LAPORAN TUGAS AKHIRPRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG
PRE AMPLIFIER
A. TUJUAN1. Mendesain pre amplifieryang disusun dari penguat
kelas A dan dapat bekerja sesuai yang diinginkan.2. Mengaplikasikan
transistor sebagai pre amplifier.3. Mengetahui Karakteristik
rangkaian pre amplifier yang disusun dari penguat kelas A.4.
Mengetahui prinsip kerja rangkaian pre amplifier yang disusun dari
penguat kelas A.
B. DASAR TEORI 1. Dasar Teori Penguat Kelas AIstilah penguatan
pada dasarnya berarti membuat menjadi lebih kuat. Dalam bidang
elektronika maka yang diperkuat adalah amplitudo dari sinyal. Untuk
mengerti bagaimana penguat bekerja perlu dimengerti dua tipe
penguatan yang utama yaitu:1. Penguat tegangan yaitu penguat yang
menguatkan tegangan dari sinyal masukan.2. Penguat arus yaitu
penguat yang menguatkan arus dari sinyal masukan.Sedangkan penguat
daya yaitu kombinasi dari dua tipe penguat di atas. Meskipun pada
kenyataannya semua penguat adalah penguat daya karena tegangan
tidak aka nada tanpa adanya daya kecuali jika impedansinya tak
terhingga. Efisiensi dari penguat daya didefinisikan sebagai
perbandingan dari daya yang diterima beban dengan daya yang
diberikan oleh catu daya.A. Pengertiaan Penguat Daya Kelas
APenguatan berarti membuat menjadi lebih kuat, dalah bidang
elektronika yang diperkuat adalah aplitudo dari sinyal. Penguat
Daya Kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah
dari tegangan VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan
bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk
menerima sinyal. Karena hal ini maka penguat kelas A menjadi
penguat dengan efisiensi terendah namun dengan tingkat distorsi
(cacat sinyal) terkecil. Titik kerja diatur agar seluruh fasa
sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga seluruh fasa arus
output selalu mengalir. Penguat ini beroperasi pada daerah
linear.Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah system bias
pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik kolektor. Melalui
perhitungan tegangan bias yang tepat maka kita akan mendapatkan
titik kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan VCC
penguat. Penguat kelas A cocok dipakai pada penguat awal (pre
amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.B. Jenis-jenis
Penguat DayaDalam elektronika banyak sekali dijumpai jenis penguat,
pengelompokkan dapat berdasarkan:1. Rentang frekuensi operasia.
Gelombang lebar (seperti: penguat audio, video, rf dan lain-lain)b.
Gelombang sempit (seperti: tuned amplifier).2. Metoda pemasangan
rangkaiana. Pemasangan AC: semua komponen frekuensi rendah
(termasuk dc) tidak diteruskan ke rangkaian penguatb. Pemasangan
DC: salah satu tipenya adalah penguat chopper, sinyal input
terbelah menjadi seri pulsa kemudian diperkuat oleh penguat ac
sebelum dikembalikan lagi ke level dc.3. Titik bias pada penguat
(seperti: kelas A, kelas B, kelas AB dan kelas C)4. Tegangan5.
Arus6. DayaBerdasarkan dengan tipe pembiasan yang dilakukan oleh
penguat, dapat dikelompokkan menjadi:1. Kelas A: titik kerja diatur
agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga
seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini beroperasi
pada daerah linear.2. Kelas B: titik kerja diatur pada suatu sisi
ekstrim saja, sehingga daya quiescent sangat kecil. Untuk sinyal
input sinusoida, penguatan hanya terjadi pada setengah perioda
sinyal input saja.3. Kelas C: titik kerja diatur beroperasi untuk
arus (tegangan) output sama dengan nol dengan selang lebih besar
dari setengah siklus sinus. Sehingga penguat bekerja kurang dari
setengah perioda sinyal input.C. Cara Kerja Penguat Daya Kelas
APenguat daya bertujuan untuk menguatkan daya sinyal output. Pada
mata kuliah elektronika ini, diterapkan sebagai penguat daya pada
speaker. Pada penguat ini, tegangan output diatur sama dengan
tegangan input DC. Sedangkan nilai arusnya yang diubah-ubah.
Pengubahan arus output lebih mudah daripada pengubahan tegangan
output. Dan rentang tegangan yang bisa diaplikasikan jauh lebih
kecil daripada rentang arus. Oleh karena itu bisa jadi, arus yang
diperlukan sangat besar sehingga dalam memilih transistor harus
disesuaikan dengan kebutuhan arus. Apabila arus yang dibutuhkan
sangat besar sekali, maka dapat dipakai rangkaian transistor
Darlington. Transistor yang memiliki arus kolektor maksimum besar
(sekitar 1,5A), ternyata bentuk transistornya berbeda. Ada bagian
tengahnya berlubang yang digunakan untuk Heat Sink. Heat sink
digunakan agar komponen tidak cepat panas. Dengan pemasangan heat
sink maka memperluas permukaan transistor sehingga panas semakin
cepat terbuang ke udara. Harganya relatif sama dengan transistor
daya kecil. Efisiensi dari penguat daya didefinisikan sebagai
perbandingan dari daya yang diterima beban dengan daya yang
diberikan oleh catu daya. D. Contoh Penguat Daya Kelas AContoh dari
penguat kelas A adalah rangkaian dasar common emitter (CE)
transistor. Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias
yang sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya.
Sedemikian rupa sehingga titik Q ini berada tepat di tengah garis
beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut dan sebut saja
titik ini titik A. gambar berikut adalah contoh rangkaian common
emitor dengan transistor NPN Q1.
Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re
dari rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe. Jika Ie = Ic maka dapat
disederhanakan menjadi VCC = VCE + Ic (Rc+Re). Selanjutnya pembaca
dapat menggambarkan garis beban rangkaian ini dari rumus tersebut.
Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus bias.
Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada
rangkaian tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib
yang memotong titik Q. Besar arus Ib biasanya tercantum pada
datasheet transistor yang digunakan. Besar penguatan sinyal AC
dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian sinyal AC. Analisa
rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap komponen
kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground. Dengan
cara ini rangkaian gambar-1 dapat dirangkai menjadi seperti
gambar-3. Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke ground dan semua
kapasitor dihubung singkat.Dengan adanya kapasitor Ce, nilai Re
pada analisa sinyal AC menjadi tidak berarti. Penguatan
didefinisikan dengan Vout/Vin = rc / re, dimana rc adalah
resistansi Rc parallel dengan beban RL (pada penguat akhir, RL
adalah speaker 8 Ohm) dan re adalah resistansi penguatan
transistor. Nilai re dapat dihitung dari rumus re = hfe/hie yang
datanya juga ada di data sheet transistor. Gambar2. menunjukkan
ilustrasi penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal
output terhadap garis kurva x-y rumus penguatan vout = (rc/re)
Vin.
Gambar 2.Ilustrasi penguatan sinyal E. Ciri Penguat Daya Kelas
ACiri khusus yang membedakan penguat daya kelas A dengan penguat
daya kelas lainnya adalah:- Penguat dengan letak titik Q di
tengah-tengah garis beban.- Mempunyai sinyal keluaran yang paling
bagus diantara penguat jenis yang lain.- Efisiensinya paling
rendah, karena banyaknya daya yang terbuang di transistor.- Titik
kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa
sehingga seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini
peroperasi pada daerah linear.- Disipasi daya tertinggi terjadi
saat tidak ada sinyal masukan. Besarnya disipasi daya pada
transistor dirumuskan:PDiss = Vce x Ic Ciri khas dari penguat kelas
A, seluruh sinyal keluarannya bekerja pada daerah aktif. Penguat
tipe kelas A disebut sebagai penguat yang memiliki tingkat
fidelitas yang tinggi. Asalkan sinyal masih bekerja di daerah
aktif, bentuk sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal
input. Namun penguat kelas A ini memiliki efisiensi yang rendah
kira-kira hanya 25% = 50%. Ini tidak lain karena titik Q yang ada
pada titik A, sehingga walaupun tidah ada sinyal input (ketika
sinyal input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif
dengan arus bias konstan. Transistor selalu aktif (ON) sehingga
sebagian besar dari sumber catu daya terbuang menjadi panas. Karena
ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan
perbandingan ekstra seperti heat sink yang lebih besar.F. Cara
Mengenali Penguat Daya Kelas ACara yang paling mudah untuk
mengenali jenis penguat kelas adalah dengan memperhatikan tegangan
pada basis, pada gambar diatas tegangan Vcc yang masuk ke basis
mengalami pembagian tegangan oleh adanya resistor yang dipasang
secara parallel yairu R1 dan R3, jadi langkah awal untuk menentukan
jenis dari suatu penguat adalah dengan melihat tegangan yang masuk
ke basis, bandingkan dengan penguat yang lain, penguat kelas B
memiliki tegangan 0.7 V karena tegangan pada kaki basis sama dengan
tegangan pada diode, sedangkan untuk kelas C tegangan pada basis
sebesar 0 V karena dihubungkan ke ground melalui sebuah
inductor.Dapat diperhatikan pada bagian input dan output, sebelum
dan sesudah output biasanya terdapat sebuah capacitor (C2 dan C4)
yang dipasang secara seri, fungsi dari capasitor ini disebut
sebagai kopling karena berfungsi untuk menyalurkan transmisi, atau
sebagai sambungan, sifat dasar dari kapasitor adalah menahan arus
DC dan meloloskan arus AC, dengan adanya capasitor pada input dan
output rangkaian maka dapat memfilter arus DC sehingga benar-benar
arus AC yang masuk.Pada kaki basis dialiri arus yang cukup untuk
mengaktifkan kerja dari transistor, arus IB yang cukup besar juga
akan mengakibatkan arus yang melalui IC juga cukup sangat besar,
karena sesuai persamaan IE = IC + IB sedamgkan IE IC , akibat arus
yang besar tersebut transistor akan cepat panas dan jika hal ini
tetap dibiarkan maka transistor dapat rusak, untuk menanggulangi
hal ini maka pada kaki emitor diberi resistor (R2), resistor ini
mengakibatkan Vce semakin turun sehingga suhu di transistor masih
diambang toleransi yang tidak merusak transistor, R2 juga sering
disebut sebagai pengendali suhu pada rangkaian penguat kelas
A.Sekarang perhatikan kapasitor yang dirangkai secara parallel
dengan R2 (C1) kapasitor ini disebut sebagai kapasitor byapass
karena memiliki XC yang kecil, fungsi dari capasitor bypass juga
untuk memudahkan analisa AC pada rangkaian, hal yang perlu
diperhatikan adalah nilai dari XC hrus 20x dibawah nilai R2,
sehingga nilai dari capasitor itu sendiri dapat ditentukan dengan
persamaan:XC= 12fCJika diperhatikan pada bagian yang paling dekat
dengan VCC terdapat kapasitor juga yang dipasang secara parallel
terhadap VCC, kapasitor ini sering disebut juga sebagai kapasitor
decoupling (C3), karena kapasitor ini menjaga agar sinyal distorsi
yang dihasilkan dari rangkaian tidak mempengaruhi input.Pada bagian
output dipasang sebuah inductor (L1), inductor ini disebut juga
sebagai RFC (Radio Frequency Cook) yang kerjanya hamper mirip
dengan LPF, fungsinya adalah meloloskan DC dan menahan arus AC agar
AC tidak naik ke Vcc kembali, pada Radio Frequency RFC berfungsi
untuk menahan arus AC.Penguat kelas A cocok untuk menguatkan
frekuensi kecil, karena tidak membutuhkan daya yang besar, karena
itu penguat kelas A sering dipasang pada bagian awal untuk
menguatkan frekuensi kecil yang kemudian dikuatkan lagi oleh
penguat yang lain baik kelas B maupun kelas C.G. Sifat Penguat Daya
Kelas A1. Dirangkai secara common emitter2. Digunakan untuk daya
yang sedang < 10 watt3. Input dan outpun berbeda 180oSelain
ketiga penguat pada kelas A tersebut, ada beberapa sifat-sifat
penguat kelas A yang dijelaskan oleh Albert Paul Malvino,Ph.D.
dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Elektronika Jilid I
antara lain sebagai berikut:1. Bati Tegangan dengan bebanDi dalam
penguat CE pada gambar 2.1 tegangan ac Vin menggerakkan basis,
menghasilkan tegangan keluaran ac Vout.2. Bati arus3. Bati daya4.
Daya beban5. Efisiensi tahapan
2. Dasar Teori PRE AMPPreamplifier sering disebut preamp atau
kontrol amplifier adalah sebuah alat elektronik ampli yang mengolah
atau memproses sinyal elektronik sebelum masuk kedalam ampli.
Sirkuit rangkaiannya bisa saja serumah dengan transducer (search di
oksida.com jika tidak tahu transducer) sebelum ampli ataupun
rangkaian terpisah.Secara umumnya fungsi dari preamp atau
preamplifier adalah meng-ampli atau menguatkan sinyal dari low
level ke line level (search di oksida.com jika tidak tahu line
level). Jadi sinyal yang keluar dari transducer masuk ke rangkaian
preamp, dalam rangkaian tersebut memproses sinyal elektronik yang
masuk, diolah ke level-level tertentu yang kemudian di teruskan
kedalam rangkaian ampli induk.Contoh-contoh sumber alat yang
mengeluarkan sinyal low level, antara lain:a. Pickup atau spul.b.
Microphone.c. Turntable.d. Atau alat-alat transducer lainnya.Dalam
audio sistem biasanya preamp mempunyai saklar pilihan tersendiri
yang dapat kita pilih ke level-level tertentu, sesuai dengan yang
kita inginkan. Ataupun preamp tersebut memiliki volume kontrol yang
dapat diputar, sehingga level dapat dinaikan atau diturunkan sesuai
dengan keinginan kita. Dalam audio sistem preamplifier juga sering
kita sebut dengan istilah power amplifier atau power amp. Jadi
dalam audio sistem kegunaan dari preamp adalah memboosting atau
menaiikan suara.
3. Dasar Teori TransistorPada gambar ilustrasi transistor NPN
berikut ini, junction base-emiter diberi bias positif sedangkan
base-colector mendapat bias negatif (reverse bias).
Gambar3. arus elektron transistor npnKarena base-emiter mendapat
bias positif maka seperti pada dioda, elektron mengalir dari emiter
menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif sebab
mendapat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih positif,
aliran elektron bergerak menuju kutup ini. Misalnya tidak ada
kolektor, aliran elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada
dioda. Tetapi karena lebar base yang sangat tipis, hanya sebagian
elektron yang dapat bergabung dengan hole yang ada pada base.
Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju kolektor. Inilah
alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi
sebuah transistor, karena persyaratannya adalah lebar base harus
sangat tipis sehingga dapat diterjang oleh elektron.Jika misalnya
tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan
terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika
pelan-pelan 'keran' base diberi bias maju (forward bias), elektron
mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan besar arus
bias base yang diberikan. Dengan kata lain, arus base mengatur
banyaknya elektron yang mengalir dari emiter menuju kolektor. Ini
yang dinamakan efek penguatan transistor, karena arus base yang
kecil menghasilkan arus emiter-colector yang lebih besar. Istilah
amplifier (penguatan) menjadi salah kaprah, karena dengan
penjelasan di atas sebenarnya yang terjadi bukan penguatan,
melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang lebih
besar. Juga dapat dijelaskan bahwa base mengatur membuka dan
menutup aliran arus emiter-kolektor (switch on/off). BC
108Transistor BC 108 merupakan transistor jenis n-p-n, sehingga
basis dari transistor ini harus diberi tegangan positif agar dapat
mengalirkan elektron yang ada pada kolektor mengalir menuju emitor.
Pada basis transistor ini tegangan harus lebih besar dari 0.7 Volt
agar dapat memicu transistor. Berikut adalah bentuk dari BC
108.
Gambar 4. Bentuk BC 108
4. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Bor PCB 1 buah Solder 1 buah Tang
Jepit 1 buah Tang Potong 1 buah Obeng 1 buah Multimeter 1 buah
2. Bahan Transistor BC 108 1 buah Resistor 15K ohm1 buah
Resistor 12K ohm1 buah Resistor 1K ohm1 buah Resistor 47K ohm1 buah
Resistor 4K7 ohm1 buah Kapasitor 1uF,16V2 buah Mic Kondensor1 buah
Socket Baterai 9V1 buah Baterai 9V1 buah Jack Audio 1 pasang Kabel
penghubung secukupnya PCBsecukupnya Fericloridesecukupnya
Timahsecukupnya
3. Pendukung Mini Power Amplifier (Kit)1 buah Tranformator
Ampere1 buah Jack AC 220VAC1 buah Dioda 1N35994 buah Kapasitor
1000uF 16V1 buah
4. FLOWCHART RANGKAIAN
Mic KondensorRangkaian Pre AmplifierMini Amplifier
(Kit)SpeakerGambar 5. Blok Diagram Rangkaian
5. GAMBAR RANGKAIAN1. Skema Rangkaian
Gambar 6. Skema Rangkaian
2. Layout PCB Gambar 7. Bentuk Layout PCB
6. PRINSIP KERJA RANGKAIANDalam rangkaian diatasinput yang
digunakan adalah mic. Pada dasarnya microphone (Mic) berguna untuk
mengubah sinyal suara menjadi getaran listrik sinyal Analog. Sinyal
output microphone sangat kecil untuk dapat didengar oleh manusia,
oleh karena itu sinyal tersebut biasa diperkuat sesuai kebutuhan
melalui PreAmp Mic dan Amplifier. Sinyal yang telah diperbesar
tersebut disalurkan melalui speaker atau headset agar dapat
didengar manusia.
Gambar 8. Diagram Rangkaian
Untuk prinsip kerja rangkaian pre amplifier yaitu Vcc akan
memberikan input tegangan pada kaki basis transistor (VB), untuk
transistor BC 108 ia akan bekerja pada saat nilai tegangan input
transistor pada kaki basis (VB) mencapai 0,7V, dari rangkaian
tersebut dapat dilihat bahwa rangkaian tersebut untuk mencari nilai
input pada kaki basis transistor (VB) menggunakan system pembagi
tegangan agar tegangan yang masuk pada kaki basis lebih besar dari
0,7V dan lebih rendah dari batas maksimal yang dapat di lalui kaki
basis transistor. Ketika kaki basis mendapat tegangan lebih dari
0,7V maka akan bekerja yaitu menguatkan getaran listrik sinyal
analog yang dihasilkan oleh mic kondensor. Besar nilai tagangan
pada kaki basis (VB) akan mempengaruhi juga besar tegangan pada
kaki emitornya sehingga arus emitornya pun juga terpengaruh. Untuk
penguatan yang di hasilkan yaitu dapat dipengaruhi oleh besar arus
emitor (IE), hambatan collector (RC) dan emitor (RE). Dari situlah
besar penguatan atau output yang dihasilkan oleh rangkaian tersebut
dapat diketahui.
7. LANGKAH KERJA1. Persiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.2. Pembuatan skema rangkaian pada PCB. Siapkan alat dan
bahanuntuk membuat PCB. Membuat rangkaian pada aplikasi circuit
wizard atau multysim, kemudian simulasikan. Membuat gambar layout
yang akandi cetak pada PCB. Print layout pada kertas kalenderatau
mika. Sablonkan hasil print layout pada PCB yang telah dibersihkan,
dengan cara strika agar layout menempel pada PCB. Lepaskan kertas
kalender atau mika yang telah disablondengan membasahinya. Cek
track dan pad PCB apakah ada yang rusak atau tidak, jika ada
perbaiki dengan spidol permanen, ataupun ada yang kurang tebal
dapat ditebalkan dengan spidol permanen. Larutkan PCB pada larutan
fericloride agar terbentuk sesuai layout PCB. Keringkan PCB dan bor
pada padpad nya dengan bor yang sesuai dengan hole pada pad
tersebut.3. Pembuatan rangkaian pada PCB. Sebelum merangkai pada
PCB, cek terlebih dahulu alat dan bahan yang di gunakan atau yang
akan di rangkai pada PCB, cek keadaan komponen-komponennya. Pasang
komponen pada PCB. Rangakailah komponen seperti pada gambar
rangkaian yang telah di buat sebelumnya. Solder komponen dengan
hati-hati. Telitilah rangkaian sebelum diberi tegangan. Setelah
diteliti dan benar, rangkailah rangkaian pada PCB tersebut dengan
bahan pendukungnya. Uji rangkaian tersebut apakah bekerja dengan
semestinya atau belum. Apabila belum teliti kembali rangkaian
tersebut. Apabila telah sesuai, analisalah rangkaian tersebut.
8. HASIL PERCOBAAN1. MultySim ( Simulasi )
Gambar 9. Rangkaian pada MultySim
Gambar 10. Sinyal Input (merah) dan Output (biru) pada
MultySim9. ANALISA RANGKAIAN Pembagi tegangan ( R1 dan R2 )Dalam
rangkaian pre amplifier ini pemasangan resistor R1 dan R2 berfungsi
sebagai pembagi tegangan yaitu tujuannya untuk mendapatkan nilai
tegangan pada kaki basis yang sesuai yaitu lebih dari 0,7V dan
dibawah batas maksimal tegangan basis transistor. Karena transistor
dapat bekerja apabila tegangan pada kaki basisnya sebesar 0,7V dan
juga transistor dapat rusak apabila tegangan yang masuk pada kaki
basis transistor melebihi batas kemampuan maksimal transistor.
Besar Penguatan yang dihasilkanUntuk mengetahui berapa besar
penguatan yang dihasilkan yaitu dapat dengan menggunakan cara dan
rumus-rumus sebagai berikut :Diketahui : Vcc= 9Volt Rc= 12K ohm RE=
1K ohm R1= 47K ohm R2= 4,7K ohmDi dapat dari Data Sheet Transistor
BC 108 IC= 2 mA = 0,002 A VC= 5 Volt VBE= 620 mV = 0,62 VSolusi :
VB = x Vcc = x 9 = 0,82 V = 820 mV
VE = VB - VBE = 820 mV 620 mV = 200 mV
IE = = = 0,2 mA
re= = 125 = 0,125 K
Av = = = 10,66 = 11 kaliJadi besar penguatan yang dihasilkan
oleh rangkaian tersebut adalah sebesar 11 kali lipat dari
inputnya.
Kapasitor 1uF 16VKapasitor yang dipasang pada input dan output
berfungsi sebagai penstabil dan penyempurna sinyal yang akan di
kuatkan dan yang telah dikuatkan oleh transistor sehingga
memperkecil cacat yang akan terjadi setelah dikuatka (output), dan
juga besar kecil nilai kapasitor mempengaruhi outputnya. Apabila
semakin besar nilai kapasitor maka maka semakin kecil terjadinya
kecacatan pada outputnya, dan sebaliknya semakin kecil nilai
kapasitor dapat menimbulkan kemungkinan kecacatan yang lebih besar.
Untuk nilai tegangan yang tertera pada kapasitor, apabila nilai
tegangan yang tertera pada kapasitor lebih kecil dari Vcc maka akan
menimbulkan kerusakan pada kapasitor tersebut sehingga dapat
menimbulkan kerusakan pula pada komponen yang lain, apabila nilai
tegangan yang tertera pada kapasitor terlalu besar maka Vcc tidak
akan mampu mengoperasikan kapasitor sehingga kapasitor tidak dapat
bekerja. Nilai tegangan yang tertera kapasitor yang baik adalah
lebih besar dari Vcc tetapi tidak melebihi batas kemampuan Vcc
dalam memberi tegangan kapasitor tersebut, sebagai contoh pada
rangkaian tersebut mempuyai Vcc sebesar 9 volt, maka nilai tegangan
yang tertera pada kapasitor dapat dipasang yaitu kapasitor yang
mempunyai nilai tegangan yang tertera pada kapasitor sebesar 16
volt agar Vcc mampu mensupply tegangan yang dibutuhkan
kapasitor.
Transistor NPN BC 108Transistor dapat bekerja bila ada tegangan
input minimal 0,7 Volt, maksimalnya kira-kira sama seperti tegangan
Vccnya. Tetapi karena dibatasi oleh hambatan maka arus yang
mengalir pada Ib sangat kecil sehingga tidak dapat mentriger
transistor, maka dibutuhkan tegangan yang besar untuk mendapatkan
arus Ib = 0,26 A. Transistor dapat aktif yang dalam rangkaian ini
berfungsi sebagai penguatinputnya agar hasil outpunya menjadi lebih
besar. 10. PROSEDUR PEMAKAIN ALATAda bebrapa prosedur yang perlu
dilakukan dalam penggunaan alat ini: Beri tegangan input 220VAC
untuk menyalakan Mini Power Amplifier. Beri tegangan Vcc sebesar 9V
( pasangkan baterai 9V ). Tekan switch agar dapat menyalakan alat.
Beri sinyal input dengan mic kondensor.
11. KESIMPULAN1. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat
praktikum dapat di simpulkan bahwa Pre-Amp akan menguatkan signal
kedalam besaran tertentu sehingga didalam perjalanan signal ke
bagian berikutnya tidak terjadi banyak penurunan dan gangguan
signal atau yang biasa disebut dengan nois.2. Pada saat praktikum
didapatkan sedikit perbedaan antara hasil pengamatan saat simulasi
dengan praktikum sebenarnya di sebabkan karena banyaknya faktor
yang mempengaruhi, yaitu mungkin disebabkan dalam ketepatan dalam
membaca signal, kalibrasi peralatan yang kurang pas dan adanya
nilai resistasi dan toleransi pada komponen yang digunakan.3.
Kegunaan alat ini yaitu dapat diaplikasikan sebagai penguat awal
(pre amp) atau penguat mic yang kemudian disambungkan pada power
amplifier.4. Kelebihan Alat ini tergolong pada penguat kelas A
sehingga merupakan salah satu penguat yang yang mempunyai keluaran
paling bagus diantara penguat yang lainnya.5. Kekurangann Alat ini
mempunyai daerah penguatan yang kecil. Apabila terlalu besar maka
akan terjadi cut off dan tidak sempurna pada outputnya.
DAFTAR RUJUKAN
Megawati. 2012. Praktek Dasar Elektronika Penguat Kelas A.
(Online).http://aghamega407.blogspot.com/2012/09/penguat-daya-kelas-a_4578.html.Diakses
22 April 2014.
Wikipedia. 2011. Prinsip Kerja Microphone.
(Online).http://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.htmlDiakses
22 April 2014.
Napitupulu. Nastar. 2011. Preamplifier atau pre amp (Online).
http://napitzfriston.blogspot.com/2011/04/preamplifier-atau-preamp.html.
Diakses 22 April 2014.
Arhild. 2012. Penguat Kelas A.
(Online).http://arhild.wordpress.com/2012/01/07/penguat-kelas-a/Diakses
23 April 2014.
Albert Paul Malvino,Ph.D. Prinsip-prinsip Elektronika Edisi
Ketujuh.
LAPORAN TUGAS AKHIRPRE AMPLIFIER
Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahPraktikum Elektronika AnalogYang
Dibina Oleh Bapak Slamet Wibawanto
Oleh :Anjar Puguh Syayekti ( 130534608407 )
FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ELEKTROPRODI PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTROUNIVERSITAS NEGERI MALANGAPRIL 2014