level III) pada
GunungSangeang Api pun hanya bertahan hingga 15 Juni 2013
tanpaletusan apapun, sehingga kembali diturunkan ke Waspada (Level
II).
Tengara letusan besar Gunung Sangeang Api mulai terlihat
melaluiinstrumen-instrumen seismik pada 30 Mei 2014 pagi. Sepanjang
2014hingga pagi itu, kegempaan Gunung Sangeang Api
memangberfluktuasi baik dalam hal gempa hembusan (getaran yang
diikutidengan semburan asap putih dari kawah), gempa vulkanik
dalam(getaran akibat migrasi magma segar dari perutbumi
menujukantung magma dangkal di dasar gunung) dan gempa
vulkanikdangkal (getaran akibat migrasi fluida, entah magma maupun
gasvulkanik, dari kantung magma dangkal menuju kawah). Namun takada
lonjakan yang berarti. Tetapi situasi berubah dramatis padaJumat
pagi tersebut, saat terdeteksi tremor menerus semenjak pukul05:00
WITA. Tremor menerus lantas diikuti swarm (gempa vulkanikyang
berlangsung terus-menerus) mulai pukul 1:48 WITA. Baiktremor maupun
swarm menjadi indikasi bahwa Gunung SangeangApi mulai memasuki
tahap yang lebih membahayakan. Danpuncaknya pun pada pukul 15:55
WITA saat gunung berapi inibenar-benar meletus besar. Sehingga
statusnya pun ditingkatkanmenjadi Siaga (Level III) semenjak pukul
16:00 WITA.
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
9/11
(https://ekliptika.files.wordpress.com/2014/06/sangeangapi_satelit.jpg)Gambar
5. Letusan Sangeang Api dalam dua jam pertamanya,diabadikan oleh
satelit cuaca Himawari (MTSAT-2) milik BadanMeteorologi Jepang
dalam kanal inframerah. Pada pukul 17:00WITA nampak titik putih
mendekati sferis muncul di atas lokasiSangeang Api (panah kuning),
sebagai pertanda puncak kolom
letusan sudah membumbung tinggi dan mulai melebar membentukawan
payung/jamur raksasa. Sejam kemudian (pukul 18:00 WITA)
awan debu vulkanik yang sama telah melebar dan mulai bergeser
kearah timur-tenggara. Sumber: JMA, 2014.
PVMBG mencatat tinggi kolom letusan Sangeang Api ini
mencapaisekitar 3.000 meter dpl. Sementara menurut VAAC Darwin,
puncakkolom letusan telah memasuki lapisan stratosfer karena
mencapaiketinggian antara 14.000 hingga 20.000 meter dpl. Letusan
sub-plinian tersebut nampaknya menghancurkan kubah lava 1985
yangmenyumbat di dasar kawah. Namun seberapa besar lubang
letusanyang ditimbulkannya belum bisa ditentukan. Pun
demikianseberapa banyak material vulkanik yang disemburkannya.
Yangjelas hingga saat ini (Minggu 1 Juni 2014) letusan demi letusan
diGunung Sangeang Api masih terus terjadi.
Akibat letusan, debu vulkanik pun memebdaki pulau Sumbawabagian
timur dan pulau Sumba. Debu vulkanik bahkan terbawaangin sampai
sejauh 3.000 km ke arah tenggara, hingga mencapaidaratan Australia
bagian utara. Sejauh ini 14 orang dikabarkanhilang, sementara
sekitar 3.000 orang lainnya dievakuasi dari
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
10/11
daratan pulau Sumbawa bagian timur. Sempat dikabarkan 133orang
terjebak di pulau ini saat mereka sedang di lahan
pertaniannyamasing-masing kala letusan terjadi. Namun hampir
seluruhnya telahdapat dievakuasi ke daratan. Selama Gunung Sangeang
Api masihmeletus, PVMBG menyatakan seluruh bagian pulau
Sangeangsebagai kawasan terlarang. Penduduk tidak diperkenankan
singgahdi pulau ini untuk keperluan apapun.
Referensi :
PVMBG. 2014. Peningkatan Status G. Sangeangapi Dari
WaspadaMenjadi Siaga, 30 Mei 2014.
Global Volcanism Program Smithsonian Institusion. 2014.Sangeang
Api.
Pratomo. 2006. Klasifikasi Gunung Api Aktif Indonesia,
StudiKasus dari Beberapa Letusan Gunung Api dalam Sejarah.
JurnalGeologi Indonesia, Vol. 1 No. 4 Desember 2006, hal.
209-227.
Volcano Planet. 2014. Sangeang Api, News & Updates.
Turner dkk. 2003. Rates and Processes of Potassic MagmaEvolution
Beneath Sangeang Api Volcano, East Sunda Arc,Indonesia. Journal of
Petrology, Vol. 44 No. 3, page 491-515.
Hall. 2014. Pictured from a Passenger Plane: Menacing
12-mile-high Ash Cloud Looms over Indonesias Mountain of Spirits
afterVolcano Erupts. Mail Online.
2 JUNI 2014 MARUFINS 2014, LETUSAN,LETUSAN GUNUNG BERAPI,
MELETUS, SANGEANG,SANGEANG API
7 thoughts on Letusan BesarGunung Sangeang Api (NusaTenggara
Barat), 30 Mei 2014
1. anazkia berkata:Media jarang sekali yang menuliskannya,
linimasa pun sepimemberitakannya. Semua hingar bingar dengan
politiknyamasing-masing
Lantas bagaimana kabar para pengungsi? Bagaimana kehidupanmereka
sehari-harinya?
-
5/18/2015 Letusan Besar Gunung Sangeang Api (Nusa Tenggara
Barat), 30 Mei 2014 | Sudibyo & Semesta
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
11/11
BALAS 2 JUNI 2014 PADA 05.45marufins berkata:
Sejauh ini pengungsi tidak ada. Sempat ada 3.000
orangmengevakuasi diri secara mandiri, namun sudah kembali
kekediaman masing2. Begitupun mereka sedang kesulitan airbersih dan
ada beberapa yang mengalami gangguankesehatan akibat paparan debu
vulkanik.
Lengkapnya ada di sini
:https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/04/indonesia-menaklukkan-australia-menyaksikan-letusan-sangeang-api-dari-langit/
BALAS 4 JUNI 2014 PADA 07.092. feibronjul berkata:
wowtulisannya cool banget, terimakasih sudah share
ilmunya,sangat berguna buat menambah wawasan saya.
BALAS 3 JUNI 2014 PADA 07.13marufins berkata:
Sama-sama
BALAS 4 JUNI 2014 PADA 07.073. Ping-balik: Indonesia Menaklukkan
Australia (Menyaksikan
Letusan Sangeang Api dari Langit) | Muh Ma'rufin Sudibyo4.
Lembah Alian berkata:
Sebelum gunung ini meletus, gempa disekitar perairan
dekatgunung/Bima sering terjadi dengan durasi / selang waktu
ygsingkat (update di @infogempa). Berarti dh kasih sinyal.
Takjubpak deng foto pertama, best moment.
BALAS 5 JUNI 2014 PADA 13.175. Ping-balik: 1256: Bumi Merekah,
Magma Melimpah dan Nyaris
Mengubur Madinah | Muh Ma'rufin Sudibyo
BLOG DI WORDPRESS.COM. | THE SORBET THEME.
Ikuti
Follow Sudibyo & Semesta
Buat situs dengan WordPress.com