Top Banner

of 15

Lapres Modul 1

Apr 03, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    1/15

    1

    ISOLASI MIKROORGANISME DALAM

    SUATU CAMPURAN

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    2/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    2

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    LAPORAN RESMI

    ISOLASI MIKROORGANISME DARI SUATU CAMPURAN

    I.Tujuan

    Percobaan isolasi mikroorganisme dari suatu campuran dengan teknik cawan gores

    dan cawan tuang.

    II. PengamatanII.1 Metode Cawan Gores (24 jam)

    Metode cawan

    gores (24 jam)

    Pengamatan

    Sektor 0 Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3

    Bentuk koloni

    jika dilihat dari :

    - Atas

    keseluruhan

    - Atas tepi

    - Permukaan

    (samping)

    Keterangan

    - Warna Putih

    kehijauan

    Putih

    kehijauan

    Putih

    kehijauan

    - Diameter 0,3 cm 0,8 cm 1,3 cm

    - Kepekatan Jarang jarang Jarang

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    3/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    3

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    II.2 Metode Cawan Gores (48 jam)

    Metode cawan

    gores (48 jam)

    Pengamatan

    Sektor 0 Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3

    Bentuk koloni

    jika dilihat dari :

    - Atas

    keseluruhan

    - Atas tepi

    - Permukaan

    (samping)

    Keterangan

    - Warna Putih Putih Putih Putih

    - Diameter 1,1 cm 0,6 cm 1,3 cm 1,7 cm

    - Kepekatan Jarang Jarang Jarang Jarang

    II.3 Metode Cawan Tuang (24 jam)

    Metode Cawan

    Tuang (48 Jam)

    Pengamatan

    Tuang 1 Tuang 2 Tuang 3

    Bentuk koloni

    jika dilihat dari :

    - Atas

    keseluruhan

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    4/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    4

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    - Atas tepi

    - Permukaan

    (samping)

    Keterangan

    - Warna Putih Putih Putih

    - Diameter 0,7 cm 0,9 cm 1,2 cm

    - Kepekatan Tinggi Sedang Sangat jarang

    II.4 Metode Cawan Tuang (48 jam)

    Metode cawan

    Tuang (48 jam)

    Pengamatan

    Tuang 1 Tuang 2 Tuang 3

    Bentuk kolonijika dilihat dari :

    - Atas

    keseluruhan

    - Atas tepi

    - Permukaan

    (samping)

    Keterangan

    - Warna Putih Putih Putih

    - Diameter 0,9 cm 1,2 cm 1,3 cm

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    5/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    5

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    - Kepekatan Tinggi Sedang Jarang

    III.Pembahasan

    III.1 Metode Cawan Gores

    Salah satu tujuan pada percobaan Isolasi Mikroorganisme Dari Suatu

    Campuran adalah untuk mempelajari cara cara mengisolasi mikroorganisme dari

    suatu campuran dengan menggunakan teknik cawan gores. Pada teknik cawan

    gores, pemanfaatan permukaan media harus seefisien mungkin sehingga didapatkan

    pemisahan koloni yang bagus pada kuadran terakhir. Prinsip utama dari metode

    cawan gores ini adalah mengencerkan organisme sedemikian hingga individu

    spesies dapat dipisahkan dari yang lainnya dengan anggapan bahwa setiap koloni

    terpisah yang tampak pada cawan petri setelah inkubasi berasal dari satu sel

    tunggal.

    Keunggulan dari metode ini adalah kita bisa menghemat bahan dan waktu,.

    Apabila dalam pelaksanaannya dilakukan dengan benar, metode ini mungkin adalah

    metode yang paling banyak digunakan dalam proses isolasi bakteri dan

    mendapatkan biakan murni.

    Pada metoda piringan gores (streak-plate method) medium agar steril

    dicairkan, didinginkan pada suhu 45oC, dituangkan ke dalam cawan petri steril

    (cawan gelas dengan garis tengah 3 inci) dan dibiarkan sampai menjadi padat.

    Kemudian, dengan kawat gelang penginokulasi yang penuh dengan biakan

    campuran (misalnya spesimen ludah atau bahan lain), goresan dilakukan di atas

    permukaan agar. Ada beberapa metode penggoresan yang berbeda, namun kesemua

    metode bertujuan untuk meletakkan sebagian besar organisme pada beberapagoresan pertama. Apabila sebaran dilakukan dengan menggerakkan kawat gelang

    kian kemari dari satu bagian ke bagian lain cawan petri, bakteri yang tertinggal

    pada kawat gelang semakin berkurang. Jika dilakukan secara sempurna, goresan

    akhir akan meninggalkan bakteri individual cukup terpisah satu sama lain, sehingga

    setelah mengalami pertumbuhan, koloni yang berasal dari bakteri individual akan

    benar-benar terpisah satu sama lain. Kemudian, koloni tunggal dapat dipindahkan

    ke medium steril, dan akan tumbuhlah biakan murni.

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    6/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    6

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan oleh para mahasiswa

    yang baru mulai mempelajari mikrobiologi ialah: (1) tidak memanfaatkan

    permukaan medium dengan sebaik-baiknya untuk digores sehingga pengenceran

    mikroorganisme menjadi kurang lanjut, dan (2) cenderung untuk menggunakan

    inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel-sel yang digoreskan.

    Sukar memang untuk membayangkan betapa kecil sesungguhnya ukuran sel

    bakteri; satu sel bakteri berukuran kurang lebih 1/10.000 cm. Jadi bila kita

    menggoreskan lup inokulasi yang mengandung bakteri pada permukaan agar

    nutrient di dalam cawan petri, pada hakekatnya kita menaruh puluhan ribu sel pada

    medium tersebut. Bila kita menggunakan teknik menggores yang baik maka pada

    suatu area tertentu pada permukaan medium yang digores, sel-sel bakteri akan

    terpisahkan satu dari lainnya. Sel-sel tunggal yang terpisahkan seperti itu disebut

    sel induk. Pada waktu inkubasi setiap sel induk berbagi diri dengan pembelahan

    biner dalam waktu 20-30 menit menjadi 2 sel anak, lalu pada 20-30 menit

    berikutnya setiap sel anak berbagi diri lagi sehingga kini terdapat 4 sel anak. Sel-sel

    baru itu terus berbagi diri dalam jumlah eksponensial menjadi bermilyar-milyar sel

    anak yang saling bertumpukan di atas dan di sampingnya membentuk suatu koloni.

    Bila setelah masa inkubasi koloni-koloni tersebut saling terpisahkan cukup jauh

    sehingga tidak bersentuhan, maka diperoleh koloni murni.

    III.2 Metode Cawan Tuang

    Walaupun metode ini banyak menghabiskan bahan dan membutuhkan

    waktu yang sedikit lama, metode ini sering pula digunakan karena tidak

    membutuhkan keterampilan tinggi.

    Metode cawan tuang terdiri atas penginokulasian biakan campuran ke dalam

    tabung uji yang mengandung agar mencari yang telah didinginkan pada suhu 45oC.

    Isinya diaduk untuk memencarkan bakteri ke seluruh medium. Campuran itu

    kemudian dituangkan ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan menjadi padat.

    Secara alternatif, inokulum ditempatkan di dalam cawan petri kosong dan medium

    yang mencair dituangkan di atasnya. Cawan ini diputar untuk mencampur isinya

    sebelum medium menjadi padat. Pertumbuhan koloni terjadi baik dalam medium.

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    7/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    7

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    Tujuan pada kedua prosedur ialah untuk memisahkan sel-sel bakteri satu sama lain

    sehingga sel-sel itu akan tumbuh menjadi koloni-koloni yang terpisah dalam

    medium yang padat. Kemudian dapat diambil sel-sel dari satu koloni untuk

    mendapatkan biakan murni. Dalam praktek, sering piringan kedua digores kembali

    dengan organisme yang berasal dari koloni yang diisolasi untuk menjamin bahwa

    hasil yang diperoleh adalah biakan murni.

    Keberhasilan dalam menggunakan metode ini adalah tergantung dari besar

    atau luasnya perkembangan koloni dalam cawan yang paling penting, saat

    mempelajari suatu aktifitas organisme atau karakteristik koloni dapat membantu

    memisahkan variasi type-type koloni tersebut.

    IV.Jawaban Pertanyaan

    1. Keadaan media pembanding yang seharusnya adalah murni, atau tidak terdapat

    koloni bakteri ataupun biakan murni. Sektor 0 atau pembanding digunakan

    untuk membandingkan antara media yang berkoloni dengan yang tidak ada,

    sehingga kita bisa tahu apakah inokulasi bakteri kita berhasil dengan baik atau

    tidak.

    2. Setelah melakukan isolasi bakteri dengan metode cawan gores, bakteri terisolasi

    pada sektor 3. Jika dibandingkan dengan sektor 0 atau blanko, pada saat

    pengamatan setelah 24 jam, hasil pengamatan menunjukkan bahwa blanko

    bersih swedangkan terdapat sejumlah bakteri yang terisolasi. Namun, setelah

    pengamatan 48 jam, pada sektor 0 terdapat bakteri juga, sama dengan sektor 3,

    tetapi di sekor 3 jauh lebih jarang kepekatannya.

    3. Pada saat pengamatan pada metode cawan gores, setelah 48 jam, pada sektor nol

    yang seharusnya tidak terdapat koloni, namun terdapat koloni. Hal ini bisa

    dikarenakan terjadinya kontaminasi dari udara luar, proses inokulasi yang

    kurang sempurna, dan kemungkinan terjadinya penggeseran hasil goresan dari

    sektor 1 atau 3 ke sektor 0.

    4. Keunggulan metode cawan gores adalah metode bisa menghemat waktu dan

    biaya sedangkan kekurangannya metode ini, membutuhkan keterampilan yang

    lumayan dan atau baik.

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    8/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    8

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    Keunggulan metode cawan tuang adalah metode ini tidak memerlukan

    keterampialan yang terlalu baik, tetapi dalam pelaksanaannya akan memakan

    waktu sekaligus biaya.

    V.Kesimpulan

    Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan perbandingan dengan literatur,

    dapat ditarik kesimpulan :

    1. Pada sektor ketiga cawan gores, terdapat biakan murni

    2. Dari hasil pengamatan dan studi literatur didapatkan jenis bakteri pada

    sektor ketiga yaituZymomonas.

    3. Pada percobaan cawan tuang, biakan murni terdapat pada petridish ketiga

    Daftar Pustaka

    Finegold, Sydney M., Martin, William J. 1982. Diagnostic Microbiology, sixth

    edition, St. Louis, The C.V. Mosby company.

    Pelczar, Michael J., dan Chan, E.C.S. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi, Jakarta ,UI

    Press.

    Prescott, Lansing M., Harley, John P., dan Klein, Donald A. 2002. Microbiology,

    fifth edition, New York, Mc-Graw Hill.

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    9/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    9

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    UJI BIOKIMIA

    UJI BIOKIMIA

    I. Tujuan

    Tujuan dari percobaan Uji Oksidasi dan Fermentasi (O-F Test) adalah untuk

    mempelajari kemampuan mikroorganisme dalam mengkatabolisme, berlangsung secara

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    10/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    10

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    oksidatif atau fermentatif. Tujuan dari percobaan hidrolisis lemak adalah menentukan

    jenis mikroorganisme yang memiliki lipase, suatu enzime yang mempunyai kemampuan

    untuk menghidrolisis lemak menjadi asam lemak gliserol.

    II. Pengamatan

    II.1 O-F TEST

    setelah 24 jam (13 April 2011)

    MikroorganismeOksidasi

    ( Non Parafin )

    Fermentasi

    ( + Parafin )

    Zymomonas(+) ; hampir keseluruhan warna

    media berwarna hampir biru.

    (-) ; tidak ada perubahan

    warna media, sama dengan

    blanko.

    Aspergillus Niger

    (+) ; di bagian permukaan

    media terdapat lapisan

    berwarna biru.

    (-) ; tidak ada perubahan

    warna media, sama dengan

    blanko.

    Blanko Media berwarna hijau kebiruan.

    setelah 48 jam (14 April 2011)

    MikroorganismeOksidasi

    ( Non Parafin )

    Fermentasi

    ( + Parafin )

    Zymomonas

    (+) ; Terjadi perubahan warna

    pada media, semakin biru dan

    lebih keruh secara keseluruhan.

    (-) ; tidak ada perubahan

    warna media, sama

    dengan blanko.

    Aspergillus Niger

    (+) ; terdapat mikroba di lapisan

    permukaan media, seperempat

    bagian dari media menjadi

    berwarna kuning,

    (-) ; tidak ada perubahan

    warna media, sama

    dengan blanko.

    Blanko Media berwarna hijau kebiruan.

    II.2 Hidrolisis Lemak

    MediaMikroorganisme

    Zymomonas Aspergillus Niger

    Lemak ( - ); media yang diatasnya

    terdapat bakteri, berubah

    ( + ); media yang

    diatasnya terdapat bakteri,

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    11/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    11

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    warna dari bening menjadi

    biru muda, setelah ditetesi

    CuSO4.

    berubah warna menjadi

    biru.

    III. Pembahasan

    III. 1 O-F TEST

    Reaksi Oksidasi adalah katabolisme yang memerlukan oksigen dan biasanya

    dilakukan oleh bakteri aerobik. Bakteri menguraikan karbohidrat polimer menjadi

    senyawa-senyawa sederhana. Reaksi yang terjadi pada proses oksidasi adalah :

    C6H12 O6 + 6O2 6 CO2 + 6H2O + 688 kkal.

    Proses fermentasi atau katabolisme anaeraob merupakan cara utama untuk

    penyimpanan energi dalam sel anaerobic. Hasil akhir dari fermentasi anaerob ialah

    menyediakan bahan-bahan yang dapat diperlukan bagi proses oksidasi dari

    pernafasan. Dalam prosesnya bakteri menguraikan karbohidrat menjadi senyawa

    sederhana yaitu alkohol.

    Reaksi-reaksi fermentasi :

    C6H12 O6 CH3CH2OH (etanol) + CO2 + H2O

    C6H12 O6 CH3CH2OH

    C6H12 O6 CH3CH2OH CH3COOH (asetat) + H2O

    C6H12 O6 CH3CH2 COOH (Laktat)

    Aktivitas bakteri dalam mengkatabolisme media yang ditempatinya

    menghasilkan asam-asam organik yang mengakibatkan perubahan pH media.

    Untuk itu digunakan indikator yang sesuai agar dapat diketahui perubahan pH

    media yang terjadi.

    Mikroorganisme yang bersifat oksidatif, maka akan terjadi perubaha warna

    media, yaitu media yang tidak tertutup parafin sedangkan untuk mikroorganisme

    yang bersifat fermentatif, akan terjadi perubahan warna media baik yang tertutup

    parafin maupun yang tidak tertutup.

    Pada pengamatan 24 jam dan 48 jam terlihat adanya perubahan warna pada

    tabung aerob, sedangkan pada tabung anaerob tidak terjadi perubahan warna. Untuk

    bakteri Aspergillus niger, untuk tabung reaksi yang tertutup parafin, menunjukkan

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    12/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    12

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    positif karena terjadi perubahan warna media dari hijau keruh menjadi biru,

    khususnya pada lapisan permukaan. Setelah kurang lebih 48 jam, terjadi perubahan

    lagi, dibagian permukaannya terdapat sejumlah bakteriyang tumbuh, dengan warna

    coklat, seperti bulu bulu, dan terjadi perubahan warna pada media, menjadi

    kuning. Untuk bakteri Zymomonas, pada pengamatan setelah 24 jam terjadi

    perubahan warna dari hijau keruh menjadi biru, namu secara keseluruhan media,

    tidak seperti pada media dengan bakteri Aspergillus niger. Setelah 48 jam, warna

    media menjadi lebih keruh.

    Pada tabung yang tertutup oleh parafin, baik bakteri Aspergillus niger

    maupun Zymomonas, tidak menunjukan adanya perubahan warna pada medianya.

    Warna media tetap seperti blanko. Warna media pada blanko sendiri, pada saat

    pengamatan 24 jam adalah hijau kebiruan, sedangkan setelah 48 jam warna media

    adalah biru.

    III.2 Hidrolisis Lemak

    Lipid atau lemak adalah senyawa berat molekul (BM) besar dan

    menghasilkan energi tinggi. Peruraian lipid dilakukan oleh enzim lipase/ esterase

    dengan memecah ikatan-ikatan ester dengan bantuan air membentuk gliserol dan

    asam lemak. Produk yang dihasilkan dari hidrolisa lemak digunakan untuk

    pembentukan lemak mikroba dan komponen sel esensial, atau dapat dioksidasi

    untuk menghasilkan energi kebutuhan sel di bawah kondisi aerob yang sangat unik.

    Setelah media diinkubasikan selama 48 jam, ke dalam petridish tuangkan

    larutan CuSO4jenuh dan diamkan selama 10-15 menit. Larutan CuSO4 yang masih

    ada dalam petridish dibuang dan hasil uji lemak menunjukkan perubahan warna

    menjadi biru gelap atau agak gelap setelah ditetesi larutan CuSO4, ini berarti

    organisme tersebut dapat menghidrolisis lemak.

    Bakteri yang dipakai adalah Apergillus niger dan Zymomonas. Aspergilus

    niger merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen, mempunyai hifa

    berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini biasanya diisolasi dari

    tanah, sisa tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Koloninya berwarna putih pada

    Agar Dekstrosa Kentang (PDA) 25 C dan berubah menjadi hitam ketika konidia

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    13/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    13

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    dibentuk. Kepala konidia dari A. niger berwarna hitam, bulat, cenderung memisah

    menjadi bagian-bagian yang lebih longgar seiring dengan bertambahnya umur.

    Aspergillus niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-37 C, dengan suhu

    minimum 6-8 C, dan suhu maksimum 45-47 C. Selain itu, dalam proses

    pertumbuhannya fungi ini memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). A. niger

    memiliki warna dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora

    tebal berwarna coklat gelap sampai hitam.

    Zymomonas mobilis adalah bakteri yang termasuk ke dalam genus

    Zymomonas. Hal ini penting untuk perusahaan bioetanol menghasilkan

    kemampuan-, yang melampaui ragi dalam beberapa aspek. Itu awalnya terisolasi

    dari minuman beralkohol seperti tuak Afrika, Meksiko pulque , dan juga sebagai

    kontaminan dari sari buah apel dan bir di negara-negara Eropa. Z. mobilis

    menurunkan gula untuk piruvat menggunakan jalur-Doudoroff Entner . piruvat ini

    kemudian difermentasi untuk menghasilkan etanol dan karbon dioksida sebagai

    produk saja (analog dengan ragi).

    Kelebihan Z. mobilis atas S. cerevisiae dengan hormat untuk memproduksi

    bioetanol :

    serapan gula lebih tinggi dan hasil etanol,

    rendah produksi biomassa,

    etanol lebih tinggi toleransi,

    tidak memerlukan penambahan dikendalikan oksigen selama fermentasi,

    tanggungan untuk manipulasi genetik.

    Namun, ia memiliki keterbatasan parah dibandingkan dengan ragi: kisaransubstrat dapat dipakai adalah terbatas pada glukosa , fruktosa , dan sukrosa .

    Menggunakan bioteknologi metode, ilmuwan saat ini berusaha untuk mengatasi hal

    ini. Varian dari Z. mobilis yang mampu menggunakan tertentu pentosa sebagai

    sumber karbon telah dikembangkan.

    Karakteristik menarik Z. mobilis adalah bahwa perusahaan membran plasma

    mengandung hopanoid , senyawa pentasiklik mirip dengan eukariotik sterol . Hal

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    14/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    14

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    ini memungkinkan untuk memiliki toleransi yang luar biasa untuk etanol di

    lingkungannya, sekitar 13%.

    IV.Jawaban Pertanyaan

    1.

    Test Media

    Produksi butadienol Media MR-VP

    Hidrolisa Kanji Media kanji agar

    Hidrolisa Lemak NB Agar

    Hidrolisa kasein Media kasein agar

    2.

    Test Reagent

    Voges-Proskauer Test Reagent Barrit

    Catalase Test Reagent Hidrogen Peroksida

    Hidrolisa Kanji Reagent Grams Iodine

    3.

    Reaksi Enzim Produk

    Hidrolisa Kasein Kaseinase

    Hidrolisa Kanji Alpha-amylase Glukosa

    Hidrolisa Lemak Lipase Asam lemak dan gliserol

    Hidrolisa Gelatin Gelatinase Asam amino

    4. MR Test = Menguji terbentuknya asam organik dari proses katabolisme

    mikroorganisme Methyl Red

    VP Test = Untuk mendeteksi ada tidaknya asetil metil karbinol yang terbentuk,

    Reagent Barrit5. a. Enzim kaseinase berfungsi utuk menguraikan kasein menjadi glukosa

    b. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah amilum menjadi asam lemak dan

    glisereol

    c. Enzim lipase berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan

    gliserol

    d. Enzim gelatinase berfungsi untuk menguraikan gelatin menjadi uraian gelatin

    (asam amino)

  • 7/28/2019 Lapres Modul 1

    15/15

    Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

    15

    Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

    V.Kesimpulan

    Berdasarkan hasil percobaan, bakteri yang dipakai adalah Apergillus niger

    dan Zymomonas. Apergillus niger lebih banyak memiliki lipase yang mampu

    menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dari pada Zymomonas

    Daftar Pustaka

    www.austincc.edu/microbigz/html

    Michael J. Pelezar, Jr., dan E.C.S. Chan, Dasar-Dasar Mikrobiologi, edisi kedua

    dan ketiga, Jakarta:Universitas Indonesia

    http://www.austincc.edu/microbigz/htmlhttp://www.austincc.edu/microbigz/html