Top Banner
LAPORAN TUTORIAL Medical Basic Science 1 Skenario 1 Disusun oleh : Kelompok 12 Tutorial Agus Fathul Muin F 1318011004 Annisa Rusfiana 1318011019 Fauziah Lubis 1318011070 Febriani I Y Rumere 1318011184 Raka Novadlu Cordita 1318011135 Sayyidatun Nisa 1318011150 Erisa Senthya Br surbakti 1318011063 Ni Made Shanti Iswari Dewi 1318011118 Rachel Junita Sitepu 1318011133 Heoironimus Billy Febriyan 1318011078 Diah Ayu Larasati 1318011055 Wulan Noventi 1318011178 Zulfiana Riswanda 1318011183 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
65
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Tutorial Skenario 2014

LAPORAN TUTORIAL

Medical Basic Science 1

Skenario 1

Disusun oleh :Kelompok 12 Tutorial

Agus Fathul Muin F 1318011004Annisa Rusfiana 1318011019Fauziah Lubis 1318011070Febriani I Y Rumere 1318011184Raka Novadlu Cordita 1318011135Sayyidatun Nisa 1318011150Erisa Senthya Br surbakti 1318011063Ni Made Shanti Iswari Dewi 1318011118Rachel Junita Sitepu 1318011133Heoironimus Billy Febriyan 1318011078Diah Ayu Larasati 1318011055Wulan Noventi 1318011178Zulfiana Riswanda 1318011183

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2014

Page 2: Laporan Tutorial Skenario 2014

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan anugerah-Nya sehingga kami daat menyusun laporan diskusi tutorial

ini.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Medical Basic

Science 1. Kepada para dosen yang terlibat dalam mata kuliah dalam blok ini, kami

mengucapkan terima kasih atas segala pengarahan dan bimbingan yang telah

diberikan sehingga laporan ini dapat selesai disusun.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan

ini, baik dari segi isi, bahasa, dan sebagainya. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas

segala kekurangan tersebut. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya

pengetahuan, wawasan, dan keterampilan kami. Selain itu, kritik dan saran dari

pembaca sangat kami harapkan, guna kesempurnaan laporan ini dan perbaikan bagi

kita semua.

Semoga laporan ini dapat memberi manfaat dan dapat menambah

pengetahuan untuk kita semua.

Wassalammu’alaikum wr.wb

Bandar Lampung, 6 Maret 2014

Penyusun

Page 3: Laporan Tutorial Skenario 2014

Daftar Isi

Page 4: Laporan Tutorial Skenario 2014

Skenario 3

Sistem Koordinasi

System saraf merupaka system koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan

dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. System saraf memungkinkan

makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perunahan yang terjadi di

lingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf sendiri dibagi menjadisistem saraf pusat

dan perifer.

Page 5: Laporan Tutorial Skenario 2014

STEP 1

Identifikasi Kata Asing

1. Sistem Saraf

a. Salah satu system regulasi utama tubuh

b. System yang bertanggung jawab untuk menerima, memproses dan

menghantarkan impuls atau rangsangan

2. Sistem Saraf Pusat

a. Yang termasuk system saraf pusat adalah otak dan medulla spinalis

3. Sisem Saraf Perifer

a. Yang termasuk system saraf perifer ini adalah diluar dari otak dan medulla

spinalis

b. System saraf pusat ini berfungsi untuk mendeteksi dan menjalankan impuls

elektro kimia

Page 6: Laporan Tutorial Skenario 2014

STEP 2

Identifikasi Masalah

1. Bagaimana anatomi system saraf pusat dan system saraf perifer?

2. Apakah fungsi dari system saraf?

3. Bagaimana mekanisme penghantaran rangsang?

4. Apa yang dimaksud dengan sawar darah otak?

5. Sebutkan jenis-jenis sel saraf!

6. Apa yang dimaksud dengan cairan serebro spinal?

7. Jelaskan yang dimaksud dengan system saraf otonom!

8. Apa yang dimaksud dengan neurotransmitter dan neuromodulator?

Page 7: Laporan Tutorial Skenario 2014

STEP 3Brainstorming atau curah pendapat

1. Anatomi Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifer

a. Sistem Saraf Pusat

Otak

Dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Cerebrum (ada 2 bagian : kortex cerebri dan nucleus

basal)

2. Cerebellum

3. Diensepalon

4. Mesensepalon

Memiliki 3 lapisan :

1. Durameter

2. Araknoid

3. Piameter

Medula Spinalis

b. Sistem Saraf Perifer

Terdiri daris sel ganglion, spinal, dan cranial

2. Fungsi Sistem Saraf : Mengatur koordinasi aktivitas dalam tubuh

Dibagi menjadi 5:

a. Sensoris

b. Integrasi

c. Motoris

d. Kewaspadaan

e. Koordinasi

Page 8: Laporan Tutorial Skenario 2014

3. Mekanisme penghantaran rangsang

a. Kontigeus

b. Saltatorik

4. Sawar darah otak : disebut juga Blood Brain Barrier. Fungsinya adalah

menyaring segala zat yang masuk ke otak sehingga memperkecil adana zat

asing yang bisa masuk ke otak

5. Jenis-jenis sel saraf

Berdasarkan strukturnya :

a. Sel neuron, terdiri dari :

1. Dendrit

2. Badan sel

3. Akson

Menurut Fungsinya :

1. Aferen

2. Eferen

3. Antarneuron

b. Sel glia, terdiri dari :

Di Sistem Saraf Pusat

1. Astrosit

2. Oligodendrosit

3. Mikroglia

4. Ependym

Di Sistem Saraf Perifer

1. Sel Schwann

2. Sel satelit

Berdasarkan cara kerjanya :

a. Somatik

b. Otonom ( simpatik dan parasimpatik)

Page 9: Laporan Tutorial Skenario 2014

6. Cairan serebro spinal dibentuk di pleksus koroideus.

Fungsinya :

1. melindungi otak dari guncangan agar terhindar dari trauma

2. pertukaran nutrisi antara darah dengan system saraf

3. cairan ini juga mengisi korda spinalis

7. Sistem Saraf Otonom

Berfungsi mengatur kerja dari otot polos, kelenjar dan oragan

organ involunter lainnya.

Disebut juga system saraf tidak sadar

8. Neurotransmitter adalah bahan kimia endogen yang mengirimkan sinyal dari

neuron ke sel target di sinaps. Fungsina untuk membuka dan menutup kanal

dan disentesis oleh badan sel dan disekresi oleh akson.

Neuromodulator adalah zat selain neurotransmitter yang dikeluarkan dari membrane

presinaps ke celah sinaps, mampu memodulasi dan memodifikasi aktivitas neuron

pascasinaps.

Page 10: Laporan Tutorial Skenario 2014

STEP 4Analisis Masalah

1. Anatomi Sistem Saraf Pusata. Otak

Saraf cranial

Page 11: Laporan Tutorial Skenario 2014

b. Medula spinalis

A. Sistem Saraf Pusat

Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang

mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan

atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar.

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh

tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-

ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang

terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan

yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter, merupakan lapisan paling dalam

yang banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid, merupakan lapisan tengah

berupa selaput jaring yang lembut. Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga

Page 12: Laporan Tutorial Skenario 2014

arachnoid yang berisi cairan. Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa

membran tebal fibrosa yang melapisi dan melekat pada tulang.

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula

spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat

penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang,

otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi

maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :

1) Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

2) Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-

labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan

limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput

araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya

kerusakan mekanik.

3) Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat

dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi

oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

1) Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)

2) Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)

3) Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf

di dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi

susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya

(korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian

Page 13: Laporan Tutorial Skenario 2014

tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa

materi putih.

1. Otak

Secara garis besar Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak

tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama

perkembangan otak pada fase embrio. Adapun bagian-bagian dari otak adalah

dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Otak Besar

Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan

terdiri dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan

belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang

berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan,

sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar

terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi badan

neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan

neurit. Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis

(bagian dahi), lobus parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis

(bagian pelipis), lobus oksipitalis (bagian belakang kepala). Otak

besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan dalam

pengaturan seluruh aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan,

ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya khayal,

pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas akan

dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis

(daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus

temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan

kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala

merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat.

Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk

Page 14: Laporan Tutorial Skenario 2014

merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain

sebagai pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran.

b. Otak tengah (mesencephalon)

Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan

otak kecil. Otak tengah berperan dalam pusat pergerakan mata,

misalnya mengangkat kelopak mata, refleks penyempitan pupil

mata.

c. Otak belakang

Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri

atas dua belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang

terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli),

otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula oblongata).

Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak. Jembatan

Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus

kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks

otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak

belakang, terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam.

Otak kecil berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi

kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan,

medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi

sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak

jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak

refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.

2. Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu

lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya

sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum tulang

Page 15: Laporan Tutorial Skenario 2014

belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari

kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di

dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.

Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian

yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu.

Bagian luar berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk

seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap

atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan

banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan

sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan

neuron sensorik.

B. Sistem Saraf Perifer

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf

otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak,

sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain

denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem Saraf Tepi

(Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas

membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat.

Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : (1) Sistem

saraf sadar ), dan (2) Sistem saraf tak sadar Kemudian berdasarkan sifat kerjanya

saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

1. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang

dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan

asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala

(cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal).

Page 16: Laporan Tutorial Skenario 2014

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang

keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar

dari sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:

a) Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8

b) Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12

c) Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor

5, 7, 9, dan 10.

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang

melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus

membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas

maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak

yang paling penting.

Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan

asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12

pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu

pasang saraf ekor.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus.

Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.

a) Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang

mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.

b) Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.

c) Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan

kaki.

B. Sistem Saraf Otonom

Page 17: Laporan Tutorial Skenario 2014

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari

sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini

terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang

kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal

ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion

disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf

simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik

dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai

ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum

tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf

parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion

menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).

Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama

cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum

sambung. Untuk jelasnya mengenai fungsi saraf otonom baik sistem saraf

parasimpatik maupun sistem saraf simpatik dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Sistem Saraf Parasimpatik Sistem Saraf Simpatik

Mengecilkan pupil

Menstimulasi aliran ludah

Memperlambat denyut jantung

Membesarkan bronkus

Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan

Mengerutkan kantung kemih

Memperbesar pupil

Menghambat aliran ludah

Mempercepat denyut jantung

Mmengecilkan bronkus

Menghambat sekresi kelenjar pencernaan

Menghambat kontraksi kandung kemih

Page 18: Laporan Tutorial Skenario 2014

2. Fungsi Sistem Saraf Tubuh Manusia. Sistem saraf merupakan salah satu

sistem tubuh yang paling kompleks dan yang mengontrol kerja hampir semua

bagian tubuh.

Fungsi sistem saraf dijelaskan di bawah ini.

Peran sistem saraf dalam tubuh kita sering dibandingkan dengan dari

komputer yang terpusat yang mengontrol fungsi seluruh sistem. Analogi ini

mungkin menjelaskan salah satu cara terbaik kerja sistem saraf. Sistem saraf

memainkan peran penting dalam kelancaran fungsi berbagai bagian tubuh

kita. Sistem saraf pada dasarnya adalah jaringan yang kompleks dari sel-sel

dengan fungsi khusus. Sel-sel berkomunikasi satu sama lain melalui

gelombang elektrokimia. Neuron dan sel glial merupakan komponen penting

dari sistem saraf. Mengingat struktur yang rumit dari sistem saraf, semua

fungsi belum dipahami dalam totalitas mereka.

Sistem saraf merupakan salah satu sistem tubuh yang paling kompleks

dan yang mengontrol kerja hampir semua bagian tubuh. Fungsi utama dari

sistem saraf adalah untuk mengontrol sistem yang berbeda dari tubuh kita.

Dua bagian di mana sistem saraf kita dibagi adalah sistem saraf pusat dan

sistem saraf perifer. Sumsum tulang belakang dan otak bersama-sama

membentuk sistem saraf pusat. Jaringan saraf di luar sistem saraf pusat

bersama-sama membentuk sistem saraf perifer.

a. Sistem saraf pusat

Fungsi Otak

Otak manusia terbentuk dari selebrum, otak kecil, sistem limbik dan

stem otak.

1. Otak besar (Cerebrum)

Page 19: Laporan Tutorial Skenario 2014

Ini adalah bagian dari otak, dibagi menjadi empat lobus yaitu frontal,

parietal, temporal oksipital.

Lobus Frontal: Lobus frontal berhubungan dengan fungsi seperti

penalaran, bahasa, perencanaan, dll

Lobus parietal: Pengakuan, orientasi dan persepsi stimuli adalah

fungsi yang berbeda dari lobus parietal.

Lobus Temporal: Pidato, memori, rangsangan pendengaran, dll adalah

bidang fungsi otak mana lobus temporal datang ke dalam bermain.

Lobus oksipital: Ini bagian dari otak melakukan fungsi pemrosesan

visual.

2. Otak kecil (Cerebellum)

Ini bagian dari otak terutama yang terlibat dalam kontrol motor.

Bahasa, konsentrasi, respon kesenangan, dll adalah beberapa daerah

lain fungsi otak kecil.

Thalamus: Ini bagian dari otak kecil melakukan berbagai fungsi

motorik dan sensorik.

Amigdala: Amigdala terutama terkait dengan respon emosional,

memori dan ketakutan.

Hipotalamus: Hal ini terutama bertanggung jawab untuk mengatur

suhu tubuh. Hipotalamus ini dibandingkan dengan alat yang disebut

thermostat. Selain mengendalikan suhu tubuh, hipotalamus juga

memainkan peran penting dalam mengendalikan haus, lapar dan

emosi. Ini inti suprachiasmatic (SCN) hadir dalam hipotalamus

mengontrol siklus tidur-bangun tubuh.

Page 20: Laporan Tutorial Skenario 2014

Hippocampus: Hippocampus memungkinkan kita untuk belajar hal-hal

baru. Hal ini juga terkait dengan menghafal, bahkan, hippocampus

membantu dalam mengubah kenangan jangka pendek ke yang

permanen.

3. Sistem limbik

Sistem limbik mengontrol respon emosional kita dan juga membantu

dalam menghafal dan belajar.

4. Stem otak (Brain Stem)

Batang otak melakukan fungsi yang berbeda seperti merasakan

getaran, mengenali sentuhan halus, nyeri, sentuhan kasar, gatal, dll Hal

ini bagian dari otak juga berhubungan dengan berfungsinya sistem

pernapasan dan jantung.

5. Otak belakang

Koordinasi gerakan tubuh dan homeostasis keduanya dilakukan oleh

otak belakang. Otak belakang terbentuk dari medula, otak kecil dan

pons.

6. Ganglia basal

Keseimbangan tubuh dan gerakan yang dikendalikan oleh ganglia

basal.

7. Medulla Oblangata

Ini bagian dari otak mengontrol pernapasan, tekanan darah dan denyut

jantung.

Page 21: Laporan Tutorial Skenario 2014

Fungsi sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang memainkan peran penting dalam

menghubungkan sistem saraf perifer dengan otak. Berikut adalah

fungsi yang berbeda dilakukan oleh sumsum tulang belakang.

Gerakan bahu, meregangkan siku dan gerakan mengangkat lengan

semua dilakukan oleh saraf tulang belakang serviks 5 & 6.

Ini toraks saraf tulang belakang dan 1 serviks tulang belakang 7 saraf

bertanggung jawab untuk gerakan pergelangan tangan dan otot-otot

kecil di tangan lainnya.

Pergerakan batang dan otot interkostal tergeletak di atas pinggang

dilakukan oleh saraf tulang belakang toraks 1-6.

Otot-otot hamstring dari lutut dapat tertekuk dengan bantuan saraf

tulang belakang lumbal 4 & 5 dan saraf tulang belakang sakrum 1 & 2.

Adduksi adalah gerakan di mana otot tersebut dibawa lebih dekat ke

sagital bidang tengah tubuh kita. Saraf tulang belakang lumbal 2, 3

dan 4 membawa gerakan adduksi paha.

Abduksi adalah gerakan di mana otot tertentu atau kelompok otot

bergerak dalam arah yang berlawanan dengan yang di adduksi. Saraf

tulang belakang lumbal 4 & 5 dan saraf tulang belakang sakrum 1

memungkinkan pergerakan paha abduksi.

Saraf tulang belakang sakrum 1 & 2 dan lumbar tulang belakang saraf

5 bantuan dalam gerakan fleksi plantar kaki dan juga dalam

meregangkan jari-jari kaki.

Pergerakan otot perut dikendalikan oleh saraf mulai dari dada tulang

belakang 7 saraf saraf tulang belakang lumbal 1.

Page 22: Laporan Tutorial Skenario 2014

Flexing paha dibawa oleh saraf tulang belakang lumbal 1, 2, 3 dan 4.

Saraf tulang belakang tengkorak 6 & 7 bertanggung jawab untuk

gerakan perpanjangan pergelangan tangan & siku dan juga pronasi

pergelangan tangan.

b. Sistem Saraf Perifer

Fungsi utama dari sistem saraf perifer (PNS) adalah untuk

menghubungkan anggota tubuh dan organ tubuh lainnya dengan sistem

saraf pusat. Sistem saraf perifer mengirimkan informasi diproses

dalam sistem saraf pusat ke kelenjar dan otot-otot tubuh. Sebuah

respon yang tepat kemudian diaktifkan oleh kelenjar dan otot. Motor

neuron mengirim instruksi ke otot-otot atau kelenjar. Ini PNS adalah

sub-dibagi dalam somatik dan sistem saraf otonom.

1. Sistem Saraf Somatik

Sistem saraf mengontrol semua gerakan sadar (voluntary) tubuh kita

dengan cara otot rangka, lengkung refleks merupakan pengecualian

untuk itu. Ada 3 jenis saraf somatik dijelaskan di bawah ini.

 Saraf Spinal: Saraf ini membawa informasi yang diperoleh dari alat

indera ke sumsum tulang belakang.

Saraf Asosiasi: Mereka membawa mengenai integrasi masukan

sensorik dan motor keluaran.

Saraf kranial: Ini adalah saraf dari sistem somatik yang mentransfer

informasi masuk ke dalam dan muncul dari batang otak.

2. Sistem saraf otonom

Sistem saraf juga dikenal sebagai sistem saraf viseral atau involuntary.

Pencernaan, keringat, pernapasan, buang air kecil, dilatasi pupil, dll

Page 23: Laporan Tutorial Skenario 2014

adalah proses dikendalikan oleh sistem saraf ini. Sistem saraf otonom

merespon tanpa sadar, yaitu tidak harus bergantung pada otak untuk

mengaktifkan respon. Sistem saraf otonom dibagi menjadi sistem saraf

simpatis dan parasimpatis. Yang pertama membantu meningkatkan

aktivitas sistem saraf otonom sedangkan yang kedua bertindak dengan

cara terbalik. SSO merupakan sistem motorik eferen visceral. Sistem

ini menginervasi jantung; seluruh otot polos, seperti pada pembuluh

darah dan visera serta kelenjar-kelenjar. SSO tidak memiliki input

volunteer ; walaupun demikian, sistem ini dikendalikan oleh pusat

dalam hipotalamus, medulla dan korteks serebral serta pusat tambahan

pada formasi reticular batang otak. Serabut aferen sensorik (visera)

menyampaikan sensasi nyeri atau rasa kenyang dan pesan-pesan yang

berkaitan dengan frekwensi jantung, tekanan darah dan pernapasan,

yang di bawa ke SSP di sepanjang jalur yang sama dengan jalur

serabut saraf motorik viseral pada SSO. Divisi SSO memiliki 2 divisi

yaitu divisi simpatis dan divisi parasimpatis. Sebagian besar organ

yang diinervasi oleh SSO menerima inervasi ganda dari saraf yang

berasal dari kedua divisi. Divisi simpatis dan parasimpatis pada SSO

secara anatomis berbeda dan perannya antagonis.

a. DIVISI SIMPATIS / TORAKOLUMBAL

Memiliki satu neuron preganglionik pendek dan stu neuron

postganglionic panjang. Badan sel neuron preganglionik

terletak pada tanduk lateral substansi abu-abu dalam segemen

toraks dan lumbal bagian atas medulla spinalis.

b. DIVISI PARA SIMPATIS / KRANIOSAKRAL

Memiliki neuron preganglionik panjang yang menjulur

mendekati organ yang terinervasi dan memiliki serabut

Page 24: Laporan Tutorial Skenario 2014

postganglionic pendek. Badan sel neuron terletak dalam nuclei

batang otak dan keluar melalui CN III, VII, IX, X, dan saraf

XI, juga dalam substansi abu-abu lateral pada segmen sacral

kedua, ketiga dan keempat medulla spinalis dan keluar melalui

radiks ventral.Fungsi Reseptor

Reseptor sensorik dari sistem saraf memainkan peran penting dalam

penggalian informasi dari lingkungan dan mengirimnya kembali ke

sistem saraf pusat. Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor

sensorik ke sistem saraf pusat.

Sistem saraf pusat mengumpulkan informasi dari reseptor sensorik dan

proses itu. Pekerjaan mentransfer dan menafsirkan informasi ini

dilakukan oleh interneuron. Reseptor diklasifikasikan menjadi tiga

jenis yaitu exteroceptors, interoceptors dan proprioceptors. Berikut

adalah fungsi dari reseptor ini.

Exteroceptors digunakan oleh sistem saraf untuk mendeteksi berbagai

jenis bau, untuk mendengarkan, melihat, menyentuh, merasakan dan

merasakan.

Sinyal yang terkait dengan tekanan darah, saluran pencernaan, kandung

kemih dan tekanan osmotik dari plasma darah yang diterima

oleh interoceptors.

Pergerakan dan posisi bagian tubuh yang dilacak oleh proprioceptors.

Jenis stimulus yang diterima oleh reseptor adalah salah satu kriteria yang

digunakan dalam mengklasifikasikan reseptor. Reseptor kimia,

mechanoreceptors dan thermoreceptors adalah jenis reseptor

diklasifikasikan berdasarkan kriteria yang diberikan.

Thermoreceptors yang terdiri dari reseptor hangat dan reseptor dingin

masing-masing sangat antusias dengan naik dan suhu turun

Page 25: Laporan Tutorial Skenario 2014

Mechanoreceptors membawa informasi tentang stimulasi mekanik ke

sistem saraf pusat.

Reseptor kimia dibagi menjadi penciuman, gustatory dan glukosa detektor

masing-masing yang bertanggung jawab untuk mendeteksi bau, rasa dan

glukosa. Detektor glukosa juga bertanggung jawab untuk memberikan

informasi tentang keseimbangan asam-basa dalam tubuh.

3. Mekanisme penghantaran saraf

1. Potensial istirahat

Dua faktor penting yang berpengaruh terhadap terjadinya potensial membrane

adalah (1) konsentrasi ion-ion di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler,

dan (2) permeabilitas membran sel saraf terhadap ion-ion tersebut.

Di dalam plasma sel termasuk di dalam plasma akson konsentrasi ion kalium

(K+) lebih tinggi daripada di dalam cairan ekstraseluler. Sebaliknya

konsentrasi ion natrium (Na+) lebih rendah daripada di dalam cairan

ekstraseluler. Pada saat istirahat membrane saraf 50-70 kali lebih permeable

terhadap ion kalium (K+), sedangkan permeabilitasnya terhadap ion natrium

(Na+) dan ion klorida (Cl-) sangat rendah, bahkan di duga impermeable

terhadap Na+ dan Cl-. Karena konsentrasi K+ di dalm sel lebih tinggi

daripada di luar sel, nmaka beberapa K+ berdifusi keluar mengikuti gradien

konsentrasinya. Setiap K+ yang meninggalkan akson pada dasarnya di ikuti

oleh Cl- atau anion yang lain. Namun karena pada saat ini membrane hanya

permeable terhadap K+, maka Cl- tetap tertinggal di sebelah dalam membran.

Difusi K+ keluar sal bagaimanapun juga ditolak oleh ion-ion positif di luar

sel, yang secara cepat mencapai suatu tingkat dimana kecenderungan K+

Page 26: Laporan Tutorial Skenario 2014

keluar seimbang dengan kecenderungannya ke dalam sel. Dalam keadaan

seimbang ini membrane dikatakan istirahat dan muatan dalam keadaan

polarisasi, sebelah dalam membrane negative dan sebelah luar membrane

positif. Tingginya potensial istirahat ini tergantung pada besaenya perbedaan

konsentrasi K+ di luar dan di dalam sel. Jadi di sini yang berperan dalam

menjaga potensial membrane istirahat adalah ion kalium. Oleh karena itu

sering pula potensial istirahat di sebut juga sebagai potensial kalium.

2. Potensial Aksi

Pada saat membrane istirahat, permeabilitasnya terhadap Na+ begitu rendah,

sehingga Na+ memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap pembentukan

potensial istirahat membran. Dengan konsentrasi Na+ tinggi di luar sel, maka

ada dua kekuatan cenderung mendorong Na+ berdifusi ke dalam sel, yaitu

potensial negative di dalam sel dan konsentrasi Na+ tinggio di luar sel.

Suatu rangsangan akan menyebabkan membrane menjadi permeable terhadap

Na+. Peningkatan permeabilitas Na+ ini dapat mencapai 600 kali dari keadaan

istirahat. Karena gradient konsentrasi maupun potensial negatifnya, Na+ akan

berdifusi ke dalam sel dengan cepat. Masuknya Na+ ke dalam sel

menyebabkan penurunan gradient konsentrasi Na+ di luar dan di dalm sel.

Akibatnya potensial membrane menjadi turun di banding dari keadaan

istirahat, di katakana membrane mengalami depolarisasi dan potensial

membrannya di sebut potensial natrium.

Apabila rangsangan yang di berikan cukup kuat maka potensial membrane

akan turun sampai menjadi positif dan menghentikan masuknya Na+ ke dalam

sel lebih lanjut. Pada saat ini potensial membrane mencapai +40mV (sebelah

dalam positif). Setelah potensial membrane mencapai +40mV, maka

membrane menjadi impermeable terhadap Na+ sedangkan perneabilitasnya

terhadap K+ meningkat sampai 300 kali dari keadaan istirahat. Akibatnya K+

Page 27: Laporan Tutorial Skenario 2014

berdifiusi ke luar sel (karena gradient konsentrasinya), dan aktifitas ini akan

mengembalikan potensial membrane ke potensial istirahat (repolarisasi).

Aktifitas inilah yang menjadi sebab utama potensial aksi.

Pemompaan Natrium-Kalium (The Sodium-Potasium Pump)

Selama terjadi potensial aksi sejumlah Na+ telah masuk ke dalam sel dan K+

ke luar sel. Keadaan tersebut tidak boleh di biarkan karena akan mengganggu

fungsi saraf. Oleh karena itu ion-ion yang bermigrasi selama potensial aksi

harus di kembalikan ke posisi semula, Na+ harus di keluarkan dan K+ harus

di masukkan kembali ke dalam sel. Proses yang bertanggung jawab dalam

mengembalikan Na+ dan K+ ke posisis semula ini adalah pemompaan

Natrium-Kalium dengan melibatkan Na, K-ATPase. 

Konduksi Impuls

Kecepatan konduksi impuls saraf sangat bervariasi antara satu saraf dengan

saraf yang lain pada hewan yang sama, dan antara saraf pada hewan yang satu

dengan pada hewan yang lain. 

Kecepatan konduksi impuls saraf pada suatu hewan di tentukan oleh (1)

Penampang saraf (2) adanya selubung mielin. Serabut saraf yang memiliki

penampang lebih besar akan merambatkan impuls lebih cepat.

Vertebrata tidak memiliki akson raksasa namun kecepatan konduksi pada

saraf motornya sangat cepat. Hal ini dapat terjadi karena semua akson pada

vertebrata di selubungi oleh sarung tipis dari sejenis zat lemak yaitu mielin.

Sarung mielin terbentuk dari sel-sel glia yang tumbuh menjadi lapisan-lapisan

pembalut dimana protoplasmanya telah menghilang sehingga tinggal lapisan-

lapisan membran sel glia. Mielin ini tidak menutup rapat seluruh akson,

namun nampak bersegmen-segmen dimana antara dua segmen masih ada

membrean saraf yang berhubungan dengan cairan ekstraseluler. Bagian antara

dua segmen mielin di sebut nodus ranvier, yang panjangnya bisa 1 mm sampai

Page 28: Laporan Tutorial Skenario 2014

beberapa mm.

Konduksi Impuls Pada Saraf

Impuls adalah potensial aksi yang di rambatkan pada serabut saraf. Selama

perambatannya potensial aksi tidak mengalami perubahan. Ada dua cara

perambatan impuls : (1) Aliran Arus Lokal (Local Current Flow) dan (2)

Konduksi Loncatan (Saltatory Conduction)

1. Aliran Arus Lokal (Local Current Flow), Aliran ini terjadi pada

akson yang tidak bermielin.

Bila pada akson Hilocknya di rangsang dengan potensial aksi maka

rangsangan ini akan menyebabkan terbukanya saluran Na+. Karena

gradien konsentrasi Na+ berdifusi ke dalam sel sehingga membran

mengalami depolarisasi dan tercapai potensial aksi baru. Potensial aksi

baru ini akan menyebabakan depolarisasi baru pada daerah membran

di sebelahnya sehingga tercapai potensial aksi baru lagi. Proses

rangkaian potensial aksi, depolarisasi, potensial aksi, depolarisasi ini

akan merambat sampai ke ujung akson. Karena potensial aksi

merambat dari satu titik ke titik berikutnya rambatan potensial aksi ini

di kenal sebagai aliran arus lokal. Jiak potensial aksi berasal dari akson

hilock dan potensial aksi itu merambat menjauhi akson hilock menuju

ujung akson maka membran saraf yang di tinggalkan oleh potensial

aksi akan kembali ke keadaan istirahat (polarisasi). Perubahan dari

Depolarisasi ke polarisasi di kenal sebagai repolarisasi. 

2. Konduksi Loncatan (Saltatory Conduction), terjadi pada serabut

saraf yang bermielin.

Apabila terjadi potensial aksi pada akson hilock, potensial aksi ini

akan menyebabkan depolarisasi pada daerah membran di sebelahnya.

Karena daerah membran di sebelahnya tidak berhubungan langsung

Page 29: Laporan Tutorial Skenario 2014

dengan cairan ekstraseluler (tertutup selubung mielin). Maka potensial

aksi ini akan meloncati satu segmen selubung mielin ke nodus ranvier

1. Karena rangsangan potensial aksi tersebut, nodus ranvier 1 akan

mengalami depolarisasi dan membangkitkan potensial aksi baru.

Potensial aksi baru ini seperti potensial aksi pertama akan meloncat ke

nodus ranvier 2 dan menyebabkan depolarisasi untuk membangkitkan

potensial aksi baru lagi. Kejadian ini berulang terus sampai ke ujung

akson (bonggol sinaps).

Dengan konduksi loncatan inilah maka rambatan impuls melalui

serabut saraf bermielin lebih cepat daripada rambatan impuls pada

serabut saraf tidak bermielin (pada diameter yang sama).

4. Sawar darah otak adalah suatu membran yang sangat resisten terhadap proses

diffusi dan memisahkan cairan intersisial otak darah (Youmans, 1996).

Pemeriksaan susunan saraf pusat dengan menggunakan mikroskop elektron

memperlihatkan bahwa lumen kapiler darah dipisahkan dari ruang ekstra

seluler oleh:

1. sel endotelial di dinding kapiler

2. membran basalis di luar sel endotel, dan

3. kaki-kaki astrosit yang menempel pada lapisan luar dari dinding

kapiler.

Page 30: Laporan Tutorial Skenario 2014

Gambar-1: pembuluh darah kapiler susunan saraf pusat, area sawar darah otak

(dikutip dari Snell, 1992)

Dengan menggunakan electron dense-marker seperti lanthanum dan

horseradish peroksidase terlihat bahwa substansi tersebut tidak dapat

menembus sel endotel kapiler karena adanya tight junction diantara sel

tersebut, sehingga tight junction sangat berperan di dalam sawar darah otak

(Snell, 1992)

Beberapa bagian otak tidak mempunyai sawar darah otak dan

mempunyai struktur sel yang berbeda. (Gambar-2) Pada daerah tersebut

protein dan molekul-molekul organik yang kecil dalam darah dapat masuk ke

susunan saraf pusat.

Fisiologi

Pada keadaan normal terdapat dua sawar yang semipermeabel dan berfungsi

untuk melindungi otak dan medula spinalis dari substansi yang membahayakan

Page 31: Laporan Tutorial Skenario 2014

(Snell, 1992). Fungsi sawar darah otak adalah melindungi otak dari berbagai

variasi subtansi darah, terutama senyawa lokisik.

Fungsi peting sawar darah otak adalah:

1. Fungsi Anatomi

Secara anatomis sawar darah otak adalah melindungi otak dari bermacam-

macam toksin eksogen yang berasal dari darah (Youmans, 1996). Fungsi ini

dapat terjadi karena struktur sawar darah otak yang mempunyai tight junction

antara sel endotel yang tidak permeabel terhadap molekul berukuran besar

(FitzGerald, 1985). Fenetrasi yang terdpat pada kapiler organ lain tidak

terdapat pada kapiler otak, begitu juga vesikel pinositik, yang penting bagi

makromolekul pada kapiler jaringan lain. Jika integritas kapiler baik, perisit

yang terletak pada dinding kapiler akan mengaktifkan fungsi sawar darah

otak. Perisit adalah sel fagosit yang bertanggung jawab untuk

mempertahankan homeostasis antara darah dan otak (FitzGerald, 1985)

2. Fungsi biokimia

Fungsi biokimia untuk transport selektif dari zat-zat, tersusun oleh enzim-

enzim dalam sel endotel pembuluh darah kapiler otak. Plasma borne biogenic

dapat dimetabolisme oleh monoamin oksidase sehingga dapat melindungi

otak dari pemecahan epinefrin sistemik. Transport oleh asam amino secara

signifikan dapat menyebabkan penetrasi prodrug levodopa pada sawar darah

otak sehingga dopamin dapat dimetabolisme untuk pengobatan pasien

parkinson

3. Fungsi regulasi

Page 32: Laporan Tutorial Skenario 2014

Agar dapat mencapai otak, cairan ekstraseluler dari darah harus

melewati/menemnbus epitel koroid atau endotel kapiler. Zat dapat segera

masuk apabila molekul dapat larut dalam air (plasma) dan membran lipid.

Molekul yang lain memerlukan protein pembawa agar dapat menembus sawar

darah otak (FitzGerald, 1985)

5. Jenis-jenis sel saraf

1. Sel neuron

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron

bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsang). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

Gambar 2. Bagian-bagian Sel Saraf

a) Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf

Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan

meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel,

sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan

sel.

Page 33: Laporan Tutorial Skenario 2014

b) Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang.

Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk

menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c) Akson

Akson disebut juga neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang

yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel. Benang-benang

halus yang terdapat di dalam neurit disebut neurofibril. Neurofibril

dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak

mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya

rangsangan. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut

mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada

akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak

di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut

neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi

nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus

Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.

Pembagian sel neuron berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi tiga,

yaitu saraf sensorik/aferen, saraf motorik/eferen dan saraf

asosiasi/interneuron.

1. Saraf sensorik/aferen yaitu neuron yang berfungsi untuk

menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat (SSP).

2. Saraf motorik/eferen yaitu neuron yang berfungsi untuk

menghantarkan impuls dari SSP ke efektor.

3. Saraf asosiasi/interneuron yaitu neuron yang menghubungkan saraf

sensorik dengan sarf motorik di dalam SSP.

Page 34: Laporan Tutorial Skenario 2014

Pembagian sel neuron berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi

tiga, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.

1. Neuron unipolar yaitu neuron yang memiliki satu buah akson yang

bercabang.

2. Neuron bipolar  yaitu neuron yang memiliki satu akson dan satu

dendrit.

3. Neuron multipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan

sejumlah dendrit.

Gambar 3. Pembagian sel neuron

2. Sel Neuroglia

Sel Schwann dan sel satelit hanya terbatas pada  sistem saraf perifer,

sedangkan jenis sel penyokong atau penunjang yang lain ditemukan di

sistem saraf pusat dan disebut sel nueroglia. Sel Neuroglia atau biasa

disebut sel glia,  merupakan sel  penunjang tambahan pada SSP yang

befungsi sebagai jaringan ikat. Tidak seperti neuron, sel glia dapat

menjalani mitosis selama rentangkehidupannya dan aktivitas

pembelahan sel yang berlebihan dari sel glia ini dapat menyebabkan

tumor sistem saraf pusat (otak). Macam-macam sel glia, yaitu:

Page 35: Laporan Tutorial Skenario 2014

1. Astrosit, banyak terdapat di sistem saraf pusat (SSP) dan

merupakan setengah dari volume jaringan saraf. Astrosit

mempunyai banyak uluran yang panjang dan ujungnya kadang-

kadang membesar dan terikat pada pembuluh darah kapiler

atau pada neuron

2. Mikroglia, merupakan sel berbentuk lonjong, berukuran kecil,

mempunyai uluran panjang dan bercabang-cabang. Peranannya

melindungi SSP dengan cara mencaplok mikroorganisme dan

jaringan saraf yan mati. Mikroglia merupakan jenis khusus dari

makrofag. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa mikroglia

dapat berdiferensiasi menjadi dan mengganti astrosit atau

oligodendrosit bila keduanya mati.

3. Sel ependimal, merupakan sel yang melapisi ruang otak dan

saluran tengah sum-sum tulang belakang, mempunyai peran

aktif dalam pembentukan cairan serebrospinal. Sel epiendimal

dilengkapi  dengan silia yang dapat digerakkan sehingga cairan

serebrospinal mampu untuk bersikulasi.

4. Oligodendrosit, mempunyai bentuk yang hampir sama dengan

astroit, tetapi mempunyai uluran yang lebih sedikit dan lebih

tipis, melapisi sepanjang neuron dari sistem saraf pusat. Fungsi

utamanya adalah terlibat dalam pembentukan mielin

disekeliling akson dari SSP, dan juga berkaitan dengan

pemberian nutrisi dan memelihara neuron.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan

fungsinya, yaitu:

(1) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan

dari reseptor yaitu alat indera.

Page 36: Laporan Tutorial Skenario 2014

(2) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan

rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan

berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.

(3) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel

saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan

sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf

sensorik dan sel saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling

berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini

terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan

kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim

kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada

sinapsis.

6. Cairan serebrospinal yang berada di ruang subarakhnoid merupakan salah satu

proteksi untuk melindungi jaringan otak dan medula spinalis terhadap trauma

atau gangguan dari luar.

Anatomi dan fisiologi

Dalam membahas cairan serebrospinal ada baiknya diketahui mengenai

anatomi yang berhubungan dengan produksi dan sirkulasi cairan

serebrospinal, yaitu:

• Sistem Ventrikel

Sistem ventrikel terdiri dari 2 buah ventrikel lateral, ventrikel III dan ventrikel

IV. Ventrikel lateral terdapat di bagian dalam serebrum, masing-masing

ventrikel terdiri dari 5 bagian yaitu kornu anterior, kornu posterior,

kornuinferior, badan dan atrium.

Ventrikel III adalah suatu rongga sempit di garis tengah yang berbentuk

corong unilokuler, letaknya di tengah kepala, ditengah korpus kalosum dan

bagian korpus unilokuler ventrikel lateral, diatas sela tursica, kelenjar hipofisa

Page 37: Laporan Tutorial Skenario 2014

dan otak tengah dan diantara hemisfer serebri, thalamus dan dinding

hipothalanus. Disebelah anteropeoterior berhubungan dengan ventrikel IV

melalui aquaductus sylvii.

Ventrikel IV merupakan suatu rongga berbentuk kompleks, terletak di sebelah

ventral serebrum dan dorsal dari pons dan medula oblongata

• Meningen dan ruang subarakhnoid

Meningen adalah selaput otak yang merupakan bagian dari susunan saraf yang

bersiaft non neural. Meningen terdiri dari jarningan ikat berupa membran

yang menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan medula spinalis.

Meningen terdiri dari 3 lapisan, yaitu Piamater, arakhnoid dan duramater.

Piameter merupakan selaput tipis yang melekat pada permukaan otak yang

mengikuti setiap lekukan-lekukan pada sulkus-sulkus dan fisura-fisura, juga

melekat pada permukaan batang otak dan medula spinalis, terus ke kaudal

sampai ke ujung medula spinalis setinggi korpus vertebra. Arakhnoid

mempunyai banyak trabekula halus yang berhubungan dengan piameter, tetapi

tidak mengikuti setiap lekukan otak.

Diantara arakhnoid dan piameter disebut ruang subrakhnoid, yang berisi

cairan serebrospinal dan pembuluh-pembuluh darah. Karena arakhnoid tidak

mengikuti lekukanlekukan otak, maka di beberapa tempat ruang subarakhnoid

melebar yang disebut sisterna. Yang paling besar adalah siterna magna,

terletak diantara bagian inferior serebelum danme oblongata. Lainnya adalah

sisterna pontis di permukaan ventral pons, sisterna interpedunkularis di

permukaan venttralmesensefalon, sisterna siasmatis di depan lamina

terminalis. Pada sudut antara serebelum dan lamina quadrigemina terdapat

sisterna vena magna serebri. Sisterna ini berhubungan dengan sisterna

interpedunkularis melalui sisterna ambiens. Ruang subarakhnoid spinal yang

merupakan lanjutan dari sisterna magna dan sisterna pontis merupakan

selubung dari medula spinalis sampai setinggi S2. Ruang subarakhnoid

Page 38: Laporan Tutorial Skenario 2014

dibawah L2 dinamakan sakus atau teka lumbalis, tempat dimana cairan

serebrospinal diambil pada waktu pungsi lumbal.

• Ruang Epidural

Diantara lapisan luar dura dan tulang tengkorak terdapat jaringan ikat yang

mengandung  kapiler-kapiler halus yang mengisi suatu ruangan disebut ruang

epidural

• Ruang Subdural

Diantara lapisan dalam durameter dan arakhnoid yang mengandung

sedikitcairan, mengisi suatu ruang disebut ruang subdural .

Pembentukan, Sirkulasi dan Absorpsi Cairan Serebrospinal (CSS)

Cairan serebrospinal (CSS) dibentuk terutama oleh pleksus khoroideus,

dimana sejumlah pembuluh darah kapiler dikelilingi oleh epitel

kuboid/kolumner yang menutupi stroma di bagian tengah dan merupakan

modifikasi dari sel ependim, yang menonjol ke ventrikel. Pleksus khoroideus

membentuk lobul-lobul danmembentuk seperti daun pakis yang ditutupi oleh

mikrovili dan silia. Tapi sel epitel kuboid berhubungan satu sama lain dengan

tigth junction pada sisi aspeks, dasar sel epitel kuboid terdapat membran

basalis dengan ruang stroma diantaranya. Ditengah villus terdapat endotel

yang menjorok ke dalam (kapiler fenestrata). Inilah yang disebut sawar darah

LCS. Gambaran histologis khusus ini mempunyai karakteristik yaitu epitel

untuk transport bahan dengan berat molekul besar dan kapiler fenestrata untuk

transport cairan aktif.

Pembentukan CSS melalui 2 tahap, yang pertama terbentuknya ultrafiltrat

plasma di luar kapiler oleh karena tekanan hidrostatik dan kemudian

ultrafiltrasi diubah menjadi sekresi pada epitel khoroid melalui proses

metabolik aktif.

Page 39: Laporan Tutorial Skenario 2014

Mekanisme sekresi CSS oleh pleksus khoroideus adalah sebagai berikut:

Natrium dipompa/disekresikan secara aktif oleh epitel kuboid pleksus

khoroideus sehingga menimbulkan muatan positif di dalam CSS. Hal ini akan

menarik ion-ion bermuatan negatif, terutama clorida ke dalam CSS.

Akibatnya terjadi kelebihan ion di dalam cairan neuron sehingga

meningkatkan tekanan somotik cairan ventrikel sekitar 160 mmHg lebih

tinggi dari pada dalam plasma. Kekuatan osmotik ini menyebabkan sejumlah

air dan zat terlarut lain bergerak melalui membran khoroideus ke dalam CSS.

Bikarbonat terbentuk oleh karbonikabhidrase dan ion hidrogen yang

dihasilkan akan mengembalikan pompa Na dengan ion penggantinya yaitu

Kalium.

Proses ini disebut Na-K Pump yang terjadi dgnbantuan Na-K-ATP ase, yang

berlangsung dalam keseimbangan. Obat yang menghambat proses ini dapat

menghambat produksi CSS. Penetrasi obat-obat dan metabolit lain tergantung

kelarutannya dalam lemak. Ion campuran seperti glukosa, asam amino, amin

danhormon tyroid relatif tidak larut dalam lemak, memasuki CSS secara

lambat dengan bantuan sistim transport membran. Juga insulin dan transferin

memerlukan reseptor transport media. Fasilitas ini (carrier) bersifat

stereospesifik, hanya membawa larutan yang mempunyai susunan spesifik

untuk melewati membran kemudian melepaskannya di CSS. Natrium

memasuki CSS dengan dua cara, transport aktif dan difusi pasif. Kalium

disekresi ke CSS dgnmekanisme transport aktif, demikian juga keluarnya dari

CSS ke jaringan otak. Perpindahan Cairan, Mg dan Phosfor ke CSS dan

jaringan otak juga terjadi terutama dengan mekanisme transport aktif, dan

konsentrasinya dalam CSS tidak tergantung pada konsentrasinya dalam

serum.

Perbedaan difusi menentukan masuknya protein serum ke dalam CSS dan

juga pengeluaran CO2. Air dan Na berdifusi secara mudah dari darah ke CSS

Page 40: Laporan Tutorial Skenario 2014

dan juga pengeluaran CO2. Air dan Na berdifusi secara mudah dari darah ke

CSS dan ruang interseluler, demikian juga sebaliknya. Hal ini dapat

menjelaskan efek cepat penyuntikan intervena cairan hipotonik dan

hipertonik.

Ada 2 kelompok pleksus yang utama menghasilkan CSS: yang pertama dan

terbanyak terletak di dasar tiap ventrikel lateral, yang kedua (lebih sedikit)

terdapat di atap ventrikel III dan IV. Diperkirakan CSS yang dihasilkan oleh

ventrikel lateral sekitar 95%. Rata-rata pembentukan CSS 20 ml/jam. CSS

bukan hanya ultrafiltrat dari serum saja tapi pembentukannya dikontrol oleh

proses enzimatik.

CSS dari ventrikel lateral melalui foramen interventrikular monroe masuk ke

dalam ventrikel III, selanjutnya melalui aquaductus sylvii masuk ke dlam

ventrikel IV. Tiga buah lubang dalam ventrikel IV yang terdiri dari 2 foramen

ventrikel lateral (foramen luschka) yang berlokasi pada atap resesus lateral

ventrikel IV dan foramen ventrikuler medial (foramen magendi) yang berada

di bagian tengah atap ventrikel III memungkinkan CSS keluar dari sistem

ventrikel masuk ke dalam rongga subarakhnoid. CSS mengisi rongga

subarakhnoid sekeliling medula spinalis sampai batas sekitar S2, juga mengisi

keliling jaringan otak.

Dari daerah medula spinalis dan dasar otak, CSS mengalir perlahan menuju

sisterna basalis, sisterna ambiens, melalui apertura tentorial dan berakhir

dipermukaan atas dan samping serebri dimana sebagian besar CSS akan

diabsorpsi melalui villi arakhnoid (granula Pacchioni) pada dinding sinus

sagitalis superior. Yang mempengaruhi alirannya adalah: metabolisme otak,

kekuatan hidrodinamik aliran darah dan perubahan dalam tekanan osmotik

darah. CSS akan melewati villi masuk ke dalam aliran adrah vena dalam

sinus.

Page 41: Laporan Tutorial Skenario 2014

Villi arakhnoid berfungsi sebagai katup yang dapat dilalui CSS dari satu arah,

dimana semua unsur pokok dari cairan CSS akan tetap berada di dalam CSS,

suatu proses yang dikenal sebagai bulk flow. CSS juga diserap di rongga

subrakhnoid yang mengelilingi batang otak dan medula spinalis oleh

pembuluh darah yang terdapat pada sarung/selaput saraf kranial dan spinal.

Vena-vena dan kapiler pada piameter mampu memindahkan CSS dengan cara

difusi melalui dindingnya. Perluasan rongga subarakhnoid ke dalam jaringan

sistem saraf melalui perluasaan sekeliling pembuluh darah membawa juga

selaput piametr disamping selaput arakhnoid. Sejumlah kecil cairan berdifusi

secara bebas antara cairan ekstraselluler dan css dalam rongga perivaskuler

dan juga sepanjang permukaan ependim dari ventrikel sehingga metabolit

dapat berpindah dari jaringan otak ke dalam rongga subrakhnoid. Pada

kedalaman sistem saraf pusat, lapisan pia dan arakhnoid bergabung sehingga

rongga perivaskuler tidak melanjutkan diri pada tingkatan kapiler.

Komposisi dan fungsi cairan serebrospinal (CSS)

Cairan serebrospinal dibentuk dari kombinasi filtrasi kapiler dan sekresi aktif

dari epitel. CSS hampir meyerupai ultrafiltrat dari plasma darah tapi berisi

konsentrasi Na, K, bikarbonat, Cairan, glukosa yang lebih kecil

dankonsentrasi Mg dan klorida yang lebih tinggi. Ph CSS lebihrendah dari

darah.

CSS mempunyai fungsi:

1.      CSS menyediakan keseimbangan dalam sistem saraf. Unsur-unsur

pokok pada CSS berada dalam keseimbangan dengan cairan otak

ekstraseluler, jadi mempertahankan lingkungan luar yang konstan

terhadap sel-sel dalam sistem saraf.

Page 42: Laporan Tutorial Skenario 2014

2.      CSS mengakibatkann otak dikelilingi cairan, mengurangi berat

otak dalam tengkorak dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi

otak dari keadaan/trauma yang mengenai tulang tengkorak

3.      CSS mengalirkan bahan-bahan yang tidak diperlukan dari otak,

seperti CO2,laktat, dan ion Hidrogen. Hal ini penting karena otak

hanya mempunyai sedikit sistem limfatik. Dan untuk memindahkan

produk seperti darah, bakteri, materi purulen dan nekrotik lainnya

yang akan diirigasi dan dikeluarkan melalui villi arakhnoid.

4.      Bertindak sebagai saluran untuk transport intraserebral. Hormon

hormon dari lobus posterior hipofise, hipothalamus, melatonin dari

fineal dapat dikeluarkan ke CSS dan transportasi ke sisi lain melalui

intraserebral.

7. Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan

disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini

dilepaskan dari akson terminal melalui eksositosis dan juga direabsorpsi untuk

daur ulang. Neurotransmiter merupakan cara komunikasi antar neuron. Zat-zat

kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas sel neuron, sehingga neuron

menjadi lebih kurang dapt menyalurkan impuls, tergantung dari neuron dan

transmiter tersebut. Contoh-contoh neurotransmiter adalah norepinefrin,

acetilkolin, dopamin, serotonin, asam gama aminobutirat (GABA), glisin, dan

lain-lain.

Neuromodulator merupakan zat selain neurotransmitter yang dikeluarkan

dari membran prasinaps ke celah sinaps, mampu memodulasi dan

memodifikasi aktivitas neuron pascasinaps. Neuromodulator dapat ditemukan

bersama dengan neurotransmitter utama di sebuah sinaps tunggal. Biasanya

neuromodulator terdapat di dalam vesikel prasinaps yang berbeda. Pelepasan

neuromodulator ke celah sinaps tidak memberikan efek langsung pada

membran pascasinaps. Neuromodulator berperan menguatkan,

Page 43: Laporan Tutorial Skenario 2014

memperpanjang, menghambat, atau membatasi efek neurotransmitter utama di

membrane pascasinaps. Neuromodulator bekerja melalui sistem messenger

kedua yang biasanya melalui transducer molecular, protein G, dan mengubah

respons reseptor terhadap neurotransmitter. Di daerah sistem saraf pusat

tertentu, berbagai neuron aferen yang berbeda dapat melepaskan beberapa

neuromodulator berlainan yang diambil oleh neuron pascasinaps. Susunan

tersebut dapat menimbulkan berbagai respon berbeda tergantung

pada input dari neuron aferen.

Page 44: Laporan Tutorial Skenario 2014

Mind Map

SISTEM

SARAF

PUSAT

OTAK

MEDULA SPINALIS

Sawar darah otak dan CSS

PERIFER

OTONOM

SOMATIK

ParasimpatisSimpatis

ANATOMI JENIS-JENIS SEL

MEKANISME KERJA

Page 45: Laporan Tutorial Skenario 2014

STEP 5

Learning Objective

1. Anatomi sawar darah otak ?

2. Neuromodulator ?

3. Sinaps ?

4. Mekanisme perjalanan CSS ?

5. Perbedaaan sifat kerja sadar dan tidak sadar ?

6. Perkembangan embrional system