Top Banner
RANCANG BANGUN LEMARI PENGERING PAKAIAN DENGAN DETEKSI KEKERINGAN BERDASARKAN SUHU Tugas Pendahuluan Proyek Akhir DRYER CUPBOARD CLOTHES PROTOTYPE WITH DRY DETECTION BASED ON TEMPERATURE AMELIA HARINTAMA NRP. 1103121022 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA
41
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Tugas Pendahuluan Proyek AkhirRANCANG BANGUN LEMARI PENGERING PAKAIAN DENGAN DETEKSI KEKERINGAN BERDASARKAN SUHU

DRYER CUPBOARD CLOTHES PROTOTYPE WITH DRY DETECTION BASED ON TEMPERATURE

AMELIA HARINTAMANRP. 1103121022

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKADEPARTEMEN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA2015

TUGAS PENDAHULUAN PROYEK AKHIRJudul :RANCANG BANGUN LEMARI PENGERING PAKAIAN DENGAN DETEKSI KEKERINGAN BERDASARKAN SUHUOleh :AMELIA HARINTAMANRP. 1103 121 022Telah diseminarkan dan disahkan menjadi Proyek Akhir (PA)di Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri SurabayaDisetujui Oleh: Dosen Penguji TPPA :1.

Firman Arifin, ST, MTNIP. 1974092520011210022.

Hendhi Hermawan, S.STNIP. 20000000743.

Niam Tamami, S.ST., MTNIP. 2000000079

Dosen Pembimbing PA :1.

Eru Puspita, ST., M.KomNIP. 19691231.199501.1.0012.

Budi Nur Iman S.Si, M.Kom NIP. 19690427.199403.1.001

MengetahuiKetua Jurusan Teknik Elektronika

Ir. Moch. Rochmad, M.T.NIP. 19620304.199103.1.002LEMBAR SARANSEMINAR PROPOSAL PROYEK AKHIR

1. Saran Penguji I:Menambah sensor panas dan kelembaban serta penentuan posisi sensor

2. Saran Penguji II:- Batasan masalah diperjelas, apakah perlu setting waktu ?- Diperjelas kembali penempatan komponen sistem, missal : sensor, heater. Sesuaikan supaya sirkulasi udara merata

3. Saran Penguji III:Perjelas NN, jangan pakai tombol

4. Saran Pembimbing:

JUDUL PROYEK AKHIR :RANCANG BANGUN LEMARI PENGERING PAKAIAN DENGAN DETEKSI KEKERINGAN BERDASARKAN SUHU

PENDAHULUANCuaca yang sering berubah dan tidak dapat diprediksi menyebabkan banyak hal terjadi, salah satunya adalah terhalangnya pakaian yang dijemur untuk segera kering dan dapat digunakan. Disadari ataupun tidak, pakaian merupakan komponen utama yang penting dalam kehidupan setiap individu. Pakaian bukan hanya sebagai pelindung tubuh saja tetapi pakaian merupakan sebuah mode saat ini dan dapat dibayangkan yang akan terjadi bila cuaca mendung dan selalu turun hujan sedangkan pakaian kita sedang dijemur. Cuaca mendung dan selalu turun itu menyebabkan pakaian lama untuk kering dan bisa berbau tidak sedap bila udaranya bercampur dengan udara saat hujan.Saat seperti inilah jasa laundry sangat diminati oleh banyak kalangan karena setiap individu tidak perlu takut pakaian akan tidak kering karena cuaca tidak mendukung. Jasa laundry ini banyak dimanfaatkan oleh kalangan pelajar, mahasiswa, dan karyawan yang hidup sendiri. Tapi jasa laundry seperti itu akan memakan uang yang cukup banyak jika dilakukan rutin untuk seluruh baju yang dimiliki.Karena itulah diperlukan sebuah alat yang dapat menegringkan pakaian secara otomatis dengan waktu yang relatif singkat dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Alat tersebut adalah lemari pengering pakaian. Alat ini dapat diletakkan di dalam kamar atau di ruangan dalam rumah lainnya. Alat ini cukup membantu dalam mengeringkan pakaian, kita hanya perlu untuk menggantungkan pakaian di dalam di lemari dan menunggu hingga pakaian kering. Pakaian akan di anggap kering saat sensor kelembaban dalam lemari menunjukkan nilai konstan. Dengan memanfaatkan alat ini, setiap individu tidak perlu takut jika pakaian yang dijemur tidak kering saat musim hujan tiba atau pakaian berbau tak sedap karena waktu penjemuran terlalu lama dan alat ini akan menghemat pengeluaran untuk laundry setiap saatnya.

PERUMUSAN DAN BATASAN MASALAHPerumusan Masalaha. Bagaimana cara kerja dari lemari pengering pakaian ?b. Bagaimana perancangan lemari yang efektif dan efisien ?Batasan Masalaha. Alat ini berbentuk lemari dengan gantungan pakaian didalamnya dan dapat mengeringkan pakaianb. Lemari gantung pengering pakaian diisi oleh pakaian sejenis dengan jumlah lima belas buah pakaian.c. Ukuran dari lemari pengering adalah 100 cm x 50 cm x 150 cm

TINJAUAN PUSTAKAPengeringan PakaianPakaian merupakan faktor penting dalam kehidupan seluruh umat. Pakaian juga termasuk dalam kebutuhan sehari hari bagi setiap individu. Selain sebagai kebutuhan, pakaian juga menjadi mode sebagai aspek pendukung kehidupan untuk mendapatkan pengakuan yang lebih tinggi dengan pakaian yang lebih indah.Pakaian sudah ada sejak jaman dahulu dengan berbagai bentuk yang selalu berubah dan berkembang setiap waktunya. Semakin lama, pakaian semakin memiliki bentuk yang kompleks dan kebutuhan akan penggunaannya semakin tinggi. Sejak jaman dulu kalapun, ada berbagai cara untuk mencuci dan mengeringkan pakaian. Hingga saat ini ada dua cara untuk pencucian dan pengeringan pakaian, yaitu secara konvensional dan secara modern. Cara konvensional adalah melakukan pencucian dan pengeringan secara manual menggunakan tenaga manusia itu sendiri dan cara konvensional ini bergantung pada sinar matahari, jika sinar matahari terik dan panas maka semakin besar kesempatan untuk pakaian menjadi kering tetapi bila cuaca mendung dan tak ada sinar matahari maka pakaian akan susah untuk menjadi kering. Sedangkan cara modern adalah dengan memanfaatkan mesin yang sekarang ini sedang berkembang dan dikenal dengan nama mesin cuci. Untuk pencucian menggunakan mesin ini untuk menggiling dan pengeringannya juga dilakukan didalamnya dengan penggilingan pula sehingga tidak membutuhkan sinar matahari. Mesin cuci bagaikan mesin yang wajib ada disetiap rumah saat ini, karena mesin cuci memudahkan setiap individu untuk mencuci maupun mengeringkan pakaian., selain itu mesin cuci juga sangat efisien. Tetapi ada kalanya pencucian menggunakan mesin cuci tidak dikehendaki oleh indivu invidu tertentu karena pencucian menggunakan mesin cuci dapat merusak warna pakaian, merusak bentuk pakaian, elastisitas pakaian, dan lain sebagai, sehingga kebanyakan individu lebih menyukai mencuci secara konvensioanal namun melakukan pengeringan secara modern menggunakan mesin cuci.Pencucian dan pengeringan yang dilakukan secara terpisah seperti itu banyak terjadi belakangan ini. Dan tidak bisa membeli mesin cuci hanya untuk pengeringnya saja, sehingga dibutuhkan sebuah mesin yang bisa digunakan untuk mengeringkan pakaian tanpa harus satu paket dengan pencuci pakaian seperti mesin cuci. Namun, mesin untu mengeringkan pakaian ini harus bisa efisien seperti mesin cuci agar diminati oleh banyak individu dan mesin ini juga tidak membutuhkan bantuan dari terik sinar matahari untuk proses pengeringan.

Referensi Pengering PakaianDewasa ini ada sebuah alat atau mesin yang berfungsi untuk mengeringkan pakaian, tidak membutuhkan banyak lahan dan dapat digunakan didalam ruangan, Alat tersebut adalah mesin pengering pakaian. Mesin pengering pakaian yang beredar di masyarakat ini berbentuk mesin pengering saja, bukan berupa lemari dan mesin pengering ini dimasukkan ke dalam lemari dimana lemari tersebut berisi pakaian basah yang digantung dan akan dikeringkan. Di bawah ini adalah gambar dari mesin pengering pakaian yang saat ini beredar di masyarakat.

Gambar 1. Mesin Pengering Pakaian [2]

Mesin pengering pakaian ini menggunakan sumber berupa tabung LPJ 3kg dan membutuhkan daya listrik sebesar 50 watt. Mesin pengering pakaian ini terbuat dari stainless stell dan dapat dikontrol dengan menggunakan remote control. Mesin pengering ini ada berbagai macam jenis dengan spesifikasi yang beragam. Semakin mahal harganya maka spesifikasi dari mesin pengering pakaian ini semakin lengkap. Komponen yang terdapat dalam mesin pengering pakaian ini adalah thermostat, thermocontrol, thermocounter, sensor gas LPJ, timer, dan blower dengan 3 varibel kecepatan. Blower yang berada dalam mesin pengering ini akan menyebarkan panas yang dihasilkan oleh mesin pengering ini ke seluruh pakaian yang berada di dalam lemarinya. Kapasitasnya tergantung oleh lemari yang digunakan.

Komponen Yang DigunakanLemari pengering yang akan dibuat pada proyek akhir ini berbasis pada suhu dan kelembaban untuk mendefinisikan kadar kering dan basahnya pakaian dengan menggunakan uap air yang berada dalam lemari. Pada proyek akhir ini, rencana akan digunakan sensor suhu dan kelembaban DHT11, mikrokontroler ATmega16, rangkaian pemanas atau heater.Sensor Suhu Dan Kelembaban DHT11

Gambar 2. Sensor Suhu Dan Kelembaban DHT11 [5]

DHT11 adalah salah satu sensor suhu dan kelembaban. Keluaran modul sensor DHT11 telah dikalibrasi dalam tabung kalibrasi secara akurat, dan nilai koefisien kalibrasinya disimpan dalam memori OTP. DHT11 menggunakan teknologi sensor kelembaban yang baik dan menggunakan teknik akuisisi data eksklusif dengan memanfaatkan mikrokontroler8-bit untuk menghasilkan data dalam formatsingle-bus.DHT11 merupakan sensor yang telah teruji keakuratannya dalam pengukuran suu dan kelembaban suatu udara. DHT11 memiliki perbedaan dari sensor-sensor yang lain antara lain dapat mengukur dua faktor sekaligus dalam satu sensor yaitu suhu dan kelembaban, serta harganya yang terjangkau. Sensor DHT11 memerlukan resistor 10K pada kaki VCC dan Data untuk menghindari arus langsung yang masuk ke sensor sebelum masuk ke mikrokontroler.

Mikrokontroler ATmega16

Gambar 3. Mikrokontroler ATmega16 [4]Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu chip. Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah terdapat atau berisikan ROM, RAM, beberapa port masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral seperti pencacah / pewaktu, ADC, DAC, dan serial komunikasi. Pada proyek akhir ini digunakan mikrokontroler ATmega16. Mikrokontroler ini menggunakan arsitektur Harvard yang memisahkan memori program dari memori data, baik bus alamat maupun bus data, sehingga pengaksesan program dan data dapat dilakukan secara bersamaan (concurrent).Secara umum, mikrokontroler ATmega16 terdiri dari :1. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16Mhz.2. Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte3. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.4. CPU yang terdiri dari 32 buah register.5. User interupsi internal dan eksternal6. Port antarmuka SPI dan Port USART sebagai komunikasi serial7. Fitur Peripheral Dua buah 8-bit timer/counter dengan prescaler terpisah dan mode compareSatu buah 16-bit timer/counter dengan prescaler terpisah, mode compare, dan mode capture Real time counter dengan osilator tersendiri Empat kanal PWM dan Antarmuka komparator analog 8 kanal, 10 bit ADC Byte-oriented Two-wire Serial Interface Watchdog timer dengan osilator internalPada proyek akhir ini, mikrokontroler adalah kontrol utama yang digunakan sebagai pengatur dari kerja lemari pengering. Mikrokontroler ATmega16 ini terhubung dengan sensor suhu dan kelembaban DHT11, kipas angin, dan heater.

Sensor LM35

Gambar 4. Sensor Suhu LM35 [6]

Sensor suhu LM35 adalah salah satu jenis sensor yang merubah besaran suhu ke besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki 3 buah pin kaki dimana pin 1 digunakan untuk input tegangan positif (+), pin 2 digunakan untuk output, dan pin 3 digunakan untuk tegangan negative (-) atau ground. Sensor LM35 dapat beroperasi pada tegangan 4volt sampai 30volt. Setiap suhu 1 derajat Celcius akan menunjukkan tegangan 10mV.Karakteristik dari sensor LM35 adalah:1. Memiliki sensitivitas suhu dengan factor skala linier antara tegangan dan suhu 10mVolt/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.2. Memiliki tegangan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25C.3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55C sampaai +150C.4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30volt.5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60A.6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1C pada udara diam.7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1W untuk beban 1mA.8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar CSensor suhu LM35 bukan sebagai sensor utama yang digunakan pada proyek akhir ini. Sensor suhu LM35 digunakan sebagai pendeteksi adanya panas yang merata pada lemari untuk membuktikan bahwa sirkulasi pada lemari adalah merata.

Neural NetworkNeural network atau jaringan syaraf tiruan adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi oleh sistem sel syaraf biologi, sama seperti otak memproses suatu informasi. Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru dari sistim pemrosesan informasi. Neural network seperti manusia yaitu belajar dari suatu contoh yang dibentuk untuk memecahkan suatu masalah tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses pembelajaran.

Gambar 5. Struktur Neural Network [8]

Struktur neural network terlihat pada gambar diatas. Karakteristik dari neural network dapat dilihat dari pola hubungan antar neuron, metode penentuan bobot dari setiap koneksi, dan fungsi aktivasinya. Dan gambar diatas menjelaskan struktur neural network secara mendasar, yaitu :1. Input, berfungsi seperti dendrite2. Output, berfungsi seperti akson3. Fungsi aktivasi, berfungsi seperti sinapsisProses dari neural network dimulai dari input yang diterima oleh neuron beserta degan nilat bobot dari tiap tiap input yang ada. Setelah masuk ke dalam neuron, nilai inpt yang ada akan dijumlahkan oleh suatu fungsi perambat dengan lambing sigma (). Hasil penjumlahan akan diproses oleh fungsi aktivasi setiap neuron, disini akan dibandingkan hasil penjumllahan dengan threshold (nilai ambang) tertentu. Jika nilai melebihi threshold, maka aktivasi neuron akan dibatalkan tetapi sebaliknya, jika nilai di bawahnya maka neuron akan diaktifkan. Setelah aktif, neuron akan mengirimkan nilai output melalui bobot bobot outputnya ke semua neuron yang berhubungan dengannya. Proses ini akan terus berulang pada input input selanjutnya.Pada proyek akhir ini, neural network adalah metode yang akan digunakan sebagai pengendali suhu pada lemari pengering.

TUJUAN PROYEK AKHIRTujuan yang ingin dicapai dari proyek akhir ini adalah sebuah lemari gantung pengering pakaian yang dapat mengeringkan pakaian dalam kurun waktu tertentu.

KONTRIBUSI PROYEK AKHIRLemari pengering pakaian ini bermanfaat bagi seluruh manusia untuk mengeringkan pakaian setelah dicuci. Lemari pengering pakaian ini bersifat fleksibel, yaitu dapat diletakkan dimanapun dan dapat memanfaatkan lahan kosong didalam ruangan untuk meletakkannya.

METODE PROYEK AKHIRMetode yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut :1. Studi Literature dan pustaka mengenai permasalahan yang ada melalui media media informasi seperti buku, internet, dan dari sumber sumber terkait seperti proyek akhir mengenai lemari pengering pakaian seperti yang telah dilakukan dulu.2. Hipotesa awal mengenai pengeringan pakaian yang dilakukan secara konvensional dengan menggunakan bantuan sinar matahari.3. Perancangan dan pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu dengan membuat diagram blok sistem, flowchart alat, flowchart, algoritma, dan metode yang digunakan.

Perancangan LemariLangkah utama yang sangat dibutuhkan dalam proyek akhir ini yaitu perancangan lemari dengan sirkulasi udara yang merata dan mekanik yang sesuai sehingga sirkulasi panas merata di dalam lemari pengering. Sensor DHT11 digunakan sebagai sensor utama dalam sistem untuk membaca suhu didalam lemari dan untuk membuang uap air yang berada di dalam lemari pengering. Untuk mengetahui apakah sirkulasi udara di setiap titik pada lemari merata atau tidak, akan digunakan sensor suhu LM35 tetapi sensor suhu LM35 ini bukan termasuk bagian utama dalam sistem. Di bawah ini adalah perancangan lemari pengering yang akan dibuat pada proyek akhir ini :1. Tampak Depan

Gambar 6. Rancangan Lemari Pengering Tampak Depan

2. Tampak Dalam Bagian Depan

Gambar 7. Rancangan Lemari Pengering Tampak Dalam Bagian Depan

3. Tampak Atas

Gambar 8. Rancangan Lemari Pengering Tampak Atas 4. Tampak Belakang

Gambar 9. Rancangan Lemari Pengering Tampak Belakang

5. Tampak Samping

Gambar 10. Rancangan Lemari Pengering Tampak SampingBlok Diagram SistemPerangkat utama yang digunakan pada proyek akhir ini adalah mikrokontroler Atmega16, sensor DHT11, heater, dan kipas angin. Di bawah ini adalah blok diagram sistem :

Gambar 11. Blok Diagram Sistem

Blok diagram sistem diatas menggambarkan kerja dari masing masing bagian alat secara garis besar. Kerja dari masing masing blok pada lemari pengering pakaian adalah : Mikrokontroler ATmega16 digunakan sebagai pengontrol kerja dari semua komponen digital Display yang berupa LCD berfungsi sebagai media output untuk memantau status kerja alat serta sebagai input suhu dan waktu yang dimasukkan melalui tombol pada awal input kerja Tombol digunakan sebagai media input untuk memberikan setting suhu selama sistem bekerja Sensor suhu DHT11 digunakan untuk mengukur suhu di dalam lemari saat pemanasan sedang berlangsung Heater atau pemanas digunakan sebagai sumber energi panas untuk meningkatkan suhu dalam lemari Kipas angin digunakan untuk menyebarkan panas ke seluruh lemari sehingga sirkulasi panas di dalam lemari merata

Diagram Alir Sistem

Gambar 12. Diagram Alir SistemPerancangan MetodePada proyek akhir dengan judul rancang bangun lemari pengeringan pakaian dengan deteksi kekeringan berdasarkan suhu, direncanakan akan menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan atau lebih dikenal dengan Neural Network (NN). Alasan menggunakan NN dikarenakan NN memiliki kemampuan belajar yaitu menirukan sistem kerja otak sehingga mampu beradaptasi atau mengikuti perubahan dan belajar atau menerima sesuatu yang baru. Tujuan penggunaan NN pada proyek akhir ini adalah untuk mengendalikan suhu yang input atau masukannya berupa error dari sensor DHT11. Diharapkan saat menggunakan NN, NN akan dengan sendirinya memilih suhu yang sesuai dan baik untuk lemari pengering.Namun sebelum menggunakan metode kontrol NN, terlebih dahulu menggunakan metode kontrol on/off karena metode kontrol NN bisa dilaksanakan saat seluruhnya sistem dan hardware sudah terintegrasi satu sama lainnya. Di bawah ini adalah penjelasan dari metode yang akan digunakan pada proyek akhir ini :1. Kontrol on/offTarget awal adalah menggunakan kontrol on/off sebagai metode dalam proyek akhir ini. Kontrol on/off sebagai kendali suhu dengan masukan dari sensor suhu DHT11 sedangkan untuk kelembaban hanya digunakan untuk memonitoring kelembaban saja. Sensor LM35 tidak digunakan sebagai masukan pada kontrol on/off karena sensor LM35 berfungsi sebagai monitoring suhu yang akan ditampilkan di LCD untuk menunjukkan pemerataan suhu pada lemari pengering.

Gambar 13. Menggunakan kontrol on/off

2. Kontrol NNSetelah target awal menggunakan kontrol on/off terlaksana, maka metode kontrol NN dapat diterapkan pada alat. Hampir sama dengan menggunakan kontrol on/off, masukan dari kontrol NN adalah sensor suhu DHT11 sedangkan kelembaban hanya digunakan untuk memonitoring kelembaban di dalam lemari pengering. Tetapi, untuk kontrol NN masukannya bukan langsung dari DHT11 melainkan errornya, error dari sensor DHT11. Metode kontrol NN adalah sebuah metode kontrol yang bersifat belajar dan mampu beradaptasi sehingga dari error tersebut kontrol NN dapat memilih suhu yang tepat dan sesuai untuk lemari pengering.

Gambar 14. Menggunakan Kontrol NN

Sedangkan untuk sensor LM35 berfungsi untuk memonitoring pemerataan suhu di setiap titik pada lemari pengering, sama seperti menggunakan kontrol on/off dan kemudian hasilnya akan ditampilkan pada LCD.Target untuk proyek akhir lemari pengering pakaian adalah menggunakan metode kontrol NN sederhana. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan metode kontrol NN secara kompleks dengan masukan berupa seluruh sensor suhu yang ada pada lemari pengering sehingga sensor LM35 tidak hanya berfungsi sebagai monitoring suhu saja. Masukan error sebagai proses belajar berupa seluruh sensor suhu yang digunakan pada lemari pengering. Namun penggunaan metode kontrol NN secara kompleks membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga untuk proyek akhir ini, metode kontrol NN secara kompleks akan diterapkan apabila masih ada waktu yang cukup lama dalam pengerjaan proyek akhir.

Gambar 15. Menggunakan kontrol NN dengan input seluruh sensor

Perancangan Perangkat KerasMikrokontroler ATmega16Mikrokontroler ATmega16 digunakan sebagai kendali utama yang mengatur seluruh pergerakan dan jalannya sistem pada lemari pengering berdasarkan program yang telah di masukkan ke dalam ROM. Mikrokontroler ATmega16 ini akan mengendalikan sensor suhu dan kelembaban DHT11, tombol, heater, dan kipas angin. Serta hasil kendali yang dijalankan oleh mikrokontroler ATmega16 ini akan terdisplay dalam LCD 16x2.

Sensor DHT11

Gambar 16. Konfigurasi Pin Sensor DHT11 [5]

Sensor utama yang digunakan pada proyek akhir ini adalah sensor suhu dan kelembaban DHT11. Sensor suhu dan kelembaban DHT11 akan mengukur suhu dari lemari pengering yang panasnya berasal dari heater sedangkan kelembaban disini hanya digunakan untuk memonitoring kelembaban dari lemari pengering saja. Sensor suhu dan kelembaban DHT11 akan terintegrasi dengan mikrokontroler ATmega16. Pada proyek akhir ini digunakan dua buah sensor suhu dan kelembaban DHT11 yang terletak diatas dan di bawah sehingga dapat terukur suhu panas dan kelembaban di daerah atas dan daerah bawah dari lemari pengering.Normalnya, di bawah terik matahari suhu yang baik untuk mengeringkan pakaian adalah 33 C - 39C. Pada lemari pengering pakaian ini suhu yang direncanakan adalah pada range suhu tersebut dan DHT11 inilah yang akan mengatur suhu dalam range tersebut.Proses monitoring yang dilakukan oleh kelembaban adalah saat heater (pemanas) menyala dan terus dipanaskan maka pakaian yang basah akan mengeluarkan uap air. Saat uap air berada di udara dalam lemari maka kelembaban akan semakin naik dan sensor DHT11 akan menangkap perubahan kelembaban dan suhu yang berasal dari heater tersebut. Saat kelembaban nilainya berubah ubah maka menandakan pakaian belum kering dan uap air akan terus dibuang hingga akhirnya sensor DHT11 menangkap bahwa kelembaban bernilai konstan maka dapat dikatakan bahwa pakaian telah kering karena uap air di dalam lemari sudah berkurang atau tidak ada.

Heater (Pemanas)Pada pengeringan pakaian secara alami, sumber panasnya adalah matahari. Sedangkan pada proyek akhir lemari pengering pakaian ini, sumber panasnya adalah heater. Heater adalah sebuah penghantar panas yang merubah energi listrik menjadi energi panas yang kemudian panas tersebut dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian pada lemari pengering. Heater terintegrasi dengan mikrokontroler ATmega16 dan terhubung dengan relay sebagai trigger nya.Heater terpasang secara berjajar dibagian atas lemari pengering dan heater berada tepat di bawah kipas angin dengan tujuan agar panas yang berasal dari heater segera terdistribusi oleh kipas angin sehingga seluruh pakaian yang berada di dalam lemari pengering akan mendapatkan panas yang sama.

Kipas AnginKipas angin digunakan sebagai penyebar panas yang berasal dari heater. Kipas angin berada tepat di depan heater. Hal ini dimaksudkan agar panas yang berasal dari heater bisa langsung disebar ke seluruh lemari dengan cepat.Perancangan pada lemari pengering ini, kipas angin berada di sebelah kanan dan kiri bagian dalam lemari pengering. Hal ini dikarenakan agar uap air yang berada di udara di dorong ke sebelah kanan atau kiri dimana di belakang kipas angin ada sebuah celah kecil yang dilapisi oleh sebuah benda yang mudah untuk tertiup dan terhubung oleh lingkungan luar. Sehingga uap air di dalam lemari akan dibuang secara bertahap dan berlahan lahap dibantu dengan bantuan kipas angin dan celah kecil tersebut.Uap air yang berada di udara harus secepat mungkin untuk dikeluarkan karena bisa uap air menumpuk di dalam lemari akan menyebabkan pakaian di dalam lemari membutuhkan waktu lama untuk berada dalam keadaan kering. Akan ditentukan waktu untuk membuang uap air yang berada di dalam lemari.

DisplayDisplay yang digunakan adalah LCD 16X2. LCD digunakan sebagai media penampil informasi dalam bentuk huruf dan angka. Akan ada tiga informasi yang akan ditampilkan oleh LCD pada lemari pengering pakaian, yaitu : Informasi suhu dan kelembaban yang di dalam lemari pengering Informasi keadaan sistem yang sedang on atau off. Display merupakan output sistem yang terhubung dengan mikrokontroler ATmega16 Informasi mengenai sirkulasi yang terjadi di setiap titik pada lemari pengering TombolTombol adalah input dari sistem lemari pengering yang terhubung dengan mikrokontroler ATmega16 dan digunakan untuk mengatur suhu yang berada di dalam lemari pengering. Pada lemari pengering ini terdapat tiga jenis tombol yang akan digunakan yaitu:1. Tombol catu daya untuk tombol on / off. Saat on maka lemari pengering dalam keadaan standby dan siap digunakan.2. Push button. Terdapat empat buah push button yang digunakan sebagai tombol on / pause, tombol up, tombol down, dan tombol oke.

JADWAL PELAKSANAANWaktu pelaksanaan pembuatannya adalah setiap akhir pekan selama proses perkuliahan kurang lebih selama 5 bulan bertempat di gedung laboratorium Tugas Akhir Teknik Elektronika PENS Jl. Raya ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Jawa TimurTabel 1. Jadwal pelaksanaan

No.Jenis KegiatanBulanTempat Pelaksanaan

12345

1Studi Literatur dan survei tempat.Perpustakaan PENS

2Perencanaan desain alatLaboratorium TA

3Pembelian KomponenToko Komponen Elektronik

4Pembuatan AlatLaboratorium TA

5Pengujian PeralatanLaboratorium TA

6Bimbingan TeknisKampus PENS dan bengkel

7Monitoring dan EvaluasiLaboratorium TA

8Pembuatan Laporan & pengumpulan hasil karyaLaboratorium TA

PERSONALIA PROYEK AKHIRData MahasiswaNama Mahasiswa:Amelia HarintamaNRP:1103121022Departeman:ElektroProgram Studi:D3 Teknik Elektronika

Data Dosen Pembimbing I Nama:Eru Puspita ST., M.KomNIP:19691231.199501.1.001Golongan Pangkat:Penata Tk 1 (III/d)Jabatan Fungsional:Staff DosenDepartemen:ElektroProgram Studi:Teknik ElektronikaData Dosen Pembimbing IINama:Budi Nur Iman S.Si, M.Kom NIP:19690427.199403.1.001Golongan Pangkat:Pembina (IV/a)Jabatan Fungsional:Staff DosenDepartemen:ElektroProgram Studi:Teknik Elektronika

PERKIRAAN BIAYA PROYEK AKHIRTabel 2. Perkiraan Biaya Proyek Akhir

Jenis PengeluaranBiaya (Rp)JumlahJumlah Biaya (Rp)

A. Bahan dan Peralatan

1. Minsys mikrokontroler Atmega16250,0001250,000

3. Sensor DHT1150,000150,000

4. Sensor LM3520,000480,000

5. Heater250,0003750,000

6. Kipas Angin200,0003600,000

7. Display LCD 16x270,000170,000

9. Box Pengering600,0001600,000

10. Komponen Lain200,000200,000

B. Pembuatan Makalah dan Laporan Proyek Akhir200,000200,000

C. Lain - lain500,000500,000

TOTAL BIAYA3,300,000

DAFTAR PUSTAKA1. Juwita, Onidia Arimbi. 2013. Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Pada Pengering Dendeng Dengan Teknik Penyusutan Denden. Surabaya : PENS ITS2. http://www.rajapengering.com/, 13 November 20143. Ervin Vian (2012). Fliowcard Suhu Dan Kelembaban. From http://www.slideshare.net/ervinvian1/fliowcard-suhu-dan-kelembaban, 12 Januari 20154. http://baskarapunya.blogspot.com/2012/09/dasar-teori-atmega16.html, 21 November 20145. http://histla.web.id/dht11, 12 Januari 20156. http://www.bagusprehan.com/2013/12/sensor-suhu-lm35.html, 19 Desember 20147. Raras Bernadetta. Prediksi Data Menggunakan Neural Network Dengan Algorithma Backpropagation. From https://www.academia.edu/7382142/ PrediksiDataMenggunakanNeuralNetwork_dengan_AlgorithmaBackpropagation ,17 Januari 20158. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jaringan-syaraf-tiruan-neural-network/, 17 Januari 2015

LAMPIRANRINCIAN KERJA PROYEK AKHIRTabel 3. Rincian Rancangan PekerjaanNoTanggalRincian Pekerjaan

115 September 2014Pembahasan ide mengenai lemari pengering

27 November 2014Pengamatan tentang lemari pengering yang ada di pasaran

313 November 2014Rencana rancangan lemari pengering

417 November 2014Desain lemari pengering dengan sketchup dan pengerjaan proposal

530 November 2014Desain lemari pengering dengan sketchup, diagram sistem, dan pengerjaan proposal

62 Desember 2014Revisi desain lemari pengering

719 Desember 2014Pengajuan roposal secara keseluruhan

830 Desember 2014Revisi proposal dan blok diagram sistem

914 Januari 2015Revisi desain lemari pengering

1016 Januari 2015Revisi desain lemari pengering dan pembahasan judul proyek akhir

1119 Januari 2015Proposal hasil akhir revisi dan desain lemari pengering yang baru

1216 Februari 2015Mengerjakan mekanik lemari pengering, membeli komponen, mempelajari lebih lanjut

139 Maret 2015Perancangan rangkaian

1416 Maret 2015Pembuatan rangkaian

1530 Maret 2015Pengujian seluruh rangkaian

1620 April 2015Pembuatan software

174 Mei 2015Pengujian rangkaian dan software

1818 Mei 2015Pengujian menyeluruh pada lemari pengering

1924 Mei 2015Penyempurnaan

2014 Juni 2015Pengujian respons sistem keseluruhan dan pengambilan data

2121 Juni 2015Laporan atau buku tugas akhir