8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum kita membahas tentang istinbath dan istidlal di kalangan
ulama Nahdlatul Ulama kurang lengkap rasanya jika kita tidak membahas
sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). Nahdlatul Ulama (NU) merupakan
organisasi jami’iyyah diniyah yang didirikan pada tanggal 31 Januari 19! di
Surabaya oleh sekelompok ulama’ yang merupakan kepentingan "slam
tradisional# terutama sistem kehidupan pesantren. $imana %ilayah ajaran dan
praktik "slam tradisional telah tergeser akibat pesatnya perkembangan
modernisme "slam saat itu.
&ahirnya Jami’iyyah Nahdlatul Ulama didahului dengan beberapa
peristi%a penting. 'ertama adalah berdirinya grup diskusi di Surabaya pada
tahun 191 dengan nama *as%irul +,kar- yang dipimpin /. 0ahab
/asbullah dan /. as ansyur. 'ada tahun 191! grup diskusi ini telah
berkembang dan berubah dengan nama Nahdlatul 0athan- (kebangkitan
tanah air). 'eristi%a yang lain adalah pembentukan komite /ija2 sebagai
utusan ke +rab Saudi guna mengikuti konggres khila,ah pada tahun 19!.
'ada akhirnya munullah kesepakatan untuk membentuk organisasi
yang bernama Nahdlatul Ulama (kebangkitan ulama) pada 1! 4ajab 13 /
(31 Januari 19!) yang dipimpin oleh ./. /asyim +sy’ari sebagai 4ais
+kbar. ./. /ayim +sy’ari merupakan tokoh pendiri NU# dan
pemikirannyapun paling berpengaruh di dalam internal NU.
$an salah satunya pemikirannya rentang bermad2hab# beliau
mena%arkan empat pilihan bermad2hab. $alam pandangannya yang kemudian
menjadi pandangan resmi NU. 5eliau sendiri telah menetapkan memilih
mad2hab Sya,i’i# sebab mad2hab ini dianut oleh sebagian besar bangsa
"ndonesia dan selalu mengambil jalan tengah dalam menentukan ("stinbat)
hukum6hukum "slam.
1
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
2/26
B. Rumusan Masalah
1. 5agaimana sejarah singkat lembaga bahtsul masail7
. 5agaimana urgensi lembaga bahtsul masail73. +pa saja ruang lingkup ,at%a lembaga bahtsul masail7
. +pa saja ontoh ,at%a kontemporer lembaga bahtsul masail7
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah singkat lembaga bahtsul masail
. Untuk mengetahui bagaimana urgensi lembaga bahtsul masail
3. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup ,at%a lembaga bahtsul masail
. Untuk mengetahui apa saja ontoh ,at%a kontemporer lembaga bahtsul
masail
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Lemaga Bahtsul Masail
2
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
3/26
Nahdlatul Ulama (NU) atau kebangkitan ulama adalah sebuah
organisasi yang didirikan oleh para ulama’ pada tanggal 31 Januari 19!8 1!
4ajab 13 / di Surabaya. &atar belakang berdirinya NU berkaitan erat
dengan perkembangan pemikiran keagamaan dan politik dunia "slam kala itu.
Salah satu ,aktor pendorong lahirnya NU adalah karena adanya tantangan
yang bernama globalisasi yang terjadi dalam dua hal# pertama lobalisasi
0ahabi# pada tahun 19# Syarie, /usein# 4aja /ija2 (akkah) yang
berpaham Sunni di taklukkan oleh +bdul +2i2 bin Saud yang beraliran
0ahabi. *ersebarlah berita penguasa baru itu akan melarang semua bentuk
amaliyah keagamaan kaum sunni# yang sudah berjalan berpuluh6puluh tahun
di *anah +rab# dan akan menggantikan dengan model 0ahabi. 'engamalan
agama dengan system berma2hab# ta%assul# 2iarah kubur# maulid nabi# dan
lain sebagainya akan segera dilarang.
edua globalisasi imperialism ,isik kon:ensional yang di "ndonesia
dilakukan oleh 5elanda# "nggris# Jepang# sebagaimana juga terjadi di belahan
bumi +,rika# +sia# +merika &atin# dan negeri6negeri lain yang dijajah oleh
bangsa ;ropa.
'endiri resminya adalah /adrotusy Syekh /. . /asyim +sy’ari#
'engasuh 'ondok 'esantren *ebuireng Jombang# Ja%a *imur. Sedangkan
yang bertindak sebagai arsitek dan motor penggerak adalah /. 0ahab
/asbullah. 'engasuh 'ondok 'esantren 5ahrul Ulum *ambak beras Jombang.
yai 0ahab adalah seorang murid utama yai /asyim yang linah# enerjik
dan banyak akal. 1
Nahdlatul Ulama’ sebagai jam’iyyah sekaligus gerakan dak%ah
diniyyah dan ijtima’iyyah adalah %adah bagi ulama dan pengikut6pengikutnya
bertujuan untuk memelihara# melestarikan# mengembangkan dan
mengamalkan ajaran "slam yang berhaluan ahlussunnah wal jama’ah dan
menganut salah satu dari empat ma2hab. asing6masing itu adalah "mam +bu
hani,ah an6Nu’man# "mam alik bin +nas# "mam uhammad "dris +sy6
1Sahal ah,udl , Bahsul Masail dan Istinbath Hukum NU < Sebuah Catatan Pendek # dalam kata pengantar buku Kritik Nalar Fiih NU - # et. "# (Jakarta < &akpesdan# ==) hlm. >.
3
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
4/26
Sya,i’" dan "mam +hmad bin /ambal sebagai pegangan dalam ber,i?ih serta
untuk mempersatukan langkah para ulama dan pengikut6pengikutnya dalam
melakukan kegiatan6kegiatannya yang bertujuan untuk meniptakan
kemaslahatan masyarakat# kemajuan bangsa dan ketinggin harkat dan martabat
manusia.
Sebagai organisasi "slam yang mempunyai tradisi keilmuan yang akrab
dengan khasanah lama atau klasik (al6utub al6u’tabarah)# seara ,ungsional
salah satu tugas yang dipikulnya adalah penunjuk pelaksanaan ajaran "slam
dalam segala aspek kehidupan# dengan jalan menghimpun# membahas dan
memeahkan masalah6masalah wai’yyah (aktual) yang terjadi ditengah
masyarakat. &e%at ,orum ini# hokum atas maslah6masalah atual tersebut
dapat ditemukan berdasarkan nash al6@ur’an dan as6Sunnah (al!nushush as!
syariyyah) baik melalui penelusuran pendapat6pendapat ahli hokum dalam
kitab klasik yang diakui keabsahannya# maupun dilakukan seara langsung
beristinbath /ukum dari al!Nushush al!Syariyyah"
$alam merumuskan sebuah hukum# NU memiliki sebuah ,orum
5ahtsul asa’il-# yang seara hari#ah berarti pembahasan berbagai masalah6
masalah. arena seara hari#iyah pengertian 5ahtsul asa’il diatas masih
bersi,at umum. Sahal ah,udl menspesi,ikasikan lagi pengertian 5ahtsul
asail pada persoalan yang bersi,at wai’iyyah# dan pembahasannya melalui
maraji’ al!Kutub al!Fuaha’" Sehingga ia memiliki rumusan bah%a 5ahtsul
asa’il diartikan sebagai pembahasan masalah6masalah wai’iyyah melalui
re,erensi kitab6kitab karangan ulama.
5ahtsul asa’il ini dikoordinasi oleh lembaga Syuriyyah (legislati:e)
NU. Aorum ini bertugas mengambi keputusan tentang hokum6hukum "slam
baik yang berkaitan dengan masa’il #ihiyyah maupun masalah ketauhidan
dan bahkan masalah6masalah tasa%u, seperti halnya tarekat.
2enurut Sahal ah,udl# dengan mengikuti salah satu dari keempat ma2hab ,i?ih tersebut#menunjukkan elastisitas dan ,leksibelitas sekaligus memungkinkan bagi NU untuk beralih seara
total atau dalam beberapa hal dipandang sebagai kebutuhan (hajat) meskipun kenyataan keseharian para ulama NU menggunakan ,i?ih yang bersumber dari ma2hab Sya,i’i.
4
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
5/26
$alam kegiatan dan pelaksanaan ,orum ini biasanya diikuti oleh
Syuriyyah dalam ulama NU# yang berada diluar struktur organisasi
termasukpengaruh pesantren . $an sebagai ,orum yang bertugas membahas
masalah6masalah kegamaan yang menjadi polemi dimasyarakat# 5ahtsul
asa’il telah munul bersama dengan kemunulan NU sebagai Jam’iyyah
diniyyah.
emunulan 5ahtsul asa’il juga dilandasi karena tuntunan akan
perlunya memberikan tuntunan kepada masyarakat dalam mengamalkan
ajaran agama "slam. $engan demikian seara ,ormal dan substansial# usia
,orum 5ahtsul asa’il sudah setua NU. Aorum ini diselenggarakan sejak
uktamar NU di Surabaya pada tanggal 1 Bktober 19! (13 4obi’ul
*sani 13C /). +kan tetapi sebagai sebuah tradisi# ,orum 5ahtsul asa’il
sudah ada sejak jauh sebelum NU berdiri. arena tradisi musya%arah untuk
penggalian hokum sudah menjadi bagian integral dari mekanisme pemeahan
masalah ala pokok pesantren yang melibatkan kyai# ustad2# santri (terutama
santri senior).3
Senada dengan Sahal ah,udh yang menyatakan 5ahtsul asa’il
merupakan suatu tradisi diskusi pesantren yang ada sebelum NU berdiri pada
saat itu hasil keputusan diterbitkan dalam bulletin &"NB ( $ailatul Ijtima’
Nahdlatul %elama’&"*erlepas dari a%al perdebatan a%al praktek 5ahtsul
asa’il# ternyata ,orum 5+htsul asa’il yang ada belum menjadi sebuah
lembaga yang seara resmi menangani masalah6masalah keagamaan sebab
selama bertahun6tahun masalah6masalah keagamaan dibiarakan dan
dipeahkan oleh ulama yang hanya tergabung dalam de%an Syuriah.
5arulah pada tahun 19D9# ketika NU mengadakan muktamar di ''. +l6
una%%ir rapyak Eogyakarta# para ulama yang tergabung dalam ,orum
5ahtsul asa’il yang bertugas menangani persoalan keagamaan yang munul
dalam organisasi dalam kalangan masyarakat.
3Sumanto al6@urtubi# 'radisi Bahsul Masail NU ( h)w l)w *an y)u +) dalam "mdadur 4ahmat(ed.) Nalar Kritik NU-, hlm. 1DF.
5
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
6/26
5erdasarkan usulan tersebut# '5NU lalu membentuk sebuah badan
komisi dengan nama komisi 5ahtsul asa’il. aka dari rekomendasi komisi "
muktamar GGH""" di rapyak# '5NU dengan surat keputusan No.3=8 +.=C8
199= seara resmi membentuk lajnah 5ahtsul asa’il diniyyah.
$alam perkembangannya# lajnah 5ahtsul asa’il ini dibagi menjadi
sub komisi# yaitu Bahtsul Masa’il .d/0iniyyah al!wai1yyah (pengkajian
masalah6masalah keagamaan atual) dan 5ahtsul asa’il ad6$iniyyah al6
auludiyyah (pengkajian masalah6masalah konseptual).
$i kalangan Nadlatul Ulama# 5ahtsul asail merupakan tradisi
intelektual yang sudah berlangsung lama. Sebelum Nahdlatul Ulama (NU)
berdiri dalam bentuk organisasi ,ormal (jam’iyah)# akti:itas 5ahtsul asail
telah berlangsung sebagai praktek yang hidup di tengah masyarakat muslim
nusantara# khususnya kalangan pesantren. /al itu merupakan
pengeja%antahan tanggung ja%ab ulama dalam membimbing dan memandu
kehidupan keagamaan masyarakat sekitarnya.
NU kemudian melanjutkan tradisi itu dan mengadopsinya sebagai
bagian kegiatan keorganisasian. 5ahtsul asail sebagai bagian akti:itas
,ormal organisasi pertama dilakukan tahun 19!# beberapa bulan setelah NU
berdiri. *epatnya pada ongres " NU (kini bernama uktamar)# tanggal 163
September 19!. Selama beberapa dekade# ,orum 5ahtsul asaIil
ditempatkan sebagai salah satu komisi yang membahas materi muktamar.
5elum di%adahi dalam organ tersendiri.
'ada tingkat nasional# bahtsul masail diselenggarakan bersamaan
momentum ongres atau uktamar# on,erensi 5esar (onbes)# 4apat
$e%an 'artai (ketika NU menjadi partai) atau usya%arah Nasional (unas)
+lim Ulama. ulanya 5ahtsul asail skala nasional diselenggarakan setiap
tahun. /al itu terjadi sejak uktamar " (19!) sampai uktamar GH (19=).
Namun situasi politik yang kurang stabil akibat meletusnya 'erang $unia ""#
membuat kegiatan 5ahtsul asail yang menyertai ongres# setelah periode
19=# menjadi tersendat6sendat. *idak lagi tiap tahun.
6
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
7/26
Sejak tahun 19! sampai ==F telah diselenggarakan 5ahtsul
asaIiltingkat nasional sebanyak kali. +da beberapa uktamar yang
dokumennya belum ditemukan# yaitu uktamar GH"" (19F)# GH""" (19C=)#
G"G (19C)# GG" (19C!)# GG"" dan GG"H. $ari dokumen yang terlaak# baru
ditemukan 3! kali 5ahtsul asail skala nasionalyang menghasilkan C3!
keputusan.
Setelah lebih setengah abad NU berdiri# 5ahtsul asail baru dibuatkan
organ tersendiri bernama &ajnah 5ahtsul asail $iniyah. /al itu dimulai
dengan adanya rekomendasi uktamar NU ke6D di Eogyakarta tahun 19D9.
omisi " uktamar 19D9 itu merekomendasikan '5NU untuk membentuk
&ajnah 5ahtsul asail $iniyah# sebagai lembaga permanen.
Untuk memperkuat %aana pemben6tukan lembaga permanen itu# pada
Januari 199=# berlangsunghala?ah (sarasehan) di'esantren amba’ul a’ari,
$enanyar Jombang# yang juga merekomen6dasikan pembentukan &ajnah
5ahtsul asaIil $iniyah. /arapannya# dapat mengonso6lidasi ulama dan
endekia%an NU untuk melakukan ijtihad jama’i.
;mpat bulanan kemudian# pada tahun 199= pula# '5NU akhirnya
membentuk &ajnah 5ahtsul asail $iniyah# dengan S '5NU nomor
3=8+.".=C8C8199=. Sebutan lajnah ini berlangsung lebih satu dekade. Namun
demikian# status lajnah dinilai masih mengandung makna kepanitian ad ho#
bukan organ yang permanen. arena itulah# setelah uktamar ==# status
lajnah- ditingkatkan menjadi lembaga-# sehingga bernama &embaga
5ahtsul asail Nahdlatul Ulama.
$alam sejarah perjalanan 5athsul asail# pernah ada keputusan
penting yang berkaitan dengan metode kajian. $alam unas +lim Ulama di
&ung tahun 199 diputuskan bah%a metode pemeahan masalah tidak lagi
seara ?a%ly tetapi seara manhajiy. Eakni dengan mengikuti metode dan
prosedur penetapan hukum yang ditempuh mad2hab empat (/ana,iyah#
7
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
8/26
alikiyah# Sya,i’iyah# /anbaliyah). 5ukan sekadar mengikuti hasil akhir
pendapat mad2hab empat.
B. Urgensi Lemaga Bahtsul Masail
&5NU selayaknya lembaga yang bertugas memperbinangkan masalah6
masalah agama sekaligus menari solusinya# hanya memberikan ,at%a kepada
NU. 'ara kalangan NU tidak %ajib patuh dan tunduk kepada apa yang
diputuskan oleh NU. /asil keputusan bahsu masail diberbagai tingkat tidak
ubahnya hasil dari ijtihad. etika ada %arga NU yang patuh terhadap hasil
5ahsu masail# maka hal itu hanyalah ikatan moral saja# bukan ikatan yangharus dipatuhi dan diikuti. $engan demikian keputusan komisi bahtsul
masa2il tersebut# meski telah merupakan kesepakatan# hanyalah bersi,at amar
maru, atau menampakkan alternati, yang dianggap terbaik di antara sekian
alternati, yang ada. Sebab# sekali keputusan menyangkut masalah khila,iyah
(yang masih diperselisihkan)# NU tetap menghargai hak seseorang untuk
memilih pendapat yang dipilih# terutama jika menyangkut soal ubudiyah# yang
notabenya lebih merupakan urusan pribadi seseorang dengan *uhannya.emudian bahsu masail tersebut akan semakin kuat ketika disahkan oleh
pengurus syuriah oleh tingkat pusat.+dapun maam6maam bahsu masail NU
berkembang pada saat ini dibagi menjadi empat maam
1. *ingkat tingkat nasional. berskala muktamar# musya%arah alim ulama#
dan ko,rensi besar
. *ingkat %ilayah# berskala pro:insi dan dilaksanakan di tingkat %ilayah
3. *ingkat abang8 kabupaten dan keamatan
. *ingkat desa. 'ermasalahan6permasalahan dilaksanakan dalam rapat
,orum anggota.
*ingkat muktamar diselenggarakan C tahun sekali yang dihadiri oleh
pengurus pusat# %ilayah# abang#. Seluruh permasalahan diputuskan oleh para
ulama6ulama NU yang berkompeten dibidangnya. 'ada tingkat muktamar
tidak hanya memperbinangkan masalah agama saja akan tetapi lebih dari itu
*ingkat muktamar lebih jauh membahas program pengembangan NU#
laporan6laporan pertanggung ja%aban NU.
4ohamad Sobary# NU dan Keind)nesiaan# (Jakarta< '* ramedia 'ustaka Utama# =1=)# hlm.!.
8
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
9/26
$isamping muktamar# bahsu masail NU terdiri dari
unas(usya%arah Nasional) +lim Ulama. 5ahsu masail tingkat unas
dihadiri oleh alim ulama# pengasuh pondok pesantren yang berkompeten
dalam bidangnya baik pengurus maupun diluar pengurus NU# dimana munas
diselenggarakn oleh pengurus besar Syuriah yang dipimpin oleh 4ais +m
sebagai pimpinan NU tertinggi. +dapun pelaksanaan unas dilaksanakan
dalam satu tahun sekali. 'ermasalahan6permasalahan yang di bahas dalam
unas dikhususkan untuk permasalahan agamut yang menyangkut kehidupan
umat dan bangsa.
*ingkat ko,erensi dihadiri oleh pengurus tingkat pusat atau sekurang6
kurangnya separuh tingkat %ilayah. o,erensi ini berguna untuk menge:aluasi
dan memonitoring pelakasanaan keputusan muktamar dan mengkaji
perkembangan organisasi NU# peranannya dalam masyarakat# dan membahas
masalah sostial agama.
+dapun permusya%aratan yang lain di tingkat %ilayah8propinsi#
daerah8kabupaten dan kota madya# dan majelis %akil abang8keamatan seara
berurutan bernama on,eresi 0ilayah# on,erensi Kabang# dan on,erensi
ajelis 0akil Kabang. etiga6tiganya digelar sekali dalam lima tahun#
dihadiri oleh pengurus pada tingkat masing6masing dan pengurus satu tingkat
di ba%ahnya# keuali on,erensi Kabang yang diikuti oleh 'engurus Kabang#
pengurus 0akil Kabang# dan 'engurus 4anting. +genda utama yang dibahas
dalam ,orum ini adalah disamping membahas tentang laporan
pertanggungja%aban kerja dari pengurus lama# e:aluasi keorganisasian#
pemilihan pengurus baru termasuk program kerja dan tugas6tugas terkait# juga
membahas masalah6masalah sosial dan keagamaan.
+dapun Si,at keputusan &5NU sebagai berikut<
1. Seluruh keputusan bathsul masa’il di lingkungan NU yang diambil dengan
prosedur yang telah disepakati dalam keputusan ini# baik diselenggarakan
dalam struktur organisasi maupun di luarnya mempunyai kedudukan yang
sederajat dan tidak saling membatalkan.
9
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
10/26
. Suatu hasil keputusan bathsul masa’il dianggap mempunyai kekuatan daya
ikat lebih tinggi setelah disahkan oleh 'engurus 5esar Syuriah NU tanpa
harus menunggu unas Ulama maupun uktamar.
3. Si,at keputusan dalam bathsul masa’il tingkat unas dan uktamar
adalah<
a. engesahkan ranangan keputusan yang telah dipersiapkan
sebelumnya dan8atau#
b. $iperuntukan bagi keputusan yang dinilai akan mempunyai dampak
yang luas dalam segala bidang
C. Pr!se"ut Istinath Hukum Lemaga Bahtsul Masail
'engambilan ?aul (pendapat imam ma2hab) ataupun %ajah (pendapat
pengikut ma2hab)# yang kemudian disebut metode ?auly# merupakan metode
utama yang digunakan dalam menyelesaikan masalah keagamaan# terutana
yang menyangkut hokum ,i?h#dengan merujuk langsung pada teks kitab6kitab
yang disusun para pengikut mad2hab empat (/ana,i# aliki# Sya,i’i# /anbali)#
%alaupun dalam prakteknya didominasi oleh kitab Sya,i’iyah.
+pabila menghadapi masalah yang tidak dapat dirujukkan langsung
pada kitab6kitab sebagaimana tersebut di atas# maka ditempuhlah. (ilhaa?ul
masaa’ili bi nad2haa’iriha) yakni mengaitkan masalah baru yang belum ada
ketetapan hukumnya# %alaupun ketetapan hukum itu-hanya- berdasarkan teks
suatu kitab yang dianggap mu’tabar#yang kemudian dikenal dengan metode
ilha?iy.
$isamping dua metode di atas masih tetap dipakai# unas 5andar
&ung mempopulerkan metode istinbath hukum lain manakala kedua
metode tersebut tidak dapat digunakan# yaitu apa yang disebut metode
berma2hab seara manhajy# yakni menelusuri dan mengikuti metode istinbath
hukum (manhaj) yang ditempuh oleh mad2hab empat#/ana,i#aliki#Sya,i’"#
dan /anbali.
'endekatan ma2haby menegaskan kepada %arga Nahdiyyin agar hanya
memakai empat ma2hab yang masih di anggap rele:an dengan tuntunan
kehidupan beragama#sesuai +nggaran $asar NU. 0alaupun kalau merujuk
10
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
11/26
pada kitab6kitab andalan dalam &ajnah 5ahtsul asa’il yang hampir semua
keputusannya mengau pada kitab6kitab tersebut# ternyata bermad2hab kepada
selain empat ma2hab diperbolehkan dengan syarat mad2hab dimaksud telah
terkodi,ikasi# sehingga dapat diketahui persyaratan6persyaratan dan hasil6hasil
ijtihad dari mad2hab itu. /al ini didasarkan pada kitab "’anah at6*alibin yang
naskah lengkapnya berbunyi<
3id4a tamassaka -----------&
+pabila seorang a%am telah mengikuti suatu mad2hab# maka dia harus
mematuhinya. Jka tidak# dia harus bermad2hab pada salah satu mad2hab
empat# bukan yang lain. /al ini manakala suatu mad2hab itu belum
dibukukan# maka boleh(bermad2hab pada selain mad2hab empat)
etode manhajiy memang ukup ideal# namun belum terlaksana
dengan baik. Sebab konsekuensi bermad2hab seara manhajiy adalah mengau
pada metode istinbat hukum mad2hab empat yang begitu banyak dan
mempunyai hierarki berbeda. $ari tela’ah penulis terhadap keputusan6
keputusan &ajnah 5ahtsul asa’il yang dilaksanakan sesudah unas 5andar
&ung(16C Juni 199) saat mana metode manhajiy seara resmi
disepakati untuk diterapkan# hanya ditemukan dua keputusan yang menempuh
ara dan prosedur sebagaimana dijelaskan di atas# yaitu tentang bunga bank
dan asuransi yang diuraikan ukup detil dan pendekatan ekonomi# merujuk
pendapat para ahli dan menerapkan beberapa kaidah ,i?hiyyah.
*erhadap keputusan6keputusan &ajnah 5ahtsul asa’il mulai
uktamar " (19!) sampai uktamar GGG (1999) ada yang menarik
berkaitan dengan metode istinbat hukum yang digunakan dalam menetapkan
hukum ,i?h#yaitu seara keseleruhan metode ?auliy mendominasi keputusan
&ajnah 5ahtsul asa’il karena dari D keputusan hukum ,i?h# 3! masalah
(D#! L) diputuskan dengan metode ?auliy# karena memang metode inilah
yang disepakati untuk diterapkan sebagai metode prioritas guna
menyelesaikan masalah yang munul dalam &ajnah 5ahtsul asa’il. +da 33
masalah (F#F L) yang diputuskan dengan metode ilha?iy dan D masalah (1#9
L) diputuskan dengan metode manhajiy. engenai metode manhajiy sebagai
11
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
12/26
metode resmi berdasarkan keputusan dengannya# sementara ! masalah lainnya
adalah masalah yang munul sebelum unas ketika metode manhajiy belum
diresmikan pemakaiannya. Bleh karena itu# penulis menggunakan istilah
manhajiy (dalam tanda kutip) karena metode tersebut sebenarnya sudah
diterapkan sebelum unas %alaupun saat itu tanpa nama. Sedang C masalah
(C#D L) diputuskan tanpa menyebutkan kitab rujukan.
engaju pada pendekatan mad2habiy#baik dengan metode ?auliy#
ilha?iy# manhajiy sebagaimana telah dijelaskan dalam pandangan penulis ada
beberapa ja%aban dari &ajnah 5ahtsul asa’il yang seara metedologis perlu
ditelaah dan kritisi. "ni dapat dilaak dari beberapa hal berikut.
eputusan &ajnah 5ahtsul asa’il dalam uktamar " tahun 19! yang
menegaskan bah%a penetapan hukum suatu masalah harus dirujukkan seara
berurutan kepada<
1. 'endapat yang disepakati asy6Syaikhain ("mam Na%a%i dan 4a,i’i)
. 'endapat yang dipegang "mam Na%a%i sajaM
3. 'endapat yang dipegang "mam 4a,i’" sajaM
. 'endapat yang didukung mayoritas ulamaM
C. 'endapat ulama yang terpandaiM!. 'endapat ulama yang paling %ara’.
eputusan ini disamping Sya,i’i6sentris juga tidak terdapat penjelasan
legal6institusional mengenai mengapa "mam Na%a%i diprioritaskan#
bagaimana menentukan kriteria bah%a suatu pendapat disokong oleh ulama
terbanyak# apa standar bah%a seorang ulama itu lebih pandai dari yang lain#
dan apa pula tolok ukur ke%ara’an (kemampuan menjaga diri dari syubhat)
seorang ulama.
enurut /+.+2i2 ansyhuri pengutamaan untuk merujuk kepada
pendapat "mam Na%a%i daripada "mam 4a,i’" adalah seperti yang terjadi atas
"bn /ajar yang lebih diutamakan dari pada "mam ar64amli. +dapun
alasannnya adalah berdasar pertimbangan penampilan karya ilmiahnya yang
ahsan (lebih berbobot) dan alimnya orang orang itu. Sedangkan maksud
didukung oleh mayoritas ulama adalah pendapat ulama tersebut banyak
dikutip dan dijadikan rujukan oleh para ulama dalam karya6karya mereka.
'enentuan ulama terpandai adalah jika pendapat ulaa tersebut sering dijadikan
12
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
13/26
rujukan oleh para ulama lain dalam kitab6kitab mereka. Sementara seorang
ulama disebut paling %ara’ adalah apabila dilihat dari biogra,inya tidak
bersinggungan dengan hal6hal syubhat (tidak jelas halal haramnya) apalagi
yangmenjadi larangan agama# dan juga dilihat dari aspek
karamah(kekeramatan)Nya.
alau diamati# pertanyaan tentang hukum bersedekah kepada
mayat(uktamar "# 19!)# hukum meminum bir#obat beranak# dan air
gadung(uktamar H#193=)# dan hukum menairkan ek mundur dengan
potongan berdasarkan presentase (uktamar GGH""#19D)# pertanyaan6
pertanyaan tersebut dija%ab langsung merujuk pada kitab6kitab hadits#
%alaupun sebagian disertai kutipan dari teks suatu kitab. 5egitu pula halnya
dengan ja%aban mengenai suami yang diberi na,kah oleh istrinya(uktamar
G"H#1939) dan tentang sighat pernikahan(uktamar GG"""#19!) langsung
merujuk pada ayat +l6@ur’an# padahal bahts al6masa’il yang menja%ab hal6
hal di atas dilaksanakan sebelum unas 5andar &ung tahun 199 yang
mempopulerkan diterapkannya manhajiy. /al ini menunjukakkan bah%a
sebenarnya seara implisit para ulama terdahulu sudah menerapkan metode
manhajiy dalam istinbat hukum# %alaupun tidak dengan istilah tersebut#yaitu
merujuk langsung pada +l6@ur’an ataupun as6Sunnah setelah tidak
ditemukannya ja%aban dalam kitab6kitab mu’tabarah.
*erhadap pertanyaan tentang hukum hasil perse%aan kursi dan lain6
lain untuk pertunjukan tari6tarian dan sebagainya (uktamar H#193=)# tentang
pelanggaran terhadap baiat (uktamar GGH#19F1)# tentang terjemahan 8
ta,siran +l6@ur’an oleh orang yang tidak beragama islam (uktamar
GGH"#19F9)# semuanya dija%ab dengan tanpa merujuk pada kitab apa pun
sebagai dasarnya. /al ini tentu problematis jika dikaitkan dengan ketentuan
adanya keharusan bermad2hab# baik seara ?auliy# ilha?iy maupun manhajiy.
*etapi jika dipandang dari perspekti, metodologis langkah itu sekali lagi
menunjukan bah%a ulama terdahulu (sebelum unas 199) sudah berani
menapak lebih jauh dalam istinbat hukum. $engan tanpa merujuk suatu kitab#
13
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
14/26
dapat diduga ada kemungkinan bah%a seara implisit mereka telah
menerapkan metode manhajiy.
D. Ruang Lingku# $at%a Lemaga Bahtsul Masail
Istinbath hukum langsung dari sumber primer yang
cenderung kepada pengertian ijtihad mutla! bagi ulama "#
masih sangat sulit dilakukan karena keterbatasan yang
memang disadari terutama dalam ilmu$ilmu penunjang dan
perlengkapan yang harus dikuasai %leh se%rang mujtahid&
'ementara ijtihad dalam batas ma(hab di samping lebih
praktis dapat dilakukan %leh semua ulama "# yang telah
mampu memahami kitab$kitab )ih yang sesuai dengan
termin%l%ginya yang baku&'ecara de)niti* "# memberikan arti istinbath hukum
dengan upaya mengeluarkan hukum syara+ dengan al$a,aid
al$)hiyyah dan al$a,aid al$ushuliyyah baik berupa adillah
ijmaliyah! adillah ta*shiliyyah maupun adillah ahkam& -engandemikian pr%duk hukum yang dihasilkan ./"# merupakan
hasil ijtihad ulama atas nash$nash al$ur+an dan sunnah yang
sesuai dengan prinsip$prinsip mujtahid temp% dulu& 'ecara
umum kaidah )hiyyah dengan aidah ushuliyyah
mempunyai perbedaan yang k%mplementer& #ntuk
mengetahui perbedaan tersebut perlu diidenti)kasi bah,a
kaidah )hiyyah adalah kaidah yang timbul dari pemahamanmujtahid terhadap nash$nash syara+! yang penekanannya
dalam k%nteks hukum praktis& 'edangkan kaidah ushul timbul
dari k%nteks kebiasaan dalam rangka memahami nash$nash
al$ur+an dan sunnah& 'elain itu! kaidah )hiyyah merupakan
hasil penelitian induksi dari hukum$hukum yang telah ada!
sedangkan kaidah ushul merupakan saran untuk memahami
pesan$pesan nash dalam bentuk praktis! hukum$hukum Islam&
14
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
15/26
-ari beberapa pertimbangan di atas! ada dua istinbath hukum
yang dilakukan yakni melalui pendekatan kaidah )hiyyah
dan kaidah ushuliyyah& aidah )hiyyah lebih didahulukan
dari pada kaidah ushuliyyah yang secara umum telah
disepakati %leh para ulama sebagai thariat istinbath hukum!
di samping itu juga mengingat eksistensi kaidah )hiyyah
yang sangat penting dalam studi )ih&.enggunaan kaidah )hiyyah dikalangan ulama "#!
nampaknya dilatarbelakangi %leh k%nsep berma(hab dalam
mengembangkan hukum Islam! yang menjadi pilihan bagi
para *%unding *athers "# di masa a,al& .ilihan ini
dilatarbelakangi %leh situasi masyarakat Ind%nesia yang telah
menganut ma(hab 'ya)+i secara kultural& -engan demikian
apa yang dipilih "# merupakan akumulasi pendapat
masyarakat dalam memahami dan mengamalkan hukum
Islam yang dielab%rasi dari al$ur+an dan as$'unnah&
kumulasi itu selanjutnya ter*%rmat dalam k%nsep berma(hab!
dengan cara mengikuti pendapat$pendapat yang sudah
menjadi di kalangan ma(hab tertentu yakni berupa a,al
hasil istinbath yang dilakukan %leh se%rang mujtahid sekaligus
menggunakan manhaj tersebut! bila memang diperlukan&
/erma(hab secara auli a,al berarti mengikuti hasil
istinbath yang telah dilakukan %leh mujtahid terdahulu!
sedangkan berma(hab secara manhaji adalah berma(hab
dapat mengikuti jalan pikiran dan kaidah penetapan hukum
yang telah disusun %leh Imam ma(hab&.engaruh ajaran$ajaran te%l%gi sy+ari dan ma(hab
'ya)+i sangat kental di kalangan masyarakat muslim
Ind%nesia& hususnya di berbagai pesantren sala* yang
biasanya memberikan mata pelajaran ilmu kalam dan )ih&
idat al$,am! #mm al$/arahim dan a,ahir al$alamiyah
15
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
16/26
menjadi kitab pegangan dalam mengajarkan akidah bagi para
santri& /egitu juga dengan kitab$kitab *aiih mad(hab 'ya)+i
inhaj al$alibin %leh Imam "a,a,i! ath al$ahab karya
:akaria al$nsh%ri! "ihayat at$uhtajnya %leh Imam ;amli!
ughni al$uhtaj karya 'yarbini! serta l$uharr%rnya Imam
;%)+i sangat mend%minasi pengajaran ilmu )ih di pesantren&
arya$karya ini selalu dikaji baik secara s%r%gan indiani*ah n$"um+an >ana)! Imam alik bin nas
aliki! Imam uhammad bin Idris sy$'ya)+i 'ya)+i
serta Imam hamd bin >ambal >ambali&3. -i bidang tasa,u* mengikuti aliran tasa,u* Imam l$unaid
l$/ugdadi! Imam l$?ha(ali serta imam$imam yang lain&
.ada prinsipnya "# menggenggam pendirian dasar
bah,a Islam adalah agama yang )tri atau suci! yang bersi*at
menyempurnakan segala kebaikan yang secara asasi sudah
16
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
17/26
dimiliki %leh manusia& /erdasarkan prinsip tersebut! "# tidak
pernah berniat menghapus nilai$nilai yang sudah menjadi
milik masyarakat& "# hanya ingin menyempurnakan dan
membimbing nilai$nilai atau tradisi yang telah ada di
masyarakat! sehingga selaras dengan ajaran Islam& /ertitik
tumpu pada dasar keagamaan seperti itu maka dalam
perilaku kemasyarakatan "# mengambil sikap antara lain=
1. enjunjung tinggi nilai$nilai dan n%rma$n%rma ajaran Islam. endahulukan kepentingan bersama dari pada
kepentingan pribadi3. enjunjung tinggi si*at keikhlasan dan berkhidmat serta
berjuang. enjunjung tinggi persaudaraan ukhu,ah! persatuan
ittihad serta kasih mengasihiC. eluhurkan kemuliaan m%ral akhlakul karimah dan
menjunjung tinggi kejujuran ash$shidu baik dalam
berpikir! bersikap maupun dalam bertindak
!. enjunjung tinggi kesetiaan l%yalitas kepada agama!bangsa dan negara
F. enjunjung tinggi nilai amal! kerja dan prestasi sebagai
bagian dan ibadah kepada llah 'D. enjunjung tinggi ilmu pengetahuan serta para ahlinya9. 'elalu siap untuk menyesuaikan diri dengan setiap
perubahan yang memba,a man*aat bagi kemaslahatan
umat1=. enjunjung tinggi kepel%p%ran dalam usaha mend%r%ng!
memacu dan mempercepat perkembangan masyarakat11. enjunjung tinggi kebersamaan di tengah$tengah
kehidupan berbangsa dan bernegara
-engan prinsip$prinsip tersebut! dapat dimengerti jika
"# senantiasa bersikap @lunakA terhadap beragam nilai atau
tradisi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat& "#
tak pernah menyulut @api peperanganA terhadap tradisi! yang
penting bagaimana agar pelaksanaan berbagai tradisi itu
17
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
18/26
sesuai dengan Islam& /iarlah @kulitnyaA masih di,arnai tradisi
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
19/26
5agaimana pendapat muktamar atas pendapat salah satu sahabat
atau ulama’ yang tidak ook dengan pendapat ahli ma2hab empat# bahkan
ahli ma2hab telah menerangkan kelemahan pendapat itu. +pakah boleh
menjalankan pendapat tersebut atau tidak7 Ja%ab< tidak boleh
menjalankan pendapat yang bertentangan dengan pendapat ma2hab empat#
apabila tidak mengetahui syarat6syaratnya dan segala ketentuannya.
+pabila orang a%am berpedoman pada satu ma2hab# maka ia harus
ook dengan ma2hab tersebut# jika tidak maka ia harus berma2hab
dengan ma2hab tertentu dari empat ma2hab yang ada dan tidak boleh
dengan ma2hab lainnya# yakni selain empat ma2hab.
/al ini jika ma2habnya itu memang belum terkodi,ikasi# jika sudah
terkodi,ikasi maka boleh sebagaimana dalam al6*uh,ah# redaksinya yaitu <
boleh bertaklid kepada siapapun dari empat ma2hab yang ada (aliki#
/ana,i# Sya,i’i# /ambali)# dan juga imam ma2hab lainnya yang
ma2habnya terjaga dalam masalah terkait# dan terkodi,ikasi# sehingga
diketahui syarat6syarat dan semua ketentuannya.F
7*im &ajnah *a’li, 0an Nasyr (&*N) '5NU. =11. halista< Surabaya# hal.1C1
19
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
20/26
BAB III
PENUTUP
A. &esim#ulan
5agi ulama NU# term ini lebih dikonotasikan pada 3istikhr5j al!
hukmu min an!nas ) (mengeluarkan hukum dari teks6teks primerM al6@ur’an
dan as6Sunnah) yang dilakukan oleh mujtahid mutlak# yang menurut ulama
NU sangat berat untuk dilakukan ulama sekarang dengan segala
keterbatasannya baik dalam ilmu pokok yaitu penguasaan ilmu tentang al6
@ur’an dan assunnah maupun ilmu bantu yaitu penguasaan dalam bidang
bahasa +rab dan sebagainya. Untuk itu sebagai gantinya adalah
istilah ukm ) itti#5 al!h (kesepakatan hukum).
enurut Sahal ah,ud# istinbat hukum langsung dari sumber primer
yang enderung kepada pengertian ijtihad mutla?# bagi ulama NU masih
sangat sulit dilakukan karena keterbatasan6keterbatasan yang memang disadari
terutama dalam ilmu6ilmu penunjang dan pelengkap yang harus dikuasai oleh
seorang mujtahid. Sementara jika ijtihad dilakukan dalam batas ma2hab yang
20
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
21/26
lebih praktis# dapat dilakukan oleh semua ulama NU yang telah mampu
memahami ibarat kitab6kitab ,i?h sesuai dengan terminologinya yang baku.
Istinbat hukum diartikan bukan untuk memgambil hukum seara
langsung dari sumber hukum yang asli yakni al6@ur’an dan as6Sunnah# tetapi
melakukan tatbi (penerapan) seara dinamis terhadap Nas!nas (teks6teks)
yang telah dielaborasi ulama ,i?h periode klasik dan menengah kepada
persoalan wai’iyyah (kasuistik) yang diari hukumnya. Seara de,initi,# NU
memberikan de,inisi istinb5t hukum sebagai suatu upaya mengeluarkan
hukum syara’ denganal!aw5’id #ihiyyah dan al!aw5’id al!
us6liyyah ( Islami* le+al te)ry) baik berupa adillah ijm5liyyah (dalil global) ,
adillah ta#s7liyyah (dalil terperini) maupun adillah al!ahk5m (dalil hukum).
$engan demikian produk hukum yang dihasilkan merupakan hasil ijtihad
ulama atas nas6nas al6@ur’an dan assunnah yang sesuai dengan prinsip6prinsip
ijtihad yang di gunakan para mujtahid (tempo dulu.
'enggunaan kaidah #ihiyyah di kalangan NU# nampaknya
dilatarbelakangi oleh konsep berma2hab dalam mengembangkan hukum
"slam# yang menjadi pilihan bagi NU di masa a%al. 'ilihan ini
dilatarbelakangi oleh situasi masyarakat "ndonesia yang telah menganut
ma2hab Sya,i’i seara kultural. $engan demikian# apa yang dipilih NU adalah
akumulasi pendapat masyarakat dalam memahami dan mengamalkan hukum
"slam yang dielaborasi dari teks al6@ur’an dan assunnah. +kumulasi tersebut
selanjutnya ter,ormat dalam konsep berma2hab# dengan ara mengikuti
pendapat6pendapat yang sudah jadi dalam lingkungan ma2hab tertentu# yakni
berupa awal (pendapat6pendapat) hasil ekplorasi hukum yang dilakukan oleh
seorang mujtahid# sekaligus menggunakan manhaj (metode) tersebut# bila
memang diperlukan
B. Saran
$emikianlah makalah yang kami buat# dan kami sadar karena
keterbatasan pada diri kami# maka kami berharap kritik dan saran yang
membangun dari para pembaa demi kesempurnaan makalah ini. +tas segala
21
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
22/26
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
23/26
&ATA PEN'ANTAR
+ssalammu’alaikum %arahmatullahi %abarakatuh
'uji dan syukur penulis uapkan atas kehadirat +llah S0* #karena atas
karunia#tau,i? dan hidayah6Nya lah#penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
akalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pertama penulis dalam
mata kuliah ini# yang alhamdulillah dapat penulis selesaikan tepat pada %aktunya.
*erima kasih penulis uapkan kepada pihak6pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat berman,aat tidak hanya untuk penulis #namun juga untuk pihak6pihak yang berkenan meluangkan
%aktunya untuk membaa makalah ini.
engingat keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari
salah dan dosa# penulis menyadari bah%a makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna. Bleh karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. +gar kedepannya penulis bisa lebih baik lagi.
Salah dan khila, penulis mohon maa,. kepada +llah# penulis mohon
ampun. 0assalammu’alaikum %arahmatullahi %abarakatuh.
5engkulu# =1!
'enulis
23
i
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
24/26
DA$TAR ISI
/+&++N JU$U& ............................................................................................
+*+ ';N+N*+4............................................................................................i
$+A*+4 "S"..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
+. &atar 5elakang....................................................................1
5. 4umusan asalah..............................................................
K. *ujuan 'embahasan.............................................................
BAB II PEMBAHASAN
+. Sejarah Singkat &embaga 5ahtsul asail..........................................3
5. Urgensi &embaga 5ahtsul asail......................................................D
K. 'rosedur "stinbath /ukum &embaga 5ahtsul asail.........................1=
$. 4uang &ingkup Aat%a &embaga 5ahtsul asail...............................1
;. Kontoh Aat%a ontemporer &embaga 5ahtsul asail......................1F
BAB III PENUTUP
+. esimpulan................................................................................................=
5. Saran .........................................................................................................1
$+A*+4 'US*++ ............................................................................................iii
24ii
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
25/26
MA&ALAHMA&ALAH
$I(H &)NTEMP)RER II$I(H &)NTEMP)RER IILemaga Bahtsul Masa*il NULemaga Bahtsul Masa*il NU
Disusun )leh +Neni Trisna%ati
Sisu Santi
D!sen +
Su%arjin Irs,a"
PR)DI PENDIDI&AN A'AMA ISLAM
$A&ULTAS TARBI-AH DAN TADRIS
INSTITUT A'AMA ISLAM NE'ERIIAIN/
BEN'&ULU
25
8/17/2019 Lembaga Bahtsul Masail NU
26/26
0123DA$TAR PUSTA&A
Sahal ah,udl , ==. Bahsul Masail dan Istinbath Hukum NU < Sebuah Catatan
Pendek # dalam kata pengantar buku Kritik Nalar Fiih NU - # et. ". Jakarta
< &akpesdan.
Sumanto al6@urtubi# 'radisi Bahsul Masail NU ( h)w l)w *an y)u +) $alam
"mdadur 4ahmat (ed.) Nalar Kritik NU-,
ohamad Sobary# =1=. NU dan Keind)nesiaan. Jakarta< '* ramedia 'ustaka
Utama.
*irakat’1. N+aji Fiih. =1.'urna Sis%a """ +&iyah =1< &irboyo# ediri.
*im &ajnah *a’li, 0an Nasyr (&*N) '5NU. =11.Surabaya< halista.
ahro +hmad. ==.'radisi Intelektual NU( $ajnan Bahtsul Masa’il 89:;!8999.
Eogyakarta< &kiS.
iii