LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 2017
LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT 2017
Badan Standardisasi Nasional
4
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Prof. Dr. Bambang Prasetya MSc.Kepala Badan Standardisasi Nasional / Chairman of National Standardization Agency of Indonesia
Badan Standardisasi Nasional5
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
BismillahirrahmanirrahimAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa di tahun 2017 ini Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah memasuki dua dekade berkiprah untuk mengawal dan mendorong pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian di tanah air. Dua dekade kiprah BSN tersebut terhitung sejak terbitnya Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 mengenai Badan Standardisasi Nasional.
Seiring perkembangan zaman, terlebih di era integrasi ekonomi regional dan perdagangan bebas global, keberadaan standardisasi dan penilaian kesesuaian secara dramatis mengalami transformasi menjadi instrumen penting untuk memfasilitasi pergerakan barang dan jasa secara lintas negara. Tidak hanya di bidang perdagangan, standardisasi dan penilaian kesesuaian semakin luas diakui memberi pengaruh positif untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan di segala sektor.
Menunaikan dua dekade berkarya, BSN telah menorehkan pencapaian yang memberi warna siginifikan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian di ranah internasional, regional dan nasional. Di tingkat internasional, misalnya, BSN berpartisipasi aktif di lembaga internasional pengembangan standardisasi, yaitu: International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC)
Di tingkat regional, BSN mengharmonisasikan standar dan penilaian kesesuaian dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang saat ini sudah mencapai 90%. Melalui Komite Akreditasi
BismillahirrahmanirrahimAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
We thank The One Almighty God that in the year 2017 the National Standardization Agency of Indonesia (BSN) has been entering two decades to oversee and drive the development of standardization and conformity assessment in Indonesia. Two decades of BSN’s work is noted since the issuance of Presidential Decree No. 13 of 1997 on National Standardization Body.
As the times progress, especially in the era of regional economic integration and global free trade, the existence of standardization and conformity assessment dramatically transformed into an important instrument to facilitate the movement of goods and services across countries. Not only in the trade sector, standardization and conformity assessment are widely recognized to give a positive influence in creating a better and sustainable life in all sectors.
In two decades of work, BSN has incised achievement which gives significant feature in the field of standardization and conformity assessment in the international, regional and national domain. At the international level, for example, BSN actively participates in international organizations for standardization development, such as: International Organization for Standardization (ISO) and International Electrotechnical Commission (IEC)
At the regional level, BSN harmonizes standards and conformity assessment within the framework of the ASEAN Economic Community (AEC), which is currently at 90%. Through the National
SAMBUTAN KEPALA BSNCHAIRMAN MASSAGE
Badan Standardisasi Nasional
6
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Nasional (KAN), juga telah ditandatangani Mutual Recognition Arrangement/Multilateral Recognition Arrangement (MRA/MLA) dengan negara anggota penandatangan Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation, Pacific Accreditation Cooperation, International Accreditation Forum, dan International Laboratory Accreditation Cooperation. Dengan MRA/MLA, hasil uji atau sertifikasi di Indonesia, akan diakui negara-negara penandatangan perjanjian tersebut.
Pencapaian lain BSN adalah meningkatnya SNI yang ditetapkan. Per 31 Desember 2017, tercatat 9.759 SNI (berlaku). BSN juga mengembangkan skema penilaian kesesuaian, hingga per tahun 2017 sebanyak 1.503 Laboratorium, Lembaga Inspeksi, dan Penyelenggara Uji Profisiensi dan 263 Lembaga Sertifikasi terakreditasi KAN. Hingga 2017, BSN telah menetapkan 145 Komite Teknis Perumus SNI.
BSN juga secara berkesinambungan aktif mendukung kebijakan dan program strategis pemerintah diantaranya melalui penerapan SNI Pasar Rakyat, Baterai Mobil Listrik, Mainan Anak, SVLK, Produk Keramik, Sistem Manajemen Anti Penyuapan, Manajemen Risiko, dan pengembangan SNI Pangan Organik, Jasa Pariwisata, Nano Teknologi, Halal, serta pembinaan penerapan SNI di kalangan UMKM.
Untuk memastikan implementasi standardisasi dan penilaian kesesuaian berlangsung secara lebih harmonis dan komprehensif, diterbitkan landasan hukum berupa Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Mengacu pada UU No. 20 Tahun 2014, kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian mencakup perencanaan, perumusan, penetapan, penerapan dan pemberlakuan, pemeliharaan Standar Nasional Indonesia (SNI), pengujian, inspeksi, sertifikasi, akreditasi, pengelolaan standar nasional satuan ukuran, pengendalian tanda SNI, termasuk ketentuan pidana dan sanksi administratif, serta sistem informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Accreditation Committee (KAN), it has also signed the Mutual Recognition Arrangement/Multilateral Recognition Arrangement (MRA/MLA) with member countries of the signatories of the Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation, the Pacific Accreditation Cooperation, the International Accreditation Forum and the International Laboratory Accreditation Cooperation. With the MRA/MLA, test result or certification in Indonesia, will be recognized by the signatory countries.
Another achievement of BSN is the increasing number of SNI that is set. As of December 2017, there were 9,759 SNIs (valid). BSN also develops conformity assessment scheme, up to 2017 as much as 1,593 Laboratory, Inspection Body, and Person Certification Body and 263 Certification Bodies accredited by KAN. Until 2017, BSN has established 145 Technical Committee for SNI Formulation.
BSN also continuously supports the strategic policies and programs of government such as through the SNI’s application of Pasar Rakyat, Electric Car Batteries, Children Toys, SVLK, Ceramic Products, Anti Bribery Management System, Risk Management, and the SNI’s development of Organic Food, Tourism Services, Nano Technology, Halal as well as the SNI’s implementation among SMEs.
To ensure the implementation of standardization and conformity assessment in a more harmonious and comprehensive manner, the legal basis is issued in the form of Law No. 20 of 2014 on Standardization and Conformity Assessment. Referring to Law No. 20 of 2014, the activities of standardization and conformity assessment include planning, formulation, establishment, implementation and enforcement, maintenance of Indonesian National Standard (SNI), testing, inspection, certification, accreditation, management of national standard unit of measure, control of SNI mark, including criminal and administrative sanctions, as well as information systems of standardization and conformity assessment.
Badan Standardisasi Nasional7
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2014 tersebut, kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian bertujuan untuk:a. Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi
produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi teknologi.
b. Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup.
c. Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan barang dan/atau jasa di dalam negeri dan luar negeri.
Menjalankan amanat UU No. 20 Tahun 2014, di tahun 2017 BSN telah melaksanakan berbagai kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui kerjasama dengan berbagai pihak di dalam negeri maupun luar negeri. Laporan Tahunan BSN 2017 ini merupakan sarana penyampaian informasi tentang kiprah BSN kepada pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya.
Berkat dukungan seluruh pihak baik internal maupun eksternal, BSN berhasil melalui tahun 2017 untuk ambil bagian dalam membangun negeri melalui standardisasi dan penilaian kesesuaian. Akhir kata, diharapkan BSN selalu mendapat dukungan dari seluruh komponen bangsa sehingga dapat meningkatkan kinerja dan capaian di masa mendatang.
Wassalammu’alaikum Warrahmatullahhi Wabarakatuh.
Based on Law No. 20 of 2014, the activity of standardization and conformity assessment aims to:a. Improving quality assurance, production
efficiency, national competitiveness, fair and transparent business competition in trade, business certainty, and ability of business actor, and capability of technological innovation.
b. Improving the protection to consumers, business actors, workers, and other communities, as well as the state, both from the aspects of safety, security, health, and the preservation of environmental functions.
c. Enhancing the certainty, smoothness and efficiency of trade transactions of goods and / or services at domestic and abroad scope.
Conducting the mandate of Law No. 20 of 2014, in 2017 BSN has implemented various activities of standardization and conformity assessment through cooperation with various parties at domestic and abroad level. This Annual Report 2017 of BSN is a means of delivering information about BSN’s work to the stakeholders and the public at large.
Thanks to the support of all parties, both internal and external, BSN succeeded in 2017 to take part in developing the country through standardization and conformity assessment. Finally, is expected that BSN get support from all components of the nation in order to improve the performance and achievement in the future.
Wassalammu’alaikum Warrahmatullahhi Wabarakatuh.
Kepala BSN /Chairman of BSNProf. Dr. Bambang Prasetya MSc.
Badan Standardisasi Nasional
8
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
SAMBUTAN KEPALA BSN / CHAIRMAN MASSAGE
DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENT
DAFTAR GAMBAR / LIST OF FIGURE
SEKILAS BSN / BSN IN BRIEF
PERISTIWA PENTING / ESSENTIAL EVENTS
CAPAIAN PENTING / ACHIEVEMENTS
KINERJA DALAM STATISTIK / PERFORMANCE IN STATISTICS
4 - 7
8
9 - 11
13 - 23
25 - 43
45 - 59
61 - 68
DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS
Badan Standardisasi Nasional9
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
14 - 15
17
19
20
21
22
25
27
27
29
30
31
32
DAFTAR GAMBAR / LIST OF FIGURE
Gambar 1 - Visi, Misi dan Nilai IntiFigure 1 - Vision, Mission and Core Values
Gambar 2 - Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Menurut UU No. 20 Tahun 2014Figure 2 - Standardization and Conformity Assessment according to Law No. 20 of 2014
Gambar 3 - Rencana Strategis BSN 2025Figure 3 - BSN’s Strategic Plan 2025
Gambar 4 - Profil Sumber Daya Manusia BSN per 31 Desember 2017Figure 4 - BSN’s Human Resources Profile of December 31, 2017
Gambar 5 - Realisasi Anggaran BSN 2017Figure 5 - Budget Realization 2017
Gambar 6 - Struktur Organisasi BSNFigure 6 - BSN’s Organization Chart
Gambar 7 - Presiden ke-3 RI, Prof. Dr. BJ Habibie, dalam peringatan HUT 20 BSNFigure 7- 3rd President RI, Prof. Dr. BJ Habibie, in commemoration of 20th anniversary of BSN
Gambar 8 - Pelatihan Asesor LPK yang diselenggarakan melalui KAN pada periode Maret - Mei 2017Figure 8 - Training of LPK Assessor conducted through KAN in period of March - May 2017
Gambar 9 - Tabel Pelatihan Asesor dan Pertemuan Teknis di Tahun 2017Figure 9 - Table of Assessor’s Training and Technical Meetings in 2017
Gambar 10 - Peringatan Hari Akreditasi Dunia untuk Meningkatkan Komitmen Keamanan dan Keselamatan Sektor KonstruksiFigure 10 - World Accreditation Day Commemoration to Improve Construction Sector Security and Safety Commitment
Gambar 11 - BSN Melalui KAN Berpartisipasi Aktif dalam Pertemuan Organisasi Kerjasama Badan Akreditasi InternasionalFigure 11 - BSN Through KAN Actively Participates in the Meeting of International Cooperation Agency of Accreditation Body
Gambar 12 - Pelaksanaan PPIS di tahun 2017 yang berlangsung di Jakarta dan MakassarFigure 12 - Implementation of SMPS in 2017 taking place in Jakarta and Makassar
Gambar 13 - Untuk Keempat Kali Indonesia mengirim Team Berpartisipasi Dalam Olimpiade Standar Tingkat InternasionalFigure 13 - For the Fourth Times Indonesia sends Participating Team In International Standard Olympics
Halaman/page
Gambar 14 - Pengakuan Internasional Kemampuan Kalibrasi dan Pengukuran P2M LIPI Dicapai Melalui Peer Review Figure 14 - International Recognition of LIPI-MRC’s Calibration and Measurement Capabilities Achieved Through Peer Review
Gambar 15 - BSN Menjadi Tuan Rumah Sidang Tahunan Ke-33 ISO/TC 176, Quality Management and Quality AssuranceFigure 15 - BSN Hosted the 33rd Annual Session of ISO / TC 176, Quality Management and Quality Assurance
Gambar 16 - Pembukaan Bulan Mutu di Makassar oleh Menteri Riset dan Teknologi dan Perguruan Tinggi, Prof. Mohamad NasirFigure 16 - Opening of the Quality Month in Makassar by Minister of Research and Technology and Higher Education, Prof. Mohamad Nasir
Gambar 17 - Bulan Mutu 2017 dimeriahkan Pameran IQE menampilkan produk UMKM Binaan BSNFigure 17 - Quality Month 2017 enlivened IQE exhibition displaying MSME products assisted by BSN
Gambar 18 - Penyerahan Penghargaan SNI AWARD 2017 Dilakukan oleh Kepala BSN, Prof. Bambang PrasetyaFigure 18 - The awarding of SNI AWARD 2017 Conducted by the Head of BSN, Prof. Bambang Prasetya
Gambar 19 - Perusahaan atau Organisasi Penerima Penghargaan SNI AWARD 2017Figure 19- Companies or Organizations Receiving SNI AWARD 2017
Gambar 20 - Simposium Temu Komite Teknis Standar Untuk Menghasilkan SNI yang secara Optimal Memenuhi Kebutuhan PasarFigure 20 - The Meeting Symposium of Technical Standards Committee to Produce SNI that Optimally Meets Market Needs
Gambar 21 - Sidang Pleno ISO/TC 130 Ke-31 Membahas Pengembangan Standar Berbagai Teknologi Cetak dan GrafisFigure 21 - The 31st Plenary Meeting of ISO / TC 130 Discusses the Development of Standards of Various Printing and Graphics Technology
Gambar 22 - Pengembangan SNI Corner pada tahun 2017 diantaranya dilakukan pada Universitas Sebelas Maret, SurakartaFigure 22 - Development of SNI Corner in 2017 is done at Sebelas Maret University, Surakarta
Gambar 23 - Penetapan Standar Nasional Indonesia Sepanjang Tahun 2017Figure 23 - Establishment of Indonesian National Standard Throughout the Year 2017
Gambar 24 - Pembinaan Penerapan SNI Kepada UMKM di Tahun 2017 mencapai 109 UMKM di Berbagai DaerahFigure 24 - Development of Application of SNI to MSME in 2017 reached 109 MSMEs in Various Regions
Gambar 25 - Total UMKM Penerap SNI Binaan BSN dan Penyeberannya di Berbagai Daerah di Tahun 2017Figure 25 - Total of MSMEs as SNI Applicator Under BSN Coaching and Its Spread in Various Areas in The Year of 2017
Gambar 26 - Testimoni UMKM yang telah menerapkan SNI di Berbagai DaerahFigure 26 - Testimonials of MSMEs that have applied SNI in Various Regions
Badan Standardisasi Nasional
10
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
33
35
36
37
38
39
41
42
43
45
46
47
49
Halaman/page
Gambar 27 - Di Tahun 2017 BSN Meresmikan Kehadiran KLT di Dua Kota, Palembang dan MakassarFigure 27 - In the Year 2017 BSN Inaugurates the TSO presence in Two Cities, Palembang and Makassar
Gambar 28 - Indonesia Melalui KAN Menerima PAC MLA Untuk Skema Sistem Manajemen Energi dan SMKIFigure 28 - Indonesia Through KAN Receiving PAC MLA For EnMS and ISMS Schemes
Gambar 29 - Sinergi Antara KAN-BIG-BNSP di Bidang Informasi dan GeospasialFigure 29 - Synergy between KAN-BIG-BNSP in Information and Geospatial Fields
Gambar 30 - Kerjasama BSN dan Civitas Akademika, Universitas Syiah Kuala Aceh (kiri) dan Universitas Islam Malang (kanan)Figure 30 - Cooperation between BSN and Academicians, Syiah Kuala University of Aceh (left) and Islamic University of Malang (right)
Gambar 31 - Kerjasama BSN dengan PT Kereta Api Indonesia fokus pada perumusan dan pengembangan standar kereta apiFigure 31 - Cooperation between BSN and PT Kereta Api Indonesia focuses on the formulation and development of railway standards
Gambar 32 - Kerjasama BSN dan BNN untuk Akreditasi Laboratorium BNN dan Riset Pengembangan Kapasitas SDM Figure 32 - Cooperation of BSN and BNN for BNN Laboratory Accreditation and Human Resource Development Capacity Research
Gambar 33 - Kerjasama BSN dan Underwriter Laboratory, USA, ditandatangani di di Vladivostok, RusiaFigure 33 - Cooperation of BSN and Underwriter Laboratory, USA, signed in Vladivostok, Russia.
Gambar 34 - Penelitian Standardisasi di Bidang Wisata Selam Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan, Produk dan PengelolaanFigure 34 - Standardization Research on Dive Tourism to Improve Quality of Service, Products and Management
Gambar 35 - Jumlah SNI Aktif 2013-2017 (atas) dan Jumlah SNI Sesuai Klasifikasi Sektor ICS (bawah)Figure 35 - Number of Active SNI 2013-2017 (above) and Number of SNI According to ICS Sector Classification (below)
Gambar 36 - Jumlah Lembaga Sertifikasi periode 2013-2017 (atas) dan Lembaga Sertifikasi berdasarkan Lingkup PelayananFigure 36 - Number of Certification Institutions of 2013-2017 period (above) and Certification Bodies based on Service Scope (below)
Gambar 37 - Jumlah Lembaga Pengujian periode 2013-2016 (atas) dan Lembaga Pengujian berdasarkan Lingkup Pelayanan 2016Figure 37 - Number of Assessment Bodies of 2013-2016 period (above) and Assessment Bodies based on Service Scope of 2016
Badan Standardisasi Nasional11
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
50
51
53
54
55
56
57
58
61
62
63
Halaman/page
Badan Standardisasi Nasional
12
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Badan Standardisasi Nasional13
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
SEKILAS BSNBSN IN BRIEF
Presidential Decree No. 13 of 1997 on the National Standardization Agency marked the birth of National Standardization Agency of Indonesia (BSN) as a Non-Departmental Government Institution which is positioned under and directly responsible to the President. Replacing the National Standardization Council, stipulated under Presidential Decree No. 7 of 1989, BSN has the duty to conduct development and cultivation in the field of standardization, in accordance with the prevailing laws and regulations. The position of BSN as a Non-Department Government Institution is strengthened by Presidential Decree No. 166 Year 2000 on Position, Task, Function, Authority, Organizational Structure and Working Procedure of Non-Departmental Government Institution, and lastly changed in the form of Presidential Decree No. 3 of 2002.
Ultimately, the implementation of BSN’s duty in the field of standardization and conformity assessment is in accordance with Law no. 20 of 2014 on Standardization and Conformity Assessment. The presence of Law No. 20 of 2014 becomes a legal foundation that provides a harmonious and comprehensive certainty in the implementation of standardization and conformity assessment activities coordinated by BSN in cooperation with all stakeholders. What is meant by stakeholders by Law No. 20 of 2014 are consumer, business people, association, expert, intellectual, ministry, non-ministerial government institution, and/or local government.
BSN proclaims Vision, Mission and Core Values displayed in Figure 1 as the direction for implementing the activities of standardization and conformity assessment in Indonesia.
Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 tentang Badan Standardisasi Nasional menandai kelahiran Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Menggantikan Dewan Standardisasi Nasional, yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No. 7 Tahun 1989, BSN mempunyai tugas menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan di bidang standardisasi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kedudukan BSN sebagai Lembaga Pemerintah Non-Departemen diperkuat dengan Keputusan Presiden No. 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen, dan terakhir mengalami perubahan berupa Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2002.
Selanjutnya, pelaksanaan tugas BSN di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian berpegang pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. UU No. 20 Tahun 2014 tersebut menjadi landasan hukum yang memberikan kepastian secara harmonis dan komprehensif berlangsungnya implementasi kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian yang dikoordinasi BSN bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan. Yang dimaksudkan dengan pemangku kepentingan oleh UU No. 20 Tahun 2014 adalah konsumen, pelaku usaha, asosiasi, pakar, cendekiawan, kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, dan/atau Pemerintah Daerah.
BSN mencanangkan Visi, Misi dan Nilai Inti sebagaimana ditampilkan pada Gambar 1 yang menjadi arah pelaksanaan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian di tanah air.
Daftar IsiTable of Content
Badan Standardisasi Nasional
14
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
ents
VISITerwujudnya infrastruktur mutu nasional
yang andal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa
Realizing a reliable national quality infrastructure for improving the nation’s
competitiveness and quality of life
VISION
MISIMISSION
Merumuskan, menetapkan, dan memelihara Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan.
To formulate, establish, and maintain the qualified and beneficial Indonesian National Standard (SNI) for the stakeholders.
Mengembangkan dan mengelola sistem penerapan standar, penilaian kesesuaian, dan ketertelusuran pengukuran yang andal untuk mendukung implementasi kebijakan nasional di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.
To develop and maintain reliable system of standard implementation, conformity assessment, and measurement traceability to support the implementation of national policy in standardization and conformity assessment.
Mengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem informasi di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas implementasi sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian.
To develop culture, competencies, and information systems in standardization and conformity assessment in as an effort to improve effectiveness of implementation of standardization and conformity assessment system.
Merumuskan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan nasional, sistem dan pedoman di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian yang efektif untuk mendukung daya saing dan kualitas hidup bangsa.
To formulate, coordinate, and evaluate the implementation of national policies, systems and guidelines in the field of standardization and conformity assessment to effectively support the nation’s competitiveness and quality of life.
Gambar 1 - Visi, Misi dan Nilai Inti Figure 1 - Vision, Mission and Core Values
1234
123
5
4
Kemampuan untuk mewujudkan hal yang telah disanggupi karena Sumber Daya Manusia BSN menyadari bahwa kelangsungan hidup jangka panjang BSN ditentukan oleh kemampuan personelnya dalam mewujudkan apa saja yang mereka sanggupi bagi berbagai pemangku kepentingan.
Ability to manifest the matter to be undertaken due to BSN Human Resources realize that the long-term survival of organization is determined by its personnel to actualize the matter to be undertaken for the various stakeholders.
Kemampuan untuk mengatakan sesuatu sebagaimana adanya karena kejujuran merupakan fondasi dalam menjalankan bisnis di bidang penyediaan informasi (trustworthy healing information) pada era teknologi informasi.
Ability to say anything as is, due to honesty is the foundation of doing business in information providing field (trustworthy healing information) in the information technology age.
Kemampuan untuk merespon dengan cepat setiap perubahan karena kecepatan menjadi faktor penentu kelangsungan hidup dan pertumbuhan institusi.
Ability to respond quickly to any change due to the speed is the determinant of survival and growth of the institution.
Kemampuan untuk mecapai tujuan bersama melalui kerja sama karena masing-masing SDM BSN menyadari sebagai makhluk sosial akan mampu mewujudkan karya besar melalui kerja sama.
Ability to achieve common goals through collaboration due to each personnel of BSN realized that as social beings they will be able to realize the great works through cooperation.
Kemampuan untuk menerima hal baru dan/atau yang berbeda karena lingkungan kompetitif menuntut personel BSN untuk melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap proses yang digunakan untuk menyediakan layanan bagi konsumen. Keterbukaan atas hal yang baru merupakan prasyarat untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.
Ability to accept new and / or different ideas, due to the competitive environment requires personnel of BSN to perform continuous improvement toward the processes applied in providing services to customers. Disclosure of novelty is a prerequisite for continuous improvement.
Integritas / Integrity
Kejujuran / Honesty
Kecepatan / Speed
Teamwork / Teamwork
Keterbukaan / Disclosure
Badan Standardisasi Nasional15
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
NILAI INTICORE VALUES
Badan Standardisasi Nasional
16
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
DUTIES AND RESPONSIBILITIES
Serving the mandate of Law No. 20 of 2014, BSN performs its duties and responsibilities in the field of standardization and conformity assessment, as follows:a. Assessment and formulation of national
policies in the field of national standardization.b. Coordinating functional activities in the
implementation of BSN duties.c. The launching and guidance on the activities
of government agencies in the field of national standardization.
d. Implementation of domestic and international cooperation activities in the field of standardization.
e. Implementation of cultivation and general administrative services in the areas of general planning, administration, organization and management, personnel, finance, filing, coding, equipment, and household.
Figure 2 illustrates the scope of standardization and conformity assessment activities according to Law No. 20 of 2014.
Referring to Law No. 20 of 2014, standardization is the process of planning, formulating, establishing, implementing, imposing, maintaining, and overseeing standards carried out in an orderly and cooperative manner with all stakeholders. BSN is responsible for determining SNI as the only nationally accepted standard in the territory of the Republic of Indonesia.
Under the coordination of BSN, the formulation of SNI is formulated by a Technical Committee (TC) whose members consist of representatives of stakeholders in accordance with their field. SNI is prepared based on the National Standardization Guidance (PSN) 01: 2015 on Development of Indonesian National Standard which contains about the procedure of SNI development, covering the procedure of SNI formulation starting from the proposal of National Program of SNI Formulation (PNPS), the implementation of technical meeting and consensus meeting of TC/Sub-TC, polling, stipulation and publication, as well as procedures for review in order to maintain SNI.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Mengemban amanat UU No. 20 Tahun 2014, BSN melaksanakan tugas dan tanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, sebagai berikut:a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional
di bidang standardisasi nasional.b. Pengkoordinasian kegiatan fungsional dalam
pelaksanaan tugas BSN.c. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan
instansi pemerintah di bidang standardisasi nasional.
d. Penyelenggaraan kegiatan kerja sama dalam negeri dan internasional di bidang standardisasi.
e. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
Gambar 2 mengilustrasikan cakupan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian menurut UU No. 20 Tahun 2014.
Mengacu pada UU No. 20 Tahun 2014, standardisasi adalah proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara, dan mengawasi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan. BSN bertanggung jawab untuk menetapkan SNI, sebagai satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di wilayah Republik Indonesia.
Di bawah koordinasi BSN, penyusunan SNI dirumuskan oleh Komite Teknis yang anggotanya terdiri dari perwakilan pemangku kepentingan sesuai bidangnya. SNI disusun berpedoman pada Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 01:2015 tentang Pengembangan Standar Nasional Indonesia yang memuat tentang tata cara pengembangan SNI, meliputi tata cara perumusan SNI mulai dari pengusulan Program Nasional Perumusan SNI (PNPS), pelaksanaan rapat teknis dan rapat konsensus Komtek/Sub-Komtek, jajak pendapat, penetapan dan publikasi, serta tata cara kaji ulang dalam rangka pemeliharaan SNI.
Untuk menjamin keberterimaan secara luas, perumusan SNI mengindahkan prinsip dan kaidah yang berlaku di badan standar tingkat Internasional, seperti International Organization for Standardization, International Electrotechnical Committee, CODEX Alimentarius Commission, dan International Telecommunication Union.
Disamping menerbitkan SNI, BSN juga melaksanakan pemeliharaan SNI. Sesuai UU No. 20 Tahun 2014, pemeliharaan SNI bertujuan untuk: a) menjaga kesesuaian SNI terhadap kepentingan nasional dan kebutuhan pasar; b) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi, dan teknologi; c) menilai kelayakan dan kekiniannya;
To ensure widespread acceptance, the formulation of SNI takes into account the principles and rules as applicable to international standards bodies such as the International Organization for Standardization, the International Electrotechnical Committee, the CODEX Alimentarius Commission and the International Telecommunication Union.
In addition to issuing SNI, BSN also carries out the maintenance of SNI. According to Law No. 20 of 2014, the maintenance of SNI aims to: a) maintain the suitability of SNI to the national interest and market needs; b) in line with the development of science, innovation, and technology; c) assess its feasibility and up-to-
Pemeliharaan SNISNI Maintenance
Perumusan SNISNI Formulation
Penetapan SNISNI Establishment
Perencanaan SNISNI Planning
LitbangR & D
Sistem InformasiInfrormation System
PembinaanDevelopment
KerjasamaCooperation
Kebijakan Nasional
National Policy
Bukti Kesesuaian
Conformity Evidence
Penerapan SNI Secara SukarelaVoluntarily SNI
Application
Penerapan SNI Secara Wajib
Mandatory SNI Application
Pengawasan, Evaluasi Efektivitas
Monitoring, Effectivity Evaluation
Akreditasi LPKCAB Accreditation
Ketelusuran Hasil PK
Traceability of CA Result
LPK MengadakanKegiatan PK
CAB Conduct CAActivities
Hasil PK
CA Result
Badan Standardisasi Nasional17
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Gambar 2 - Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian menurut UU No. 20 Tahun 2014Figure 2 - Standardization and Conformity Assessment according to the Law No. 20 of 2014
SNSU
Badan Standardisasi Nasional
18
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
date; and d) to ensure the availability of SNI. Maintenance of SNI can be done through SNI review which its implementation is done at least 1 (one) time within 5 (five) years after stipulated. Through the review, the SNI may be updated with a revised, or abolished (declared invalid) because it is considered irrelevant.
The existence of SNI is only effective if it is used and applied. Implementation of SNI is done by interested parties. The application of SNI is generally voluntary. However, the application of SNI may be imposed mandatory by the government, if it concerns certain interests such as protecting the security, health, and public safety, as well as the preservation of environmental functions. The application of SNI must be regulated through technical regulations.
The application of SNI needs to be supported by the provision of its compliance with the stipulated requirements. The proof of compliance is carried out by an independent third party through conformity assessment activities. Conformity assessment activities are conducted by Conformity Assessment Bodies (LPK) that perform testing, inspection and certification. To ensure competence and credibility of conformity assessment, it was generally developed accreditation mechanisms that function to assess and certify that certain LPK are capable of meeting the prevailing requirements of conformity assessment. In Indonesia accreditation of LPK is done by National Accreditation Committee (KAN).
To be known, the test results, calibration and certification of LPK accredited by KAN, are now recognized at the regional and international level through Mutual Recognition Agreement atau Multilateral Recognition Arrangement between KAN and other accredition bodies of member countries of Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APLAC), Pacific Accreditation Cooperation (PAC), International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC), and International Accreditation Forum (IAF).
Finally, standardization and conformity assessment depends on reliable national measurement systems
dan d) menjamin ketersediaan SNI. Pemeliharaan SNI dapat dilaksanakan melalui kaji ulang SNI yang pelaksanaannya dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun setelah ditetapkan. Melalui kaji ulang, SNI bisa diperbarui dengan diterbitkan revisi, atau diabolisi (dinyatakan tidak berlaku) karena dinilai tidak relevan.
Keberadaan SNI hanya efektif jika digunakan dan diterapkan. Penerapan SNI dilakukan oleh pihak berkepentingan. Penerapan SNI umumnya bersifat sukarela. Namun, penerapan SNI dapat diberlakukan secara wajib oleh pemerintah, jika menyangkut kepentingan tertentu seperti melindungi keamanan, kesehatan, dan keselamatan publik, serta kelestarian fungsi lingkungan. Penerapan SNI secara wajib diatur melalui regulasi teknis.
Penerapan SNI perlu didukung pembuktian kepatuhannya terhadap persyaratan yang ditetapkan. Pembuktian kepatuhan ini dilaksanakan oleh pihak ketiga yang independen melalui kegiatan penilaian kesesuaian. Kegiatan penilaian kesesuaian dilaksanakan oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang menjalankan pengujian, inspeksi dan sertifikasi. Untuk menjamin kompetensi dan kredibilitas pelaksanaan penilaian kesesuaian, umumnya dikembangkan pula mekanisme akreditasi yang berfungsi menilai dan menyatakan bahwa LPK tertentu mampu memenuhi persyaratan pelaksanaan penilaian kesesuaian yang berlaku. Di Indonesia akreditasi terhadap LPK dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Untuk diketahui, hasil uji, kalibrasi, dan sertifikasi LPK yang diakreditasi oleh KAN tersebut, pada saat ini telah diakui di tingkat regional maupun internasional melalui perjanjian saling pengakuan (Mutual Recognition Agreement atau Multilateral Recognition Arrangement) antara KAN dengan badan akreditasi negara lain, yang menjadi anggota Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APLAC), Pacific Accreditation Cooperation (PAC), International Laboratory Accrediitation Cooperation (ILAC), dan International Accreditation Forum (IAF).
Akhirnya, standardisasi dan penilaian kesesuaian bergantung pada sistem pengukuran nasional
Badan Standardisasi Nasional19
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
with a reliable level of accuracy and can be traced to an international measurement system. Related to this, BSN got the mandate of Law No. 20 of 2014 to manage the National Standard Measurement Unit (SNSU), in coordination with other institutions within the Ministry of Research of Technology and Higher Education, such as: Metrology Research Center of LIPI and Safety Technology and Radiation Metrology Center of BATAN. SNSU has a wide range, including microbiological measurements, medical devices, biomedicine, in-vitro diagnostic, drug laboratories, nano measurements, and other measurements required according to technological developments.
STRATEGIC PLAN
Describing Vision and Mission, BSN has developed strategic plan until 2025 as can be seen in the picture as follows:
yang handal dengan tingkat akurasi terpercaya dan dapat dilacak ketelurusannya ke sistem pengukuran internasional. Terkait hal ini, BSN mendapat amanah UU No. 20 Tahun 2014 untuk mengelola Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) dalam koordinasi dengan lembaga lain di lingkungan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, seperti: Pusat Penelitian Metrologi LIPI dan Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN. SNSU memiliki cakupan luas, antara lain: pengukuran mikrobiologi, alat kesehatan, biomedis, in-vitro diagnostic, laboratorium obat, pengukuran nano, dan pengukuran lain sesuai perkembangan teknologi.
RENCANA STRATEGIS
Menjabarkan Visi dan Misi, BSN telah menyusun rencana strategis hingga tahun 2025 sebagaimana dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Mendukung daya saing dan kualitashidup bangsaIndonesia
Supporting thecompetitivenessand quality of life of the Indonesianpeople
Menciptakan keunggulan kompetitif
Creating competitive advantage
Melindungi KepentinganPublik dan LingkunganTo Protect the public interest and environment
Meningkatkan kepercayaan terhadap pasar produk nasional di pasar domestik
To Improve Public Trust to the national product in the domestic market
Membuka akses pasar produk nasional ke pasar global
To Open market access for national products to global market
Platform bagi inovasi
Platform for innovation
Bertumpu padapemberlakuanregulasi teknis
Relying on theimplementationof technicalregulations
Penguatanpenerapan SNIsukarela menurutkebutuhan pasar
Strengtheningthe applicationof SNI voluntarilybased on market needs
Penguatankemampuanpenerapan standar negara tujuan ekspor
Strengthening the applicability of the export destinationsstandard
Penguatansinergi dengansistem inovasinasional
Strengtheningsynergies withthe nationalinnovationsystem
Penguatanefisiensi sistemproduksinasional
Strengtheningthe efficiencyof the nationalproductionsystem
2025
Gambar 3 - Rencana Strategis BSN 2025Figure 3 - BSN’s Strategic Plan 2025
2013 2015 2017 2019 2021 2023
Badan Standardisasi Nasional
20
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
HUMAN RESOURCES
By December 31 of 2017, the number of human resources of BSN is recorded to reach 393 people, with the following details:
SUMBER DAYA MANUSIA
Pada 31 Desember 2017, jumlah sumber daya manusia BSN tercatat mencapai 393 orang, dengan perincian sebagai berikut:
Gambar 4 - Profil Sumber Daya Manusia BSN per 31 Desember 2017Figure 4 - BSN’s Human Resources Profile of December 31, 2017
Menurut Pendidikan / By Education
15,52%61
atau / or
personil / person
74,05%291
atau / or
personil / person
1,02%4
atau / or
personil / person
S1 / Graduate S2 / Post-Graduate
S3 / Doctoral
9,16%36
atau / or
personil / person
Di bawah S1 / Below Graduate
Menurut Golongan / By Grading
Golongan II / Grade II
Golongan III / Grade III
Golongan IV / Grade IV
68,19%268
atau / or
personil / person
12,21%48
atau / or
personil / person
13,74%54
atau / or
personil / person
1,27%5
atau / or
personil / person
Golongan I / Grade I
Menurut Bagian / By Deparment
0,25%1
atau / or
personil / person
Sestama /Prime Secretary
6,36%25
atau / or
personil / person
8,65%34
atau / or
personil / person
Biro HOH / HOH Bureau
Puslibang / Puslitbang
11,20%44
atau / or
personil / person
Pusido / Pusido
0,25%1
atau / or
personil / person
Deputi PKS / PKS Deputy
17,30%68
atau / or
personil / person
Biro PKT / PKT Bureau
8,14%32
atau / or
personil / person
PSPS / PSPS
8,14%32
atau / or
personil / person
Pusdikmas / Pusdikmas
0,25%1
atau / or
personil / person
Deputi PSA / PSA Deputy
11,20%44
atau / or
personil / person
PPS / PPS
7,38%29
atau / or
personil / person
PALS / PALS
3,05%12
atau / or
personil / person
Inspektorat / Inspectorate
0,25%1
atau / or
personil / person
Kepala BSN / Chief of BSN
0,25%1
atau / or
personil / person
Deputi IPS / IPS Deputy
5,60%22
atau / or
personil / person
PKS / PKS
11,96%47
atau / or
personil / person
PALLI / PALLI
Menurut Jenis Kelamin / By Gender
100%393
atau / or
personil / person
TOTAL
48%187
52%206
atau / or
personil / person personil / person
atau / or
Wanita / Female Pria / Male
Menurut Tugas Belajar / By Study Assignment
S2 / PostGraduate S3 / Doctoral
1,53%6
atau / or
personil / person
6,11%24
atau / or
personil / person
--
atau / or
personil / person
S1 / Graduate
Catatan:Tugas belajar di Luar Negeri berjumlah 14 orang untuk S2 dan 6 orang untuk S3.
Note:Overseas study assignment amounted to 14 people for S2 and 6 people for S3.
Menurut Fungsi Umum / By General Function
Pranata Komputer /Programmer
Auditor / Auditor
Perancang UU / Legal Drafter
Penata Humas / Public Relation
Analis Personil / HR Analyst
Perencana / Planner
3,56% 0,51%14 2
8
atau / or atau / or
personil / person
0,76%3
belum aktif / not yet active
atau / or
personil / person
0,76%3
belum aktif / not yet active
atau / or
personil / person
personil / person
personil / person
1,53%6
4
atau / or
personil / person
personil / person
Aktif / Active
1,78%7
3
atau / or
personil / person
personil / person
Aktif / Active
2,04%8
3
atau / or
personil / person
personil / person
Aktif / Active
2,04%8
3
atau / or
personil / person
personil / person
Aktif / Active
5,09%20
13
atau / or
personil / person
personil / person
Aktif / Active
Aktif / Active
Pustakawan / Librarian
Arsiparis / Archivist
Peneliti / Researcher
Badan Standardisasi Nasional21
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
BUDGET EXPENDITURE
As per DIPA No. SP DIPA-084.01.1.613104 / 2017 dated December 7, 2016, BSN’s total budget ceiling of 2017 was recorded at Rp.184.522.097.000. After several changes, the final figures is amount of Rp.165,504,554,000 with allocation for the National Standardization Development Program (Rp.73.437.329.000) and Program related to Management Support and Implementation of Other Technical Task (Rp.92.067.225.000).
Budget realization of BSN 2017 reached Rp.156.444.731.851 or 94.53% of the total budget ceiling. To improve the performance of BSN budget absorption take the following steps:1. Develop application system of SIPP and
SIPAKAR to support financial planning and activities, financial management, and monitoring the implementation of activities.
2. Increase the human resource’s competence related to financial officers through training and workshops and socialization of regulations on financial management and budget.
3. Improve internal controls by APIP, to strengthen internal control systems.
PENGELUARAN ANGGARAN
Sesuai DIPA No. SP DIPA-084.01.1.613104/2017 tanggal 7 Desember 2016, total pagu anggaran 2017 BSN tercatat sebesar Rp.184.522.097.000. Setelah beberapa kali perubahan, angka akhir anggaran BSN 2017 menjadi Rp.165.504.554.000 dengan peruntukan bagi Program Pengembangan Standardisasi Nasional (Rp.73.437.329.000) dan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (Rp.92.067.225.000).
Realisasi anggaran BSN 2017 tercatat mencapai Rp.156.444.731.851 atau 94,53% dari total pagu anggaran. Untuk meningkatkan kinerja penyerapan anggaran BSN menempuh langkah berikut: 1. Mengembangkan sistem aplikasi SIPP
dan Aplikasi SIPAKAR untuk mendukung perencanaan keuangan dan kegiatan, pengelolaan keuangan, dan monitoring pelaksanaan kegiatan.
2. Meningkatkan kompetensi SDM pengelola anggaran melalui pelatihan dan workshop serta sosialisasi peraturan tentang pengelolaan keuangan dan anggaran.
3. Meningkatkan pengawasan internal melalui APIP untuk memperkuat sistem pengendalian internal.
Gambar 5 - REALIASASI ANGGARAN 2017Figure 5 - BUDGET REALIZATION 2017
Peningkatan Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
Increasing Planning, Finance, and Administration
73,89 M Peningkatan Pelayanan Hukum, Organisasi dan Humas
Increasing Services of Legal, Organization and PR
10,1 M Peningkatan Penyelenggaraan Pengawasan Internal
Increasing Internal Supervisory Activities
0,99 M Pengembangan Sistem SPK
National Standardization Development Program
1,4 M
Peningkatan Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi
Increasing Accreditation of Laboratory and Inspection Bodies
17,42 M
Kerjasama Standardisasi
Standardization Cooperation
5,97 M
Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi
Education and Socialization of Standardization
13,48 M
Penelitian dan Pengembangan Standardisasi
R & D of Standardization
3,09 M Perumusan Standar
Standard Formulation
7,7 M Peningkatan Penerapan Standar
Increasing Standard Application
8,39 M
Peningkatan Akreditasi Lembaga Sertifikasi
Increasing Accreditation of Sertification Bodies
6,2 M
Peningkatan Informasi dan Dokumentasi Standardisasi
Increasing information and Documentation of Standardization
7,85 M BUDGET REALIZATION 2017
REALISASI ANGGARAN 2017
156,44 M94,53%
Pagu Anggaran / Budget Ceiling
atau / or
Badan Standardisasi Nasional
22
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
STRUKTUR ORGANISASI BSNBSN’s ORGANIZATION CHART
Gambar 6 - Struktur Organisasi BSNFigure 6 - BSN’s Organization Chart
PUJI WINARNISekretaris Utama / Prime Secretary
AMIR MOCHTARSekretariat Unit Korpri BSN /
BSN’s Secretariate of Korpri Unit
VACANTBiro Hukum, Organisasi dan Humas / Bureau of Legal, Organization and
Public Relations
M BENI NUGRAHABiro Perencanaan, Keuangan dan Tatausaha / Bureau of Planning,
Finance and AdministrationHERU SUSENO
Inspektorat / Inspectorate
NASRUDIN IRAWANPusat Pendidikan & Pemasyarakatan
Standardisasi / Center of Standardization Education & Socialization
Y KRISTIANTO WPusat Informasi & Dokumentasi
Standardisasi / Center of Standardization Information & Documentation
JULIANTINOPusat Penelitian & Pengembangan
Standardisasi / Center of Standardization Research & Development
VACANTPusat Perumusan Standar /
Center of Standard Formulation
KONNY SAGALAPusat Kerjasama Standardisasi /
Center of Standardization Cooperation
WAHYU PURBOWASITO SWPusat Sistem Penerapan Standar / Center of Standard Implementation
System
DONNY PURNOMO JEPusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi
/ Center of Certification Body Accreditation
VACANTPusat Akreditasi Laboratorium dan
Lembaga Inspeksi / Center of Laboratory and Inspection Body Accreditation
BAMBANG PRASETYAKepala BSN / BSN Chairman
ZAKIYAHKedeputian Bidang Informasi &
Pemasyarakatan Standardization / Deputy of Standardization Information & Socialization
I NYOMAN SUPRIATNAKedeputian Bidang Penelitian dan
Kerjasama Standardisasi / Deputy of Standardization Research and Cooperation
KUKUH S ACHMADKedeputian Bidang Penerapan Standar
dan Akreditasi / Deputy of Standard Impementation and Accreditation
MAIN TASKS OF BODY
BSN’s main task is to develop and foster standardization activities in Indonesia. BSN is headed by the Head of BSN who is under and
TUGAS POKOK LEMBAGA
Tugas pokok BSN adalah mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di Indonesia. BSN dipimpin oleh Kepala BSN yang berada di bawah
Badan Standardisasi Nasional23
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
directly responsible to the President of the Republic of Indonesia.
The duties of the Head of BSN are: 1) to lead BSN in accordance with the provisions of laws and regulations, 2) to prepare national policies and policies in the field of BSN tasks; 3) to establish technical policy on the implementation of BSN duties; and 4) to establish and implement cooperation in the field of BSN duties with agencies and other organizations. Head of BSN in charge: Main Secretary, Deputy of Research and Standardization Cooperation, Deputy of Standard and Accreditation Application, and Deputy of Information & Socialization of Standardization.
The Prime Secretary carries out the task of coordination in the field of planning, coaching, administrative control, and resources within BSN. The Prime Secretary oversees two bureaus: Planning Bureau, Finance & Administration and Legal Bureau, Organization & Public Relations.
Deputy of Standardization Research and Cooperation perform the task of policy formulation in the field of standard formulation, research and development as well as cooperation in the field of standardization. This Deputy oversees three centers: Center of Standard Formulation, Center of Standardization Research & Development, and Center of Standardization Cooperation.
Deputy of Standard Implementation and Accreditation has the duty for formulating the policy in the field of standard implementation and accreditation. This Deputy oversees three centers, namely: Center of Standard Implementation System, Center of Laboratory & Inspection Bodies Accreditation, and Center of Certification Bodies Accreditation.
Deputy of Standardization Information & Socialization has the duty for formulating the in the field of information and documentation as well as education and socialization. This Deputy oversees two centers, namely: Center of Standardization Education & Socialization, and Center of Standardization Information & Documentation.
dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
Tugas Kepala BSN adalah: 1) memimpin BSN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, 2) menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan di bidang tugas BSN, 3) menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BSN, dan 4) membina dan melaksanakan kerjasama di bidang tugas BSN dengan instansi dan organisasi lain. Kepala BSN membawahi: Sekretaris Utama, Kedeputian Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi, Kedeputian Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi, dan Kedeputian Bidang Informasi & Pemasyarakatan Standardisasi.
Sekretaris Utama mengemban tugas koordinasi di bidang perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan BSN. Sekretaris Utama membawahi dua biro, yaitu: Biro Perencanaan, Keuangan & Tata Usaha dan Biro Hukum, Organisasi & Humas.
Kedeputian Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi melaksanakan tugas perumusan kebijakan di bidang perumusan standar, penelitian dan pengembangan serta kerjasama di bidang standardisasi. Kedeputian ini membawahi tiga pusat, yaitu: Pusat Perumusan Standar, Pusat Penelitian & Pengembangan Standardisasi, dan Pusat Kerjasama Standardisasi.
Kedeputian Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi melaksanakan tugas perumusan kebijakan di bidang penerapan standar dan akreditasi. Kedeputian ini membawahi tiga Pusat, yaitu: Pusat Sistem Penerapan Standar, Pusat Akreditasi Laboratorium & Lembaga Inspeksi, dan Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi.
Kedeputian Bidang Informasi & Pemasyarakatan Standardisasi melaksanakan tugas perumusan kebijakan di bidang informasi dan dokumentasi serta pendidikan dan pemasyarakatan. Kedeputian ini membawahi dua pusat, yaitu: Pusat Pendidikan & Pemasyarakatan Standardisasi, dan Pusat Informasi & Dokumentasi Standardisasi.
Badan Standardisasi Nasional
24
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Gambar 7 - Presiden ke-3 RI, Prof. Dr. BJ Habibie, dalam peringatan HUT 20 BSNFigure 7- 3rd President RI, Prof. Dr. BJ Habibie, in commemoration of 20th anniversary of BSN
Badan Standardisasi Nasional25
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
PERISTIWA PENTINGESSENTIAL EVENTS
In 2017, exactly two decades since the issuance of Presidential Decree No. 13 of 1997 which marked the establishment of BSN, a number of essential events have been initiated by BSN as an effort to improve the cultivation and development in the field of standardization and conformity assessment. The following is presented a series of important events in the perspective of standardization and conformity assessment activities in the country.
1. 20TH ANNIVERSARY OF BSN
Under the tagline, Working for Building the Country, the celebration of the 20th anniversary of BSN held at BPPT Building, Jakarta, on March 30, 2017. Attending the celebration, the 3rd President of Indonesia, Prof. Dr. BJ Habibie who had the opportunity to give an opening speech by emphasizing the importance of the
Daftar IsiTable of Content
Di tahun 2017, tepat dua dasawarsa diterbitkan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang menandai kelahiran BSN, rangkaian peristiwa penting telah digulirkan sebagai ikhtiar BSN untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Berikut ini disampaikan peristiwa penting dalam perspektif kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian di tanah air.
1. HUT KE-20 BSN
Di bawah tajuk Berkarya Membangun Negeri, perayaan HUT BSN ke-20 dihelat di Gedung BPPT, Jakarta, pada 30 Maret 2017. Hadir dalam perayaan tersebut, Presiden RI ke-3, Prof. Dr. BJ Habibie yang berkesempatan memberikan orasi pembukaan dengan menekankan arti penting standar sebagai pegangan dalam bekerja. Ia
Badan Standardisasi Nasional
26
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
standard as a handle in work. He also said that standardization is needed for a nation and a country in order to grow and move forward. In addition, standardization also becomes a grip for any company or country to fight each other and compete.
Twenty years of work, BSN has recorded significant achievements, but also continues to meet the more dynamic and complex challenges works in the future. Faced with these challenges and works, there is no other choice but to continue to work and be optimistic to contribute to Indonesia.
Coinciding with the 20th anniversary, BSN held BSN Journalistic Award 2017 in cooperation with Society of Science and Technology Writers (MAPIPTEK). This special competition for print and online media journalists is divided into two categories. First, is the category of writing, and second, is the photo category. All these works lead to the theme, namely the role of BSN in improving national competitiveness in the era of globalization. From November 2016 to March 2017, there are hundreds of journalists received.
Recipients of the first category of writing are Benediktus Dasman from Pos Kupang, both Adam Rahadian Ashari from Poultry Indonesia Magazine, and third Listyorini Retno Wibowo from Radar Semarang. The winner of the best photo journalism category was Bahauddin Raja Baso from Fajar Daily, second Maman Sukirman from Koran Sindo Makassar, and third Simon Dodit from Suara Merdeka.
2. TRAINING OF CAB ASSESSORS
Conformity assessment is one of the key elements of national quality infrastructure. BSN through KAN receives a mandate to develop the capability of Conformity Assessment Body (CAB) in the country. This effort was undertaken by conducting a series of CAB assessors training throughout March to May 2017.
juga menyampaikan, bahwa standardisasi sangat dibutuhkan bagi sebuah bangsa dan negara agar bisa berkembang dan maju. Selain itu, standardisasi juga men jadi pegangan bagi setiap perusahaan atau negara untuk saling berjuang dan bersaing.
Dua puluh tahun berkarya, BSN telah mencatatkan capaian berarti, namun juga terus menyongsong tantangan dan pekerjaan yang lebih dinamis dan kompleks di masa mendatang. Berhadapan dengan tantangan dan pekerjaan tersebut, tidak ada pilihan lain, kecuali terus berkarya dan optimis untuk memberikan kontribusi bagi Indonesia.
Bertepatan dengan hari jadi ke-20, BSN menggelar Anugerah Jurnalistik BSN 2017 bekerja sama dengan Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Perlombaan khusus bagi jurnalis media cetak dan online tersebut dibagi ke dalam dua kategori. Pertama, adalah kategori penulisan, dan kedua, adalah kategori foto. Semua karya tersebut mengarah pada satu tema, yakni peran BSN dalam meningkatkan daya saing nasional di era globalisasi. Terhitung sejak November 2016 hingga Maret 2017, terdapat ratusan karya jurnalis yang diterima.
Penerima penghargaan pertama kategori penulisan adalah Benediktus Dasman dari Pos Kupang, kedua Adam Rahadian Ashari dari Majalah Poultry Indonesia, dan ketiga Listyorini Retno Wibowo dari Radar Semarang. Pemenang kategori foto jurnalistik terbaik perama Bahauddin Raja Baso dari Harian Fajar, kedua Maman Sukirman dari Koran Sindo Makassar, dan ketiga Simon Dodit dari Suara Merdeka.
2. PELATIHAN ASESOR LPK
Penilaian kesesuaian merupakan salah satu elemen kunci infrastrukur mutu nasional. BSN melalui KAN menerima mandat untuk mengembangkan kapabilitas Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) di tanah air. Upaya ini ditempuh dengan menyelenggarakan serangkaian pelatihan asesor LPK sepanjang bulan Maret hingga Mei 2017.
Badan Standardisasi Nasional27
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
Assessor training is a step to recruit new assessors to accommodate the growth of the number of LPKs. In addition to recruiting new assessors, there are also technical meetings of LPKs that have been accredited by KAN in 5 major cities. Figure 9 presents the table of assessor’s training and technical meetings in 2017.
Pelatihan asesor merupakan langkah merekrut asesor baru untuk mengakomodasi pertumbuhan jumlah LPK. Selain merekrut asesor baru, dilaksanakan juga pertemuan teknis LPK yang telah diakreditasi KAN di 5 kota besar. Gambar 9 menyajikan tabel pelatihan asesor dan pertemuan teknis di tahun 2017.
Gambar 8 - Pelatihan Asesor LPK yang diselenggarakan melalui KAN pada periode Maret - Mei 2017Figure 8 - Training of LPK Assessor conducted through KAN in period of March - May 2017
JENIS PELATIHAN ASESOR / TYPE OF ASSESSOR TRAINING WAKTU / TIME PESERTA / PARTISIPANT
Pelatihan asesor lembaga inspeksi lingkup perikanan / Training of assessors of inspection body in fisheries scopes
20 - 24 Maret 2017
20 peserta
Pelatihan asesor laboratorium medik / Training of medical laboratory assessors
3 - 5 April 2017
20 peserta
Pelatihan asesor laboratorium penguji / Training of examiner laboratory assessors
3 - 7 April 2017
22 peserta
Pelatihan asesor penyelenggara uji profisiensi / Training of assessors of proficiency test organizers
17. 18, 20April 2017
19 peserta
Pelatihan asesor laboratorium kalibrasi / Training of calibration laboratory assessors
15 - 19 Mei 2017
16 peserta
PERTEMUAN TEKNIS / TYPE OF ASSESSOR TRAINING WAKTU / TIME PESERTA / PARTISIPANT
Pertemuan Teknis Medan / Technical meeting in Medan 16 Maret 2017 250 peserta
Pertemuan Teknis Bandung / Technical meeting in Bandung 12 April 2017 550 peserta
Pertemuan Teknis Surabaya / Technical meeting in Surabaya 9 Mei 2017 225 peserta
Pertemuan Teknis Medan / Technical meeting in Medan 3 - 5 April 2017 20 peserta
Pertemuan Teknis Medan / Technical meeting in Medan 16 Maret 2017 250 peserta
Gambar 9 - Tabel Pelatihan Asesor dan Pertemuan Teknis di Tahun 2017.Figure 9 - Table of Assessor’s Training and Technical Meetings in 2017.
Badan Standardisasi Nasional
28
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
3. HARI AKREDITASI DUNIA
Setiap tahun Hari Akreditasi Dunia diperingati oleh 67 negara anggota International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) dan International Accreditation Forum (IAF). Berganti nama dari International Acreditation Day menjadi World Acreditation Day sejak tahun 2010, Hari Akreditasi Dunia digagas dengan tujuan memberikan penghargaan kepada negara yang telah membangun sistem akreditasi dengan penuh integritas.
Di Indonesia perayaan Hari Akreditasi Dunia 2017 diselenggarakan pada 8 Juni 2017 di Auditorium Gedung II BPPT, Jakarta, dengan tema Memberikan Kepercayaan Konstruksi dan Lingkungan Bangunan. Saat ini pemerintah terus berupaya menumbuhkan perekonomian melalui pembanguan infrastruktur. Upaya ini berimbas pada kontribusi signifikan sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto hingga mencapai 10,38%.
Di tengah maraknya pembangunan infrastruktur, tema Hari Akreditasi Dunia ditujukan untuk meningkatkan komitmen pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan di sektor konstruksi dan lingkungan sekitar demi menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Disamping itu, didorong juga suatu komitmen untuk melakukan upaya pencegahan korupsi dalam pelaksanaan konstruksi yang dapat menurunkan kualitas bangunan.
Dalam konteks ini, momentum peringatan Hari Akreditasi Dunia digunakan sebagai titik awal pengoperasian skema akreditasi sistem manajemen anti penyuapan berbasis SNI ISO 37001:2016 yang dikembangkan sebagai sistem yang bersifat komplementer dengan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui penegakkan hukum. Dalam kesempatan ini, Kepala BSN bersama Kepala Staf Kantor Kepresidenan Republik Indonesia Teten Masduki secara simbolis me-launching Skema Akreditasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan. SNI ISO 37001 akan sangat membantu organisasi
3. WORLD ACCREDITATION DAY
Every year World Accreditation Day is commemorated by 67 member countries of International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) and International Accreditation Forum (IAF). Renamed from International Acreditation Day to World Accreditation Day since 2010, World Accreditation Day was initiated with the aim of rewarding the country that has built a system of accreditation with full integrity.
In Indonesia the celebration of World Accreditation Day 2017 was held on June 8, 2017 at Auditorium Building II BPPT, Jakarta, with the theme of Delivering Confidence in Construction and The Built Environment. Currently the government continues to cultivate the economy through infrastructure development. These efforts have impacted significantly to the contribution of construction sector to Gross Domestic Product up to 10.38%.
In the midst of infrastructure development, the theme of World Accreditation Day is aimed at increasing stakeholder commitment in implementing development in the construction sector and surrounding environment to ensure the safety and comfort of the community. In addition, there is also a commitment to prevent corruption in the implementation of construction projects that can reduce the quality of buildings.
In this context, the momentum of World Accreditation Day is used as the starting point of the operation of the accreditation scheme of anti-bribery management system based on SNI ISO 37001: 2016 developed as a complementary system with efforts to prevent and eradicate corruption through law enforcement. On this occasion, the Head of BSN and the Chief of Staff of the the Presidential Office of the Republic of Indonesia, Teten Masduki, symbolically launched the Accreditation Scheme of Anti-Bribery Management System. SNI ISO 37001
Badan Standardisasi Nasional29
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
Gambar 10 - Peringatan Hari Akreditasi Dunia untuk Meningkatkan Komitmen Keamanan dan Keselamatan Sektor KonstruksiFigure 10 - World Accreditation Day Commemoration to Improve Construction Sector Security and Safety Commitment
mengendalikan praktik penyuapan. Dengan penerapan SNI ini diharapkan iklim usaha di Indonesia akan semakin membaik dan berlangsung secara fair.
Hari Akreditasi Dunia 2017 juga ditandai dengan Penganugerahan Asesor KAN 2017 dan Panitia Teknis 2017. Penghargaan diberikan pada tokoh yang berjasa menyumbangkan pikiran dan tenaga bagi kemajuan bidang penilaian kesesuaian di tanah air. Dalam peringatan ini juga digelar diskusi panel yang menghadirkan pembicara utama Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yusid Toyib, Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya Novel Arsyad, Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Dadang Trisasongko, serta Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN Kukuh S. Achmad. Peringatan Hari Akreditasi Dunia 2017 dihadiri sekitar 400 peserta dari kalangan instansi pemerintah, perusahaan konstruksi BUMN dan swasta, dan lembaga penilaian kesesuaian dari seluruh Indonesia.
will greatly help organizations control bribery practices. With the application of SNI, it is expected that the business climate in Indonesia will be better and fair.
World Accreditation Day 2017 is also marked by the awarding of KAN 2017 Assessors and Technical Committee 2017. The award is given to the person who has contributed the thought and energy to the progress of the field of conformity assessment in the country. In this commemoration also held a panel discussion that presents the main speaker of the Director General of Construction of the Ministry of Public Works and Public Housing, Yusid Toyib, Director of Human Capital and Systems Development of PT Wijaya Karya, Novel Arsyad, Secretary General of Transparency International Indonesia, Dadang Trisasongko, and Deputy of Standard Implementation and Accreditation of BSN, Kukuh S. Achmad. The commemoration of World Accreditation Day 2017 was attended by 400 participants from government agencies, state-owned and private construction company, and conformity assessment bodies from all over Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional
30
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic Gambar 11 - BSN Melalui KAN Berpartisipasi Aktif dalam Pertemuan Organisasi Kerjasama Badan Akreditasi InternasionalFigure 11 - BSN Through KAN Actively Participates in the Meeting of International Cooperation Agency of Accreditation Body
4. PARTISIPASI DALAM ILAC DAN APLAC
Indonesia melalui KAN yang sudah lama menjadi anggota International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) dan Asia Pacific Laboratory Accreditation (APLAC). ILAC dan APLAC merupakan organisasi kerjasama badan akreditasi yang berfungsi memastikan kompetensi laboratorium, lembaga sertifikasi dan lembaga inspeksi untuk digunakan dalam fasilitasi perdagangan. Saat ini KAN telah memiliki 10 ruang lingkup akreditasi dan berbagai pengakuan internasional.
Sebagai anggota ILAC dan APLAC, Indonesia berpartisipasi aktif dengan secara regular menghadiri dan berkontribusi pada pembahasan di Sidang Umum (General Assembly) dua organisasi tersebut. Di tahun 2017, diselenggarakan Sidang Umum, sebagai pertemuan teknis dan pertemuan MRA tahunan organisasi akreditasi regional dan internasional, bertempat di Bangkok, Thailand, pada tanggal 18 – 23 Juni 2017. Topik pembahasan pada pertemuan tersebut mencakup pelaporan organisasi akreditasi regional, status keanggotaan, status MRA signatories, evaluasi dan pengambilan keputusan anggota baru MRA, perencanaan strategis, administrasi dan penganggaran organisasi,
4. PARTICIPATION IN ILAC AND APLAC
Indonesia through KAN which has long been a member of International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) and Asia Pacific Laboratory Accreditation (APLAC). ILAC and APLAC are collaborative bodies of accrediting organizations that work to ensure the competence of laboratories, certification bodies and inspection bodies for use in trade facilitation. Currently Indonesia already has 10 scopes of accreditation and international recognition.
As members of ILAC and APLAC, Indonesia participates actively by regularly attending and contributing to discussions at the General Assembly of the two organizations. In 2017, the General Assembly is held, as a technical meeting and annual MRA meeting of regional and international accreditation organizations, held in Bangkok, Thailand, on June 18 to 23, 2017. Discussion topics at the meeting include reporting of regional accreditation organizations, membership status, MRA status signatories, evaluation and decision-making of new MRA members, strategic planning, administration and budgeting of organizations, technical provisions
Badan Standardisasi Nasional31
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
Gambar 12 - Pelaksanaan PPIS di tahun 2017 yang berlangsung di Jakarta dan Makassar.Figure 12 - Implementation of SMPS in 2017 taking place in Jakarta and Makassar.
ketentuan dan pedoman teknis akreditasi, perencanaan dan pelaporan uji profisiensi, pelatihan dan kegiatan teknis lainnya. Pembahasan pada akhirnya menghasilkan resolusi untuk ditindaklanjuti baik oleh manajemen APLAC dan ILAC maupun badan akreditasi anggota.
Selain partisipasi dalam pertemuan, BSN melalui KAN berkontribusi dalam pengambilan keputusan APLAC dan ILAC lewat pemungutan suara dan masukan berupa komentar terhadap rancangan dokumen kebijakan, pemberian informasi, berita dan tanggapan survei.
5. PERTEMUAN DAN PRESENTASI ILMIAH STANDARDISASI
Di tahun 2017, BSN menyelenggarakan dua Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Standardisasi (PPIS). Bertemakan Penelitian dan Pengembangan Standardisasi Mendukung Inovasi Produk dalam Meningkatkan Daya Saing Nasional, PPIS pertama digelar di Gedung II BPPT, Jakarta, pada 20 Juli 2017. Dalam PPIS tersebut, disajikan 22 karya tulis ilmiah hasil penelitian dengan berbagai topik kajian di bidang standardisasi dan penilaian kesesuian.
Penyelenggaraan PPIS kedua dilangsungkan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 25 Oktober 2017 mengangkat tema Penelitian dan Pengembangan Standardisasi Mendukung Peningkatan Inovasi Sektor Maritim Nasional. PPIS di Makassar menyajikan 11 karya tulis ilmiah hasil penelitian di bidang standardisasi dan penilaian kesesuian.
and guidelines for accreditation, planning and reporting of proficiency testing, training and technical activities others. The discussion ultimately resulted in a resolution to be followed up by both APLAC and ILAC management as well as member accrediting bodies.
In addition to participation in meetings, BSN through KAN contributes to APLAC and ILAC decision making through ballot and inputs in the form of comments on draft of policy documents, information, news and responses of survey.
5. SCIENTIFIC MEETING AND PRESENTATION ON STANDARDIZATION
In 2017, BSN held two Scientific Meeting and Presentation of Standardization (SMPS). The theme of Research and Development of Standardization Supporting Product Innovation in Improving National Competitiveness, the first SMPS was held in Building II BPPT, Jakarta, on July 20, 2017. In the SMPS, presented 22 scientific papers of research results with various topics of study in the field of standardization and conformity assessment .
The second SMPS was held in Makassar, South Sulawesi, on October 25, 2017 with theme of Research and Development of Standardization Supporting Innovation Enhancement of National Maritime Sector. SMPS in Makassar presents 11 scientific papers of research results in the field of standardization and conformity assessment.
Badan Standardisasi Nasional
32
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Gambar 13 - Untuk Keempat Kali Indonesia mengirim Team Berpartisipasi Dalam Olimpiade Standar Tingkat InternasionalFigure 13 - For the Fourth Times Indonesia sends Participating Team In International Standard Olympics
6. PENGEMBANGAN JEJARING, OLIMPIADE STANDAR
Indonesia patut berbangga, karena untuk ke empat kalinya mengirimkan pelajar berprestasi untuk berpartisipasi dalam ajang internasional, The 12th International Standards Olympiad di Korea Selatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa/i dalam memecahkan masalah sederhana atau ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari dengan pemanfaatan standar serta minat siswa/i SMA atau SMK untuk belajar standardisasi.
Olimpiade standar 2017 dilangsungkan pada 9-11 Agustus 2017 dengan tema Smart City dan melibatkan pelajar dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Indonesia, Singapura, Malaysia, Jepang, Rwanda dan Peru. Indonesia mengirim dua tim, terdiri dari 3 pelajar SMAK St Louis 1 dan 3 pelajar dari SMKN Sumatera Selatan.
Dalam olimpiade tersebut, para peserta diuji kemampuannya dalam menyelesaikan illumination adjusting house. Dengan alat dan bahan yang tersedia, peserta diminta untuk membuat sistem lampu yang bisa diatur menjadi 3 level terangnya. Meskipun Olimpiade tahun ini cukup ketat, tim SMAK St. Louis dari Indonesia berhasil meraih medali Perunggu untuk tingkat SMA.
6. NETWORK DEVELOPMENT, STANDARDS OLYMPIAD
Indonesia deserves pride, due to the fourth time sending outstanding students to participate in the international arena, The 12th International Standards Olympiad in South Korea. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of students in solving simple problems or inconveniences in everyday life with the use of standard and interest of high school or vocational students to learn standardization.
The 2017 standard Olympics take place on 9-11 August 2017 with the Smart City theme and engage students from countries such as South Korea, Indonesia, Singapore, Malaysia, Japan, Rwanda and Peru. Indonesia sent two teams, consisting of 3 students of SMAK St. Louis 1 and 3 students from SMKN South Sumatra.
In the Olympics, the participants were tested their ability in completing illumination adjusting house. With the tools and materials available, participants are required to create a light system that can be set to 3 levels of brightness. Although this year’s Olympics is quite tight, the SMAK St. Louis from Indonesia won a Bronze medal for high school level.
Badan Standardisasi Nasional33
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
Gambar 14 - Pengakuan Internasional Kemampuan Kalibrasi dan Pengukuran P2M LIPI Dicapai Melalui Peer Review Figure 14 - International Recognition of LIPI-MRC’s Calibration and Measurement Capabilities Achieved Through Peer Review
Keikutsertaan pelajar Indonesia dalam olimpiade internasional ini dapat mendorong generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya standar. Bagi para peserta, olimpiade ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kreativitas ilmiah para peserta dengan berkompetisi membuat sistem standar yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam konsep smart city.
7. PEER REVIEW LEMBAGA METROLOGY NASIONAL
Menurut UU No. 20 Tahun 2014, BSN melaksanakan pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) dan bekerja sama dengan kementerian/lembaga sesuai kompetensi teknis. Dalam konteks ini, BSN bertanggungjawab atas terjaminnya ketertelusuran hasil penilaian kesesuaian ke dalam Satuan Sistem Internasional melalui SNSU.
Untuk itu BSN melalui KAN bekerjasama dengan laboratorium nasional Pusat Penelitian Metrologi LIPI (P2M LIPI) selaku lembaga metrologi nasional, untuk meraih pengakuan internasional terhadap kemampuan pengukuran lembaga metrologi nasional. Pengakuan tersebut ditempuh melalui kesepakatan saling pengakuan kemampuan kalibrasi dan pengukuran yang dikelola Comité International des Poids et Mesures (CIPM), atau dikenal luas dengan CIPM MRA.
The participation of Indonesian students in international olympiads can encourage young Indonesians to raise awareness of the importance of standards. For the participants, the Olympics is expected to improve the scientific creativity skills of the participants by competing to create the standard system needed in everyday life, especially the concept of smart city.
7. PEER REVIEW NATIONAL METROLOGY INSTITUTE
Based on Law No. 20 of 2014, BSN implements the management of National Standard Measurement Unit (NSMU) and cooperates with ministries / institutions according to technical competence. In this context, BSN is responsible for ensuring the traceability of conformity assessment results into International System Units through NSMU.
Therefore BSN through KAN cooperates with National Laboratory of LIPI Metrology Research Center (LIPI-MRC) as the national metrology institute, to achieve international recognition on metrology capability of national institution. The recognition is pursued through mutual recognition of calibration and measurement capabilities administered by Comité International des Poids et Mesures (CIPM), or widely known by the CIPM MRA.
Badan Standardisasi Nasional
34
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Saling pengakuan kemampuan kalibrasi dan pengukuran P2M LIPI diperoleh melalui tahapan peer review dan dilakukan pada 5 – 7 September 2017 oleh tenaga ahli dari NMI Internasional dan KAN, terdiri dari: Dr. Isao Kishimoto (selaku ketua tim), Dr. Nobu-Hisa Kaneko, Peter Cox, dan Untari Pudjiastuti (selaku asesor teknis). Peer review mencakup penerapan sistem manajemen mutu laboratorium kalibrasi dan hasil uji banding.
Tindakan perbaikan terhadap hasil peer review NMI 2017 ini sedang dilakukan. Apabila tindakan perbaikan telah disetujui reviewer, diharapkan Asia Pacific Metrology Programme dapat segera menyampaikan hasil untuk dievaluasi oleh Komite Gabungan Badan Regional Metrologi sedemikian hingga CIPM dapat menerima kemampuan kalibrasi dan pengukuran yang diajukan.
8. HOSTING SIDANG ISO/TC 176 KE-33
ISO/TC 176, Quality management and quality assurance, memiliki cakupan pengembangan standardisasi di bidang manajemen mutu (sistem manajemen mutu generik dan teknologi pendukung), serta standarisasi manajemen mutu di sektor tertentu atas permintaan sektor yang terkena dampak dan Badan Manajemen Teknis ISO. ISO / TC 176 juga dipercayakan dengan fungsi penasihat kepada semua komite teknis ISO dan IEC untuk memastikan integritas standar sistem mutu generik dan penerapan yang efektif kebijakan sektoral ISO / IEC atas hasil pencapaian sistem manajemen mutu.
Di tahun 2017, ISO/TC 176 mengadakan sidang tahunan ke-33 dan BSN dipercaya menjadi tuan rumah. Berlangsung di Bali pada 11 - 15 September 2017, sidang dihadiri oleh 150 peserta dari 44 negara anggota ISO/TC 176 dan Organisasi liason yang terkait dan dibuka oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Dr. Asman Abnur.
Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang menjalankan Kebijakan Reformasi Birokrasi dimana hal ini sejalan dengan ISO 18091 tentang Pedoman
The mutual recognition of the calibration and measurement capabilities of LIPI-MRC was obtained through the peer review stage and conducted on 5 - 7 September 2017 by experts from NMI International and KAN, consisting of: Isao Kishimoto (as team leader), Dr. Nobu-Hisa Kaneko, Peter Cox, and Untari Pudjiastuti (as technical assessors). Peer review includes the application of calibration laboratory quality management system and the results of the appeal test.
Corrective action towards the peer review results of NMI 2017 is underway. If corrective action has been approved by the reviewer, it is expected that Asia Pacific Metrology Programme may promptly submit its results for evaluation by the Joint Committee of the Regional Metrology Board so that CIPM may accept the proposed calibration and measurement capabilities.
8. HOSTING OF 33TH ISO/TC 176 MEETING
ISO/TC 176, Quality management and quality assurance, has scope of standardization development in the field of quality management (generic quality management systems and supporting technologies), as well as quality management standardization in specific sectors at the request of the affected sector and the ISO Technical Management Board. ISO/TC 176 is also entrusted with an advisory function to all ISO and IEC technical committees to ensure the integrity of the generic quality system standards and the effective implementation of the ISO/IEC sector policy on quality management systems deliverables.
In 2017, ISO / TC 176 holds its 33rd annual meeting and BSN is trusted to be the host. Taking place in Bali on 11 - 15 September 2017, the meeting was attended by 150 participants from 44 ISO / TC 176 member countries and related liason Organizations and opened by the Minister of Empowerment of State Apparaturs and Beaurocracy Reform of the Republic of Indonesia, Dr. Asman Abnur.
Currently, the Government of Indonesia is implementing the Bureaucracy Reform Policy which is in line with ISO 18091 Standards on
Badan Standardisasi Nasional35
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
Gambar 15 - BSN Menjadi Tuan Rumah Sidang Tahunan Ke-33 ISO/TC 176, Quality Management and Quality AssuranceFigure 15 - BSN Hosted the 33rd Annual Session of ISO / TC 176, Quality Management and Quality Assurance
Sistem Manajemen Mutu untuk penerapan ISO 9001 di pemerintahan daerah sehingga diharapkan dapat mendukung terwujudnya program untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Indonesia sebagai salah satu tujuan dari program reformasi birokrasi tersebut. Sebagai tuan rumah acara ini, Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan standardisasi internasional, khususnya manajemen mutu dan jaminan mutu.
Bulan Mutu Nasional (BMN) 2017 berlangsung istimewa. Kali pertama penyelenggaraan BMN dipusatkan di luar Ibukota Jakarta. Makassar menjadi kota pertama yang berkesempatan sebagai tuan rumah BMN. Berlangsung pada 24 hingga 26 Oktober 2017 dan dibuka oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
Quality Management System Guidance for the implementation of ISO 9001 in local government so it is expected to support the realization of the program to improve the quality of service in Indonesia as one of the goals of the bureaucratic reform program the. As the host of this event, Indonesia has shown commitment to actively participate in international standardization activities, especially quality management and quality assurance.
The National Quality Month (NQM) of 2017 is special. The first time the implementation of BMN is concentrated outside the capital city of Jakarta. Makassar became the first city to have the opportunity as the host of NQM. Taking place on 24 to 26 October 2017 and opened by the Minister of Research on Technology and Higher Education,
Badan Standardisasi Nasional
36
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Gambar 16 - Pembukaan Bulan Mutu di Makassar oleh Menteri Riset dan Teknologi dan Perguruan Tinggi, Prof. Mohamad Nasir.Figure 16 - Opening of the Quality Month in Makassar by Minister of Research and Technology and Higher Education, Prof. Mohamad Nasir.
9. BULAN MUTU NASIONAL 2017 9. NATIONAL QUALITY MONTH OF 2017
Prof. Muhammad Nasir, BMN 2017 menggelar tema Penerapan SNI di Daerah Sebagai Roda Penggerak UMKM untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi.
BMN 2017 menggelar serangkaian acara penting, di antaranya: Seminar Nasional mengenai Standards Make Cities Smarter, Seminar Pencegahan Korupsi Berbasis SNI ISO 37001, Workshop Perumusan SNI untuk Mendukung Pengembangan Produk Unggulan Daerah, Temu Masyarakat Standardisasi, Temu Kesestamaan Kementerian Riset & Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Presentasi Ilmiah Standardisasi, Sosialisasi Undang-Undang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) dan Peraturan Pemerintah Sistem SPK Nasional, Talkshow UMKM, Workshop Akreditasi Sertifikasi SNI ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan, Sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah Penerimaan Negara Bukan Pajak. Di luar itu, BMN masih dimeriahkan dengan Pameran Indonesia Quality Expo (IQE) yang menampilkan aneka produk UMKM, termasuk layanan konsultasi berupa Klinik Standardisasi.
Dalam Seminar Standards Make Cities Smarter, dapat ditarik benang merah bahwa konsep kota
Prof. Muhammad Nasir, NQM of 2017 held the theme of Implementation of SNI in the Region as a UMKM Driving Wheel to Achieve Economic Independence.
NQM of 2017 held a series of important events, including: National Seminar on Standards Make Cities Smarter, Seminar on Prevention of Corruption Based on SNI ISO 37001, Workshop on SNI Formulation to Support Local Superior Product Development, Gathering of Standardization Society, Gathering of Prime Secretariates among Ministry of Research & Technology and Higher Education, Scientific Presentation of Standardization, Socialization of Standardization and Conformity Assessment (SCA) Law and Government Regulation of National SCA System, MSMEs Talkshow, Certification Accreditation Workshop of SNI ISO 14001: 2015 on Environmental Management System, Socialization of Government Regulation on Non-Tax State Revenue. Beyond that, NQM is still enlivened by the Indonesia Quality Expo (IQE) Exhibition featuring various MSME products, including consulting services in the form of Standardization Clinic.
In the Seminar on Standards Make Cities Smarter, it can be drawn that the concept of smart
Badan Standardisasi Nasional37
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
pintar menjadi solusi global untuk mengatasi persoalan perkotaan yang kompleks dan multi-dimensi. Melalui konsep kota pintar, aset perkotaan terinterkoneksi secara terpadu dan terintegrasi untuk menciptakan kehidupan lebih baik dan berkelanjutan. Kinerja kota pintar ditentukan dengan sejumlah indikator antara lain dalam bidang ekonomi, transportasi, energi, mobilitas, penduduk, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan lingkungan hidup. Di bawah pengelolaan kota pintar, sumber daya yang dimiliki direncanakan dan dimanfaatkan secara optimal sehingga masyarakat menjadi aman dan nyaman untuk tinggal di kota. Kegiatan pemeliharaan dan keamanan dipercayakan kepada penduduk. Kota pintar dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur sosial, dan infrastruktur bisnis untuk meningkatkan kecerdasan kota. Kota pintar juga membuat kota lebih efisien dan layak huni.
Semarak BMN 2017 dimeriahkan Pameran Indonesia Quality Expo (IQE), berlangsung mulai 24-26 Oktober 2017, di Kota Makassar. Perhelatan IQE tersebut merupakan yang kelima kalinya. Pameran IQE melibatkan partisipasi pemangku kepentingan, yang terdiri dari pelaku usaha, lembaga penilaian kesesuaian, asosiasi, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah. Melalui IQE, dipamerkan
city as a global solution to address complex and multi-dimensional urban problems. Through the concept of smart cities, urban assets are interconnected in an integrated and integrated way to create a better and sustainable life. Performance of Smart city is determined by a number of indicators, including in the areas of economy, transportation, energy, mobility, health, population, education, environment, and government. Under the management of smart cities, the resources owned are planned and utilized optimally so that people become safe and comfortable to live in the city. Maintenance and security activities are entrusted to the population. Smart cities can connect physical infrastructure, IT infrastructure, social infrastructure, and business infrastructure to improve city intelligence. Smart cities also make cities more efficient and livable.
The splendor of NQM is enlivened with Indonesia Quality Expo Exhibition (IQE) which took place from 24-26 October 2017 in Makassar City. IQE event is the fifth time. The IQE exhibition involves the participation of stakeholders, consisting of business actors, conformity assessment agencies, associations, universities, and local governments. Through IQE, exhibited various
Gambar 17 - Bulan Mutu 2017 dimeriahkan Pameran IQE menampilkan produk UMKM Binaan BSNFigure 17 - Quality Month 2017 enlivened IQE exhibition displaying MSME products assisted by BSN
Badan Standardisasi Nasional
38
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic Gambar 18 - Penyerahan Penghargaan SNI AWARD 2017 Dilakukan oleh Kepala BSN, Prof. Bambang PrasetyaFigure 18 - The awarding of SNI AWARD 2017 Conducted by the Head of BSN, Prof. Bambang Prasetya
aneka produk nasional yang telah memenuhi persyaratan SNI. Penting mendapat catatan bahwa IQE diikuti UMKM yang menampilkan produk ber-SNI. Ini menjadi bukti bahwa penerapan SNI tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar.
Workshop Perumusan SNI untuk Mendukung Pengembangan Produk Unggulan Daerah fokus pada upaya mendorong pelaku usaha menerapkan SNI untuk mengungkit daya saing produk unggulan daerah. Penerapan SNI didapat manfaat peningkatan produktivitas dan daya saing produk unggulan dalam rangka menopang pertumbuhan dan kemandirian ekonomi daerah. Disamping itu, dikemukakan juga pentingnya menggali potensi kekhasan nasional sebagai national differences dalam pengembangan SNI produk unggulan daerah.
10. SNI AWARD 2017
SNI AWARD 2017 kembali digelar sebagai bentuk penganugerahan perusahaan atau organisasi yang dinilai baik dan konsisten dalam menerapkan SNI. Digelar sejak 2005, penghargaan bergengsi di bidang penerapan SNI ini memasuki tahun ke-13. Mengusung tema Membangun Produk Nasional dengan Kualitas Global, SNI AWARD 2017 dilangsungkan bertempat di Grand Studio Metro TV, Jakarta, pada tanggal 16 November
national products that have met the requirements of SNI. It is important to note that IQE is followed by a number of SMEs that display SNI products. This is evidence that the application of SNI is not only done by large companies.
Workshop on SNI Formulation to Support the Development of Superior Local Products focuses on encouraging business actors to apply SNI to leverage the competitiveness of regional superior products. Application of SNI obtained the benefits of increased productivity and superior product competitiveness so as to sustain regional economic growth and independence. It was also mentioned the importance of exploring the potential of national caracteristics as national differences in the development of SNI on regional superior products.
10. SNI AWARD 2017
SNI AWARD of 2017 is held again as a form of conferment of companies or organizations that are considered good and consistent in applying SNI. Held since 2005, the prestigious award in the field of application of SNI is entering its 13th year. With the theme of Building National Products with Global Quality, SNI AWARD of 2017 takes place at Grand Studio Metro TV, Jakarta, on November
Badan Standardisasi Nasional39
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
Gambar 19 - Perusahaan atau Organisasi Penerima Penghargaan SNI AWARD 2017Figure 19- Companies or Organizations Receiving SNI AWARD 2017
Badan Standardisasi Nasional
40
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
2017. Pada tahun ini, sebanyak 126 organisasi atau perusahaan yang mendaftar. Dari jumlah tersebut lolos sampai tahap kunjungan lapangan sebanyak 57 organisasi/perusahaan. Pada tahap berikutnya, penilaian oleh dewan juri, ditetapkan 50 organisasi atau perusahaan sebagai nominee.
Proses penilaian SNI AWARD dilakukan secara ketat oleh tim juri yang diketuai pakar ekonomi Prof. Dr. Rhenald Khasali dengan beranggotakan 21 orang yang ahli di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Para juri berasal dari industri, pemerintah, perguruan tinggi, maupun asosiasi. Penerima SNI AWARD 2017 terbagi 10 kategori. Penghargaan per kategori diperingkatkan menjadi empat peringkat, yaitu: perunggu, perak, emas, dan platinum. Penghargaan SNI AWARD dapat menjadi acuan perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kinerja, karena SNI AWARD menilai berbagai aspek yang dapat mendorong kemajuan dalam mewujudkan kinerja yang lebih baik, termasuk kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, manajemen sumber daya, realisasi produk, pengukuran analisis dan evaluasi serta hasil bisnis.
SNI AWARD merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menstimulasi peningkatan penerapan SNI oleh pelaku usaha atau organisasi lain dengan tujuan: 1) Meningkatkan citra SNI Award sebagai penghargaan yang prestisius kepada Penerap SNI, 2) Mensosialisasikan kepada publik bahwa SNI AWARD sebagai penghargaan bagi penerap SNI, 3) Meningkatkan penerapan SNI di antara pelaku usaha, 4) Meningkatkan persepsi publik akan pentingnya SNI sebagai elemen penting dalam perdagangan, dan 5) Memberikan pengakuan kepada industri yang konsisten menerapkan SNI dan mempunyai kinerja baik yang dapat menjadi role model bagi industri lain sesuai kategori organisasi yang telah ditetapkan.
11. SIMPOSIUM TEMU KOMITE TEKNIS PERUMUSAN STANDAR
Simposium Temu Komite Teknis Perumusan Standar dilaksanakan pada 22 November 2017 dengan tujuan untuk menyusun kerangka
16, 2017. This year, 126 organizations or companies register. Of this number passes to the stage of field visits of 57 organizations / companies. In the next stage, judging by the jury, 50 organizations or corporations are nominated.
The process of SNI AWARD assessment is done strictly by a jury team chaired by economist Prof. Dr. Rhenald Khasali with 21 members who are experts in the field of standardization and conformity assessment. The judges come from industry, government, universities, and associations. The recipient of SNI AWARD 2017 is divided into 10 categories. Awards per category were upgraded to four ratings: bronze, silver, gold and platinum. The award of SNI AWARD can be a reference of companies or organizations to improve performance, because SNI AWARD assesses various aspects that can drive progress in achieving better performance, including leadership, strategic planning, customer focus, resource management, product realization, analytical measurement and evaluation and business results.
SNI AWARD is part of government effort in stimulating the increasing of SNI implementation by business actor or other organization with the aim of: 1) Improving SNI Award image as a prestigious award to SNI Absorbers; 2) Socializing to the public that SNI AWARD as a tribute to the applicant of SNI, 3) Improving the application of SNI among business actors, 4) Improving public perceptions of the importance of SNI as an important element in trade, and 5) Giving recognition to industries that consistently apply SNI and perform well that can be role model for other industries according to organization category has been established.
11. THE MEETING SYMPOSIUM OF TECHNICAL COMMITTEE ON STANDARD FORMULATION
The meeting symposium of the Technical Committee on Standard Formation was held on 22 November 2017 with the aim to develop a
Badan Standardisasi Nasional41
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
Gambar 20 - Simposium Temu Komite Teknis Standar Untuk Menghasilkan SNI yang secara Optimal Memenuhi Kebutuhan PasarFigure 20 - The Meeting Symposium of Technical Standards Committee to Produce SNI that Optimally Meets Market Needs
pikir dalam pengembangan peran perumusan standar khususnya terkait pengelolaan Komite Teknis dan Sub Komite Teknis (Komtek/Sub-Komtek). Forum Temu Teknis ini sebagai wadah penyampaian informasi sekaligus diskusi berkenaan dengan kebijakan pengembangan SNI, termasuk pengelolaan sekretariat Komite Teknis Perumusan SNI dan pemanfaatan sumber daya.
Ditekankan Kepala BSN selaku Keynote Speech dalam Simposium tersebut bahwa anggota Komite Teknis dalam penyusunan SNI perlu secara terus menerus diisi dengan berbagai pengetahuan dan teknologi baru sehingga dapat menghasilkan SNI yang lebih optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan turut berpartisipasi aktif mendiskusikan materi secara sistematis, serta dapat memproyeksikan kebutuhan pengembangan SNI hingga 5 (lima) tahun ke depan.
Meningkatkan peran perumusan SNI dalam pengelolaan Komtek, disusun: 1) Rencana Kebijakan dan Strategi Pengembangan SNI jangka menengah, 2) Penguatan Komite Teknis Perumusan Standar, dan 3) Penguatan Sumber Daya Pengembangan SNI. Langkah ini diharapkan dapat menjadi bahan pembuatan roadmap penguatan peran perumusan
framework for developing the role of standard formulation especially related to the management of the Technical Committee and Technical Sub Committee (TC/Sub-TC). This Technical Meeting Forum is a forum for information delivery as well as discussions on SNI development policy, including the secretariat management of the SNI Formulation Technical Committee and the utilization of resources.
Emphasized by the Head of BSN as Keynote Speech in the Symposium that members of the Technical Committee in the preparation of SNI needs to be continuously filled with new knowledge and technology so that it can produce more optimal SNI in fulfilling the needs of the people of Indonesia and participate actively discuss material in a systematic, can project SNI development needs up to 5 (five) years ahead.
Increasing the role of SNI formulation in management of TC, prepared: 1) Medium Term Development Policy and Strategy Plan, 2) Strengthening of Standard Formulation Technical Committee, and 3) Strengthening of SNI Development Resources. This step is expected to become the material for making the roadmap of strengthening the role of standard
Badan Standardisasi Nasional
42
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic Gambar 21 - Sidang Pleno ISO/TC 130 Ke-31 Membahas Pengembangan Standar Berbagai Teknologi Cetak dan GrafisFigure 21 - The 31st Plenary Meeting of ISO / TC 130 Discusses the Development of Standards of Various Printing and Graphics Technology
standar khususnya dalam pengelolaan Komtek secara efektif dan profesional.
Dalam simposium ini secara simbolis dilakukan penyerahan piagam Herudi Technical Committee Award (HTCA) 2017 oleh Kepala BSN kepada Nominee dan Pemenang Komtek/Sub-Komtek yang dinilai berkinerja terbaik, yaitu: KomTek 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara (sekretariat ESDM), Komtek 17-04 Standar Dasar (sekretariat BSN), Komtek 65-05 Produk Perikanan (sekretariat KKP), Komtek 65-08 Produk Perikanan Non Pangan (sekretariat KKP), dan Komtek 85-01 Teknologi kertas (sekretariat Kemenperin).
12. TUAN RUMAH SIDANG PLENO ISO/TC 130
Industri grafika, sebagai salah satu bentuk industri kreatif, menjadi salah satu bisnis penting di dunia. Termasuk di dalam industri ini adalah pencetakan komersial umum, pencitraan digital, majalah, surat kabar dan pencetakan buku, pencetakan finansial dan legal, sablon, label dan pencetakan kemasan, serta pencetakan keamanan. Di dalam ISO, pengembangan standar internasional di bidang teknologi grafika berada di ISO/TC 130, Graphic Technology.
ISO/TC 130 mengadakan Sidang Pleno ke-31 dengan BSN bertindak sebagai tuan rumah. Sidang berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada
formulation, especially in the management of the TC in an effective and professional manner.
In this symposium, symbolically the handover of Herudi Technical Committee Award (HTCA) 2017 was given by the Head of BSN to Nominee and the winner of TC/Sub-TC which was considered to be the best performer, namely: TC 13-06 Occupational Safety and Health of Mining of Mineral and Coal (Secretariat of ESDM), TC 17-04 Basic Standard (Secretariat of BSN), TC 65-05 Fishery Product (Secretariat of KKP), TC 65-08 Non-Food Fishery Products (Secretariat of KKP), and TC 85-01 Paper technology (Secretariat of Kemenperin).
12. HOSTING PLENARY MEETING ISO/TC 130
The graphics industry, as one form of creative industry, became one of the world’s most important businesses. Included in the industry are general commercial printing, digital imaging, magazines, newspapers and book printing, financial and legal printing, screen printing, labeling and packaging printing, as well as security printing. Under ISO, the development of international standards in graphics technology is in ISO / TC 130, Graphic Technology.
ISO/TC 130 held the 31st Plenary Meeting with BSN acting as the host. The Meeting took place in Solo, Central Java, on 4-9 December 2017. The
Badan Standardisasi Nasional43
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
4-9 Desember 2017. Pertemuan ini memiliki posisi dan arti strategis dalam pengembangan standar berbagai teknologi cetak dan grafis untuk lingkup nasional dan internasional.
13. PENGEMBANGAN SNI CORNER
Sebagai upaya meningkatkan budaya mutu, BSN menjalin kerjasama mengembangkan dan memperluas SNI Corner dengan berbagai instansi atau lembaga. SNI Corner menyediakan informasi berupa hardcopy publikasi informasi SPK, hardcopy dan soft copy SNI yang diperlukan untuk daerah sekitar SNI Corner berada, dan informasi lain terkait SPK. Informasi tersebut diharapkan akan meningkatkan pemahaman SDM di daerah yang bersangkutan. Di tahun 2017 telah diresmikan 8 SNI Corner, yaitu: Universitas Pancasakti Tegal, Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Udayana, Universitas Muhamadiyah Surakarta, Universitas Muhamadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, dan Layanan Terpadu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat.
meeting has a strategic position and significance in the development of standards for various print and graphic technologies for national and international scope.
12. DEVELOPMENT OF SNI CORNER
As an effort to improve the quality culture, BSN cooperates to develop and expand SNI Corner with various institutions or agency. SNI Corner provides information in the form of hardcopy of SPK information publication, hardcopy and soft copy of SNI required for the area around SNI Corner is located, and other information related to SPK. The information is expected to improve the understanding of human resources in the area concerned. In the year 2017 has been inaugurated 8 SNI Corner, namely: Pancasakti University of Tegal, Muhammadiyah University of Mataram, Sebelas Maret University of Surakarta, Udayana University, Muhamadiyah University of Surakarta, Muhamadiyah University of Magelang, Muhammadiyah University of Sukabumi, and Integrated Service Office of Industry and Commerce of West Sumatra.
Gambar 22 - Pengembangan SNI Corner pada tahun 2017 diantaranya dilakukan pada Universitas Sebelas Maret, Surakarta.Figure 22 - Development of SNI Corner in 2017 is done at Sebelas Maret University, Surakarta.
Badan Standardisasi Nasional
44
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Badan Standardisasi Nasional45
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
CAPAIAN PENTINGACHIEVEMENTS
BSN’s journey undertakes the role of coaching and development of standardization and conformity assessment throughout 2017 marked by significant achievements. The following is presented the achievements throughout 2017.
1. ESTABLISHMENT OF SNI
BSN is responsible for establishing SNI developed and formulated by the Technical Committee. In 2017, BSN established 508 SNIs covering the sector of agriculture and food technology (71 SNI), construction (23 SNI), electronics, information and communication technology (49 SNI), engineering technology (72 SNI), general, infrastructure and science (53 SNI), health, safety and environment (51 SNI), materials technology (160 SNI), special technology (18 SNI), and transport and distribution of food (11 SNI). In addition, BSN also set abolition of 7 SNI in the material technology sector.
Daftar IsiTable of Content
Perjalanan BSN menjalankan peran pembinaan dan pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian sepanjang tahun 2017 ditandai dengan berbagai pencapaian signifikan. Berikut ini disajikan pencapaian sepanjang tahun 2017.
1. PENETAPAN SNI
BSN bertanggungjawab menetapkan SNI yang dikembangkan dan dirumuskan oleh Komite Teknis. Di tahun 2017, BSN menetapkan 508 SNI yang mencakup sektor pertanian dan teknologi pangan (71 SNI), konstruksi (23 SNI), elektronik, teknologi informasi dan komunikasi (49 SNI), teknologi perekayasaan (72 SNI), umum, infrastruktur dan ilmu pengetahuan (53 SNI), kesehatan, keselamatan dan lingkungan (51 SNI), teknologi bahan (160 SNI), teknologi khusus (18 SNI), dan transportasi dan distribusi pangan (11 SNI). Selain itu, BSN juga menetapkan abolisi 7 SNI di sektor teknologi bahan.
Gambar 23 - Penetapan Standar Nasional Indonesia Sepanjang Tahun 2017Figure 23 - Establishment of Indonesian National Standard Throughout the Year 2017
Material technology
200
160
120
80
40
0Jan Apr Jul OktFeb May Aug NopMar Jun Sep Des
11 SNI
50 SNI
12 SNI5 SNI
40 SNI
39 SNI
40 SNI33 SNI
32 SNI
65 SNI
185 SNI
Penetapan SNI Berdasarkan Bulan / By Month
Penetapan SNI Berdasarkan Sektor / By Sector
508SNI
TOTAL PENETAPAN
SNI TAHUN 2017
Total SNI per 31 Desember 2017Total of SNI per 31 Desember 2017
9.759SNI
Teknologi bahan160 SNI
Pertanian dan teknologi pangan
71 SNI
Agriculture and food technology
Teknologi khusus18 SNI
Special technology
Elektronik, teknologi informasi dan komunikasi
49 SNI
Electronics, information and communication technology
Kesehatan, keselamatan dan lingkungan
51SNI
Health, safety and environment
Teknologi perekayasaan72 SNI
Engineering technology
Transportasi dan distribusi pangan
11 SNI
Transport and distribution of food
Umum, infrastruktur dan ilmu pengetahuan
53 SNI
General, infrastructure and science
23 SNI
KonstruksiConstruction
Material Technology
Badan Standardisasi Nasional
46
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
With the stipulation, the number of applicable SNI in Indonesia as of December 31 of 2017 is a total of 9,759 SNIs. Beyond that, as of December 31 of 2017, there were 1,911 SNIs that have been abolished.
2. COACHING APPLICATION OF SNI TO UMKM
The empowerment of MSMEs through the development of SNI implementation is cross-ministerial or institutional, and not merely a matter of central but also local government. Therefore, BSN cooperates with various parties to develop MSMEs in applying SNI. The purpose of coaching SMEs in the application of SNI is at least directed to four subjects, namely: 1) to facilitate UMKM to conduct production process according to standard so that more regular and efficient, 2) to encourage UMKM products to fulfill SNI or SNI mark; 3) to improve SNI products circulating in market, and 4) to expand market access and strengthening the competitiveness of MSMEs. Noted BSN cooperates with the development of SMEs with the Ministry of Industry, the Ministry
Dengan penetapan tersebut, jumlah SNI yang berlaku efektif di Indonesia per 31 Desember 2017 adalah sejumlah 9.759 SNI. Di luar itu, per 31 Desember 2017 tercatat sejumlah 1.911 SNI yang telah diabolisi.
2. PEMBINAAN PENERAPAN SNI KEPADA UMKM
Pemberdayaan UMKM lewat pembinaan penerapan SNI bersifat lintas kementerian atau lembaga, dan tidak semata merupakan urusan pusat tetapi juga pemerintahan daerah. Untuk itu, BSN menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk membina UMKM dalam menerapkan SNI. Tujuan pembinaan UMKM dalam penerapan SNI setidaknya terarah pada empat hal, yaitu: 1) memfasilitasi UMKM melakukan proses produksi sesuai standar sehingga lebih teratur dan efisien, 2) mendorong produk UMKM memenuhi SNI atau bertanda SNI, 3) meningkatkan produk ber-SNI yang beredar di pasar, dan 4) memperluas akses pasar serta memperkuat daya saing UMKM. Tercatat BSN melakukan kerja sama pembinaan UMKM dengan Kementerian Perindustrian,
Gambar 24 - Pembinaan Penerapan SNI Kepada UMKM di Tahun 2017 mencapai 109 UMKM di Berbagai DaerahFigure 24 - Development of Application of SNI to MSME in 2017 reached 109 MSMEs in Various Regions
Badan Standardisasi Nasional47
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan pemerintah daerah melalui dinas terkait. Kerja sama tersebut dijalin di berbagai daerah seperti: Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Bali, Riau, dan Kalimantan Barat.
Pembinaan UMKM di bidang penerapan SNI juga melibatkan kalangan perguruan tinggi. Diantara perguruan tinggi yang telah menjalin kerja sama dengan BSN dalam pembinaan kepada UMKM adalah Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Surabaya, Universitas Pancasakti Tegal, Universitas Sriwijaya, Universitas Katolik Musi Palembang, dan lainnya. Di luar itu, BSN juga menggalang kerja sama dengan institusi swasta, seperti: Forum Layanan Iptek bagi Masyarakat, Konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu, Asosiasi UMKM, Asosiasi Business Development Services Indonesia Jawa Barat, Permodalan Nasional Madani, Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil, dan Inovasi Teknologi Indonesia serta asosiasi UMKM lainnya.
Sejauh ini pembinaan bagi UMKM dalam penerapan SNI kebanyakan masih terfokus pada
of Cooperatives and SMEs, Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, and local governments through the relevant agencies. The cooperation was established in various regions such as: South Sumatra, Lampung, Central Java, Jogyakarta, West Nusa Tenggara, Southeast Sulawesi, Bali, Riau, and West Kalimantan.
The development of MSME in the field of SNI implementation also involves universities. Among the universities that have cooperated with BSN in guidance to UMKM are Bogor Agricultural University, Diponegoro University, Brawijaya University, Surabaya University, Pancasakti Tegal University, Sriwijaya University, Musi Palembang Catholic University, and others. Apart from that, BSN also collaborates with private institutions, such as: Community Science and Technology Service Forum, Integrated Service Center Business Consultant, MSME Association, Association of Business Development Services Indonesia of West Java, Permodalan Nasional Madani, Association for Small Enterprise Improvement, and Indonesian Technology Innovation and other MSME associations.
So far, the development of MSMEs in the application of SNI is mostly focused on the
NAD: 2
KEP. R: 1
BABEL: 3
LAMPUNG: 1
SUMSEL: 11
KALBAR: 2
BANTEN: 4
JAKARTA: 3
JABAR: 12
KALTIM: 1
DIY: 5
JATENG: 26
JATIM: 18BALI: 1 NTB: 4
SULSEL: 8
SULTENG: 7
109UMKM
TOTAL UMKM PENERAP SNI BINAAN BSN TAHUN 2017
Gambar 25 - Total UMKM Penerap SNI Binaan BSN dan Penyeberannya di Berbagai Daerah di Tahun 2017Figure 25 - Total of MSMEs as SNI Applicator Under BSN Coaching and Its Spread in Various Areas in The Year of 2017
Badan Standardisasi Nasional
48
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
application of SNI ISO 9001, which is related to the quality management system. Despite its importance, SNI ISO 9001 is generic and less related to product specific requirements. Therefore, the guidance in the application of SNI continues to be pursued with more touch on the application of SNI products produced by MSMEs. For example for food products, coaching is directed to the application of Good Manufacturing Practice or Hazard Analysis and Critical Control Points or SNI ISO 22000 Food Safety Management System. For healthcare products, guidance is directed to the application of SNI ISO 13485.
The development of MSMEs in the field of SNI implementation, which was implemented several years ago, has been recorded to reap dynamic results. In the year 2015, recorded 17 MSMEs under the guidance of BSN successfully achieved SNI ISO 9001: 2008 certification. Until August 2017, the development of MSMEs in the field of SNI implementation continues and more directed to the application of product SNI. Recorded 15 SMEs successfully achieved SNI certificate for the products they produce. Interestingly, MSMEs who have achieved SNI certification, have successfully delivered innovative products that are competitive, such as: laundry machine, converter kit and electric batik stove.
Beyond that, there are 109 MSMEs underwent the process of guidance on the application of SNI. In its development, 86 MSMEs continue the process of guidance of SNI and 23 other SMEs still need improvement from the infrastructure side. In this case, it is expected that the Ministry of Cooperatives and SMEs or other ministries can help solve the problem.
Of the 86 MSMEs that continue to undergo the guidance process, 47 SMEs are engaged in the food sector and 39 non-food MSMEs. Their location is not only in Java, but spread in various regions such as Aceh, Palembang, Lampung, Belitung, Bali, Lombok, West Kalimantan, East Kalimantan, South Sulawesi and Central Sulawesi. In the implementation of guidance on UMKM, three things often become obstacles in the field, namely: the fulfillment of
penerapan SNI ISO 9001, yang terkait dengan sistem manajemen mutu. Sekalipun penting, SNI ISO 9001 bersifat generik dan kurang terkait dengan persyaratan produk yang bersifat spesifik. Untuk itu, pembinaan dalam penerapan SNI terus diupayakan dengan lebih menyentuh pada penerapan SNI produk yang dihasilkan oleh UMKM. Sebagai contoh untuk produk pangan, pembinaan lebih diarahkan ke penerapan Good Manufacturing Practice atau Hazard Analysis and Critical Control Points atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan SNI ISO 22000. Untuk produk alat kesehatan, pembinaan diarahkan pada penerapan SNI ISO 13485.
Pembinaan UMKM di bidang penerapan SNI, yang dilaksanakan selang beberapa tahun lalu, tercatat telah menuai hasil yang dinamis. Di tahun 2015, tercatat 17 UMKM yang di bawah binaan BSN berhasil meraih sertifikasi SNI ISO 9001:2008. Sampai Agustus tahun 2017 ini, pembinaan UMKM di bidang penerapan SNI terus berlanjut dan lebih diarahkan pada penerapan SNI produk. Tercatat 15 UMKM berhasil meraih sertifikat SNI untuk produk yang mereka hasilkan. Menariknya, UMKM yang telah meraih sertifikasi SNI, ternyata berhasil melahirkan produk inovatif yang berdaya saing, seperti: mesin laundry, converter kit dan kompor batik listrik.
Di luar itu, tercatat 109 UMKM menjalani proses bimbingan penerapan SNI. Dalam perkembangannya, 86 UMKM terus melanjutkan proses bimbingan SNI dan 23 UMKM lainnya masih perlu pembenahan dari sisi infrastruktur. Dalam hal ini, diharapkan Kementerian Koperasi dan UKM atau kementerian lain dapat membantu mengatasi persoalan tersebut.
Dari 86 UMKM yang terus menjalani proses bimbingan, 47 UMKM bergerak di sektor pangan dan 39 UMKM non-pangan. Lokasi mereka tidak hanya di Jawa, tetapi tersebar diberbagai daerah seperti Aceh, Palembang, Lampung, Belitung, Bali, Lombok, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Dalam pelaksanaan bimbingan pada UMKM, tiga hal sering menjadi kendala di lapangan, yaitu:
Badan Standardisasi Nasional49
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
3. TECHNICAL SERVICE OFFICE
BSN established a Technical Service Office (TSO) to facilitate business actors wishing to apply SNI certification. The existence of TSO is a concrete step of BSN implementing Law No. 20 of 2014, especially in Article 8 Paragraph 2 which explains that the duties and responsibilities in the field of Standardization and Conformity Assessment are implemented by BSN. In addition, in accordance with Article 53 that BSN cooperates with ministries, other non-ministerial government
pemenuhan infrastruktur dari persyaratan dasar sesuai parameter yang ditetapkan dalam SNI belum dapat dipenuhi (terutama UMKM pangan), belum tersedianya SNI dan Lembaga Penilaian Kesesuaian.
infrastructure from basic requirements in accordance with the parameters set in the SNI can not be met (especially the SME in food sector), the unavailability of SNI and Conformity Assessment Bodies.
3. KANTOR LAYANAN TEKNIS
BSN mendirikan Kantor Layanan Teknis (KLT) guna memudahkan pelaku usaha yang ingin menerapkan sertifikasi SNI. Keberadaan KLT merupakan langkah nyata BSN mengimplementasikan UU No. 20 Tahun 2014 terutama di Pasal 8 Ayat 2 yang menerangkan bahwa tugas dan tanggung jawab di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dilaksanakan oleh BSN. Selain itu, sesuai pasal 53 bahwa BSN bekerja sama dengan kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, dan/atau
Gambar 26 - Testimoni UMKM yang telah menerapkan SNI di Berbagai DaerahFigure 26 - Testimonials of MSMEs that have applied SNI in Various Regions
Badan Standardisasi Nasional
50
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Gambar 27 - Di Tahun 2017 BSN Meresmikan Kehadiran KLT di Dua Kota, Palembang dan Makassar.Figure 27 - In the Year 2017 BSN Inaugurates the TSO presence in Two Cities, Palembang and Makassar.
institutions, and / or local government to conduct guidance on business actors and the community in applying SNI.
The existence of TSO is to provide various services, among others: 1) Information on Standardization and Conformity Assessment, 2). Education and Training in the field of Standardization and Conformity Assessment, 3). Consultation of SNI and Accreditation certification process by KAN, and 4). Guidance to business actors, especially MSMEs in the implementation of SNI. Related to this, the Chairman of BSN, Bambang Prasetya, inaugurated TSO in two cities, namely: Palembang and Makassar. It is expected that the presence of TSO can bring SNI closer to the community and strengthen the relationship of various standardization stakeholders in the region.
4. MUTUAL RECOGNITION OF EnMS AND ISMS
At the end of 2017, Indonesia re-incised achievements from Pacific Accreditation Cooperation (PAC). PAC is a forum of accrediting
pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan pelaku usaha dan masyarakat dalam penerapan SNI.
Keberadaan KLT adalah untuk memberikan berbagai layanan antara lain: 1) Informasi tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, 2). Pendidikan dan Pelatihan di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, 3). Konsultasi proses sertifikasi SNI dan Akreditasi oleh KAN, dan 4). Pembinaan kepada pelaku usaha khususnya UMKM dalam penerapan SNI. Terkait dengan hal ini, Kepala BSN, Bambang Prasetya, meresmikan KLT di dua kota, yaitu: Palembang dan Makassar. Diharapkan kehadiran KLT dapat mendekatkan SNI kepada masyarakat serta mempererat hubungan berbagai pemangku kepentingan standardisasi di daerah.
4. SALING PENGAKUAN SME DAN SMKI
Di penghujung tahun 2017, Indonesia kembali menorehkan prestasi dari Pacific Accreditation Cooperation (PAC). PAC merupakan forum badan
Gambar 28 - Indonesia Melalui KAN Menerima PAC MLA Untuk Skema Sistem Manajemen Energi dan SMKIFigure 28 - Indonesia Through KAN Receiving PAC MLA For EnMS and ISMS Schemes
Badan Standardisasi Nasional51
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
akreditasi negara-negara di tingkat regional Pasifik. Keanggotaan Indonesia dalam PAC diwakili oleh KAN.
Prestasi tersebut berupa penandatanganan PAC Multilateral Recognition Agreement (PAC MLA) untuk skema akreditasi Sistem Manajemen Energi (SME) dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). Penandatangan PAC MLA dilakukan, pada 14 Desember 2017, oleh PAC yang diwakili oleh Chang Kwei Fem (selaku Chair PAC) dan KAN diwakili Kukuh S. Achmad (selaku Sekretaris Jenderal KAN). Manfaat mendasar dari PAC MLA adalah adanya saling pengakuan dari seluruh negara anggota PAC terhadap sertifikat SME dan SMKI yang diperoleh organisasi dari lembaga sertifikasi yang diakreditasi oleh KAN.
Dengan ditandatanganinya MLA untuk dua skema akreditasi yaitu SME dan SMKI ini, maka jumlah skema akreditasi lembaga sertifikasi yang dioperasikan oleh KAN yang telah mendapatkan MLA bertambah menjadi total 7, yaitu Sistem
bodies of countries at the Pacific regional level. Indonesia’s membership in PAC is represented by KAN.
The achievements are the signing of PAC Multilateral Recognition Agreement (PAC MLA) for accreditation scheme of Energy Management System (EnMS) and Information Security Management System (ISMS). The PAC MLA signing was made on December 14, 2017, by PAC represented by Chang Kwei Fem (as Chair of PAC) and KAN represented Kukuh S. Achmad (as KAN Secretary General). The fundamental benefit of PAC MLA is the mutual recognition of all PAC member countries towards EnMS and ISMS certificates obtained by organizations from certification bodies accredited by KAN.
With the signing of MLA for the two accreditation schemes of EnMS and ISMS, the number of accreditation schemes of certification bodies operated by KAN that have earned MLA increased to a total of 7, ie Quality Management
Badan Standardisasi Nasional
52
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
System (since 24 August 2000), Environmental Management System (since July 8 2004), Product (since 16 June 2009), Food Safety Management System (since May 22, 2013), and Person (since June 15, 2016). Most of the accreditation schemes acquired in the form of the PAC MLA have also gained recognition at the international level through the MLA International Accreditation Forum (IAF).
For information, the Energy Management System is a voluntary-based scheme operated by KAN for certification bodies providing certification services based on SNI ISO 50001. In addition to Indonesia, countries that already have PAC MLA for EnMS schemes are Hongkong, India, Japan, Mexico, Singapore, Taiwan and Thailand.
ISMS is a voluntary accreditation scheme operated by KAN for certification bodies providing certification services based on SNI ISO/IEC 27001. In addition to Indonesia, countries that have obtained PAC MLA for ISMS schemes are China, India, Japan, Malaysia, Mexico and Taiwan.
5. SYNERGY AMONG KAN-BIG-BNSP IN THE FIELD OF INFORMATION AND GEOSPATIAL
Law No. 4 of 2011 on Geospatial Information mandates that every implementer of Geospatial Information, whether individual, group of person, business entity or professional person in a business entity must be high quality and proven by competence certificate. Therefore, the process of organizing services in the Geospatial Information industry should be conducted on a standardized system and handled by qualified and competent professionals.
Supporting an integrated, good, and efficient national certification and accreditation system (one certificate policy), there has been a signing a MoU in the field of Information and Geospatial between KAN with Badan Informasi Geospasial (BIG), and Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). The signing was
Manajemen Mutu (sejak 24 Agustus 2000), Sistem Manajemen Lingkungan (sejak 8 Juli 2004), Produk (sejak 16 Juni 2009), Sistem Manajemen Keamanan Pangan (sejak 22 Mei 2013), dan Person (sejak 15 Juni 2016). Sebagian besar dari skema akreditasi yang diperoleh dalam bentuk PAC MLA tersebut juga telah mendapatkan pengakuan di tingkat internasional melalui International Accreditation Forum MLA (IAF MLA).
Untuk diketahui, Sistem Manajemen Energi merupakan skema akreditasi sukarela yang dioperasikan oleh KAN untuk lembaga sertifikasi yang menyediakan jasa sertifikasi berdasarkan SNI ISO 50001. Selain Indonesia, negara yang mendapatkan PAC MLA untuk skema SME adalah Hongkong, India, Jepang, Meksiko, Singapura, Taiwan dan Thailand.
SMKI merupakan skema akreditasi suka rela untuk lembaga sertifikasi yang menyediakan jasa sertifikasi berdasarkan SNI ISO/IEC 27001. Selain Indonesia, negara yang sudah mendapatkan PAC MLA untuk skema SMKI adalah Cina, India, Jepang, Malaysia, Meksiko dan Taiwan.
5. SINERGI KAN-BIG-BNSP DI BIDANG INFORMASI DAN GEOSPASIAL
Undang-Undang No. 4 Tahun 2011, tentang Informasi Geospasial, mengamanatkan bahwa setiap pelaksana Informasi Geospasial baik perorangan, kelompok orang, badan usaha maupun tenaga profesional dalam badan usaha harus berkualitas tinggi dan dibuktikan adanya sertifikat kompetensi. Untuk itu, proses penyelenggaraan layanan dalam industri Informasi Geospasial harus dilaksanakan mengacu pada sistem yang terstandardisasi dan ditangani tenaga profesional yang berkualitas dan berkompetensi.
Mendukung suatu sistem akreditasi dan sertifikasi nasional yang terpadu, baik, dan efisien (one certificate policy), dilangsungkan penandatanganan Kesepahaman Bersama di bidang Informasi dan Geospasial antara KAN dengan Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Penandatangan
Badan Standardisasi Nasional53
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
dilaksanakan dengan bertempat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, pada 17 Oktober 2017. Disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, penandatanganan dilakukan oleh Bambang Presetya, Kepala BSN/Ketua KAN, Hasanuddin Z Abidin, Kepala BIG, dan Sumarna F Abdurahman, Ketua BNSP.
Lingkup Kesepahaman Bersama ini mencakup harmonisasi dan pengembangan program akreditasi lembaga sertifikasi profesi, sertifikasi tenaga professional, serta penetapan skema sertifikasi tenaga professional bidang informasi dan geospasial. Sertifikasi menjadi penting sekali karena membantu baik bagi pencari pekerjaan maupun bagi tempat bekerjanya untuk mendapatkan tenaga yang kompetensinya sesuai dengan yang dibutuhkan.
Bentuk sinerginya, BIG mengembangkan skema sertifikasi, lalu BNSP memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi. Namun sebelum pemberian lisensi oleh BNSP dilaksanakan, lembaga sertifikasi harus sudah diakreditasi oleh KAN.
conducted at the Coordinating Ministry for Economic Affairs, Jakarta, on October 17, 2017. Witnessed by Coordinating Minister for Economic Affairs, Darmin Nasution, the signing was done by Bambang Presetya, Chairman of BSN/KAN, Hasanuddin Z Abidin, Head of BIG, and Sumarna F Abdurahman, Chairman of BNSP.
The scope of this MoU includes the harmonization and development of accreditation programs of professional certification bodies, certification of professional personnel, and the establishment of certification schemes of information and geospatial professionals. Certification becomes very important because it helps both for job seekers and for the place of work to get the competence of personnel in accordance with the required.
In the form of synergy, BIG developed a certification scheme, then BNSP licensed the certification bodies. However, before the licensing by BNSP is implemented, the certification body must be accredited by KAN.
Gambar 29 - Sinergi Antara KAN-BIG-BNSP di Bidang Informasi dan GeospasialFigure 29 - Synergy between KAN-BIG-BNSP in Information and Geospatial Fields
Badan Standardisasi Nasional
54
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
With an integrated and accountable accreditation and certification system, it will be an effective means of enhancing the qualifications of Indonesian human resources, especially in competent and competitive geospatial information at national, regional and international levels. In thus case, KAN serves to ensure the institution that provides certification in accordance with ISO 17024 which is a global standard. In mutual recognition between countries in the world, KAN has signed an MRA / MLA whose members consist of 93 accreditation bodies around the world, so that certificates issued by the Personnel Certification bodies can be recognized internationally.
6. COOPERATION BSN AND ACADEMICS
Dengan sistem akreditasi dan sertifikasi yang terpadu dan akuntabel, akan menjadi sarana yang efektif dalam meningkatkan kualifikasi SDM Indonesia, terutama dalam bidang Informasi Geospasial yang kompeten dan kompetitif di level nasional, regional maupun internasional. Dalam hal ini, KAN berfungsi memastikan lembaga yang memberikan sertifikasi sesuai dengan ISO 17024 yang merupakan standar global. Dalam saling pengakuan antar negara di dunia, KAN telah menandatangani MRA/MLA yang anggotanya terdiri dari 93 badan akreditasi di seluruh dunia, sehingga sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Personil dapat diakui oleh dunia internasional.
6. KERJASAMA BSN DENGAN PERGURUAN TINGGI
Penandatanganan Kesepakatan Bersama BSN dengan Mitra Perguruan Tinggi atau kalangan akademisi dimaksudkan untuk mendukung pengembangan dan penerapan standardisasi dan penilaian kesesuaian di lingkungan akademisi dan masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi tanggungjawab seluruh insan sivitas akademika, mencakup: 1) pendidikan dan pengajaran, 2) penelitian dan pengembangan, dan 3) pengabdian kepada masyarakat. Sebagai salah satu stakeholder kunci, keterlibatan aktif dan konstruktif kalangan akademi sangat menentukan arah pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Untuk itu, BSN menggalang kerja sama dengan kalangan akademisi. Di tahun 2017,
The signing of Collective Agreement between BSN and stakeholder of Higher Education or academics is intended to support the development and application of standardization and conformity assessment in the academic and community environment through Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi is the responsibility of all academicians, including: 1) education and teaching, 2) research and development, and 3) dedication to community. As one of the key stakeholders, the active and constructive involvement of academics is crucial to the development of standardization and conformity assessment.
Therefore, BSN cooperates with academics. In 2017, BSN signed a cooperation in the field of
Gambar 30 - Kerjasama BSN dan Civitas Akademika, Universitas Syiah Kuala Aceh (kiri) dan Universitas Islam Malang (kanan)Figure 30 - Cooperation between BSN and Academicians, Syiah Kuala University of Aceh (left) and Islamic University of Malang (right)
Badan Standardisasi Nasional55
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
BSN menandatangi kerja sama di bidang pengembangan standardisasi dengan Universitas Syiah Kuala, pada 3 Maret 2017, di Aceh. Penandatangan ini dilakukan oleh Kepala BSN, Bambang Prasetya, dan Rektor Universitas Syiah Kuala, Samsul Rizal. Selain itu, pada 10 Maret 2017, BSN juga menandatangi kerja sama dengan Universitas Islam Malang, di Malang. Kerja sama ditandatangani oleh Kepala BSN dan Rektor Universitas Islam Malang, Masykuri Bakr.
7. KERJASAMA BSN DENGAN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Dewasa ini kereta api merupakan transportasi massal andalan masyarakat. Tidak hanya murah, kereta api pun telah menjadi moda transportasi yang nyaman, aman dan mudah. PT Kereta Api Indonesia (Persero), selaku pengelola transportasi kereta api, terus melakukan pembenahan mulai dari perbaikan fasilitas di stasiun, standar mutu pelayanan, standar keamanan dan keselamatan di stasiun, hingga proses pemesanan tiket.
Turut ambil bagian memajukan industrinya serta untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, BSN menjalin kerjasama dengan Kereta Api Indonesia (Persero) melalui penandatanganan Kesepakatan Bersama antara
standardization development with Syiah Kuala University of Aceh, on March 3, 2017, in Aceh. The signing was done by the Head of BSN, Bambang Prasetya, and Rector of Syiah Kuala University, Samsul Rizal. In addition, on March 10, 2017, BSN also signed a partnership with the Islamic University of Malang, in Malang. The cooperation was signed by the Chairman of BSN and Rector of Islamic University of Malang, Masykuri Bakr.
7. COOPERATION BSN AND PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Today the train is a mass public transport. Not only cheap, the train has become a mode of transportation that is comfortable, safe and easy. PT Kereta Api Indonesia (Persero), as the operator of railway transportation, continues to make improvements starting from the improvement of facilities at the station, service quality standards, security and safety standards at the station, until the ticket booking process.
Taking part in enhancing the industry and to provide optimal services to the community, BSN cooperates with Kereta Api Indonesia (Persero) through the signing of a MoU between the Head of BSN and President
Gambar 31 - Kerjasama BSN dengan PT Kereta Api Indonesia fokus pada perumusan dan pengembangan standar kereta apiFigure 31 - Cooperation between BSN and PT Kereta Api Indonesia focuses on the formulation and development of railway standards
Badan Standardisasi Nasional
56
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Director of PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro. Implemented in Bandung on September 28, 2017, the cooperation is focused on the assessment and development of SNI in the field of railways and the development of human resource competence in the field of standardization and conformity assessment in the field of railways.
8. COOPERATION BSN AND BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Standardization and conformity assessment activities need to be coordinated and synchronized across agencies. As efforts of coordination and synchronization, BSN and National Narcotics Agency (BNN) signed the MoU at BNN Building, Jakarta, on December 18, 2017. The cooperation was signed by the Chairman of BSN and Chairman of BNN, Budi Waseso.
Under the agreement, BSN offers BNN to conduct conformity assessment and measurement of BNN program standard and facility quality through accreditation issued by BSN. Standardization is absolutely necessary in maintaining the quality of a reliable national infrastructure to improve the competitiveness and quality of life of the nation. One offered by BSN to BNN is the standardization of BNN’s laboratories. One offered by BSN to BNN is the standardization of BNN’s laboratories. The objective is to facilitate BNN in developing laboratories at a level of quality equivalent to an overseas laboratory. In addition to accreditation,
Kepala BSN dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Edi Sukmoro. Dilaksanakan di Bandung pada 28 September 2017, kerja sama difokuskan pada pengkajian dan pengembangan SNI di bidang perkeretaapian serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian di bidang perkeretaapian.
8. KERJASAMA BSN DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian perlu dikoordinasikan dan disinkronisasikan di berbagai instansi. Sebagai upaya koordinasi dan sinkronisasi tersebut, BSN dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menandatangi Nota Kesepahaman di Gedung BNN, Jakarta, pada 18 Desember 2017. Kerja sama ditandatangani oleh Kepala BSN dan Kepala BNN, Budi Waseso.
Dalam kesepakatan tersebut, BSN menawarkan kepada BNN untuk melakukan penilaian kesesuaian serta pengukuran standardisasi mutu program dan fasilitas milik BNN melalui akreditasi yang diterbitkan oleh BSN. Standardisasi mutlak diperlukan dalam menjaga mutu infrastuktur nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa. Salah satu yang ditawarkan BSN kepada BNN adalah standardisasi laboratorium yang dimiliki BNN. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi BNN dalam mengembang laboratorium yang mutunya setara dengan laboratorium luar negeri. Selain akreditasi, BSN
Gambar 32 - Kerjasama BSN dan BNN untuk Akreditasi Laboratorium BNN dan Riset Pengembangan Kapasitas SDM Figure 32 - Cooperation of BSN and BNN for BNN Laboratory Accreditation and Human Resource Development Capacity Research
Badan Standardisasi Nasional57
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
dan BNN sepakat melakukan riset bersama dan mengembangkan kapasitas sumber daya manusia dalam Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba.
9. KERJASAMA BSN DAN UNDERWRITER LABORATORY (AMERIKA SERIKAT)
BSN and BNN agreed to conduct joint research and develop human resource capacity related to Prevention, Eradication, Abuse and Illicit Circulation of Drugs.
9. COOPERATION OF BSN AND UNDERWRITER LABORATORY (UNITED STATES OF AMERICA)
In the middle of The 81st International Electrotechnical Commission General Meeting titled Standardizing Diversity, held in Vladivostok, Russia, the signing of BSN cooperation with Underwriter Laboratory, USA was conducted by the Chairman of BSN and Director of Underwriter Laboratory Global Standards, John Thomson on October 11, 2017. Underwriter Laboratory is a standard development organization based in the United States. The standards they develop cover many areas, especially those concerning safety and security aspects. This cooperation is expected to strengthen the development of standards particularly related to safety and security.
10. STANDARDIZATION RESEARCH IN THREE PRIORITY SECTORS
Tourism, marine and agriculture are three priority sectors for the national economy. The tourism sector, for example, continues to grow into a foreign exchange reserve with a contribution of up to USD 13.568 billion in 2016, and is projected by 2019 to be
Gambar 33 - Kerjasama BSN dan Underwriter Laboratory, USA, ditandatangani di di Vladivostok, Rusia.Figure 33 - Cooperation of BSN and Underwriter Laboratory, USA, signed in Vladivostok, Russia.
Di tengah The 81st International Electrotechnical Commission General Meeting bertajuk Standardizing Diversity, yang dilaksanakan di Vladivostok, Rusia, berlangsung penandatanganan kerjasama BSN dengan Underwriter Laboratory, USA, dilakukan oleh Kepala BSN dan Director of Underwriter Laboratory Global Standards, John Thomson pada 11 Oktober 2017. Underwriter Laboratory merupakan organisasi pengembang standar yang berbasis di Amerika Serikat. Standar yang mereka kembangkan mencakup banyak bidang, terutama yang menyangkut aspek keselamatan dan keamanan. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat pengembangan standar khususnya terkait keselamatan dan keamanan.
10. PENELITIAN STANDARDISASI TIGA SEKTOR UNGGULAN
Pariwisata, kelautan dan pertanian merupakan tiga sektor prioritas bagi perekonomian nasional. Sektor pariwisata, misalnya, terus tumbuh menjadi lumbung devisa dengan kontribusi mencapai USD 13,568 miliar pada tahun 2016, dan diproyeksikan pada tahun 2019
Badan Standardisasi Nasional
58
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
akan menjadi penghasil devisa terbesar, yakni USD 24 miliar, yang melampaui perolehan devisa dari sektor migas, batubara dan minyak kelapa sawit. Sebagai upaya mendukung kontribusi tiga sektor secara berkelanjutan bagi perekonomian nasional, di tahun 2017 BSN melakukan penelitian pengembangan standardisasi terkait wisata selam, metode pengujian kesegaran ikan dan budidaya tiram mutiara.
Penelitian di bidang wisata selam fokus pada tiga aspek, yaitu: pelayanan, produk dan pengelolaan. Dari respon yang diberikan oleh 108 pelaku usaha, faktor utama dari aspek pelayanan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha wisata selam adalah penyampaian informasi, termasuk didalamnya informasi pengantar, informasi selama penyediaan pelayanan dan informasi asuransi. Aspek pelayanan lain menyangkut faktor keselamatan dan penanganan kesehatan konsumen. Untuk aspek produk, faktor utama yang harus dipenuhi pelaku usaha adalah persyaratan kompetensi untuk pemandu dan instruktur selam, kepemilikan peralatan permukaan pendukung keselamatan, dan kepemilikan peralatan dan paket penyelaman. Persyaratan aspek pengelolaan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha wisata selam adalah bentuk organisasi, akses layanan kesehatan, sumber daya manusia, dan sarana prasarana.
Ikan segar bernilai ekonomi tinggi. Pada ikan tuna daging berwarna kemerahan menentukan tingkat kesegaran dan bernilai ekonomi tinggi. Konsumen
the largest foreign exchange earner, USD 24 billion, which surpasses foreign exchange earnings from the oil and gas, coal and palm oil sectors. To support the contribution of three sectors in a sustainable manner to the national economy, in 2017 BSN undertook research on the development of standardization related to dive tourism, fish freshness testing method and pearl oyster cultivation.
Research in the field of diving tourism focus on three aspects, namely: service, product and management. From the responses given by 108 businessmen, the main factor of service aspect that must be fulfilled by the diving tourism business is the delivery of information, including introduction information, information during service provision and insurance information. Another aspect of service concerns the safety and handling of consumer health. For the product aspect, the main factors that must be fulfilled by the business actor are competence requirements for dive guides and instructors, ownership of surface safety support equipment, and ownership of diving equipment and packages. The management aspect requirements that must be fulfilled by diving entrepreneur are organization, health service access, human resources, and infrastructure.
Fresh fish is of high economic value. In the reddish-colored tuna fish determine the level of freshness and high economic value.
Gambar 34 - Penelitian Standardisasi di Bidang Wisata Selam Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan, Produk dan PengelolaanFigure 34 - Standardization Research on Dive Tourism to Improve Quality of Service, Products and Management
Badan Standardisasi Nasional59
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
menilai bahwa warna daging ikan tuna yang segar adalah kemerahan, kemudian akan berubah menjadi kecoklatan seiring kemunduran mutu. Karena itu, warna daging menjadi salah satu parameter dalam penentuan grade tuna, berwarna merah cerah memiliki grade tinggi dan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan merah kusam atau kecoklatan. Meskipun warna merah pada daging dapat dijaga, namun tingkat kesegaran ikan belum tentu dapat terjamin, akibat proses penanganan dan penyimpanan. Untuk mengevaluasi tingkat mutu kesegaran daging ikan tuna ditempuh metode pengujian dengan analisis warna, profil protein, konsentrasi myoglobin, dan turunan myoglobin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya kerang mutiara membutuhkan proses insersi sebagai campur tangan manusia. Proses insersi membutuhkan bibit nukleus (inti mutiara) serta donor kerang (saibo) untuk diambil mantel tissue (organ lunak mutiara). Persyaratan dalam pelaksanaan insersi kerang Mutiara adalah seleksi tiram Mutiara, pemuasaan (yokusei), penyiapan saibo, penyiapan nukleus, alat insersi, penempatan dalam wadah, tento, pemeriksaan retensi. Keahlian, ketelitian dan kesabaran insertor juga menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya kerang mutiara. Untuk mendukung standardisasi budidaya Kerang mutiara, dibutuhkan penyusunan pedoman insersi mutiara untuk melengkapi standar budidaya mutiara. Dari penelitian yang dilakukan, sejauh ini SNI 4989:2016, Mutiara laut selatan, belum diterapkannya dalam menentukan grade mutu mutiara dan juga belum tersedia Lembaga Penilaian Kesesuaian yang dapat memberikan sertifikasi SNI ruang lingkup mutiara.
Selain itu, di tahun 2017 BSN telah melakukan kerjasama penelitian dengan Universitas Sebelas Maret, Universitas Sam Ratulangi dan PT Pattindo. Kerjasama penelitian dengan Universitas Sebelas Maret mencakup SNI sel dan modul baterai lithium ion, BMS dan struktur ukuran baterai. Kerjasama penelitian dengan Universitas Sam Ratulangi tentang SNI produk teripang asap, ikan cakalang asap, ikan segar dan teknik insersi mutiara. Kerjasama dengan PT Pattindo mengenai SNI biometrik (sidik jari, wajah, tanda tangan, mata dan suara).
Consumers assess that the color of fresh tuna meat is reddish, then it will turn brown as quality decline. Therefore, the color of the meat becomes one of the parameters in the determination of tuna grade, bright red has a high grade and a much higher price compared with dull red or brownish. Although the red color in the meat can be maintained, but the freshness of the fish can not be guaranteed, due to the process of handling and storage. To evaluate the level of freshness quality of tuna meat taken by testing method with color analysis, protein profile, myoglobin concentration, and myoglobin derivative.
The results showed that the cultivation of pearl shells requires the process of insertion as human intervention. The insertion process requires the seeds of the nucleus (pearl nucleus) as well as the donor shells (saibo) to take the tissue mantle (pearl soft organ). Requirements in the implementation of the insertion of Pearl shells are the selection of Pearl oysters, mastery (yokusei), saibo preparation, nuclear preparation, insertion tools, placement in containers, tento, retention checks. The expertise, carefulness and patience of the insertor are also the determining factors for successful shellfish cultivation. To support the standardization of pearl cultivation, it is necessary to prepare pearl insertion guidelines to complement pearl farming standards. From the research conducted, so far SNI 4989: 2016, Pearl of the South Sea, has not been applied in determining the quality grade of pearls and also not yet available the Conformity Assessment Body that can provide the SNI certification of the scope of pearls.
In addition, in 2017 BSN has conducted research collaboration with Sebelas Maret University, Sam Ratulangi University and PT Pattindo. The research collaboration with Sebelas Maret University includes SNI cell and lithium ion battery module, BMS and battery size structure. Research collaboration with Sam Ratulangi University about SNI product of sea cucumber, tuna, fresh fish and pearl insertion technique. Cooperation with PT Pattindo regarding biometric SNI (fingerprint, face, signature, eyes and voice).
Badan Standardisasi Nasional
60
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Badan Standardisasi Nasional61
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
KINERJA DALAM STATISTIKPERFORMANCE IN STATISTICS
Daftar IsiTable of Content
Jumlah SNI Aktif periode 2013-2017 / Number of Active SNI period of 2013-2017
Transportasi dan distribusi pangan
508 SNI
Transport and distribution of food
Gambar 35 - Jumlah SNI Aktif 2013-2017 (atas) dan Jumlah SNI Sesuai Klasifikasi Sektor ICS (bawah)Figure 35 - Number of Active SNI 2013-2017 (above) and Number of SNI According to ICS Sector Classification (below)
1. STATISTIK SNI / STATISTIC OF SNI
15.000
10.000
5.000
02013 2014 2015 2016 2017
7.650SNI
8.354SNI
8.794SNI
9.251SNI
9.759SNI
Jumlah SNI Sesuai Klasifikasi Sektor ICS / Number of SNI According to ICS Sector Classification
Teknologi khusus256 SNI
Special technology
Teknologi perekayasaan1.536 SNI
Engineering technology
Umum, infrastruktur dan ilmu pengetahuan
642 SNI
General, infrastructure and science
Elektronik, teknologi informasi dan komunikasi
418 SNI
Electronics, information and communication technology
Kesehatan, keselamatan dan lingkungan
815 SNI
Health, safety and environment
865 SNI
KonstruksiConstruction
Teknologi bahan2.734 SNI
Material Technology
Pertanian dan teknologi pangan
1.985 SNI
Agriculture and food technology
TOTAL SNI AKTIF PER 31 DESEMBER 2017ACTIVE SNI OF DECEMBER 31, 2017
9.759SNI
300
200
100
02013 2014 2015 2016 2017
145Lembaga /Bodies
154 164
222
256
2. STATISTIK LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN / STATISTIC OF CONFORMITY ASSESSMENT BODIES
Lembaga Sertifikasi Produk / Certification Bodies of Product
59
Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata / Certification Bodies of Tourism Business
49Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu / Verification Bodies of Timber Legality
25 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan /Certification Bodies of Environmental Management System
20Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan / Certification Bodies of Food Safety Management System
8
Lembaga Sertifikasi Sistem Ekolabel / Certification Bodies of Ecolabel
2
Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Alat Kesehatan / Certification Bodies of Medical Devices Quality Management System
2
Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu / Certification Bodies of Quality Management System
40Lembaga Penilaian Pengelolaan Hutan Produksi Lestari / Assessment Bodies of Sustainable Forest Management
14Lembaga Sertifikasi Person /Certification Bodies of Person11
Lembaga Sertifikasi Hazard Analytical Critical Control Point / Certification Bodies of Hazard Analytical Critical Control Point
8
Lembaga Verifikasi Gas Rumah Kaca / Verification Bodies of Green House Gas
3
Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Energi / Certification Bodies of Energy Management System
1
Lembaga Sertifikasi Makanan Organik / Certification Bodies of Food Organic
8
Lembaga /BodiesLembaga /Bodies
Lembaga /Bodies
Lembaga /Bodies
Jumlah Lembaga Sertifikasi 2013-2017 / Number of Certification Bodies 2013-2017
Jumlah Lembaga Sertifikasi berdasarkan Lingkup Pelayanan 2017 / Number of Certification Bodies based on Service Scope 2017
Gambar 36 - Jumlah Lembaga Sertifikasi periode 2013-2017 (atas) dan Lembaga Sertifikasi berdasarkan Lingkup PelayananFigure 36 - Number of Certification Institutions of 2013-2017 period (above) and Certification Bodies based on Service Scope (below)
TOTAL LEMBAGA SERTIFIKASI PER 31 DESEMBER 2017
NUMBER OF CERTIFICATION BODIES PER DECEMBER 31, 2017
256Lembaga / Bodies
Badan Standardisasi Nasional
62
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
Jumlah Lembaga Pengujian Periode 2013-2016 / Number of Assessment Bodies of 2013-2016 Period
Jumlah Lembaga Pengujian berdasarkan Lingkup Pelayanan 2016 / Number of Assessment Bodies based on Service Scope 2016
Gambar 37 - Jumlah Lembaga Pengujian periode 2013-2016 (atas) dan Lembaga Pengujian berdasarkan Lingkup Pelayanan 2016Figure 37 - Number of Assessment Bodies of 2013-2016 period (above) and Assessment Bodies based on Service Scope of 2016
Badan Standardisasi Nasional63
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
1.500
0
750
2013 2014 2015 2016 2017
1.042Lembaga /Bodies
1.141Lembaga /Bodies
1.265Lembaga /Bodies
1.410Lembaga /Bodies
Lembaga Inspeksi / Inspection Bodies52
Penyelenggara Uji Kompetensi Profesi / Profession Competency Assessment Bodies
11
Laboratorium Medis / Medical Laboratories49
TOTAL LEMBAGA PENGUJIAN PER 31 DESEMBER 2016
NUMBER OF ASSESSMENT BODIES PER DECEMBER 31, 2016
1.410Lembaga / Bodies
Laboratorium Penguji / Testing Laboratories1.068
Laboratorium Kalibrasi / Calibration Laboratories230
Badan Standardisasi Nasional
64
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
3. PEMBINAAN PENERAPAN SNI KEPADA UMKM / COACHING IN SNI IMPLEMENTATION TO MSME
NAD: 2
KEP. R: 1
BABEL: 3
LAMPUNG: 1
SUMSEL: 11
KALBAR: 2
BANTEN: 4
JAKARTA: 3
JABAR: 12
KALTIM: 1
DIY: 5
JATENG: 26
JATIM: 18BALI: 1 NTB: 4
SULSEL: 8
SULTENG: 7
TOTAL PEMBINAAN PENERAPAN SNI KEPADA
UMKM TAHUN 2017 109UMKMTOTAL OF SNI IMPLEMENTATION COACHING
TO MSME IN 2017
Jumlah Pembinaan UMKM Di Bidang Penerapan SNI / Number of MSME Coaching in the Field of Application of SNI
UMKM BINAAN / FOSTERED MSME
UMKM DISERTIFIKASI / CERTIFIED MSME
320
45
109
17 5 10
400
300
200
100
0
2015 2016 2017
4. PELAKSANAAN PELATIHAN STANDARDISASI / CONDUCTING OF STANDARDIZATION TRAINING
Pelatihan Berdasarkan Jenis Pelatihan / Training By Type of Training
5159 59
43
8 8
60
40
20
0
2015 2016 2017
7
51 52
PELATIHAN IN-HOUSE / IN-HOUSE TRAININGPELATIHAN UMUM / PUBLIC TRAINING
TOTAL PELATIHAN / TOTAL OF TRAINING
Pelatihan Berdasarkan Peserta / Training By Partisipant
1.1781.266 1.347
1.500
1.000
500
0
2015 2016 2017
PELAKU USAHA / INDUSTRYLEMBAGA PEMERINTAH / GOVERNMENT
MASYARAKAT UMUM / PUBLICAKADEMISI / ACADEMIC
TOTAL PESERTA / TOTAL PARTISIPANTS
2389 78 12
398
668
750832
310425
206
5. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SNI (IPM-SNI) / PUBLIC PERCEPTION TO SNI (IPM-SNI)
Badan Standardisasi Nasional65
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
Tingkat Persepsi Masyarakat terhadap SNI (IPM-SNI) / Level of Public Perception To SNI (IPM-SNI)
Pengetahuan tentang SNI / Knowledge of SNIPenerapan dan Pengenalan Produk Ber-SNI / Application and Recognition of SNI Products
Pengenalan SNI / Recognition of SNI Sertifikasi SNI / Certification of SNI
2013 2014 2015 2016 2017
80%
74%
68%
78%
72%
66%
62%
76%
70%
64%
60%
30%
10%
15%
20%
25%
5%
0%
72,47%
68,52%
66,20%
75,02%
77,30%
Trend Tingkat IPM-SNI / Trend of SNI-IPM Index
6. KEANGGOTAAN DI ISO DAN IEC PERIODE 2013-2017 / ISO && IEC MEMBERSHIP PERIOD OF 2013-2017
Indonesia sejak tahun 1954 bergabung menjadi anggota International Organization for Standardization (ISO) dan menjadi anggota International Electrotechnical Commission (IEC) pada tahun 1966
Since 1954 Indonesia has joined the International Organization for Standardization (ISO) and became a member of the International Electrotechnical Commission (IEC) in 1966 Anggota-P ISO/TC / ISO/TC P-Member
Anggota-O ISO/TC / ISO/TC O-Member Anggota-P ISO/SC / ISO/SC P-Member
Anggota-O ISO/SC / ISO/SC O-Member
2013 2014 2015 2016 2017
300
100
150
200
250
50
0
26 25
52 50
108 110 113 111
37 39 39 4034
62
27
54
113
4162
35
78 7596
8197
145
223 224 233247 251
149152 151 154
Partisipasi di ISO sebagai anggota P & O / Participating in ISO as P & O-MembersPartisipasi di ISO sebagai anggota-O / Participating in ISO as O-Members
Partisipasi di ISO sebagai anggota-P / Participating in ISO as P-Members
Anggota-P IEC/TC / ISO/TC P-Member
Anggota-O IEC/TC / ISO/TC O-Member Anggota-P IEC/SC / ISO/SC P-Member
Anggota-O IEC/SC / ISO/SC O-Member
2013 2014 2015 2016 2017
100
75
50
25
0
9 811 14
22 23 242222 22 20 19
10 138 12
2219
1210
2022 23
2022
44
6467
45 41 4144
64 64 63
Partisipasi di ISO sebagai anggota P & O / Participating in ISO as P & O-MembersPartisipasi di ISO sebagai anggota-O / Participating in ISO as O-Members
Partisipasi di ISO sebagai anggota-P / Participating in ISO as P-Members
Badan Standardisasi Nasional
66
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
7. STATISTIK NOTIFIKASI & ENQUIRY POINT / STATISTICS OF NOTIFICATION & ENQUIRY POINT
8 STATISTIK KERJASAMA DALAM NEGERI / STATISTIC OF DOMESTIC COOPERATION
9 STATISTIK LAYANAN IIN / STATISTIC OF IIN SERVICES
2013 20152014 2016 2017
50
75
100
25
0
128 4
43 47
9 9
23
76
53
7 6
49
76
108
636259
Notifikasi Regulas Teknis / Technical Regulation Notification
Enquiry / EnquiryAdendum / Adendum Total Notifikasi Regulasi Teknis & Enquiry / Number of Technical
Regulation & Enquiry Notification
9
2014 2015 20172016
5
10
0
33
9
4
77
1
2
12
859
Notifikasi Rancangan Regulas Teknis / Technical Regulation Draft NotificationNotifikasi Regulas Teknis / Technical Regulation Notification
Total Notifikasi Rancangdan dan Regulasi Teknis / Number of Draft & Technical Regulation Notification
Notifikasi Regulasi Teknis & Enquiry / Notice of Technical Regulation & Enquiry
Notifikasi Rancangan & Regulasi Teknis / Notice of Draft & Technical Regulation
Kerjasama Standardisasi Dalam Negeri / Domestic Standardization Cooperation
Pemerintahan Daerah / Local Goverment
KL atau Lainnya / Ministry Non-ministerial government agencies or otherPerguruan Tinggi / University
Total Kerja Sama / Number of Cooperation
2015 20172016
20
30
40
10
0
8
19 19
12
47
1216
6
22
35
46
Layanan Aplikasi Issuer Identification Number (IIN) / Service of Issuer Identification Number (IIN) Application
Jumlah Aplikan IIN / Number of IIN Apply
Badan Standardisasi Nasional67
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content
10. PENELITIAN DI BIDANG STANDARDISASI / RESEARCH IN THE FIELD OF STANDARDIZATION
Jumlah Pembinaan UMKM Di Bidang Penerapan SNI / Number of MSME Coaching in the Field of Implementation of SNI
15 PENELITIAN DI BIDANG STANDARDISASI 2017Reseach in Field of Standardization 2017
Penelitian dan Pengembangan SNI Memperkuat Bidang Kemaritiman pada Industri Kapal Nelayan dan Kapal Perintis di Indonesia / Research and Development of SNI Strengthening Maritime Sector in Fishing and Fisherman Shipbuilding Industry in Indonesia
1
Kajian Penerapan ISO 37001 / Study of ISO 37001 Implementation
5
Pengembangan Standardisasi Sistem Pompa Tenaga Surya sebagai Instalasi Penyuplai Air Berbasis Energi Terbarukan untuk Daerah Terpencil di Indonesia / Development of Standardization of Solar Pump System as a Installation of Renewable Energy-Based Water Supply for Remote Areas of Indonesia
6
Analisis Kebutuhan Standar Sistem Plumbing dan Kesiapan LPK Komponen/Utilitas Plumbing pada Bangunan Gedung untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Konstruksi / Standard Needs Analysis of Plumbing System and Readiness LPK Components/Utilities Plumbing in Building Buildings to Support Sustainable Development in the Construction
2
Analisis Standar Industri Pariwisata Bahari di Indonesia (Wisata Selam) serta Kesiapan LPK dan Industri di Indonesia untuk Mendukung Pengembangan Standardisasi Sektor Pariwisata / Analysis of Maritime Tourism Industry Standards in Indonesia (Dive Tourism) and Readiness of CAB and Industry in Indonesia to Support the Development of Tourism Sector Standardization
3
Evaluasi Efektifitas Implementasi ASEAN EE MRA / Evaluation of the Effectiveness of ASEAN EE MRA Implementation
7
Penelitian dan Pengembangan SNI Ikan Segar (Uji K dan Uji Myoglobin) / Research and Development of Fresh Fish SNI (K and Myoglobin Test)
9
Penelitian dan Pengembangan SNI Insersi Teknik Mutiara / Research and Development of SNI‘s Technique Insertion of Pearl
10
Penelitian dan Pengembangan SNI Perangkat Lunak Biometrik / Research and Development of SNI’s Biometric Software
11
Penelitian Kandungan Mikotoksin (Aflatoksin dan Okratoksin) pada Produk Lada Indonesia terkait Standar yang Dikembangkan oleh CODEX Allimentarius dalam rangka Penguatan Posisi Indonesia / Research on Content of Mycotoxins (Aflatoxin and Ochratoxin) on Indonesian Pepper Products related to Standards Developed by CODEX Allimentarius in the Strengthening of Indonesia Position
8
Pemetaan Potensi Laboratorium Kalibrasi di Indonesia dalam rangka Penguatan Ketertelusuran Pengukuran di Indonesia / Potential Mapping of Calibration Laboratories in Indonesia to Enhance Measurement Traceability in Indonesia
4
11PENELITIAN STRATEGIS STRATEGIC RESEARCH
Strategi Mengatasi Regulasi Teknis Berbasis Standar Pada Produk Ekspor Indonesia Ke Uni Eropa / Strategy to Overcome Standardized Technical Regulation on Indonesian Export Products to EU
1
2 Peta Penerapan Standar Oleh Industri di Indonesia: Penyusunan Kebutuhan Data / Map of Standard Implementation by Industry in Indonesia: Preparation of Data Needs
Pertumbuhan Produk Bertanda SNI Pada Pasar Retail di Indonesia / SNI Marked Product Growth in Retail Market in Indonesia
3
Analisis Posisi Indonesia di Bidang Standardisasi Terkait Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA) / Analysis of Indonesia’s Position in the Standardization Sector Related to Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA)
4
4PENELITIAN AWAL
INITIAL RESEARCH
4PENELITIAN AWAL INITIAL RESEARCH
Badan Standardisasi Nasional
68
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar IsiTable of Content
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in Statistic
In 2017, BSN publishes Journal of Standardization Volume 19 Number 1, 2, and 3. Below is presented 24 titles of scientific papers published in the Journal of Standardization in 2017.
11. JURNAL STANDARDISASI 2017/ STANDARDIZATION JOURNAL OF 2017
Di tahun 2017, BSN menerbitkan Jurnal Standardiasi Volume 19 Nomor 1, 2, dan 3. Di bawah ini disajikan 24 judul karya ilmiah yang diterbitkan dalam Jurnal Standardisasi di tahun 2017.
Kesiapan Pelaku Usaha Hotel dan Restoran dalam Penerapan Standar Minimal Usaha Pariwisata / Readiness of Hotel and Restaurant Business Actors in Application of Minimum Standards of Tourism Business
Standardisasi Industri Nasional Kapal di Indonesia / Standardization of National Ship Industry in Indonesia
Manfaat Ekonomi Penerapan Standar pada Usaha Kecil Menengah Menggunakan ISO Methodology / Economic Benefits of Standard Implementation on Small and Medium Enterprises Using ISO Methodology
Pengaruh Penambahan Minyak Sawit Terhadap Karakteristik Edible Film dan Daya Simpan Mie Instan / Effect of Palm Oil Addition on Edible Film Characteristics and Power of Instant Noodles
Kebutuhan Standar Metode Uji, Bahan Acuan, dan Kompetensi SDM Berbasis Bioteknologi di Sektor Agroindustri / Standard Requirement of Test Method, Reference Material, and Competence of Biotechnology Based Human Resources in Agroindustry Sector
Mutu Beras Penggilingan Padi di Rice Processing Centre Kabupaten Mukomuko / Quality of Rice Milling Rice at Rice Processing Center of Mukomuko Regency
Persepsi Masyarakat Terhadap Produk Bertanda SNI di Kota Denpasar, Banjarmasin, Mataram dan Manado / Public Perception on SNI Marked Products in Denpasar, Banjarmasin, Mataram and Manado
Karakteristik Bracket Torque Rod Material Alumunium Padu AC4CH / Characteristics of Bracket Torque Rod Material Alumunium Padu AC4CH
Efektifitas Penerapan SNI 2547:2008 Spesifikasi Meter Air Secara Wajib / Effectiveness of Implementation of SNI 2547: 2008 Specification of Water Meter Required
Pembuatan Material Acuan Internal Berupa Batuan pada Zona Kaolinisasi dari Kokap Kulon pprogo Menggunakan ICP-MS / Creation of Internal Reference Material in Rock of Kaolinization Zone from Kokap Kulon pprogo Using ICP-MS
Evaluasi Penyimpanan dan Perbaikan Mutu Tempe Sesuai SNI 3144:2015 di UMKM / Evaluation of Tempe Quality Storage and Quality Improvement According to SNI 3144: 2015 at UMKM
Usulan Penetapan Nilai Standar dan Label Energi Untuk Mesin Cuci Pakaian Sektor Rumah Tangga / Proposed Value Determination of Standards and Energy Label For Washing Machine Household Clothing Sector
Kesesuaian PNPS Berdasarkan Kebutuhan Pemangku Kepentingan : Studi Kasus SNI IEC 60968:2015 / PNPS Suitability Based on Stakeholder Needs: Case Study of IEC 60968: 2015
Kelembagaan Sistem Akreditasi dan Sertifikasi SNI ISO 37001 terkait Sistem Manajemen Anti Penyuapan / Institutional Accreditation and Certification System SNI ISO 37001 related Management System Anti Bribery
Analisis Mutu Air dengan Pendekatan Six Sigma Untuk Peningkatan Mutu Plat Baja / Water Quality Analysis with Six Sigma Approach for Quality Improvement of Steel Plate
Titik Kritis dalam Skema Sertifikasi Produk Elektrik-Elektronik di Indonesia / Critical Point in Electric-Electronic Product Certification Scheme in Indonesia
Pengaruh Penerapan Standar Privat Terhadap Akses Produk Indonesia ke Pasar Global / The Influence of Implementing Private Standard on Access of Indonesian Products to Global Market
Kandungan Metil Merkuri Pada Beberapa Jenis Ikan Sebagai Upaya Mendukung Pengembangan Standar Codex / Content of Methyl Mercury in Several Fish Types as an Effort to Support the Development of Codex Standards
Kinerja dan Respon Industri Atas Pemberlakuan SNI Wajib / Performance and Industry Response on the Application of SNI Mandatory
Transducer Assisted Crossfloat Semi-Otomatis Sederhana Untuk Memandu Kalibrasi DWT / Simple Semi-Automatic Transister Assisted Crossfloat Transducer To guide DWT calibration
Persepsi dan Adopsi SNI 3141.1: 2011 Keluarga Peternak Sapi Perah Kawasan Usaha Peternakan (Kunak) Kabupaten Bogor / Perception and Adoption of SNI 3141.1: 2011 Family of Dairy Farmers of Livestock Farming Area (Kunak) Bogor Regency
Standardisasi Laminasi FRP Lambung Kapal Penangkap Ikan 3 Gt / Standardization of FRP Lamination of Fishing Hull Catch 3 Gt
Perbandingan Analisa Kadar Karet Kering (KKK) Menggunakan Oven Laboratorium dan Alat Pengering Skala Pabrik / Comparison of Dry Rubber (KKK) Analysis Using Laboratory Ovens and Factory Scale Dryers
Efektifitas Implementasi Perjanjian ASEAN Sectoral Mutual Recognition Arrangement on Electrical And Electronic Equipment (ASEAN EE MRA) Bagi Indonesia / Effectiveness Implementation of ASEAN Agreement Sectoral Mutual Recognition Arrangement on Electrical And Electronic Equipment (ASEAN EE MRA) For Indonesia
JurnalStandardisasiMajalah Ilmiah Standardisasi
Kesiapan Pelaku Usaha Hotel dan Restoran dalam Penerapan Standar Minimal Usaha Pariwisata
Standardisasi Industri Nasional Kapal di Indonesia
Manfaat Ekonomi Penerapan Standar pada Usaha Kecil Menengah Menggunakan ISO Methodology
Pengaruh Penambahan Minyak Sawit Terhadap Karakteristik Edible Film dan Daya Simpan Mie Instan
Kebutuhan Standar Metode Uji, Bahan Acuan, dan Kompetensi SDM Berbasis Bioteknologi di Sektor Agroindustri
Mutu Beras Penggilingan Padi di Rice Processing Centre Kabupaten Mukomuko
Persepsi Masyarakat Terhadap Produk Bertanda SNI di Kota Denpasar, Banjarmasin, Mataram dan Manado
Karakteristik Bracket Torque Rod Material Alumunium Padu AC4CH
Efektifitas Penerapan SNI 2547:2008 Spesifikasi Meter Air Secara Wajib
Pembuatan Material Acuan Internal Berupa Batuan pada Zona Kaolinisasi dari Kokap Kulon pprogo Menggunakan ICP-MS
Evaluasi Penyimpanan dan Perbaikan Mutu Tempe Sesuai SNI 3144:2015 di UMKM
Usulan Penetapan Nilai Standar dan Label Energi Untuk Mesin Cuci Pakaian Sektor Rumah Tangga
Kesesuaian PNPS Berdasarkan Kebutuhan Pemangku Kepentingan: Studi Kasus SNI IEC 60968:2015
Badan Standardisasi Nasional69
Laporan Tahunan 2017 / Annual Report 2017Sam
butan Kepala BSNChairm
an Message
Daftar Gambar
List of FigureSekilas BSNBSN In Brief
Peristiwa Penting
Essential EventsCapaian PentingAchievem
entsKinerja dalam StatistikPerform
ance in StatisticDaftar IsiTable of Content