Top Banner
TEOLOGI LDII @AhmadMilki BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Allah SWT menganugrahkan kepada manusia akal yang menjadi pembeda antara manusia dengan binatang, dan buah dari akal itu adalah sebuah pemikiran. Tiap manusia mempunyai kemampuan akal yang berbeda sehingga menimbulkan pemikiran yang berbeda pula. Oleh karena itu perbedaan pemikiran merupakan sebuah hal yang lazim dan tak perlu di perdebatkan atau dipermasalahkan lagi, namun dalam praktek kenyataannya di indonesia perbedaan tersebut tidak dijadikan sebagai Rahmatan Lil ‘Alamiin, sehingga persatuan dan kesatuan antar umat islam menjadi terancam. Hal itu bukan semata-mata karena perbedaan furu’iyyah saja tapi karena kepentingan politik. Bukan tak heran bila aliran-aliran keagamaan yang berkembang ini yang dianggap tak wajar menjadi objek kepentingan. Mereka yang dicap sesat, haram bahkan kafir merasa terdiskriminasi oleh kekuasaan struktural dan budaya. Dengan hal tersebut dapat menumbuhkan sikap yang sekterian. Merasa benar sendiri itulah yang menjadi sumber egoisme dan lahirnya pengklaiman terhadap kelompok tertentu. Pada kesempatan kali ini kami mencoba memaparkan salah satu aliran atau kelompok keagamaan di indonesia yang bernama LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), yang menurut isu-isu 1 | Teologi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)
23

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Feb 26, 2023

Download

Documents

yunus apriyama
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

TEOLOGI LDII

@AhmadMilki

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Allah SWT menganugrahkan kepada manusia akal yang menjadi

pembeda antara manusia dengan binatang, dan buah dari akal itu

adalah sebuah pemikiran. Tiap manusia mempunyai kemampuan

akal yang berbeda sehingga menimbulkan pemikiran yang berbeda

pula. Oleh karena itu perbedaan pemikiran merupakan sebuah hal

yang lazim dan tak perlu di perdebatkan atau dipermasalahkan

lagi, namun dalam praktek kenyataannya di indonesia perbedaan

tersebut tidak dijadikan sebagai Rahmatan Lil ‘Alamiin, sehingga

persatuan dan kesatuan antar umat islam menjadi terancam. Hal

itu bukan semata-mata karena perbedaan furu’iyyah saja tapi

karena kepentingan politik.

Bukan tak heran bila aliran-aliran keagamaan yang

berkembang ini yang dianggap tak wajar menjadi objek

kepentingan. Mereka yang dicap sesat, haram bahkan kafir

merasa terdiskriminasi oleh kekuasaan struktural dan budaya.

Dengan hal tersebut dapat menumbuhkan sikap yang sekterian.

Merasa benar sendiri itulah yang menjadi sumber egoisme dan

lahirnya pengklaiman terhadap kelompok tertentu.

Pada kesempatan kali ini kami mencoba memaparkan salah

satu aliran atau kelompok keagamaan di indonesia yang bernama

LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), yang menurut isu-isu

1 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 2: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

yang beredar menyatakan bahwa kelompok ini melakukan takfir

(mengkafirkan) terhadap kelompok-kelompok diluar kelompok

mereka. Hal ini menimbulkan keingintahuan tentang isu-isu yang

beredar tersebut. Untuk lebih jelasnya terkait LDII akan

diterangkan didalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana latar belakang timbulnya aliran LDII ini ?

Bagaimanakah bentuk-bentuk pemikiran aliran LDDI ini ?

Bagaimana perkembangan pemikiran LDII di Indonesia ?

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui sejarah aliran LDII.

Untuk mengetahui pemikiran-pemikiran LDII.

Untuk mengetahui perkembangan aliran tersebut di

indonesia.

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kalam.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Berdirinya LDII

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), adalah nama baru

dari sebuah aliran keagamaan di Indonesia, yang secara

historis mempuunyai hubungan dengan organisasi keagamaan yang

sebelumnya yang bernama Darul Hadist/Islam Jama’ah yang telah

dilarang oleh pemerintah Indonesia. Kehadiran LDII untuk

2 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 3: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

membina anggota Darul Hadist/Islam jama’ah agar kembali pada

jalur Islam arus pertama.1

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) didirikan di

Surabaya pada tanggal, 3 Januari 1972, setelah mengalami

perubahan nama dari Lembaga Karyawan Dakwah Islam Indonesia,

yaitu Lemkari, namun dengan nama Organisasi Karatido

Indonesia. langkah itu merupakan realisasi keputusan

musyawarah besar IV Lekari di Jakarta 1990. Lemkari itu

sendiri merupakan organisasi baru sebagai wadah kegiatan

organisasi Islam Jamaah yang telah dibubarkan oleh oleh

Kejaksaan Agung Pada 1971. Islam Jamaah itu sendiri merupaka

nama baru setelah sebelumnya lebih dikenal  dengan nama Darul

Hadits, yang telah dibubarkan. Sementara itu mereka di Jawa

Tengah telah pula mendirikan Yakari (Yayasan Karyawan Islam)

pada 1972, untuk tujuan yang sama. Di kemudian hari organisasi

ini bergabung dengan Golkar. Tidak bisa dipungkiri bahwa LDII

pada hakikatnya tetap sama dengan ajaran Islam Jamaah, yang

didirikan oleh Nurhasan Al-Ubaidah.2

Perubahan nama Lemkari menjadi LDII, tersebut atas usul

Menteri Dalam Negeri agar tidak rancu dengan salah satu nama

organisasi Karate yang bernama Lemkari (Lembaga Karate-Do

Indonesia). Dengan demikian LDII secara resmi dan organisasi

memiliki legalitas yang sah dan di akui/terdaftar di

Departemen Dalam Negeri.

1Nurihson M Nuh. Aliran/faham keagamaan dan Sufisme Perkotaan, (Jakarta: PuslitbangKehidupan Keagamaan, 2009), hlm. 91.

2Abu Su’ud, Islamologi: Sejarah, Ajaran, dan Peranannya Dalam Peradaban Umat Mausia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. I, hlm. 2633 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 4: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Menurut salah seorang pengurus LDII bahwa LDII bukanlah

Darul Hadist, Islam Jamah, tetapi LDII bersama Golkar dengan

sayap dakwahnya yaitu Majelis Dakwah Islam (MDI) dan Al-

Hidayah membina mantan-mantan kelompok Islam Jamaah tersebut

untuk kembali kepada Islam yang Benar. Oleh karena itu tiddak

benar LDII dianggap merupakan jelmaan dari Darul Hadist atau

Islam Jamaah yang telah dilarang tersebut.3

Pada usia 30 tahun, Nurhasan Al-Ubaedah mulai berada di

Mekah, sampai 10 tahun lamanya. Dua perguruan yang ditinggali

Nurhasan Al-Ubaedah selama belajar agama di Mekah adalah

Rukbat Naqsyabaniiah (nama ini tidak ada hubungannya dengan

tarekat naqsyabandiah) dan sebuah perguruan di Desa Syamiah.

Madrasah yang bernama Darul Hadits adalah tempat di mana ia

mendalami Al-Qur’an dan Hadits. Guru yang ia ikuti adalah

Syekh Abu Samah dari Mesir, disamping itu juga berguru kepada

Syekh Abu Umar Hamdan.

Madrasah Darul Hadits, tempat di mana Nurhasan Al-Ubaedah

cukup lama belajar agama, nampaknya yang paling banyak

mempengaruhi pikiran-pikirannya. Di pesantren tersebut konon

mulai tertanam fanatisme yang mendalam terhadap ajaran-ajaran

kebenaran sesuai dengan petunjuk al-qura’an dan Hadits Nabi

SAW. hingga pada saatnya Nurhasan al-Ubaedah kembali ke tanah

air, hanya ajaran dari kedua sumber itulah, hampir tidak ada

yang lain lagi yang dijadikan pegangan dalam rangka

mengamalkan agamanya dan menyebarluaskan pengetahuannya.4

3 Nurihson M Nuh, Op.Cit, hlm. 10.4Abdul Aziz dkk, Gerakan Islam Kontemporer di Indonesia, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 1989), Cet. I, hlm. 22-244 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 5: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Perbedaan dengan kelompok  Islam lainnya terletak pada

pemahaman terhadap beberapa nash al-qur’an dan hadits nabi

SAW, terutama yang menyangkut soal kepemimpinana ummat

(keamiran), bai’at dan arti Islam. Tumbuhnya perbedaan

tersebut diawali oleh penilaian terhadap kondisi obyektif

ummat, yanga sering diungkapkan Kyai Nurhasan Al-Ubaedah-

selaku pendiri Islam Jama’ah kepada para kolega dan murid-

muridnya. Menurutnya, umat Islam di Indonesia sudah lama

terpecah-pecah menjadi sekian banyak golongan. Keadaan ini

katanya tepat dengan diramalkan oleh Rasulullah SAW, bahwa

”pada suatu saat nanti ummatku akan terpecah-pecah menjadi 71

golongan. Dari sekian banyak golongan itu tidak ada yang

selamat kecuali satu, yakni yang berpegang pada Al-Qur’an dan

Sunnahku”. Sepengetahuan Nurhasan tidak ada satu kelompok

Islampun yang menunjukkan sebagai pengamal Qur’an dan Sunnah

Nabi secara murni. Adapun kesalahan umat ia tunjukkan, antara

lain: Pertama, terlalu berbelit-belitnya pendefinisian tentang

Islam. kedua, kesalahan umat Islam adalah tidak bisa mencetak

pemimpin yang layak dihormati dan dipercaya sebagai seorang

amir.5

B. Sumber Hukum Ajaran LDII

Aliran islam LDII dalam melaksanakan Ubudiyahnya mereka

mengambil dari:

5 Ibid, hlm. 29-305 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 6: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

1. Al-Qur’an Manqul, yaitu Al-Qur’an yang telah diartikan dan

ditafsirkan serta di ta’wilkan oleh Imam sesuai

kepentingannya, sebab imam mempunyai otoritas yang mutlak

termasuk membuat ajaran yang wajib ditaati oleh semua

pengikutnya.

2. Hadis Manqul, yaitu hadits-hadits yang telah ditafsirkan

oleh imam sesuai kehendak dan kepentingannya.

3. Sabda Imam, yaitu titah-titah Imam, baik yang menyangkut

masalah Ubudiyyah atau Muamalah, dimana larangan imam

wajib ditinggalkan dan perintahnya wajib dilaksanakan.

Bila perintah imam itu tidak dilaksanakan, maka pasti

akan masuk neraka, sedang yang taat kepada imam dijamin

masuk surga, sebab menurutnya imam mempunyai kapling

surga.6

C. Organisasi Keagamaan

Di dalam lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), ada dua

hal yang penting perlu diketahui, yaitu:

1. Dalam konteks organisasi, LDII menerapkan leadership

(kepemimpinan) yang bertanggungjawabb dan amanah sebagai

Ro’in. Nilai-nilaikepemimpinan ini tidak hanya dikembangkan

dalam organisasi LDII, tapi mulai di praktekan dari mulai

keluarga, pondok pesantren dan lebih luas lagi dalam

kehidupan bertentangga dan berasyarakat.

2. Dalam konteks agama, LDII bertujuan untuk secara khusus

membangun warganya dan umat Islam pada umumnyaagar

menjadi hamba Allah yang tekun beribadah dan menjadi

warga negara yang baik.6 Khalimi, Ormas-Ormas Islam: Sejarah, Akar Teologi dan Politik (Jakata: Gaung Persada, 2010), h.249-2506 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 7: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), merupakan organisasi

kemasyarakatan yang resmi dan legal yang memiliki ketentuan

UU no. 8 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan, serta

pelaksanaannya meliputi PP No 18 tahun 1986 dan peraturan

menteri dalam negeri no 5 tahun 1986 dengan demikian LDII

memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)7

D. Teologi LDII

Dalam memahami agama dia termasuk teguh pada pendirian dan

tidak toleran terhadap mereka yang berbeda paham. Oleh karena

itu kebanyakan doktrin teologis LDII dianggap sesat oleh

mayoritas umat islam, berikut adalah faham-faham teologis

LDII:

1. Ajaran Islam Jama’ah

Inti ajaran yang dikembangkan oleh LDII adalah kembali

kepada Quran dan Hadis, yang selama ini banyak

ditinggalkan oleh umat Islam. Di samping itu perbedaan di

kalangan umat Islam terjadi karena tidak memiliki

pemimpin pemersatu yang sangat ditaati oleh umat. Mereka

beranggapan bahwa mempelajari ilmu-ilmu agama selain Quran

dan Hadis,seperti fikih, tauhid, akhlak, dan sebagainya,

percuma saja dan menyesatkan.

Dalam belajar hadis dilakukan dengan sistem Manqul,

yaitu melalui sanad-sanad yang shahih, dan bukan kata-kata

orang (qila wa qala). Dengan cara ini jamaah menjadi tahu

persis apa yang dikehendaki Rasul, dan bukan sekedar

dugaan-dugaan. Begitulah cara mereka mencapai kemurnian

agama.

7 Nurihson M Nuh, Op.Cit, h. 97-98.7 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 8: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Untuk menjadi murid dari aliran ini tidak gampang,

karena harus melalui seleksi ketat. Sementara itu tidak

sembarang orang dapat dapat mengikuti pengajian mereka.

Hanya dari mantan murid aliran itu sajalah kita bisa

mengetahui ajaran mereka padahal kesetian murid terhadapa

ajaran sangat tinggi, sehingga amat sulit bagi orang luar

bisa mengetahui selengkapnya ajaran aliran tersebut.

2. Akidah

Beberapa petunjuk bisa sedikitmembuka ajaran mereka

sebagai berikut. Ajaran mereka bersumber pada paham

salafiyyah, karena terbukti tidak mau menakwilkan ayat-ayat

mutasyabihat (implisit). Mereka hanya mau memahami apa

adanya, secara harfiah. Termasuk dalam menghadapi ayat-

ayat tentang Allah dan perilaku-Nya, seperti wajah,

tangan, duduk, marah, berkata, dan sebagainya. Tentunya

dengan tambahan bilakaifa yang artinya tidak seperti apapun.

Yang tidak meyakini seperti itu dianggap kafir oleh

mereka. Ini termasuk ciri kaum fundamentalis Islam yang

kaku, seperti kaum wahabi.

3. Ibadah

Mereka tidak merasa terkait dengan suatu madzhab,

kecuali hanya mengacu pada Quran dan Hadis shahih. Bila di

banding dengan keputusan Tarjih Muhammdiyah terdapat

persamaan. Yang dimaksud dengan tarjih adalah proses yang

digunakan Muhammdiyah dalam mencari ketentuan hokum

dengan mengacu pada nas Quran dan Hadis shahih, serta

membandingkan hasil ijtihad para ulama terdahulu. Seperti

(1) membaca basmallah secara sirr dalam membaca Al-Fatihah,

8 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 9: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

(2) tidak membaca qunut dalam shalat, (3) Jumlah rakaan

salat tarawih hanya delapan, (4) salat Id sebaiknya

diselenggarakan dilapangan terbuka, dan (5) talqin hanya

dilakukan bagi orang yang sedang menghadapi maut.

Sementara itu terdapat perbedaan diantara mereka. Yaitu

(1) azan Jum’at dilakukan dua kali, dan (2) Khutbah

dilakukan hanya dalam bahasa Arab, karena dianggap sebagai

pengganti dua rakaat yang tidak dilakukan dalam salat

Jum’at.

4. Jamaah, Keamiran, dan Baiat

Menurut kelompok ini, umat Islam sekarang sudah

terpecah belah menjadi beberapa golongan, karena tidak ada

pemimpin yang layak dihormati dan dipercaya sebagai amir.

Dengan ketinggian ilmunya Amir mampu membimbing ke jalan

Allah dalam menyatukan jama’ah. Dan jamaah adalah menjadi

salah satu syarat saahnya keislaman seseorang. Mereka

mengacu sikap itu pada Q.S 3:103, maupun hadis Nabi yang

berbunyi, “Tetaplah olehmu berjamaah dan jangan bercerai berai” (H.R

at-Tirmidzi). Hadits lainnya lagi adalah: “Tidak ada islam

kecuali dengan berjamaah, dan tidak ada jamaah kecuali dengan keamiran,

dan tidak ada keamiran kecuali dengan baiat dan tidak ada baiat kecuali

dengan ketaatan” (H.R Ahmad ibn Hambal)

Untuk lebih meyakinakan kebenaran pandangan mereka

tentang perlunya jamaah, amir maupun baiat, dengan ayat-

ayat Quran maupun Hadis yang mereka anggap sesuai. Dan

umat Islam di Indonesia wajib berbaiat dan taat kepada

Nurhasan Al-Ubaidad, karena ia satu satunya amir di negeri

ini.

9 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 10: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Lebih dari itu mereka beranggapan bahwa orange yang

tidak sepaham dengan mereka dihukum kafir atau syirik. Dan

setiap orang kafir dan syirik adalah najis.

Konseskuensinya mereka harus diusir dari kalangan jamaah,

meskipun tadinya dalah anggota keluarga, seeperti anak,

orangtua, istri maupun suami. Ajaran Islam Jamaah yang

demikian itu merupajan hasil ijtihad Wali Fatah, tokoh

aliran Jamaah Muslim. Paham agama seperti ini telah

menimbulkan keresahan dalam masyarakat, karena telah

memecah belah persatuan atau Ukhuwah Islamiyyah. Dalam

perkembangannya sekarang, setelah dengan nama LDII, tema-

tema ajaran tentang jamaah, Keamiran maupun baiattidak

lagi di tonjolkan. Kita tidak tahu persis alas an

perubahan tema pengajian tersebut.8

5. Takfir

Takfir adalah mengkafirkan orang yang tidak berbaiat

kepada imam suatu kelompok. Ciri takfir ini seringkali

terdapat dan menjadi ciri khas kelompok yang menyimpang.

Jadi secara psikologis, mereka ingin menanamkan rasa

bangga dan eksklusifisme tertentu kepada anggotanya dengan

memberi label muslim kepada kelompok mereka dan label non

muslim kepada selain mereka (diluar kelompok).

Dan secara otomatis, setiap anggotanya tidak dibenarkan

kawin dengan non anggota, karena menurut mereka, orang

yang bukan anggota bukan muslim. Begitu pula dalam masalah

sholat, kelompok mereka tidak akan mau jadi makmum di

belakang orang yang bukan anggota kelompok mereka.

8 Abu Su’ud, Op.Cit, h. 264-16510 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 11: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Bahkan ada juga yang sampai mencuci kursi tamunya

lantaran punya tamu bukan anggota mereka. Tamu ini meski

formalnya muslim, namun menurut pandangan mereka adalah

kafir, sehingga tempat duduknya pun harus dicuci karena

dianggap najis. Lebih kacau lagi, mereka yakin bahwa harta

orang lain yang bukan anggota mereka boleh diambill karena

milik orang kafir.

Padahal syari’at islam jelas-jelas melarang kita mudah

mengkafirkan orang lain, kecuali memang secara tegas

seorang menyatakan diri murtad. Atau melalui proses

peradilan dengan memanggil orang yang bersangkutan dan

telah diputuskan oleh mahkamah syar’iyyah bahwa seseorang

memang nyata keluar dari islam.

Sedangkan orang yang lahir dari orang tua muslim,

otomatis menjadi seorang muslim dan tidak perlu melakukan

syahadat ulang di depan Amir, imam atau apapun istilahnya.

Baca syahadat di depan tokoh tertentu lebih mirip dengan

baptis gaya kristen ketimbang ajaran aqidah islam, jadi

apapun nama organisasinya, bila punya faham takfir seperti

ini, jelas telah menyimpang dari aqidah yang diajarkan

oleh Rasulullah Saw. dan para ulama pewarisnya.9

6. Infak Wajib

Umumnya kelompok sesat berujung kepada penglembungan

uang atau mobilisasi dana. Namun karena dikemas dengan

doktrin dan segala macam asesorisnya, maka dengan setia

dan taat mereka mengeluarkan uang untuk sang pimpinan.

Kalau perlu jadi sampai miskin sekalian. Tidak jarang

9 Khalimi, Op.Cit, h. 255-25611 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 12: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

tarif infaq wajib itu termasuk gila-gilaan. Ada yang

menetapkan 20% dari penghasilan, 30%, 50% bahkan sampai

100%. Belum lagi zakat, kafarat, denda dan lainnya.

Walhasil, sangat boleh jadi sang pimpinan mendadak kaya

raya dan hidup mewah. Sebaliknya, para anggota semakin

kurus kering karena diperas dan dipaksa cari uang. Kalau

kepepet, maka haramnya mencuri bisa berubah jadi halal.

Begitu juga dengan merampok mencuri, korupsi, menipu, dan

sejenisnya. Semuanya bisa jadi halal dengan syarat tidak

ketahuan. Kalau sampai ketahuan, yang salah bukan tindakan

pencuriannya, tapi kenapa sampai ketahuan.

Dalam banyak kasus, seringkali terbongkar bahwa

kalangan jamaah yang sesat itu seringkali sudah tidak lagi

perduli kepada halal atau haram, yang penting harus setor

keatasan. Makin banyak menyetorkan dana, biasanya makin

tinggi pangkat dan kedudukannya. Semua setoran yang sudah

masuk tidak dibenarkan untuk diminta laporan

pembukuaannya.

7. Taqiyah

Ciri yang tidak pernah luput dari kelompok sesat adalah

taqiyah yaitu menyembunyikan doktrin sesatnya kepada

siapapun kecuali kepada mereka yang sudah resmi dibaiat

hingga pada level tertentu, sehingga setiap ada orang yang

ingin melakukan konfirmasi ke pihak mereka atas berita

kesesatan ajaran mereka, selalu akan dipungkiri dengan

sekian banyak dalih. Biasanya, apa yang mereka pajang di

etalase adalah hal-hal yang baik, bagus, normal dan biasa

12 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 13: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

saja. Barulah setelah kita masuk dapurnya, kita baru bisa

tahu seperti apa wujud asli kelompok itu.

Tapi biasanya, pihak pimpinan akan memblack-list mereka

dan mengatakan bahwa mereka adalah pengkhianat dan

penyebar fitnah karena sakit hati dan seterusnya. Jadi

keterangan dari orang yang sudah tobat itu terkadang tidak

mempan, karena para anggota baru sudah diimunisasi atas

info-info kesesatan kelompok mereka.10

Bentuk-Bentuk Pemikiran Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Pokok-pokok ajaran LDII yaitu :

1.   Orang Islam di luar kelompok mereka adalah kafir dan

najis, termasuk kedua orang tua sekalipun.

2    Kalau ada orang di luar kelompok mereka melakukan shalat

di masjid mereka, maka bekas tempat shalatnya dicuci karena

dianggap sudah terkena najis.

3.   Wajib taat kepada amir atau imam. “Tidak ada Islam tanpa

jama’ah, tidak ada jama’ah tanpa keamiran, tidak ada keamiran tanpa

ketaatan.”

4.   Mati dalam keadaan belum bai’at kepada amir atau imam

LDII maka akan mati jahiliyyah (mati kafir).

5.    Al-Qur’an dan Hadits yang boleh diterima adalah yang

manqul (yang keluar dari mulut imam atau amir mereka). Yang

keluar/diucapkan oleh mulut-mulut yang bukan imam/amir

mereka maka haram untuk diikuti. “Barang siapa berkata

mengenai kitab Allah dengan pendapatnya (tanpa ilmu), maka

dia salah walau benar.”

10 Ibid, h. 257-258.13 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 14: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

6.   Haram mengaji Al-Qur’an dan Hafizd kecuali kepada

imam/amir mereka.

7.   Dosa bisa ditebus kepada sang amir/imam, dan besarnya

tebusan tergantung besar-kecilnya dosa yang diperbuat,

sedangkan yang menentukannya adalah imam/amir.

8.   Harus rajin membayar infaq, shadaqah dan zakat kepada

amir/imam mereka, dan haram menegluarkannya kepada orang

lain.

9.   Harta benda di luar kelompok mereka diamggap halal untuk

diambil atau dimiliki walaupun dengan cara bagaimanapun

memperolehnya seperti mencuri, merampok, korupsi, menipu,

dan lain-lain, asal tidak ketahuan/tertangkap. Dan kalau

berhasil menipu orang Islam di luar golongan mereka,

dianggap berpahala besar.   “Dia-lah Allah, yang menjadikan

segala yang ada di bumi untuk kamu ...........”(al-

Baqarah:29).

10. Bila mencuri harta orang lain yang bukan golongan LDII

lalu ketahuan, maka salahnya bukan mencurinya itu, tetapi

kenapa mencuri kok ketahuan.

11.  Harta, uang zakat, infaq, shadaqah yang sudah diberikan

kepada amir/imam, haram ditanyakan kembali catatannya atau

digunakan kemana uang zakar tersebut.

12.  Haram membagikan daging qurban atau zakat fitrah kepada

orang Islam di luar kelompok mereka.

13.  Haram shalat di belakang imam yang bukan kelompok mereka,

kalaupun terpaksa sekali, tidak usah berwudhu karena

shalatnya harus diulang kembali.

14.  Haram nikah dengan orang di luar kelompok.

14 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 15: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

15.  Perempuan LDII kalau mau bertamu ke rumah orang yang

bukan kelompok mereka, maka memilih waktu pada saat  haid,

karena badan dalam keadaan kotor sehingga ketika di rumah

non LDII yang dianggap najis itu tidak perlu dicuci lagi.

16.  Kalau ada orang di luar kelompok mereka yang bertamu di

rumah mereka, maka bekas tempat duduknya dianggap kena

najis.11

E. Bantahan Isu-Isu Negatif dari LDII

Di bawah ini kita akan membahas tanggapan LDII terhadap

tuduhan-tuduhan pada dirinya yang dianggap sesat.

bantahan-bantahan tersebut mereka lontarkan melalui situs

resmi yang mereka buat. Bantahan tersebut antara lain:

Benarkah warga LDII bila berjabat tangan dengan orang lain

kemudian tangannya dicuci ?

Tidak benar. jika isu tersebut benar, alangkah sulitnya

menjadi warga LDII karena harus mencuci tangan setiap habis

berjabat tangan atau bersentuhan dengan orang yang bukan

warga LDII. Kenyataannya banyak warga LDII yang merupakan

kaum terpelajar dan para profesional yang setiap saat bergaul

dengan banyak orang dari berbagai kalangan, serta tetap

mengikuti etiket dalam pergaulan.

Benarkah masjid LDII jika dimasuki orang lain, kemudian

lantainnya dicuci ?11M. Amin Djalaluddin, Capita Selekta Aliran-Aliran Sempalan di Indonesia,

(Jakarta: LPPI, 2002), hlm. 26-2815 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 16: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Tidak benar. Jika isu itu benar, logikanya adalah daripada

harus membersihkan lantai setelah dimasuki seseorang yang

bukan warga LDII, tentunya lebih baik LDII melarang siapa saja

yang bukan warga LDII untuk masuk ke masjid LDII tersebut,

sebab alangkah susahnya jika setiap dimasuki orang selain

warga LDII kemudian harus mencuci lantai.

Kenyataannya tidak demikian. LDII tidak melarang siapa saja

yang bukan warga LDII untuk masuk ke masjid LDII dan LDII

tidak mencuci lantainya yang dimasuki bukan warga LDII.

Banyak sekali masjid LDII yang terletak dipinggir jalan

besar bebas dimasuki oleh siapa saja, baik untuk sekedar solat

maupun untuk mengikuti sholat Jum’at.

Benarkah warga LDII merasa benar sendiri ?

Tidak Benar. Warga LDII tidak merasa benar sendiri, karena

kebenaran itu ada di tangan Allah. Siapapun yang didalamnya

beribadahnya berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, walapun

dari golongan manapun, tetap dijamin kebenarannya.

Benarkah LDII sebagai penerus ajaran Islam Jama’ah ?

Tidak benar. LDII adalah ormas islam yang besar dengan

latar belakang warga yang sangat beragam, dalam bidang

pendidikan, profesi, status sosial maupun aspirasi kelompok

keagamaannya, termasuk mereka yang dulunya “dianggap”

melaksanakan ajaran Islam Jama’ah.

adanya orang-orang yang dianggap mantan Islam Jama’ah

inilah yang kemudian menimbulkan citra seolah-olah LDII ini

sebagai penerus Islam Jama’ah.

Benarkah warga LDII menganggap kafir orang diluar LDII ?

16 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 17: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Tidak benar. Karna siapapun tidak memiliki wewenang untuk

menyatakan kekafiran seseorang, berdasarkan dalil: “barang

siapa yang menganggap kafir saudaranya, maka kekafiran akan

berbalik kepada dirinya, jika saudaranya ternyata tidak

kafir”.

Benarkah bahwa warga LDII tidak mau sholat di masjid selain

di masjid LDII ?

Tidak benar. Warga LDII selalu berusaha tertib dalam

menetapi salat lima waktu, dalam rangka menetapi firman Allah:

“Jagalah waktu-waktu solat dan salat yang tengah (Asar)”. Untuk menetapi

kewajiban salat lima waktu tersebut, warga LDII dapat

melaksanakan ibadah salat di masjid, di musholla, atau di

tempat-tempat ibadah lainnya. Adapun jika di lokasi terdekat

ada masjid LDII, tentunya wajar saja jika warga LDII tersebut

lebih memilih pergi ke masjid LDII. Hal tersebut semata-mata

disebabkan karena di masjid LDII tersebut dapat diperoleh

informasi-informasi mengenai kegiatan organisasi, sekaligus

Silaturrahim dan menambah ilmu.

Benarkah bahwa warga LDII tidak mau bermakmum kepada orang

lain ?

Tidak benar. Penetapan imam salat mengikuti tuntunan

Rasulullah SAW. : “yang berhak mengimami kaum adalah yang paling mahir

di dalam membaca Al-Qur’an, jika dalam hal ini sama semua maka yang paling

dahulu hijrahnya, jika dalam hal ini sama semua, maka paling banyak mengetahui

sunnahnya, jika dalam hal ini mereka sama semua maka yang paling tua usianya:.

Contoh yang nyata adalah pada saat ibadah haji. Di mekkah

warga LDII salat dibelakang Imam Masjidil Harom. Di madinah

17 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 18: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

warga LDII salat di belakang Imam Masjid Nabawi. Begitu juga

di masjid-masjid lainnya.

Bagaimana sikap LDII terhadap golongan Islam lain ?

Semua golongan Islam adalah bersaudara, sebagaimana sabda

Rasulullah: “orang islam adalah saudaranya orang Islam”.

Sesama golongan islam tidak dibenarkan untuk saling

merendahkan, sesuai firman Allah: “Dan janganlah suatu kaum

merendahkan kaum yang lain, barangkali keadaan kaum yang direndahkan itu

lebih baik dari kaum yang merendahkan”.

Apakah LDII menerima masukan dari fihak lain ?

Ya. LDII terbuka terhadap masukan-masukan, baik masukan

mengenai masalah organisasi maupun masalah agama. LDII bahkan

secara proaktif mencari masukan-masukan dari berbagai

kalangan. Dalam rangka mencari masukan dalam masalah-masalah

kenegaraan. LDII mengadakan audiensi dengan instansi terikat

antara lain: DPR RI, Mabes TNI, kemudian mengadakan

silaturohim dan meminta masukan dari Majelis Ulama Indonesia

(MUI).

LDII juga berkerjasama dengan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta dalam rangka memberi

pelatihan dakwah kepada para mubaligh-mubalighot LDII. LDII di

daerah-daerah sering mengundang ulama-ulama di luar LDII untuk

memberi ceramah agama. Bagi LDII, segala bentuk masukan adalah

merupakan nasihat yang tidak ternilai harganya.

Mengapa warga LDII menghindari berjabat tangan ketika laki-

laki dan perempuan yang bukan mahromnya ?

Laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya tidak boleh

bersalaman, berdasarkan sabda Rasulullah Saw.: “Niscaya jika kepala

18 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 19: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

salah satu kalian ditusuk dengan jarum besi itu lebih baik daripada menyentuh

wanita yang tidak halal baginya” dan hadits-hadits lain yang lebih

Shohih.

Apakah yang dimaksud Manqul ?

Manqul berasal dari bahasa Arab naqola-yanqulu, yang artinya

adalah pindah. Maka ilmu yang manqul adalah ilmu yang

dipindahkan dari guru kepada muridnya.

Dalam pelajaran tafsir, tafsir Manquul berarti

mentafsirkan sesuatu ayat Al-Qur’an yang lainnya, menafsirkan

ayat Al-Qur’an dengan hadis, atau mentafsirkan Al-Qur’an

dengan Shohabat.

Dalam ilmu Hadits, Manquul berarti belajar hadis dari

guru yang mempunyai isnad sampai kepada Nabi Muhammad Saw.12

F. Perkembangan Pemikiran Lembaga Dakwah Islam Indonesia

1. Paradigma Baru: Fakta dan Realitas LDII kota Surabaya

Pada poin pertama dalam pernyataan klarifikasi LDII hasil

Rakernas bulan Maret 2007 lalu di Jakarta disebutkan bahwa

LDII sebagai organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki

Paradigma baru sebagai hasil Musyawarah Nasional (MUNAS) VI LDII

tahun 2005 dan menerapkannya dalam segenap aktivitas

organisasi. Dari hasil penulusuran dilapangan bahwa substansi

yang paling pokok disosialisasikan dari enam poin yang

menyangkut hubungan warga LDII dengan warga muslim lainya

adalah sebagai berikut:

a. Masalah Eksklusivisme

12 Khalimi, Op.Cit, h. 259-265.19 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 20: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Dalam setiap kesempatan Dewan Pimpinan Daerah LDII Kota

Surabaya telah menyampaikan kepada setiap takmir masjidnya

agar masjid-masjid warga LDII di buka untuk umum.siapa saja

orang Islam yang hendak melaksanakan sholat atau mengikuti

pengajian dipersilahkan, selain itu agar setiap warga

meningkatkan interaksi sosialnya dengan warga lain, baik

dilingkungan masjid maupun dilingkungan masing-masing, diminta

pula agar ikut aktif dalam kegiatan lingkungan, gotong royong,

jika ada tetangga yang mengundang agar hadir, termasuk aktif

membayar pajak, hal demikian dikatakan oleh beberpa pengurus

Dewan Daerah Kota Surabaya bukan hanya dilakukan setelah

adanya Rakernas LDII awal tahun 2007 tetapi memang sejak

dulu.13

b. Menajiskan/Mengkafirkan Orang diluar LDII

Hal ini dikatakan tidak pernah terjadi karena dalam Agama

Islam sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan Al-Quran

dan Al-Hadist karena keduanya menjadi rujukan LDII. Di dalam

ajaran Islam diyakini bahwa siapa saja yang mengkafirkann

orang lain padahal orang itu tidak memnuhi kriteria kekafiran

maka dia sendiri dicap sebagai kafir, karena Hadist Rasulullah

SAW, yang mengatakan “siapa orang kelimah laailaaha illallaah

Muhammad Rasulullah maka dia adalah seorang mukmin”, jika

seandainya warga LDII menajiskan atau bahkan mengkafirkan

orang lain selain warga LDII tentu tidak ada warga LDII yang

mau makann atau berinteraksi dengan warga lainnya selain warga

LDII.14

13Nurihson M Nuh, Op.Cit., hlm. 53.14 Ibid., hlm. 54.20 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 21: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

c. LDII sebagai penerus/kelanjutan dari gerakan Islam Jamah

serta mengajarkan Islam Jamaahh yang telah dilarang oleh

pemerintah

Dalam waktu tiga kali pertemuan denga unsur piimpinan

Dewann Pimpinann Daerah LDII Kota Surabaya berkali-kali pula

mereka/ Bapak Adi Santoso ketua, membantah bahwa LDII

merupakan penerus Jamah Islamiyah/Darul Hadist, namun demikian

beliau mengakui setelah Islam Jamaah di bubarkan pada tahun

1971, dan berdiri LEMKARI pada tahun 1972 muncul ada dua

silang pendapat/kelompok. Kelompok pertama yang tetap

mempertahankan kelanjutan dari Islam Jamaah, kelompok kedua

yang melepaskan diri dari keterkaitan dengan Islam jamaah baik

secara organisasi maupun dari segi ajaran.15

d. Sistem Keamiran

Menggunakan atau menganut sistem keamiran yang harus

diikuti semua fatwanya. (Islam Jamaah termasuk sistem keamiran

pen). Ini perlu dan ini maslah mendasar yang hars tetap ada

walaupun sekedar ada sistem lama nah orang-orang seperti

inilah yang menjadi binaan LDII.

e. Masjid LDII terbuka untuk umum

f. LDII mengajarkan kepada warganya untuk tidak/ menolak

diimami oleh orang luar warga LDII.

BAB III

PENUTUP

15Ibid., hlm. 54-55.21 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 22: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan makalah tersebut kami

menyimpulkan bahwa LDII merupakan aliran atau kelompok

islam di indonesia, pendirinya adalah Al-Imam Nurhasan

Ubaidah Lubis Amir, pada awalya organisasi ini bernama

Yayasan Lembaga Karyawan Islam (YAKARI) pada tahun 1972,

lalu berganti nama menjadi Lembaga Karyawan Islam

(LEMKARI), lalu berubah menjadi Lembaga Dakwah Islam

Indonesia (LDII) hingga sekarang.

Banyak sekali kontroversi terhadap aliran ini

sebagaimana yang sudah dipaparkan didalam makalah dan

bahkan banyak juga yang menyatakan bahwa aliran LDII ini

sesat, hal ini disebabkan karna kesalah pahaman disertai

dengan minimnya informasi masyarakat tentang LDII,

masyarakat hanya mengetahui isu-isu terkait doktrin-doktrin

LDII yang dianggap sesat, tanpa mencari tahu kebenarannya.

Dan pada pihak LDII pun membantah isu-isu yang menyebar

luas di masyarakat tersebut, salah satunya adalah melalui

situs resmi yang mereka buat. Entah bantahan tersebut hanya

untuk Taqiyah atau menyembunyikan doktrin kesesatannya atau

memang LDII tidak sesat seperti isu-isu yang sudah menyebar

di masyarakat saat ini.

Wallahu A’lam.

22 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )

Page 23: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

DAFTAR PUSTAKA

Khalimi, Ormas-Ormas Islam: Sejarah, Akar Teologi dan Politik (Jakata:

Gaung Persada, 2010)

M Nuh, Nurihson, Aliran/faham keagamaan dan Sufisme Perkotaan,

(Jakarta: PuslitbangKehidupan Keagamaan, 2009)

Su’ud, Abu, Islamologi: Sejarah, Ajaran, dan Peranannya Dalam Peradaban

Umat Mausia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. I

Abdul Aziz dkk, Gerakan Islam Kontemporer di Indonesia, (Jakarta:

Pustaka Firdaus, 1989), Cet. I

Djalaluddin, M. Amin, Capita Selekta Aliran-Aliran Sempalan di

Indonesia, (Jakarta: LPPI, 2002)

23 | T e o l o g i L D I I ( L e m b a g a D a k w a h I s l a m I n d o n e s i a )