LAPORAN MODUL II SUB MODUL I
Tutor : dr. Prabowo Sumarto, Sp. PA
Disusun Oleh:Kelompok IIGhaisani Zatadini (2013730146)Aulia
Ariesta Kusuma Putri (2013730127)Carissa Gayatri Putri
(2013730131)Dwi Suci Hariyati (2013730138)Fina Hidayat
(2013730144)Ibnu Fajar Sidik (2013730148)Megi Annisa Rahmah
(2013730152)M. Zetvandi Ibrahim (2013730151)Moch. Arief Munggaran
(2013730153)Nabilla Nitha Alifia (2013730158)Sally Novrani Puteri
(2013730174)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN
KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2013KATA
PENGANTARAssalammualaikum wr. wb.Alhamdulillah, puji dan syukur
kami ucapkan atas ke hadirat Tuhan YangMaha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
laporan tutorial ini yang mengenai Homeostasis.Selanjutnya, laporan
tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Blok BMD (Basic
Medical Diseases). Kepada semua dosen yang terlibat dalam pembuatan
laporan tutorial ini, kami ucapkan terima kasih atas segala
pengarahannya sehingga laporan ini dapat kami susun dengan cukup
baik. Kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,
baikdari segi isi, bahasa, analisis, dan sebagainya. Oleh karena
itu, kami ingin meminta maaf atas segala kekurangan tersebut, hal
ini disebabkan karena masih terbatasnya pengetahuan, wawasan, dan
keterampilan kami. Selain itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan, guna untuk kesempurnaan laporan ini dan perbaikan
untuk kita semua.Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat
memberikan wawasanberupa ilmu pengetahuan untuk kita semua.
Wassalammualaikum wr. wb.
Jakarta, 12 November 2013
Kelompok 2
DAFTAR ISIKata
Pengantar...................................................................................................2Daftar
Isi
..........................................................................................................
3Mind
Map............................................................................................................4Tujuan
Pembelajaran............................................................................................4Skenario...............................................................................................................5Kata
sulit.............................................................................................................5Kata
atau Kalimat
Kunci....................................................................................5Pertanyaan...........................................................................................................5Pembahasan.........................................................................................................6
Mind Map :
Definisi
Homeostasis
VariasiMekanisme
Faktor
;
Volume dan TekananKonsentrasi air, garam, elektrolitKonsentrasi
zat sisaKonsentrasi molekul zat gizi
SuhupHKonsentrasi O2 dan CO2
Tujuan Pembelajaran :1. Mengetahui dan memahami definisi dari
homeostasis.2. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi homeostasis.3. Mampu menjelaskan bagaimana mekanisme
homeostasis.4. Mengetahui macam-macam homeostasis
Skenario :Ketika tekanan darah rendah, terjadi upaya tubuh untuk
meningkatkan tekanan kembali ke normal. Jika tekanan darah tinggi,
terjadi upaya tubuh untuk menurunkan tekanan darah.Ketika suhu
lingkungan sekitar tinggi, tubuh melakukan penyesuaian untuk
menurunkan suhu tubuh. Bila suhu lingkungan sekitar rendah, tubuh
mempunyai mekanisme untuk mempertahankan diri dengan berusaha
menigkatkan suhu tubuh.Ketika sel otak mengalami kekurangan
oksigen, tubuh melakukan upaya agar oksigenasi kembali
optimal.Perhatikan QS. 82 : 7.
Yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmu dan
menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang.Kata Sulit : Tidak AdaKata
atau Kalimat Kunci:1. Upaya mengembalikan tekanan darah yang tidak
normal menjadi normal.2. Ketika suhu lingkungan tinggi, tubuh akan
menurunkan suhunya.3. Ketika suhu lingkungan rendah, tubuh akan
meningkatkan suhunya.4. Upaya tubuh untuk mencukupi kebutuhan
oksigen pada sel otak.5. Seluruh susunan tubuh manusia
seimbang.Pertanyaan :1. Jelaskan definisi homeostasis!2. Jelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi homeostasis!3. Jelaskan bagaimana
mekanisme homeostasis!4. Sebukan dan jelaskan macam dan variasi
homeostasis!
Tutor : dr. Prabowo Sumarto, Sp. PANama : Fina Hidayat
(2013730144)1. Jelaskan Definisi Homeostasis!Jawaban Homeostasis
adalah keadaan stabil. Seimbang. Ini adalah upaya tubuh untuk
mempertahankan lingkungan dalam yang konstan. Memelihara lingkungan
internal yang stabil memerlukan pemantauan konstan dan penyesuaian
sebagai perubahan kondisi. Penyesuaian system fisiologis dalam
tubuh ini disebut dengan Homeostatic Regulation.Pada dasarnya,
semua organ dan jaringan tubuh berfungsi untuk membantu
mempertahankan kondisi-kondisi yang tetap ini. misalnya paru-paru
menyediakan oksigen ke dalam cairan ekstraseluler untuk secara
terus-menerus menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel, ginjal
mempertahankan konsentrasi ion-ion yang konstan, dan system
gastrointestinal menyediakan bahan-bahan makanan.Homeostasis ini
bersangkutan pula dengan cairan intrasel dan ekstrasel. cairan yang
memiliki kandungan ion-ion yang dibutuhkan untuk mempertahankan
kehidupan sel. Cairan ekstraseluler mengandung sejumlah besar ion
natrium, klorida, dan ion bikarbonat. Ditambah bahan makanan untuk
sel, seperti oksigen, glukosa, asam lemak, dan asam amino. Cairan
ekstraseluler juga mengandung karbon dioksida yang ditranspor dari
sel ke paru-paru untuk diekskresikan. Ditambah produk sel lain yang
ditranspor ke ginjal untuk diekskresikan.Cairan intraseluler
khususnya mengandung sejumlah besar ion kalium, magnesium, dan ion
fosfat .
Tabel 1-1 memuat daftar bahan-bahan yang lebih penting dan sifat
fisik cairan ekstraseluler bersama nilai normalnya, batas nileai
normal, dan batas maksimum yang tidak menimbulkan kematian bila
diberikan untuk jangka waktu pendek. Nilai diluar batas nilai ini
biasanya merupakan penyebab atau akibat dari penyakit.Yang lebih
penting adalah nilai yang melebihi batas normal, di mana kelainan
dapat menyebabkan kematian. Contohnya, kenaikan suhu tubuh hanya
sebesar 10F sampai 12F (6C sampai 7C) di atas nilai normal dapat
menimbulkan lingkaran setan peningkatan metabolism sel yang
akhirnya akan merusak sebagian besar sel. Batas keseimbangan
asam-basa tubuh yang sempit perlu diperhatikan. Faktor lain yang
penting adalahn ion kalium, sebab bila konsentrasinya turun sampai
kurang dari sepertiga nilai normal, maka penderita akan cenderung
mengalami kelumpuhan sebagai akibat ketidakmampuan saraf untuk
menjalarkan sinyal saraf. Kemungkinan lain, bila konsentrasi ion
kalsium pernah meningkat sampai dua kali atau lebih dari normal,
otot jantung cenderung sangat tertekan. Juga, bila konsentrasi ion
kalsium turun sampai kira-kira di bawah setengah kadar normal, maka
penderita akan cenderung mengalami kontraksi tetani pada otot di
seluruh tubuh akibat dari timbulnya impuls spontan pada saraf
perifier. bila konsentrasi glukosa turun sampai di bawah setengah
nilai normalnya, maka penderita sering mengalami iritabilitas
mental yang ekstrem dan bahkan sering kejang-kejang. Referensi
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (edisi
4).Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGCwww.gobooke.org : Human
Physiology/Homeostasis
Tutor : dr. Prabowo Sumarto, Sp. PANama : Megi Annisa Rahmah
(2013730152)Muhammad Zetvandi Ibrahim (2013730151)Nabila Nita
Alifia (2013730158)Sally Novrani Puteri (2013730174)2. Jelaskan
faktor yang mempengaruhi terjadinya homeostasis?Jawab:Pemeliharaan
lingkungan internal yang relatif stabil disebut dengan Homeostasis.
Untuk mempertahankan keadaan Homeostasis sistem tubuh lah yang ikut
berperan dalam mempertahankan Homeostasis tersebut melalui
fungsi-fungsi yang dimilikinya sehingga lingkungan yang diperlukan
untuk kelangsungan hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh
dapat dipertahankan.Jadi, kestabilan harus dijaga karena komposisi
seperti suhu dan sebagainya itu tidak berubah sama sekali, karena
akan ada faktor-faktor yang terus akan mengancam dan dapat
mengacaukan Homeostasis. Sebagai contoh, ketika lingkungan sekitar
dingin kita cenderung menurunkan suhu internal tubuh. Apabila ada
factor yang mulai menjauhkan lingkungan internal dari kondisi
optimalnya akan tercetus reaksi perlawanan yang sesuai agar kondisi
lingkungan internal dapat dipulihkan. Contohnya sewaktu suhu tubuh
mulai turun karena hari yang dingin terjadi proses menggigil.
Menimbulkan panas secara internal untuk memulihkan suhu tubuh ke
normal.Maka, faktor-faktor lingkungan yang harus dipertahankan
secara Homeostasis adalah ;1. Konsentrasi molekul zat gizi, sel
membutuhkan pasokan molekul nutrien yang tetap untuk digunakan
sebagai bahan bakar metabolic untuk menghasilkan energy. Energi
kemudian digunakan untuk menunjang aktifitas-aktifitas khusus dan
untuk mempertahankan hidup.2. Konsentrasi O2 dan CO2, sel
membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi-reaksi kimia yang menarik
sebanyak mungkin energy dari molekul nutrient untuk digunakan oleh
sel. CO2 yang dihasilkan selama reaksi tersebut berlangsung harus
diseimbangkan harus diseimbangkan dengan CO2 yang dikeluarkan oleh
paru, sehingga CO2 pembentuk asam ini tidak meningkatkan keasaman
di lingkungan internal.3. Konsentrasi zat sisa, berbagai reaksi
kimia menghasilkan produk-produk akhir yang berefek toksis bagi sel
apabila ditimbun melebihi batas tertentu.4. Ph, diantara efek-efek
yang paling mencolok dari perubahan keasaman lingkungan cairan
internal adalah perubahan mekanisme pembentukan sinyal listrik di
sel syaraf dan perubahan aktifitas enzim di semua sel.5.
Konsentrasi air, garam dan elektrolit, karena konsentrasi relative
garam (NaCl) dan air di dalam cairan ekstrasel (lingkungan
internal) mempengaruhi berapa banyak air yang masuk atau keluar
sel, konsentrasi keduanya diatur secara ketat untuk mempertahankan
volume yang sesuai. Sel-sel tidak dapat berfungsi secara normal
apabila mereka membengkak atau menciut. Elektrolit lain memiliki
bermacam-macam fungsi vital lainnya contoh denyut jantung yang
teratur bergantung pada konsentrasi Kalium (K+) di cairan ekstrasel
yang relative konstan.6. Suhu, sel-sel tubuh berfungsi secara
optimal dalam rentang suhu yang sempit. Sel-sel akan mengalami
perlambatan aktifitas yang hebat apabila suhunya terlalu dingin dan
yang lebih buruk protein-protein structural dan enzimatiknya akan
terganggu apabila suhu terlalu panas.7. Volume dan tekanan,
komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma, harus
dipertahankan pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar
penghubung vital antara sel dan lingkungan eksternal ini dapat
terdistribusi keseluruh tubuh.
Referensi :Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia: Dari Sel
ke Sistem. Edisi ke-2. Jakarta: EGC
Tutor : dr. Prabowo Sumarto, Sp. PANama : Carissa Gayatri Putri
(2013730131)
Dwi Suci Hariyati (2013730138)
M. Arief Munggaran (2013730153)
3. Bagaimana mekanisme dari homeostasis?
Mekanisme homeostasis terdiri dari dua macam mekanisme, yaitu :
Umpan Balik PositifMekanisme umpan balik positif dirancang untuk
mempercepat atau meningkatkan output yang diciptakan oleh stimulus
yang telah diaktifkan.
Tidak seperti mekanisme umpan balik negatif yang memulai untuk
mempertahankan atau mengatur fungsi fisiologis dalam satu set dan
sempit jangkauan, mekanisme umpan balik positif yang dirancang
untuk mendorong tingkat dari rentang normal. Untuk mencapai tujuan
ini, serangkaian acara memulai proses Cascading yang membangun
untuk meningkatkan efek dari stimulus. Proses ini dapat bermanfaat
tetapi jarang digunakan oleh tubuh karena risiko percepatan itu
menjadi tak terkendali.
Salah satu umpan balik positif contoh acara dalam tubuh adalah
darah akumulasi trombosit, yang, pada gilirannya, menyebabkan
pembekuan dalam menanggapi istirahat atau robekan pada lapisan
pembuluh darah darah. [10] Contoh lain adalah pelepasan oksitosin
untuk mengintensifkan kontraksi yang terjadi selama persalinan.
Hormon oksitoksin menyebabkan kontraksi kuat uterus. Sewaktu
kontraksi uterus mendorong bayi menekan serviks (pintu keluar dari
uterus), peregangan serviks yang terjadi memicu serangkaian
kejadian yang menyebabkan pelepasan lebih banyak oksitoksin, yang
menyebabkan kontraksi uterus menguat, memicu pengeluaran lebih
oksitoksin, dan seterusnya. Siklus umpan balik positif ini tidak
berhenti sampai bayi akhirnya lahir. Demikian juga, semua siklus
umpan balik di tubuh memiliki mekanisme untuk menghentikan siklus
ini.
Umpan Balik NegatifMekanisme umpan balik negatif terdiri dari
mengurangi output atau kegiatan dari setiap organ atau sistem
kembali ke kisaran normal berfungsi. Sebuah contoh yang baik dari
hal ini adalah mengatur tekanan darah. Pembuluh darah bisa
merasakan hambatan aliran darah terhadap dinding ketika darah
meningkatkan tekanan. Pembuluh darah bertindak sebagai reseptor dan
mereka menyampaikan pesan ini ke otak. Otak kemudian mengirimkan
pesan ke jantung dan pembuluh darah, yang keduanya efektor. Denyut
jantung akan menurun sebagai pembuluh darah meningkat diameter
(dikenal sebagai vasodilatasi). Perubahan ini akan menyebabkan
tekanan darah turun kembali ke kisaran normal. Hal sebaliknya akan
terjadi bila tekanan darah menurun, dan akan menyebabkan
vasokonstriksi.
Contoh lain yang penting terlihat ketika tubuh kekurangan
makanan . Tubuh kemudian akan mereset set point metabolisme untuk
lebih rendah dari nilai normal. Hal ini akan memungkinkan tubuh
untuk terus berfungsi , pada tingkat lebih lambat , meskipun tubuh
kelaparan . Oleh karena itu , orang-orang yang mencabut dari mereka
makanan ketika mencoba untuk menurunkan berat badan akan merasa
mudah untuk menurunkan berat badan awalnya dan jauh lebih sulit
untuk kehilangan lebih setelah . Hal ini disebabkan tubuh
menyesuaikan kembali sendiri ke set point metabolisme yang lebih
rendah untuk memungkinkan tubuh untuk bertahan dengan pasokan
rendah energi . Latihan dapat mengubah efek ini dengan meningkatkan
kebutuhan metabolik .
Contoh lain yang baik dari mekanisme umpan balik negatif adalah
kontrol suhu . Hipotalamus , yang memonitor suhu tubuh , mampu
menentukan bahkan sedikit variasi suhu tubuh normal ( 37 derajat
Celcius ) . Respon untuk variasi tersebut bisa menjadi stimulasi
kelenjar yang menghasilkan keringat untuk menurunkan suhu atau
sinyal berbagai otot menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh .Kedua
masukan sama-sama penting bagi kesehatan fungsi tubuh seseorang .
Komplikasi dapat timbul jika salah satu dari dua masukan
dipengaruhi atau diubah dengan cara apapun .
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Homeostasis
Sherwood, Lauralee . (2011). Fisiologi Manusia Dari Sel ke
Sistem edisi 6. Terjemah : dr. Nella Yesdelita. 17-18. Jakarta ;
ECG
Tutor : dr. Prabowo Sumarto, Sp. PANama : Aulia Ariesta Kusuma
Putri (2013730127)Ghaisani Zatadini (2013730146)Ibnu Fajar Sidik
(2013730148)
4. Sebukan dan jelaskan macam-macam homeostasis!Variasi
HomeostasisTeori energi yang dinamis untuk anggaran oerganisasi
yang berkenaan denganmetabolisme menggambarkan struktur satu atau
lebih cadangan di dalam suatuorganisme. Perumusannya didasarkan
pada tiga format homeostasis:Homeostasis kuat adalah jika cadangan
dan struktur tidak berubah di dalamkomposisi. Karena jumlah
struktur dan cadangan dapat bertukar- tukar, inimengizinkan
perubahan dalam komposisi dari badan utuh sebagaiditerangkan oleh
teori anggaran energi yang dinamis.Homeostasis lemah adalah dimana
perbandingan dari sejumlah struktur dancadangan menjadi tetap
sepanjang ketersediaan makanan tetap, bahkanketika organisme
tumbuh. Alat alat ini yang keseluruhan komposisi badanadalah tetap
selama pertumbuhan di dalam lingkungan tetap.Homeostasis struktural
berarti bahwa sub individu struktur tumbuh selarasdengan
keseluruhan individu, proporsi sanak keluarga tetap.Macam-Macam
HomeostasisHomeostasis terdiri atas homeostasis fisilogis dan
psikologis.A. Homeostasis fisiologis Regulasi homeostasis yang
dilakukan yaitu upaya memperthankan keadaan lingkungan dalam yang
stabil. Berikut upaya yang dilakukan tubuh agar tetap stabil:a.The
receptor : menerima informasi jika terjadi perubahan dalam
lingkungan.b. The control center : menerima dan memproses informasi
dari Receptor.c. The efector : merespons perintah peritah dari
control Center.
dalam tubuh manusia dikendalikan oleh sistem endokrin dan sistem
saraf otonom. Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat
cara berikut:1. Pengaturan diri.Sistem ini terjadi secara otomatis
pada orang yang sehat. Contohnya pada proses pengaturan fungsi
organ tubuh. 2. Kompensasi Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap
ketidak normalan yang terjadi didalamnya. Missal, apabila
lingkungan dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami
konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk
meningkatkan kegiatan yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu
tetap stabil..3.Umpan balik negative Proses ini merupakan
penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal, tubuh
secara otomatis akan melakkan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.4. Untuk menoreksi
keidakseimbangan fisiologisSebagai contoh, apabila seseorang
mengalami hipoksia, akan terjadi proses peningkatan denyut jantung
untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
B. Homeostasis PsikologisBerfokus pada keseimbangan emosional
dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup
dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan
kultur masyarakat. Contoh: homeostasis psikologis adalah mekanisme
pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul,
meremas, mencerca, dll.Homeostasis terjadi berdasarkan kerjasama
antara fungsi id, ego dab superego. Ia menambahkan bahwa manusia
adalah makhluk yang seimbang karena memiliki fungsi tersebut.
Manusia dibanjiri oleh rangsangan dan dorongan untuk mendapat
rangsangan tersebut berdasarkan yang dimiliki id. Namun manusia
tidak begitu saja memenuhi dorongan tersebut karena, ego berperan
dalam menunda ketegangan sampai ditemukan pemenuhan secara objektif
(reality principal). Sedangkan superego merintangi impuls impuls id
dan mendorong ego untuk mengganti tujuan realistis degan
moralistis.
http://akademikfsi.blogspot.com/2012/10/homeostasis.html
(Written by: Akademik Ibnu Sina FK UNILA. Homeostasis.)Cannon
WB.Organization For Physiological Homeostasis. Physiol Rev. 1929;
9: 399-431.
4