ANALISIS DIVERSITAS VERTEBRATA DI TAMAN HUTAN RAYA R. SOERYO
CANGAR
Kelompok 1.1A : Mochammad Shobirin, Yuga Gumilang Pambudi
Wijaya, dan Jerry Fahmi Prasetyo
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Brawijaya
.
HALAMAN PERNYATAAN
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa
Laporan berjudul Analisis Diversitas Vertebrata di Taman Hutan
Raya R. Soeryo Cangar
ini adalah asli hasil kerja kelompok 1.1A dan tidak mengandung
sedikitpun unsur plagiarism (menyalin dari kelompok/subkelompok
lain)
Adapun pembagian tugas adalah sebagai berikut :
Moch. Shobirin
: Latar belakang, tujuan dan daftar pustakaJerry Fahmi Prasetyo:
Abstrak, halaman pernyataan, dan metode
Yuga Gumilang P.W.: Pembahasan, kesimpulan dan reviewer
Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, tidak terpaksa namun
dengan kesadaran anggota tim;
Mochammad Shobirin, Yuga Gumilang Pambudi Wijaya, dan Jerry
Fahmi Prasetyo
Malang, 23 Maret 2015
LATAR BELAKANG
Struktur vegetasi yang terdapat di sekitar Hutan Wisata R.
Soeryo, Cangar, Batu menjadikan kawasan tersebut sebagai habitat
dari burung dan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus). Kedua
vertebrata tersebut mempunyai salah satu peran yang penting dalam
habitatnya yakni sebagai indikator bagi keanekaragaman hayati.
Peran tersebut disebabkan oleh burung yang hidup tersebar hampir di
seluruh bagian dunia dan memiliki hampir seluruh tipe habitat
diberbagai ketinggian tempat, peka terhadap perubahan lingkungan.
Burung merupakan salah satu satwa yang dapat dijadikan bioindikator
kualitas lingkungan. Keanekaragaman jenis burung yang ada dalam
suatu kawasan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di mana dia
tinggal (Epilurahman Rury, dkk., 2007.). Satwa liar menempati
habitat yang sesuai dengan lingkungan yang diperlukan untuk
mendukung kehidupannya, karena habitat mempunyai fungsi menyediakan
makanan, air dan pelindung. Habitat yang sesuai untuk suatu jenis,
belum tentu sesuai untuk jenis yang lain, karena setiap satwa
menghendaki kondisi habitat yang berbeda-beda
(Bolen,dkk.,1995).TUJUAN
Praktikum ini bertujuan menganalisis struktur diversitas burung
dan vertebrata lain di Taman Hutan Raya R. Soeryo Cangar..METODE
PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin 2 Maret 2015 pukul
07.00 WIB sampai 17.00 WIB di Hutan Wisata R. Soeryo Cangar,
Batu.
Cara Kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN
Struktur komunitas vertebrata di taman hutan raya cangar, batu
diamati dengan metode penjelajahan dan visualisasi. Metode yang
digunakan dapat diaplikasikan untuk mencari keberadaan
vertebrata.
Gambar 1. Diagram jumlah vertebrata di taman hutan raya
cangar
Berdasarkan dari data dan diagram di atas, dapat diketahui bahwa
vertebrata dengan jumlah terbanyak yaitu Lutung Jawa (Trachypitecus
auratus) sebanyak 43 ekor dan spesies yang mendominasi di daerah
tersebut yaitu burung dengan jumlah 125 spesies. Adapun burung yang
paling banyak ditemukan yaitu Walet sapi (Collocalia esculanta).
Dari hal tersebut, dapat diketahui bahwa dengan banyaknya jumlah
burung di daerah tersebut maka dapat diketahui juga bahwa di daerah
tersebut banyak makanan dari burung-burung tersebut. Selain
makanan, dapat diketahui juga bahwa di daerah tersebut banyak
pohon-pohon yang tumbuh tinggi yang berguna sebagai tempat sarang
burung-burung tersebut. Burung merupakan salah satu satwa yang
dapat dijadikan bioindikator kualitas lingkungan. Keanekaragaman
jenis burung yang ada dalam suatu kawasan dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan di mana dia tinggal(Epilurahman Rury, dkk., 2007).
Gambar 2. Grafik hubungan antara tinggi pohon dengan jumlah
vertebrata
Tinggi pohon pohon di Cangar bervariasi antara 0-75 meter.
Berdasarkan data dari grafik hubungan tersebut, dapat diketahui
bahwa pohon dengan tinggi antara 31-45 meter didiami oleh jumlah
vertebrata yang terbanyak. Berdasarkan metode visual, dapat
diketahui bahwa spesies Lutung jawa lebih banyak jumlahnya,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Lutung jawa lebih banyak mendiami
pohon dengan tinggi 31-45 meter. Hal ini dikarenakan pada
ketinggian tersebut, Lutung jawa dapat beraktivitas dengan normal.
Bukan hanya Lutung jawa, pada ketinggian tersebut burung-burung
melakukan aktivitasnya seperti bertengger ataupun berkicau. Selain
hal tersebut, fungsi lain dari ketinggian pohon yaitu melindungi
vertebrata dari pemangsa, seperti halnya manusia, burung juga
membutuhkan tempat tinggi untuk membuat sarang agar telur-telur
yang berada di sarang tidak dapat diambil oleh pemangsa.
Gambar 3. Grafik hubungan antara jenis pohon dengan banyak
vertebrata
Jenis pohon dalam suatu daerah dapat mempengaruhi jumlah ataupun
spesies yang mendiami pohon tersebut. Dari data grafik di atas,
vertebrata lebih banyak menempati pohon Trema orientalis. Hal
tersebut dikarenakan pohon Trema orientalis merupakan pohon yang
sangat cocok untuk dijadikan habitat berbagai vertebrata.
Ketinggian pohon tersebut sangat ideal untuk ditempati vertebrata.
Selain itu keberadaan pohon Trema orientalis sangat mendukung
berbagai aktivitas vertebrata seperti bertengger, berkicau dan
mencari makan. Menurut Eckmann (1993), myatakan bahwa terdapat 14
spesies kupu kupu bertelur di pohon tersebut. Larva kupu kupu
tersebut merupakan makanan berbagai jenis burung. Hal inilah yang
mengundang berbagai burung untuk datang ke pohon Trema orientalis.
(a)
(b)
(c)
Gambar 4. Peta persebaran vertebrata di Taman Hutan Raya Cangar,
Batu
Berdasarkan gambar peta persebaran tersebut, dapat diketahui
bahwa banyak dijumpai vertebrata di wilayah yang lebih banyak
pepohonan. Pepohonan yang rimbun menjadi tempat tinggal ataupun
beraktivitas bagi vertebrata-vertebrata di daerah tersebut. Ketika
dijumpai di wilayah yang lebih sedikit pohonnya, vertebrata yaitu
burung lebih cenderung untuk terbang daripada berkicau ataupun
bertengger.Kesimpulan
Adapun hasil yang diperoleh, vertebrata-vertebrata yang muncul
saat dilakukannya jelajah lebih cenderung untuk terlihat di daerah
pepohonan. Pohon yang lebih banyak dijumpai yaitu pohon Trema
orientalis sebagai tempat dilakukannya berbagai aktivitas di pohon
tersebut. Vertebrata yang lebih cenderung muncul di daerah tersebut
yaitu Lutung Jawa (Trachypitecus auratus).ABSTRAK
Kelompok 1.1A : Mochammad Shobirin, Yuga Gumilang Pambudi
Wijaya, dan Jerry Fahmi Prasetyo
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Brawijaya
Struktur vegetasi yang terdapat di Hutan Wisata R. Soeryo,
Cangar, Batu menjadikan kawasan tersebut sebagai habitat dari
burung dan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus). Kedua vertebrata
tersebut mempunyai salah satu peran yang penting dalam habitatnya
yakni sebagai indikator bagi keanekaragaman hayati. Peran tersebut
disebabkan oleh burung yang hidup tersebar hampir di seluruh bagian
dunia dan memiliki hampir seluruh tipe habitat diberbagai
ketinggian tempat, peka terhadap perubahan lingkungan. Untuk itu
dilakukan praktikum pada hari Senin 2 Maret 2015 pukul 07.00 WIB
sampai 17.00 WIB di Hutan Wisata R. Soeryo Cangar, Batu. Metode
yang digunakan yaitu metode jelajah. Praktikum ini bertujuan
menganalisis struktur diversitas burung dan vertebrata lain di
Taman Hutan Raya R. Soeryo Cangar. Diketahui bahwa vertebrata
dengan jumlah terbanyak yaitu Lutung Jawa (Trachypitecus auratus)
sebanyak 43 ekor dan spesies yang mendominasi di daerah tersebut
yaitu burung dengan jumlah 125 spesies. Adapun burung yang paling
banyak ditemukan yaitu Walet sapi (Collocalia esculanta). Tinggi
pohon pohon di Cangar bervariasi antara 0-75 meter. Diketahui bahwa
pohon dengan tinggi antara 31-45 meter didiami oleh jumlah
vertebrata yang terbanyak. Berdasarkan metode visual, diketahui
bahwa spesies Lutung jawa lebih banyak jumlahnya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Lutung jawa lebih banyak mendiami pohon dengan
tinggi 31-45 meter. Jenis pohon dalam suatu daerah dapat
mempengaruhi jumlah ataupun spesies yang mendiami pohon tersebut.
Vertebrata lebih banyak menempati pohon Trema orientalis. Hal
tersebut dikarenakan pohon Trema orientalis merupakan pohon yang
sangat cocok untuk dijadikan habitat berbagai vertebrata. Pada peta
persebaran, dapat diketahui bahwa banyak dijumpai vertebrata di
wilayah yang lebih banyak pepohonan.
Kata kunci : Keanekaragaman, distribusi, metode jelajah, pohon,
vertebrata
DAFTAR PUSTAKA
Bolen, EG., and Robinson, WL., 1995, Wildlife Ecology and
Management, Third Edition, Prentice Hall, New Jersey, USA
Eckman, Karlyn; Hines, Deborah A. (1993). Trema orientalis.
Indigenous multipurpose trees of Tanzania: uses and economic
benefits for people. HYPERLINK "http://en.wikipedia.org/wiki/FAO"
\o "FAO" FAO Forestry Department. Retrieved 2010-03-02.
Epilurahman Rury, Tony Febri Qurniawan, Trijoko. 2007.Mengungkap
Keanekaragaman Herpetofauna di Kawasan Wisata Gua Kiskendo Sebagai
Upaya Pelestarian Fauna Indonesia. Departemen Penelitian dan
Pengembangan. Jakarta
Dilakukan perjalanan menyusuri jalan setapak dan jungle
track
Dilakukan pengamatan terhadap keberadaan jejak kaki, kotoran
vertebrata darat, serta suara kicauan burung
Dilakukan marking dengan GPS pada lokasi yang terdapat jejak
kaki, kotoran vertebrata darat, serta suara kicauan burung
Dilakukan dokumentasi terhadap sampel kotoran dan jejak kaki
vertebrata darat dan pengamatan burung dengan binokuler
Ditulis hasil dari pengamatan meliputi aktivitas, jumlah, dan
dilakukan analisis data
Hasil