i LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA “Sirup Sintesis” Disusun Oleh : Anita Dwi Purwanti (K3317008) Dwi Resty Ambar Wati (K3317024) Febi Nur Aini Wijaya (K3317030) Pundung Setia Lesana (K3317058) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2020
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA
“Sirup Sintesis”
Disusun Oleh :
Anita Dwi Purwanti (K3317008)
Dwi Resty Ambar Wati (K3317024)
Febi Nur Aini Wijaya (K3317030)
Pundung Setia Lesana (K3317058)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Serba Serbi Sirup ............................................................................................ 1
B. Bahan Pembuatan Sirup ................................................................................. 2
BAB II. BAHAN DAN PERALATAN
A. Kebutuhan Peralatan ...................................................................................... 5
B. Kebutuhan Bahan .......................................................................................... 6
BAB III. CARA MEMBUAT BUAH DALAM BOTOL
A. Bagan Kerja .................................................................................................. 7
B. Langkah-Langkah ......................................................................................... 8
BAB IV ANALISIS USAHA BUAH KELENGKENG DALAM BOTOL
A. Pemasukan .................................................................................................... 9
B. Pembelian Peralatan ...................................................................................... 9
C. Pengeluaran ................................................................................................... 9
D. Keuntungan ................................................................................................. 10
E. Foto Label dan Produk ................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11
PERTANYAAN DAN TUGAS ................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. SERBA-SERBI SIRUP
Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi sebagian besar
orang sebagai minuman pelepas dahaga. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari
gula atau pengganti gula dengan atau tanpa bahan tambahan, bahan pewangi, dan zat
aktif sebagai obat (Ansel, 2005). Menurut Mun’im dan Endang (2012), menyatakan
bahwa sirup mengandung paling sedikit 50% sukrosa dan biasanya 60%-65%.
Sirup sintetis merupakan produk yang berasal dari essence buah yang kemudian
ditambah gula, air, asam, dan bahan pengawet. Sirup disuplementasikan dengan
flavor, zat warna, asam, serta distabilkan dengan pengawet. Penggunaan pewarna
sintetik selalu dalam kekhawatiran bahwa setiap saat bahan ini bisa dinyatakan tidak
layak untuk dipakai sebagai bahan tambahan makanan. (Dahlan, M.A. dan
Wartono,1984).
Menurut SNI (1994), Sirup adalah produk minuman yang diperoleh dengan
mencampur gula dan sari buah dengan atau tanpa bagian yang dapat dimakan dari
satu jenis buah-buahan atau lebih dan dalam penggunaanya diencerkan dengan air,
dengan kandungan gula minimal 65%.
Berdasarkan bahan baku, sirup dibedakan menjadi tiga, yaitu sirup essence,
sirup glukosa, dan sirup buah-buahan. Sirup essence adalah sirup yang cita rasanya
ditentukan oleh essence yang ditambahkan. Sirup glukosa adalah sirup yang
mempunyai rasa manis saja, biasanya digunakan sebagai bahan baku industri
minuman, saribuah, dan sebagainya. Sirup buah adalah sirup yang aroma dan
rasanya ditentukan oleh bahan dasarnya, yakni buah segar.
B. BAHAN PEMBUATAN SIRUP
1. Gula
Gula dipergunakan sebagai pemanis, memiliki peran yang besar pada
penampakan dan cita rasa sirup yang dihasilkan. Disamping itu, gula juga bertindak
sebagai pengikat komponen flavor. Pemanis yang paling umum digunakan dalam
pembuatan sirup yang dalam kehidupan sehari dikenal sebagai gula pasir. Natrium
siklamat merupakan pemanis buatan yang memiliki kadar kemanisan 30-50 kali
dibandingkan gula murni.
2. Natrium Benzoat
2
Natrium Benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda
Benzoat. Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak
tidak jenuh ganda
Menurut sebuah studi WHO, Sodium Benzoat adalah bahan pengawet yang
digunakan untuk makanan dan minuman serta sangat cocok untuk jus buah maupun
minuman ringan. Sodium Benzoat banyak digunakan dalam berbagai produk
makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, minuman ringan,
mustard, sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirop buah, dan lainnya. Sodium
Benzoat secara alami terdapat pada apel, cengkeh, cranberry (sejenis buah berry
yang digunakan untuk membuat agar-agar dan saus), kayu manis, prem (yang
dikeringkan) dan lain-lain. Natrium benzoat berfungsi sebagai bahan pengawet yang
dipergunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Benzoat efektif
pada pH 2,5-4,0. (Sumarwan dkk, 2004: 111)
Apabila sirup yang dibuat hanya sedikit dan lansung dikonsumsi, tidak perlu
ditambah dengan bahan pengawet. Natrium benzoat memiliki bentuk kristal putih,
rasa manis dan kadang-kadang sepet. Garam natium benzoat ini lebih mudah larut
dalam air dari pada asam benzoat. Dalam pembuatan sirup buah, natrium benzoat
dingunakan dengan dosis antara 0,05 % – 0,1 %. Penggunaan natrium benzoat pada
kadar tersebut relatif tidak mempengaruhi rasa dan aroma sirup buah.
3. Asam Sitrat
Asam sitrat termasuk dalam golongan flavor enhancer atau bahan pemicu
rasa. Bahan pemicu rasa merupakan bahan tambahan yang diberikan pada suatu
produk pangan untuk memberikan nilai lebih pada rasa, sesuai dengan karateristik
produk pangan yang dihasilkan. Biasanya, bahan pemicu rasa hanya ditambahkan
dalam jumlah kecil. Asam sitrat sebagai bahan pemicu rasa, banyak digunakan
dalam industri, terutama industri makanan karena memiliki tingkat kelarutan yang
tinggi, memberikan rasa asam yang enak dan tidak bersifat racun.
Di dalam pembuatan sirup, asam sitrat digunakan untuk mengatur pH,
terutama yang menggunakan buah-buahan dengan tingkat keasaman yang rendah
sehingga tidak cukup untuk menghasilkan pH seperti yang diinginkan. Asam-asam
seperti asam sitrat ditambahkan pada bebuahan dan sesayuran dengan keasaman
sedang untuk menurunkan pH dibawah 4,5.(Sakidja.1989: 466). Penurunan pH
akan mempengaruhi suhu dan waktu pemasakan sehingga menjadi lebih rendah.
3
Asam sitrat dapat berfungsi sebagai pengawet karena pada pH rendah (kurang
dari 4.6) mikroorganisme
Asam sitrat juga dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau
menyelubungi after taste yang tidak disukai. Hal ini menyebabkan asam sitrat
banyak digunakan dalam industri minuman. Asam sitrat juga berfungsi untuk
mengisolasi/memisahkan ion-ion logam yang dapat menyebabkan terjadinya
reaksi oksidasi, reaksi pencoklatan, dan pembentukan sruktur-struktur kompleks.
Selain itu asam sitrat juga dapat menginaktifkan enzim yang tidak disukai seperti
polyphenol oxidase yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan
enzimatis. Sitrat-sitrat biasanya lebih disukai daripada fosfat-fosfat untuk mengubah
kekelatan, karena sitrat-sitart menghasilkan cita rasa asam yang lebih halus.
(Sakidja,1989: 477)
4. CMC
Na-CMC adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai dalam industri
pangan, atau digunakan dalam bahan makanan untuk mencegah terjadinya
retrogradasi. Pembuatan CMC adalah dengan cara mereaksikan NaOH dengan
selulosa murni, kemudian ditambahkan Na-kloro asetat
R OH + NaOH R Na + NaOH
R ONa + ClCH2COONa R O CH2COONa + NaCl
Na-CMC merupakan zat dengan warna putih atau sedikit kekuningan, tidak
berbau dan tidak berasa, berbentuk granula yang halus atau bubuk yang bersifat
higroskopis. CMC ini mudah larut dalam air panas maupun air dingin. Pada
pemanasan dapat terjadi pengurangan viskositas yang bersifat dapat balik