PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah sebagai sumber da ya memiliki sifat dan k arakter yang berbeda -beda secara meruan g sebagai fungsi dari faktor-faktor pembentuknya (bahan induk, iklim, relief, organisme dan waktu). Interaksi faktor-faktor pembentuk inilah yang hasilnya dapat diam ati/diuku r sebagai sifat -sifat tanah. Tanah merupakan substansi yang dinamis, yang terus beruba h dari wak tu ke waktu. Sifat- sifat tanah akan menentukan kapasita snya berfungsi dalam suatu ekosistem untuk melanjutkan produktivitas biologis, memelihara lingkungan dan mendorong kesehatan tanaman. Salah satu sifat tanah yang sangat penting adalah bahan organik tanah. Bahan organik tanah merupakan indikator yang menunjukkan tingkat kesuburan dan kesehatan tanah, perannya yang penting sebagai sumber C dan menjadi kunci penentu dalam keberlanjutan budidaya di lahan pertanian (Simansky dan Jauzec, 2009). Kesuburan tanah sangat terkait dengan bahan organik tanah dimana satusnya tergantung pada masukan biomassa, mineralisasi, pencucian dan erosi. Bahan organik tanah meningkatkan produktivitas dan sifat fisik tanah Perubahan ekosistem hutan menjadi ekosistem pertanian telah menimbulkan gangguan ekologi yang ekstensif, melalui pelepasan CO 2 ke atmosfir dari bahan organik tanah (Lal, 2001). Jumlah bahan organik tanah dalam ekosistem pertania n ditentukan oleh perbedaan antara masukan bahan organik dan keluarannya melalui mineralisasi, hilang dan deposisi oleh erosi serta C organik terlarut melalui tanah. Jumlah bahan organik tanah sangat dipengaruhi oleh pengelolaan tanah dan sistem pertanama n (Kong et al ., 2005). Pengelolaan tanah dan sistem pertanaman sangat mempengaruhi bahan organik tanah, terutama fraksi ringan bahan organik tanah yang sangat labil dan paling mudah mengalami transformasi. Pengelo laan tanah akan mene ntukan bagaimana perlakuan y ang dil akukan terhadap tanah yang mungkin dapat merusak atau memperbaiki tanah khususnya bahan organic tanah dan sistem pertanaman akan memberikan kontribusi penambahan bahan organik tanah melalui perakaran maupun bagian tanaman lainnya (Veenstra et al ., 2007).