Top Banner
LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016
19

LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

Feb 06, 2018

Download

Documents

nguyenkhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016

Page 2: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

LAPORAN TAHUNAN 2016 | 1

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR:

BERINVESTASI PADA ANAK-ANAK INDONESIA2

DARI KOTA PASURUAN KE SELURUH INDONESIA:

KESUKSESAN PERCONTOHAN PENCATATAN KELAHIRAN10

KEMBALI BERSEKOLAH:

CITA-CITA BUPATI MAMUJU18

2016:

SEKILAS PANDANG4

A BILLION (BRILLIANT) BRAINS:

THE ASIA PACIFIC YOUTH INNOVATION CHALLENGE13

BANTUAN UNICEF:

MENOLONG ANAK-ANAK TERDAMPAK BENCANA ALAM23

JANGKAUAN KAMI:

POTRET LAPANGAN6

TIDAK SEORANG PUN YANG TERTINGGAL:

GOTONG ROYONG UNTUK MENCAPAI SDG BAGI ANAK-ANAK INDONESIA

15

OLAHRAGA BAGI SEMUA:

SERUNYA OLAHRAGA YANG KREATIF25

DARI NOL HINGGA SUKSES:

MEMICU GAYA HIDUP SEHAT9

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DIMULAI DARI ANAK-ANAK:

MENASIONALKAN TUJUAN GLOBAL BAGI ANAK-ANAK DI INDONESIA16

UCAPAN TERIMA KASIH:

DUKUNGAN DARI DONATUR KAMI28KERJA KAMI:

IMPLEMENTASI PROGRAM29MITRA KAMI:

SUARA DONATUR30

Page 3: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA2 3

anak-anak dan tiga tema utamanya adalah pencegahan kekerasan terhadap anak, jaminan kesehatan universal dan perlindungan sosial.

UNICEF Indonesia juga mengajak anak-anak muda dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam kompetisi innovation challenge melalui platform U-Report (https://indonesia.ureport.in/) dan hasilnya, 456 proposal berasal dari Indonesia. Salah satu peserta dari Indonesia, Sherley, berhasil memenangkan satu dari tiga penghargaan terbaik atas upayanya menyediakan akses yang lebih baik terhadap pelayanan kesehatan untuk mewujudkan SDG 3. Pengalaman Sherley dapat Anda baca pada halaman 13.

Berkat dukungan Anda, banyak keberhasilan yang telah dicapai. Salah satunya diceritakan pada halaman 9 tentang Lusi yang berjasa memberantas perilaku buang air besar sembarangan untuk mencapai SDG 6. Saat ini, Indonesia berada di peringkat kedua dunia dalam hal buang air besar sembarangan karena masih banyak penduduk yang tidak memiliki toilet. Oleh sebab itu, UNICEF terus bekerja bersama para aktivis seperti Lusi untuk mendorong masyarakat berhenti buang air besar sembarangan dan mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat.

Sehubungan dengan SDG 16, kota Pasuruan di Jawa Timur menjadi yang terdepan. Berhasil meningkatkan tingkat pencatatan kelahiran dari 46 persen tahun 2013 menjadi 97 persen tahun ini, kota Pasuruan menyuarakan moto ‘Dari Pasuruan ke Seluruh Indonesia’ untuk menularkan keberhasilannya ke seluruh Indonesia (halaman 10). Anak-anak yang memiliki akta kelahiran akan mudah mendapat layanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.

Sangat membahagiakan jika anak-anak di Indonesia tak lagi kesulitan memperoleh layanan kesehatan dan pendidikan hanya karena tidak tercatat kelahirannya. Ini dapat terwujud di seluruh Indonesia melalui bantuan Anda kepada UNICEF.

Laporan ini juga menceritakan tentang pendidikan inklusif melalui olahraga untuk anak-anak, terutama anak-anak penyandang disabilitas (halaman 25), komitmen kota Mamuju menjadi kota ramah anak dengan indikator semua anak bersekolah (halaman 18), dan bantuan UNICEF kepada pemerintah Aceh untuk menanggapi bencana gempa bumi di Pidie Jaya (halaman 23).

Saat program kerjasama ini dimulai, kami memfokuskan kembali program tujuh kantor perwakilan daerah dan subkantor kami di Banda Aceh, Surabaya, Makassar, Ambon, Kupang, Jayapura, dan Manokwari agar kami dapat memenuhi kebutuhan anak-anak di Indonesia secara efektif. Gambaran kerja kantor perwakilan daerah kami dapat Anda lihat pada halaman 6 dan 7.

Kami mengumpulkan bukti dan mencoba menerapkan pendekatan inovatif melalui kegiatan percontohan dan model untuk menangani berbagai tantangan yang dihadapi anak-anak. Melalui petikan pelajaran yang kami peroleh, kami membantu pemerintah Indonesia memperbesar skala kegiatan ini guna menjangkau semua anak yang membutuhkan. Kami juga memberikan advokasi kebijakan dan saran teknis dengan mendayagunakan eksistensi dan pengalaman global yang kami miliki. Upaya ini memberikan anak-anak Indonesia hasil nyata yang secara umum disebutkan pada halaman 4 dan 5.

Semua hasil yang kami capai tidak terlepas dari besarnya dukungan sahabat-sahabat kami di seluruh Indonesia, baik perorangan, perusahaan, maupun yayasan. Dukungan Anda telah menghadirkan perbedaan yang nyata dalam hidup anak-anak di seluruh Indonesia.

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus atas dukungan yang Anda berikan untuk membantu anak-anak di Indonesia mengembangkan potensi penuh mereka. Jika kita terus berinvestasi pada anak-anak, pembangunan berkelanjutan akan dapat terwujud.

Selamat membaca.

Sahabat UNICEF yang baik,

Selamat datang di Laporan Tahunan UNICEF Indonesia 2016.

Sangat membahagiakan jika tak satu pun anak di Indonesia hidup dalam kemiskinan. Tahun 2016 menandai tahun pertama Agenda 2030 yang mencanangkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) untuk mengakhiri kemiskinan. Indonesia telah mulai memperkenalkan dan mewujudkan SDG bahkan sebelum mengadopsi SDG karena banyak target SDG yang telah terintegrasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Tahun 2016 juga merupakan tahun pertama program kerjasama UNICEF dan Indonesia hingga 2020. Program ini berfokus untuk mencapai SDG karena SDG sangat relevan bagi anak-anak. SDG juga sejalan dengan Nawacita untuk mewujudkan visi Indonesia sejahtera seperti yang diilustrasikan dalam halaman 16 dan 17. Karena itu, UNICEF meyakini pembangunan berkelanjutan harus dimulai dari anak-anak.

Hak-hak anak yang relevan dengan SDG menjadi sorotan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Pemerintah Asia-Pasifik tahun 2016 yang didukung oleh UNICEF. Konferensi ini mempererat kerjasama regional demi kepentingan

Gunilla Olsson Perwakilan UNICEF Indonesia

KATA PENGANTAR:

BERINVESTASI PADA ANAK-ANAK INDONESIA

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Page 4: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA4 5

2016:

SEKILAS PANDANGUNICEF Indonesia meluncurkan Country Programme 2016-2020 pada tahun 2016. Kami hadir untuk mendukung pemerintah Indonesia dan mitra kami untuk membantu anak-anak Indonesia mencapai potensi penuh mereka. Melalui saran teknis dan advokasi kebijakan yang kami berikan, berikut ini perubahan yang berhasil tercapai.

DUKUNGAN TEKNIS

Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan indikator spesifik yang penting bagi anak-anak dalam kerangka kerja untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Ini merupakan hasil kerja sama UNICEF, Bappenas dan kementerian lainnya.

Sekitar 4.200 anak berusia 6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program literasi dasar UNICEF di Papua dan Papua Barat. Kesuksesan ini mendorong daerah lain untuk membuat program serupa.

Perbaikan fasilitas air bersih dan sanitasi di sekolah terintegrasikan dalam Sistem Infomasi Manajemen Pendidikan melalui bantuan teknis UNICEF kepada Kementerian Pendidikan.

Untuk pertama kalinya, BPS menerbitkan laporan khusus mengenai perkawinan usia anak dan laporan mengenai kualitas air. UNICEF berkontribusi melalui kolaborasi dan dukungan teknis dengan berbagai kementrian.

Pencatatan kelahiran meningkat dari 68% ke 79% di 9 kabupaten/kota percontohan UNICEF untuk mempermudah pencatatan kelahiran dengan berkomunikasi aktif dengan orangtua dan memanfaatkan teknologi pelacakan pencatatan kelahiran.

Perempuan hamil yang menderita malaria mendapat pengobatan yang lebih efektif sesuai dengan panduan manajemen kasus yang diperbarui Pemerintah Indonesia setelah mengadopsi standar WHO.

Penelitian terkini UNICEF mengenai kemiskinan anak mendorong beberapa kementerian untuk menyalurkan hibah bagi anak melalui kelompok kerja antar-kementerian.

Jumlah anak dalam tahanan berkurang 50% sejak berlakunya UU Peradilan Anak (08/2014).

Standar internasional penanganan stunting telah diintegrasikan dalam Peraturan Pemerintah tentang label dan iklan pangan (69/1999).

Video memberantas BABS di Youtube telah ditonton lebih dari 1 juta orang. Video ini dibuat dan diunggah oleh lebih dari 4.500 warga dalam kampanye Tinju Tinja yang digelar UNICEF (www.tinjutinja.com)

Lebih dari 30.000 anak muda aktif mempromosikan hak-hak anak melalui platform U-Report UNICEF (indonesia.ureport.in)

Teridentifikasi bukti baru dampak produksi minyak sawit terhadap anak melalui kemitraan multi-stakeholder antara sektor swasta dan pemerintah.

Penganggaran berfokus pada anak menjadi komponen utama Dana Desa Pemerintah. Paling sedikit 30% dari APBN (~2 milyar dollar AS) dialokasikan bagi anak-anak di 77.000 desa.

Program percontohan UNICEF di beberapa kabupaten/kota dalam pemberian makan pada bayi dan anak telah menurunkan angka stunting dan meningkatkan gizi anak.

ADVOKASI KEBIJAKAN DAN PENGADAAN BUKTI

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Page 5: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA6 7

JANGKAUAN KAMI:

POTRET LAPANGAN

BANDA ACEHKantor perwakilan daerah di Aceh

mengkaji kemiskinan anak dan

perlindungan sosial untuk merancang

dan menjalankan percontohan hibah

universal untuk anak-anak di Aceh.

UNICEF memberikan bantuan teknis

untuk meningkatkan kesejahteraan

anak melalui alokasi dana yang

lebih besar untuk menyediakan

bantuan tunai tanpa syarat bagi

anak-anak berusia hingga 6 tahun.

SURABAYAMahasiswa dan alumni Universitas

Airlangga diajak untuk mempromosikan

kesehatan ibu dan anak di Surabaya.

Sebanyak 600 sukarelawan

berpartisipasi untuk mengurangi

angka kematian ibu dan bayi baru

lahir dengan memastikan perempuan

hamil dan pascamelahirkan

mendapat informasi kesehatan dan

perawatan yang tepat dan cepat.

KUPANGDidukung oleh UNICEF, pemerintah di

Sikka, Flores, merumuskan kebijakan

untuk mewajibkan pencatatan

kelahiran. Advokasi dan kolaborasi

dengan para pemimpin gereja untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat

dan jumlah pencatatan kelahiran

berhasil meningkatkan pencatatan

kelahiran dari 38% menjadi 48%.

MAKASSAR & AMBONTersedianya rumah tunggu kelahiran

di Kepulauan Maluku mempermudah

akses ke fasilitas bersalin berkualitas

secara tepat waktu dan mencegah

keterlambatan rujukan yang menjadi

penyebab utama kematian ibu. Sistem

rujukan baru mempersingkat waktu

perjalanan dari 48 jam menjadi 8 jam

dari pulau terjauh ke fasilitas kesehatan.

JAYAPURA & MANOKWARIGuru dan siswa di 120 sekolah di desa

dan daerah terpencil di Papua ikut serta

dalam program literasi dasar. Selain

itu, untuk meningkatkan kemampuan

membaca dan pemahaman siswa,

dua percontohan pelatihan guru

dalam pengembangan belajar-

mengajar sedang dijalankan.

Kantor Pusat

Kantor Perwakilan Daerah

Subkantor

Kelangsungan Hidup dan

Tumbuh Kembang Anak

Perlindungan Anak

Pendidikan

Kebijakan Sosial

Kemitraan

UNICEF Indonesia berkantor pusat di Jakarta. Selain itu, UNICEF memiliki lima kantor perwakilan daerah dan dua subkantor. Fokus program kantor perwakilan ditentukan berdasarkan kebutuhan dan prioritas daerah setempat. Setiap program dilaksanakan bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Kantor perwakilan UNICEF memegang peranan penting untuk menerapkan model pendekatan inovatif berbasis hak-hak anak di masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, baik di perdesaan maupun perkotaan.

Peta ini menunjukkan contoh upaya UNICEF untuk memastikan pembangunan yang merata di luar daerah Jawa dan Sumatera.

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Page 6: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA8 9

CERITA DARI LAPANGAN | AIR, SANITASI & KEBERSIHAN

DARI NOL HINGGA SUKSES:

MEMICU GAYA HIDUP SEHAT

Salah satu momen paling membahagiakan dalam kehidupan Lusi Rumkoremis adalah saat menerima penghargaan atas jasanya membantu 14 desa di Jayapura memperoleh status Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Terlihat bupati, walikota, kepala desa, dan beberapa pejabat kementerian kesehatan juga hadir dalam acara tersebut.

Capaian ini tidak datang begitu saja. Lusi dan sepuluh orang tenaga sanitasi lainnya bekerja keras untuk mendorong masyarakat untuk menghentikan BABS. Walaupun kebanyakan rumah tangga (82,8%) di Jayapura memiliki toilet (BPS, 2015), ternyata toilet yang ada tidak selalu digunakan. Misalnya, di beberapa desa di Jayapura, toilet seringkali sudah rusak padahal baru dibangun enam bulan yang lalu.

Sebelumnya Lusi telah mengikuti pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang didukung UNICEF untuk mengajak masyarakat menghentikan BABS. Dalam pelatihan ini, Lusi mempelajari proses ‘pemicu’ untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan dampak BABS terhadap kesehatan.

Masih saja ada tantangan meskipun Lusi telah bekerja sekuat tenaga. “Mereka masih sering meminta bahan bangunan untuk membangun toilet sendiri, padahal bantuan dari sekitar sangat mudah diperoleh,” ujarnya.

Lusi awalnya juga tidak terlalu didukung oleh koleganya, tetapi saat UNICEF mengadakan pertemuan, STBM akhirnya mendapat dukungan dari dinas kesehatan setempat. Selanjutnya, diikuti dengan alokasi anggaran untuk STBM, tindak lanjut dan penetapan target yang jelas di setiap pusat kesehatan di Jayapura. Berbekal kegigihan dan kemurahan hati, Lusi berhasil membantu dua kelompok masyarakat memperoleh status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016.

UNICEF berkomitmen untuk mendukung Lusi dan koleganya untuk mengakhiri BABS di Papua. UNICEF juga mengadvokasi Kementerian Kesehatan agar petikan pelajaran dari Papua dapat dibagikan ke daerah lain. Hal ini sangat penting dilakukan agar Indonesia dapat mengurangi tingkat penyakit diare, radang paru-paru, dan penyakit berbahaya lainnya yang berdampak buruk pada anak-anak.

Lusiana Rumkoremis diberikan penghargaan oleh Bapak Imran Agus Nurali, Direktur Kesehatan Lingkungan, Kemenkes RI

Sejak 2013, lebih dari 125.000

keluarga telah memiliki toilet

melalui program sanitasi

pemerintah yang didukung UNICEF

dan Yayasan Bill & Melinda Gates.

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Target 6.2 Pada tahun 2030,

mencapai akses terhadap sanitasi

dan kebersihan yang memadai dan

merata bagi semua, dan menghentikan

praktik buang air besar di tempat

terbuka, memberikan perhatian khusus

pada kebutuhan kaum perempuan,

serta kelompok masyarakat rentan.

Page 7: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA10 11

CERITA DARI LAPANGAN | PERLINDUNGAN ANAK

DARI KOTA PASURUAN KE SELURUH INDONESIA:

KESUKSESAN PERCONTOHAN PENCATATAN KELAHIRANTerpancar keceriaan di wajah Rahardi Joko Suparno dan istrinya saat menggendong bayi mereka yang baru lahir enam hari yang lalu sambil menunggu panggilan di ruang tunggu pusat kesehatan. Selang beberapa waktu, mereka dipanggil untuk mengambil akta kelahiran yang mencantumkan nama anaknya, Raka Maliki. Senyum mereka pun tak kunjung pudar.

“Ini akta kelahiran anak saya,” kata Rahardi. “Tertulis nama anak saya. Sekarang anak saya bisa bersekolah dan meraih masa depan.”

Memiliki akta kelahiran merupakan hak asasi manusia dan syarat untuk mendapat pendidikan, pekerjaan, jaminan kesehatan, dan banyak hal penting lainnya. Sayangnya, banyak penduduk Indonesia yang tidak paham atau bahkan tidak sadar pentingnya pencatatan kelahiran, apalagi cara mendapatkan akta kelahiran.

Inilah alasan UNICEF turun tangan di sembilan kabupaten/kota percontohan sejak 2014 memberikan bantuan teknis kepada pemerintah setempat untuk memperbaiki sistem pencatatan kelahiran. Bantuan teknis yang diberikan termasuk peningkatan layanan pencatatan kelahiran bagi masyarakat dan pemasangan layanan online di rumah sakit bersalin, pusat kesehatan masyarakat dan kantor pemerintahan desa. Percontohan ini bertujuan untuk membangun mekanisme untuk menangani keterlambatan pencatatan, misalnya melalui data sekolah.

Capaian pencatatan kelahiran saat ini paling tinggi di kota Pasuruan, Jawa Timur, dengan jumlah penduduk 212.000 jiwa. Tingkat pencatatan kelahiran meningkat dari hanya 46 persen tahun 2013 menjadi 97 persen tahun 2016. Inilah contoh nyata dari hasil yang dapat dicapai jika masyarakat memprioritaskan perlindungan anak.

Kepala bidang pencatatan sipil di Pasuruan, Siti Mariyam, menekankan pentingnya pencatatan kelahiran untuk memperoleh pengakuan yang sah dari negara. “Pencatatan kelahiran adalah bukti pengakuan negara atas kelahiran anak,” katanya.

Pasuruan berkomitmen untuk membagikan pengalamannya ke seluruh Indonesia. Perwakilan dari dua kabupaten/kota di Aceh telah mengunjungi Pasuruan dan UNICEF untuk mengembangkan studi kasus dalam rangka memperbesar skala percontohan pencatatan kelahiran. UNICEF memastikan hak setiap anak terpenuhi dengan melakukan pendekatan percontohan yang inovatif, mendokumentasikan petikan pembelajaran, dan mendorong pemerintah pusat untuk menerapkan pendekatan serupa di tingkat nasional.

Keberhasilan kota Pasuruan mencapai target pencatatan kelahiran lebih awal dari jadwal dalam rencana pembangunan nasional diakui oleh Kementerian Dalam Negeri. Namun, menurut kepala kantor dispendukcapil kota Pasuruan, Boedi Widayat, MM., 97 persen masih kurang baik. “Target kami adalah mencatat semua anak usia 0 hingga 18 tahun sampai akhir 2017. Semua anak berarti harus 100 persen.”

Target 16.9 Pada tahun 2030,

memberikan identitas yang sah

bagi semua, termasuk

pencatatan kelahiran.

Pada 2016, tingkat pencatatan

kelahiran naik dari 68% ke 79%

di 9 kabupaten/kota percontohan

UNICEF melalui upaya bersama untuk

meningkatkan kesadaran, akses, dan

monitoring pencatatan kelahiran.

Makin banyak anak-anak di Jawa Timur memiliki akta kelahiran sejak perbaikan sistem pencatatan kelahiran didukung UNICEF.

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Page 8: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA12 13

CERITA DARI LAPANGAN | INOVASI

A BILLION (BRILLIANT) BRAINS:

THE ASIA PACIFIC YOUTH INNOVATION CHALLENGE

“Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditargetkan PBB tidak realistis!” tegas Sherley Sandiori, 22 tahun, mahasiswa Universitas Indonesia, saat mempresentasikan idenya di hadapan pemimpin dari 28 negara Asia-Pasifik di Konferensi Tingkat Tinggi Regional Ketiga (HLM3) tentang Hak Anak yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Idenya berhasil menarik perhatian para pemimpin yang hadir. Terbukti memiliki ide yang cemerlang, Sherley keluar sebagai salah satu pemenang kompetisi Asia Pacific Youth Innovation Challenge di HLM3.

Proposalnya, 1.000 untuk 1.000, mengajak seribu relawan muda untuk terjun membantu Pulau Seribu mewujudkan jaminan kesehatan universal.

Konferensi HLM3 awalnya merupakan forum untuk memperkuat hak anak dan membangun kerjasama efektif demi kesejahteraan anak di kawasan Asia-Pasifik. Bagian menarik dalam konferensi HLM3 pada November 2016 adalah keikutsertaan dan kontribusi anak-anak muda. Didukung UNICEF, kompetisi Innovation Challenge mendorong anak-anak muda untuk membagikan ide mereka mengenai tema kesehatan, kekerasan, dan perlindungan sosial guna memperbaiki kehidupan anak.

U-Report mengadakan acara tatap

muka 21 kali dan jajak pendapat

(polling) online sekitar 3 kali per

bulan untuk mendorong partisipasi

lebih dari 30.000 anak muda

dalam diskusi lokal, nasional,

dan global, termasuk topik-

topik seputar kesehatan

UNICEF menggunakan platform U-Report untuk mempromosikan kompetisi ‘Innovation Challenge’ kepada 37.000 U-Reporter Indonesia. Hasilnya, dari 660 proposal, lebih dari dua pertiganya (456) berasal dari Indonesia.

Terpanggil untuk berpartisipasi, Sherley dan timnya mencoba menjawab pertanyaan sulit. “SDG 3 menargetkan jaminan kesehatan universal. Di Indonesia, bagaimana kita dapat menjangkau orang yang tinggal di perdesaan dan pulau terpencil?” tanya Sherley.

Sherley mengajukan ide untuk merekrut 1.000 relawan muda guna memudahkan warga pulau seribu mendapatkan layanan kesehatan dengan memaksimalkan penggunaan sarana perahu kesehatan untuk keadaan darurat dan mengunjungi warga secara reguler.

Tim Sherley dan dua tim lainnya masing-masing menerima USD 5.000 untuk merealisasikan ide mereka.

“Saya harap program 1.000 untuk 1.000 dapat menjadi solusi jangka panjang bagi warga pulau seribu dan kemudian warga dapat secara independen menjalankan program ini.”

Sherley Sandiori (kedua dari kiri) dan tim “1,000 for 1,000” mendapatkan hadiah $5.000 saat menang di HLM3

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Target 3.8 Mencapai cakupan

kesehatan universal, termasuk

perlindungan risiko keuangan, akses

terhadap pelayanan kesehatan

dasar yang baik, dan akses terhadap

obat- obatan dan vaksin dasar yang

aman, efektif, berkualitas, dan

terjangkau bagi semua orang.

Page 9: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA14 15

Seperempat abad lalu, Indonesia menjadi salah satu negara yang pertama menandatangani dan meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak Anak. Saat ini, Indonesia sekali lagi menjadi negara terdepan dalam upaya yang sangat penting dan relevan bagi 85 juta anak-anak Indonesia, yaitu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang juga merupakan tujuan global “dari, oleh, dan untuk semua penduduk dunia” untuk menciptakan dunia yang lebih baik pada 2030.

Perjalanan mencapai SDG masih jauh dan target SDG yang ingin dicapai bahkan lebih ambisius daripada Tujuan Pembangunan Milenium (MDG). Negara-negara di dunia tidak hanya berkomitmen pada pengurangan kemiskinan, tetapi juga pengakhiran kemiskinan. Mengakhiri kemiskinan sangat sulit bagi Indonesia karena ada 14 juta anak yang hidup di bawah garis kemiskinan, sekitar 10.000 rupiah atau 75 sen dollar AS per hari, dan tidak berkesempatan untuk hidup sehat, berpendidikan dan sejahtera. Apalagi, jika batas garis kemiskinan dinaikkan menjadi 20.000 rupiah per hari, sekitar 48 juta (satu dari dua) anak di Indonesia hidup dalam kemiskinan.

Angka rata-rata tidak lagi menjadi tolok ukur pencapaian. SDG baru berhasil dicapai apabila semua SDG tercapai bagi semua orang.

Dari 17 tujuan global, tiga belas tujuan sangat relevan bagi anak-anak. Jadi, pemerintah harus berfokus pada anak-anak saat menyusun rencana pelaksanaan Agenda 2030. Begitu pula untuk menjalankan Nawacita, sembilan agenda perubahan yang dicetuskan Presiden Joko Widodo, yang berfokus pada daerah tertinggal dan kualitas pendidikan.

Mengedepankan anak-anak merupakan investasi yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan suatu negara. Penelitian Copenhagen Consensus Think Tank menunjukkan bahwa setiap satu dollar yang diinvestasikan ke dalam program pendidikan usia dini menghasilkan USD 33.

Inilah alasan kami di UNICEF mengatakan Nawacita dan SDG harus dimulai dari anak-anak (lihat halaman selanjutnya).

Nilai Gotong Royong Indonesia menjadi dasar kokoh bagi kita semua untuk bersama-sama bertindak dan memastikan tidak ada satu anak pun yang tertinggal.

TIDAK SEORANG PUN YANG TERTINGGAL:

GOTONG ROYONG MENCAPAI SDG BAGI ANAK-ANAK INDONESIA

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Page 10: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

Pembangunan Berkelanjutan dimulai dari anak-anak

NAWACITA #2:Tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

NAWACITA #4:Penegakan hukum

yang bebas korupsi, bermartabat

dan terpercaya.

Menasionalkantujuan global

untuk anak-anakdi Indonesia

NAWACITA #5:

Meningkatkankualitas pendidikan

PUSKESMAS

NAWACITA #1:Melindungi seluruh warga negara dan

memberikan rasa aman

SeKOLAH

TIDAK BOLEH ADA ANAK YANG HIDUP DALAM KEMISKINAN DI NEGARA BERPENDAPATAN MENENGAH.

14% ANAK INDONESIA MISKIN

INVESTASI DI:SISTEM BANTUAN TUNAI untuk membantu anak-anak miskin dan walinya.

INVESTASI DI: Perawatan dengan fokus pada 1000 hari pertama seorang anak, serta upaya untuk menunda usia melahirkan.

TIDAK BOLEH ADA IBU ATAU ANAKYANG MENINGGAL KARENA PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH & TIDAK BOLEH ADA ANAK YANG KURANG GIZI

37% ANAK INDONESIA MENGALAMI HAMBATAN PERTUMBUHAN

INVESTASI DI:Pengasuhan dan program berbasis sekolah untuk penghapusan kekerasan.

TIDAK BOLEH ADA ANAK HIDUP DALAM KETAKUTAN DI NEGARA YANG TOLERAN DAN DAMAI

50% ANAK-ANAK DI SEKOLAH MENJADI KORBAN KEKERASAN FISIK

INVESTASI DI:Program perkembangan anak usia dini yang didanai pemerintah & 1 tahun pendidikan pra-sekolah untuk semua anak.

SEMUA ANAK HARUS MENDAPAT MANFAAT DARI PENDIDIKANUSIA DINI DAN PRA-SEKOLAH

30% ANAK TIDAK MENDAPAT:PENDIDIKAN USIA DINI

INVESTASI DI:Penguatan kapasitas bagi sistem penyediaan layanan sosial untuk mengatasi keadaan darurat.

MEMPERKUAT DAYA LENTINGMASYARAKAT DAN SISTEM.

INDONESIA ADALAH SALAH SATU NEGARA YANG PALING RAWAN BENCANA DI DUNIA.

INVESTASI DI:Pengumpulan data real-time (waktu seketika) dan analisis yang inovatif.

MEMANFAATKAN EKOSISTEM DATA UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN DAN MEMONITOR KEMAJUAN.

SUMBER DATA INDONESIA YANG KAYA TIDAK SEPENUHNYA DIMANFAATKAN UNTUK PENGEMBANGAN KEBIJAKAN.

INVESTASI DI:Anak muda sebagai pemimpin pembangunan melalui sosial media.

MENDUKUNG KETERLIBATAN ANAK MUDA UNTUK MENDORONGPERUBAHAN SOSIAL

POTENSI MEDIASOSIAL INDONESIA KURANG DIMANFAATKAN

PENGGUNA #2PENGGUNA #5

MEMANFAATKAN INVESTASI SWASTA UNTUK ANAK

INVESTASI DI:Mendorong praktik bisnis yang sejalan denganhak anak dalam perekonomian Indonesia dan memanfaatkan pendanaan inovatif untuk anakseperti keuangan syariah.

22%PERUSAHAAN DI INDONESIA YANG SECARATERBUKA MELAPORKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN HANYA

PEMBANGUNAN NASIONALHANYA AKAN EFEKTIF JIKASEMUA ANAK DIPERHITUNGKAN

INVESTASI DI:Semua anak harus dicatatkan oleh Catatan Sipil.

dari populasi di Indonesia adalah ANAK-ANAK.

33% BALITATIDAK TERCATAT KELAHIRANNYA

NAWACITA #8:

Revolusi karakter bangsa

PAUD

BANK

NAWACITA #7:Mewujudkan kemandirian

ekonomi

tendagawat darurat

PERPUSTAKAAN

KARANGTARUNA

NAWACITA #9:Memperteguh kebhinekaan

dengan menciptakan ruang-ruang dialog antar

warga.

NAWACITA #6:Meningkatkan

produktivitas rakyat.

KANTORKECAMATAN

NAWACITA #3:

Membangun Indonesia dari

pinggiran

| UNICEF INDONESIA16 17LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Page 11: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA18 19

CERITA DARI LAPANGAN | PENDIDIKAN

KEMBALI BERSEKOLAH:

CITA-CITA BUPATI MAMUJU

Mamuju, kabupaten di Sulawesi Barat, memiliki seorang Bupati yang berkomitmen memastikan semua berjalan sebagaimana mestinya. Pada 2015, lebih dari 500 anak diintegrasikan kembali ke sekolah dasar dan menengah melalui tindakan yang dipimpin oleh pemerintah setempat.

Bertepatan dengan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2016, Bapak Habsi Wahid, Bupati Mamuju yang baru terpilih, mengumumkan rencana menjangkau 3.000 anak dalam kampanye Kembali ke Sekolah yang diluncurkan tahun 2012.

Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) yang dikembangkan UNICEF berhasil membantu Mamuju mengidentifikasi 3.367 anak yang tidak bersekolah. SIPBM menghasilkan perubahan sistem manajemen sekolah setempat. Sebelum ada SIPBM, hanya anak-anak yang bersekolah yang tercatat dalam sistem manajemen sekolah. Sekarang, Mamuju dapat mengidentifikasi dan membantu anak-anak yang belum pernah bersekolah atau telah putus sekolah.

Kemiskinan, membantu orangtua memenuhi kebutuhan hidup, dan kurangnya sarana pendidikan merupakan beberapa alasan utama anak-anak di Mamuju tidak bersekolah.

“Tahun ini, kami akan memberikan seragam bagi semua anak di sekolah dasar dan menengah untuk menanggulangi kemiskinan,” kata Pak Habsi dalam sebuah rapat bersama timnya dan UNICEF. Pemerintah Mamuju juga berencana membangun sekolah di setiap desa guna memastikan kurangnya moda transportasi tidak lagi menjadi kendala untuk bersekolah.

Bupati Mamuju memiliki cita-cita menjadikan Mamuju sebuah kabupaten ramah anak, yaitu setiap anak dapat bersekolah dan memiliki akta kelahiran, serta tidak ada lagi anak perempuan yang dipaksa menikah di usia dini. Tokoh-tokoh agama dari gereja dan masjid setempat juga dilibatkan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak buruk pernikahan anak terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak perempuan. Anak perempuan dalam pernikahan anak akan kehilangan masa anak-anaknya begitu saja, putus sekolah, hamil di usia dini, dan lebih rentan terhadap risiko kekerasan dalam rumah tangga.

UNICEF terus mendukung Bupati Mamuju untuk menggapai cita-citanya dengan memberikan bantuan kepada pemerintahan Mamuju untuk memonitor anak-anak yang telah terintegrasikan kembali ke sekolah untuk memastikan mereka tetap bersekolah.

Tahun 2016, Pemerintah RI merilis

laporan tentang pernikahan anak

yang menunjukkan 1 dari 4 perempuan

di Indonesia menikah sebelum

usia 18 tahun dan anak perempuan

yang menikah sebelum usia 18

tahun enam kali lebih rentan untuk

tidak menyelesaikan pendidikan

menengah atau setara. Jumlah

pernikahan anak tidak mengalami

perubahan signifikan dari 2008

hingga 2015. Pada 2012, terdapat

1.348.886 anak perempuan yang

menikah sebelum berusia 18 tahun.

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Target 5.3 Menghapuskan

semua praktik berbahaya,

seperti perkawinan usia anak,

perkawinan dini dan paksa,

serta sunat perempuan.

Page 12: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA20 21

“ TERIMA KASIH SUDAH MEMBANTU SAYA MERAIH MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK”Yasmin (11 tahun) dari Aupokma, Papua Salah satu anak yang terbantu oleh program kesehatan berbasis masyarakat UNICEF di kabupaten Jayawijaya

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Page 13: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA22 23

CERITA DARI LAPANGAN | PENDIDIKAN DI SAAT SITUASI GAWAT DARURAT

BANTUAN UNICEF:

MENOLONG ANAK-ANAK TERDAMPAK BENCANA ALAM

Awalnya terjadi retakan dekat pintu, kemudian dinding belakang terbelah, melalui ubin berdebu, jaraknya kira-kira enam atau tujuh meter. Karena begitu dekat dengan reruntuhan rumah dan sekolah yang hancur berpuing-puing, retakan itu seakan bukan hal yang penting.

Berbeda bagi Rajwa, 10 tahun, siswa kelas lima (foto di bawah), retakan itu mengingatkannya pada bencana menakutkan yang menewaskan dua teman kelasnya dan mengharuskan keluarganya untuk mengungsi selama beberapa minggu. Bulan Desember, pagi hari di Pidie Jaya, Aceh, saat ribuan orang keluar rumah untuk salat subuh berjamaah, tiba-tiba tanah berguncang hebat. Dalam hitungan menit, 3.000 rumah menjadi rata dengan tanah, jalanan terbelah dan rusak parah.

“Dari 296 sekolah di Pidie Jaya, 155 sekolah rusak akibat gempa dan 40 sekolah rusak parah dan tidak dapat diperbaiki,” keluh Spesialis Pendidikan dalam Keadaan Darurat di UNICEF, Yusra Tebe, yang turun ke lapangan bersama tim asesmen bencana. Di daerah yang kerusakannya sangat parah, pemerintah setempat memasang tenda-tenda untuk kegiatan belajar-mengajar. UNICEF sebelumnya pernah menyumbangkan banyak tenda kepada Kementerian Pendidikan yang disimpan di Sumatera Utara, sehingga tenda-tenda tersebut dapat segera dikirimkan ke Pidie Jaya.

“Tahun lalu kami menyumbang puluhan tenda serta perlengkapan untuk kegiatan belajar dan bermain bagi anak,” ujar Yusra. Puluhan tenda tersebut menjadi tenda pertama yang didirikan beberapa hari setelah gempa di Pidie Jaya.

Selain tenda untuk tempat belajar sementara, tim lapangan juga mengidentifikasi perlunya buku, perlengkapan pendidikan dan bantuan psikososial. Tersimpan di Sumatera Utara, 21 paket perlengkapan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari UNICEF dapat segera dikirimkan ke Pidie Jaya dan tambahan 80 paket perlengkapan juga siap dikirimkan.

Paket perlengkapan yang dikirimkan berisi berbagai peralatan, seperti alat tulis, bahan kesenian dan kerajinan tangan, bahkan mainan puzzle dan pakaian. Anak-anak dapat menggunakan perlengkapan ini sambil menunggu sekolah mereka selesai diperbaiki atau dibangun kembali.

Meskipun retakan dinding terlihat menakutkan bagi Rajwa, ia tetap semangat belajar. “Kami sudah lama di luar sekolah,” ucap Rajwa sambil memandang tanah ia berpijak. “Kadang saya masih merasa takut, tapi saya senang bisa datang ke sini lagi.”

Bantuan UNICEF kepada

Kementerian Pendidikan dan Budaya

pascabencana gempa bumi Pidie

Jaya bulan Desember mengurangi

dampak bencana terhadap kegiatan

belajar 11.881 anak dan remaja

usia sekolah (6.296 anak laki-laki

dan 5.585 anak perempuan) dari 40

sekolah yang rusak akibat gempa.

Kiri atas: Anak-anak belajar di dalam tenda di Pidie Jaya

Rajwa, 10 tahun, siswa di Pidie Jaya Guru-guru saat keadaan darurat di Pidie Jaya

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Target 11.5 Pada tahun 2030,

secara signifikan mengurangi

jumlah kematian dan jumlah orang

terdampak, dan secara substansial

mengurangi kerugian ekonomi

relatif terhadap PDB global yang

disebabkan oleh bencana, dengan

fokus melindungi orang miskin dan

orang-orang dalam situasi rentan.

Page 14: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA24 25

CERITA DARI LAPANGAN | PENDIDIKAN

OLAHRAGA BAGI SEMUA:

SERUNYA OLAHRAGA YANG KREATIF

Dengan penuh semangat, siswa-siswa bergantian meluncur di perosotan, segera bangkit, menendang bola, melompat-lompat, merayap di bawah kursi, kemudian lari berkelok-kelok melalui rintangan, saling memberi tos ‘high five’ dan bersorak setiap ada yang berhasil melewati jalur rintangan tersebut. Kegiatan ini tampak biasa, tetapi anak-anak ini bukan anak-anak biasa.

Jauh dari apa yang dibayangkannya setelah mendapat gelar sarjana pendidikan jasmani pada 2009, Agus Salim dikirim untuk mengajar olahraga di sekolah yang memiliki lebih dari 100 anak-anak berkebutuhan khusus.

Ragu harus berbuat apa, Agus mengajak mereka berjalan di sekitar sekolah atau ke sawah untuk berolahraga. “Saya bingung dan takut karena saya tidak mengerti bagaimana mengajar mereka. Saya bahkan tidak dapat berkomunikasi dengan mereka!” kata Agus.

Perubahan terjadi setelah Agus mengikuti pelatihan dari UNICEF dalam program Olahraga untuk Pembangunan. Agus mempelajari teknik menyesuaikan berbagai kegiatan agar anak-anak berkebutuhan khusus dapat ikut berpartisipasi.

Agus juga belajar memodifikasi peralatan dan merancang permainan untuk memenuhi kebutuhan murid-muridnya. Banyak cara yang digunakan Agus, misalnya menggunakan lapangan atau bola yang lebih kecil atau meminta muridnya untuk melempar, bukan menggiring bola. Pelatihan ini mengubah Agus. Ia menemukan semangat baru dan siap memberikan pengalaman belajar yang dapat melibatkan semua muridnya.

Cukup dengan menurunkan tinggi ring basket, Agus dapat memastikan anak-anak dengan disabilitas fisik dapat ikut bermain. Untuk anak-anak yang memiliki gangguan penglihatan, Agus berfokus pada pendengaran anak-anak tersebut, misalnya saat anak-anak lain bertepuk tangan untuk menyemangati mereka.

Empat tahun setelah program pelatihan olahraga untuk pembangunan, Agus terus terinspirasi untuk mencari berbagai cara untuk meningkatkan keterlibatan anak-anak dengan disabilitas dan ia sangat termotivasi dalam bekerja. ”Saya sangat senang. Karena bisa berpartisipasi aktif, anak-anak lebih senang belajar,” kata Agus.

Desember 2016, UNICEF berhasil

menjangkau 1.634 anak (39%

perempuan) untuk melatih

keterampilan hidup dan meningkatkan

partisipasi mereka dalam kegiatan

olahraga yang disesuaikan. 217

anak yang berpartisipasi memiliki

disabilitas (52% perempuan).

Partisipasi anak perempuan dalam olahraga untuk pembangunan yang diselenggarakan UNICEF tahun 2016 Agus Salim, guru

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Target 4.a Membangun dan

meningkatkan fasilitas pendidikan

yang ramah anak, ramah

penyandang cacat dan gender,

serta menyediakan lingkungan

belajar yang aman, anti kekerasan,

inklusif dan efektif bagi semua.

Page 15: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA26 27

“SEKARANG SAYA PUNYA BANYAK TEMAN BARU DAN SAYA BELAJAR BANYAK DARI GURU SAYA”

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Ricky (5 tahun) dari Brebes, Jawa Timur Semakin percaya diri sejak ikut program pengembangan anak usia dini dari UNICEF

Page 16: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA28 29

KONTRIBUSI DARI DONATUR SEKTOR SWASTA DI INDONESIADonatur Perorangan di Indonesia $5.683.104

Mitra Korporat di Indonesia $324.073

PT Indomarco Prismatama $160.814

PT Bank Central Asia Tbk $63.099

Line Plus Corporation $59.349

Lainnya $40.811

Yayasan/Lembaga Trust di Indonesia $11.890

Total*Laporan Pengeluaran Pendapatan 2016 berdasarkan nilai tukar per 31 Desember 2016

$6.019.066

SEKTOR PEMERINTAHAustralia $2.908.193,23

USA USAID $1.973.107,30

Norwegia $250.982,05

Selandia Baru $244.628,58

Belanda $221.649,54

Jepang $192.646,44

Kanada $62.567,76

Swedia $47.951,57

Total $5.901.726,47

KOMITE NASIONAL UNICEFDana Amerika Serikat untuk UNICEF $895.122,13

Komite Swiss untuk UNICEF $542.420,37

Komite Australia untuk UNICEF $252.275,46

Komite Kanada untuk UNICEF $43.738,36

Komite Hong Kong untuk UNICEF $41.972,59

Komite Belanda untuk UNICEF $10.359,17

Total $1.785.888,08

MITRA GLOBALUSA CDC $460.435,30

The Micronutrient Initiative $39.956,70

European Commission / EC $18.576,32

The GAVI Fund $6.556,40

Total $525.524,72

DANA TEMATIK GLOBALGlobal – Pendidikan $419.804,19

Global – Air, Sanitasi & Kebersihan $413.598,21

Global – Perlindungan Anak $82.365,16

Global – Gizi $77.072,03

Global – HIV dan AIDS $17.866,83

Global – Kesehatan $15.608,54

Total $1.026.314,96

SUMBER DANA REGULERNon-grant GC $4.211.587,35

GS $259.003,92

Total $4.470.591,27

Dana Konsolidasi $488.919,01

UCAPAN TERIMA KASIH:

DUKUNGAN DARI DONATUR KAMIMelalui program UNICEF

KERJA KAMI:

IMPLEMENTASI PROGRAM

*Donasi dalam mata uang Rupiah (IDR) ditunjukkan dalam dollar ($) berdasarkan nilai tukar yang berlaku.

Kesiapan Darurat & Pengurangan Risiko Bencana

Kebijakan Sosial

Kelangsungan Hidup & Tumbuh Kembang Anak

Lintas Sektor

Perlindungan Anak

Komunikasi & Advokasi Publik

Pendidikan Anak Usia Dini & Pengembangan Remaja

34%

24%10%7%

3%6%

17%

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Page 17: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA30 31

MITRA KAMI:

SUARA DONATURMengapa saya terus membantu anak-anak yang rentan? Anak-anak adalah masa depan kita. Jika kita menginginkan masa depan yang lebih baik, kita harus mulai membantu anak-anak menggapai cita-cita mereka. Saya yakin UNICEF memiliki kredibilitas tinggi dan program-program yang sangat bermanfaat bagi anak-anak, terutama anak-anak yang rentan.

Kepada semua donatur bulanan seperti saya, dan siapa saja yang belum berkesempatan menjadi donatur: ayo berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Anda akan merasakan berkah dan sukacita yang sempurna.

Markus Djohan Utama Donatur bulanan selama hampir sepuluh tahun

BCA menjadi partner UNICEF Indonesia selama hampir 17 tahun. Selama ini, UNICEF telah berperan penting dalam melindungi hak asasi anak-anak, khususnya hak mendapatkan pendidikan dan hak mendapatkan perlindungan, dengan fokus utama terhadap mereka yang tidak berdaya. Kami sangat bersyukur dapat bekerja sama dengan UNICEF Indonesia dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia.

Sebagai bukti komitmen dan dedikasi dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik, BCA senantiasa mendukung beragam agenda UNICEF Indonesia dalam mengembangkan kualitas anak dan ibu di Indonesia, contohnya, melalui donasi program Imunisasi, Pendidikan Ramah Anak, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Terima kasih UNICEF Indonesia telah memberikan kesempatan bagi BCA untuk berpartisipasi dalam membawa perubahan yang positif di sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas dan dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan. Mari terus bersatu untuk masa depan anak-anak dan bangsa Indonesia yang lebih baik!

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk

Saya pernah melihat ada penggalang dana UNICEF di mall, tetapi saya belum berani menghampiri mereka waktu itu. Akhirnya, pada kesempatan lainnya, saya bisa mampir dan saya senang sekali. Mendengarkan informasi dari penggalang dana UNICEF itu membuat saya terus terpikir betapa beruntungnya saya dan sangat tidak adil bagi anak-anak yang kurang beruntung.

Walaupun jumlah donasi yang saya berikan tidak besar, saya senang dapat ikut berkontribusi. Hati saya terasa hangat setiap kali saya membaca bagaimana kontribusi kecil saya mampu berdampak besar dalam kehidupan anak-anak yang membutuhkan.

Jessica Eka Putri Mulai menjadi donatur tahun 2016

Indomaret yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, tergerak memberikan dukungan bagi upaya perlindungan anak Indonesia. Keberpihakan kepada anak-anak sangat berarti dalam penentuan kemajuan bangsa. Pada waktu kami mengetahui bahwa UNICEF sedang membangun sistem perlindungan anak, kami langsung menyatakan komitmen untuk kembali kerja sama dengan UNICEF. Model perlindungan anak yang dibangun UNICEF terintegrasi dengan program Kementerian Sosial di 5 wilayah Gowa, Makassar, Tulungagung, Klaten, dan Surakarta. Indomaret mengajak pelanggan terlibat dengan memberikan donasi selama 3 bulan, dari 1 Agustus hingga 31 Oktober 2016,

Program penggalangan donasi pelanggan Indomaret bekerja sama dengan UNICEF yang kelima kalinya, sejak 2012.

Selain memberikan manfaat kepada anak-anak, kemitraan Indomaret dengan UNICEF ini diharapkan dapat menginspirasi para pelanggan, karyawan dan pihak-pihak terkait untuk menyadari bahwa dukungan yang diberikan akan sangat berarti dalam membantu memperbaiki, menyelamatkan, dan memberikan harapan bagi masa depan anak-anak Indonesia.

Wiwiek Yusuf Marketing Director PT Indomarco Prismatama

FollowBill Gates@BillGates

Banyak yang bertanya bagaimana cara menyalurkan bantuan – kami dengan bangga menyarankan untuk berdonasi ke @UNICEF ...

LAPORAN TAHUNAN 2016 |

Page 18: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA32

Semua foto ©UNICEF Indonesia

Jika perusahaan Anda ingin mendukung UNICEF Indonesia, silakan hubungi

Corporate Partnerships Manager kami:

Gibthi Ihda Suryani 021 2996 8148

[email protected]

w w w . s u p p o r t u n i c e f i n d o n e s i a . o r g

MENJADI U-REPORTER

BAGI ANDA YANG BERUSIA MAKSIMAL 26 TAHUN, AYO BERGABUNG DALAM U-REPORT

DAN JADILAH AGEN PERUBAHAN

https://indonesia.ureport.in/ ureportindonesia

UReport _ ID

JADILAH PENDEKAR ANAK

Donator bulanan kami dijuluki “Pendekar Anak”, karena setiap bulan mereka membuat perbedaan bagi hidup anak.

Anda dapat mendukung UNICEF Indonesia dengan berdonasi secara reguler mulai dari Rp100.000 per bulan.

Hubungi pusat layanan donatur kami di 1500 006, atau aktifkan donasi bulanan Anda secara online di

http://www.supportunicefindonesia.org/donate-monthly.

BANTU SEBARKAN ISU ANAK

BANTUAN DUNIA BISNIS

U N T U K

UNICEF

Page 19: LAPORAN TAHUNAN INDONESIA 2016 - · PDF file6-9 tahun sekarang mampu membaca melalui program ... anak-anak berusia hingga 6 tahun. ... status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016

| UNICEF INDONESIA36

UNICEF World Trade Center 6, 10th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 31 Jakarta 12920, Indonesia

Tel.

(021) 2996 8000

Fax.

(021) 571 1326

Email

[email protected]

Website

www.unicef.or.id

unicefindonesia @unicefindonesia

Unicef Indonesiaunicefindonesia