LAPORAN TUTORIALBLOK 16
Disusun oleh: Kelompok 1ANGGOTA KELOMPOK
Suci Fahlevi Masri04111001001Rabecca Beluta A04111001007Maulia
Wisda Era C04111001010Kadek Martha S04111001012Fitri
Hidayati04111001015Siti Dwinindiyah Putri04111001017Restya
Fitriani04111001033Indri Pratiwi04111001034Yuni Paradita
Dj04111001042Hajrin A. Adfirama04111001047Denis Puja
Sakti04111001049Ferdy Sugianto04111001062Indah
Aprilia04111001137Randa Deka Putra04111001141Muchtar
Luthfi04111001142Chandra Hadi P04091001066
Tutor: dr. Yusmala Helmy, SpA
PENDIDIKAN DOKTER UMUMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYATAHUN 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan
karunia-Nya laporan tugas tutorial skenario ini dapat terselesaikan
dengan baik.Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial
yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya. Tidak lupa penyusun mengucapkan
terima kasih kepada dr. Yusmala Helmy, SpA, selaku tutor serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas
tutorial ini. Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan
sangat kami harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Palembang, April 2013
Penyusun,70
DAFTAR ISI
JUDUL 1KATA PENGANTAR.2 DAFTAR ISI ......3SKENARIO A BLOK 16
...4Klarifikasi Istilah 4Identifikasi Masalah ...5Analisis Masalah
....5Hipotesis ....47Kerangka Konsep ...47Sintesis ...48Kesimpulan
...69DAFTAR PUSTAKA 70
SKENARIO A BLOK 16 2013Mr. X, a 30-year old truck driver, was
admitted to hospital with massive hemoptoe. He complained that 6
hours ago he had a severe bout of coughing with fresh blood of
about 3 glasses. He also said that in the previous month he had
productive cought with a lot of phlegm, mild fever, lost of
appetite, rapid loss of body weight, and shorthness of breath.
Since a week ago, he felt his symptoms were worsening.
Physical examination :General appereance : he looked severaly
sick and pale. Body height: 170 cm, Body weight: 50 kg BP: 100/70
mmHg, HR: 100 x/minute, RR: 36 x/minute, temp 37.8C.There was a
tattoo on the left arm and enlargement of the right neck lymph
node, and stomatitis. In chest auscultation there was an increase
of vesicular sound at the right upper lung with moderate rales.
Question :1. What do you think of Mr. Xs condition ?2. What is
the most likely diagnosis ?3. How to manage this patient ?
Additional information :Laboratory :Hb: 8 g%, WBC: 7000/L, ESR
70 mm/hr, Diff Count: -/3/2/75/15/5, Acid Fast Bacilli : (-), HIV
test (+), CD4 140/L,Radiology :Chest radiograph showed infiltrate
at right upper lung.
II. KLARIFIKASI ISTILAH1. Massive hemotope: sputum bercambur
darah terus menerus2. Productive cough: batuk yang disertai dengan
pengeluaran bahan-bahan dari bronkus3. Phlegm: mucus kental yang
dieksresikan dari saluran pernafsan dalam jumlah yang abnormal4.
Mild fever: peningkatan temperature tubuh yang ringan (37C 39C)5.
Tattoo: masuknya warna dalam kulit melalui tusukan6. Stomatitis:
peradangan umum pada mukosa mulut7. Vesicular sound: suara
pernafasan normal yang paling umum dan terdengar hampir disemua
permukaan paru-paru, suaranya lembut dan pitch rendah8. Moderate
rales: suara pernafasan abnormal yang terdengar saat auskultasi
yang terdengar sedang9. Acid fast bacilli: bakteri bentuk batang
yang tidak mudah dilunturkan warna nya oleh asam setelah pewarnaan
10. CD4: Sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-
sel darah putih manusia terutama sel-sel limfosit yang berfungsi
untuk melawan berbagai infeksi11. Infiltrate: penimbunan patologis
substansi suatu jaringan
III. IDENTIFIKASI MASALAH1. Mr. X, a 30-year old truck driver,
was admitted to hospital with massive hemotope. He complained that
6 hours ago he had a severe bout of coughing with fresh blood of
about 3 glasses.2. He also said that in the previous month he had
productive cought with a lot of phlegm, mild fever, lost of
appetite, rapid loss of body weight, and shorthness of breath.
Since a week ago, he felt his symptoms were worsening.3. Physical
examination4. Additional information
IV. ANALISIS MASALAH1. Mr. X, a 30-year old truck driver, was
admitted to hospital with massive hemoptoe. He complained that 6
hours ago he had a severe bout of coughing with fresh blood of
about 3 glasses.a. apa etiologi dari massive hemoptoe ? Jawab :1.
Infeksi Infeksi adalah penyebab paling umum dari hemoptisi,
meliputi 60 sampai 70 persen dari kasus. Infeksi menyebabkan
peradangan mukosa dan edema yang dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah. Infeksi tersebut misalnya bakteri invasive
(tuberkulosis, staphylococcus, klebsiella, legionella), jamur
(seperti aspergillus spesies), dan virus seperti influenza juga
dapat menyebakan hemoptosis berat. 2. Kondisi kardiovaskularKondisi
kardiovaskular yang mengakibatkan hipertensi vena pulmonal dapat
menyebabkan hemoptosis. Yang paling umum adalah gagal jantung
sistolik ventrikel kiri. Penyebab lainnya seperti stenosis mitral
dan emboli paru. 3. Neoplasma Neoplasma seperti kanker paru,
adenoma bronchial, tumor metastasis juga dapat menyebabkan
hemoptosis4. Kelainan pembuluh darah : hipertensi pulmoner,
malformasi arterivena, aneurisma aorta5. Kelainan paru seperti
bronchitis, bronkiektasis, emboli paru, kistik fibrosis, emfisema
bulosa. 6. Trauma : jejas toraks, rupture bronkus, emboli lemak7.
Iatrogenik : akibat tindakan bronkoskopi, biopsi paru, kateterisasi
swan-ganz, limfangiografi. 8. Kelainan sistemik : sindrom
goodpasture, idiopathic pulmonary hemosiderosis, systemic lupus
erytematosus, vaskulitis (granulomatosis wagener, purpura henoch
schoenlein, sindrom chrug-strauss). 9. Obat / toksin : aspirin,
antikoagulan, penisilamin, kokain. 10. Lain-lain : endometriosis,
bronkiolitiasis, fistula bronkopleura, benda asing, hemoptisis
kriptogenik, amiloidosis.
b. bagaimana mekanisme dari massive hemoptoe ? Jawab
:PadaTBparu, hemoptisis terjadi karena proses ulserasi mukosa dan
dinding pembuluh darah pada lesi. Hemoptisis bisa terjadi karena
terjadinya aneurisma rasmussen.
Terjadinya batuk darah ini dikarenakan ekskavasi dan ulserasi
pembuluh darah pada dinding kavitas. Kavitas yang berdinding tebal
dinamakan kaverne. Peradangan arteri yang terdapat di dinding
kaverne akan menimbulkan anuerisma yang disebut aneurisma dari
Rasmussen, pada arteri yang berasal dari cabang arteria pulmonalis.
Bila aneurisma ini pecah maka akan menimbulkan batuk darah.Batuk
darah yang massif terjadi bila ada robekan dari aneurisma Rasmussen
pada dinding kavitas atau ada perdarahan yang berasal dari
bronkiektasis atau ulserasi trakeo-bronkial. Keadaan ini dapat
menyebabkan kematian karena penyumbatan saluran pernafasan oleh
bekuan darah.c. bagaimana klasifikasi dari hemoptoe ? Jawab :Batuk
darah masif dapat diklasifikasikan berdasarkan volume darah yang
dikeluarkan pada periode tertentu. Batuk darah masif memerlukan
penanganan segera karena dapat mengganggu pertukaran gas di paru
dan dapat mengganggun kestabilan hemodinamik penderita sehingga
bila tidak ditangani dengan baik dapat mengancam jiwa
Banyaknya jumlah batuk darah yang dikeluarkan sangat penting
diketahui untuk menentukan klasifikasi hemoptisis nonmasif atau
masif, yaitu : Batuk darah ringan apabila jumlah darah yang
dikeluarkan kurang dari 25 ml/24 jam Batuk darah sedang apabila
jumlah darah 25-250 ml/24 jam dan Batuk darah masif bila jumlah
darah lebih dari 600 ml/24 jam.
Klasifikasi berat ringan berdasar jumlah batuk darah:1. Bercak
darah (streaking) : darah bercampur sputum-hal yang sering terjadi,
paling umum terjadi pada bronchitis. Volume darah berkisar 15-20
cc/24jam.2. Hemoptisis : total volume darah yang dibatukkan 20-600
cc/24jam, biasanya terjadi pada kanker paru, pneumonia, TB atau
emboli paru.3. Hemoptisis massif : biasanya kanker paru, kavitas
pada TB, bronkiektasis. Batuk darah >600 cc/24jam Batuk darah
>250 cc/24jam, kadar Hb 250 cc/24jam, kadar Hb >10 gr%,
tetapi dalam pengamatan selama 48 jam perdarahan tidak
berhenti.
Pada kasus, diketahui bahwa 6 jam sebelumnya Mr. X mengalami
batuk hebat disertai darah segar kira-kira sebanyak tiga gelas.
Jika diasumsikan bahwa 1 gelas = 200-250 ml, maka diperkirakan
darah yang dibatukkan adalah sebanyak 600-750 ml. Maka batuk darah
pada kasus tergolong kategori hemoptisis massif, dimana volume
darah yang dibatukkan >600 ml/24 jam. Sebagaimana klasifikasi di
atas, hemoptisis tersebut mungkin saja disebabkan oleh kanker paru,
pneumonia (necrotizing pneumonia), TB atau emboli paru.
d. Apa dampak dari massive hemoptoe (3 gelas) ? Jawab : Bahaya
utama batuk darah adalah terjadi penyumbatan trakea dan saluran
nafas, sehingga timbul sufokasi yang sering fatal. Anemia Pneumonia
aspirasi merupakan salah satu penyulit yang terjadi karena darah
terhisap kebagian paru yang sehat Karena saluran nafas tersumbat,
maka paru bagian distal akan kolaps dan terjadi atelektasis
Hipovolemi, adanya gangguan hemodinamik
e. Apa perbedaan massive hemoptoe dengan coughing with fresh
blood ? Jawab :Massive hemaptoe ekspektorasi darah atau dahak
mengandung darah dengan jumlah darah lebih dari 600 ml/24 jam atau
batuk darah lebih dari 200-240 ml dalam sekali pengamatan dan dalam
pengamatan tersebut batuk darah cenderung tidak segera berhenti.
Kriteria Hemoptisis Masif (Busroh, 1978) sebagai berikut: Batuk
darah sedikitnya 600 mL/24 jam Batuk darah < 600 mL/24 jam, tapi
lebih dari 250 mL/24 jam, Hb < 10 g% dan masih terus berlangsung
Batuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebih dari 250 mL/24 jam, Hb
> 10 g% dalam 48 jam tidak berhenti,
Coughing with fresh blood 3 glasses batuk dengan mengeluarkan
darah segar dari saluran pernafasan tanpa adanya sputum atau hanya
terdapat sebagian kecil sputum (lebih dominan darahnya)
Oleh karena itu, massive hemoptoe dan coughing with fresh blood
3 glasses mempunyai pengertian yang sama.
2. He also said that in the previous month he had productive
cought with a lot of phlegm, mild fever, lost of appetite, rapid
loss of body weight, and shorthness of breath. Since a week ago, he
felt his symptoms were worsening.a. Bagaimana etiologi dan
mekanisme dari : - Productive cough with a lot of phlegm Jawab
:Etiologi irritants saluran napas : merokok, debu, asap, sekresi
saluran napas atas, isi lambung. Terpapar irritants terus menerus
juga dapat menyebabkkan inflamasi saluran napas batuk dan
mensensitisasi saluran napas pada irritants lain. Inflamasi paling
sering karena infeksi saluran napas, mulai viral atau bakterial
bronchitis sampai bronchiektasis. Asma Kanker paru yng
menginfiltrasi diniding saluran napas granuloma seperti pada
endobronchial sarcoidosis atau tuberkulosis. Kompresi saluran napas
karena massa ekstrinsik, termasuk lymph nodes, tumor2 mediastinum,
dan aneurisma aorta. penyakit parenkim paru: penyakit paru
interstitial, pneumonia, abses paru. gagal jantung kongestif edema
peribronkial batuk
Mekanismereaksi peradangan terhadap M. Tuberkulosis akumulasi
debris dari fagositosis dikeluarkan bersama mucus yang disekresikan
sel goblet melalui mekanisme batuk yang melibatkan reseptor batuk
batuk produktif
- Mild fever Jawab :Etiologi1. Infeksi, suhu mencapai 38`C,
penyebab virus, bakteri2. Non infeksi, seperti kanker, tumor3.
Demam fisiologis, penyebab: dehidrasi, suhu udara yang terlalu
panasDalam kasus ini demam ringan terjadi akibat reaksi peradangan
kuman TB, pelepasan sitokin TNF alfa, IL-1 yang dapat men-triger
pathogenesis demam
MekanismeInfeksi mikroorganismeAktivasi respon imun
selulerAktivasi jalur PGE2Peningkatan termostart di
hipothalamusAktivasi makrofagProduksi IL-1, TNF, AFN,
IL-6Peningkatan suhu tubuhMild fever
- Lost of appetite Jawab :Etiologi1. Infeksi, seperti pneumonia,
hepatitis, HIV, influenza, dll2. Beberapa jenis kanker3. Inflamasi
usus besar atau pancreatitis4. Kondisi psikiatrik
Mekanisme ITerpapar infeksi bakteri aktivasi neutrofil &
makrofag pelepasan mediator inflamasi ( TNF , IL-1, IL-6, dan IL-12
) dalam perjalanannya, TNF masuk ke aliran darah lalu sampai ke
otak, hipotalamus menekan pusat makan, sedangkan IL-12 yang
dihasilkan oleh makrofag berubah menjadi IL-3 yang dapat
mengaktivasi sel mast Sel mast teraktivasi melepaskan histamin yang
akan menempel pada reseptornya di lambung peningkatan asam lambung
mual dan tentunya menurunkan nafsu makan asupan untuk tubuh