Page 1
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 1/13
LAPORAN KASUS DERMATO-VENEROLOGI
IMPETIGO KRUSTOSA
OLEH :
Gusti Ayu Laras Sinta
H1A 011 02
PEM!IM!ING :
"r# $unita Ha%sari& M#S'& S%#KK
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MAD$A
!AGIAN(SM) ILMU PEN$AKIT KULIT DAN KELAMINRUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NT!
)AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
201*
LAPORAN KASUS : I+%,ti. Krust.sa
1
Page 2
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 2/13
Gusti Ayu Laras Sinta & $unita Ha%sari2
1D./t,r Mu"a !aian(SM) I+u P,nya/it Kuit "an K,a+in
2D./t,r S%,siais P,nya/it Kuit "an K,a+in
)a/utas K,"./t,ran Uni,rsitas Matara+ - RSUDP Nusa T,nara !arat
Astra't
!a'/r.un": Impetigo is one example of pioderma, who invaded the epidermis layer of the
skin. Impetigo crustosa is an infection of the epidermis disease that often affects on children.
This disease leads to abnormalities in skin like red spots that initially watery then broke out, dry
out, and become crusted. 3as,: Patient a male, age 6 years old vesicles or pustules, and rupture
to become crusts. Treatment is given of 2 fusidic acid cream ! times a day during " days after
shower and education to his parents. The results of treatment can not be evaluated and the
patient#s prognosis is good. 3.n'usi.n: diagnosis of impetigo crustosa on boys ages 6 years
based on anamnesis and physical examination, as well had teraphy non$medikamentosa and
medikamentosa based on evidence base medicine.
%eywords & impetigo crustosa, pioderma, children
Astra/
Latar !,a/an: Impetigo adalah salah satu klasifikasi dari pioderma, yang menyerang lapisan
epidermis kulit. Impetigo krustosa adalah penyakit infeksi pada epidermis yang sering diderita
anak$anak. Kasus: Pasien 'n. (aki$laki usia 6 tahun datang dengan vesikel atau pustul dan
pecah men)adi krusta. Pengobatan yang diberikan berupa krim asam fusidat 2 ! kali sehari
selama " hari setelah mandi dan edukasi kepada orang tua pasien. *asil pengobatan belum dapat
dievaluasi dan prognosis pasien ini baik. Si+%uan: Telah ditegakan diagnosa impetigo bulosa
pada anak laki$laki usia 6 tahun berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta telah di
tatalaksana baik secara non$medikamentosa dan medikamentosa yang sesuai dengan evidence
base medicine.
%ata kunci & impetigo krustosa, pioderma, anak$anak
P,n"a4uuan
2
Page 3
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 3/13
Impetigo adalah salah satu contoh pioderma, yang menyerang lapisan epidermis kulit
superfisial yang sering ter)adi pada anak$anak usia 2 sampai + tahun, meskipun dapat ditemukan
di berbagai usi a1,2
. iantara anak$anak, impetigo adalah infeksi bakteri pada kulit yang paling
umum disamping dermatitis dan infeksi yang disebabkan oleh virus. Impetigo ter)adi di seluruh
negara di dunia dan angka ke)adiannya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit ini
biasanya ter)adi pada anak$anak, walaupun tidak )arang ter)adi pada usia dewasa dan sering
ter)adi di negara$negara tropi s2
. i 'merika, setiap tahunnya ke)adian impetigo sebesar 2,-
pada anak$anak usia kurang dari + tahun dan ,6 pada anak$anak di atas usia + tahun hingga
usia + tahu n3
. i Inggris ke)adian impetigo pada anak sampai usia / tahun sebanyak 2,-
pertahun dan ,6 pada anak usia +$+ tahun. Impetigo memiliki dua tipe yakni impetigo bulosa
dan non bulosa atau impetigo krusta. Impetigo non$bulosa atau krustosa mewakili lebih dari "0
dari semua kasus impetig o4
. 1rganisme penyebab dari impetigo yang paling banyak adalah
taphylococcus aureus, namun treptococcus pyogenes group ' beta$hemolitikus )uga men)adi
penyebab impetigo pada lebih sedkit kasus, namun )uga dapat disebabkan oleh kedua kombinasi
organismm eini1.
Tempat predileksi tersering pada impetigo krustosa adalah di muka, yakni di sekitar
lubang hidung dan mulut karena dianggap sumber infeksi dari daerah tersebut. %elainan kulit
berupa eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga )ika penderita datang berobat yang
terlihat ialah krusta tebal berwarna kuning seperti madu. 3ika dilepaskan tampak erosi dibawahny
a5
. iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan gambaran klinis dari penyakit,
pemeriksaan penun)ang dapat digunakan untuk memberikan gambaran terapi terhadap obat$
obatan yang sensitif dan menyingkirkan kemungkinan diagnosa banding. Pemeriksaan yang
dapat dilakukan antara lain pemeriksaan gram digunakan untuk melihat bakteri penyebab infeksi,
kultur bakteri dan sensitivitas antibiotik, dapat digunakan dalam menentukan terapi antibiotik
yang sensitif untuk mengeradikasi bakteri penyebab infeksi, pengecatan gra m6
. Impetigo
3
Page 4
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 4/13
krustosa bisa sembuh spontan tanpa pengobatan dalam 2$! minggu.Terapi yang dapat digunakan
berupa terapi medikamentosa dan non medikamentosa. Terapi medikamentosa berupa antibiotik
topikal ataupun antibiotik sistemik dan non medikamentosa dengan men)aga kebersihan dir i4
.
%omplikasi berupa radang gin)al pasca infeksi Streptococcus ter)adi pada $+ pasien terutama
usia 2$6 tahun dan hal ini tidak dipengaruhi oleh pengobatan antibioti k 5
.
La%.ran Kasus
eorang anak laki$laki berusia 6 tahun datang dengan diantar oleh kedua orang tuanya ke
poliklinik kulit dan kelamin 45P T7 dengan keluhan terdapat koreng pada hidung dan di
atas mulut se)ak minggu yang lalu. 'walnya sebelum keluhan koreng ini muncul, timbul
berupa bintik$bintik merah yang berisi air pada sekitar mulut dan hidung. %emudian pasien
menggaruknya sehingga bintik$bintik tersebut kemudian pecah dan membentuk koreng dengan
warna kuning seperti madu dan sangat lengket. Pasien tidak mengeluhkan adanya gatal, demam
maupun nyeri pada koreng tersebut. Pasien )uga tidak ada mengeluhkan sedang mengalami batuk
pilek maupun nyeri tenggorokan saat ini. Pasien )uga tidak memiliki luka di bagian tubuh
lainnya. Tidak ada hal yang dapat meringankan maupun memperberat keluhan. 1rang tua pasien
mengatakan sempat dibawat ke puskesmas lalu diberikan salep, namun orang tuanya tidak mengingat nama salep yang diberikan, tetapi keluhan tidak membaik.
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat penyakit yang sama sebelumnya dan keluarga
pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Pasien tidak miliki riwayat penyakit lain atau
tidak sedang men)alani terapi obat$obatan tertentu. Ibu pasien mengatakan anaknya )arang
mencuci tangan setelah bermain dengan teman$temannya serta kebiasaan mencuci tangan
sebelum makan sering tidak dilakukan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, nadi
82x9menit, regular, kuat angkat, frekuensi nafas 20x9menit, regular, suhu !":;, tekanan darah
009"0mm*g. Pemeriksaan limfonodi didapatkan tidak terdapat pembesaran limfonodi.
4
Page 5
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 5/13
tatus venerologi didapatkan pada regio nasal dan perilabia. Pada inspeksi tampak
makula, eritema, multipel, batas tidak tegas, diskret, disertai krusta tebal berwarna kuning
diatasnya yang sangat lengket..
Pada pemeriksaan penun)ang didapatkan yakni pemeriksaan <ram didapakan hasil
tampak gambaran bakteri coccus gram positif.
Pasien didiagnosa dengan Impetigo %rustosa. Terapi yang diberikan adalah krim
antibiotika topikal atrium9'sam fusidat 2 ! kali sehari selama " hari setelah mandi. Pasien
diberikan edukasi untuk men)aga higienis tubuh, mandi 2x sehari dengan sabun, luka )angan
digaruk.
D./u+,ntasi
<ambar . <ambaran krusta pada nasal dan perilabia
5
Page 6
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 6/13
<ambar 2. *asil pemeriksaan <ram
P,+a4asan
Pasien anak laki$laki berusia 6 tahun, didiagnosis pioderma bentuk impetigo
krustosa. iagnosis ini didapatkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien.
elain itu, berdasarkan identitas, pioderma bentuk impetigo krustosa dapat mengenai semuaumur, baik laki$laki maupun perempuan, namun banyak ter)adi pada anak$anak. Pada anamnesis,
didapatkan keluhan utama pada pasien adalah terdapat koreng pada daerah perilabia dan nasal
pasien. 'walnya sebelum keluhan koreng ini muncul, timbul berupa bintik$bintik merah yang
berisi air pada sekitar mulut dan hidung. %emudian pasien menggaruknya sehingga bintik$bintik
tersebut kemudian pecah dan membentuk koreng dengan warna kuning seperti madu dan sangat
lengket. Pasien tidak mengeluhkan adanya gatal, demam maupun nyeri pada koreng tersebut.
Tidak ada hal yang dapat meringankan maupun memperberat keluhan. tatus venerologi
didapatkan pada regio nasal dan perilabia. Pada inspeksi tampak makula, eritema, multipel, batas
tidak tegas, diskret, disertai krusta tebal berwarna kuning diatasnya. Pada pemeriksaan
penun)ang didapatkan yakni pemeriksaan <ram hasilnya adalah tampak gambaran bakteri coccus
gram positif. *al ini menandakan bakteri yang menyerang pasien adalah bakteri taphylococcus
'ureus.
6
Page 7
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 7/13
i 'merika, setiap tahunnya ke)adian impetigo sebesar 2,- pada anak$anak usia kurang
dari + tahun dan ,6 pada anak$anak di atas usia + tahun hingga usia + tahun. i Inggris
ke)adian impetigo pada anak sampai usia / tahun sebanyak 2,- pertahun dan ,6 pada anak
usia +$+ tahun. ekitar "0 merupakan impetigo krustosa. Infeksi sering menyebar secara cepat
di sekolah maupun pusat kesehatan. Infeksi sering )uga ditemukan pada higienitas yang kurang
=;ole, 200">. %e)adian impetigo non bulosa mencapai "0 dibandingkan dengan impetigo
krustosa =holi, 20/>. Impetigo primer ter)adi saat invasi bakteri secara langsung pada kulit yang
sehat. edangkan impetigo sekunder diakibatkan oleh infeksi bakteri pada kulit yang telah
mengalami gangguan misalnya trauma, eksima, gigitan serangga, skabies, penyakit lainnya.
Impetigo disebabkan oleh Staphylococcus aureus atau Streptococcus beta hemolitikus
grup ' =Streptococcus pyogenes>. Streptococcus merupakan patogen primer pada impetigo
krustosa =7eheshti, 200">. 'gen etiologi utama telah bervariasi dari waktu ke waktu. .aureus
adalah agen dominan di /0$an dan +0$an, kemudian ter)adi peningkatan prevalensi dari
streptokokus. alam studi yang dilakukan selama tiga dekade terakhir, telah ada kebangkitan .
aureus sebagai utama agen impetigo krustosa. . aureus sendiri atau kombinasi dengan
streptokokus grup ' beta hemolitik, bertanggung )awab untuk sekitar -0 dari kasu s5
.
%ombinasi dari kedua penyebab ini dapat ditemukan pada iklim yang lebih lemba b1
. i
negara 'merika erikat, lebih dari )uta kulit dan dan )aringan terinfeksi oleh , aureus ini.
7erbagai bakteri hidup pada kulit yang sehat seperti . Pyogenes dan . 'ureus, yang mana
paling banyak berkoloni di hidung, ketiak, faring atau area perianal. ?aktor predisposisi pada
impetigo adalah pada kulit yang mengalami trauma, iklim lembab9panas, higienitas kurang,
keramaian, malnutrisi, diabetes militus dan komorbit lainnya. 'utoinokulasi melalui )ari$)ari
tangan, handuk, atau ba)u sering sebagai perantara terbentuknya lesi satelit pada daerah
berdekatan. ifat yang sangat menular dari impetigo )uga memungkinkan penyebaran dari pasien
lebih cepa t 1
.
@eskipun kulit memiliki penghalang fisik untuk invasi patogen, tetapi disana
berkolonisasi mikroba normal dengan berbagai spesies pada berbagai lokasi dan ini akan
dipengauhi oleh faktor suhu, p*, kelembapan, garam dan asam lemak. ?lora normal termasuk
7
Page 8
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 8/13
berbagai spesies stafilokokus epidermis, Propionibacteria, corynebacteria dan propionibacterium.
iperkirakan bahwaflora normal bertindak sebagai inhibitor kompetitif dari mikroba patogen
non$komensa l7
. 1rganisme dari flora normal berkontribusi untuk perlawanan kolonisasi dari
patogen bakteri dengan hidrolisis lipid dan memproduksi asam lemak bebas, yang beracun untuk
banyak bakter i8
. 7agian kulit yang dikolonisasi bakteri khususnya . aureus dan kelompok
streptokokus haemolytic ' streptokokus tetapi )uga bakteri gram negatif, virus dan )amur,
memiliki potensi untuk menyebabkan infeksi, terutama ketika penghalang kulit dilanggar dan
gangguan integritas kulit. Infeksi dapat ter)adi pada bagian kulit
penghalangnya telah dilanggar, seperti adanya luka atau infeksi akibat pembedahan atau karena
penurunan sistem imun pada hos t 7
. %olonisasi . 'ureus pada berbagai tempat tubuh
manusia seperti hidung, ketiak, perineum, faring dan tangan. ?aktor pertahanan dari
staphylococcus adalah fagositosis neutrofi l5
.
iagnosa impetigo krustosa didapatkan berdasarkan ge)ala klinis yang dikeluhkan pasien
berupa koreng berwarna kuning madu, dan terdapat pada daerah di sekitar mulut dan hidung.
Inisial lesi dari impetigo krustosa adalah sebuah makula kemerahan atau papul yang cepat
men)adi vesikel. Aesikel ini berdinding tipis yang mudah pecah dan men)adi erosi dengan sekret
purulen yang mengering dan lengket, berwarna kekuningan seperti madu dan mungkin
menimbulkan gatal. 'pabila krusta kering, ini tidak akan menimbulkan skar. Impetigo sering
menyebar secara autoinokulasi. etiap lesi berukuran sampai 2 cm dengan diameter dan
tumbuh sentrifugal. Penemuan lesi satelit, yang disebabkan oleh inokulasi, sering ter)adi. aerah
lesi yang sering terkena, yakni pada wa)ah seperti hidung dan daerah perioral serta daerah
ekstremitas. (imfadenitis regional dapat ditemukan dan demam dapat ter)adi pada kasus yang
bera t 1,4
.
iagnosa impetigo krustosa semakin ditegakkan dari pemeriksaan gram yang telah
dilakukan dengan hasil tampak gambaran bakteri coccus gram positif, yakni bakteri
8
Page 9
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 9/13
taphylococcus 'ureus yang merupakan salah satu penyebab dari impetigo krustosa selain
treptococcus beta hemolitikus grup '.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain pengecatan gram, digunakan untuk melihat
bakteri penyebab infeksi, apabila ditemukan bakteri gram positif dengan bentuk coccus =bulat>
dan berkelompok dapat menun)ukkan adanya Staphylococcus aureus, pengecatan kalium
hidroksida =%1*>, digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi )amur dan pengecatan
tzank atau biakan virus, digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi herpes simpleks.
Pemeriksaan lainnya yakni kultur bakteri dan sensitivitas antibiotik, dapat digunakan dalam
menentukan terapi antibiotik yang sensitif untuk mengeradikasi bakteri penyebab infeksi. %ultur
dilakukan bila terdapat kegagalan pengobatan dengan terapi standar. (imfadenopati regional
umum dan demam dapat ter)adi pada kasus yang bera t
6
.
@eskipun impetigo dianggap infeksi yang dapat sembuh sendiri, namun terapi antibiotik
sering digunakan untuk penyembuhan yang lebih cepat dan mencegah menyebar ke sekitarnya.
*al ini dapat membantu menurunkan ke)adian tidak masuk sekolah dan tidak masuk ker)a.
Tindakan yang dapat dilakukan adalah membersihkan lesi$lesi di tubuh dengan sabun dan air,
men)aga kebersihan diri, mencuci tangan, mandi secara teratur dan pemisahan pakaian pasien,
serta tidak saling tukar menukar dalam menggunakan peralatan pribadi =handuk, pakaian, dan
alat cukur ¿6
.
Terapi pilihan pada impetigo termasuk antibiotik topikal, antibiotik sistemik, dan
disinfeksi topikal. 'ntibiotik topikal lebih efektif dan lebih dipilih pada impetigo da kasus yang
lokal. 'ntibiotik sistemik lebih sering direkomendasikan pada infeksi berat dan generalisata.
Pada antibiotik topikal memiliki keuntungan karena dapat diaplikasikan hanya pada tempat yang
dibutuhkan, meminimalkan ter)adinya resistensi dan menghindari dari efek gastrointestinal dan
efek sistemik lainnya. Pan)ang waktu pengobatan topikal bervariasi tergantung produk namun
sesuai dengan percobaan klinis. Baktu " hari lebih efektif untuk resolusi impetigo. 4eaksi alergi
lokal, kulit sensitif dan sulitnya pengaplikasian pada area seperti kelopak mata, mulut dan
punggung merupakan kekurangan dari pengobatan topikal. Terdapat tiga antibiotik topikal yang
direkomendasikan untuk impetigo yakni krim atau salep mupirocin 2 =7actroban>, salep
9
Page 10
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 10/13
retapamulin ='ltabax> dan asam fusidat =tidak ditemukan lagi di 'merika erikat>.
4etapamulin adalah antibiotik topikal terbaru se)ak 20 tahun yang lalu. erivat pleuromutilin
dari )amur ;litopilus passeckerianus yang memiliki aktivitas anti bakteri gram positif. 'ksi
retapamulin pada ! aspek sintesis protein bakteri membuat )auh dari induksi resistensi. @upirisin
lebih murah daripada salep retapamulin. Pilihan terapi antibiotik topikal antara lai n6
.&
• alep asam fusidat 2 tiga kali sehari selama "$2 hari, atau
• %rim mupicin 2 tiga kali sehari selama "$0 hari, atau
• alep mupirocin 2 tiga kali sehari "$/ hari, atau
• alep retapamulin dua kali sehari selama + hari.
edangkan pilihan terapi pada antibiotik sistemik, antara lain &
• 'moxicillin9clavulanate & 2+$/+ mg9kg977 setiap 2 )am selama " hari pada anak$
anak, -"+92+ mg setiap 2 )am selama " hari pada dewasa, atau
• %limdamisin & 0$2+ mg9kg977 setiap 6$- )am selama " hari pada anak$anak, 2+8
mg setiap 6 )am selama " hari pada dewasa
Impitigo merupakan kondisi penyakit yang dapat sembuh sendiri, dan meskipun )arang
komplikasi dapat ditemukan. %omplikasi yang termasuk adalah selulitis, septisemia,
limfadenitis, staphylococcal scalded skin syndrome, glomerulonefritis n6
.
Pada pasien ini diberikan antibiotik topikal yaitu salep asam fusidat 2 tiga kali sehari
selama " hari. Pemberian antibiotik topikal dipilih karena lesi impetigo bersifat lokal di daerah
hidung dan mulut. Pilihan untuk antibiotik topikal yakni salep asam fusidat 2, salep atau krim
mupirosin 2 dan salep retapalin . 'sam fusidat dan mupirasin memiliki efek bakteriostatik
pada bakteri gram positif, namun asam fusidat memiliki efek samping yang lebih ringan.
@eskipun ketersediaan obat asam fusidat sudah tidak ada di 'merika erikat namun di Indonesia
obat ini masih men)adi pilihan. elain itu, harga untuk obat asam fusidat 2 lebih ter)angkau
dibanding salep atau krim mupirosin 2.
Dis/usi
10
Page 11
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 11/13
Impetigo krustosa dapat ter)adi ketika terdapat trauma kecil pada bagian kulit sehingga
memudahkan untuk bakteri masuk ke bagian epidermis kulit secara langsung. 7akteri yang telah
masuk sangat mudah melekat pada protein$protein di kulit, menyerang dan membentuk infeksi di
kulit. i bagian epidermis akan muncul neutrophilic vesicopustules, dan pada bagian atas kulit
terdapat infiltrat yang hebat oleh neutrofil dan limfosi t 2
. <ambaran klinis yang ditun)ukan
pada impetigo krustosa yakni awalnya terbentuk makula atau papula menyendiri berwarna merah
yang secara cepat berubah men)adi vesikel. Aesikel ini mudah pecah sehingga membentuk
sebuah erosi, dan ketika isi dari vesikel ini mengering terbentuk sebuah krusta dengan warna
kekuningan seperti madu. 3ika krusta ini diangkat akan terlihat erosi kulit yang lembab dan
berwarna kemeraha n1
. Pada pasien ini pemberian antibiotik topikal asam fusidat 2 berfungsi
untuk membantu penyembuhan pasien dan mengurangi penyebaran infeksi tersebut. Pemberian antibiotik
ini dilakukan ! kali sehari sesudah pasien mandi dan diberikan pada daerah yang diperluka n1
.5mumnya prognosis pada penyakit impetigo krustosa baik, bahkan dapat sembuh tanpas bekas selama 2
minggu tanpa diberi pengobatan. Prognosis penyakit impetigo krustosa pada pasien ini baik, karena tidak
ter)adi komplikasi dan penyebaran yang terlalu luas. Pengobatan yang cepat dan pemberian edukasi yang
cermat memberikan prognosis yang baik pada pasien ini. Cdukasi yang diberikan pada orang tua pasien
ini berupa membersihan lesi$lesi pada tubuh pasien, kebersihan yang selalu di)aga untuk pasien, dan
pemisahan pakaian pasie n1,6
.
K,si+%uan
7erdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien ini didapatkan diagnosa
berupa impetigo krustosa. Pengobatan pada pasien ini didasarkan pada terapi medikamentosa dan
non medikamentosa. Terapi medikamentosa mengobati penyakit dasar dengan memberikan
antibakteri, sedangkan terapi non medikamentosa berupa edukasi. Cdukasi yang perlu ditekankan
pada pasien adalah membersihkan lesi$lesi di tubuh dengan sabun dan air, men)aga kebersihan
diri, mencuci tangan, mandi secara teratur dan pemisahan pakaian pasien. *al ini perlu dilakukan
untuk mengurangi resiko ter)adinya re-current penyakit. Prognosis pada pasien ini baik.
11
Page 12
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 12/13
Da5tar Pusta/a
12
Page 13
8/16/2019 Lapsus Kulit Kelamin
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-kulit-kelamin 13/13
. 'dam, **, 7anvard ; and 3uckett <. Impetigo& iagnosis and Treatment. West Virginia
University. 20/
2. %oning , ande 4A, Aeragen 'P. Intervention for Impetigo. The ;ochrane
;ollaboration& 'msterdam. 202.
!. ;ole. Diagnosis and reatment of Impetigo. Airginia & 5niversity of Airginia chool of
@edicine. 200"&pp !-$/8.
/. Pereira, LB. Impetigo – review. Minas Gerais Federal University UFMG!.
2014;89(2),pp:293-9.
+. )uanda ', et al. Ilmu !enyakit "ulit dan "elamin & edisi keenam. ?akultas %edokteran
5niversitas Indonesia. 20&p +-$+8
6. 7uck. #atapamulin$ % &e' (ption of Impetigo. Airginia 5' & 5niversity of Airginia
;hildrenDs *ospital. 200"&pp /0!$/"8". (acey %', <eoghegan 3', and @eloughlin 4@. The 4ole of taphylococcus aureus
Airulence ?actors in kin Infection and Their Potential as
Aaccine 'ntigens. !athogens. 206, +, 22-. 7erger T<. <eneral ;onsiderations of 7acterial iseases. In & )itzpatrick*s Dermatology
in +eneral ,edicine -th edition. 5' & The @c <raw *ill ;ompanies, Inc. 202
13