LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR FOAMING (JAMBU) Oleh : Nama : Nur Rahayu Setiawati NRP : 113020117 Kelompok : E Meja : 01 (Satu) Tanggal Praktikum : 28 April 2014 Asisten : Faizal Saeful Heri LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUMTEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR
FOAMING (JAMBU)
Oleh :
Nama : Nur Rahayu SetiawatiNRP : 113020117Kelompok : EMeja : 01 (Satu)Tanggal Praktikum : 28 April 2014Asisten : Faizal Saeful Heri
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGANJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG2014
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Percobaan,
(2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Pembuatan makanan atau minuman serbuk instant tersebut memanfaatkan
teknologi mikro enkapsulasi yang sudah. Melalui teknologi ini, buah-buahan bisa
dijadikan serbuk lengkap dengan kandungan seratnya.
Pembuatan makanan atau minuman serbuk instant tersebut dapat
memanfaatkan suatu teknologi mikroenkapsulasi yang sudah berkembang sejak
satu dasawarsa lalu. Melalui teknologi ini, buah-buahan bisa dijadikan serbuk
lengkap dengan kandungan seratnya. Keuntungan dari penggunaan suatu teknologi
mikroenkapsulasi lainnya adalah memudahkan orang mengkonsumsi serat buah-
buahan. Serbuk instant berbeda dengan sirup. Kalau minum sirup jeruk, hanya
terasa jeruknya, tapi tidak ada kandungan seratnya.
Foaming merupakan produk hasil seperti mikrokristal yaitu berupa bubuk
atau serbuk.
Foaming didefinisikan sebagai langkah atau aktivitas yang secara umum mirip
dengan mikrokistal, yang dalam hal ini pengemasan zat padat, zat cair atau gas
kedalam suatu bentuk mikrokapsul yang sewaktu-waktu dapat melepaskan zat-zat
tersebut dalam kondisi tertentu.
Industri makanan menerapkan teknik enkapsulasi ini dengan berbagai alasan
yaitu untuk menjaga kestabilan dari bahan inti. Mikroenkapsulasi merupakan food
processor yang berarti mikroenkapsulasi digunakan untuk melindungi oksidasi
oleh cahaya, penguapan, kelembaban, udara, melindungi komponen makanan dari
bau dan rasa yang tidak enak, serta mengubah bentuk likuid menjadi padatan yang
mudah dalam penanganan (Syamsiah, 1996).
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk diversifikasi pangan produk olahan
buah, buah untuk meningkatkan nilai ekonomis dan untuk mengetahui cara
pembuatan faoming.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan foaming ini adalah berdasarkan pengikatan sari buah oleh
albumin sehingga diperoleh foaming. Berdasarkan proses pencampuran sari buah
dengan bahan tambahan berupa albumin yang telah dikocok sebelumnya sehingga
membentuk buih lalu dilakukan pengeringan dan hasilnya digiling hingga
membentuk serbuk.
II BAHAN, ALAT DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Bahan Percobaan yang Digunakan,
(2) Alat Percobaan yang Digunakan dan (3) Metode Percobaan.
2.1. Bahan Percobaan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain adalah
albumin, sari buah, dekstrin dan CMC
2.2. Alat Percobaan yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah saringan, sinduk, wadah
Anonim. 2013. Kristalisasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasi. Diakses : 11 Mei 2014.
Alfonsus Simbolon. 2007. Daya dan Kestabilan Buih Putih Telur Ayan Ras Pada UmurTelur Level Penambahan Asam Asetat yang Berbeda. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.
Anwar, Effionora. 2002. Pemanfaatan Maltodekstrin Dari Pati Singkong Sebagai Bahan Penyalut Lapis Tipis Tablet. http://repository.ui.ac.id/contents. Diakses : 11 Mei 2014.
Fennema, O.W. 1985. Principle of Food Science, Food Chemistry, 2nd (ed). Marcel Dekker Inc, New York.
Hudiyanti, Dwi. 2007. Putih Telur, Chem-Is-Try.Org. Diakses : 11 Mei 2014.IPB. 2008. Tinjauan Pustaka Minuman Instan. http://repository.ipb.ac.id. .
Diakses : 11 Mei 2014.Putri, Nela Eska. 2011. PENGARUH PEMBERIAN CMC (Carboxy Methyl
Cellulose) DAN PENGENCERAN TERHADAP MUTU SARI BUAH SIRSAK (Annona Muricata L.). http://nelaeskaputri.blogspot.com/2011/12. Diakses : 11 Mei 2011
Winarno, F.G. 1992, Kimia Pangan dan Gizi, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yati. 2002. Perbandingan Antara Air dan Kaldu serta Konsentrasi CMC terhadap Produk Pasta Kaldu. Bandung : Fakultas Teknik Jurusan Teknologi Pangan Unpas.
1. Tuliskan pigmen warna pada buah dan sayur !Jawab :
Klorofil, karotenoid dan flavonoid (terdiri dari antosianin, antoxantin dan tanin).2. Apa perbedaan antara sorbet, velva dan ice cream?
Jawab :Sorbet adalah sejenis es yang tidak mengandung produk susu (non-dairy) dan biasanya terbuat dari sari buah-buahan yang sekaligus berfungsi sebagai pemberi rasa (flavouring agent). Teksturnya kasar.
Velva adalah sejenis es krim, tekstur sedikit agak kasar, terbuat dari susu dan buah-buahan. Namun kandungan buah-buahannya lebih banyak daripada susu.Ice cream adalah produk olahan yang menggunakan susu dan biasanya ditambahkan buah atau sayur sebagai tambahan tetapi kandungan susunya lebih banyak
3. Apa fungsi homogenisasi pada pembuatan sorbet?Jawab :
Untuk meningkatkan kekentalan adonan dan juga memberikan tekstur yang sangat lembut, menambah volume over run, agar ukuran globula sama, pembentukan kristal dan rasa makin enak.
4. Sebutkan dan jelaskan kerusakan pada soft candy?Jawab :Sineresis, kristalisasi, tekstur keras dan penyimpangan rasa
5. Apa yang dimaksud dengan geli dan substansi yang essensial teradap geli?Jawab :
Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi senyawa pektin yang berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula sukrosa dan asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap setelah suhu diturunkan. Kekerasan gel tergantung kepada konsentarsi gula, pektin dan asam pada bubur buah. Gambar berikut menjelaskan pengaruh ketiga senyawa tersebut terhadap kekuatan gel. Substansi yang essensial terhadap geli yaitu pektin, gula dan asam.