-
LATAR BELAKANG REMAJA BERGABUNG DALAM KELOMPOK
INDONESIAN MITSUBISHI OWNERS CLUB (IdMOC) YOGYA
S k r i p s i
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi
Progaram Studi Psikologi
Disusun oleh :
Yulius Eko Hartanto
NIM : 029114001
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk
1. Yesus Kristus yang maha dasyat atas berkat, serta
bimbingan-Nya setiap saat
2. Papa, mama, adik ku yang kucintai selama-lamanya
3. Saudara-saudara dari keluarga besar ku yang aku cintai
4. Seseorang yang aku kasihi dan aku sayangi
5. Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Jogja
6. Teman-teman dan sahabat-sahabatku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
HALAMAN MOTTO
Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai kembali dengan lebih
cerdik
( Henry Ford )
Hidup kita akan menarik dan penuh warna jika ada
banyak orang yang mau menjadi warna dan dapat
mewarnai kehidupan kita di setiap hari.
Janganlah merasa diri orang yang paling.....karena di sekitarmu
banyak orang
yang lebih paling.....dari pada kamu, sebab diatas langit masih
ada langit dan
perhatikanlah bahwa diatas kesombongan masih ada
kesombongan.
Pada waktu itu engkau akan berkata “Aku mau
bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena sesungguh pun
Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu
telah surut dan Engkau mengibur aku.
Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan
tidak gementar, sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan
mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku.” (Yesaya
12, 1-2)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ABSTRAK
Latar Belakang Remaja Bergabung dalam Kelompok
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya
Yulius Eko Hartanto
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Desain penelitian ini studi diskriptif dan bertujuan untuk
mendiskripsikan latar belakang remaja bergabung dalam kelompok
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya. Peneliti tertarik
pada hal ini karena remaja ingin selalu diakui keberadaannya dalam
kelompok, oleh karena itu banyak alasan yang mendasari remaja
bergabung dalam kelompok tersebut. Indonesian Mitsubishi Owners
Club (IdMOC) Yogya merupakan salah satu organisasi yang dinilai
sesuai karena memang organisasi ini masih eksis, dan mayoritas
anggotanya adalah remaja.
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja sebanyak 7 orang
anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya yang
dinilai aktif dalam organisasi. Dari segi usia subjek yang dipilih
antara umur !9-20 tahun yang termasuk dalam masa remaja akhir. Data
yang diperoleh dikumpulkan dengan teknik wawancara non terstruktur,
analisis data dengan membuat abstraksi selanjutnya kategorisasi
satuan dan pengkodean. Verivikasi data dilakukan dengan proses
intersubjective validity yaitu menguji kembali pemahaman peneliti
dengan pemahaman subjek melalui interaksi timbal balik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang remaja
bergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Yogya adalah mencari informasi tentang mobil seluk beluk mobil
Mitsubishi. Selain itu keaktifan anggota juga sangat diperlukan,
hal ini dipengaruhi oleh norma-norma kelompok yang sudah disepakati
oleh kelompok, salah satunya yaitu setiap anggota diharapkan datang
pada setiap pertemuan-pertemuan yang ada.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ABSTRACT
Teenagers’ Background to Join
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya
Yulius Eko Hartanto
Psychology Faculty Universitas of Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
The design of this research was descriptive study and was aimed
to describe teenagers conformity behavior in Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya. Researcher was interested in this case
because teenagers need their essence were being acknowledged in the
group, that’s why there were many based reasons for teenagers to
join the club. Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja was
one of organization that estimatedly suitable because this group
was still exist and the majority of it’s members were
teenagers.
The subjects of this research were seven Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya teenage members who were being
estimatedly active in this organization. From the age side subjects
who were being selected were between 19 until 20 years old, who
were included in late teenage era. Datas that had been obtained
were being collected by non-structured interview technique, data
analysis by made abstraction then unit categorise and coding. Data
verivication was did by intersubjective validity that retest
researchers experience with subjects experience by mutual
interaction.
The result of this research showed that teenagers’ background to
join Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya was to find
details about Mitsubishi car. Besides, the members’ activities also
needed, it was influenced by the club’s norm that had been agreed
by the members and one of them was each member was expected to
present the exist meetings.
.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
KATA PENGANTAR
Sembah sujudku kepada Bapa, para malaikat, dan para kudus di
surga
yang maha dasyat atas rahmat, berkat dan bimbingan yang telah
diberikan kepada
penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini.
Selesainya
penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu pada
kesempatan ini ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-
besarnya kepada:
1. P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si selaku Dekan Fakultas
Psikologi, dan Sylvia
Carolina Maria Yuniati Murtisari S. Psi., M. Si selaku Ketua
Program Studi
Fakultas Psikologi, atas kesempatan yang telah diberikan selama
menjalani
proses studi.
2. Passchedona Henrietta Puji Dwi Astuti D S, S. Psi selaku
dosen pembimbing
skripsi yang dengan sangat sabar memberikan dorongan, bimbingan,
dan saran
selama penulisan skripsi ini.
3. Maria Laksmi Anantasari, S. Psi., M. Si. yang bersedia
membimbing pada saat
penulisan seminar.
4. V. Didik Suryo Hantoko, S Psi., M Si. yang bersedia
meluangkan waktu untuk
berdiskusi pada penulisan skripsi ini.
5. Dosen-dosen psikologi yang berkenan membagikan ilmu psikologi
selama
menjalani perkuliahan.
6. Mas Gandung, dan Mbak Nanik yang dengan sabar melayani untuk
urusan
kesekretariatan. Matur nuwun sanget Mas Gandung, dan Mbak
Nanik.
7. Mas Muji yang selalu mau direpotkan untuk urusan test dan
test, “sing sabar
yo mas ngadepi mahasiswa-mahasiswa sing cerewet-cerewet iki.
Pokoke
hidup Beckham, God Bless never die”. Matur nuwun sanget Mas
Muji.
8. Mas Doni yang selalu sabar walaupun buku-bukunya selalu
diberantakin
mahasiswa. Matur nuwun sanget Mas Doni.
9. Pak Gie yang selalu semangat dan pantang merasa lelah, matur
nuwun sanget
atas pelayanannya selama kuliah di psikologi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10. Papa, mama, adikku serta semua saudara-saudara dari keluarga
besarku yang
sangat aku kasihi makasih banyak atas dukungan, dan
pengarahannya, serta
doanya yang tak terkira. Maaf lulusnya telat lama, tapi aku
selalu ingin
menjadi anak yang bisa membagakan dan dibanggakan oleh
keluarga.
11. Martinus “she-sex” Karo-karo Sinulingga yang mau aku ganggu
untuk bantuin
ngerjain abstract. Thank’s berat jasamu tak kan kulupakan
sepanjang hayat.
12. B 8800 PK dan AB 124 NU terima kasih yang tak terkira untuk
kalian karena
sudah mengenalkan Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Jogja dan
seluk beluknya, berkat kalian skripsi ini selesai. Ga
ketinggalan juga teman-
teman anggota dari Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Jogja, yang
telah membantu.
13. Teman-teman seangkatan 2002, “gak terasa kita dah punya 5
adik angkatan
lho...” makasih banyak aku boleh berdinamika bareng ma kalian
dan boleh
mengenal kalian selama ini.
14. Cah-cah psikologi dari angkatan berapa aja terima kasih atas
kebersamaannya,
aku senang kenal kalian semua.
15. Seseorang yang bernama Agustina Ika Rustyanti. Aku mungkin
orang yang
paling beruntung bisa mengenal kamu, dan boleh mengukir kenangan
bersama
kamu. Thank’s for everything my babe, aku sayang kamu.
16. Cah-cah Tumindak Ngiwo “woi kapan meh do lulus, wis tuo
cah”. Thank’s
berat, aku boleh parasit di kontrakan Tumindak Ngiwo selama 2
tahun dan
kekeluargaan yang terjalin selama ini. Aku ga mungkin lupa ma
kalian semua.
17. Anak-anak kost Tasura 50c makasih berat atas kenangan dan
warna-warni
kehidupan sehari-hari.
18. Terima kasih yang tidak terkira buat Bagus’ 05 yang telah
meminjamkan
recordernya. Sory kalo terlalu lama minjemnya.
19. Buat teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tidak bisa aku
sebutkan satu
per satu karena keterbatasan halaman ini, terima kasih karena
kalian telah
menerimaku dalam diri dan kehidupan kalian.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………..
Halaman Persetujuan
Pembimbing…………………………………...............................
HalamanPengesahan.........................................................................................................
Halaman Persembahaan………………………………………………………………....
Halaman Motto………………………………………………………………….………
Pernyataan Keaslian Karya…………………………………………………….………..
Abstrak…………………………………………………………………………………..
Abstrack………………………………………………………………………………....
Lembar Persetujuan
Publikasi..........................................................................................
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..
Daftar Isi………………………………………………………………………….……...
BAB I. PENDAHULUAN
...........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah
............................................................................
B. Rumusan Masalah
.....................................................................................
C. Tujuan Penelitian
......................................................................................
D. Manfaat Penelitian
....................................................................................
BAB II. DASAR TEORI
..............................................................................................
A.
Remaja.......................................................................................................
1. Pengertian
remaja..............................................................................
2. Batasan usia
remaja..........................................................................
3. Ciri-ciri masa
remaja.........................................................................
4. Tugas-tugas perkembangan
remaja...................................................
I
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
1
1
6
7
7
8
8
8
10
11
12
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5. Perkembangan sosial dan perubahan-perubahan sosial serta
psikologis
pada masa
remaja...............................................................................
B.
Kelompok..................................................................................................
1. Definisi
kelompok..............................................................................
2. Faktor-faktor terjadinya
kelompok.....................................................
3. Fungsi
kelompok................................................................................
4.
Konformitas........................................................................................
a. Definisi
konformitas......................................................................
b. Aspek-aspek
konformitas...............................................................
c. Tipe-tipe
konformitas.....................................................................
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi
konformitas............................
C. Pertanyaan
Penelitian................................................................................
1. Pertanyaan
utama................................................................................
2. Sub
pertanyaan....................................................................................
BAB III. METODE PENELITIAN
.............................................................................
A. Jenis
Penelitian..........................................................................................
B. Variabel
Penelitian....................................................................................
C. Subjek
Penelitian.......................................................................................
D. Metode Pengumpulan
Data.......................................................................
E. Analisa
Data..............................................................................................
F. Keabsahan Data atau Verifikasi
Data........................................................
BAB IV. PERSIAPAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN……...…….
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
Penelitian................................................
14
17
17
17
18
19
19
21
23
24
27
27
28
29
29
29
30
31
32
33
34
34
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1.
Sejarah................................................................................................
2. Persiapan
penelitian............................................................................
B. Pelaksanaan
Wawancara...........................................................................
1.
Wawancara...........................................................................................
C. Deskripsi
Subjek........................................................................................
1. Subjek I:
Al..........................................................................................
2. Subjek II:
To........................................................................................
3. Subjek III:
Ra......................................................................................
4. Subjek IV:
Tm.....................................................................................
5. Subjek V:
Ne........................................................................................
6. Subjek VI:
On......................................................................................
7. Subjek VII:
Ma....................................................................................
D. Analisis
Data..............................................................................................
1. Latar belakang menjadi anggota Indonesian Mitsubishi Owners
Club
(IdMOC)
Yogya.................................................................................
2. Pandangan tentang kelompok Indonesian Mitsubishi Owners
Club
(IdMOC)Yogya..................................................................................
3. Relasi dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC)
Yogya....................................................................................................
4. Perilaku dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC)
Yogya...................................................................................
E.
Pembahasan................................................................................................
34
37
39
39
40
40
40
41
42
43
44
45
46
46
49
50
53
56
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
BAB V.
PENUTUP………............................................................................................
A.
Kesimpulan.................................................................................................
B.
Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
LAMPIRAN………….………………………………………………………………....
62
62
62
64
67
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa yang penuh “badai” dan tekanan,
hal
ini dikarenakan masa remaja merupakan masa transisi dari anak
menuju
dewasa. Masa remaja belum bisa dikatakan sebagai masa dewasa,
dan juga
bukan masa anak-anak. Individu pada masa remaja sudah tidak mau
lagi
disebut dan diperlakukan sama dengan anak-anak, karena secara
fisik fungsi
fisiologis mereka sudah sama dengan manusia dewasa yang ditandai
dengan
ciri utamanya yaitu sudah matangnya fungsi reproduksi. Remaja
juga tidak
bisa dimasukkan dalam perkembangan manusia dewasa, karena remaja
belum
matang dalam hal emosional dan belum mampu mandiri secara sosial
(Hartini,
1999). Kondisi yang tidak pasti ini, yaitu kondisi di mana
remaja berada
dalam posisi antara tahap perkembangan anak dengan tahap
perkembangan
dewasa, menimbulkan kecemasan dan ketegangan tersendiri dalam
dunia
remaja. Mereka berusaha mencari identitas dirinya untuk
menegaskan siapa
dirinya dan apa perannya dalam masyarakat yang sesuai dengan
tuntutan
masyarakat tersebut.
Tugas perkembangan remaja dapat dikatakan tahap perkembangan
yang terpenting karena berhubungan dengan penyesuaian sosial
ditengah
masyarakat. Hal ini berhubungan dengan penyesuaian dengan
perilaku sosial,
pengelompokan sosial baru, nilai-nilai baru dalam seleksi
persahabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
maupun nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial.
Remaja mulai
dituntut untuk bisa mencapai pula sosialisasi dewasa, sehingga
remaja harus
membuat banyak penyesuaian baru dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini
menyangkut hubungan atau relasi dengan orang banyak secara
otomatis.
Remaja banyak melakukan interaksi dengan lingkungan
sosialnya,
salah satunya melalui bentuk sosialisasi dan menjalin relasi.
Ini terjadi ketika
dalam perkembangan sosialnya, remaja melakukan dua macam gerak
yaitu
gerak memisahkan diri dari orang tua dan bergerak menuju
teman-temannya.
Dinamika keseharian dalam kehidupan remaja ini, nantinya
membentuk
hubungan antara remaja dengan orang tua menjadi hubungan yang
kurang
harmonis (Monks, 2001).
Berdasarkan tugas-tugas perkembangan, tahap ini disebut
sebagai
tahap memperoleh kebebasan emosional, dan diikuti dengan
tahap
perkembangan berikutnya yaitu kemampuan bergaul. Pada kedua
tahap ini
akan muncul suatu gerakan dimana remaja akan cenderung
melepaskan diri
dari orang tua dan menuju ke arah teman-teman sebayanya (Monks,
2001).
Mereka, dalam hal ini orang tua dan remaja sama-sama berusaha
untuk
mencapai kebebasan dan mereka juga memiliki kecenderungan yang
sama
untuk menghayati kebebasan tersebut sesuai dengan usia dan jenis
kelamin
mereka (Monks, 2001), bahkan remaja akan mengorbankan hubungan
emosi
dengan orang tuanya untuk memperoleh kebebasan tersebut (Monks,
2001).
Teman akan menjadi lebih penting artinya dan lebih menonjol
perannya daripada orang tua mereka, dan akan cenderung memiliki
sikap yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
konformis atau searah dengan teman-temannya (Azwar, 1995), dan
pengaruh
dari teman terhadap masa remaja sangat kuat. Hal tersebut dapat
terlihat dari
adanya jumlah penurunan waktu untuk berinteraksi antara remaja
dengan
orang tua dan menunjukkan adanya peningkatan waktu untuk
berhubungan
dengan teman-temannya (Monks, 2001). Keterlibatan remaja pada
teman-
temannya akan memungkinkan untuk mendapatkan lebih banyak
informasi
serta melakukan evaluasi dan perbandingan diri dengan
kelompok.
Biasanya budaya teman sebaya atau peer culture sangat
berpengaruh
sehingga nilai-nilai kelompok sebaya jadi sangat mempengaruhi
(HIDUP,
1999). Pada akhirnya dalam perkembangan kehidupan sosial remaja
tersebut,
remaja cenderung tidak mau berbeda dengan teman-teman dalam
kelompoknya. Remaja selalu ingin sama dengan apa yang dilakukan
oleh
anggota kelompok yang lain, seperti dalam hal penampilan, minat,
prestasi,
berpacaran, dan masih banyak lagi. Kesamaan untuk cenderung
mengikuti
kelompok ini dilakukan agar mereka tidak dianggap rendah
sehingga dapat
diterima dan diakui oleh kelompoknya (Zulkifli, 2002).
Sisi lain dari remaja adalah perkembangan sosial remaja itu
sendiri.
Hal ini terlihat dari seringnya remaja berada di luar rumah
bersama dengan
teman-temannya dalam satu kelompok, maka dapat dimengerti
bahwa
pengaruh teman pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan,
perilaku lebih
besar dari pada pengaruh keluarga, sehingga hal ini menimbulkan
sebuah
konformitas kelompok. Dalam perkembangan sosial remaja, salah
satu bentuk
sosial yang sangat dikenal dalam masa ini adalah konformitas
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
remaja. Walgito (1993) mengemukakan bahwa kepercayaan diri
terbentuk dari
interaksi individu dengan lingkungan, yang mana di lingkungan
tersebut
remaja mempunyai kesempatan mengenal dirinya melalui
pembelajaran-
pembelajaran sosial dengan melalui relasi dengan orang-orang di
sekitarnya.
Menurut Palmer (Mappiare, 1982), keinginan remaja untuk
diterima
dalam kelompok tersebut akan mengakibatkan remaja bersikap
konform
terhadap kelompok termasuk dalam hal nilai yang meliputi aturan
dan norma,
kebiasaan, minat, dan budaya teman kelompoknya. Pusat perhatian
individu
dalam kelompok sebenarnya bukan pada kebutuhan-kebutuhannya
sendiri,
tetapi lebih kepada usaha individu tersebut supaya diakui
keberadaannya di
dalam kelompok. Oleh karena itu apa yang dibutuhkan kelompok pun
akan
diidentifikasikan ke dalam diri individu dalam kelompok-kelompok
dengan
kohesi yang kuat atau tingkat konformitas tinggi dan
berkembanglah suatu
iklim kelompok dan norma-norma kelompok tertentu. Norma-norma
atau
dengan kata lain moral kelompok tadi dapat berbeda sekali dengan
moral yang
dibawa remaja dari keluarga meskipun sejak kecil diajarkan oleh
orang tuanya
(Monks, dkk, 2001)
Seorang remaja sudah merasa konform dengan kelompok
sebayanya,
ketika remaja tersebut sudah mampu menyesuaikan diri dalam
kelompok dan
pengaruh kelompok semakin kuat terhadap kegiatan anggotanya.
Pada
akhirnya akan timbul perasaan saling memiliki, sehingga
kepercayaan antar
anggotapun terjalin dengan baik serta didalamnya ada perasaan
tanggung
jawab terhadap kelompoknya. Hal tersebut dapat menciptakan suatu
identitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
kelompok yang sangat kuat dan dapat membuat batas antara
kelompok
tersebut dengan kelompok yang lain.
Kelompok-kelompok remaja sangat bermacam-macam dari nama
maupun dari asal-asul terbentuknya kelompok-kelompok tersebut.
Sebagai
contoh, ada kelompok yang terbentuk karena mempunyai hobi yang
sama, ada
juga karena merasa senasib sepenanggungan karena sering dihukum
di
sekolah dan akhirnya membentuk kelompok sendiri yang disitu
terdiri dari
para siswa yang selalu bermasalah, dan masih banyak lagi yang
lain. Salah
satunya kelompok yang terbentuk dari kesamaan hobi adalah para
remaja yang
bergabung dalam sebuah klub yang bernama Indonesian Mitsubishi
Owner
Club (IdMOC). Klub mobil ini mempunyai banyak anggota, yang
didalamnya
para pecinta dan fanatik pada merk mobil Mitsubishi dari
berbagai jenis.
Indonesian Mitsubishi Owner Club (IdMOC) merupakan salah
satu
club yang mengumpulkan pecinta mobil mitsubishi dari segala
jenis di seluruh
Indonesia. Awal mula terbentuk Indonesian Mitsubishi Owner Club
(IdMOC)
Yogya sendiri dari kesamaan penyuka mobil merk Mitsubishi,
yang
berkomunikasi melalui media internet melalui chating. Pada
akhirnya para
penyuka mobil Mitsubishi ini berkumpul dan langsung membentuk
Indonesian
Mitsubishi Owner Club (IdMOC) Yogya dengan seizin Indonesian
Mitsubishi
Owner Club (IdMOC) pusat di Jakarta. Visi dan misi yang
dijalankan di
Indonesian Mitsubishi Owner Club (IdMOC) antara lain
mengumpulkan
informasi dan inspirasi-inspirasi tentang Mitsubishi, dan
menyalurkan hobi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
antar sesama penyuka mobil Mitsubishi. Selain itu bertukar
pikiran tentang
spare part dan kebutuhan-kebutuhan mobil merk Mitsubishi.
Anggota-anggota dalam Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya mayoritas adalah remaja. Kegiatan-kegiatan pada
klub ini
sangat bermacam-macam antara lain kumpul bersama yang terus
diadakan
setiap minggunya, bertukar informasi tentang Mitsubishi, dan
bakti sosial.
Selain itu acara tahunan yang selalu dilaksanakan oleh
Indonesian Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) adalah acara memperingati hari ulang
tahun
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC), antara lain
menyelenggarakan
kontes modification mobil dan kejuaraan rally nasional. Hubungan
yang
tercipta dalam klub ini sangat dekat seperti layaknya saudara,
dan saling bisa
membantu satu sama lain.
Berdasarkan teori-teori yang telah terurai diatas dan
berdasarkan
fakta-fakta yang ada di lapangan, peneliti terdorong untuk
mengetahui apakah
yang menjadi latar belakang remaja bergabung dalam kelompok
Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah terurai di atas, maka
rumusan
masalah dalam penilitian ini adalah “Apakah yang menjadi latar
belakang
remaja bergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners
Club
(IdMOC) Yogya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar
belakang
apakah yang mendasari remaja untuk bergabung dalam kelompok
Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
bagi perkembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi sosial
dan
psikologi perkembangan menyangkut tahapan perkembangan
remaja.
2. Manfaat praktis
Bagi remaja, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran
atau wacana yang berhubungan dengan kehidupan remaja dalam
berperilaku sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
BAB II
DASAR TEORI
A. Remaja
1. Pengertian remaja
Remaja ditinjau dari sudut kematangan fisik adalah suatu
tahap
perkembangan dimana organ-organ manusia mencapai kematangan
dan
dapat berfungsi menuju sempurna (Sarwono, 1989). Hal lain
yang
berhubungan dengan pandangan sosial ekonomi remaja, diungkapkan
oleh
Maugman (Sarwono, 1989) mendefinisikan ini sebagai masa
peralihan
dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan
yang
relatif lebih mandiri.
Agustiani (2006) menjelaskan bahwa masa remaja adalah masa
yang dikenal sebagai salah satu periode dalam rentang kehidupan
manusia
yang memiliki keunikan sendiri. Keunikan tersebut bersumber
dari
kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa
kanak-
kanak dan masa dewasa. Kita semua mengetahui bahwa antara masa
anak-
anak dan orang dewasa ada beberapa perbedaan yang selain
bersifat
biologis atau bersifat fisiologis juga bersifat psikologis, dan
pada masa
remaja mengalami perubahan yang sangat besar dalam
aspek-aspek
tersebut.
Hartini (1999) mengungkapkan bahwa masa remaja atau masa
adolesen dapat dipandang sebagai suatu masa dimana individu
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
proses pertumbuhannya terutama fisik, telah mencapai
kematangan.
Periode ini menunjukkan suatu masa kehidupan, dimana kita sulit
untuk
memandang remaja itu sebagai kanak-kanak, tetapi tidak juga
sebagai
orang dewasa. Mereka tidak mau dan tidak dapat dikatakan
atau
diperlakukan sebagai kanak-kanak, sementara itu mereka belum
mencapai
kematangan yang penuh dan tidak dapat dimasukkan dalam kategori
orang
dewasa. Kata lain dari periode ini merupakan periode transisi
atau
peralihan dari kehidupan masa kanak-kanak atau childhood ke
masa
dewasa atau adulthood. Secara negatif periode ini disebut juga
periode
“serba tidak” atau the “un” stage, yaitu unbalanced yang berarti
tidak atau
belum seimbang, unstable yang berarti tidak atau belum stabil,
dan
unpredictable yang berarti tidak dapat diramalkan. Pada periode
ini terjadi
perubahan-perubahan yang sangat berarti dalam segi-segi
phisiologis,
emosional, sosial, dan intelektual.
Menurut E.H. Erickson, remaja merupakan masa dimana
terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas
mencakup cara
hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang
lain. Secara
hakiki, remaja tetap aman walaupun telah mengalami berbagai
macam
perubahan (Gunarsa dan Gunarsa, 1986).
Remaja dapat diartikan sebagai masa peralihan dimana manusia
mengalami perkembangan psikologis, selain perkembangan fisik
yang
ditandai dengan perkembangan organ-organ, dan juga
berkembangannya
aspek-aspek biologis dalam diri manusia tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
2. Batasan usia untuk remaja
Para psikolog menyetujui bahwa masa remaja dimulai dari masa
puber (Pettijohn, 1992). Masa puber pria dimulai kira-kira pada
usia 12
tahun sedangkan pada wanita dimulai pada usia kira-kira 11
tahun. Masa
puber tersebut ditandai terjadinya perubahan fisik diantaranya,
yakni pada
wanita terjadi menstruasi pertama, sedangkan pada anak
laki-laki
mengalami perubahan suara menjadi lebih besar dari pada wanita
dan
selain itu terjadinya mimpi basah. Hal ini tidak berarti ketika
masa remaja
berakhir, kemjudian masa dewasa mulai, tetapi biasanya masa
dewasa
mulai kira-kira usia 18 sampai dengan 21 tahun. Pada
kenyataannya, masa
remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju ke
masa
dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan
memasuki masa dewasa yaitu dari sifat yang tergantung menjadi
sifat yang
mandiri.
Batasan usia remaja menurut WHO (Sarwono, 1989) adalah
antara usia 10 sampai 20 tahun dengan pembagian usia 10 sampai
14 tahun
sebagai masa remaja awal, sedangkan masa remaja akhir 15
sampai
dengan 20 tahun. Batasan usia tersebut hampir sama seperti
yang
dikemukakan dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang
menetapkan
usia 15 sampai 24 tahun sebagai usia pemuda dan di Indonesia
batasan
remaja mendekati batasan PBB tentang pemuda yaitu antara 14
sampai 24
tahun (Sarwono, 1989).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
Monks (2001) mengemukakan bahwa masa remaja secara global
berlangsung antara umur 12 sampai dengan umur 21 tahun
dengan
pembagian sebagai berikut:
a. 12 sampai umur 15 tahun, termasuk sebagai remaja awal.
b. 15 sampai dengan umur 18 tahun, termasuk sebagai remaja
pertengahan.
c. 18 sampai dengan umur 21 tahun, termasuk masa remaja
akhir.
Dari berbagai pendapat dan teori dari berbagai hal tersebut,
dapat
ditarik kesimpulan bahwa remaja merupakan masa transisi dari
masa anak-
anak ke masa dewasa, dengan segala perubahan-perubahan fisik
yang
dialaminya. Oleh karena itu dari batasan-batasan yang telah
terurai di atas,
peneliti membatasi penelitian ini dengan mengambil remaja
berusia 18
sampai dengan 21 tahun. Diasumsikan sudah berada pada tahap
remaja
akhir sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan bahwa pada
usia
tersebut pada umumnya berstatus mahasiswa tingkat awal. Selain
itu, jika
ditinjau dari latar belakang penelitian pada usia tersebut sudah
mempunyai
hak untuk memperoleh dan mempergunakan SIM A sebagai syarat
atau
legalisasi yang harus ditaati oleh pengendara mobil.
3. Ciri-ciri masa remaja
Clarke-Stewart dan Friedman (1987), Ingersol (1989) dalam
Agustiani (2006) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan
masa
transisi atau peralihan dari masa anak menuju dewasa. Pada masa
ini
individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun
psikis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana
tubuh
berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa
yang
disertai pula dengan berkembangnya kapasitas reproduksi. Selain
itu
remaja juga berubah secara kognitif dan mulai mampu berfikir
abstrak
seperti orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai
melepaskan diri
secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan
peran
sosialnya yan baru sebagai orang dewasa.
Selain perubahan dalam diri remaja, terdapat pula perubahan
dalam lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga
lain, guru,
teman sebaya, maupun masyarakat pada umumnya. Kondisi ini
merupakan
reaksi terhadap pertumbuhan remaja, remaja dituntut untuk
menampilkan
tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai dengan
orang-orang
seusianya. Adanya perubahan baik di dalam maupun di luat dirinya
itu
membuat kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan
sosial
dan kebutuhan psikologisnya. Dalam usaha memenuhi kebutuhan
tersebut
remaja memperluas lingkungan sosialnya di luar lingkungan
keluarga,
seperti lingkungan teman sebaya dan lingkungan masyarakat
lain
(Agustiani, 2006).
4. Tugas-tugas perkembangan remaja
Penyesuaian-penyesuaian ini menyangkut apa yang diharapkan
masyarakat terhadap remaja. Oleh Havinghurst (Agustiani, 2006)
disebut
sebagai tugas perkembangan. meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
a. Mencapai relasi baru dan lebih matang bergaul dengan teman
seusia
dari kedua jenis kelamin.
b. Mencapai maskulinitas dan feminitas dari peran sosial.
c. Mampu menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya
secara efektif.
d. Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang
dewasa
lainnya.
f. Mempersiapkan karir ekonomi.
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai
pegangan
berperilaku dan mengembangkan ideologi.
Secara umum masa remaja dikatakan sebagai periode peralihan,
perubahan, tetapi merupakan masa yang penting karena pada masa
remaja
individu mengalami perkembangan baik fisik dan mental secara
pesat.
Perbedaan masa kanak-kanak dan remaja yang cukup besar
menjadikan
masa remaja menjadi masa yang bermasalah dan menimbulkan
ketakutan.
Proses perkembangan yang belum optimal menjadikan individu
menjadi
tidak realistik dalam memandang kehidupan dan pada ambang
masa
dewasa ini individu masih dalam proses pencarian identitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
5. Perkembangan Sosial dan Perubahan-perubahan Sosial serta
Psikologis
Pada Masa Remaja
Salah satu hal yang baru dan sulit bagi remaja adalah
penyesuaian sosial, karena lingkungan pergaulan remaja semakin
luas dan
beragam, nilai-nilai sosial yang baru, pengelompokan sosial yang
baru dan
lain-lain. Hal itu menjadi sulit karena remaja masih sangat
dipengaruhi
oleh teman-teman sebayanya. Menurut Cole dan Hall (1967),
kelompok
teman sebaya mempunyai peran yang sangat penting bagi remaja.
Satu hal
yang seharusnya diingat adalah bahwa remaja baik laki-laki
maupun
perempuan mengalami ketidakpastian karena perubahan-perubahan
yang
terjadi dalam diri mereka berlangsung dengan sangat cepat. Maka
salah
satu fungsi dari kelompok teman sebaya adalah untuk
mempertahankan
diri dari ketidakpastian tersebut, karena dengan bergabung
dalam
kelompok teman sebaya mereka akan terasa lebih aman. Dalam
kelompok
teman sebaya, remaja mempunyai kesempatan untuk mencapai status
dari
kebaikan diri mereka sendiri, bukan dari keluarga mereka.
Kelompok
teman sebaya juga memberikan kesempatan untuk membangun
kualitas-
kualitas yang dibutuhkan dalam kehidupan masa dewasa.
Pada bagian lain, Cole dan Hall (1967) juga mengemukakan
bahwa salah satu fenomena yang menarik yang terjadi dalam
kehidupan
sosial remaja adalah adanya remaja yang populer dan tidak
populer yang
mengindikasikan adanya penerimaan dan penolakan terhadap
remaja.
Remaja yang populer adalah mereka yang banyak dikenal teman-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
temannya, banyak disebut-sebut dalam berbagai situasi, tidak
termasuk
dalam daftar anak yang tidak disukai, mudah mendapatkan partner
dalam
beberapa kelompok yang diikuti, sering menjadi pusat dalam
kelompok
dan dipilih oleh teman-temannya untuk mendapat berbagai
posisi
kehormatan. Remaja yang tidak populer adalah kebalikan dari
mereka
yang populer. Dalam hal ini penampilan dan sikap yang dimiliki
remaja
akan menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan
penerimaan
sosial.
Penerimaan dan popularitas secara sosial akan didapatkan
oleh
remaja yang ramah dan baik hati, kooperatif, tidak egois, remaja
yang
biasanya ceria, tenang, simpatik, bertanggung jawab, setia,
jujur,
mempunyai cita-cita yang tinggi, mempunyai rasa humor yang
baik,
matang dan mempunyai ketrampilan sosial yang memadai. Remaja
yang
tidak mempunyai hal-hal tersebut akan sulit diterima secara
sosial dan
menjadi tidak populer. Moonks (2001) mengemukakan fenomena
yang
kehidupan sosial serupa dan menyebut dengan sindroma
penerimaan
(acceptance syndrome) dan sindroma penolakan sosial
(alienated
syndrome).
Perubahan sosial terjadi karena pergaulan remaja semakin
luas
dan beragam serta nilai-nilai sosial yang baru. Kelompok teman
sebaya
menjadi kelompok sosial yang penting bagi remaja karena
banyak
memberi rasa aman dan kesempatan untuk mengembangkan
berbagai
kualitas yang dibutuhkan pada masa dewasa. Remaja untuk bisa
diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
dalam kelompok teman sebaya remaja dituntut untuk mempunyai
kompetensi interpersonal dan sosial. Remaja, baik laki-laki
ataupun
perempuan mengalami perubahan fisik yang secara pesat. Hampir
semua
organ tubuh remaja, baik organ dalam maupun organ luar telah
tumbuh
dan berkembang serta berfungsi seperti orang dewasa,
misalnya
pertumbuhan tinggi dan berat badan, fungsi jantung, paru-paru
dan lain-
lain hampir sempurna.
Perubahan psikologis lebih diakibatkan karena perubahan
fisik
dan sosial yang sangat hebat. Pada masa remaja individu sudah
mencari
identitas diri yang paling sesuai dengan dirinya. Dalam rangka
mencari
identitas diri ini, remaja harus menentukan idola yang harus ia
tiru secara
sempurna dan ideal. Pada masa remaja, individu diharapkan
mampu
mengintegrasi dirinya dalam kehidupan dewasa, sehingga pada masa
ini
biasanya muncul pertanyaan “Siapa saya?”, “Akan menjadi apa
saya
nanti?”, walaupun masyarakat dapat membantu tetapi
masyarakat
mewajibkan remaja mampu menjawab sendiri
pertanyaan-pertanyaan
tersebut. Maka ketika remaja mengalami kekaburan dalam hal ini
dan
masyarakat kurang berfungsi remaja akan mengalami kebingungan
peran
dan akhirnya akan terbentuk identitas yang kabur atau bahkan
negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
B. Kelompok
1. Definisi Kelompok
Hamalik (1995) mengungkapkan bahwa perkembangan kearah
masa remaja diiringi dengan bertambahnya minat-minat terhadap
personal
appearance atau penampilan diri. Peer group serta
kegiatan-kegiatan
kelompok sosial lainnya yang anggota-anggotanya terdiri atas
jenis
kelamin yang sama maupun berlainan. Proses perkembangan
sebelumnya,
di samping faktor-faktor lainnya, ikut menentukan sampai sejauh
manakah
sukses yang seseorang dalam menyesuaikan dirinya dalam kegiatan
sosial.
Dalam hubungan ini Conradi (Hamalik, 1995) mengemukakan
bahwa
pertumbuhan dan perkembangan ini sangat penting kepada para
remaja
diberikan kesempatan untuk melakukan partisipasi sosial dalam
setiap
taraf kehidupan yang beraneka ragam itu.
Kelompok atau crowd ialah kelompok-kelompok remaja yang
terbesar dan kurang bersifat pribadi. Anggota-anggota kelompok
bertemu
karena kepentingan atau minat mereka yang sama dalam
berbagai
kegiatan, bukan karena mereka saling tertarik (Santrock,
1998).
2. Faktor-faktor terjadinya kelompok
Dalam perkembangan sosialnya remaja cenderung memisahkan
diri dari orang tuanya dan lebih banyak menghabiskan waktu
bersama
teman sebayanya (Monks, dkk, 2001). Hal ini disebabkan karena
pada
masa remaja mulai muncul keinginan untuk mandiri sehingga
membuat
pengaruh orang tua melemah. Dalam perkembangan sosialnya
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
dilihat dua macam pergerakan, yaitu gerak memisahkan diri dari
orang tua
dan gerak menuju teman sebaya. Dua macam gerak ini merupakan
suatu
reaksi terhadap status intern anak muda (Monks, 2001).
Pada awal masa remaja kebutuhan akan bimbingan dan
dukungan orang tua akan bergeser pada teman sebaya (Fuligni,
dkk,
2001). Remaja menghabiskan waktunya tiga kali lebih banyak
untuk
berinteraksi dengan kelompoknya daripada berinteraksi dengan
orang
dewasa (Fuhrman, 1990). Maka tidak dapat dipungkiri bahwa
teman
sebaya memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan remaja.
Remaja menjadi lebih banyak berinteraksi dengan teman sebaya
juga dikarenakan remaja merasa bahwa hubungan dengan kelompok
teman
sebaya mampu memenuhi sejumlah kebutuhan seperti perasaan aman,
ikut
memiliki, dan kesempatan membangun status. Remaja merasa
lebih
dimengerti oleh kelompok teman sebaya karena mereka merasa
“senasib
sepenanggungan”.
3. Fungsi kelompok
Hubungan dengan kelompok merupakan hal yang penting dalam
kehidupan remaja karena kelompok sebaya mempunyai fungsi-fungsi
yang
penting bagi remaja. Fungsi kelompok sebaya menurut Fuhrman
(1990)
adalah:
a. Mewujudkan suasana belajar
Disini mereka belajar mengenai apa yang diharapkan oleh
orang lain, orang lain disini adalah teman. Selain itu
membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
identitas unik dengan membandingkan terhadap kelompok
membandingkan nilai-nilai dan keyakinan dengan orang lain.
b. Memberi dukungan psikologis
Hawari (1991) menyatakan bahwa bentuk pengaruh teman
sebaya dapat dilihat dari konformitas terhadap kelompok
sebagai
akibat adanya tekanan kelompok, kelekatan terhadap kelompok,
dan
keinginan untuk meniru apa yang dilakukan oleh sebagian
besar
anggota kelompok.
4. Konformitas
a. Definisi konformitas
Menurut Klopt (1985), konformitas merupakan tindakan yang
sesuai dengan norma kelompok, dan dapat dikatakan menjadi
harmonis dan sepakat dengan para anggota kelompok tersebut.
Senada
dengan pendapat tersebut, Bhrem dan Kassin (1996) mengatakan
bahwa konformitas merupakan suatu tendensi manusia untuk
mengubah persepsi, opini, atau perilaku dengan cara konsisten
dengan
norma kelompok. Furhman (1990) berpendapat bahwa konformitas
adalah kecenderungan untuk menerima dan melakukan standar
norma
yang dimiliki kelompok, sedangkan menurut Baron dan Byrne
(1997)
konformitas merupakan suatu penyesuaian terhadap kelompok
sosial
karena ada tuntutan dari kelompok sosial tersebut untuk
menyesuaikan
meskipun biasanya tuntutan tersebut tidak terbuka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Konformitas merupakan salah satu akibat pengaruh sosial
yang terjadi ketika penilaian, opini maupun sikap seseorang
berubah
karena dihadapkan penilaian, opini, sikap seseorang, atau
kelompok
lain (Kimmel dan Weiner, 1995). Berbicara tentang
konformitas,
Kimmel dan Weiner (1995) juga mengungkapkan pendapatnya
dengan
mengatakan bahwa konformitas adalah mengerjakan apa yang
dikerjakan orang-orang di sekitar atau apa yang orang-orang
harap dan
inginkan untuk mendapat kesan dapat diterima. Perilaku
konformitas
itu sendiri adalah kecenderungan untuk memperbolehkan satu
tingkah
laku seseorang dikuasai oleh sikap dan pendapat yang sudah
berlaku.
Selain itu perilaku konformitas juga dapat dikatakan sebagai
ciri
pembawaan kepribadian yang cenderung membiarkan sikap dan
pendapat orang lain untuk menguasai dirinya (Chaplin, 1981).
Kiesler dan Kiesler mengungkapkan bahwa konformitas
merupakan perubahan perilaku atau keyakinan ke arah kelompok
sebagai akibat dari tekanan atau tuntutan kelompok, baik itu
tuntutan
nyata maupun tuntutan yang dibayangkan (Rakhmat, 1996).
Seorang
individu akan menampilkan konformitas karena mereka
menggunakan
informasi yang mereka terima dari orang lain, mereka percaya
orang
lain, juga karena takut menjadi orang yang menyimpang.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
konformitas adalah segala tindakan yang dilakukan oleh
individu
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
standar kelompok agar individu tersebut dapat diterima dalam
kelompok tersebut.
b. Aspek-aspek konformitas
Menurut Cole and Hall (1967) aspek konformitas adalah:
1. Penyamanan perilaku dengan perilaku kelompok
Individu mengubah perilaku sebelumnya agar sama
dengan perilaku kelompok dengan mengambil standar kelompok.
2. Perilaku standar kelompok (tekanan kelompok)
Perilaku standar kelompok adalah perilaku yang sesuai
dengan tuntutan dalam kelompok ketika mengetahui informasi
dan
atau norma yang berasal dari kelompok tersebut. Tuntutan ini
dapat
menjadi tekanan yang sifatnya imajiner atau nyata bagi
individu.
Dikatakan imajiner apabila tekanan dari kelompok sebenarnya
merupakan interpretasi dari aturan-aturan tak tertulis yang
berlaku
dalam kelompok.
Deutch dan Gerard (dalam Myers, 1999) mengemukakan
bahwa pada dasarnya konformitas terdiri atas dua aspek yaitu
aspek
normatif dan aspek informasional.
1. Aspek Normatif
Aspek ini mendorong individu untuk menyesuaikan diri
dengan norma kelompok sebagai keinginan untuk memenuhi
harapan kelompok dan mendapat penerimaan. Individu merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
tidak nyaman jika berbeda dengan kelompok sehingga berusaha
untuk tetap membina hubungan yang menyenangkan.
2. Aspek Informasional
Aspek ini mendorong individu menyesuaikan diri dengan
norma kelompok sebagai akibat dari penerimaan bukti-bukti
realitas yang ditawarkan kelompok. Biasanya
individu-individu
memiliki informasi yang kurang jelas terhadap suatu objek
atau
informasinya cukup tetapi ingin membuktikan kebenaran
sehingga
menjadi terpengaruh oleh cara penyelesaian yang dilakukan
kelompok.
Turner (1991) berpendapat bahwa penyebab konformitas
yang paling mendasar yang dapat terjadi pada tingkat yang
sama
adalah adanya aspek normatif dan informasional. Aspek
normatif
mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat dari
pemenuhan
pengharapan positif kelompok untuk mendapat persetujuan dan
penerimaan, agar disukai dan terhindar dari penolakan. Aspek
informasional diartikan sebagai adanya penyesuaian individu
sebagai
akibat dari adanya pengaruh menerima pendapat kelompok
sebagai
bukti realitas objektif yang dimotivasi oleh keinginan untuk
mendapat
pandangan yang akurat tentang realitas sehingga mengurangi
ketidakpastian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
c. Tipe-tipe konformitas
Moonks (2001) memberi penjelasan mengenai dua tipe
konformitas, yaitu:
1. Acquiescene
Acquiescene berarti adanya persetujuan terhadap
pendapat-pendapat kelompok dalam suatu situasi yang
melibatkan
tekanan. Individu akan mengikuti pendapat kelompok meski
pendapatnya sendiri sebenarnya berbeda.
2. Conventionally
Conventionally berarti adanya persetujuan terhadap moral
dan sosial dalam budaya kelompok yang diterima oleh
individu.
Individu setuju dengan apa yang ada dalam kelompok sehingga
mau menyesuaikan perilakunya dengan perilaku kelompok.
Berndt (dalam Santrock, 1998; Fuhrman, 1990) membagi
konformitas menjadi tiga tipe:
1. Konformitas Prososial
Merupakan perilaku konformitas yang diwujudkan dalam
tindakan-tindakan pro sosial, misalnya menolong orang lain,
bakti
sosial, dll.
2. Konformitas Netral
Merupakan perilaku konformitas dalam situasi-situasi
netral tertentu, misalnya pergi ke restoran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
3. Konformitas Anti Sosial
Terjadi ketika individu konform terhadap perilaku yang
bersifat anti sosial, misalnya minum-minuman keras, tindak
kejahatan.
Allen dkk (dalam Brehm & Kassin, 1996) menemukan dua
tipe konformitas:
1. Private Conformity (Acceptance)
Merupakan perilaku konformitas yang dilakukan dengan
tidak hanya merubah perilaku luar tetapi juga dengan
mengubah
pola pikir konformitas. Tipe ini merupakan hasil dari adanya
pengaruh informatif.
2. Public Conformity (Compliance)
Dilakukan dengan mengubah perilaku luar tanpa terjadi
perubahan pola pikir. Disebabkan karena adanya pengaruh
normatif .
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas
Menurut Rakhmat (1996) konformitas adalah produk
interaksi antara faktor situasional dan personal.
1. Faktor situasional
1.1. Kejelasan situasi
Menurut Asch (dalam Sears dkk, 1994), makin tidak
jelas dan makin tidak berstruktur situasi yang kita hadapi,
makin besar kecenderungan untuk mengikuti kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
1.2. Konteks situasi
Kecenderungan untuk konform akan terjadi lebih
besar pada situasi yang mendorong terjadinya konformitas
daripada di situasi yang mendorong kemandirian.
1.3. Cara menyampaikan penilaian dan perilaku
Umumnya bila individu harus menyatakan
responnya secara terbuka, ia cenderung konform dari pada
kalau ia mengungkap secara rahasia.
1.4. Karakteristik yang berpengaruh
Karekteristik kelompok sangat menentukan perilaku
para anggotanya, dengan kata lain karakteristik kelompok
nantinya menjadi sebuah norma kelompok yang diikuti oleh
anggota kelompok.
1.5. Ukuran kelompok
Pengaruh norma kelompok pada konformitas
anggota-anggotanya bergantung pada ukuran mayoritas
anggota kelompok yang menyatakan penilaian. Sampai pada
tingkat tertentu, makin besar ukuran kelompok, makin tinggi
tingkat konformitas. Ada ukuran tertentu yang memadai
untuk mempengaruhi konformitas, yaitu tiga sampai dengan
empat orang (Asch dalam Sears dkk, 1994), lebih dari itu
orang tidak terpengaruh lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
1.6. Tingkat kesepakatan kelompok
Menurut Asch dkk (dalam Sears dkk, 1994) orang
yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah bulat
akan mendapat tekanan yang kuat untuk menyesuaikan
pendapatnya. Namun, bila kelompok tidak bersatu, akan
nampak adanya penurunan tingkat konformitas meski hanya
satu orang yang tidak sependapat. Gejala ini tidak
bergantung
pada siapa orang yang tidak sependapat dengan kelompok.
2. Faktor Personal
2.1. Usia
Pada umumnya, makin tinggi usia anak, makin
mandiri ia, makin tinggi bergantung pada orang tua, dan
makin kurang kecenderungan untuk konform.
2.2. Jenis kelamin
Wanita cenderung untuk lebih conform daripada
pria. Hal ini disebabkan karena latar belakang budaya yang
pada umunya menutut wanita untuk lebih konform. Pada
masalah yang sifatnya netral, tingkat konformitas pada pria
dan wanita adalah sama.
2.3. Stabilitas emosi
Orang yang emosinya kurang stabil lebih mudah
mengikuti kelompok daripada orang yang emosinya stabil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
2.4. Kecerdasan
Walaupun hasil penelitian tidak konsisten,
kecerdasan berkorelasi negatif dengan konformitas. Artinya
makin tinggi tingkat kecerdasan makin kurang
kecenderungan kearah konformitas.
2.5. Harga diri
Harga diri merupakan persepsi individu yang
memiliki taraf harga diri tinggi akan menyukai dirinya dan
melihat bahwa dirinya mampu menghadapi linkungan secara
individu dengan taraf harga diri rendah mudah dihinggapi
rasa takut. Makin tinggi harga diri maka makin berkurang
konformitasnya.
2.6. Motivasi
Beberapa motif yang menghambat konformitas
antara lain motif berprestasi, motif aktualisasi diri, dan
konsep diri positif.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Pertanyaan Utama
Alasan apakah yang mendasari remaja untuk bergabung dalam
kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
2. Sub Pertanyaan
Empat pokok pertanyaan yang nantinya diajukan kepada subjek
untuk mengungkap perilaku konformitas pada kelompok
Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja yaitu:
a. Apakah alasan anda mengikuti atau tergabung dalam
kelompok
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja?
b. Bagaimana pendapat atau pandangan anda tentang kelompok?
c. Bagaimana relasi anda dengan anggota kelompok yang lain?
d. Apa perilaku atau tindakan yang anda lakukan ketika
berkumpul?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian ilmiah adalah
adanya
metode penelitian. Ketepatan penggunaan metode penelitian
memberikan
pengaruh yang cukup besar pada dasar pemecahan sebuah
permasalahan yang
muncul dalam sebuah penelitian. Adanya ketepatan metode
penelitian akan
diperoleh suatu hasil penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga
dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode studi
diskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Metode kualitatif deskriptif yakni suatu prosedur penelitian
yang
menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati (Azwar, 1995). Pada metode
kualitatif ini
peneliti berusaha untuk mengungkapkan dengan menggambarkan
suatu
peristiwa dari sudut pandang subjek yang pernah ataupun sedang
mengalami
dan menghayati kejadian tersebut yang diperoleh melalui
pengamatan peneliti
yang bersifat partisipatif.
B. Variabel Penelitian
Manusia ketika masuk dalam sebuah kelompok tertentu pasti
ada
sesuatu yang mendasari. Hal yang sama terjadi pada remaja ketika
masuk
dalam sebuah komunitas. Hal yang mendasari inilah yang menjadi
alasan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
latar belakang seseorang masuk dalam sebuah kelompok tertentu
yang
membuat seseorang tersebut nyaman didalamnya
C. Subjek Penelitian
Menurut pendapat Poerwandari (1998) bahwa karakteristik
subjek
tidak mengarah pada jumlah sampel yang besar tetapi lebih pada
kasus-kasus
tipikal yang sesuai dengan kekhususan masalah penelitian.
Pemilihan subjek
penelitian dalam penelitian kualitatif adalah merinci kekhususan
yang ada
dalam konteks yang unik untuk menggali informasi (Azwar, 1995).
Subjek
dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kesesuaian dengan
tipikal masalah
yang hendak diteliti, karena penelitian ini berkaitan dengan
alasan bergabung
dalam sebuah kelompok, maka subjek penelitian adalah
individu-individu
yang terlibat dalam sebuah kelompok tersebut, yang mana kelompok
tersebut
sudah ditentukan oleh peneliti.
Subjek yang akan diteliti adalah para remaja berusia 18
sampai
dengan 21 tahun yang tergabung dalam Indonesian Mitsubishi
Owners Club
(IdMOC) Yogya. Para anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC)
Yogya yang akan menjadi subjek dalam penelitan ini, yakni para
anggota yang
masih aktif. Dalam arti bahwa anggota-anggota tersebut masih
sering kumpul-
kumpul dan masih menggunakan identitas sebagai anggota, serta
masih
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di Indonesian Mitsubishi
Owners Club
(IdMOC) Yogya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, menggunakan metode wawancara untuk
mendapatkan data yang diinginkan. Wawancara adalah percakapan
atau tanya
jawab yang dilakukan oleh dua orang dengan melibatkan satu orang
untuk
mencari informasi tertentu dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan,
berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2001). Wawancara yang
akan
dilakukan mempunyai suatu topik tertentu yang akan dibahas,
dalam hal ini
“Alasan Remaja Bergabung dalam Kelompok Indonesian Mitsubishi
Owners
Club (IdMOC) Yogya”.
Pendapat senada dinyatakan oleh Kerlinger (1990) bahwa
wawancara adalah situasi pesan antar pribadi yang bertemu muka
yaitu ketika
seorang pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
memang
dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah
penelitian
kepada subjek penelitian.
Wawancara yang akan dilakukan sifatnya mendalam, agar dapat
diperoleh keterangan yang lengkap dan mendalam mengenai berbagai
alasan
yang mendasari remaja bergabung dalam kelompok Indonesian
Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya. Wawancara mendalam kepada subjek,
dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui alasan yang
sebenarnya dari
respon subjek tentang keputusan tersebut (Mantra, 2004). Maka
diharapkan
hasil dari penelitian ini akan ditemui berbagai macam alasan
remaja yang
tergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC)
Yogya, dalam bentuk cerita-cerita yang sifatnya pribadi dan
individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Penelitian ini menggunakan jenis wawancara semi terstruktur.
Ciri-
ciri wawancara semi terstruktur antara lain: adanya pertanyaan
yang telah
disusun berdasarkan teori yang diambil, adanya kebebasan yang
dimiliki
peneliti dalam mengajukan pertanyaan sesuai dengan kondisi
yang
dihadapinya dan tidak terikat oleh susunan kata-kata maupun
urutan
pertanyaan-pertanyaan yang harus diajukan (Kerleinger,
1990).
E. Analisa Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data
yang
diperoleh tidak berupa angka, tetapi lebih banyak berupa narasi,
diskripsi,
cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis termasuk di dalamnya
gambar dan
foto, ataupun bentuk-bentuk non angka yang lain (Poerwandari,
1998).
Proses pengolahan data, dari data yang telah diperoleh
melalui
wawancara yakni (Poerwandari, 1998) :
1. Memindahkan hasil wawancara dari tape recorder ke buku
kosong. Saat
melakukan proses pemindahan hasil rekaman, peneliti mendengar
dengan
seksama dan mencatatnya di buku yang telah disediakan. Semua
hasil
wawancara dalam bentuk kata-kata apapun atau kalimat apapun
disalin
kembali ke dalam buku. Metode kualitatif menyebutnya dengan
istilah
transkrip verbatim.
2. Membaca, mempelajari, dan menelaah data dengan seksama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
3. Mereduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu usaha
untuk
membuat rangkuman inti atau tema yang berkaitan dengan topik
penelitian.
4. Menyusun hasil reduksi data ke dalam satuan-satuan.
5. Membuat kategorisasi satuan dan pengkodean.
6. Melakukan interpretasi data dan pembahasan.
F. Keabsahan Data atau Verifikasi Data
Setelah tahap-tahap analisis data maka perlu dilakukan
verifikasi
data yaitu dengan membagikan salinan deskripsi kepada subjek
agar subjek
dapat memberikan masukan atau member checking, kemudian dari hal
tersebut
peneliti dapat merevisi lagi pernyataan sintesisnya. Setelah
verifikasi selesai,
maka peneliti merevisi kembali pernyataan sintesisnya. Proses
ini disebut
intersubjective validity, yaitu menguji kembali (testing out)
pemahaman
peneliti dengan pemahaman subjek melalui interaksi sosial timbal
balik (back-
and-forth) (Creswell, 1998)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
BAB IV
PERSIAPAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi kancah dan Persiapan Penelitian
1. Sejarah Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya
Sejarah perkembangan Indonesian Mitsubishi Owners Club
(http:\\www.idmoc.com) dimulai pada kisaran akhir tahun 2000 dua
orang
sahabat yang merupakan pengguna dan pecinta Mobil Mitsubishi
berbincang-bincang tentang kepuasan dan kebanggaannya dalam
mengendarai Mitsubishi. Firmansjah Saftari yang mengendarai
Mitsubishi
Eterna GTi 1993 dengan Mohamad Riza Ishar yang mengendarai
Mitsubishi Lancer SEi 1997. Dari perbincangan tersebut
akhirnya
tercetuslah gagasan untuk mendirikan sebuah wadah bagi
pengguna
Mitsubishi di Indonesia.
Pemilihan nama wadah tersebut sendiri sudah merupakan sebuah
diskusi yang cukup panjang, hingga akhirnya muncul dua nama,
yaitu
Mitsubishi Indonesia Club dan Indonesian Mitsubishi Owners Club.
Pada
akhirnya dipilih nama Indonesian Mitsubishi Owners Club
disingkat
menjadi IdMOC sebagai nama wadah tersebut. Hal ini dikarenakan
nama
tersebut bisa menggambarkan secara tepat bagaimana fungsi
dari
organisasi tersebut, yaitu sebagai Klub Pengguna Mitsubishi di
Indonesia
yang menjadi partner membangun bagi Mitsubishi Motors di
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Perjalanan berikut dalam merealisasikan organisasi tersebut
penuh dengan
segala keterbatasan waktu dan tempat antara Jakarta dan
Semarang, lokasi
para penggagas wadah penguna mitsubishi tersebut, membuat
kesulitan
untuk mengumpulkan para pengguna menjadi nyata. Akhirnya
diputuskan
untuk memanfaatkan internet sebagai media para pengguna
Mitsubishi di
Indonesia agar bisa berkumpul di dalam IdMOC.
Pada 6 Desember 2000, IdMOC berdiri dengan ditandai
beroperasinya domain idmoc.com diikuti dengan pembangunan
websitenya. Berikutnya, pada tanggal 13 Desember 2000 dibentuk
pula
mailing list di eGroups.com bagi para anggota IdMOC untuk
saling
berdiskusi dan berkenalan secara virtual. Seiring dengan
perjalanan waktu,
perkembangan keanggotaan IdMOC semakin pesat. Jumlah anggota
yang
mendaftar di website IdMOC semakin banyak, dan jumlah anggota
yang
mengikuti diskusi di mailing list IdMOC pun semakin ramai.
Hingga
akhirnya tercetuslah untuk membentuk kepengurusan bagi IdMOC
sebagai
organisasi yang mulai tumbuh dan mampu menjalankan aspirasi
para
anggota. Kepengurusan dibentuk pada tahun 2001 dengan
mendudukkan
Firmansjah Saftari sebagai ketua.
Selama periode ini, setelah terbentuknya kepengurusan yang
solid dan lengkap, kegiatan yang dilakukan oleh para anggota
IdMOC
semakin banyak. Selain kegiatan kumpul bersama setiap minggu di
Parkir
Timur Senayan, Jakarta untuk saling berkenalan dan mendekatkan
diri
dalam persahabatan dan ikatan yang kuat sesama anggota, para
pengurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
dan anggota telah sukses mengadakan beberapa kegiatan workshop
dengan
tema sharing knowledge di antara para anggota. Dengan banyaknya
tips-
tips yang ada di website IdMOC perlu diikuti pula dengan praktek
nyata
bagi para anggota untuk mengetahui secara jelas “how to” dari
tips-tips
yang ada.
Pada awal tahun 2002 tercetuslah keinginan para anggota
untuk
mengadakan Gathering Akbar. Melalui perencanaan dan persiapan
yang
matang akhirnya di laksanakanlah Midyear Gathering pada 4 Mei
2002
dengan di hadiri para anggota dari penjuru pulau, dari Jawa
Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta. Gathering ini merupakan salah
satu
puncak kesuksesan mengumpulkan anggota yang pertama kali
dilakukan
oleh IdMOC. Bertempat di Bukit Sentul, dengan dihadiri kurang
lebih 100
anggota dengan kendaraan Mitsubishi kebanggaannya
masing-masing
berkumpul bersama betukar pikiran dan semakin mendekatkan diri
dalam
persahabatan di IdMOC. Hadir pula team dari PT. Krama Yudha
Tiga
Berlian di dalam Midyear Gathering tersebut untuk berdiskusi
bersama
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Mitsubishi yang digunakan
oleh
para anggota IdMOC.
Para anggota menginginkan IdMOC menjadi sebuah organisasi
yang nyata dan bukan hanya semata-mata sebuah organisasi virtual
yang
berbasiskan pada fasilitas internet. IdMOC (baca: Ai-Di-Mok)
adalah
Indonesia Mitsubishi Owners Club-Online, yang merupakan
komunitas
pemilik mobil merek Mitsubishi di Indonesia yang dibatasi pada
jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
kendaraan non niaga: Lancer, Eterna, Galant, Kuda, L200 Strada
dan
Pajero. Saat ini jumlah anggota adalah lebih dari 1800 orang,
yang
tersebar di beberapa kota besar sebagai cabang Indonesian
Mitsubishi
Owners Club di Jakarta.
Sekitaran awal tahun 2003, Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC) Yogya berdiri dengan dipelopori oleh beberapa orang
yang
sebelumnya sudah aktif dalam menjalin komunikasi via internet
dengan
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) pusat. Indonesian
Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya, memang termasuk
organisasi
yang baru terbentuk, walaupun demikian Indonesian Mitsubishi
Owners
Club (IdMOC) beranggotakan lebih dari 23 pemilik mobil merk
Mitsubishi dari berbagai macam tipe, ditambah lagi anggota yang
tidak
bermobil, ada lebih dari 30 orang anggota Indonesian Mitsubishi
Owners
Club (IdMOC) saat ini.
2. Persiapan penelitian
Persiapan yang dilakukan dalam usaha untuk mencari data
antara lain:
a. Membuat interview guide yang disesuaikan dengan apa yang
akan
diteliti berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang ada,
tidak
dilupakan juga disesuaikan dengan kondisi atau lapangan
penelitian
yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
b. Menyiapkan recorder beserta kaset kosong sebanyak 3 buah
masing-
masing berdurasi 60 menit, dan baterai ukuran A3 sebanyak 8
buah
sebagai sarana penunjang atau alat yang digunakan dalam
wawancara.
Alat tulis beserta kertas juga tidak lupa disiapkan tempat
mencatat hal-
hal yang mungkin terpikirkan atau muncul untuk dinyatakan pada
saat
wawancara.
c. Menghubungi salah satu anggota Indonesian Mitsubishi Owners
Club
(IdMOC) Yogya untuk menghubungkan dengan ketua umum
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya.
d. Menemui ketua umum Indonesian Mitsubishi Owners Club
(IdMOC)
Yogya untuk memberitahukan bahwa akan mengadakan penelitian
sekaligus meminta ijin, dan mengumpulkan informasi tentang
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya guna
mengenal
lebih lanjut organisasi tersebut. Selain itu juga sebagai
perantara untuk
lebih mengenal anggota-anggotanya beserta dinamika-dinamika
yang
ada dalam organisasi ini.
e. Menghubungi anggota-anggota Indonesian Mitsubishi Owners
Club
(IdMOC) Yogya yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian
ini
untuk menjadi subjek.
f. Membuat rapport kepada anggota-anggota Indonesian
Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya yang memenuhi kriteria penelitian
ini
dan bersedia menjadi subjek penelitian. Peneliti menyadari
bahwa
Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
organisasi yang baru bagi peneliti, oleh karena itu rapport
sangat
diperlukan untuk bisa mendapatkan data yang akurat.
g. Merencanakan untuk pelaksanaan wawancara dengan subjek
guna
menyesuaikan dengan hari, tanggal, jam, beserta tempatnya.
B. Pelaksanaan Wawancara
1. Wawancara
NO Subjek Rapport Tanggal
Wawancara
Waktu
Wawancara
Tempat
Wawancara
1 Al 11 Februari 2007 19 Februari 2007 16.00-17.15 Rumah
subjek
2 To 23 Februari 2007 28 Februari 2007 13.30-15.30 Rumah
kontrakan
Subjek
3 Ra 25 Februari 2007 1 Maret 2007 20.30-23.00 Rumah subjek
4 Tm 26 Februari 2007 6 Maret 2007 14.00-15.20 Rumah subjek
5 Ne 20 Maret 2007 29 Maret 2007 20.00-23.00 Kost subjek
6 On 6 April 2007 12 April 2007 19.25-21.40 Kost subjek
7 Ma 20 April 2007 30 April 2007 20.45-22.35 Kost subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
C. Deskripsi Subjek
1. Subjek I: Al
Subjek merupakan anak pertama dari dua bersaudara, saat ini
subjek tinggal bersama saudara kandungnya di sebuah rumah dengan
dua
pembantu yang selalu setia menemani subjek dengan saudara
kandungnya.
Asal subjek dari Kalimantan Timur tepatnya Balikpapan, dan baru
tinggal
di Yogyakarta saat kuliah ini, sedangkan orang tua dari subjek
masih
tinggal di Balikpapan. Subjek saat ini masih terdaftar sebagai
mahasiswa
semester awal Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta,
sedangkan saudara kandungnya masih duduk di bangku Sekolah
Menengah Umum kelas XI di salah satu sekolah swasta di
Yogyakarta.
Subjek termasuk orang yang mudah bergaul, hal ini dapat
dilihat
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bergaul, subjek tidak
memilih-milih
orang dengan arti lain bahwa subjek dapat berteman dengan siapa
saja.
Bagi subjek semakin banyak teman semakin kita berhasil dalam
kehidupan, sebab dalam kehidupan kita tidak bisa selalu bersikap
individu
karena dalam kehidupan, manusia selalu hidup berdampingan serta
selalu
membutuhkan keberadaan orang lain.
2. Subjek II: To
Subjek merupakan anak tunggal di keluarganya, asal subjek
dari
salah satu kota di Jawa Barat yaitu Bandung. Orang tua beserta
keluarga
besar subjek sampai saat ini masih berdomisili di Bandung. Tiga
tahun
kemudian subjek berhasil menyelesaikan studinya di Sekolah
Menengah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Atas dan memutuskan untuk kuliah di kota Yogyakarta. Saat ini
subjek
terdaftar sebagai mahasiswa tingkat awal Universitas Atma
Jaya
Yogyakarta Fakultas Ekonomi.
Aktivitas keseharian subjek selalu bersama dengan
teman-teman
dan sahabat-sahabatnya. Menyangkut hal-hal yang berhubungan
dengan
relasi sosialnya subjek sangat mudah bergaul dan mempunyai
banyak
teman. Subjek termasuk orang yang tidak suka memilih-milih orang
untuk
menjadi teman dan mudah untuk kenal serta dekat dengan orang
lain.
Selain bisa dan cepat dekat dengan orang lain, subjek juga
dikenal orang
yang suka membantu teman-temannya yang sekiranya membutuhkan
bantuan.
3. Subjek III: Ra
Subjek berasal dari kota Yogyakarta, dilahirkan dan
dibesarkan
di kota Yogyakarta. Subjek tinggal di daerah perbatasan antara
kota madya
Yogyakarta dengan kabupaten Bantul. Dilahirkan dari keluarga
terpandang
dan masih ada keturunan darah biru dari kraton Yogyakarta.
Subjek adalah
anak pertama dari dua bersaudara, saudara kandung subjek
seorang
wanita. Saudara kandung subjek menempuh pendidikan di salah
satu
Sekolah Menengah Umum favorit di Yogyakarta duduk di kelas XI.
Saat
ini subjek menempuh pendidikan di Universitas Atma Jaya
Yogyakarta
mengambil Fakultas Hukum.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari subjek tidak mengalami
kesulitan terutama dalam menjalani relasi sosial. Subjek
mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
banyak teman entah itu di kampus maupun di luar kampus. Tidak
hanya
itu saja dengan tetangga atau dengan orang-orang yang tinggal
berdekatan
dengan subjek, hubungan mereka sangat baik. Subjek juga aktif
dalam
kegiatan-kegiatan warga, terutama kegiatan yang melibatkan orang
muda.
Selain itu juga subjek suka bergelut atau mengikuti
organisasi-organisasi,
dengan kata lain subjek sangat menyukai kegiatan yang banyak
berhubungan dengan orang lain.
4. Subjek IV: Tm
Saat ini subjek tinggal bersama orang tuanya, keadaan
keluarga
subjek berjalan dengan sangat harmonis. Subjek sejak kecil hidup
dengan
orang tuanya dan dalam menempuh studi pun selalu ditempuh di
kota
Yogyakarta dan tinggal sekota dengan keluarga. Hubungan antar
pribadi di
dalam keluarga berlangsung secara akrab dan akur, baik itu antar
anak
yaitu hubungan subjek dengan saudara kandungnya maupun
kepada
orangtua yaitu hubungan subjek dengan orangtua. Dalam
hubungan
dengan saudara kandungnya, subjek sangat mempunyai kedekatan
emosi
walaupun perbedaan usia yang lumayan jauh. Subjek adalah anak
pertama
laki-laki yang saat ini memilih kuliah di Fakultas Hukum
Universitas
Islam Indonesia dan mempunyai adik laki-laki yang masih duduk
di
bangku Sekolah Menengah Pertama kelas IX.
Dalam berinteraksi atau berhubungan dengan lingkungan
disekitarnya, subjek cenderung tidak memiliki kesulitan sama
sekali.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, subjek mengakui
bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
subjek mudah dalam beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan di
lingkungan yang belum dikenalnya dan sangat asing sekalipun,
subjek
mampu melebur dalam kebiasaan di lingkungan baru tersebut.
Berhubungan dengan adaptasi, subjek juga mudah dalam
menjalin
sosialisasi atau menjalin relasi dengan orang-orang baru di
lingkungan
yang notabene asing untuknya. Tidak jarang juga subjek
meluangkan
waktu untuk pergi bersama dengan teman-temannya.
5. Subjek V: Ne
Subjek adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan merupakan
satu-satunya anak laki-laki. Sedangkan kakak-kakaknya bekerja,
dan
sekaligus tinggal di luar kota, dan belum menikah. Saat ini
subjek tinggal
di Yogyakarta untuk belajar disebuah perguruan tinggi swasta,
perguruan
tinggi yang dipilih yaitu Universitas Kristen Duta Wacana
Fakultas Teknik
Informatika. Kedua orang tuanya tinggal di Magetan, ayah subjek
bekerja
di sebuah perusahaan swasta dan ibu subjek adalah seorang ibu
rumah
tangga yang mempunyai sambilan yaitu membuka toko kelontong.
Sebelum menjalani pendidikan di Yogyakarta, subjek pernah
menjalani
pendidikan di salah satu universitas swasta di kota Malang.
Subjek juga aktif terlihat dalam organisasi-organisasi yang
berkembang dikampusnya, termasuk juga subjek juga mempunyai
rasa
antusias yang tinggi dalam mengikuti organisasi tersebut. Hal
ini juga
dilakukan di Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya,
subjek
termasuk salah satu anggota yang aktif, dan sering kelihatan
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
kehidupan organisasi, sebab subjek hampir tidak pernah absen
dari acara
atau program-program kegiatan yang ada. Pergaulan keseharian
subjek
cukup luas, hal ini nampak dalam subjek membina hubungan
pertemanan
yang sudah ada. Dalam pergaulannya subjek dikenal sebagai orang
yang
tidak banyak omong dan bisa dikatakan subjek termasuk orang
yang
pendiam dan terkesan terlalu serius.
6. Subjek VI: On
Subjek adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan merupakan
satu-satunya anak laki-laki. Sebelum menjalani pendidikan di
Yogyakarta,
subjek menjalani pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak
sampai
dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Umum di kota
Pontianak.
Saat ini subjek tinggal di Yogyakarta untuk belajar disebuah
perguruan
tinggi negeri, sedangkan kedua orang tuanya tetap tinggal di
Pontianak.
Saat ini subjek menempuh jenjang pendidikan di Fakultas Ilmu
Sosial dan
Ilmu Politik, mengambil jurusan komunikasi Universitas Gadjah
Mada.
Ayah subjek bekerja sebagai pegawai negeri sipil di salah satu
instansi
pemerintah, begitu pula ibunya juga seorang pegawai negeri sipil
di salah
satu instansi pemerintah yang berbeda dengan ayah subjek.
Saat ini subjek hanya mengikuti organisasi Indonesian
Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya, meskipun demikian subjek termasuk
anggota yang aktif. Pergaulan keseharian subjek tidak begitu
luas, hal ini
mungkin dikarenakan bahwa subjek termasuk orang yang tertutup
dan
cendrung tidak biasa dekat dengan semua orang. Subjek
mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
teman-teman dekat dari angkatan yang sama dengan subjek di
kampusnya,
dan mempunyai teman dekat juga di Indonesian Mitsubishi Owners
Club
(IdMOC) Yogya.
7. Subjek VII: Ma
Subjek adalah anak pertama dari dua bersaudara. Keluarga
subjek saat ini berdomisili di salah satu kota di Jawa Barat
yaitu kota
Bogor. Ayah subjek berasal dari Yogyakarta, dan saat ini bekerja
di salah
satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang
komunikasi
yaitu P.T. Telkom, sedangkan ibunya berasal dari Kalimantan
Tengah
tepatnya Palangkaraya dan saat ini bekerja sebagai pegawai
negeri pada
salah satu kantor pemerintahan daerah di kota Bogor. Subjek
memiliki
satu adik perempuan, jarak umur mereka tidak terlalu jauh hanya
beda dua
tahun. Hubungan subjek dengan kedua orang tua bisa dikatakan
mempunyai hubungan yang sangat baik, meskipun tinggal di kota
yang
berbeda, subjek tetap menjaga komunikasi dengan keluarganya.
Saat ini subjek menjalani studi sebagai salah satu mahasiswa
Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, dan saat
ini
subjek duduk di semester tiga. Pada dasarnya subjek termasuk
orang yang
mudah bergaul dan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan
yang
baru serta terbuka terhadap orang lain. Dengan kata lain
dalam
pergaulannya sehari-hari, subjek tidak memilih-milih dalam
berteman dan
tidak menutup diri dengan lingkungan sosial. Subjek menganggap
dirinya
sebagai orang yang mudah bergaul, periang, dan ceria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
D. Analisis Data
1. Latar belakang menjadi anggota Indonesian Mitsubishi Owners
Club
(IdMOC) Yogya
Dunia luar mengenal mobil ber-merk, buatan pabrikan dari
Jepang ini karena memang lumayan diminati, untuk menemani
aktivitas
sehari-hari. Hasil wawancara dengan para anggota Indonesian
Mitsubishi
Owners Club (IdMOC) Yogya, secara keseluruhan para anggota
mengungkapkan atau menyatakan bahwa latar belakang menjadi
anggota
adalah untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang mobil
Mitsubishi. Hal-
hal yang ingin diketahui mengenai mobil Mitsubishi, salah
satunya adalah
tentang spare part yang dikenal mahal harganya, dibandingkan
dengan
spare part merk mobil Jepang yang lain.
“Yang utama nambah pengetahuan. Nambah pengetahuannya lebih
kepada pengetahuan tentang Mitsubishi itu sendiri, tentang spare
part dari luar ampe dalam, dari yang keliatan ampe ga keliatan.
Soalnya di luar spare part Mitsubishi dikenal mahal dan termasuk
onderdil yang susah nyarinya. Sebelum masuk IdMOC kan aku nanya
dulu ma temenku yang lebih duluan masuk ke IdMOC, katanya temenku
tuh di IdMOC nantinya akan tau seluk beluk tentang Mitsubishi. Dari
sini saya tertarik ikut IdMOC Jogja, aku mikir ga ada salahnya
juga.” (wawancara: Ma, baris 3-12)
Berkaitan dengan spare part, mobil membutuhkan perawatan
ekstra, berkaitan dengan bagaimana merawat mesin dan
penanggulangannya ketika macet di jalan. Hal ini berhubungan
dengan
pengetahuan tentang mesin mobil pada umunya dan lebih spesifik
lagi
tentang mesin mobil Mitsubishi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
“Tentang mesin, tentang spare part, dan banyak lagi. Sebelum
masuk IdMOC aku buta banget tentang mobil, bisa dikatakan aku ga
tau tentang mesin sama sekali tau nya cuman ganti ban dan ketika
saya masuk IdMOC sedikit banyak sekarang lebih tau tentang mesin.
Paling ga seandainya rusak di bagian ini tau dan yang jelas bisa
paling ga, tau mengantisipasinya. Misalnya lagi perjalanan jauh,
kita ga mengharapkan tapi seandainya terjadi kerusakan di tengah
jalan tau sedikit banyak tau cara ngantisipasinya, walaupun cuma
dikit dan tidak semahir montir. Yang jelas nambah pengetahuan
tentang Mitsubishi pada umumnya. Maksudnya ya aku lebih banyak tau
tentang spare part ini itu dari yang sepele ampe yang rumit
contohnya tentang mesin Mitsubishi itu sendiri. Selain itu juga
banyak tau tentang bengkel yang bagus dimana, semisal rusak ini
bengkel yang bagus dimana gitu. Apalagi mobil Misubishi kan agak
susah maksudnya spare part-nya tergolong mahal, kalo ga jeli kan
bisa miskin karena Mitsubishi. Bagi aku nambah pengetahuanya itu,
lain dari itu aku nambah pengetahuan juga diluar yang aku pelajari
di kampus. Kebetulan kan aku anak ekonomi dan disana pasti ga
belajar masalah mesin ya aku belajar laen disini.” (wawancara: Tm,
baris 15-37)
Mayoritas orang yang menggunakan mobil adalah orang-orang
strata sosial menegah keatas. Bagi orang tua yang mempercayai
anaknya
untuk menggunakan mobil untuk rutinitas sehari-hari, pastinya
orang tua
mempunyai mobil lebih dari satu, dan hal ini berhubungan
langsung
dengan ekonomi keluarga yang mendukungnya. Remaja yang
menggunakan mobil akan sangat mempengaruhi gaya hidup dalam
kehidupan sehari-hari.
“Aku ngarasa juga tambah pengetahuan dalam artian begini orang
punya mobil kan pasti ekonominya lancar paling gak menengah keatas,
kalo aku ekonomi menengah tapi kebetulan punya mobil. Gini, aku
dapat pengetahuan tentang gaya hidup orang bermobil. Maksudnya gini
temen di IdMOC itu punya gaya idup yang berbeda, walaupun sama-sama
punya mobil. Ada temen IdMOC itu yang ga bisa idup kalo ga pake
mobil, mungkin karena dari kecil naek mobil terus, tetapi ada juga
yang lebih seneng pake motor, dia cuman pake mobil kalo lagi
ngumpul bareng IdMOC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
ma kendala cuaca misalnya mo kuliah ujan. Menurutku itu sebuah
gaya idup atau life style orang pake mobil. Selain itu juga ada
temen-temen yang modif mobilnya yang semunya di modif luar dalam
pokoknya. Ada juga yang puas dengan performa standard dari
Mitsubishinya juga.” (wawancara: Ra, baris 15-30)
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa dipisahkan dari
orang lain, itu pun terjadi dalam kehidupan berorganisasi atau
dalam
sebuah komunitas. Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)
Yogya,
mempunyai anggota yang mayoritas remaja dan dapat menjadi tempat
atau
sarana untuk memperluas relasi dalam mencari teman. Organisasi
menjadi
tempat untuk berkumpul dan bertemu dengan orang-orang yang
sebelumnya belum dikenal.
�