LAYANAN UMUM DAN KHUSUS SEBAGAI SARANA PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA Oleh Lukman Hakim NIM: 103025027589 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H /2009
77
Embed
LAYANAN UMUM DAN KHUSUS SEBAGAI SARANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7549/1/LUKMAN HAKIM-FAH.pdf7. Seluruh Mahasiswa/i Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAYANAN UMUM DAN KHUSUS SEBAGAI SARANA
PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR MAHASISWA
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
Oleh
Lukman Hakim
NIM: 103025027589
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430 H /2009
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Pelayanan Umum dan
Khusus Perpustakaan Pusat Universitas Nasional Jakarta sebagai sarana penunjang
kegiatan belajar mahasiswa. Dengan menggunakan metode deskriftif disertai dengan
pembahasannya, hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan umum dan khusus
Perpustakaan Pusa Universitas Nasional Jakarta masih kurang berperan dalam
memberikan pelayanan umum dan khusus kepada mahasiswa, Ini dilihat dari koleksi
dan pelayanan yang diberikan. Yang perlu diperhatikan adalah koleksi yang tersedia
belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan informasi mereka, yang masih minim
jumlahnya dan kinerja layanan perpustakaan yang belum memuaskan pemakainya.
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “LAYANAN UMUM DAN KHUSUS SEBAGAI SARANA
PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS
NASIONAL JAKARTA” ini telah di ujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 05 Desember
2008 untuk memperoleh gelar sarjana program strata 1 (S1) pada Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi.
Jakarta, 05 Desember 2008
Sidang munaqasyah
Ketua Sidang, Sekertaris,
Drs. Rizal Saiful Haq, MA Pungki Purnomo MLIS
NIP. 780 005 380 NIP. 150 295 486
Penguji, Pembimbing,
Drs. Zainal Arifin Toy, M. Sc Drs. Rizal Saiful Haq, MA
NIP. 150 031 215 NIP. 780 005 380
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan nama Allah SWT yang memiliki sifat maha Pengasih Penyayang,
dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha
Pencipta, yang telah mencurahkan rahmat dan hidayatnya kepada seluruh mahluk.
Tidak ada daya yang sanggup hamba lakukan tanpa ada kehendak dari Mu Ya Allah,
dan dengan izin Mu lah hamba mu ini dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang juga merupakan suatu persyaratan
dalam mencapai gelar sarjana stara satu (S1) di Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Syrif
Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini membahas mengenai Layanan Umum dan Khusus Sebagai Sarana
Penunjang Kegiatan Belajar Mahasiswa Universitas Nasional Jakarta. Penulis sadar
bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu sumbangsih pemikiran berupa
kritik dan saran penulis harapkan.
Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan membimbing dalam penulisan skripsi ini. Rasa terima kasih yang
dalam kepada;
1. Kedua orang tua tercinta, Muhammad Yusuf (Alm) dan Hj. Maimunah yang
telah merawat, membesarkan dan mendidik Penulis dengan penuh kasih dan
sayang.
2. Bapak. Drs. Abdul Choir, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarf Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak. Drs. Rizal Saiful Haq, MA, selaku ketua Jurusan Ilmu perpustakaan
dan Informasi, serta Bapak Pungki Purnomo MLIS selaku sekretaris Jurusan
Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Sebelum merumuskan masalah, terlebih dahulu akan dilakukan pembatasan
masalah seperti yang diungkapkan dalam uraian latar belakang diatas. Secara umum
masalah yang diteliti adalah mengenai kinerja layanan yang diberikan perpustakaan
terhadap pemakainya, dan untuk mengetahui bagaimana kinerja layanan umum dan
khusus sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mahasiswa
Namun demikian, mengingat keterbatasan waktu, dan dana penulis, maka
permasalahan yang diteliti dibatasi terhadap beberapa aspek seperti: identifikasi
pemakai, tujuan datang ke perpustakaan, respon pengunjung terhadap layanan umum
dan khusus, serta peran layanan umum dan khusus sebagai sarana penunjang belajar
Mahasiswa
B. Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah :
a. Apakah Perpustakaan Utama Universitas Nasional memberikan layanan
umum dan layanan khusus
b. Hubungan antara keduanya
c. Bagaimana pelaksanaan layanan umum dan layanan khusus sebagai sarana
penunjang dalam kegiatan belajar mengajar
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:
a. Mengetahui bagaimana peran layanan umum dan layanan khusus sebagai
sarana penunjang dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa dalam hal mencari informasi yang
diinginkan.
Manfaat Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pengembangan Perpustakan
Pusat Universitas Nasional Jakarta
b. Sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan mahasiswa
D. Metodologi Penelitian
Dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian lapangan
(Field Research). Dan dalam penelitian ini ada beberapa cara yang penulis tempuh
antara lain:
1) Survei deskriftif : Yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung
ke Perpustakaan Pusat Universitas Nasional Jakarta yang menjadi
objek penelitian untuk memperoleh data yang akurat.
2) Kuesioner (Angket) : Yaitu dengan cara pengambilan data berbentuk
pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang
sudah disiapkan sebelumnya.
3) Wawancara dengan pihak perpustakaan untuk memperoleh data yang
relevan dengan persoalan yang sedang diteliti.2
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 bab dan tiap
bab terdiri dari beberapa sub sebagai berikut :
Bab I adalah pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah,
pembatasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan, metode peneltian, dan
sistematika penulisan.
Bab II adalah kerangka teori, berisi uraian mengenai Pengertian dan Fungsi
Pepustakaan Utama, jenis-jenis layanan perpustakaan, sistim layanan dan faktor
penunjang kegitan belajar mahasiswa.
Bab III adalah gambaran umum, lokasi penelitian, berisi tentang tugas, fungsi,
dan susunan organisasi, jenis dan jumlah koleksi perpustakan, sistem peminjaman
dan pemakai perpustakaan.
Bab IV adalah pengisian data dalam analisis penelitian, berisi penyajian data
penelitian, serta pembahasan hasil penelitian.
Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai permasalahan
yang diangkat dan telah diteliti yang mungkin bermanfaat bagi perpustakaan,
mahasiswa, dan civitas akademika Universitas Nasional Jakarta.
2 Moh Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia, h. 63
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
a. Pengertian Perpustakaan
Kata “perpustakaan” berasal dari kata pustaka, yang berarti (1) kitab, buku-
buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran
an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-buku
bacaan, (2) bibliotek, (3) buku-buku kesustraan3
Dalam pengertiannya yang mutakhir, seperti yang tercantum dalam undang-
undang perpustakaan no 43 bagian ke empat pasal 24 dikatakan bahwasanya setiap
perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional
perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.
Perpustakaan adalah suatu gedung atau bangunan, atau gedung itu sendiri
yang berisi buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah
untuk dicari dan dipinjamkan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk membaca.
3 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta : Balai Pustaka, 1989), h-713
Selanjutnya pengertian perpustakaan pada abad ke-19 berkembang menjadi
suatu gedung, ruangan yang berisisi koleksi buku yang dipelihara dengan baik, dapat
digunakan oleh masyarakat tertentu.4
b. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pada umumnya lingkungan perguruan tinggi masih beranggapan bahwa
perpustakan perguruan tinggi itu adalah tempat buku-buku dan bahan–bahan cetak
lainnya disimpan dan dipinjamkan.
Pada hakikatnya perpustakaan perguruan tingi adalah ”suatu unit kerja yang
merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama dengan
unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi
yang bersangkutan dalam melaksanakan tri dharmanya”5
Secara sederhana perpustakaan perguruan tinggi ialah “perpustakaan yang
dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan
tinggi. Dengan demikian maka yang termasuk Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah
Perpustakaan Universitas, Institiut, Sekolah Tinggi, Akademi, Departemen, Jurusan
dan Lembaga lain yang berada dibawah naungan Perguruan Tinggi”6.
Dari pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan
selain sebagai tempat menyimpan buku-buku cetak maupun non cetak, perpustakaan
juga berfungsi sebagai tujuan bacaan bagi para pencari informasi dan perpustakaan
bisa berada pada sebuah ruangan, atau bagian dari sebuah gedung.
4 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta : Universitas Terbuka, 1999, h..3 5 Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan, Alumni 1987, Bandung. H. 51 6 Sulistyo Basuki, Op. Cit., h.160
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan Perguruan Tinggi mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Tujuan Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah memberikan
kelengkapan sarana belajar mengajar yang berupa bahan tercetak dan terekam
untuk mencapai tujuan pendidikan dalam rangka Tri Dharma Pendidikan.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus perpustakaan perguruan tinggi adalah:
1) Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya
staff pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga
administrasi perguruan tinggi.
2) Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat
akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga
mahasiswa program pasca sarjana.
3) Menyediakan rung belajar untuk pemakai informasi
4) Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pemakai.
5) Menggunakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada
lingkungan perguruan tinggi tetapi juga pada lembaga industri lokal.
Tujuan lain diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah
untuk mendukung, memperlancar, serta mempertinggi kualitas pelaksanaan
program kegiatan program perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang
meliputi aspek-aspek:
- pengumpulan informasi
- pengelolaan informasi
- pemanfaatan informasi
- penyebarluasan informasi
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya Perpustakan Perguruan
Tinggi adalah merupakan salah satu bagian dari Perguruan Tinggi yang bertugas
membantu terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan memberikan kemudahan
kepada para pengguna dalam mencari informasi dan menjadi pusat kegiatan-kegiatan
akademis lembaga pendidikannya.
3. Fungsi dan Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi
Fungsi dan peran perpustakaan perguruan tunggi merupakan kesatuan
rangkaian kegiatan yang harus dijalankan secara bersamaan, makanisne dan
menyeluruh oleh sebuah perpustakaan, peran itu akan terlihat dan dirasakan oleh
pengguna manakala perpustakaan dapat melaksanakan semua kegiatannya dengan
baik dan memberikan manfaat bagi para penggunanya, adapun fungsi perpustakaan
yang merupakan penjabaran lebih lanjut atas tugas yang telah dirumuskan, terutama
untuk menghimpun, mengelola dan memberdayakan dalam memberikan layanan
informasi secara berdaya guna dan berhasil guna.7
7 Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan dalam mengembangkan masyarakat informasi, (jakarta :
Pantai Rei, 2005), h.59
a. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Berbicara soal fungsi perpustakaan perguruan tinggi dengan singkat dapat
diuraikan disini, bahwa perpustakaan tidak boleh menjadi gudang buku ataupun
merangkap sebagai ruang belajar saja.
Oleh karena itu perpustakaan dalam versi yang baru harus dapat berfungsi
sebagai:
1) Jantung dari semua program pendidikan universitas atau institut yang
bersangkutan, yakni ia harus mampu membantu dan menjadi pusat
kegiatan-kegiatan akademis lembaga pendidikannya.
2) Pusat alat-alat/bahan-bahan peraga pengajaran atau instructional
materials center.
3) Clearing House (pusat pengumpulan/penyimpanan) bagi semua
penerbitan dan tentang daerahnya ataupun dalam bidang ilmu
pengetahuan tertentu. Ini sesuai dengan salah satu tugas pokok
perpustakaan, yakni mengumpulkan, memelihara, dan
mengembangkan semua ilmu pengetahuan/gagasan-gagasan manusia
dari zaman ke zaman
4) Social Center dan pusat kegiatan cultural masyarakat setempat8
8 Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan, Alumni 1987, Bandung. H. 51
b. Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi
Peran Perpustakaan perguruan tinggi ialah sebagai sarana kelengkapan, pusat
suatu perguruan tinggi yang bersifat akademis dalam menunjang pelaksanaan tri
dharmanya di bidang :
1) Pendidikan dan Pengajaran
Mengumpulkan , melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan
dan penyebarluasan informasi yang sasuai dengan kurikulum yang
memperkaya pengatahuan mahasiswa dan dosen.
2) Penelitian
Mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan
dan penyebarluasan informasi yang relevan sebagai sumber literature
bagi sesuatu penelitian.
3) Pengabdian pada masyarakat
Mengumpulkan , melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan
dan penyebarluasan informasi hasil penelitian ilmiah sebagai bahan
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.9
Peran perpustakaan akan sangat tergantung dari kemampuan dan kualitas
pelayanan perpustakaan serta keakraban peserta didik terhadap perpustakaan.
Kemampuan pelayanan ditunjukan antara lain oleh ketersedian dan kesesuaian
koleksi, tempat atau ruang membaca, dan waktu pelayanan. Kualitas pelayanan
perpustakaan dapat ditandai dengan kemudahan memperoleh sumber informasi yang
9 ibid
dibutuhkan. Sedangkan keakraban peserta didik terhadap perpustakaan dapat ditandai
adanya kecintaan mereka untuk berkunjung atau memanfaatkan perpustakaan.
B. Kegiatan Belajar
1. Definisi Kegiatan Belajar
Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Belajar tidak hanya melibatkan penguasaan atau masalah akademik baru, tetapi juga
perkembangan emosi, interaksi sosial, dan pekembangan kepribadian.
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
Menurut pengertian ini “belajar menyatakan suatu kegiatan bukan dan hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
penyembuhan kelakuan”10
.
Belajar juga dapat dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku
sebagai akibat pengalaman atau latihan.
Belajar digunakan terbatas pada perubahan prilaku yang relatif menetap,
sebagaimana hasil perubahan-perubahan temporer dihasilkan oleh beberapa faktor
seperti kelelahan, obat-obatan, penyakit, atau dikarenakan motivasi yang bervariasi
yang dipandang berbeda dari apa yang dipelajari11
.
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa sekurang-kurangnya ada dua hal yang bisa dibedakan dalam
10 Oemar Hanahu, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara. Jakarta, 2001 11 Netty Hartati. et al. Islam dan Psikologi (Jakarta : UIN Jakarta Press,2003), h.55
pemakaian istilah belajar, yaitu dalam pemakaian pertama, merujuk pada merubah
perilaku, sedangkan pada pemakaian yang kedua, merujuk pada berbagai macam
keadaan internal yang diperkirakan menjadi dasar dari proses prilaku.
2. Tujuan Belajar
Belajar adalah suatu aktifitas yang bertujuan. Tujuan belajar ini ada yang
benar-benar disadari dan ada yang pula yang kurang begitu disadari oleh orang yang
belajar. Tujuan belajar tersebut erat kaitannya dengan perubahan/pembentukan
tingkah laku tertentu. Dan tujuan belajar yang positif serta dapat dicapai secara efektif
hanyalah mungkin terjadi dalam proses belajar mengajar.
Menurut Winarno Surachmad, tujuan belajar itu untuk mencapai
a) Pengumpulan pengetahuan
b) Penanaman konsep dan kecekatan/keterampilan
c) Pembentukan sikap dan perbuatan
Tujuan belajar tersebut dalam dunia pendidikan kita sekarang lebih dikenal
dengan tujan pendidikan menurut Taksonomi Bloom yaitu tujuan belajar siswa
diarahkan untuk mencapai ketiga ranah : kognitif, afektif, dan psikomotoropik.
Tujuan belajar kognitif untuk memperoleh pengetahuan fakta/ingatan,
pemahaman, aplikasi, dan kemampuan berfikri analisis, sintesis, dan evaluasi. Tujuan
belajar efektif untuk memperoleh sikap, apresiasi, dan karakterisasi dan tujuan
psikomotorik untuk memperoleh keterampilan fisik yang berkaitan dengan
keterampilan gerak maupun keterampilan ekspresi verbal dan non verbal12
3. Faktor-Faktor Psikologis Dalam Belajar
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yang secara
garis besarnya dapat dibagi dalam dua bagian yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor-faktor yang berasal dari luar eksternal terdiri atas faktor lingkungan,
dan faktor instrumental; sedangkan faktor –faktor yang berasal dari dalam Internal
adalah berupa faktor fisiologis dan faktor psikologis
a. Faktor-faktor lingkungan
Faktor lingkungan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: faktor lingkungan
alam/non sosial dan faktor sosial.
Yang termasuk faktor lingkungan non sosial/alami ini ialah seperti: keadaan
suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat letak dan lain
sebagainya. Faktor lingkungan sosial baik berwujud manusia dan representasinya
termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar.
b. Faktor-Faktor Instrumental
Faktor instrumental ini terdiri atas gedung/sarana fisik kelas, sarana/alat
pengajaran, media pengajaran, guru, dan kurikulum/materi pelajaran serta strategi
balajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar.
12 Alisuf, Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya. 2007
c. Faktor- Faktor Kondisi Internal
Faktor kondisi ini sebagaimana telah diuraikan diatas ada dua macam yaitu
kondisi fisiologis dan kondisi psikologis.
Faktor kondisi fisiologis terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik dan
kondisi panca inderanya terutama pendengaran dan penglihatan.
Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan dalam proses
belajar adalah faktor: minat, bakat, intelegensi, motivasi dan kemampuan dasar
pengetahuan (bahan appersepsi) yang dimiliki13
4. Metode Belajar
Metede belajar menurut ahli psikologi itu dapat dikelompokan menajadi tiga
bagian yaitu :
a. Metode Belajar menurut Ilmu Daya Jiwa. Menurut metode ini jiwa manusia
itu terdiri dari berbagai daya dimana masing-masing daya itu mempunyai fungsinya
sendiri. Daya jiwa tersebut adalah : daya ingatan, daya berfikir, daya fantasi dan lain-
lain sebagainya.
b. Metode Belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi berpendirian bahwa
keseluruhan itu merupakan perjumlahan dari unsur-unsurnya. metode belajar
berdasarkan Ilmu Jiwa ini tampaknya lebih menekankan kepada segi hubungan yang
erat antara stimulus dan respon.
c. Metode Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt yaitu metode ini berpendirian
bahwa keseluruhan itu lebih penting dari bagian-bagian/unsur-unsurnya. Dan bahwa
13
Ibid
manusia itu adalah organisme yang aktif berusaha mencapai tujuan, bahwa individu
itu bertindak atas berbagai pengaruh baik dari dalam maupun dari luar individu.
5. Sumber Belajar
Sumber belajar dalam proses belajar adalah:
1. Person : Yaitu sumber belajar yang memilki kemampuan dalam bidang
masing-masing
2. Massage: Yaitu sumber-sumber belajar seperti pesan-pesan/ajaran yang
diterima antara lain :
1. berupa bahan/materi seperti, buku koran, brosur, pamphlet, poster,
tabloid, dan lain-lain
2. Sumber belajar seperti tv, radio, film,
tape recorder dan lain-lain.
3. Lingkungan/setting.
4. Teknik/Acuan: Yaitu sumber belajar dengan cara menyampaikan
pesan seperti ceramah/kuliah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi,
kuis, seminar.
C. Layanan Perpustakaan
1. Jenis Layanan
Ada dua macam jenis layanan perpustakaan
a. Layanan Teknis: Layanan Teknis adalah pekerjaan perpustakaan dalam
mempersiapkan koleksi agar dapat digunakan untuk menyelenggarakan
layanan perpustakaan. Layanan ini meliputi pengadaan, pengolahan,
penyusunan koleksi, serta sarana temu kembali informasi (katalog, indeks,
bibliografi dan laian-lain).
b. Layanan Pembaca: adalah Layanan yang diberikan kepada pemakai, yaitu
anggota perpustakaan. Layanan pembaca meliputi:
1) Layanan Baca
2) Layanan Sirkulasi
3) Layanan Rujukan
4) Layanan Abstrak dan Indeks
5) Layanan Informasi
6) Layanan Foto Copy
7) Layanan Internet
8) Layanan Audio-Visual
9) Layanan Pemesanan Informasi
10) Layanan Orientasi Pemakai.14
14 Karmidi Mortoadmojo, Pelayanan Bahan Pustaka, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1999), h. 53
Pada dasarnya layanan perpustakaan adalah sama, yaitu memberikan bantuan
kepada pengguna untuk memperoleh bahan pustaka yang sesuai dengan minat dan
perhatiannya. Jadi perpustakaan adalah salah satu yang mempertemukan pembaca
dengan bahan yang dicarinya.
Baik buruknya suatu perpustakaan bisa dilihat pada kepuasan pemakai.
Sedangkan kepuasan pemakai ditentukana oleh layanan yang diperolehnya dari
perpustakaan, serta persepsi pemakai terhadap pelayanan juga sangat mempengaruhi
kinerja perpustakaan
2. Layanan Umum
Layanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka usaha
memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.
Sebagai pengguna yang ingin memperoleh layanan yang baik dan memuaskan
maka perwujudan layanan yang di dambakan ialah:
a. adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan layanan yang cepat
dalam arti tanpa hambatan-hambatan dalam pencarian informasi
b. memperolah layanan secara wajar tanpa gerutu, sindiran atau untaian kata lain
semacamnya
c. mendapatkan layanan yang sama, dan tidak pandang bulu.15
15 Moenir, Manajemen Pelayanan umum di Indonesia, PT. Bina Aksara, Jakarta, 1992
Layanan yang jujur dan terus terang sangat di butuhkan oleh pengguna dalam
arti apabila ada hambatan karena sesuatu masalah yang tidak dielakan, hendaknya
diberitahukan kepada pengunjung sehingga orang tidak menunggu-nunggu sesuatu
yang tidak menentu.
Layanan umum yang diberikan kepada pemakai/pengguna bervariasi, yang
meliputi jasa perpustakaan seperti :
a. Layanan Sirkulasi
Peminjaman bahan pustaka merupakan jenis layanan yang paling utama di
perpustakaan. Sejak berdirinya perpustakaan barangkali jenis layanan inilah yang
pertama kali diberikan. Perpustakaan menyediakan sejumlah bahan bacaan, kemudian
pemakai dapat meminjam bahan pustaka yang dipilihnya untuk dibaca di tempat atau
di luar perpustakaan.
b. Bimbingan Pemakai dan Penyuluhan
Jenis layan ini sangat bermanfaat bagi pemakai yang memerlukan bacaan
tertentu namun belum atau tidak tahu cara mendapatkanya. Layanan ini dapat
diberikan kepada perorangan atau kelompok, dapat berupa pengenalan terhadap
perpustakaan, penggunaan perpustakaan, bimbingan pemakai, bimbingan membaca,
bimbingan menjadi anggota dan bimbingan cara menelusur sebagai contohnya
petugas perpustakaan memberikan penyuluhan tentang perpustakaan dan pustakawan
memberikan bimbingan menelusur kembali melalui katalogisasi
c. Layanan penelusuran informasi
Penelusuran informasi perlu diberikan kepada pengunjung perpustakaan
sesuai dengan kebutuhannya. Sarana untuk layanan penelusuran informasi antara lain
1) Buku-buku referens yang dimiliki perpustakaan
2) Sumber-sumber lain yang berkaitan dengan informasi yang
dimaksud
3) Menghubungi sumber informasi di luar perpustakaan baik lembaga
maupun perorangan contohnya ke Perusnas, PDII LIPI, dll.
d. Layanan Referensi
Pengguna yang mememerlukan penelusuran informasi akan memperoleh
layanan referensi, layanan ini mengacu pada bahan-bahan referensi seperti direktori,
ensiklopedia, dan laian-lain.
e. Layanan Membaca
Bagi pengunjung yang tidak bermaksud meminjam buku, namun hanya
membaca saja maka perpustakaan menyediakan layanan membaca di perpustakaan.
Pada dasarnya layanan umum yang di berikan perpustakaan adalah sama, yaitu
memberikan bantuan kepada pengguna untuk memperoleh informasi yang sesuai
dengan kebutuhannya.
3. Layanan Khusus
Layanan khusus adalah merupakan salah salah satu layanan yang diberikan
oleh perpustakaan kepada pengguna dalam rangka pemanfaatkan koleksi oleh
masyarakat yang ada di lingkungan perpustakaan itu sendiri dan memudahkan dalam
mencari informasi yang mereka butuhkan.
Agar layanan ini berjalan dengan baik, maka perpustakaan perlu memperhatikan
faktor-faktor berikut, yaitu:
a. Diusahakan agar pemakai merasa puas
b. Prosesnya mudah, sederhana dan efisien.
c. Caranya cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran
d. Diciptakan suasana ramah, supel, dan menarik
e. Dapat membuat perasaan ingin tahu
f. Menimbulkan kesan baik sehingga mendorong penguna untuk datang ke
perpustakan.
Layanan khusus yang diberikan perpustakan antara lain:
a. Layanan Rujukan
Layanan ini lebih ditekankan pada fakta, penelusuran literatur guna keperluan
penelitian, baik secara langsung, melalui surat ataupun telepon.
b. Layanan Audio-visual
Layanan ini hanya diberikan kepada pemakai jasa perpustakaan di ruang
khusus. sarana yang tersedia antara lain :
1) Televisi
2) Video
3) Kaset
4) Headphone
5) Laser disk
6) CD-ROM
c. Layanan Terjemahan
Layanan terjemahan ini dapat diberikan kepada pemakai jasa perpustakan
sesuai dengan kemampuan perpustakaan. Layanan ini bertujuan untuk memberikan
terjemahan bagi pengguna yang tidak bisa menguasai bahasa asing sehingga
informasi yang diinginkan dapat diperoleh untuk menambah pengetahuan
informasi.
d. Layanan Konsultasi
Layanan ini dapat diberikan kepada pemakai baik langsung bertatap muka
maupun menggunakan alat komunikasi lain. Dengan tujuan agar pemakai dapat
degan mudah menemukan informasi yang diinginkan.
e. Layanan Foto Copy
Layanan foto copy dimaksudkan untuk menunjang kelancaran layanan
perpustakaan. Layanan ini dapat dilakukan oleh perpustakaan atau bekerja sama
dengan pihak lain.16
16 Yusuf, Taslimah. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta : Universitas Terbuka, 1997
Layanan umum dan khusus yang diberikan perpustakaan bertujuan
memberikan kemudahan dan menambah pengetahuan mahasiswa dalam hal
pencarian informasi. Dan layanan umum dan khusus yang diberikan Perpustakaan
Pusat Universitas Nasional Jakarta dimaksudkan agar proses pemberian jasa
layanan dapat berlangsung dengan tertib, teratur cepat dan tanpa hambatan-
hambatan yang dapat menghalangi pengguna dalam mencari informasi serta
memberikan kepuasan kepada penggunanya. Dan diharapkan hasilnya adalah
terjadinya perubahan dalam wawasan keilmuan, sikap, maupun keterampilan.
BAB III
TINJAUAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan Pusat Universitas Nasional Jakarta
1. Sejarah Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Nasional didirikan oleh Pimpinan Universitas
Nasonal pada tahun 1970. Sejak berdiri hingga tahun 1973, perpustakaan menempati
ruang seluas +/-20 m2 di Jl. Kalilo No. 17-19 Jakarta, dengan koleksi sekitar 2915
eksemplar, termasuk buku, skripsi, dan terbitan berkala dengan 3 orang pengelola.
Dengan semakin berkembangnya koleksi hingga mencapai 13.000 eksemplar, maka
ruangan perpustakaan diperluas pada tahun 1973. tahun 1978, Perpustakaan
membuka cabang untuk koleksi biologi di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta. Pada
Tahun 1980 s/d 1982, Perpustakaan memperoleh bantuan untuk memperluas ruangan
dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan hingga mencapai seluas 102 m2.
Dengan pindahnya Kampus Universitas Nasional Jakarta ke Pejaten, Pasar
Minggu tahun 1983, perpustakaan cabang Ragunan digabungkan kembali bersama
induknya dalam satu ruang berukuran 499 cm2, yang terletak di lantai 1 blok III.
Untuk menyelaraskan perpustakaan dengan perkembangan teknologi informasi, tahun
2001 perpustakaan di pindahkan ke gedung baru sebelah selatan kampus, yang
menempati ruang di lantai 2 seluas 518 cm2, di gedung ini perpustakaan dilengkapi
dengan ruangan kedap suara, AC, serta pengolahan dan layanan dengan sistem
komputerisasi. Staf perpustakaan sebanyak 13 orang yang 80 % telah mengikuti
kursus perpustakaan, diharapkan akan mampu memaksimalkan layanannya dengan
sistem otomasi perpustakaan, layanan terbuka, dan dipersiapkan menuju terciptanya
perpustakaan maya (virtual library) di masa yang akan datang.
Daftar Kepala Pepustakaan sejak berdirinya hingga sekarang:
a. Kuswardoyo, B. Sc 1970-1972
b. Subagyo Ramlan 1972-1982
c. Sutopo Raharjo, BA 19782-1993
d. Drs. Rojali Said 1993-1994
e. Somadi Sasrohadi 1994-1997
f. Drs. Didi Supardi 1997-1998
g. Drs. Zainul Djumadin 1998-2001
h. Drs. Fathudduin, SIP 2001-2004
i. Amran Banurea, AMP, S.Sos 2004-2008
j. Dian Wahono, S.Hum 2008-sekarang
2. Struktur Organisasi
Untuk berhasilnya suatu rencana, diperlukan organisasi yang baik, yaitu
adanya pembagian kekuasaan (structure of authority) yang mampu mencapai tujuan –
tujuan yang telah ditentukan. Melalui bentuk dan kekuasaan ini, pembagian kerja
harus diatur dan dikoordinasikan untuk mencapai tujuan. Bentuk kekuasaan sangat
diperlukan guna memungkinakan segala pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien,
lancar dan ilmiah.
Perpustakaan Pusat Universitas Nasional Jakarta dikelola oleh tenaga-tenaga
terampil di bidangnya sebanyak 10 orang yang dipimpin oleh Ibu Dian Wahono,
S.Hum. Seluruh Staf Perpustakaan Pusat Universitas Nasional Jakarta telah memiliki
latar belakang perpustakaan, baik melalui pendidikan formal maupun kursus
perpustakaan. Untuk kelancaran kerja, perpustakaan dibantu oleh 3 orang tenaga
rumah tangga. Data ini diperoleh dari lembar rancangan pembuatan halaman website
Perpustakaan Pusat Universitas Nasional Jakarta yang beralamatkan di
http://www.unas.co.id, ditulis oleh kepala perpustakaan pusat. Didalam rancangan ini
juga dicantunkan tingkat pendidikan petugas Perpustakaan Pusat Universitas
Nasional Jakarta.
Tabel 1
PENDIDIKAN PETUGAS PERPUSTAKAAN
Tingkat
Pendidikan
Jenis Pendidikan Jumlah
S1 Perpustakaan 1
S1 Umum dan Kursus Perpustakan 2
D2 Perpustakaan 1
SLTA Umum dan Kursus Perpustakaan 4
SLTA Umum Tanpa Kursus Perpustakaan 3
Total 11
Adapun jumlah pustakawan profesional yang berada pada Perpustakaan Pusat
Universitas Nasional Jakarta, menurut penuturan kepala Perpustakaan, Pustakawan
pada Perpustakaan Pusat Universitas Nasional Jakarta hanya teradapat satu orang
saja yaitu saya (Kepala Perpustakaan Pusat Universitas Nasional Jakarta) yang di
bantu dengan para karyawan yang telah diberikan pelatihan lokal yang diikuti oleh
karyawan dan utusan dari tiap fakultas.
3. Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan Pusat Universitas Nasional Jakarta memiliki koleksi 12324
judul dengan 19849 eksemplar buku, 11 judul majalah dan jurnal, 8018 judul skripsi
serta berlangganan 6 judul Surat Kabar Nasional. Koleksi tersebut menempati ruang
seluas 220 m². Sebagian besar koleksi tersebut dapat dipinjamkan dan yang lainnya
hanya untuk dibaca di ruang perpustakaan.
a. Koleksi yang dapat dipinjamkan adalah koleksi dalam bentuk buku teks,
antara lain : Bahasa dan sastra (Inggris, Indonesia, Jepang, Korea), hukum
(internasional, perdata, ekonomi, tata negara), politik (hubungan
internasional, administrasi negara, sosilogi), ekonomi (manajemen,