BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman sekarang berhadapan dengan klien yang mengharapkan asuhan keperawatan yang berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai penyedia perawatan kesehatan terdidik dengan baik. Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan karena mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial manusia, struktur masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal dan lingkungan disekitarnya. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan yang terjalin pada perawat, dokter atau tim kesehatan lain akan berhasil secara sempurna apabila ada sikap saling menunjang dalam melakukan praktik keperawatan. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan kesehatan, keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman sekarang
berhadapan dengan klien yang mengharapkan asuhan keperawatan yang
berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai penyedia
perawatan kesehatan terdidik dengan baik. Pelayanan keperawatan mempunyai
peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.
Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan karena mempelajari
suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial
manusia, struktur masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal
dan lingkungan disekitarnya. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan yang
terjalin pada perawat, dokter atau tim kesehatan lain akan berhasil secara
sempurna apabila ada sikap saling menunjang dalam melakukan praktik
keperawatan. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang
efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan
kesehatan, keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan.
Para perawat diharapkan juga dapat memberikan pelayanan secara
berkualitas sehingga masyarakat akan merasa didukung dan diperhatikan dalam
meningkatkan kesehatan sehingga tidak ada perbedaan pendapat yang akan
terjalin antara perawat dan klien. Di samping itu dalam menerapkan prinsip-
prinsip perubahan perawat harus menerapkannya secara bersama-sama dan tidak
diskriminasi.
Suatu perubahan dan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam
masyarakat sangat penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka.
Apalagi bila seorang perawat berhasil menerapkan praktik kesehatan yang baik
dalam masyarakat karena itu akan memudahkan seorang perawat dalam
1
menyelesaikan tugas. Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang
sesuatu sebagai suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen,
elemen-elemen atau unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi,
saling tergantung dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara
berpikir tentang fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam
memecahkan masalah atau pengambilan keputusan (kesadaran adanya masalah
karena berbagai faktor).
Namun sangat disayangkan bahwa sistem pelayanan kesehatan dalam
keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Keadaan ini
bukan saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan yang kita
miliki, tetapi terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan profesional
yang dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini. Oleh karena itu, tim penulis
akan membahas tentang sistem pelayanan kesehatan khususnya keperawatan.
2. Perumusan Masalah
2.1 Bagaimana pelayanan keperawatan ditinjau dari konsep dan pendekatan
sistem?
2.2 Bagaimana pelayanan keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan di
Indonesia?
3. Tujuan Penulisan
3.1 Mampu mendefinisikan pengertian dan pendekatan sistem.
3.2 Mengidentifikasikan jenis sistem dan karakteristik dari setiap sistem.
3.3 Mampu menjelaskan jenis klien serta hak dan kewajiban klien.
3.4 Mampu membedakan jenis asuhan keperawatan dan peran perawat di
berbagai tingkat pelayanan kesehatan.
3.5 Mampu menerapkan konsep dan pendekatan sistem pelayanan kesehatan bila
suatu saat nanti melakukan praktik keperawatan.
4. Metode Analisis yang Digunakan
2
Metode analisis yang digunakan adalah dengan Colaborative Learning (CL).
Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk mencari materi yang telah dibagikan
sebelumnya. Pekan berikutnya, setiap anggota berdiskusi dan berbagi informasi
sesuai dengan materi yang ditugaskan. Tim penulis juga menggunakan PBL
dalam menyelesaikan pertanyaan dari materi Sistem Pelayanan Kesehatan ini.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. KONSEP SISTEM
1.1 Pengertian Sistem
Kumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi, saling bergantung dan
secara bersama-sama bergerak untuk mencapai suatu tujuan.
1.2 Jenis-jenis Sistem (analisis dan desain sistem informasi, pendekatan terstruktur,
1995)
a. Sistem Tertentu
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat
ditentukan / diketahui dengan pasti.
b. Sistem Tak Tentu
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang
dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada sedikit
kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).
c. Sistem Terbuka
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan
lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan
eksistensinya.
d. Sistem Tertutup
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi,
energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.
e. Sistem Relatif Tertutup
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima
pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima
pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu .
f. Sistem Buatan
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan
4
kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata
lain tiruan yang ada di alam.
g. Sistem Alamiah
Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.
h. Manned System
Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem
ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut :
Sistem manusia-manusia.
Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia.
Sistem manusia-mesin.
Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.
Sistem mesin-mesin.
Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk memulai
dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk
memonitor sistem.
1.3 Karakteristik sistem ((analisis dan desain sistem informasi, pendekatan
terstruktur, 1995)
1.3.1 Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan
sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat
lunak dan manusia.
Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem.
Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub
sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem
perangkat keras adalah sistem komputer.
1.3.2 Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
5
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari
sistem tersebut.
1.3.3 Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi
dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup
dari sistem.
1.3.4 Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari
satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan
menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
1.3.5 Masukkan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input.
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran.
1.3.6 Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan
6
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain atau kepada supra sistem.
1.3.7 Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah
masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi
keluaran berupa barang jadi.
1.3.8 Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
1.4 Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem diartikan sebagai suatu metodologi penyelesaian masalah
yang dimulai secara tentatif mendefinisikan atau merumuskan tujuan dan
hasilnya adalah suatu sistem operasi yang secara efektif dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang kompleks. Pada pendekatan umumnya
ditandai oleh dua hal yaitu:
Mencari semua faktor yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik
untuk menyelesaikan masalah.
Dibuat suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan secara
rasional.
Tiga pola dasar yang menjadi pegangan dalam penyelesaian
7
permasalahan dengan pendekatan sistem, yaitu:
Sibernetik (goal oriented), artinya dalam penyelesaian permasalahan
berorientasi pada tujuan. Tujuan ini diperoleh melalu ineed analysis
(analisis kebutuhan).
Holistik yaitu cara pandang yang utuh terhadap totalitas sistem, atau
menyelesaikan permasalahan secara utuh, menyeluruh dan terpadu.
Efektif, artinya lebih dipentingkan hasil guna yang operasional serta
dapat dilaksanakan, bukan sekedar pendalaman teoritis.
Suatu pendekatan sistem akan dapat berjalan dengan baik jika
terpenuhi kondisi-kondisi berikut:
Tujuan system didefinisikan dengan baik dan dapat dikenali jika
tidak dapat dikuantifikasikan.
Prosedur pembuatan keputusan dalam sistem riil adalah
tersentralisasi atau cukup jelas batasannya.
Dalam perencanaan jangka panjang memungkinkan untuk dilakukan.
Ada empat keuntungan penggunaan model dalam penelitian dengan
menggunakan pendekatan sistem yaitu:
Memungkinkan melakukan penelitian yang bersifatlintas sektoral
dengan ruang lingkup yang luas.
Dapat melakukan eksperimentasi terhadap sistem tanpa mengganggu
(memberikan perlakuan) tertentu terhadap sistem.
Mampu menentukan tujuan aktivitas pengelolaan danperbaikan
terhadap sistem yang diteliti.
Dapat dipakai untuk menduga(meramal) perilaku dan keadaan sistem
pada masa yang akan datang.
8
1.5 Pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan (Fundamental of Nursing, edisi
4th, Potter Perry)
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan, dimana
pelayanan kesehatan mempunyai tujuan untuk penyembuhan atau masalah klien.
Dalam mencapai tujuan tersebut, di perlukan suatu komponen pelengkap dimana
komponen tersebut berupa masukan, proses dan keluaran. Serta mekanisme umpan
balik pun sangat penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Klien yang memperoleh pelayanan keperawatan dari tugas kesehatan pasti akan
memberikan respon terhadap pelayanan yang diberikan dan pada dasarnya pelayanan
kesehatan akan membangun kesehatan untuk meningkatkan kesehatan, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap individu agar dapat mewujudkan
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Sikap empati terhadap klien sangat
berdampak baik dalam proses umpan balik memberikan pelayanan kesehatan.
Dalam mekanisme umpan balik kita harus mempunyai konsep caring yang dapat
meningkatkan kepercayaan klien dan mengurangi kecemasan klien, dengan seperti itu
percaya sepenuhnya atas tindakan apapun yang dilakukan seorang perawat. Input atau
masukan diatas bisa berupa tenaga kesehatan yaitu perawat bagaimana seorang
perawat itu melakukan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan terhadap klien.
2. Sistem Klien (Buku Konsep Dasar Keperawatan, Asmadi, 2005)
2.1 Pengertian klien
Klien adalah penerima asuhan keperawatan dan dapat didefinisikan
sebagai individu, keluarga,komunitas atau kelompok yang lebih besar. Ahli
teori mendefinisikan klien sebagai seseorang yang memiliki kebutuhan,
status kesehatannya terganggu, kurang perawatan diri, adaptif yang
mungkin berubah atau seseorang yang memiliki ketidakselarasan.individu
menerima asuhan dalam cakupan keperawatan.
9
2.2 Jenis-jenis klien
2.2.1 Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik, sebagai kesatuan utuh
dari aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Dalam hal ini perawat berperan
dalam memenuhi kebutuhan dasar individu karena kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan, dan kurang kemauan menuju
kemandirian.
2.2.2 Kelompok dan masyarakat sebagai klien
2.2.2.1 Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan kelompok individu yang memiliki
hubungan yang erat secara kontinu sehingga terjadi interaksi
satu sama lain baik dalam lingkungan sendiri,maupun
masyarakat secara umum.adapun alasan keluarga menjadi
fokus layanan kesehatan adalah sebagai berikut :
Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
Keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan,
mencegah dan mengabaikan masalah kesehatan
didalam kelompoknya.
Masalah kesehatan dalam keluarga sangat berkaitan.
Penyakit pada salah satu anggota keluarga sangat
berpengaruh pada seluruh keluarga.
Keluarga berperan tetap sebagai pengambil keputusan
dalam perawatannya.
2.2.2.2 Masyarakat sebagai klien
10
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena
interaksi antara manusia dan budaya didalam suatu
lingkungan.masyarakat bersifat dinamis dan terdiri atas
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang
mempunyai tujuan dan norma sebagai sistem nilai.
Masyarakat dapat mempengaruhi kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.3 Hak dan kewajiban klien dalam sistem pelayanan kesehatan
Asosiasi rumah sakit Amerika Serikat mempersembahkan A Patient’s
Bill of Rights/ Pernyataan tentang hak-hak asasi pasien/klien (Fundamental
of Nursing, edisi 4th, Potter Perry, hal. 91). Terdapat kurang lebih 12 hak
asasi klien. (a) Hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan penuh
hormat. (b) Hak untuk dan dianjurkan untuk memperoleh informasi
(berhubungan dengan diagnose, tindakan pengobatan dan prognosis dari
dokter) yang relevan, terbaru dan dapat dipahami oleh klien. (c) Hak
membuat keputusan tentang perencanaantentang rencana perawatan
sebelum dan selama tindakan pengobatan. (d) Hak untuk member petunjuk
lanjutan (seperti keinginan untuk hidup, wali dalam pelayanan kesehatan
atau kekuatan hukum untuk pelayanan kesehatan) yang menyangkut
tindakan pengobatan. (e) Hak memperoleh privasi. (f) Hak untuk berharap
bahwa semua komunikasi dan pencatatan berhubungan dengan perawatan
dirinya dirahasiakan oleh pihak rumah sakit. (g) Hak untuk meninjau ulang
catatan yang berhubungan dengan perawatan medisnya. (h) Hak untuk
berharap bahwa dalam kapasitas dan kebijakan rumah sakit memberinya
respon yang beralasan terhadap permintaannya. (i) Hak bertanya dan
mendapatkan informasi adanya hubungan bisnis diantara rumah sakit/pihak
lain yang mempengaruhi tindakan pengobatannya. (j) Hak untuk
menyetujui atau menolak dalam tindakan pengobatan dirinya. (k) Hak
untuk mengarapkan perawatan berkelanjutan jika diperlukan. (l) Hak untuk
11
mendapatkan informasi tentang kebijakan dan praktik di rumah sakit.
Dalam Undang-undang Kesehatan klien memiliki kewajiban dalam
pelayanan kesehatan. Kewajiban klien di rumah sakit adalah berkewajiban
untuk menaati semua tata tertib yang berlaku di rumah sakit, klien wajib
menginformasikan sejujurnya tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan penyakit yang dideritanya, klien berkewajiban mematuhi segala
intruksi yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang melayaninya,
berkewajiban membayar segala administrasi yang ada di rumah sakit
sebagai pembayaran atas jasa pelayanan dari ahli tenaga kesehatan/rumah
sakit, dan berkewajiban memenuhi segala perjanjian yang
ditandatanganinya.
3. Tingkatan Pelayanan Kesehatan dan Peran Keperawatan dalam Sistem Pelayanan
Kesehatan (Fundamental of Nursing, edisi 4th, Potter Perry).
3.1 Pelayanan kesehatan promotif dan preventif
Pelayanan kesehatan promotif bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :