I. Judul Percobaan: Titrasi Penetralan dan AplikasiII. Tujuan
Percobaan: 1. Membuat dan menentukan standarisasi larutan basa 2.
menentukan kadar CH3COOH dalam cuka pasarIII. Dasar Teori:Titrasi
asidi-alkalimetri didasarkan pada reaksi asam-basa atau prinsip
netralisasi. Larutan analit yang berupa asam dititrasi dengan
titran yang berupa basa atau sebaliknya. Metode ini cukup luas
penggunaanya untuk penetapan kuantitas analit asam atau basa. Jika
HA mewakili asam dan BOH mewakili basa, maka reaksi antara analit
dengan titran dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut :HA + OH
A + H2O (analit asam, titran basa)BOH + H3O+ B+ + 2H2O (analit
basa, titran asam)Titran umumnya berupa larutan standar asam kuat
atau basa kuat. Larutan standar yang digunakan sebagai titran harus
diketahui dengan tepat konsentrasinya. Biasanya, larutan standar
dibuat dengan cara melarutkan sejumlah berat tertentu bahan kimia
pada sejumlah tertentu pelarut yang sesuai. Zat kimia yang
benar-benar murni bila ditimbang dengan tepat dan dilarutkan dalam
sejumlah tertentu yang sesuai menghasilkan larutan standar primer.
Larutan standar lain yang ditetapkan konsentrasinya melalui titrasi
dengan menggunakan larutan standar primer dikenal sebagai larutan
standar sekunder. Bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan
membuat larutan stanar primer harus memenuhi persyaratan berikut
ini :a. Harus tersedia dalam bentuk murni dan jumlah total pengotor
atau galat tidak boleh melebihi 0,01 sampai 0,02%. b. Substansi
tersebut stabil, mudah dikeringkan dan tidak terlalu higroskopis.c.
Mempunyai berat ekivalen yang cukup tinggi.Pada titrasi asam basa
umumnya larutan standar sekunder yang digunakan untuk titran dibuat
dengan cara melarutkan atau mengencerkan, kemudian dititrasi dengan
larutan standar primer untuk menetapkan konsentrasinya secara
tepat. Contoh bahan standar utama adalah:1. (KHC8H4O4) Kalium
hidrogen falat, umumnya dipakai untuk larutan basa.2. asam sulfamat
(HSO3NH2) untuk menstandarisasi basa kuat3. kalium hidrogen iodat
[KH(IO3)2] untuk larutan basa4. asam sulfosalisilat untuk larutan
basaOHCOOH
SO35. basa organik tris (hidroksimetil) aminometana (CH2OH)3CNH3
biasa disebut TRIS atau THAM untuk standarisasi asam6. natrium
karbonat (Na2CO3) untuk standarisasi asam kuatTitrasi dihentikan
ketika terjadi perubahan warna indicator atau disebut dngan titik
akhir titrasi. Selain itu dalam titrasi kita perlu mengetahui
volume titran yang diperlukan ketika reaksi tepat sempurna. Saat
reaksi tepat sempurna dinamakan titk ekivalen. Indicator asam-basa
adalah suatu asam atau basa lemah yang perubahan warnanya
bergantung pada pH, salah satu indicator asam-basa adalah PP. dalam
asamnya PP tidak bewarna sedangkan dalam bentuk basanya bewarna
merah.HIn H+ + In-Tidak bewarna merah muda
OHOH
OH +H3O+CC
OHHCO OH +H2O
O-C
OO
O-H2In, tidak bewarna HIn, tidak bewarnaFenoftalein
O +H3O+C
O-C
OIn2- merahPemilihan indicator asam basa didasarkan pada
ketepatan pH ekivalen dengan kemudahan mengamati perubahan warna.
Untuk asam lemah , Ph pada titik ekivalen daiatas 7. Dan
fenoftalein merupakan lazim yang digunakan. Untuk basa lemah, yang
memilki ph dibawah 7, indicator yang sering digunakan adalah metal
merah atau meti oranye. Untuk asam dan basa kuat indicator yang
sesuai dalah metal merah, Bromtimol Biru dan Fenoftalein. Dalam
titrasi digambarkan kurva titrasi, kurva ini berguna dalam
menentukan kelayakan suatu titrasi dan memilih indicator yang
sesuai. Titrasi asam-basa ada beberapa macam, diantaranya adalah:1.
titrasi asam kuat basa kuatpada saat sam dititrasi, penambahan Ph
yang besar pada titik ekivalen cukup untuk melebarkan rentang dari
indicator PP, BTB, dan MM, oleh karena itu setiap penambahan 1
tetes atau 2 tetes indicator , larutan telah berubah warna (
mencapai titik akhir)2. Titrasi asam lemah - basa kuatKurva untuk
asam lemah mulai meningkat dengan cepat saat basa pertama kali
ditambahkan, laju melambat dengan meningkatnya konsentrasi basa
lemah. Larutan tersebut dikatakan sebagai tersangga di daerah ini,
dimana laju peningkatan pH lambat. Dalam titrasi membutuhkan
perhitungan konsentrasi dan normalitas, berikut ini perthitungannya
:Konsentrasi
Normalitas
Titrasi asam basa bisa digunakan untuk menganalisis bahan-bahan
yang dapat diubahn menjadi asam atau basa, misalnya titrasi asam-
basa bisa digunakan untuk menentukan kadar CH3COOH dalam cuka. Asam
asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam
makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini
seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan
higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7C. Asam
asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana,
setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah
asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan
CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku
industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer
seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil
asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.Sedangkan cara
penentuan kadar CH3COOH dalam cuka adalah :% kadar = x factor
pengenceran x 100%
IV. Alat dan Bahan:1. Alat Gelas ukur 15mL Labu ukur 100mL Buret
Erlenmeyer 250mL Pipet volum Pro pipet Corong Spatula Gelas kimia
100mL Gelas Kimia 250mL2. 3. Bahan NaOH H2C2O4 Indikator PP Cuka
pasar Aquades
V. Alur kerja:1. H2C2O4Standarisasi NaOH dengan Asam oksalat
- ditimbang + 0,6320 gr - dimasukkan ke gelas kimia 100mL-
dilarutkan denagan air suling- dipindahkan ke labu ukur 100mL-
diencerkan sampai tanda batas- dikocok
Larutan H2C2O4 . H2O
NaOH
- dipipet 10mL dengan pro pipet- dimasukkan ke erlenmeyer
250mL
- digunakan untuk membilas buret- dimasukkan ke buret -
digunakan untuk titrasi
10mL air suling
3 tetes indicator PP
- goyang perlahan Erlenmeyer- hentikan saat PP berubah menjadi
merah muda- catat angka pada buret- ulangi sampai 3x
Na2C2O4.2H2O
Aplikasi Titrasi penetralanMenentukan kadar CH3COOH dalam cuka
pasar
CH3COONa + H2O- goyang perlahan Erlenmeyer- hentikan saat PP
berubah menjadi merah muda- catat angka pada buret- ulangi sampai
3x- digunakan untuk membilas buret- dimasukkan ke buret - digunakan
untuk titrasiNaOH3 tetes indicator PP10mL air suling- dipipet 10mL
dengan pipet ukur- dimasukkan ke erlenmeyer 250mLLarutan CH3COOH-
dihitung berat jenisnya dengan piknometer- dipindahkan ke labu ukur
100mL- diencerkan sampai tanda batas- dikocokCuka pasar
VI. Data Pengamatan:a. Pembuatan dan Penentuan (standarisasi)
larutan Basa (NaOH)NoPerlakuanHasil PengamatanReaksiKesimpulan
10,6320 gram asam oksalat (H2C2O4.2H2O)Serbuk berwarna putih
20,6320 gram asam oksalat (H2C2O4.2H2O) dilarutkan dalam
airLarutan asam oksalat yang tidak berwarnaH2C2O4 (s) + H2O (l)
H2C2O4 (aq)
3Diambil dengan pipet sebanyak 10mL dimasukkan dalam erlenmeyer
250mL + 10 mL air sulingLarutan tidak berwana
4.Ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalin (tidak
berwarna)Larutan tetap tidak berwarna
5.Dititrasi dengan NaOH (tidak berwarna) sampai terjadi
perubahan warna dan titrasi dihentikanSetelah titrasi larutan
menjadi berwarna merah mudaH2C2O4 (aq) + 2 NaOH (aq) Na2C2O4 (aq) +
2 H2O(l)
7.Dihitung volume NaOH yang digunakanV1 = 8,5 mLV2 = 8,1 mLV3 =
8,1 mL
8.Dihitung konsentrasi NaOH[NaOH]1 = 0,1181 N[NaOH]2 = 0,1239
N[NaOH]3 = 0,1239 NJadi, [NaOH]rata - rata = 0,1219 N
b. Penentuan Kadar CH3COOH dalam cuka pasar
KURA-KURANoPerlakuanHasil PengamatanReaksiKesimpulan
1Cuka pasar merk kura-kuraTidak berwarna
2Diukur berat jenisnya dengan piknometer 25mL m. piknometer :
19,4590 gram m piknometer + cuka pasar : 45,3592 gram Massa cuka :
25,8102 gramcuka : 1,0324 gr/cm3
3Diencerkan dengan air suling sampai volume 100mLLarutan tidak
berwana
4.Ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalin (tidak
berwarna)Larutan tetap tidak berwarna
5.Dititrasi dengan NaOH (tidak berwarna) sampai terjadi
perubahan warna dan titrasi dihentikanSetelah titrasi larutan
menjadi berwarna merah mudaCH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) +
H2O(l)
7.Dihitung volume NaOH yang digunakanV1 = 35,6 mLV2 = 34,7 mLV3
= 34,9 mL
8.Dihitung konsentrasi NaOH[NaOH]1 = 0,4339 N[NaOH]2 = 0,4229
N[NaOH]3 = 0,4254 N[NaOH]rata - rata = 0,4274 NJadi, kadar CH3COOH
dalam cuka pasar = 9,9341%
VII. Diskusi dan Pembahasan :Titrasi Penetralan Titrasi asam
basa merupakan teknik yang banyak digunakan untuk menetapkan secara
tepat konsentrasi asam atau basa dari suatu larutan, dimana dalam
percobaan ini akan ditentukan (standardisasi) konsentrasi dari
larutan basa yaitu NaOH dengan menggunakan asam oksalat
(H2C2O4.2H2O) sebagai baku.Dasar dari titrasi asam basa ini adalah
reaksi asam basa atau prinsip netralisasi larutan analit yang
berupa larutan asam yaitu asam oksalat (H2C2O4.2H2O) dengan titran
yang berupa larutan basa yaitu NaOH. Langkah pertama untuk proses
standardisasi larutan NaOH dengan menggunakan asam oksalat
(H2C2O4.2H2O(s)) sebagai baku adalah menimbang asam oksalat berupa
serbuk putih sebanyak 0,6320 gram dalam botol timbang kemudian
dimasukkan dalam gelas kimia 100 mL dan diencerkan dengan air
suling 30 mL. Kemudian diaduk sampai asam oksalat larut dalam air.
Lalu dipindahkan ke dalam labu ukur 100 mL dengan menggunakan
corong dan ditambah air suling 1 cm sebelum tanda batas.
Selanjutnya ditambah air suling perlahan dengan pipet tetes sampai
tanda batas. Setelah itu dikocok sampai semua asam oksalat
(H2C2O4.2H2O) tercampur dengan sempurna. Sehingga akan diperoleh
larutan asam oksalat (H2C2O4.2H2O) yang tidak berwarna.H2C2O4 (s) +
H2O (l) H2C2O4 (aq)Diambil 10mL larutan asam oksalat dengan pipet
seukuran 10mL dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250mL. Kemudian
ditambah air suling 10mL dan 3 tetes indikator pp. Buret dibilas
dan diisi dengan larutan NaOH. Dilihat skala awal pada buret
sebelum dilakukan titrasi. Kemudian dilakukan titrasi terhadap
larutan oksalat sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna
menjadi merah muda. Pada titrasi yang pertama diperoleh volume NaOH
8,5mL. Titrasi diulang tiga kali. Volume kedua dan ketiga yang
diperoleh yaitu sama-sam 8,1mL. Kemudian dihitung konsentrasi
rata-rata NaOH dan diperoleh 0,1219 N.H2C2O4 (aq) + 2 NaOH (aq)
Na2C2O4 (aq) + 2 H2O(l)
Aplikasi Titrasi Penetralan (menentukan Kadar CH3COOH dalam Cuka
Pasar)Salah satu aplikasi dari titrasi asam basa ini adalah
menentukan kadar CH3COOH dalam cuka pasar. Dimana cuka pasar yang
digunakan bermerk Kura-Kura. Langkah yang dilakukan untuk
menentukan kadar CH3COOH dalam cuka adalah sama dengan langkah pada
waktu standardisasi larutan NaOH dengan menggunakan asam oksalat
sebagai baku namun terdapat sedikit perbedaan pada langkah awal
yang dilakukan. Langkah awal yang dilakukan adalah mengukur berat
jenis cuka pasar dengan menggunakan piknometer 25mL. Piknometer
kosong ditimbang dengan menggunakan neraca analitis dan diperoleh
berat piknometer kosong sebesar 19,4590 gram. Kemudian mengisi
piknometer tersebut dengan cuka pasar sampai penuh dengan tidak ada
gelembung udara di dalamnya lalu piknometer ditutup. Setelah itu
piknometer dan cuka pasar ditimbang dengan menggunakan neraca
analitis dan diperoleh berat piknometer dengan cuka pasar sebesar
45,3592 gram. Sehingga diperoleh berat jenis untuk cuka pasar
adalah sebesar :
=
=
= 1,0324 berdasarkan teori, massa jenis cuka adalah sebesar 0,98
g/mL. Namun pada percobaan diperoleh massa jenis cuka sebesar
1,0324 gr/mL. Selisih 0,0524 g/mL. Tetapi hal ini dapat diabaikan
karena selisihnya yang sangat kecil. Sehingga massa jenis cuka yang
diperoleh dari percobaan ini sudah mendekati hasil teoritis yang
ada. Langkah selanjutnya yaitu 10 mL cuka pasar dipipet dengan
menggunakan pro pipet 10 mL, kemudian dipindahkan ke dalam labu
ukur 100 mL dan ditambah air suling sampai 1 cm sebelum tanda
batas. Kemudian ditambah air suling dengan pipet tetes sampai tanda
batas. Setelah itu dikocok sampai semua cuka tercampur dengan
sempurna sehingga akan diperoleh larutan cuka pasar encer yang
tidak berwarna.Kemudian larutan cuka encer yang diperoleh diambil
sebanyak 10 mL dengan menggunakan pro pipet 10 mL lalu dimasukkan
ke dalam Erlenmeyer 250 mL. Kemudian ditambah 3 tetes indikator
phenolphthalein (PP). Larutan yang pada awalnya tidak berwarna
tetap tidak berwarna (tidak mengalami perubahan warna). Setelah itu
larutan tersebut dititrasi dengan larutan NaOH. Proses titrasi ini
dilakukan sampai terjadi perubahan warna yaitu dari tidak berwarna
menjadi merah muda. Pada titrasi yang pertama diperoleh volume NaOH
35,6mL. Titrasi diulang tiga kali. Volume kedua yang diperoleh
yaitu 34,7mL dan volume yang ketiga yaitu 34,9mL. Kemudian dihitung
konsentrasi rata-rata NaOH dan diperoleh 0,4274 N. Dihitung kadar
CH3COOH dalam cuka pasar dengan faktor pengenceran 10 diperoleh
9,9341%.CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
VIII. Kesimpulan:Dari percobaan titrasi penetralan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan:1. Normalitas rata-rata NaOH dari
hasil standarisasi dengan asam oksalat 0,6320 gram diperoleh
sebesar 0,1219 N. 2. Kadar CH3COOH dalam cuka pasar merk Kura-kura
dari 10mL sampel sebesar 9,9341%.
IX. Tugas dan Jawaban Pertanyaan :Titrasi Penetralan1. Mengapa
pada pembuatan larutan NaOH harus memakai air yang sudah didihkan
?Jawab: Karena NaOH selalu terkontaminasi oleh sejumlah kecil
pengotor, diantaranya adalah Na2CO3 sehingga memakai air yang sudah
didihkan saat membuat larutan NaOH berfungsi untuk menghilangkan
CO2 yang terdapat pada .Na2CO3.
2. Apa beda antara :a. larutan baku dan larutan standar ?b.
asidimetri dan alkalimetri ?Jawab :a. Perbedaan antara larutan baku
dengan larutan standar : Larutan baku adalah larutan yang
konsentrasinya diketahui dari penimbangan secara teliti dan
pengenceran pada volume tertentu yang kemudian digunakan untuk
menentukan konsentrasi larutan standar, sedangkan larutan strandar
adalah larutan yang konsentrasinya telah ditetapkan dengan
akurat.b. Perbedaan antara asidimetri dengan alkalimetri :
Perbedaan antara asidimetri dan alkalimetri terletak pada larutan
yang telah diketahui konsentrasinya. Untuk asidimetri adalah
titrasi penetralan yang melibatkan basa dengan asam yang diketahui
konsentrasinya sedangkan alkalimetri adalah titrasi penetralan yang
melibatkan asam dengan basa yang diketahui konsentrasinya.
3. Berikan alasan penggunaan indikator pada titrasi di
atas!Jawab :Indikator yang digunakan pada titrasi larutan baku asam
oksalat dengan NaOH adalah fenolftalin. Karena pH pada titik
ekivalen titrasi ini yaitu basa lemah berada diatas 7, sehingga
indikator fenolftalin yang mempunyai rentang pH 8,0-9,6 yang
digunakan pada titrasi ini sehingga akan dapat diketahui titik
akhir titrasi atau titik ekivalen.
Aplikasi Titrasi Penetralan1. 1,2 gram sampel NaOH dan Na2CO3
dilarutkan dan dititrasi dengan 0,5 N HCl dengan indikator PP.
Setelah penambahan 30 mL HCl larutan menjadi tidak berwarna.
Kemudian indikator metal jingga ditambahkan dan dititrasi lagi
dengan HCl. Setelah penambahan 5 mL HCl larutan menjadi berwarna.
Berapa prosentase Na2CO3 dan NaOH dalam sampel ?Jawab :Larutan
mengandung NaOH dan Na2CO3massa sampel NaOH dan Na2CO3 = 1,2 gram =
1200 mg N HCl = nM maka M HCl = N/n = 0,5/1 = 0,5Reaksi yang
terjadi :I. Na2CO3 + HCl NaHCO3 + NaCl NaHCO3 + HCl NaCl + H2O +
CO2Na2CO3 + 2 HCl 2 NaCl + H2O + CO2
II. NaOH + HCl NaCl + H2OVHCl sampai PP = 30 mLVHCl untuk Na2CO3
= 2 x 5 mL = 10 mLVHCl untuk NaOH = 30 mL (10 mL) = 30 mL 5 mL = 25
mLKadar Na2CO3Na2CO3= 0,5 mmol/ml x 1 mmol Na2CO3/ 2 mmol HCl x (2
x 5 ml) = 0,5 mmol/ml x 5 ml = 2,5 mmolm Na2CO3 = 2,5 mmol x 106
mg/mmol = 265 mg = 0,265 g% Na2CO3 = g Na2CO3/ g sampel x 100=
0,265 g / 1,2 g x 100 = 22,083 %Kadar NaOHMmol NaOH= M (V1 - V2) =
0,5mmol/ml (30 ml - 5ml) = 0,5mmol/ml x 25ml = 12,5 mmolm NaOH =
12,5 mmol x 40 mg/mmol = 500 mg = 0,5 g% NaOH= g NaOH / g sampel x
100 = 0,5 g/1,2 g x 100 = 41,67 %
2. Pada pH berapa terjadi perubahan warna indikator pp ?Jawab
:Perubahan warna indikator pp terjadi pada rentang pH 8,0-9,6 dari
tak berwarna ke merah.
X. Daftar Pustaka:Day dan Underwood.1998.Analisis Kimia
Kuantitatif.Jakarta: Erlangga.Hendayana,Sumar,dkk.2000.Kimia
Analitik. Jakarta: Universitas Terbuka.Ibnu, Sodiq. 2004. Kimia
Analitik I. Malang: Universitas Negeri Malang.Tim Penyusun. 2013.
Panduan praktikum Kimia Analitik I Dasar-Dasar Kimia Analitik.
Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UnesaAnonim. 2012. Asam Asetat.
http://www.wikipedia.com, diakses 15 Desember 2013
LAMPIRAN
Sebelum titrasi : larutan asam oksalat tidak berwarna
Setelah ditambah indikator pp tetap tidak berwarna
Standarisasi NaOH dengan Asam Oksalat
Aplikasi Titrasi Penetralan
Cuka pasar yang digunakan yaitu merk kura-kura
Sebelum dilakukan titrasi larutan tidak berwarna
Penentuan Kadar CH3COOH dalam cuka pasar
LAMPIRAN PERHITUNGAN
A. Penentuan (Standarisasi) Larutan NaOH 0,1 N dengan Asam
Oksalat Sebagai Baku.1. Konsentrasi Asam Oksalat (H2C2O4.2H2O)Massa
H2C2O4.2H2O = 0,6320 gramMr = 126Volume = 100 mL = 0,1 LH2C2O4.2H2O
2H+ + C2O42[H2C2O4.2H2O] = = = 0,0502 M2. Konsentrasi Natrium
Hidroksida (NaOH)Volume NaOH hasil percobaan :V1 = 8,5 mLV2 = 8,1
mLV3 = 8,1 mLKonsetrasi NaOH : Percobaan (1) V1 = 8,5 mLmmolek asam
oksalat = mmolek NaOH M. V. n = N. V1 0,0502 M. 10 mL. 2 = N. 8,5
mL1,004 = N. 8,5 mL N = 0,1181 N Percobaan (2) V2 = 8,1 mLmmolek
asam oksalat = mmolek NaOH M. V. n = N. V2 0,0502 M. 10 mL. 2 = N.
8,1 mL1,004 = N. 8,1 mL N = 0,1239 N Percobaan (3) V3 = 8,1
mLmmolek asam oksalat = mmolek NaOH M. V. n = N. V3 0,0502 M. 10
mL. 2 = N. 8,1 mL1,004 = N. 8,1 mL N = 0,1239 NKonsentrasi
rata-rata NaOH :NNaOH = = = 0,1219 N
B. Penentuan Kadar CH3COOH dalam Cuka Pasar merk Kura-kura1.
Berat jenis Cuka PasarMassa piknometer = 19,5490 gramMassa
piknometer + cuka pasar = 45,3592 gramMassa cuka pasar = (45,3592 -
19,5490) gram = 25,8102 gramVolume cuka = 25 cm3cuka = = = 1,0324
gram/cm32. Konsentrasi CH3COOH dalam Cuka PasarMr CH3COOH =
60[NaOH] = 0,1219 NVolume NaOH hasil percobaan :V1 = 35,6 mLV2 =
34,7 mLV3 = 34,9 mLKonsetrasi sampel : Percobaan (1) V1 = 35,6
mLmmolek sampel = mmolek NaOH N. V = N. V1 N. 10 mL = 0,1219. 35,6
mL N. 10 mL = 4,3396 N = 0,4339 N Percobaan (2) V2 = 34,7 mLmmolek
sampel = mmolek NaOH N. V = N. V2 N. 10 mL = 0,1219. 34,7 mL N. 10
mL = 4,2299 N = 0,4229 N Percobaan (3) V3 = 34,9 mLmmolek sampel =
mmolek NaOH N. V = N. V3 N. 10 mL = 0,1219. 34,9 mL N. 10 mL =
4,2543 N = 0,4254 NKonsentrasi rata-rata sampel :Nsampel = = =
0,4274 N
3. Kadar CH3COOH dalam Cuka PasarN = M nN = n Massa CH3COOH = =
= 0,2564 gramDapat dihitung melalui faktor pengenceran :Kadar
CH3COOH = x 10 x 100% = x 10 x 100% = 9,9341%