SESSION OUTLINE
Session Outline ISPA Bahasa Indonesia / Indonesian
Kami Dari Semua : PENCEGAHAN & PENATALAKSANAAN ISPA (
Pencegahan, Pengobatan Dan Perawatan Serta Pemberantasan Penyakit
ISPA)
4 Comments Posted by Ariko & Little Sofia on March 10,
2012
[ KESEHATAN - ISPA dan ANTIBIOTIK ]
PENCEGAHAN & PENATALAKSANAAN ISPA( Pencegahan, Pengobatan
Dan Perawatan Serta Pemberantasan Penyakit ISPA )
PENCEGAHAN PENYAKIT ISPAISPA merupakan penyakit yang mudah
sekali menular. Penularan ISPA terutama droplet (partikel-partikel
kecil) yang keluar saat penderita batuk atau bersin. Penularan ISPA
juga dapat terjadi melalui kontak langsung (menyentuh penderita
langsung) dengan penderita maupun kontak tidak langsung yaitu
menyentuh benda yang terkontaminasi droplet infeksius.
ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit
menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA
setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan
bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan
orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan pendapatan per
kapita rendah dan menengah. Begitu pula, ISPA merupakan salah satu
penyebab utama konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan
kesehatan terutama pada bagian perawatan anak.
Kematian karena penyakit ISPA seringkali disebabkan karena
penderita yang datang untuk berobat sudah dalam keadaan menderita
penyakit ISPA yang berat dan sering disertai penyulit-penyulit
serta kurang gizi. Sementara itu dimasa tumbuh kembangnya setiap
anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 %
-60 % dari kunjungan pasien di Puskesmas adalah disebabkan oleh
penyakit ISPA.
Untuk mencegah penularan ISPA, anda dapat melakukan hal berikut
ini : Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik.
Memberikan ASI eksklusif pada bayi anda.
Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup
dan olah raga teratur.
Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau
hand sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA.
Ajarkan pada anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan
penyakit infeksi lainnya.
Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat
mencegah ISPA diantaranya imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib
/DaPT-Hib, dan imunisasi PCV.
Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan
flu. Segera cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer
setelah kontak dengan penderita ISPA.
Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar
tidak menulari anak anda atau anggota keluarga lainnya.
Mencegah anak berhubungan terlalu dekat dengan saudaranya atau
anggota keluarga lainnya yang sedang sakit ISPA. Tindakan semi
isolasi mungkin dapat dilakukan seperti anak yang sehat tidur
terpisah dengan anggota keluarga lain yang sedang sakit ISPA.
Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.
PENANGANAN PENYAKIT ISPA ( Perawatan Di Rumah )
Banyak penyakit infeksi saluran napas yang dikelompokkan ke
dalam ISPA. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa sebetulnya
penyakit infeksi yang dialami anak kita. Apakah common cold,
influenza, atau pneumonia? Apakah penyakit tersebut disebabkan
infeksi virus atau bakteri? Diagnosis yang spesifik beserta
penyebabnya akan menentukan penanganan selanjutnya. Sebagai contoh,
apabila anak kita sakit common cold, maka anak kita cukup
memerlukan istirahat, nutrisi dan minum yang cukup, dan obat
penurun panas bila demam. Namun bila anak kita menderita pneumonia
bakterial, maka ia memerlukan antibiotik dan mungkin juga perawatan
di rumah sakit.
Perinsip penanganan ISPA secara umum:
Istirahat yang cukup minimal 8 jam perhari.
Beri makananan yang bergizi tinggi. Sedikit-sedikit tetapi
berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika
muntah.
Berikan anak asupan cairan (air putih, air buah dan sebagainya)
lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak,
kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang dideritaterutama
bila anak batuk dan demam.
Tetap berikan ASI bila anak tersebut masih disusui.
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman. Saat ini sudah tersedia
Obat Batuk Herbal yang terbukti ampuh dan aman digunakan untuk
mengobati batuk pada anak. Pilihan lainnya adalah menggunakan
ramuan tradisional yaitu jeruk nipis sendok teh dicampur dengan
kecap atau madu sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol.
Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara
pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian
digerus dan diminumkan
Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan
pada air (tidak perlu air es).
Bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk ke
dokter.
Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung
dengan sapu tangan yang bersih
Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis
tidak terlalu ketat. Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau
selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan
demam.
Hindari penularan ISPA ke orang lain. Cara untuk menghindari
penularan: menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan
dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup
kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau
manular.
Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik
tidak diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus.
Antibiotik diperlukan apabila ISPA disebabkan oleh infeksi bakteri
seperti strep throat dan pneumonia. Penggunaan antibiotik yang
tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap
antibiotik tersebut.
Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak tanpa instruksi
dokter. Diskusikan dengan dokter anda mengenai manfaat dan risiko
obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda
Kenali tanda-tanda gawat darurat pada anak yang menderita ISPA
.
PEMERIKSAAN PENYAKIT ISPA OLEH DOKTERAnda perlu segera
memeriksakan anak ke dokter apabila:
Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih
(grunting)
Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak
bernapas
Bibir berwarna kebiru-biruan
Leher anak kaku
Kesulitan menelan
Muntah terus menerus
Anak tampak sangat lemah
PENGOBATAN PENYAKIT ISPA ( Di Rumah Sakit / Pemberi Pelayanan
Kesehatan ) Pneumonia berat: Dirawat di rumah sakit, diberikan
antibiotik parenteral, oksigen dan sebagainya.
Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila
penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan
pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai
obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau
penisilin prokain.
Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan
perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk
tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang
merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila
demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita
dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat
adanya bercak nanah (eksudat)
Disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap
sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus
diberi antibiotik (penisilin) selama 10 hari.
Setiap bayi atau anak dengan tanda bahaya harus diberikan
perawatan khusus untuk pemeriksaan selanjutnya.
PEMBERANTASAN PENYAKIT ISPATugas pemberatasan penyakit ISPA
merupakan tanggung jawab bersama. Kepala Puskesmas bertanggung
jawab bagi keberhasilan pemberantasan di wilayah kerjanya.
Sebagian besar kematiaan akibat penyakit pneumonia terjadi
sebelum penderita mendapat pengobatan petugas Puskesmas. Karena itu
peran serta aktif masyarakat melalui aktifitas kader akan
sangatmembantu menemukan kasus-kasus pneumonia yang perlu mendapat
pengobatan antibiotik (kotrimoksasol) dan kasus-kasus pneumonia
berat yang perlusegera dirujuk ke rumah sakit.
Dokter puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut:
Membuat rencana aktifitas pemberantasan ISPA sesuai dengan dana
atau sarana dan tenaga yang tersedia.
Melakukan supervisi dan memberikan bimbingan penatalaksanaan
standar kasus-kasus ISPA kepada perawat atau paramedis.
Melakukan pemeriksaan pengobatan kasus- kasus pneumonia
berat/penyakit dengan tanda-tanda bahaya yang dirujuk oleh
perawat/paramedis dan merujuknya ke rumah sakit bila dianggap
perlu. Memberikan pengobatan kasus pneumonia berat yang tidak bisa
dirujuk ke rumah sakit.
Bersama dengan staff puskesmas memberikan penyuluhan kepada
ibu-ibu yang mempunyai anak balita. perihal pengenalan tanda-tanda
penyakit pneumonia serta tindakan penunjang di rumah
Melatih semua petugas kesehatan di wilayah puskesmas yang diberi
wewenang mengobati penderita penyakit ISPA.
Melatih kader untuk bisa, mengenal kasus pneumonia serta dapat
memberikan penyuluhan terhadap ibu-ibu tentang penyaki ISPA.
Memantau aktifitas pemberantasan dan melakukan evaluasi
keberhasilan pemberantasan penyakit ISPA. menditeksi hambatan yang
ada serta menanggulanginya termasuk aktifitas pencatatan dan
pelaporan serta pencapaian target.
Paramedis Puskesmas Puskesmas pembantu
Melakukan penatalaksanaan standar kasus-kasus ISPA sesuai
petunjuk yang ada.
Melakukan konsultasi kepada dokter Puskesmas untuk kasus-kasus
ISPA tertentu seperti pneumoni berat, penderita dengan weezhing dan
stridor.
Bersama dokter atau dibawah, petunjuk dokter melatih kader.
Memberi penyuluhan terutama kepada ibu-ibu.
Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
Puskesmas sehubungan dengan pelaksanaan program pemberantasan
penyakit ISPA.
ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran adalah :1- SARS-CoV ;
2- virus influenza baru yang menyebabkan infeksi pada manusia ; dan
3- ISPA baru yang dapat menyebabkan wabah skala besar dan wabah
dengan morbiditas dan mortalitas tinggi.
PandemiEpidemi yang terjadi di seluruh dunia atau pada daerah
yang sangat luas, yang melintasi perbatasan beberapa negara, dan
biasanya mempengaruhi banyak orang.
Influenza ManusiaInfeksi virus akut menular, umumnya terjadi
pada penyakit epidemi musiman (influenza musiman) atau penyakit
pandemi langka (influenza pandemik), yang ditandai oleh radang
saluran pernapasan dan biasanya ditunjukkan oleh terjadinya demam
mendadak, menggigil, nyeri otot, keletihan luar biasa, nyeri
tenggorok, dan batuk. Penularan infeksi terjadi dalam jarak dekat,
terutama melalui droplet dan kadang-kadang melalui kontak. Sampai
sekarang, belum diperoleh cukup bukti yang menunjukkan bahwa
infeksi ditularkan melalui udara di antara manusia di fasilitas
pelayanan kesehatan.
SESSION OUTLINE
ISPA BAGI ANAK BALITA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta dapat mengerti istilah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
Akut) dan pentingnya penyakit-penyakit tersebut
Peserta dapat menggambarkan gejala-gejala ISPA
Peserta dapat menggambarkan tanda-tanda bahaya yang
mengidentifikasikan penyakit ISPA yang sudah menjadi gawat dan
perlu diobati segera oleh dokter
Peserta dapat menggambarkan cara penularan ISPA dan
faktor-faktor yang memudahkan penularan tersebut
Peserta dapat menggambarkan elemen dasar strategi kontrol untuk
penyakit ISPA (pencegahan dan pengobatan)
Peserta dapat kesempatan untuk mendiskusi peran-peran petugas
lapangan dalam hal memberantas penyakit ISPA
CATATAN:
Peserta harus diberi kesempatan untuk memberikan tujuan
pembelajaran mereka sendiri dan menambah tujuan tersebut di
atas.
Semua tujuan pembelajaran harus ditinjau lagi setelah pelatihan
sudah selesai, dan peserta diberi kesempatan untuk membicarakan
kalau tujuan tersebut sudah tercapai atau belum.
A. Apa itu ISPA?
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah istilah untuk
suatu kelompok infeksi yang menyerang sistem pernafasan. ISPA
disebabkan oleh bakteri tertentu (termasuk pertusis (batuk rejan)
dan difteria) dan virus tertentu (termasuk influenza dan campak).
ISPA bukan akibat dari kedinginan, atau kehujanan, tetapi
kedinginan atau kehujanan dapat membuat anak lebih mudah terinfeksi
kuman yang menyebabkan ISPA.
Secara global, IPSA merupakan salah satu penyebab utama kematian
anak (28% kematian anak balita) dan selalu ada diantara tiga
penyebab utama kematian anak di NTT, termasuk Flores.
Lebih dari 90% anak yang meninggal akibat ISPA, meninggal karena
PNEMONIA. Penilitian sudah membuktikan bahwa mayoritas kasus
pnemonia disebabkan oleh bakteri, maka dapat diobati dengan
antibiotik.
Hal terpenting bagi petugas lapangan adalah cara membedakan
antara kasus ISPA ringan infeksi yang akan sembuh dengan sendirinya
setelah 1-2 minggu dan kasus IPSA berat infeksi yang dapat
menyebabkan kesakitan berat, kecacatan dan kematian.
Bagian yang berikutnya menjelaskan cara untuk mengidentifikasi
penyakit ISPA berat.
B. Gejala-gejala ISPA dan cara mengidentifikasi penyakit ISPA
berat.ISPA dapat dibagi dua kelompok (Gambar 1):
1. ISPA bagian atas
2. ISPA bagian bawah
Gambar 1. Sistem pernafasanPada umumnya, ISPA bagian atas
biasanya penyakit ringan yang akan sembuh dengan sendirinya dalam
waktu 1-2 minggu. Walaupun kadang penyakit ini dapat menyebabkan
komplikasi (gejala gawat), jarang sekali menyebabkan kematian.
Gejala-gejala penyakit ini adalah:
Batuk
Hidung beringus
Hidung tersumbat
Sakit Kepala
Demam ringan
Sakit telinga
ISPA bagian bawa jauh lebih mungkin menjadi penyakit berat dan
menyebabkan sesak nafas dan kematian. 99% kematian akibat ISPA
adalah kematian akibat ISPA bagian bawa.
Penting sekali mengenal anak yang menderita ISPA berat (biasanya
pnemonia) karena anak tersebut HARUS SEGERA DIOBATI.
Cara mudah untuk mendefinisikan pnemonia adalah: BATUK + SESAK
NAFAS/ NAFAS CEPAT (lihat Diagram 1).
Diagram 1. Diagram alur proses yang sederhana untuk
mengidentifikasi pnemonia.
Anak yang menderita ISPA berat sulit menghirup udara ke dalam
parunya, maka mereka bernafas lebih cepat daripada biasa. Juga anak
tersebut mungkin mengeluarkan suara aneh, pada saat udara
dipaksakan ke dalam paru-paru.
Gejala pnemonia yang lain adalah:
Demam dan berkeringkat
Rasa nyeri pada dada
Barusan menderita ISPA bagian atas (seperti pilek biasa)
Rasa nyeri pada perut bagian atas
Gambar dibawa menggambarkan cara mengenal tanda bahaya, yang
telah dijelaskan dalam diagram 1 di atas.
C. Bagaimana ISPA dapat menular?
ISPA ditularkan lewat udara. Pada saat orang terinfeksi batuk,
bersin atau bernafas, bakteri atau zat virus yang menyebabkan ISPA
dapat ditularkan pada orang lain (orang lain menghirup kuman
tersebut.)
Ada faktor tertentu yang dapat memudahkan penularan:
Kuman (bakteria dan virus) yang menyebabkan ISPA mudah menular
dalam rumah yang mempunyai kurang ventilasi (peredaran udara) dan
ada banyak asap (baik asap rokok maupun asap api).
Orang yang bersin/batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan
mudah menularkan kuman pada orang lain.
Kuman yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam rumah yang ada
banyak orang (mis. banyak orang yang tinggal di satu rumah
kecil).
D. Bagaimana kita dapat kontrol ISPA?
i). Pencegahan
Ada dua cara pokok untuk mencegah ISPA yaitu, immunisasi dan
mengurangi faktor risiko tertentu seperti dijelaskan dalam diagram
di bawa:
ii). Pengobatan
Berarti:
1. Deteksi dini pnemonia berat dan pengobatan yang benar di
rumah sakit
2. Deteksi dini pnemonia tidak berat dan pengobatan yang benar
di rumah, sesuai dengan tunjuk dokter.
Anak yang mengalami gejala-gejala ISPA berat/ pnemonia, seperti
dijelaskan di atas (batuk tambah sesak nafas/ nafas cepat) harus
segera dibawa ke dokter. Dokter akan memeriksa anak dan memutuskan
apakah anak tersebut harus rawat inap atau dapat diobati di rumah.
Bila anak diobati di rumah, paling penting anak diberi obat sesuai
dengan jadwal dan dosis ditunjuk oleh dokter. Bila obat tidak
diberi secara benar, anak dapat tambah sakit dan mungkin harus
diobati rawat inap.
Orang tua yang merawat anak di rumah harus memperhatikan anak
untuk melihat apakah gejala akan hilang. Bila gejala tidak hilang,
atau tambah berat, seharusnya anak dibawa lagi ke dokter.
iii) Pengobatan ISPA ringan di rumah:
Anak yang menderita ISPA ringan (batuk, pilek biasa, dengan
demam ringan TANPA ada masalah pernafasan) tidak usah dibawa ke
puskesmas. Dia dapat rawat di rumah:
1. Jagalah anak supaya hangat
2. Memberi anak banyak minum
3. Memberi anak sirop madu-jeruk (lihatlah Kotak 1), 3 atau 4
kali sehari
4. Bila hidung tersumbat, membersihkan lubang hidung dengan kain
bersih, untuk membantu dia bernafas.
5. Bila anak demam, memberi obat parasetemol dengan dosis yang
sesuai dengan umur anak (lihatlah Kotak 2). Jangan memberi
parasetemol kepada anak bila Anda belum tahu dosis yang benar.
F. Peran-peran petugas lapangan dalam hal memberantas penyakit
ISPA
Petugas lapangan dapat membantu mengatasi persoalan ISPA dengan
cara:
Pencegahan
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai IPSA
dan pencegahannya, misalnya immunisasi, tutup mulut/ hidung pada
saat batuk/bersin, ventilasi rumah yang baik dll.
Membangun tungku/ cerebong yang mengurangi pollusi udara dalam
rumah. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya immunisasi.
Kerja sama dengan petugas kesehatan pemerintah untuk mempromosi
program immunisasi dan pemberian Vitamin APengobatan
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
merawat anak yang menderita ISPA ringan
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
gejala ISPA berat/pneumonia, dan pentingnya segera membawa anak
dengan gejala tersebut ke puskesmas. Meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menyelesaikan obat yang
diberi kepada anak yang menderita ISPA berat.
This document prepared by Katrina Smith, VSO volunteer on behalf
of Yayasan Tananua Flores, Ende. October, 2005.
Tulisan ini dibuat oleh Katrina Smith, tenaga VSO, untuk Yayasan
Tananua Flores, Ende. Oktober, 2005.
Sistem pernafasan bagian atas
Catatan: Virus campak adalah kuman paling mudah menular di dunia
berarti dia sangat mudah menular antar orang. Cara terbaik mencegah
penyakit campak adalah immunisasi campak.
Kotak 2. Dosis parasetemol bagi anak kecil
(memberi dosis yang benar setiap 6 jam):
Di bawa 2 bulan: Jangan memberi parasetemol di rumah
2 bulan 6 bulan: 1/8 500mg tablet
6 bulan 3 tahun: 500mg tablet
3 bulan 5 bulan: 500mg tablet
Kotak 1. Sirop madu-jeruk:
1 bagian air jeruk nipis
1 bagian madu (atau kecap manis)
Apakah anak ini menderita ISPA berat?
Tidakk
Ya
Apakah anak menderita batuk/pilek?
Anak ini menderita ISPA ringan / batuk-pilek biasa.
RAWAT ANAK INI DI RUMAH SAJA
Anak ini menderita pnemonia.
BAWALAH SEGERA KE PUSKESMAS
Tidak
Ya
Apakah anak mengalami sesak nafas1, atau nafas cepat?2
2. Cara mengetahui nafas cepat
Anak berumur di bawa 2 bulan: 60 kali per minit atau lebih
Anak berumur 2 bulan - 1 tahun: 50 kali per minit atau lebih
Anak berumur 1-4 tahun: 40 kali per minit atau lebih
?
1. Cara mengetahui sesak nafas
Pada anak yang sesak nafas dada bagian bawa tersedot ke dalam
pada saat tarik nafas. Pada anak sehat, dada bagian bawa akan
bergerak keluar pada saat tarik nafas. Sebaiknya mengecek tanda ini
waktu anak tenang dan tidak menangis.
?
PENCEGAHAN ISPA
Kebersihan:
Anak harus dijauhkan dari orang yang menderita batuk/pilek.
Semua orang seharusnya tutup mulut/hidung pada saat
batuk/bersin, dan sering cuci tangan.
Pola asuh anak:
Orang tua harus siap antar anak yang menderita ISPA berat ke
puskesmas.
Orang tua harus memastikan anaknya minum obat sampai HABIS.
Gizi:
Anak kurang gizi lebih mungkin menderita ISPA, dan jauh lebih
mungkin menderita ISPA berat, seperti pnemonia.
Pollusi udara:
Asap rokok, dan asap api meningkatkan risiko ISPA (juga
meningkatkan risiko astma).
Menjauhkan anak dari asap dan meningkatkan peredaran udara dalam
rumah akan mengurangi penularan ISPA.
Mengurangi faktor risiko ISPA
Immunisasi
Setiap anak seharusnya dapat immunisai lengkap sesuai dengan
jadwal Nasional. Hal ini melindungi anak dari penyebab pokok ISPA
dan membantu mencegah kurang gizi.
Sistem pernafasan bagian bawa
DETEKSI DINI DAN PENGOBATAN SEGERA ISPA BERAT DAPAT
MENYELAMATKAN JIWA ANAK.
MULAI
1