PIEZOELEKTRIK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Listrik Magnet 1 Disusun Oleh : Kelompok 3 Ibnu Mubarok 140310130048 Isnan Taufikkurrohman 140310130050 Ria Evanti 140310130052 Muhammad Fadillah Sobari 140310130054 Azhar Isti Hanifah 140310130056 Mala Saputri 140310130058 Harry Poetra 140310130062 Martin Gammariel Tampubolon 140310130064 Adika Pambudi 140310130066 Dheabella Zettiara 140310130068 M. Fakhri Mulhadi 140310130070 Naufal Nandaliyarasyad 140310130072 Stevani Ariwibowo 140310130074
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PIEZOELEKTRIKUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Listrik Magnet 1
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
Latar Belakang
Kekuatan dielektrik bahan adalah kemampuan bahan tersebut untuk menyimpan
elektron pada tegangan tinggi. Bila kapasitor dalam keadaan bermuatan penuh, hampir tidak
ada arus yang lewat. Namun dengan tegangan tinggi dapat mengeksitasi elektron dari pita
valensi ke pita konduksi. Bila hal ini terjadi arus mengalir dalam kapasitor, dan mungkin
disertai dengan kerusakan material karena meleleh, terbakar atau menguap. Medan listrik
yang diperlukan untuk menghasilkan kerusakan itu disebut kekuatan dielektrik. Beberapa
keramik mempunyai kekuatan dielektrik yang sangat besar.Porselain misalnya sampai 160
kV/cm. Sebagian besar hantaran listrik dalam padatan dilakukan oleh elektron. Di logam,
elektron penghantar dihamburkan oleh vibrasi termal meningkat dengan kenaikan suhu,
maka hambatan logam meningkat pula dengan kenaikan suhu.
Sebaliknya, elektron valensi dalam keramik tidak berada di pita konduksi, sehingga
sebagian besar keramik adalah isolator. Namun, konduktivitas keramik dapat ditingkatkan
dengan memberikan ketakmurnian. Energi termal juga akan mempromosikan elektron ke pita
konduksi, sehingga dalam keramik, konduktivitas meningkat (hambatan menurun) dengan
kenaikan suhu. Beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat
ini merupakan bagian bahan "canggih" yang sering digunakan sebagai sensor. Dalam bahan
piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan dipermukaannya akan menginduksi polarisasi dan
akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut mengubah tekanan mekanis menjadi tegangan
listrik.
Sifat piezielektrik ini pertamakali ditunukan oleh seoran ilmuan prancis bernama
Pierre Currie yang merupakan pelopor kristalografi, magnetisme, radioaktivitas, dan
piezoelektrik itu sendiri. Pada tahun 1880, Pierre dan kakaknya Jacques (1856-1941)
menunjukkan piezoelektrik, yaitu potensial listrik yang dihasilkan ketika kristal dikompresi.
Untuk membantu pekerjaan mereka, mereka menemukan piezoelectric Quartz elektrometer.
Tak lama setelah itu, pada tahun 1881, mereka menunjukkan efek sebaliknya bahwa kristal-
kristal dapat meleleh saat dialiri medan listrik. Untuk lebih memahami mengenai
piezoelektrik, efek piezoelektrik dan kegunaannya maka disusunlah makalah ini.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu piezoelektrik dan bagaimana efek piezoelektrik serta
peumusan matematis piezoelektrisitas..
2. Untuk mengetahui bahan dan karakteristik bahan piezoelektrik.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan piezoelektrik.
4. Untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan bahan piezoelektrik
Rumusan Masalah
1. Apa piezoelektrik?
2. Bagaimana efek piezoelektrik serta perumusan matematis piezoelektrisitas?
3. Apa bahan piezoelektrik dan bagaimana karakteristik dari bahan piezoelektrik?
4. Bagaimana pemanfaatan bahan piezoelektrik?
5. Bagimana kekurangan dan kelebihan bahan piezoelektrik?
PIEZOELEKTRIK
1. Pengertian dan histori
Piezoelektrik berasal dari bahasa Yunani yaitu piezo yang artinya tekanan dan elektrik
yang berarti listrik. Bahan piezoelektrik adalah suatu bahan yang apabila diberi stress
(tekanan) mekanik akan menghasilkan medan listrik sebaliknya apabila medan listrik
diterapkan pada bahan piezoelektrik akan terjadi deformasi mekanik atau perubahan dimensi
bahan.[1]
Piezoelektrik ini untuk pertama kalinya di temukan pada tahun 1880 oleh dua orang
bersaudara pieze curie dan Jacques curie, dan akhirnya pada tahun 1950 piezoelektrik dapat
diaplikasikan untuk alat-alat industri setelah memalui proses yang panjang. Sejak itu,
pemanfaatan prinsip pengukuran ini telah mengalami pertumbuhan konstan dan dapat
dianggap sebagai teknologi yang matang dan telah berhasil digunakan dalam berbagai
aplikasi seperti misalnya di medis, aerospace, instrumentasi nuklir dan mobile pad touch
screen sebagai sensor tekanan.[2]
Jacques dan Pierre Curie mengombinasikan pengetahuan akan piroelektrisitas
(kemampuan bahan‐bahan tertentu untuk menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahan‐bahan itu dipanaskan atau didinginkan) dengan pemahaman akan struktur dan perilaku
sebuah kristal pada kristal turmalin, kuarsa, ratna cempaka, dan garam rossel. Dari uji coba
tersebut diketahui bahwa kristal kuarsa dan garam rossel memperlihatkan kemampuan
piezoelektrisitas paling besar saat itu.
Piezoelektrik didefenisikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki sebagian kristal
maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang dapat menghasilkan tegangan listrik jika
mendapatkan perlakuan tekanan atau regangan. Piezoelektrik adalah suatu efek yang
reversibel, dimana terdapat efek piezoelektrik langsung (direct piezoelectric effect) yaitu
produksi potensial listrik akibat adanya tekanan mekanik dan efek piezoelektrik balikan
(converse piezoelectric effect) yaitu produksi tekanan akibat pemberian tegangan listrik
yang menghasilkan perubahan dimensi (Triwahyuni, 2010).
Piezoelektrik adalah tumpukan muatan dalam materi padat (kristal atau keramik)
tertentu dalam menanggapi regangan mekanik yang dikenakan. Kata piezoelektrik yang
berarti memeras atau tekan, dan elektrik yang berarti listrik atau electron. Kata yang
piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan. Sumber muatan listrik piezoelektrik
merupakan akibat dari efek piezoelektrik.[3]
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada
suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen bahan tersebut
yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien
muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 – 100 pico coloumb/Newton.
Tekanan yang mengenai piezoelektrik kemudian menimbulkan medan listrik. Pada
saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan
medan listrik, dihasilkan dipol yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi.
Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena tersebut
dikenal dengan electrostriction (efek piezoelektrik).[4]
2. Efek piezoelektrik
Efek piezoelektrik adalah kemampuan dari suatu material untuk bergetar ketika
diberikan tegangan pada material tersebut dan sebaliknya, apabila material tersebut diberi
tekanan maka material tersebut akan menghasilkan tegangan.[5]
Efek piezoelektrik dapat digambarkan pada gambar 1. Jika material piezoelektrik diberi
aliran listrik maka material tersebut akan bergetar, dan sebaliknya bila diberi tekanan akan
menghasilkan listrik.[5]
Gambar 1. Efek piezoelektrik: Jika material piezoelektrik diberi aliran listrik akan bergetar,
bila ditekan akan menghasilkan listrik
Banyak teknologi modern menggunakan sifat unik dari efek piezoelektrik, seperti oscillator,
sensor temperature, renewable energy dan sebagainya. Salah satu bahan yang mempunyai
efek piezoelektrik ini adalah Quartz Crystal seperti terlihat pada gambar 2.[5]
Material yang mempunyai sifat ini meliputi kuarsa, BatiO3, Pb(TiZr)O3 atau PZT dan
Na atau LiNbO3. Konstanta piezoelektrik d untuk kuarsa, yang menghubungkan regangan ℰ dengan kekuatan medan F(ℰ = d x F) sama dengan 2,3 x 10-12mV-1, sedang untuk PZT sama
dengan 250 x 10-12mV-1. [6]
Efek Piezoelektrik dimanfaatkan pada transduser yang mengubah gelombang suara
menjadi medan listrik atau sebaliknya. Aplikasi mulai dari mikrofon, pada alat ini dihasilkan
tegangan senilai beberapa milivolt, hingga perangkat militer yang menghasilkan beberapa
kilovolt dan dari pergeseran kecil berukuran sub-nanometer pada cermin terdeformasi secara
piezoelektrik hingga deformasi-besar pada transduser daya.[6
3. Bahan piezoelektrik
Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai
regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material
tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Bahan piezoelektrik alami
diantaranya: Kuarsa (Quartz, SiO2), berlinite, turmalin dan garam rossel. Bahan piezoelektrik
buatan diantaranya: Barium titanate (BaTiO3), Lead zirconium titanate (PZT), Lead titanate
(PbTiO3) dsb.
Bahan piezoelektrik dapat mengubah deformasi mekanik menjadi medan listrik yang
setara dengan (piezoelectric effect) nya. Bahan PVDF merupakan jenis lapisan tipis atau
sering disebut film PVDF ini mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan, di antaranya
adalah: fleksibel, ringan, mampu bekerja pada frekuensi yang sangat lebar, dan juga tersedia
dalam berbagai bentuk ketebalan dan luasan. Bahan PVDF ini juga sangat mudah serta dapat
meminimalisir kerusakan pada material yang bersangkutan serta kerusakan pada PDVF itu
sendiri.
Apabila film PVDF terdeformasi secara mekanik, misalnya terkena tekanan, maka