Top Banner
SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega8535 PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh : LUKMAN HAKIM 04501241023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009
84

Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

Nov 28, 2015

Download

Documents

Lia Hadvil
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR

MENGGUNAKAN SMS

BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega8535

PROYEK AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri YogyakartaUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh :

LUKMAN HAKIM04501241023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2009

Page 2: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

ii

PERSETUJUAN

Proyek Akhir yang berjudul “Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor

Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535” ini telah

disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan.

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Yogyakarta, Juli 2009

Dosen Pembimbing

Herlambang Sigit Pramono, ST.NIP. 123233216

Page 3: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

iii

PENGESAHAN

Proyek Akhir yang berjudul “Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor

Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535” ini telah

dipertahankan di Dewan Penguji pada tanggal 31 Juli 2009 dan dinyatakan

LULUS.

DEWAN PENGUJI

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

1. Ketua Penguji : Herlambang S.P,S.T. ………………… ……………

2. Sekretaris Penguji : Dra. Zamtinah, M.Pd. ………………… ……………

3. Penguji : Drs. Sigit Yatmono, M. T. ………………… ……………

Yogyakarta, Juli 2009

Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta,

Wardan Suyanto, Ed.D

NIP. 19540810 197803 1 001

Page 4: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini menyatakan bahwa Poryek Akhir (PA) ini adalah hasil

Pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau

pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 25 Juni 2009

Penulis,

Lukman Hakim

NIM. 04501241023

Page 5: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

v

SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR

MENGGUNAKAN SMS

BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

Oleh :

Lukman Hakim

04501241023

ABSTRAK

Tujuan pembuatan proyek ahkir ini adalah mampu mendapatkan suatu sistem pengaman kendaraan bermotor yang mudah digunakan dan dapat dihandalkan. Rancangan alat ini terdiri dari sebuah mikrokontroller ATMega8535 sebagai mengolah data, antarmuka ponsel Siemens M55 dengan mikrokontroler, Driver Relay, dan Modul Power Suplay.

Prinsip kerja pengaman ini yaitu ketika ada seseorang menghidupkan mesin sepeda motor tanpa men-switch off tombol rahasia terlebih dahulu maka alat ini akan memberikan tanda peringatan kepada pemilik kendaraan bermotor melalui SMS bahwa kendaraan dalam keadaan bahaya berupa tulisan karakter “MOTOR BAHAYA”. Setelah alat ini mengirimkan SMS kepada pemilik kendaraan, alat ini kemudian akan mematikan mesin kendaraan, membunyikan klakson dan menyalakan lampu secara otomatis berdasarkan pewaktu yang sudah ditentukan.

Hasil dari Proyek Akhir ini menunjukkan sistem pengaman telah bekerja sesuai yang telah diharapkan. Setelah mesin kendaraan hidup, kemudian ponselakan mengirimkan SMS kepada pemilik kendaraan. Kemudian pada detik ke-5sistem pengaman akan menghubung singkat CDI sepeda motor yang berakibat sepeda motor akan mati. Pada detik ke-35 klakson aktif dan pada detik ke-36 lampu kendaraan akan menyala. Dengan demikian sistem pengaman kendaraan bermotor ini dapat digunakan dengan aman dan mempunyai nilai lebih ketika kita berhasil menangkap si pelaku pencurian.

Kata kunci : pengaman , kendaraan, SMS, mikrokontroler.

Page 6: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

vi

MOTTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.

(Aristoteles).

Keberhasilan tidak dapat dicapai hanya dengan bekerja keras,

melainkan disertai dengan doa.

Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam

mengatasinya.

Jangan tunda sampai besuk apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.

Page 7: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karya ku ini untuk :

Orang tuaku tercinta, terimakasih atas dukungan do’a yang selalu

engkau panjatkan siang dan malam, materi yang telah banyak engkau

berikan, serta kasih sayangmu akan selalu kukenang sepanjang usiaku.

Adik-adik ku dan Saudaraku yang selalu menjadi sumber inspirasi serta

motivasiku untuk selalu berjuang.

Sayangku Ratih Kusuma Dewi yang selalu memberikan semangat.

Sahabat seperjuanganku (Agung, Dedy, Anjar, Bagus, Toga, Isnan,

Bambang, Andi S, Andi K, Cahya, Cahyo, Anhar, Ismu, Siti, Nelda,

Irma, Farrah, yudhi, Rudi, Afif, Andri, Perdana, Supriyatna, Dwi,

Dian, Yuli) terimakasih atas dukungannya dan semua warga elektro S1

angkatan ’04

Nawan, teman elektro yang selalu aku repoti.

Valentino rossi

Seluruh orang yang pernah aku kenal .

Page 8: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ’alamin, segala puji dan syukur hanya pantas

terucap bagi Sang Pemilik jiwa, Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,

kesehatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini. Sholawat teriring salam semoga selalu tercurah kepada suri tauladan, Nabi

Muhammad SAW.

Dengan segenap rasa syukur akhirnya tugas akhir dengan judul ”

Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan SMS Berbasis

Mikrokontroler AVR ATMega8535” ini terwujud nyata. Semoga dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi kemajuan dibidang

teknologi. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Dr.Rochmat Wahab selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Bapak Wardan Suyanto, Ed.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta.

3. Bapak Mutaqin, M.Pd.M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Bapak Herlambang Sigit Pramono, ST. selaku Dosen Pembimbing. Terima

kasih atas bimbingannya yang telah diberikan dalam penyusunan Proyek

Akhir.

Page 9: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

ix

5. Bapak serta ibu dosen di jurusan Teknik Elektro, yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terima kasih untuk ilmu yang telah diberikan

kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermafaat. Amin.......!

6. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan baik moril maupun

materil untuk terselesainya proyek akhir ini.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan baik dalam isi maupun penyusunannya, untuk itu masukan

berupa kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dan

kemajuan dimasa akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir

ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak serta dapat menjadi amal ibadah.

Amien.

Yogyakarta, Juli 2009

Penulis,

Lukman Hakim

NIM. 04501241023

Page 10: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................... xiv

LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................. 2

C. Batasan Masalah .................................................. 3

D. Rumusan Masalah ................................................ 3

E. Tujuan .................................................................. 3

F. Manfaat ................................................................ 4

G. Keaslian ............................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Mikrokontroler AVR ATMega8535 ………….. 6

1. Arsitektur Mikrokontroler AT Mega8535 7

2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega8535 8

3. Peta Memori Mikrokontroler ATMega8535 12

Page 11: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

xi

4. Komunikasi Serial USART Pada

Mikrokontroler ATMega8535 .....................

14

B. PONSEL ………………………………………. 19

1. Antarmuka Ponsel dengan Mikrokontroler 18

2. SMS (Short Message Service) ………….. 19

3. AT Command ........................................ 21

C.

D.

E.

F.

G.

Catu Daya ............................................................

IC 74LS07 ...........................................................

Relay ....................................................................

Transistor .............................................................

Diagram Alir (Flowchart) ....................................

28

29

29

33

36

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

RANGKAIAN

A. Metode Perancangan ............................................ 39

B. Analisis Kebutuhan .............................................. 31

C. Perancangan Perangkat Keras............................... 41

1. Sistem minimum mikrokontroler ................ 41

2. Antar muka Mikrokontroler dengan ponsel. 41

3. Rangkaian Konektor Ponsel ...................... 42

4. Rangkaian Driver Relay ............................ 42

5. Rangkaian Power Suplay ............................ 44

6.

7.

Pembuatan PCB dan Perakitan Komponen

Rancangan Pembuatan BOX…………..….

46

46

D. Perancangan Perangkat Lunak ............................. 47

E. Rencana Pengujian ............................................... 48

Page 12: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

xii

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengujian Alat …………………………… 50

1. Power Suplay............................................... 50

2. Rangkaian driver relay ............................... 51

B. Pembahasan ......................................................... 52

1. Perangkat Keras .......................................... 52

2. Perangkat Lunak ......................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................... 59

B. Keterbatasan Alat ................................................ 60

C. Saran-saran .......................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 61

LAMPIRAN .................................................................................. 62

Page 13: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Blok Arsitektur Mikrokontrol ATMega853….. 8

Gambar 2. Susunan Pena Kaki AVR seri ATMega8535…………… 8

Gambar 3. Peta Program Memory.................................................... 13

Gambar 4. Peta Data Memoty .......................................................... 13

Gambar 5. Ponsel Siemens M55 dan Susunan Konektor Datanya..... 19

Gambar 6. Susunan Kaki IC 74LS07………….. ………………...... 20

Gambar 7. Konfigurasi Pin Pada LM78xx ………………………... 28

Gambar 8. Bentuk Fisik dan konfigurasi PIN IC 74LS07 29

Gambar 9. Skema Relay Elektromekanik …………………………. 30

Gambar 10. Rangkaian dan Simbol Logika Relay …………………... 30

Gambar 11. Relay yang Terdapat di Pasaran ...................................... 31

Gambar 12. Sambungan dan Simbol Transistor PNP dan NPN ......... 35

Gambar 13. Blok Diagram Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor .. 39

Gambar 14. Rangkaian Sistem Minimum ATMega8535 .................. 41

Gambar 15. Rangkaian Komunikasi antara Mikrokontroler dengan

Ponsel ............................................................................ 42

Gambar 16. Konektor Siemens M55 ................................................. 42

Gambar 17. Rangkaian Saklar 1, 2 dan 3 ......................................... 44

Gambar 18. Rangkaian Regulator ……… .......................................... 45

Gambar 19. Box Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor ................. 46

Gambar 20. Program Utama ………... ................................................ 47

Gambar 21. Flowchart Program …………………………………….. 48

Page 14: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Fugsi khusus Port B ……………………………...…….. 9

Tabel 2. Fungsi Khusus Port D ………………………………….. 11

Tabel 3. Register UBRR..................................... ………………... 14

Tabel 4. Rumus Perhitungan Nilai UBRR untuk Berbagai Mode

Operasi ………………………………………………… 15

Tabel 5. Register UCSRB ............................................................. 15

Tabel 6. Penentuan Ukuran Karakter ........................................... 17

Tabel 7. Register UCSRC……….....…………………………….. 17

Tabel 8. Penentuan Mode Paritas ………………………………... 18

Tabel 9. Susunan Pin Kaki Pada Ponsel Siemens M55 ………… 19

Tabel 10. Konversi kode 7 Bit “MOTOR BAHAYA” ………...…. 27

Tabel 11. Mengubah Kode 7 Bit Menjadi 8 Bit ..………………… 27

Tabel 12. Karakteristik Regulator Tegangan Seri 78xx ………….. 29

Tabel 13. Simbol-simbol Diagram Alir Menurut Standar ANSI .... 36

Tabel 14. Rencana Pengujian Power Supply ……………………... 49

Tabel 15. Rencana Pengamatan Driver Relay …………………… 49

Tabel 16. Pengukuran Delay Pengiriman SMS …………………... 49

Tabel 17. Pengukuran Delay Relay ……………………………….. 49

Tabel 18. Pengujian Power Supply ……………………………….. 50

Tabel 19. Hasil Pengujian Driver Relay ……………………..…… 52

Tabel 20. Pengukuran delay Pengiriman SMS …………………… 53

Tabel 21. Pengukuran Delay Relay …………………………………… 53

Page 15: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Listing Program Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor

Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535

Lampiran 2 Rangkaian keseluruhan Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor

Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535

Lampiran 3 Desain dan Layout PCB Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor

Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535

Lampiran 4 Spek alat dan User manual

Lampiran 5 Datasheet IC LM7805

Lampiran 6 Datasheet IC 74LS07

Lampiran 7 Datasheet TIP31

Page 16: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat pesat. Berbagai

macam karya teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi

manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari hari. Tidak ketinggalan

kemajuan teknologi dibidang elektronika khususnya bidang telekomunikasi.

Sekarang ini alat-alat telekomunikasi yang efektif dan efisien sangat kita

butuhkan dalam melakukan aktifitas atau kegiatan kita sehari hari baik

dirumah maupun ditempat kita bekerja.

Seiring dengan perkembangan jaman, maka kebutuhan manusia akan

semakin meningkat, tindak kriminalitas juga akan ikut meningkat seperti

misalnya kasus pencurian kendaraan bermotor khususnya sepeda motor.

Kasus pencurian sepeda motor masih seringkali terjadi, hal ini terjadi karena

masih kurangnya sistim keamanan yang terdapat di kendaraan bermotor yang

hanya menggunakan kunci kontak. Selain itu juga kurangnya sistem

pengawasan manusia yang masih sering kecolongan. Untuk mengatasi

masalah pencurian tersebut salah satunya dengan memberikan sistem

pengaman ganda pada sepeda motor.

Dengan adanya fenomena tersebut maka penulis mencoba untuk

memanfaatkan fitur yang terdapat pada salah satu alat komunikasi yang

sering kita gunakan dalam hal ini adalah Ponsel. Pada setiap jenis Ponsel pasti

Page 17: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

2

menyediakan fasilitas yang bernama SMS (Short Message Service), dengan

menambahkan suatu rangkaian pada Ponsel tersebut, maka dapat dibuat suatu

sistem pengaman untuk kendaraan bermotor . Untuk itu penulis akan membuat

aplikasi “Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan SMS

Berbasis Mikrokontroller AVR ATMega8535”.

Prinsip kerja pengaman ini yaitu alat ini memanfaatkan Ponsel sebagai

pengaman kedua jika kunci jebol atau ada seseorang menghidupkan mesin

tanpa mematikan “tombol rahasia“. Ponsel ini akan memberi tanda peringatan

kepada pemilik kendaraan melalui SMS, bahwa kendaraan dalam keadaan

bahaya. Setelah mengirimkan SMS kepada pemilik kendaraan, alat ini juga

akan membunyikan klakson dan menyalakan lampu secara otomatis, dan juga

akan mematikan mesin kendaraan berdasarkan pewaktu yang sudah

ditentukan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,

maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Perlunya mengembangkan fitur dari peralatan elektronika khususnya

Ponsel.

2. Pemanfaatan mikrokontroler AVR ATMega8535 sebagai pengolah data

pada suatu perangkat yang memungkinkan perangkat tersebut

mengirimkan SMS.

3. Antarmuka antara mikrokonrtroler dengan Ponsel

Page 18: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

3

4. Jenis Ponsel dan sim card yang digunakan.

5. Power suplay yang digunakan.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan alat ini yaitu pemanfaatn fasilitas

SMS pada Ponsel yang berfungsi untuk memberikan peringatan kepada

pemilik kendaraan bermotor bahwa kendaraan dalam keadaan bahaya dalam

hal ini pembuatan hardware dan software agar Ponsel dapat mengirimkan

SMS secara otomatis apabila menghidupkan mesin kendaraan bermotor tanpa

menekan tombol rahasia atau menghidupkan mesin secara paksa

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana rancang bangun sistem pengaman kendaraan bermotor

menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMega8535 ?

2. Bagaimana unjuk kerja alat sistem pengaman kendaraan bermotor

menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMega8535?

E. Tujuan

Pembuatan alat pengaman kendaraan bermotor menggunakan Ponsel

berbasis Mikrokontroler AVR seri ATMega8535 mempunyai tujuan sebagai

berikut :

Page 19: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

4

1. Mampu mendapatkan suatu sistem pengaman kendaraan bermotor yang

dapat dihandalkan.

2. Mengetahui unjuk kerja dari alat pengaman kendaraan bermotor

menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMega8535.

F. Manfaat

Dari pembuatan proyek akhir ini diharapkan dapat bermanfaat baik

untuk penulis sendiri, mahasiswa, institusi pendidikan ataupun masyarakat

pengguna pada umumnya. Adapun manfaat dari pembuatan proyek akhir ini

adalah ;

1. Sebagai pengaman kendaran bermotor untuk menghindari terjadinya

pencurian.

2. Dapat dimanfaatkan sebagai sarana praktik pada lembaga pendidikan.

3. Sebagai bahan referensi atau kajian bagi peneliti lain untuk proses

pengembangan selanjutnya.

G. Keaslian

Pembuatan proyek akhir dengan judul “Sistem Pengaman Kendaraan

Bermotor Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535”

merupakan pengembangan dari tugas akhir Budi Prasetyo Nugroho (Teknik

Elektro Universitas Negeri Yogyakarta) yang berjudul “Sistem Pengaman

Sepeda Motor Dengan Fasilitas Telepon Selular” . Prinsip kerja alat tersebut

yaitu memanfaatkan fasilitas speed dial pada Ponsel untuk menghubungi (miss

Page 20: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

5

call) pemilik kendaraan apabila kendaraan dalam bahaya. Alat tersebut hanya

dapat menghubungi satu nomor saja dan tidak programmable.

Alat yang dibuat pada proyek akhir ini menggunakan Ponsel M55

sebagai alat untuk mengirimkan SMS, mikrokontroler AVR ATMega8535

sebagai sistem pengendali, menggunakan BASCOM sebagai bahasa

pemrogramannya. Karya-karya sejenis yang berkaitan dengan proyek akhir ini

antara lain :

1. Skripsi Suhardi “Sistem Pengaman Mobil Berbasis Mikrokontroler

AT89S52 Menggunakan Telpon Genggam”. Pada karya ini menggunakan

assembler sebagai bahasa pemrogramannya, Ponsel yang digunakan C55

dan diaplikasikan pada mobil.

2. Proyek Akhir Rudi Siswoyo “Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Pintu

Garasi Berbasis Mikrokontroller dengan SMS”. Pada Karya ini

menggunakan ATMega8535 sebagai sistem pengendalinya, menggunakan

bahasa C sebagai bahasa pemrogramannya dan diaplikasikan untuk

mengatur buka dan tutup pintu garasi.

Page 21: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

6

BAB II

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

A. Mikrokontroler AVR ATMega8535

Menurut Agfianto (2002) mikrokontroler merupakan suatu chip

mikroprosessor dengan dilengkapi sebuah CPU, Memori (RAM dan ROM)

serta Input - Output. Dengan kata lain Mikrokontroler dapat disebut sebagai

suatu mikrokomputer yang dapat bekerja hanya menggunakan satu chip serta

dibantu dengan sedikit komponen luar. Kelemahan utama dari mikrokontroler

dibanding komputer adalah bahwa mikrokontroler tidak dapat menangani

berbagai macam program aplikasi misalnya pengolah kata, pengolah angka,

dan lain sebagainya, sehingga hanya untuk suatu aplikasi tertentu saja.

Mikrokontroler AVR menggunakan teknologi RISC dimana set

instruksinya dikurangi dari segi ukurannya dan kompleksitas mode

pengalamatannya. Pada awal era industri komputer, bahasa pemrograman

masih menggunakan kode mesin dan bahasa assembly. Untuk mempermudah

dalam pemrograman para desainer komputer kemudian mengembangkan

bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dipahami manusia. Namun

akibatnya, instruksi yang ada menjadi semakin komplek dan membutuhkan

lebih banyak memori. Dan tentu saja siklus eksekusi instruksinya menjadi

semakin lama. Dalam AVR dengan arsitektur RISC 8 bit, semua instruksi

berukuran 16 bit dan sebagian besar dieksekusi dalam 1 siklus clock. Berbeda

dengan mikrokontroler MCS-51 yang instruksinya bervariasi antara 8 bit

Page 22: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

7

sampai 32 bit dan dieksekusi selama 1 sampai 4 siklus mesin, dimana 1 siklus

mesin membutuhkan 12 periode clock (http://www.polibatam.ac.id).

Dalam perkembangannya, AVR dibagi menjadi beberapa varian yaitu

AT90Sxx, ATMega, AT86RFxx dan ATTiny. Masing-masing varian tersebut

memiliki perbedaan pada kapasitas memori dan fitur tambahannya saja.

1. Arsitektur Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler AVR seri ATMega8535 memiliki keistimewaan

sebagai berikut :

a. Frekuensi clock maksimum 16 MHz

b. Jalur I/O 32 buah, yang terbagi dalam PortA, PortB, PortC dan PortD

c. Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 input

d. Timer/Counter sebanyak 3 buah

e. CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register

f. Watchdog Timer dengan osilator internal

g. SRAM sebesar 512 byte

h. Memori Flash sebesar 8 Kbyte dengan kemampuan read while write

i. Interrupt internal maupun eksternal

j. Port komunikasi SPI

k. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi

l. Analog Comparator

m. Komunikasi serial standar USART dengan kecepatan maksimal 2,5

Mbps

Secara umum diagram blok arsitektur mikrokontroler AT89S52 dapat

ditunjukkan pada gambar 1.

Page 23: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

8

Gambar 1. Diagram Blok Arsitektur Mikrokontrol ATMega8535(Sumber : Lingga Wardana : 2006)

2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega8535

Susunan Konfigurasi pin mikrokontroler ATMega8535 ditunjukkan

pada gambar 2 yang memiliki 40 pin:

Gambar 2. Susunan Pena (kaki) AVR seri ATMega8535(sumber : Lingga Wardana : 2006)

Page 24: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

9

Adapun penjelasan dari masing-masing pin adalah sebagai berikut :

a. Port A

Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan

internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port A

dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED

secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus

disetting terlebih dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi

0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai

input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, kedelapan pin port A

juga digunakan untuk masukan sinyal analog bagi A/D converter.

b. Port B

Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan

internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port B

dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED

secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus disetting

terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika

ingin memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input,

atau diisi 1 jika sebagai output. Pin-pin port B juga memiliki untuk

fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel 1.

Tabel 1. Fungsi Khusus Port B

Port Pin Fungsi Khusus

PB0 T0 = timer/counter 0 external counter input

PB1 T1 = timer/counter 0 external counter input

PB2 AIN0 = analog comparator positive input

Page 25: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

10

PB3 AIN1 = analog comparator negative input

PB4 SS = SPI slave select input

PB5 MOSI = SPI bus master output / slave input

PB6 MISO = SPI bus master input / slave output

PB7 SCK = SPI bus serial clock

( Sumber : http://www.mikron123.com )

c. Port C

Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan

internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C

dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED

secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus disetting

terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika

ingin memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input,

atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, dua pin port C (PC6 dan

PC7) juga memiliki fungsi alternatif sebagai oscillator untuk

timer/counter 2.

d. Port D

Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan

internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D

dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED

secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus

disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi

0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai

input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga

Page 26: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

11

memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat

dalam tabel 2.

Tabel 2. Fungsi Khusus Port D

Port Pin Fungsi Khusus

PD0 RDX (UART input line)

PD1 TDX (UART output line)

PD2 INT0 ( external interrupt 0 input )

PD3 INT1 ( external interrupt 1 input )

PD4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)

PD5 OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output)

PD6 ICP (Timer/Counter1 input capture pin)

PD7 OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)

( Sumber: http://www.mikron123.com )

e. RESET

RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi

masukan low selama minimal 2 machine cycle maka system akan di-

reset.

f. XTAL1

XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke

internal clock operating circuit.

g. XTAL2

XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.

h. AVcc

Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini

harus secara eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.

Page 27: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

12

i. AREF

AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk

operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc

harus dibeikan ke kaki ini.

j. AGND

AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND,

kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.

3. Peta Memori ATMega8535

ATMega8535 memiliki dua jenis memori yaitu Data Memory dan

Program Memory ditambah satu fitur tambahan yaitu EEPROM Memory

untuk penyimpan data.

a. Program Memory

ATMega8535 memiliki On-Chip In-System Reprogrammable Flash

Memory untuk menyimpan program. Untuk alasan keamanan, program

memory dibagi menjadi dua bagian yaitu Boot Flash Section dan

Application Flash Section. Boot Flash Section digunakan untuk

menyimpan program Boot Loader, yaitu program yang harus dijalankan

pada saat AVR reset atau pertamakali diaktifkan. Application Flash

Section digunakan untuk menyimpan program aplikasi yang dibuat user.

AVR tidak dapat menjalankan program aplikasi ini sebelum menjalankan

program Boot Loader. Besarnya memori Boot Flash Section dapat

diprogram dari 128 word sampai 1024 word tergantung setting pada

konfigurasi bit di register BOOTSZ. Jika Boot Loader diproteksi, maka

program pada Application Flash Section juga sudah aman.

Page 28: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

13

Gambar 3. Peta Program Memory( Sumber : http://www.polibatam.ac.id )

b. Data Memory

Gambar 4 menunjukkan peta memori SRAM pada ATMega8535. Terdapat

608 lokasi address data memori. 96 lokasi address digunakan untuk

Register File dan I/O Memory sementara 512 lokasi address lainnya

digunakan untuk internal data SRAM. Register File terdiri dari 32 general

purpose working register, I/O register terdiri dari 64 register.

Gambar 4. Peta Data Memory(sumber : Lingga Wardana : 2006)

Page 29: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

14

AVR ATMega8535 juga memiliki EEPROM sebesar 512 byte untuk

menyimpan data. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.

4. Komunikasi Serial USART Pada Mikrokontroler ATMega8535

a. Inisialisasi USART

Sistem USART ATMega8535 memiliki beberapa keuntungan

dibandingkan dengan sistem UART, yaitu :

i. Operasi Full Duplex.

ii. Mode operasi asinkron dan sinkron

iii. Mendukung komunikasi multiprosesor

iv. Mode kecepatan transmisi berorde Mbps

Dalam proses inisialisasi ada beberapa buah register yang perlu ditentukan

nilainya, yaitu : (Lingga Wardhana : 2006)

i. UBRR (USART Baud Rate Register).

ii. UCSRB (USART Control and Status Register B).

iii. UCSRC (USART Control and Status Register C).

UBRR merupakan register 16 bit yang berfungsi melakukan penentuan

kecepatan transmisi data yang digunakan . UBRR dibagi menjadi dua,

yaitu UBRRH dan UBRRL seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.

Tabel 3. Register UBRR

UBRRH

UBRRL

(Sumber : Lingga Wardhana : 2006)

URSEL - - - UBRR [11..8]

UBRR [7...0]

Page 30: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

15

Bit penyusunnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

URSEL merupakan bit pemilih antara akses UBRR dan UCSRC. Hal ini

dissebabkan keduanya menempati lokasi yang sama. Untuk akses UBRR,

bit ini harus bernilai 0.

i. UBRR [11...0] merupakan bit penyimpan konstanta kecepatan

komunikasi serial. UBRRH menyimpan 4 bit tertinggi data seting

baud rate dan UBRRL menyimpan 8 bit sisanya. Data yang

dimasukkan ke UBRRH dan UBRRL dihitung menggunakan

rumus sesuai dengan tabel 4. U2X merupakan bit pada register

UCSRA.

Tabel 4. Rumus Perhitungan Nilai UBRR untuk Berbagai Mode Operasi

Mode operasi Rumus nilai UBRR

Asinkron mode kecepatan normal (U2X - 0) UBRR = (fosc / (16xbaudrate)) - 1

Asinkron mode kecepatan ganda (U2X - 1) UBRR = (fosc / (8xbaudrate)) - 1

Sinkron UBRR = (fosc / (2xbaudrate)) - 1

(Sumber : Lingga Wardhana : 2006)

UCSRB merupakan register 8 bit pengatur aktivasi penerimaan dan

pengiriman USART. Komposisinya ditunjukkan pada table 5.

Tabel 5. Register UCSRB

RXCIE TXCIE UDRIE RXEN TXEN UCSZ2 RXB8 TXB8

(Sumber : Lingga Wardhana : 2006)

Page 31: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

16

Bit penyusunnya dapat dijelaskan sebagai berikut : (Sumber : Lingga

Wardhana : 2006)

i. RXCIE mengatur aktivasi interupsi penerimaan data serial.

Bernilai awal 0 sehingga proses penerimaan data berdasar pada

sistem pooling. Jika bernilai 1 dan jika bit RXC pada UCSRA

bernilai 1, interupsi penerimaan data serial akan dieksekusi.

ii. TXCIE mengatur aktivasi interupsi pengiriman data serial. Bernilai

awal 0. Jika bernilai 1 dan jika bit TXC pada UCSRA bernilai 1,

interupsi pengiriman data serial akan dieksekusi.

iii. UDRIE mengatur aktivasi interupsi yang berhubungan dengan

kondisi bit UDRE pada UCSRA. Bernilai awal 0, jika bernilai 1

maka interupsi akan terjadi hanya jika UDRE bernilai 1.

iv. RXEN merupakan bit aktivasi penerima serial ATMega8535.

Bernilai awal 0, jika bernilai 1 maka penerima data serial

diaktifkan.

v. TXEN merupakan bit aktivasi pengirim serial ATMega8535.

Bernilai awal 0, jika bernilai 1 maka pengirim data serial

diaktifkan.

vi. UCSZ2 bersama dengan bit UCSZ1 dan UCSZ0 di register

UCSRC menentukan ukuran karakter serial yang dikirim. Pada saat

awal, ukuran karakter diset pada 8 bit. Detail nilai bit ini seperti

pada tabel 6.

Page 32: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

17

Tabel 6. Penentuan ukuran Karakter

UCSZ [2..0] Ukuran karakter dalam bit

000 5

001 6

010 7

011 8

100 – 110 Tidak dipergunakan

111 9

(Sumber : Lingga Wardhana : 2006)

UCSRC merupakan register 8 bit yang dipergunakan untuk mengatur

mode dan kecepatan komunikasi serial yang dilakukan. Komposisinya

seperti tabel 7.

Tabel 7. Register UCSRC

URSEL UMSEL UPM1 UPM0 USBS UCSZ1 UCSZ0 UCPOL

(Sumber : Lingga Wardhana : 2006)

Bit penyusunnya dapat dijelaskan sebagai berikut ; (Sumber : Lingga

Wardhana : 2006)

i. URSEL merupakan bit pemilih akses antara UCSRC dan UBRR.

Bernilai awal 1 sehingga secara normal akan selalu mengakses

register UCSRC.

ii. UMSEL merupakan bit pemilih mode komunikasi serial antara

sinkron dan asinkron. Bernilai awal 0 sehingga modenya asinkron.

Jika dibernilai 1 maka modenya sinkron.

Page 33: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

18

iii. UPM [1..0] merupakan bit pengatur paritas. Bernilai awal 00

sehingga paritas tidak dipergunakan . Detail nilainya dapat dilihat

pada tabel 8.

Tabel 8. Penentuan Mode Paritas

UPM [1..0] Mode paritas

00 Tidak Aktif

01 Tidak digunakan

10 Paritas genap

11 Paritas Ganjil

(Sumber : Lingga Wardhana : 2006)

iv. USBS merupakan bit pemilih ukuran bit stop, bernilai awal 0,

sehingga jumlah bit stop yaitu 1 bit. Jika berniali 1, maka jumlah

bit stop yaitu 2 bit.

v. UCSZ1 dan UCSZ0 merupakan bit pengatur jumlah karakter serial.

vi. UCPOL merupakan bit pengatur hubungan antara perubahan data

keluaran dan data masukan serial dengan clock sinkronisasi. Hanya

berlaku untuk mode sinkron. Untuk mode asinkron, bit ini diset 0.

Proses membangun hubungan komunikasi data serial memerlukan suatu

kecepatan data yang sesuai antara komputer dengan mikrokontroler. Ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membangun hal tersebut di

mikrokontroler, yaitu nilai baud rate yang dipergunakan, seting format

data stop bit, dan pengaturan beberapa register seperti RXEN, TXEN, dan

RXCIE. Pengaturan baud rate dilakukan dengan memberikan nilai pada

register UBRR.

Page 34: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

19

B. PONSEL

1. Antar Muka Ponsel dengan Mikrokontroler

Ponsel yang digunakan dalam alat ini adalah Siemens M55 (gambar

5) yang mempunyai baudrate 19200. (http://www.siemens.com : 2007)

Susunan kakinya antara lain tertera pada tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. Susunan Pin Kaki pada Ponsel Siemens M55

Pin Name Description

1 Vbatt? Power Charging (Vbus in in x65, SX1)

2 Gnd GND (usb GND in x65, SX1 USB cable)

3 Tx TX (usb D+ in x65, SX1)

4 Rx RX (usb D- in x65, SX1)

5 CTS CTS, Data Line For Accesory

6 RTS RTS, Data Line For Accesor

7 DCD DCD, Clockline For Accesory

8 Audio P AUDIO L

9 - AUDIO GND

10 Audio N AUDIO R

11 GND Mic GND (EXT MIC.)

12 EPP EPP 1 (EXT MIC.)

(sumber : http://pinouts.ru/CellularPhones-P-W/siemens_c55_pinout.shtml)

Gambar 5. Ponsel Siemens M55 dan Susunan Konektor Datanya

Page 35: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

20

Pin keluaran dari Siemens M55 mempunyai standar logika sama

dengan mikrokontroler, yaitu sama-sama memiliki level tegangan TTL.

Sehingga untuk antarmuka antara mikrokontroler dengan Ponsel cukup

menggunakan IC buffer 74LS07 (gambar 6) yang berfungsi sebagai

penyambung komunikasi serial asinkron tanpa mengubah levelnya.

Gambar 6. Susunan Kaki IC 74LS07(Sumber : http:// www.DatasheetCatalog.com)

2. SMS (Short Message Service)

SMS adalah data tipe asynchoronous message yang pengiriman

datanya dilakukan dengan mekanisme protokol store and forward. Hal ini

berarti bahwa pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status

berhubungan satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan SMS.

Pengiriman pesan SMS secara store and forward berarti pengirim pesan

SMS menuliskan pesan dan nomor telepon tujuan dan kemudian

mengirimkannya ke server SMS (SMS-Center) yang kemudian

bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan tersebut ke nomor telepon

tujuan. Keuntungan mekanisme store and forward pada SMS adalah,

penerima tidak perlu dalam status online ketika ada pengirim yang

bermaksud mengirimkan pesan kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh

pengirim ke SMSC yang kemudian dapat menunggu untuk meneruskan

Page 36: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

21

pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan dalam status online di lain

waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC,

pengirim akan menerima pesan konfirmasi bahwa pesan telah terkirim.

Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS dan populer sebagai layanan

praktis dari sistem telekomunikasi bergerak.(Rudi siswoyo : 2006)

Cara kerja SMS adalah sebagai berikut, setelah pesan dikirim, pesan

tersebut akan diterima dahulu oleh SMSC yang kemudian disampaikan

pada nomer tujuan. Untuk melakukan ini SMSC mengirimkan sebuah

SMS request ke HLR melalui Signal Transfer Point (STP) untuk

menemukan pelanggan tujuan. Saat HLR menerima pesan tersebut maka

HLR akan merespon ke SMSC dengan status pelanggan berupa:

a. Inactive atau Active

b. Letak pelangan yang dimaksud (pelanggan tujuan).

Jika tidak aktif maka SMSC akan menunda pesan tersebut sampai

pada periode tertentu. Saat pelanggan menyalakan handset maka akan

terjadi update location pada HLR dan HLR akan mengirim status terhadap

pesan yang belum terkirim. SMSC mentransfer pesan dalam format point

to point. Jika aktif akan segera terkirim. SMSC menerima verifikasi jika

pesan tersebut sudah diterima oleh nomer yang dituju dan

mengkategorikan pesan tersebut sebagai sebuah ”pesan terkirim” dan tidak

akan melakukan percobaan pengiriman pesan lagi.

Prinsip dasarnya adalah bahwa hanya ada satu Short Massage

Service Center yang menerjemahkan pesan untuk dikirimkan pada sebuah

jaringan GSM.

Page 37: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

22

SMS dapat dikirimkan dan diterima bersamaan dengan voice, data

dan fax menggunakan channel yang berbeda dengan SMS. Oleh karena itu

pengguna SMS jarang atau tidak pernah mendapatkan signal sibuk pada

saat jaringan voice sedang sibuk, kecuali memang SMS

3. AT Command

Perintah AT (AT Command) digunakan untuk berkomunikasi dengan

terminal (modem) melalui port serial pada komputer. Dengan

menggunakan perintah AT dapat diketahui atau dibaca kondisi seperti

kondisi sinyal, kondisi baterai, mengirim atau menerima sms, panggilan

masuk, menambah item pada daftar telepon, mengetahui daftar penelepon,

dan lain sebagainya.

AT Command sebenarnya hampir sama dengan perintah > (prompt)

pada DOS. Perintah-perintah yang dimasukkan ke port dimulai dengan

kata AT, lalu diikuti oleh karakter lainnya yang memiliki fungsi berbeda-

beda. Beberapa AT command yang penting untuk SMS yaitu :

AT+CMGR : untuk membaca SMS

AT+CMGL : untuk memeriksa SMS

AT+CMGD : untuk menghapus SMS

AT+CMGS : untuk mengirim SMS

AT command untuk SMS, biasanya diikuti oleh data I/O yang

diwakili oleh unit-unit PDU. Data yang mengalir ke/dari SMS-center harus

berbentuk PDU (Protokol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan

heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O dan PDU terdiri dari

beberapa header. Maksud dari bilangan heksadesimal adalah bilangan

Page 38: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

23

yang terdiri atas 0, 1, 2 , 3, 4, 5 ,6 ,7 ,8 ,9 ,A ,B ,C ,D ,E ,F. Sebagai

contoh, untuk angka desimal 1000, bilangan heksa desimalnya adalah 3E8.

Berikut adalah cara mengubahnya :

1000 : 16 = 62 sisa 8 = 8

62 : 16 = 3 sisa 14 = E

3 : 16 = 0 sisa 3 = 3

a. PDU untuk kirim SMS ke SMS-center

Untuk format kirim SMS terdiri dari delapan header, yaitu sebagai berikut:

Nomor SMS-Centre

Header pertama ini terbagi atas tiga bagian subheader, yaitu:

1) Jumlah Pasangan Hexsadesimal SMS-Centre dalam bilangan heksa.

2) National/International Code

untuk National, kode subheader-nya yaitu 81

untuk International, kode subheader-nya yaitu 91

3) No SMS-Centre-nya sendiri, dalam pasangan heksa dibalik-balik. Jika

tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka

tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya.

Contoh: untuk nomor SMS-Centre Excelcom dapat ditulis dengan dua cara

sebagai berikut:

Cara pertama:

0855000000 diubah menjadi:

a) 06 karena 1 + 5 = 6 pasang

b) 81 = 1 pasang

c) 80-55-00-00-00 = 5 pasang

Page 39: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

24

Digabung menjadi: 06818055000000

Cara kedua:

0855000000 diubah menjadi:

a) 07 karena 1 + 6 = 7 pasang

b) 91 = 1 pasang

c) 26-58-05-00-00-00 = 6 pasang

Digabung menjadi: 079126580550000F0

4) Tipe SMS

Untuk tipe SEND tipe SMS=1. Jadi bilangan heksanya adalah 01.

5) Nomor Referensi SMS

Nomor referensi ini dibiarkan dulu 0, jadi bilangan heksanya adalah 00.

Nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh Ponsel atau

alat SMS-gateway.

6) Nomor Ponsel Penerima

Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS-Centre, header ini

juga terbagi atas tiga bagian, sebagi berikut:

a) Jumlah bilangan desimal nomor Ponsel yang dituju dalam bilangan

heksa

b) National/international Code.

- Untuk national, kode subheader-nya: 81

- Untuk international, kode subheader-nya: 91

c) Nomor Ponsel yang dituju, dalam pasangan heksa dibalik-balik.

Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan,

angka tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya.

Page 40: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

25

Contoh:

Untuk nomor Ponsel yang dituju = 628129573337 dapat ditulis

dengan dua cara sebagi berikut:

Cara pertama: 08129573337 diubah menjadi:

a. 0B karena ada 11 angka

b. 81

c. 80-21-59-37-33-F7

Digabung menjadi: 0B818021593733F7

Cara kedua: 628129573337 diubah menjadi:

a. 0C karena ada 12 angka

b. 91

c. 26-18-92-75-33-73

Digabung menjadi: 0C91261892753373

7) Bentuk SMS, antara lain:

0 menjadi 00 = jika pesan dikirim sebagi SMS

1 menjadi 01 = jika pesan dikirim sebagai telex

2 menjadi 02 = jika pesan dikirim sebagai fax

Dalam hal ini, untuk mengirim dalam bentuk SMS tentu saja

memakai 00.

8) Skema Encoding Data I/O

Ada dua skema, yaitu:

Skema 7 bit yang ditandai dengan angka 0 menjadi 00

Skema 8 bit yang ditandai dengan angka lebih besar dari 0 (diubah ke

heksa)

Page 41: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

26

Kebanyakan Ponsel/SMS Gateway yang ada di pasaran sekarang

menggunakan skema 7 bit sehingga menggunakan kode 00.

9) Jangka Waktu sebelum SMS Expired

Jika bagian ini di skip, itu berarti tidak membatasi waktu berlakunya

SMS. Sedangkan jika kita isi dengan suatu bilangan integer yang

kemudian diubah ke pasangan heksa tertentu, bilangan yang diberikan

tersebut akan mewakili jumlah waktu validitas SMS tersebut.

Agar SMS pasti terkirim sampai ke Ponsel penerima, sebaiknya tidak

memberikan batasan waktu validnya.

10) Isi SMS

Header ini terdiri atas dua subheader, yaitu:

a) Panjang isi (jumlah huruf dari isi)

b) Isi berupa pasangan bilangan heksa

Untuk Ponsel / SMS Gateway berskema encoding 7 bit, jika kita

mengetikkan suatu huruf dari keypad-nya, berarti telah membuat 7

angka berurutan. Ada dua langkah yang harus dilakukan untuk

mengkonversi isi SMS, yaitu:

Langkah Pertama : mengubahnya menjadi kode 7 bit

Langkah kedua : mengubahnya kode 7 bit menjadi 8 bit, yang

diwakili oleh pasangan heksa.

Sebagai contoh untuk mengubah kata “MOTOR BAHAYA”

kedalam bentuk PDU langkah pertama yaitu mengubahnya

menjadi kode 7 bit seperti yang terlihat pada tabel 10.

Page 42: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

27

Tabel 10. Konversi Kode 7 Bit “MOTOR BAHAYA”

M O T O R SP

100 1101 100 1111 101 0100 100 1111 101 0010 010 0000

B A H A Y A

100 0010 100 0001 100 1000 100 0001 111 1101 100 0001

Setelah diubah menjadi kode 7 bit, langkah kedua yaitu mengubah

kode 7 bit menjadi 8 bit dengan cara Septet pertama (M) diubah

menjadi octet dengan mengambil bit paling kanan dari septet yang

kedua yang diletakkan disebelah kiri septet pertama, yaitu 1+000

1101 = 1000 1101. Karena septet yang kedua diambil 1 bit maka

untuk mengubah menjadi 8 bit membutuhkan 2 bit, maka

diambilkan 2 bit paling kanan dari septet yang ketiga, dan

seterusnya, hasilnya dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Mengubah Kode 7 Bit Menjadi 8 Bit

1100 1101 0010 0111 1111 0101 0010 1001 0000 0101 0000 1001

C D 2 7 F 5 2 9 0 5 0 9

1000 0011 1100 1000 0110 0000 0011 0110 0000 1000

8 3 C 8 6 0 3 6 0 8

Dengan demikian kata “MOTOR BAHAYA” hasil konversinya

menjadi: CD27F529050983C8603608

Setelah header maupun subheadernya jadi maka tinggal

menggabungkan semuanya menjadi format PDU yang lengkap.

Penyusunan format PDU di atas hanya dapat dipakai apabila

Ponsel server menggunakan simcard Indosat-M3. Untuk mengubahnya

Page 43: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

28

agar simcard Ponsel server dapat diganti-ganti maka PDU untuk sms

center diganti angka 00 , sehingga format keseluruhan menjadi

0001000D91267838391343F600000CCD27F529050983C8603608

C. Catu Daya

Catu daya (power supply) merupakan unit penting dari suatu rangkaian

elektronika. Kestabillan catu daya akan membuat rangkaian bekerja dengan

baik. Ada beberapa rangkaian penyetabil tegangan untuk mensuplay suatu

rangkaian, diantaranya menggunakan IC regulator tetap. IC regulator tegangan

tetap yang banyak digunakan adalah jenis IC regulator 78XX untuk catu daya

tegangan positif terhadap netral dan IC regulator 79XX untuk catu tegangan

negatif terhadap netral. Besar tegangan output yang diinginkan terdapat pada

kode XX dari IC tersebut. Pada alat Pengaman Kendaraan Kendaraan

Bermotor ini menggunakan IC regulator 7805 yang berarti tegangan keluaran

dari IC tersebut sebesar 5 volt. Bentuk fisik dari IC regulator 7805 dapat

dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Konfigurasi Pin pada LM78xx

(Sumber: www.DatasheetCatalog.com)

Karakteristik dari IC regulator tegangan seri 78xx dapat dilihat pada

table 12 berikut.

Page 44: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

29

Tabel 12. Karakteristik Regulator Tegangan Seri 78xx

(Sumber : Fairchild Semiconductor Corporation, 2006)

D. IC 74LS07

Komponen ini merupakan keluarga dari IC TTL. Komponen ini

berisikan 6 buah monolithic hex buffers / driver. IC 74LS07 digunakan dalam

rangkaian konverter level tegangan 5 VDC 3 VDC untuk antarmuka Ponsel

dengan mikrokontroler. Bentuk fisik dan konfigurasi pin IC 74LS07 dapat

dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Bentuk fisik dan konfigurasi PIN IC 74LS07(Sumber : www.DatasheetCatalog.com)

E. Relay

Relay merupakan rangkaian yang bersifat elektronis sederhana dan

tersusun oleh saklar, medan elektromagnet (kawat koil), dan poros besi.

Fungsi dari relay yaitu untuk memutuskan atau menghubungkan suatu

rangkaian elektronika yang satu dengan rangkaian elektronika yang lainnya

atau merupakan jenis saklar elektromagnetik.

Relay terdiri dari coil dan contact. Perhatikan gambar 10, coil adalah

gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis

saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil.

Page 45: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

30

Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open),

dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara

sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi

listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik

armature yang berpegas, dan contact akan menutup.

Gambar 9. Skema relay elektromekanik(sumber : http://handyw.files.wordpress.com)

Selain berfungsi sebagai komponen elektronik, relay juga mempunyai

fungsi sebagai pengendali sistem. Sehingga relay mempunyai 2 macam

symbol :

1. Rangkaian listrik (hardware)

2. Program (software)

Berikut ini simbol yang digunakan :

Gambar 10. Rangkaian dan simbol logika relay(sumber : http://handyw.files.wordpress.com)

Page 46: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

31

Sifat – sifat relay :

a. Impedansi kumparan, biasanya impedansi ditentukan oleh tebal kawat

yang digunakan serta banyaknya lilitan. Biasanya impedansi berharga 1–

50 KΩ guna memperoleh daya hantar yang baik.

b. Relay dengan perlawanan kecil memerlukan arus besar sedangkan relay

dengan perlawanan besar memerlukan arus yang kecil.

c. Tegangan yang diperlukan untuk menggerakkan relay.

d. Daya yang diperlukan untuk mengoperasikan relay besarnya sama dengan

nilai tegangan dikalikan arus.

e. Banyaknya kontak-kontak jangkar dapat membuka dan menutup lebih dari

satu kontak sekaligus tergantung pada kontak dan jenis relay nya. Jarak

antara kontak-kontak menentukan besarnya tegangan maksimum yang

diizinkan antara kontak tersebut.

Gambar 11. Relay yang terdapat di pasaran

(www.germes-online.com)

Page 47: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

32

F. Transistor

Transistor digunakan sebagai saklar dalam mengaktifkan relay.

Transistor mempunyai tiga kaki elektroda, yaitu : Basis, Kolektor, Emitor

(base, collector and emitter). Pada prinsipnya transistor dibentuk dari bahan

semikonduktor tipe P dan tipe N. Pada dasarnya ada dua tipe yaitu PNP dan

NPN, prinsip kerja kedua tipe tersebut sama, hanya perbedaan dalam

pemberian bias pada transistor tersebut. Jika tipe NPN pemberian bias pada

kaki basis dengan nilai tegangan positif (+), jika tipe PNP kebalikannya

pemberian bias pada kaki basis dengan nilai tegangan negatif (-). Jika

digunakan sebagai saklar (switch), transistor bekerja pada kondisi cut-off dan

saturasi. Arus masukan transistor adalah arus basis yang membangkitkan arus

kolektor yang lebih besar. Jika arus basisnya cukup besar, maka pengemudian

akan sudah mencukupi untuk membangkitkan arus kolektor. Transistor akan

dapat mengalirkan arus diantara kolektor dan emitor bila pada basis transistor

tersebut diberikan tegangan yang cukup untuk mengemudikan transistor

tersebut (minimal 0,3 Volt untuk transistor germanium dan 0,7 Volt untuk

transistor silicon).

Perbandingan arus yang mengalir antara arus pada kolektor (Ic) dan

arus pada basis (Ib) disebut penguatan, yang disingkat hfe yang dirumuskan

sebagai berikut :

• hfe : Penguatan

• Ic : Arus kolektor

• I b : Arus basis

Page 48: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

33

Pada aplikasinya transistor mempunyai tiga titik kerja yang akan

menentukan fungsi kerja dari transistor tersebut. Untuk mengoperasikan

transistor maka terlebih dahulu harus mengetahui daerah kerjanya yaitu :

1. Daerah Jenuh (saturasi)

Daerah kerja transistor saat jenuh adalah dalam keadaan dimana

transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga

transistor seolah – olah short pada hubungan kolektor – emitor. Jika basis

diberi bias aruh maju (forward) sampai pada titik di mana seluruh tegangan

VCC muncul sebagai drop tegangan pada RL, maka pada keadaan ini dapat

ditulis :

IC . RL =VCC

Dari persamaan :

VCC=IC . RL + VCE

VCE = VCC - IC . RL

Karena : IC . RL =VCC , maka VCC - IC . RL = 0 dan VCE = 0

Dimana :

• Vcc : Tegangan sumber

• IC : Arus kolektor

• VCE : Tegangan antara kolektor dan emitor

• RL : Beban

Dengan demikian bila IC diperbesar pada suatu titik di mana seluruh

tegangan VCC muncul pada beban RL, maka tidak tersisa tegangan pada

kolektor. Keadaan seperti ini di atas dikatakan kondisi saturasi (jenuh) dari

Page 49: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

34

transistor tersebut. Dan jika transistor dianggap sebagai saklar, maka pada

kondisi ini dalam keadaan tertutup.

2. Daerah Aktif

Pada keadaan ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal.

transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selalu

mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses

penguatan sinyal. hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran yang

tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dengan daerah

mati (cut off).

3. Daerah Mati (Cut off)

Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan

transistor menyumbat pada hubungan kolektor – emitor. Daerah cut off sering

dinamakan sebagai daerah mati Karena transistor tidak dapat mengalirkan arus

dari kolektor ke emitor sehingga dapat disebut sebagai saklar dalam keadaan

terbuka. Menurut hukum Khirchof :

VCC = VCE + VR

Arus Colector IC mengalir melalui RL dan drop tegangannya adalah

IC . RL , sehingga :

VCC=VCE + IC . RL

Dimana :

• Vcc : Tegangan sumber

• IC : Arus kolektor

• VCE : Tegangan antara kolektor dan emitor

• RL : Beban

Page 50: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

35

Misalkan basis memperoleh bias negatif (reverse) yang sedemikian

besar, sehingga memutuskan (Cut off) arus pada kolektor, dan untuk keadaan

ini arus kolektor sama dengan nol (0). Sehingga diperoleh IC . RL = 0,

sehingga VCC = VCE. Bila transistor tersebut dianggap sebagai saklar, maka

keadaan sakelar ini dalam keadaan terbuka. Salah satu fungsi transistor adalah

sebagai saklar yaitu bila bekerja hanya pada dua keadaan yaitu jenuh (saturasi)

dan mati (cut off). Artinya pengoperasian pada salah satu titik jenuh atau titik

sumbat. Transistor akan mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke

jenuh dan sebaliknya. Transistor dalam keadaan menyumbat dapat

dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan off. sedang dalam keadaan jenuh

seperti saklar yang sedang on.

Untuk membuat transistor jenuh (menghantar), maka pada masukan

basis perlu diberi tegangan. Besarnya tegangan masukan ini harus lebih besar

dari Vbe (0,3 untuk germanium dan 0,7 untuk silicon), supaya dapat

mengalirkan arus basis.

Gambar 12. Sambungan dan Simbol Transistor PNP dan NPN(Sumber : Albert Paul Malvino,1992)

Page 51: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

36

G. Diagram Alir (Flowchart)

Dalam merancang sebuah program, pembuat program menganggap

sebuah program rancangannya sudah selesai jika program tersebut telah

berjalan. Program yang dirancang perlu ditelusuri lagi untuk keperluan

pengembangan lebih lanjut dari cara kerja program rancangan tersebut.

Untuk itu, sebuah program yang baik tidak hanya berjalan dengan

baik saja, namun program tersebut harus dapat ditelusuri kembali dengan

mudah. Bahkan pembuat program sendiri seringkali menemui kesulitan dalam

menelusuri program tersebut jika program rancangan itu tidak dirancang

dengan struktur yang teratur.

Teknik merancang sebuah program dengan struktur yang baik,

biasanya diawali dengan pembuatan diagram alir (flowchart). Diagram alir

digunakan untuk menggambarkan terlebih dahulu mengenai apa yang harus

dikerjakan sebelum mulai merancang program. Simbol-simbol diagram alir

ditunjukkan pada tabel 13 berikut.

Tabel 13. Simbol-Simbol Diagram Alir Menurut Standar ANSI

No Simbol Contoh Keterangan

1 Terminal. Simbol ini menyatakan

awal dan akhir sebuah rangkaian

perjalanan sebuah sistem.

2 Process. Simbol ini menyatakan

adanya sebuah kegiatan pengolahan

data pada langkah tersebut.

Page 52: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

37

3 Decision. Simbol ini menyatakan

adanya suatu alternatif (pilihan)

proses.

4 Input/Output. Simbol ini digunakan

untuk adanya proses pembacaan data

file input, atau melakukan penulisan

pada file keluaran (output).

5 Subroutine. Simbol ini menandakan

akan adanya suatu percabangan rutin

dimana keluar dari program utama

untuk memproses isi program pada

rutin percabangan terlebih dahulu.

Setelah proses rutin selesai dilakukan

maka alur program

akan kembali ke program utama dan

proses pada program utama

dilanjutkan kembali.

Page 53: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

38

6 Connector. Simbol ini gunanya adalah

untuk menyambung suatu rangkaian

langkah proses. Cara penggunaannya

dengan membubuhkan suatu tanda

tertentu yang sama, baik pada saat

hubungan tadi terputus, atau

disambungnya.

(sumber : www.smartdraw.com)

.

Page 54: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

39

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RANGKAIAN

A. Metode Perancangan

Diagaram blok dari rangkaian sistem Pengaman Kendaraan Bermotor

Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 13. Blok Diagram Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor

Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler ATMega8535

Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan SMS Berbasis

Mikrokontroler AVR ATMega8535 adalah suatu alat yang akan dipasang

pada kendaraan bermotor baik sepeda motor atau mobil. Alat ini bertindak

sebagai pengaman kedua jika kunci utama jebol. Alat ini dibuat untuk lebih

memudahkan bagi pemilik kendaraan untuk mengetahui keadaan kendaraan

bermotornya yang sedang diparkir.

Prinsip kerja dari alat ini yaitu alat ini akan memberikan isyarat

peringatan kepada pemilik kendaraan bermotor melalui SMS berupa tulisan

“MOTOR BAHAYA”, apabila kendaraan dihidupkan tanpa mematikan switch

rahasia terlebih dahulu. Setelah melakukan pengiriman SMS kepada pemilik

Page 55: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

40

kendaraan, alat ini juga akan mematikan mesin kendaraan, mengaktifkan

klakson dan menyalakan lampu secara otomatis, sesuai dengan waktu yang

telah diset pada mikrokontroler. Dengan demikian walaupun pemilik

kendaraan berada dalam ruangan dan jarak yang jauh akan mengetahui bahwa

kendaraannya dalam keadaan bahaya dan kemudian si pemilik kendaraan

dapat menuju ke kendaraannya. Dengan matinya mesin kendaraan pemilik

dapat mengkap pelaku pencuri kendaraan bermotor, dan dengan diikuti

bunyinya klakson, maka akan menarik perhatian orang disekitarnya.

B. Analisis Kebutuhan

Dalam pembuatan alat Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan

SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535 terdiri dari dua pokok

perangkat, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membuat alat pengaman

kendaraan bermotor melalui SMS terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Sebuah Unit Pengolah Data Mikrokontroler ATMega8535,

2. Antarmuka Mikrokontroler dengan Ponsel,

3. Rangkaian Konektor Ponsel

4. Driver Relay.

5. Modul Power Supply

Sedangkan untuk perangkat lunaknya menggunakan bahasa

pemrograman BASCOM AVR.

Page 56: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

41

C. Perancangan Perangkat Keras

Pada dasarnya perancangan alat ini berdasarkan pada blok diagram di

di atas (gambar 13) :

1. Sistem Minimum Mikrokontroler

Rangkaian mikrokontroler menggunakan sistem minimum, yaitu

sebuah krisal 11,059200 MHz dan dua buah kapasitor sebesar 22pf.

Pemakaian osilator kristal 11,059200 MHz dimaksudkan agar baudrate

yang dihasilkan oleh rangkaian ini adalah 19200, sehingga terjadi

kesamaan baudrate dengan Ponsel dan mampu menjalin komunikasi

dengan baik.

Gambar 14. Rangkaian sistem minimum ATMega8535(Sumber : Lingga Wardana : 2006)

2. Antarmuka Mikrokontroler dengan Ponsel

Ponsel yang dipakai adalah jenis Siemens M55 yang mempunyai

baudrate 19200 (http://www.siemens.com : 2007). Dari data karateristik

Ponsel dan jenis level tegangan yang digunakan, maka dapat dibuat

hubungan antara pin keluaran M55 dengan mikrokontroler dan sumber

tegangan sebagai berikut:

Page 57: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

42

1) Pin 2 Ponsel = 0 volt / ground

2) Pin 4 Ponsel dihubungkan dengan PD.1 (Txd) mikrokontroler

melalui IC 74LS07

Lebih jelas hubungan antara Ponsel dengan mikrokontroler

ditunjukkan pada gambar 15.

Gambar 15. Rangkaian komunikasi antara Mikrokontroler dengan Ponsel

3. Rangkaian konektor Ponsel

Untuk konektor Ponsel siemens M55 dapat dilihat pada gambar 16.

Tidak semua pin out terhubung ke mikrokontroler, tetapi hanya pin nomor

2 (Ground), dan 4 (Rx/data in).

Gambar 16. konektor Siemens M55

4. Rangkaian Driver Relay

Dalam rangkaian driver relay ini terdiri dari tiga buah rangkaian

switching transistor yaitu rangkaian saklar 1, rangkaian saklar 2, dan

rangkaian saklar 3. Rangkaian saklar 1 berfungsi untuk menegendalikan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Page 58: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

43

arus yang mengalir ke sistem pengapian. Rangkaian saklar 2 berfungsi

untuk mengendalikan nyala klakson. Sedangkan rangkaian saklar 3

berfungsi untuk mengendalikan nyala lampu. Rangkaian dan komponen

pada saklar 1, 2, dan 3 adalah sama, tetapi untuk masing-masing port

pengendali ke mikrokontroler dan kondisi relay difungsikan berbeda.

Saklar 1 terhubung ke Pin no24 (PC.2) dan bekerja Normally Close, Saklar

2 terhubung ke Pin no25 (PC3) dan bekerja Normally Open , sedangkan

saklar 3 terhubung ke Pin no26 (PC4) dan bekerja Normally Open. Untuk

mengontrol rangkaian saklar ini maka mikrokontroler harus mengirimkan

sinyal pulsa 1 atau 0. Jika mikrokontroler memberikan data sinyal pulsa 0

maka saklar tidak aktif, dan sebaliknya jika mikrokontroler memberikan

data sinyal pulsa 1 maka saklar akan aktif.

Rangkaian saklar 1, 2, dan 3 terdiri dari komponen resistor,

transistor TIP31, dioda 1N4002 dan relay DC 12 Volt. Resistor pada basis

berfungsi untuk membatasi arus yang akan masuk ke transistor, sedangkan

dioda 1N4002 berfungsi untuk menahan tegangan balik dari relay pada

saat perubahan kondisi dari kondisi aktif ke kondisi tidak aktif. Saat

transistor TIP31 berada pada kondisi jenuh, tegangan pada kolektor-emitor

(Vce) mendekati nol. Jika transisitor dalam keadaan jenuh, arus akan

mengalir menuju relay yang menyebabkan saklar akan tertutup dan alat

akan terhubung. Untuk rangkaian saklar dapat dilihat pada gambar 17

Page 59: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

44

Gambar 17. Rangakain Saklar 1,2 dan 3

Sistem pengaman kendaraan ini terdiri dari : rangkaian sistem

minimum mikrokontroler, rangkaian konektor Ponsel, dan rangkaian

driver relay.

5. Rangkaian Power Supply

Rangkaian pengaman kendaraan bermotor ini membutuhkan

tegangan 5 volt DC, sehingga rangkaian regulator 5 volt DC diperlukan

sebagai catudaya. Rangkaian regulator ini berfungsi untuk menurunkan

Page 60: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

45

tegangan aki 12 volt ke 5 volt. Terdapat IC yang berfungsi untuk

menurunkan tegangan dengan keluaran 5 volt, yaitu IC LM 7805,

merupakan regulator DC yang cukup stabil. Untuk meratakan tegangan

output dari LM 7805 maka perlu ditambahkan kapasitor elektrolit sebesar

100 µF/16 volt. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 18.

Gambar 18. Rangkaian Regulator

Pada rangkaian di atas, dioda 1N4002 berfungsi sebagai pengaman,

yaitu untuk menghindari kerusakan pada LM 7805 jika polaritasnya

terbalik. Dengan pemasangan dioda, ketika terbalik pemasangan antara

VCC dengan GND maka dioda tidak mengalirkan arus, sehingga akan

menyelamatkan LM 7805, karena LM 7805 sangat sensitive dengan

polaritas.

6. Pembuatan PCB dan Perakitan Komponen

a. Pembuatan PCB

Proses pembuatan PCB diawali dengan menggambar tata

letak komponen menggunakan PCB Wizard 3.50. Kemudian

gambar yang sudah jadi tersebut dicopy dengan kertas transparan

atau glosi. Setelah itu gambar rangkaian disablonkan di PCB.

Proses selanjutnya adalah melarutkan PCB yang telah

disablon ke dalam cairan pelarut dengan maksud untuk

Page 61: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

46

menghilangkan tembaga yang tidak tersablon gambar rangkaian

sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan gambar rangkaian.

b. Perakitan Komponen

Proses perakitan yang pertama adalah melubangi PCB

dengan bor PCB sesuai dengan tata letak komponen. Kemudian

langkah kedua adalah memasang komponen sesuai dengan tata

letak dan menyolder komponen-komponen yang sudah dipasang

tersebut.

7. Rancangan Pembuatan Box

Rancangan box untuk sistem pengaman kendaraan bermotor

menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8535 dapat

dilihat pada gambar 19.

.

Gambar 19. Box Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor

Kerangka box terbuat dari bahan plastik dengan ketebalan 3 mm.

Berbentuk balok dengan panjang 12.5 cm, lebar 8.5 cm, dan tinggi 5 cm

12.5 cm8.5 cm

5 cm

Page 62: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

47

D. Perancangan Perangkat Lunak

Perangkat Lunak diperlukan sebagai protokol antara Ponsel dengan

mikrokontroler. Mikrokontroler dalam proses pengenalan SMS ke Ponsel

menggunakan protokol PDU (Protocol Data Unit). Artinya mikrokontroler

harus mengikuti protokol PDU pada device seluler yang digunakan, dalam hal

ini Siemens M55. Pengiriman pesan atau SMS Submit dari Ponsel server ke

Ponsel user menggunakan jalur serial (serial port) dari Mikrokontroler.

Mikrokontroler menyesuaikan baud rate Ponsel, yaitu 19200 bps (bit per

second).

Sebelum algoritma, flowchart dan program assembly dari masing-

masing bagian dibuat, maka terlebih dahulu dibuat program utama. program

utama menunjukkan proses mikrokontroler secara global. Alur programnya

dapat dilihat pada gambar 20.

Gambar 20. Program utama

Page 63: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

48

Gambar 21. Flowchart Program

E. Rencana Pengujian

Tujuan dari pengambilan data adalah mengetahui kebenaran rangkaian

dan untuk mengetahui kinerja dari sistem pengaman kendaraan bermotor

tersebut. Dari pengambilan data ini diharapkan dapat diketahui cara kerja

sistem pengaman kendaraan bermotor secara keseluruhan.

1. Alat dan Bahan

Multimeter, alat yang akan diuji, adaptor, LED, Stopwatch, dan kabel.

2. Langkah Pengujian

Menghubungkan alat pada adaptor dengan tegangan 12 volt, kemudian

mengukur tegangan keluaran IC regulator dan mengamati jangka waktu

SMS terkirim sampai ke Ponsel user. Memasukkan data hasil pengamatan

pada tabel.

Page 64: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

49

3. Perencanaan tabel pengujian

Pengujian dilakukan pada Power Supply, Rangkaian Driver Relay, dan

Pengukuran delay

Tabel 14. Rencana Pengujian Power Supply

No Input Voltage (Volt) Output Voltage (Volt)1 62 93 12

Tabel 15. Rencana pengamatan Driver Relay

No INPUTOUTPUT

LED Kondisi Beban1 2 3 Mesin Klakson Lampu

1 5 Volt (High)2 0 Volt (Low)

Tabel 16 Pengukuran delay pengiriman SMS

No Nomor Ponsel server

Waktu tempuh SMS sampai ke Ponsel User

Keterangan (Jenis Provider server)

1 Indosat M32 Telkomsel3 Three4 excelcom5 Mentari

Tabel 17. Pengukuran delay Relay

ProsesMesin Mati

(Relay1)

Alarm Aktif

(Relay2)

Lampu Nyala

(Relay3)

Pengamatan 1

Pengamatan 2

Pengamatan 3

Pengamatan 4

Pengamatan 5

Page 65: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

50

BAB IV

PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengujian Alat

Pada sistem pengaman kendaraan bermotor menggunakan SMS

berbasis mikrokontroler ATMega8535 ini, dalam pengambilan data dilakukan

pengukuran pada masing-masing blok dan pengujian sistem secara

keseluruhan.

1. Power Supply

Pada rangkaian power supply terdiri dari dioda sebagai pengaman

LM7805, IC regulator sebagai penyetabil tegangan, dan kapasitor sebagai

filter. Rangkaian power supply yang dibuat tersebut menghasilkan

tegangan +5V. Untuk mendapatkan tegangan yang stabil sesuai yang

diinginkan digunakan IC regulator. IC LM7805 digunakan untuk

menghasilkan tegangan sebesar +5V DC.

Pengamatan dilakukan dengan mengukur tegangan power supply

melalui multimeter. Pengamatan tersebut menghasilkan tegangan yang

tidak jauh berbeda dari tegangan keluaran yang diinginkan. Pada bagian

ini akan diamati tegangan keluaran dari IC regulator LM7805.

Tabel 18. Pengujian Power Supply

No Input Voltage (Volt) Output Voltage (Volt)1 6 4,82 9 4,83 12 4,8

Page 66: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

51

Berdasarkan hasil pengujian power supply, besarnya tegangan

keluaran IC LM7805 adalah stabil pada angka 4,8 volt. Idealnya, besar

tegangan keluaran adalah 5 volt.

Penyimpangan keluaran sebesar :

Error = ((5 - 4,8) : 5) x 100% = 4%

Penyimpangan yang terjadi cukup sedikit dan masih dalam batas

toleransi, mengingkat masih dalam daerah operasi perangkat lain.

2. Rangkaian Driver Relay

Pengujian rangkaian driver relay dilakukan untuk mengetahui

apakah rangkaian driver relay yang dibuat sudah dapat bekerja dengan

baik dan sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

Langkah – langkah pengujian :

a. Memastikan bahwa semua jalur telah tersambung dengan benar dan

semua komponennya telah terpasang dengan sempurna.

b. Menyiapkan power supply dengan output tegangan ± 5 Volt sebagai

pengganti Output dari Mikrokontroler AVR ATmega8535.

Ketika power supply yang dihubungkan dengan rangkaian driver

memiliki keluaran 0 Volt maka LED yang merupakan indikator dari beban

masih dalam keadaan mati (OFF) dan ketika power supply dinaikkan

sampai mencapai ± 5 Volt maka LED akan menyala, yang

mengindikasikan bahwa beban bekerja (ON).

Page 67: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

52

Tabel 19. Hasil Pengujian Driver Relay

No INPUT

OUTPUT

LED Kondisi Beban

1 2 3 Mesin Klakson Lampu

1 5 Volt (High) OFF ON ON OFF ON ON

2 0 Volt (Low) ON OFF OFF ON OFF OFF

Berdasarkan Tabel di atas maka dapat dianalisis bahwa ketika

diberi inputan 0 Volt (logika Low) maka LED 1 ON sehingga

mengkondisikan relay 1 terhubung dengan mesin. Sedangkan LED 2 dan 3

OFF sehingga mengkondisikan relay 2 dan 3 tidak terhubung dengan

klakson dan lampu. Sebaliknya jika diberi inputan 5 Volt (logika High)

maka LED 1 akan OFF sehingga mengkondisikan relay 1 membuka

(memutuskan arus ke mesin). Sedangkan LED 2 dan 3 ON sehingga

mengkondisikan relay 2 dan 3 menutup (menghidupkan klakson dan

lampu).

3. Pengukuran delay

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui jangka waktu yang

dibutuhkan sistem pengaman ini untuk mengirimkan SMS sampai ke

ponsel user yakni nomor XL (+628783933XXXX). Perhitungan waktu

tempuh dimulai dari perubahan kondisi sensor sampai SMS masuk ke

Ponsel user. Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui berapa waktu

yang dibutuhkan relay untuk aktif, apakah sudah sesuai dengan waktu

yang diharapkan.

Page 68: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

53

Berikut adalah hasil catatan waktu yang diperoleh dengan

menggunakan stopwatch sebagai penghitungnya :

Tabel 20 Pengukuran delay pengiriman SMS

NoNomor

Ponsel serverWaktu tempuh SMS

sampai ke Ponsel UserKeterangan

(Jenis Provider server)

1 +6285729364593 6,2;6,6;6,4 = 6,4 detik Indosat M3

2 +6285228865174 5,6;5,3;5,8 = 5,6 detik Telkomsel

3 +628989344313 5,6;5,6;5,8 = 5,7 detik Three

4 +628179757782 5,5;5,5,5,6 = 5,5 detik XL

5 +6285878219951 6,8;6,3;6,9 = 6,7 detik Mentari

6 +6283869419122 7,7;7,9;7,3 = 7,6 detik Axis

Rata-rata jangka waktu pengiriman SMS sangat tergantung pada

kualitas perusahaan layanan penyedia jaringan GSM. Berdasarkan data

dari pengambilan sebanyak tiga kali untuk masing-masing nomor GSM,

dan setelah dirata-rata, maka jangka waktu paling cepat adalah 5,5 detik.

Tabel 21 Pengukuran delay Relay

ProsesMesin Mati

(Relay1)

Alarm Aktif

(Relay2)

Lampu Nyala

(Relay3)

Pengamatan 1 5 detik 35 detik 36 detik

Pengamatan 2 5 detik 35 detik 36 detik

Pengamatan 3 5 detik 35 detik 36 detik

Pengamatan 4 5 detik 35 detik 36 detik

Pengamatan 5 5 detik 35 detik 36 detik

Berdasarkan catatan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

alat pengaman kendaraan bermotor ini telah bekerja sesuai dengan yang

diharapkan.

Page 69: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

54

B. Pembahasan

1. Perangkat Keras

Sistem pengaman kendaraan bermotor menggunakan SMS

berbasis mikrokontroler ATMega8535. Hasil dari perancangan alat ini

terdiri dari perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

Perangkat keras (Hardware) pada alat ini menggunakan beberapa

komponen yang terdiri dari perangkat input, perangkat pengendali, dan

perangkat output. Pada perangkat input terdiri dari sensor, dan digunakan

sebagai masukan ke mikrokontroler. Sedangkan pada bagian output sistem

terdiri dari antarmuka ponsel, dan rangkaian driver relay yang

mengendalikan Mesin, lampu dan klakson kendaraan.

Dalam proses kerjanya, alat ini dijalankan dengan bantuan program

mikrokontroler yaitu BASCOM AVR. Program mikrokontroler

mempunyai peranan penting sebagai penggerak sistem kerja alat secara

keseluruhan.

Adapun mekanisme kerja dari alat ini yaitu, pada saat

menghidupkan kendaraan bermotor tanpa mematikan switch rahasia maka

pind.2 pada mikrokontroler mendapat masukan 0 (low). Kemudian

mikrokontroler akan memerintahkan sistem pengaman ini untuk

mengirimkan SMS lewat ponsel server ke ponsel user berupa SMS berupa

karakter ”MOTOR BAHAYA”.

Setelah proses pengiriman SMS selesai, 5 detik kemudian portc.2

akan diberikan logika high yang ditandai dengan aktifnya relay 1 yang

Page 70: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

55

berfungsi untuk memutuskan arus ke mesin yang mengakibatkan mesin

kendaraan mati. 30 detik kemudian sistem ini memberikan logika high

pada portc.3 yang ditandai dengan aktifnya relay 2 yang berfungsi untuk

menghidupkan klakson. 1 detik kemudian portc.4 mendapat logika high

yang ditandai dengan aktifnya relay 3 yang berfungsi untuk menghidupkan

lampu.

2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak digunakan untuk mengendalikan sistem pengaman

kendaraan menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR

ATMega8535 adalah bahasa bascom dengan software BascomAVR.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada potongan program di bawah ini :

1. $regfile = "m8535.dat" 2. $crystal = 11059200

Program di atas menjelaskan penggunaan jenis mikrokontroler dan

kristal yang digunakan. Pada baris 1 menjelaskan jenis mikrokontroler

yang digunakan yaitu mikrokontroler ATMega8535. Sedangkan baris 2

menjelaskan pengunaan kristal dengan frekuensi 11059200Hz.

3. Config Portd.1 = Output4. Config Portd.2 = Input5. Config Porta = Output6. Config Portc.2 = Output7. Config Portc.3 = Output8. Config Portc.4 = Output

Program di atas menjelaskan konfigurasi port yang digunakan.

Konfigurasi baris 3,5,6,7,8 digunakan untuk melakukan konfigurasi

Page 71: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

56

PortD.1, portA, portC.2, portC.3, dan portC.4 sebagai output. Sedangkan

baris 4 digunakan untuk melakukan konfigurasi PortD.2 sebagai input.

9. Alarm Alias Portc.410. Lampu Alias Portc.311. Mesin Alias Portc.212. Sensor Alias Pind.2

Perintah di atas digunakan untuk mengganti nama variabel yang

telah baku pada mikrokontroler, sehingga dapat mempermudah dalam

pemrogramannya. Sebagai contoh perintah baris 9 mengganti nama

variabel pada mikrokontroller, PortC.4 dapat disebut juga dengan Alarm.

13. reset Alarm14. reset Lampu15. reset Mesin16. Set Sensor17. Set Porta.018. Set Porta.119. Set Porta.220. Set Porta.3

Perintah di atas digunakan untuk memberikan nilai awal pada port

mikrokontroler. Sebagai contoh pada baris 15 memberikan kondisi awal

mesin (PortC.2) low atau 0.

21. Do22. Gosub Cek_switch23. If Kirim = 0 Then24. Gosub Kirim_sms25. Kirim = 126. Gosub Aktifkan27. End If28. Loop

Program di atas merupakan program utama pada sistem pengaman

kendaraan bermotor menggunakan SMS. Berdasarkan program di atas cara

dapat dilihat kerja alat ini yaitu langkah pertama akan cek kondisi switch,

Page 72: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

57

jika switch memenuhi syarat maka akan dilanjutkan dengan perintah kirim

SMS dan dilanjutkan mengaktifkan relay.

29. Kirim_sms:30. Porta.3 = 031. Print "AT+CMGS=25" 32. Wait 133. Print

"0011000D91267838391xxxxx00000CCD27F529050983C8603608";

34. Print Chr(26)35. Porta.3 = 136. Return

Program di atas merupakan program subrutin untuk mengirimkan

karakter “MOTOR BAHAYA” dari mikro ke ponsel server dan

dilanjutkan ke ponsel user.

37. Cek_switch:38. If Sensor = 0 Then39. Kirim = 040. Else41. Kirim = 142. End If43. Return

Program di atas merupakan program subrutin untuk cek kondisi

sensor apakah mendapat logika 0 atau 1.

44. Aktifkan:45. Wait 546. Porta.0 = 047. Portc.2 = 148. Wait 3049. Porta.1 = 050. Portc.3 = 151. Wait 152. Porta.2 = 053. Portc.4 = 154. return

Page 73: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

58

Program di atas merupakan program subrutin untuk mengaktifkan

relay yang terhubung dengan mesin , klakson, dan lampu.

55. Hapus:56. Wait 157. Print "AT+CMGD=1"58. Wait 159. Print "AT+CMGD=2"60. Wait 161. Print "AT+CMGD=3"62. End

Program di atas merupakan program subrutin untuk menghapus

semua pesan yang masuk ke ponsel pada memori simcard nomor 1, 2, 3

Page 74: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengamati dan membahas sistem pengaman kendaraan

bermotor menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8535

ini, sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka dapat

diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Dalam pembuatan rancang bangun sistem pengaman kendaraan bermotor

menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8535 terdiri

dari beberapa rangkaian yaitu:

a. Sistem minimum mikrokontroler

b. Antarmuka mikrokontroler dengan Ponsel menggunakan IC74LS07

c. Rangkaian driver relay

d. Rangkaian Power supply

2. Unjuk kerja dari alat sistem pengaman kendaraan bermotor menggunakan

SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8535 ini telah menunjukan

hasil sesuai dengan yang diharapkan.Unjuk kerja dari alat ini terdiri dari

beberapa point yaitu :

a. Alat ini bekerja dengan baik pada baudrate 19200

b. Kecepatan pengiriman SMS sangat tergantung pada kualitas layanan

perusahaan penyedia jaringan GSM. Pemakaian jenis simcard dari

produk yang sama akan mempunyai nilai tempuh SMS yang relatif

Page 75: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

60

lebih cepat daripada antar perusahaan layanan jaringan GSM yang

berbeda. Rata-rata waktu tempuh pengiriman SMS adalah 6,25 detik.

c. Waktu yang dibutuhkan untuk cut mesin kendaraan adalah 5 detik

setelah sensor aktif. 30 detik kemudian klakson akan berbunyi dan 1

detik kemudian diikuti dengan lampu kendaraan menyala.

B. Keterbatasan Alat

1. Alat ini hanya akan mengirim SMS ke nomor Ponsel yang telah disetting

pada program, sehingga untuk mengubah nomor tujuan harus

memprogram ulang.

2. Alat ini belum ada charger otomatis untuk Ponsel, apabila baterai habis

harus dicharge di luar sistem.

3. Alat pengaman ini hanya berupa simulasi, dan belum sempat diujicobakan

ke kendaraan bermotor.

C. Saran-Saran

1. Agar alat ini dapat bekerja lebih maksimal, akan lebih baik ditambahkan

program visual. Apabila ingin mengganti nomor tujuan tinggal

menghubungkan ke komputer dan mengisi nomor tujuan,

2. Untuk mendukung kontinuitas alat, akan lebih baik apabila ditambahkan

rangkaian charger otomatis.

3. Untuk kedepannya alangkah lebih baik bila diujicobakan langsung pada

kendaraan bermotor.

Page 76: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

61

DAFTAR PUSTAKA

Malvino, A.P. (2004). Prinsip-prinsip Elektronika ( Terjemahan ). Jakarta:Salemba Teknika. Buku asli diterbitkan tahun 1999

Wardhana, Lingga.(2006). Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535. Yogyakarta : Andi Offset.

Wahyudin, Didin.(2006). Belajar Mudah Mikrokontroler AT89S52 dengan Bahasa Bascom-8052. Yogyakarta: Andi Offset.

Siswoyo, Rudi.(2006). Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Pintu Garasi Berbasis Mikrokontroller dengan SMS. Proyek Akhir tidak diterbitkan : ITS.

Suhardi .(2007). Sistem Pengaman Mobil Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Menggunakan Telpon Genggam. Skripsi tidak diterbitkan: UGM.

www.DatasheetCatalog.com. Diakses pada tanggal 3/3/08, 9.12PM

www.delta-electronic.com. Diakses pada tanggal 8/07/08, 9.10PM

www.elektroindonesia.com. Diakses pada tanggal 5/12/08, 8.00PM

www.germes-online.com. Diakses pada tanggal 4/01/08, 9.00PM

www.handyw.files.wordpress.com. Diakses pada tanggal 4/01/09, 9.00PM

www.mcselec.com. Diakses pada tanggal 4/01/09, 8.00PM

www.mikron123.com. Diakses pada tanggal 5/12/08, 7.00PM

www.pinouts.ru/CellularPhones-P-W/siemens_c55_pinout.shtml. Diakses pada tanggal 28/4/08, 10.00PM

www.polibatam.ac.id. Diakses pada tanggal 4/01/09, 7.00PM

www.polong.wordpress.com. Diakses pada tanggal 4/01/09, 7.00PM

www.siemens.com. Diakses pada tanggal 5/12/08, 8.00PM

www.smartdraw.com. Diakses pada tanggal 11/2/09, 7.10PM

Page 77: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

61

Page 78: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

Lampiran 3

Page 79: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

Lampiran 1

Listing Program Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan SMS Berbasis

Mikrokontroler AVR ATMega8535.

‘---------------------------------------------------------------------------‘name : Pengaman Kendaraan menggunakan SMS‘copyright : (c) 2009,lucky_lasex‘micro : Mega8535‘suited fordemo : yes‘commercial addon needed : no‘---------------------------------------------------------------------------

$regfile = "m8535.dat"$crystal = 11059200$baud = 19200$sim

Dim Sensor As Bit , Alarm As Bit , Lampu As Bit , Mesin As BitDim Kirim As BitDim D0 As Bit , D1 As Byte , D2 As ByteDim D3 As Bit , D4 As Bit , D5 As Bit , D6 As Bit , D7 As Bit

Config Portd.1 = OutputConfig Portd.2 = InputConfig Porta = OutputConfig Portc.2 = OutputConfig Portc.3 = OutputConfig Portc.4 = Output

Alarm Alias Portc.4Lampu Alias Portc.3Mesin Alias Portc.2Sensor Alias Pind.2

Reset AlarmReset LampuReset MesinSet SensorSet Porta.0Set Porta.1Set Porta.2Set Porta.3

Print "AT+CMGD=1"DoGosub Cek_switch If Kirim = 0 Then Gosub Kirim_sms Kirim = 1 Gosub Aktifkan Gosub Hapus End IfLoop

Page 80: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

Lampiran 4

Cek_switch:If Sensor = 0 ThenKirim = 0ElseKirim = 1End IfReturn

Kirim_sms: Porta.3 = 0 Print "AT+CMGS=25" Wait 1 Print"0011000D91267838391xxxxx00000CCD27F529050983C8603608"; Print Chr(26) Porta.3 = 1Return

Aktifkan:Wait 5Porta.0 = 0Portc.2 = 1Wait 30Porta.1 = 0Portc.4 = 1Wait 1Porta.2 = 0Portc.3 = 1Return

Hapus:Wait 1Print "AT+CMGD=1"Wait 1Print "AT+CMGD=2"Wait 1Print "AT+CMGD=3"

End 'end program

Page 81: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

Lampiran 3

Rangkaian Hardware Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535

Page 82: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

Lampiran 4

Desain dan Layout PCB Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535

Page 83: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

Lampiran 4

FUNGSI MASING-MASING BAGIAN

SPESIFIKASI DAN CARA PENGGUNAAN ALAT

Tombol Reset

Port RS232

Sensor

Switch ON / OFF

Fungsi masing-masing bagian :

Tombol Reset : Mengeset alat pada kondisi awal

Port RS232 : Penghubung kabel Ponsel

Sensor : Sebagai inputan untuk mengetahui kondisi

mesin kendaraan

Switch ON / OFF : Menghidupkan atau mematikan alat

- : Terhubung dengan polaritas - Aki

+ : Terhubung dengan polaritas + Aki

K-K : Terhubung dengan Klakson

L-L : Terhubung dengan Lampu

M-M : Terhubung dengan Mesin

-+KKLLMM

Page 84: Laporan Tugas Akhir Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sms Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535 Lukman

Lampiran 4

SPESIFIKASI DAN CARA PENGOPERASIAN ALAT

Spesifikasi alat :

Dimensi : 8.5 cm x 12.5 cm x 5 cm

Mikrokontroler : ATMega8535

Power supplay : 5Volt DC - 12 Volt DC

Support Ponsel : M55, C55, S55, SL55

Software : BASCOM AVR

Cara Mengoperasikan Alat Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan

SMS Berbasis Mikrokontroler AVRATMega8535

1. Masukkan sumber tegangan 12 volt dari aki dengan polaritas (+) aki

dihubungkan (+), dan polaritas (–) aki dihubungkan (–) pada alat pengaman

kendaraan bermotor ini.

2. Hubungkan output alat pengaman ini secara pararel dengan beban. L untuk

lampu kendaraan, K untuk klakson dan M untuk mesin kendaraan.

3. Jika diaplikasikan pada Motor, hubungkan Sensor ini dengan CDI / mesin

kendaraan, sehingga kondisi mesin hidup atau mati sebagai inputan untuk

mikrokontroler, apabila mesin hidup maka alat ini alat ini akan mengirimkan

SMS, mesin mati, klakson berbunyi dan lampu menyala.

Jika diaplikasikan pada Mobil, Hubungkan Sensor ini dengan semua pintu

pada mobil. Sehingga kondisi pintu terbuka atau tertutup sebagai inputan

untuk mikrokontroler. bila salah satu pintu terbuka, alat ini akan mengirimkan

SMS, mesin mati, klakson berbunyi dan lampu menyala.

4. Hubungkan kabel RS232 ke port yang telah disediakan pada alat pengaman

kendaraan ini. Dan hubungkan dengan ponsel

5. Atur SWITCH ON/OFF paa posisi ON ababila ingin menghidupkan alat ini.

6. Tempatkan alat ini di bawah jok kendaraan bermotor atau dimanapun yang

penting tersembunyi.