Kode LEMBAR DISPOSISI / CATATAN DINAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTA , Dc;..! o! / ?[)q;>'" , Tanggal Masuk : """ """""""."".".""" .. " .. ' Indek : , ...................................... m Hal/lsi Ringkas . ut(,H ]o.h<.w-( , . .................................................................................................... Tgl./Nomor Sural Asa I , "j:.' 'jo:;.;u;.:;;;' ';'iO';i) '2,' ibod:' 06i":"""""""""""""""'" : ..................................... ) : . Inslruksi /Informasi : Dileruskan / Kepada : ?7L ft. 'I,:> d) 4 1, Sekrelaris 2, Kabid Media Massa ICJ Kabid Informasi Publik 4, Kabid SIM 5, Kabid Infraslruklur Perangkal Lunak 6, Kabid Infraslruklur Perangkal Keras 7. Kabid POSTEL I AD. j.17 /Ill III Sesudah digunakan harap segera dikembalikan Kepada: * Coret yang tldak pertu
30
Embed
LEMBARDISPOSISI / CATATAN o~r23. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pray DKl Jakarta 24. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Proy DKl Jakarta 25. Kepala Biro Administrasi Perekonomian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kode
LEMBAR DISPOSISI / CATATANDINAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN
PROVINSI DKI JAKARTA ,Dc;..!o! / ?[)q;>'" ,
Tanggal Masuk : """ """""""."".".""".." ..o~r 'Indek : .'M:~ ,......................................
Sesudah digunakan harap segera dikembalikanKepada:
* Coret yang tldak pertu
NomorLampiranPerihal
BADAN PUSAT STATISTIKPROVINSI DKI JAKARTA
31000.0017 (tujuh) ekspBRS edisi Januari 2013
Jakarta, 2 Januari 2013
~}(
Kepada Yang Terhormat :Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakartadi
Jakarta
Bersama ini kami laporkan dengan hormat kepada Bapak Gubernur hasil resume dariBerita Resmi Statistik (BRS) edisi bulan Januari 2013 mengenai : Perkembangan Indeks BargaKonsumen (Angka Inflasi), Ekspor dan Impor, Pariwisata, Kemiskinan, Indeks DemokrasiIndonesia, Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender dan IndeksPemberdayaan Gender Provinsi DKI Jakarta. Adapun resume tersebut adalah sebagai berikut :
I. Perkembangan Indeks Harga Konsumen (Angka Inflasi)
Pada bulan Desember 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,56 persen.Laju inflasi Tahun 2012 mencapai 4,52 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 4,52persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Desember terutama disebabkan naiknya harga-harga padakelompok bahan makanan. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahanmakanan 2,22 persen; kelompok sandang 0,72 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasakeuangan 0,45 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,09 persen;dan kelompok kesehatan 0,08 persen. Satu kelompok tidak mengalami perubahan indeks yailukelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga. Sedangkan satu kelompok lainnya mengalamipenurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,01 persen.
Untuk tingkat nasional dari 66 kota yang diteliti seluruh kota mengalami inflasi. Kotayang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Jayapura 2,57 persen dan kota yang mengalamiinflasi yang terrendah adalah kota Kendari 0,02 persen. Kota Jakarta menempati urutantertinggi ke 33 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.
II. Angka Ekspol··Impor
Nilai ekspor produk-produk DKI Jakarta bulan November 2012 mencapai 1.125,84 jutadollar Amerika, meningkat 7,10 persen dari nilai ekspor bulan Oktober 2012 yang mencapai1.051,21 juta dollar Amerika, dan lebih tinggi 22,36 persen dari nilai ekspor sejenis bulanNovember tahun sebelumnya.
Pada bulan November 2012, kontribusi nilai ekspor produk-produk DKI Jakartaterhadap total nilai ekspor yang melalui DKI Jakarta mencapai 27,04 persen, naik 1,51 poindari kontribusi bulan sebelumnya yang mencapai 25,5 persen.
Pasar utama ekspor produk DKI Jakarta untuk bulan November adalah kawasan Asiayakni 40,22 persen, meningkat 2,85 poin dari market share kawasan Asia bulan yang sarna
Gedung BIPI JI. Leljen Supraplo Kav. 3 - Cempaka Putih - Jakarla 10510 Telp. 42877301 Fax. 42877350 E-mail: [email protected]
tahun sebelumnya yang mencapai 37,37 persen, dan juga lebih tinggi 6,96 poin dad bulanOktober 2012 yang mencapai 33,26 persen.
Nilai impor melalui DKI Jakarta bulan November 2012 mencapai 8.180,83 juta dollarAmerika, menurun 4,54 persen dad nilai impor bulan Oktober 2012. Namun jika dibandingkandengan bulan yang sarna tahun 2011, nilai impor bulan November 2012 justru lebih tinggi 1,22persen.
III. PariwisataJumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui 3 pintu masuk
(Soekarno-Hatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdanakusumah) pada bulan November 2012mencapai 191.703 kunjungan, mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen dibandingkankunjungan wisman bulan Oktober 2012 yang berjumlah 190.762 kunjungan. Demikian pula,jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sarna tahun sebelumnya, jumlahkunjungan wisman bulan November tahun ini juga lebih tinggi 7,20 persen. Sepuluhkebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan November 2012adalah Malaysia (39.668 kunjungan); China (21.693 kunjungan); Singapura (20.591kunjungan); Jepang (17.595 kunjungan); Korea Selatan (7.880 kunjungan); Australia (6.747kunjungan); Amerika (6.563 kunjungan); Philipina (6.110 kunjungan); India (6.049kunjungan); dan Taiwan (5.415 kunjungan).
Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan November 2012 mencapai60,50 persen, mengalami peningkatan TPK sebesar 0,13 poin dad TPK bulan Oktober 2012yang mencapai 60,37 persen. Demikian pula jika dibandingkan dengan TPK bulan November2011 yang mencapai 59,09 persen, TPK bulan November 2012 juga lebih tinggi 1,41 poin.
IV. KemiskinanJumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan) di DKI
Jakarta pada bulan September 2012 sebesar 366,77 ribu (3,70 persen). Dibandingkan denganpenduduk miskin pada bulan Maret 2012 yang berjumlah 363,20 ribu (3,69 persen), berartijumlah penduduk miskin naik sebesar 3,57 ribu atau meningkat 0.01 poin.
Garis Kemiskinan (GK) bulan September tahun 2012 sebesar Rp 392.571 per kapita perbulan, lebih tinggi dibanding Garis Kemiskinan bulan Maret tahun 2012 yang sebesar Rp379.052 per kapita per bulan, atau meningkat 3,57 persen.
V. Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010 sebesar77,44, lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2009 sebesar73,91, atau meningkat 3,53. Angka IDI Provinsi DKI Jakarta tahun 2010 juga lebih tinggidibandingkan dengan provinsi lain di seluruh Indonesia dan lebih tinggi dibandingakan denganangka IDI nasional yang sebesar 63,17.
VI. Indeks Pembangunan ManusiaSelama tahun 2011 IPM DKI Jakarta tercatat sebesar 77,97 lebih tinggi dari rata-rata IPM
yang dicapai nasional yang sebesar 72,77. Pada level provinsi IPM DKI Jakarta adalah yangtertinggi diantara provinsi-provinsi lainnya.
Pada level kabupaten/kota, IPM tertinggi dicapai oleh Kota Jakarta selatan, yaitu sebesar79,82, dan yang terendah adalah Kabupaten Kepulauan Seribu, yaitu sebesar 71,16.
VII. Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan GenderSelama tahun 2011 IPG DKl Jakarta tercatat sebesar 74,011ebih tinggi dari rata-rata IPG
yang dicapai nasional yang sebesar 72,77. Pada level provinsi IPG DKl Jakarta memang yangtertinggi diantara provinsi-provinsi lainnya, namun bila dilihat dari sisi kesenjangan jenderyang paling rendah (gap an tara IPM dan IPG yang terkecil) maka DKl Jakarta menempatiperingkat ke empat dengan rasio IPG terhadap IPM sebesar 94,53 persen. Nusa TenggaraTimur menjadi provinsi dengan kesenjangan jender terendah di Indonesai dengan rasio IPG96,07 persen.
Pada level kabupaten/kota, IPG tertingi dicapai oleh Kota Jakarta Pusat (74,18) dan yangterendah adalah Kabupaten Kepulauan Seribu (57,51). Demikian pula bila dilihatkesenjangannnya, Jakarta Pusat menjadi wilayah yang mengalami kesenjangan terendahdengan rasio IPG terhadap IPM sebesar 94,28 persen.
Uraian rinei perkembangan tentang Inflasi, Ekspor-Impor, Pariwisata, Kemiskinan,Indeks Demokrasi Indonesia, Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Pembangunan Genderdan Indeks Pemberdayaan Gender Pariwisata, Kemiskinan, Indeks Demokrasi Indonesia,Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender dan Indeks PemberdayaanGender ada pada Berita Resmi Statistik (BRS) yang kami lampirkan.
Demikian laporan ini yang dapat kami sampaikan dan atas perhatian Bapak kamiucapkan terima kasih.
ME /31~ .
/
Tembusan, Kepada Yth ;
1. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)2. Wakil Gubernur Prayinsi DKl Jakarta3. Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS)4. Sekretaris Daerah Proyinsi DKl Jakarta5. Para Deputi Gubernur Proyinsi DKl Jakarta6. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS7. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, BPS8. Deputi Bidang Statistik Sosial, BPS9. Deputi Bidang Statistik Praduksi, BPS10. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS11. Inspektur Utama, BPS12. Para Asisten Sekretaris Daerah Pray DKl Jakarta13. Kepala BAPPEDA Pray DKl Jakarta14. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pray DKl Jakarta15. Direktur Statistik Distribusi, BPS16. Direktur Statistik Harga, BPS17. Direktur Statistik Keuangan, TI dan Pariwisata, BPS18. Direktur Diseminasi Statistik, BPS19. Direktur Statistik Industri, BPS20. Para Walikota Se DKl Jakarta dan Bupati Kepulauan Seribu21. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Pray DKl Jakarta22. Kepala Dinas Perhubungan Pray DKl Jakarta23. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pray DKl Jakarta24. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Proy DKl Jakarta25. Kepala Biro Administrasi Perekonomian Pray DKl Jakarta26. Ketua DPRD DKl Jakarta27. Kepala BKSP Jabodetabek28. Dinas Kelautan dan Perikanan29. Kepala Kesbangmas
Gedung BIPI JI. Letjen Suprapto Kav 3 - Cempaka Putih - Jakarta 10510 Telp. 42877301 Fax. 42877350Email: [email protected]
e:7RA"A
\l.~- .
B~RITA HESMI STATISTIKBPS PROVINSI DKI JAKARTA
No. 01l01l31ffh. XV, 2 Januari 2013
PERKEMBANGAN INDEKS IlARGA KONSUMEN
OKI JAKARTA BULAN OESEMBER2012 MENGALAMI INFLASI 0,56 PERSEN
It'! Bulan Oesember 2012, harga-harga di OKI Jakarta mengalami inflasi 0,56 persen. Laju inflasi
Tahun 2012 mencapai 4,52 persen dan laju inflasi tahun ke tahun OKI Jakarta 4,52 persen.
It'! Inflasi yang terjadi pada bulan Oesember terutama disebabkan naiknya harga-harga pada
kelompok bahan makanan. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok hahan
makanan 2,22 persen; kelompok sandang 0,72 persen; kelompok transpor, komunikasi dan
jasa keuangan 0,45 persen; kelompok makanan jad~ minuman, rokok dan tembakau 0,09
persen; dan kelompok kesehatan 0,08 persen. Satu kelompok tidak mengalami perubahan indeks
yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga. Sedangkan satu kelompok lainnya
mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, Iistrik, gas & bahan bakar 0,01
persen.
It'! Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: beras (0,2518 persen);
angkutan udara (0,0797 persen); daging ayam ras (0,0685 persen); emas perhiasan (0,0304
persen); telur ayam ras (0,0259 persen); jam tangan (0,0230 persen); daging sapi (0,0222 persen);
Oari total nilai impor melalui OKI Jakarta bulan November 2012 yang mencapai 8.180,83 juta
dollar Amerika, 4.224,86 juta dollar Amerika (51,64 persen) berasal dari Asia, dan 1.802,77 juta dollar
Amerika (22,04 persen) berasal dari ASEAN. Berdasarkan negara asal, pada bulan November 2012, impor
dari China merupakan yang terbesar yaitu 1.615,40 juta dollar Amerika atau 19,75 persen dari keseluruhan
nilai impor melalui OKI Jakarta; diikuti Jepang 1.477,97 juta dollar Amerika (17,70 persen); Thailand
754,15 juta dollar Amerika (9,22 persen); Amerika Serikat 646,39 juta dollar Amerika (7,90 persen); Korea
566,62 juta dollar Amerika (6,93 persen): Singapura 485,40 juta dollar Amerika (5,93 persen); Malaysia
334,31 juta dollar Amerika (4,09 persen); Jerman 317,80 juta dollar Amerika (3,88 persen); Taiwan 243,96
juta dollar Amerika (2,98 persen); Australia 225,51 juta dollar Amerika (2,76 persen); Vietnam 170,69 juta
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 02/01/31/Th. XV, 2 Januari 2013 I 7
JAYA JtA\:A BERITA RESMI STATISTIKBPS PROVINSI OKI JAKARTA
No. 03/01/31fTh.XV, 2 Januari 2013
PARIWISATA OKI JAKARTA
JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI OKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2012 MENCAPAI191.703 KUNJUNGAN
.:. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui 3 pintu masuk (Soekarno-Hatta,
Tanjung Priok, dan Halim Perdanakusumah) pada bulan November 2012 mencapai 191.703 kunjungan,
mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan Oktober 2012 yang
berjumlah 190.762 kunjungan. Demikian pula, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang
sarna tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan November tahun ini juga lebih tinggi 7,20 persen.
Sepuluh kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan November 2012
adalah Malaysia (39.668 kunjungan); China (21.693 kunjungan); Singapura (20.591 kunjungan); Jepang
(17.595 kunjungan); Korea Selatan (7.880 kunjungan); Australia (6.747 kunjungan); Amerika (6.563
kunjungan); Philipina (6.110 kunjungan); India (6.049 kunjungan); dan Taiwan (5.415 kunjungan).
•:. Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan November 2012 mencapai 60,50 persen,
mengalami peningkatan TPK sebesar 0,13 poin dan TPK bulan Oktober 2012 yang mencapai 60,37 persen.
Demikian pula jika dibandingkan dengan TPK bulan November 2011 yang mencapai 59,09 persen, TPK
bulan November 2012 juga lebih tinggi 1,41 poin.
•:. Rata-rata lama menginap tamu (asing dan Indonesia) pada hotel berbintang bulan November 2012 adalah
1,86 han, mengalami peningkatan 0,11 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan
Oktober 2012.
•:. Rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia untuk hotel berbintang pada bulan November 2012 mencapai
0,23, mengalami penurunan 0,03 poin jika dibandingkan dengan rasio bulan Oktober 2012. Demikian pula
jika dibandingkan dengan rasio bulan yang sarna tahun lalu, rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia
pada bulan November 2012 juga mengalami penurunan sebesar 0,10 poin.
A. Wisatawan Mancanegara
Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kota Jakarta melalui 3 pintu masuk untuk
bulan November 2012 mengalami peningkalan sebesar 0,49 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan
sebelumnya, atau dari 190.762 kunjungan pada bulan Oktober 2012 menjadi 191.703 kunjungan pada
bulan November 2012. Demikian pula, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sarna
tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan November 2012 juga mengalami peningkatan sebesar
7,20 persen (tabel!).
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 03/01/31fTh.XV, 2 Januari 2012 1
Grafik 2: Jumlah Kunjungan Wisman ke OKI Jakarta Bulan Oktober dan NovemberOalam Empat Tahun Terakhir
190.762 191.703
180.813 178.832
159.469 155.050~
DOktober
80.000
60.000
220.000
200.000
40.000
20.000
a It· ~ !
140.000
160.000
180.000
(ijg' 120.000~
"§' 100.000
'"
2009 2010 2011 2012
Peningkatan kunjungan wisman bulan November tahun 2012 yang mencapai 0,49 persen
terhadap bulan sebelurnnya, merupakan peningkatan kunjungan wisman yang kedua kali selama empat
tahun terakhir.
Pernngkatan kunjungan wisman ke kota Jakarta bulan November 2012 yang mencapai 0,49 persen
dibandingkan bulan sebelurnnya, searah dengan kunjungan wisman ke Indonesia yang juga mengalami
peningkatan sebesar 0,80 persen atau dari 688.341 kunjungan pada bulan Oktober 2012 menjadi 693.867
kunjungan pada bulan November 2012.
B. Hotel
1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jakarta bulan November 2012 mencapai
60,50 persen naik sekitar 0,13 poin dari TPK bulan Oktober 2012. Masih untuk bulan November 2012, jika
diamati menurut klasifikasi hotel berbintang, TPK hotel bintang empat merupakan yang tertinggi yaitu
mencapai 62,20 persen. Sedangkan yang terendah adalah TPK hotel bintang satu yang hanya mencapai
52,95 persen.
Tingkat hurnan hotel berbintang yang dirinci menurut klasifikasi hotel, TPK hotel berbintang pada
bulan November 2012 mengalami peningkatan dibandingkan TPK bulan Oktober 2012. Jika dirinci lebih
lanjut, TPK hotel bintang empat, tiga, dan satu mengalami peningkatan TPK masing-masing sebesar 3,35
pain; 0,87 pain; dan 4,94 pain. Hanya TPK hotel bintang lima dan dua yang mengalami penurunan sebesar
1,37 pain dan 5,23 pain. Jika dibandingkan dengan bulan November 2011, TPK gabungan semua hotel
berbintang untuk bulan November 2012 juga mengalami peningkatan sebesar 1,41 pain. Rincian lebihjauh
TPK klasifikasi hotel bintang lima dan dua yang mengalami peningkatan TPK, masing-masing sebesar
2,55 pain dan 6,42 pain. Sedangkan hotel bintang empat, tiga dan satu TPKnya mengalami penurunan
masing-masing sebesar 0,67 pain; 0,29 pain dan 0,21 pain (tabeI2).
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 03/01/31fTh.XV, 2 Januari 2012 I 3
2. Rata·Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang
Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada
bulan November tahun 2012 mencapai 1,86 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,11 hari jika
dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan Oktober 2012.
Jika diamati secara parsial, untuk tamu asing, rata-rata lama menginap pada bulan November 2012
adalah 2,48 hari, mengalami penurunan sebesar 0,24 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama
menginap bulan Oktober 2012. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan November 2012
temyata mengalami peningkatan 0, I0 hari dari rata-rata lama menginap bulan Oktober 2012 atau dari 1,62hari pada bulan Oktober 2012 menjadi 1,72 hari pada bulan November 2012 (tabeI3).
Rata-rata lama menginap tamu asing bulan November 2012 yang mencapai 2,48 hari, mengalami
peningkatan 0,04 hari dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan November 2011 yang mencapai 2,44hari. Demikian pula dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia yang juga mengalami peningkatan
sekitar 0,05 hari atau dari 1,67 hari pada bulan November 2011 menjadi 1,72 hari pada bulan November
2012. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan November
2012 yang mencapai 1,86, tidak mengalami perubahanjika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap
tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sarna tahun sebelumnya.
Tabel3: Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel BerbintangOi OKI Jakarta Menurut Klasifikasi Hotel, Bulan November 2011, Oktober 2012 danNovember 2012 (Hari)
Jenis Tamu
(1)
Asing
Indonesia
Asing dan Indonesia
BulanfTahunBintang
Gabungan1 2 3 4 5
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
November 2012 3,83 4,13 2,03 2,92 2,11 2,48
Oktober 2012 4,56 4,54 2,29 2,67 1,70 2,24
November 2011 5,17 4,78 4,16 2,20 2,19 2,44
November 2012 1,34 1,62 1,81 1,77 1,94 1,72
Oktober 2012 1,44 1,63 1,63 1,54 1,79 1,62
November 2011 1,14 1,55 1,68 1,76 2,07 1,67
November 2012 1,46 1,78 1,83 1,96 2,01 1,86
Oktober 2012 1,51 1,84 1,67 1,80 1,76 1,75
November 2011 1,15 1,83 1,88 1,85 2,14 1,86
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 03/01/31fTh.XV, 2 Januari 2012 I 5
•
•
•
•
BERITA RESMI STATISTIKBPS PROVINSI DKI JAKARTA
No. 04/01/31fTh. >0//2 Januari 2013
TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTASEPTEMBER 2012
RINGKASAN
Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) diDKI Jakarta pada bulan September 2012 sebesar 366,77 ribu (3,70 persen).Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2012 yang berjumlah363,20 ribu (3,69 persen), berarti jumlah penduduk miskin naik sebesar 3,57 ribuatau meningkat 0,01 poin.
Garis Kemiskinan (GK) bulan September tahoo 2012 sebesar Rp 392.571 per kapitaper bulan, lebih tinggi dibanding GK bulan Maret tahoo 2012 yang sebesar Rp379.052 per kapita per bulan atau meningkat 3,57 persen.
Komposisi Garis Kemiskinan menunjukkan bahwa Garis Kemiskinan Makanansebesar Rp 253.839 (64,66 persen) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan sebesar Rp138.732 (35,34 persen). Komposisi ini tidak banyak berubah dibanding Maret 2012.
Keadaan kemiskinan bulan September tahoo 2012 dibanding dengan keadaan padabulan Maret tahun 2012
a. Angka kemiskinan (Po) naik 0,01 poin dari 3,69 persen menjadi 3,70 persen.
b. Rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap gariskemiskinan (P I) mengalami peningkatan dari 0,499 menjadi 0,557.
c. Ketimpangan pengeluaran penduduk miskin (Pz) relatif meningkat yaitu dari0,129 menjadi 0,151
1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Maret 2012 - September 2012
Jum1ah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan September 2012 sebesar
366,77 ribu orang (3,70 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada
Maret 2012 sebesar 363,20 ribu orang (3,69 persen), berarti jumlah penduduk
miskin meningkat sebesar 3,57 ribu atau meningkat 0,01 poin.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 04/01/31fTh.>0/, 2 Januari 2013 I 1
a, Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuanmemenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach)_ Dengan pendekatanini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomiuntuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yangdiukur dari sisi pengeluaran_ Dengan pendekatan ini, dapat dihitungpersentase penduduk miskin terhadap total penduduk.
b. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK),yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM)dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Penghitungan GarisKemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan danperdesaan, kecuali untuk DKI Jakarta yang seluruh wilayahnyamerupakan daerah perkotaan. Penduduk miskin adalah penduduk yangmemiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah GarisKemiskinan.
c. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluarankebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkal perkapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu,sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dan lainlain).
d. Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimumuntuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditikebutuhan dasar Non-Makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi diperkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.
e. Sumber data utarna yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinantahun 2012 adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional)tahun 2012. Jumlah sampel Susenas di DK1 Jakarta sebanyak 1.300rumah tangga sehingga data kemiskinan dapat disajikan hingga tingkatprovinsi. Sebagai informasi tambahan, juga digunakan hasil surveiSPKKD (Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar), yang dipakai untukmemperkirakan proporsi dari pengeluaran masing-masing komoditipokok bukan makanan.
Serita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 04/01/31fTh.XV, 2 Januari 2013 ~
BERITA BESMI STAJISTIKBPS PROVINSI OKI JAKARTA
1No. OS/01l31ffh. XV, 2 Jaouari 2013
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAPROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2010
RINGKASAN
• Indeks Demokrasi Indonesia (101) di Provinsi DKl Jakarta pada tahun 2010sebesar 77,44, lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Demokrasi Indonesia(101) tahun 2009 sebesar 73,91, atau meningkat 3,53. Angka 101 Provinsi DKlJakarta tahun 2010 juga lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lain diseluruh Indonesia dan lebih tinggi dibandingakan dengan angka lOT nasionalyang sebesar 63,17.
• Indeks Kebebasan Sipil pada tahun 2010 sebesar 92,46 lebih besardibandingkan dengan Indeks Kebebasan Sipil tahun 2009 sebesar 91,65, ataumeningkat 0,81.
• Indeks Hak Politik pada tahun 2010 sebesar 56,19 lebih besar dibandingkandengan Indeks Hak Politik pada tahun 2009 sebesar 52,20 atau meningkat 3,99.
• Indeks Lembaga Demokrasi pada tahun 2010 sebesar 92,30 lebih besardibandingkan dengan Indeks Lembaga Demokrasi tahun 2009 sebesar 86,09,atau meningkat 6.21.
1. Pengertian dan Tujuan Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia (101) adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat
perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat perkembangan demokrasi tersebut diukur
berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan sejumlah aspek demokrasi. Aspek demokrasi yang
dimaksud adalah Kebebasan Sipil (Civil Liberty), Hak-Hak Politik (Political Rights) dan