-
Lampiran 1
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Saudara Responden
Di-
Tempat
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir di program studi DIII
Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari, maka saya :
Nama : Jetriani
NIM : P00320016070
Sebagai Mahasiswa Poltekkkes Kemenkes Kendari Program Studi D
III Keperawatan,
Akan melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Fisioterapi
Dada Terhadap
Kepatenan Jalan Nafas Pada Pasien Bronkopneumonia Diruang
perawatan RSUD Kota
Kendari”.
Sehubungan dengan hal itu, saya mohon kesediaan saudara untuk
berkenaan menjadi
subyek penelitian. Identitas dan infoormasi yang berkaitan
dengan saudara dirahasiakan oleh
penelliti. Atas partisipasi dan dukungannya disampaikan terima
kasih.
Kendari 2019
Hormat saya
Jetriani
-
Lampiran 3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN TINDAKAN FISIOTERAPI DADA
A. Pengertian
Fisioterapi dada merupakan salah satu intervensi yang dilakukan
untuk
mengeliminasi secret dari jalan nafas. Tindakan fisioterapi dada
dapat meliputi
perkusi,vibrasi dan batuk efektif .
B. Tujuan
untuk mengeliminasi secret dari jalan nafas
1. Tahap pre interaksi
a. siapkan alat-alat dan dekatkan pada pasien
b. cuci tangan
2. Tahap orientasi
a. memberi salam dan senyum kepada pasien (BHSP)
b. menjelasakn prosedur dan tujuan yang akan dilakukan
c. menjelaskan waktu yang akan dibutuhkan
d. menjaga privasi pasien
3. Persiapan alat dan bahan
a. Handuk
b. Stetoskop
c. Sputum pot
d. Bantal
e. Bengkok dan tensi meter
-
4. Tahap kerja
a. Postural drainase
1) Cuci tangan
2) Ukur TTV pasien
3) Kaji adanya keluhan sesak
4) Posisikan pasien berbaring terlentang atau posisi sesuai
kenyamanan
pasien
5) Lakukan auskultasi untuk mengidentifikasi bunyi nafas
tambahan
6) Pilih area tersumbat yang akan dilakukan dranaise berdasarkan
pengkajian
pada semua segmen paru
7) Baringkan pasien dalam posisi untuk mendrainase area yang
tersumbat.
Ajarkan klien memposisikan postur, lengan serta kaki secara
tepat
8) Meminta pasien memper tahankan posisi selama 10-15 menit.
9) Selama 10-15 menit, drainase pada posisi ini dilakukan
perkusi dan
vibrasi diatas area yang di drainase
10) Setelah dilakukan drainase posisi pertama, minta klien untuk
duduk dan
batuk.
b. perkusi
1) Pilih area yang akan dilakukan perkusi
2) Tutup area yang akan diperkusi dengan handuk atau pakaian
untuk
mengurangi ketidaknyamanan
3) Anjurkan pasien untuk menerik nafas dalam dan lambat
untuk
meningkatkan relaksasi
4) Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstansi pergelangan
tangan secara
cepat utuk menepuk dada
-
5) Perkusi dilakukan pada setiap segmen paru selama 1-2
menit.
c. Vibrasi
1) Pilih area yang akan divibrasi
2) Tutup area yang akan diperkusi dengan handuk atau pakaian
untuk
mengurangi ketidaknyamanan
3) Letakkan tangan dengan posisi telapak tangan menghadap
kebawah di area
dada yang akan dilakukan vibrasi, satu tangan diatas tangan yang
lain
dengan jari-jari menempel bersama dan ekstansi. Cara lain tangan
bisa
diletakkan bersebelahan
4) Anjurkan pasien menarik nafas dalam dan mengeluarkan secara
lambat
lewat mulut
5) Selama masa ekspansi tegangkan seluruh otot tangan dan
lengan, dan
gunakan hampir semua tumit tangan, getarkan tangan, gerakan
kaearah
bawah. Hentikan getaran ketika pasien inspirasi.
6) Vibrasi dilakukan selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru
yang
terserang
7) Setelah setian kali vibrasi, anjurkan pasien untuk batuk
efektif dan
keluarkan secret kedalam sputum pot
d. Batuk efektif
1) Pengertian
Latihan mengeluaran secret yang terakumulasi dan menggagu
disaluran
nafas dengan cara dibatukkan.
-
2) Tujuan
a) Membebaskan jalan nafas dari akulasi secret
b) Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
laboratorium
c) Mengurangisesak nafas akibat akumulasi secret
3) Pelaksanaa tindakan
a) Menganjurkan klien untuk minum air hangat terlebih dahulu 30
menit
sebelum tindakan.
b) Menganjurkan klien duduk diperlukan kursi/tempat duduk
dengan
posisi tegak atau semifowler, bantal dapat diletakkan diabdomen
jika
diperlukan
c) Meminta klien meletakkan sat tangan didada dan satu
tangan
diabdomen
d) Melatih klien menarik anfasdalam lalu menahannya hingga 3
detik,selanjutkan menghembuskan nafas secara perlahan-lahan
melalui
mulut
e) Meminta klien mengulangi kegiatan diatas sebanyak 3 kali
f) Meminta klien melakukan inspirasi sebanyak 2 kali, pada yang
ketiga
klien menahan nafas kemudian membatukkannya dengan kuat
h ) Keluarkan sputum dan buang pada sputum pot
i) Bersihkan mulut klien dengan tissu
j) Menutup sputum pot dengan penutupnya dan merapikan pasien
-
5. Tahap terminasi
a. Pasien dirapikan dan alat-alat dirapikan
b. Cuci tangan
c. Perhatikan keadaan umum klien
d. Dokumentasi tindakan
-
Lampiran 4
Hasil observasi frekuensi pernafasan pasien
Hari Ke Sesi 1 Sesi 2
Frekuensi Kategori Frekuensi Kategori
Ke 1 26X/menit Takipnea 26X/menit Takipnea
Ke 2 26X/menit Takipnea 24X/Menit Takipnea
Ke 3 22X/Menit Takipnea 22X/Menit Takipnea
Ke 4 22X/Menit Takipnea 20X/Menit Normal
Ke 5 20X/Menit Normal 20X/Menit Normal
-
Lampiran 5
Hasil observasi irama pernafasan pasien
Sesi 1 sesi 2
Hari ke
Irama pernafasan Irama pernafasan
Teratur Tidak teratur Teratur Tidak teratur
Ke 1 Tidak teratur Tidak teratur
Ke 2 Tidak teratur Teratur
Ke 3 Teratur Teratur
Ke 4 Teratur Teratur
Ke 5 Teratur Teratur
-
Lampiran 6
Hasil observasi kemampuan mengeluaran secret pasien
Sesi1 Sesi 2
Hari ke
Kemampuan Mengeluarkan
Secret
Kemampuan Mengeluarkan
Secret
Kategori Jumlah (Ml) Kategori Jumlah (Ml)
Ke 1 Tidak mampu _ Tidak mampu _
Ke 2 Mampu 3 Ml Mampu 3,37 Ml
Ke 3 Mampu 3,35 Ml Mampu 4.54 Ml
Ke 4 Mampu 4,62 Ml Mampu 6,2 Ml
Ke 5 Mampu 5,43 Ml Mampu 5,62 Ml
-
Dokumentasi
Melakukan Pengukuran TTV
Pemberian Nebulizer
-
Perkusi
vibrasi
-
Batuk efektif
Penerapan fisioterapi dada terdiri dari 4 komponen yaitu
postural drainase
perkusi, vibrasi dan batuk efektif.