B A B I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam upaya pelaksanaan sistem pemerintahan yang bersih dan akuntabel setiap pengelola pemerintahan menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) dan sekaligus menyusun laporan pertanggung jawaban dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram tahun 2014 disusun berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003, tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan berlandaskan kepada : a. Landasan Idiil Pancasila b. Konstitusional UUD 1945 dan c. Landasan Operasional antara lain : Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional; Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 34 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2013
105
Embed
LATAR BELAKANG · Web viewDalam menyusun rencana strategik harus memperhatikan lingkungan baik internal maupun eksternal. Rencana strategik mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, strategik,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya pelaksanaan sistem pemerintahan yang bersih dan akuntabel
setiap pengelola pemerintahan menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) dan
sekaligus menyusun laporan pertanggung jawaban dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
LAKIP Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram tahun
2014 disusun berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor : 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003, tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan
berlandaskan kepada :
a. Landasan Idiil Pancasila
b. Konstitusional UUD 1945 dan
c. Landasan Operasional antara lain :
Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Nasional;
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
Pola Dasar pembangunan Daerah dan Propeda, dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kota Mataram Tahun 2011 – 2015;
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi dan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 34Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2013
Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram merupakan
salah satu Dinas yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataran
nomor : 05 tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat daerah
Kota Mataram. Sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut maka Dinas Koperasi
Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Mataram
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Mataram melalui
Sekretaris Daerah Kota Mataram.
Surat Keputusan Walikota Mataram nomor : 20/PERT/2008 memuat tentang
Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan
Kota Mataram.Berdasarkan Surat Keputusan tersebut telah ditetapkan Tugas dan
Fungsi sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana
Pemerintah Daerah dibidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Dinas
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dibidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan.
Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas
mempunyai fungsi :
Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi maka semua perangkat baik
sumber daya manusia maupun dana serta fasilitas harus dapat menunjang
pencapaian sasaran tersebut. Kalau dilihat dari Sumber Daya Manusia bahwa dari
segi jumlah sudah memadai namun dari kualitas terutama dalam hal keterampilan
dan kemampuan dibidang teknis perlu diperhatikan.
Dilihat dari sarana dan prasarana baik gedung kantor dan sarana mobilitas juga
masih dirasakan terbatas terutama ruang kerja, gudang arsip dan mobil operasional
Dinas.
Peran strategis Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram
sesuai Tupoksi dan Mandat yang diberikan adalah bagaimana Dinas berperan dalam
memajukan sektor Koperasi, Industri dan Perdagangan yang ada diwilayah Kota
Mataram agar mampu tumbuh dan berkembang sehingga menjadi sektor yang
tangguh dalam menunjang dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Kota Mataram.
Untuk itu Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai
peran strategis dalam menyusun program pembangunan di sektor koperasi,
industri dan perdagangan yang dapat menyentuh langsung kehidupan ekonomi
masyarakat terutama pada usaha-usaha kecil dan menengah serta memberikan
pelayanan umum kepada masyarakat dan dunia usaha.
Adapun program yang disusun adalah sesuai dengan program strategis
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota
Mataram Tahun 2011-2015 yaitu terkait dengan program pemberdayaan ekonomi
rakyat dan program peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Kekuatan berbagai sumber daya yang ada untuk dapat melaksanakan tupoksi sesuai
kewenangan yang diberikan sangat ditentukan oleh dukungan kekuatan Sumber
Daya Manusia ( SDM ) dan dukungan dana yang memadai serta kebijakan dalam
pembangunan sektor koperasi, industri dan perdagangan. Kekuatan yang ada pada
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut :
a. Tersedianya sumber daya manusia yang cukup memadai
b. Adanya jumlah koperasi yang berkualitas berjumlah 89 koperasi
c. Adanya keunikan dan keanekaragaman desain produk
d. Adanya ketrampilan/budaya/kearifan lokal
e. Posisi Kota Mataram sebagai ibukota propinsi.
f. Struktur ekonomi Kota Mataram sebagai pusat perdagangan.
g. Potensi perdagangan di Kota mataram yang cukup besar.
h. Adanya kewenangan peneraan pada tingkat kota/kabupaten
i. Memiliki beberapa produk One Village One Product (OVOP) yang dapat
dijadikan produk kompetensi inti daerah.
j. Adanya dukungan peraturan perundang-undangan yang memadai.
k. Terbentuknya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen ( BPSK ) dalam rangka
menunjang perlindungan konsumen.
Berdasarkan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan yang tertuang pada
Rencana Strategis Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, maka
diperolehkan data sebagai berikut :
a. Perkembangan izin usaha Perdagangan
Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) dan Tanda Daftar Gudang (TDG) selama 5 (lima) tahun terakhir dapat
ditampilkan dalam tabel 3.2 berikut :
TABEL 1.1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
5 : Sanitasi / Drainase 13 : Area Bangunan Muat Ruang
6 : Tempat Ibadah
D. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mataran nomor 05 tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat daerah Kota Mataram, maka
ditetapkan struktur organisasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
seperti terlampir (lampiran 1).
Data Umum Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Koperasi, Perindustrian
dan Perdagangan Kota Mataram mengacu kepada Surat Keputusan Walikota
Mataram nomor 20/PERT/2008. Dalam keputusan tersebut ditetapkan ada 25
(dua puluh lima) jabatan struktural yang meliputi :
- Kepala Dinas 1 orang
- Sekretaris 1 orang
- Kepala Bidang 5 orang
Disamping kepala bidang terdapat 18 eselon empat yaitu kepala seksi/sub
bidang.Untuk lebih jelasnya jumlah jabatan dan pengisiannya dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 1.11
Nama Jabatan dan Eselonering Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram Propinsi NTB Tahun 2014
No Nama Jabatan Eselonering Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
Kepala Dinas
Sekretaris
Kepala Bidang
Kepala Sub Bagian
II B
III A
III B
IV A
1
1
4
4
-
-
-
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
5.
6.
Kepala Seksi
Kepala UPTD Pasar
IV A
IV A
16
2
-
J u m l a h 26 -
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram sampai dengan
saat ini memiliki pegawai sejumlah 71 orang yang berstatus PNS. Kalau
diperhatikan tingkat pendidikan pegawai adalah sebagai berikut :
Tabel 1.13
Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram menurut pendidikan Umum dan Eselonisasi, Tahun 2014
No. Nama BidangEselon
JumlahI II III IV Staf Honda
1. Sekolah Dasar - - - - - - -
2 SLTP - - - - 1 - 1
3 SLTA - - - 1 21 - 22
4 Diploma I - - - - - - -
5 Diploma II - - - - - - -
6 Diploma III - - - 1 2 - 3
7 Sarjana Muda - - - - - - -
8 Akademi - - - - - - -
9 Sarjana - - 5 18 18 - 41
10 Magister (S-2) - 1 - 3 - - 4
11 Doktor (S-3) - - - - - - -
Jumlah 1 6 19 45 - 71
Selain hal tersebut jumlah pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian Dan
Perdagangan Kota Mataram kalau dilihat dari pendidikan penjenjangan adalah :
- Adum : 9 orang
- Diklatpim Tk. II : 2 orang
- Diklatpim Tk. III : 3 orang
- Diklatpim Tk. IV : 6 orang
- SPAMA : 1 orang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Dan jumlah keseluruhannya adalah 21 orang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.14
Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram Menurut Pendidikan Penjenjangan dan Eselonisasi
Tahun 2014
No. Nama BidangEselon Fungsi
OnalisasiJumlah
I II III IV Staf
1.
2.
3.
4.
5.
ADUM
DIKATPIM TK. II
DIKATPIM TK. III
DIKATPIM TK. IV
SPAMA
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
2
1
1
-
1
7
-
2
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
2
3
6
1
J u m l a h - 1 5 15 - - 21
E. SISTIMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah ( LAKIP ) Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan di susun sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
b. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
c. ASPEK STRATEGIS
d. STRUKTUR ORGANISASI
e. SISTEMATIKA PENYAJIAN
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
a. RPJMD 2011-2015
b. RENCANA STRATEGIK
c. PENETAPAN KINERJA (PK )
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
a. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
b. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
c. AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RPJMD 2011-2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
2015-2020 ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi pedoman
bagi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan.
RPJM Daerah ini sekaligus merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program
kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) secara berjenjang.
Berkaitan dengan ini, maka ditetapkan visi pembangunan Kota Mataram 2010-
2015 adalah : “Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius dan
Berbudaya” dengan makna yang terkandung adalah sebagai berikut :
1. Kota Mataram adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan &
kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Maju ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya.
Sehingga kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan
lokal masyarakat Mentaram dan memiliki kebanggaan sebagai warga Gumi
Mentaram.
3. Religius diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi
nilai-nilai ketuhanan, mengedepankan Muammallah serta toleransi yang tinggi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan
masyarakat madani.
4. Berbudaya diartikan sebagai terciptanya keseimbangan antara kemajuan dan
religiusitas yang saling berterima dalam kemajuan dan kemajemukan,
menguatnya jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan
masyarakat yang bermoral, bermartabat dan berkesadaran hukum berdasarkan
nilai-nilai dan norma-norma, adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam
bingkai masyarakat madani.
Visi ini mengarahkan pada pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur,
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Dan untuk mencapai misi tersebut telah ditetapkan misi
pembangunan 2011-2015. Misi tersebut adalah :
1. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan
kehidupan masyarakat yang kondusif, dinamis dan harmonis.
2. Meningkatkan kualitas SDM yang handal untuk mendorong daya saing daerah.
3. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good
Governance).
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
RPJMD Kota Mataram Tahun 2010-2015 memuat 3 program unggulan sebagai
bahasa implementasi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan,
yang terkelompokkan dalam 4 sorotan aspek dengan rencana program-program
prioritas yang diindikasikan sebagai solusi dalam rangka pencapaian tujuan melalui
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Tiga program yang diunggulkan dalam periode
5 tahun mendatang terdiri dari:
1. Peningkatan kualitas SDM dalam rangka peningkatan daya saing daerah;
2. Pemberdayaan ekonomi berbasis potensi ekonomi lokal ; serta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
3. Peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian
peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
B. RENCANA STRATEGIS
Perencanaan Strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada
keluaran yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun sampai dengan lima tahun
dengan memperhitungkan potensi peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Dalam menyusun rencana strategik harus memperhatikan lingkungan baik internal
maupun eksternal. Rencana strategik mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, strategik,
kebijakan, program dan kegiatan termasuk ukuran keluaran yang dinyatakan dalam
indikator capaian.
a. VISI
Pembangunan koperasi, industri dan perdagangan di Kota Mataram
ditujukan untuk mewujudkan koperasi dan UKM yang mandiri, sektor industri
dan perdagangan yang maju, handal dan berdaya saing kompetitif serta
berperan sebagai tulang punggung perekonomian kota yang berbasis pada
ekonomi kerakyatan. Dengan demikian diharapkan mampu menopang
perekonomian yang mandiri, memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
serta dapat meningkatkan kesempatan berusaha, membuka lapangan kerja dan
meningkatkan kesejahteraan.
Berdasarkan hal tersebut diatas dan sejalan Visi Kota Mataram yang
menginginkan terwujudnya Kota Mataram yang maju, religius dan Berbudaya
maka pembangunan koperasi, industri dan perdagangan di Kota Mataram
ditetapkan dengan Visi yaitu :
“Terwujudnya Peningkatan Sektor Koperasi, Perindustrian, Perdagangan
yang maju dan Mandiri”.
b. MISI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Berdasarkan Visi yang telah ditetapkan diatas, maka dirumuskan Misi Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan sebagai berikut :
1) Penciptaan wira usaha baru yang tangguh dan berkualitas;
2) Meningkatkan koperasi yang berkekuatan hukum dan data koperasi yang
akurat;
3) Meningkatkan peran koperasi dan UKM dalam rangka pengembangan sistem
ekonomi kerakyatan
4) Meningkatkan kegiatan industri yang berdaya saing kuat, berwawasan
lingkungan dengan menitikberatkan pada ekonomi kerakyatan sebagai
penggerak ekonomi daerah;
5) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem distribusi barang dan jasa,
tertib niaga dan kepastian berusaha serta meningkatkan dan
mengembangkan perdagangan;
6) Meningkatkan perlindungan konsumen dan tertib ukur guna menciptakan
iklim perdagangan yang sehat dan jujur.
c. TUJUAN
Sebagai penjabaran dari misi yang telah ditetapkan diatas, maka
dirumuskan tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan jumlah unit/kelompok usaha KUMKM dan sentra IKM yang
kuat dan mandiri.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta sektor KUMKM dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal.
c. Meningkatkan Perlindungan konsumen dan tertib ukur guna menciptakan
iklim perdagangan yang jujur.
d. Meningkatkan kelancaran ketersediaan dan efisiensi distribusi berbagai
kebutuhan masyarakat.
d. SASARAN
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan diatas, maka Dinas Koperindag
menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan
selama periode Renstra. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat
tolak ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2011-2015 adalah
sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Sasaran Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1 : Meningkatkan jumlah unit/kelompok usaha KUMKM dan sentra
IKM yang kuat dan mandiri.
Sasaran Strategis :
Meningkatnya efektifitas
pengembangan usaha
1) Jumlah ijin usaha yang diterbitkan :a. SIUP b. TDP c. TDG d. IUIe. TDI
2) Jumlah Wira Usaha Baru3) Rasio Koperasi Aktif4) Persentase UMKM5) Jumlah BMT/LKM yang terbentuk
Tujuan 2 : Meningkatkan kemampuan dan peran serta sektor KUMKM dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal
Sasaran Strategis :
Meningkatkan efektifitas
pengembangan potensi unggulan
daerah yang berbasis sumber daya
lokal
1) Persentase KUMKM yang mendapat
bantuan/difasilitasi
2) Rasio SDM KUMKM yang dilatih
3) Cakupan klaster unggulan daerah
Sasaran Indikator Kinerja Utama
Tujuan 3 : Meningkatkan perlindungan konsumen dan tertib ukur guna
menciptakan iklim perdagangan
Sasaran Strategis :
Meningkatnya efektifitas
perlindungan konsumen dan
pengamanan perdagangan
1) Jumlah UTTP yang di Tera
2) Rasio produk yang diawasi
3) SPBU yang ditera
4) Penyelesaian sengketa konsumen
Tujuan 4 : Meningkatkan kelancaran ketersediaan dan efisiensi distribusi
berbagai kebutuhan masyarakat
Sasaran Strategis :
Meningkatnya efektifitas penerimaan
PAD dan kenyamanan proses jual
beli di pasar
1) Kapasitas pasar
2) Penerimaan PAD pasar
3) Jumlah sarana dan prasarana yang ada
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
e. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan juga telah menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan
organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah
mengacu pada Resntras Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan serta
RPJMD tahun 2011-2015. Indikator Kinerja Utama ditetapkan dengan memilih
indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2011-2015.
Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
yang akan digunakan untuk periode waktu 2011-2015 sesuai periode Renstra
adalah sebagai berikut :
SASARAN STRATEGIS I Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Usaha
INDIKATOR KINERJA UTAMA CARA PERHITUNGAN IKU SATUAN
- Rasio ijin usaha yang diterbitkan SIUP TDP TDG IUI TDI
Jumlah ijin usaha yg diterbitkan dibagi total ijin usaha yg telah diterbitkan selama ini
%
- Rasio Wira Usaha Baru - Jumlah WUB dibagi jumlah penduduk usia produktif
%
- Rasio Koperasi aktif - Jumlah Koperasi aktif dibagi jumlah seluruh koperasi
%
- Persentase UMKM - Jumlah UMKM dibagi jumlah usaha seluruhnya
%
- Jumlah BMT/LKM yang terbentuk - Cukup jelas
SASARAN STRATEGIS 2 Meningkatnya efektifitas pengembangan potensi unggulan daerah yang berbasis sumber daya lokal
- persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
- Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan dibagi jumlah seluruh KUMKM
%
- Rasio SDM KUMKM yang dilatih - SDM KUMKM yang dilatih dibagi jumlah SDM KUMKM seluruhnya
%
- Cakupan klaster Unggulan daerah - Jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah dibagi jumlah usaha seluruhnya
%
SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatnya efektifitas perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
- Jumlah UTTP yang di tera - Cukup jelas UTTP
- Rasio produk yang diawasi - Jumlah produk yang diawasi dibagi produk yang wajib diawasi
%
- SPBU yang di Tera - Cukup jelas SPBU
- Penyelesaian sengketa konsumen - Jumlah kasus yang terselesaikan dibagi jumlah kasus yang diterima
%
SASARAN STRATEGIS 4Meningkatnya efektifitas penerimaan PAD dan kenyamanan proses jual beli di pasar
- Kapasitas pasar - Pedagang yang di tampung di bandingkan daya tampung
Ideal atau tidak
- Penerimaan PAD pasar - Realisasi dibagi target PAD %
- Jumlah sarana dan prasarana yang ada - Jumlah sarana dan prasarana yang ada pada setiap pasar
unit
C. PENETAPAN KINERJA
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk : (1)
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4)
menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai
dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan telah membuat penetapan
kinerja tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang
ada. Penetapan kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan tahun 2014
disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2014 yang telah ditetapkan.
Penetapan Kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota
Mataram Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha
Rasio ijin usaha yang diterbitkan Jumlah Ijin Usaha yang diterbitkan
dibagi total ijin usaha yang telah diterbitkan selama ini
a. SIUP 30,67%
b. IUI 0,40%
c. TDI 2,27%
d. TDP 25,27%
e. TDG 0,22%
Rasio WUB Jumlah WUB dibagi Jumlah Penduduk
Usia Produktif1,06%
Rasio Koperasi AktifJumlah Koperasi Aktif dibagi Jumlah
Seluruh Koperasi54,88%
Persentase UMKMJumlah UMKM dibagi jumlah usaha
seluruhnya100%
Jumlah BMT/LKM yang terbentukCukup jelas
13 BMT
Meningkatnya efektivitas pengemb. potensi unggulandaerah berbasissumber daya local
1. Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan
dibagi jumlah seluruh KUMKM2,15 %
2. Rasio SDM KUMKM yang dilatih SDM KUMKM yang dilatih dibagi
jumlah SDM KUMKM seluruhnya2,53%
3. Cakupan Klaster Unggulan Daerah Jumlah usaha dalam klaster unggulan
daerah dibagi jumlah usaha seluruhnya17,13 %
Meningkatnya efektivitas perlindungan Konsumen danPengamanan Perdagangan
1. Jumlah UTTP yang ditera Cukup Jelas
10.000
2. Rasio Produk yang diawasi Jumlah produk yang diawasi dibagi
produk yang wajib diawasi26,97 %
3. SPBU yang ditera Cukup jelas
12
4. Penyelesaian Sengketa Konsumen Jumlah kasus yang terselesaikan
dibagi jumlah kasus yang diterima85 %
Meningkatnya efektivitas penerimaan PADdan kenyamananproses jual beli di pasar
1. Kapasitas Pasar Pedagang yang di tampung di
bandingkan daya tampunga. Pasar Mandalika 100%b. Pasar Cakranegara 100%c. Pasar Kr. Lelede 100%d. Pasar Sindu 100%e. Pasar Sayang-Sayang 100%f. Pasar Karang Seraya 100%
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
g. Pasar Selagalas 100%h. Pasar Paglima 100%i. Pasar Abian Tubuh 100%j. Pasar Karang Sukun 100%k. Pasar Pagesangan 100%l. Pasar Pagutan 100%m. Pasar Perumnas 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
n. Pasar Dasan Agung 100%o. Pasar Rembiga 100%p. Pasar Cemara 100%q. Pasar Karang Medain 100%r. Pasar Kebon Roek 100%s. Pasar Ampenan/ACC 100%
2. Penerimaan PAD Pasar Realisasi dibagi target PAD 100 %
3. Jumlah Sarana dan Prasarana yang adaJumlah sarana dan prasarana yang ada pada
setiap pasar1. Kantor Pengelola -2. Area Parkir -3. TPS/Kontainer Sampah 160 buah4. Air Bersih/PAM 1 paket5. Sanitasi/Drainase 3 pasar6. Tempat Ibadah -7. Toilet Umum/MCK -8. Pos Keamanan -9. Tempat Pengelola Limbah/IPAL/Sampah -10.Hidran/Fasilitasi Pemadam Kebakaran 16 unit11.Penteraan -12.Sarana Komunikasi -13.Area Bangunan Muat Ruang -
Meningkatnya efektivitas perlindungan Konsumen dan
5. Jumlah UTTP yang ditera Cukup Jelas
10000 6483 64,83%
6. Rasio Produk yang diawasi Jumlah produk yang diawasi dibagi
26,97 % 17,98% 66,67%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Pengamanan produk yang wajib diawasi
7. SPBU yang ditera Cukup jelas
12 12 100%
8. Penyelesaian Sengketa Konsumen Jumlah kasus yang terselesaikan
dibagi jumlah kasus yang diterima85 % 79.17% 93.14%
Meningkatnya efektivitas penerimaan PADdan kenyamananproses jual beli di pasar
2. Kapasitas Pasar Pedagang yang di tampung di
bandingkan daya tampung
t. Pasar Mandalika 100% 156.11% 156.11%u. Pasar Cakranegara 100% 37.77% 37.77%v. Pasar Kr. Lelede 100% 233.33% 233.33%w. Pasar Sindu 100% 198.43% 198.43%x. Pasar Sayang-Sayang 100% 248% 248%y. Pasar Karang Seraya 100% 146.85% 146.85%z. Pasar Selagalas 100% 26% 26%aa. Pasar Paglima 100% 45.45% 45.45%bb. Pasar Abian Tubuh 100% 134.71% 134.71%cc. Pasar Karang Sukun 100% 219.23% 219.23%dd. Pasar Pagesangan 100% 46.15% 46.15%ee. Pasar Pagutan 100% 130.26% 130.26%ff. Pasar Perumnas 100% 149.58% 149.58%gg. Pasar Dasan Agung 100% 115.16% 115.16%hh. Pasar Rembiga 100% 71.43% 71.43%ii. Pasar Cemara 100% 54.77% 54.77%jj. Pasar Karang Medain 100% 81.82% 81.82%kk. Pasar Kebon Roek 100% 79.76% 79.76%ll. Pasar Ampenan/ACC 100% 155.25% 155.25%
4. Penerimaan PAD Pasar Realisasi dibagi target PAD
2.850.000.000
2.909.273.650
102,08%
5. Jumlah Sarana dan Prasarana yang ada Jumlah sarana dan prasarana yang ada
pada setiap pasar14. Kantor Pengelola - - -15. Area Parkir - - -16. TPS/Kontainer Sampah 160 buah 160 buah 100%
17. Air Bersih/PAM 1 pasar 1 pasar 100%18. Sanitasi/Drainase 3 pasar 3 pasar 100%19. Tempat Ibadah - - -20. Toilet Umum/MCK - - -21. Pos Keamanan - - -22. Tempat Pengelola Limbah/IPAL/Sampah - - -23. Hidran/Fasilitasi Pemadam Kebakaran 16 unit 16 unit 100%24. Penteraan - - -25. Sarana Komunikasi - - -26. Area Bangunan Muat Ruang - - -
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisa pencapaian kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
tahun anggaran 2010 s/d 2014 dilakukan berdasarkan perhitungan dari
pengukuran capaian kinerja. Hasil pengukuran ini dievaluasi dan dianalisa terhadap
pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih
lanjut tentang kegiatan tersebut. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui
pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian
misi, untuk dapat dinilai dan dipelajari guna dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun berikutnya.
Evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan dalam upaya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
mencapai sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam tahun 2010 s/d 2014
dengan menggunakan ukuran capaian kinerja sebagai berikut :
1. Sangat memuaskan : 85% - 100%
2. Memuaskan : 70% - 84%
3. Kurang memuaskan : 55% - 69%
4. Tidak memuaskan : 54% kebawah.
SASARAN STRATEGIS IMENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN USAHA
1. Rasio izin usaha yang diterbitkan
Tabel 3.2Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Yang Diterbitkan
Periode Tahun 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Realisasi
%Targ
etRealisasi
%Targ
etRealisasi
%Targ
etRealisasi
%Targ
etRealisasi
%
Rasio ijin usaha yang diterbitkan Jumlah Ijin Usaha yang diterbitkan dibagi total ijin usaha yang telah diterbitkan selama ini
a. SIUP 2.92%
2.92%
100%
19,94%
17,49%
87,71 %
23.24%
21.91%
94.27%
11,56%
13.32%
115.22%
31,94%
3,09%
9,67 %
b. IUI 0,14%
0,14%
100%
0.18%
0.03%
16,67%
0.33%
0.08%
24.24%
0,35%
0.03%
7.89%0,38
%0.05
%13,16
% c. TDI 0.73
%0.73
%100%
1.29%
1.29%
100%
1.93%
1.37%
70.98%
2,20%
1.72%
78.18%
2,15%
0.76%
35.35%
d. TDP 10.31%
10.31%
100%
10.65%
10.65%
100%
17.75%
14.68%
82.70%
17,58%
13.80%
78.50%
25,27%
54,53%
215,79%
e. TDG 0.21%
0.21%
100%
0.16%
0.16%
100%
0.24%
0.14%
58.30%
0,22%
0.33%
137.5%
0,21%
0% 0%
Izin usaha yang diterbitkan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
ada 5 (lima) jenis, yaitu:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
c. Tanda Daftar Gudang(TDG)
d. Izin Usaha Industri (IUI)
e. Tanda Daftar Industri (TDI)
Dalam rangka mengevaluasi kelima ijin yang dimaksud masing-masing dengan
perhitungannya diuraikan dibawah, dimana masing-masing pengukuran Rasio
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
penerbitan izin usaha dengan menggunakan rumus Jumlah izin yang diterbitkan
pada tahun yang bersangkutan / Total TDP x 100%. Total jumlah perusahaan
yang mendaftar ditandai dengan jumlah TDP yang terbitkan.
Untuk menjelaskan table diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Pada tahun 2010 target penerbitan SIUP sejumlah 356 izin atau 2,92% dari
total TDP sebesar 12165, sedangkan realisasi SIUP yang diterbitkan adalah
sebanyak 356 izin atau 2,92%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh
untuk penerbitan SIUP pada tahun 2010 adalah sebesar 100% dari target
yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2011 target penerbitan SIUP sejumlah 2800 izin atau 19,94%
dari total TDP sebesar 14044, namun pada realisasinya SIUP yang
diterbitkan adalah sebanyak 1582 izin atau 11.26%, sehingga persentase
realisasi yang diperoleh untuk penerbitan SIUP pada tahun 2011 adalah
sebesar 87,7% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Pada tahun 2012 target penerbitan SIUP sejumlah 2112 izin atau 23.24%
dari total TDP sebesar 9084, namun pada realisasinya SIUP yang diterbitkan
adalah sebanyak 1991 izin atau 21.91%, sehingga persentase realisasi yang
diperoleh untuk penerbitan SIUP pada tahun 2012 adalah sebesar 94,27 %
dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 target penerbitan SIUP sejumlah 2535 izin atau 25.56%
dari total TDP sebesar 9915, sedangkan Realisasi penerbitan SIUP sebanyak
1321 izin atau 13.32%, sehingga persentase realisasi penerbitan SIUP adalah
sebesar 52.11% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja tidak
memuaskan .
Penerbitan SIUP untuk tahun 2014 hanya dihitung kuartal pertama saja
disebabkan oleh pengalihan untuk semua ijin ke Badan Penanaman modal
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
dan Pelayanan Perijinan terpadu.Target penerbitan SIUP pada tahun 2014
sebanyak 3.341 izin atau 31,94% dari TDP (10462 ijin) . Realisasi penerbitan
SIUP sampai dengan kuartal I tahun 2014 sebanyak 323 izin atau 3,09% dari
TDP ( 10462 ijin), bila dibandingkan antara realisasi dengan target maka
pencapaian kinerja untuk kuartal pertama SIUP sebesar 9,67% .
Dari uraian diatas pencapaian rata-rata untuk empat tahun sebesar 83,52%
yang artinya berkinerja rata-rata memuaskan, tapi pencapaian secara
tahunan berkinerja tidak memuaskan pada tahun 2013 disebabkan oleh
factor penetapan target yang terlalu besar dimana pengurusan ijin
ditentukan oleh pengururusan ijin baru maupun ijin perpanjangan yang
masa berlaku ijin usaha berlaku lima tahun juga dipengaruhi oleh
pengurusan ijin baru yang sangat kecil sehingga mempengaruhi besar
kecilnya realisasi pengurusan ijin.
b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Target penerbitan TDP pada tahun 2010 sebanyak 1254 izin atau 10,31%
jika dibandingkan total TDP (12165) dengan realisasi sebanyak 1254 izin
atau 10,31%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh sebanyak 100%
dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Target penerbitan TDP pada tahun 2011 sebanyak 1450 izin atau 10,32%
jika dibandingkan total TDP (14044) dengan realisasi sebanyak 1450 izin
atau 10,32%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh sebanyak 100%
dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Target penerbitan TDP pada tahun 2012 sebanyak 1.740 izin atau 17.75%
jika dibandingkan total TDP (9084) dengan realisasi sebanyak 1.439 izin
atau 14.68%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh sebanyak 82,70 %
dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja memuaskan.
Target penerbitan TDP pada tahun 2013 sebanyak 2088 izin atau 21.05%
jika dibandingkan total TDP (9915) dengan realisasi sebanyak 1369 izin atau
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
13.80%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh sebanyak 65.56% dari
target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja kurang memuaskan.
Penerbitan TDP untuk tahun 2014 hanya dihitung kuartal pertama saja
disebabkan oleh pengalihan untuk semua ijin ke Badan Penanaman modal
dan Pelayanan Perijinan terpadu. Target penerbitan TDP pada tahun 2014
sebanyak 2.506 atau 23,95% dari TDP ( 10462 ijin). Realisasi penerbitan
TDP tahun 2014 sebanyak 547 izin atau 5,23% dari TDP (10462 ijin ), bila
dibandingkan antara realisasi dan target maka pencapaian kinerja
penerbitan TDP adalah sebesar 21,83 % dari target yang ditetapkan.
Dari uraian capaian kinerja empat tahun secara rata-rata mencapai 87,07%
artinya berkinerja sangat memuaskan , tapi bila di liahat capaian kinerja
pada tahun 2013 hanya mencapai 65% berarti berkinerja kurang
memuaskan disebabkan oleh factor penetapan target yang terlalu besar
dimana pengurusan TDP ditentukan oleh pengururusan ijin baru maupun
perpanjangan TDP yang masa berlakunya lima tahun juga dipengaruhi oleh
pengurusan ijin baru yang sangat kecil sehingga mempengaruhi besar
kecilnya realisasi pengurusan TDP.
sementara pada triwulan pertama tahun 2014 berkinerja sangat
memuaskan karena mencapai 21,83%.
c. Tanda Daftar Gudang (TDG)
Target penerbitan TDG pada tahun 2010 adalah sebanyak 22 izin atau 0.21%
jika dibandingkan total TDP (12165) dengan realisasi sebanyak 22 izin atau
0.21%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh adalah sebanyak 100%
dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Target penerbitan TDG pada tahun 2011 adalah sebanyak 22 izin atau 0.16%
jika dibandingkan total TDP (14044) dengan realisasi sebanyak 22 izin atau
0.16%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh adalah sebanyak 100%
dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Target penerbitan TDG pada tahun 2012 adalah sebanyak 22 izin atau 0.24%
jika dibandingkan total TDP (9084) dengan realisasi sebanyak 13 izin atau
0.14%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh adalah sebanyak
58.33% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja kurang
memuaskan.
Target penerbitan TDG pada tahun 2013 adalah sebanyak 22 izin atau 0.22%
jika dibandingkan total TDP (9915) dengan realisasi sebanyak 33 izin atau
0.33%, sehingga persentase realisasi yang diperoleh adalah sebanyak 150%
dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Penerbitan TDG untuk tahun 2014 hanya dihitung kuartal pertama saja
disebabkan oleh pengalihan untuk semua ijin ke Badan Penanaman modal
dan Pelayanan Perijinan terpadu. Target penerbitan TDG pada tahun 2014
sebanyak 22 izin atau 0,21% dari TDP (10462 ijin) . Realisasi penerbitan
TDG pada tahun 2014 sebanyak 0 izin sehingga persentase realisasi
penerbitan TDG tahun 2014 adalah sebesar 0 % dari target yang ditetapkan,
capaian kinerjanya adalah 0 %.
Dari uraian diatas rata-rata pencapaian kinerja empat tahun mencapai
102,08% yang artinya berkinerja sangat memuaskan, tapi bila dilihat kinerja
tahunan terjadi kinerja yang tgidak memuaska terjadi pada tahun 2012 dan
tahun 2014, disebabkan karena pertumbuhan gudang tidak seperti
pertumbuhan penerbitan izin perdagangan (SIUP) yang selalu menunjukan
trend positif seiring semakin tumbuhnya perekonomian di Kota Mataram.
Ketersediaan lahan juga menjadi kendala untuk mendirikan gudang.
d. Izin Usaha Industri (IUI)
Target penerbitan IUI pada tahun 2010 adalah sebanyak 17 izin atau 0.14%
dari total TDP (12165) dan yang terealisasi sebesar 17 izin atau 0.14%,
sehingga persentase yang diperoleh hanya sebesar 100% dari target yang
tetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Target penerbitan IUI pada tahun 2011 adalah sebanyak 25 izin atau 0.18%
dari total TDP (14044) dan yang terealisasi sebesar 4 izin atau 0.03%,
sehingga persentase yang diperoleh hanya sebesar 16,67 % dari target yang
tetapkan, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Target penerbitan IUI pada tahun 2012 adalah sebanyak 30 izin atau 0.33%
dari total TDP (9084) dan yang terealisasi sebesar 8 izin atau 0.08%,
sehingga persentase yang diperoleh hanya sebesar 24.24% dari target yang
tetapkan, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Target penerbitan IUI pada tahun 2013 adalah sebanyak 35 izin atau 0.35%
dari total TDP (9915) dan yang terealisasi sebesar 3 izin atau 0.03%,
sehingga persentase yang diperoleh hanya sebesar 8,57% dari target yang
tetapkan, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Target penerbitan IUI pada tahun 2014 adalah sebanyak 40 izin atau 0.38%
dari total TDP (10.462) dan yang terealisasi sebesar 5 izin atau 0.05%, bila
dibandingkan antara realisasi dengan target untuk penerbitan IUI, capaian
yang diperoleh sebesar 13,16% , ini disebabkan oleh pengalihan pengurusan
ijin ke BPMP2T
Untuk pengukuran kinerja untuk empat tahun ( tahun 2010-2013)
capaiannya hanya 25,17 %,artinya secara rata-rata berkinerja tidak
memuaskan disebabkan oleh kondisi bahwa di Kota Mataram kebanyakan
usaha industri berskala mikro dan kecil dengan permodalan dibawah 200
juta, tidak begitu banyak usaha industri yang berskala menengah dan besar
sehingga tidak begitu banyak IUI yang diterbitkan, penetapan target yang
terlalu besar dan bisa juga kecilnya IUI yang diterbitkan karena kondisi Kota
Mataram yang masih belum bisa memberikan daya tarik lebih bagi para
investor yang ingin bergerak di sector industri Seperti ketersediaan lahan,
infrastruktur jalan, jauhnya dari ketersedian bahan baku atau tenaga kerja
yang murah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
e. Izin Usaha Industri (IUI)
Target penerbitan TDI pada tahun 2010 sebanyak 124 izin atau 1.02% dari
total TDP (12165) dengan realisasi sebanyak 89 izin 0.73%, sehingga
persentase yang diperoleh sebesar 71,57% dari target ditetapkan yang
artinya berkinerja memuaskan.
Target penerbitan TDI pada tahun 2011 sebanyak 150 izin atau 1.07% dari
total TDP (12165) dengan realisasi sebanyak 147 izin atau 1.05%, sehingga
persentase pencapaian kinerja yang diperoleh sebesar 98.13% dari target
ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Target penerbitan TDI pada tahun 2012 sebanyak 175 izin atau 1.93% dari
total TDP (9084) dengan realisasi sebanyak 135 izin atau 1.37 %, sehingga
persentase capaian kinerja yang diperoleh sebesar 70.98% dari target
ditetapkan, yang artinya berkinerja memuaskan.
Target penerbitan TDI pada tahun 2013 sebanyak 200 izin atau 2.01% dari
total TDP (9915) dengan realisasi sebanyak 171 izin atau 1,72%, sehingga
persentase capaian kinerja yang diperoleh sebesar 85,5% dari target
ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Target penerbitan TDI pada tahun 2014 sebanyak 225 izin atau 2.15% dari
total TDP (10.462) dengan realisasi sebanyak 80 izin atau 0.76%, sehingga
persentase yang diperoleh sebesar 35.35% dari target ditetapkan.
Rendahnya capaian target dikarenakan penerbitan TDI di atas adalah data
selama kuartal pertama, sedangkan kuartal selanjutnya kewenangan
penerbitan TDI ada pada BPMP2T.
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama empat tahun mencapai
81,55% artinya berkinerja memuaskan, capaian tahunan terjadi penurunan
pada tahun 2010 hanya mencapai 71,57% dan pada tahun 2012 hanya
mencapai 70,98%( memuaskan) disebabkan oleh kurangbya sosialisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
terkaitdengan pentingnya perijinan industry, sementara tahun – tahun yang
lain berkinerja sangat memuaskan karena capaianya diatas 85%
2. Rasio Wira Usaha Baru
Tabel 3.3Evaluasi Perkembangan Wira Usaha Baru
Periode 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Realisasi % Targe
tRealis
asi % Target
Realisasi % Targe
tRealis
asi % Target
Realisasi %
Rasio WUBJumlah WUB dibagi Jumlah Penduduk Usia Produktif
1,37% 0,97 72,93%
0.65% 0,84% 129,23% 0.64% 0.86% 134.3
8%0,95% 0.27% 28.42
%
0,63
%
0,72
%
114,2
9%
Untuk mengetahui rasio WUB yang terbentuk, pengukuran IKU menggunakan
rumus: Jumlah WUB thn tsb/jumlah penduduk usia produktif bekerja thn
tersebut x 100%.
Pada tahun 2010 target wira usaha baru sebesar 3682 WUB atau 1,33% dari usia
produktif (277559 orang) sementara realisasinya 2680 WUB atau 0,97%, maka
capaian kinerja pada tahun 2010 adalah sebesar 72,93%, yang artinya
berkinerja memuaskan.
Pada tahun 2011 target wira usaha baru sebesar 1840 WUB atau 0,65% dari usia
produktif (281078 orang) sementara realisasinya 2355 WUB atau 0,84%, maka
capaian kinerja pada tahun 2011 adalah sebesar 129,23%, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2012 target wira usaha baru sebesar 1840 WUB atau 0,64% dari usia
produktif ( 285431 orang ) sementara realisasinya 2453 WUB atau 0,86 %, maka
capaian kinerja pada tahun 2012 adalah sebesar 134,38%, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 target WUB sebesar 2760 WUB atau 0,95% dari usia produktif
(289878 orang) sementara realisasinya 778 WUB atau 0,27%, maka capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
kinerja pada tahun 2013 adalah sebesar 28,42%, yang artinya berkinerja tidak
memuaskan.
Pada tahun 2014 target WUB sebanyak 1840 WUB atau 0.63% jika
dibandingkan dengan penduduk usia produktif pada tahun 2013 yaitu 289878
orang. Namun relisasinya mencapai 2082 Wira Usaha Baru atau 0.72% dari
penduduk usia produktif tahun 2014. Sehingga realisasi terbentuknya WUB
dibanding targetnya adalah sebesar 114,29% WUB yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Bila dilihat uraian diatas maka capaian kinerja rata-rata selama lima tahun
mencapai 95,85% yang artinya berkinerja sangat memuaskan namun bila
dilihat cecara tahunan , pada tahun 2013 berkinerja tidak memuaskan
disebabkan oleh factor dimana pencapaian target lima tahun pertama yang
ditetapkan oleh pemerintahan propinsi NTB sudah melebihi target sehingga
pada tahun terakhir ( tahun 2014 ) tidak terlalu mengejar target tahunan.
3. Rasio Koperasi Aktif
Tabel 3.4Evaluasi Perkembangan Koperasi Aktif
Periode Tahun 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Realisasi % Targe
tRealis
asi % Target
Realisasi % Targe
tRealis
asi % Target
Realisasi %
Rasio Koperasi Aktif
Jumlah Koperasi Aktif dibagi Jumlah Seluruh Koperasi
58.61%
58.61%
100%
60.42%
60.42%
100%
61,84%
54.87%
88,72%
62,07%
58,67%
94,52% 63,13%
59,76%
94,66%
Untuk menjelaskan table diatas dapat diuraikan bahwa penentuan target
dengan membandingkan target koperasi aktif yang bisa bertambah pada setiap
tahun dibagi total koperasi x100% dengan target Renstra penambahan
koperasi aktif pada tahun 2010 sejumlah 10 koperasi ( total 320 koperasi),
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
pada tahun 2011 sejumlah 25 koperasi (total 345 koperasi), pada tahun 2012
sejumlah 10 koperasi (total 355 koperasi), pada tahun 2013 sejumlah 10
koperasi (total 365 koperasi), dan pada tahun 2014 sejumlah 10 koperasi ( total
375 koperasi ) sementara perhitungan pada table realisasi dengan cara
Pengukurannya adalah rasio jumlah koperasi aktif terhadap jumlah seluruh
koperasi x 100%.
Tahun 2010 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 546 koperasi
sementara yang aktif ditargetkan sebanyak 320 koperasi . Ratio koperasi aktif
terhadap total koperasi yang ada sebesar 58,61%, demikian pula pada
realisasinya sama dengan yang ditargetkan sebanyak 320 koperasi, sehingga
kinerjanya mencapai 100%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2011 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 571 koperasi
sementara yang aktif ditargetkan sebanyak 345 koperasi . Ratio koperasi aktif
terhadap total koperasi yang ada sebesar 60,42%, demikian pula pada
realisasinya sama dengan yang ditargetkan sebanyak 345 koperasi (60,42%),
sehingga kinerjanya mencapai 100%, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Pada tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 574 koperasi
sementara yang aktif ditargetkan sebanyak 355 koperasi . Ratio koperasi aktif
terhadap total koperasi yang ada sebesar 61,84%, sementara realisasinya
sebanyak 315 koperasi (54,87%), sehingga kinerjanya mencapai 88,72%, yang
artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 588 koperasi,
koperasi aktif ditargetkan sebanyak 365 koperasi (62,07%) . sementara
realisasinya sebanyak 345 koperasi dari total koperasi 588 koperasi (58,67%),
sehingga kinerjanya mencapai 94,52%, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Pada tahun 2014 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 594 koperasi,
koperasi aktif ditargetkan sebanyak 375 koperasi (63,13%) . sementara
realisasinya sebanyak 355 koperasi (59,76%), sehingga kinerjanya mencapai
94,66%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan berkinerja sangat memuaskan karena
rata-rata capaian kinerja selama lima tahun mencapai diatas 95,58%.
4. Persentase UMKM
Tabel 3.5Evaluasi Perkembangan UMKMPeriode Tahun 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target Realisasi % Target Realisa
si % Target Realisasi % Target Realisas
i % Target Realisasi %
Persentase UMKM
Jumlah UMKM dibagi jumlah usaha seluruhnya
22,03%
22,03%
100 %
16,77% 16,77% 100%
27,52% 27% 98,12% 25,21% 7,85% 31,12
%
23,90 % 19,90 % 83,28%
Pada poin ini rumus yang digunakan adalah dengan membandingkan
target UMKM maupun realisasi UMKM tehadap jumlah usaha seluruhnya ( total
TDP) pada tahun yang bersangkutan.
Untuk menjelaskan table diatas dapat diuraikan bahwa pada kolom target
dengan membandingkan target yang ingin dicapai dibandingkan dengan jumlah
usaha seluruhnya (TDP) x100% dan untuk table realisasi dengan
membandingkan antara realisasi dengan TDP tahun yang bersangkutan,
sementara capaian kinerja dengan membandingkan antara realisasi dengan
target.
Pada tahun 2010 target terbentuknya UMKM sebanyak 2680 UMKM dari total
TDP sebanyak 12165 usaha ( 22,03%), realisasi terciptanya UMKM sebanyak
2680 UMKM dari total TDP sebanyak 12165 usaha ( 22,03 %). Jadi capaian
kinerjanya 100%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Pada tahun 2011 target terbentuknya UMKM sebanyak 2355 UMKM dari total
TDP sebanyak 14044 usaha ( 16,77%), realisasi terciptanya UMKM sebanyak
2355 UMKM dari total TDP sebanyak 14044 usaha ( 16,77 %). Jadi capaian
kinerjanya 100%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2012 target terbentuknya UMKM sebanyak 2500 UMKM dari total
TDP sebanyak 9084 usaha ( 27,52%), realisasi terciptanya UMKM sebanyak
2453 UMKM dari total TDP sebanyak 9084 usaha ( 27 %). Jadi capaian
kinerjanya 98,12%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 target terbentuknya UMKM sebanyak 2500 UMKM dari total
TDP sebanyak 9915 usaha ( 25,21%), realisasi terciptanya UMKM sebanyak 778
UMKM dari total TDP sebanyak 9915 usaha ( 7,85 %). Jadi capaian kinerjanya
31,12%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Pada tahun 2014 target terbentuknya UMKM sebanyak 2500 UMKM dari total
TDP sebanyak 10462 usaha ( 23,90%), realisasi terciptanya UMKM sebanyak
2082 UMKM dari total TDP sebanyak 10462 usaha ( 19,90 %). Jadi capaian
kinerjanya 83,28%, yang artinya berkinerja memuaskan.
Dari uraian kinerja lima tahun tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata
kinerja mencapai 82,51% berarti berkinerja memuaskan, tapi kalau dilihat
secara tahuanan hanya pada tahun 2013 berkinerja tidak memuaskan
disebabkan oleh factor dimana pencapaian target lima tahun pertama yang
ditetapkan oleh pemerintahan propinsi NTB sudah melebihi target sehingga
pada tahun terakhir ( tahun 2014 ) tidak terlalu mengejar target tahunan.
5. Jumlah BMT/LKM Yang Terbentuk
Tabel 3.6Evaluasi Kinerja Jumlah BMT/LKM Yang Terbentuk
Periode 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Realisasi % Targ
etRealisasi % Targ
etRealisasi % Targe
tRealisasi % Targe
tRealisasi %
Jumlah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
BMT/LKM yang terbentuk Cukup
jelas
0 0 0 0 0 0 6
BMT
6
BMT
100
%
10
BMT
2
BMT
20
%
13
BMT
4
BMT
15.38
%
Pada tahun 2010 dan tahun 2011 belum ada terlihat angka target maupun
realisasi yang disebabkan oleh pembentukan BMT/LKM dimulai pada tahun
2012.
Tampilan tabel diatas dapat diuraikan bahwa pada kolom target diisi dengan
target pada tahun bersangkutan seperti yang termuat didalam Renstra dinas
semetara realisasi adalah realisasi terbentuknya BMT/LKM pada setiap tahun .
Ratio dari realisasi terhadap target adalah capaian kinerja tahunan. Dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pada tahun 2012 target terbentuknya BMT/LKM sebanyak 6 BMT dan realisasi
terbentuknya BMT/LKM sebanyak 6 BMT. Jadi capaian kinerjanya 100%, yang
artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 target terbentuknya UMKM sebanyak 10 BMT sedangkan
realisasi terbentuknya BMT/LKM sebanyak 2 BMT. Jadi capaian kinerjanya
20%, artinya berkinerja tidak memuaskan.
Pada tahun 2014 target terbentuknya BMT sebanyak 13 BMT/LKM sedangkan
realisasi terbentuknya BMT/LKM sebanyak 2 BMT. Jadi capaian kinerjanya
15,38%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama tiga tahun sebesar 34,48%
yang berarti berkinerja tidak memuaskan yang disebabkan oleh factor
penentuan target yang kurang cermat, juga dipengaruhi oleh pembentukan
awal BMT atas inisiatif pemerintah dengan niat yang sangat mulia bahwa
masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang yang berdekatan dengan masjid
yang memiliki modal terbatas dapat dibantu oleh BMT dengan pinjaman dana
bergulir , tapi dengan berjalannya waktu dana bergulir tersebut tidak
dikembalikan atau macet, sehingga menjadi kendala untuk membentuk BMT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
yang berikutnya oleh pemerintah, sehingga BMT yang terbentuk untuk tahun-
tahun berikutnya atas keinginan masyarakat sementara pemerintah hanya
memfasilitasi saja, akhirnya berpengaruh terhadap realisasi terbentuknya BMT.
SASARAN STRATEGIS 2MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN POTENSI UNGGULAN
DAERAH BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
Indikator kinerja utama pada sasaran strategis kedua dimana sasarannya adalah
meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber
daya lokal . Pada sasaran strategis kedua ada tiga indicator yang digunakan yaitu: 1).
Persentase KUMKM yang mendapat bantuan / difasilitasi, 2). Ratio KUMKM yang
dilatih, dan 3). Cakupan klaster unggulan daerah, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
Tabel 3.7Evaluasi Kinerja KUMKM Yang Mendapat Bantuan/Difasilitasi
Periode 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Realisasi % Targ
etRealisasi % Targ
etRealisasi % Targ
etRealisasi % Targ
etRealisasi %
Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi Jumlah
KUMKM yang mendapat bantuan dibagi jumlah seluruh KUMKM
0.07%
0.07%
100%
0,26%
0,26%
100%
0.41%
0.41%
100%
0.55 %
0.44%
80% 2,15 %
0.47%
21.86%
Cara Pengukuran IKU pada poin ini adalah membandingkan seberapa
banyak KUMKM yang mendapatkan bantuan dengan jumlah KUMKM
seluruhnya. Pembagi dari rumus ini adalah dengan menotalkan jumlah
koperasi dengan jumlah UMKM, lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Pada tahun 2010 di Kota Mataram terdapat 546 Koperasi dan 11863 UMKM
sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
12409 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 9 KUMKM atau 0.07% , sementara target KUMKM yang akan
diberikan bantuan 9 KUMKM (0,07%), maka capaian kinerja yang diperoleh
pada tahun 2010 adalah 100 % , yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2011 di Kota Mataram terdapat 571 Koperasi dan 14218 UMKM
sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
14789 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 39 KUMKM atau 0.26%, sementara target KUMKM yang akan
diberikan bantuan 39 KUMKM (0,26%), maka capaian kinerja yang
diperoleh pada tahun 2011 adalah 100 % , yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Pada tahun 2012 di Kota Mataram terdapat 574 Koperasi dan 16.671 UMKM
sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
17.245 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 70 KUMKM atau 0.41% , sementara target KUMKM yang akan
diberikan bantuan 70 KUMKM (0,41%), maka capaian kinerja yang
diperoleh pada tahun 2012 adalah 100 % , yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Pada tahun 2013 di Kota Mataram terdapat 588 Koperasi dan 17.449 UMKM
sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
18.037 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 79 KUMKM atau 0.44%, sementara target KUMKM yang akan
mendapat bantuan sebanyak 99 KUMKM atau 0,55% d, maka capaian kinerja
yang diperoleh pada tahun 2013 adalah 80 % , yang artinya berkinerja
memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Pada tahun 2014 di Kota Mataram terdapat 594 Koperasi dan 19531 UMKM
sehingga total KUMKM yang terdapat di kota Mataram adalah sebanyak
20125 KUMKM. Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 95 KUMKM atau 0.47%, sementara target KUMKM yang akan
mendapat bantuan sebanyak 432 KUMKM atau 2.15%, maka capaian kinerja
yang diperoleh pada tahun 2014 adalah 21.86 % , yang artinya berkinerja
tidak memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata kinerja selama lima tahun mencapai 80,37%
yang artinya berkinerja memuaskan, tapi bila dilihat secara tahunan terjadi
kinerja yang tidak memuaskan pada tahun 2014 disebabkan oleh factor:
penetapan target yang terlalu besar, dan sebaran anggaran yang relative
kecil .
2. Rasio KUMKM Yang Dilatih
Tabel 3.8Evaluasi Kinerja KUMKM Yang Dilatih
Periode 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Realisasi % Targ
etRealisasi % Targ
etRealisasi % Targ
etRealisasi % Targ
etRealisasi %
Rasio SDM KUMKM yang dilatih SDM KUMKM
yang dilatih dibagi jumlah SDM KUMKM seluruhnya
1,04%
1,04%
100%
2.71%
3.80%
140.22%
5.08%
4.14%
81.50%
5.60%
5.46%
97.50%
Cara Pengukuran IKU pada poin ini adalah membandingkan antara KUMKM
yang dilatih terhadap jumlah KUMKM seluruhnya. KUMKM seluruhnya yang
dipergunakan dengan menggunakan asumsi bahwa dalam satu koperasi
pengurus yang akan dilatih sebanyak 5 ( lima ) orang dan setiap satu UMKM
yang akan dilatih adalah satu orang sehingga penjumlahan kedua factor
itulah yang merupakan penbagi untuk target maupun realisasi. Adapun data
pembaginya pada setiap tahun : pada tahun 2010 sebanyak 14593 orang,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
tahun 2011: 17073 orang, tahun 2012: 19541 orang, tahun 2013: 20389
orang, dan tahun 2014: 22501 orang.
Dinas Koperindag Kota Mataram telah melaksanakan berbagai jenis
pelatihan yang diberikan kepada pengurus koperasi,pengrajin, pelaku usaha
maupun pedagang.
Untuk menjelaskan tabel diatas dapat diuaraikan sebagai berikut:
Tahun 2010 tidak termuat pada table karena tidak ditemukan data.
Tahun 2011 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan sebanyak
178 peserta atau 1,04% dan peserta yang dilatih terealisasi sebanyak 178
peserta atau 1,04% . Sehingga capaian kinerja yang diperoleh pada tahun
2011 adalah 100%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Tahun 2012 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan sebanyak
530 peserta atau 2,71% namun peserta yang dilatih terealisasi sebanyak 742
peserta atau 3,8%, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh adalah 140,22%,
yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Tahun 2013 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan sebanyak
1035 peserta atau 5,08% namun peserta yang dilatih terealisasi sebanyak
834 peserta atau 4,14%, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh sebesar
81,50%, yang artinya berkinerja memuaskan.
Tahun 2014 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan sebanyak
1260 peserta atau 5,60% namun peserta yang dilatih terealisasi sebanyak
1230 peserta atau 5,47%, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh sebesar
97,68%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja selama lima tahun
berkinerja sangat memuaskan karena capaian rata-rata mencapai
104,85%,dengan sebaran capaian kinerja setiap tahun sangat memuaskan
kecuali capaian kinerja tahun 2013 berpredikat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
3. Cakupan Klaster Unggulan Daerah
Tabel 3.9Evaluasi Kinerja Cakupan Klaster Unggulan Daerah
Periode 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Realisasi % Targ
etRealisasi % Target Realisa
si % Target Realisasi % Target Reali
sasi %
Cakupan Klaster Unggulan Daerah Jumlah usaha
dalam klaster unggulan daerah dibagi jumlah usaha seluruhnya
17.50%
17.23%
98.49%
16.04 %
15.79%
98.44%
17,13 %
15,74%
91,89%
Pada poin ini dipergunakan rumus dengan membandingkan jumlah usaha
dalam klaster unggulan daerah terhadap jumlah usaha seluruhnya ( TDP ).
Pada tahun 2010 maupun tahun 2011 tidak memuat data yang disebabkan
tidak ditemukan data.
Pada tahun 2012 target jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah adalah
sebanyak 1590 atau 17,50% dari seluruh total TDP pada tahun 2012 sebesar
9084 dan realisasi yang telah dicapai sebanyak 1566 atau 17,23% dari total
TDP pada tahun 2012. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh pada tahun
2012 sebesar 98,49%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 target jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah adalah
sebanyak 1590 atau 16,04% dari total TDP pada tahun 2013 sebesar 9915
dan realisasi yang telah dicapai sebanyak 1566 atau 15,79% dari total TDP
pada tahun 2013. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh pada tahun 2013
adalah sebesar 98,44% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Pada tahun 2014 target jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah adalah
sebanyak 1792 atau 17,13% dari total TDP pada tahun 2014 sebesar 10462
dan realisasi yang telah dicapai sebanyak 1647 atau 15,74% dari total TDP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
pada tahun 2014. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh pada tahun 2014
adalah sebesar 91,89% dari target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Dari uraian diatas, rata-rata kinerja tiga tahun sebesar 96,27% yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
SASARAN STRATEGIS 3 :MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN
PENGAMANAN PERDAGANGAN
Indikator kinerja utama pada sasaran strategis ketiga adalah meningkatnya
efektivitas perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan dengan
menggunakan empat indicator yaitu: 1(. Jumlah UTTP yang ditera, 2). Ratio produk
yang diawasi, 3). SPBU yang ditera, dan 4). Penyelesaian sengketa konsumen, dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Jumlah UTTP yang ditera
Tabel 3.10Evaluasi Kinerja Jumlah UTTP Yang Ditera
Periode 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Realisasi % Target Reali
sasi % Target Realisasi % Target Reali
sasi % Target
Realisasi %
Jumlah UTTP yang ditera Cukup Jelas
17660 10851 61,44 %
16617 8685 52,27%
17023 9056 53.20%
16305 4733 29,03%
16305 6483 39,76%
Pengukuran kinerja pada indikaor ini adalah membandingkan antara
realisasi dengan target, untuk pemaparan tabel diatas dapat diuraikan
sebagai berikut:
Tahun 2010 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 17660. Dari hasil pemutakhiran data yang dilakukan yang
terealisasi melakukan tera/tera ulang sebanyak 10851 UTTP. Sehingga
capaian kinerja pada tahun 2010 adalah 61,44%, yang artinya berkinerja
kurang memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Tahun 2011 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 16617. Dari hasil pemutakhiran data yang dilakukan yang
terealisasi melakukan tera/tera ulang sebanyak 8665 UTTP. Sehingga
capaian kinerja pada tahun 2011 adalah 52,27%, yang artinya berkinerja
tidak memuaskan.
Tahun 2012 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 17023. Dari hasil pemutakhiran data yang dilakukan
terealisasi melakukan tera/tera ulang sebanyak 9056 UTTP. Sehingga
capaian kinerja pada tahun 2012 adalah 53,20%, yang artinya berkinerja
tidak memuaskan.
Tahun 2013 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 16305. Dari hasil pemutakhiran data yang dilakukan yang
terealisasi melakukan tera/tera ulang sebanyak 4733 UTTP. Sehingga
capaian kinerja pada tahun 2013 adalah 29,03%, yang artinya berkinerja
tidak memuaskan.
Tahun 2014 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 16305 alat UTTP. Dari hasil pemutakhiran data yang
dilakukan yang terealisasi melakukan tera/tera ulang sebanyak 6483 UTTP.
Sehinngga capaian kinerja pada tahun 2014 adalah 39,76%, yang artinya
berkinerja tidak memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama lima tahun mencapai
47,14% yang artinya pencapaian kinerjanya tidak memuaskan yang
disebabkan oleh : belum terbentuknya UPTD Metrologi legal sehingga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
peneraanya masih ditangani oleh Propinsi, oleh sebab itu terjadi
keterbatasan dalam pengelolaan peneraan.
2. Rasio Produk Yang Diawasi
Tabel 3.11Evaluasi Kinerja Produk Yang Diawasi
Periode 2010 s/d 2014
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Realisasi
%Targ
etRealisasi
%Targ
etRealisasi
%Targ
etRealisasi
%Targ
etRealisasi
%
Rasio Produk yang diawasi Jumlah
produk yang diawasi dibagi produk yang wajib diawasi
26,97%
26,97%
100% 26.97%
26.97%
100% 26,97%
11.23%
41,64%
22,47 %
11.23%
49.97%
26,97 %
17,98%
66,67%
Cara pengukuran IKU untuk poin ini adalah dengan membandingkan antara
jumlah produk SNI yang diawasi pada tahun tersebut terhadap jumlah
produk SNI yang wajib diawasi x 100%. Jumlah produk SNI yang wajib
diawasi sebanyak 89 produk. Angka pada setiap kolom diatas dapat
dijelaskan bahwa pada kolom target dengan membandingkan target produk
SNI yang akan diawasi terhadap jumlah produk wajib SNI, sementara pada
kolom realisasi adalah dengan membandingkan realisasi produk SNI yang
diawasi terhadap jumlah produk wajib SNI dan realisasi capaian kinerjanya
adalah dengan membandingkan antara prosentase realisasi terhadap
prosentase target. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Pada Tahun 2010 Jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak 24
produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang
terealisasi sebanyak 24 produk atau 26,97%. Hal ini menunjukkan bahwa
capaian kinerja yang diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2010
adalah 100%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
Pada Tahun 2011 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak 24
produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang
terealisasi sebanyak 24 produk atau 26,97%. Hal ini menunjukkan bahwa
capaian kinerja yang diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2011
adalah 100%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada Tahun 2012 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak 24
produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang terealisasi
sebanyak 10 produk atau 11,23%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian
kinerja yang diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2012 adalah
41,64%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Pada Tahun 2013 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak 20
produk (22,47%) dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang terealisasi
sebanyak 10 produk atau 11,23%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian
kinerja yang diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2013 adalah
49,97%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Pada Tahun 2014 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak 24
produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, sedangkan yang
terealisasi sebanyak 16 produk atau 17,98%. Hal ini menunjukkan bahwa
capaian kinerja yang diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2014
adalah 66,67%, yang artinya berkinerja kurang memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama lima tahun mencapai
71,66 % yang artinya pencapaian kinerjanya memuaskan yang disebabkan ,
bila dilihat secara tahunan dimana dua tahun pertama ( tahun 2010 s/d
2011) pencapaian kinerjanya sangat memuaskkan tetapi untuk dua tahun
berukutnya pencapaian kinerjanya tidak memuaskan sementara pada tahun
2014 berkinerja kurang memuaskan. Dari kinerja tiga tahun terakiir tersebut
dipengaruhi oleh factor: Banyaknya jenis merk produk SNI wajib yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
beredar, kurangnya tenaga yang mempunyai skill terkait dengan spesifikasi
A. Belanja Tidak Langsung 2.922.038.691 2.886.479.598 98,81 3.538.861.658 3.466.297.796 97,47 4,016,887,378 3,741,715,425 93.15 4,201,602,140 3,967,448,226
J u m l a h 4.396.284.391 4.291.233.295 97,61 6.899.741.264 6.725.423.885 97,47 12,558,024,711 11,254,733,380 89.62 17,966,547,690 15,945,866,940 88.75 26,880,604,764 25,085,417,753 93.32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah III- 66Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota MataramTahun 2014
1.1Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Tersedia dana sebesar Rp. 1.500.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.449.000,- (96.60%).
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
Tersedia dana sebesar Rp. 27.300.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
20.634.826,- (75.59%).
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional.
Tersedia dana sebesar Rp. 22.410.350,- dengan realisasi sebesar Rp.
16.241.907,- (72.48%).
d. Penyediaan alat tulis kantor.
Tersedia dana sebesar Rp. 8.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
8.000.000,- (100%)
e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedia dana sebesar Rp. 8.650.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
7.628.450,- (88.19%)
f. Penyediaan Komponen instalasi listrik /penerangan bangunan kantor.
Tersedia dana sebesar Rp. 1.873.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.873.000,- (99.97%).
g. Penyediaan peralatan rumah tangga.
Tersedia dana sebesar Rp. 1.183.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.182.400,- (99,95%)
h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
Tersedia dana sebesar Rp. 7.800.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
5.500.000,- (70.51%).
i. Penyediaan makanan dan minuman.
Tersedia dana sebesar Rp. 3.625.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
3.622.500,- (99.93%).
j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
Tersedia dana sebesar Rp. 62.800.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
56.224.600,- (89.53%).
k. Penyusunan dokumen perencanaan.
Tersedia dana sebesar Rp. 26.100.050,- dengan realisasi sebesar Rp.
25.040.050,- (95.94%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-1Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKota Mataram Tahun 2014
l. Pengelolaan Administrasi Umum dan Kepegawaian
Tersedia dana sebesar Rp. 46.200.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
46.200.000,- (100%).
m. Penyediaan Administrasi Keuangan
Tersedia dana sebesar Rp. 115.365.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
104.190.000,- (90.31%).
1.2Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pembangunan Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 5.938.656.000,- degan realisasi sebesar Rp.
5.343.860.000,- (89.98%).
b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 622.434.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
521.797.705,- (83.83%).
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 50.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 0,-
(0%).
d. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Tersedia dana sebesar Rp. 94.148.400,- dengan realisasi sebesar Rp.
88.447.500,- (93.94%).
e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 27.100.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
10.750.000,- (39.67%).
1.3 Program Peningkatan Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD.
Tersedia dana sebesar Rp. 30.326.150,- dengan realisasi Rp. 30.326.050,-
(99.99%).
b. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Tersedia dana sebesar Rp. 3.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
2.000.000,- (66,67%).
c. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.
Tersedia dana sebesar Rp. 9.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
9.000.000,- (100%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-2Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKota Mataram Tahun 2014
d. Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinah
Tersedia dana sebesar Rp. 29.753.908,- dengan realisasi sebesar Rp.
29.743.650,- (99,97%).
e. Monitoring dan Evaluasi Dalam Rangka Realisasi PAD
Tersedia dana sebesar Rp. 885.040.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
885.040.000,- (100%).
1.4 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif :
a. Fasilitasi Pengembangan Usaha Koperasi dan UMKM
Tersedia dana sebesar Rp. 197.475.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
176.148.000,- (89,20%).
b. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan
Tersedia dana sebesar Rp. 148.773.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
138.275.500,- (92.94%).
1.5 Program Pengembangan Sistim Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah :
Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
Tersedianya dana sebesar Rp 315.546.660,- dengan realisasi sebesar Rp.
232.475.450,- (73.67%)
1.6 Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi
a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan
perkoperasian.
Tersedianya dana sebesar Rp. 211.0151.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 208.079.700,- (98.61%).
b. Pembinaan pengawasan dan pengembangan koperasi berkualitas.
Tersedianya dana sebesar Rp. 214.412.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
205.632.000,- (95.91%).
c. Peningkatan Penataan Data Koperasi
Tersedianya dana sebesar Rp. 159.318.750,- dengan realisasi sebesar Rp.
157.753.750,- (99.02%).
1.7 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
a. Pendataan dan Evaluasi Realisasi Pendapatan Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 263.165.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
252.035.500,- (95.77%).
b. Peningkatan Sarana/Prasarana Pasar
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-3Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKota Mataram Tahun 2014
Tersedianya dana sebesar Rp. 1.339.300.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 1.327.572.100,- (99.12%).
c. Pembinaan Penataan Pedagang Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 1.332.732.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 1.313.604.000,- (98.56%).
d. Peningkatan Pengelolaan Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 355.540.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
291.373.250,- (81.95%).
e. Pilot Project Pasar Sehat
Tersedianya dana sebesar Rp. 257.300.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
246.750.000,- (95.90%).
1.8 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan :
a. Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja dengan Lembaga Perlindungan
Konsumen
Tersedia dana sebesar Rp. 56.573.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
40.013.050,- (70.73%).
b. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
Tersedia dana sebesar Rp. 78.266.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
73.476.800,- (93.88%).
c. Pengawasan dan Pembinaan Perlindungan Konsumen
Tersedia dana sebesar Rp. 45.407.300,- dengan realisasi Rp. 44.180.000,-
(97.30%).
d. Tera Ulang, Pemutakhiran Data UTTP dan SPBU
Tersedia dana sebesar Rp. 189.638.300,- dengan realisasi sebesar Rp.
108.372.500,- (57.15%).
e. Pemantauan Penggunaan Bahan Berbahaya Dalam Produk Pangan
Tersedia dana sebesar Rp. 52.372.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
48.612.400,- (92.82%).
f. Sinkronisasi Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
Tersedia dana sebesar Rp. 45.130.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
40.513.600,- (89.77%).
1.9 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor :
a. Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan
Tersedianya dana sebesar Rp. 56.250.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
47.050.000,- (83.64%).
b. Pembangunan promosi perdagangan international
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-4Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKota Mataram Tahun 2014
Tersedia dana sebesar Rp. 453.780.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
432.953.725,- (95.41%).
1.10 Program Peningkatan efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
a. Penerbitan, Pengawasan dan Pembinaan Perijinan Di Bidang
Perdagangan
Tersedianya dana sebesar Rp 133.560.100,- dengan realisasi sebesar Rp.
100.920.000,- (75.56%).
b. Monitoring persediaan dan perkembangan harga kebutuhan pokok
masyarakat dan komoditi dan strategis lainnya.
Tersedianya dana sebesar Rp 21.640.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
19.480.000,- (90.02%).
c. Penyelenggaraan pasar rakyat.
Tersedianya dana sebesar Rp. 8.575.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
7.945.000,- (92.65%).
d. Pembangunan Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 5.933.301.372,- dengan realisasi sebesar
Rp. 5.830.165.800,- (98.26%).
e. Sosialisasi Cukai Tembakau
Tersedianya dana sebesar Rp. 53.995.050,- dengan realisasi sebesar Rp.
53.995.050,- (100%).
1.11 Program Pembinaan Pedagang kaki lima dan asongan
a. Kegiatan Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Kakilima dan
Asongan
Tersedianya dana sebesar Rp. 1.633.180.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 1.383.934.900,- (84.74%).
b. Pelatihan Manajemen Usaha Kecil
Tersedianya dana sebesar Rp. 8.960.050,- dengan realisasi sebesar Rp.
8.960.050,- (100%).
1.12 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah :
a. Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri.
Tersedia dana sebesar Rp. 221.563.900,- dengan realisasi sebesar Rp.
212.745.250,- (96.02%).
b. Pemberian kemudahan izin usaha industri kecil dan menengah
Tersedia dana sebesar Rp. 39.339.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
37.132.000,- (94.39%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-5Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKota Mataram Tahun 2014
c. Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Industri Mikro, Kecil dan Menengah
dengan Swasta
Tersedia dana sebesar Rp. 16.700.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
16.425.000,- (98.35%).
d. Pengembangan Ekonomi Produktif
Tersedia dana sebesar Rp. 160.206.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
148.900.000,- (92.94%).
e. Bimbingan dan Pembinaan Industri Pengolahan Hasil Tembakau
Tersedia dana sebesar Rp. 33.504.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
32.064.000,- (95.70%).
1.13 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
a. Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri
Tersedianya dana sebesar Rp. 52.730.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
49.210.000,- (93.32%)
b. Pengembangan dan pelayanan teknologi industri.
Tersedianya dana sebesar Rp 350.545.300,- dengan realisasi sebesar Rp.
330.601.550,- (94.31%).
1.14 Program Penataan Struktur Industri
Pemberian bantuan peralatan bagi Industri Kecil
Tersedianya dana sebesar Rp 101.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
99.450.500,- (97.88%).
Faktor yang menyebabkan penyerapan anggaran tidak mencapai 100% untuk
Pemeliharaan Rutin/Bekala Gedung Kantor, tersedianya dana sebesar Rp.
50.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 0,- (0 %). Hal ini disebabkan karena
kegunaan dan peruntukkan dari pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
tersebut masih belum sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-6Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKota Mataram Tahun 2014
B AB IV
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2014 adalah merupakan uraian
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka pencapaian visi dan
misi serta penjabarannya sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ditetapkan
selama lima tahun yaitu dari tahun 2010 s/d 2014.
Laporan Akuntabilitas ini dapat berfungsi sebagai sarana introspeksi dan
sebagai umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan kebijikasanaan
dalam penyusunan program pada perencanaan ditahun berikutnya oleh Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram untuk peningkatan kinerja
yang lebih baik dari pada tahun sebelumnya.
Sesuai dengan visi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan yaitu
“Terwujudnya Peningkatan Sektor Koperasi, Perindustrian, Perdagangan yang
maju dan Mandiri”. Maka telah dilakukan berbagai upaya dalam rangka
mewujudkan dan menumbuh kembangkan koperasi, sektor industri dan perdagangan
di Kota Mataram sehingga mampu meningkatkan kesempatan berkoperasi, berusaha
dan dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif dan pada akhirnya diharapkan
koperasi yang mandiri, sektor industri dan perdagangan yang semakin tangguh
sejalan dengan semangat otonomi daerah.
Usaha ke arah Koperasi, Industri dan Perdagangan yang mandiri di Kota
Mataram yang pada umumnya merupakan usaha kecil dan menengah, oleh karena itu
kebijakan yang ditempuh untuk memajukan sektor koperasi, industri dan
perdagangan tersebut adalah dengan upaya pengembangan koperasi yang mandiri,
industri kecil dan menengah, pengembangan usaha perdagangan dan perlindungan
terhadap konsumen. Selanjutnya kebijakan tersebut dilaksanakan melalui program-
program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif, peningkatan kualitas
kelembagaan koperasi,
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pengembangan usaha industri,
peningkatan daya saing, peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan
perdagangan dan sistem distribusi, peningkatan dan pengembangan iklim usaha,
peningkatan promosi dan pameran serta pembinaan kemetrologian dan
perlindungan konsumen.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-7Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKota Mataram Tahun 2014
Berdasarkan keluaran pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
akuntabilitas kinerja, maka Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan pada
tahun Anggaran Tahun 2014 memperoleh kemajuan yang cukup signifikasi atau
termasuk dalam kategori berkeluaran. Walaupun dengan pencapaian kinerja dalam
kategori berkeluaran melaksanakan pembinaan dan pengembangan koperasi,
industri dan perdagangan di Kota Mataram, namun masih banyak terdapat
kekurangan dan permasalahan yang dihadapi yang memerlukan upaya pemecahan di
tahun berikutnya. Adapun permasalahan tersebut antara lain sebagai berikut :
2. Belum optimalnya akses permodalan dan jaringan kerjasama antara gerakan
koperasi, industri dan perdagangan dengan lembaga keuangan.
3. Masih belum sinerginya antara pemberian bantuan modal dengan Sumber Daya
Manusia yang dilatih oleh Dinas Koperindag.
4. Masih kurangnya kualitas SDM Aparat Pembina maupun gerakan koperasi,
Industri, dan perdagangan.
5. Kurangnya daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil
dan Menengah local terhadap produk dari luar daerah.
6. Kesadaran dunia usaha melegalkan usaha yang masih rendah.
7. Pengambilan kebijakan Pembinaan kepada para pelaku usaha belum dapat
dilaksanakan secara optimal akibat kurangnya kesadaran para pelaku usaha
untuk memberikan informasi, data, dan laporan mengenai perkembangan
usahanya, yang merupakan dasar dilakukannya evaluasi oleh Pemerintah.
8. Masih kurangnya kemampuan dalam pengelolaan usaha sehingga dapat
menyebabkan terhambatnya perkembangan usaha.
9. Masih adanya pelaku usaha yang kurang memahami tentang upaya terhadap
perlindungan konsumen.
10. Terbatasnya jaringan perdagangan antar daerah yang difasilitasi oleh
pemerintah daerah setempat.
11. Masih kurangnya akses pasar produk.
B. Saran
Dengan adanya permasalahan diatas maka disarankan:
1. Perlu membentuk forum kerja sama antara semua stake holder yang ada
( perbankan, pemerintah, pengusaha) dalam rangka memberdayakan
KUMKM dan meningkatkan daya saing produk KUMKM
2. Miningkatkan pembinaan dan pelatihan SDM aparatur maupun SDM
gerakan koperasi, industri dan perdagangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-8Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKota Mataram Tahun 2014
3. Perlu diadakan tempat untuk memasarkan produk KUMKM seperti pasar
seni sukawati yang ada di Bali.
4. Pameran dan promosi KUMKM perlu ditingkatkan.
Demikian LAKIP ini disusun sebagai bahan penilaian dan
pertanggunjawaban kami, dengan harapan pencapaian kinerja yang diperoleh ini
dapat menjadi acuan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram
untuk lebih meningkatkan kemampuan di dalam melaksanakan tugas dan sekaligus
memotivasi diri untuk mempertahankan prestasi/keberkeluaranan yang telah
dicapai.
Mataram, Januari 2015
KEPALA DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGANKOTA MATARAM
= W A R T A N, S H, M H =Pembina Tk. I (IV/c)
NIP. 19580520 198803 1 008
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bab I-9Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKota Mataram Tahun 2014