BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi bawah permukaan bumi (subsurface) dengan menggunakan metode survei geofisika. Metode tersebut merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari bidang bumi khususnya perut bumi berdasarkan konsep fisika. Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik. Metode elektromagnetik biasanya digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif. Perubahan komponen medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawa permukaan. Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi. Pengukuran semacam ini disebu tteknik pengukuran aktif. Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh besarannya sumber yang dibuat. Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif. Tenik ini memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak sengaja dibangkitkan. Gelombang elektromagnetik seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 kHz) adalah yang biasa disebut VLF (Very Low Frequency). Teknik ini lebih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi bawah permukaan
bumi (subsurface) dengan menggunakan metode survei geofisika. Metode tersebut
merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari bidang bumi khususnya
perut bumi berdasarkan konsep fisika. Survei geofisika yang sering dilakukan selama
ini antara lain metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas)
dan elektromagnetik.
Metode elektromagnetik biasanya digunakan untuk eksplorasi benda-benda
konduktif. Perubahan komponen medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan
untuk menentukan struktur bawa permukaan. Medan elektromagnetik yang digunakan
dapat diperoleh dengan sengaja membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar
daerah observasi. Pengukuran semacam ini disebu tteknik pengukuran aktif. Metode
ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh besarannya sumber yang dibuat.
Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif. Tenik ini memanfaatkan
medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak sengaja dibangkitkan.
Gelombang elektromagnetik seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi
rendah (15-30 kHz) adalah yang biasa disebut VLF (Very Low Frequency). Teknik
ini lebih praktis dan mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas. Teknik
pengukuran tersebut yang telah dicoba pada praktikum kali ini.
1.2 Batasan Masalah
Batasan dari praktikum ini adalah bagaimana memahami tentang proses
akuisisi metode VLF (Very Low Frequency) pada percobaan praktikum GF 2 serta
bagaimana mendapatkan inphase, kuadratum, tilt, total field, dan Q-S kemudian
dilakukan pengolahan sehingga mendapatkan nilai fraser, KH-Jelt, dan diplotkan ke
dalam Surfer.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menguasai penggunaan peralatan VLF (Very Low Frequency) di lapangan
dengan baik.
2. Mengetahui tahapan pengambilan data, pengolahan data, dan interpretasi data
VLF (Very Low Frequency) dengan baik dan benar.
3. Menggambarkan keadaan bawah permukaan daerah pengukuran dengan baik
dan benar.
1.4 Manfaat Peneletian
Dari hasil percobaan praktikum ini diharapkan mampu memperkirakan tentang
gambaran bawah permukaan bumi pada daerah pengukuran Lapangan Merah Unpad
sebagai proses pembelajaran langsung di lapangan mengenai metode ini, sehingga
diharapkan mampu melakukan interpretasi terhadap nilai konduktivitas benda bawah
permukaannya.
1.5 Metodologi Penelitian
Secara garis besar, metodologi penelitian yang akan dilakukan pada praktikum
ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yaituu proses akuisisi data VLF (very
low frequency) yang dilakukan di Lapangan Merah PPBS Unpad, Jatinangor pada
bulan April 2014 yang kemudian dilanjutkan dengan tahapan kedua yaitu pengolahan
data yang telah diperoleh pada saat pengukuran dengan menggunakan Ms. Excel dan
Surfer11
Seluruh metodologi penelitian dijelaskan pada diagram alir penelitian yang
digambarkan pada gambar 1.1 dibawah ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode VLF-EM merupakan salah satu dari berbagai macam metode Geofisika yang
memanfaatkan parameter frequensi. Metode ini tergolong metode geofisika Pasif, karena
pada kerjanya metode ini hanya menangkap sinyal-sinyal frequensi dari stasiun-stasiun yang
ada diselur dunia. Seperti namanya, metode ini memanfaatkan sinyal pemancar radio
berfrekuensi rendah
Metoda VLF-EM ini pada dasarnya memanfaatkan medan elektromagnetik yang
dibangkitkan oleh pemancar radio berfrekuensi sangat rendah (15–30 KHz) dengan daya
sangat besar yang pada awalnya digunakan untuk keperluan sistem navigasi kapal selam.
Metoda VLF-EM ini dalam pelaksanaan pengukuran di lapangan hanya menggunakan sinyal
dari satu frekuensi saja (single frequency).
Medan EM yang diukur oleh alat ukur VLF-EM adalah medan kompleks total (HR)
yang terdiri dari komponen real (inphase), imajiner (quadrature), total-field, dan tilt-angle.
Besar nilai yang terukur keempat komponen tersebut akan sangat tergantung kepada nilai
konduktivitas benda bawah permukaannya.
Gambar. 2.1 . Stasiun VLF di dunia (yang paling sering digunakan Indonesia adalah stasiun