LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 2013 PT. Wahana Pronatural Tbk
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
2
Daftar Isi
halaman
Informasi Perseroan 3
Laporan Dewan Komisaris 4
Laporan Dewan Direksi 6
Profil Perseroan 8
Visi dan Misi Perseroan 9
Ikhtisar Data Keuangan 10
Ikhtisar Saham 11
Struktur Perseroan 13
Analisa dan Pembahasan Manajemen 17
Prospek Usaha Perseroan 24
Tata Kelola Perseroan / Good Corporate Governance 26
Resiko Usaha 34
Tanggung Jawab Sosial 37
Laporan Keuangan Tahunan 38
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
3
INFORMASI PERSEROAN
TANGGAL PENDIRIAN : 22 Juni 2001
KANTOR PUSAT : Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt.4 R 406-407
Jl. Panglima Sudirman 66 – 68 Surabaya 60271
Indonesia
Telp : 031-5352705 / Fax : 031-5352704
Website : www.wapo.co.id
Email : [email protected]; [email protected]
KANTOR CABANG : Gedung Graha Kencana Blok CK
Jl. Raya Pejuangan No. 88 Kebun Jeruk
Jakarta Barat
PAPRIK : Jl. Narogong Km.14, Desa Limus Nunggal
Kec. Cileungsi, Kabupaten Bogor
Propinsi Jawa Barat
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Komisaris Utama : Lia Tirtasaputra
Komisaris / Independen : Hugeng Parhito
Direktur Utama : Samin
Direktur : Indra Widyadharma
KOMITE AUDIT : Hugeng Parhito (Ketua)
Anita Rosalia Gunawan (Anggota)
Nana Nuryana (Anggota)
SEKRETARIS PERSEROAN : Iwan Setiawan
AKUNTAN PUBLIK : KAP. SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & Rekan
Plaza Andhika Blok C.3-4 Jl. Simpang Dukuh 38-40 Telp. (031) 5341286, 5473585, Fax. (031) 5314560 Surabaya 60275 - Indonesia
PENDAFTAR SAHAM : PT. Kustodian Sentral Efek Jakarta
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Telp : 021-52991099 / Fax : 021-52991199
BURSA PENCATATAN SAHAM : PT. Bursa Efek Indonesia
Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Pencatatan saham tanggal 22 Juni 2001 dengan kode
WAPO
BIRO ADMINISTRASI EFEK : PT Sinartama Gunita
Jl. MH Thamrin Kav 22 No. 51 Menteng Jakarta
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
8
PROFIL PERSEROAN
Sejarah Pendirian
PT. Wahana Pronatural Tbk, didirikan di Indonesia berawal sejak didirikannya CV Phonix Mas pada
tahun 1979 yang bergerak dalam bidang perdagangan hasil bumi dan kelautan. Diawali dari perdagangan
lokal antar pulau yang terus berkembang dengan baik. Tahun 1982 Perseroan mulai mengekspor produk-
produknya. Usaha ini dilanjutkan dengan pembangunan pabrik pengolahan kacang mete pada tahun 1989.
Pada tahun 1993 didirikan PT Golden Phoenix berdasarkan Akta nomor 096 yang dibuat dihadapan
Notaris Wahyudi Suyanto SH. PT Golden Phoenix adalah induk dari CV Phoenix Mas bergerak dibidang
pengolahan rumput laut menjadi Karagenan (tepung rumput laut). Tahun 1996, PT Golden Phoenix
berubah namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri dan selanjutnya pada tahun 2000 diubah namanya
menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan Akta nomor 44 tanggal 31 Januari 2000 dibuat
dihadapan Notaris Yonsah Minanda, SH.
Pada tanggal 22 Juni 2001 Perseroan mencatatkan sahamnya pada PT. Bursa Efek Indonesia (dahulu
bernama PT. Bursa Efek Jakarta) dengan melakukan penawaran saham perdana atas 200.000.000 (dua
ratus juta) lembar dengan nominal Rp 100,- (seratus rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp 175,-
(seratus tujuh puluh lima rupiah) per lembar.
Sebagai langkah untuk memperluas strategi integrasinya, pada akhir tahun 2011 Perseroan melakukan
ekspansi usaha dengan melakukan pembelian aset tetap berupa pabrik pengolahan permen milik
PT.Inasentra Unisatya yang berada di Bogor Jawa Barat dan telah memulai operasional pada tahun 2012.
Untuk memperbaiki struktur keuangannya, Perseroan melakukan penjualan (divestasi) saham pada anak
usahanya yaitu PT. Phonix Mas Persada. Perseroan berdomisili di Surabaya, dengan kantor pusat di
Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt. 4 R 406-407 Jl. Panglima Sudirman 66 – 68 Surabaya. Dalam Rapat
Umum Pemegang Saham tahun 2012 Perseroan berubah nama menjadi PT. Wahana Pronatural Tbk
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 2 tanggal 2 Juni 2012 oleh
Wachid Hasyim, Notaris di Surabaya. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapatkan pengesahan dari
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.41594.AH.01.02.Tahun 2012
tanggal 1 Agustus 2012.
Bidang Usaha
Perseroan bergerak dibidang perdagangan, pembangunan, industri, perdagangan hasil tambang, pertanian,
percetakan, pengangkutan, dan jasa. Komoditas utama perdagangan hasil pertanian dan hasil kelautan
adalah rumput laut kering, beras, kedelai, coklat dan candy. Sebagian besar penjualan rumput laut dijual
lokal. Di bidang pembangunan, Perseroan bertindak sebagai pengembang dan pemborong pada umumnya
(general contractor). Dalam rangka diversifikasi dan meningkatkan kegiatan usaha utama, Perseroan
mulai memproduksi permen dengan beberapa merk dan segmen di tahun 2012.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
9
VISI DAN MISI PERSEROAN
Visi Perseroan:
Menjadi perusahaan agroindustri terkemuka dalam mengolah produk unggulan alam Indonesia
Misi Perseroan:
1. Membangun integrasi usaha pengolahan rumput laut dan produk pertanian yang berdaya saing
internasional.
2. Menjadi industri pengolahan makanan dan minuman yang sehat dan berkarakter.
3. Mendukung Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani dan nelayan
daerah.
4. Membantu Pemerintah dalam menambah pendapatan asli daerah (PAD);
5. Pertumbuhan dan perkembangan Perseroan dan perekonomian masyarakat yang semakin meningkat;
6. Membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat baik di sektor
pertanian, perkebunan dan industri;
7. Meningkatkan penghasilan atau keuntungan Perseroan untuk dapat berkembang menjadi lebih besar
dan maju.
Strategi Perseroan:
1. Meningkatkan kapasitas produksi dengan pendekatan yang baik kepada masyarakat di sentra
budidaya pertanian dan hasil laut.
2. Menekan biaya bahan baku antara lain dengan mengelola tingkat perputaran persediaan, melakukan
pembelian bahan baku dengan harga yang lebih rendah tanpa menurunkan kualitas.
3. Menghimpun dana modal usaha dan investasi dari bank atau lembaga keuangan pemerintah dan
swasta.
4. Menciptakan suatu power yang memiliki nilai tambah dan kemanfaatan tinggi (semua bahan baku
dan limbahnya).
5. Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan lembaga-lembaga lainya khususnya yang berkaitan
dengan peningkatan sarana dan prasarana produksi.
6. Meningkatkan etos kerja dan profesionalisme seluruh personil Perseroan, sistem manajemen usaha,
administrasi, organisasi dan informasi.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
10
IKHTISAR DATA KEUANGAN
Ikhtisar data keuangan PT. Wahana Pronatural untuk 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2011 2012 2013
Disajikan Kembali
HASIL USAHA
Penjualan Bersih 20,729 125,021 126,893
Laba (Rugi) Kotor (2,195) 4,128 3,727
Laba (Rugi) Usaha (26,849) 117 (212)
Laba (Rugi) Komprehensif (56,990) 3,944 147
Jumlah Saham yang Beredar 520 520 520
Laba Per Saham
Dasar (109,60) 7,59 0.28
Dilusi (178,09) 12,33 0.46
POSISI KEUANGAN
Modal Kerja Bersih (6,153) 2,599 5,417
Jumlah Aset Lancar 5,893 27,194 35,135
Jumlah Aset Tidak Lancar 86,637 81,946 79,429
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 12,046 24,595 29,718
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 69,535 69,651 69,805
Jumlah Ekuitas 10,949 14,893 15,041
RASIO USAHA (%)
Laba Kotor / Penjualan Bersih (Gross Profit Margin)
-10,59 3,30 2,94
Laba Usaha / Penjualan Bersih (Operating Profit Margin)
-129,52 0,09 -0,17
Laba Komprehensif / Penjualan Bersih (Net Profit Margin)
-274,93 3,15 0,12
Laba Komprehensif / Jumlah Aset (Return On Assets)
-61,59 3,61 0,13
Laba Komprehensif / Jumlah Ekuitas (Return On Equity)
-520,48 26,48 0,98
RASIO KEUANGAN (%)
Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek (Current ratio) 48,92 110,56 118,22
Liabilitas / Ekuitas (Debt to Equity) 745,06 632,78 661,67
Liabilitas / Aset (Debt to Assets) 88,16 86,35 86,87
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
11
IKHTISAR SAHAM
Komposisi Pemegang Saham Perseroan dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
Pemegang Saham
Nilai Nominal Rp 100 Per Saham
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
Persentase
Kepemilikan
Jumlah (Rp)
PT. Pesona Bangun Mandiri 55.000.000 10.58 5.500.000.000
PT. Mitra Niaga Sakti 55.000.000 10.58 5.500.000.000
PT. Surya Pelangi Mandiri 100.000.000 19.23 10.000.000.000
PT. Hijau Sari 100.000.000 19.23 10.000.000.000
Masyarakat (dibawah 5%) 210.000.000 40.38 21.000.000.000
Jumlah 520.000.000 100.00 52.000.000.000
Informasi Harga Saham
Perkembangan harga saham Perseroan selama tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
VOL. PEREDARAN JUMLAH SAHAM KAPITALISASI VOLUME
TTG TRD AKHIR TTG TRD AKHIR SAHAM (Unit) TERCATAT PASAR (3 bln) PERDAGANGAN
TRIWULAN I - - - 74 56 69 8.315.500 520.000.000 98.280.000.000 0
TRIWULAN II 111 51 74 121 64 94 190.424.000 520.000.000 143.520.000.000 1.000.000
TRIWULAN III 80 56 61 96 56 62 1.566.000 520.000.000 106.080.000.000 0
TRIWULAN IV 107 55 61 79 50 59 4.518.500 520.000.000 95.160.000.000 23.000
HARGA (Rp.)PERIODE HARGA (Rp.)
2012 2013
Keterangan : tanda (-) perdagangan Saham di suspen
Kronologi Pencatatan Saham dan Penambahan Jumlah Saham
Pada tanggal 22 Juni 2001 Perseroan mencatatkan sahamnya di PT. Bursa Efek Indonesia (dahulu
PT.Bursa Efek Jakarta) dengan melakukan penawaran saham perdana atas 200.000.000 (dua ratus juta)
lembar dengan nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp.175,- (seratus
tujuh puluh lima rupiah) per lembar. Pada tahun 2011 Perseroan melakukan penambahan modal dasar dari
Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) menjadi Rp.200.000.000.000,- (dua ratus milyar rupiah).
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
12
Struktur pemegang saham utama dan pengendali
-Lia Tirtasaputra (50%) -Thelly Rope (70%)
-Felicia Alim (50%) -Evelia (30%)
-Willianto A (50%) -Hudiono G (50%) -Melly (50%)
-Junia Linardi (50%) -Anita Rosalia (50%) -Agnes Kristina (50%)
PT. Indo Kreasi
Pratama (70%)
PT. Mitraya
Trasia (30%)
PT. Pesona
Bangun Mandiri
55 Juta (10,58%)
PT. Mitra Niaga
Sakti
55 Juta (10,58%)
PT. WAHANA PRONATURAL TBK
520 Juta Saham
Masyarakat
210 Juta
(40,38%)
PT. Hijau Sari
100 Juta
PT. Surya Pelangi
Mandiri
100 Juta (19,23%) (19,23%)
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
13
STRUKTUR PERSEROAN
Susunan Pengurus
Susunan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta Notaris Wachid Hasyim,S.H., No. 49 tanggal
23 Juni 2011 adalah sebagai berikut :
Komisaris
Komisaris Utama : Lia Tirtasaputra
Komisaris (Independen) : Hugeng Parhito
Direksi
Direktur Utama : Samin
Direktur : Indra Widyadharma
Manager Operasional : Iwan Setiawan
Manager Accounting : Artha Lovie W
Manager Produksi & Pemasaran : Indra Widyadharma
Corporate Legal : Iwan Setiawan
Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi adalah 5 tahun dan
berakhir sampai dengan 22 Juni 2016.
Dewan Direksi
Manager
Operasional Manager
Accounting
Keuangan
Corporate Legal
Dewan Komisaris
Manager Produksi & Pemasaran
Corporate Secretary
Akuntansi
Hukum
Perijinan
Logistik
Umum
Manufacturing
Trading
Komite Audit
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
14
Profil Pengurus Perseroan
DEWAN KOMISARIS :
Lia Tirtasaputra Komisaris Utama
Lahir di Jakarta 1975, lulusan fakultas ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, mengawali karir sebagai
Financial Analyst di PT. Inti Salim Corpora, Financial Controller di PT Sioen Indonesia dan Sales
Administration Manager PT. Johnson Johnson Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur,
Direktur Utama maupun Komisaris Utama pada beberapa perusahaan. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai
Komisaris Utama PT Wahana Pronatural Tbk.
Hugeng Parhito
Komisaris (Independen)
Lahir di Solo 1951 (63 tahun), lulusan dari Lembaga Pendidikan Manajemen pada tahun1974 dan
mendapatkan Post Graduate Diploma dari Warren J Keagan pada tahun 2000. Mengawali karir sebagai
Area Manager di PT. Sati Indonesia, Marketing Manager di PT. Indo Marco dan sebagai Marketing
Direktur PT. Indomiwon Citra Inti. Beliau pernah memegang beberapa jabatan utama dan juga menjabat
sebagai Direktur ataupun Presiden Direktur pada beberapa perusahaan. Sejak tahun 2011 menjabat
sebagai Komisaris Independen PT Wahana Pronatural Tbk.
Penunjukan Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada
tanggal 23 Juni 2011, dan tertuang didalam Akte No. 50 tanggal 23 Juni 2011 Notaris Wachid Hasyim
SH, di Surabaya dan disahkan oleh Surat Ketetapan Kementerian Hukum dan HAM RI No.AHU-
AH.01.10.24687 tanggal 1 Agustus 2011. Dewan Komisaris tidak memiliki saham dalam Perseroan
DIREKSI :
Samin
Direktur Utama
Lahir di Tanjung Pinang 1968 (46 tahun), mendapatkan gelar Magister Management (S2) di Universitas
Pancasila Jakarta pada tahun 1998, mengawali karir sebagai Staf Akunting di PT. Halim Adibina
Managemen pada tahun 1991, sebagai Asisten Manager Akunting di PT. Besindo pada tahun 1996.
Beliau pernah menjadi General Manager, dan Direktur di beberapa perusahaan. Sejak tahun 2011
menjabat sebagai Direktur Utama PT Wahana Pronatural Tbk.
Sebagai Direktur Utama, beliau bertanggung jawab terhadap seluruh kepengurusan Perseroan, namun
secara teknis beliau mengurusi beberapa hal diantaranya :
- Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan tata kelola perusahaan.
- Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
- Penyusunan strategi bisnis, anggaran dan pelaksanaan fungsi audit internal.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
15
Indra Widyadharma
Direktur
Lahir di Surabaya 1974 (39 tahun), mendapatkan gelar Master of Bussines Administrasion (MBA) City
University di Amerika Serikat, Mengawali karir sebagai Finance Manager di Sea Technology LLC di
USA pada tahun 1998, Sepulangnya ke Indonesia, pada tahun 2001 melanjutkan karir sebagai Oil and
Grains Analyst pada CV. Palma Surabaya yaitu Perseroan yang bergerak di bidang perdagangan olein dan
beberapa produk komoditi. Selanjutnya 2008 mendirikan dan menjabat direktur di CV. Surya Terang Asia
Raya, yang bergerak dalam perdagangan dan pembibitan rumput laut. Dan pada tahun 2011 bergabung
bersama PT Wahana Pronatural Tbk sebagai Direktur.
Tugas beliau lebih terfokus pada hal hal sebagai berikut :
- Pelaksanaan operasional perusahaan, penjualan, pembelian termasuk rencana kerja proyek.
- Pelaksanaan pengendalian internal dan keuangan.
- Pelaksanaan struktur pengendalian internal harian dan pengambilan tindakan operasional.
Penunjukan Dewan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal
23 Juni 2011, dan tertuang didalam Akte No. 50 tanggal 23 Juni 2011 Notaris Wachid Hasyim SH, di
Surabaya dan disahkan oleh Surat Ketetapan Kementerian Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.
01.10.24687 tanggal 1 Agustus 2011. Dewan Direksi tidak memiliki saham dalam Perseroan. SUMBER DAYA MANUSIA
Perseroan menyadari akan pentingnya peranan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor pendukung
keberhasilan kegiatan usahanya. Dalam upaya meningkatkan mutu tenaga kerja, Perseroan memberikan
kesempatan bagi karyawannya untuk berpartisipasi dalam program pelatihan. Perseroan pada tahun 2013,
memiliki 12 orang karyawan (tidak diaudit) kesemuanya adalah karyawan tetap yang terdiri dari berbagai
tingkat dan jabatan, pendidikan, umur dan displin ilmu.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, Perseroan meletakkan beberapa prinsip dasar yang menjadi
pedoman bagi setiap pimpinan unit organisasi Perseroan dalam melaksanakan supervisi terhadap
karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya, sehingga setiap karyawan akan dapat menerima
nilai-nilai Perseroan sebagai nilai pribadi masing-masing. Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas
serta motivasi tiap karyawan, Perseroan melakukan upaya antara lain :
a. Perbaikan Sistem Pengupahan atau Penggajian
Perseroan senantiasa melakukan penyesuaian besarnya gaji karyawan serta memperhatikan upah
minimum yang ditetapkan pemerintah termasuk untuk upah minimum regional untuk tahun berjalan.
Penggajian di Perseroan berada di atas upah minimum yang ditetapkan oleh Departemen Tenaga
Kerja disetiap daerah.
b. Menyediakan Tunjangan dan Fasilitas
Tunjangan dan fasilitas yang disediakan Perseroan bagi karyawan antara lain pelaksanaan Undang-
undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tunjangan pengobatan/kesehatan, pemberian
asuransi kesehatan kepada semua karyawan, tunjangan transportasi, tunjangan kematian serta
tunjangan komunikasi.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
16
c. Latihan dan Pengembangan
Jenis-jenis pelatihan didasarkan pada tiga kategori, yaitu: pelatihan yang bersifat meningkatkan
produktivitas dan kualitas organisasi, pelatihan yang bersifat meningkatkan kepemimpinan dan
profesionalisme kerja serta membangun sikap mental positif dan mengembangkan daya intelektual
pribadi. Dengan semakin meningkatnya intensitas kegiatan usaha dan perluasan usaha Perseroan
(diversifikasi usaha), maka dibutuhkan jumlah tenaga kerja yang cukup dan trampil demi kelancaran
operasi dan efisiensi.
Perseroan memberikan kebebasan bagi para karyawan untuk berkumpul dan berserikat untuk
meningkatkan kinerja Perseroan dan kesejahteraan sosial karyawan serta sebagai forum komunikasi
antara karyawan dengan Manajemen.
Rincian karyawan dalam table berdasarkan tingkat jabatan, pendidikan, umur dan disiplin ilmu beserta
jumlah karyawannya adalah sebagai berikut :
Menurut Jenjang Pendidikan :
Keterangan Jumlah Karyawan %
Sarjana S.2 4 33,33
Sarjana S.1 5 41,66
SLTA sederajat 3 25,00
Jumlah 12 100,00
Menurut Jenjang Jabatan :
Keterangan Jumlah Karyawan %
Direksi & Komisaris 4 33,33
Manager 3 25,00
Staf 5 41,66
Jumlah 12 100,00
Menurut Jenjang Usia :
Keterangan Jumlah Karyawan %
40 tahun keatas 3 25,00
30 – 40 tahun 6 50.00
18 – 30 tahun 3 25,00
Jumlah 12 100,00
Jumlah karyawan sebanyak 12 orang, namun operasional Perusahaan dapat berjalan dengan efektif.
Dalam melakukan kegiatan perdagangan, perseroan menempatkan seorang Manager Area di beberapa
wilayah untuk melakukan pembelian kepada para petani atau kelompok tani. Setiap Manager Area
dibantu secara langsung oleh para petani atau kelompok tani. Jika diperlukan, mereka bisa merekrut
karyawan harian lepas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan masa panen. Sedangkan di kantor pusat,
Perseroan menempatkan seorang Manager Operasional. Sedangkan untuk Bagian Keuangan, Administrasi
dan Pembukuan (FA), saat ini Perseroan telah memiliki seorang Manager FA dan 3(tiga) orang staff.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
17
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Dalam laporan ini kami sampaikan uraian yang membahas dan menganalisa laporan keuangan Perseroan
dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi.
Produksi dan Penjualan
Selama kurun waktu tahun 2013, Perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp.126,9 milyar,
kontribusi penjualan tertinggi adalah produk Rumput Laut kering sebesar 4.445 ton atau sebesar Rp.55,1
milyar, disusul penjualan Candy dan Dreamy sebesar Rp. 45,3 milyar, Beras sebesar 1.824 ton atau Rp.
16 milyar, sementara itu penjualan Kedelai sebesar 1.096 ton atau sebesar Rp. 7,7 milyar, Coklat sebesar
Rp. 2,7 milyar.
Kapasitas produksi Candy yang berada di kabupaten Bogor Jawa Barat yang terdiri dari beberapa line
produksi yaitu:
- Soft Candy Lines berkapasitas 200.000 kg/bulan
- Hard Candy Lines berkapasitas 173.000 kg/bulan
- Snack Candy Lines berkapasitas 136.000 kg/bulan
- Depositing Candy berkapasitas 275.500 kg/bulan
Proses Produksi Candy
Secara umum proses produksi Candy dapat digambarkan dalam flow diagram proses dibawah ini :
Posisi Keuangan (Neraca)
Aset
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah
yang tidak disusutkan. Aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012, masing-masing sebesar Rp 114,56 milyar dan Rp 109,14 milyar.
1. PELARUTAN
2. PEMASAKAN
3. PENCAMPURAN
4. PENDINGINAN 1
5. PENCETAKAN
6. PENDINGINAN 2
7. PEMBUNGKUSAN
8. HASIL JADI
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
18
Aset Perseroan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 5,4 milyar atau 4,9% jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya jumlah aset lancar sebesar Rp 7,9
milyar yaitu pada piutang usaha naik sebesar Rp 6,7 milyar dan pajak dibayar dimuka sebesar Rp 1
milyar. Aset lancar pada tahun 2013 dan 2012 tercatat masing-masing sebesar Rp 35,1 milyar dan Rp
27,2 milyar, sedangkan jumlah aset tidak lancar pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp
79,4 milyar dan Rp 81,9 milyar.
Tingkat kolektibilitas piutang masih baik karena tidak ada piutang yang tidak tertagih sampai 120 hari.
Penjelasan umur piutang adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo Rp 5.275.739.341 27,1%
Telah jatuh tempo :
• 01 - 30 hari Rp 3.982.027.231 20,5%
• 31 - 60 hari Rp - 0,0%
• 61 - 90 hari Rp - 0,0%
• 91 - 120 hari Rp 10.210.699.100 52,4%
19.468.465.672 100,0%
Piutang usaha yang belum jatuh tempo dan umur piutang 01 – 30 hari terjadi atas penjualan kepada
PT.Inasentra Unisatya, sedangkan piutang usaha lainnya yaitu di PT. Asia Sejahtera Mina, Rahmad dan
beberapa customer lain.
Perkembangan jumlah aset digambarkan pada grafis dibawah ini :
Liabilitas
Liabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing
sebesar Rp 99,52 milyar dan Rp 94,25 milyar.
Liabilitas Perseroan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp 5,3 milyar atau 5,6%.
peningkatan ini disebabkan naiknya liabilitas jangka pendek yaitu pada utang usaha naik sebesar Rp 6,3
milyar menjadi Rp 16,8 milyar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10,5 milyar. Uang muka penjualan juga
mengalami peningkatan sebesar Rp 3,6 milyar menjadi 12,6 milyar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 8,9
milyar. Sedangkan liabilitas jangka panjang tidak mengalami perubahan yang material.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
19
Rincian liabilitas jangka pendek tahun 2013 dan 2012 tercatat masing-masing sebesar Rp 29,7 milyar dan
Rp 24,6 milyar. Sedangkan liabilitas jangka panjang untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing tercatat
sebesar Rp 69,8 milyar dan Rp 69,6 milyar.
Rincian hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo Rp 12.623.301.881 75,2%
Telah jatuh tempo :
• 01 - 30 hari Rp 2.398.543.270 14,3%
• 31 - 60 hari Rp 1.495.284.108 8,9%
• 61 - 90 hari Rp 212.334.100 1,3%
• 91 - 120 hari Rp 66.854.388 0,4%
16.796.317.747 100,0%
Perkembangan jumlah liabilitas digambarkan pada grafis dibawah ini :
Ekuitas
Ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 15,04 milyar,
sedangkan di tahun 2012 sebesar Rp 14,8 milyar.
Ekuitas Perseroan pada tahun 2013 tidak mengalami peningkatan yang signifikan dikarenakan pada tahun
2013 Perseroan membukukan laba sebesar Rp 147 juta. Modal dasar Perseroan 2.000.000.000 lembar
saham dengan nilai nominal Rp 100 perlembar. Jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh
520.000.000 lembar saham, sedangkan tambahan modal disetor sebesar Rp 12,45 milyar.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
20
Perkembangan jumlah Ekuitas digambarkan pada grafis dibawah ini :
Penjualan dan Profitabilitas
Penjualan
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua segmen usaha yaitu penjualan produk agrobisnis
dan permen. Penjualan Perseroan selama tahun 2013 sebesar Rp 126,89 milyar meningkat 1,5% atau
sebesar Rp 1,87 milyar jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 125,02 milyar. Penjualan tahun
2013 terdiri dari produk Agrobisnis sebesar Rp 81,5 milyar dan produk Permen sebesar Rp 45,3 milyar.
Peningkatan penjualan ini disebabkan karena volume penjualan di bidang agrobisnis terutama rumput laut
(seaweed) dapat berjalan dengan baik, stabil dan kontinyu. Tahun 2013 perseroan juga mencatatkan
penjualan untuk komoditi Coklat sebesar Rp 2,7 milyar. Hal ini sesuai dengan keinginan Perseroan untuk
menghidupkan kembali penjualan komoditas yang dulu pernah dijalani. Selain itu penjualan produk
candy dan dreamy (permen) pada tahun 2013 juga memberikan kontribusi yang besar. Sejak bulan Juni
2012 Perseroan mulai memproduksi dan memasarkan produk candy, dan pada tahun 2013 meningkat
sebesar 67,5% dibandingkan dengan tahun 2012.
Kontribusi penjualan berdasarkan volumenya adalah sebagai berikut :
• Rumput Laut (seaweed) Rp 55.090.321.209 43,4%
• Candy dan dreamy Rp 45.317.080.865 35,7%
• Beras Rp 16.032.000.000 12,6%
• Kedelai Rp 7.747.200.000 6,1%
• Coklat Rp 2.706.363.600 2,1%
126.892.965.674 100,0%
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
21
Perkembangan Penjualan digambarkan pada grafis dibawah ini :
Laba (Rugi) Kotor
Laba kotor Perseroan untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 3,73 milyar dan Rp 4,13
milyar. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 9,7%. Hal ini disebabkan
karena meningkatnya beban pokok penjualan sebesar Rp. 2,26 milyar dari Rp 120,9 milyar ditahun 2012
menjadi Rp 123,16 milyar pada 2013.
Biaya pemakaian bahan baku meningkat dari Rp 21,6 milyar menjadi Rp 29 milyar (34,4%). Biaya tenaga
kerja langsung juga mengalami kenaikan dari Rp 3,8 milyar menjadi Rp 10,3 milyar (170%). Peningkatan
produksi dan penjualan produk candy di tahun 2013 berpengaruh secara langsung pada biaya produksi
tersebut. Sedangkan tahun 2012 perseroan baru memproduksi candy dan dreamy pada bulan Juli.
Beban Usaha
Beban usaha Perseroan selama tahun 2013 sebesar Rp 3,94 milyar, sedangkan tahun 2012 sebesar Rp 4,01
milyar. Beberapa biaya umum dan administrasi mengalami peningkatan yaitu biaya gaji dan
kesejahteraan karyawan, biaya sewa serta beban pajak. Sedangkan biaya yang mengalami penurunan
diantaranya profesional fee dan perjalanan dinas. Secara umum tidak ada perubahan yang signifikan
sehingga tidak mempengaruhi perubahan laba (rugi) usaha.
Laba (Rugi) Usaha
Laba (rugi) usaha Perseroan untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar minus Rp 211,56 juta
dan Rp 116,94 milyar. Ini disebabkan karena naiknya harga pokok penjualan sebesar Rp 2,3 milyar lebih
besar dari kenaikan penjualan sebesar Rp 1,8 milyar.
Laba (Rugi) Komprehensif
Pada tahun 2013 Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp 147,10 juta. Jika dibandingkan dengan tahun
2012 sebesar Rp 3,9 milyar. Penurunan ini disebabkan beberapa hal, selain meningkatnya harga pokok
produksi, juga karena tahun 2012 terdapat pendapatan lain-lain berupa bonus persediaan senilai Rp 5,2
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
22
milyar atas pembelian mesin produksi candy dan dreamy. Namun demikian kinerja Perseroan di tahun
2013 ini bisa dijadikan gambaran yang lebih real untuk menentukan proyeksi tahun berikutnya.
Arus Kas
Kas dan setara kas akhir tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 265,2 juta dan Rp 1,18 milyar.
Pada tahun 2013 penerimaan kas dari pelanggan meningkat 1,6% dari Rp 121,7 milyar menjadi Rp 123,8
milyar, sedangkan pembayaran kepada pemasok menurun 5,3% dari Rp 122,2 milyar menjadi Rp 115,7
milyar, sehingga kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di tahun 2013 meningkat lebih dari 3
kali lipat dari Rp 911 juta menjadi Rp 4,2 milyar.
Arus kas dari aktivitas pendanaan, tahun 2013 Perseroan melakukan pelunasan pinjaman modal kerja di
Bank Bukopin sebesar Rp 4.430.040.000,- sehingga tidak ada lagi pinjaman Perseroan kepada lembaga
keuangan dan perbankan.
Rasio Likuiditas dan Solvabilitas
Likuiditas
Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar, yaitu perbandingan jumlah aset lancar terhadap
liabilitas jangka pendek. Likuiditas merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Perseroan pada tanggal 31
Desember 2013 dan 2012 masing-masing memiliki rasio lancar sebesar 1,2 kali dan 1,1 kali. Peningkatan
ini menunjukkan kemampuan perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya semakin membaik.
Kenaikan ini disebabkan karena naiknya kas dan setara kas yang berasal dari hasil operasi usaha,
kenaikan piutang usaha, persediaan dan uang muka pembelian.
Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban dengan menggunakan seluruh aset
atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas
(solvabilitas ekuitas), maupun jumlah liabilitas dengan jumlah aset (solvabilitas aset). Solvabilitas ekuitas
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah 6,6 kali, sedangkan untuk tahun 2012 solvabilitas
Perseroan 6,3 kali. Peningkatan ini juga menunjukkan kemampuan perseroan untuk memenuhi semua
kewajibannya semakin membaik.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
23
Rasio Piutang
Piutang yang dimiliki oleh Perseroan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit,
karena timbulnya disebabkan oleh penjualan barang-barang secara kredit. Perputaran Piutang diukur
dengan membagi total penjualan dengan piutang usaha. Total penjualan selama tahun 2013 dan 2012
adalah Rp 126,89 milyar dan Rp 125,02 milyar, sedangkan piutang usaha pada tahun 2013 dan 2012
sebesar Rp 19,5 milyar dan Rp 12,7 milyar.
Rasio piutang Perseroan untuk tahun 2013 adalah 6,5 kali sedangkan tahun 2012 adalah 9,8 kali. Meski
menurun namun rasio (turnover) masih baik. Hal ini menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang rendah. Tidak ada perubahan dalam kebijakan pembelian kredit, akan tetapi Perseroan
berupaya terus meningkatkan penjualannya.
Struktur Permodalan
Struktur Permodalan Perseroan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
- Modal Saham – Nilai Nominal Rp 100 per lembar:
Modal Dasar – 2.000.000.000 lembar
Modal Ditempatkan – 520.000.000 lembar Rp. 52.000.000.000,-
Modal Disetor- 520.000.000 lembar Rp. 52.000.000.000,-
- Tambahan Modal disetor Rp. 12.454.405.615,-
- Laba Ditahan Rp. 147.099.450,-
Kebijakan Perusahaan atas struktur permodalan (bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan
oleh perusahaan) adalah :
- Perseroan menggunakan Laba ditahan lebih dulu untuk membiayai operasional dan pengembangan
perusahaan.
- Uang muka penjualan yang bersifat fluktuatif digunakan untuk pembelian persediaan.
- Jika laba ditahan tidak mencukupi untuk membiayai operasionalnya, maka Perseroan akan mencari
pendanaan dari hutang pihak ke tiga (perbankan atau lembaga keuangan lainnya)
Kebijakan Perusahaan ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat resiko dan keamanan dari sumber
dana. Kebijakan yang terakhir dapat dilakukan dengan mempertimbangkan prospek usaha kedepan.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
24
PROSPEK USAHA PERSEROAN
A. Prospek Usaha Produk Agrobisnis
Hasil pertanian dan kelautan merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan di berbagai
industri baik dalam maupun luar negeri. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar telah lama
dikenal sebagai negara agraris. Indonesia juga dikenal memiliki garis pantai yang panjang. Menurut
koreksi PBB tahun 2008, Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang keempat di dunia setelah
Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar
95.181 km. Dengan demikian potensi pertanian dan hasil laut kita sangat besar. Industri makanan
dan minuman memiliki potensi yang besar untuk tetap tumbuh, terlebih lagi masih banyak bahan
baku dari pertanian dan kelautan yang belum banyak diolah di Indonesia.
Pada 2013, produksi beras nasional mencapai 39,8 juta ton dengan konsumsi sekitar 34,4 juta ton
sehingga ada surplus sekitar 5,4 juta ton. Untuk kedelai sangat dipengaruhi harga di pasar
internasional mengingat Indonesia masih bergantung terhadap pasokan impor. Konsumsi kedelai di
dalam negeri mencapai 2,1 juta ton. Sekitar 807 ribu ton dipasok dari dalam negeri dan sisanya
impor. Data ini disampaikan Kementerian Pertanian dalam "Pangan dan Pertanian Indonesia,
Refleksi 2013 dan Prospek 2014". Oleh karenanya, konsumsi hasil pertanian akan terus meningkat
seiring dengan pertambahan penduduk.
Dalam bidang produksi rumput laut, Indonesia merupakan penghasil rumput laut terbesar didunia.
Selama tahun 2013 produksi rumput laut Indonesia mencapai 7 juta ton dan target produksi di tahun
2014 diharapkan bisa mencapai 10 juta ton. Menurut data Asosiasi Rumput Laut Indonesai (ARLI),
Indonesia termasuk di dalam wilayah Coral Triangle yang merupakan tempat yang cocok untuk
membudidayakan rumput laut di wilayah pesisir. Prospek olahan rumput laut dalam negeri pun
masih besar karena masih banyak industri yang membutuhkan hasil olahan agar-agar dan karagenan
sebagai bahan pengenyal, pengemulsi, pengental, dan penjernih untuk bahan pencampur alami juga
untuk pupuk. Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, juga untuk industri farmasi serta
obat dan kosmetik
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diungkapkan, komoditas
rumput laut di Indonesia memiliki keunggulan komparatif sehingga perlu mendorong hilirisasi
olahan rumput laut. Itu karena pengembangan dan penguatan industri rumput laut Indonesia
didukung sumber daya dan keragaman rumput laut yang melimpah. Jika itu dapat diwujudkan maka
akan mengurangi ketergantungan impor karagenan sebesar 1.320 ton. Saat ini sebanyak 70-80%
produksi rumput laut diekspor dalam bentuk bahan baku. China merupakan negara tujuan expor
utama disusul India, Philipina dan beberapa negara maju seperti Jepang dan Amerika Selatan. Oleh
karenanya Perseroan serius untuk menekuni bidang ini. Tahun 2013 penjualan rumput laut Perseroan
sebesar Rp 55,09 milyar dan menjadi kontribusi terbesar dari penjualan Perseroan.
B. Prospek Usaha Produk Candy dan Dreamy
Usaha ini memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan. Seperti diketahui produk candy pada
umumnya sangat disukai oleh anak-anak dan remaja. Agar produk ini tetap disukai oleh konsumen,
maka Perseroan mengutamakan kualitas produk dengan bahan baku yang sehat serta berupaya untuk
menciptakan inovasi dengan meluncurkan produk-produk baru. Dalam tahun 2013, produk candy
telah memberikan kontribusi penjualan sebesar Rp 45,3 milyar atau 35,7% dari total penjualan
Perseroan. Di harapkan kedepan nilai penjualan candy akan terus meningkat sehingga memberikan
kontribusi yang lebih besar bagi penjualan Perseroan.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
25
Perbandingan Target dan Proyeksi
Target/proyeksi pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan tahun 2013 sebesar 15%, Angka-angka yang
ada di Laporan Keuangan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya meskipun
realisasinya masih dibawah target/proyeksi. Perseroan akan melakukan evaluasi setiap kebijakan terutama
kebijakan yang menyangkut biaya produksi agar tercapai efisiensi secara maksimal.
Target/proyeksi pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan dalam satu tahun mendatang didasarkan
pada gambaran prospek usaha masing-masing bidang usaha yaitu agrobisnis dan candy yang sangat baik.
Aspek Pemasaran
Strategi pemasaran dan pangsa pasar :
- Perseroan mencari pembeli yang bisa mempercepat pembayaran untuk memudahkan perputaran
cashflow, ini dikarenakan aspek keterbatasan pendanaan yang dimiliki oleh Perseroan.
- Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, selama ini Perseroan selalu menjaga hubungan
yang baik dengan konsumen. Beberapa konsumen telah menjalin kerja sama selama bertahu-tahun.
- Selain itu perseroan berusaha memperbesar pasar domestik dan internasional dengan mencari
peluang usaha pada komoditas lainnya. Untuk pasar Rumput Laut saat ini tidak terbatas dan dapat
menyerap penjualan Perseroan dalam jumlah yang tidak terbatas.
- Pangsa pasar Perseroan lebih banyak di pasar domestik dengan sekmen industri dan umum, produk
agrobisnis dipasarkan untuk industri sedangkan candy lebih pada konsumen secara umum melalui
distributor/penyalur yang ditunjuk.
Kebijakan Deviden
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham bulan Juni 2013 Perseroan menyepakati penggunaan laba
Perseroan tahun buku 2012 dicatat sebagai laba ditahan guna memperkuat struktur permodalan Perseroan,
dengan demikian Perseroan tidak membagikan deviden. Sedangkan kebijakan deviden untuk tahun 2013
akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
26
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Umum
Perseroan menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) karena berkaitan
erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan maupun terhadap iklim usaha. Penerapan GCG yang
sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian, kewajaran
dan kesetaraan, merupakan faktor pendukung bagi kemajuan Perseroan di masa depan. Perseroan secara
konsisten menerapkan prinsip prinsip Good Corporate Governance atas dasar kesadaran sendiri dengan
menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
Prinsip Transparancy dan Disclousure
Setiap adanya Corporate Action yang material selalu di beritahukan ke Bapepam (sekarang menjadi
Otoritas Jasa Keuangan/OJK) dan Bursa Efek Indonesia.
Pengungkapan struktur kepemilikan Perseroan dan pemegang saham mayoritas.
Secara berkala laporan keuangan Perseroan di audit oleh Kantor Akuntan Publik, dilaporkan ke
Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia serta di umumkan di surat kabar peredaran
Nasional.
Prinsip Accountability
Perseroan telah membentuk Komite Audit.
Secara berkala minimal satu tahun sekali, Perseroan mengadakan RUPS, Publik Ekspose dan jika
ada corporate action yang material maka Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham.
Sistem Pengendalian dan Pengawasan Intern
Perseroan melaksanaan pengendalian dan pengawasan intern secara efektif dan maksimal, jumlah sumber
daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Perseroan tidak begitu besar dengan ruang lingkup pekerjaan
yang seimbang. Hal ini sesuai dengan bisnis yang sedang berjalan yaitu sebagian besar dibidang
perdangangan. Dalam melaksanakan pekerjaan, setiap pengambilan kebijakan harus disampaikan terlebih
dahulu kepada pimpinan. Ini berlaku untuk seluruh departemen dan divisi baik keuangan, operasional
sampai dengan bagian gudang. Setiap akifitas dan pekerjaan yang telah dilakukan juga disampaikan
kepada pimpinan.
Sampai dengan saat ini metode ini dapat berjalan dengan efektif untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektifitas managemen resiko, pengendalian dan pelaksanaan tata kelola perusahaan karena setiap rencana
dan realisasinya dapat dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol. Namun demikian seiring
dengan perkembangan Perseroan, managemen akan mempertimbangkan metode yang disesuaikan dengan
kebutuhan agar fungsi pengendalian dan pengawasan tetap berjalan dengan baik.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
27
Dewan Komisaris
Perseroan menetapkan komposisi Komisaris sedemikian rupa, sehingga pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan cepat dan tepat.
Untuk meningkatkan good corporate governance, Perseroan telah membentuk :
Komisaris Independen;
Komite Audit;
Sekretaris Perseroan.
Tugas Dewan Komisaris adalah :
Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi;
Memberikan pengarahan kepada Direksi dalam penyusunan, pelaksanaan dan pencapaian rencana
kerja tahunan;
Menetapkan remunerasi Direksi berikut pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi;
Mengawasi keputusan-keputusan yang diambil manajemen;
Memantau pelaksanaan pengelolaan resiko;
Memeriksa hasil audit eksternal dan internal;
Menindak-lanjuti temuan audit;
Memantau dan mendorong implementasi Tata Kelola Perusahaan.
Pada tahun 2013 Dewan Komisaris melakukan rapat secara berkala tiap kuartal dengan tingkat kehadiran
100%. Komisaris juga melaksanakan rapat bersama Direksi Perseroan setiap kuartal dengan tingkat
kehadiran 100%.
Perseroan memiliki seorang Komisaris Independen dalam arti tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Direksi atau badan hukum Perseroan. Pembentukan Komisaris Independen merupakan bagian dari upaya
Perseroan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam pasar modal serta untuk membawa aspirasi
pemegang saham minoritas.
Remunerasi Anggota Komisaris
Dalam menjalankan tugasnya setiap anggota komisaris memperoleh remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditentukan oleh RUPS. Besarnya remunerasi anggota dewan komisaris untuk tahun 2013 adalah Rp 195
juta. Penetapan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris ditentukan melalui Rapat Komisaris untuk
menentukan uang jasa dan tunjangan lainnya.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2013 telah diadakan 3 kali Rapat Komisaris dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Lia Tirtasaputra Komisaris Utama 3 3
Hugeng Parhito Komisaris (Independen) 3 3
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
28
Dewan Direksi
Perseroan mempunyai dua orang direksi yang terdiri dari seorang direktur utama dan satu orang direktur
yang bertindak sebagai pengurus Perseroan. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan
tugasnya atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan
baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Direksi bertanggung jawab dalam hal:
Pengelolaan Perseroan melalui Tata Kelola Resiko dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan;
Penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal dan pengambilan
tindakan berdasarkan temuan-temuan audit internal sesuai arahan Komisaris;
Penyusunan strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan anggaran;
Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
Tanggung jawab masing masing Direksi.
Secara teknis tugas masing-masing Direksi adalah sebagai berikut :
Direktur Utama :
Sebagai Direktur Utama, beliau bertanggung jawab terhadap seluruh kepengurusan Perseroan, namun
secara teknis beliau lebih banyak mengurusi hal-hal :
- Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan tata kelola perusahaan.
- Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
- Penyusunan strategi bisnis, anggaran dan pelaksanaan fungsi audit internal.
Direktur :
Secara teknis beliau lebih banyak mengurus hal hal :
- Pelaksanaan operasional perusahaan, penjualan, pembelian termasuk rencana kerja proyek.
- Pelaksanaan pengendalian internal dan keuangan.
- Pelaksanaan struktur pengendalian internal harian dan pengambilan tindakan operasional.
Remunerasi Anggota Direksi
Berdasarkan hasil RUPS tahum 2013, besarnya remunerasi Direksi ditetapkan melalui rapat Dewan
Komisaris. Dalam rapat tersebut dilakukan evaluasi kinerja perusahaan yang menjadi dasar dalam
penentuan besaran remunerasi. Selama tahun 2013 Direksi Perseroan mengadakan rapat rutin setiap bulan
dengan tingkat kehadiran 100%, guna pelaksanaan tanggung jawab dan koordinasi. Selain itu Direksi juga
menghadiri rapat koordinasi dengan Komisaris. Besar remunerasi anggota direksi untuk tahun 2013
adalah sebesar Rp. 409 juta.
Untuk meningkatkan kompetensi Direksi, dilakukan pelatihan beberapa kali sesuai dengan keahlian
masing-masing Anggota Direksi, diantaranya Pelatihan Uji Cita Rasa Kopi yang diadakan di Jember Jawa
Timur, Seaweed International Bussiness Forum and Exhebition (Seabfex) di Lombok, dan The 5th
Indonesia Speciality Coffee Contest 2012 di Bali. Anggota direksi juga melakukan tukar informasi
dengan rekanan bisnis diluar negeri untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensinya.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
29
Frekuensi Rapat Dewan Direksi
Selama tahun 2013 telah diadakan 12 kali Rapat Direksi dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Samin Direktur Utama 12 12
Indra Widyadharma Direktur 12 12
Selain pertemuan yang dilakukan oleh Komisaris dan Direksi, juga dilakukan rapat secara bersama-sama
antara Komisaris dan Direksi untuk membahas tentang isu-isu penting yang terjadi. Rapat tersebut dapat
dilakukan pada saat rapat komisaris atau dengan jadwal tersendiri.
Frekuensi Pertemuan Komisaris dan Direksi
Selama tahun 2013 telah diadakan 3 kali Rapat Komisaris dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Lia Tirtasaputra Komisaris Utama 3 3
Hugeng Parhito Komisaris (Independen) 3 3
Samin Direktur Utama 3 3
Indra Widyadharma Direktur 3 3
Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan mengadakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 12 Juni 2013 dimana
Pemegang Saham Perseroan memutuskan hal-hal sebagai berikut :
1. a. Menerima Laporan Direksi mengenai kegiatan Perseroan pada tahun 2012 termasuk pengesahan
neraca serta laporan rugi laba Perseroan untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik dan menyetujui pemberian pembebasan tanggung jawab kepada Anggota Direksi dan
Komisaris atas tindakan pengurusan dan tindakan pengawasan dalam tahun buku 2012 (acquit et de
charge).
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.
2. Menyetujui tidak ada perubahan susunan Komisaris Perseroan, sehingga susunan Komisaris
Perseroan adalah tetap sebagai berikut :
Komisaris Utama : Ibu Lia Tirtasaputra
Komisaris (Independen) : Bapak Hugeng Parhito.
3. a. Menyetujui penggunaan laba Perseroan tahun buku 2012 dicatat sebagai laba ditahan guna
memperkuat struktur permodalan Perseroan, dengan demikian Perseroan tidak membagikan
deviden.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.
4. a. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Rapat Komisaris untuk menentukan uang jasa
dan tunjangan lainnya bagi Anggota Komisaris dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa dan
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
30
wewenang kepada Komisaris perseroan untuk menentukan honorarium Direksi Perseroan untuk
tahun buku 2013.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.
5. a. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013,
termasuk untuk menentukan honorarium yang akan diberikan kepada Kantor Akuntan Publik
dimaksud.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.
Komite Audit
Sesuai dengan Peraturan IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit butir
3.a.2), disebutkan bahwa anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen bertindak
sebagai Ketua Komite Audit. Dalam hal ini Perseroan telah memenuhi peraturan tersebut.
Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
- Hugeng Parhito (Ketua)
- Anita Rosalia Gunawan (Anggota)
- Nana Nuryana (Anggota)
Riwayat Singkat Komite Audit
Hugeng Parhito
(Ketua Komite Audit)
Lahir di Solo 1951 (63 tahun), lulusan dari Lembaga Pendidikan Manajemen pada tahun 1974 dan
mendapatkan Post Graduate Diploma dari Warren J Keagan pada tahun 2000. Mengawali karir sebagai
Area Manager di PT. Sati Indonesia, Marketing Manager di PT. Indo Marco dan sebagai Marketing
Direktur PT. Indomiwon Citra Inti. Beliau pernah memegang beberapa jabatan utama dan juga menjabat
sebagai Direktur ataupun Presiden Direktur pada beberapa perusahaan. Sejak tahun 2011 beliau menjabat
sebagai Ketua Komite Auidt dan sekaligus sebagai Komisaris Independen PT Wahana Pronatural Tbk.
Penunjukan sebagai Komisaris Independen berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) pada tanggal 23 Juni 2011.
Anita Rosalina Gunawan (Anggota Komite Audit).
Beliau lahir di Surabaya tahun 1970 (44 tahun), mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S1) Akuntansi di
Universitas Surabaya. Memiliki pengalaman sebagai Auditor dengan mengawali karir sebagai Analys di
Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo. Pada tahun 2009 sampai dengan 2011 beliau bekerja sebagai
auditor di PT. Indadi Setia di Jakarta. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai Anggota Komite Audit
PT.Wahana Pronatural Tbk.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
31
Nana Nuryana (Anggota komite audit)
Lahir di Jakarta 1975 (39 tahun), mendapatkan gelar Magister Managemen (S2) di Universitas Trisakti
Jakarta pada tahun 2000. Mengawali karir sebagai Finance and Treasury Manager di PT.Indadi Inti pada
tahun 1997 yaitu sebuah perusahaan distribusi food and beverage di Jakarta. Pada tahun 2004 beliau
menjabat sebagai Finance Administration Manager di perusahaan yang sama. Beliau juga pernah menjadi
Head of Finance and Treasury di PT. Putindo Bintech dan PT. Buton Aspal Indonesia pada tahun 2007.
Sejak tahun 2011 menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT. Wahana Pronatural Tbk.
Periode Jabatan
Sesuai dengan Peraturan IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit butir 4
disebutkan masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode
berikutnya setelah dilakukan review secara berkala oleh Dewan Komisaris. Dalam hal ini untuk Komite
Audit PT. Wahana Pronatural adalah sama dengan masa jabatan Komisaris Independen yaitu sampai
dengan Juni 2016 dan akan dilakukan evaluasi kembali untuk jabatan periode selanjutnya.
Independensi anggota Komite Audit
Sebagai jaminan independensi dalam melakukan tugas membantu Dewan Komisaris, anggota Komite
Audit telah memenuhi syarat-syarat diantaranya sebagai berikut :
1. Memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan, proses audit, manajemen risiko,dan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta
peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
2. Paling kurang satu diantara anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian
di bidang akuntansi atau keuangan;
3. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang
memberi jasa atestasi, jasa non-atestasi dan /atau jasa konsultasi lain kepada Emiten atau
Perusahaan Publik yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
4. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik Komisaris, Direksi,
atau Pemegang Saham Utama atau Perusahaan Publik;
5. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik; dan
6. Tidak mempunyai hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
Dalam melakukan tugasnya Komite Audit berwenang untuk mengakses laporan audit internal dan
laporan-laporan lain yang diperlukan serta melakukan komunikasi langsung dengan audit internal dan
eksternal. Komite Audit Perseroan mengadakan rapat 4 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Komite
Audit juga melakukan rapat dengan Komisaris sebanyak 4 kali dan tingkat kehadiran 100%.
Komite Audit menyatakan bahwa Perseroan dalam melaksanakan aktivitasnya telah mematuhi peraturan
pasar modal dan SOP yang ada, serta tidak ditemukan adanya temuan-temuan yang berpengaruh terhadap
kelancaran jalannya Perseroan.
Komite Audit secara berkala telah membuat laporan kepada Komisaris Perseroan dan Komisaris telah
memberitahukan kepada Direksi atas hasil kerja dari tim Komite Audit.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
32
Berdasarkan review kami terhadap kinerja Perseroan berikut kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Perseroan telah melaporkan kinerja usahanya berupa laporan berkala, tengah tahunan dan laporan
tahunan secara tepat waktu kepada Bapepam (sekarang OJK) dan Bursa Efek Indonesia;
2. Semua informasi yang merupakan informasi yang penting sudah dilaporkan kepada Bapepam dan
Bursa Efek Indonesia;
3. Semua informasi yang merupakan transaksi yang penting juga telah dilaporkan ke Bapepam dan
Bursa Efek Indonesia;
4. Review pelaksanaan total paket kompensasi Direksi dan Komisaris.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran
Selama tahun 2013 telah diadakan 4 kali Rapat Komite Audit dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Hugeng Parhito Ketua 4 4
Anita Rosalia Gunawan Anggota 4 4
Nana Nuryana Anggota 4 4
Kegiatan Komite Audit
Selama tahun 2013 Komite Audit telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan prosedur yang
tercantum dalam Piagam Komite Audit diantaranya sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan
Komite Audit telah memantau dan mendorong agar laporan keuangan Perusahaan disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, meliputi kegiatan:
a. Menelaah proses penyusunan laporan keuangan dengan menekankan agar standar dan
kebijaksanaan keuangan/prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku telah terpenuhi;
b. Menelaah laporan keuangan apakah telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Apabila diperoleh keyakinan adanya hal-hal yang dapat mengganggu kewajaran penyajian,
maka Komite mendisukusikan hal tersebut dengan manajemen dan melaporkannya kepada
Komisaris;
c. Menelaah laporan keuangan dan informasi lainnya telah disajikan berdasarkan data akuntansi
keuangan atau manajemen secara benar dan akurat, dan asumsi yang dipakai sesuai dengan praktek
bisnis yang sehat.
2. Supervisi Audit
Komite Audit telah melakukan supervisi audit untuk memastikan bahwa auditor eksternal menerapkan
Standar Profesi Akuntan Publik dan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan
bersikap obyektif serta independen dalam melaksanakan tugas audit, antara lain :
a. Mengawasi pelaksanaan audit dan memantau pembahasan temuan audit yang dilakukan oleh
auditor eksternal dengan manajemen.
b. Auditor eksternal wajib mengkomunikasikan kepada Komite Audit hal-hal yang penting sesuai
SPAP.
c. Meyakinkan bahwa auditor eksternal sudah menyampaikan management letter kepada Direksi.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
33
3. Pengendalian Internal
Komite Audit juga melakukan monitor terhadap kecukupan upaya Manajemen dalam menjalankan,
mengembangkan dan mempertahankan sistem pengendalian internal yang efektif. Dari hasil
monitoring tersebut.
4. Ketaatan Pada GCG
Komite Audit juga berkomitmen untuk memonitor pelaksanaan/penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance di perusahaan serta ketaatan pada peraturan perundangan yang berkaitan
dengan operasi perusahan.
Sekretaris Perseroan
Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi, memiliki kedudukan setingkat Manager dan
bertanggung jawab kepada Presiden Direktur yang membidangi Sekretariat Perusahaan. Dalam
menjalankan tugasnya Sekretaris Perusahaan harus dapat melakukan komunikasi dengan seluruh anggota
Direksi. Sekretaris Perusahaan bertujuan untuk memelihara citra dan melindungi kepentingan perusahaan
melalui terbentuknya komunikasi dan hubungan yang baik dengan segenap stakeholder.
Saat ini Sekretaris Perseroan dijabat oleh Iwan Setiawan. Warga Negara Indonesia, lahir di Sidoarjo Jawa
Timur pada tanggal 18 Oktober 1974 (39 tahun) dengan pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi (S1) di
STIEKN Malang Jawa Timur. Memiliki kompetensi dan pengalaman di bidangnya selama kurang lebih 6
tahun. Sebelum bergabung dengan Perseroan pernah bekerja sebagai Head of PPIC di PT. Kalimas Putra
Makmur di Sidoarjo pada tahun 2001. Pada tahun 2002 sampai 2008 bekerja di PT. Siantar Top Tbk di
Sidoarjo dengan jabatan terakhir sebagai Financial Supervisor sebelum menjabat sebagai Sekretaris
Perseroan PT. Wahana Pronatural Tbk sejak tahun 2008.
Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Utama Sekretaris Perusahaan
Selama kurun waktu 2013, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dan fungsi diantaranya :
1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal;
2. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan pasar modal yang berlaku.
3. Penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek
Indonesia dan masyarakat.
4. Melaksanakan segala komitmen Perseroan terhadap terlaksananya keterbukaan informasi.
5. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal dan memberi masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi peraturan tersebut dan
peraturan pelaksanaannya.
6. Mempersiapkan pelaksanaan/mengkoordinasikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Public
Expose dan berbagai Tindakan Korporasi (Corporate Action) dengan berkoordinasi dengan pihak-
pihak terkait, internal maupun eksternal.
7. Memelihara dan mengelola citra positif dan identitas Perseroan pada publik eksternal dengan
menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat melalui media massa dan aktivitas eksternal
lainnya. Sejalan dengan itu mengelola citra Perseroan di kalangan internal melalui kegiatan
kehumasan. Disamping itu juga melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility)
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
34
Unit Audit Internal dan Sistem Pengendalian Internal
Saat ini Perseroan belum memiliki Unit Audit Internal. Pertimbangannya adalah struktur organisasi
Perseroan masih kecil, Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh Perseroan tidak begitu
besar dengan ruang lingkup pekerjaan yang seimbang. Namun demikian Perseroan tetap melaksanakan
pengendalian internal dan sistem managemen resiko yaitu melakukan pemeriksaan dan penilaian atas
efektifitas kerja di semua departemen dan divisi sesuai kebijakan perusahaan. Dalam melaksanakan
pekerjaan, setiap pengambilan kebijakan harus disampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan. Ini berlaku
untuk seluruh departemen dan divisi baik keuangan, operasional sampai dengan bagian gudang.
Sampai dengan saat ini cara ini dapat berjalan dengan efektif karena setiap rencana dan realisasinya dapat
dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol. Kedepan seiring dengan perkembangan perseroan,
menagemen akan mempertimbangkan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan
Peraturan Bapepam Nomer IX.I.7 tentang Kewajiban Pembentukan Unit Audit Internal bagi Emiten, agar
fungsi pengendalian dan pengawasan tetap berjalan dengan baik.
Akuntan Publik
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & Rekan dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian. Adapun besarnya uang jasa (fee) yang diberikan sebesar Rp. 44.000.000,- (empat
puluh empat juta rupiah).
RESIKO USAHA
A. Gambaran umum
Resiko usaha adalah ketidakpastian yang mungkin terjadi dan dapat mengakibatkan kerugian akibat dari
pelaksanaan sistem managemen perusahaan. Untuk memperkecil resiko yang mungkin timbul, Perseroan
melakukan evaluasi secara rutin terhadap hasil yang dicapai.
Gambaran umum mengenai sistem manajemen resiko perusahaan dapat kami jelaskan sebagai berikut :
- Mengenali dengan baik para Supplier dan Buyer yang melakukan transaksi dengan Perseroan untuk
meminimalisir resiko gagal bayar dan gagal kirim. Selain itu Perseroan juga rajin ke daerah untuk
memantau kegiatan para Supplier dan Buyer.
- Setiap perencanaan proyek apapun termasuk transaksi jual beli, dilakukan dengan strategi yang baik
pada saat perencanaan, pelaksanaan dan realisasi proyek.
- Menerapkan prosedur-prosedur operasional yang ditetapkan oleh pimpinan termasuk adanya
Asuransi untuk proyek dengan resiko yang cukup besar.
- Mengendalikan resiko dengan cara mengidentifikasi kerugian dengan melibatkan fungsi level
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan masing-masing fungsi level terutama para manager,
sehingga memberikan sudut pandang yang berbeda.
- Pertukaran informasi mengenai resiko disampaikan melalui rapat-rapat rutin. Apabila ada
kemungkinan resiko maka disampaikan sesegera mungkin kepada pimpinan agar resiko tersebut
dapat dicegah atau diminimalisir.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
35
B. Jenis Resiko dan Cara Pengelolaan
Resiko Usaha Perseroan diidentifikasi sebagai berikut :
1. Risiko Ketersediaan Bahan Baku dan Persaingan/Kompetisi
2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
3. Risiko Kerusakan Dalam Proses dan Bahan Baku Tidak Standar
4. Risiko Cuaca dan Hama Penyakit
5. Risiko Perekonomian dan Sosial Politik
6. Risiko Kebijakan Pemerintah
Penjelasan terhadap Resiko Usaha :
1. Risiko Ketersediaan Bahan Baku dan Persaingan/Kompetisi
Perseroan memperoleh sebagian besar bahan baku utama berupa rumput laut, coklat, kedelai dan
barang hasil pertanian dari para pedagang pengumpul dan petani yang sangat dipengaruhi oleh hasil
panen petani serta persaingan dengan pembeli lainnya baik domestik maupun internasional. Industri
di mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya merupakan bidang usaha yang terbuka bagi
siapapun pendatang baru, baik lokal maupun internasional. Hal ini dapat menyebabkan
meningkatnya persaingan yang dapat berakibat pada berkurangnya pangsa pasar dan pendapatan
Perseroan. Untuk menjaga kelangsungan supply bahan baku, Perseroan selalu menjaga hubungan
baik dengan para pemasok di berbagai daerah. Salah satunya adalah mengadakan kunjungan dan
pertemuan rutin dengan para petani dan pemasok.
2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
Sebagian besar bahan baku dan barang dagangan Perseroan merupakan produk internasional dengan
harga yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh tingkat penawaran dan permintaan di pasar domestik
dan internasional. Walaupun produksi rumput laut cukup besar, ketersediaan dan harga bahan baku
tergantung kepada banyak faktor seperti cuaca, hama penyakit, tingkat produksi, tingkat konsumsi
dunia, pergerakan tingkat penawaran dan permintaannya dan harga komoditi lain seperti minyak
bumi. Banyaknya pelaku usaha yang langsung masuk kepada kelompok tani di daerah membuat
harga barang berfluktuasi dengan cepat dan terkadang tidak sehat. Keadaan tersebut dapat
menyebabkan kenaikan harga barang komoditi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi laba
Perseroan. Untuk itu perseroan juga melakukan budidaya dengan sistem cluster untuk menjamin
pasokan dan fluktuasi harga.
3. Risiko Kerusakan Dalam Proses dan Bahan Baku Tidak Standar
Industri pengolahan rumput laut memang kecil berisiko mengalami kerusakan, akan tetapi jarak
pengiriman yang jauh dari sentra budidaya yang umumnya berada diluar jawa, cukup beresiko
terhadap standar bahan baku dalam hal ini adalah kadar air dan kadar kualitas rumput laut itu sendiri.
Rumput laut yang diproses oleh Perseroan merupakan bahan baku yang akan diolah kembali
sehingga standar kualitas menjadi perhatian utama untuk menjaga kepercayaan pembeli. Karena itu
Perseroan menerapkan standar kualitas yang baik sejak di petani, baik itu saat budidaya sampai
perlakuan pasca panen.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
36
4. Risiko Cuaca dan Hama Penyakit
Rumput Laut serta produk hasil pertanian dan kelautan yang diperdagangkan Perseroan dapat
terpengaruh oleh cuaca dan penyakit sehingga mempengaruhi kualitas hasil panen. Curah hujan
tinggi dan berlangsung lama dan tidak biasa, mengakibatkan pasokan bahan baku menjadi terganggu.
Biasanya terjadi pada bulan-bulan November sampai dengan Maret. Sebagian besar petani rumput
laut mengeringkan barangnya secara tradisional yaitu dengan cara dijemur. Curah hujan yang tinggi
dan terus menerus membuat proses pengeringan menjadi lama. Selain itu pengeringan yang tidak
sempurna akan menurunkan kualitas rumput laut itu sendiri. Hal ini berdampak pula pada kualitas
bahan baku yang akan diproses dan selanjutnya mempengaruhi produksi dan volume penjualan
Perseroan.
5. Risiko Perekonomian dan Sosial Politik
Ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat akibat krisis ekonomi gobal yang melanda
negara-negara Amerika dan Eropa, berpengaruh ke kawasan Asia termasuk Indonesia. Stabilitas
ekonomi yang terganggu, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi dapat mengakibatkan menurunnya
daya beli masyarakat domestik maupun regional. Ditambah lagi suhu politik yang meningkat
menjelang Pemilu 2014. Hal ini masih ditambah dengan sistem birokrasi yang perlu perbaikan di
Indonesia. Namun demikian Perseroan masih bersyukur bahwa perekonomian Indonesia
memperlihatkan kinerja makro ekonomi yang baik dan stabil. Kita mengharapkan Pemilu dapat
berjalan dengan lancar dan aman sehingga menjamin kelangsungan usaha Perseroan.
6. Risiko Kebijakan Pemerintah
Pengawasan Pemerintah yang semakin ketat terhadap pelaku usaha dan peraturan perundang
undangan dan kebijakan Pemerintah yang berubah dengan cepat dapat secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kegiatan usaha serta pendapatan Perseroan. Perseroan dituntut untuk
mempunyai kemampuan dalam melakukan pemenuhan dan/atau penyesuaian sebagaimana
diperlukan atas perubahan-perubahan tersebut. Ketidakmampuan dalam melakukan penyesuaian
dapat berdampak signifikan pada kelangsungan kegiatan usaha, kinerja serta pendapatan Perseroan.
C. Review Efektifitas Sistem Manajemen Resiko.
Perseroan cukup berpengalaman dan memiliki strategi yang baik dalam bidang usahanya sehingga
pengalaman tersebut membantu dalam meminimalisir resiko. Akan tetapi manajemen resiko dilakukan
review setiap kebijakan yang telah dibuat. Sejauh ini sistem managemen resiko dapat berjalan dengan
efektif karena setiap rencana dan realisasinya dapat dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol.
Laporan Tahunan 2013, PT. Wahana Pronatural Tbk
37
PERAN SERTA SOSIAL
Perseroan menyadari bahwa usaha dan operasioanal tidak hanya ditujukan demi menciptakan nilai bagi
pemegang saham (shareholder), namun juga harus mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat
luas (stake holder). Melalui kegiatan sosial kemasyarakatan Perseroan selalu berupaya menumbuhkan
kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat, terutama di sekitar lokasi
operasional. Perseroan memberikan bantuan atas setiap kegiatan yang dilakukan di tahun 2013.
Tahun 2013 seiring dengan pengembangan usaha komoditas Kopi, Perseroan membuat Corporate Social
Responsibility (CSR) dengan melakukan pengembangan kemitraan dengan petani kopi dan rumput laut di
daerah sentra budidaya. Kepada petani kopi, Perseroan memberikan bantuan berupa mesin pengupas kopi
manual dan penyuluhan untuk penanaman dan pasca panen kopi. Sedangkan untuk masyarakat petani
rumput laut, Perseroan memberikan bantuan peralatan dan bibit, selain itu juga diberikan penyuluhan
untuk penanaman dan pasca panen. Namun demikian selama ini Perseroan tidak pernah mengukur secara
rinci kepastian biaya yang dikeluarkan.
Jenis program terkait aspek lingkungan hidup dan tanggung jawab produk adalah sebagai berikut :
- Perseroan mencanangkan kepada petani rumput laut untuk menanam lebih banyak lagi sehingga
bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan pantai. Selain itu Perseroan melakukan sosialisasi tentang
pencemaran air laut untuk mendukung budidaya rumput laut.
- Melakukan budidaya tanaman perkebunan yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan.
- Perseroan memiliki unit pengolahan limbah dengan standar yang telah ditentukan.
Kedepannya Perseroan akan berupaya untuk lebih berperan aktif terhadap tanggung jawab sosial, baik itu
dibidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup.
Tanggung Jawab Produk
Perseroan berkomitmen tinggi dalam proses produksi dengan memperhatikan kesehatan konsumen
dengan menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan standar makanan dan minuman dari BP POM.
Selain itu Perseroan tidak menggunakan bahan-bahan yang membahayakan kesehatan karena kita
berencana mengembangkan Healty Produk.
PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI
Perseroan saat ini tidak sedang menghadapi masalah yang berhubungan dengan hukum. Semua hal yang
dilakukan didasarkan pada aspek legal. Pada tahun 2010 Perseroan menghadapi masalah di Pengadilan
Niaga Surabaya atas tuntutan Pailit yang diajukan oleh Kreditur Indover Bank Asia Limite dengan Nomor
11/PAILIT/2010/PN Niaga Sby. tanggal 20 Mei 2010, akan tetapi dapat diselesaikan dan berakhir dengan
Kesepakatan Perdamaian. Sampai dengan saat ini Perseroan dapat menjalin kembali hubungan dan
kerjasama yang baik dengan pihak perbankan dan pihak eksternal lainnya.