Top Banner
xii INTISARI Kebiasaan merokok pada tukang becak merupakan salah satu faktor resiko terjadinya LBP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat merokok terhadap terjadinya LBP pada tukang becak di kota Semarang. Penelitian analitik observasional menggunakan rancangan Cross Sectional menggunakan populasi tukang becak sebanyak 90 orang. Setelah di lakukan pemilihan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan 80 orang sampel dan 10 orang tereksklusi dikarenakan tidak memenuhi kriteria inklusi. 80 sampel yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mengalami LBP dan kelompok yang tidak mengalami LBP. Data diperoleh melalui kuisioner. Derajat merokok ditentukan melalui perhitungan indeks Brinkman sedangkan kriteria diagnosis LBP ditentukan dengan menggunakan kuesioner. Uji hipotesis menggunakan uji Chi square dengan SPSS 20 dan untuk mengetahui keeratan hubungan menggunakan uji koefisien kontingensi Uji Chi square menghasilkan nilai p 0,000 (p<0,05) menunjukan ada hubungan bermakna derajat merokok dengan terjadinya LBP, dan nilai koefisisen kontingensi 0,537 menunjukkan keeratan sedang antar variabel. Ada hubungan derajat merokok terhadap terjadinya LBP pada tukang becak di kota Semarang. Kata kunci : LBP, derajat merokok, tukang becak
1

LBP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ...repository.unissula.ac.id/2603/4/abstrak_1.pdf · LBP ditentukan dengan menggunakan kuesioner. Uji hipotesis menggunakan

Feb 03, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LBP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ...repository.unissula.ac.id/2603/4/abstrak_1.pdf · LBP ditentukan dengan menggunakan kuesioner. Uji hipotesis menggunakan

xii

INTISARI

Kebiasaan merokok pada tukang becak merupakan salah satu faktor resikoterjadinya LBP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajatmerokok terhadap terjadinya LBP pada tukang becak di kota Semarang.

Penelitian analitik observasional menggunakan rancangan Cross Sectionalmenggunakan populasi tukang becak sebanyak 90 orang. Setelah di lakukanpemilihan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan 80 orang sampel dan 10orang tereksklusi dikarenakan tidak memenuhi kriteria inklusi. 80 sampel yangterbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mengalami LBP dan kelompokyang tidak mengalami LBP. Data diperoleh melalui kuisioner. Derajat merokokditentukan melalui perhitungan indeks Brinkman sedangkan kriteria diagnosisLBP ditentukan dengan menggunakan kuesioner. Uji hipotesis menggunakan ujiChi square dengan SPSS 20 dan untuk mengetahui keeratan hubunganmenggunakan uji koefisien kontingensi

Uji Chi square menghasilkan nilai p 0,000 (p<0,05) menunjukan adahubungan bermakna derajat merokok dengan terjadinya LBP, dan nilai koefisisenkontingensi 0,537 menunjukkan keeratan sedang antar variabel.

Ada hubungan derajat merokok terhadap terjadinya LBP pada tukang becakdi kota Semarang.

Kata kunci : LBP, derajat merokok, tukang becak