DAFTAR ISIDAFTAR ISI1ABSTRAK2BAB I PENDAHULUAN31.1 Latar
Belakang31.2 Rumusan Masalah31.3 Tujuan4BAB II DASAR TEORI 5BAB III
PERANCANGAN
SISTEM.................................................................103.1
Gambaran Umum Sistem dan Penetapan Definisi
Kebutuhan...........103.2 Algoritma
Sistem......................................................................................103.3
Flowchart Keseluruhan
Sistem...............................................................12BAB
IV ANALISA
SISTEM...............................................................................134.1
Pengujian
Sistem.....................................................................................134.2
Analisa
Sistem.........................................................................................14BAB
V
PENUTUPAN..........................................................................................165.1
Kesimpulan..............................................................................................165.2
Saran........................................................................................................16DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................17LAMPIRAN......................................................................................................18Abstrak
Teknologi informasi adalah istilah umum untuk teknologi apa pun
yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan
komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan
video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer
pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga
elektronik, dan peranti genggam modern.Bagian penting yang harus
dipahami sebelum berbicara jauh mengenai teknologi informasi adalah
mikroprosesor. Untuk memahaminya, terdapat berbagai emulator yang
dapat dpelajari. Salah satu contohnya adalah aplikasi berbasis dos,
emu86, 8086 Microprocessor Emulator.Banyak program yang dapat
diciptakan dengan memahami aplikasi ini, percobaan ini mencoba
mempelajari cara menghitung volume bola.
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Di dalam dunia pendidikan, kesehatan, perbankan, industri dan
bidang lain telah menerapkan teknologi rangkaian digital untuk
meningkatkan kualitas pekerjaan. Teknologi informasi yang merupakan
ilmu dasar dari rangkaian digital yang kemudian dikembangkan
menjadi alat-alat yang dapat mempermudah pekerjaan manusia dalam
aspek-aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah teknologi
mikroprosesor, dengan mempelajari teknologi ini kita semakin siap
bertahan dalam arus teknologi yang sedang mengalir deras di era
modern ini.Mikroprosesor dapat dipelajari dengan menggunakan
emulator-emulatornya. Salah satu emulator yang cukup awam adalah
emu86, 8086 Microprocessor Emulator. Emulator ini bekerja
berdasarkan mikroprosesor 8086. 1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana kita dapat membuat program pergitungan matematika
yaitu menghitung volume bola? 1.3 Tujuan Untuk membuat program dari
aplikasi emu8086 yaitu melakukan perhitungan volume bola.
BAB IIDASAR TEORI
Kebanyakan instruksi dalam program bahasa Assembly membutuhkan
operan, yaitu data yang akan diolah. Cara menentukan/memperoleh
harga/tempat operan ini disebut sebagai modus pengalamatan
(addressing mode). Modus pengalamatan ini, mutlak diketahui dalam
membuat program bahasa Assembly sebab dengan pengetahuan inilah
program dapat dibuat lebih mudah dan dengan hasil yang lebih baik
dan efisien. Untuk instruksi yang operannya telah tertentu atau
tidak dibutuhkan, artinya operannya telah inklusif dalam kode
operasi (operation code, opcode)nya, pengalamatannya disebut
pengalamatan implied (tersirat) atau pengalamatan inherent.Untuk
instruksi yang membutuhkan operan, 8088/8086 menyediakan beberapa
macam cara pengalamatan yaitu:- Register (Register Addressing)-
Segera (Immediate Addressing)- Langsung (Direct Addressing)-
Taklangsung/terindeks (Indirect/Indexed Addressing)Dalam uraian
bentuk format pengalamatan berikut ini digunakan notasi:kode =
opcode r = register m= memori d = data konstanContoh: MOV AX,3Fh ;
muati AX dengan data 3Fh LEA DX,pesan ; muati DX dengan alamat
pesanDalam kedua contoh instruksi diatas, kode adalah MOV dan LEA,
r adalah AX dan DX, d adalah 3Fh dan m adalah pesan, yaitu lokasi
memori yang telah didefinisikan sebelumnya dengan nama pesan dalam
segmen yang ditunjuk oleh DS. Dalam contoh-contoh yang disajikan
dalam subbab ini dianggap bahwa data berada dalam segmen yang
ditunjuk oleh register segmen DS.
2.4.1 Pengalamatan RegisterDalam modus pengalamatan ini, operan
yang digunakan untuk melaksanakan instruksi telah ditempatkan
(berada) di register. Instruksinya mempunyai format : kode r,r atau
kode rContoh:MOV AX,BX ; untuk menggantikan harga yang disimpanMOV
AL,CL ; di AX/AL dengan yang ada di BX/CLDEC DI ; menurunkan 1
harga di register DI
Instruksi Pemindahan DataPerpindahan data dapat terjadi antar
register, antara register dan memori atau peralatan
masukan/keluaran (I/O device). Untuk memudahkan uraian, peralatan
masukan/keluaran seterusnya akan disingkat saja dengan I/O.
Perpindahan data dapat dilakukan per byte atau per word. Instruksi
pemindahan data meliputi instruksi-instruksi: MOV, LEA, LDS, LES,
XCHG, XLAT, IN, OUT, PUSH, POP, POPF, PUSHF, SAHF, LAHFMOV:
Instruksi MOV (singkatan MOVE) merupakan instruksi yang paling
banyak digunakan dan hampir semua pengalamatan untuk dua operan
dapat dilakukan dengan instruksi ini. Instruksi ini dapat digunakan
untuk mengkopi isi suatu register ke register lain dalam ukuran
word atau byte seperti MOV AX,BX atau MOV AL,AH atau MOV AH,BL dan
seterusnya, atau mengkopi isi register ke memori atau sebaliknya
seperti MOV DX,[data] atau MOV [data],AX. Operan instruksi ini
tidak boleh kedua-duanya memori.INT (Interrupt):Instruksi INT
(interrupt) hampir sama dengan instruksi CALL. Perbedaannya
terletak pada rutin yang dipanggil. Kalau dalam instruksi CALL,
prosedur yang dipanggil pada umumnya merupakan bagian dari dan
berada dalam program pemanggil, maka dalam instruksi INT prosedur
yang dipanggil merupakan rutin layanan interupsi (Interrupt Service
Routine) yang berada di luar program pemanggil dan dalam kebanyakan
hal telah disediakan oleh sistem operasi.Setiap menjumpai instruksi
INT, prosesor akan mengambil alamat rutin layanan interupsi yang
diinginkan dari lokasi memori terendah, yang disebut vektor
interupsi. Instruksi INT 5, misalnya, akan mencari alamat rutin
layanan dari alamat 20 = 14h yang merupakan hasil kali nomor
interupsi (= 5) dengan panjang setiap vektor (= 4). Pasangan
instruksi INT ini adalah IRET (Interrupt Return) sebagai tanda
akhir pelaksanaan di rutin layanan interupsi. INTO (Interupt on
Overflow) akan memanggil interupsi bila flag Overflow (OF)
berkeadaan 1. Interupsi yang dipanggil adalah INT 4 yang alamat
absolut rutin layanannya adalah 4 x 4=16.Lompatan bersyarat,
Lompatan bersyarat dibedakan atas lompatan untuk pembandingan data
yang bertanda dan lompatan untuk pembandingan data yang tak
bertanda. Dalam hal ini perlu diingatkan bahwa untuk data bertanda
(positif atau negatif) bit paling kiri dalam data tersebut
digunakan sebagai tanda yang berharga 1 untuk bilangan negatif yang
disajikan dalam komplemen 2. Kalau dalam pembandingan data karakter
ASCII, sebagai contoh, digunakan instruksi untuk pembandingan
bertanda maka hanya 7 bit yang dibandingkan (bit tanda diperlakukan
secara terpisah) sehingga hasil pembandingan tersebut (ditunjukkan
oleh status) belum tentu menggambarkan yang sebenarnya. Instruksi
untuk pembandingan bersyarat ini adalah:Bertanda :JG/JNLE, JGE/JNL,
JLE/JNG, JL/JNGE, JS, JNS, JO, JNO Tak bertanda:JA/JBNE, JAE/JNB,
JE/JZ, JBE/JC, JNE/JNZ, JB/ JNAE, JCXZ,JP/JPE, JNP/JPO,
LOOPLOOP:Instruksi LOOP merupakan suatu instruksi yang sedikit
lebih kompleks, tetapi sangat membantu dalam pembuatan program
pengulangan (loop). Instruksi akan kembali mengulangi blok
instruksi yang berada diantara instruksi itu dan label yang
disebutkan sebagai operan sebanyak isi CX kali. Dalam pemakaian
instruksi ini kita selalu harus meyakinkan bahwa register CX telah
berisi data yang menunjukkan jumlah (lebih tepat dikatakan cacah)
perulangan yang kita inginkan. Setiap selesai melaksanakan
instruksi ini, prosesor mengurangi isi CX sebanyak 1 (decrement)
dan menceknya apakah sudah berharga 0. Selama isi CX belum 0
pelaksanaan diulangi dari awal loop dan setelah CX= 0 pelaksanaan
dilanjutkan ke instruksi sesudah (di bawah) instruksi LOOP
tersebut. Dalam blok instruksi: MOV AX, 0MOV CX, 012Ch ; muati CX
dengan 300ulang: INC AXLOOPulangisi register AX, yang dimulai
dengan harga 0, akan ditambahkan satu-satu sebanyak 300 kali (012Ch
= 300) sehingga sewaktu proses keluar dari perulangan AX akan
berisi perjumlahan semua bilangan dari 1 s/d 300. Perhatikan bahwa
awal dari blok loop ini ditandai oleh label yang ditunjuk oleh
instruksi LOOP itu sendiri, yaitu: ulang.
BAB IIIPERANCANGAN SISTEM
3.1 Gambaran Umum Sistem dan Penetapan Defenisi KebutuhanSistem
ini dikonsep untuk menghitung berapa jumlah huruf vokal dan
konsonan pada suatu kalimat. Ketika program dijalankan, maka kita
(user) akan diminta untuk memasukkan sebuah kalimat yang kemudian
akan diproses didalam program untuk menghitung jumlah huruf vokal
dan konsonannya.3.2 Algoritma Sistem Run Program Memasukkan nilai
radius Proses perhitungan dengan menggunakan rumus volume bola, V =
4/3*3.14*r*r*r Menampilkan nilai akhir Selesai [End Program]
3.3 Flowchart Keseluruhan Sistem
BAB IVANALISA SISTEM
4.1 Pengujian Sistem
Gambar 4-1. Tampilan program setelah di-emulate
Gambar 4-2. Tampilan program setelah di-run
4.2 Analisa Sistem
MOV AX,DATA MOV DS,AX-Setelah asumsi DATA dan CODE Segmen, Masih
wajib untuk menginisialisasi Segmen Data ke DS mendaftar. MOV
adalah kata kunci untuk memindahkan elemen kedua ke elemen pertama.
Tapi kita tidak bisa bergerak DATA Langsung ke DS karena MOV
perintah pembatasan, karena itu kami pindah DATA ke AX dan kemudian
dari AX ke DS. AX adalah yang pertama dan yang paling penting
mendaftar di unit ALU. Bagian ini juga disebut inisialisasi DATA
SEGMEN dan Penting agar elemen data atau variabel dalam segmen DATA
dibuat diakses. Segmen lain tidak perlu diinisialisasi, Hanya
asumsi adalah enhalf. LEA DX,MSG1-LEA DX, MSG1 di LEA ini singkatan
LOAD ALAMAT EFEKTIF dan beban alamat efektif elemen kedua ke elemen
pertama. Kode yang sama ini dapat bergantian ditulis sebagai MOV
DX, OFFSET MSG1 mana Offset berarti alamat efektif dan MOV artinya
pindah elemen kedua ke elemen pertama.
MOV AH,9 INT 21HDua di atas baris kode yang digunakan untuk
PRINT String atau Pesan alamat hadir di DX mendaftar.
Standar Input dan output standar terkait interupts ditemukan di
INT 21H yang juga disebut sebagai DOS interupsi. Ia bekerja dengan
nilai AH mendaftar, Jika Nilai adalah 9 atau 9h, Itu berarti PRINT
String atau Pesan alamat hadir di DX mendaftar. MOV AH,1 INT
21H-Kode di atas tiga baris digunakan untuk Membaca Karakter dari
Konsol dan menyimpan nilai yang dimasukkan dalam variabel R dalam
bentuk ASCII.
Standar Input dan output standar terkait interupts ditemukan di
INT 21H yang juga disebut sebagai DOS interupsi. Ia bekerja dengan
nilai AH mendaftar, Jika Nilai adalah 1 atau 1h, itu berarti READ
Karakter dari Console, Echo pada layar dan menyimpan nilai yang
dimasukkan di AL mendaftar SUB AL,30H MOV R,AL MOV AH,0-Di atas Dua
baris kode yang digunakan untuk mengkonversi nilai yang dimasukkan
dalam variabel R dari bentuk ASCII ke bentuk BCD-nya. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengurangi 30H yaitu SUB AL, 30H. Nilai yang
berasal dari Konsol Pada dasarnya dalam bentuk ASCII. misalnya.
Bila Anda memasukkan 5 kita melihat 35H, Jadi dengan mengurangi 30H
kita kembali ke nilai sebagai 5. SUB AL, 30H berarti mengurangi 30H
dari AL. MOV R, AL berarti nilai bergerak di AL mendaftar ke
variabel R. MOV AH, 0 digunakan untuk membersihkan nilai yang tidak
diinginkan (nilai sampah) di AH register dihapus dengan menetapkan
ZERO untuk itu. MUL R MUL R-Kode baris di atas digunakan untuk
Multiply R yaitu Radius dengan hadir Radius di register AX
MUL R dalam variabel R line akan Dikalikan dengan AL register
(BY DEFAULT). Hal ini akan memberikan R * R (R PERSEGI). Sekarang,
lagi MUL R dalam variabel R line akan Dikalikan dengan AL register
(BY DEFAULT). Hal ini akan memberikan R * R * R (R CUDE).
Sekarang, Mari saya ceritakan Formula Volume Sphere: - 4/3 pi r
* r * r (pi = 22/7) ini dapat ditulis (4 * 22 * r * r * r) / (3/7)
masa depan disederhanakan akan memberikan (r * r * r * 88) /
21.