LAPORAN
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO
dan RHESUS
Oleh :Klp. IV
Ni Luh Nyoman Sri Kasihani
P07134013031Christian Naftali Ranni
P07134013032Ni Putu Novi Puspita KusumaP07134013033Ni Gusti Ayu
Pradnya Dewi
P07134013034Kadek Dwi Septini
P07134013035I Dewa Gede Aditya Satria D. P.P07134013036
Luh Putu Suciana Candra DewiP07134013037
Ayu Nur Fitriani
P07134013038
Gustyari Jadurani Giri
P07134013039
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
2015
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A,B,O
dan RHESUS dengan Metode Bioplate & Metode
TabungHari/tanggal: Selasa/7 April 2015
A. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat memahami cara pemeriksaan golongan darah ABO dan
Rhesus dengan metode plate & metode tabung.b. Tujuan
Instruksional Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara pemeriksaan golongan darah ABO
dan Rhesus dengan metode plate & metode tabung.2. Mahasiswa
dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan golongan darah ABO dan
Rhesus dengan metode plate & metode tabung.B. Metode
Metode yang digunakan pada praktikum pemeriksaan golongan darah
ABO dan Rhesus adalah metode plate dan metode tabung.
C. Prinsip
Antigen + Antibody Aglutinasi
Golongan darah diidentifikasikan dengan melihat aglutinasi yaitu
penggumpalan sel darah merah akibat reaksi antara Antibody dalam
serum atau plasma dengan Antigen pada sel darah merah.
D. Dasar Teori
Tranfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk
berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran darah orang
lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti
kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi,
syok, dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.
Pemeriksaan pre-transfusi bertujuan untuk menilai kecocokan
darah donor dan darah resipien dan mendeteksi adanya antibodi dalam
darah donor maupun pasien yang dapatmenimbulkanreaksi transfusi
pada pasienyang dapatmenimbulkanreaksi transfusi pada
pasien.Kecocokan antara darah donor (penyumbang) dan resipien
(penerima) sangat penting dalam transfusi darah. Darah donor dan
resipien harus sesuai golongannya berdasarkan sistem ABO dan Rhesus
faktor. (Anis : 2008)
Prinsip Dasar Penggolongan Daraha. Faktor yang menentukan
golongan darah manusia berupa antigen yang terdapat pada permukaan
luar sel darah merah disebutAglutinogen.b. Zat anti terhadap
antigen tersebut disebut zat anti atau antibodi yang bila bereaksi
akan menghancurkan antigen yang bersangkutan disebutAglutinindalam
plasma, suatu antibodi alamiah yang secara otomatis terdapat pada
tubuh manusia
Darah
Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam
pembuluh darah. Volume darah manusia 7 % dari berat badan atau 5
liter untuk lakilaki dan 4,5 liter untuk perempuan. Darah mempunyai
fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh, mengangkut karbondioksioda dari jaringan tubuh ke paru-paru,
mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa
makanan dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat ekskresi,
mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu,
mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuhGolongan Darah
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu
individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen
HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Hereditas" \o
"Hereditas" warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein
pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Sistem penggolongan darah besar yang dikenal adalah sistem ABO
(golongan darah A, B, AB, dan O) serta sistem penggolongan darah
Rhesus (Rh+ dan Rh-).Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan
jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai
berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada
permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen A dalam serum darahnya
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah
dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap
antigen A maupun B
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa
antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
Rhesus
Rhesus adalah sistem penggolongan darah berdasarkan ada atau
tidaknya antigen D di permukaan sel darah merah, nama lainnya
adalah faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet
jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940
oleh Karl Landsteiner.
Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah
merahnya memiliki golongan darah Rh- (Rhesus Negatif). Mereka yang
memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut
memiliki golongan darah Rh+ (Rhesus Positif). Jenis penggolongan
ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO dengan
menambahkan + bagi pemilik faktor rhesus atau - bagi yang tidak
memiliki faktor rhesus dalam darahnya, sehingga kita mengenal
golongan darah A+ atau A-, B+ atau B-, AB+ atau AB-, dan O+ atau
O.E. Alat, Bahan, Reagena. Alat
1. Bloodgrouping Plate
2. Pipet Pasteur3. Tabung reaksi
4. Rak tabung
5. Centrifuge 6. Pulpen dan labelb. Bahan
1. Serum donor (03)2. Suspensi eritrosit 5% donor nomor 033.
Suspensi eritrosit 10% donor nomor 034. Suspensi eritrosit 40%
donor nomor 03c. Reagen
1. Anti-A
2. Anti-B
3. Sel eri A 10%
4. Sel eri B 10%
5. Sel eri O 10%
6. Anti-D
7. Bovine Albumin 22%
F. Cara Kerja Metode Plate1. Dibuat suspensi eritrosit 5%, 10%
dan 40% serta disiapkan serumnya.2. Diberi label pada masing-masing
sumur dalam bloodgrouping plate.3. Diteteskan pada sumur dalam
bloodgrouping plate : Sumur 1 : 2 tetes Anti-A Sumur 2 : 2 tetes
Anti-B Sumur 3 : 1 tetes sel eri A 10% Sumur 4 : 1 tetes sel eri B
10% Sumur 5 : 1 tetes sel eri O 10% Sumur 7 : 2 tetes Anti-D Sumur
8 : 2 tetes Bovin Albumin 22%
4. Diteteskan 1 tetes suspensi eritrosit 10% pada sumur 1,2 dan
6.5. Diteteskan 1 tetes suspensi eritrosit 40% pada sumur 7 dan
8.6. Diteteskan masing-masing 2 tetes serum pada sumur 3,4,5, dan
6.7. Digoyangkan bloodgrouping plate ke depan dan ke belakang
hingga tercampur dan diamati apakah terbentuk aglutinasi. Metode
tabung
1. Disiapkan tabung rekasi sebanyak 8 buah pada sebuah rak :
Diberi label tabung 1 : -A Diberi label tabung 2 : -B Diberi label
tabung 3 : EA Diberi label tabung 4 : EB Diberi label tabung 5 : EO
Diberi label tabung 6 : AC Diberi label tabung 7 : -D Diberi label
tabung 8 : B.Alb
2. Diisi masing-masing tabung dengan : Diberi label tabung 1 : 2
tetes Tes Sera Anti-A Diberi label tabung 2 : 2 tetes Tes Sera
Anti-B Diberi label tabung 3 : 1 tetes Tes Sel A 5% Diberi label
tabung 4 : 1 tetes Tes Sel B 5% Diberi label tabung 5 : 1 tetes Tes
Sel O 5% Diberi label tabung 6 : 1 tetes Suspensi Sel / Donor 5%
Diberi label tabung 7 : 2 tetes Anti-D Diberi label tabung 8 : 2
tetes Bovin Albumin 22%
3. Diteteskan masing-masing 1 (satu) tetes sel darah merah
pasien suspensi 5% pada tabung 1, 2, 6, 7, dan 8 .
4. Diteteskan masing-masing 2 (dua) tetes serum/ plasma pasien
pada tabung-tabung : 3, 4, 5, dan 6 .
5. Dikocok-kocok semua tabung hingga tercampur .6. Diputar pada
centrifuge dengan kecepatan 3000rpm selama 60 detik . Diinkubasi
pada suhu kamar selama 60 menit .
G. Hasil Pengamatan
a. Skema KerjaGambarKeterangan
Metode plate
Alat : Blood grouping plateSumur 1 : 2 tetes Anti-A + 1 tetes
Suspensi 10%
Sumur 2 : 2 tetes Anti-B + 1 tetes Suspensi 10%
Sumur 3 : 1 tetes eri A 10% + 2 tetes serum
Sumur 4 : 1 tetes eri B 10% + 2 tetes serum
Sumur 5 : 1 tetes eri O 10% + 2 tetes serum
Sumur 6 : 1 tetes Suspensi 10% + 2 tetes serum
Sumur 7 : 2 tetes Anti-D + 1 tetes Suspensi 40%
Sumur 8 : 2 tetes Bovin Albumin 22% + 1 tetes Suspensi 40%
Metode tabung
Alat : Tabung reaksiTabung 1 : 2 tetes Anti-A + 1 tetes Suspensi
5%
Tabung 2 : 2 tetes Anti-B + 1 tetes Suspensi 5%
Tabung 3 : 1 tetes eri A 5% + 2 tetes serum
Tabung 4 : 1 tetes eri B 5% + 2 tetes serum
Tabung 5 : 1 tetes eri O 5% + 2 tetes serum
Tabung 6 : 1 tetes Suspensi 10% + 2 tetes serum
Tabung 7 : 2 tetes Anti-D + 1 tetes Suspensi 5%
Tabung 8 : 2 tetes Bovin Albumin 22% + 1 tetes Suspensi 5%
Suspensi sel darah merah (03) 5%
Suspensi sel darah merah (03) 10%
Suspensi sel darah merah (03) 40%
Serum (03)
b. Hasil Praktikum Metode plate GambarKeterangan
Golongan Darah = A+
Sumur 1 : Aglutinasi (+)
Sumur 2 : Negatif (-)
Sumur 3 : Negatif (-)
Sumur 4 : Aglutinasi (+)
Sumur 5 : Negatif (-)
Sumur 6 : Negatif (-)
Sumur 7 : Aglutinasi (+)
Sumur 8 : Negatif (-)
Sampel donor darah yang diperiksa kelompok IV yaitu Golongan
darah A+. Terdapat aglutinasi pada sumur 1 (anti sera A), sumur 4
(test sel eritrosit B) dan sumur 7 (anti sera D) menunjukkan hasil
positif yang ditandai dengan terbentuknya aglutinasi. Dimana
golongan darah A memiliki aglutinogen pada eritrosit A dan
aglutinin pada plasma darah . Serta anti D positif menunjukkan
adanya Golongan darah B yang diperiksa memiliki Rhesus positif.
Data Golongan Darah A, B, AB dan O dari kelompok I, II, III dan
V.NoGambarKeterangan
1.Golongan Darah = A+
Aglutinasi pada antisera A, sel eri B dan Anti D yang menunjukan
hasil Rhesus positif. (Gol.Da A+ memiliki aglutinogen A &
aglutinin )
2.Golongan Darah = B+
Aglutinasi pada antisera B, sel eri A dan Anti D yang menunjukan
hasil Rhesus positif.(Gol.Da B+ memiliki aglutinogen B &
aglutinin )
3.Golongan Darah = AB+
Aglutinasi pada antisera A, antisera B, dan Anti D yang
menunjukan hasil Rhesus positif.(Gol.Da AB+ memiliki aglutinogen A
dan B & tidak ada aglutinin )
4.Golongan Darah = O+
Aglutinasi pada sel eri A, sel eri B, dan Anti D yang menunjukan
hasil Rhesus positif.(Gol.Da O+ tidak memiliki aglutinogen &
aglutinin dan )
Metode tabung GambarKeterangan
Golongan Darah = A+
Tabung 1 : Aglutinasi (+)
Tabung 2 : Negatif (-)
Tabung 3 : Negatif (-)
Tabung 4 : Aglutinasi (+)Tabung 5 : Negatif (-)
Tabung 6 : Negatif (-)
Tabung 7 : Aglutinasi (+)
Tabung 8 : Negatif (-)
. Sampel donor darah yang diperiksa kelompok IV yaitu Golongan
darah A+. Terdapat aglutinasi pada sumur 1 (anti sera A), sumur 4
(test sel eritrosit B) dan sumur 7 (anti sera D) menunjukkan hasil
positif yang ditandai dengan terbentuknya aglutinasi. Dimana
golongan darah A memiliki aglutinogen pada eritrosit A dan
aglutinin pada plasma darah . Serta anti D positif menunjukkan
adanya Golongan darah B yang diperiksa memiliki Rhesus positif.
Data Golongan Darah A, B, AB dan O dari kelompok I, II, III dan
V. No.GambarKeterangan
1.Golongan Darah = O+
Aglutinasi pada sel eri A, sel eri B, dan Anti D yang menunjukan
hasil Rhesus positif.
(Gol.Da O+ tidak memiliki aglutinogen & aglutinin dan )
2.Golongan Darah = B+
Aglutinasi pada antisera B, sel eri A dan Anti D yang menunjukan
hasil Rhesus positif.
(Gol.Da B+ memiliki aglutinogen B & aglutinin )
3.Golongan Darah = AB+
Aglutinasi pada antisera A, antisera B, dan Anti D yang
menunjukan hasil Rhesus positif.
(Gol.Da AB+ memiliki aglutinogen A dan B & tidak ada
aglutinin )
4.Golongan Darah = A+
Aglutinasi pada antisera A, sel eri B dan Anti D yang menunjukan
hasil Rhesus positif.
(Gol.Da A+ memiliki aglutinogen A & aglutinin )
H. Pembahasan
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup
(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan. Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari
suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen
warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah tersebut. Menurut sistem ABO,
golongan darah manusia dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai
berikut:
A: Apabila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A
dan serumnya mengandung aglutinin sehingga dapat dirumuskan (A,
).B: Apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen B,
sedangkan dalam serumnya terdapat aglutinin s`ehingga dirumuskan
(B, )AB: Apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen
A dan B, sedangkan di dalam serumnya tidak mengandung aglutinin,
sehingga dapat dirumuskan (AB,)O: Apabila di dalam sel darah
seseorang tidak terdapat aglutinogen sedangkan dalam serumnya
mengandung aglutinin dan sehingga dapat dirumuskan (-, , ).
Kemudian golongan darah dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
1. Golongan darah Rh+, jika di dalam sel darah seseorang
terdapat aglutinogen rhesus.
2. Golongan darah Rh, jika di dalam sel darah seseorang tidak
terdapat aglutinogen rhesus.
Pada Praktikum kali ini kita melakukan praktikum tentang
penentuan golongan darah dan rhesus. Prinsip dari penggolongan
darah ini adalah : Golongan darah diindentifikasikan dengan melihat
aglutinasi yaitu penggumpalan sel darah merah akibat reaksi antara
antibodi dalam serum/plasma dengan antigen pada sel darah merah
Pada praktikum kali ini digunakan sampel sel darah merah dengan
kode nomor 03 suspensi 10%, 40% dan serum (03). Digunakan
bloodgrouping plate untuk menentukan golongan darah ini. Adapun
dalam praktikum ini dilakukan, sebagai berikut :
1. Sumur pertama berisi 2 tetes Anti-A dan 1 tetes suspensi
10%2. Sumur kedua berisi 2 tetes Anti-B dan 1 tetes suspensi 10%3.
Sumur ketiga berisi 1 tetes Eri A dan 2 tetes serum4. Sumur keempat
berisi 1 tetes Eri B dan 2 tetes serum5. Dumur kelima berisi 1
tetes Eri O dan 2 tetes serum6. Sumur keenam adalah auto control
dimana isinya adalah 1 tetes suspensi 10% dan 2 tetes serum.7.
Sumur ketujuh berisi 2 tetes Anti-D dan 1 tetes suspensi sel 40%8.
Sumur kedelapan berisi 2 tetes Bovin albumin dan 1 tetes suspensi
sel 40%Setelah semua sumur yang digunakan terisi bloodgrouping
plate digoyangkan sambil diamati apakah tebentuk agkutinasi atau
tidak. Dilanjutkan dengan metode tabung ini digunakan sampel sel
darah merah dengan kode nomor 03 suspensi 10%, 40% dan serum (03).
). Digunakan tabung reaksi untuk menentukan golongan darah ini.
Adapun dalam praktikum ini dilakukan, sebagai berikutTabung 1= 2
tetes Tes Sera Anti-A dan 1 tetes sel darah merah pasien suspensi
5%
Tabung 2= 2 tetes Tes Sera Anti-B dan 1 tetes sel darah merah
pasien suspensi 5%Tabung 3= 1 tetes Tes Sel A 5% dan 2 tetes serum
pasien
Tabung 4= 1 tetes Tes Sel B 5% dan 2 tetes serum pasien
Tabung 5= 1 tetes Tes Sel O 5% dan 2 tetes serum pasien
Tabung 6= 1 tetes sel darah merah pasien suspensi 5% dan 2 tetes
serum pasien
Tabung 7= 2 tetes Anti-D dan 1 tetes sel darah merah pasien
suspensi 5%
Tabung 8= 2 tetes Bovine Albumin 22% dan 1 tetes sel darah merah
pasien
suspensi 5%Setelah seluruh tabung sesuai petunjuk seluruh tabung
disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 detik. Namun
bila tidak terdapat sentrifuge dapat diinkubasi pada suhu kamar
selama 60 menit. Tujuan dari sentrifugasi yang dilakukan adalah
untuk mempercepat aglutinasi. Dari hasil yang diperoleh dapat
dibandingkan denga tabel dibawah ini: (dimana + (ada aglutinasi)
dan (tidak ada aglutinasi)).Forward groupingReverse grouping
Gol.Anti AAnti BAnti A,BSel ASel BSel O
A+_+_+_
B_+++__
AB+++___
O___++_
Oh___+++
Sedangkan untuk sumur yang berisi Anti-D merupakan sumur yang
digunakan untuk penentuan Rhesus, jika pada sumur tersebut terdapat
aglutinasi berarti Rhesus darah tersebut adalah positif sedangkan
jika tidak ada berarti Rhesus tersebut adalah negatif. Dari
praktikum yang kita lakukan diperoleh data :Anti AAnti BEri AEri
BEri OAuto controlAnti DBovin albumin
+--+--+-
Jadi, hasil yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah darah
yang bergolongan darah A dan memiliki Rhesus positif. Golongan
darah A memiliki aglutinogen A & aglutinin .Dalam transfusi
darah, kecocokan golongan darah mutlak diperhatikan bila akan
melakukan transfusi darah. Dalam melakukan transfusi darah sebisa
mungkin dilakukan pada golongan darah yangsama, bila terpaksa tidak
tersedia golongan darah yang sama, maka dapat digunakan dengan
golongan darah yang berbeda asalkan masih dalam tingkat kecocokan.
Karena bila tidak memperhatikan tingkat kecocokan antara golongan
darah yang berbeda maka akan berakibat fatal pada pasien.
I. Kesimpulan
1. Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus dengan metode plate
dan metode tabung dilakukan menggunakan bloodgrouping plate dan
tabung reaksi dengan beberapa reagen yaitu Anti-A, Anti-B, Sel eri
A 10%, Sel eri B 10%, Sel eri O 10%, Anti-D dan Bovin Albumin 22%,
serta digunakan sampel berupa serum dengan kode 03, suspensi
eritrosit 5%, suspensi eritrosit 10%, dan suspensi eritrosit 40%.2.
Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus terhadap sampel donor,
didapatkan hasil golongan darah donor adalah A+, dimana terbentuk
aglutinasi pada Anti-A, Sel eri B dan Anti-D pada pemeriksaan, yang
menunjukkan di dalam sel darah donor terdapat aglutinogen A,
sedangkan dalam serumnya terdapat aglutinin (A, ) serta di dalam
sel darah donor terdapat aglutinogen rhesus.J. Daftar Pustaka
Admin. 2013. Pemeriksaan Sederhana Golongan Darah dan Rhesus.
http://www.rhesusnegatif.com/article_detail.php?id=157 (dikases 25
Maret 2015)Satria, Imam. 2013. Laporan Biologi Pemeriksaan Golongan
Darah.
http://imamgery45.blogspot.com/2013/11/laporan-biologi-pemeriksaan-golongan.html
(dikases 25 Maret 2015)Inawati. 2013. Uji Golongan Darah.
http://ina-scientist.blogspot.com/2013/11/uji-golongan-darah.html
(dikases 25 Maret 2015)Ariotejo, Bima. 2014. Sistem Golongan Darah.
https://bimaariotejo.wordpress.com/2014/06/06/sistem-golongan-darah/
(dikases 25 Maret 2015)
Denpasar, 8 April 2015
Praktikan
a/n Kelompok IV
Luh Putu Suciana Candra DewiLEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing IPembimbing II
Dr. Ni Kadek Mulyantari, Sp.PKKadek Aryadi hartawiguna,
A.Md.AK
Pembimbing IIIPembimbing IV
I Gede Putu SudanaNi Made Darmaasih
Pembimbing V
Gusti Ayu Ngurah Wardani